Retno Marhaeni (Tugas PTI)

Embed Size (px)

Citation preview

  • Retno Marhaeni et al., Pengaruh Gula Xylitol Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut

    PendahuluanLatar Belakang

    xylitol merupakan senyawa organik yang sangat sedikit terdapat dalam buah-buahan dan sayuran. Senyawa ini juga digunakan dalam pemanis buatan. Xylitol memiliki rumus molekul (CHOH)2(CH2OH)2.

    Produksi xylitol di indonesia masih sangat minim. Kebanyakan xylitol yang ada di indonesia adalah bahan impor dari luar. Rumitnya metode ekstraksi dan mahalnya biaya produksi serta kurangnya tenaga ahli menjadikan senyawa ini kian langka di indonesia.

    Xylitol memiliki banyak kegunaan untuk mulut dan gigi. Salah satunya ialah mencegah terjadinya caries atau karang gigi serta membunuh kuman dalam mulut. Hal ini tentu berbeda dengan kebanyakan kenyataan bahwa pemanis pada umumnya menyebabkan masalah kesehatan gigi dan mulut jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

    Xylitol dengan segala manfaat serta minimnya ketersediaan memjadikan pemanis ini lebih mahal harganya dari pada pemanis lainnya. Xylitol biasanya terdapat pada pasta gigi, permen karet untuk kesehatan gigi dan mulutu serta pada produk makanan.

    Rumusan Masalah

    1. Apa saja manfaat xylitol untuk kesehatan mulut dan gigi?

    2. Bagaimana pengaruhnya jika digunakan dalam jangka panjang?

    Tujuan

    1. Mengetahui manfaat xylitol terhadap kesehatan mulut dan gigi

    2. mengetahui pengaruh penggunaan xylitol dalam jangka panjang.

    Metode PenelitianMetode penelitian yang digunakan adalah dengan

    browsing and study literatur.

    Metode browsing

    Metode browsing adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan internet.

    UNEJ JURNAL Pengaruh Gula Xylitol Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut: 1-3

    Pengaruh Gula Xylitol Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut

    Retno MarhaeniNIM 121810301051

    Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Universitas Jember (UNEJ)

    Jln. Kalimantan 37, Jember 68121E-mail: [email protected]

    1

    AbstrakXylitol merupakan senyawa kimia organik yang digunakan sebagai pemanis buatan. Xylitol memiliki tingkat rasa manis yang

    sama dengan pemanis alami seperti gula. Rumus molekul dari xylitol adalah (CHOH)2 (CH2OH)2. Sakarin dan gula sering kali menimbulkan kekhawatiran tentang efeknya terhadap kesehatan mulut dan gigi ketika dikonsumsi jangka panjang namun tidak dengan xylitol. Xylitol adalah jenis gula yang justru menyehatkan gigi dan mulut. Senyawa organik ini sangat sedikit terdapat pada buah dan sayuran, karena manfaatnya yang banyak serta minimnya ketersediaan menjadikan senyawa ini mahal harganya. Xylitol kebanyakan terdapat pada pasta gigi dan permen karet untuk kesehatan gigi dan mulut dan juga digunakan sebagai pemanis dalam produk makanan.

    Kata Kunci: Xylitol, pemanis untuk kesehatan

    AbstractXylitol is organic chemical compound that use to be sweetners. Xylitol is as sweet as sugar. Xylitol's molecule formula is

    (CHOH)2(CH2OH)2. Saccarine and sugar usually make everyone worried about it's effect for tooth and mouth healthy, but not for xylitol. This chemical compound is kind of sweeteners that can keep our tooth and mouth healthy. Xylitol is just a little there in fruits and vegetables, cause xylitol is very usefull and not much there in fruits and vegetables this compound is become more expensive than other sweeteners. Xylitol use in tooth paste, gum and food product.

    Keywords: xylitol, sweeteners for healthy

  • Retno Marhaeni et al., Pengaruh Gula Xylitol Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut

    Metode Study Literatur

    Metode study literatur merupakan metode pengumpulan data dengan memanfaatkan buku jurnal atau karya ilmiah yang pernah ditulis oleh penulis sebelumnya.

    Isixylitol merupakan senyawa organik yang biasa digunakan

    untuk pemanis buatan. Bedanya xylitol tidak seperti pemanis buatan lainnya seperti sakarin yang memiliki tingkat rasa manis yang jauh lebih tinggi dari pemanis alami seperti gula (sukrosa). Xylitol memilili tingkat rasa manis yan sama dengan gula. Namun jika gula dikonsumsi akan meningkatkan resiko terserang penyakit diabetes dan meningkatkan petumbuhan bakteri dalam mulut, tidak halnya dengan xylitol. Hasil penelitian menyatakan bahwa ph saliva orang yang telah menggosok gigi mereka dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung sorbitol dan xylitol berana pada titik netral yaitu 7. sedangkan pada dasarnya saliva pada rongga mulut bersifat asam sehingga meninkatkan resiko berkembangnya jamur yang menyebabkan kandiiasis dan bakteri pengyebab karies. Dengan meningkatnya ph saliva menjadi netral setelah menggosok gigi dengan sorbitol dan xylitol mengurangi resiko tumbuhnya jamur dan bakteri. Sorbitol memiliki keunggulan tidak dapat difermentasikan oleh bakteri sehingga dapat mengurangi resiko karies dengan meningkatkan remineralisasi serta tidak menurunkan ph saliva sehingga ph saliva tetap stabil pada ph tertentu. Xylitol juga terbukti klinis mampu menghambat plak gigi, demineralisasi email gigi, ph saliva, memproduksi remineralisasi enamel gigi, produk saliva meningkat sehingga dapat meredakan xerostomia pada penderita diabetes, mengurangi onfeksi dimulut dan nasopharinx, serta mencegah laju osteoporosis tulang1.

    Perbedaan ph saliva sebelum dan sesudah menggosok gigi dengan pasta gigi yang mengandung sorbitol dan silitol disebabkan karena pasta gigi yang mengandung sorbitol dan xylitol mempunyaii sifat menstimulasi aliran saliva sehingga meningkatkan laju saliva yang mengandung bikarbonat yang dapat meningkatkan kapasitas buffer dan tidak menurunkan ph saliva tetapi meningkatkan ph saliva. Jika ph saliva dalam keadaan normal maka kesehatan mulut dapat terjaga2.

    Penelitian lain juga menyebutkan bahwa xtlitol tidak hanya menurunkan resiko berkembangnya bakteri penyebab plak, namun juga mampu mengikis plak hingga 50%3.

    xylitol tidak dapat dimetabolisme oleh bakteri berbeda dengan sorbitol dan mungkin beberapa bahan meneralisasi. Dari data yang diperoleh bakteri streptococcus adalah target xylitol, sehingga jumlahnya berkurang dan tetap ada jumlah yang rendah dalam pemakaian xylitol jangka panjang. Mengkonsumsi xylitol juga mengikis plak. Ibu yang mengkonsumsi xylitol dapat menurunkan resiko transfer

    1Ismianifatun, Kristiyawati, and Solechan, PERBEDAAN pH SALIVA SEBELUM DAN SESUDAH MENGGOSOK GIGI DENGAN PASTA GIGI YANG MENGANDUNG SORBITOL DAN XYLITOL PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD TUGUREJO SEMARANG.

    2Ibid.3Sweetened but Good for Teeth.

    bakteri sreptoccus antara ibu an anak sehingga dapat menurunkan resiko anak mengalami karies. Serta xylitol juga mengurangi resiko karies pada anak-anak sehingga mengkonsumsi perpen karet berxylitol sangat dianjurkan4.

    Xilitol dapat dipreroleh dengan cara mengekstrak xilan dari buah dan sayuran. Contohnya jagung. Xilan dapat diubah menjadi xylitol. Xylitol merupakan pemanis rendah kalori, memiliki tingkat glikemik yang rendah, dan metabolismenya tidak memerlukan insulin sehingga tidak meningkatkan gula darah dan baik bagi penderita diabetes. Oleh karena itu baik digunakan sebagai pengganti gula. Xylitol merupakan bahan pemanis pengganti gula yang memiliki struktur lima atom karbon dan lima gugus hidroksil yang tidak dapat dimetabolisme oleh bakteri plak. Efek toksik xylitol 5-phosphat dapat mengganggu sintesis protein bakteri. Selain itu xylitol dapat mengurangi sintesa polisakarida ekstraseluler sehingga pelengketan bakteripun berkurang5.

    Kesimpulan dan Saran

    Kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut:1. xylitol memiliki banyak manfaat yati sebagai

    mengganti gula untuk penderita diabetes, mengurangi dan mencegah terjadinya karies atau karang gigi.

    2. Xylitol memengaruhi tingkat keasaman saliva sehingga ph saliva meningkat dan tetap berada dalam kondisi yang stabil, dengan begitu bakteri dan jamur tidak akan berkembang. Dan juga xylitol tidak memerlukan insulin dalam metabolismenya sehingga amn digunakan bagi penderita diabetes.

    Saran untuk lebih memahami jurnal ini adalah mencari sumber-sumber rujukan yng lebih banyak sehingga data dan informasiyang diperoleh juga lebih baik. Serta lakukan pengujian sendiri untuk memperleh data dan informasi yang lebih akurat.

    Daftar Pustaka/RujukanDewi, Putti Fatiharani. PENGARUH KONSUMSI

    PERMEN KARET YANG MENGANDUNG XYLITOL TERHADAP PEMBENTUKAN PLAK GIGI. Other, Faculty of Medicine, 2008. http://eprints.undip.ac.id/24284/.

    Ismianifatun, Dyah, Sri Puguh Kristiyawati, and Achmad Solechan. PERBEDAAN pH SALIVA SEBELUM DAN SESUDAH MENGGOSOK GIGI DENGAN PASTA GIGI YANG MENGANDUNG SORBITOL DAN XYLITOL PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD TUGUREJO SEMARANG. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan 1, no. 1 (2012).

    4Soderling, Controversies Around Xylitol.5Dewi, PENGARUH KONSUMSI PERMEN KARET YANG

    MENGANDUNG XYLITOL TERHADAP PEMBENTUKAN PLAK GIGI.

    UNEJ JURNAL Pengaruh Gula Xylitol Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut: 1-3

    2

  • Retno Marhaeni et al., Pengaruh Gula Xylitol Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut

    http://ejournal.stikestelogorejo.ac.id/index.php/ilmukeperawatan/article/view/50.

    Soderling, Eva. Controversies Around Xylitol. European Journal of Dentistry 3, no. 2 (April 2009): 8182.

    Sweetened but Good for Teeth. British Dental Journal 214, no. 4 (February 23, 2013): 197197. doi:10.1038/sj.bdj.2013.202.

    UNEJ JURNAL Pengaruh Gula Xylitol Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut: 1-3

    3