36
STATUS PENDERITA NEUROLOGI IDENTIFIKASI Nama : Ny. V Umur : 75 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Kertapati Agama : Islam MRS Tanggal : 5 Mei 2012 ANAMNESA Penderita dirawat di bagian syaraf RSUD Palembang BARI karena mengalami kelemahan pada tungkai dan lengan kiri secara tiba-tiba. Sejak 6 jam SMRS, saat penderita istirahat tiba- tiba penderita mengalami kelemahan pada lengan kiri dan tungkai kiri tanpa disertai kehilangan kesadaran. Saat serangan penderita merasa sakit kepala yang tidak di sertai mual muntah, kejang, disertai gangguan rasa pada sisi yang lemah, yaitu gangguan rasa baal atau kesemutan pada sisi yang lemah. Kelemahan pada lengan kiri dan tungkai kiri dirasakan tidak sama berat. Sehari-hari penderita bekerja menggunakan tangan kanan dan kiri. Penderita masih dapat mengungkapkan isi pikirannya secara lisan, tulisan, dan isyarat. Penderita masih dapat mengerti isi pikiran orang lain 1

RINI Laporan Kasus Saraf Hemiparesis Sinistra Etcausa Trombosis Serebri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rini

Citation preview

Page 1: RINI Laporan Kasus Saraf Hemiparesis Sinistra Etcausa Trombosis Serebri

STATUS PENDERITA NEUROLOGI

IDENTIFIKASINama : Ny. V

Umur : 75 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Kertapati

Agama : Islam

MRS Tanggal : 5 Mei 2012

ANAMNESA

Penderita dirawat di bagian syaraf RSUD Palembang BARI karena

mengalami kelemahan pada tungkai dan lengan kiri secara tiba-tiba.

Sejak 6 jam SMRS, saat penderita istirahat tiba-tiba penderita mengalami

kelemahan pada lengan kiri dan tungkai kiri tanpa disertai kehilangan kesadaran.

Saat serangan penderita merasa sakit kepala yang tidak di sertai mual muntah,

kejang, disertai gangguan rasa pada sisi yang lemah, yaitu gangguan rasa baal atau

kesemutan pada sisi yang lemah. Kelemahan pada lengan kiri dan tungkai kiri

dirasakan tidak sama berat. Sehari-hari penderita bekerja menggunakan tangan

kanan dan kiri. Penderita masih dapat mengungkapkan isi pikirannya secara lisan,

tulisan, dan isyarat. Penderita masih dapat mengerti isi pikiran orang lain yang

diungkapkan secara lisan, tulisan, dan isyarat. Saat bicara mulut penderita mengot

ke kiri dan bicaranya pelo.

Saat serangan penderita tidak mengalami jantung yang berdebar-debar

disertai sesak napas. Penderita sering tidak sering mengeluh sakit kepala bagian

belakang yang timbul pada pagi hari dan berkurang pada malam hari. penderita

tidak pernah mengalami koreng di kemaluan yang tidak gatal, tidak nyeri, dan

sembuh sendiri. Penderita tidak pernah mengalami bercak merah di kulit yang

tidak gatal, tidak nyeri, dan sembuh sendiri. Penderita tidak pernah mengalami

nyeri pada tulang panjang. Penderita tidak pernah mengalami keguguran pada usia

kehamilan lebih dari 16 minggu.

1

Page 2: RINI Laporan Kasus Saraf Hemiparesis Sinistra Etcausa Trombosis Serebri

Riwayat darah tinggi ada sejak 2 tahun yang lalu. Riwayat kencing manis

disangkal. Riwayat penyakit jantung disangkal. Riwayat trauma disangkal.

Penderita baru pertama kali mengalami kejadian ini.

PEMERIKSAAN

STATUS PRAESENSStatus Internus

Kesadaran: Compos mentis (E:4, M:6, V:5)

Suhu Badan: 36ºC Jantung: HR = 80 x/m, murmur (-), gallop (-)

Nadi: 80 x/m Paru-paru: vesikuler (+), ronkhi (-), wheezing (-)

Pernapasan: 22 x/m Hepar: tidak teraba

TD : 140/100 mmHg Lien: tidak teraba

Anggota Gerak: lihat status neurologikus

Genitalia: tidak diperiksa

Status PsikiatrikusSikap : kooperatif Ekspresi Muka : wajar

Perhatian : ada Kontak Psikis : ada

Status Neurologikus

KEPALA

Bentuk : brachiocephali

Ukuran : normal

Simetris : simetris

LEHER

Sikap : lurus Deformitas : tidak ada

Torticolis : tidak ada Tumor : tidak ada

Kaku kuduk : tidak ada Pembuluh darah : tidak ada

Pelebaran

2

Page 3: RINI Laporan Kasus Saraf Hemiparesis Sinistra Etcausa Trombosis Serebri

SYARAF-SYARAF OTAK

N. Olfaktorius K anan Kiri

Penciuman tidak ada kelainan tidak ada kelainan

Anosmia tidak ada tidak ada

Hyposmia tidak ada tidak ada

Parosmia tidak ada tidak ada

N.Opticus Kanan Kiri

Visus 2/60 1/ B dengan proyeksi baik

Campus visi

- Anopsia tidak ada tidak ada

- Hemianopsia tidak ada tidak ada

Fundus Oculi

- Papil edema tidak diperiksa tidak diperiksa

- Papil atrofi tidak diperiksa tidak diperiksa

- Perdarahan retina tidak diperiksa tidak diperiksa

Nn. Occulomotorius, Trochlearis dan Abducens

Kanan Kiri

Diplopia tidak ada tidak ada

Celah mata simetris simetris

Ptosis tidak ada tidak ada

Sikap bola mata

- Strabismus tidak ada tidak ada

- Exophtalmus tidak ada tidak ada

- Enophtalmus tidak ada tidak ada

- Deviation conjugae tidak ada tidak ada

Gerakan bola mata ke segala arah ke segala arah

3

Page 4: RINI Laporan Kasus Saraf Hemiparesis Sinistra Etcausa Trombosis Serebri

Pupil

- Bentuknya bulat, leukokoria bulat, leukokoria

- Besarnya Ø 3 mm Ø 3 mm

- Isokori/anisokor isokor

- Midriasis/miosis tidak ada tidak ada

- Refleks cahaya

- Langsung ada ada

- Konsensuil ada ada

- Akomodasi ada ada

- Argyl Robertson tidak ada tidak ada

N.Trigeminus

Kanan Kiri

Motorik

- Menggigit normal normal

- Trismus tidak ada

- Refleks kornea belum dapat dinilai belum dapat dinilai

Sensorik

- Dahi normal normal

- Pipi normal normal

- Dagu normal normal

N.Facialis Kanan Kiri

Motorik

Mengerutkan dahi : simetris

Menutup mata : lagophtalmus tidak ada lagophtalmus tidak

ada

Menunjukkan gigi : tidak ada kelainan tidak ada kelainan

Lipatan nasolabialis : tidak ada kelainan datar

Bentuk Muka

- Istirahat : simetris

4

Page 5: RINI Laporan Kasus Saraf Hemiparesis Sinistra Etcausa Trombosis Serebri

- Berbicara/bersiul : asimetris

Sensorik

2/3 depan lidah belum dapat dinilai

Otonom

- Salivasi belum dapat dinilai

- Lakrimasi belum dapat dinilai

- Chvostek’s sign belum dapat dinilai

N. Cochlearis Kanan Kiri

Suara bisikan : terdengar terdengar

Detik arloji : terdengar terdengar

Tes Weber : Tidak dilakukan penilaian

Tes Rinne : Tidak dilakukan penilaian

N. Glossopharingeus dan N. Vagus Kanan Kiri

Arcus pharingeus : tidak simetris

Uvula : Belum dapat dilakukan penilaian

Gangguan menelan : ada

Suara serak/sengau : tidak ada

Denyut jantung : normal

Refleks

- Muntah : tidak dilakukan penilaian

- Batuk : tidak dilakukan penilaian

- Okulokardiak : tidak dilakukan penilaian

- Sinus karotikus: Normal

Sensorik

- 1/3 belakang lidah: belum dapat dinilai

N. Accessorius Kanan Kiri

Mengangkat bahu : kuat kuat

5

Page 6: RINI Laporan Kasus Saraf Hemiparesis Sinistra Etcausa Trombosis Serebri

Memutar kepala : tidak ada hambatan

N. Hypoglossus Kanan Kiri

Mengulur lidah : deviasi ke kiri

Fasikulasi : tidak ada

Atrofi papil : tidak ada

Disartria : ada

FUNGSI MOTORIK

LENGAN Kanan Kiri

Gerakan cukup kurang

Kekuatan 4-5 3

Tonus normal normal

Refleks fisiologis

- Biceps normal normal

- Triceps normal Meningkat

- Radius normal Meningkat

- Ulna normal Meningkat

Refleks patologis

- Hoffman Ttromner negatif

Trofik eutrofi

TUNGKAI Kanan Kiri

Gerakan cukup cukup

Kekuatan 4-5 4

Tonus normal normal

Klonus

- Paha tidak ada tidak ada

- Kaki tidak ada tidak ada

Refleks fisiologis

- K P R normal normal

- A P R normal normal

6

Page 7: RINI Laporan Kasus Saraf Hemiparesis Sinistra Etcausa Trombosis Serebri

Refleks patologis

- Babinsky tidak ada tidak ada

- Chaddock tidak ada tidak ada

- Oppenheim tidak ada tidak ada

- Gordon tidak ada tidak ada

- Schaeffer tidak ada tidak ada

- Rossolimo tidak ada tidak ada

- Mendel Bechterew tidak ada tidak ada

Refleks kulit perut

- Atas tidak ada kelainan

- Tengah tidak ada kelainan

- Bawah tidak ada kelainan

7

Page 8: RINI Laporan Kasus Saraf Hemiparesis Sinistra Etcausa Trombosis Serebri

SENSORIK

Tidak ada kelainan

GAMBAR

FUNGSI VEGETATIF

Miksi : tidak ada kelainan

Defekasi : tidak ada kelainan

Ereksi : tidak diperiksa

8

Lipatan nasolabialis (-)Sudut mulut kiri tertinggal tertinggal

Gerakan : kurangKekuatan : 3Refleks fisiologi meningkat

Gerakan : kurangKekuatan : 3Refleks fisiologi meningkat

Gerakan : CukupKekuatan : 4

Gerakan : CukupKekuatan : 4

Page 9: RINI Laporan Kasus Saraf Hemiparesis Sinistra Etcausa Trombosis Serebri

KOLUMNA VERTEBRALIS

Kyphosis : tidak ada

Lordosis : ada

Gibbus : tidak ada

Deformitas : tidak ada

Tumor : tidak ada

Meningocele : tidak ada

Hematoma : tidak ada

Nyeri ketok : tidak ada

GEJALA RANGSANG MENINGEAL

Kanan Kiri

Kaku kuduk tidak ada

Kernig tidak ada tidak ada

Lasseque tidak ada tidak ada

Brudzinsky

- Neck tidak ada

- Cheek tidak ada

- Symphisis tidak ada

- Leg I tidak ada tidak ada

- Leg II tidak ada tidak ada

GAIT DAN KESEIMBANGAN

Gait Keseimbangan dan Koordinasi

Ataxia : belum dapat dinilai Romberg : belum dapat dinilai

Hemiplegic : belum dapat dinilai Dysmetri : Tidak ada kelainan

Scissor : belum dapat dinilai - jari-jari : Tidak ada kelainan

Propulsion : belum dapat dinilai - jari hidung : Tidak ada kelainan

Histeric : belum dapat dinilai - tumit-tumit : Tidak ada kelainan

9

Page 10: RINI Laporan Kasus Saraf Hemiparesis Sinistra Etcausa Trombosis Serebri

Limping : belum dapat dinilai

Steppage : belum dapat dinilai Trunk Ataxia : tidak dilakukan

Astasia-Abasia: belum dapat dinilai Limb Ataxia : tidak dilakukan

GERAKAN ABNORMAL

Tremor : tidak ada

Chorea : tidak ada

Athetosis : tidak ada

Ballismus : tidak ada

Dystoni : tidak ada

Myocloni : tidak ada

FUNGSI LUHUR

Afasia motorik : tidak ada

Afasia sensorik : tidak ada

Apraksia : belum dapat dinilai

Agrafia : belum dapat dinilai

Alexia : belum dapat dinilai

Afasia nominal : belum dapat dinilai

10

Page 11: RINI Laporan Kasus Saraf Hemiparesis Sinistra Etcausa Trombosis Serebri

LABORATORIUM

DARAH

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL

Hb 12.6 g/dl 12-14

Leukosit 7000 /ul 5000-10000

Trombosit 275.000 /ul 150.000-400.000

Hitung Jenis

Basofil

Eosinofil

Batang

Segmen

Limfosit

Monosit

%

%

%

%

%

%

0-1

1-3

2-6

50-70

20-40

2-8

URINE : tidak diperiksa

FAECES : tidak diperiksa

LIQUOR CEREBROSPINALIS : tidak diperiksa

PEMERIKSAAN KHUSUS

Rontgen foto cranium : Belum diperiksa

Rontgen foto thoraks : tidak diperiksa

Rontgen foto columna vertebralis : tidak diperiksa

Electro Encephalo Graphy : tidak diperiksa

Arteriography : tidak diperiksa

Electrocardiography : tidak diperiksa

Pneumography : tidak diperiksa

Lain-lain : tidak diperiksa

11

Page 12: RINI Laporan Kasus Saraf Hemiparesis Sinistra Etcausa Trombosis Serebri

RINGKASAN

ANAMNESA

Penderita dirawat di bagian syaraf RSUD Palembang BARI karena

mengalami kelemahan pada tungkai dan lengan kiri secara tiba-tiba.

Sejak 6 jam SMRS, saat penderita istirahat tiba-tiba penderita mengalami

kelemahan pada lengan kiri dan tungkai kiri tanpa disertai kehilangan kesadaran.

Saat serangan penderita merasa sakit kepala yang tidak di sertai mual muntah,

kejang, disertai gangguan rasa pada sisi yang lemah, yaitu gangguan rasa baal atau

kesemutan pada sisi yang lemah. Kelemahan pada lengan kiri dan tungkai kiri

dirasakan tidak sama berat.. Saat bicara mulut penderita mengot ke kiri dan

bicaranya pelo.

Riwayat darah tinggi ada sejak 2 tahun yang lalu. Riwayat kencing manis

disangkal. Riwayat penyakit jantung disangkal. Riwayat trauma disangkal.

Penderita baru pertama kali mengalami kejadian ini.

PEMERIKSAAN

Status Generalis

Kesadaran: Compos mentis (E:4, M:6, V:5)

TD : 140/100 mmHg

Status Neurologicus

Nn. Cranialis :

N.Facialis Kanan Kiri

Motorik

Lipatan nasolabialis : tidak ada kelainan datar

Bentuk Muka

- Berbicara/bersiul : asimetris

12

Page 13: RINI Laporan Kasus Saraf Hemiparesis Sinistra Etcausa Trombosis Serebri

N. Glossopharingeus dan N. Vagus Kanan Kiri

Arcus pharingeus : tidak simetris

Uvula : Belum dapat dilakukan penilaian

Gangguan menelan : ada

N. Hypoglossus Kanan Kiri

Mengulur lidah : deviasi ke kiri

Disartria : ada

FUNGSI MOTORIK

LENGAN Kanan Kiri

Gerakan cukup kurang

Kekuatan 4-5 3

Refleks fisiologis

- Biceps normal normal

- Triceps normal Meningkat

- Radius normal Meningkat

- Ulna normal Meningkat

TUNGKAI Kanan Kiri

Gerakan cukup cukup

Kekuatan 4-5 4

-DIAGNOSA

DIAGNOSA KLINIK : Hemiparesis sinistra Tipe spastik + parase

N. VII dan N. XII

DIAGNOSA TOPIK : Capsula Interna Hemisferium dextra

DIAGNOSA ETIOLOGI : Trombosis Serebri

13

Page 14: RINI Laporan Kasus Saraf Hemiparesis Sinistra Etcausa Trombosis Serebri

PENGOBATAN

Perawatan

• Bed rest

• Diet nasi biasa

Medikamentosa

• IVFD Ringer Laktat gtt xx/mnt

• Citicolin 2x500 mg iv

• Radin 2x1 1 amp

• Captopril 2x 25 mg

• Aspilet 1x1 tab

• Neurodex 1x1 tab

Fisioterapi

Latihan gerak aktif

PROGNOSA

Quo ad Vitam : ad bonam

Quo ad Functionam : dubia ad bonam

14

Page 15: RINI Laporan Kasus Saraf Hemiparesis Sinistra Etcausa Trombosis Serebri

DISKUSI

A. Diagnosis banding Topik

1) Lesi di Cortex hemisferium Pada penderita ditemukan gejala:

Cerebri dextra

-Defisit Motorik -Hemiparesis sinistra tipe spastik

-Gejala iritatif -tidak ada kejang pada sisi yang lemah

-Gejala Fokal (kelumpuhan tidak sama berat) -kelemahan lengan dan tungkai sinistra tidak sama berat

-Gejala defisit sensorik pd sisi yang lemah - tidak ada kelainan * Jadi, kemungkinan lesi di cortex Hemisferium cerebri dextra dapat disingkirkan 2) Lesi di subcortex Hemisferium Cerebri Pada penderita ditemukan gejala:dextra, gejalanya:

*Ada gejala defisit motorik - Hemiparesis sinistra tipe spastik

*Ada afasi motorik subkortikal - tidak afasia motorik subkortikal * Jadi, Kemungkinan lesi disub korteks hemisferium cerebri dextra dapat disingkirkan 3) lesi di kapsula Interna hemisferium cerebri Pada penderita ditemukan gejala:dextra, gejalanya:

-ada hemiparese/hemiplegia typical - Hemiparase sinistra tipe spastik

-parase N.VII dekstra sentral - Parase N. VII sinistra sentral

-parase N.XII dextra sentra - Parase N. XII sinistra sentral

-kelemahan di lengan dan tungkai sama berat - Kelemahan lengan dan tungkai tidak sama berat

Jadi, kemungkinan lesi di kapsula interna hemisferium cerebri dextra belum dapat disingkirkan

15

Page 16: RINI Laporan Kasus Saraf Hemiparesis Sinistra Etcausa Trombosis Serebri

B. Diagnosis Banding Etiologi

1) Hemorrhagia Cerebri Pada penderita ditemukan gejala*Kehilangan kesadaran > 30 menit Tidak ada kehilangan kesadaran > 30 menit*Terjadi saat aktifitas Terjadi saat istirahat*Didahului sakit kepala, mual, muntah Didahului sakit kepala, mual(-), muntah (-)*Riwayat Hipertensi Riwayat HipertensiJadi kemungkinan etiologi Hemorrhagia cerebri sudah dapat disingkirkan 2) Trombosis Cerebri Pada penderita ditemukan gejala*Tidak ada kehilangan kesadaran - Tidak ada kehilangan kesadaran*Terjadi saat istirahat - Terjadi saat istirahatJadi, Kemungkinan etiologi trombosis cerebri belum dapat disingkirkan 3) Emboli Serebri Pada penderita ditemukan gejala*Kehilangan kesadara < 30 menit - Tidak ada kehilangan kesadaran < 30 menit*Ada arterial Fibrilasi *Tidak ada arterial Fibrilasi*Terjadi saat akitifitas *Tidak terjadi saat akitifitasJadi, kemungkinan etiologi embili serebri sudah dapat disingkirkan

Kesimpulan : Diagnosis etiologi pada trombosis serebri

16

Page 17: RINI Laporan Kasus Saraf Hemiparesis Sinistra Etcausa Trombosis Serebri

DISKUSI

A.Diagnosis Topik :

Lesi di Capsula interna hemisferium dextra

B. Diagnosis banding Etiologi:

Trombosis Serebri

PEMBAHASAN

Definisi Stroke

Menurut World Health Organization (WHO) stroke adalah manifestasi klinik dari

gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun global, yang berlangsung dengan

cepat dan lebih dari 24 jam atau berakhir dengan kematian tanpa ditemukannya

penyakit selain daripada gangguan vaskular.

Klasifikasi stroke

A. Berdasarkan kelainan patologik pada otak :

1. Stroke Hemoragik :

Perdarahan intraserebral

Perdarahan ekstraserebral (perdarahan subaraknoid)

2. Stroke non hemoragik (stroke iskemik, infark otak, penyumbatan)

Yang dibagi atas subtipe :

Trombosis serebri

Emboli serebri

Hipoperfusi sistemik

B. Berdasarkan penilaian terhadap waktu kejadiannya

1. Transient Iskemik Attack (TIA) atau serangan stroke sementara, gejala

defisit neurologis hanya berlangsung kurang dari 24 jam.

2. Reversible Ischemic Neurolagical Deficits (RIND), kelainannya atau gejala

neurologis menghilang lebih dari 24 jam sampai 3 minggu.

3. Stroke progresif atau Stroke in Evolution (SIE) yaitu stroke yang gejala

klinisnya secara bertahap berkembang dari yang ringan sampai semakin

berat.

17

Page 18: RINI Laporan Kasus Saraf Hemiparesis Sinistra Etcausa Trombosis Serebri

4. Stoke komplit atau completed stroke, yaitu stroke dengan defisit neurologis

yang menetap dan sudah tidak berkembang lagi.

C. Berdasarkan lokasi lesi vaskuler

1. Sistem karotis

Motorik : hemiparese kontralateral, disartria

Sensorik : hemihipestesia kontralateral, parestesia

Gangguan visual : hemianopsia homonym kontralateral, amourosis fugax

Gangguan fungsi luhur : afasia, agnosia

2. Sistem vertebrobasiler

Motorik : hemiparese alternan, disartria

Sensorik : hemihipestesia alternan, parestesia

Gangguan lain : gangguan keseimbangan, vertigo, diplopia

Manifestasi Klinis

Gambaran klinis utama yang dikaitkan dengan insufisiensi aliran darah otak

dapat dihubungkan dengan tanda serta gejala di bawah ini :

1. Arteri vertebralis (6)

a. Hemiplegi alternan

b. Hemiplegi ataksik

2. Arteri karotis interna (sirkulasi anterior ; gejala-gejalanya biasanya

unilateral). Lokasi lesi yang paling sering adalah pada bifurkasio arteria

karotis komunis menjadi arteria karotis interna dan eksterna. Gejala-gejala

yaitu :

a. Buta mutlak sisi ipsilateral

b. Hemiparese kontralateral

3. Arteri Basilaris

a. Tetraplegi

b. Gangguan kesadaran

c. Gangguan pupil

d. Kebutaan

18

Page 19: RINI Laporan Kasus Saraf Hemiparesis Sinistra Etcausa Trombosis Serebri

e. Vertigo

f. Arteria serebri anterior (gejala primernya adalah perasaan kacau)

Kelemahan kontralateral lebih besar pada tungkai. Lengan bagian

proksimal mungkin ikut terserang. Gerakan voluntar pada tungkai

terganggu.

g. Gangguan sensorik kontralateral.

h. Demensia, refleks mencengkeram dan refleks patologis

4. Arteria serebri posterior (dalam lobus mesencepalon atau talamus) (14)

a. Koma.

b. Hemiparesis kontralateral.

c. Afasia visual atau buta kata (aleksia).

d. Kelumpuhan saraf otak ketiga – hemianopsia, koreoatetosis.

5. Arteria serebri media

a. Monoparesis atau hemiparesis kontralateral (biasanya mengenai

tangan).

b. Kadang-kadang hemianopsia kontralateral (kebutaan).

c. Afasia global (kalau hemisfer dominan yang terkena) ; gangguan

semua fungsi yang ada hubungannya dengan percakapan dan

komunikasi.

d. Disfagia.

Patofisiologi

19

Page 20: RINI Laporan Kasus Saraf Hemiparesis Sinistra Etcausa Trombosis Serebri

Gambar. Penyumbatan pembuluh darah

Penyumbatan pembuluh darah merupakan 80% kasus dari kasus

stroke. Penyumbatan sistem arteri umumnya disebabkan oleh terbentuknya

trombus pada ateromatous plaque pada bifurkasi dari arteri karotis. Erat

hubungannya dengan aterosklerosis (terbentuknya ateroma) dan

arteriolosclerosis.

Aterosklerosis dapat menimbulkan bermacam-macam manifestasi

klinik dengan cara :

c. Menyempitkan lumen pembuluh darah dan mengakibatkan

insufisiensi aliran darah.

d. Oklusi mendadak pembuluh darah karena terjadinya trombus atau

perdarahan aterom

e. Merupakan terbentuknya trombus yang kemudian terlepas sebagai

emboli

f. Menyebabkan dinding pembuluh menjadi lemah dan terjadi

aneurisma yang kemudian dapat robek

Suatu penyumbatan total dari aliran darah pada sebagian otak akan

menyebabkan hilangnya fungsi neuron yang bersangkutan pada saat itu juga.

Bila anoksia ini berlanjut sampai 5 menit maka sel tersebut dengan sel

penyangganya yaitu sel glia akan mengalami kerusakan ireversibel sampai

20

Page 21: RINI Laporan Kasus Saraf Hemiparesis Sinistra Etcausa Trombosis Serebri

nekrosis beberapa jam kemudian yang diikuti perubahan permeabilitas

vaskular disekitarnya dan masuknya cairan serta sel-sel radang.

Gambar. Iskemik penumbra

Disekitar daerah iskemi timbul edem glia, akibat berlebihannya H+

dari asidosis laktat. K+ dari neuron yang rusak diserap oleh sel glia disertai

rentensi air yang timbul dalam empat hari pertama sesudah stroke. Edem ini

menyebabkan daerah sekitar nekrosis mengalami gangguan perfusi dan timbul

iskemi ringan tetapi jaringan otak masih hidup. Daerah ini adalah iskemik

penumbra.

Bila terjadi stroke, maka di suatu daerah tertentu dari otak akan terjadi

kerusakan (baik karena infark maupun perdarahan). Neuron-neuron di daerah

tersebut tentu akan mati, dan neuron yang rusak ini akan mengeluarkan

glutamat, yang selanjutnya akan membanjiri sel-sel disekitarnya. Glutamat ini

akan menempel pada membran sel neuron di sekitar daerah primer yang

terserang. Glutamat akan merusak membran sel neuron dan membuka kanal

kalsium (calcium channels). Kemudian terjadilah influks kalsium yang

mengakibatkan kematian sel. Sebelumnya, sel yang mati ini akan

mengeluarkan glutamt, yang selanjutnya akan membanjiri lagi neuron-neuron

disekitarnya.

Neuron-neuron yang rusak juga akan melepaskan radikal bebas,

yaitu charged oxygen molecules (seperti nitric acida atau NO), yang akan

21

Page 22: RINI Laporan Kasus Saraf Hemiparesis Sinistra Etcausa Trombosis Serebri

merombak molekul lemak didalam membran sel, sehingga membran sel akan

bocor dan terjadilah influks kalsium.

Stroke iskemik menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak

yang menyebabkan kematian sel.

Faktor Risiko Stroke

Secara umum faktor resiko stroke yang tidak dapat dimodifikasi, yaitu

umur, jenis kelamin, ras/bangsa dan genetik, sedangkan faktor resiko yang dapat

dimodifikasi, yaitu hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus, merokok, dan

hiperlpidemia.

Faktor resiko stroke dibagi atas faktor mayor dan faktor minor :

A. Faktor mayor

Hipertensi

Penyakit jantung

Diabetes Melitus

Pernah stroke

B. Faktor minor

Hiperlipidemia

Hematokrit tinggi

Merokok

Obesitas

Hiperurisemia

Kurang olahraga

Fibrinogen tinggi

Beda klinis stroke infark dan perdarahan

Gejala atau pemeriksaan Infark otak Perdarahan intra serebral

Gejala yang mendahului TIA (+) TIA (-)

Beraktivitas/istirahat Istirahat, tidur atau segera Sering pada waktu aktifitas

22

Page 23: RINI Laporan Kasus Saraf Hemiparesis Sinistra Etcausa Trombosis Serebri

setelah bangun tidur

Nyeri kepala dan muntah Jarang Sangat sering dan hebat

Penurunan kesadaran

waktu onset

Jarang Sering

Hipertensi Sedang, normotensi Berat, kadang-kadang

sedang

Rangsangan meningen Tidak ada Ada

Defisit neurologis fokal Sering kelumpuhan dan

gangguan fungsi mental

Defisit neurologik cepat

terjadi

CT-Scan kepala Terdapat area hipodensitas Massa intrakranial dengan

area hiperdensitas

Angiografi Dapat dijumpai gambaran

penyumbatan, penyempitan

dan vaskulitis

Dapat dijumpai aneurisma,

AVM, massa intrahemisfer

atau vasospasme

Dasar diagnosis

a. Dasar diagnosis klinis

Anamnesis: penurunan kesadaran mendadak, lengan dan tungkai kanan

tidak dapat digerakkan, riwayat hipertensi.

Pemeriksaan fisik: TD 140/90 mmHg, hemiparese dekstra, parese N VII

sinistra sentral, hemihipestesi dekstra. GDS terakhir: 102 mg/dl

b. Dasar diagnosis topik

Sistem vertebrobasiler, karena gejala yang timbul merupakan gejala

gangguan sistem vertebrobasiler berupa gangguan motorik pada wajah

satu sisi dengan tubuh (anggota gerak), yaitu hemiparese dekstra, parese N

VII sinistra sentral.

c. Dasar diagnosis etiologik

23

Page 24: RINI Laporan Kasus Saraf Hemiparesis Sinistra Etcausa Trombosis Serebri

Stroke hemoragik karena terjadi secara mendadak dan adanya penurunan

kesadaran, Hal ini sesuai dengan Algoritma Stroke Gajah Mada. Selain itu,

stroke pada pasien ini terjadi pada waktu beraktivitas (saat mandi).

Alogaritma Gajah Mada1

Penderita Stroke Akut è

Ketiganya atau 2 dari ketiganya ada

Penurunan kesadaran (+), sakit kepala (-), refleks patologis (-)

Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (+), reflek patolgi (-)

Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (-), refleks patologi (+) à Stroke Infark

\

24

1. Penurunan kesadaran2. Sakit kepala3. Refleks patologi

Stroke Hemoragi

Page 25: RINI Laporan Kasus Saraf Hemiparesis Sinistra Etcausa Trombosis Serebri

Dasar usulan pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan darah rutin: untuk mengetahui faktor resiko stroke berupa

hematokrit meningkat, fibrinogen tinggi

Pemeriksaan darah lengkap: untuk mengetahui faktor resiko stroke berupa

DM, hiperkolesterolemia dan berguna juga untuk penatalaksanaannya.

Head CT scan: diagnosis pasti kelainan patologi stroke (hemoragik atau

infark), lokasi dan luas lesi.

EKG: mengetahui kelainan jantung berupa LVH (left ventricel hypertrofi)

DAFTAR PUSTAKA

25

Page 26: RINI Laporan Kasus Saraf Hemiparesis Sinistra Etcausa Trombosis Serebri

1. Mansjoer, Arief et al. 2000. Strok dalam Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius FKUI, Jakarta. Hal 17-20

2. Sidharta P, Mardjono M. 2004. Mekanisme gangguan vaskular susunan saraf dalam Neurologi klinis dasar. Dian Rakyat. Surabaya. Hal 269-293

3. Corwin EJ 2000. Stroke dalam buku saku patofisiologi editor Endah P. EGC, Jakarta. Hal 181-182

4. Widjaja, L 1993. Stroke patofisiologi dan penatalaksanaan. Lab/bagian Ilmu Penyakit Saraf FK. UNAIR/RSUD Dr. Soetomo, Surabaya.Hal 1-48

5. Rumantir CU. Gangguan peredaran darah otak. Pekanbaru : SMF Saraf

RSUD Arifin Achmad/ FK UNRI. Pekanbaru 2007. Available from:

http://eprints.undip.ac.id/29354/3/Bab_2.pdf

26