27
PENYEBAB KEMATIAN NEONATUS Asfiksia + trauma lahir 29% Prematur 24% Kongenital 10% Lain-lain 5% Infeksi 32%

RESUSITASI 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Resusitasi

Citation preview

PENYEBAB KEMATIAN NEONATUS

Asfiksia + trauma lahir29%

Prematur24%

Kongenital10%

Lain-lain5%

Infeksi32%

MASA TRANSISIINTRA UTERIN

EKSTRA UTERIN

BAYI BARU LAHIR

90 % : tanpa masalah atau sedikit memerlukan bantuan

± 10 % :memerlukan bantuan pernapasan

± 1 % : memerlukan resusitasi lengkap

FISIOLOGI

Bayi memerlukan oksigen sebelum maupun setelah lahir

Sebelum lahir: Melalui plasenta Pertukaran oksigen dan karbondioksida tidak

melalui paru paru Alveoli masih terisi cairan Pembuluh darah paru masih konstriksi Darah dari jantung kanan melalui duktus

arteriosis masuk ke aorta

Setelah lahir :Paru paru bayi berisi oksigen Pembuluh darah paru relaksasi Menyerap oksigen dan

mengeluarkan karbondioksida

TIGA PERUBAHAN UTAMA

(berkaitan dengan oksigen)

Oksigen alveoli paru pembuluh darah

Arteri umbilikalis terjepit menurunkan tahanan sirkulasi plasenta & meningkatkan TD sistemik

Tekanan udara & oksigen alveoli dilatasi pemb. darah paru aliran darah pulmonal meningkat darah beroksigen masuk jantung kiri dipompakan ke seluruh tubuh bayi

PENANGANAN BAYI LAHIR NORMAL

Diterima dengan kain hangat

Diletakkan di atas perut ibu dengan menjaga posisi kepala

Dikeringkan, ganti kain basah

Diberikan kepada ibunya untuk disusui dengan skin to skin contact dan dalam keadaan hangat

BAYI LAHIR dengan kesulitan pada masa transisi,

terutama asfiksia

Akan menunjukkan satu / > tanda klinis : Sianosis Bradikardi Hipotensi Depresi pernapasan Hipotoni

PRINSIP RESUSITASI

ABC resusitasi :A airway – jalan napas (memposisikan &

jalan napas bersih)B breathing – pernapasan (merangsang

pernapasan)C circulation – sirkulasi (menilai

frekuensi denyut jantung & warna kulit, lalu melakukan tindakan yang perlu)

PERSIAPAN RESUSITASI

1 tenaga terampil terlatih untuk resusitasi, dapat melakukan resusitasi lengkap

Tenaga tambahan

Peralatan resusitasi yang memadai

Tindakan pencegahan infeksi

Nilai Apgar :5 tanda pada bayi baru lahir

1 menit dan 5 menit

NA tidak dipakai untuk menentukan apakah bayi memerlukan resusitasi / memulai resusitasi

Dicantumkan untuk mengetahui keadaan bayi dan keberhasilan tindakan resusitasi

BAYI KURANG BULAN merupakan bayi risiko tinggi

Surfaktan: kurang ventilasi sulitKulit: tipis, lebih permeabel, rasio luas/masa

tubuh: besar, jaringan lemak: kurang memudahkan bayi kehilangan panas

BKB seringkali lahir disertai infeksiPembuluh darah otak : rapuh mudah

terjadi perdarahan

RESUSITASI NEONATUS

Nilai saat lahir dalam beberapa detik:

1. Bersih dari mekonium ?

2. Bernapas adekuat atau menangis ?

3. Tonus otot

4. Cukup bulan ?

Bila satu atau lebih jawaban pertanyaan tersebut TIDAK maka langkah awal resusitasi harus segera dilakukan

Air ketuban bercampur mekonium atau dengan pewarnaan mekonium : penghisapam mekonium dilakukan dgn pemasangan ETT dan mukus kolektor dan dilakukan penghisapan bersamaan dg menarik ETT

LANGKAH AWAL1. Kehangatan2. Posisi kepala & jalan napas

terbuka (kalau perlu: bersihkan jalan napas dgn menghisap mulut baru hidung)

3. Kering, rangsang untuk bernapas, reposisi

4. Oksigen (kalau perlu)

Khusus untuk bayi lahir dengan mekonium dalam air ketuban / dengan pewarnaan mekonium

Terima dengan kain hangat secepatnya ,jika memungkinkan sebelum bayi sempat menangis

Letakkan di bawah pemancar panas(bila mulut, farings dan hidung belum

dihisap, lakukan dengan laringoskop dan mucus collector diisap bersmaan dg menarik ETT)

Kemudian,Bila bayi bugar: lanjutkan pengeringan,IMD

diatas perut ibuBila bayi tidak bugar: hisap mekonium dari

trakea dengan bantuan laringoskop & intubasi

Kemudian keringkan bayi dan teruskan langkah awal

BERAPA LAMA LANGKAH AWAL DILAKUKAN ?

Langkah awal dilakukan dalam 30 detik, kemudian nilai : PernapasanFrekuensi jantungBila bayi tidak bernapas/megap-megap, atau FJ < 100/menit VTP

VENTILASI TEKANAN POSITIF

Untuk membantu usaha napas bayiMenggunakan balon dan sungkup resusitasiFrekuensi 40-60 / menitSetelah 30 detik VTP secara adekuat, lakukan

penilaian FJBila FJ < 60/menit, lanjutkan dengan

kompresi dada sambil tetap teruskan VTP

KOMPRESI DADA

Dilakukan untuk membantu sirkulasiCara: kompresi/penekanan dada sambil

tetap melakukan VTPKompresi dan ventilasi 3:1Dilakukan selama 30 detik secara adekuatNilai frekuensi jantungBila < 60 / menit beri obat (epinefrin)

melalui pipa endotrakeal atau vena umbilikalis. Obat2 lain sesuai indikasi

Bila FJ > 60 / menit kompresi dada dihentikan

VTP dilanjutkan sampai FJ > 100 / menit dan bayi bernapas spontan

(Catatan: tindakan intubasi endotrakeal dapat dilakukan sesuai keadaan dan kebutuhan)

PERAWATAN PASCA KELAHIRAN

(STABILISASI)

3 tingkatan:

1. Perawatan rutin

2. Perawatan suportif

3. Perawatan lanjut

• Bersih dari mekonium?• Bernapas atau menangis?• Tonus otot baik

• Cukup bulan?

• Berikan kehangatan

• Posisikan, bersihkan jalan napas*

(bila perlu)

• Keringkan, rangsang, posisikan lagi

• Berikan oksigen (bila perlu)

Nilai pernapasan, FJ, warna kulit

Perawatan rutin

Perawatan suportif

Ya

Tidak

Apnu atau FJ < 100

Bernapas

FJ > 100 & kemerahan

30

detik

L A H I R

Berikan VTP*

• Berikan VTP*

• Lakukan kompresi dada

Berikan epinefrin*

FJ < 60 FJ > 60

FJ < 60

Perawatan lanjut

Bernapas

FJ > 100 & kemerahan

30detik

30detik

K E S I M P U L A N

Asfiksia neonatorum merupakan salah satu masalah utama bayi baru lahir / neonatus

Setiap persalinan harus dihadiri sekurang-kurangnya satu tenaga trampil resusitasi dan satu atau beberapa tenaga lain untuk membantu

Peralatan dan bahan lain yang diperlukan pada resusitasi harus tersedia dan berfungsi baik

Pemantauan bayi pasca resusitasi harus dilakukan dengan seksama