5

Click here to load reader

Ruang Seni Kontemporer Sebagai Ruang Terbuka Hijau Dan Ruang Publik Berbudaya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ruang Seni Kontemporer Sebagai Ruang Terbuka Hijau Dan Ruang Publik Berbudaya

RUANG SENI KONTEMPORER SEBAGAI RUANG TERBUKA HIJAU DAN RUANG PUBLIK BERBUDAYA

A. Pengertian Ruang Seni KontemporerRuang Seni Kontemporer (Contemporary Art Space) merupakan ruang seni/galeri

alternatif, menggantikan museum dan galeri komersiil untuk lebih bersifat sebagai wadah pengembangan kreasi/kreatifitas seni kontemporer yang terus berkembang dan tak bisa dibatasi, serta jembatan komunikasi antara dunia seni kontemporer dengan masyarakat.

B. Latar Belakang Masalah

B.1 Seni Kontemporer dan Perkembangannya

Pengertian Seni kontemporerSeni Kontemporer adalah karya seni yang ide dan pembahasannya

dibentuk dan dipengaruhi sekaligus merefleksi kondisi yang diwarnai dengan perkembangan budaya saat ini, dengan mengambil esensi-esensi atau nilai-nilai dari masa lalu, masa sekarang dan masa mendatang, seperti mengangkat kembali nilai-nilai seni tradisional, sejarah masa lalu, serta kondisi sosial dan politik masyarakat yang sedang berkembang.

Perkembangan seni kontemporer Indonesia

Dalam seni rupa Indonesia, istilah kontemporer muncul awal 70-an, ketika Gregorius Sidharta menggunakan istilah kontemporer untuk menamai pameran seni patung pada waktu itu. Suwarno Wisetrotomo, seorang pengamat seni rupa, berpendapat bahwa seni rupa kontemporer pada konsep dasar adalah upaya pembebasan dari kontrak-kontrak penilaian yang sudah baku atau mungkin dianggap usang.

Konsep modernisasi telah merambah semua bidang seni ke arah kontemporer ini. Paling menyolok terlihat di bidang tari dan seni lukis. Seni tari tradisional mulai tersisih dari acara-acara televisi dan hanya ada di acara yang bersifat upacara atau seremonial saja.

Lukisan kontemporer semakin melejit seiring dengan meningkatnya konsep hunian minimalis, terutama di kota-kota besar. Seperti diungkapkan oleh seniman lukis kontemporer Saptoadi Nugroho dari galeri Tujuh Bintang Art Space Yogyakarta, "Lukisan kontemporer semakin diminati seiring dengan merebaknya konsep perumahan minimalis terutama di kota-kota besar. Akan sulit diterima

Page 2: Ruang Seni Kontemporer Sebagai Ruang Terbuka Hijau Dan Ruang Publik Berbudaya

bila kita memasang lukisan pemandangan, misalnya sedangkan interior ruangannya berkonsep modern.

Pendapat lain dari Yustiono, staf pengajar FSRD ITB, melihat bahwa seni rupa kontemporer di Indonesia tidak lepas dari pecahnya isu posmodernisme (akhir 1993 dan awal 1994), yang menyulut perdebatan dan perbincangan luas baik di seminar-seminar maupun di media massa pada waktu itu.

B.2. Ruang Terbuka Hijau dan Jakarta

Nasib RTH Jakarta?

Bagaimana dengan nasib RTH kota Jakarta? Pemprov DKI tidak memiliki strategi pengelolaan lingkungan kota yang terpadu dan komprehensif. Jakarta dengan luas 66.152 hektar , sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah {RTRW} Jakarta 2000-2010, hanya berani mematok target RTH seluas 13,94 persen (9.545 hektar), bukan sebesar 30 persen yang merupakan luas RTH ideal. Bahkan, di lapangan hanya terdata 9,04 persen ( 6.190 hektar) dan kondisinya memperhatinkan.

Kemerdekaan untuk menikmati lingkungan hidup kota yang sehat dan bersih dari berbagai pencemaran pun tidak mungkin. Warga kota dipaksa hidup dalam lingkungan kota yang tercemar berat.

B.3. Ruang Publik Sebagai Bagian Dari Kota Jakarta Dan Seni Kontemporer

Ruang publik adalah suatu ruang yang berfungsi mewujudkan keseimbangan kehidupan manusia. Dari segi pribadi, keseimbangan kehidupan dapat tercipta dengan menyalurkan ekspresi dan opini pribadi dalam suasana kebersamaan setelah bergelut dengan kehidupan sehari-hari. Dari segi masyarakat, ruang publik dibutuhkan untuk menyeimbangkan kehidupan warga kota yang heterogen.

Ruang publik merupakan suatu kebutuhan dasar masyarakat kota. Beraktifitas di ruang publik menimbulkan kebersamaan di antara warga kota tanpa menghilangkan perbedaan. Namun saat ini ruang publik yang tersedia atau berfungsi di kota Jakarta masih terbatas, sehingga mal dan pusat perbelanjaan menjadi alternatif dan ruang publik baru warga kota. Hal ini dikarenakan keadaan kota yang tidak aman serta keadaan ruang publik itu sendiri yang tidak aman dan nyaman, maka ruang publik mulai ditinggalkan atau beralih ke dalam bentuk yang lain, seperti misalnya mal ataupun pusat perbelanjaan yang

Page 3: Ruang Seni Kontemporer Sebagai Ruang Terbuka Hijau Dan Ruang Publik Berbudaya

berkembang menjadi alternatif ruang publik bagi masyarakat kota Jakarta dan sekitarnya. Kebutuhan masyarakat secara umum yaitu adanya ruang publik yang aman dan nyaman.

Ruang publik sebagai tempat pertemuan, sebagai wadah dari tingkat tertentu kebersamaan suatu masyarakat, merupakan karakteristik utama untuk menggambarkan hakekat ruang publik di dalam kota (Kostof,1992) 1.

Menurut Stephen Carr, ruang publik harus memenuhi tiga hal yaitu:

a. Responsive : ruang publik harus dapat digunakan untuk berbagai kegiatan dan kepentingan luas.

b. Demokratis : ruang publik seharusnya dapat digunakan oleh masyarakat umum dari berbagai latar belakang sosial, ekonomi dan budaya serta aksesibel dari berbagai kondisi fisik manusia

c. Bermakna : ruang publik harus memiliki tautan antara manusia, ruang dan dunia luas, serta dengan konteks sosial.

Beberapa ahli menyetujui bahwa saat ini belum tersedia cukup infrastruktur untuk menjelaskan apa itu seni rupa kontemporer pada masyarakat2. Saat ini dibutuhkan suatu ruang yang dapat dijadikan mediasi untuk menjelaskan pada masyarakat seperti apa seni kontemporer itu sebenarnya. Dalam hal ini masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat awam/umum, bukan hanya masyarakat menengah ke atas yang menjadikan seni sebagai ikon kemewahan, dan dengan alasan serupa terus mengikuti perkembangan seni.

Dua pengertian yang berbeda antara seni rupa dan publik, yaitu seni rupa sebagai media ekspresi dari para seniman yang saat ini sering disebut sebagai perupa, dan publik yaitu suatu kelompok masyarakat. Ketika dua pengertian ini disatukan maka kita akan masuk kedalam pemahaman terhadap aktifitas seni rupa yang dipresentasikan melalui suatu media. Media tersebut menempati suatu ruang di mana masyarakat bisa langsung berhubungan dengan karya seni.

Beberapa seniman tertarik untuk menciptakan karya di tempat umum, di ruang kota yang terbuka. Beberapa lainnya mewacanakan soal-soal publik (termasuk ruang publik) di dalam karya-karyanya. Ruang publik secara umum tentu saja adalah tempat pertemuan semua orang. Secara khusus ruang publik adalah dialog antara arsitektur dan senirupa dalam proses penciptaannya, dengan melibatkan masyarakat dalam permasalahan perkotaan dan seni budaya, baik lokal maupun global.

1 “…cities of every age have seen fit to make provision for open spaces that would promote social encounters and serve the conduct of public affairs…is a destination; a purpose-built stage for ritual and interaction…places we are all free to use, as against the privately owned realm of houses and shops. Public spaces host structured or communal activities - festivals, riots, celebrations, public executions -…But even now, the public place is the canvas on which political and social change is painted”- (Kostof, 1992)2 KHAZANAH. Terbitan Minggu, 13 Juni 2004. Seni Saat ini dari Sebuah Seminar. Pikiran Rakyat Cyber Media

Page 4: Ruang Seni Kontemporer Sebagai Ruang Terbuka Hijau Dan Ruang Publik Berbudaya