RETINOPATI DIABETIK (1)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)

    1/25

    RETINOPATI DIABETIK

    I. Pendahuluan

    Retinopati diabetic merupakan penyebab kebutaan paling sering ditemukan pada usia

    dewasa, dimana pasien diabetes memiliki risiko 25 kali lebih mudah mengalami kebuataan

    disbanding nondiabetes. Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakitmetabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,

    kerja insulin atau keduaduanya. !iperglikemia kronik pada diabetes berhubungan dengan

    kerusakan jangka panjang, dis"ungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata,

    ginjal, sara", jantung, dan pembuluh darah.Diabetes mellitus dapat menyebabkan perubahan

    pada sebagian besar jaringan okuler.#erubahan ini meliputi kelainan pada kornea, glaukoma,

    palsi otot ekstraokuler, neuropati sara" optik dan retinopati.Diantara perubahanperubahan

    yang terjadi pada struktur okuler ini yang paling sering menyebabkan komplikasi kebutaan

    yaitu retinopati diabetik.!ampir $%%& pasien diabetes tipe $ dan lebih dari '%& pasien

    diabetes tipe 2 berkembang menjadi retinopati diabetik selama dua decade pertama dari

    diabetes.erbagai usaha telah dilakukan untuk mencegah atau menunda onset terjadinya

    kompilkasi kehilangan penglihatan pada pasien retinopati diabetik. ontrol gula darah dan

    tekanan darah sebagaimana yang ditetapkan olehDiabetes Control and Complications Trial

    (DCCT) danEarly Treatment DiabeticRetinopathy Study (ETDRS) dapat mencegah insidens

    maupun progresi"itas dari retinopati diabetik.($,2)

    II. Epidemiologi

    Diabetes adalah penyakit yang umum terjadi pada negara maju dan menjadi masalah

    terbesar di seluruh dunia. *nsidens diabetes telah meningkat secara dramatis pada dekade

    terakhir ini dan diperkirakan akan meningkat duakali lipat pada dekade berikutnya.

    Meningkatnya pre+alensi diabetes, mengakibatkan meningkat pula komplikasi jangka

    panjang dari diabetes seperti retinopati, ne"ropati, dan neuropati, yang mempunyai dampak

    besar terhadap

    pasien maupun masyarakat.(2)

    Retinopati diabetik merupakan penyebab kebutaan paling sering ditemukan pada usia

    dewasa antara 2% sampai - tahun. #asien diabetes memiliki resiko 25 kali lebih mudah

    mengalami kebutaan dibanding nondiabetes.Resiko mengalami retinopati pada pasien

    diabetes meningkat sejalan dengan lamanya diabetes.#ada waktu diagnosis diabetes tipe *

    ditegakkan, retinopati diabetik hanya ditemukan pada 5& pasien. /etelah $% tahun,pre+alensi meningkat menjadi -%5%& dan sesudah 2% tahun lebih dari 0%& pasien sudah

    menderita rerinopati diabetik. #ada diabetes tipe 2 ketika diagnosis ditegakkan, sekitar 25&

    sudah menderita retinopati diabetik non proli"erati"./etelah 2% tahun, pre+alensi retinopati

    diabetik meningkat menjadi lebih dari '%& dalam berbagai derajat. Di 1merika tara, 3,'&

    pasien diabetes tipe $ dan $,'& pasien diabetes tipe 2 mengalami kebutaan total. Di *nggris

    dan 4ales, sekitar $%%% pasien diabetes tercatat mengalami kebutaan sebagian atau total

    setiap tahun.($,2,3)

    III. Definisi

    Retinopati diabetik adalah kelainan retina (retinopati) yang ditemukan pada penderitadiabetes melitus. Retinopati ini tidak disebabkan oleh proses radang. Retinopati akibat

  • 7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)

    2/25

    diabetes melitus lama berupa aneurisma, melebarnya +ena, pedarahan dan eksudat

    lemak.elainan patologik yang paling dini adalah penebalan membrane basal endotel kapiler

    dan penurunan jumlah perisit.(4)

    IV. Anaomi

    Mata adalah organ penglihatan yang terletak dalam rongga orbita dengan struktur s"erisdengan diameter 2,5 cm berisi cairan yang dibungkus oleh tiga lapisan. Dari luar ke dalam,

    lapisanlapisan tersebut adalah 6 ($) sklera7kornea, (2) koroid7badan siliaris7iris, dan (3)

    retina. /ebagian besar mata dilapisi oleh jaringan ikat yang protekti" dan kuat di sebelah luar,

    sklera, yang membentuk bagian putih mata. Di anterior (ke arah depan), lapisan luar terdiri

    atas kornea transparan tempat lewatnya berkasberkas cahaya ke interior mata. 8apisan

    tengah dibawah sklera adalah koroid yang sangat berpigmen dan mengandung pembuluh

    pembuluh darah untuk memberi makan retina.8apisan paling dalam dibawah koroid adalah

    retina, yang terdiri atas lapisan yang sangat berpigmen di sebelah luar dan sebuah lapisan

    syara" di dalam.Retina mengandung sel batang dan sel kerucut, "otoreseptor yang mengubah

    energi cahaya menjadi impuls sara".

    9ambar $ 6 1natomi Mata.

    (Dikutip dari kepustakaan 5)

    Reina

    Retina adalah selembar tipis jaringan sara" yang semitransparan, dan multilapis yang

    melapisi bagian dalam dua per tiga posterior dinding bola mata. Retina membentang ke depan

    hampir sama jauhnya dengan korpus siliare, dan berakhir di tepi ora serata. (-)

    Retina dibentuk dari lapisan neuroektoderma sewaktu proses embriologi. Retina

    berasal dari di+ertikulum otak bagian depan (proencephalon). #ertamatama +esikel optic

    terbentuk kemudian berin+aginasi membentuk struktur mangkuk berdinding ganda, yang

    disebut optic cup. Dalam perkembangannya, dinding luar akan membentuk epitel pigmensementara dinding dalam akan membentuk sembilan lapisan retina lainnya. Retina akan terus

  • 7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)

    3/25

    melekat dengan proencephalon sepanjang kehidupan melalui suatu struktur yang disebut

    traktus retinohipotalamikus.(,',)

    9ambar 2 6 8apisan Retina (Dikutip dari kepustakaan )

    Retina atau selaput jala merupakan bagian mata yang mengandung reseptor yang

    menerima rangsangan cahaya.Retina berbatasan dengan koroid dan sel epitel pigmen

    retina.Retina terdiri atas 2 lapisan utama yaitu lapisan luar yang berpigmen dan lapisan dalam

    yang merupakan lapisan sara". 8apisan sara" memiliki 2 jenis sel "otoreseptor yaitu sel batang

    yang berguna untuk melihat cahaya dengan intensitas rendah, tidak dapat melihat warna,

    untuk penglihatan peri"er dan orientasi ruangan sedangkan sel kerucut berguna untuk melihat

    warna, cahaya dengan intensitas inggi dan penglihatan sentral. Retina memiliki banyak

    pembuluh darah yang menyuplai nutrient dan oksigen pada sel retina.!"#

    8apisanlapisan retina dari luar ke dalam 6#

    $. :pitel pigmen retina.2. 8apisan "otoreseptor, terdiri atas sel batang yang mempunyai bentuk ramping dan sel

    kerucut merupakan sel "otosensiti".

    3. Membran limitan eksterna yang merupakan membran ilusi.

    -. 8apisan nukleus luar, merupakan susunan lapis nukleus kerucut dan batang.

    5. 8apisan pleksi"orm luar, yaitu lapisan aseluler yang merupakan tempat sinapsis "otoreseptor

    dengan sel bipolar dan hori;ontal.

    '. 8apisan nukleus dalam, merupakan tubuh sel bipolar, sel hori;ontal, dan sel Muller. 8apisan

    ini mendapat metabolisme dari arteri retina sentral.

    . 8apisan pleksi"orm dalam, merupakan lapisan aseluler tempat sinaps sel bipolar, sel amakrin

    dengan sel ganglion.

  • 7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)

    4/25

    9ambar 3 6 =oto =undus6 Retina >ormal. Makula lutea terletak 3- mm kea rah temporal dan

    sedikit dibawah disk optik, Diameter +ena $,5 kali lebih besar dari arteri.(Dikutip dari

    kepustakaan )

    ?askularisasi Retina

    Retina menerima darah dari dua sumber, yaitu arteri retina sentralis yang merupakan

    cabang dari arteri o"talmika dan khoriokapilari yang berada tepat di luar membrana

    ruch.1rteri retina sentralis mem+askularisasi dua per tiga sebelah dalam dari lapisan retina

    (membran limitans interna sampai lapisan inti dalam), sedangkan sepertiga bagian luar dari

    lapisan retina (lapisan ple@i"orm luar sampai epitel pigmen retina) mendapat nutrisi dari

    pembuluh darah di koroid.1rteri retina sentralis masuk ke retina melalui ner+us optik danbercabangcabang pada permukaan dalam retina. Aabangcabang dari arteri ini merupakan

    arteri terminalis tanpa anastomose. 8apisan retina bagian luar tidak mengandung pembuluh

    pembuluh kapiler sehingga nutrisinya diperoleh melalui di"usi yang secara primer berasal

    dari lapisan yang kaya pembuluh darah pada koroid.!"#

    #embuluh darah retina memiliki lapisan endotel yang tidak berlubang, membentuk sawar

    darah retina.8apisan endotel pembuluh koroid dapat ditembus./awar darah retina sebelah luar

    terletak setinggi lapisan epitel pigmen retina.=o+ea sentralis merupakan daerah a+askuler dan

    sepenuhnya tergantung pada di"usi sirkulasi koroid untuk nutrisinya. Bika retina mengalami

    ablasi sampai mengenai "o+ea maka akan terjadi kerusakan yang irre+ersibel.

    !"#

    *nner+asi Retina

    >eurosensoris pada retina tidak memberikan suplai sensibel.elainankelainan yang

    terjadi pada retina tidak menimbulkan nyeri akibat tidak adanya sara" sensoris pada

    retina.ntuk melihat "ungsi retina maka dilakukan pemeriksaan subyekti" retina seperti 6

    tajam penglihatan, penglihatan warna, dan lapangan pandang. #emeriksaan obyekti" adalah

    elektroretinogram (:R9), elektrookulogram (:C9), dan +isual e+oked respons (?:R)./alah

    satu pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keutuhan retina adalah pemeriksaan

    "unduskopi.!"#

    V. $a%o& Resi%o

    =aktor resiko retinopati diabetik antara lain6'..'

  • 7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)

    5/25

    $. Durasi diabetes, adalah hal yang paling penting. #ada pasien yang didiagnosa dengan DM

    sebelum umur 3% tahun, insiden retinopati diabetic setelah 5% tahun sekitar 5%& dan setelah

    3% tahun mencpai 0%&.

    2. ontrol glukosa darah yang buruk, berhubungan dengan perkembangan dan perburukan

    retinopati diabetik.3. ipe Diabetes, dimana retinopati diabetik mengenai DM tipe $ maupun tipe 2 dengan

    kejadian hampir seluruh tipe $ dan 5& tipe 2 setelah $5 tahun.

    -. ehamilan, biasanya dihubungkan dengan bertambah progresi"nya retinopati diabetik,

    meliputi kontrol diabetes prakehamilan yang buruk, kontrol ketat yang terlalu cepat pada

    masa awal kehamilan, dan perkembangan dari preeklamsia serta ketidakseimbangan cairan.

    5. !ipertensi yang tidak terkontrol, biasanya dikaitkan dengan bertambah beratnya retinopati

    diabetik dan perkembangan retinopati diabetik proli"erati" pada DM tipe * dan **

    '. >e"ropati, jika berat dapat mempengaruhi retinopati diabetik. /ebaliknya terapi penyakit

    ginjal (contoh6 transplantasi ginjal) dapat dihubungkan dengan perbaikan retinopati dan

    respon terhadap "otokoagulasi yang lebih baik.

    . =aktor resiko yang lain meliputi merokok, obesitas,anemiadan hiperlipidemia.

    VI. Diagnosis dan Klasifi%asi Reinopai Dia*ei%

    Diagnosis retinopati diabetik didasarkan atas hasil pemeriksaan "unduskopi.#emeriksaan

    denganfundal fluorescein angiography (==1) merupakan metode diagnosis yang paling

    dipercaya.>amun dalam klinik, pemeriksaan dengan o"talmoskopi masih dapat digunakan

    untuk skrining.1da banyak klasi"ikasi retinopati diabetik yang dibuat oleh para ahli. #ada

    umumnya klasi"ikasi didasarkan atas beratnya perubahan mikro+askular retina dan atau tidak

    adanya pembentukan pembuluh darah baru di retina. (')

    abel $ 6 lasi"ikasi Retinopati Diabetik'"+",

    Tahap Des%&ipsi

    Tida% ada

    &einopai

    idak ada tandatanda abnormal yang ditemukan pada retina.

    #englihatan normal.

    -a%ulopai :ksudat dan perdarahan dalam area macula, dan7atau bukti edema

    retina, dan7atau bukti iskemia retina. #englihatan mungkin

    berkurangE mengancam penglihatan.

    P&ap&olife&aif ukti oklusi (cotton wool spot). ?ena menjadi ireguler dan mungkin

    terlihat membentuk lingkaran. #englihatan normal.

    P&olife&aif #erubahan oklusi menyebabkan pelepasan substansi +asoproli"erati"

    dari retina yang menyebabkan pertumbuhan pembuluh darah baru di

    lempeng optik (>?D) atau di tempat lain pada retina (>?:).

    #englihatan normal, mengancam penglihatan.

    Tahap Deskripsi

    an/u #erubahan proli"erati" dapat menyebabkan perdarahan ke dalam

    +itreus atau antara +itreus dan retina. Retina juga dapat tertarik dari

    epitel pigmen di bawahnya oleh proli"erasi "ibrosa yang berkaitan

    dengan pertumbuhan pembuluh darah baru. #englihatan berkurang,sering akut dengan perdarahan +itreusE mengancam penglihatan.

  • 7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)

    6/25

    Early Treatment Diabetik Retinopathy Study Research Group (ETDRS)membagiretinopati diabetik atas nonproliferatif dan proliferatif.Retinopati diabetik

    digolongkan ke dalam retinopati diabetik non proliferatif (RDNP) apabila hanyaditemukan perubahan mikrovaskular dalam retina.Neovaskuler merupakan tanda

    khas retinopati diabetik proliferatif.1

    abel 2 6 lasi"ikasi Retinopati Diabetik berdasarkan :DR/$,?D) yang mencakup

    $7- dari daerah diskus tanpa disertai perdarahan preretina atau

    +itreus, atau neo+askular dimana saja di retina (>?:) tanpa

    disertai perdarahan preretina atau +itreus.

    1. Retinopati proli"erati" risiko tinggi 6 apabila ditemukan 3 atau -dari "aktor resiko sebagai berikut, a) ditemukan pembuluh darah

    baru dimana saja di retina, b) ditemukan pembuluh darah baru pada

    atau dekat diskus optikus, c) pembuluh darah baru yang tergolong

    sedang atau berat yang mencakup G H daerah diskus, d) perdarahan

    +itreus. 1danya pembuluh darah baru yang jelas pada diskus

    optikus atau setiap adanya pembuluh darah baru yang disertai

    perdarahn, merupakan dua gambaran yang paling sering ditemukan

    pada retinopati proli"erati" dengan resiko tinggi.

  • 7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)

    7/25

    Gambar 4 : Funduskopi pada NPDR. Mikroneurisma, hemorrhagesintraretina (kepala

    panah terbuka), hard exudatesmerupakan deposit lipid pada retina (panah), cotton-

    wool spotsmenandakan infark serabut saraf dan eksudat halus (kepala panah

    hitam). (Dikutip dari kepustakaan )

    Gambar ! : Funduskopi pada PDR. "anda panah menun#ukkan adan$a preretinal

    neo%as&ularisation (Dikutip dari kepustakaan )

    VII. Eiologi dan Paogenesis

    Meskipun penyebab retinopati diabetik sampai saat ini belum diketahui secara pasti,

    namun keadaan hiperglikemik lama dianggap sebagai "aktor resiko utama.8amanya terpapar

    hiperglikemik menyebabkan perubahan "isiologi dan biokimia yang akhinya menyebabkan

    perubahan kerusakan endotel pembuluh darah. #erubahan abnormalitas sebagian besar

    hematologi dan biokimia telah dihubungkan dengan pre+alensi dan beratnya retinopati antara

  • 7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)

    8/25

    lain 6 $) adhesi platelet yang meningkat, 2) agregasi eritrosit yang meningkat, 3) abnormalitas

    lipid serum, -) "ibrinolisis yang tidak sempurna, -) abnormalitas serum dan +iskositas darah.

    Retina merupakan suatu struktur berlapis ganda dari "otoreseptor dan sel sara".esehatan

    dan akti+itas metabolisme retina sangat tergantung pada jaringan kapiler retina.apiler retina

    membentuk jaringan yang menyebar ke seluruh permukaan retina kecuali suatu daerah yangdisebut "o+ea.elainan dasar dari berbagai bentuk retinopati diabetik terletak pada kapiler

    retina tersebut.Dinding kapiler retina terdiri dari tiga lapisan dari luar ke dalam yaitu sel

    perisit, membrana basalis dan sel endotel./el perisit dan sel endotel dihubungkan oleh pori

    yang terdapat pada membrana sel yang terletak diantara keduanya. Dalam keadaan normal,

    perbandingan jumlah sel perisit dan sel endotel retina adalah $6$ sedangkan pada kapiler

    peri"er yang lain perbandingan tersebut mencapai 2%6$. /el perisit ber"ungsi mempertahankan

    struktur kapiler, mengatur kontraktilitas, membantu mempertahankan "ungsi barrier dan

    transportasi kapiler serta mengendalikan proli"erasi endotel.Membran basalis ber"ungsi

    sebagai barrier dengan mempertahankan permeabilitas kapiler agar tidak terjadi kebocoran.

    /el endotel saling berikatan erat satu sama lain dan bersamasama dengan matriks ekstrasel

    dari membran basalis membentuk barrier yang bersi"at selekti" terhadap beberapa jenis

    protein dan molekul kecil termasuk bahan kontras "louresensi yang digunakan untuk

    diagnosis penyakit kapiler retina.'

    #erubahan histopatologis kapiler retina pada retinopati diabetik dimulai dari penebalan

    membrane basalis, hilangnya perisit dan proli"erasi endotel, dimana pada keadaan lanjut,

    perbandingan antara sel endotel dan sel perisit mencapai $%6$. #ato"isiologi retinopati

    diabetik melibatkan lima proses dasar yang terjadi di tingkat kapiler yaitu ($) pembentukkan

    mikroaneurisma, (2) peningkatan permeabilitas pembuluh darah, (3) penyumbatan pembuluh

    darah, (-) proli"erasi pembuluh darah baru (neo+ascular) dan jaringan "ibrosa di retina, (5)kontraksi dari jaringan "ibrous kapiler dan jaringan +itreus. #enyumbatan dan hilangnya

    per"usi menyebabkan iskemia retina sedangkan kebocoran dapat terjadi pada semua

    komponen darah.'"!

    Retinopati diabetik merupakan mikroangiopati okuler akibat gangguan metabolik yang

    mempengaruhi tiga proses biokimiawi yang berkaitan dengan hiperglikemia yaitu jalur

    poliol, glikasi nonen;imatik dan protein kinase A.('"1)

    Balur #oliol

    !iperglikemik yang berlangsung lama akan menyebabkan produksi berlebihan serta

    akumulasi dari poliol, yaitu suatu senyawa gula dan alkohol, dalam jaringan termasuk di

    lensa dan sara" optik. /alah satu si"at dari senyawa poliol adalah tidak dapat melewati

    membrane basalis sehingga akan tertimbun dalam jumlah yang banyak dalam sel. /enyawa

    poliol menyebabkan peningkatan tekanan osmotik sel dan menimbulkan gangguan mor"ologi

    maupun "ungsional sel.('"1)

    9likasi >onen;imatik

    9likasi non en;imatik terhadap protein dan asam deoksiribonukleat (D>1) yang terjadi

    selama hiperglikemia dapat menghambat akti+itas en;im dan keutuhan D>1. #rotein yang

    terglikosilasi membentuk radikal bebas dan akan menyebabkan perubahan "ungsi sel.('"1)

    #rotein inase A

    #rotein inase A diketahui memiliki pengaruh terhadap permeabilitas +askular, kontraktilitas,sintesis membrane basalis dan proli"erasi sel +askular.Dalam kondisi hiperglikemia, akti+itas

  • 7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)

    9/25

    #A di retina dan sel endotel meningkat akibat peningkatan sintesis de novodari

    diasilgliserol, yaitu suatu regulator #A, dari glukosa.('"1)

    abel 3. !ipotesis Mengenai Mekanisme Retinopati Diabetik

    ($)

    -e%anisme 2a&a Ke&/a Te&api

    Aldose

    &edu%ase

    Meningkatkan produksi

    sorbitol, menyebabkan

    kerusakan sel.

    1ldose reduktase

    inhibitor

    Inflamasi Meningkatkan perlekatan

    leukosit pada endotel kapiler,

    hipoksia, kebocoran, edema

    macula.

    1spirin

    P&oein Kinase

    2

    Mengakti"kan ?:9=,

    diakti"kan oleh D19 pada

    hiperglikemia.

    *nhibitor terhadap

    #A *so"orm

    -e%anisme Aara erja erapi

    Ni&i O3ide

    5nhase

    Meningkatkan produksi

    radikal bebas, meningkatkan

    ?:9=.

    1mioguanidin

    -engham*a

    e%sp&esi gen

    Menyebabkan hambatan

    terhadap jalur metabolisme

    sel.

    elum ada

    Apoposis sel

    pe&isi dan sel

    endoel %apile&&eina

    #enurunan aliran darah ke

    retina, meningkatkan hipoksia.

    elum ada

    VE6$ Meningkat pada hipoksia

    retina, menimbulkan

    kebocoran , edema makula,

    neo+askular.

    =otokoagulasi

    panretinal

    PED$ Menghambat neo+askularisasi,

    menurun pada hiperglikemia.

    *nduksi produksi

    #:D= oleh gen #:D=

    67 dan I6$0I Merangsang neo+askularisasi. !ipo"isektomi, G!

    receptor bloc"er#

    ocreotide

    PKC= protein kinase C !EG"= #ascular endothel $ro%th &actor D'G= diacyl$lycerol

    RS= reacti#e oy$en species 'GE= ad#anced $lycation end*product PED"= pi$ment*

    epithelium*deri#ed &actor G"= $ro%th &actor +G"*+= insulin*like $ro%th &actor +,1

  • 7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)

    10/25

    9ambar 5 6 Cklusi Mikro+askular pada RetinopatiDiabetik

    (Dikutip dari kepustakaan $%)

    /ebagai hasil dari perubahan mikro+askular tersebut adalah terjadinya oklusi

    mikro+askular yang menyebabkan hipoksia retina.!ilangnya per"usi (nonperfussion) akibat

    oklusi dan penumpukan leukosit kemudian menyebabkan iskemia retina sedangkan

    kebocoran dapat terjadi pada semua komponen darah.!al ini menimbulkan area non per"usi

    yang luas dan kebocoran darah atau plasma melalui endotel yang rusak.Airi khas dari stadium

    ini adalah cotton wool spot$:"ek dari hipoksia retina yaitu arterio+enous shunt.1? shunt

    berkaitan dengan oklusi kapiler dari arterioles dan +enules. *nilah yang disebut

    dengan%ntraretinal microvascular abnormalities (%R&')$/elain itu, dapat ditemukan dot

    hemorrhage dan +ena yang seperti manikmanik.

    9ambar ' 6 1kibat dari *skemik Retina pada Retinopati Diabetik

    (Dikutip dari kepustakaan $%)

  • 7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)

    11/25

    9ambar 6%ntraretinal &icrovascular 'bnormalities (%R&')#berlokasi di retinasuper"icial berdekatan dengan area non per"usi.

    (Dikutip dari kepustakaan $%)

    !ilangnya sel perisit pada hiperglikemia menyebabkan antara lain terganggunya

    "ungsi barrier, kelemahan dinding kapiler serta meningkatnya tekanan intraluminer kapiler.

    elemahan "isik dari dinding kapiler menyebabkan terbentuknyasaccularpada dinding

    pembuluh darah yang dikenal dengan mi"roaneurismayang kemudian bisa menyebabkan

    kebocoran atau menjadi thrombus.onsekuensi dari meningkatnya permeabilitas +askular

    !al ini adalah rusaknya barrier darahretina sehingga terjadi kebocoran plasma ke dalam

    retina yang menimbulkan edema macula$:dema ini dapat bersi"at di"us ataupun local.:dema

    ini tampak sebagai retina yang menebal dan keruh disertai mikroaneurisma dan eksudatintraretina sehingga terbentuk ;ona eksudat kuning kaya lemak bentuk bundar (hard

    e*udates) di sekitar mikroaneurisma dan paling sering berpusat di bagian temporal makula. $%

    #erdarahan dapat terjadi pada semua lapisan retina dan berbentuk nyala api karena

    lokasinya di dalam lapisan serat sara" yang berorientasi hori;ontal. /edangkan perdarahan

    bentuk titiktitik (dot hemorrhage)atau bercak terletak di lapisan retina yang lebih dalam

    tempat selsel akson berorientasi +ertical.#erdarahan terjadi akibat kebocoran eritrosit,

    eksudat terjadi akibat kebocoran dan deposisi lipoprotein plasma, sedangkan edema terjadi

    akibat kebocoran cairan plasma.$%,$$

  • 7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)

    12/25

    9ambar < 6 1kibat dari #eningkatan #ermeabilitas ?askular pada Retinopati Diabetik

    (Dikutip dari kepustakaan $%)

    #ada retina yang iskemik, "aktor angiogenik seperti vascular endothelial growth

    factor (+EG,) dan insulin!li"e growth factor! (%G,!)diproduksi.=aktor"aktor ini

    menyebabkan pembentukan pembuluh darah baru pada area preretina dan ner+us optik (#DR)

    serta iris (rubeosis iridis).>eo+askularisasi dapat terjadi pada diskus (>?D) atau dimana saja

    (>?:).($%)

    9ambar 0 6 8okasi >?D

    dan >?:

    (Dikutip dari kepustakaan

    $%)

    #embuluh darah baru yang terbentuk hanya terdiri dari satu lapisan sel endotel tanpa

    sel perisit dan membrane basalis sehingga bersi"at sangat rapuh dan mudah mengalami

    perdarahan.#embuluh darah baru tersebut sangat berbahaya karena bertumbuhnya secara

    abnormal keluar dari retina dan meluas sampai ke +itreus, menyebabkan perdarahan disana

    dan dapat menimbulkan kebutaan. #erdarahan ke dalam +itreus akan menghalangi transmisi

    cahaya ke dalam mata dan memberi penampakan berupa bercak warna merah, abuabu, atau

    hitam pada lapangan penglihatan. 1pabila perdarahan terus berulang, dapat terjadi jaringan

    "ibrosis atau sikatriks pada retina. Cleh karena retina hanya berupa lapisan tipis yang terdiridari beberapa lapisan sel saja, maka sikatriks dan jaringan "ibrosis yang terjadi dapat menarik

    retina sampai terlepas sehingga terjadi ablasio retina.(3,$%,$$)

    VIII. 6e/ala Klini%

    Retinopati diabetik biasanya asimtomatis untuk jangka waktu yang lama. !anya pada

    stadium akhir dengan adanya keterlibatan macular atau hemorrhages +itreus maka pasien

    akan menderita kegagalan +isual dan buta mendadak. 9ejala klinis retinopati diabetik

    proli"erati" dibedakan menjadi dua yaitu gejala subjekti" dan gejala obyekti".$,2,$$

    9ejala /ubjekti" yang dapat dirasakan 6

    esulitan membaca

    #englihatan kabur disebabkan karena edema macula

    #englihatan ganda

  • 7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)

    13/25

    #englihatan tibatiba menurun pada satu mata

    Melihat lingkaranlingkaran cahaya jika telah terjadi perdarahan +itreus

    Melihat bintik gelap I cahaya kelapkelip 9ejala objekti" pada retina yang dapat dilihat yaitu 6

    Mikroaneurisma, merupakan penonjolan dinding kapiler terutama daerah +ena dengan bentuk

    berupa bintik merah kecil yang terletak dekat pembuluh darah terutama polus posterior.

    Mikroaneurisma terletak pada lapisan nuclear dalam dan merupakan lesi awal yang dapat

    dideteksi secara klinis. Mikroaneurisma berupa titik merah yang bulat dan kecil, awalnya

    tampak pada temporal dari "o+ea. #erdarahan dapat dalam bentuk titik, garis, dan bercak yang

    biasanya terletak dekat mikroaneurisma dipolus posterior.

    9ambar $% 6 Mikroaneurisma dan hemorrhagespada bac"round diabetic retinopathy

    (Dikutip dari kepustakaan $%)

    9ambar $$ 6=1 menunjukkan titik hiperlusen yang menunjukkan mikroaneurisma non

    trombosis.(Dikutip dari kepustakaan $%)

  • 7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)

    14/25

    #erubahan pembuluh darah berupa dilatasi pembuluh darah dengan lumennya ireguler dan

    berkelokkelok sepertisausage!li"e.

    9ambar $26 Dilatasi ?ena

    (Dikutip dari kepustakaan $%)

    ard e*udatemerupakan in"iltrasi lipid ke dalam retina. 9ambarannyakhusus yaitu

    iregular, kekuningkuningan. #ada permulaan eksudat pungtata membesar dan bergabung.

    :ksudat ini dapat muncul dan hilang dalam beberapa minggu.

    9ambar $3 6ard E*udates

    (Dikutip dari kepustakaan $%)

  • 7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)

    15/25

    9ambar $- 6 =1ard E*udates menunjukkan hipo"luoresens.

    (Dikutip dari kepustakaan $%)

    Soft e*udateyang sering disebut cotton wool patchesmerupakan iskemia retina. #ada

    pemeriksaan o"talmoskopi akan terlihat bercak berwarna kuning bersi"at di"us dan berwarna

    putih. iasanya terletak dibagian tepi daerah nonirigasi dan dihubungkan dengan iskemia

    retina.

    9ambar $5 6Cotton -ool Spotspada o"talmologi dan =1(Dikutip dari kepustakaan $%)

    :dema retina dengan tanda hilangnya gambaran retina terutama daerah makula (macula

    edema) sehingga sangat mengganggu tajam penglihatan. :dema retina awalnya terjadi antara

    lapisan pleksi"orm luar dan lapisan nucleus dalam.

    #embuluh darah baru ( >eo+askularisasi ) pada retina biasanya terletak dipermukaan

    jaringan. ampak sebagai pembuluh yang berkelokkelok, dalam, berkelompok dan ireguler.

    Mulamula terletak dalam jaringan retina, kemudian berkembang ke daerah preretinal

    kemudian ke badan kaca. #ecahnya neo+askularisasi pada daerahdaerah ini dapat

    menimbulkan perdarahan retina, perdarahan subhialoid (preretinal) maupun perdarahan

    badan kaca.

  • 7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)

    16/25

    9ambar $' 6 >?Dsevere dan >?:severe

    (dikutip dari kepustakaan $%)

    9ambar $ 6 Retinopati Diabetik Resiko tinggi yang disertaiperdarahan +itreus

    (Dikutip dari kepustakaan $%)

    #erbedaan antara >#DR dan #DR$,5,,$%

    NPDR PDR

    -i%&oaneu&isma (8) Mikroaneurisma (J)

    Pe&da&ahan in&a&eina (8) #erdarahan intraretina (J)

    7a&d e%suda (8) !ard eksudat (J)

    Oedem &eina(8) Cedem retina (J)

    Cotton Wool Spots (8) Cotton -ool Spots (J)IR-A (8) *RM1(J)

  • 7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)

    17/25

    Neo9as%ula&isasi (0) >eo+askularisasi (J)

    Pe&da&ahan Vi&eous (0) #erdarahan ?itreous (J)

    Pelepasan &eina se:a&a &a%si (0) #elepasan retina secara traksi (J)

    I;. Diagnosis

    Retinopati diabetik dan berbagai stadiumnya didiagnosis berdasarkan pemeriksaan

    stereoskopik "undus dengan dilatasi pupil.C"talmoskopi dan "oto "unduskopi merupakangold

    standardbagi penyakit ini.1ngiogra"i =luoresens(=1) digunakan untuk menentukan jika

    pengobatan laser diindikasikan. =1 diberikan dengan cara menyuntikkan ;at "luorresens

    secara intra+ena dan kemudian ;at tersebut melalui pembuluh darah akan sampai di "undus.

    9ambar $< 6 >eo+askularisasi retina peri"er lebih terlihat jelas dengan angiography daripada

    "unduskopi.

    ;. Penaala%sanaan

    #rinsip utama penatalaksanaan dari retinopati diabetik adalah pencegahan. !al ini

    dapat dicapai dengan memperhatikan halhal yang dapat mempengaruhi perkembangan

    retinopati diabetik nonproli"erati" menjadi proli"erati".

    $. #emeriksaan rutin pada ahli mata

    #enderita diabetes melitus tipe * retinopati jarang timbul hingga lima tahun setelah

    diagnosis. /edangkan pada sebagian besar penderita diabetes melitus tipe ** telah menderita

    retinopati saat didiagnosis diabetes pertama kali.#asien pasien ini harus melakukan

    pemeriksaan mata saat diagnosis ditegakkan.#asien wanita sangat beresiko perburukan

    retinopati diabetik selama kehamilan. #emeriksaan secara umum direkomendasikan pada

    pasien hamil pada semester pertama dan selanjutnya tergantung kebijakan ahli matanya.,

    mu& aau Kehamilan

    >mu& onse

    D-?%ehamilan

    Re%omendasi peme&i%saan

    pe&ama %ali

    Follow up&uin

    minimal

    %3% tahun Dalam waktu 5 tahun setelah

    diagnosis

    /etiap tahun

    G3$ tahun /aat diagnosis /etiap tahun

    !amil 1wal trimester pertama /etiap 3 bulan atau

    sesuai kebijakan dokter

    mata

  • 7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)

    18/25

    erdasarkan beratnya retinopati dan risiko perburukan penglihatan, ahli mata mungkin

    lebih memilih untuk megikuti perkembangan pasienpasien tertentu lebih sering karena

    antisipasi kebutuhan untuk terapi.,

    ormal atau mikroaneurisma yang sedikit /etiap tahun

    Retinopati Diabetik non proli"erati" ringan /etiap 0 bulan

    Retinopati Diabetik non proli"erati" /etiap ' bulan

    Retinopati Diabetik non proli"erati" /etiap - bulan

    :dema makula /etiap 2- bulan

    Retinopati Diabetik proli"erati" /etiap 23 bulan

    2. ontrol 9lukosa Darah dan !ipertensi

    ntuk mengetahui kontrol glukosa darah terhadap retinopati diabetik,Diabeti" Control and

    Cmplication Trial (DCCT)melakukan penelitian terhadap $--$ pasien dengan DM ipe *

    yang belum disertai dengan retinopati dan yang sudah menderita RD>#. !asilnya adalahpasien yang tanpa retinopati dan mendapat terapi intensi" selama 3' bulan mengalami

    penurunan resiko terjadi retinopati sebesar '& sedangkan pasien dengan RD># dapat

    mencegah resiko perburukan retinopati sebesar 5-&. #ada penelitian yang dilakukan .nited

    /ingdom 0rospective Diabetes Study (./0DS)pada penderita DM ipe ** dengan terapi

    intensi" menunjukkan bahwa setiap penurunan !b1$c sebesar $& akan diikuti dengan

    penurunan resiko komplikasi mikro+askular sebesar 35&. !asil penelitian DAA dan

    #D/ tersebut memperihatkan bahwa meskipun kontrol glukosa darah secara intensi" tidak

    dapat mencegah terjadinya retinopati diabetik secara sempurna, namun dapat mengurangi

    resiko timbulnya retinopati diabetik dan memburuknya retinopati diabetikyang sudah

    ada./ecara klinik, kontrol glukosa darah yang baik dapat melindungi +isus dan mengurangi

    resiko kemungkinan menjalani terapi "otokoagulasi dengan sinar laser. #D/ menunjukkanbahwa control hipertensi juga menguntungkan mengurangi progresi dari retinopati dan

    kehilangan penglihatan. '"",

    3. =otokoagulasi'"1"'"''

    #erkembangan neo+askuler memegang peranan penting dalam progresi retinopati

    diabetik.omplikasi dari retinopati diabetik proli"erati" dapat meyebabkan kehilangan

    penglihatan yang berat jika tidak diterapi./uatu uji klinik yang dilakukan oleh1ational

    %nstitute of ealth di 1merika /erikat jelas menunjukkan bahwa pengobatan "otokoagulasi

    dengan sinar laser apabila dilakukan tepat pada waktunya, sangat e"ekti" untuk pasien dengan

    retinopati diabetik proli"erati" dan edema makula untuk mencegah hilangnya "ungsi

    penglihatan akibat perdarahan +itreus dan ablasio retina. *ndikasi terapi "otokoagulasi adalahretinopati diabetik proli"erati", edema macula dan neo+askularisasiyang terletak pada sudut

    bilik anterior. 1da 3 metode terapi "otokoagulasi yaitu 6'"1","'"

    $)scatter (panretinal) photocoagulation 2 0R0, dilakukan pada kasus dengan kemunduran

    +isus yang cepat atau retinopati diabetik resiko tinggi dan untuk menghilangkan neo+askular

    dan mencegah neo+askularisasi progresi" nantinya pada sara" optikus dan pada permukaan

    retina atau pada sudut bilik anterior dengan cara menyinari $.%%%2.%%% sinar laser ke daerah

    retina yang jauh dari macula untuk menyusutkan neo+askular.

  • 7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)

    19/25

    9ambar $0 6 ahaptahap #R#

    (Dikutip dari kepustakaan $%)

    2)focal photocoagulation, ditujukan pada mikroaneurisma atau lesi mikro+askular di tengah

    cincin hard e*udates yang terletak 5%%3%%% Km dari tengah "o+ea. eknik ini mengalami

    bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan edema macula.

    3)grid photocoagulation, suatu teknik penggunaan sinar laser dimana pembakaran dengan

    bentuk kisikisi diarahkan pada daerah edema yang di"us. erapi edema macula sering

    dilakukan dengan menggunakan kombinasifocal dangrid photocoagulation.

    9ambar 2%. #anretinal "otokoagulasi pada #DR

    (Dikutip dari kepustakaan $%)

  • 7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)

    20/25

    9ambar 2$. 9rip "otokoagulasi untuk diabetik makular edema

    (Dikutip dari kepustakaan 2)

    -. *njeksi 1nti ?:9=

    e+aci;umab (1+astin) adalah rekombinan anti?:9= manusia. /ebuah studi baru

    baru ini diusulkan menggunakan be+aci;um intra+itreus untuk degenerasi makula terkait

    usia. Dalam kasus ini, 2- jam setelah perawatan kita melihat pengurangan dramatis dari

    neo+askularisasi iris, dan tidak kambuh dalam waktu tindak lanjut $% hari. #engobatan

    dengan be+aci;umab tampaknya memiliki pengaruh yang cepat dan kuat pada

    neo+askularisasi patologis.1+astin merupakan anti angiogenik yang tidak hanya menahan dan

    mencegah pertumbuhan prolirerasi sel endotel +askular tapi juga menyebabkan regresi

    +askular oleh karena peningkatan kematian sel endotel. ntuk pengunaan okuler, a+astindiberikan +ia intra +itreal injeksi ke dalam +itreus melewati pars plana dengan dosis %,$

    m8.8ucentis merupakan +ersi modi"ikasi dari a+astin yang khusus dimodi"ikasi untuk

    penggunaan di okuler +ia intra +itreal dengan dosis %,%5 m8.'"1"+"'

    5. ?itrektomi

    ?itrektomi dini perlu dilakukan pada pasien yang mengalami kekeruhan (opacity)

    +itreus dan yang mengalami neo+askularisasi akti".?itrektomi dapat juga membantu bagi

    pasien dengan neo+askularisasi yang ekstensi" atau yang mengalami proli"erasi "ibro+askuler.

    /elain itu, +itrektomi juga diindikasikan bagi pasien yang mengalami ablasio retina,

    perdarahan +itreus setelah "otokoagulasi, RD# berat, dan perdarahan +itreus yang tidak

    mengalami perbaikan.$"1"+

  • 7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)

    21/25

    9ambar 22 6 ?itrektomi

    (D*kutip dari kepustakaan $%)

    Diabetic Retinopathy +itrectomy Study (D+RS) melakukan clinical trial pada pasiendengan dengan diabetik retinopati proli"erati" berat. DR?/ menge+aluasi keuntungan pada

    +itrektomi yang cepat ($' bulan setelah perdarahn +itreus) dengan yang terlambat ( setalah $

    tahun) dengan perdarahan +itreous berat dan kehilangan penglihatan (572%%). #asien dengan

    diabetes tipe $ secara jelas menunjukan keuntungan +itrektomi awal, tetapi tidak pada tipe

    2.DRS+juga menunjukkan keuntungan +itrektomi awal dibandingkan dengan managemen

    kon+ensional pada mata dengan retinopati diabetik proli"erati" yang sangat berat.,

    ;I. Kompli%asi'"'1"'"''

    $. Rubeosis iridis progresi"

    #enyakit ini merupakan komplikasi segmen anterior paling sering.>eo+askularisasi

    pada iris (rubeosis iridis) merupakan suatu respon terhadap adanya hipoksia dan iskemia

    retina akibat berbagai penyakit, baik pada mata maupun di luar mata yang paling sering

    adalah retinopati diabetik. >eo+askularisasi iris pada awalnya terjadi pada tepi pupil sebagai

    percabangan kecil, selanjutnya tumbuh dan membentuk membrane "ibro+askular pada

    permukaan iris secara radial sampai ke sudut, meluas dari akar iris melewati ciliary

    bodydansclera spurmencapai jaring trabekula sehingga menghambat pembuangan aLuous

    dengan akibat intra ocular presure meningkat dan keadaan sudut masih terbuka./uatu saat

    membrane "ibro+askular ini konstraksi menarik iris peri"er sehingga terjadi sinekia anteriorperi"er (#1/) sehingga sudut bilik mata depan tertutup dan tekanan intra okuler meningkat

    sangat tinggi sehingga timbul reaksi radang intra okuler./epertiga pasien dengan rubeosis

    iridis terdapat pada penderita retinopati diabetika. =rekuensi timbulnya rubeosis pada pasien

    retinopati diabetika dipengaruhi oleh adanya tindakan bedah. *nsiden terjadinya rubeosis

    iridis dilaporkan sekitar 25-2 & setelah tindakan +itrektomi, sedangkan timbulnya glaukoma

    neo+askuler sekitar $%23& yang terjadi ' bulan pertama setelah dilakukan operasi.

    2. 9laukoma neo+askular

    9laukoma neo+askuler adalah glaukoma sudut tertutup sekunder yang terjadi akibat

    pertumbuhan jaringan "ibro+askuler pada permukaan iris dan jaringan anyaman trabekula

    yang menimbulkan gangguan aliran aLuous dan dapat meningkatkan tekanan intra okuler.

    >ama lain dari glaukoma neo+askular ini adalah glaukoma hemoragik, glaukoma kongesti",

  • 7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)

    22/25

    glaukoma trombotik dan glaukoma rubeotik. :tiologi biasanya berhubugan dengan

    neo+askular pada iris (rubeosis iridis). >eo+askularisasi pada iris (rubeosis iridis) merupakan

    suatu respon terhadap adanya hipoksia dan iskemia retina akibat berbagai penyakit, baik pada

    mata maupun di luar mata yang paling sering adalah retinopati diabetik. >eo+askularisasi iris

    pada awalnya terjadi pada tepi pupil sebagai percabangan kecil, selanjutnya tumbuh danmembentuk membrane "ibro+askuler pada permukaan iris secara radial sampai ke sudut,

    meluas dari akar iris melewati ciliary body dan sclera spur mencapai jaring trabekula

    sehingga menghambat pembuangan akuos dengan akibat *ntra Ccular #resure meningkat dan

    keadaan sudut masih terbuka.

    3. #erdarahan +itreus rekuren

    #erdarahan +itreus sering terjadi pada retinopati diabetik proli"erati".#erdarahan +itreus

    terjadi karena terbentuknya neo+askularisasi pada retina hingga ke rongga +itreus.#embuluh

    darah baru yang tidak mempunyai struktur yang kuat dan mudah rapuh sehingga mudah

    mengakibatkan perdarahan.#erdarahan +itreus memberi gambaran perdarahan pre

    retina (subhyaloid) atau intragel.#erdarahan intragel termasuk didalamnya adalah anterior,

    middle, posterior, atau keseluruhan badan +itreous.

    9ejalanya adalah perkembangan secara tibatiba dari "loaters yang terjadi saat

    perdarahan +itreous masih sedikit.#ada perdarahan badan kaca yang massi", pasien biassanya

    mengeluh kehilangan penglihatan secara tibatiba.C"talmoskopi direk secara jauh

    akanmenampakkan bayangan hitam yang berlawanan dengan sinar merah pada perdahan

    +itreous yang masih sedikit dan tidak ada sinar merah jika perdarahan +itreous sudah banyak.

    C"talmoskopi direk dan indirek menunjukkan adanya darah pada ruang

    +itreous.ltrasonogra"i scan membantu untuk mendiagnosa perdarahan badan kaca.

    4. 1blasio retinaMerupakan keadaan dimana terlepasnya lapisan neurosensori retina dari lapisan pigmen

    epithelium.1blasio retina tidak menimbulkan nyeri, tetapi bisa menyebabkan gambaran

    bentukbentuk ireguler yang melayanglayang atau kilatan cahaya, serta menyebabkan

    penglihatan menjadi kabur.

    ;II. Diagnosis Banding

    Diagnosis banding harus menyingkirkan penyakit +ascular retina lainnya,

    adalah hipertensive retinopathy$$,2

    Retinopati hipertensi adalah suatu kondisi dengan karakteristik perubahan

    +askularisasi retina pada populasi yang menderita hipertensi.elainan ini pertama kali

    dikemukakan oleh Marcus 9unn pada kurun ke$0 pada sekelompok penderita hipertensi dan

    penyakit ginjal.andatanda pada retina yang diobser+asi adalah penyempitan arteriolar

    secara general dan "okal, perlengketan atau nickingN arterio+enosa, perdarahan retina

    dengan bentuk "lameshape dan blotshape, cottonwool spots, dan edema papilla. #ada tahun

    $030, eith et al menunjukkan bahwa tandatanda retinopati ini dapat dipakai untuk

    memprediksi mortalitas pada pasien hipertensi.($3)

    Modi"ikasi klasi"ikasi /cheie oleh 1merican 1cademy o" Cphtalmology(0,,$3)

    adium Ka&a%e&isi%

    adium iada perubahan, a6+ O 263

    adium I #enyempitan arteriolar yang hampir tidak terdeteksi.

  • 7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)

    23/25

    adium II #enyempitan yang jelas dengan kelainan "okal6, Aopper wire

    arteries, /il+er wire arteries, anking sign, /alus sign

    adium III /tadium ** J perdarahan retina dan7atau eksudat

    adium IV /tadium *** J papilledema

    9ambar 2% 61. =unduskopi mata kiri pasien,25 tahun, dengan renal hipertensi

    memperlihatkan whitecotton wool spot, deep "ocal intraretina periarteriolar transudat(=*#s), . 1ngiogram mempelihatkan area nonper"usi. (Dikutip dari kepustakaan0 )

    erdasarkan penelitian, telah dibuat suatu tabel klasi"ikasi retinopati hipertensi

    tergantung dari berat ringannya tandatanda yang kelihatan pada retina.($3)

    9ambar 2.Mild !ypertensi+e Retinopathy. >icking 1? (panah putih) dan penyempitan "ocal arterioler (panah

    hitam) (1). erlihat 1? nickhing (panah hitam) dan gambaran copper wiring pada arterioles (panah putih) ().

    (dikutip dari kepustakaan 3)

    Gambar 3$&oderate ypertensive Retinopathy$'+ nic"ing (panah putih) dan cotton wool spot (panah hitam)

    (')$0erdarahan retina (panah hitam) dan gambaran cotton wool spot (panah putih) (4)$ (di"utip dari

    "epusta"aan 3)

    Gambar 5$ &ultipel cotton wool spot (panah putih) dan perdarahan retina (panah hitam) dan papiledema$

    (di"utip dari "epusta"aan 3)

    arakteristik utama pada diabetik retinopati yaitu perubahan parenkim dan +askuler

    retina dimana pada retina ditemukan mikroaneurismata, perdarahannya dalam bentuk bercak

    dan titik serta edema sirsinata, adanya edema retina dan gangguan "ungsi makula serta

    +askularisasi retina dan badan kaca.. /ehingga dengan pemeriksaan laboratorium lengkap,

    "unduskopi dan 1ngiogra"i "luorescein akan ditemukan kelainankelainan pada retinopati

    diabetik yang berbeda dengan retinopati hipertensi" diantaranya pada retinopati hipertensi"

    tidak ada mikroaneurisma.elainan makula6 pada retinopati hipertensi" makula menjadistar!

    Reinopai Des%&ipsi Asosiasi sisemi%

    -ild /atu atau lebih dari tanda berikut 6

    #enyempitan arteioler menyeluruh atau

    "okal, 1? nicking, dinding arterioler

    lebih padat (sil+erwire)

    1sosiasi ringan dengan

    penyakit stroke, penyakit

    jantung koroner dan mortalitas

    kardio+askuler

    -ode&ae Retinopati mild dengan satu atau lebih

    tanda berikut 6

    #erdarahan retina (blot, dot atau "lame

    shape), microaneurysme, cottonwool,

    hard e@udates

    1sosiasi berat dengan

    penyakit stroke, gagal jantung,

    dis"ungsi renal dan mortalitas

    kardio+askuler

    A::ele&aed andatanda retinopati moderate

    dengan edema papil 6 dapat disertai

    dengan kebutaan

    1sosiasi berat dengan

    mortalitas dan gagal ginjal

  • 7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)

    24/25

    shaped, sedangkan pada retinopati diabetik mengalami edema.apiler pada retinopati

    hipertensi" menipis, sedangkan retinopati diabetik menebal (beading).

    ;III. P&ognosis

    ontrol optimum glukosa darah (!b1$c &) dapat mempertahankan atau menunda

    retinopati.!ipertensi arterial tambahan juga harus diobati (dengan tekanan darah disesuaikan

    $-%7

  • 7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)

    25/25

    DA$TAR P>TAKA

    $. #andelaki . Retinopati Diabetik. /udoyo 14, /etyiohadi , 1lwi *, /imadibrata M,

    /etiati /, editors. Retinopati Diabetik. Dalam 6 *lmu #enyakit Dalam. Bilid ***. :disi *?.

    Bakarta6 #enerbit #usat #enerbitan *lmu #enyakit Dalam =akultas edokteran ni+ersitas

    *ndonesiaE 2%%. p.$ew Sork6 /pringerE 2%%. p. 35, ''%, $20$32, ,

    22ew Sork 6hiemeE 2%%%. p.2003%$, 3$-$