4
niche.bio.undip.ac.id @BiroNiche Jurnalistik Niche 1. RPL, RKL, dan Studi AMDAL ebagai Pengawas agi Pabrik Semen Baru di Rembang S B pembangunan ketidakrelaannya apabila daerah mereka dibangun pabrik semen yang menurut mereka dapat merusak lingkungan sekitar. Mereka menyayangkan sikap pemerintah yang memberi izin untuk pembangunan pabrik semen, bahkan membawa masalah tersebut ke meja hijau. Terkait masalah ini, Drs. Mochamad Hadi, M.Si selaku dosen jurusan biologi memberikan pendapatnya, “adanya izin berarti sudah dilihat keadannya. Masalahnya kita kan punya masyarakat sosial, jadi harusnya diuji menurut studi sosial, biologi, dan kimia juga. Maka sebelum pendiriannya (pabrik), harus diadakan studi AMDAL yang merupakan studi multidisiplin yang menyatakan Penambangan dan pendirian pabrik semen oleh PT Semen Indonesia di Kabupaten Rembang menimbulkan pro- kontra di kalangan masyarakat. Banyak penduduk sekitar yang menolak karena aktivitas penambangan dapat merusak lingkungan, namun ada segelintir kelompok tani yang mendukung pembangunan ini. memadukan semua studi tadi”. Studi AMDAL berfungsi untuk menghitung dampak proyek tersebut pada lingkungan dan menjadi tolok ukur bagi pabrik untuk menjaga dan mengembalikan kondisi lingkungan seperti semula. Dasarnya, masyarakat sekitar tempat pembangunan mengkhawatirkan adanya dampak negatif berupa pencemaran lingkungan yang juga akan berdampak pada kebutuhan keseharian mereka. Namun pada kenyataannya, sebelum diberikannya izin pembangunan, proyek tersebut harus membuat Rencana Pantau Lingkungan (RPL) dan Rencana Kelola Lingkungan (RKL) yang akan dilakukan selama proyek berproduksi untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya. Penambangan dan pendirian pabrik semen PT Semen Indonesia di Kabupaten Rembang menimbulkan pro-kontra di kalangan masyarakat. Penduduk sekitar tempat Sambung Hal. 2 Beberapa warga Rembang mengadakan unjuk rasa menolak pembangunan pabrik semen oleh PT Semen Indonesia karena dianggap merusak lingkungan Pegunungan Kendeng. (tribunnews.com)

RPL, RKL, dan Studi AMDAL ebagai Pengawas S Bagi Pabrik ...niche.bio.undip.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/Buletin-NICHE... · pabrik semen oleh PT Semen Indonesia di Kabupaten Rembang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RPL, RKL, dan Studi AMDAL ebagai Pengawas S Bagi Pabrik ...niche.bio.undip.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/Buletin-NICHE... · pabrik semen oleh PT Semen Indonesia di Kabupaten Rembang

niche.bio.undip.ac.id @BiroNiche Jurnalistik Niche 1.

RPL, RKL, dan Studi AMDAL ebagai Pengawasagi Pabrik Semen Baru di Rembang

SB

p e m b a n g u n a n

ketidakrelaannya apabila daerah mereka

dibangun pabrik semen yang menurut

mereka dapat merusak lingkungan sekitar.

Mereka menyayangkan sikap pemerintah

yang memberi izin untuk pembangunan

pabrik semen, bahkan membawa masalah

tersebut ke meja hijau. Terkait masalah ini,

Drs. Mochamad Hadi, M.Si selaku dosen

jurusan biologi memberikan pendapatnya,

“adanya izin berarti sudah dilihat

keadannya. Masalahnya kita kan punya

masyarakat sosial, jadi harusnya diuji

menurut studi sosial, biologi, dan kimia

juga. Maka sebelum pendiriannya (pabrik),

harus diadakan studi AMDAL yang

merupakan studi multidisiplin yang

m e n y a t a k a n Penambangan dan pendirian pabrik semen oleh PT Semen

Indonesia di Kabupaten Rembang menimbulkan pro-

kontra di kalangan masyarakat. Banyak penduduk sekitar yang

menolak karena aktivitas penambangan dapat merusak

lingkungan, namun ada segelintir kelompok tani yang mendukung pembangunan ini.

memadukan semua studi tadi”. Studi AMDAL

berfungsi untuk menghitung dampak proyek

tersebut pada lingkungan dan menjadi tolok

ukur bagi pabrik untuk menjaga dan

mengembalikan kondisi lingkungan seperti

semula. Dasarnya, masyarakat sekitar tempat

pembangunan mengkhawatirkan adanya

dampak negatif berupa pencemaran lingkungan

yang juga akan berdampak pada kebutuhan

keseharian mereka. Namun pada kenyataannya,

sebelum diberikannya izin pembangunan,

proyek tersebut harus membuat Rencana Pantau

Lingkungan (RPL) dan Rencana Kelola

Lingkungan (RKL) yang akan dilakukan selama

proyek berproduksi untuk tetap menjaga

kelestarian lingkungan sekitarnya.

Penambangan dan pendirian

pabrik semen PT Semen Indonesia di

Kabupaten Rembang menimbulkan

pro-kontra di kalangan masyarakat.

P e n d u d u k s e k i t a r t e m p a t Sambung Hal. 2

Beberapa warga Rembang mengadakan unjuk rasa menolak pembangunan pabrik semen oleh PT Semen Indonesia karena dianggap merusak lingkungan Pegunungan Kendeng. (tribunnews.com)

Page 2: RPL, RKL, dan Studi AMDAL ebagai Pengawas S Bagi Pabrik ...niche.bio.undip.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/Buletin-NICHE... · pabrik semen oleh PT Semen Indonesia di Kabupaten Rembang

niche.bio.undip.ac.id @BiroNiche Jurnalistik Niche 2.

What’s New

Penjalanan RPL dan RKL ini dapat dilakukan secara mandiri oleh pabrik ataupun dapat menggandeng konsultan yang dapat diambil dari perguruan tinggi maupun lembaga riset yang telah memenuhi syarat. Konsultan akan meneliti dampak pada lingkungan dan memberikan solusi terhadap masalah tersebut.

“Menurut Saya tidak apa-apa jika ada proyek ini, yang terpenting proyek tersebut tidak menurunkan kebutuhan masyarakat secara drastis” tutur Drs. Mochamad Hadi, M.Si memberikan pendapatnya. Melihat produksi semen yang kurang untuk mengejar pembangunan di Indones ia , mungk in p royek pendirian pabrik semen ini dapat menimbulkan dampak positif lebih bagi kebutuhan masyarakat luas. Di sisi lain, masyarakat sekitar proyek mengkhawatirkan lingkungannya yang mungkin akan mendapatkan dampak dari proyek tersebut. Masyarakat hanya perlu menghitung kedua dampak tersebut dan membandingkannya saja. Sebagai mahasiswa, kita juga mempunyai tugas untuk berperan aktif dalam memantau, mengawal dan mengritisi hal-hal semacam ini.

Sebuah bangunan kecil ini akhirnya kini bangkit

kembali. Berawal dari keinginan untuk memiliki sebuah

tempat yang didesain seperti miniatur rumah kaca, bangunan

yang kita sebut “Rumah Kawat” ini didirikan. Pada awal

berdiri rumah kawat ini ditanami dengan berbagai tanaman

seperti rosella dan kaktus yang sempat berjaya. Namun, pada

beberapa tahun kemudian bangunan ini sepi dan mengalami

hibernasi. Sesekali hanya digunakan sebagai tempat untuk

praktikum Mahasiswa Biologi.

Lanjutan...SEBELUM BERKARAT

Sekarang mahasiswa diperkenankan untuk

memanfaatkan tempat ini. Banyak di antara mahasiswa yang

memanfaatkan rumah kawat untuk penelitian mereka. Ada

juga yang memanfaaatkan untuk membudidayakan tanaman

seperti rosella yang sedang dikembangkan oleh biro BCM

(Biologi Cipta Mandiri). Kreativitas dari Mahasiswa Biologi

sebenarnya sangat dibutuhkan untuk mengembangkan dan

menjaga tempat ini. Harapannya tempat ini menjadi tempat

yang digemari bagi para mahasiswa. Bukan hanya sebuah

tempat kecil yang sekedar memiliki label milik “Biologi”,

tetapi tempat yang penuh dengan kreativitas dan ide yang

dikembangkan oleh Mahasiswa Biologi. Jangan sampai

rumah kawat yang didirikan dengan tujuan mulia ini menjadi

berkarat nantinya. Menjadikan Kampus Hijau bisa diawali

dari hal kecil ini, bukan?

Rumah Kawat Jurusan Biologi Universitas Diponegoro

Nabiila/Niche

(komap.fisipol.ugm.ac.id)

Page 3: RPL, RKL, dan Studi AMDAL ebagai Pengawas S Bagi Pabrik ...niche.bio.undip.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/Buletin-NICHE... · pabrik semen oleh PT Semen Indonesia di Kabupaten Rembang

niche.bio.undip.ac.id @BiroNiche Jurnalistik Niche 3.

Sosok

Dr. rer. nat. Anto Budiharjo, SSi, MBiotech mengawali

pilihan dengan memilih Jurusan Biologi untuk menjadi awal

perjalanan beliau setelah lulus Sekolah Menengah Atas. Rasa

yakin tentang prospek biologi ke depannya juga ketertarikan yang

kuat yang memang awalnya sudah tumbuh dalam benak beliau.

Ketika saat itu masih banyak orang yang tidak berpikir tentang

prospek yang baik tentang Jurusan Biologi namun itu bukan yang

membuat beliau mundur dari keyakinannya tentang masa depan.

Dukungan orang tua yang yang memberikan kesempatan kepada

beliau untuk memilih apa yang terbaik menurutnya juga menjadi

bekal yang sangat membantu beliau memulai pilihannya.

Ternyata apa yang yang diyakininya tentang biologi tidak meleset

khususnya saat ini menurut beliau perkembangan biologi sangat

menjanjikan dan punya prospek yang sangat baik khususnya

bidang biologi molekuler yang saat ini begitu dikembangkan.

Kegiatan akademis yang cukup padat selama menjadi

Mahasiswa Biologi di Jurusan Biologi, Universitas Diponegoro

bukan malah menghalangi beliau untuk tidak aktif dalam kegiatan

berorganisasi. Kegiatan beliau selama berkuliah sangat banyak

baik dalam berorganisasi namun juga kegiatan prestatif.

Tanggung jawab sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Biologi

pernah dijalaninya selama berkuliah selain itu menjadi staff

Himpunan Mahasiswa Biologi, Anggota Senat Mahasiswa, juga

Asisten Praktikkum dijalaninya dengan penuh tanggung jawab.

Hal tersebut dibuktikkan beliau meskipun aktif dalam berorganisasi,

namun tidak menggangu kegiatan akademiknya, beliau terpilih

sebagai MAWAPRES I di FMIPA saat itu.

Panggilan jiwa yang membuat beliau mengabdikan dirinya

menjadi Dosen di jurusan Biologi Universitas Diponegoro,

keinginan beliau yang ingin menjadi perantara antara perkembangan

biologi di luar negeri selama yang telah beliau peroleh dan

dibagikannya selama kegiatan belajar mengajar kepada

mahasiswanya. Awalnya sewaktu beliau mengawali karir menjadi

dosen keinginan beliau untuk belajar bahasa Inggris karena tuntutan

yang saat ini buku ajar biologi dominan ditulis dalam bahasa Inggris

oleh sebab itu beliau menambah kemampuan bahasa Inggrisnya

dengan mengikuti kursus bahasa Inggris. Saat itu belum terlintas di

benak beliau untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri karena

menurut beliau saat itu berkuliah di luar negeri seperti menggapai

bintang di langit. Namun ketika melihat teman kursusnya yang ingin

melanjutkan kuliah di luar negeri dengan nilai dalam bahasa

Inggrisnya di bawah beliau hal ini memunculkan motivasi dan

semangat beliau memilih mempersiapkan diri untuk mengajukan

beasiswa ke luar negeri dan akhirnya lolos di sebuah Universitas di

negeri kangguru. Prospek yang menjanjikan telah beliau nikmati

selama di luar negeri namun hal ini malah menjadikan beliau ingin

mahasiswa yang ada di Indonesia bisa lebih baik banyak

pengalaman, ilmu ataupun motivasi yang ingin beliau bagikan bagi

mahasiswa khususnya di bidang Biologi. Harapan beliau meihat

mahasiswanya bisa lebih baik dari beliau ataupun dosen lain yang

kelak nantinya mahasiswa bukan hanya sekedar jadi penikmat

perkembangan IPTEK namun ikut langsung da lam

perkembangannya. (Yanti/NICHE)

HIDUP UNTUK RISET,BUKAN RISET UNTUK HIDUP

OpiniPEMBANGUNAN PABRIK SEMEN REMBANG?

DI

Linda Aliffia Yoshi, Mahasiswa

S2 Teknik Kimia

Pembangunan pabrik semen di Rembang harus memerhatikan faktor eksternal dari pembangunan pabrik semen tersebut. Faktor eksternal itu ada dua, yaitu faktor lingkungan dan faktor ekonomi. Faktor lingkungan merupakan faktor pencemaran yang akan terjadi akibat pembangunan pabrik yang bersangkutan. Adapun faktor ekonomi berhubungan dengan tingkat ekonomi dari masyarakat sekitar, yaitu pembangunan pabrik semen tersebut harus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat disekitarnya, bukan sebaliknya.

Meilya Suzan Triyastuti, Guru Privat

Pembangunan pabrik semen di Rembang

sebenarnya tidak akan menjadi masalah apabila pihak dari

pabrik tersebut memperhatikan poin AMDAL (Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan) karena AMDAL memiliki

persyaratan tertentu agar sebuah pabrik dapat berdiri. Salah

satu syarat dari AMDAL adalah pembangunan hutan

dengan luas tertentu sebagai penghisap polusi yang

disebabkan oleh pabrik yang akan didirikan. Jadi,

seharusnya masyarakat tidak perlu khawatir mengenai

masalah pembangunan pabrik semen di Rembang.

Elsa Billah Septiva,

Mahasiswa S1 Biologi

Pembangunan pabrik semen di Rembang memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya yaitu dapat meningkatkan pendapatan per kapita bagi penduduk sekitar karena dapat membuka lowongan pekerjaan bagi penduduk, sedangkan dampak negatifnya adalah sumber air yang melimpah pada daerah Rembang akan berkurang disebabkan sumber mata air yang telah ada akan tercemar karena pembangunan pabrik semen tersebut. Secara menyeluruh, saya kurang setuju dengan pembangunan pabrik semen di Rembang. (Ijmalistiqlaliah/Niche)

Page 4: RPL, RKL, dan Studi AMDAL ebagai Pengawas S Bagi Pabrik ...niche.bio.undip.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/Buletin-NICHE... · pabrik semen oleh PT Semen Indonesia di Kabupaten Rembang

niche.bio.undip.ac.id @BiroNiche Jurnalistik Niche 4.

Selas Art

Penelitian

DR. Drs. Wijanarka, MSi

merupakan dosen Jurusan Biologi

yang aktif dalam penelitian.

Banyak karya-karya beliau yang

telah dipublikasikan. Lima belas

tahun menekuni bidang enzim

mikrobia membuat dosen yang

kerap disapa Pak Wied ini

mendapat kepercayaan dari PNBP

Universitas Diponegoro untuk

penelitiannya yang berjudul

Keragaman Fusan Hasil Hibrid

Pichia manshurica DUCC-Y15

Dengan Menggunakan Keong

Emas (Pomacea canaliculata)

pangan di Indonesia, dengan FOS yang kini tengah

diteliti oleh Pak Wied, dapat meberikan dampak

positif terhadap penderita diabetes melitus.

penelitian ini dilakukan pada keong mas, yang oleh

masnyarakat luas dianggap sebagai hama. Keong

emas ini dipecahkan cangkangnya dan dipisahkan

antara saluran pencernaan dan dagingnya. Saluran

pencernaan ini kemudian dihaluskan untuk

mendapatkan mikrobia yang akan diaplikasikan

(Atina/NICHE)

untuk mikrobia penghasil inulin. Enzim saluran

pencernaan akan digunakan sebagai litik enzim

yang akan digunakan untuk membuat strain baru.

Keragaman Fusan Hasil Hibrid Pichia manshurica DUCC-Y15

Dr. Drs. Wijanarka, MSi

1. Nama (gelar) : DR. Drs. Wijanarka, Msi

2. NIP: 19651018 199103 1002

3. Gol./ Jabatan : IV A / Lektor Kepala

4. Riwayat Pendidikan

ŸS-1 Biologi, Fakultas Biologi UNSOED Purwokerto

tahun 1990.

ŸS-2 Master Bioteknologi UGM tahun 1999.

ŸS-3 Doktor Biologi (Mikrobiologi, Enzim mikroba)

UGM tahun 2014.

5. Bidang Keahlian: Mikrobiologi (Enzim mikroba)

6. Penelitian yang dikembangkan (Tahun 1999 – sekarang):

Enzim mikrobia (Inulinase, Strain Improvement).

7. Pengalaman Penelitian

ŸPemanfaatan Achatina fulica Sebagai Agen Biolytik Untuk

Fusi Protoplas Pichia manshurica Secara Intraspecifik Dalam

Upaya Meningkatan Produksi Inulinase. (2013)

ŸPemanfaatan Teknologi Fusi Protoplas Bakteri Inulinolitik

Dalam Upaya Meningkatkan Produksi FOS Prebiotik. (2009-

2010).

ŸPaket Teknologi Ekslorasi Khamir Termotoleran Indigenous

Inulinolitik Umbi Dahlia (Dahlia variabilis Willd) Pulau Jawa

Melalui Teknik Fusi Protoplas Dan Aplikasinya Pada HFS.

ŸEksplorasi Khamir Inulinolitik Termostabil Umbi Dahlia

(Dahlia variabilis Willd) Jawa Tengah.

Sebagai Lytic Enzim dan Uji Kemampuan Produksi

Inulinasenya. Penelitian ini rencananya akan berlangsung

selama dua tahun, yang sudah memasuki tahun pertama ada

tahun 2015. Aspek yang dikaji adalah tentang penggunaan

enzim dan mikrobia yang ada pada keong mas. Enzim pada

saluran encernaan keong mas ini akan dijadikan sebagai

litik enzim untuk membuat mikrobia mutan penghasil

inulinase. Dalam penelitian ini digunakan Pichia

manshurica. Sehingga didapatkan isolate atau strain

perbaikan dari Pichia manshurica. Inoulinase sendiri

memiliki aplikasi yang luas, seperti dapat digunakan

memproduksi etanol, IOS Inulo oligosaccharide, FOS

Fructo Oligosaccharide, butanol. Penelitian ini juga

melibatkan tiga mahasiswa S1 Biologi. Untuk kedepannya

penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan

Dengan Menggunakan Keong Emas (Pomacea canaliculata) Sebagai Lytic Enzim dan UjiKemampuan Produksi Inulinasenya