Upload
nindhita-setyaningrum
View
30
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
JURUSAN KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS DIPONEGORO 2012
Citation preview
1
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
Tanggal Masuk : 28 November 2014
Jam Masuk : 00.15 WIB
Ruang/Kamar : Anggrek/11
No. RM : 268445
Tanggal Pengkajian : 01 Desember 2014
Jam pengkajian : 13.00 WIB
Dx. Medis : Dyspepsia
A. IDENTITAS
1. Identitas Klien
a) Nama : Ny. K
b) Usia : 56 tahun
c) Jenis kelamin : Perempuan
d) Agama : Islam
e) Suku/ bangsa : Jawa
f) Status : Menikah
g) Pendidikan : SD
h) Pekerjaan : Pedagang Sembako
i) Alamat : Jl. Yos Sudarso Gg. Manggis 4/1 Kasepuan,
Batang.
2. Identitas Penanggung Jawab
a) Nama : Tn. D
b) Usia : 69 tahun
c) Jenis kelamin : Laki-laki
d) Agama : Islam
e) Suku/ bangsa : Jawa
f) Status : Menikah
g) Pendidikan : SD
h) Pekerjaan : Pedagang Sembako
2
i) Alamat : Jl. Yos Sudarso Gg. Manggis 4/1 Kasepuan,
Batang.
j) Hubungan dengan klien : Suami
k) No.telp yang bisa dihubungi : 08122982022
B. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan bahwa perutnya terasa nyeri.
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Klien mengatakan bahwa perut sebelah kiri terasa nyeri dan bertambah
nyeri bila ditekan sejak 1 bulan yang lalu. Klien masuk IGD RSUD Batang
pada tanggal 28 November 2014 dengan keluhan klien merasa mual dan
ingin muntah tiap makan atau minum sehingga nafsu makan klien menjadi
berkurang. Di IGD klien mendapatkan terapi Ringer Laktat 20 tpm, injeksi
Ranitidin 2x1 ampul, injeksi Ondansetron 3x4 mg dan Mucogard 3x1
kapsul. Kemudian pukul 00.15 WIB klien dirawat di ruang Anggrek. Saat
dilakukan pengkajian tanggal 01 desember 2014 klien mengatakan tidak
BAB sejak 5 hari yang lalu namun masih dapat flatus, perut klien tampak
membesar dan klien mengatakan nyeri saat perutnya ditekan oleh perawat
dan wajah klien tampak meringis menahan nyeri. Selama klien dirawat di
ruang Anggrek kamar 11, klien telah mendapatkan terapi Ringer Laktat 20
tpm injeksi Ranitidin 2x1 ampul, injeksi Ondansetron 3x4 mg, Mucogard
3x1 kapsul.
D. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Klien mengatakan bahwa ia sempat masuk RSUD Batang pada tanggal 17
November 2012 karena stroke. Setahun kemudian, tanggal 27 November
2013 klien kembali dirawat di RSUD Batang karena stroke non hemoragik.
Klien sempat dirawat di ICU selama 1 minggu kemudian di rawat di Ruang
Dahlia RSUD Batang.
3
E. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
1. Klien mengatakan bahwa ibunya mempunyai penyakit yang sama
dengan klien yaitu hipertensi.
2. Klien mengatakan bahwa suaminya mempunyai penyakit hipertensi dan
diabetes mellitus.
3. Klien mengatakan bahwa anak pertamanya mempunyai penyakit asam
urat.
GENOGRAM
Keterangan :
: Laki-laki normal
: Perempuan normal
: Tn. T
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Perempuan kembar
: Tinggal satu rumah
Ny. M27 tahunAsam urat
cv
Ny. K56 tahunHipertensiStroke
Tn. D56 tahunHipertensiDM
Stroke Stroke
cv
cv
cv
4
F. PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR
1. Kebutuhan Aktivitas dan Latihan
a. BP : 150/80 mmHg
b. HR : 76 x/menit
Kegiatan Sebelum SakitSaat Dilakukan
PengkajianSkor
Mandi 2x sehari, dibantu
keluarganya
2x sehari, diseka 2
Toiletting Dilakukan dengan
bantuan
keluarganya di
kamar mandi
a. BAK :
Klien menggunakan
diapers
b. BAB :
Dilakukan dengan
bantuan keluarganya
di kamar mandi
3
Berpakaian Dilakukan secara
mandiri
Dilakukan dengan
bantuan keluarganya
2
Makan/minum Dilakukan secara
mandiri
Dilakukan dengan
bantuan keluarganya
2
Mobilisasi Dilakukan dengan
bantuan
keluarganya
Dilakukan dengan
bantuan keluarganya
karena ekstremitas
kanan klien lemah dan
terkadang sulit untuk
digerakkan
2
Keterangan Aktivitas :
0 = mandiri
1 = dibantu alat
2 = dibantu orang lain
3 = dibantu alat & orang lain
4 = dibantu total/tergantung penuh
5
Maka total skor tingkat ketergantungan klien adalah 11 yaitu klien
tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan alat dan
orang lain.
Masalah Keperawatan : Hambatan mobilitas fisik
2. Kebutuhan Hygiene Integritas Kulit
Kegiatan Sebelum masuk rumah sakit
Saat dilakukan pengkajian
Memotong kuku 2 minggu 1x, dibantu
keluarganya
Belum pernah
memotong kuku
Sikat gigi 2x sehari, mandiri di
kamar mandi
Tidak melakukan oral
hygiene
Keramas 3 hari 1x, mandiri di
kamar mandi
Belum pernah keramas
Mandi 2x sehari, mandiri di
kamar mandi
1x sehari, diseka
dengan dibantu
keluarganya
Berganti pakaian 2x sehari, dibantu
keluarganya
2x sehari, dibantu
keluarganya
Masalah Keperawatan : Defisiensi Perawatan Diri (Mandi)
3. Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Jenis Sebelum masuk rumah sakit
Saat dilakukan pengkajian
Kualitas Nyenyak Kurang nyenyak, mudah terbangun.
Kuantitas :
a. Tidur siang
b. Tidur malam
2 jam
5 jam
1 jam
3 jam
Keluhan Tidak ada
keluhan
- Terbangun saat
merasakan nyeri dan sulit
untuk memulai tidur
6
kembali.
- Klien terlihat lesu
Masalah Keperawatan : Insomnia
4. Kebutuhan Nutrisi-Cairan
a. BB sebelum sakit : 45 kg
b. BB saat pengkajian : 35 kg
c. TB : 150 cm
d. IMT = BB (kg) = 35 = 15,5 (kurus)
TB2 (m) (1,50)2
e. Klien mengatakan bahwa ia merasa mual dan muntah setiap
makan atau minum sehingga tidak nafsu makan.
f. Kulit klien tampak kering
g. Turgor kulit jelek
Kategori IMT Pengertian Keterangan
< 18,5 Berat badan kurang Kurus
18,5 – 25 Berat badan normal Normal/sehat
> 25 Berat badan lebih Kegemukan
Keterangan Sebelum masuk
rumah sakit
Saat dilakukan pengkajian
Porsi makan ½ piring 4 sendok makan
Frekuensi
makan
2 x sehari 3 x sehari
Jenis
makanan
Nasi, sayur, lauk Bubur, sayur, lauk
Porsi
minum
400 cc 300 cc
Frekuensi
minum
2 x sehari 2 x sehari
7
Jenis
minuman
Teh manis, air putih Teh manis, air putih
Turgor kulit Tidak terkaji Jelek
Kendala
Lupa waktu makan
karena terlalu sibuk
untuk berdagang
Nyeri pada perut, merasa mual
dan kembung.
Masalah Keperawatan :
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Mual
5. Kebutuhan Oksigenasi
a. Airway : tidak terdapat sumbatan jalan nafas.
b. Breathing :
1) Frekuensi pernafasan 18 x per menit
2) Klien mengatakan tidak mengalami sesak nafas
3) Tidak terdapat cuping hidung
4) Klien tidak menggunakan otot bantu pernapasan
5) Klien tidak menggunakan alat bantu pernafasan.
c. CRT < 2 detik
6. Kebutuhan Eliminasi
a. Bising usus 4 x per menit
b. Eliminasi BAB
Keterangan Sebelum masuk
rumah sakit
Saat dilakukan
pengkajian
Frekuensi 1 x sehari 1 x dalam 5 hari
Warna Kuning kecoklatan Coklat kehitaman
Bau Khas Khas
Konsistensi Lunak (normal) Agak keras
Darah Tidak ada Tidak ada
8
Masalah Keperawatan : Konstipasi
c. Eliminasi BAK
1) Klien menggunakan diapers
2) Setiap kali klien tertawa maka tidak sengaja mengompol.
MasMMasalah Keperawatan : Inkontinensia Urine Stres
7. Kebutuhan Persepsi Sensori, Kognitif
a. Persepsi sensori
1. Nilai GCS
a) Tingkat kesadaran klien compos mentis (E4M6V5).
b) Klien dapat membuka mata secara spontan
c) Klien mampu mengikuti perintah.
d) Orientasi klien baik.
e) Klien mampu berbicara dengan jelas.
2. Rangsang meningeal
a) Tidak terdapat kaku kuduk.
b) Terdapat tanda laseque pada kaki kanan (klien merasa nyeri
saat kaki difleksikan pada sendi panggul sebelum mencapai
sudut 70)
c) Terdapat tanda kerniq pada kaki kanan (klien merasa nyeri
saat kaki difleksikan pada sendi panggul sampai mencapai
90 dan tungkai bawah diekstensikan pada persendian lutut
sampai sudut 135)
Keterangan Sebelum masuk
rumah sakit
Saat dilakukan
pengkajian
Frekuensi 3x sehari Klien mengganti
diapers 2x sehari
Warna Kuning Kuning
Bau Khas Khas
Pancaran Kuat Lemah
9
d) Tidak terdapat tanda Brudzinky I.
e) Tidak terdapat tanda Brudzinky II.
3. Kekuatan motorik
a) Klien mampu memiringkan badan secara mandiri.
b) Klien tidak dapat berdiri sendiri.
c) Klien duduk dengan bantuan orang lain.
d) Tidak terdapat nyeri tekan pada ekstremitas atas ataupun
bawah.
e) Skala ekstremitas kiri klien yaitu 3, gerakan otot dapat
melawan tapi tidak bisa terhadap tahanan pemeriksa.
f) Skala ekstremitas kanan klien yaitu 5, gerakan otot dengan
tahanan maksimal pemeriksa
Keterangan :
0 : tidak ada gerakan
1 : kontraksi otot minimal terasa tanpa menimbulkan
gerak
2 : otot dapat bergerak bila gaya berat dihilangkan
3 : gerakan otot dapat melawan tapi tidak bisa
terhadap tahanan pemeriksa
4 : gerakan otot dengan tahanan ringan pemeriksa dan
dapat melawan gaya berat
5 : gerakan otot dengan tahanan maksimal pemeriksa
4. Kekuatan sensorik
a) Klien mampu merasakan rabaan
b) Klien mampu membedakan suhu hangat dan dingin
c) Klien mampu merasakan nyeri saat perut kuadran kiri atas di
palpasi
P (provokes/pemicu) : klien merasa nyeri saat dipalpasi
3
3
5
5
10
Q (quality/kualitas) : klien mengatakan bahwa nyeri
seperti ditusuk jarum
R (radiation/area) : klien mengatakan bahwa nyeri
berada di area perut kuadran kiri atas
S (scale/skala) : skala 5 dari 10
T (time/ waktu) : nyeri yang dirasakan hilang timbul
5. Pemeriksaan 12 saraf kranial
a) Klien dapat membedakan bau-bauan
b) Lapang pandang klien baik
c) Refleks pupil klien baik
d) Penglihatan klien kurang baik, klien dapat membaca pada
jarak >25 cm
e) Pergerakan bola mata searah dengan gerakan objek
f) Tidak terdapat juling
g) Klien dapat membedakan sentuhan halus, kasar, tajam dan
tumpul saat mata klien tertutup
h) Klien mengatakan bahwa ia mengalami kesulitan untuk
mengunyah makanan
i) Klien tampak sulit untuk mengangkat rahangnya.
j) Klien dapat membedakan rasa manis, asam, asin dan pahit
k) Klien mengatakan bahwa ia dapat sulit untuk berbicara
l) Senyum klien tidak simetris
m) Klien mampu mendengar dengan baik
n) Reflek menelan klien baik
o) Klien dapat menoleh ke kiri dan kanan dengan melawan
tahanan
p) Klien mampu mengangkat bahu saat pemeriksa menahan
bahu klien
q) Klien mampu menggerakkan lidah ke kanan, kiri, atas,
bawah, mengeluarkan dan memasukkan kembali.
b. Kognitif
11
1. Klien mengatakan bahwa ia tidak mengetahui tentang
pengertian dyspepsia maupun stroke
2. Klien tidak mengetahui tentang penyebab dyspepsia dan stroke
3. Keluarga klien mengatakan bahwa dokter pernah menjelaskan
tentang penyakit dyspepsia dan stroke kepada klien dan
keluarganya namun klien sulit untuk mengingat informasi
karena penyakit stroke yang dideritanya.
4. Klien tampak bingung dan menanyakan pada anggota
keluarnganya untuk menjawab pertanyaan.
Masalah Keperawatan :
a. Nyeri akut
b. Hambatan Komunikasi verbal
c. Defisiensi pengetahuan
8. Kebutuhan Termoregulasi
Suhu klien saat pengkajian didapatkan 36⁰C.
9. Kebutuhan Konsep Diri
a. Harga diri
Klien tetap merasa bersyukur dengan keadaannya saat ini.
b. Citra tubuh
Klien mengatakan tidak malu dengan kondisi fisiknya saat ini yang
membuatnya sulit untuk beraktivitas karena penyakit stroke. Klien
mengatakan bahwa semua yang terjadi pada klien merupakan takdir
dari Allah SWT yang harus dijalani.
c. Ideal diri
Klien mengatakan bahwa saat ini ia hanya fokus pada kesembuhan
penyakitnya.
d. Identitas diri
12
Klien mengatakan bahwa ia merupakan istri dari Tn. D dan
merupakan ibu dari tiga orang anaknya. Klien mengatakan bahwa ia
sudah tidak bekerja lagi semenjak terkena stroke.
e. Peran diri
Ny. K menyadari perannya sebagai istri dan sebagai ibu namun
setelah sakit klien sulit untuk beraktivitas.
10. Kebutuhan Stress Koping
Klien mengatakan bahwa ia mampu menerima kondisi fisiknya. Klien
berdzikir apabila ia sedang merasa stres dan menceritakan masalahnya
kepada suami dan anaknya.
11. Kebutuhan Seksual Reproduksi
Ny. K berusia 56 tahun dan telah mengalami menopause dan dikaruniai
4 orang anak.
12. Kebutuhan Komunikasi Informasi
Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan bahwa ia sulit untuk
berbicara, namun kata-kata yang diucapkan klien terdengar jelas. Klien
menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi dan dapat mengerti
bahasa Indonesia. Klien mampu menceritakan tentang keluhannya dan
mampu menangkap informasi yang diberikan saat pengkajian namun
keluarga klien mengatakan bahwa klien mengalami kesulitan untuk
mengingat informasi.
13. Kebutuhan Rekreasi Spiritual
Kegiatan Sebelum masuk
rumah sakit
Saat dilakukan
pengkajian
Rekreasi Klien mendapatkan
hiburan dari ketiga
cucunya yang masih
kecil yang selalu
Klien mengatakan
dapat terhibur saat
anak dan cucunya
menjenguk klien di
13
mengunjunginya setiap
minggu. Selain itu,
klien suka menonton
televisi dan berkumpul
dengan tetangga.
rumah sakit.
Spiritual Klien mengatakan
bahwa ia selalu
menjalankan sholat 5
waktu dalam sehari
Klien mengatakan
bahwa ia tetap
menjalankan sholat 5
waktu yang dilakukan
di tempat tidur.
G. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Klien lemah (terbaring di tempat tidur dan tidak dapat melakukan
aktivitas tanpa bantuan orang lain), bibir klien kering, turgor kulit jelek,
CRT < 2 detik, konjungtiva klien berwarna pucat, perut klien tampak
membesar dan klien merasa nyeri saat dipalpasi.
2. Kesadaran
Kesadaran klien compos mentis.
3. Vital Sign
a. BB : 30 kg
b. TB : 150 cm
c. RR : 18 x/menit
d. HR : 76 x/menit
e. TD : 150/80 mmHg
4. Kepala
Inspeksi : bentuk kepala mesosefal, kulit kepala klien kotor, rambut
klien tampak bergelombang, panjang dan beruban, rambut
klien berminyak.
Palpasi : tidak terdapat benjolan pada kepala, tidak terdapat lesi
pada kulit kepala, klien tidak merasa nyeri.
14
5. Mata
Inspeksi : tidak terdapat lesi dan inflamasi di sekitar mata,
konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, mata klien
simetris, penglihatan klien baik, refleks berkedip klien baik,
ukuran dan refleks pupil antara mata kanan dan kiri sama
ketika diberikan cahaya, lapang pandang klien baik.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada mata atau daerah sekitar
mata.
Fungsi : Klien menderita rabun dekat.
6. Hidung
Inspeksi : tidak terdapat pembengkakan, tidak terdapat cuping
hidung, tidak terdapat sekret.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada hidung klien.
Fungsi : Masih berfungsi dengan baik.
7. Mulut
Inspeksi : bentuk bibir simetris, bibir kering, tidak terdapat ulkus dan
bengkak, gigi klien berwarna kekuningan, berkerak dan
tidak rata, mulut klien bau, lidah klien kotor, tidak terdapat
sariawan disekitar mulut.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada area mulut dan lidah klien,
tidak teraba benjolan pada lidah klien.
Fungsi : fungsi pengecapan klien baik. Klien mengalami kesulitan
dalam berbicara dan tampak sulit untuk mengangkat
rahangnya.
8. Telinga
Inspeksi : bentuk telinga simetris antara telinga kanan dan telinga
kiri, tidak terdapat kemerahan, lesi atau bengkak, terdapat
kotoran dalam telinga.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada telinga klien.
Fungsi : masih berfungsi dengan baik. Klien dapat merespon saat
diajak berbicara.
15
9. Leher
Inspeksi : tidak ada bengkak dan massa, reflek menelan tampak
baik, tidak terdapat pembesaran vena jugularis, tidak
terdapat pembesaran kelenjar tiroid, klien mampu
menggerakkan leher tanpa rasa sakit.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, saat menelan teraba kelenjar
tiroid turun.
Fungsi : masih dapat menelan dan menoleh dengan baik.
10. Dada
a) Dada luar
Inspeksi : tidak terdapat jaringan parut dan lesi, bentuk dada
simetris, tidak ada retraksi intercosta.
Palpasi : teraba pergerakan otot dinding dada, ekspansi dada
kanan dan kiri sama.
b) Dada dalam
1) Paru-paru
Inspeksi : pengembangan paru antara kanan dan kiri sama,
tidak ada retraksi intercosta.
Palpasi : traktil fremitus antara paru kanan dan kiri sama,
dapat teraba ketika klien mengatakan tujuh-tujuh.
Perkusi : terdengar bunyi sonor
Auskultasi : suara nafas vesikuler.
2) Jantung
Inspeksi : tidak terlihat adanya pulsasi.
Palpasi : teraba adanya pulsasi
Perkusi : terdengar bunyi redup
Auskultasi: terdengar bunyi loop (S1) dan dup (S2). Tidak
terdengar bunyi galop dan murmur.
11. Abdomen
Inspeksi : tidak terdapat jaringan parut, abdomen tampak membesar
Auskultasi : bising usus 4 x per menit.
Palpasi : terdapat nyeri tekan pada area abdomen kuadran kiri atas
16
Perkusi : bunyi timpani.
12. Genitalia
Inspeksi : tidak terpasang kateter namun klien memakai diapers.
13. Ekstremitas
a) Ekstremitas atas
Jumlah jari tangan normal yaitu 10 buah, kuku klien tampak kotor,
tidak terdapat edema, turgor kulit jelek, CRT < 2 detik, kekuatan
otot tangan kanan yaitu 3 dan tangan kiri yaitu 5, terpasang infuse
RL 20 tpm pada tangan kanan klien.
b) Ekstremitas bawah
Jumlah jari kaki normal ada 10 buah, kuku jari kaki klien kotor,
kekuatan otot kaki kanan klien klien yaitu 3 dan kaki kanan klien
yaitu 5.
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal pemeriksaan : 01 Desember 2014
Pemeriksaan Laboratorium :
a. Pemeriksaan Kimia Klinik
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Cholesterol
Trigliserida
Ureum
Creatinin
Asam Urat
H 2225,0
103
22,0
0,90
L 3,0
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
< 220
< 150
10,0-50,0
0,50-0,90
3,4-7,0
17
b. Pemeriksaan Elektrolit
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Natrium
Kalium
Calsium
Chlorida
140,0
3,9
10,10
100,0
mmol/l
mmol/l
mg/dL
mmol/l
135,0-155,0
3,6-5,5
8,80-10,20
95,0-108,0
I. PROGRAM TERAPI
Tanggal 01 Desember 2014
1. Parenteral :
a. Ringer Laktat 20 tpm
b. Injeksi Ondansetron 2x4 mg
c. Injeksi Ranitidin 2x1 mg
2. Per oral :
Mucogard 3x1 mg
18
J. PENGELOMPOKAN DATA
Data Subjektif Data Objektif
1. Klien mengatakan bahwa
terkadang ia merasa pusing saat
tekanan darahnya tinggi.
2. Klien mengatakan bahwa ia
mandi 1x sehari dengan diseka
3. Klien mengatakan bahwa ia
menggunakan diapers untuk
BAK.
4. Klien mengatakan bahwa klien
dibantu keluarganya untuk BAB
di kamar mandi.
5. Klien mengatakan bahwa dalam
berpakaian ia dibantu oleh
keluarganya.
6. Klien mengatakan bahwa dalam
makan/minum ia dibantu oleh
keluarganya.
7. Klien mengatakan bahwa dalam
mobilisasi (berdiri, jalan, duduk)
ia dibantu oleh keluarganya.
8. Klien mengatakan bahwa ia
belum pernah memotong kuku
selama dirawat di rumah sakit.
9. Klien mengatakan bahwa ia
tidak melakukan oral hygiene
(sikat gigi) selama dirawat di
rumah sakit.
10. Klien mengatakan bahwa ia
belum pernah keramas selama
1. Total skor tingkat ketergantungan
klien adalah 11 yaitu klien tidak
dapat melakukan aktivitas sehari-
hari tanpa bantuan alat dan orang
lain.
2. Kulit klien tampak kering
3. Turgor kulit jelek
4. CRT < 2 detik
5. Bibir kering
6. IMT = 15,5 (kurus)
7. Bising usus 4 x per menit
8. Klien menggunakan diapers
9. Klien tidak terpasang kateter
10. Terdapat tanda laseque pada kaki
kanan (klien merasa nyeri saat
kaki difleksikan pada sendi
panggul sebelum mencapai sudut
70)
11. Terdapat tanda kerniq pada kaki
kanan (klien merasa nyeri saat
kaki difleksikan pada sendi
panggul sampai mencapai 90 dan
tungkai bawah diekstensikan pada
persendian lutut sampai sudut
135)
12. Klien duduk dengan bantuan
orang lain.
13. Skala ekstremitas kanan klien
yaitu 3, gerakan otot tidak mampu
19
dirawat di rumah sakit.
11. Klien mengatakan bahwa ia
diseka 1x sehari selama dirawat
di rumah sakit.
12. Klien mengatakan bahwa
tidurnya kurang nyenyak dan
mudah terbangun saat dirawat di
rumah sakit.
13. Klien mengatakan bahwa tidur
siangnya 1 jam.
14. Klien mengatakan bahwa tidur
malamnya 3 jam.
15. Klien mengatakan bahwa
tidurnya kurang nyenyak,
mudah terbangun.
16. Klien mengatakan bahwa ia
terbangun saat merasakan nyeri
di perutnya dan sulit untuk
memulai tidur kembali.
17. Klien mengatakan bahwa ia
merasa mual dan muntah setiap
makan atau minum.
18. Klien mengatakan bahwa
makanan yang ia makan yaitu
bubur, sayur, lauk selama
dirawat di rumah sakit.
19. Keluarga klien mengatakan
bahwa porsi makan klien yaitu 4
sendok makan setiap 3x makan.
20. Klien mengatakan bahwa ia
minum 2x sehari ± 300 cc.
21. Klien mengatakan bahwa ia
melawan tahanan pemeriksa.
14. Penglihatan klien kurang baik,
klien dapat membaca pada jarak
>25 cm
15. Klien tidak mengetahui tentang
penyebab dyspepsia dan stroke
16. BB : 38 kg
17. TB : 152 cm
18. RR : 18 x/menit
19. HR : 76 x/menit
20. TD : 150/80 mmHg
21. Klien lemah (terbaring di tempat
tidur dan tidak dapat melakukan
aktivitas tanpa bantuan orang
lain)
22. Konjungtiva klien berwarna pucat
23. Perut klien tampak membesar dan
klien merasa nyeri saat dipalpasi.
24. Gigi klien berwarna kekuningan,
berkerak dan tidak rata, mulut
klien bau
25. Terdapat kotoran dalam telinga.
26. Abdomen tampak membesar
27. Bising usus 4 x per menit.
28. Terdapat nyeri tekan pada area
abdomen kuadran kiri atas
29. Kuku klien tampak kotor
30. Klien terlihat lesu
31. Klien tampak bingung dan
menanyakan pada anggota
keluarnganya untuk menjawab
pertanyaan.
20
merasa nyeri pada perut, merasa
mual dan kembung.
22. Klien mengatakan bahwa ia
merasa mual dan muntah setiap
kali makan sehingga tidak nafsu
makan.
23. Klien mengatakan bahwa ia
BAB 1 x dalam 5 hari.
24. Klien mengatakan bahwa
fesesnya berwarna coklat
kehitaman.
25. Klien mengatakan bahwa
fesesnya agak keras.
26. Klien mengatakan bahwa setiap
kali klien tertawa maka tidak
sengaja mengompol
27. Klien mengatakan bahwa ia
mengganti diapers 2x sehari
dibantu oleh keluarganya.
28. Klien mampu merasakan nyeri
saat perut kuadran kiri atas di
palpasi
29. P (provokes/pemicu) : klien
merasa nyeri saat dipalpasi
30. Q (quality/kualitas) : klien
mengatakan bahwa nyeri seperti
ditusuk jarum
31. R (radiation/area) : klien
mengatakan bahwa nyeri berada
di area perut kuadran kiri atas
32. S (scale/skala) : skala
5 dari 10
32. Klien tampak sulit untuk
mengangkat rahangnya.
21
33. T (time/ waktu) : nyeri
yang dirasakan hilang timbul
34. Klien mengatakan bahwa ia
mengalami kesulitan untuk
mengunyah makanan
35. Klien mengatakan bahwa ia
tidak mengetahui tentang
pengertian dyspepsia maupun
stroke
36. Keluarga klien mengatakan
bahwa dokter pernah
menjelaskan tentang penyakit
dyspepsia dan stroke kepada
klien dan keluarganya namun
klien sulit untuk mengingat
informasi karena penyakit stroke
yang dideritanya.
37. Keluarga klien mengatakan
bahwa klien mengalami
kesulitan untuk mengingat
informasi.
38. Klien mengatakan bahwa ia sulit
untuk berbicara, namun kata-
kata yang diucapkan klien
terdengar jelas.
39. Klien mengatakan bahwa ia
mengalami kesulitan dalam
berbicara.
22
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO. HARI/
TGL
DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH DIAGNOSA KEP. TTD
1 01-12-2014 DS :
- Klien mengatakan bahwa
ia merasa nyeri pada
perut, merasa mual dan
kembung.
- Klien mengatakan bahwa
ia merasa mual dan
muntah setiap kali makan
sehingga tidak nafsu
makan.
- Klien mengatakan bahwa
ia terbangun saat
merasakan nyeri di
perutnya dan sulit untuk
memulai tidur kembali.
- Klien mampu merasakan
Faktor biologis Nyeri akut Nyeri akut
berhubungan dengan
faktor biologis (1)
23
nyeri saat perut kuadran
kiri atas di palpasi
- P (provokes/pemicu) :
klien merasa nyeri saat
dipalpasi
- Q (quality/kualitas) :
klien mengatakan bahwa
nyeri seperti ditusuk
jarum
- R (radiation/area) : klien
mengatakan bahwa nyeri
berada di area perut
kuadran kiri atas
- S (scale/skala) : skala 5
dari 10
- T (time/ waktu) : nyeri
yang dirasakan hilang
timbul
24
DO :
- TD : 150/80 mmHg
- HR : 76 x/menit
- RR : 18 x/menit
- Perut klien tampak
membesar dan klien
merasa nyeri saat
dipalpasi.
- Abdomen tampak
membesar
- Terdapat nyeri tekan
pada area abdomen
kuadran kiri atas
2 01-12-2014 DS :
- Klien mengatakan bahwa
ia merasa mual dan
muntah setiap makan.
- Klien mengatakan bahwa
Nyeri Mual Mual berhubungan
dengan nyeri (2)
25
ia tidak nafsu makan.
DO : -
3 01-12-2014 DS :
- Klien mengatakan bahwa
ia merasa mual dan
muntah setiap makan.
- Klien mengatakan bahwa
ia merasa nyeri pada
perut, merasa mual dan
kembung.
- Klien mengatakan bahwa
ia tidak nafsu makan.
- Klien mengatakan bahwa
ia mengalami kesulitan
untuk mengunyah
makanan
Faktor biologis Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
faktor biologis (3)
26
DO :
- IMT = 15,5 (kurus)
- Bising usus 4 x per menit
- BB sebelum sakit: 40 kg
- BB saat sakit : 30 kg
- Konjungtiva klien
berwarna pucat
4 01-12-2014 DS :
- Klien mengatakan bahwa
ia biasanya BAB 1 x
sehari namun selama
sakit menjadi 1 x dalam
5 hari.
- Klien mengatakan bahwa
fesesnya berwarna coklat
kehitaman.
- Klien mengatakan bahwa
fesesnya agak keras.
- Klien mengatakan bahwa
Kurang aktivitas
fisik
Konstipasi Konstipasi
berhubungan dengan
kurang aktivitas fisik
(4)
27
ia merasa nyeri pada
perut
- Klien mampu merasakan
nyeri saat perut kuadran
kiri atas di palpasi
- Klien mengatakan bahwa
ia merasa mual dan
muntah setiap kali makan
sehingga tidak nafsu
makan.
- Klien mengatakan bahwa
terkadang ia merasa
pusing saat tekanan
darahnya tinggi.
DO :
- Bising usus 4 x per menit
- Terdapat nyeri tekan
pada area abdomen
28
kuadran kiri atas
- Perut klien tampak
membesar dan klien
merasa nyeri saat
dipalpasi.
5 01-12-2014 DS :
- Klien mengatakan bahwa
setiap kali klien tertawa
maka tidak sengaja
mengompol
- Klien mengatakan bahwa
ia mengganti diapers 2x
sehari dibantu oleh
keluarganya.
DO :
- Klien menggunakan
diapers
- Klien tidak terpasang
Defisiensi
spingter uretra
intrinsik
Inkontinensia
Urine Stres
Inkontinensia urine
stres berhubungan
dengan defisiensi
spingter uretra
intrinsik (5)
29
kateter
6 01-12-2014 DS :
- Klien mengatakan bahwa
tidur siangnya
mengalami perubahan
dari 2 jam menjadi 1 jam.
- Klien mengatakan bahwa
tidur malamnya
mengalami perubahan
dari 4 jam menjadi 3 jam.
- Klien mengatakan bahwa
ia terbangun saat
merasakan nyeri di
perutnya dan sulit untuk
memulai tidur kembali.
- Klien mengatakan bahwa
tidurnya kurang nyenyak,
Ketidaknyamanan
fisik
Insomnia Insomnia
berhubungan dengan
ketidaknyamanan fisik
(6)
30
mudah terbangun.
DO :
Klien terlihat lesu
7 01-12-2014 DS :
- Klien mengatakan bahwa
terkadang ia merasa
pusing saat tekanan
darahnya tinggi.
- Klien mengatakan bahwa
ia mandi 2x sehari
dengan diseka
- Klien mengatakan bahwa
ia menggunakan diapers
untuk BAK.
- Klien mengatakan bahwa
klien dibantu
keluarganya untuk BAB
di kamar mandi.
- Klien mengatakan bahwa
Gangguan
neuromuskular
Hambatan
mobilitas fisik
Hambatan mobilitas
fisik berhubungan
dengan gangguan
neuromuskular (7)
31
dalam berpakaian ia
dibantu oleh
keluarganya.
- Klien mengatakan bahwa
dalam makan/minum ia
dibantu oleh
keluarganya.
- Klien mengatakan bahwa
dalam mobilisasi
(berdiri, jalan, duduk) ia
dibantu oleh
keluarganya.
- Klien mengatakan bahwa
ia diseka 1x sehari
selama dirawat di rumah
sakit.
- Klien mengatakan bahwa
ia berganti pakaian 2x
sehari dengan bantuan
32
keluarganya.
DO :
- Total skor tingkat
ketergantungan klien
adalah 11 yaitu klien
tidak dapat melakukan
aktivitas sehari-hari
tanpa bantuan alat dan
orang lain.
- Terdapat tanda laseque
pada kaki kanan (klien
merasa nyeri saat kaki
difleksikan pada sendi
panggul sebelum
mencapai sudut 70)
- Terdapat tanda kerniq
pada kaki kanan (klien
merasa nyeri saat kaki
33
difleksikan pada sendi
panggul sampai
mencapai 90 dan tungkai
bawah diekstensikan
pada persendian lutut
sampai sudut 135)
- Klien duduk dengan
bantuan orang lain.
- Skala ekstremitas kanan
klien yaitu 3, gerakan
otot tidak mampu
melawan tahanan
pemeriksa.
- Penglihatan klien kurang
baik, klien dapat
membaca pada jarak >25
cm
8 01-12-2014 DS :
- Klien mengatakan bahwa
Gangguan Defisiensi Defisiensi perawatan
diri berhubungan
34
ia belum pernah
memotong kuku selama
dirawat di rumah sakit.
- Klien mengatakan bahwa
ia tidak melakukan oral
hygiene (sikat gigi)
selama dirawat di rumah
sakit.
- Klien mengatakan bahwa
ia belum pernah keramas
selama dirawat di rumah
sakit.
- Klien mengatakan bahwa
ia diseka 1x sehari
selama dirawat di rumah
sakit.
DO :
neuromuskular Perawatan Diri dengan gangguan
neuromuskular (8)
35
- Kulit kepala klien kotor
- Rambut klien berminyak.
- Gigi klien berwarna
kekuningan, berkerak
dan tidak rata
- Mulut klien bau
- Lidah klien kotor
9 01-12-2014 DS :
- Klien mengatakan bahwa
ia tidak mengetahui
tentang pengertian
dyspepsia maupun stroke
- Keluarga klien
mengatakan bahwa
dokter pernah
menjelaskan tentang
penyakit dyspepsia dan
stroke kepada klien dan
Keterbatasan
kognitif
Defisit
pengetahuan
Defisit pengetahuan
berhubungan dengan
Keterbatasan kognitif
(9)
36
keluarganya namun klien
sulit untuk mengingat
informasi karena
penyakit stroke yang
dideritanya.
DO :
Klien tampak bingung dan
menanyakan pada anggota
keluarnganya untuk menjawab
pertanyaan.
10 01-12-2014 DS :
- Klien mengatakan bahwa
ia sulit untuk berbicara,
namun kata-kata yang
diucapkan klien
terdengar jelas.
- Klien mengatakan bahwa
Pelemahan
muskuloskeletal
Hambatan
Komunikasi verbal
Hambatan
Komunikasi verbal
berhubungan dengan
pelemahan
muskuloskeletal (10)
37
ia mengalami kesulitan
dalam berbicara.
DO :
Klien tampak sulit untuk
mengangkat rahangnya.
38
III. Prioritas diagnosa keperawatan :
1. Nyeri akut berhubungan dengan faktor biologis
2. Mual berhubungan dengan nyeri
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan faktor biologis
4. Konstipasi berhubungan dengan kurang aktivitas fisik
5. Inkontinensia urine stres berhubungan dengan defisiensi spingter uretra
intrinsik
6. Insomnia berhubungan dengan ketidaknyamanan fisik
7. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskular
8. Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan pelemahan
muskuloskeletal
9. Defisit pengetahuan berhubungan dengan Keterbatasan kognitif
10. Defisiensi perawatan diri berhubungan dengan gangguan neuromuskular
39
IV. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO. HARI/
TGL
DIAGNOSA
KEP.
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL TTD
1 01-12-2014
1 Setelah dilakukan
tindakan perawatan
selama 1x24 jam
diharapkan nyeri klien
dapat berkurang, dengan
kriteria hasil :
- Mampu mengontrol
nyeri (tau penyebab
nyeri, mampu
menggunakan
teknik
nonfarmakologi
untuk mengurangi
nyeri, mencari
bantuan)
Pain Management
1) Lakukan pengkajian
nyeri secara
komprehensif
termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi
2) Observasi reaksi
nonverbal dari
ketidaknyamanan
3) Gunakan teknik
komunikasi terapeutik
1) Untuk
mempermudah
dalam mengatasi
nyeri yang dirasakan
klien
2) Klien terkadang
tidak memberikan
informasi yang
akurat tentang nyeri
yang dirasakan
3) Untuk membuat
kenyamanan
40
- Melaporkan bahwa
nyeri berkurang
dengan
menggunakan
manajemen nyeri
- Mampu mengenali
nyeri (skala,
intensitas, frekuensi
dan tanda nyeri)
- Menyatakan rasa
nyaman setelah
nyeri berkurang
untuk mengetahui
pengalaman nyeri
klien
4) Kaji kultur yang
mempengaruhi respon
nyeri
5) Evaluasi pengalaman
nyeri masa lampau
6) Evaluasi bersama
klien dan tim
kesehatan lain tentang
ketidakefektifan
kontrol nyeri masa
lampau
diantara klien dan
tenaga kesehatan
4) Budaya dapat
mempengaruhi
respon terhadap
nyeri
5) Klien yang pernah
mengalami nyeri di
masa lalu lebih
dapat mengontrol
rasa nyeri yang
dirasakan
6) Untuk mengevaluasi
kontrol nyeri yang
maladaptif
41
7) Kontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
kebisingan dan
pencahayaan
8) Kurangi faktor
presipitasi nyeri
9) Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi,
nonfarmakologi dan
interpersonal)
10) Kaji tipe dan sumber
nyeri untuk
menentukan intervensi
11) Ajarkan tentang teknik
nonfarmakologi
7) Lingkungan yang
nyaman dapat
membuat klien lebih
merasa nyaman
8) Untuk mengurangi
skala nyeri
9) Untuk mengatasi
nyeri yang dirasakan
10) Untuk memberikan
tindakan yang tepat
dalam mengatasi
nyeri klien
11) Teknik
nonfarmakologi
42
12) Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri
13) Evaluasi keefektifan
kontrol nyeri
14) Tingkatkan istirahat
dapat dilakukan
secara mandiri oleh
klien
12) Analgetik diberikan
untuk mengatasi
nyeri klien
13) Untuk mengetahui
keefektifan tindakan
untuk mengatasi
nyeri klien
14) Istirahat dapat
merilekskan otot
sehingga dapat
mengurangi nyeri
43
2 01-12-2014
2 Setelah dilakukan
tindakan perawatan
selama 2x24 jam
diharapkan mual klien
dapat berkurang, dengan
kriteria hasil :
- Klien menyatakan
penyebab mual dan
muntah
- Klien mengambil
langkah untuk
mengatasi rasa mual
dan muntah
- Klien mengingesti
zat gizi yang cukup
untuk
mempertahankan
kesehatan
- Klien mengambil
Nausea Management
1) Tanyakan kepada
klien tentang
penyebab mual
2) Observasi asupan
makanan dan cairan
3) Anjurkan klien untuk
makan makanan yang
lunak
4) Anjurkan klien untuk
menghindari makanan
yang berbau kurang
sedap
5) Berikan obat anti mual
sesuai yang
1) Untuk menentukan
tindakan yang akan
dilakukan
2) Untuk mengetahui
makanan dan
minuman yang
menyebabkan rasa
mual
3) Makanan lunak
dapat mengurangi
efek mual saat
makan
4) Bau tidak sedap
dapat menstimulasi
rasa mual
5) Untuk mengatasi
rasa mual klien
44
langkah untuk
meyakinkan nutrisi
yang adekuat pada
saat mual reda
- Klien
mempertahankan
berat badan dalam
rentang tertentu
yang diharapkan
diresepkan
6) Ajarkan teknik
relaksasi dan bantu
klien untuk
menggunakan teknik
tersebut selama waktu
makan
7) Anjurkan klien untuk
membuat daftar
makanan yang paing
dapat ditoleransi
8) Pada saat mual
mereda anjurkan klien
untuk makan makanan
yang berlebih
6) Teknik relaksasi
dapat merilekskan
otot sehingga dapat
mengurangi rasa
mual
7) Untuk memudahkan
klien dalam
mengonsumsi
makanan tanpa rasa
mual
8) Untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi
klien
45
Fluid Management
1) Berikan terapi IV
sesuai dengan anjuran
2) Berikan obat
antiemetic sesuai
anjuran
3) Pantau tanda-tanda
vital
4) Pantau status hidrasi
(membran mukosa
lembab, keadekuatan
nadi, tekanan darah
ortostasik)
1) Untuk menghindari
risiko kekurangan
cairan dalam tubuh
2) Untuk mengatasi rasa
mual
3) Untuk memantau
perkembangan pasien
dan mengetahui
perubahan/ gangguan
sistem tubuh
4) Untuk mengetahui
adanya tanda dan
gejala kekurangan
volume cairan
46
3 01-12-2014
3 Setelah dilakukan
tindakan perawatan
selama 3x24 jam
diharapkan kebutuhan
nutrisi klien dapat
terpenuhi, dengan
kriteria hasil :
- Adanya peningkatan
berat badan sesuai
dengan tujuan
- Beraat badan ideal
sesuai dengan tinggi
Nutrition Management
1) Kaji adanya alergi
makanan
2) Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
mementukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan klien
3) Berikan makanan
yang terpilih (sudah
dikonsultasikan
1) alergi makanan dapat
menyebabkan gatal
ataupun sesak nafas
2) untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi
klien
3) untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi
klien sesuai
47
badan
- Mempu
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
- Tidak ada tanda-
tanda malnutrisi
dengan ahli gizi)
4) Ajarkan klien untuk
membuat catatan
makanan harian
5) Monitor jumlah nutrisi
dan kandungan kalori
6) Berikan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi
Nutrition Monitoring
1) Berat badan klien
dalam batas normal
2) Monitor adanya
penurunan berat badan
kebutuhan tubuh
4) untuk menambah
selera makan klien
dan untuk
menghindari alergi
5) untuk menjaga
keseimbangan nutrisi
yang masuk dalam
tubuh
6) untuk menambah
informasi klien agar
lebih memperhatikan
asupan makanan
1) Identifikasi kebutuhan
nutrisi terpenuhi
2) Identifikaasi
kebutuhan nutrisi
48
3) Monitor tipe dan
jumlah aktivitas yang
biasa dilakukan
4) Monitor lingkungan
selama makan
5) Jadwalkan pengobatan
dan tindakan tidak
selama jam makan
tidak terpenuhi/
kurang dari kebutuhan
tubuh
3) Aktivitas harian
menentukan jumlah
kalori yang
dikeluarkan oleh
tubuh
4) Lingkungan dapat
mempengaruhi nafsu
makan
5) Hindari tindakan
selama klien sedang
makan untuk
membuat
kenyamanan klien
tetap terjaga dan tidak
mengganggu klien
saat makan
49
6) Monitor kulit kering
dan perubahan
pigmentasi
7) Monitor kekeringan
pada mukosa, rambut
kusam dan mudah
patah
8) Monitor mual dan
muntah
9) Monitor kalori dan
intake nutrisi
6) Identifikasi
kekurangan nutrisi
7) Identifikasi
kekurangan nutrisi
8) Mual dan muntah
dapat menyebabkan
nafsu makan klien
berkurang
9) Identifikasi jumlah
kalori yang
dibutuhkan oleh tubuh
4 01-12-2014
4 Setelah dilakukan
tindakan perawatan
selama 2x24 jam
diharapkan konstipasi
Constipation Management
1) Monitor tanda dan
gejala konstipasi
1) Untuk mengatasi
konstipasi dengan
cepat
50
klien dapat teratasi,
dengan kriteria hasil :
- Mempertahankan
bentuk feses lunak
setiap 1-3 hari
- Bebas dari
ketidaknyamanan
dan konstipasi
- Mengidentifikasi
indicator untuk
mencegah
konstipassi
- Feses lunak dan
berbentuk
2) Monitor bising usus
3) Monitor feses :
frekuensi, konsistensi,
dan volume
4) Konsultasikan dengan
dokter tentang
penurunan bising usus
5) Monitor tanda dan
gejala ruptur usus/
peritonitis
6) Jelaskan etiologi dan
rasionalisasi tindakan
kepada klien
2) Tanda dan gejala
konstipasi
3) Identifikasi adanya
konstipasi
4) Untuk mengetahui
diagnosa medis
sehingga dapat
dilakukan tindakan
keperawatan untuk
membantu mengatasi
masalah klien
5) Identifikasi illeus
6) Untuk mendapatkan
kepercayaan klien dan
mengurangi
kecemasan klien
51
7) Identifikasi faktor
penyebab dan
kontribusi konstipasi
8) Dukung intake cairan
9) Kolaborasikan
pemberian laksatif
10) Pantau tanda dan
gejala konstipasi
11) Pantau tanda dan
gejala impaksi
12) Pantau gerakan usus,
termasuk konsistensi
terhadap tindakan
perawatan
7) Untuk mengatasi
masalah konstipasi
8) Intake cairan yang
cukup dapat
mengurangi
terjadinya konstipasi
9) Untuk mengatasi
konstipasi
10) Untuk mengatasi
konstipasi dengan
cepat
11) Konstipasi yang
terjadi lama dapat
menyebabkan impaksi
12) Penurunan bising usus
merupakan tanda
52
frekuensi, bentuk,
volume dan warna
13) Susun jadwal ke toilet
14) Evaluasi profil obat
untuk efek samping
gastrointestinal
15) Catat warna, volume,
frekuensi dan
konsistensi feses
16) Ajarkan klien untuk
menjaga buku harian
makanan
17) Anjurkan klien untuk
diet tinggi serat
18) Anjurkan klien untuk
olahraga
konstipasi
13) Untuk membiasakan
klien dalam
melakukan defekasi
14) Obat-obatan tertentu
dapat menyebabkan
gangguan pada
saluran pencernaan
15) Identifikasi adanya
konstipasi
16) Makanan kurang serat
dapat menyebabkan
konstipasi
17) Makanan berserat
dapat melancarkan
BAB
18) Olahraga teratur dapat
meningkatkan
53
19) Anjurkan klien untuk
berkonsultasi dengan
dokter jika konstipasi
terus ada
20) Ajarkan klien dan
keluarga tentang
proses pencernaan
yang normal
gerakan peristaltik
usus
19) Konstipasi berlanjut
dapat menyebabkan
impaksi
20) Untuk mengurangi
risiko konstipasi
selanjutnya
5 01-12-2014
5 Setelah dilakukan
tindakan perawatan
selama 3x24 jam
diharapkan inkontinensia
klien dapat berkurang,
dengan kriteria hasil :
- Klien dapat
melaporkan suatu
pengurangan/
1) Kaji kebiasaan pola
berkemih dan dan
gunakan catatan
berkemih sehari
2) Pertahankan catatan
harian untuk mengkaji
efektifitas program
yang direncanakan.
3) Observasi meatus
1) Identifikasi
inkontinensia dan
haluaran urine
2) Evaluasi keefektifan
tindakan perawatan
yang ilakukan pada
klien
3) Untuk mengurangi
54
penghilangan
inkontenensia
- Klien dapat
menjelaskan
penyebab
inkontenensia dan
rasional
perkemihan untuk
memeriksa kebocoran
saat kandung kemih.
4) Intruksikan klien
batuk dalam posisi
litotomi, jika tidak ada
kebocoran, ulangi
dengan posisi klien
membentuk sudut 45,
lanjutkan dengan klien
berdiri jika tidak ada
kebocoran yang lebih
dulu.
5) Pantau masukan dan
pengeluaran, pastikan
klien mendapat
masukan cairan 2000
ml, kecuali harus
dibatasi.
masalah inkontinensia
4) Untuk mengetahui
cara yang efektif
untuk mengurangi
inkontinensia yang
dialami oleh klien
5) Untuk memenuhi
kebutuhan cairan
klien
55
6) Kolaborasi dengan
dokter dalam
mengkaji efek
medikasi dan tentukan
kemungkinan
perubahan obat, dosis/
jadwal pemberian obat
untuk menurunkan
frekuensi
inkonteninsia.
6) Untuk mengatasi
masalah inkontinensia
yang dialami oleh
klien
6 01-12-2014
6 Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3x24 jam maka
insomnia teratasi dengan
kriteria hasil :
- Total jam tidur
bertambah dari 4
jam menjadi 6 jam
- Pola tidur menjadi
1) Intruksi pasien untuk
memonitor pola tidur
2) Bantu pasien untuk
mengeliminasi situasi
stress sebelum waktu
tidur.
3) Monitor pola tidur
pasien dan berapa
1) Untuk mengetahui
pola tidur klien
2) Untuk mengetahui
masalah psikologis
klien yang dapat
mempengaruhi
kualitas tidur klien
3) Untuk mengetahui
waktu tidur klien
56
teratur
- Kualitas tidur
meningkat
- Tidak sulit lagi
untuk memulai tidur
lama tidur pasien.
4) Sediakan pamflet
dengan informasi
tentang teknik tidur
yang benar.
4) Untuk mengingatkan
klien dan memberikan
informasi tentang pola
tidur yang benar
7 01-12-2014
7 Setelah dilakukan
tindakan perawatan
selama 3x24 jam
diharapkan mobilitas
fisik klien dapat
terpenuhi, dengan
kriteria hasil :
- Klien meningkat
dalam aktivitas fisik
- Mengerti tujuan dan
peningkatan
mobilitas
- Memverbalisasikan
perasaan dalam
Exercise Therapy :
Ambulation
1) Monitoring vital sign
sebelum dan sesudah
latihan dan lihat
respon klien saat
latihan
2) Konsultasikan dengan
terapi fisik tentang
rencana ambulasi
sesuai dengan
kebutuhan
3) Bantu klien untuk
menggunakan alat saat
1) Untuk memantau
perkembangan pasien
dan mengetahui
perubahan/ gangguan
sistem tubuh
2) Untuk memberikan
terapi yang tepat bagi
masalah mobilisasi
klien
3) Mengurangi risiko
cedera
57
meningkatkan
kekuatan dan
kemampuan
berpindah
- Memperagakan
penggunaan alat
bantu untuk
mobilisasi (walker)
berjalan dan cegah
terhadap cedera
4) Kaji kemampuan klien
dalam mobilisasi
5) Latih klien dalam
pemenuhan kebutuhan
aktivitas dan latihan
secara mandiri sesuai
kemampuan
6) Dampingi dan bantu
klien saat mobilisasi
dan bantu penuhi
kebutuhan aktivitas
dan latihan
7) Berikan alat bantu jika
klien diperlukan
8) Ajarkan klien untuk
4) Untuk mengetahui
perkembangan
mobilitas klien
5) Untuk melatih klien
dalam memenuhi
kebutuhan aktivitas
dan latihan secara
mandiri
6) Mengurangi risiko
cedera
7) Untuk mempermudah
klien dalam
beraktivitas
8) Untuk mengurangi
58
mengubah posisi dan
berikan bantuan jika
diperlukan
kaku sendi dan risiko
decubitus
8 01-12-2014
8 Setelah dilakukan
tindakan perawatan
selama 3x24 jam
diharapkan komunikasi
verbal pada klien dapat
mengalami
perkembangan, dengan
kriteria hasil :
- Komunikasi :
penerimaan
interpretasi dan
ekspresi pesan lisan,
tulisan dan non
verbal meningkat
- Komunikasi
ekspresif ekspresif :
Communication
Enhancement : Speech
Deficit
1) Konsultasikan dengan
dokter kebutuhan
terapi wicara
2) Dorong klien untuk
berkomunikasi secara
perlahan dan untuk
mengulangi
permintaan
3) Dengarkan dengan
penuh perhatian
1) Untuk mengatasi
gangguan bicara pada
klien
2) Untuk melatih klien
dalam berbicara
3) Untuk meningkatkan
motivasi klien dalam
latihan berbicara dan
memberikan
pengkargaan terhadap
59
ekspresi pesan
verbal dan atau non
verbal yang
bermakna
- Komunikasi reseptif
: penerimaan
komunikasi dan
intrepretasi pesan
verbal dan atau non
verbal
- Gerakan
terkoordinasi :
mampu
mengkoordinasikan
sehat dalam
menggunakan
isyarat
- Peningkatan
informasi : klien
4) Berikan pujian positif
jika diperlukan
5) Anjurkan pada
pertemuan kelompok
6) Anjurkan kunjungan
keluarga secara teratur
7) Anjurkan ekspresi diri
dengan cara lain
dalam menyampaikan
informasi
perkembangan klien
4) Memberikan
pengkargaan terhadap
perkembangan klien
5) Untuk meningkatkan
harga diri
6) Untuk memberi
stimulus komunikasi
7) Untuk mengurangi
stressor karena
kesulitan berbicara
60
mampu
memperoleh,
mengatur dan
menggunakan
informasi
- Mampu mengontrol
respon ketakutan
dan kecemasan
terhadap
ketidakmampuan
berbicara
- Mampu
memanajemem
kemampuan fisik
yang ia miliki
- Mampu
mengkomunisikan
kebutuhan dengan
lingkungan sosial.
61
9 01-12-2014
9 Setelah dilakukan
tindakan perawatan
selama 1x24 jam
diharapkan pengetahuan
klien dapat bertambah,
dengan kriteria hasil :
- Klien dan keluarga
menyatakan
pemahaman tentang
penyakit, kondisi,
prognosis dan
program pengobatan
- Klien dan keluarga
mampu
melaksanakan
prosedur yang
dijelaskan secara
benar
- Klien dan keluarga
Teaching : Disease
Process
1) Berikan penilaian
tingkat pengetahuan
klien tentang proses
penyakit yang spesifik
2) Jelaskan patofisiologi
dari penyakit dan
bagaimana hal ini
berhubungan dengan
anatomi dan fisiologi
dengan cara yang
tepat
3) Berikan gambaran
tanda dan gejala yang
muncul pada penyakit
dengan cara yang
tepat
1) Untuk mengetahui
seberapa banyak kien
mengetahui tentang
penyakit yang
dideritanya
2) Untuk memberikan
informasi tentang
proses penyakit yang
diderita oleh klien
3) Untuk memberikan
informasi kepada
klien tentang tanda
dan gejala penyakit
yang diderita klien
62
mampu menjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan perawat/
tim kesehatan
lainnya
4) Identifikasi
kemungkinan
penyebab dengan cara
yang tepat
5) Sediakan informasi
pada klien tentang
kondisi dengan cara
yang tepat
6) Diskusikan perubahan
gaya hidup yang
mungkin diperlukan
untuk mencegah
komplikasi di masa
yang akan datang dan
sehingga dapatb
mengantisipasi
kekambuhan
4) Untuk memberikan
informasi kepada
klien tentang
penyebab dari
penyakit yang
dideritanya
5) Untuk mengurangi
tingkat kecemasan
klien tentang penyakit
yang dideritanya
6) Untuk mengurangi
risiko komplikasi
penyakit yang diderita
63
atau proses
pengontrolan penyakit
7) Diskusikan pilihan
terapi atau
penanganan
8) Instruksikan klien
mengenali tanda dan
gejala untuk
melaporkan pada
pemberi perawatan
kesehatan dengan cara
yang tepat
7) Untuk mennentukan
terapi yang efektif
untuk menangani
penyakit klien
8) Untuk mengurangi
risiko kekambuhan
atau komplikasi
10 01-12-2014
10 Setelah dilakukan
tindakan perawatan
selama 1x24 jam
diharapkan kebutuhan
hygiene klien apat
terpenuhi, dengan
Sefl-Care Assistance :
Bathing/ Hygiene
1) Pertimbangkan
budaya klien ketika
mempromosikan
aktivitas perawatan
1) Terdapat anjuran dan
larangan dalam
budaya tentang
perawatan diri
64
kriteria hasil :
- Mampu melakukan
aktivitas perawatan
diri (mandi) secara
mandiri atau dengan
alat bantu.
- Mampu
membersihkan
tubuh sendiri secara
mandiri dengan atau
tanpa alat bantu.
- Mampu
membersihkan dan
mengeringkan
tubuh.
- Mengungkapkan
secara verbal
kepuasan tentang
kebersihan tubuh.
diri
2) Pertimbangkan usia
pasien ketika
mempromosikan
aktivitas perawatan
diri
3) Tentukan jumlah dan
jenis bantuan yang
dibutuhkan
4) Siapkan tempat
handuk, sabun,
deodoran, alat
pencukur dan lain-lain
yang dibutuhkan di
samping tempat tidur
atau di kamar mandi
5) Sediakan lingkungan
yang terapeutik
2) Kemampuan klien
dalam menerima
informasi dipengaruhi
oleh usia
3) Kebutuhan tiap klien
berbeda-beda
4) Untuk menciptakan
lingkungan yang
nyaman terhadap
klien
5) Untuk menciptakan
kenyamanan
6) Untuk memenuhi
65
6) Fasilitasi klien untuk
mandi
7) Fasilitasi
pemeliharaan rutin
8) Dorong keluarga
untuk berpartisipasi
dalam perawatan diri
klien
kebutuhan hygiene
klien
7) Untuk membiasakan
klien memelihara
kebersihan dirinya
8) Untuk meningkatkan
motivasi kepada klien
dalam memelihara
kebersihan dirinya
66
DAFTAR PUSTAKA
Herdman, T. Heather. 2012. NANDA International : Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. Jakarta : EGC
Nurarif, Amin Huda & Hardhi Kusuma. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC. Jilid 1. Jakarta : Media Action
Nurarif, Amin Huda & Hardhi Kusuma. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC. Jilid 2. Jakarta : Media Action