49
RESUSITASI PADA NEONATUS OLEH : dr. Rica fitriani m

Resusitasi neonatus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

protap resusitasi neonatus

Citation preview

Page 1: Resusitasi neonatus

RESUSITASI PADA NEONATUS

OLEH :dr. Rica fitriani m

Page 2: Resusitasi neonatus

pendahuluan

Page 3: Resusitasi neonatus
Page 4: Resusitasi neonatus

tujuan

1. mengenal kasus sedini mungkin kegawatan pada kegawatan pada bayi baru lahir.

2. Mengetahui tatalaksana dini kegawatan pada bayi baru lahir.

3. Melakukan langkah-langkah resusitasi dengan benar

4. Mengetahui kapan resusitasi harus dihentikan5. Bisa melakukan konseling pada keluarga

Page 5: Resusitasi neonatus

asfiksia

• Asfiksia pada Bayi Baru Lahir (BBL) ialah kegagalan napas secara spontan dan teratur segera setelah lahir

Page 6: Resusitasi neonatus

Langkah promotif/preventif

Sebetulnya asfiksia pada BBL, dapat dicegah. Tindakan pencegahan: • Pemeriksaan selama kehamilan secara teratur

yang berkualitas• Meningkatkan status nutrisi ibu• Manajemen persalinan yang baik dan benar • Melaksanakan Pelayanan Neonatal Esensial,

terutama dengan melakukan resusitasi yang baik dan benar sesuai standar

Page 7: Resusitasi neonatus

PERSIAPAN

Page 8: Resusitasi neonatus

Persiapan alat

Page 9: Resusitasi neonatus

• Alat pemanas yang siap pakai• Alat resusitasi

– Sungkup u/bayi cukup bulan dan prematur, balon udara neonatus, pipa saluran udara, tabung oksigen

• Alat penghisap lendir, kateter penghisap, penghisap mekonium• Alat intubasi

– Laringoskop dgn lidah uk 0 dan 1– Lampu dan baterai ekstra– Ett uk 2,5;3,0;3,5;4,0– Gunting– Sarung tangan – stilet

Page 10: Resusitasi neonatus

• Obat-obatan– Epinefrin– Lar nacl0,9;D10%;RL– Na bikarbonat

• Lain-lain– Stetoskop– Plester– Spuit– Kapas alkohol– Kateter umbilikal– Sonde lambung uk 5f– baki– Jam

Page 11: Resusitasi neonatus

Persiapan penolong

• Cuci tangan dengan baik dan benar• Gunakan sarung tangan• Pakai gaun dan masker• Paling sedikit tersedia satu penolong terampil

resusitasi BBL di kamar bersalin dan dua asisten tindakan resusitasi darurat.

Page 12: Resusitasi neonatus

Penilaian risiko kebutuhan resusitasi

• Gangguan/kesulitan waktu lahir (perdrhan ante partum, lilitan tali pusat, sungsang, ekstraksi vakum, ekstraksi forsep, dll).• Lahir tidak bernapas/menangis.• Air ketuban bercampur mekonium• Bayi kurang bulan

Page 13: Resusitasi neonatus

Resusitasi neonatusNilai saat lahir dalam beberapa detik:1. Cukup bulan?2. Bernapas adekuat atau menangis ?3. Tonus otot baik ? Fleksi n gerak aktif

Bila satu atau lebih jawaban

pertanyaan tersebut

TIDAK maka

langkah awal

resusitasi harus

segera dilakukan

Page 14: Resusitasi neonatus

Langkah Awal Resusitasi : (30 detik)• Hangatkan bayi di bawah pemancar panas/lampu • Posisikan kepala bayi sedikit ekstensi (menghidu)• Isap lendir dari mulut kemudian hidung • Keringkan bayi sambil merangsang taktil dengan menggosok punggung

atau menyentil/menepuk telapak kaki, kemudian mengganti kain basah dengan yang kering

• Reposisi kepala bayi • Nilai bayi : usaha napas , denyut jantung, warna kulit/ saturasi oksigen

(kalau ada)

Page 15: Resusitasi neonatus
Page 16: Resusitasi neonatus

Khusus untuk bayi lahir dengan mekonium dalam air ketuban atau dengan pewarnaan mekonium, dan bayi tidak bugar, maka:• Jika terdapat petugas/dokter yang dapat mengerjakan dan tersedia

alat dan fasilitas untuk penghisapan dari trakea, lakukan penghisapan mekonium dari trakea dengan bantuan intubasi endotrakeal.

• Jika tidak ada, lakukan penghisapan mekonium dari mulut dengan kateter penghisap besar.

Page 17: Resusitasi neonatus

Langkah awal dilakukan dalam waktu kira-kira 30 detik, kemudian nilai (skor sigtuna):

• Pernapasan• Frekuensi jantung• Warna kulit / Saturasi oksigen (kalau ada)Bila bayi tidak bernapas/megap-megap, atau FJ < 100/menit ventilasi tekanan positif

(VTP)

Page 18: Resusitasi neonatus
Page 19: Resusitasi neonatus
Page 20: Resusitasi neonatus

Diagram Alur Resusitasi Neonatus

Berdasarkan Buku Panduan AHA dan AAP edisi ke-6, 2011

poned 2012/nd 20

Page 21: Resusitasi neonatus

poned 2012/nd21

•Cukup Bulan?•Bernapas atau menangis?•Tonus baik?

Perawatan Rutin•Berikan kehangatan•Bersihkan jalan napas kalau perlu•Keringkan•Evaluasi lanjutan

Hangat, bersihkan jalan napas bila perlu, keringkan, rangsang

Sulit bernapas atau sianosis menetap

FJ <100 dpm, megap-megap, atau apnu?

tidak

tidak

tidak

Ya, tetapbersama ibu

YaYa

Page 22: Resusitasi neonatus

poned 2012/nd 22

• Lakukan Langkah Koreksi Ventilasi

• Perawatan Pasca Resusitasi

•VTP•Pantau SPO2

•Bersihkan jalan napas•Pantau SPO2

•Pertimbangkan CPAP

•FJ <100 dpm

• FJ <60 dpm

Ya

Ya

tidak

Page 23: Resusitasi neonatus

poned 2012/nd 23

Lakukan Langkah Koreksi Ventilasi

Intubasi bila dada tidak mengembang

Pertimbangkan adanya:•Hipovolemia•Pnemotoraks

Epinefrin IV

Pertimbangkan intubasiKompresi dada koordinasikan dengan VTP

FJ <60 ?

Ya

Ya

Tidak

Page 24: Resusitasi neonatus

Melakukan ventilasi yang efektif

merupakan kunci keberhasilan

hampir semua resusitasi neonatus

Page 25: Resusitasi neonatus
Page 26: Resusitasi neonatus
Page 27: Resusitasi neonatus
Page 28: Resusitasi neonatus
Page 29: Resusitasi neonatus

BILA DADA TIDAK MENGEMBANG

Jalan napas tersumbat

Tidak cukup tekanan

Lekatan tidak adekuat

Reposisi kepalaPeriksa sekresi, hisap bila

adaLakukan ventilasi dengan

mulut sedikit terbuka

Page 30: Resusitasi neonatus
Page 31: Resusitasi neonatus
Page 32: Resusitasi neonatus
Page 33: Resusitasi neonatus
Page 34: Resusitasi neonatus

Setelah melakukan resusitasi , maka harus dilakukan tindakan : • Pemantauan Pasca Resusitasi • Dekontaminasi, mencuci dan mensterilkan

alat • Membuat Catatan Tindakan Resusitasi • Konseling pada Keluarga

poned 2012/nd 34

TINDAKAN SETELAH RESUSITASI

Page 35: Resusitasi neonatus

• Sering sekali setelah resusitasi dan berhasil, bayi dianggap sudah baik dan tidak perlu dipantau (dimonitor), pada hal bayi masih mempunyai potensi atau risiko terjadinya hal yang fatal, mis. karena kedinginan, hipoglikemia dan kejang. Untuk itu, pasca resusitasi harus tetap dilakukan pengawasan sebagai berikut:

• Bayi harus dipantau secara khusus:

poned 2012/nd 35

Pemantauan pasca resusitasi (1)

Page 36: Resusitasi neonatus

• Bayi harus dipantau secara khusus:– Tidak Rawat gabung –Pantau tanda vital: napas, jantung, kesadaran

dan produksi urin – Jaga bayi agar senantiasa hangat (Lihat cara

menghangatkan )–Bila tersedia fasilitas, periksa kadar gula

darah.–Perhatian khusus diberikan pada waktu

malam hariponed 2012/nd 36

Pemantauan pasca resusitasi (2)

Page 37: Resusitasi neonatus

• Paling ideal : rujukan antepartum untuk ibu risiko tinggi /komplikasi

• Bila Puskesmas tidak mempunyai fasilitas lengkap, maka – Lakukan rujukan bila bayi tidak memberi respons

terhadap tindakan resusitasi selama 2- 3 menit • Bila Puskesmas mempunyai fasilitas lengkap dan

kemampuan melakukan pemasangan ET dan pemberian obat-obatan serta bayi tidak memberikan respons terhadap tindakan resusitasi, maka segera lakukan rujukan

poned 2012/nd 37

Kapan harus merujuk (1):

Page 38: Resusitasi neonatus

• Bila oleh karena satu dan lain hal bayi tidak dapat dirujuk, maka dilakukan tindakan yang paling optimal di Puskesmas dan berikan dukungan emosional kepada ibu dan keluarga

• Bila sampai dengan 10 menit bayi tidak dapat dirujuk, jelaskan kepada orang tua tentang prognosis bayi yang kurang baik dan pertimbangan manfaat rujukan untuk bayi ini.

poned 2012/nd 38

Kapan harus merujuk (2):

Page 39: Resusitasi neonatus

Resusitasi dinilai tidak berhasil jika:• Bayi tidak bernapas spontan dan tidak

terdengar denyut jantung, kemudian telah dilakukan resusitasi secara efektif selama 10 menit denyut jantung tetap tidak terdengar, resusitasi dapat dihentikan.

poned 2012/nd 39

Kapan menghentikan resusitasi .

Page 40: Resusitasi neonatus

Catat hal hal di bawah ini dengan rinci • Kondisi bayi saat lahir • Tindakan (Tahapan resusitasi yang telah dilakukan) • Waktu antara lahir dengan memulai pernapasan • Pengamatan klinis selama dan sesudah tindakan

resusitasi • Hasil tindakan resusitasi • Bila tindakan resusitasi gagal, apa kemungkinan

penyebab kegagalan • Nama nama tenaga kesehatan yang menangani

tindakanponed 2012/nd 40

Mencatat tindakan resusitasi

Page 41: Resusitasi neonatus

• Bila resusitasi berhasil dan bayi dirawat secara rawat gabung , lakukan Konseling Pemberian ASI dini dan eksklusif dan Asuhan Bayi Normal lain nya (Perawatan Neonatal Esensial)

• Bila bayi memerlukan perawatan atau pemantauan khusus, konseling keluarga tentang Pemberian ASI dini dan jelaskan tentang keadaan bayi

poned 2012/nd 41

Konseling pada keluarga (1):

Page 42: Resusitasi neonatus

• Bila bayi sudah tidak memerlukan perawatan lagi di Puskesmas , nasehati ibu dan keluarga untuk kunjungan ulang untuk pemantauan tumbuh kembang bayi selanjutnya

• Bila resusitasi tidak berhasil atau bayi meninggal dunia, berikan dukungan emosional kepada keluarga

poned 2012/nd 42

Konseling pada keluarga (2):

Page 43: Resusitasi neonatus

Bila bayi mampu bertahan hidup setelah dilakukan resusitasi, perlu pemantauan setelah pulang dari perawatan sebagai berikut :

poned 2012/nd 43

PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG (1)

Page 44: Resusitasi neonatus

Lakukan kunjungan neonatal (KN 1) minimal 1 kali, sebelum bayi berumur 7 hari.• Apakah pernah timbul kejang selama di rumah.• Apakah pernah timbul gangguan napas: sesak napas,

retraksi, apnu.• Apakah bayi minum ASI dengan baik ( dapat menghisap

dan menetek dengan baik)• Apakah dijumpai tanda atau gejala gangguan

pertumbuhan dan perkembangan pada kunjungan berikutnya (Lihat Buku Panduan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak/SDIDTK Anak)

poned 2012/nd 44

PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG (2)

Page 45: Resusitasi neonatus

• Pemantauan teratur sangat diperlukan dan bila dapat dideteksi secara dini kelainan atau komplikasi pasca resusitasi, maka harus segera di rujuk ke Rumah Sakit Rujukan

poned 2012/nd 45

PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG (3)

Page 46: Resusitasi neonatus

poned 2012/nd 46

Page 47: Resusitasi neonatus

Resusitasi jantung paru pada anak

Page 48: Resusitasi neonatus
Page 49: Resusitasi neonatus