2
RINGKASAN TENTANG STUDI KELAYAKAN PENAMBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA Dalam rangka memenuhi ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) No. IX.E.2, PT Hartadinata Abadi Tbk (“Perseroan”) telah menunjuk KJPP Ihot Dollar & Raymond (“ID&R”), sebagai Penilai Independen untuk memberikan pendapat atas kelayakan penambahan kegiatan usaha utama Perseroan (selanjutnya disebut “Rencana Penambahan Kegiatan Usaha Utama”), sesuai dengan Surat Penugasan No. 017R/IV/FS/18/KJPPID&R tertanggal 03 Mei 2018. Maksud dan Tujuan Maksud dilakukannya studi kelayakan ini adalah untuk melakukan analisa, pengkajian serta opini yang bersifat independen mengenai tingkat kelayakan terhadap Rencana Penambahan Kegiatan Usaha Utama Perseroan. Sedangkan tujuan dilakukannya studi kelayakan ini adalah untuk mengetahui tingkat kelayakan atas rencana penambahan kegiatan usaha utama Perseroan yaitu dalam bidang pergadaian melalui pendirian entitas anak dengan nama PT Gadai Cahaya Dana Abadi (“GCDA”) oleh Perseroan. Asumsi-Asumsi dan Kondisi Pembatas Dalam melaksanakan analisis, kami mengacu pada keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh Perseroan atau yang tersedia secara umum, dan kami tidak bertanggung jawab atas pemeriksaan independen terhadap informasi- informasi tersebut. Studi Kelayakan ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan, serta peraturan-peraturan Pemerintah pada tanggal Studi Kelayakan ini diterbitkan. Dalam penyusunan Studi Kelayakan ini, kami juga menggunakan beberapa asumsi lainnya, seperti terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan dan semua pihak yang terlibat dalam Rencana Perubahan Kegiatan Usaha Utama, serta keakuratan informasi yang diungkapkan oleh manajemen Perseroan. Kami telah melakukan penelaahan atas data dan informasi yang digunakan dalam proses penilaian yang disiapkan oleh manajemen Perseroan. Kami telah melakukan penelaahan atas legalitas Perseroan yang disediakan oleh manajemen Perseroan, namun tidak termasuk klarifikasi atas keabsahan dokumen kepemilikan aset Perseroan. Kami telah menggunakan proyeksi keuangan yang dibuat oleh manajemen Perseroan, dan telah melakukan penyesuaian untuk menggambarkan kondisi kinerja dan operasi yang lebih wajar pada saat penilaian, namun terbatas pada kinerja manajemen Perseroan dalam pencapaian proyeksi yang mungkin terjadi ataupun tidak terjadi. Penilaian dilakukan dengan memenuhi ketentuan Peraturan VIII.C.3 dan Peraturan IX.E.2. Studi kelayakan usaha disusun berdasarkan kondisi pasar saat ini. Kejadian dimasa mendatang merupakan suatu hal yang sulit diprediksi, sehingga perubahan kondisi pasar di kemudian hari mungkin dapat mempengaruhi nilai yang ditentukan saat ini. Analisa Kelayakan Usaha Analisa kelayakan usaha Perseroan didasarkan pada proyeksi keuangan sesuai rencana penambahan kegiatan usaha utama Perseroan dalam bidang pergadaian melalui pendirian entitas anak dengan nama PT Gadai Cahaya Dana Abadi (“GCDA”) oleh Perseroan. Kelayakan investasi GCDA dihitung dengan menggunakan dua indikator yaitu Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR), dengan ringkasan sebagai berikut:

RINGKASAN TENTANG STUDI KELAYAKAN ... - hartadinata.com · RINGKASAN TENTANG STUDI KELAYAKAN PENAMBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA Dalam rangka memenuhi ketentuan-ketentuan yang diatur

  • Upload
    voduong

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RINGKASAN TENTANG STUDI KELAYAKAN ... - hartadinata.com · RINGKASAN TENTANG STUDI KELAYAKAN PENAMBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA Dalam rangka memenuhi ketentuan-ketentuan yang diatur

RINGKASAN TENTANG STUDI KELAYAKAN PENAMBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA

Dalam rangka memenuhi ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

(“OJK”) No. IX.E.2, PT Hartadinata Abadi Tbk (“Perseroan”) telah menunjuk KJPP Ihot Dollar & Raymond

(“ID&R”), sebagai Penilai Independen untuk memberikan pendapat atas kelayakan penambahan kegiatan

usaha utama Perseroan (selanjutnya disebut “Rencana Penambahan Kegiatan Usaha Utama”), sesuai

dengan Surat Penugasan No. 017R/IV/FS/18/KJPPID&R tertanggal 03 Mei 2018.

Maksud dan Tujuan

Maksud dilakukannya studi kelayakan ini adalah untuk melakukan analisa, pengkajian serta opini yang

bersifat independen mengenai tingkat kelayakan terhadap Rencana Penambahan Kegiatan Usaha Utama

Perseroan. Sedangkan tujuan dilakukannya studi kelayakan ini adalah untuk mengetahui tingkat

kelayakan atas rencana penambahan kegiatan usaha utama Perseroan yaitu dalam bidang pergadaian

melalui pendirian entitas anak dengan nama PT Gadai Cahaya Dana Abadi (“GCDA”) oleh Perseroan.

Asumsi-Asumsi dan Kondisi Pembatas

� Dalam melaksanakan analisis, kami mengacu pada keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi

keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh Perseroan atau yang tersedia

secara umum, dan kami tidak bertanggung jawab atas pemeriksaan independen terhadap informasi-

informasi tersebut.

� Studi Kelayakan ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan

keuangan, serta peraturan-peraturan Pemerintah pada tanggal Studi Kelayakan ini diterbitkan.

� Dalam penyusunan Studi Kelayakan ini, kami juga menggunakan beberapa asumsi lainnya, seperti

terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan dan semua pihak yang terlibat dalam Rencana

Perubahan Kegiatan Usaha Utama, serta keakuratan informasi yang diungkapkan oleh manajemen

Perseroan.

� Kami telah melakukan penelaahan atas data dan informasi yang digunakan dalam proses penilaian

yang disiapkan oleh manajemen Perseroan.

� Kami telah melakukan penelaahan atas legalitas Perseroan yang disediakan oleh manajemen

Perseroan, namun tidak termasuk klarifikasi atas keabsahan dokumen kepemilikan aset Perseroan.

� Kami telah menggunakan proyeksi keuangan yang dibuat oleh manajemen Perseroan, dan telah

melakukan penyesuaian untuk menggambarkan kondisi kinerja dan operasi yang lebih wajar pada

saat penilaian, namun terbatas pada kinerja manajemen Perseroan dalam pencapaian proyeksi yang

mungkin terjadi ataupun tidak terjadi.

� Penilaian dilakukan dengan memenuhi ketentuan Peraturan VIII.C.3 dan Peraturan IX.E.2.

� Studi kelayakan usaha disusun berdasarkan kondisi pasar saat ini. Kejadian dimasa mendatang

merupakan suatu hal yang sulit diprediksi, sehingga perubahan kondisi pasar di kemudian hari

mungkin dapat mempengaruhi nilai yang ditentukan saat ini.

Analisa Kelayakan Usaha

Analisa kelayakan usaha Perseroan didasarkan pada proyeksi keuangan sesuai rencana penambahan

kegiatan usaha utama Perseroan dalam bidang pergadaian melalui pendirian entitas anak dengan nama

PT Gadai Cahaya Dana Abadi (“GCDA”) oleh Perseroan. Kelayakan investasi GCDA dihitung dengan

menggunakan dua indikator yaitu Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR), dengan

ringkasan sebagai berikut:

Page 2: RINGKASAN TENTANG STUDI KELAYAKAN ... - hartadinata.com · RINGKASAN TENTANG STUDI KELAYAKAN PENAMBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA Dalam rangka memenuhi ketentuan-ketentuan yang diatur

Keterangan NPV (Rp) IRR (%)

GCDA 8.439.423.468 25,25

*) NPV 7,75 tahun (sampai dengan proyeksi tahun 2025)

Analisa profitabilitas dan inkremental atas keseluruhan Rencana Penambahan Kegiatan Usaha Utama

dilakukan untuk melihat kemampuan menghasilkan pendapatan dan laba yang lebih baik bagi Perseroan

dengan membandingkan antara proyeksi keuangan Perseroan (potensi manfaat ekonomis) sebelum

dilaksanakannya Rencana Penambahan Kegiatan Usaha Utama dengan sesudah dilaksanakannya

Rencana Penambahan Kegiatan Usaha Utama.

Dengan demikian, analisa kelayakan usaha dapat dilakukan berdasarkan perbandingan antara rasio

kinerja proyeksi keuangan Perseroan dalam kondisi tanpa adanya penambahan kegiatan usaha utama

dan dengan adanya penambahan kegiatan usaha utama oleh Perseroan di bidang pergadaian.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil kajian dan analisa yang telah dilakukan terhadap seluruh aspek yang terkait dalam

rangka menentukan kelayakan usaha, kami berpendapat bahwa rencana penambahan kegiatan usaha

utama di bidang pergadaian yang akan dilakukan oleh Perseroan dinilai layak.