Upload
yeni62
View
470
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
mengenai macam-macam syok serta penanganan , manifestasi klinis, perbedaan macam-macam syok
Citation preview
RingkasanHIPOVOLEMIK KARDIOGENIK SEPTIK
Terjadi ketidakstabilan tanda-tanda vital meliputi tekanan darah, nadi & pernafasan serta diikuti tanda-tanda hipoperfusi, pemeriksaan peunjang laboratorium diperlukan untuk penentuan derajat syok, sonografi abdominal biasanya dilakukan untuk kasus trauma (FAST),lavase peritoneal diagnostic, CT SCAN dan fotopolos
Tanda yg khas: hipotensi terus menerus dg TDS< 90 mmHg selama 30 menit/lebih, ↓ indeks jantung < 2,2 l/menit/m2, ↑ tekanan (< 15 mmHg), tanda perfusi jaringan yg buruk (oliguria, kesadaran menurun, ekstremitas dingin, cyanosis & keluar keringat dingin)
Tanda khas yg muncul pada syok sepsis: suhu tubuh >38˚C /<36˚C,HR>90 kali/menit, RR>20 kali/menit atau PaCO² <32mmHg, serta leukosit darah >12000/mm³, <4000/mm³.
HIPOVOLEMIK KARDIOGENIK SEPTIK
ada ronkhi, distensi vena jugularis, gallopS3, pada pasien dengan infark miokard EKG menunjukkan ST elevasi di sadapan V4R, rontgen dada menunjukkan kardiomegali dan tanda-tanda kongesti paru, dan ekokardiografi
-O2 suplemental-Terapi intravena kristaloid dan pemberian produk darah.-Penentuan lokasi hilangnya darah secara akut harus ditentukan utk pengontrolan dini perdarahan & pencegahan renjatan syok yg berat. Kontraindikasi pemberian pressor dopamine/dobutamin
Dipusatkan pada terapi AMI meliputi aspirin, nitrat, beta bloker & terapi reperfusi.-Resusitasi cairan kecuali terdapat edema paru nyata.-Terapi nyeri dapat diberikan morfin.-Terapi inotropik: dobutamin jika TDS<80 mmHg atau dopamine utk nilai yg lebih rendah.-Intubasi bila hipoksia terus meluas walaupun sudah diberi oksigen.-Terapi trombolitik utk membuka pembuluh darah yang terobstruksi-PTCA dan CABG
Terapi mencakup penyesuaian beban jantung preload, afterload,dan kontraktilitas dgnoxygen deliverydan demand.Selain itu, juga meliputi pemberian cairan kristaloid dan koloid, serta dilakukan evaluasi saturasi oksigen vena sentral (Scv O2); Bila Scv O2<70% dilakukan koreksi hematokrit hingga >30%. Pemberian antibiotik.
ANAFILAKTIK NEUROGENIK
Diagnosis biasanya bersifat klinis. Harus dipertimbangkan pada pasiendengan riwayat terpajan allergen dan tanda fisik yang menunjukkan tanda anafilaksis
- Syok anafilaktik disebabkan oleh reaksi alergi ketika pasien yg sebelumnya sudah membentuk antibodi terhadap benda asing ( antigen ) mengalami reaksi antigen antibodi sistemik
Diagnosis biasanya dicurigai padapasien dengan cidera medulla spinalis, kolaps kardiovaskuler, dan disfungsi otonom. Biasanya penilaian fisik ditemukan hipotensi, bradikardia(90%), kulit hangat, kering serta tanda-tanda trauma awal yang menyebabkan cidera medulla.
Mengamankan saluran nafas.-Intubasi biasanya sulit perlu disiapkan peralatan krikotiroidotomi/respirasi jet transtrakeal.-Epinefrin subkutan (1 : 1000) atau 0,3-0,5 mg diindikasikan pada pasien dgn gejala-gejala saluran nafas/tanda vital tidak stabil.-Epinefrin IV (1 : 10000) utk kasus syok berat.-O2 aliran tinggi dgn agonis beta melalui nebulizer utk membantu kesulitan bernafas.-Terapi intravena dgn cairan kristaloid.-Terapi pressor:dopamine & epinefrin.-Semua pasien dgn syok anafilaktik harus menerima antihistamin (antagonis H1 dan H2) & kortikosteroid
Terapi intravena kristaloid untuk penanganan hipotensi.-Obat pressor dopamine/dobutamin.-Pemberian kortikosteroid-Evaluasi neurologic dan kolaborasi bedahsyaraf kedaruratan diperlukan pada semua kasus.Atropine untuk penanganan bradikardi.-Terapi oksigen dan intubasi endotrakeal