35
RUANG LINGKUP BISNIS INTERNASIONAL

Ruang Lingkup Bisnis Internasional

  • Upload
    rid131

  • View
    806

  • Download
    46

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tentang Ruang Lingkup Bisnis Internasional

Citation preview

Slide 1

RUANG LINGKUP BISNIS INTERNASIONALBisnis internasional bersifat luas dan multidimensional, maka pelaku bisnis/ perusahaan perlu memiliki wawasan yang luas dalam menjalankan kegiatannya. Seperti yang dikatakan Pang Lay Kim, bahwa bisnis internasional merupakan arena bagi hampir semua unsur seperti politik, ekonomi dan diplomasi. Hubungan internasional secara nyata ikut berperan, mempengaruhi dan bersaing serta bekerja sama dalam bisnis internasional.

Sebagaimana dinyatakan oleh Moyer, bidang bisnis internasional meninjau beberapa disiplin akademis, termasuk ekonomi internasional, antropologi budaya dan ilmu politikSTUDI BISNIS INTERNASIONAL BIASANYA MELIPUTI :Operasi perusahaan dalam negeri di luar negeri (investasi).Perdagangan ekspor dan impor, bidang studi ini telah sejak lama menarik para ekonom, karena arus perdagangan internasional memiliki dampak besar bagi pembangunan dan kegiatan ekonomi lokal.Manajemen perbandingan membandingkan perusahaan dalam negeri dan luar negeri .Perbandingan sistem ekonomi.Analisis bisnis fungsional yang meliputi pemasaran internasional, keuangan internasional, manajemen internasional.

Kegiatan perusahaan multinasional di negara-negara lain, tidak berbeda jauh dari kegiatan pemasaran internasional sebagai sub fungsi dari bisnis internasional.

PHILLIPS KOTLER, MEMBEDAKAN STRATEGI-STRATEGI PERUSAHAAN DALAM PEMASARAN INTERNASIONAL :1. Kegitan ekspor, yang terdiri atas ekspor langsung dan tidak langsung.2. Kegiatan usaha patungan yang terdiri, atasLisensi, hak untuk menggunakan proses manufakturing yang mengandung royalty atau pembayaranKontrak, pabrik local untuk menghasilkan produksi Kontrak manajerialUsaha patungan pemilikan penanaman modal asing bergabung dengan penanaman modal dalam negeri3. Investasi langsung, dalam bentuk investasi perakitan atau fasilitas manufacturing asing.

LINGKUNGAN BISNIS INTERNASIONALDalam kegiatan dan perumusan strategi bisnis, perusahaan internasional biasanya mempertimbangkan berbagai faktor eksternal, tidak hanya ekonomi, tetapi juga sosial-budaya politik dan kedaulatan hukum.Konsep kepentingan nasional dan pandangan hidup masyarakat setiap negara berbeda karena itu perusahaan multinasional tidak bisa secara bebas mengendalikan seluruh kegiatannya di negara tuan rumah. Perbedaan kepentingan nasional tidak menutup kemungkinan terjadinya konflik perusahaan internasional dengan mitra usahanya, masyarakat, konsumen, tenaga kerja lokal tuan rumah.

KEDAULATAN NASIONALKehidupan nasional suatu Negara jelas berbeda dengan kehidupan Negara-negara lain di dunia. Kehidupan nasional yang meliputi kehidupan ekonomi, sosial budaya, politik serta hukum secara unik berkembang atas dasar kedaulatan dalam batas wilayah nasional suatu Negara, meskipun tidak tertutup kemungkinan terjadinya lintas sosial budaya, politik, ekonomi antar Negara.

Seperti apa yang dikemukan oleh Farmer dan Richman, suatu Negara bangsa secara khas memiliki sistem moneternya sendiri dan dikelola dengan cara apapun yang dinilai sesuai. Oleh karena itu, untuk memasuki wilayah pemasaran Negara lain, kemampuan untuk memahami serta beradaptasi dengan lingkungan kehidupan setempat perlu dimiliki oleh perusahaan asing. Sebab, analisis aspek kehidupan Negara sangat diperlukan dalam perumusan strategi perusahaan.

Disamping adanya dampak positif terhadap kehidupan ekonomi bagi pembangunan ekonomi suatu Negara, peranan perusahaan multinasional sering mendapat kritikan. Dengan kata lain, masuknya perusahaan asing dikhawatirkan akan melunturkan kedaulatan suatu bangsa.Kritik-kritik semacam ini, akan memperoleh kebenaran apabila perusahaan multinasional tidak menyesuaikan diri dengan tata kehidupan negara tuan rumah dan terlebih lagi apabila condong memaksakan atau berusaha mengendalikan sistem sosial budaya, politik dan ekonomi negara asal ke negara tuan rumah.

Walaupun demikian, ini tidak berarti bahwa perusahaan asing harus meninggalkan tata nilai kehidupan negara asalnya dan sasaran strategi perusahaannya. Pada tingkat tertentu, interaksi perusahaan multinasional dengan negara operasinya sering memberikan kontribusi positif bagi proses pertukaran budaya, alih teknologi, dan keterampilan manajemen yang bermanfaat bagi negara tuan rumah.ASPEK SOSIAL BUDAYAPerbedaan struktur sosial budaya, yang mirip hasil produk budaya masyarakat maju, merupakan kendala bagi perusahaan internasional. Suatu perusahaan asing secara sadar/ tidak, membawa tata nilai budaya negara asalnya, yang berlainan dengan tata nilai masyarakat setempat, sehingga memungkinkan terjadinya bentrokan sosial budaya antar kedua belah pihak.Aspek sosial budaya ini dapat mempengaruhi fungsi-fungsi manajemen, pemasaran, sumber daya manusia, produksi, dan strategi perusahaan. Banyak contoh bisa dikemukakan, tetapi yang jelas perusahaan multinasional sebaiknya menyesuaikan strateginya dengan sistem sosial budaya masyarakat lokal. Adaptasi sosial budaya dimaksudkan untuk mengurangi resiko konflik atau pertentangan sosial budaya dengan masyarakat lokal.

Contoh: Masuknya produk-produknya impor, hamburger, dan lain-lain telah merubah gaya hidup masyarakat terutama yang ingin mengidentifikasikan diri sebagai masyarakat modern.Norma budaya barat melakukan sikap obyektif atas dasar analisis fakta, sedangkan budaya timur mendasarkan pada hal yang pribadi, emosional, mistikal dan lain-lain.Dalam budaya timur jauh, sikap sopan santun dianggap lebih bernilai daripada kebenaran. Eksekutif Jepang, misalnya, merasa tidak wajar untuk mengatakan tidak dalam situasi-situasi tertentu. Penghargaan terhadap waktu dan lain-lainASPEK POLITIKAspek politik tergolong kritis dalam perluasan operasi perusahaan internasional. Perusahaan multinasional biasanya melakukan analisis resiko politik terhadap negara yang menjadi wilayah operasinya tidak mengherankan bagi suatu perusahaan untuk tidak melakukan investasi di negara yang mengalami peperangan atau instabilitas politik dalam negeri, sikap ini didasari akan kekhawatiran akan perubahan situasi politik yang bisa merugikan operasi perusahan multinasional

Sebagai contoh, suatu studi untuk PBB, menunjukkan 1705 perusahaan transnasional yang dibebaskan secara paksa (divestment) di 79 negara berkembang selama 20 tahun dari tahun 1960-tahun 1979.Masalah perusaaan multinasional yang sering menjadi topik perdebatan politik, karena kehadirannya yang mempengaruhi politik dalam negeri suatu negara. Meluasnya operasi perusahaan multinasional di negara-negara berkembang dikhawatirkan akan mengurangi bobot kedaulatan negara, dan tidak jarang dicurigai sebagai bentuk perluasan kapitalisme yang bertentangan dengan prinsip/ ideologi nasional mereka

Kehadiran investasi negara-negara barat dan jepang sempat menjadi masalah politik dalam negeri Indonesia. Di mata orang indonesia aspek dari modal asing ini dianggap sebagai pengaruh negatif dari kebijaksanaan-kebijaksanaan sekarang diberlakukan. Karena mereka berpendapat penanaman modal asing telah memperbesar ketergantungan Indonesia kepada negara-negara barat dan jepang.ASPEK EKONOMILingkungan ekonomi beserta perubahannya, baik didalam maupun di luar negeri, berpengaruh terhadap kegiatan perusahaan internasional. Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi, yang merupakan unsur penting, sering menjadi perhatian oleh perusahaan-perusahaan multinasional dalam melakukan kegiatan bisnis internasionalnya. Unsur-unsur tersebut turut menentukan tingkat penawaran dan pemasaran dalam kegiatan bisnis internasional.Menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat melemahkan tingkat konsumsi masyarakat, sehingga mengurangi daya beli mereka. Hal ini terutama karena kegiatan-kegiatan perusahaan internasional didorong oleh motivasi ekonomi dan perusahaan patut memperhitungkan perkembangan lingkungan ekonomi. Seperti, salah satu pendorong perusahaan AS memasuki pasar internasional adalah untuk mencari pangsa pasar di luar negeri, akibat melemahnya pemasaran di dalam negeri sehubungan menurunnya GNPKEUNGGULAN PERUSAHAAN MULTINASIONALMeluasnya kegiatan perusahaan multinasional dapat dimengerti karena kehadiran perusahaan ini memberi banyak keuntungan baik bagi perusahaan maupun Negara asal dan Negara tuan rumah. Keunggulan perusahaan multinasional dengan spesialisasi di bidang informasi, teknologi, tenaga ahli, memungkinkan maksimalisasi pengembalian modal yang di investasi ke Negara lain.Sebagai contoh: operasi internasional perusahaan multinasional sebagaimana diparaktekkan bisnis Jepang sangat menunjang kepentingan nasional Negara Jepang. Melalui kegiatan internasional, suatu negara bisa melakukan ekspor, perdagangan dan bisnis internasional, sehingga dapat meningkatkan hasil devisa Negara sebagai salah satu sumber pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.

Perusahaan multinasional juga dibutuhkan oleh Negara-negara berkembang sebagai tuan rumah, terutama dalam hal pertukaran modal, teknologi, manajemen dan perluasan kesempatan kerja. Kebutuhan ini akan terpenuhi melalui kerjasama perusahaan multinasional, mendorong banyak Negara di dunia untuk membesar skala perusahaanya agar mampu berperan sebagai kekuatan multinasional untuk mengimbangi atau paling tidak mengikuti perkembangan multinasional Negara-negara barat.

PERGESERAN DI KALANGAN PERUSAHAAN INTERNASIONALPengalaman dan perkembangan bisnis internasional mencerminkan adanya perubahan pola kegiatan perusahaan internasional, termasuk perusahaan multinasional. Seperti yang dikemukan Michael Porter, dalam bukunya: competitive : Technique for analyzing Industries and competitions, bahwa pada dasarnya, faktor-faktor structural dan kekuatan pasar industri dalam negeri berbagai Negara tidak begitu berbeda dengan operasi industri global.

Kegiatan perusahaan internasional tidak lagi cenderung menghasilkan produk sesuai dengan selera pasar yang beraneka ragam, melainnkan dengan produk global untuk memenuhi selera konsumen masyarakat dunia. Dari hal ini lalu tumbuh perusahaan-perusahaan yang bersifat global.

Perusahaan multinasional kini mulai dianggap sebagi bentuk bisnis internasional. Sistem manajerialnya bersifat sentralisasi dan pengambilan keputusan terpusat pada manajemen puncak (top) di negara asal. Kantor pusat perusahaan multinasional memerlukan peran dominan dan melakukan semua kegiatan perencanaan dan pengawasan.

Pertumbuhan pesat perusahaan internasional berstatus global ini sangat menonjol di negara-negara Eropa, Amerika Serikat dan Jepang misalnya: Sony, Honda dan Canon, yang disebut sebagai kekuatan segi tiga (Triad power). Globalisasi ini merubah pola strategi bisnis internasional yang semula sering dirumuskan atas dasar per negara atau segmen pasar, kearah pola atas dasar masyarakat konsumen global.

Bahkan Pel dan Heenan, mengemukakan bahwa globalisasi perusahaan berkembang kearah kecenderungan kemitraan perusahaan raksasa, seperti yang dilakukan perusahaan otomotif dan elektronik. Kerjasama antar perusahaan ini tidak terbatas pada negara-negara industri barat juga dilakukan oleh negara-negara sosialis.

KEMITRAAN DALAM STRATEGI GLOBAL MERUPAKAN ALIANSI Dua atau lebih perusahaan mengembangkan suatu strategi bersama dalam jangka panjang, yang mengarah kepada kepemimpinan dunia sebagai pemasok dengan biaya rendah di arena internasional.Dua atau lebih perusahaan memiliki hubungan timbal balik. Masing-masing memiliki kekuatan khusus, bahwa mereka siap untuk berbagi bersama dengan kolega atau mitra mereka.

Usaha beberapa perusahaan yang masing-masing bersifat global, mencakup beberapa negara maju sekaligus melibatkan negara-negara industri baru, negara-negara berkembang dan negara-negara sosialis.Hubungan antar mitra usaha yang dikelola sepanjang lini horizontal, yang meliputi pertukaran teknologi.Perusahaan yang berpartisipasi mempertahankan identitas nasional dan ideologi sementara bersaing dipasaran tersebut di luar kemitraan.

Bergesernya struktur industri negara-negara maju dengan meningkatkan industri manufakturing tradisional dan mengembangkan industri berteknologi tinggi. Hal ini menyebabkan negara-negara maju, seperti Jepang, mulai mengalihkan investasinya dari negara berkembang ke negara-negara maju. Kebutuhan akan teknologi, telah menggeser motivasi investasi asing ke negara berkembang yang semula didasarkan atas petimbangan tenaga kerja murah.

TANTANGAN BAGI PERUSAHAAN NEGARA BERKEMBANGAktor atau pelaku bisnis internasional tidak lagi terbatas pada perusahaan multinasional, kendati ada kecenderungan semakin meluasnya perusahaan multinasional di banyak negara. Pertumbuhan perusahaan internasional bertaraf global perlu mendapat perhatian, karena turut berperan dalam kegiatan bisnis internasional dan bahkan bisa menggeser pola investasi asing, struktur industri, produksi dan konsumsi, dan pola serta strategi persaingan bisnis.

Kelemahan negara berkembang di bidang ketenaga kerjaan, teknologi dan manajemen menyebabkan kedudukan tawar menawar yang tidak seimbang dengan negara maju. Pertumbuhan perusahaan internasional dari negara berkembang perlu di orientasikan pada kegiatan perdagangan dan bisnis internasional, disamping pada industri, teknologi dan ilmu pengetahuan. Pengembangan usaha patungan kearah kemitraan strategi global perlu dipelajari sebagai bahan perusahaan global di negara berkembang.

Terima Kasih35