3
 ulit merupakan lapisan pelindung tubuh yang sempurna terhadap pengaruh luar,  baik pengaruh fisik maupun kimia. Kulit memiliki fungsi sebagai ; perlindungan awal dari tubuh dengan lingkungan luar tubuh, melindungi jaringan yang lebih dalam dari kerusakan fisik, kimia, dan mencegah masuknya mikroorganisme, melindungi tubuh dari kehilangan cairan tubuh dengan mencegah, penguapan air yang berlebihan,  bertindak sebagai pengatur panas, tempat  penyimpana n pro vitamin d dan pembentukan vitamin D, merupakan salah satu organ ekskresi, yaitu melalui keringat, sebagai organ  pengindra, sebagai tempat pembentuk an kolagen 1. Struktur Kulit : - Epidermis (  Kulit ari ), sebagai lapisan yang paling luar, - Dermis (  Kulit jangat ), - Subkutis (  Hipodermis ), jaringan penyambung dibawah kulit  Adneksa Kulit : - Kelenjar kulit , terbagi atas : kelenjar keringat (sudorifera) kelenjar palit/minyak (kelenjar sebase) - Kuku - Rambut - Organ sensoris 2. Pembuluh Darah Pembuluh darah kapiler (vena dan arteri) serta serabut-serabut saraf timbul dari jaringan l emak subkutan masuk ke dalam dermis dan sampai pada epidermis. Dermis terdiri dari 2 lapisan yaitu : - Lapisan papilari ( jaringan elastis) -> memiliki pembuluh darah, pembuluh limfatik dan ujung saraf. - Lapisan retikuler (merupakan lapisan penyang ga) -> terdiri atas serat kolagen  Biofarmasetika Sediaan yang Diberikan Melalui Kulit  Terdapat diseluruh lapisan dermis

RINGKASAN MAKALAH BIOFARMASETIKA SEDIAAN YANG MELALUI KULIT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BIOFARMASETIKA SEDIAAN YANG MELALUI KULIT

Citation preview

  • 5/31/2018 RINGKASAN MAKALAH BIOFARMASETIKA SEDIAAN YANG MELALUI KULIT

    ulit merupakan lapisan pelindung

    tubuh yang sempurna terhadap pengaruh luar,

    baik pengaruh fisik maupun kimia. Kulit

    memiliki fungsi sebagai ; perlindungan awal

    dari tubuh dengan lingkungan luar tubuh,

    melindungi jaringan yang lebih dalam dari

    kerusakan fisik, kimia, dan mencegah

    masuknya mikroorganisme, melindungi tubuh

    dari kehilangan cairan tubuh dengan

    mencegah, penguapan air yang berlebihan,bertindak sebagai pengatur panas, tempat

    penyimpanan pro vitamin d dan pembentukan

    vitamin D, merupakan salah satu organ

    ekskresi, yaitu melalui keringat, sebagai organ

    pengindra, sebagai tempat pembentukan

    kolagen

    1. Struktur Kulit :- Epidermis (Kulit ari), sebagai lapisan yang paling luar,- Dermis (Kulit jangat),- Subkutis (Hipodermis), jaringan penyambung dibawah kulitAdneksa Kulit :

    - Kelenjar kulit , terbagi atas :kelenjar keringat (sudorifera)

    kelenjar palit/minyak (kelenjar sebase)

    - Kuku- Rambut- Organ sensoris

    2. Pembuluh DarahPembuluh darah kapiler (vena dan arteri) serta serabut-serabut saraf timbul dari jaringan lemak

    subkutan masuk ke dalam dermis dan sampai pada epidermis.

    Dermis terdiri dari 2 lapisan yaitu :- Lapisan papilari ( jaringan elastis) -> memiliki pembuluh darah, pembuluh limfatik dan ujung saraf.- Lapisan retikuler (merupakan lapisan penyangga) -> terdiri atas serat kolagen

    Biofarmasetika Sediaan yang Diberikan Melalui Kulit

    Terdapat diseluruh lapisan dermis

  • 5/31/2018 RINGKASAN MAKALAH BIOFARMASETIKA SEDIAAN YANG MELALUI KULIT

    Pembuluh darah di dermis. Fungsi utama darah adalah untuk mengangkut nutrisi dan oksigen ke

    setiap organ dalam tubuh, termasuk kulit, dan untuk menghilangkan produk-produk limbah dan karbon

    dioksida yang dihasilkan dalam berbagai sel tubuh. Perhatikan bahwa tidak ada pembuluh darah di epidermis.

    Epidermis menerima nutrisi dan oksigen langsung dari dermis, yang kaya dengan pembuluh darah (Avi Shai,

    2009).

    Dalam dermis, pembuluh darah (kelanjutan dari pembuluh darah yang lebih besar dalam tubuh)

    cabang yang kecil menutupi seluruh area kulit. Pelebaran dan penyempitan (dilatasi dan kontriksi) pembuluh

    darah terjadi sebagai respon terhadap perubahan suhu, untuk membentuk suatu mekanisme penting dalam

    mengendalikan suhu tubuh. Dilatasi hasil pembuluh darah dalam kulit menjadi merah jambu, atau bahkan

    merah seperti merona atau ketika suhu naik (Avi Shai, 2009).

    3. Karakteriatik Lapisan-lapisan kulit- Epidermis, terdiri atas : stratum korneum, lucidum, granulosum, spinosum, dan stratum germinativum

    atau stratum basale.

    Pada lapisan epidermis sebagian besar terdiri atas lapisan keratinous (horny). Lapisan horny,terdiri dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan digantikan sel baru setiap 4 minggu,

    karena usia setiap sel biasanya 28 hari (yang disebut proses regenerasi). Lapisan keratinous

    mengandung sejumlah besar protein yang disebut keratin.

    - DermisLapisan dermis ini, terdiri atas komponen yang tidak berbentuk atau tidak berstuktur seperti :

    Dermal cell (fibroblast)

    Serta kalagen dan elastik

    Pembuluh darah

    Ujung saraf dan organ sensoris

    Kelenjar sebaseus

    Rambut, dan ;

    Kelenjar keringat

    Jaringan penyambung (jaringan ikat) bawah kulit (hipodermis)Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-

    saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh

    dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan

    atau penyangga benturan bagi organorgan tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan

    sebagai cadangan makanan.4. Faktor yang mempengaruhi proses LDA obat pada pemberian secara perkutan :

    a. Penyerapan (Absorbsi)Lokalisasi Sawar (Barrier)

    Kulit mengandung sejumlah lapisan tipis lipida pada permukaan, lapisan tanduk dan

    lapisan epidermis malfigi. Lapisan lipida dapat ditembus senyawa-senyawa lipofilik dengan

    cara difusi dan adanya kolesterol menyebabkan senyawa yang larut dalam air dapat teremulsi.

    Sehingga absorbsi obat nampaknya ditingkatkan dari pembawa yang dapat dengan mudah

    menyebar dipermukaan kulit, sesudah dicampur dengan cairan berlemak, dan membawa obat

    untuk berhubungan dengan jaringan sel untuk absorbsi.

    Jalur Penembusan (Absorbsi)

  • 5/31/2018 RINGKASAN MAKALAH BIOFARMASETIKA SEDIAAN YANG MELALUI KULIT

    Mungkin obat dapat mempenetrasi kulit yang utuh setelah pemakaian topikal melalui

    dinding folikel rambut, kelenjar keringat atau kelenjar lemak atau antara sel-sel dari selaput

    tanduk. Dimana obat yang dapat melewati epidermis dengan cara berdifusi dan kemudian

    masuk ke dermis. Apabila obat mampu mencapai lapisan pembuluh kulit maka obat tersebut

    akan siap untuk diabsorbsi ke dalam sirkulasi umum.

    b. Faktor fisiologikKeadaan dan Umur Kulit

    Kulit utuh merupakan suatu sawar (barrier) difusi yang efektif dan efektivitasnya berkurang

    bila terjadi perubahan dan kerusakan pada sel-sel lapisan tanduk.Pada keadaan patologis yang

    ditunjukkan oleh perubahan sifat lapisan tanduk (stratum corneum); dermatosis dengan

    eksim, psoriasis, dermatosis seborheik, maka permiabilitas kulit akan meningkat.

    Aliran Darah

    Bila kulit luka, maka jumlah zat aktif yang menembus akan lebih banyak dan peranan debitdarah merupakan faktor yang menentukan.

    Tempat pengolesan

    Jumlah yang diserap untuk suatu molekul yang sama, akan berbeda dan tergantung pada

    susunan anatomi dari tempat pengolesan: kulit dada, punggung, tangan atau lengan

    Kelembaban dan Temperatur

    Kelembaban dapat mengembangkan lapisan tanduk dengan cara pengurangan bobot

    jenisnya atau tahanan difusi. Air mula-mula meresap di antara janngan jaringan, kemudian

    menembus ke dalam benang keratin, membentuk suatu anyaman rangkap yang stabil pada

    daerah polar yang kaya air dan daerah non polar yang kaya lipida.

    Sehingga hidrasi kulit (stratum korneum) akan meningkatkan derajat lintasan dari

    semua obat yang mempenetrasi kulit.

    5. Evaluasi biofarmasetika sediaanEvaluasi sediaan (baik salep, krim, gel) yang diberikan melalui kulit pada umumnya yaitu :

    pemeriksaan organoleptik, pemeriksaan homogenitas, uji viskositas, uji daya sebar, uji waktu lekat,

    uji rasio pemisahan krim, pemeriksaan ph, dan evaluasi tipe krim.

    Evaluasi ketersediaan hayati obat yang diberikan melalui kulit :

    a) Studi difusi in vitrob) Studi penyerapan (absorbsi)c) Pembuktian Mekanisme Absorpsi Perkutan Dari Sifat Fisiko Kimia