Upload
putri-pramita
View
316
Download
39
Embed Size (px)
DESCRIPTION
BIOFARMASETIKA SEDIAAN YANG MELALUI KULIT
Citation preview
5/31/2018 RINGKASAN MAKALAH BIOFARMASETIKA SEDIAAN YANG MELALUI KULIT
ulit merupakan lapisan pelindung
tubuh yang sempurna terhadap pengaruh luar,
baik pengaruh fisik maupun kimia. Kulit
memiliki fungsi sebagai ; perlindungan awal
dari tubuh dengan lingkungan luar tubuh,
melindungi jaringan yang lebih dalam dari
kerusakan fisik, kimia, dan mencegah
masuknya mikroorganisme, melindungi tubuh
dari kehilangan cairan tubuh dengan
mencegah, penguapan air yang berlebihan,bertindak sebagai pengatur panas, tempat
penyimpanan pro vitamin d dan pembentukan
vitamin D, merupakan salah satu organ
ekskresi, yaitu melalui keringat, sebagai organ
pengindra, sebagai tempat pembentukan
kolagen
1. Struktur Kulit :- Epidermis (Kulit ari), sebagai lapisan yang paling luar,- Dermis (Kulit jangat),- Subkutis (Hipodermis), jaringan penyambung dibawah kulitAdneksa Kulit :
- Kelenjar kulit , terbagi atas :kelenjar keringat (sudorifera)
kelenjar palit/minyak (kelenjar sebase)
- Kuku- Rambut- Organ sensoris
2. Pembuluh DarahPembuluh darah kapiler (vena dan arteri) serta serabut-serabut saraf timbul dari jaringan lemak
subkutan masuk ke dalam dermis dan sampai pada epidermis.
Dermis terdiri dari 2 lapisan yaitu :- Lapisan papilari ( jaringan elastis) -> memiliki pembuluh darah, pembuluh limfatik dan ujung saraf.- Lapisan retikuler (merupakan lapisan penyangga) -> terdiri atas serat kolagen
Biofarmasetika Sediaan yang Diberikan Melalui Kulit
Terdapat diseluruh lapisan dermis
5/31/2018 RINGKASAN MAKALAH BIOFARMASETIKA SEDIAAN YANG MELALUI KULIT
Pembuluh darah di dermis. Fungsi utama darah adalah untuk mengangkut nutrisi dan oksigen ke
setiap organ dalam tubuh, termasuk kulit, dan untuk menghilangkan produk-produk limbah dan karbon
dioksida yang dihasilkan dalam berbagai sel tubuh. Perhatikan bahwa tidak ada pembuluh darah di epidermis.
Epidermis menerima nutrisi dan oksigen langsung dari dermis, yang kaya dengan pembuluh darah (Avi Shai,
2009).
Dalam dermis, pembuluh darah (kelanjutan dari pembuluh darah yang lebih besar dalam tubuh)
cabang yang kecil menutupi seluruh area kulit. Pelebaran dan penyempitan (dilatasi dan kontriksi) pembuluh
darah terjadi sebagai respon terhadap perubahan suhu, untuk membentuk suatu mekanisme penting dalam
mengendalikan suhu tubuh. Dilatasi hasil pembuluh darah dalam kulit menjadi merah jambu, atau bahkan
merah seperti merona atau ketika suhu naik (Avi Shai, 2009).
3. Karakteriatik Lapisan-lapisan kulit- Epidermis, terdiri atas : stratum korneum, lucidum, granulosum, spinosum, dan stratum germinativum
atau stratum basale.
Pada lapisan epidermis sebagian besar terdiri atas lapisan keratinous (horny). Lapisan horny,terdiri dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan digantikan sel baru setiap 4 minggu,
karena usia setiap sel biasanya 28 hari (yang disebut proses regenerasi). Lapisan keratinous
mengandung sejumlah besar protein yang disebut keratin.
- DermisLapisan dermis ini, terdiri atas komponen yang tidak berbentuk atau tidak berstuktur seperti :
Dermal cell (fibroblast)
Serta kalagen dan elastik
Pembuluh darah
Ujung saraf dan organ sensoris
Kelenjar sebaseus
Rambut, dan ;
Kelenjar keringat
Jaringan penyambung (jaringan ikat) bawah kulit (hipodermis)Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-
saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh
dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan
atau penyangga benturan bagi organorgan tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan
sebagai cadangan makanan.4. Faktor yang mempengaruhi proses LDA obat pada pemberian secara perkutan :
a. Penyerapan (Absorbsi)Lokalisasi Sawar (Barrier)
Kulit mengandung sejumlah lapisan tipis lipida pada permukaan, lapisan tanduk dan
lapisan epidermis malfigi. Lapisan lipida dapat ditembus senyawa-senyawa lipofilik dengan
cara difusi dan adanya kolesterol menyebabkan senyawa yang larut dalam air dapat teremulsi.
Sehingga absorbsi obat nampaknya ditingkatkan dari pembawa yang dapat dengan mudah
menyebar dipermukaan kulit, sesudah dicampur dengan cairan berlemak, dan membawa obat
untuk berhubungan dengan jaringan sel untuk absorbsi.
Jalur Penembusan (Absorbsi)
5/31/2018 RINGKASAN MAKALAH BIOFARMASETIKA SEDIAAN YANG MELALUI KULIT
Mungkin obat dapat mempenetrasi kulit yang utuh setelah pemakaian topikal melalui
dinding folikel rambut, kelenjar keringat atau kelenjar lemak atau antara sel-sel dari selaput
tanduk. Dimana obat yang dapat melewati epidermis dengan cara berdifusi dan kemudian
masuk ke dermis. Apabila obat mampu mencapai lapisan pembuluh kulit maka obat tersebut
akan siap untuk diabsorbsi ke dalam sirkulasi umum.
b. Faktor fisiologikKeadaan dan Umur Kulit
Kulit utuh merupakan suatu sawar (barrier) difusi yang efektif dan efektivitasnya berkurang
bila terjadi perubahan dan kerusakan pada sel-sel lapisan tanduk.Pada keadaan patologis yang
ditunjukkan oleh perubahan sifat lapisan tanduk (stratum corneum); dermatosis dengan
eksim, psoriasis, dermatosis seborheik, maka permiabilitas kulit akan meningkat.
Aliran Darah
Bila kulit luka, maka jumlah zat aktif yang menembus akan lebih banyak dan peranan debitdarah merupakan faktor yang menentukan.
Tempat pengolesan
Jumlah yang diserap untuk suatu molekul yang sama, akan berbeda dan tergantung pada
susunan anatomi dari tempat pengolesan: kulit dada, punggung, tangan atau lengan
Kelembaban dan Temperatur
Kelembaban dapat mengembangkan lapisan tanduk dengan cara pengurangan bobot
jenisnya atau tahanan difusi. Air mula-mula meresap di antara janngan jaringan, kemudian
menembus ke dalam benang keratin, membentuk suatu anyaman rangkap yang stabil pada
daerah polar yang kaya air dan daerah non polar yang kaya lipida.
Sehingga hidrasi kulit (stratum korneum) akan meningkatkan derajat lintasan dari
semua obat yang mempenetrasi kulit.
5. Evaluasi biofarmasetika sediaanEvaluasi sediaan (baik salep, krim, gel) yang diberikan melalui kulit pada umumnya yaitu :
pemeriksaan organoleptik, pemeriksaan homogenitas, uji viskositas, uji daya sebar, uji waktu lekat,
uji rasio pemisahan krim, pemeriksaan ph, dan evaluasi tipe krim.
Evaluasi ketersediaan hayati obat yang diberikan melalui kulit :
a) Studi difusi in vitrob) Studi penyerapan (absorbsi)c) Pembuktian Mekanisme Absorpsi Perkutan Dari Sifat Fisiko Kimia