Resusitasi Neonatus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ppt resusitasi neonatus

Citation preview

Resusitasi Neonatus

Resusitasi pada Neonatus dengan AsfiksiaSanti Prima Natasya Pakpahan102011143Skenario 4Seorang bayi dilahirkan dari Ibu berusia 36 tahun, G2P0A1 kehamilan 36 minggu, melalui emergency sectio cesaria karena mengalami abruptio plasenta.

Catatan :APGAR ScoreA: sianosis di extremitasP : 50x/menitG : tidak adaA : tidak nangisR : megap-megapSuhu : hipotermiBerat : 2200 gramIstilahSeksio sesaria adalah proses persalinan dengan melalui pembedahan dimana irisan dilakukan di perut (laparotomi) dan di rahim ( histerotomi) untuk mengeluarkan bayi.Abrupsio plasenta (pelepasan plasenta prematur) adalah lepasnya plasenta dari dinding uterus baik lengkap ataupun parsial pada usia kehamilan 20 minggu atau lebih.APGAR SCORING SYSTEM0 points1 points2 pointsPoints totaledAppearanceBlue, paleBody pink, extremities blueCompletely pink1PulseabsentBelow 100 bpmOver 100 bpm1GrimaceFlaccidSome flexion of extremitiesActive motion (sneeze, cough, pull away)0ActivityabsentArm, leg flexedActived moment0RespirationabsentSlow, irregularVigorous cry1Score : 34Apgar scores assessment results7-10 : excellent condition4-6 : moderately depressed (asfiksia sedang)0-3 : severaly depressed (asfiksia berat)AsfiksiaAsfiksia neonatorum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan dan teratur. Asfiksia neonatorum disebabkan oleh banyak hal, antaranya ialah faktor plasenta (solusia plasenta, degenerasi vaskuler), faktor maternal (hipotensi, syok, anemia), faktor uterus yang mengalami kontraksi memanjang atau hiperaktivitas dan faktor janin sendiri seperti infeksi. Alogaritma Resusitasi NeonatusLahir..

RESUSITASILahir..RESUSITASIAirwayA

RESUSITASIBreathing - VTPB

RESUSITASICirculationC

Koordinasi VTP & Kompresi dada :1 SIKLUS : 3 Kompresi & 1 ventilasi (2 detik 3:1)FREKUENSI : 90 kompresi & 30 ventilasi (1 menit)RESUSITASIDrug

Epinefrin : meningkatkan aliran darah ke jantung dan otak serta meningkatkan efektivitas kompresi dada. Epinefrin dosis standar (0,01 mg/kg) diberikan melalui jalan intravena (memasukan kateter ke vena umbilikal)DPasca Resusitasi NeonatorumSetelah berhasil melakukan resusitasi maka bayi sangat rentan terhadap:Hipotermia terutama selama melakukan resusitasi. Jadi bayi dimasukkan langsung pada inkubator, sehingga hilangnya panas badan dapat dikurangi.Gangguan pernapasan paru, pneumotoraks,penyakit membrane hialin, aspirasi mekonium dan infeksi pneumonia.Gangguan susunan saraf pusat seperti terjadi depresi,gangguan menelan atau makan, IQ rendah atau turun akibat kerusakan sel otak serta dapat terjadi konvulsi.Muntah-muntah disebabkan aspirasi mekoneum atau darah.Terjadi hipoglikemia yang memerlukan perhatian karena dapat merusak metabolisme serta merusak sel otak dan jantung.Perut kembung karena O2 masuk ke dalam usus atau lambung.

Makanya,diperlukan perawatan khusus di unit pelayanan intensif neonatus.

PencegahanPencegahan terhadap asfiksia neonatorum adalah dengan menghilangkan atau meminimalkan factor resiko penyebab asfiksia. Derajat kesehatan wanita, khususnya ibu hamil harus baik, komplikasi saat kehamilan dan persalinan harus dihindari.Perlu diadakan pelatihan untuk penanganan situasi yang tidak diduga dan tidak biasa yang dapat terjadi pada persalinan. Setiap anggota tim persalinan harus dapat mengidentifikasi situasi persalinan yang dapat menyebabkan kesalahpahaman atau keterlambatan pada situasi gawat. KesimpulanBayi dari Ibu tersebut mengalami asfiksia berat yang ditandai dengan denyut jantung