150

RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

  • Upload
    lamkien

  • View
    227

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan
Page 2: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

i

RESTORASI DAS CILIWUNG

978-602-397-015-5

Page 3: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

ii

Sanksi Pelanggaran Pasal 72

Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002

Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987

Perubahan atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982

Tentang Hak Cipta

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Page 4: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

iii

Irfan Budi Pramono Endang Savitri Syahrul Donie

Tyas Mutiara Basuki Agung Budi Supangat

S. Andy Cahyono Ragil Bambang WMP

RESTORASI DAS CILIWUNG

UNS PRESS

Page 5: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

iv

Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Irfan Budi Pramono, dkk

Restorasi DAS Ciliwung. Cetakan ke-1 . Surakarta . UNS Press . 2016

xxviii + 121 Hal; 16 x 24.5 cm

RESTORASI DAS CILIWUNG. Hak Cipta @ Irfan Budi Pramono, dkk. 2016

Penulis

Irfan Budi Pramono

Endang Savitri

Syahrul Donie

Tyas Mutiara Basuki

Agung Budi Supangat

S. Andy Cahyono

Ragil Bambang WMP

Penyunting

Prof. Dr. Purwanto Hadi, M.Si.

Ir. C. Nugroho S. Priyono, M.Sc.

Dr. Saparis Soedarjanto, M.Si.

Tata Letak dan Sampul

Tomy Kusuma AP

Penerbit & Pencetak

Penerbitan dan Pencetakan UNS (Anggota IKAPI)

Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia 57126

Telp. (0271) 646994 Psw. 341 Fax. 0271 7890628

Website : www.unspress.uns.ac.id

Email : [email protected]

Cetakan 1, Edisi I, Januari 2016

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

All Right Reserved

Dicetak : Dana Balitek DAS

ISBN 978-602-397-015-5

Page 6: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

v

KATA PENGANTAR

Buku “Restorasi DAS Ciliwung” ditulis sebagai salah satu bentuk

keprihatinan akan bencana banjir yang setiap tahun melanda kota

Jakarta dengan frekuensi dan skala yang makin meningkat.

Sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan yang mempunyai tupoksi melakukan penelitian

berkaitan dengan pengelolaan DAS, maka Balai Penelitian

Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai

(BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam

menyelesaikan permasalahan banjir di Kota Jakarta melalui

penulisan buku.

Disadari bahwa telah banyak penelitian dan publikasi mengenai

permasalahan dan usulan penyelesaian banjir di Kota Jakarta,

tetapi sampai saat ini penyelesaiannya belum signifikan. Untuk itu

buku “Restorasi DAS Ciliwung” menawarkan penyelesaian melalui

pendekatan Daerah Aliran Sungai.

Buku ini berisi tentang apa dan bagaimana melakukan restorasi

DAS secara teoritis, dan kemudian dicobakan pada DAS Ciliwung.

Data yang digunakan dalam tulisan ini merupakan hasil penelitian

dan desk study yang dilakukan oleh para peneliti Balai Penelitian

Teknologi Kehutanan Pengelolaan DAS sejak tahun 2013. Titik

berat dari buku ini adalah menetapkan tujuan akhir restorasi DAS

Ciliwung, serta bagaimana membuat perencanaan untuk

mencapai tujuan akhir tersebut.

Diharapkan buku ini dapat membantu para pemangku

kepentingan dari Provinsi DKI, Jawa Barat dan Banten dalam

mengurangi dampak banjir Kota Jakarta. Disadari bahwa buku

yang telah disusun masih memerlukan penyempurnaan melalui

penelitian-penelitian yang lebih mendalam, lebih komprehensif

Page 7: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

vi

dan melibatkan lebih banyak bidang kepakaran, disamping

masukan yang diharapkan berasal dari para pemangku

kepentingan. Oleh karena itu penyempurnaanya perlu terus

dilakukan seiring dengan bertambahnya informasi dan teknologi

yang juga berkembang.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Prof. Dr. Purwanto Hadi,

M.Si., Ir. C. Nugroho S. Priyono, M.Sc. dan Dr. Saparis Soedarjanto,

M.Si. yang telah memberikan kritik dan saran untuk perbaikan

buku ini

Apresiasi juga disampaikan kepada para peneliti Balai

PenelitianTeknologi Kehutanan Pengelolaan DAS yang telah

menyisihkan waktu untuk dapat menyelesaikan buku Restorasi

DAS Ciliwung. Semoga tulisan ini dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam menyelesaikan masalah banjir kota Jakarta.

Surakarta, Januari 2016

Kepala BPTKPDAS

Dr. Nur Sumedi, S.Pi, MP.

Page 8: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

vii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Banjir Jakarta bukan persoalan baru dan sudah terjadi sejak lama.

Banjir di Batavia dan Jakarta sekarang ini merupakan “takdir

sejarah”, akibat keputusan JP Coen yang membangun kota di

dataran rendah dan di bawah permukaan air laut. Berbagai

strategi sudah sejak lama diupayakan untuk memperbaiki takdir

sejarah ini. Sebagian besar strategi tersebut diarahkan untuk

mengurangi dampak negatif banjir. Namun demikian, seringkali

strategi tersebut tidak komprehensif dan bersifat sporadis. Hal ini

menyebabkan banjir terus terjadi di Jakarta.

Studi ini memberi gambaran tentang restorasi DAS, tahapan

restorasi DAS, dan perencanaan restorasi DAS. Secara khusus

studi ini berupaya memberi pemahaman tahapan untuk membuat

perencanaan restorasi DAS Ciliwung Dan Sekitarnya (DS).

Perencanaan restorasi DAS menjadi fokus buku ini karena

perencanaan dapat memberi arah yang jelas, efisiensi penggunaan

sumberdaya, efektivitas pengerahan sumberdaya, serta acuan

bagi monitoring dan evaluasi.

Sudah lebih dari 30 tahun sejak pencanangan rehabilitasi DAS

dilakukan, alhasil belum dapat menurunkan jumlah DAS yang

kritis. Fakta ini didukung pula dengan semakin meningkatnya

bencana hidrometerologis seperti banjir, sedimentasi, tanah

longsor, dan kekeringan. Walaupun peraturan yang terkait dengan

pengelolaan DAS sudah dengan jelas dan tegas mengatur tugas

pokok, fungsi dan kewenangan parapihak dalam pengelolaan DAS,

namun realitas menunjukkan bahwa DAS yang mengalami

kerusakan belumlah berkurang. Mengapa pengelolaan DAS yang

dilakukan selama ini belum dapat merestorasi kondisi DAS menjadi

lebih baik, yang diindikasikan terus terjadinya banjir Jakarta untuk

Page 9: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

viii

DAS Ciliwung?. Bagaimana langkah-langkah untuk merestorasi DAS

sehingga menjadikannya lebih baik? Oleh karena itu, diperlukan

suatu cara bagaimana mengembalikan (restorasi) kondisi DAS yang

mengalami kerusakan tersebut, minimal mendekati seperti

keadaan semula.

Kegagalan Mengidentifikasi Masalah

Studi ini menunjukkan adanya kegagalan mengidentifkasi masalah

dalam pengelolaan DAS Ciliwung DS berupa (1) identifikasi sumber

banjir (bukan berasal dari hulu saja tetapi juga dari tengah dan

hilir), (2) efektivitas cara pengendalian banjir (lebih banyak reaktif,

sporadis, dan belum menggunakan DAS atau sub DAS sebagai

satuan pengelolaan), (3) perilaku masyarakat dan institusi tidak

berubah, (4) persepsi institusi berbeda-beda, (5) koordinasi belum

optimal (banyak lembaga, pusat-daerah, otonomi daerah,

resentralisasi kewenangan) (6) penegakan hukum lemah (political

will tidak diikuti keputusan tegas, sumberdaya tidak tersedia

secara memadai, termasuk peralihan penggunaan lahan menjadi

perumahan), (7) kapasitas drainase di perkotaan menurun.

Jumlah dan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi

mengakibatkan lebih dari 50% lahan di DAS Ciliwung DS tertutup

pemukiman padat. Konservasi tanah dan air dengan penanaman

pohon sudah tidak memadai lagi karena sedikitnya lahan yang

tersedia. Masalah di daerah hulu dan tengah adalah tingginya

pasokan air banjir, menurunnya luas daerah resapan karena

meningkatnya pemukiman dan berkurangnya jumlah situ yang

ada. Adapun permasalahan di daerah hilir adalah: tidak

memadainya saluran drainase baik dari segi jumlah dan

kapasitasnya karena padatnya pemukiman, menumpuknya

sampah, tingginya sedimentasi, rendahnya lokasi Jakarta dari

permukaan laut, serta turunnya kapasitas rawa dan situ. Semua

hal tersebut di atas menjadikan Jakarta rutin kebanjiran.

Page 10: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

ix

Restorasi: Dari Konsep ke Aplikasi

Restorasi diartikan sebagai pengembalian atau upaya

memperbaiki serta memulihkan kepada keadaan semula. Secara

spesifik, restorasi ekologis sebagai proses untuk membantu

pemulihan suatu ekosistem yang telah terdegradasi, rusak dan

hancur. Pengembalian DAS ke keadaan seperti semula merupakan

sesuatu yang sulit dilakukan, karena kondisi sudah berubah oleh

tuntutan kebutuhan hidup manusia. Oleh karenanya, pemahaman

restorasi DAS lebih diarahkan pada pencapaian kondisi masa

depan yang diinginkan (peningkatan daya dukung DAS).

Dalam implementasinya, tahapan restorasi DAS serupa dengan

tahapan pengelolaan DAS, meliputi perencanaan, implementasi

serta monitoring dan evaluasi. Dalam kajian ini lebih fokus pada

aspek perencanaan terutama identifikasi masalah dan rencana

tindak. Dalam studi ini, identifikasi masalah menggunakan

karakteristik/tipologi DAS, identifikasi banjir dengan tipologi DAS,

estimasi volume banjir dengan metode Curve Number,

penanggulangan banjir dengan konservasi air dan perbaikan

drainase.

Perencanaan restorasi DAS merupakan bagian penting dalam

rangkaian kegiatan restorasi DAS yang menentukan apakah

kegiatan yang akan dilakukan tepat sasaran dan menyelesaikan

masalah secara benar atau tidak. Secara umum, rencana restorasi

DAS meliputi: 1) alasan mengapa restorasi diperlukan, 2) deskripsi

kondisi DAS yang akan direstorasi, 3) tujuan dan sasaran dari

restorasi DAS, 4) deskripsi kondisi DAS yang ingin dicapai, 5)

bagaimana restorasi akan dilakukan, 6) rencana tata waktu dan

anggaran yang diperlukan untuk restorasi DAS, 7) monitoring dan

evaluasi pelaksanaan restorasi, dan 8) strategi jangka panjang

untuk pemeliharaan DAS yang telah direstorasi.

Page 11: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

x

Pemilihan strategi dan pendekatan dalam restorasi DAS dapat

menentukan keberhasilan atau kegagalan restorasi. Terdapat

beberapa strategi yang dapat digunakan dalam restorasi yaitu:

restorasi, rehabilitasi, reklamasi, mitigasi, fabrikasi, rekayasa

ekologi, dan tidak melakukan apa-apa (to do nothing). Strategi

restorasi yang dipergunakan dapat tunggal maupun lebih dari satu

strategi yang disinergikan untuk mengatasi suatu pemulihan

berdasarkan pada prioritas masalah yang ada.

Setelah ditemukan strategi yang tepat untuk menyelesaikan

masalah dalam DAS, selanjutnya perlu identifikasi

cakupan/batasan kegiatan sesuai dengan masing-masing tujuan

kegiatan. Sebelumnya, dilakukan sinkronisasi hasil pemetaan

karakteristik DAS dengan peta Arahan Fungsi Kawasan serta

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) maupun kelas

Kemampuan Penggunaan Lahan (KPL). Selain itu dipertimbangkan

juga kebijakan nasional maupun daerah terkait pengembangan

wilayah yang bersangkutan.

Hasil proses tersebut di atas, kemudian dituangkan menjadi

matriks rencana kegiatan restorasi yang sifatnya indikatif pada

tingkat DAS, dengan penekanan permasalahan pada tingkat yang

lebih detail (kabupaten atau sub DAS prioritas). Matriks rencana

tindak berisi kolom masalah, jenis kegiatan, lokasi, biaya, tata

waktu, lembaga yang menangani. Rencana tindak restorasi DAS

meliputi dua macam rencana yang berbeda skala yaitu: (1)

Rencana tindak restorasi skala DAS, berupa matriks rencana

indikatif kegiatan restorasi dalam skala DAS dan (2) Rencana

tindak restorasi skala Sub DAS, berupa matriks rencana

operasional kegiatan restorasi dalam skala Sub DAS yang menjadi

prioritas. Selanjutnya ditetapkan bagian DAS mana yang

memerlukan prioritas penanganan restorasi dalam satuan sub DAS

(DTA dalam kabupaten) melalui penyusunan rencana restorasi

Page 12: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

xi

yang lebih operasional dengan menggunakan metode “Sidik Cepat

Degradasi Sub DAS”.

Restorasi DAS Ciliwung Dan Sekitarnya

DAS Ciliwung DS mencakup wilayah Provinsi Jawa Barat

(Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok), Provinsi DKI (Kota

Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan

Jakarta Utara), Provinsi Banten (Kota Tangerang dan Kabupaten

Tangerang). Areal terluas terletak di DKI Jakarta, yang meliputi

40% dari luas DAS Ciliwung DS. DAS Ciliwung DS merupakan DAS

yang berpenduduk padat (di atas 2.000 orang/km2), strategis, dan

penting. Implikasi dari perkembangan Jakarta membuat daerah

sekitarnya maju dengan pesat untuk memenuhi kebutuhan kota

Jakarta dalam penyediaan pemukiman, sarana pendukung,

pangan, air bersih dan sebagainya. Perkembangan ini apabila tidak

diantisipasi dapat menimbulkan persoalan di kemudian hari.

Dilihat dari struktur ekonomi, perekonomian DAS Ciliwung DS

mengandalkan pada perkembangan sektor ekonomi tersier dan

sekunder. Daerah dengan dominasi sektor sekunder terdapat di

pinggir kota yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi. Secara

keseluruhan, karakterisasi sosial ekonomi DAS Ciliwung DS

tergolong sedikit rentan (nilai 2) dengan kerentanan penduduk

agak rentan dan kerentanan ekonomi sedikit rentan.

Hasil studi ini menunjukkan tingkat kerentanan lahan tinggi

sampai dengan sangat tinggi banyak dijumpai di wilayah

Kabupaten Bogor yang meliputi luas 8.473 ha. Jika dilihat

keseluruhan DAS, tingkat kerentanan lahan tinggi hingga sangat

tinggi meliputi wilayah sekitar 14%, terbanyak terjadi di sub DAS

Ciliwung Hulu dan Tengah seluas 8.604 ha, diikuti DAS Kali

Pesanggrahan dan DAS Kali Angke sebesar 5.367,7 ha dan 2.864,6

Page 13: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

xii

ha. Jika ditinjau dari penutupan lahannya, wilayah tersebut di atas

sebagian besar berupa tegalan.

Sub DAS Ciliwung Hulu yang sering dianggap sebagai sumber

bencana banjir Jakarta ternyata hanya memasok 8% dari seluruh

pasokan air banjir dan Sub DAS Ciliwung Tengah hanya 9%. Total

DAS Ciliwung DS sendiri hanya memasok 24% banjir Jakarta, dan

sisanya merupakan sumbangan DAS Kali Angke (19%), DAS Kali

Krukut dan yang lainnya. Pada DAS Ciliwung DS, wilayah yang

mempunyai tingkat kerawanan banjir tinggi (rentan) dan sangat

tinggi (sangat rentan) terbesar dijumpai pada wilayah Jakarta

Timur (45%) dan Jakarta Selatan (17%).

DAS Ciliwung DS dengan tingkat kerentanan lahan tinggi dan

sangat tinggi terdapat di DAS Ciliwung Hulu dan Tengah

(Kabupaten Bogor). Daerah tersebut juga merupakan pemasok air

banjir (17%) sebagai akibat jumlah curah hujan yang tinggi (rata-

rata hujan tahunan 3.156 mm/tahun). Tingginya pasokan air pada

daerah hulu, selain karena curah hujan yang tinggi juga

disebabkan berkurangnya situ-situ dan perubahan penutupan

lahan dari tutupan lahan yang bervegetasi menjadi pemukiman

sehingga kemampuan meresapkan air hujan menjadi berkurang.

Disamping DAS Ciliwung Hulu dan Tengah, pemasok air banjir yang

cukup besar lainnya adalah DAS Kali Angke (19%) dan DAS Kali

Krukut (13%). Pasokan air yang tinggi dan letak Kota Jakarta yang

datar memudahkan Jakarta mengalami kebanjiran.

Jumlah penduduk yang meningkat pesat membuat perubahan

penutupan lahan menjadi pemukiman juga meningkat baik dari

sisi luas maupun pertumbuhannya. Pertumbuhan pemukiman

tersebut tidak diikuti dengan pengembangan saluran drainase

yang baik dan mencukupi sehingga saluran drainase yang ada pada

saat hujan tidak mencukupi dan terjadi banjir. Upaya

pembangunan Banjir Kanal Barat sudah tidak mampu lagi

Page 14: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

xiii

menampung volume air banjir sejak tahun 1973. Kapasitas saluran

drainase berkurang karena pemukiman, sampah, dan sedimentasi.

Disamping itu juga disebabkan oleh menurunnya kapasitas

tampung rawa.

Jadi karakteristik dasar DAS Ciliwung DS adalah (1) tingginya

pasokan air di daerah hulu, (2) bentuk lahannya yang dataran

rendah, dan (3) pemukiman padat dengan masyarakat yang tidak

sadar lingkungan. Ketiga hal inilah yang menjadi penyebab “takdir

sejarah” Jakarta selalu terkena banjir sampai saat ini. Hasil analisis

karakteristik DAS sejalan dengan kenyataan yang terjadi dan

telaah literatur bahwa DAS Ciliwung DS merupakan DAS yang

selalu menimbulkan bencana banjir di Jakarta dan sekitarnya sejak

jaman penjajahan Belanda hingga saat ini dengan kecenderungan

frekuensi, luasan wilayah kebanjiran, dan tingkat kerugian yang

semakin meningkat.

Rencana Tindak

Restorasi DAS Ciliwung DS ditujukan untuk mengurangi banjir di

Jakarta dan sekitarnya. Oleh karena pertambahan penduduk yang

sangat pesat dan diikuti pembangunan di segala sektor yang

cukup tinggi, restorasi DAS Ciliwung DS tidak bisa dikembalikan

seperti kondisi ideal seperti semula. Oleh karena itu dalam

merestorasi harus ada kriteria dan indikator yang dituju.

Berdasarkan PP. No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan DAS

telah dikelompokkan kondisi DAS menjadi (1) DAS yang

dipertahankan dimana kondisi DAS masih bagus dan (2) DAS yang

harus dipulihkan daya dukungnya sebagai akibat terjadinya

degradasi. Lebih rinci dalam Permenhut No. 61 Tahun 2014

tentang Monev Pengelolaan DAS telah ditetapkan kriteria DAS

yang baik daya dukungnya dengan mempertimbangkan aspek tata

air, lahan, dan sosek kelembagaan.

Page 15: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

xiv

Untuk dapat merencanakan tindakan apa saja yang diperlukan,

harus dilakukan sinkronisasi antara kondisi penutupan lahan yang

ada (existing landcover), kelas Kemampuan Penggunaan Lahan,

dan arahan fungsi yang ada. Berdasarkan kesesuaian antara

penggunaan lahan dengan kelas KPL, masih dijumpai penggunaan

lahan untuk pertanian lahan kering (tegalan) pada lahan yang

tergolong kelas KPL VII (lahan diperuntukkan untuk hutan produksi

terbatas).

Rencana tindak yang bersifat indikatif untuk restorasi DAS

Ciliwung DS disertai dengan penguatan kelembagaan berikut jenis,

lokasi, biaya, tata waktu dan lembaga yang bertanggung jawab

disusun dalam suatu matriks rencana tindak. Rencana tindak yang

disarankan dalam buku ini mencakup 4 (empat) aspek, yaitu aspek

perlindungan DAS, penanggulangan bencana, pengembangan dan

penguatan kelembagaan.

Aspek perlindungan lebih mengutamakan menjaga agar tidak

terjadi penurunan daya dukung DAS. Daya dukung DAS dapat

ditingkatkan dengan penyelenggaraan konservasi tanah dan air

(UU 37 th 2014). Konservasi tanah dan air dilakukan dengan

memperbanyak air yang masuk ke dalam tanah sehingga hanya

sebagian kecil air hujan yang mengalir ke daerah hilir. Perlakuan

konservasi tanah dan air yang diterapkan didasarkan kepada

Permenhut No.70 Tahun 2008 tentang Pedoman Teknis

Rehabilitasi Hutan dan Lahan, yang meliputi sumur resapan,

embung, rorak, teras, Dam Penahan (DPn), dan Dam Pengendali

(DPi). Untuk pembuatan biopori dan sumur resapan dilakukan

pada pemukiman yang ada di hulu dan tengah DAS. Lokasi

penentuan konservasi tanah dan air didasarkan kepada hasil

analisis antara arahan fungsi lahan, kelas Kemampuan

Penggunaan Lahan, dan kondisi penutupan lahan.

Page 16: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

xv

Berbeda dengan aspek perlindungan, aspek penanggulangan

bencana di DAS Ciliwung DS lebih dititikberatkan pada lokasi-lokasi

yang telah mengalami bencana. Rencana tindak dari aspek

penanggulangan bencana yang dapat dilakukan antara lain:

(1) konservasi tanah dan air di daerah hulu dan tengah DAS,

(2) peningkatan ruang terbuka hijau, (3) peningkatan kapasitas

drainase di daerah hilir DAS dan (4) peningkatan kapasitas polder.

Untuk kegiatan konservasi tanah dan air di daerah hulu dan

tengah dilakukan dengan pembuatan rorak atau jebakan air di

lahan hutan, pembuatan embung dan dam (pengendali dan

penahan) di lahan pertanian, pembuatan sumur resapan di

kawasan pemukiman, kolam resapan di kawasan industri dan

perkantoran. Berdasarkan studi ini, sumur resapan mempunyai

efektivitas paling tinggi, dan yang paling kecil adalah dam penahan

(DPn). Pembuatan sumur resapan, biopori, rorak, embung, dam

penahan dan pengendali serta mengintensifkan situ-situ yang ada

pada DAS Ciliwung Hulu dan Tengah diperkirakan dapat

mengurangi volume banjir Jakarta sebesar 34,39% dengan

kebutuhan biaya sebesar Rp. 11 trilyun (Tabel III-26).

Adapun untuk wilayah hilir, ruang terbuka hijau memungkinkan air

hujan meresap ke dalam tanah. Peningkatan ruang terbuka hijau

dilakukan dengan cara pembuatan hutan kota, taman-taman di

komplek perumahan, perkantoran, dan pabrik. Kegiatan ini dapat

dilakukan oleh pemerintah, swasta dan melibatkan partisipasi

masyarakat. Untuk daerah hilir atau wilayah yang rawan

kebanjiran pembuatan saluran dan pengaktifan drainase mutlak

diperlukan karena saluran yang ada sudah tidak dapat

menampung debit yang diestimasi terjadi. Selain itu perlu

dilakukan pembersihan sampah di sungai sehingga dapat

meningkatkan daya tampung sungai.

Page 17: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

xvi

Polder dibutuhkan untuk menampung air yang tidak dapat

dialirkan terutama di daerah hilir. Selain pembangunan polder

baru, revitalisasi polder lama sehingga lebih efektif dalam

menampung air menjadi prioritas yang dapat dilakukan. Tidak

kalah pentingnya adalah pemeliharaan polder dan pelibatan

masyarakat sekitar dalam menjaga daya tampung polder.

Untuk pemanfaatan Sungai Ciliwung dapat dikembangkan antara

lain: pemanfaatan embung untuk budidaya ikan air tawar,

pengelolaan air untuk sumber bahan baku air minum,

pengendalian banjir Jakarta, pengelolaan kualitas air, pengelolaan

Sungai Ciliwung sebagai kawasan wisata, dan pemanfaatan Sungai

Ciliwung sebagai moda transportasi sungai. Masih banyak potensi

ekonomi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Adapun penguatan kelembagaan mencakup koordinasi

kelembagaan, stakeholder engagement, dan mekanisme

pembiayaan. Berdasarkan PP. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan

DAS dan Keppres No 12 Tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah

Sungai bahwa DAS Ciliwung DS menjadi kewenangan Pemerintah

(pusat). Hal ini disebabkan karena DAS Ciliwung DS merupakan

DAS/Sungai Strategis Nasional dan melewati beberapa propinsi,

yaitu Propinsi Jawa Barat, Daerah Khusus Ibu Kota (DKI), dan

Propinsi Banten. Oleh karena itu, koordinasi menjadi penting

dalam kelembagaan pengelolaan DAS, baik dalam hirarki

pemerintahan maupun dalam hirarki masyarakat. Untuk

mendapatkan pengelolaan DAS yang dapat mengakomodasi

berbagai kepentingan parapihak diperlukan proses stakeholder

engangement. Pertama, harus dibangun spirit parapihak bahwa

sumberdaya alam DAS adalah “milik bersama” dan ditanamkan

bahwa penggunaan sumberdaya alam DAS oleh pihak tertentu

akan berpengaruh pada pihak lainnya. Kedua, diperlukan kejelasan

Page 18: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

xvii

regulasi tentang pemanfaatan sumberdaya alam DAS dan

ketegasan penegakan aturannya. Ketiga, diperlukan struktur

interaksi yang jelas di antara parapihak dalam memanfaatkan

sumberdaya alam DAS. Pada setiap interaksi terdapat dua elemen

penting, yaitu kontak dan komunikasi. Kontak terjadi apabila ada

mimbar yang memungkinkan parapihak bisa saling menyapa dan

bertemu untuk mendiskusikan berbagai masalah DAS, seperti

Forum DAS yang ada saat ini. Kemudian, untuk membangun

komunikasi dibutuhkan persamaan persepsi, konsepsi, dan

strategi yang efektif serta efisien untuk memecahkan masalah

yang dihadapi. Oleh karena itu, peningkatkan stakeholder

engagement dilakukan dengan komunikasi intensif dengan

memanfaatkan media online. Dalam media dan forum ini bisa

dimuat kondisi dan keinginan pemangku kepentingan sekaligus

bisa dikomunikasikan hak dan kewajiban tiap pemangku, termasuk

hasil evaluasi, dan disosialisasikan siapa berbuat apa.

Untuk mekanisme pembiayaan dalam perspektif perundangan,

kewajiban pengelolaan DAS dan pemeliharaan lahan sudah diatur

dengan jelas termasuk sanksi apabila tidak melaksanakannya

dalam UU N0 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air.

Pada Pasal 30 ayat (1-2) menyatakan bahwa setiap orang yang

menggunakan tanah dan air pada setiap lahan (lindung, budidaya)

wajib menyelenggarakan Konservasi Tanah dan Air. Dalam pasal

60 ayat 2 menyebutkan bahwa: Orang perseorangan yang dengan

sengaja melakukan konversi lahan prima di kawasan lindung yang

mengakibatkan degradasi berat lahan prima dipidana paling lama

5 tahun dan atau denda paling banyak Rp. 7 Milyar, sedangkan

pasal 60 ayat 5 memberikan sanksi untuk kawasan budidaya

dengan pidana 4 tahun dan atau denda Rp. 3 Milyar.

Selain ketentuan perundangan di atas, terdapat beberapa

mekanisme pembiayaan yang dapat dipilih dalam pelaksanaan

Page 19: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

xviii

kegiatan restorasi DAS, antara lain: (1) dana dari setiap

pemangku/pemanfaat lahan sesuai peraturan yang ada, (2) dana

konpensasi hulu hilir, (3) dana CSR (Cooperate Social

Responsibility) perusahaan yang menikmati kelestarian DAS,

(4) dana subsidi pemerintah, (5) dana pemerintah (pusat, daerah,

sesuai dengan kewenangannya), khususnya untuk kegiatan

pengelolaan DAS yang mempengaruhi orang banyak, seperti

pembangunan bendungan, dam penahan, waduk, dam

pengendali, dan sebagainya, (6) dana dimasukan ke dalam biaya

pembangunan desa, dan (7) dana CSR dari luar negeri.

Menjembatani Kesenjangan Antara Aspirasi dan Aplikasi

Studi ini menawarkan beberapa rekomendasi. Pertama, konservasi

tanah dan air tidak cukup hanya dilakukan di DAS Ciliwung saja

karena kontribusi banjir dari DAS di luar Ciliwung mencapai 76%

terhadap banjir Jakarta. Kedua, konservasi air di daerah hulu dan

tengah DAS Ciliwung DS yang meliputi pembuatan sumur resapan,

biopori, DPi, rorak, embung, dan DPn dapat mengurangi banjir

sekitar 34% dengan biaya sekitar Rp. 11 trilyun. Ketiga, perlu

dilakukan peningkatan koordinasi antar parapihak sebagai basis

penguatan kelembagaan pengelolaan DAS lintas propinsi.

Keempat, perlu disosialisasikan perubahan paradigma dari

mengalirkan menjadi meresapkan dan dari mengelola sungai

menjadi mengelola Daerah Aliran Sungai. Kelima, dimulainya

keterbukaan informasi dalam pengelolaan DAS (dapat diakses

secara online rencana, pelaksanaan, serta monitoring dan

evaluasinya). Informasi tersebut berisi: apa, siapa, dimana, kapan,

bagaimana, berapa biaya yang dibutuhkan, sehingga parapihak

tahu hak dan kewajibannya. Keenam, perlu dibuat desa contoh

yang bersahabat dengan air, yaitu membuat percontohan

bagaimana memasukkan air sebanyak mungkin ke dalam tanah

Page 20: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

xix

dan bagaimana memanen air hujan sebagai sumber air. Selain itu,

diperlukan penambahan saluran drainase serta pemikiran yang

terkait dengan ke-PU-an, contoh-contoh konservasi air di pinggir

jalan dan di lahan parkir.

Restorasi DAS merupakan upaya yang menyeluruh, terintegrasi

dan berkesinambungan untuk menyelesaikan masalah utama

dalam DAS sehingga ekosistem DAS dapat pulih kembali seperti

semula. Diperlukan waktu yang cukup lama dalam proses restorasi

ini, namun pembelajaran pada kasus DAS Ciliwung DS diharapkan

dapat menginspirasi, menjadi lesson learn, dan pemantik bagi

pengelolaan DAS yang lebih baik. Pengalaman, pengetahuan, dan

aspirasi yang terdokumentasikan dalam buku kecil ini setidaknya

menjadi titik loncat baru bagi restorasi DAS yang dipulihkan

(rusak) sehingga menjadi lebih baik. Tidak dapat dipungkiri bahwa

apa yang disajikan dalam buku ini masih dalam aras panduan,

pedoman, dan rencana indikatif, belum menyentuh implementasi

secara luas dan masif.

Implementasi restorasi DAS Ciliwung membutuhkan aksi bersama

para pihak, sinergi antar institusi, penegakan aturan, komunikasi,

dan penyatuan kepentingan bersama bahwa pengelolaan DAS

Ciliwung merupakan tanggung jawab bersama. Semoga buku ini

menjadi aransemen baru bagi pengelolaan DAS dan mengakhiri

“takdir sejarah”, Jakarta kebanjiran.

Page 21: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

xx

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................... v

RINGKASAN EKSEKUTIF ......................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................. xx

DAFTAR TABEL ....................................................................... xxii

DAFTAR GAMBAR ................................................................... xxv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................. xxvii

I. PENDAHULUAN ....................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2. Tujuan ...................................................................................... 7

1.3. Sistematika Buku ..................................................................... 7

II. RESTORASI: DARI KONSEP KE APLIKASI ...................... 9

2.1. Berawal dari Konsep Restorasi ................................................ 9

2.2. Arah Restorasi ......................................................................... 9

2.3. Berakhir ke Aplikasi Restorasi .............................................. 10

2.4. Identifikasi Masalah ............................................................... 17

2.5. Perhitungan Volume Banjir ................................................... 22

2.6. Rencana Tindak ..................................................................... 23

III. RESTORASI DAS CILIWUNG DS ...................................... 29

3.1. Kondisi Umum....................................................................... 29

3.1.1. Kerentanan Lahan ....................................................... 51

3.1.2. Kerentanan Banjir ....................................................... 53

3.1.3. Kerentanan Penduduk terhadap Lahan ........................ 56

3.1.4. Kerentanan Ekonomi Masyarakat ............................... 59

3.1.5. Kerentanan Sosial Ekonomi ........................................ 61

3.2. Isu Utama ............................................................................... 64

Page 22: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

xxi

3.3. Tujuan Restorasi .................................................................... 69

3.3.1. Tujuan .......................................................................... 69

3.3.2. Sasaran Restorasi ......................................................... 69

3.3.3. Kondisi yang diinginkan ............................................. 70

3.4. Rencana Tindak ..................................................................... 70

3.4.1 Aspek perlindungan DAS ............................................ 72

3.4.2. Aspek Penanggulangan Bencana ................................ 75

3.4.3. Aspek Pengembangan/Pemanfaatan............................ 77

3.4.4. Aspek Penguatan Kelembagaan .................................. 79

3.5. Rekomendasi .......................................................................... 88

IV. PENUTUP .............................................................................. 91

Daftar Pustaka ................................................................................ 92

Lampiran ....................................................................................... 95

Page 23: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

xxii

DAFTAR TABEL

Tabel II-1. Klasifikasi kerentanan DAS ...................................... 19

Tabel II-2. Penentuan kerentanan lahan (kekritisan

lahan/kerentanan lahan terhadap erosi) ................. 20

Tabel II-3. Penentuan kerentanan pasokan air banjir ............... 20

Tabel II-4. Formulasi daerah rawan banjir ................................ 20

Tabel II-5. Formulasi kerentanan penduduk

terhadap lahan ......................................................... 21

Tabel II-6. Formulasi kerentanan ekonomi DAS ........................ 21

Tabel II-7. Klasifikasi tingkat kerentanan Sub DAS .................... 24

Tabel III-1. Luas Sub DAS dalam setiap Kabupaten di

DAS Ciliwung DS ....................................................... 31

Tabel III-2. Luas masing-masing sistem lahan DAS

Ciliwung DS ............................................................... 34

Tabel III-3. Luas masing-masing arahan fungsi lahan

pada DAS Ciliwung DS .............................................. 36

Tabel III-4. Penutupan lahan DAS Ciliwung DS .......................... 39

Tabel III-5. Kelas Kemampuan Penggunaan Lahan di

DAS Ciliwung DS ....................................................... 40

Tabel III-6. Jumlah penduduk per kabupaten/kota di

DAS Ciliwung DS ....................................................... 41

Tabel III-7. Kepadatan penduduk per kabupaten/kota

di DAS Ciliwung DS (orang/km2) ............................... 42

Tabel III-8. Struktur ekonomi kabupaten kota di DAS

Ciliwung DS, 2009—2013 ......................................... 44

Tabel III-9. Pendapatan perkapita di DAS Ciliwung DS,

2009-2013................................................................. 45

Tabel III-10. Garis kemiskinan masing-masing

kabupaten/kota di DAS Ciliwung DS ........................ 46

Page 24: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

xxiii

Tabel III-11. Jumlah penduduk miskin masing-masing

kabupaten/kota di DAS Ciliwung DS ........................ 47

Tabel III-12. Persentase penduduk miskin masing-

masing kabupaten/kota di DAS Ciliwung

DS .............................................................................. 49

Tabel III-13. Laju pertumbuhan ekonomi per

kabupaten/kota di DAS Ciliwung DS ........................ 50

Tabel III-14. Tingkat kerentanan lahan tiap sub DAS di

masing-masing kabupaten/kota ............................... 51

Tabel III-15. Luas (ha) daerah rawan kebanjiran di tiap-

tiap Propinsi di DAS Ciliwung DS .............................. 55

Tabel III-16. Kerentanan penduduk terhadap lahan di

DAS Ciliwung DS ....................................................... 57

Tabel III-17. Kerentanan dinamis penduduk terhadap

lahan di DAS Ciliwung DS .......................................... 58

Tabel III-18. Kerentanan ekonomi kabupaten kota di

DAS Ciliwung DS ....................................................... 59

Tabel III-19. Kerentanan dinamis ekonomi di DAS

Ciliwung DS ............................................................... 60

Tabel III-20. Karakterisasi Kerentanan sosial ekonomi

DAS Ciliwung DS ....................................................... 61

Tabel III-21. Tipologi dinamis sosial ekonomi DAS

Ciliwung DS ............................................................... 62

Tabel III-22. Tingkat kerentanan dinamis sosial

ekonomi DAS Ciliwung DS ........................................ 63

Tabel III-23. Kriteria daya dukung DAS yang tergolong

baik menurut Permehut No. 61 Tahun

2014. ......................................................................... 70

Tabel III-24. Beberapa contoh penutupan lahan yang

kurang sesuai dengan arahan fungsi lahan

pada kelas Kemampuan Penggunaan

Lahan VIIg dan VIIs. .................................................. 71

Page 25: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

xxiv

Tabel III-25. Perlakuan yang diterapkan di daerah Hulu

dan Tengah DAS ....................................................... 73

Tabel III-26. Jenis, volume, efektivitas dan biaya

konservasi air ............................................................ 75

Tabel III-27. Wilayah Administrasi yang Dilewati DAS

Ciliwung DS ............................................................... 80

Page 26: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

xxv

DAFTAR GAMBAR

Gambar I-1. Kejadian bencana banjir di Provinsi Jawa

Barat dan Jawa Tengah tahun 1984 –

2014 ....................................................................... 4

Gambar I-2. Gambaran umum isi buku Restorasi DAS

Ciliwung ................................................................. 8

Gambar II-1. Diagram alir proses program restorasi

DAS ....................................................................... 11

Gambar II-2. Bagan proses penyusunan rencana

restorasi DAS........................................................ 12

Gambar II-3. Diagram alir untuk identifikasi strategi

restorasi ............................................................... 15

Gambar II-4. Diagram alir karakterisasi DAS ............................ 18

Gambar II-5. Penghitungan volume banjir ............................... 22

Gambar II-6. Model analisis kerentanan potensi banjir ........... 25

Gambar II-7. Model analisis kerentanan daerah rawan

banjir .................................................................... 25

Gambar II-8. Model analisis kerentanan kekeringan ................ 26

Gambar II-9. Model analisis kerentanan lahan ......................... 26

Gambar II-10. Model analisis kerentanan tanah longsor ........... 27

Gambar II-11. Model analisis kerentanan sosial ekonomi

kelembagaan ....................................................... 28

Gambar III-1. Peta administrasi DAS Ciliwung DS ...................... 30

Gambar III-2. Curah hujan maksimum harian (mm) dari

tahun 1978 hingga 2008 ...................................... 32

Gambar III-3. Curah hujan tahunan (mm) dari tahun

1978 hingga 2008 ................................................ 33

Gambar III-4. Peta sistem lahan DAS Ciliwung DS ..................... 36

Gambar III-5. Pemukiman di DAS Ciliwung Tengah

(Google Earth 2013) ............................................. 38

Page 27: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

xxvi

Gambar III-6. Penutupan lahan DAS Ciliwung DS ...................... 38

Gambar III-7. Penyebaran tingkat kerentanan lahan

terhadap degradasi di DAS Ciliwung DS .............. 53

Gambar III-8. Distribusi spasial pasokan air banjir DAS

Ciliwung DS .......................................................... 54

Gambar III-9. Distribusi spasial daerah rawan

kebanjiran DAS Ciliwung DS ................................. 56

Gambar III-10. Perkembangan penutupan lahan di

Jakarta (Susandi, 2013) ........................................ 66

Gambar III-11. Contoh lokasi untuk pembuatan

agroforestry dan embung (kiri) serta

biopori dan sumur resapan (kanan) (Foto:

T.M. Basuki, 2013) ............................................... 74

Gambar III-12. Teknik kontan yang diterapkan bagian

Hulu dan Tengah DAS Ciliwung DS ...................... 74

Gambar III-13. Sampah di Pintu Air Manggarai (Foto:

T.M. Basuki, 2013) ............................................... 76

Gambar III-14. Perbandingan saluran yang ada dengan

prediksi debit yang akan terjadi .......................... 77

Page 28: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

xxvii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Formulasi dan teknik penyidikan

parameter yang dibutuhkan dalam sidik

cepat degradasi sub DAS (Paimin et al.,

2012) .................................................................... 97

LAMPIRAN 2. Sistem lahan DAS Ciliwung DS ........................... 115

LAMPIRAN 3. Perhitungan volume banjir masing-

masing Sub DAS. ................................................ 116

LAMPIRAN 4. Rencana tindak pengendalian banjir

Jakarta di DAS Ciliwung DS ................................ 117

Page 29: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

xxviii

Page 30: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Jakarta kebanjiran

di Bogor angin ngamuk

Rumah ane kebakaran

Gare-gare kompor mleduk

Ane jadi gemeteran

Wara-wiri keserimpet

Rumah ane kebanjiran

Gare-gare got mampet

…………………………………….

Ayo-ayo bersihin got

Jangan takut badan belepot

Coba tenang jangan rebut

Jangan pade kalang kabut

“Kompor Mleduk”

Benyamin Sueb (1939-1995)

Lagu “Kompor Mleduk” karya Benyamin Sueb seakan

mengambarkan dengan jelas persoalan Jakarta saat ini. Persoalan

itu antara lain: banjir, kebakaran, pencemaran sungai, kemacetan

Page 31: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

2

lalu lintas, sampah, ketidakpedulian warga dan sebagainya.

Diantara persoalan tersebut, banjir yang melanda Jakarta

merupakan salah satu persoalan utama. Namun, sebagian besar

masyarakat lebih suka menggerutu dan menyalahkan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta yang tidak dapat mengelola dan menata kota

Jakarta sebagai jantung negara. Pemerintah Pusat juga dikritik

karena tidak mau ikut bertanggung jawab mengatasi persoalan

Jakarta, tempat di mana presiden dan menterinya berada.

Banjir Jakarta bukan persoalan baru. Sejak jaman Kolonial

Belanda berkuasa, sekitar abad ke-16, Batavia sebagai jantung

Belanda di Hindia Belanda sudah sering terkena banjir. Bahkan 60

gubernur jenderal Hindia Belanda dan 14 gubernur Jakarta yang

berkuasa dan tinggal di Batavia tidak ada yang merasa bersalah

atas kondisi ini. Banjir di Batavia dan Jakarta sekarang ini

merupakan “takdir sejarah”, akibat keputusan JP Coen yang

membangun kota di dataran rendah dan di bawah permukaan air

laut.

Berbicara masalah banjir berarti bicara soal air dan manusia.

Air yang tidak terkelola dengan baik serta perilaku manusia yang

abai terhadap diri dan lingkungannya menjadikan banjir terus

terjadi. Sudah sejak lama berbagai upaya dan pendekatan telah

dilakukan untuk mengubah takdir sejarah tersebut. Salah satu

pendekatan yang komprehensif dalam memahami interaksi alam,

siklus air, dan manusia adalah pendekatan pengelolaan Daerah

Aliran Sungai (DAS).

Pendekatan pengelolaan DAS seyogyanya dapat menjadi

solusi komprehensif atas permasalahan tersebut di atas. Namun

realitanya berbeda dengan harapan, kondisi DAS di Indonesia saat

ini semakin memprihatinkan yang ditunjukkan dengan semakin

banyaknya DAS kritis yang diprioritaskan untuk ditangani. Sebagai

ilustrasi, pada tahun 1984 sesuai dengan Surat Keputusan

Page 32: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

3

Bersama Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Kehutanan dan

Menteri Dalam Negeri No 19/1984, KH.059/Kpts-II/1984 dan

PU.124/Kpts/1984 tanggal 4 April 1984 tentang penanganan

konservasi tanah dalam rangka pengamanan daerah aliran sungai

prioritas ditetapkan 22 DAS prioritas untuk ditangani, salah satu

diantaranya adalah DAS Ciliwung dimana Jakarta berada. Namun

demikian, belum lagi 22 DAS prioritas tersebut dapat ditangani,

pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan

Perkebunan nomor 284/Kpts-II/1999 tanggal 7 Mei 1999 tentang

penetapan urutan prioritas DAS, menetapkan lagi 472 DAS

Prioritas dengan rincian 62 DAS Prioritas 1, 232 DAS Prioritas 2,

dan 178 DAS prioritas 3. Dalam penetapan tersebut, DAS Ciliwung

tetap menjadi DAS Prioritas 1. Pada tahun 2009, Kementerian

Kehutanan, dengan pertimbangan derajat mendesak dan perlu

segera diselamatkan, mengeluarkan lagi Surat Keputusan No

328/Menhut-II/2009 tanggal 12 Juni 2009 tentang Penetapan

Daerah Aliran Sungai Prioritas, ditetapkan 108 DAS Prioritas yang

perlu segera ditangani di seluruh Indonesia. Ke 108 DAS prioritas

ini menjadi target pembangunan jangka menengah (RPJM) tahun

2010-2014, termasuk DAS Citarum dan DAS Ciliwung dan

ditambah DAS-DAS lainnya seperti DAS Siak, DAS Kampar, DAS

Kapuas dan DAS lainnya.

Sudah lebih dari 30 tahun sejak pencanangan rehabilitasi

DAS dilakukan, alhasil belum dapat menurunkan jumlah DAS yang

kritis. Fakta ini didukung pula dengan semakin meningkatnya

bencana hidrometerologis seperti banjir, sedimentasi, tanah

longsor, dan kekeringan. Data yang dikumpulkan oleh Badan

Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan lebih

dari 1000 kejadian banjir di Propinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah

sejak tahun 1984 sampai 2014 (BNPB, 2014), belum lagi dari

daerah lain.

Page 33: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

4

Pada Gambar I-1 disajikan kejadian bencana banjir yang

semakin meningkat di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Data tersebut

mengindikasikan pula masih tingginya bencana banjir selama lima

tahun terakhir (mulai 2010).

Sumber : Data diolah dari BNPB (2014)

Gambar I-1. Kejadian bencana banjir di Provinsi Jawa Barat dan

Jawa Tengah tahun 1984 – 2014

Fakta dan data tersebut di atas meneguhkan Presiden Joko

Widodo dengan Nawacitanya untuk memasukkan DAS Ciliwung

sebagai salah satu Quick Win yang harus diselesaikan di era

pemerintahannya. Hal ini menunjukkan political will Jokowi bahwa

konsep pengelolaan DAS dapat dipergunakan untuk mengelola

sumberdaya dan mengatasi masalah banjir di Jakarta. Diharapkan

dengan tuntasnya persoalan banjir di Jakarta dapat dijadikan

lesson learn bagi pengelolaan DAS di daerah lain.

Secara konseptual, pengelolaan DAS pada prinsipnya dapat

dilakukan melalui pengelolaan lahan, pengelolaan air, pengelolaan

hutan, dan pengelolaan manusia. Pengelolaan DAS harus

dilakukan secara utuh (one river one management) dari hulu

sampai hilir, tidak terfragmentasi dan melibatkan semua para

pihak yang ada didalamnya (Adibroto, 2002). Pada kenyataannya

pengelolaan DAS yang melibatkan semua parapihak relatif sulit

dilaksanakan. Hal ini sejalan dengan pernyataan Naik Sinukaban

Page 34: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

5

(Kompas, 2013) bahwa kerusakan DAS di Indonesia dikarenakan

alih fungsi lahan yang tidak sesuai dan tidak mengikuti tata ruang

yang disepakati. Pernyataan di atas menunjukkan bahwa

pengelolaan DAS masih belum dilakukan secara utuh.

Secara perundang-undangan, pengelolaan DAS telah diatur

dalam PP 37 tahun 2012 tentang pengelolaan DAS, diantaranya

mengatur tentang kewenangan pengelolaan DAS kabupaten, lintas

kabupaten dan lintas propinsi. PP 37 tahun 2012 ini didukung oleh

sejumlah peraturan perundangan, baik pada level UU, seperti UU

41 tahun 2009 tentang Kehutanan dimana pasal 3c mengatakan

bahwa Penyelenggaraan kehutanan bertujuan untuk

meningkatkan daya dukung DAS. Dalam hal peningkatan daya

dukung DAS melalui kegiatan konservasi tanah dan air juga

ditetapkan dalam Pasal 3d, UU No.37 Tahun 2014 tentang

konservasi tanah dan air, sedangkan untuk menilai daya dukung

DAS dijabarkan dalam Permenhut No.61 Tahun 2014 tentang

monev kinerja DAS.

Peraturan di atas diperkuat oleh UU No 23 tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah, dimana pasal 14 menyebutkan

bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang kehutanan

dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi. Lebih lanjut,

di dalam Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Kehutanan No.

BB.5. sub urusan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS),

pelaksanaan pengelolaan DAS lintas Daerah kabupaten/kota dan

dalam Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi

dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi, sedangkan Pemerintah

Pusat menyelenggarakan pengelolaan DAS secara umum. UU No 5

Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria pasal 5

menyebutkan bahwa memelihara tanah, termasuk menambah

kesuburan serta mencegah kerusakannya adalah kewajiban tiap-

tiap orang, badan hukum, atau industri yang mempunyai hukum

dengan tanah. Pencegahan dan perbaikan kerusakan tanah juga

Page 35: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

6

diatur dalam PP. No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian

Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa. Walaupun peraturan

yang terkait dengan pengelolaan DAS sudah dengan jelas dan

tegas mengatur tugas pokok, fungsi dan kewenangan parapihak

dalam pengelolaan DAS. Namun realitas menunjukkan DAS yang

mengalami kerusakan belumlah berkurang. Mengapa pengelolaan

DAS yang dilakukan selama ini belum dapat merestorasi kondisi

DAS menjadi lebih baik, yang diindikasikan terus terjadinya banjir

Jakarta untuk DAS Ciliwung?. Bagaimana langkah-langkah untuk

merestorasi DAS sehingga menjadikannya lebih baik? Oleh karena

itu, diperlukan suatu cara bagaimana mengembalikan (restorasi)

kondisi DAS yang mengalami kerusakan tersebut, paling tidak

mendekati seperti semula.

Penerapan konsep restorasi DAS lebih terlihat apabila ada

teladan nyata yang dapat dipelajari dan menjadi inspirasi bagi

pengelolaan DAS lainnya. Untuk implementasi restorasi DAS

dilakukan di DAS Ciliwung. DAS Ciliwung dalam buku ini

menggunakan istilah DAS Ciliwung DS (Dan Sekitarnya) karena

yang akan dianalisis tidak hanya Sungai Ciliwung saja, melainkan

sungai-sungai lain yang bermuara di Jakarta. DAS Ciliwung DS yang

menjadi penyebab banjir di Provinsi DKI Jakarta, mempunyai hulu

di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melewati Provinsi Banten dan

bermuara di Provinsi DKI Jakarta. Dilihat dari alirannya tersebut

secara umum, untuk menyelesaikan permasalahan banjir di

Provinsi DKI Jakarta, maka koordinasi paling tidak harus dilakukan

oleh para pemangku kepentingan di Provinsi Jawa Barat, Banten

dan DKI Jakarta di samping Kementerian LHK yang bertanggung

jawab terhadap pengelolaan DAS Lintas Provinsi. Mengingat

banyaknya pemangku kepentingan yang terlibat serta

kompleksnya permasalahan untuk melakukan restorasi DAS, maka

banyak hal yang harus dipertimbangkan dan direncanakan untuk

merestorasi DAS Ciliwung DS.

Page 36: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

7

1.2. Tujuan

Buku ini bertujuan memberikan gambaran tentang restorasi

DAS, tahapan restorasi DAS, dan perencanaan restorasi DAS.

Secara khusus buku ini berupaya memberi pemahaman tahapan

untuk membuat perencanaan restorasi DAS Ciliwung DS.

Perencanaan restorasi DAS menjadi fokus buku ini karena

perencanaan yang tepat dapat memberi arah yang tepat, efisiensi

penggunaan sumberdaya, efektivitas pengerahan sumberdaya,

acuan bagi monitoring dan evaluasi.

Buku ini diharapkan dapat digunakan bagi pengambil

keputusan di pusat dan daerah dalam pengelolaan DAS Ciliwung,

memberi inspirasi pengelolaan DAS lain, menjadi bahan ajar, dan

pembuka pikiran bagi peneliti serta peminat perencanaan wilayah.

1.3. Sistematika Buku

Restorasi merupakan konsep yang luas, komprehensif dan

penuh idealisme. Untuk memberi gambaran utuh, menyeluruh

dan sistematis mengenai restorasi DAS, buku ini menjelaskan

mengenai bagaimana kegagalan mengidentifikasi masalah dapat

menyebabkan kondisi DAS Ciliwung seperti saat ini. Dengan

dilakukan restorasi DAS diharapkan kondisi DAS Ciliwung dapat

mencapai keadaan yang ideal (Gambar I-2), sedangkan secara

sistematika buku ini dirinci sebagai berikut:

BAB I berisi tentang latar belakang dan tujuan penulisan buku

ini.

Bab II menjelaskan mengenai pustaka dan teori yang

mendasari perencanaan restorasi DAS.

Bab III berisi tentang keadaan DAS Ciliwung DS, mulai dari

kondisi umum yang meliputi penentuan kerentanan lahan,

Page 37: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

8

kerentanan banjir, sosial ekonomi serta kerentanan penduduk

terhadap lahan. Berikutnya adalah mencari isu utama dan akar

permasalahan, kemudian menentukan rencana tindak yang

sesuai dengan permasalahan yang ada. Bagian terakhir dari

Bab ini adalah rekomendasi mengenai kegiatan yang dapat

dikerjakan untuk mengurangi banjir di Jakarta.

Bab IV berisi penutup dari buku ini.

Gambar I-2. Gambaran umum isi buku Restorasi DAS Ciliwung

Page 38: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

9

II. RESTORASI: DARI KONSEP KE APLIKASI

2.1. Berawal dari Konsep Restorasi

Restorasi diartikan sebagai pengembalian atau upaya

memperbaiki serta memulihkan kepada keadaan semula (KKBI,

2001). Secara spesifik Society for Ecological Restoration (SER)

(2004) mendefinisikan restorasi ekologis sebagai proses untuk

membantu pemulihan suatu ekosistem yang telah terdegradasi,

rusak dan hancur. Ziemer (1997) menyatakan bahwa restorasi DAS

lebih difokuskan untuk memperbaiki areal dalam DAS yang paling

terdegradasi. Lebih lanjut Ziemer (1997) menjelaskan bahwa

kemungkinan kegagalan dalam restorasi dikarenakan kurang

memperhatikan permasalahan yang lebih luas, misalnya dalam

konteks geografi, waktu dan ekologi. Dengan demikian restorasi

yang berhasil tidak hanya mengerti permasalahan yang akan

ditangani saja, melainkan juga mengerti keterkaitan antara

permasalahan yang akan ditangani dengan komponen ekosistem

yang lain, baik di dalam maupun di luar batas DAS yang

bersangkutan (Ziemer, 1997).

2.2. Arah Restorasi

Secara harfiah, restorasi merupakan suatu upaya untuk

mengembalikan sesuatu pada kondisi awal/semula. Dalam skala

Page 39: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

10

DAS yang terdiri dari perpaduan berbagai sistem kehidupan,

mengembalikan ke keadaan seperti semula adalah sesuatu yang

sulit dan tidak mungkin dilakukan, karena kondisi sudah berubah

oleh tuntutan kebutuhan hidup manusia. Dalam restorasi DAS

biasanya lebih ditujukan pada kondisi sasaran (acuan) yang telah

ditargetkan sebelumnya sesuai dengan tujuan utama restorasi

(Johnston dan Moore, 1995). Oleh karenanya, pemahaman

restorasi DAS lebih diarahkan pada pencapaian keadaan kondisi

masa depan yang diinginkan, dimana fungsi daya dukung DAS

dapat meningkat. Acuan tersebut dapat berupa kriteria dan

indikator serta standar yang menunjukkan bahwa upaya restorasi

secara teknis layak dilakukan, sumberdaya yang ada sebagai

komponen dalam DAS tepat tersedia dan dapat menjaga fungsi

DAS dan mendatangkan manfaat yang diharapkan.

Restorasi DAS mempunyai arti yang berbeda dibandingkan

dengan rehabilitasi DAS. Rehabilitasi DAS lebih menekankan pada

proses perbaikan DAS sedangkan restorasi mencakup

pembentukan kembali kondisi suatu DAS yang menekankan pada

keintegrasian faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi suatu DAS

seperti interaksi antara manusia, lahan, tanah, dan air, atau yang

diistilahkan dengan budaya. DAS yang telah terestorasi diharapkan

dapat dipertahankan kondisinya dengan penerapan kembali

budaya atau kearifan lokal yang sejak dahulu sudah ada di tempat

tersebut.

2.3. Berakhir ke Aplikasi Restorasi

Seperti halnya tahapan dalam pengelolaan DAS, restorasi

DAS sebagai program pemulihan DAS terdegradasi berupa upaya-

upaya perbaikan dan pengembalian fungsi-fungsi DAS, juga

meliputi tahapan mulai dari perencanaan, implementasi serta

monitoring dan evaluasi (Gambar II.1).

Page 40: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

11

Sumber: dimodifikasi dari Paimin et.al., 2010

Gambar II-1. Diagram alir proses program restorasi DAS

Dalam buku ini, hanya dibahas aspek perencanaan restorasi

DAS saja, yaitu meliputi identifikasi masalah berikut rencana

tindaknya. Perencanaan restorasi DAS merupakan bagian yang

sangat penting dalam rangkaian kegiatan restorasi DAS karena

sangat menentukan apakah kegiatan yang akan dilakukan tepat

sasaran dan menyelesaikan masalah secara benar atau tidak.

Secara umum, rencana restorasi DAS meliputi: 1) alasan mengapa

restorasi diperlukan, 2) diskripsi kondisi DAS yang akan direstorasi,

3) tujuan dan sasaran dari restorasi DAS, 4) diskripsi kondisi DAS

yang ingin dicapai, 5) bagaimana restorasi akan dilakukan,

6) rencana tata waktu dan anggaran yang diperlukan untuk

restorasi DAS, 7) monitoring dan evaluasi pelaksanaan restorasi,

8) strategi jangka panjang untuk pemeliharaan DAS yang telah

direstorasi. Perencanaan restorasi meliputi tahapan kegiatan

sebagai yang disajikan dalam Gambar II-2, sedangkan uraian

masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut:

Page 41: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

12

Sumber: Dimodifikasi dari Johnston dan Moore, 1995; Ziemer, 1997; dan SER

International, 2004

Gambar II-2. Bagan proses penyusunan rencana restorasi DAS

1. Analisis DAS Langkah awal untuk melakukan restorasi suatu DAS adalah

analisis DAS. Analisis DAS dilakukan melalui identifikasi kondisi

aktual dari DAS untuk mengetahui permasalahan, karakterisasi

potensi dan kerentanan DAS, serta tingkat kebutuhan upaya

pemulihan.

2. Identifikasi masalah dan tujuan restorasi Berdasarkan hasil analisis kondisi aktual DAS, kemudian

diidentifikasi dan dirumuskan permasalahan dan isu utama

yang ingin dipecahkan melalui kegiatan restorasi, dipetakan

lokasi sumber masalahnya, serta ditentukan arah dan tujuan

restorasi.

3. Identifikasi prioritas restorasi Berdasarkan hasil pemetaan masalah dan sumbernya,

kemudian dilakukan analisis untuk menentukan prioritas

penanganan masalah berdasarkan satuan sub DAS. Prioritas

Page 42: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

13

didasarkan pada hasil analisis kerentanan baik biofisik maupun

sosek-kelembagaan yang dilakukan sebelumnya.

4. Identifikasi strategi restorasi Pemilihan strategi dan pendekatan dalam restorasi dapat

menentukan keberhasilan atau kegagalan restorasi. Johnston

dan Moore (1995) membedakan strategi restorasi menjadi:

restorasi (restoration), rehabilitasi (rehabilitation), reklamasi,

mitigasi (mitigation) dan tidak melakukan apa-apa (to do

nothing). Lebih lanjut, SER International (2004) menambahkan

dengan reklamasi, penciptaan/fabrikasi, dan rekayasa ekologi.

Untuk jelasnya, diagram alir identifikasi strategi restorasi

disajikan pada Gambar II-3.

Strategi restorasi yang dipergunakan dapat tunggal maupun

lebih dari satu strategi yang disinergikan untuk mengatasi suatu

pemulihan berdasarkan pada prioritas masalah yang ada.

Pemahaman masing-masing strategi restorasi diuraikan sebagai

berikut:

a. Restorasi Upaya restorasi merupakan upaya paling ekstrim dalam

mengembalikan sumberdaya ke keadaan semula. Dalam

banyak kasus restorasi DAS mungkin tidak praktis dan sulit

dilakukan secara menyeluruh. Hal ini disebabkan sifat program

restorasi yang jangka panjang dan tidak dibatasi oleh luasan

wilayah dan cakupan sumberdaya alam yang direstorasi (SER

International, 2004). Informasi tentang keadaan semula DAS

sebagai acuan juga sulit dipenuhi. Untuk itu, upaya restorasi

perlu dilakukan pembatasan keadaan atau tujuan yang ingin

dicapai. Keadaan yang ingin dicapai tersebut dapat

menggunakan indikator kriteria lahan, tata air, sosial ekonomi,

investasi bangunan dan pemanfaatan ruang wilayah seperti

yang dijelaskan dalam Permenhut No. P61/Menhut-II/2014

tentang Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan DAS. Oleh

Page 43: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

14

karena itu, dalam program restorasi DAS biasanya meliputi

banyak strategi kegiatan disesuaikan dengan permasalahan

yang akan diselesaikan.

b. Rehabilitasi Rehabilitasi merupakan strategi yang lebih banyak dilakukan

dibandingkan dengan restorasi terutama terkait obyek

sumberdaya hayati. Rehabilitasi lebih berfokus pada kegiatan

yang mendatangkan nilai tambah ekonomis setempat dan

berdampak baik bagi kesehatan DAS (terutama hilirnya). Ruang

lingkup rehabilitasi lebih terbatas, secara teknis lebih

sederhana dan investasinya lebih murah dibandingkan dengan

restorasi. Oleh karena itu, rehabilitasi lebih sering

dipergunakan terutama dalam cakupan yang sempit, lokal, dan

segera terlihat hasilnya.

c. Reklamasi Secara umum reklamasi dikaitkan dengan upaya memperbaiki

dan memulihkan lahan yang kurang berguna menjadi lebih

berguna. Strategi ini sering diidentikkan dengan peningkatan

kemampuan produksi pertanian atau pemanfaatan lain seperti

reklamasi pantai atau reklamasi lahan bekas tambang.

Peningkatan manfaat ekonomi dengan tetap menciptakan

kembali stabilitas ekosistem yang terganggu menjadi fokus

kegiatan ini. Strategi ini seringkali menggunakan kegiatan

revegetasi dan penggunaan sumberdaya dari lokasi lain.

Page 44: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

15

Sumber: modifikasi dari Johnston dan Moore, 1995

Gambar II-3. Diagram alir untuk identifikasi strategi restorasi d. Mitigasi

Mitigasi merupakan upaya untuk mengurangi/meringkankan

dampak atau pengaruh sesuatu terhadap sumberdaya.

Mitigasi sering dikaitkan dengan upaya untuk mengurangi

resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun

penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi

ancaman bencana (BNPB, 2008). Upaya mitigasi dapat menjadi

strategi yang tepat ketika usaha untuk mencegah dan

mengurangi resiko kerusakan lebih banyak manfaatnya

dibandingkan dengan perbaikan yang dilakukan. Strategi ini

dapat menjadi strategi yang berguna dalam skala lebih kecil,

dimana peluang untuk pemulihan langsung (restorasi),

rehabilitasi atau reklamasi sumberdaya fisik/hayati akibat

gangguan dalam DAS yang rusak secara teknis terbatas,

Page 45: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

16

mahal, dan tidak efektif, tetapi mendatangkan manfaat yang

signifikan bagi sumberdaya yang terganggu dan dapat

diperbaiki.

e. Penciptaan/Fabrikasi Strategi ini bertujuan untuk membuat perubahan lingkungan

menjadi berbeda dibandingkan dengan keadaan semula.

Misalnya, suatu wilayah tanpa vegetasi kemudian dilakukan

penciptaan kondisi (arsitektur lanskap) menjadi wilayah

bervegetasi agar memiliki nilai ekologis dan ekonomis.

f. Rekayasa Ekologi Rekayasa ekologi merupakan penerapan kaidah-kaidah ilmu

pengetahuan tertentu untuk mencapai kondisi atau tujuan

yang diinginkan dengan menggunakan manipulasi bahan alami

organisme hidup dan lingkungan fisik-kimia untuk

memecahkan masalah tertentu pula.

g. To do nothing Strategi untuk tidak melakukan apa-apa (to do nothing)

merupakan strategi dengan tidak melakukan intervensi,

gangguan, dan perubahan terhadap sumberdaya dan berharap

sumberdaya itu dapat pulih sendiri. Strategi ini dapat menjadi

strategi terbaik jika sumberdaya dalam DAS yang rusak sedikit,

tidak terlalu luas, tingkat kerusakan lebih rendah dari

kemampuan pulih kembali secara alami, dan intervensi dapat

menganggu kemampuan pulih kembali.

5. Identifikasi cakupan kegiatan berdasarkan tujuan restorasi

Setelah ditemukan strategi yang tepat untuk menyelesaikan

masalah dalam DAS, selanjutnya perlu identifikasi

cakupan/batasan kegiatan sesuai dengan masing-masing

tujuan kegiatan. Sebelumnya, dilakukan sinkronisasi hasil

pemetaan karakteristik DAS dengan peta Arahan Fungsi

Kawasan serta Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi (RTRWP)

Page 46: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

17

ataupun kelas Kemampuan Penggunaan Lahan (KPL). Selain itu

juga perlu dipertimbangkan kebijakan nasional maupun daerah

terkait pengembangan wilayah yang bersangkutan. Identifikasi

cakupan kegiatan meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Jenis kegiatan yang akan dilakukan (sesuai tujuan)

b. Batas spasial (luas wilayah) kegiatan

c. Kerangka waktu untuk pelaksanaan kegiatan, dan

d. Keterkaitan kegiatan dengan komponen kegiatan lainnya (antar kegiatan)

6. Penyusunan rencana restorasi DAS

Hasil kerja dari tahapan-tahapan di atas, kemudian dituangkan

menjadi matriks rencana kegiatan restorasi yang sifatnya

indikatif pada tingkat DAS, dengan penekanan permasalahan

pada tingkat yang lebih detail (kabupaten atau sub DAS

prioritas). Matriks rencana tindak berisi kolom masalah, jenis

kegiatan, lokasi, biaya, tata waktu, lembaga yang menangani.

Aspek-aspek yang menjadi cakupan kegiatan dalam rencana

tindak restorasi DAS meliputi beberapa hal, yaitu:

a. Aspek Perlindungan DAS

b. Aspek Pengembangan/Pemanfaatan

c. Aspek Penanggulangan Bencana

d. Aspek Penguatan Kelembagaan

2.4. Identifikasi Masalah

Kegiatan pertama dalam analisis DAS adalah untuk

mengidentifikasi masalah yang menjadi isu utama dalam DAS dan

sumber masalahnya. Bencana banjir, sedimentasi, maupun

pencemaran yang menimpa DAS-DAS di Indonesia merupakan

dampak dari suatu proses sebelumnya yang mungkin disebabkan

oleh faktor alami, faktor manajemen ataupun kombinasi

keduanya. Untuk dapat mengetahui sumber-sumber

Page 47: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

18

permasalahannya perlu dilakukan identifikasi, apakah penyebab

bencana dan dimana lokasi sumber permasalahannya? Hasil

identifikasi ini dapat digunakan untuk menentukan langkah-

langkah restorasi yang tepat dan harus dikerjakan. Metode yang

dipergunakan untuk identifikasi masalah menggunakan panduan

yang dikembangkan Paimin et al. (2012). Pada metode ini

identifikasi masalah merupakan karakterisasi DAS yang dilakukan

pada faktor biofisik, faktor sosial ekonomi, dan kelembagaan.

Dalam metode tersebut di atas, dianalisis pula potensi dan

kerentanan DAS terhadap degradasi. Hasil karakterisasi kemudian

diklasifikasikan berdasarkan tingkat kerentanannya terhadap

degradasi. Selanjutnya, hasil tersebut dapat digunakan untuk

membuat skala prioritas areal yang harus segera direstorasi.

Diagram alir karakterisasi DAS disajikan dalam Gambar II-4.

Sumber : Paimin, et al. 2012

Gambar II-4. Diagram alir karakterisasi DAS

Page 48: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

19

Pada diagram tersebut di atas terlihat bahwa identifikasi

meliputi faktor-faktor tunggal seperti penutupan lahan, hujan atau

mengkombinasikan faktor-faktor yang ada untuk menentukan

karakter DAS tertentu, seperti karakter hujan dengan lahan yang

akan menentukan daerah yang merupakan pemasok air (potensi

banjir). Secara detil karakterisasi dengan menggunakan formula

Tipologi DAS disampaikan dalam buku Paimin et al. (2012) yang

berjudul Sistem Perencanaan Pengelolaan DAS.

Hasil analisis karakterisasi tersebut berupa kondisi (data dan peta)

tingkat kerentanan, yang meliputi:

1. Kerentanan lahan (kekritisan lahan/kerentanan lahan terhadap erosi),

2. Kerentanan pasokan air banjir

3. Kerentanan daerah banjir

4. Kerentanan penduduk dan ekonomi

Keseluruhan informasi kondisi potensi dan keretanan di atas

kemudian digunakan untuk menentukan kondisi/tipologi banjir,

tipologi sosial-ekonomi, tipologi Daerah Tangkapan Air, dan

tipologi DAS. Klasifikasi/formulasi masing-masing tingkat

kerentanan dan tipologi diperoleh dari Paimin et al. (2012) dan

disajikan pada Tabel II-1 sampai dengan Tabel II-6

Tabel II-1. Klasifikasi kerentanan DAS

Kategori Nilai Tingkat Kerentanan/Degradasi

Sangat Tinggi > 4,3 Sangat Rentan/Sangat terdegradasi Tinggi 3,5 – 4,3 Rentan/Terdegradasi Sedang 2,6 – 3,4 Agak Rentan Rendah 1,7 - 2,5 Sedikit Rentan/Agak terdegradasi Sangat Rendah < 1,7 Tidak Rentan/Tidak terdegradasi

Sumber: Paimin et al., 2012

Page 49: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

20

Tabel II-2. Penentuan kerentanan lahan (kekritisan lahan/kerentanan lahan terhadap erosi)

Bentuk/Sistem Lahan*

Penutupan Lahan* Air

Payau, Tawar, Gedun

g

H. lindung

, H. Konser

v

Hut Prod/ Perkebuna

n

Sawah, Rumput, Semak/ Belukar

Pemukiman

Tegal, Tanah

berbatu

(1) (1) (2) (3) (4) (5) Rawa-rawa, Pantai

(1) 1 1 1 1 1 1

Dataran Aluvial, Lembah alluvial

(2) 1 1,5 1,5 2 2 2,5

Dataran (3) 1 2 2,5 3 3,5 4

Kipas dan Lahar, Teras-teras

(4) 1 2,5 3 3,5 4 4,5

Pegunungan & Perbukitan

(5) 1 3 3,5 4 4,5 5

Keterangan: * Angka dalam kurung merupakan nilai/skor dari parameter yang bersangkutan

Sumber: Paimin et al., 2012

Tabel II-3. Penentuan kerentanan pasokan air banjir

Hujan Harian Maksimum (mm)

Kerentanan Lahan (Tabel II-1)

<1,7 (Sangat Rendah)

1,7 – 2,5 (Rendah)

2,6 – 3,4 (Sedang)

3,5 – 4,3 (Tinggi)

>4,3 (Sangat Tinggi)

< 20 (Sangat Rendah) <1,7 <1,7 1,7 – 2,5 1,7 – 2,5 2,6 – 3,4

21-40 (Rendah) 1,7 – 2,5 1,7 – 2,5 1,7 – 2,5 2,6 – 3,4 2,6 – 3,4 41-75 (Sedang) 1,7 – 2,5 2,6 – 3,4 2,6 – 3,4 2,6 – 3,4 3,5 – 4,3 76-150 (Tinggi) 2,6 – 3,4 2,6 – 3,4 3,5 – 4,3 3,5 – 4,3 3,5 – 4,3 >150 (Sangat Tinggi) 2,6 – 3,4 3,5 – 4,3 3,5 – 4,3 >4,7 >4,7

Sumber: Paimin et al., 2012

Tabel II-4. Formulasi daerah rawan banjir Bentuk/Sistem Lahan Skor

Rawa-rawa, Pantai, Jalur kelokan 5 Dataran Aluvial, Lembah alluvial 4 Dataran 3 Kipas dan Lahar, Teras-teras 2 Pegunungan & Perbukitan 1

Sumber: Paimin et al., 2012

Page 50: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

21

Tabel II-5. Formulasi kerentanan penduduk terhadap lahan Kepadatan Penduduk (Org/km2) Struktur Ekonomi

Pertanian (5) Industri (3) Jasa (1)

Jarang ( < 250) (1) 3 2 1 Sedang (250 – 400 ) (3) 4 3 2

Padat ( > 400) (5) 5 4 3

Keterangan: Angka dalam kurung ( ) menunjukkan nilai skor pada setiap parameter

Sumber: Paimin et al., 2012

Tabel II-6. Formulasi kerentanan ekonomi DAS

Pendapatan

Pertumbuhan Ekonomi

Pentil 5 (> 7,81%)

Pentil 4 (6,33% - 7,81%)

Pentil 3 (4,85% - 6,32%)

Pentil 2 (3,37% - 4,84%)

Pentil 1 (< 3,37%)

(1) (2) (3) (4) (5)

> 1,5 SK (1) 1 1,5 2,0 2,5 3,0

1,26 – 1,5 SK (2) 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 1,1 – 1,25 SK (3) 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 0,67 – 1 SK (4) 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 <,67 – 1 SK (5) 3,0 3,5 4,0 45 5,0

Keterangan: SK = Standar Kemiskinan. Angka dalam kurung ( ) menunjukkan nilai skor pada setiap parameter

Sumber: Paimin et al., 2012

Berdasarkan hasil karakterisasi DAS tersebut di atas, kemudian

dimanfaatkan untuk analisis lebih lanjut, yaitu:

1. Menilai tingkat kerentanan pengelolaan masing-masing DAS,

sekaligus mengidentifikasi permasalahan dan sumber masalah

yang ada.

2. Mengklasifikasikan DAS berdasarkan tingkat kerentanan dan

permasalahan.

3. Menilai tingkat kerentanan bagian DAS, sebagai dasar untuk

menetapkan urutan prioritas pengelolaan bagian DAS (sub

DAS) atau DTA dalam kabupaten.

4. Menyusun konsep pengelolaan DAS dalam kerangka program

restorasi DAS.

Page 51: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

22

5. Menetapkan tujuan restorasi berdasarkan tingkat

kerentanan/masalah dan sumber masalahnya

2.5. Perhitungan Volume Banjir

Persoalan banjir merupakan masalah utama yang

diprioritaskan untuk ditangani di DAS Ciliwung DS. Banjir

merupakan peristiwa tergenangnya daratan yang disebabkan

volume air yang meningkat. Untuk itu penghitungan volume

banjir dan darimana air tersebut berasal menjadi penting untuk

diketahui. Banyak metode yang dapat digunakan untuk

menghitung volume banjir, salah satunya metode “Curve Number”

(CN) yang dikembangkan oleh Soil Conservation Service USA

(Dunne & Leopold, 1978). Dalam metode ini setiap sungai yang

berkontribusi ke banjir Jakarta dibagi menjadi bagian hulu, tengah,

dan hilir. Parameter yang digunakan antara lain hujan harian

maksimum, penutupan lahan dan jenis tanah seperti Gambar II-5

berikut ini:

Sumber: modifikasi dari Tikno et al., 2013

Gambar II-5. Penghitungan volume banjir

Page 52: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

23

Metode perhitungan CN beranggapan bahwa hujan yang

menghasilkan limpasan merupakan fungsi dari hujan kumulatif,

tata guna lahan, jenis tanah dan kelembaban. Hubungan antara

nilai kemampuan penyimpanan maksimum dengan nilai dari

karakteristik DAS yang diwakili oleh CN adalah sebagai berikut:

Nilai CN bervariasi dari 100 untuk permukaan yang digenangi air

hingga sekitar 30 untuk permukaan tak kedap air dengan nilai

infiltrasi tinggi.

2.6. Rencana Tindak

Penyusunan rencana tindak merupakan tahapan lebih lanjut

setelah tujuan restorasi ditetapkan berdasarkan karakterisasi DAS.

Rencana tindak restorasi DAS meliputi dua macam rencana

dengan skala yang berbeda:

1. Rencana tindak restorasi skala DAS, berupa matriks rencana

indikatif kegiatan restorasi dalam skala DAS

2. Rencana tindak restorasi skala Sub DAS, berupa matriks

rencana operasional kegiatan restorasi dalam skala Sub DAS

yang menjadi prioritas

Page 53: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

24

Berdasarkan tahapan pemilihan prioritas penanganan

masalah, selanjutnya ditetapkan bagian DAS mana yang

memerlukan prioritas penanganan restorasi dalam satuan sub DAS

(DTA dalam kabupaten) melalui penyusunan rencana restorasi

yang lebih operasional. Analisis selanjutnya dilakukan formulasi

lebih detail di tingkat sub DAS prioritas, dengan menggunakan

metode “Sidik Cepat Degradasi Sub DAS” (Paimin et al., 2010).

Metode ini bertujuan untuk menilai secara detail kerentanan

banjir, kekeringan, kekritisan lahan, tanah longsor serta sosial-

ekonomi-kelembagaan di tingkat sub DAS. Klasifikasi tingkat

kerentanan/ degradasi bagian DAS (sub DAS) disajikan pada Tabel

II-7. Klasifikasi tingkat kerentanan DAS (Tabel II-2 serta serta

klasifikasi tingkat kerentanan Sub DAS (Tabel II-7) nilainya sama.

Tabel II-7. Klasifikasi tingkat kerentanan Sub DAS

Kategori Nilai Tingkat Kerentanan/Degradasi

Sangat Tinggi > 4,3 Sangat Rentan/Sangat terdegradasi Tinggi 3,5 – 4,3 Rentan/Terdegradasi

Sedang 2,6 – 3,4 Agak Rentan

Rendah 1,7 - 2,5 Sedikit Rentan/Agak terdegradasi

Sangat Rendah < 1,7 Tidak Rentan/Tidak terdegradasi

Sumber : Paimin, et al. 2012

Teknik penyidikan masing-masing parameter penyusun

metode kerentanan disajikan pada Lampiran 1 – 3. Teknik analisis

untuk mendapatkan peta dan data masing-masing kerentanan

tingkat sub DAS, disarikan dari Paimin et al. (2010) dan disajikan

dalam diagram alir Gambar II-6 sampai dengan Gambar II-11.

Page 54: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

25

Sumber : Paimin, et al. 2012

Gambar II-6. Model analisis kerentanan potensi banjir

Sumber : Paimin, et al. 2012

Gambar II-7. Model analisis kerentanan daerah rawan banjir

Page 55: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

26

Sumber : Paimin, et al. 2012

Gambar II-8. Model analisis kerentanan kekeringan

Sumber : Paimin, et al. 2012

Gambar II-9. Model analisis kerentanan lahan

Page 56: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

27

Sumber : Paimin, et al. 2012

Gambar II-10. Model analisis kerentanan tanah longsor

Berdasarkan informasi berupa peta-peta tematik dan data

tingkat kerentanan sub DAS tersebut, selanjutnya dilakukan

penyusunan perencanaan restorasi DAS tingkat sub DAS.

Perencanaan restorasi DAS berupa matriks dan/atau peta usulan

indikatif kegiatan seperti upaya rehabilitasi hutan dan lahan (RHL),

reklamasi, revegetasi dan lain-lain. Usulan kegiatan untuk

menentukan jenis dan volume kegiatannya harus selaras dengan

arahan fungsi kawasan, arahan penggunaan lahan yang ada dalam

rencana tata ruang wilayah (RTRW) kabupaten/kota dan kebijakan

pembangunan daerah di wilayah sub DAS bersangkutan.

Penselarasan antara tingkat kerentanan sub DAS dengan fungsi

kawasan untuk menetapkan rencana lokasi kegiatan dilakukan

menggunakan perangkat SIG dengan cara menumpang-susunkan

(overlay) peta tingkat kerentanan dengan peta fungsi kawasan di

sub DAS. Usulan kegiatan juga mempertimbangkan kecukupan

luas hutan dalam DAS seperti diuraikan dalam perencanaan DAS

lintas kabupaten (Paimin et al., 2010).

Page 57: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

28

Sumber : Paimin, et al. 2012

Gambar II-11. Model analisis kerentanan sosial ekonomi kelembagaan

Page 58: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

29

III. RESTORASI DAS CILIWUNG DS

3.1. Kondisi Umum

Daerah Aliran Sungai Ciliwung DS mencakup areal seluas

150.946 ha, membentang di wilayah Propinsi Jawa Barat

(Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok), Propinsi DKI (Kota

Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan

Jakarta Utara), Propinsi Banten (Kota Tangerang dan Kabupaten

Tangerang). Areal terluas terletak di DKI Jakarta, yang meliputi

40% dari luas DAS Ciliwung DS. Perincian luas masing-masing

propinsi dan kabupaten serta luas masing-masing sub DAS dapat

dilihat pada Tabel III-1 dan distribusinya disajikan dalam Gambar

III-1

Page 59: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

30

Gambar III-1. Peta administrasi DAS Ciliwung DS

Page 60: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

31

Tabel III- 1. Luas Sub DAS dalam setiap Kabupaten di DAS Ciliwung DS

Page 61: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

32

a. Curah Hujan

Data curah hujan yang mewakili hulu DAS Ciliwung DS

berasal dari data hujan yang dikumpulkan di perkebunan

Gunung Mas (Kecamatan Tugu Selatan). Berdasarkan data

yang diperoleh, hujan maksimum harian setiap tahun dan

curah hujan tahunan disajikan dalam Gambar III-2 dan Gambar

III-3.

Hasil analisis data selama 16 tahun menunjukkan bahwa

curah hujan maksimum harian di stasun Gunung Mas yang

tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebanyak 247 mm/hari, dan

terendah terjadi pada tahun 1999 sebanyak 65 mm/hari. Di

wilayah tengah DAS yang diwakili oleh stasiun Katulampa,

hujan maksimum harian tertinggi juga terjadi pada tahun 2007,

tetapi hanya sebesar 172 mm. Kondisi demkian tidak dijumpai

pada stasiun pencatat hujan di Depok yang digunakan untuk

menghitung hujan di wilayah DAS Ciliwung bagian hilir. Dalam

kurun waktu tersebut, hujan tertinggi di wilayah Depok terjadi

pada tahun 1998 sebesar 126 mm dan terendah justru terjadi

pada tahun 2007 sebanyak 72 mm.

Sumber: Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane dan PT. Perkebunan

Nusantara

Gambar III-2. Curah hujan maksimum harian (mm) dari tahun 1978 hingga 2008

Page 62: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

33

Berbeda dengan hujan maksimum harian, curah hujan

tahunan tertinggi di stasiun Gunung Mas terjadi pada tahun

1999 sebesar 5.664 mm, dan terendah terjadi pada tahun 2004

sebesar 2.862 mm. Curah hujan tahunan di stasiun Katulampa

tertinggi terjadi pada tahun 2004 sebesar 4.921 mm,

sedangkan terendah sebesar 2.690 mm terjadi pada tahun

1997. Dalam kurun waktu 1996 sd 2010 tersebut curah hujan

tahunan di Depok selalu kurang daripada kedua stasiun di

atasnya tersebut, dengan rerata 1.920 mm.

Sumber: Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane dan PT. Perkebunan

Nusantara

Gambar III-3. Curah hujan tahunan (mm) dari tahun 1978 hingga 2008

b. Sistem Lahan

Hulu DAS Ciliwung DS terletak di daerah Gunung Salak

dan Gunung Pangrango, dengan fisiografi berbukit hingga

bergunung. Lereng dapat mencapai sekitar 74% dengan

panjang lereng mencapai 500 sd 700 m (Trisnadi, 2006).

Sistem lahan DAS Ciliwung DS berdasarkan peta Regional

Physical Planning Programme for Transmigration (RePPProT)

skala 1:250.000 menunjukkan bahwa di bagian paling Selatan

merupakan pegunungan (TGM) yang merupakan gunung

Page 63: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

34

berapi strato muda dari batuan vulkanik berbasalt. Jenis

batuannya shale, batu lanau, batu pasir, batu lumpur, dan

tefra berbutir halus. Sebelah Tenggara BBG yang merupakan

pegunungan dengan Punggung-punggung gunung tak teratur

di atas batuan vulkanik berbasalt dengan batuan Andesit,

basalt, diorit, tefra berbutir halus, dan tefra berbutir kasar.

Persis di bagian bawah bentuk DAS yang menyempit dijumpai

bentuk lahan BGR (Bogor) yang merupakan kipas aluvial dari

bahan vulkanik yang sudah tertoreh. Di bawah BGR, terdapat

sistem lahan JKT yang merupakan bentuk lahan paling

dominan untuk wilayah DAS Ciliwung DS. Sistem lahan JKT juga

terdiri dari kipas aluvial, namun tidak begitu tertoreh. Secara

spasial sistem lahan DAS Ciliwung DS disampaikan dalam

Gambar III-4 dan secara kuantitatif disajikan dalam Tabel III-2.

Berdasarkan tabel tersebut terlihat dataran kipas aluvial

menempati areal terluas mencapai 68% dari luas DAS.

Tabel III- 2. Luas masing-masing sistem lahan DAS Ciliwung DS

Sub DAS Sistem Lahan

Juml BBG BGR BTK CSG GSM JKT KJP MKS TGM UPG

Ciliwung Hilir

755,9 5.724,4 6.480,3

Ciliwung Tengah

4.903,7 1.636,2 422,6 11.885,6 48,3 18.896,4

Ciliwung Hulu

3.697,5 2.392,9 1.927,3 187,5 5.029,

3 13.234,5

Kali Angke Pesanggrahan Hilir

683,0 1.392,1 281,8 2.357,0

Kali Angke 2.072,7 16.824,9 135,5 4.485,4 529,9 24.048,4

Kali Cakung Hilir

30,1 9.158,7 51,3 9.240,1

Kali Cakung Hulu

4.612,6 891,2 5.503,9

Kali Krukut 16.182,1 39,3 6.075,9 96,0 22.393,3

Kali Pesang-grahan

1.921,8 19.894,7 561,1 22.377,7

Kali Buaran Hilir

897,0 3.315,2 157,1 4.369,3

Kali Buaran 3.638,9 3.638,9

Page 64: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

35

Sub DAS Sistem Lahan

Juml BBG BGR BTK CSG GSM JKT KJP MKS TGM UPG

Hulu

Kali Sunter 12.624,8 5.585,9 195,8 18.406,5

DAS Ciliwung DS

3.697,5 8.898,2 4.029,2 1.927,3 610,2 87.346,6 857,8 37.190,0 5.077,

6 1.312,

0 150.946,1

Keterangan: Singkatan kode sistem lahan pada Lampiran 2

c. Arahan Fungsi Lahan

Data Arahan Fungsi Lahan diperoleh dari peta Arahan

Fungsi Lahan yang diproduksi oleh Balai Pemantapan Kawasan

Hutan (BPKH) Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan.

Luas masing-masing arahan fungsi lahan pada DAS Ciliwung DS

disajikan pada Tabel III-3. Pada Tabel III-3 tampak bahwa

beberapa Sub DAS masih mempunyai Hutan Lindung (HL),

Hutan Produksi (HP), Kawasan Suaka dan Konservasi

Pelestarian Alam (KSPA) serta Taman Wisata Alam (TWA).

Sebagai contoh, DAS Ciliwung Hulu masih mempunyai 15% HP

dan 16% KSPA.

Page 65: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

36

Gambar III-4. Peta sistem lahan DAS Ciliwung DS

Tabel III-3. Luas masing-masing arahan fungsi lahan pada DAS Ciliwung DS

Arahan Fungsi

Luas (ha)

APL HL HP KSPA TWA

(tdk ter-

identifi-kasi)

Total

Ciliwung Hilir 10.260,52

190,56 10.451,08

Ciliwung Hulu 9.057,71

2.018,94 2.152,00

5,98 13.234,63

Ciliwung Tengah 14.836,91

0,69

87,97 14.925,58

Kali Angke 23.554,28

41,91 452,22 24.048,41

Page 66: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

37

Arahan Fungsi

Luas (ha)

APL HL HP KSPA TWA

(tdk ter-

identifi-kasi)

Total

Kali Angke Pesanggrahan Hilir

7.418,87 69,42 162,98

67,39 147,69 7.866,35

Kali Buaran 8.007,78

0,40 8.008,18

Kali Cakung 14.736,79

7,04 14.743,82

Kali Krukut 21.467,79 40,36 40,06 27,14

818,06 22.393,42

Kali Pesanggrahan 16.783,54

84,72 16.868,26

Kali Sunter Hilir 15.215,82

319,38 15.535,20

Kali Sunter Hulu 2.859,11

12,06 2871,17

DAS Ciliwung DS 144.199,1 109,78 2.221,98 2.179,84 109,30 2.126,09 150.946,1

d. Penutupan Lahan

Penutupan lahan DAS Ciliwung DS berdasarkan citra

Landsat tahun 2011 dan pengecekan tahun 2013 menunjukkan

bahwa DAS Ciliwung DS didominasi oleh pemukiman dan

gedung-gedung sebanyak 51%. Gambar III-5 memperlihatkan

pemukiman dan gedung-gedung tersebut. Pertanian lahan

kering berupa tegalan merupakan penutupan lahan kedua

luasnya yang meliputi 13%. Hutan hanya menempati porsi 3%

dari luas DAS. Tabel III-4 memperlihatkan masing-masing

penutupan lahan yang dijumpai di DAS Ciliwung DS, dan secara

spasial disajikan dalam Gambar III-6.

Page 67: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

38

Gambar III-5. Pemukiman di DAS Ciliwung Tengah (Google Earth 2013)

Gambar III-6. Penutupan lahan DAS Ciliwung DS

Page 68: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

39

Tabel III-4. Penutupan lahan DAS Ciliwung DS

Page 69: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

40

e. Kemampuan Penggunaan Lahan

Kelas Kemampuan Penggunaan Lahan (KPL) DAS Ciliwung

DS diperoleh dari peta Sistem Lahan. Sub DAS Ciliwung Hulu

dan Tengah mempunyai kelas KPL tertinggi dengan faktor

pembatas kelerengan (g) dan tanah (s). Lahan-lahan dengan

kelas KPL yang tinggi (VII) sebaiknya dijadikan lahan dengan

penutupan vegetasi yang permanen. Sebaran kelas KPL di DAS

Ciliwung DS disajikan pada Tabel III-5.

Tabel III-5. Kelas Kemampuan Penggunaan Lahan di DAS Ciliwung DS

f. Penduduk

Terkait jumlah penduduk, Tabel III-6 menyajikan jumlah

penduduk di kabupaten/kota dalam DAS Ciliwung DS. Jumlah

penduduk yang semakin meningkat setiap tahun menunjukkan

Page 70: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

41

pula tekanan penduduk pada lahan yang semakin tinggi.

Jumlah penduduk yang besar merupakan potensi sekaligus

masalah dalam sebuah kota atau daerah. Jumlah penduduk

yang besar menjamin ketersediaan sumberdaya manusia dan

pasar bagi barang-barang yang dihasilkan. Namun jumlah

penduduk yang besar juga menjadi masalah terkait

pemukiman, pangan, ketersediaan air bersih, transportasi,

limbah, pencemaran dan sebagainya.

Tabel III-6. Jumlah penduduk per kabupaten/kota di DAS Ciliwung DS

Kabupaten/Kota Jumlah penduduk (orang)

2009 2010 2011 2012 2013

Jakarta Selatan 2.044.075 2.071.615 2.095.748 2.119.009 2.141.935

Jakarta Timur 2.672.435 2.705.821 2.734.666 2.763.061 2.791.065

Jakarta Pusat 890.259 895.371 898.979 902.856 906.600

Jakarta Barat 2.254.280 2.292.986 2.327.946 2.362.365 2.396.583

Jakarta Utara 1.630.715 1.653.179 1.672.885 1.692.334 1.711.038

Bogor 4.676.196 4.813.841 4.943.852 5.073.049 5.202.116

Sukabumi 2.335.363 2.358.275 2.376.636 2.393.090 2.408.346

Cianjur 2.168.978 2.186.951 2.201.027 2.213.959 2.225.371

Bekasi 2.540.441 2.656.905 2.769.154 2.884.281 3.002.097

Kota Bogor 937.845 958.052 976.790 995.060 1.013.016

Kota Bekasi 2.281.293 2.356.138 2.427.032 2.498.527 2.570.353

Kota Depok 1.685.321 1.755.655 1.823.206 1.891.979 1.962.126

Tangerang 2.743.870 2.852.258 2.953.178 3.055.717 3.157.699

Kota Tangerang 1.755.650 1.808.509 1.856.568 1.904.614 1.952.382

DAS Ciliwung DS 30.616.720 31.365.554 32.057.665 32.749.900 33.440.726

Sumber : diolah dari data BPS, 2014

Selain jumlah penduduk, kepadatan penduduk

merupakan salah satu indikator yang penting dalam suatu DAS.

Kerusakan dan kelestarian sumberdaya dalam DAS Ciliwung DS

sangat ditentukan oleh kepadatan penduduk. Semakin padat

Page 71: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

42

suatu daerah, peluang terjadinya kerusakan sumberdaya

semakin besar. Gambaran kepadatan penduduk di DAS

Ciliwung DS disajikan Tabel III-7.

Tabel III-7. Kepadatan penduduk per kabupaten/kota di DAS Ciliwung DS (orang/km2)

Kabupaten/Kota 2009 2010 2011 2012 2013

Jakarta Selatan 13.246 13.424 13.581 13.731 13.880

Jakarta Timur 14.627 14.810 14.968 15.123 15.277

Jakarta Pusat 16.996 17.094 17.163 17.237 17.308

Jakarta Barat 18.115 18.426 18.707 18.984 19.259

Jakarta Utara 11.649 11.809 11.950 12.089 12.223

Bogor 1.725 1.776 1.824 1.872 1.919

Sukabumi 563 569 573 577 581

Cianjur 565 569 573 577 579

Bekasi 2.074 2.169 2.261 2.355 2.451

Kota Bogor 7.914 8.085 8.243 8.397 8.549

Kota Bekasi 11.042 11.404 11.747 12.093 12.441

Kota Depok 8.414 8.766 9.103 9.446 9.796

Tangerang 2.712 2.819 2.919 3.020 3.121

Kota Tangerang 11.406 11.749 12.061 12.373 12.684

DAS Ciliwung DS 2.146 2.199 2.247 2.296 2.344

Sumber : diolah dari data BPS, 2014

Sebagian besar kabupaten/kota di DAS Ciliwung DS

kepadatan penduduknya diatas 400 orang/km2. Secara total

DAS Ciliwung DS mempunyai kepadatan penduduk di atas

2.000 orang/km2. Bahkan kota-kota di Provinsi Jakarta

kepadatan penduduknya di atas 12.000 orang/km2 sampai

mendekati 20.000 orang/m2. Statusnya sebagai ibukota negara

membuat kota-kota di Jakarta harus menampung jumlah

penduduk yang sedemikian besar. Jakarta sebagai pusat

pemerintahan, ekonomi, perdagangan, politik dan sebagainya

Page 72: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

43

menarik minat para migran dari daerah lain. Implikasi dari

perkembangan Jakarta membuat daerah sekitarnya maju

dengan pesat untuk memenuhi kebutuhan kota Jakarta dalam

penyediaan pemukiman, sarana pendukung, pangan, air bersih

dan sebagainya. Perkembangan ini apabila tidak diantisipasi

dapat menimbulkan persoalan dikemudian hari.

g. Ekonomi

Dilihat dari struktur ekonomi, perekonomian DAS

Ciliwung DS mengandalkan pada perkembangan sektor

ekonomi tersier antara lain sektor perdagangan, hotel,

restoran, sektor angkutan dan transportasi, sektor keuangan

dan sektor jasa. Perkembangan sektor ekonomi tersebut

menunjukkan bahwa DAS Ciliwung DS sebagian besar

merupakan kota-kota pusat perekonomian, perdagangan dan

jasa. Di Ciliwung terdapat Kota DKI Jakarta yang merupakan

pusat perekonomian, perdagangan, pemerintahan dan politik.

Sehingga wajar apabila sektor tersier demikian mendominasi

kondisi ekonomi DAS Ciliwung DS.

Beberapa daerah di DAS Ciliwung DS juga didominasi

oleh sektor sekunder (Industri pengolahan, listrik, gas dan air

bersih, dan sektor bangunan). Daerah dengan dominasi sektor

sekunder terdapat di pinggir kota yang menjadi pusat

pertumbuhan ekonomi. Daerah seperti Jakarta Utara, Bogor,

Bekasi, Kota Bekasi, Tangerang dan Kota Tangerang

mengandalkan perekonomiannya pada sektor industri atau

sekunder. Pada daerah-daerah ini pusat industri berdiri dan

permukiman berkembang dengan pesat. Tumbuhnya industri

membutuhkan tenaga kerja yang berasal dari daerah

sekitarnya atau daerah lain. Peningkatan jumlah penduduk

menimbulkan persoalan dan peningkatan kebutuhan akan

pangan, sandang, perumahan yang selanjutnya meningkatkan

Page 73: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

44

permintaan terhadap lahan. Struktur ekonomi DAS Ciliwung DS

disajikan Tabel III-8.

Tabel III-8 menunjukkan bahwa DAS Ciliwung DS

didominasi perekonomiannya oleh sektor tersier atau jasa.

Sebagian besar kabupaten/kota mengandalkan perekonomian-

nya pada sektor tersebut dan beberapa daerah mengandalkan

sektor sekunder (Industri). Peran sektor primer (pertanian dan

tambang galian) relatif sedikit. Ini menunjukkan bahwa Kota di

DAS Ciliwung DS merupakan pusat perekonomian,

perdagangan, jasa, keuangan dan industri. Struktur ekonomi

demikian membuat permasalahan perkotaan seperti

pemukiman, sampah, limbah, kepadatan penduduk, kepadatan

lalu lintas dan banjir menjadi persoalan utama.

Pendapatan per kapita merupakan pendapatan yang

diperoleh oleh setiap penduduk dalam suatu daerah pada

suatu waktu tertentu. Besarnya pendapatan per kapita sering

dipergunakan sebagai salah satu indikator kesejahteraan.

Perkembangan pendapatan per kapita di DAS Ciliwung DS di

sajikan pada Tabel III-9.

Tabel III-8. Struktur ekonomi kabupaten kota di DAS Ciliwung DS,

2009-2013 Kabupaten/Kota 2009 2010 2011 2012 2013

Jakarta primer 0,08 0,08 0,07 0,07 0,06

Selatan sekunder 18,85 19,14 19,67 19,83 19,58

tersier 81,07 80,79 80,26 80,11 80,35

Jakarta primer 0,09 0,09 0,08 0,08 0,07

Timur sekunder 42,05 42,21 42,48 42,41 41,63

tersier 57,87 57,71 57,44 57,51 58,3

Jakarta primer 0,02 0,02 0,01 0,01 0,01

Pusat sekunder 11,6 11,74 11,71 11,71 11,71

tersier 88,39 88,25 88,27 88,27 88,27

Jakarta primer 0,09 0,09 0,09 0,08 0,08

Barat sekunder 21,83 21,62 21,55 21,7 21,39

tersier 78,08 78,28 78,37 78,22 78,53

Jakarta primer 0,15 0,15 0,14 0,13 0,13

Page 74: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

45

Kabupaten/Kota 2009 2010 2011 2012 2013 Utara sekunder 55,17 55,18 55,39 55,47 54,66

tersier 44,68 44,68 44,47 44,4 45,21

Bogor primer 5,61 5,59 5,41 5,16 5,63

sekunder 68,13 67,33 66,67 66,77 65,14

tersier 26,26 27,08 27,92 28,07 29,23

Sukabumi primer 35,76 35,16 33,82 31,76 31,26

sekunder 21,92 21,71 21,83 22,27 22,12

tersier 42,32 43,13 44,35 45,98 46,62

Cianjur primer 39,35 38,26 37,51 37,18 37,11

sekunder 7,97 8,21 8,37 8,57 8,54

tersier 52,68 53,53 54,12 54,26 54,35

Bekasi primer 3,96 4,11 4,12 3,73 3,42

sekunder 81,54 80,99 80,69 80,89 80,81

tersier 14,5 14,9 15,19 15,38 15,77

Kota Bogor primer 0,2 0,19 0,18 0,18 0,17

sekunder 33,12 33,57 34,02 34,56 34,34

tersier 66,68 66,24 65,8 65,26 65,49

Kota Bekasi primer 0,86 0,89 0,84 0,8 0,77

sekunder 50,21 49,54 49,72 49,76 49,7

tersier 48,92 49,57 49,44 49,44 49,53

Kota Depok primer 2,21 2,21 2,09 1,96 1,93

sekunder 45,02 44,65 44,09 44,34 43,87

tersier 52,77 53,14 53,81 53,7 54,2

Tangerang primer 10,81 11,23 11,11 11,15 11,25

sekunder 65,54 64,76 64,41 63,79 63,34

tersier 23,66 24,01 24,49 25,06 25,41

Kota Tangerang primer 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16

sekunder 50,77 50,42 49,47 49,47 49,47

tersier 49,08 49,42 50,37 50,37 50,37

DAS Ciliwung DS primer 2,27 2,22 2,13 2 2,45

sekunder 37,63 37,45 37,34 37,41 42,94

tersier 60,09 60,33 60,53 60,59 54,61

Tabel III-9 Pendapatan perkapita di DAS Ciliwung DS, 2009-2013

Kabupaten/Kota PDRB perkapita ADH berlaku (Rp1000)

2009 2010 2011 2012 2013

Jakarta Selatan 82.836 91.699 103.271 115.294 128.517

Jakarta Timur 48.769 54.392 60.648 67.473 75.928

Jakarta Pusat 225.450 254.049 288.861 324.044 370.931

Jakarta Barat 50.350 56.071 62.428 69.016 77.618

Page 75: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

46

Kabupaten/Kota PDRB perkapita ADH berlaku (Rp1000)

2009 2010 2011 2012 2013

Jakarta Utara 86.708 97.543 110.166 122.646 137.935

Bogor 14.132 15.331 16.795 18.905 21.082

Sukabumi 7.389 7.885 8.483 9.031 9.945

Cianjur 7.717 8.430 9.347 10.058 11.186

Bekasi 35.323 36.707 38.948 41.376 44.818

Kota Bogor 12.694 14.518 15.855 17.409 19.284

Kota Bekasi 13.797 15.143 16.699 18.324 20.184

Kota Depok 8.345 9.196 9.825 10.572 11.855

Tangerang 11.256 12.224 13.327 14.448 16.132

Kota Tangerang 28.099 31.474 34.539 37.280 41.035

DAS Ciliwung DS 35.364 38.906 43.066 47.367 52.759

Sumber : diolah dari data BPS, 2014

Tabel III-9 menunjukkan adanya peningkatan besar

pendapatan/kapita yang beragam sesuai dengan

perkembangan perekonomian kabupaten dalam DAS Ciliwung

DS. Sebagai ilustrasi, pada tahun 2009 pendapatan/kapita di

DAS Ciliwung DS baru mencapai Rp 35 juta/tahun/kapita maka

pada tahun 2013 pendapatan/kapita masyarakat di DAS

Ciliwung DS mencapai Rp 53 juta/th per kapita. Semakin tinggi

pendapatan/kapita mengindikasikan semakin sejahtera dan

semakin jauh dari tingkat kemiskinan. Tabel III-10 menyajikan

besarnya garis kemiskinan per kabupaten/kota di DAS Ciliwung

DS.

Tabel III-10. Garis kemiskinan masing-masing kabupaten/kota di DAS Ciliwung DS

Kabupaten/Kota Garis kemiskinan (Rp/kap/bulan)

2009 2010 2011 2012 2013

Jakarta Selatan 372.659 397.415 430.345 466.817 507.665

Jakarta Timur 305.674 325.980 352.614 366.674 381.984

Jakarta Pusat 322.184 343.587 370.897 402.570 436.869

Jakarta Barat 300.134 320.072 347.449 362.363 377.884

Page 76: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

47

Kabupaten/Kota Garis kemiskinan (Rp/kap/bulan)

2009 2010 2011 2012 2013

Jakarta Utara 296.947 316.673 344.089 364.359 387.901

Bogor 197.319 214.338 235.682 252.542 271.970

Sukabumi 174.793 184.127 214.191 227.741 240.188

Cianjur 192.176 202.438 235.202 250.032 264.580

Bekasi 244.603 271.901 298.753 329.233 366.804

Kota Bogor 256.414 278.530 305.870 331.955 360.518

Kota Bekasi 299.432 332.849 365.721 403.033 449.026

Kota Depok 283.218 310.279 358.259 397.687 443.302

Tangerang 241.607 258.155 290.423 311.141 335.291

Kota Tangerang 284.093 303.551 337.543 365.205 398.513

DAS Ciliwung DS 269.375 289.992 320.502 345.096 373.035

Sumber : diolah dari data BPS, 2014

Pada tahun 2009, di DAS Ciliwung DS secara rata-rata

seseorang dikatakan miskin apabila pendapatannya dibawah

Rp 269 ribu per bulan dan pada tahun 2013 seseorang

dikatakan miskin apabila pendapatannya per bulan dibawah

Rp 373 ribu. Besarnya garis kemiskinan yang merupakan batas

untuk mengelompokkan seseorang dikatakan miskin atau tidak

berbeda-beda antar daerah namun terus meningkat setiap

tahun. Hal ini dikarenakan perubahan harga barang yang

berbeda antar daerah dan adanya peningkatan harga barang.

Berdasarkan garis kemiskinan tersebut akhirnya diperoleh

berapa jumlah penduduk miskin di suatu daerah atau DAS

(Tabel III-11).

Tabel III-11. Jumlah penduduk miskin masing-masing kabupaten/kota di DAS Ciliwung DS

Kabupaten Jumlah penduduk miskin (1.000 orang)

2009 2010 2011 2012 2013

Jakarta Selatan 73,7 78,6 71,8 74,1 74,6

Jakarta Timur 81,2 91,7 83,8 86,5 86,8

Jakarta Pusat 32,1 35,7 32,6 33,6 33,6

Page 77: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

48

Kabupaten Jumlah penduduk miskin (1.000 orang)

2009 2010 2011 2012 2013

Jakarta Barat 74 87,2 79,7 82,3 83,2

Jakarta Utara 76,2 92,7 84,7 87,2 90,9

Bogor 446 477,2 470,5 451 499,1

Sukabumi 265,5 249,6 246,1 234,6 222,8

Cianjur 311,1 311 306,6 292,2 267,9

Bekasi 136,7 161,8 Kota Bogor 91,7 90,2 88,9 84,8 83,3

Kota Bekasi 134,2 148 145,9 139,8 137,8

Kota Depok 47,1 49,6 48,9 47 45,9

Tangerang 256,2 205,1 188,7 176 183,9

Kota Tangerang 106,1 124,3 114,3 106,5 103,1

DAS Ciliwung DS 2.131,8 2.202,7 1.962,5 1.895,6 1.912,9

Sumber : diolah dari data BPS, 2014

Tabel III-11 menunjukkan bahwa upaya penanggulangan

kemiskinan yang dilakukan pemerintah di DAS Ciliwung DS

telah cukup berhasil. Apabila pada tahun 2009, jumlah

penduduk miskin di DAS Ciliwung DS mencapai 2.132 ribu

orang maka pada tahun 2013 turun menjadi 1.912 ribu orang.

Berbeda dengan kecenderungan jumlah penduduk miskin

secara keseluruhan DAS, jumlah penduduk miskin per

kabupaten menunjukkan dinamika yang menarik. Terdapat

beberapa daerah yang secara konsisten mengalami penurunan

jumlah penduduk miskin, namun sebaliknya terdapat daerah

yang belum berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin.

Sukabumi, Cianjur, Kota Bogor, Depok dan Tangerang

merupakan contoh daerah yang mengalami penurunan jumlah

penduduk miskinnya. Disisi lain kota dan kabupaten di DAS

Ciliwung DS mengalami peningkatan jumlah penduduk miskin

atau juga berfluktuasi. Kemungkinan yang dapat dibaca dari

data tersebut antara lain, (1) terjadinya perpindahan

penduduk miskin dari suatu daerah ke daerah lain dengan

Page 78: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

49

harapan ia mendapat tingkat kesejahteraan yang lebih baik,

(2) meningkatnya kemiskinan perkotaan, dan (3) banyak faktor

yang mempengaruhi besarnya jumlah penduduk miskin. Selain

jumlah penduduk miskin yang perlu diperhatikan pula adalah

komposisi penduduk miskin tersebut terhadap total penduduk

(Tabel III-12).

Tabel III-12. Persentase penduduk miskin masing-masing kabupaten/kota di DAS Ciliwung DS

Kabupaten/kota Persentase penduduk miskin (%)

2009 2010 2011 2012 2013

Jakarta Selatan 3,52 3,8 3,43 3,49 3,47

Jakarta Timur 3,42 3,41 3,06 3,12 3,1

Jakarta Pusat 3,68 3,97 3,56 3,72 3,7

Jakarta Barat 3,44 3,81 3,44 3,47 3,46

Jakarta Utara 5,34 5,62 5,01 5,14 5,3

Bogor 10,8 9,97 9,65 8,83 9,54

Sukabumi 11,78 10,65 10,28 9,79 9,24

Cianjur 14,14 14,32 13,82 13,18 12,02

Bekasi 5,97 6,1 Kota Bogor 8,82 9,47 9,16 8,48 8,19

Kota Bekasi 5,78 6,3 6,12 5,56 5,33

Kota Depok 2,93 2,84 2,75 2,46 2,32

Tangerang 6,55 7,18 6,42 5,71 5,78

Kota Tangerang 6,42 6,88 6,14 5,56 5,26

DAS Ciliwung DS 6,61 6,74 6,37 6,04 5,90

Sumber : diolah dari data BPS, 2014

Persentase penduduk miskin di DAS Ciliwung DS

mengalami penurunan. Pada tahun 2009 sebesar 6,61% dari

jumlah penduduk DAS Ciliwung DS tergolong kelompok miskin

dan turun menjadi 5,90% pada tahun 2013. Bila diperhatikan,

daerah yang mengalami penurunan jumlah penduduk miskin

merupakan daerah-daerah dengan persentase jumlah

Page 79: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

50

penduduk miskin yang relatif lebih besar dibandingkan dengan

daerah lain. Sedangkan pusat-pusat kota persentase jumlah

penduduk miskinnya relatif kecil, namun karena jumlah

penduduknya relatif besar maka memungkinkan jumlah

absolute penduduk miskinnya menjadi besar.

Selain tingkat kemiskinan, indikator lain yang diperguna-

kan untuk mengetahui perkembangan suatu daerah adalah

pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi menggamba-

rkan persentase peningkatan atau perubahan ekonomi suatu

tahun tertentu dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Semakin besar nilai laju pertumbuhan ekonomi mengindikasi-

kan semakin pesat perkembangan perekonomian di suatu

daerah. Laju pertumbuhan ekonomi di DAS Ciliwung DS

disajikan pada Tabel III-13.

Tabel III-13. Laju pertumbuhan ekonomi per kabupaten/kota di

DAS Ciliwung DS

Kabupaten laju pertumbuhan PDRB ADH konstan 2000 (%)

2009 2010 2011 2012 2013

Jakarta Selatan 5,34 6,55 6,97 6,69 6,24

Jakarta Timur 4,64 6,06 6,28 6,50 6,08

Jakarta Pusat 5,75 6,62 6,94 6,76 6,44

Jakarta Barat 4,98 6,07 6,25 6,39 6,24

Jakarta Utara 4,03 6,02 6,36 6,04 5,80

Bogor 4,14 5,09 5,96 5,99 6,04

Sukabumi 3,65 4,02 4,07 4,34 4,70

Cianjur 3,93 4,53 4,74 5,08 4,67

Bekasi 5,04 6,18 6,21 6,19 6,11

Kota Bogor 6,02 6,14 6,19 6,14 5,86

Kota Bekasi 4,13 5,84 7,08 6,85 6,81

Kota Depok 6,22 6,36 6,58 7,15 6,92

Tangerang 5,29 6,33 6,39 5,80 6,11

Kota Tangerang 5,74 6,68 6,85 6,42 5,91

DAS Ciliwung DS 4,92 5,89 6,21 6,17 6,00

Page 80: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

51

Sumber : diolah dari data BPS, 2014

Laju pertumbuhan ekonomi di DAS Ciliwung DS relatif tinggi

antara 5 sampai 6% per tahun. Apabila dicermati di tingkat

kabupaten kota, peningkatan perkembangan ekonomi antar

daerah beragam dan berkembang sesuai dengan kondisi

perekonomian daerah.

3.1.1. Kerentanan Lahan

Kerentanan lahan ditentukan berdasarkan pada data sistem

lahan dan penutupan lahan yang hasil analisisnya disajikan dalam

Tabel III-14. Tingkat kerentanan tinggi sampai dengan sangat tinggi

banyak dijumpai di wilayah Kabupaten Bogor yang meliputi luas

8.473 ha. Jika dilihat untuk keseluruhan DAS, tingkat kerentanan

tinggi hingga sangat tinggi meliputi wilayah sekitar 14%, terbanyak

terjadi di sub DAS Ciliwung Hulu dan Tengah seluas 8.604 ha,

diikuti Kali Pesanggrahan dan Kali Angke masing-masing 5.367,7 ha

dan 2.864,6 ha. Gambar III-7 memperlihatkan penyebaran tingkat

kerentanan lahan di DAS Ciliwung DS. Jika ditinjau dari penutupan

lahan, terlihat bahwa wilayah yang tingkat kerentanannya tinggi

sampai dengan sangat tinggi terdapat di tegalan.

Tabel III-14. Tingkat kerentanan lahan tiap sub DAS di masing-masing kabupaten/kota

Provinsi/Kab/Kota Sub DAS Luas (ha) Masing-masing Tingkat Kerentanan Lahan

1 2 3 4 5

DKI Jakarta Jakarta Barat Ciliwung Hilir 15,6 198,8 - - -

Kali Angke Pesanggrahan Hilir 290,1 596,8 - - - Kali Angke 581,0 3.511,6 1.326,4 43,3 - Kali Krukut 194,2 2.279,0 1.180,2 21,3 - Kali Pesanggrahan 3,7 562,2 1.458,0 106,7 -

Jakarta Pusat Ciliwung Hilir 117,5 2.277,9 - - - Kali Krukut 93,5 1.417,7 698,5 6,5 - Kali Sunter 5,3 610,0 -

Page 81: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

52

Provinsi/Kab/Kota Sub DAS Luas (ha) Masing-masing Tingkat Kerentanan Lahan

1 2 3 4 5

Jakarta Selatan Ciliwung Hilir 17,2 546,1 580,5 11,8 - Ciliwung Tengah - 190,0 1.093,2 137,2 - Kali Angke 0,1 111,3 18,6 - Kali Krukut 0,7 639,2 8.717,1 559,0 - Kali Pesanggrahan 0,0 39,7 2.355,7 271,4 -

Jakarta Timur Ciliwung Hilir 5,6 293,2 117,7 1,4 - Ciliwung Tengah - 84,8 1.608,3 136,1 - Kali Cakung Hilir 32,6 1.357,5 - - - Kali Cakung Hulu 13,0 689,0 881,0 54,3 - Kali Buaran Hilir 130,3 933,2 811,7 40,6 - Kali Buaran Hulu 0,0 28,8 1.564,7 12,2 - Kali Sunter 53,7 2.649,4 6.644,0 783,6 -

Jakarta Utara Ciliwung Hilir 622,0 1.675,0 - - - Kali Angke

Pesanggrahan Hilir 828,9 641,2 - - -

Kali Angke 194,1 150,2 - - - Kali Cakung Hilir 495,0 2.218,6 - - - Kali Krukut 703,0 1.502,4 - - - Kali Buaran Hilir 336,8 2.116,7 - - - Kali Sunter 610,0 2.695,5 - - -

Jawa Barat Bekasi Kali Cakung Hilir 130,1 2.548,4 - - - Bogor Ciliwung Tengah 0,0 1.712,6 3.243,8 2.058,6 211,6 Ciliwung Hulu 0,0 543,6 8.044,4 3.176,8 1.072,3

Kali Angke 0,01 458,6 1.317,9 594,8 - Kali Pesanggrahan 0,41 719,82 2.026,79 1.353,6 - Kali Sunter - 3,2 24,1 5,0 -

Cianjur Ciliwung Hulu - - 293,9 51,5 -

Kota Bekasi Kali Cakung Hilir 27,3 2.400,4 30,1 - - Kali Cakung Hulu 1,9 707,0 2.805,8 352,0 - Kali Buaran Hulu - 205,6 1.650,2 177,4 - Kali Sunter 0,02 114,0 628,5 131,0 -

Kota Bogor Ciliwung Tengah - 265,2 1.962,8 685,0 - Kali Angke - 132,17 974,61 499,86 - Kali Pesanggrahan - 69,0 708,4 355,1 -

Kota Depok Ciliwung Tengah 0,4 1.040,7 3.394,2 1.072,0 - Kali Angke - 27,06 220,83 16,98 - Kali Krukut 0,1 549,5 2.525,3 1.306,2 - Kali Pesanggrahan 0,1 805,6 2.731,9 2.203,5 - Kali Sunter 0,1 504,8 2.022,7 921,5 -

Sukabumi Ciliwung Hulu - - 49,0 3,0 -

Banten Kota Tangerang Kali Angke 3,8 855,6 6.146,0 527,9 -

Kali Pesanggrahan 0,2 9,5 634,2 69,7 - Kab. angerang Kali Angke 0,8 595,8 4.575,8 1.163,1 -

Kali Pesanggrahan 0,0 366,5 4.518,3 1.007,6 -

DAS Ciliwung DS 4.646,7 44.539,4 79.677,6 19.936,0 1.283,9

Page 82: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

53

Gambar III-7. Penyebaran tingkat kerentanan lahan terhadap

degradasi di DAS Ciliwung DS

3.1.2. Kerentanan Banjir

Dalam karakterisasi lahan dibedakan antara daerah pasokan

air banjir dan daerah yang rawan kebanjiran. DAS Ciliwung Hulu

yang sering dianggap sebagai sumber bencana banjir Jakarta

ternyata hanya memasok 8% dari seluruh pasokan air banjir dan

Ciliwung Tengah 9%. Total DAS Ciliwung DS sendiri hanya

memasok 24% banjir Jakarta, dan sisanya merupakan sumbangan

DAS Kali Angke (19%), DAS Kali Krukut dan yang lainnya. Daerah

pasokan air banjir serta persentase kontribusi anak sungai dalam

memasok banjir secara spasial diilustrasikan dalam Gambar III-8.

Page 83: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

54

Sedangkan perhitungan volume banjir masing-masing Sub DAS

secara lebih detail disajikan pada LAMPIRAN 2.

Gambar III-8. Distribusi spasial pasokan air banjir DAS Ciliwung DS Daerah rawan kebanjiran biasanya dicirikan oleh daerah datar.

Pada DAS Ciliwung DS, wilayah yang mempunyai tingkat

kerawanan banjir tinggi (rentan) dan sangat tinggi (sangat rentan)

terbesar dijumpai pada wilayah Jakarta Timur (45%) dan Jakarta

Selatan (17%), data secara detil disampaikan dalam Tabel III-15.

Distribusi spasial daerah rawan kebanjiran disajikan dalam Gambar

III-9.

Page 84: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

55

Tabel III-15. Luas (ha) daerah rawan kebanjiran di tiap-tiap Propinsi di DAS Ciliwung DS

Propinsi/Kabupaten/ Kota

Tingkat Kerentanan Total (ha) 1 2 3 4 5

DKI JAKARTA 23418,7 4364,4 5932,8 27744,2 5140,5 66600,5

Jakarta Barat 2914,8 240,1 1084,5 7079,5 1049,8 12368,8

Jakarta Pusat 316,6 72,3 426,0 4239,9 172,3 5227,0

Jakarta Selatan 11221,8 1614,7 1639,8 798,3 14,1 15288,7

Jakarta Timur 8965,4 2031,2 2670,8 5032,7 226,5 18926,6

Jakarta Utara 406,0 111,8 10593,7 3677,9 14789,4

JAWA BARAT 30847,9 21101,3 6162,2 5601,0 158,4 63870,8

Bekasi 2548,4 130,1 2678,5

Bogor 13968,1 9372,9 3041,6 184,9 0,4 26568,0

Cianjur 293,9 51,5 345,4

Kota Bekasi 4093,4 1492,5 1023,5 2594,9 27,1 9231,3

Kota Bogor 3120,0 1943,8 525,8 62,5 5652,1

Kota Depok 9323,6 8237,5 1571,3 210,3 0,8 19343,5

Sukabumi 49,0 3,0 52,0

BANTEN 10107,7 3595,9 5766,6 999,9 4,7 20474,9

Kota Tangerang 3925,6 646,5 2854,6 816,3 3,9 8246,9

Tangerang 6182,1 2949,5 2912,0 183,7 0,8 12228,0

DAS Ciliwung DS 64374,2 29061,6 17861,7 34345,1 5303,8 150946, 1

Page 85: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

56

Gambar III-9. Distribusi spasial daerah rawan kebanjiran DAS

Ciliwung DS

3.1.3. Kerentanan Penduduk terhadap Lahan

Kerentanan penduduk terhadap lahan merupakan interaksi

antara kepadatan penduduk dengan struktur ekonomi daerah.

Daerah yang padat penduduknya diperkirakan relatif lebih rentan

dibandingkan dengan daerah atau DAS yang jarang penduduknya.

Terkait dengan penggunaan lahan, daerah yang mengandalkan

perekonomiannya pada pertanian dan tambang relatif lebih

rentan dibandingkan dengan daerah yang struktur ekonominya

mengandalkan pada sektor tersier atau jasa. Hasil perhitungan

tingkat kerentanan penduduk terhadap lahan di DAS Ciliwung DS

disajikan Tabel III-16.

Page 86: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

57

Tabel III-16. Kerentanan penduduk terhadap lahan di DAS Ciliwung DS

Kabupaten/kota Luas

Wilayah (km2)

Kepadatan penduduk (jiwa/km2)

Struktur ekonomi dominan

Skala Kerentanan

(1-5) Keterangan

Jakarta Selatan 154.32 13.880 Jasa 3 Agak rentan

Jakarta Timur 182.7 15.277 Jasa 3 Agak rentan

Jakarta Pusat 52.38 17.308 Jasa 3 Agak rentan

Jakarta Barat 124.44 19.259 Jasa 3 Agak rentan

Jakarta Utara 139.99 12.223 Industri 4 Rentan

Bogor 2.710.62 1.919 Industri 4 Rentan

Sukabumi 4145.7 581 Jasa 3 Agak rentan

Cianjur 3.840.16 579 Jasa 3 Agak rentan

Bekasi 1.224.88 2.451 Industri 4 Rentan

Kota Bogor 118.5 8.549 Jasa 3 Agak rentan

Kota Bekasi 206.61 12.441 Industri 4 Rentan

Kota Depok 200.29 9.796 Jasa 3 Agak rentan

Tangerang 1.011.86 3.121 Industri 4 Rentan

Kota Tangerang 153.93 12.684 Jasa 3 Agak rentan

DAS Ciliwung DS 14.266.38 2.344 Jasa 3 Agak rentan

Sumber : diolah dari data BPS, 2014

Secara keseluruhan, kerentanan penduduk terhadap lahan

DAS Ciliwung DS termasuk dalam tingkat kerentanan agak rentan

(nilai 3). Dari 14 Kabupaten Kota di DAS Ciliwung DS, 9 (64,29%)

kabupaten tingkat kerentanan penduduknya tergolong agak

rentan dan 5 kabupaten (35,71%) termasuk rentan penduduknya

terhadap lahan. Umumnya, kabupaten di DAS Ciliwung DS yang

mengandalkan perekonomiannya pada sektor industri pengolahan

(sekunder) tergolong daerah yang rentan. Kabupaten/kota Jakarta

Utara, Bogor, Bekasi, Kota Bekasi, dan Tanggerang merupakan

pusat industri di DAS Ciliwung DS yang penduduknya rentan

terhadap ketergantungan pada lahan. Tingkat kerentanan

penduduk terhadap ketergantungan lahan dipengaruhi banyak

Page 87: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

58

faktor. Perubahan waktu turut mengubah tingkat kerentanan

tersebut sesuai perkembangan yang terjadi. Tingkat kerentanan

dinamis penduduk terhadap ketergantungan lahan disajikan Tabel

III-17

Tabel III-17. Kerentanan dinamis penduduk terhadap lahan di DAS Ciliwung DS

Kabupaten/Kota 2009 2010 2011 2012 2013

Jakarta Selatan 3 3 3 3 3

Jakarta Timur 3 3 3 3 3

Jakarta Pusat 3 3 3 3 3

Jakarta Barat 3 3 3 3 3

Jakarta Utara 4 4 4 4 4

Bogor 4 4 4 4 4

Sukabumi 3 3 3 3 3

Cianjur 3 3 3 3 3

Bekasi 4 4 4 4 4

Kota Bogor 3 3 3 3 3

Kota Bekasi 4 3 4 4 4

Kota Depok 3 3 3 3 3

Tangerang 4 4 4 4 4

Kota Tangerang 4 4 3 3 3

DAS Ciliwung DS 3 3 3 3 3

Sumber : diolah dari data BPS, 2014

Tingkat kerentanan penduduk terhadap ketergantungan

lahan di DAS Ciliwung DS relatif tidak berubah. Namun

penyelisikan lanjut menunjukkan Kota Bekasi dan Tangerang

cukup dinamis. Pada awalnya Kota Tangerang rentan penduduk-

nya terhadap lahan, namun sejak tahun 2011 tingkat

ketergantungannya turun menjadi agak rentan. Perkembangan

perekonomian yang tidak berbasis pada lahan telah mengubah

kerentanan penduduk terhadap lahan di Kota Tangerang. Hal

yang hampir sama terjadi di Kota Bekasi, dimana awalnya Kota

Bekasi rentan penduduknya tergantung pada lahan. Pada tahun

Page 88: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

59

2010, kota ini mulai turun kerentanannya. Namun perkembangan

ekonomi berbasis industri di daerah yang padat penduduk

membuat kota Bekasi relatif rentan kembali. Perkembangan

dinamika yang terjadi menunjukkan bahwa mungkin secara

keseluruhan DAS relatif sedikit perubahan kerentanan yang terjadi

namun pada tingkat kabupaten kota relatif dinamis

perkembangannya.

3.1.4. Kerentanan Ekonomi Masyarakat

Kerentanan ekonomi merupakan interaksi antara

pendapatan dengan pertumbuhan ekonomi. Pendapatan sendiri

merupakan besaran pendapatan yang dibandingkan dengan garis

kemiskinan, dimana semakin besar rasio pendapatan terhadap

kemiskinan mengindikasikan bahwa DAS tersebut relatif tidak

rentan dibandingkan dengan daerah-daerah yang sebagian besar

penduduknya miskin. Hasil perhitungan kerentanan ekonomi

disajikan Tabel III-18.

Tabel III-18. Kerentanan ekonomi kabupaten kota di DAS Ciliwung DS

Kabupaten/Kota

Rasio pendapatan kemiskinan

Pertumb. ekonomi

Skala Kerentanan

Keterangan

Jakarta Selatan 21,1 6,2 2 Sedikit rentan

Jakarta Timur 16,6 6,1 2 Sedikit rentan

Jakarta Pusat 70,7 6,4 1,5 Tidak rentan

Jakarta Barat 17,1 6,2 1,5 Tidak rentan

Jakarta Utara 29,6 5,8 2 Sedikit rentan

Bogor 6,4 6,0 2 Sedikit rentan

Sukabumi 3,4 4,7 2,5 Sedikit rentan

Cianjur 3,5 4,7 2,5 Sedikit rentan

Bekasi 10,2 6,1 2 Sedikit rentan

Kota Bogor 4,4 5,9 2 Sedikit rentan

Kota Bekasi 3,7 6,8 1,5 Tidak rentan Kota Depok 2,2 6,9 1,5 Tidak rentan

Page 89: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

60

Kabupaten/Kota Rasio

pendapatan kemiskinan

Pertumb. ekonomi

Skala Kerentanan

Keterangan

Tangerang 4,0 6,1 2 Sedikit rentan

Kota Tangerang 8,6 5,9 2 Sedikit rentan

DAS Ciliwung DS 11,8 6,0 2 Sedikit rentan

Sumber : diolah dari data BPS, 2014

Secara keseluruhan DAS Ciliwung DS tergolong sedikit rentan

secara ekonomi. Hal ini ditunjukkan dengan skala kerentanan

ekonomi sebesar 2. Sebanyak 10 (71%) kabupaten kota di DAS

Ciliwung DS tergolong sedikit rentan dan sebanyak 4 (29)

kabupaten tergolong tidak rentan. Tingkat kerentanan ekonomi di

DAS Ciliwung DS tergolong kategori rendah. Kerentanan ekonomi

bersifat dinamis sesuai perkembangan ekonomi dan kondisi

daerahnya. Kerentanan dinamis ekonomi di DAS Ciliwung DS

disajikan Tabel III-19.

Tabel III-19. Kerentanan dinamis ekonomi di DAS Ciliwung DS

Kabupaten/Kota Tipologi Ekonomi

2009 2010 2011 2012 2013

Jakarta Selatan 2 1,5 1,5 1,5 2

Jakarta Timur 2,5 2 2 1,5 2

Jakarta Pusat 2 1,5 1,5 1,5 1,5

Jakarta Barat 2 2 2 1,5 1,5

Jakarta Utara 2,5 2 1,5 2 2

Bogor 2,5 2 2 2 2

Sukabumi 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5

Cianjur 2,5 2,5 2,5 2 2

Bekasi 2 2 2 2 2

Kota Bogor 2 2 2 2 2

Kota Bekasi 2,5 2 1,5 1,5 1,5

Kota Depok 2 1,5 1,5 1,5 1,5

Tangerang 2 1,5 1,5 2 2

Kota Tangerang 2 1,5 1,5 1,5 2

Page 90: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

61

Kabupaten/Kota Tipologi Ekonomi

2009 2010 2011 2012 2013

DAS Ciliwung DS 2 2 2 2 2

Sumber : diolah dari data BPS, 2014

Kerentanan ekonomi DAS Ciliwung DS sedikit rentan dalam

beberapa tahun. Namun kerentanan ekonomi tiap tahun di DAS

Ciliwung DS setiap kabupaten berubah tergantung pada

perubahan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi. Beberapa

daerah mengalami peningkatan dan penurunan tingkat

kerentanan ekonomi DAS sesuai perkembangan dan kondisi yang

terjadi. Terdapat kecenderungan belum berubahnya tingkat

kerentanan ekonomi di DAS Ciliwung DS selama 5 tahun ini.

3.1.5. Kerentanan Sosial Ekonomi

Metode karakterisasi sosek DAS disusun sebagai hasil sintesa

interaksi antara kerentanan penduduk dan kerentanan ekonomi.

Hasil analisis karakterisasi kerentanan sosial ekonomi DAS

Ciliwung DS disajikan Tabel III-20.

Tabel III-20. Karakterisasi Kerentanan sosial ekonomi DAS Ciliwung DS

Kabupaten/Kota Kerentanan penduduk

Kerentanan ekonomi

Tipologi Sosial ekonomi

Keterangan

Jakarta Selatan 3 2 2,5 Sedikit rentan

Jakarta Timur 3 2 2,5 Sedikit rentan

Jakarta Pusat 3 1,5 2,25 Sedikit rentan

Jakarta Barat 3 1,5 2,25 Sedikit rentan

Jakarta Utara 4 2 3 Agak rentan

Bogor 4 2 3 Agak rentan

Sukabumi 3 2,5 2,75 Agak rentan

Cianjur 3 2,5 2,75 Agak rentan

Bekasi 4 2 3 Agak rentan

Kota Bogor 3 2 2,5 Sedikit rentan

Kota Bekasi 4 1,5 2,75 Agak rentan

Page 91: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

62

Kabupaten/Kota Kerentanan penduduk

Kerentanan ekonomi

Tipologi Sosial ekonomi

Keterangan

Kota Depok 3 1,5 2,25 Sedikit rentan

Tangerang 4 2 3 Agak rentan

Kota Tangerang 3 2 2,5 Sedikit rentan

DAS Ciliwung DS 3 2 2,5 Sedikit rentan

Sumber : diolah dari data BPS, 2014

Karakterisasi sosial ekonomi DAS Ciliwung DS tergolong

sedikit rentan (nilai 2) dengan kerentanan penduduk agak rentan

dan kerentanan ekonomi sedikit rentan. Sebanyak 50 % kabupaten

kota di DAS Ciliwung DS tergolong sedikit rentan (1,7—2,5) dan

50% sisanya agak rentan (2,6–3,4). Tingkat kerentanan sosial

ekonomi berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat

yang terjadi. Hasil analisis tipologi dinamis sosial ekonomi DAS

Ciliwung DS disajikan Tabel III-21.

Tabel III-21. Tipologi dinamis sosial ekonomi DAS Ciliwung DS

Tahun

Kabupaten/Kota 2009 2010 2011 2012 2013

Jakarta Selatan 2,5 2,25 2,25 2,25 2,5

Jakarta Timur 2,75 2,5 2,5 2,25 2,5

Jakarta Pusat 2,5 2,25 2,25 2,25 2,25

Jakarta Barat 2,5 2,5 2,5 2,5 2,25

Jakarta Utara 3,25 3 2,75 3 3

Bogor 3,25 3 3 3 3

Sukabumi 2,75 2,75 2,75 2,75 2,75

Cianjur 2,75 2,75 2,75 2,5 2,75

Bekasi 3 3 3 3 3 Kota Bogor 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5

Kota Bekasi 3,25 2,5 2,75 2,75 2,75

Kota Depok 2,5 2,25 2,25 2,25 2,25

Tangerang 3 2,75 2,75 3 3

Kota Tangerang 3 2,75 2,25 2,25 2,5

Page 92: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

63

Tahun

Kabupaten/Kota 2009 2010 2011 2012 2013

DAS Ciliwung DS 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5

Sumber : diolah dari data BPS, 2014

Pada tingkat DAS Ciliwung DS belum terjadi perubahan

tingkat kerentanan sosial ekonomi yang signifikan, dimana DAS

Ciliwung DS selama 5 tahun masih tergolong sedikit rentan secara

sosial ekonomi. Namun analisis per kabupaten/kota di DAS

Ciliwung DS menunjukkan dinamika yang beragam. Terdapat

beberapa kabupaten dengan dinamika tingkat kerentanan

berubah-ubah sesuai perubahan yang terjadi seperti kota Jakarta

(Utara, Selatan, Timur, Barat, Pusat), Bogor, Depok, Cianjur dan

sebagainya. Sedangkan Bekasi, Sukabumi dan Kota Bogor relatif

tidak berubah tingkat kerentanannya. Perubahan kerentanan

mengindikasikan pertumbuhan dan perubahan sosial ekonomi

yang terjadi baik pada kerentanan penduduk maupun kerentanan

ekonomi. Hasil tipologi per kabupaten dan DAS berubah sesuai

interaksi yang terjadi (Tabel III-22).

Tabel III-22. Tingkat kerentanan dinamis sosial ekonomi DAS

Ciliwung DS

Kabupaten/Kota Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

Jakarta Selatan

Sedikit rentan Sedikit rentan Sedikit rentan Sedikit rentan Sedikit rentan

Jakarta Timur Agak rentan Sedikit rentan Sedikit rentan Sedikit rentan Sedikit rentan

Jakarta Pusat Sedikit rentan Sedikit rentan Sedikit rentan Sedikit rentan Sedikit rentan

Jakarta Barat Sedikit rentan Sedikit rentan Sedikit rentan Sedikit rentan Sedikit rentan

Jakarta Utara Agak rentan Agak rentan Agak rentan Agak rentan Agak rentan

Bogor Agak rentan Agak rentan Agak rentan Agak rentan Agak rentan

Sukabumi Agak rentan Agak rentan Agak rentan Sedikit rentan Agak rentan

Cianjur Agak rentan Agak rentan Agak rentan Sedikit rentan Agak rentan

Bekasi Agak rentan Agak rentan Agak rentan Agak rentan Agak rentan

Page 93: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

64

Kabupaten/Kota Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

Kota Bogor Sedikit rentan Sedikit rentan Sedikit rentan Sedikit rentan Sedikit rentan

Kota Bekasi Agak rentan Sedikit rentan Agak rentan Agak rentan Agak rentan

Kota Depok Sedikit rentan Sedikit rentan Sedikit rentan Sedikit rentan Sedikit rentan

Tangerang Agak rentan Agak rentan Agak rentan Agak rentan Agak rentan

Kota Tangerang Agak rentan Agak rentan Sedikit rentan Sedikit rentan Sedikit rentan

DAS Ciliwung DS Sedikit rentan Sedikit rentan Sedikit rentan Sedikit rentan Sedikit rentan

Sumber : diolah dari data BPS, 2014

Secara sosial ekonomi DAS Ciliwung DS tergolong DAS yang

sedikit rentan, sebaran tingkat kerentanan per kabupaten dilihat

pada Tabel III-22. Dinamika yang terjadi di DAS Ciliwung DS

menunjukkan perubahan antara agak rentan sampai sedikit

rentan. Jakarta Timur dan Kota Tanggerang merupakan Kota yang

mengalami kemajuan dengan terjadinya penurunan kerentanan

sosial ekonomi dari agak rentan menjadi sedikit rentan secara

konsisten selama 5 tahun ini.

3.2. Isu Utama

Berdasarkan hasil karakterisasi pada DAS Ciliwung DS terlihat

bahwa daerah yang mempunyai tingkat kerentanan lahan tinggi

dan sangat tinggi mayoritas terdapat di DAS Ciliwung Hulu dan

Tengah yang termasuk wilayah administrasi Kabupaten Bogor.

Daerah tersebut juga merupakan pemasok air banjir (17%) sebagai

akibat jumlah curah hujan yang tinggi dengan rata-rata hujan

tahunan 3.721 mm/tahun. Pada daerah hulu selain curah hujan

yang memang tinggi, juga disebabkan pertambahan lahan untuk

pemukiman sehingga daerah untuk meresapkan air hujan yang

jatuh berkurang. Berkurangnya situ-situ yang dahulu berfungsi

untuk penampung air hujan juga mempunyai andil yang besar

terhadap terjadinya banjir. Situ yang ada sebelumnya berjumlah

Page 94: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

65

204 (tahun 2007) dan tahun 2010 tinggal 180 buah (Ditjen

Sumberdaya Air, 2013).

Disamping DAS Ciliwung Hulu dan Tengah, pemasok air

banjir yang cukup besar lainnya adalah DAS Kali Angke (19%) dan

DAS Kali Krukut (13%). Oleh karena pasokan air yang cukup tinggi

dari Hulu dan Tengah DAS Ciliwung DS dan Kota Jakarta yang

terletak di bawahnya datar akan mudah mengalami kebanjiran.

Jika ditelaah lebih jauh penyebab banjir di bagian hilir adalah

perkembangan pemukiman dan kurangnya saluran drainase.

Jumlah penduduk yang meningkat pesat membuat

perubahan penutupan lahan menjadi pemukiman juga meningkat

luas dan pertumbuhannya. Hal ini didukung hasil analisis Susandi

(2013) yang menunjukkan pada tahun 1972 kota Jakarta masih

sedikit pemukiman, namun pada tahun 2002 sudah hampir semua

tertutup pemukiman (Gambar III-10). Pertumbuhan pemukiman

tersebut tidak diikuti dengan pengembangan saluran drainase

yang baik dan mencukupi sehingga pada saat hujan membuat

banjir terjadi. Upaya pembangunan Banjir Kanal Barat sudah tidak

mampu lagi menampung volume air banjir sejak tahun 1973.

Kapasitas saluran drainase berkurang karena pemukiman, sampah,

dan sedimentasi. Disamping itu juga menurunnya kapasitas

tampung rawa. Jadi karakteristik dasar DAS Ciliwung DS adalah

(1) tingginya pasokan air di daerah hulu, (2) bentuk lahannya yang

datar rendah, dan (3) pemukiman padat dengan masyarakat yang

tidak sadar lingkungan. Ketiga hal inilah yang menjadi penyebab

“takdir sejarah” Jakarta selalu terkena banjir sampai saat ini. Hasil

analisis karakteristik DAS sejalan dengan kenyataan yang terjadi,

penelaahan literatur yang ada dan berita-berita media massa

bahwa DAS Ciliwung DS merupakan DAS yang selalu menimbulkan

bencana banjir di Jakarta dan sekitarnya sejak jaman penjajahan

Belanda hingga saat ini. Selain itu terdapat kecenderungan banjir

Page 95: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

66

yang terjadi mempunyai frekuensi, luasan wilayah kebanjiran, dan

tingkat kerugian yang semakin meningkat.

Sumber : Armi Susandi, DNPI, CC Vulnerability in Jkt

Gambar III-10. Perkembangan penutupan lahan di Jakarta

(Susandi, 2013)

Berdasarkan catatan sejarah, pada tahun 1878 kota Jakarta

(Batavia) mengalami banjir sebagai akibat meluapnya sungai

Ciliwung karena hujan yang terjadi secara beruntun selama 40 hari

(Cahayahati, 2012). Selanjutnya, banjir juga terjadi pada tahun

1918, 1919, 1923, 1931, 1932, dan 1933. Banjir di Jakarta masih

terus terjadi setelah kemerdekaan RI yaitu pada dekade 1950 sd

1970. Sejak 1970-an frekuensi terjadinya banjir semakin

meningkat. Hal tersebut dikarenakan semakin meningkatnya

jumlah penduduk dan pembangunan yang menyebabkan alih

Page 96: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

67

fungsi lahan dari hutan ke pertanian dan pemukiman. Sebagai

ilustrasi, pemukiman atau daerah urban di tahun 2008 menempati

47,6% dari luasan DAS Ciliwung DS, dan pada tahun 2030

diperkirakan dapat mencapai sebesar 71% dari luas DAS (Susandi,

2013).

Perubahan penggunaan lahan tersebut telah menyebabkan

terjadinya perubahan debit banjir. Beberapa penelitian seperti

yang dilakukan Nedeco-PBJR (1973) dalam Pawitan (2004),

mengestimasi debit banjir 2-tahunan sebesar 100 m3/detik dan

debit banjir 25-tahunan sebesar 200 m3/detik. Namun dinyatakan

bahwa nilai estimasi tersebut telah meningkat sejalan dengan

perubahan penggunaan lahan yang terjadi dalam tiga dasawarsa

terakhir ini. Lebih jauh dikatakan bahwa debit banjir 100 tahunan

diperkirakan telah meningkat dari 370 m3/detik (1973) menjadi

570 m3/detik (2000) (Pawitan, 2004). Banjir besar yang terjadi

pada tahun 2007 telah menggenangi areal seluas 232 km2 (45%

luas DKI) dan menyebabkan 320.000 jiwa mengungsi dan 80 orang

meninggal dunia (BPDAS Citarum-Ciliwung, 2007) dengan

perkiraan kerugian yang ditimbulkan sekitar 5,16 trilyun rupiah

(Ratnaningsih, 2013).

Penanganan banjir Jakarta telah diupayakan oleh

pemerintah pusat dengan pemerintah daerah yaitu dengan Pemda

Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Tangerang dan Kota Depok.

Kerjasama antar daerah tersebut diprakarsai oleh Biro Tata

Pemerintahan, Pemda DKI dan khusus kerjasama dengan

beberapa Kota dan Kabupaten di atas dilakukan oleh Sub Bagian

Perbatasan, sedangkan kerjasama antar propinsi dilakukan oleh

Sub Bagian Propinsi (BPTKPDAS, 2013). Hasil penelitian BPTKPDAS

(2013) menunjukkan bahwa kerjasama tersebut di atas diwujud-

kan dalam bentuk bantuan pembiayaan ke Pemerintah di daerah

hulu DAS Ciliwung DS yang didasarkan pada Pergub DKI No. 27

tahun 2011 dan diperbaharui dengan Pergub DKI No. 62 tahun

Page 97: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

68

2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 127

Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pemberian Hibah, Bantuan Sosial

dan Bantuan Keuangan yang Bersumber dari Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Daerah. Sebelumnya bantuan dalam

bentuk hibah sudah dilaksanakan sebelum tahun 2009.

Oleh karena DAS Ciliwung Hulu dan Tengah yang perlu ditata

kembali untuk pengendalian banjir Jakarta, pada tahun 2012

Pemda DKI Jakarta mengucurkan dana bantuan pembangunan

sebesar Rp. 4,1 milyar. Dana tersebut digunakan untuk

membangun 600 sumur resapan dan pelurusan sungai yang

mengalir ke Situ Cikaret (BPTKPDAS. 2013). Penanggung jawab

kegiatan pembuatan sumur resapan adalah Dinas Pertanian dan

Kehutanan sedangkan pelurusan sungai dilakukan oleh Dinas Jasa

Marga dan Sumberdaya Air.

Pada tahun 2015 Pemda DKI Jakarta menyediakan dana

hibah sebesar Rp.358 milyar. Dana hibah ini diharapkan dapat

digunakan untuk mengurangi banjir dan kemacetan lalu lintas di

Jakarta. Perincian penerima dana hibah ini adalah sebagai berikut:

Kabupaten Bogor Rp.67,4 milyar, Kota Tangerang Rp. 100 milyar,

Kota Bekasi Rp.98,1 milyar, Kota Tangerang Selatan Rp 74,8 milyar,

Kabupaten Tangerang Rp. 17,7 milyar, sedangkan Kota Bogor, Kota

Depok, dan Kabupaten Bekasi belum mengajukan anggaran. Selain

dari pemerintah, anggaran untuk pembangunan lingkungan hidup

termasuk penanggulangan banjir Jakarta juga berasal dari CSR PT.

Semen Cibinong dan PT. Antam (tambang emas).

Pemerintah Daerah Kabupaten/kota juga aktif dalam upaya

penanggulangan banjir ini diantaranya kegiatan konservasi air oleh

Badan Lingkungan Hidup Kota Bogor berupa pembuatan sumur

resapan, retensi air, dan biopori. Hal tersebut didukung pula

dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Dinas Pengawasan

Bangunan dan Pemukiman bahwa setiap bangunan seluas 200 m2

Page 98: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

69

diwajibkan untuk membuat 1 sumur resapan berkedalaman

2 – 2,5 m. Di Kota Depok, berdasarkan Perda No. 3 tahun 2006

tentang Ijin Mendirikan Bangunan juga menetapkan bahwa setiap

orang yang mengajukan ijin mendirikan bangunan harus membuat

1 biopori setiap 9 m2 lahan yang akan dibangunnya. Selain itu,

Kota Depok juga merencanakan membangun Ruang Terbuka Hijau

seluas 20-30% dari luas Kota Depok.

3.3. Tujuan Restorasi

3.3.1. Tujuan

Restorasi DAS Ciliwung DS ditujukan untuk mengurangi

banjir di Jakarta dan sekitarnya. Oleh karena pertambahan

penduduk yang sangat pesat dan diikuti pembangunan di segala

sektor yang cukup tinggi, restorasi DAS Ciliwung DS tidak bisa

dikembalikan seperti kondisi ideal seperti semula. Oleh karena itu

dalam merestorasi harus ada kriteria dan indikator yang dituju.

Berdasarkan PP. No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan DAS

telah dikelompokkan kondisi DAS menjadi (1) DAS yang

dipertahankan dimana kondisi DAS masih bagus dan (2) DAS yang

harus dipulihkan daya dukungnya sebagai akibat terjadinya

degradasi. Lebih rinci dalam Permenhut No. 61 Tahun 2014

tentang Monev Pengelolaan DAS telah ditetapkan kriteria DAS

yang baik daya dukungnya dengan mempertimbangkan aspek tata

air, lahan, dan sosek kelembagaan.

3.3.2. Sasaran Restorasi

Sasaran yang hendak dicapai dalam restorasi DAS Ciliwung

DS adalah terwujudnya DAS yang daya dukungnya baik

berdasarkan kriteria yang tercantum dalam Permenhut No. 61

Tahun 2014.

Page 99: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

70

3.3.3. Kondisi yang diinginkan

Kondisi DAS Ciliwung DS yang mempunyai daya dukung baik

dengan kriteria seperti yang tercantum dalam Tabel III-23.

Tabel III-23. Kriteria daya dukung DAS yang tergolong baik menurut Permehut No. 61 Tahun 2014.

Kriteria Sub-kriteria Nilai

Tata air Koefisien Regim Sungai (KRS) < 50

Koefisien Aliran Tahunan < 0,3

Sedimen < 10 ton/ha/th

Lahan Persentase Lahan Kritis< 10 %, < 10%

Persentase Penutupan Vegetasi >60 %

Indeks erosi < 1

Sosial ekonomi Keberadaan dan penegakan aturan

Dipraktekkannya aturan yang ada

3.4. Rencana Tindak

Untuk dapat merencanakan tindakan-tindakan apa saja yang

diperlukan, harus dilakukan sinkronisasi antara kondisi penutupan

lahan yang ada (existing landcover) (Tabel III-4), kelas Kemampuan

Penggunaan Lahan (Tabel III-5), dan arahan fungsi yang ada (Tabel

III-3). Hal ini agar upaya yang akan dilakukan sesuai dengan

prioritas permasalahan dan arahan fungsinya. Berdasarkan

kesesuaian antara penggunaan lahan dengan kelas KPL, masih

dijumpai penggunaan lahan untuk pertanian lahan kering dalam

hal ini tegalan pada lahan yang tergolong kelas KPL VII, dimana

pada kelas VII seharusnya lahan diperuntukkan untuk hutan

produksi terbatas.

Tabel III-24 menyajikan beberapa contoh penutupan lahan

yang kurang sesuai dengan kelas KPL dan arahan fungsi lahannya

yang berada pada lahan yang rentan dan sangat rentan terhadap

erosi atau degradasi. Pada tabel tersebut terlihat masih ada

tegalan pada areal hutan produksi maupun Kawasan Suaka dan

Konservasi Pelestarian Alam (KSPA). Lokasi-lokasi tersebut yang

nantinya harus diprioritaskan untuk ditangani.

Page 100: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

71

Tabel III-24. Beberapa contoh penutupan lahan yang kurang sesuai dengan arahan fungsi lahan pada kelas Kemampuan Penggunaan Lahan VIIg dan VIIs.

Arahan fungsi APL HP KSPA

Tingkat Kerentanan Rentan

Sangat rentan Rentan

Sangat rentan Rentan

Sangat rentan

Kelas KPL VIIg dan VIIs

Ciliwung Hulu

Belukar/Semak 430,1 20,1 440

Pemukiman 307,8 -

Rumput/Tanah kosong 6,3 0,6

Sawah Tadah Hujan 116,1

Tegalan/Ladang 1006,7 57,3 8,3

Ciliwung Tengah

Rumput/Tanah kosong 0,9

Sawah Irigasi 20,7

Sawah Tadah Hujan 30,0 0,5

Tegalan/Ladang 211,6

Rencana tindak yang bersifat indikatif untuk restorasi DAS

Ciliwung DS yang disertai dengan penguatan kelembagaan berikut

jenis, lokasi, biaya, tata waktu dan lembaga yang bertanggung

jawab disusun dalam suatu matrik rencana tindak. Tabel matrik

rencana tindak tersebut disajikan pada Lampiran 4.

Rencana tindak yang disarankan dalam buku ini mencakup 4

(empat) aspek, yaitu aspek perlindungan DAS, penanggulangan

bencana, pengembangan serta penguatan kelembagaan (Pegram

et al., 2013). Perbedaan yang mendasar dari aspek perlindungan

DAS dan penanggulangan bencana adalah pada tujuan

Page 101: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

72

melaksanakan restorasi tersebut. Untuk aspek perlindungan DAS,

tujuan restorasi lebih diarahkan pada melindungi DAS dari erosi

dan sedimentasi. Sedangkan penanggulangan bencana lebih

diarahkan pada memperbaiki kerusakan lahan yang disebabkan

oleh bencana. Jenis kegiatan konservasi tanah yang dipilih untuk

kedua aspek di atas dapat sama.

3.4.1. Aspek perlindungan DAS

Aspek perlindungan DAS lebih mengutamakan agar tidak

terjadi penurunan daya dukung DAS. Sesuai dengan UU No. 37

tahun 2014 tentang konservasi tanah dan air, daya dukung DAS

dapat ditingkatkan dengan melakukan kegiatan konservasi tanah

dan air. Sebagai contoh untuk melindungi DAS dari bahaya banjir,

pada daerah hulu dipilih kegiatan konservasi tanah yang pada

prinsipnya memperbanyak air yang masuk ke dalam tanah agar

hanya sebagian kecil air hujan yang jatuh mengalir ke daerah hilir.

Perlakuan konservasi tanah (kontan) yang diterapkan

didasarkan kepada Permenhut No.70 Tahun 2008 tentang

Pedoman Teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan, yang meliputi

sumur resapan, embung, rorak, teras, Dam Penahan (DPn), Dam

Pengendali (DPi). Pembuatan embung harus menghindari lokasi

yang berpotensi longsor. Lokasi penentuan kontan didasarkan

kepada hasil analisis antara arahan fungsi lahan, kelas

Kemampuan Penggunaan Lahan, dan kondisi penutupan lahan dan

hasilnya disampaikan dalam Tabel III-25. Data yang disampaikan

dalam tabel tersebut merupakan areal yang kemampuan

penggunaan lahannya tergolong kelas VII, namun dipergunakan

sebagai tegalan. Khusus tegalan pada kawasan APL, maka

disarankan untuk merubah menjadi agroforestry, walaupun

seharusnya hutan produksi terbatas. Untuk pembuatan biopori

dan sumur resapan dilakukan pada pemukiman yang ada di hulu

dan tengah DAS.

Page 102: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

73

Gambar III-11 memperlihatkan contoh lokasi pembuatan

agroforestry pada tegalan yang berada pada kelas KPL VII serta

pembuatan biopori dan sumur resapan pada pemukiman padat

penduduk. Posisi dimana perlakuan-perlakuan teknik kontan harus

diterapkan disajikan dalam peta Gambar III-12.

Tabel III-25. Perlakuan yang diterapkan di daerah Hulu dan Tengah DAS

Penutupan lahan

Fungsi/luas Perlakuan Efektivitas

pengurangan banjir Jakarta

Tegalan - APL (1218 ha)

- Sistem agroforestri - Embung searah kontur

ukuran 1 x 10 m, jarak embung dalam kontur 10 m dan sejajar kontur 30m

- Agroforestry dan embung dengan jumlah 15 buah/ha, efektivitas 0,02%

- Hutan Produksi (57 ha)

- Rorak ukuran 1 x 0,25 x 0,30m, Jarak rorak sejajar 5m dan dalam kontur 10 m

- Jumlah rorak 173/ha, efektivitas 0,002%

- Dam Pengendali (101 buah)

- Efektivitas 0,14 %

- Dam Penahan (250 buah)

- Efektivitas 0,01 %

- KSPA (8 ha) - Reboisasi dengan jenis lokal

- Reboisasi dengan jenis lokal

Pemukiman - Pemukiman & gedung u/ biopori (53.131 ha)

- Biopori, diameter 10 cm dan dalam 1 m.

- Efektivitas 0,38% - Jumlah biopori/ha:

1000 buah

- Pemukiman & gedung u/ sumur resapan (53.131 ha)

- Sumur resapan volume 6,075 m3

- Jumlah sumur 70/ha - Efektivitas 32,34%

Semak APL (430 ha) - Rorak ukuran 1 x 0,25 x 0,30m, Jarak rorak sejajar 5m dan dalam kontur 10m

- Jumlah rorak 173/ha - Efektivitas 0,01%

- Situ/rawa sebanyak 60 buah di Kab Bogor, Kota bogor dan Kota Depok

- Efektivitas 1,48%

Page 103: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

74

Gambar III-11. Contoh lokasi untuk pembuatan agroforestry dan embung (kiri) serta biopori dan sumur resapan (kanan) (Foto: T.M. Basuki, 2013)

Gambar III-12. Teknik kontan yang diterapkan bagian Hulu dan Tengah DAS Ciliwung DS

Total efektivitas pengurangan banjir Jakarta dengan beberapa perlakuan di Ciliwung Hulu dan Tengah sebesar: 22,17%

Page 104: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

75

3.4.2. Aspek Penanggulangan Bencana

Untuk penanggulangan bencana di DAS Ciliwung DS dapat

dilakukan antara lain; (1) konservasi tanah dan air pada daerah

hulu dan tengah DAS, (2) peningkatan ruang terbuka hijau,

(3) peningkatan kapasitas drainase pada daerah hilir DAS dan

(4) peningkatan kapasitas polder.

1. Kegiatan konservasi tanah dan air di hulu dan tengah

Untuk kegiatan konservasi tanah dan air di daerah hulu dan

tengah dilakukan melalui pembuatan rorak atau jebakan air

pada lahan hutan, pembuatan embung dan dam (pengendali

dan penahan) di lahan pertanian, pembuatan sumur resapan di

kawasan pemukiman dan pembangunan kolam resapan di

kawasan industri dan perkantoran. Dari pembuatan bangunan

konservasi air di DAS Ciliwung bagian hulu dan tengah, sumur

resapan yang mempunyai efektivitas paling tinggi, dan yang

paling kecil adalah dam penahan (DPn). Tabel III-26

memperlihatkan jenis, volume, efektivitas dan biaya

konservasi air di daerah hulu dan tengah.

Tabel III-26. Jenis, volume, efektivitas dan biaya konservasi air

Kegiatan konservasi tanah Volume (unit)

Efektivitas (%)

Biaya (x Rp. juta)

1. Sumur resapan 3.719.148 32,34 11.157.444,0 2. Situ (Kab Bogor, Kota

Bogor, Kota Depok) 60 1,48 --

3. Biopori 53.131.000 0,38 531.310,0 4. Dam Pengendali 101 0,14 19.761,8 5. Rorak 84.251 0,02 379,1 6. Embung 18.270 0,02 13.340,7 7. Dam Penahan 250 0,01 4.737,5

Jumlah 34,39 11.726.973,1

Pembuatan sumur resapan, biopori, rorak, embung, dam

penahan dan pengendali serta mengintensifkan situ-situ yang

Page 105: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

76

ada pada DAS Ciliwung Hulu dan Tengah diperkirakan volume

banjir Jakarta dapat dikurangi sebesar 34,39%. Dana yang

dibutuhkan untuk kegiatan tersebut sebesar Rp. 11 trilyun.

2. Peningkatan ruang terbuka hijau

Ruang terbuka hijau memungkinkan air hujan meresap ke

dalam tanah. Peningkatan ruang terbuka hijau dilakukan

dengan cara pembuatan hutan kota, taman-taman di komplek

perumahan, perkantoran, dan pabrik-pabrik. Kegiatan ini

dapat dilakukan oleh pemerintah, swasta dan melibatkan

partisipasi masyarakat.

3. Peningkatan kapasitas drainase di daerah hilir

Untuk daerah hilir atau wilayah yang rawan kebanjiran

pembuatan saluran dan pengaktifan drainase mutlak

diperlukan karena saluran yang ada terlihat sudah tidak dapat

menampung debit yang diestimasi terjadi. Selain itu perlu

dilakukan pembersihan sampah dari sungai-sungai, karena hal

ini juga mengurangi daya tampung sungai (Gambar III-13).

Gambar III-13. Sampah di pintu air Manggarai (Foto: T.M.

Basuki, 2013)

Page 106: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

77

0

100

200

300

400

500

600

700

800

De

bit

(m

3/d

t)

Rencana

Existing

Sumber: Ditjen Sumber Daya Air, 2002

Gambar III-14. Perbandingan saluran yang ada dengan prediksi debit yang akan terjadi

4. Peningkatan kapasitas polder

Polder dibutuhkan untuk menampung air yang tidak dapat

dialirkan terutama di daerah hilir. Selain pembangunan polder

baru, revitalisasi polder lama sehingga lebih efektif dalam

menampung air menjadi prioritas yang dapat dilakukan. Tidak

kalah pentingnya adalah pemeliharaan polder dan pelibatan

masyarakat sekitar dalam menjaga daya tampung polder.

3.4.3. Aspek Pengembangan/Pemanfaatan

Sungai Ciliwung dapat dikembangkan dan dimanfaatkan

untuk berbagai keperluan antara lain:

1. Pemanfaatan embung-embung untuk budidaya ikan air tawar

Embung dapat dimanfaatkan terutama di bagian hulu untuk

pengembangan budidaya ikan air tawar. Selain dapat

memenuhi kebutuhan gizi rumah tangga petani,

pengembangan ikan air tawar ini dapat meningkatkan ekonomi

masyarakat.

Page 107: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

78

2. Pengelolaan air untuk sumber bahan baku air minum

Sungai Ciliwung yang mengalir membelah kota Jakarta

memiliki potensi besar sebagai salah satu sumber bahan baku

air minum. Namun karena kualitas air Sungai Ciliwung yang

buruk mengakibatkan biaya operasional pengolahan air baku

menjadi air bersih yang layak relatif mahal sehingga belum

dapat dimanfaatkan secara optimal oleh perusahaan air

minum. Oleh karenanya sebagian besar sumber bahan baku

perusahaan air minum di Jakarta berasal dari Sungai Citarum.

Meskipun demikian, air sungai Ciliwung masih dimanfaatkan

oleh masyarakat di pinggir sungai untuk kebutuhan minum,

mandi, cuci dan kakus. Demikian juga dengan masyarakat

miskin perkotaan Jakarta yang tinggal di daerah kumuh.

Meskipun kurang layak dan kurang higenis, masyarakat miskin

tidak mempunyai pilihan lain sehingga tetap memanfaatkan air

tersebut.

3. Pengendalian banjir Jakarta

Pengembangan Sungai Ciliwung untuk pengendalian banjir

Jakarta sangat diperlukan. Dengan melakukan konservasi air di

wilayah hulu dan tengah serta perbaikan drainase di wilayah

hilir akan dapat mengurangi banjir di Jakarta. Konservasi di

Ciliwung hulu dan tengah meliputi pembuatan sumur resapan,

embung, rorak, Dam Penahan, Dam Pengendali, serta

pengaktifan situ-situ yang ada termasuk kegiatan-kegiatan

yang dilakukan untuk mengurangi volume air dari hulu.

4. Pengelolaan kualitas air

Salah satu persoalan sungai Ciliwung adalah kualitas air yang

rendah. Sungai Ciliwung banyak dijadikan sebagai tempat

pembuangan limbah rumah tangga dan limbah industri

sehingga menurunkan kualitas air sungai Ciliwung. Pengelolaan

kualitas air ini seyogyanya dilakukan mulai dari hulu sampai

Page 108: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

79

hilir, terutama yang berasal dari industri-industri yang

menjadikan sungai sebagai pembuangan limbahnya.

5. Pengelolaan Sungai Ciliwung sebagai wisata

Sungai Ciliwung berpotensi besar dikembangkan sebagai

tempat wisata. Potensi alam dan sejarah panjang wilayah di

sekitar Ciliwung sangat menarik untuk dikunjungi.

Pengemasan potensi ini secara baik dapat mengubah sungai

Ciliwung menjadi lebih baik.

6. Pemanfaatan Sungai Ciliwung sebagai moda transportasi

sungai

Pemerintah DKI Jakarta sudah merencanakan untuk

mengembangkan kembali sungai Ciliwung sebagai alternatif

moda transportasi untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di

Jakarta. Sungai Ciliwung sejak jaman dahulu merupakan jalur

transportasi sungai yang menghubungkan daerah pedalaman

dengan kota di pantai terutama Jakarta.

3.4.4. Aspek Penguatan Kelembagaan

1. Koordinasi Kelembagaan

Salah satu faktor kunci dalam keberlanjutan pengelolaan DAS

Ciliwung adalah pentingnya peningkatan kapasitas koordinasi

(Suwarno, et al., 2011). Pengelolaan DAS dapat berjalan

dengan baik apabila ada koordinasi dan keselarasan antara:

kepentingan kelembagaan, kepentingan para pihak,

kepentingan pemerintah (pusat dan daerah), kepentingan

antara pemerintah dengan masyarakat, kepentingan antara

masyarakat dengan masyarakat, keterlibatan masyarakat

pemangku, masyarakat pemilik dan masyarakat penggarap

sumberdaya DAS.

Berdasarkan PP. 37 Tahun 2012 dan Keppres No 12 Tahun

2012 tentang Penetapan Wilayah Sungai bahwa Daerah Aliran

Page 109: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

80

Sungai (DAS) Ciliwung DS menjadi kewenangan Pemerintah

(pusat). Hal ini disebabkan DAS Ciliwung DS selain merupakan

DAS/Sungai Strategis Nasional, juga DAS Ciliwung DS melewati

beberapa propinsi, yaitu Propinsi Jawa Barat, Daerah Khusus

Ibu Kota (DKI), dan Propinsi Banten, melewati empat belas

kabupaten/kota, dimana yang terluas ada di Kabupaten Bogor

(17,60% dari total luas DAS), dan diikuti oleh Kota Depok

(12,81%) dan Kota Jakarta Timur (12,53%), sedangkan yang

terkecil ada di Kabupaten Sukabumi (0,03%).

Tabel III-27. Wilayah Administrasi yang Dilewati DAS Ciliwung DS

Propinsi Kabupaten/Kota Luas Yang masuk DAS

Persentase

DKI Jakarta Barat 12,368,80 8,19 Jakarta Pusat 5.227,03 3,46

Jakarta Selatan 15.288,71 10,13 Jakarta Timur 18.926,63 12,53 Jakarta Utara 14.789,37 9,80

Jawa Barat Bekasi 2.678,50 1,77 Bogor 26.568,01 17,60

Cianjur 345,39 0,23 Kota Bekasi 9.231,29 6,11 Kota Bogor 5.652,11 3,74 Kota Depok 19.343,51 12,81 Sukabumi 52,01 0,03

Banten Kota Tangerang 8.246,86 5,46 Tangerang 12.228,02 8,10

Total 150.946,25 100

Berdasarkan aspek perwilayahan sungai, DAS Ciliwung DS

memiliki setidaknya 12 anak sungai, yaitu Kali Ciliwung, Kali

Angke, Kali Cakung, Kali Krukut, Kali Pesanggrahan, Kali Buaran

dan kali Sunter. Terkait dengan Kali Ciliwung dapat dibedakan

menjadi Ciliwung Hilir (6.480,28 ha), Kali Ciliwung Tengah

(18.896,41 Ha) dan Kali Ciliwung Hulu (13.234,55 ha).

Page 110: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

81

Kalau dilihat dari perspektif kepemilikan lahan, terdapat tiga

kategori kepemilikan lahan, yaitu lahan negara (perkebunan,

hutan, sungai, dan sebagainya), lahan milik (perumahan, tegal,

sawah, dan sebagainya), dan lahan Hak Guna Usaha

(perkebunan, dan sebagainya). Berdasarkan informasi dari

Wibowo (2013) luas lahan terbangun yang ada di DAS Ciliwung

DS mencapai 55,84%. Untuk lahan milik, berdasarkan

penguasaan dan pengusahaannya dapat dibagi dalam 4 pola

(Wibowo, 2013), yaitu 1). Lahan yang dikuasai dan diusahakan

warga setempat, 2). Lahan yang dikuasai orang lain tetapi

dikelola warga setempat serta mendapatkan hasilnya dan di

gaji, 3). Lahan yang dikuasai orang luar desa, digarap dan

hasilnya untuk warga setempat, 4). Lahan yang dimiliki orang

di luar desa dan hasilnya dimiliki sendiri dengan menggaji

pegawai.

Berdasarkan ilustrasi tersebut di atas, aspek koordinasi

kelembagaan dalam pengelolaan DAS Ciliwung DS merupakan

suatu keniscayaan walaupun dalam operasional lapangan

cukup beragam dan rumit. Hal ini ditambah lagi dengan fakta

bahwa sebagian pemilik lahan, terutama di wilayah hulu

banyak digunakan sebagai tempat peristirahatan, berada

diluar lahan yang dimilikinya (Jakarta) (Wibowo, 2013). Oleh

karena itu, pelibatan perangkat pemerintahan mulai dari

perangkat desa sampai perangkat yang lebih tinggi serta

perangkat hukum yang ada mungkin dapat dilakukan, apalagi

secara peraturan perundangan, pengelolaan DAS dan

pelestarian sumberdaya alam (hutan, tanah dan air) menjadi

kewajiban bagi pemangku dan pemanfaat dari sumberdaya

alam tersebut (UUPA No 5 Tahun 1960, UU No 23 Tahun 2014,

UU No 41 Tahun 1999, PP No 37 Tahun 2012 dan UU No 37

Tahun 2014).

Page 111: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

82

Masyarakat merupakan faktor penentu dan berperan besar

dalam menentukan keberhasilan, kegagalan ataupun

menghambat keberhasilan pengelolaan DAS (SCBFWM, 2012).

Oleh karena itu, koordinasi menjadi penting dalam

kelembagaan pengelolaan DAS, baik dalam hirarki

pemerintahan maupun dalam hirarki masyarakat. Pemerintah

sebagai lembaga yang bertanggungjawab atas kelestarian

sumberdaya alam di DAS harus bisa menumbuhkan sikap dan

kesadaran pentingnya pembangunan berwawasan lingkungan

dan saling membutuhkan satu sama lain (Salim, 1998). Oleh

karena itu hal-hal yang mungkin dapat dilakukan adalah:

- Meningkatkan pemahaman bahwa dalam pengelolaan DAS

membutuhkan partisipasi seluruh parapihak, baik aparatur

pemerintah, masyarakat dan dunia usaha.

- Meningkatkan koordinasi para pemangku kepentingan

dalam pengelolaan DAS.

- Mengembangkan kesadaran lingkungan dikalangan

masyarakat sehingga timbul kesadaran berbuat.

- Meningkatkan pemahaman semua pemangku dan

pemanfaat lahan bahwa setiap aktivitas pemanfaatan

lahan dapat berakibat pada lahan lainnya, perbuatan di

daerah hulu akan berakibat di daerah hilirnya, termasuk

perbuatan pembuangan sampah, pencemaran air dan

erosi.

Untuk itu digunakan pendekatan pembangunan indigenous

development dan tidak terbelenggu kepada pembangunan

yang bersifat top down-bottom up. Pada pembangunan

indigenous development lebih mengutamakan empowerment

bukan participation. Dalam indigenous develompment akan

memunculkan dan mengembalikan rasa kesetiakawanan

komunitas (Tjokrowinoto, 1996).

Page 112: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

83

2. Stakeholder engagement

Sumberdaya alam di DAS merupakan salah satu jenis

sumberdaya yang saling mempengaruhi satu sama lainnya

(common pool resource) (Suwarno, et al., 2011). Pemanfaatan

sumberdaya DAS oleh seseorang dapat mempengaruhi orang

lain. Hubungan ini terlihat jelas pada konteks hidrologi, dimana

pemanfaatan lahan di hulu akan berdampak pada lahan di

hilirnya. Mengingat pentingnya fungsi-fungsi DAS maka dalam

pemanfaatan sumberdaya DAS dibutuhkan suatu kesadaran

(koordinasi) antara parapihak yang terkait dalam DAS tersebut.

Uraian tersebut di atas, menunjukkan bahwa dalam

pengelolaan DAS melibatkan banyak pemangku kepentingan,

baik dari pemerintahan, swasta maupun swadaya masyarakat.

Semua para pemangku kepentingan ini memiliki tujuan dan

kepentingan sendiri-sendiri. Namun demikian yang perlu

disadarkan adalah semua pemangku tidak hanya memiliki hak,

tetapi juga memiliki kewajiban dan tanggungjawab sosial. Oleh

karena itu, untuk mendapatkan pengelolaan DAS yang dapat

mengakomodasi berbagai kepentingan parapihak diperlukan

proses stakeholder engangement.

Runga C. Ford (1993) dalam bukunya “Common Property and

Collective Action in Economic Development” dalam Usman

(2000) mengusulkan konsep common property dalam

penggunaan sumberdaya alam (DAS). Pada dasarnya konsep

ini sudah lama melembaga di sejumlah masyarakat, namun

hilang ketika berkembangnya konsep sumberdaya alam

sebagai faktor produksi. Dalam konsep common property,

terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: Pertama,

para pihak (stateholder), apakah itu masyarakat, birokrat,

politisi, pelaku bisnis, dan sukarelawan, harus dibangun spirit

bahwa sumberdaya alam DAS adalah “milik bersama”. Pada

konsep ini, pihak pemilik bukan tidak boleh menggunakannya,

Page 113: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

84

karena memang miliknya dan juga bukan menjadi open access

property, sehingga setiap orang bebas menggunakannya. Hal

yang perlu ditanamkan adalah bahwa penggunaan

sumberdaya alam DAS oleh pihak tertentu berpengaruh

terhadap pihak lainnya.

Kedua, diperlukan kejelasan regulasi tentang pemanfaatan

sumberdaya alam DAS dan ketegasan penegakan aturannya.

Peraturan atau perundang-undangan yang ada, seperti UUPA

Nomor 5 Tahun 1960, UU Konservasi tanah No 37 tahun 2014,

harus ada penjabaran yang jelas, khususnya dalam konteks

pelestarian sumberdaya alam DAS. Regulasi yang ada harus

diadopsi, diperhatikan dan ditegakan oleh semua para pihak.

Semua parapihak harus menjadi bagian atau tunduk pada

regulasi yang telah disepakati itu. Prinsip keadilan harus

ditegakkan. Apabila terjadi perdebatan dalam interpretasi

regulasi maka keputusan yang diambil haruslah yang paling

menguntungkan masyarakat.

Ketiga, diperlukan struktur interaksi yang jelas di antara

parapihak dalam memanfaatkan sumberdaya alam DAS yang

tersedia. Interaksi tersebut dikembangkan sedemikian rupa

sehingga keinginan dan kepentingan masing-masing pihak

dapat diakomodasi. Pada setiap interaksi terdapat dua elemen

penting, yaitu kontak dan komunikasi. Kontak terjadi apabila

ada mimbar yang memungkinkan parapihak bisa saling

menyapa dan bertemu untuk mendiskusikan berbagai masalah

DAS. Salah satu mimbar adalah adanya forum, seperti Forum

DAS yang saat ini ada. Kemudian, untuk membangun

komunikasi dibutuhkan persamaan persepsi, konsepsi, strategi

yang efektif dan efisien dalam memecahkan berbagai masalah

yang dihadapi. Oleh karena itu untuk meningkatkan

stakeholder engagement dalam pengelolaan DAS komunikasi

dari forum-forum ini lebih ditingkatkan. Salah satu caranya

Page 114: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

85

adalah dengan menyediakan media komunikasi secara online.

Dalam media dan forum-forum ini bisa dimuat kondisi dan

keinginan pemangku kepentingan sekaligus bisa

dikomunikasikan hak dan kewajiban tiap pemangku, termasuk

hasil evaluasi, bahkan dalam media online tersebut bisa

disosialisasikan siapa berbuat apa.

3. Mekanisme pembiayaan

Pembiayaan merupakan salah satu yang penting dalam aspek

kelembagaan pengelolaan DAS. Tanpa struktur pembiayaan

yang jelas sulit mewujudkan rencana pengelolaan DAS yang

telah disusun dengan baik oleh parapihak. Selama ini dalam

pengelolaan DAS selalu mengandalkan pembiayaan yang

berasal dari pemerintah, bahkan seolah-olah pemerintahlah

yang berkewajiban dalam mengelolaan DAS. Problema

pengelolaan DAS belum menjadi problema bersama parapihak

dan masih menjadi problema pemerintah. Akibatnya,

pemerintah yang berkepentingan dalam mengurusi masalah-

masalah berkaitan dengan DAS. Pemahaman ini harus diubah

dan diganti bahwa pengelolaan DAS adalah problema semua

parapihak termasuk pembiayaan yang timbul dari kegiatan

pengelolaan DAS.

Dalam perspektif perundangan kewajiban pengelolaan DAS

dan pemeliharaan lahan sudah diatur dengan jelas termasuk

sanksinya apabila tidak melaksanakannya. UU Pokok Agraria

Nomor 5 Tahun 1960, pasal 15 menyebutkan bahwa

memelihara tanah, termasuk menambah kesuburannya serta

mencegah kerusakannya adalah kewajiban tiap-tiap orang,

badan hukum, atau industri yang mempunyai hukum dengan

tanah. Demikian pula ketentuan hukum yang tertera dalam UU

N0 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air. Pada

Pasal 30 ayat (1-2) menyatakan bahwa setiap orang yang

menggunakan tanah dan air pada setiap lahan (lindung,

Page 115: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

86

budidaya) wajib menyelenggarakan Konservasi Tanah dan Air.

Pada pasal 31 ayat (1-3) disebutkan bahwa pendanaan

penyelenggaraan Konservasi Tanah dan Air menjadi

tanggungjawab Pemerintah, Pemerintah Daerah, Pemegang

hak atas tanah, Pemegang kuasa atas tanah, dan Pemegang

izin atas tanah, dan apabila tidak melakukannya atau

kelalaiannya dipidana paling lama 2 tahun atau denda satu

milyar (pasal 59 ayat (1)). Dalam pasal 60 ayat 2 menyebutkan

bahwa: Orang perseorangan yang dengan sengaja melakukan

konversi lahan prima di kawasan lindung yang mengakibatkan

degradasi berat lahan prima dipidana paling lama 5 tahun dan

atau denda paling banyak Rp. 7 Milyar, sedangkan pasal 60

ayat 5 memberikan sanksi untuk kawasan budidaya dengan

pidana 4 tahun dan atau denda Rp. 3 Milyar.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, terdapat beberapa

mekanisme pembiayaan yang dapat dipilih dalam pelaksanaan

kegiatan pengelolaan DAS/konservasi tanah dan air.

Mekanisme pertama, dana berasal dari setiap pemangku atau

pemanfaat lahan sesuai dengan peraturan perundangan yang

ada. Oleh karena itu pemerintah sebagai organisator dalam

pengelolaan DAS harus bisa menjelaskan kepada stakeholder

bahwa para stakeholder/pemangku/pemanfaat wajib

hukumnya untuk melaksanakan dan menjaga kelestarian DAS.

Mekanisme kedua, dana berasal dari konpensasi hulu dan

hilir. Hulu dapat juga diartikan sebagai pemberi manfaat

sedangkan hilir dapat juga diartikan sebagai penerima

manfaat. Sebagai contoh, masyarakat hilir seperti masyarakat

Karawang atau Subang yang telah menikmati manfaat air yang

berasal dari hulu sebagai hasil pemeliharaan lingkungan oleh

masyarakat hulu untuk mengairi sawah-sawah mereka sudah

sepantasnya untuk memberikan konpensasi, bisa berbentuk

bahan, materi, untuk digunakan kembali memelihara

Page 116: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

87

lingkungan DAS. Pemerintah DKI sebagai salah parapihak yang

ikut terpengaruh oleh pengelolaan DAS Ciliwung Hulu,

diantaranya mengalami kebanjiran hampir setiap tahun, sudah

mulai melakukan konpensasi pembiayaan hulu hilir ke

pemerintah yang ada di hulunya.

Mekanisme ketiga, menggunakan dana CSR (Cooperate Social

Responsibility) dari perusahaan-perusahaan yang ikut

menikmati kelestarian DAS yang dilakukan oleh sekelompok

masyarakat. Perusahaan-perusahaan penerima manfaat ini

sudah sewajarnya mengeluarkan sebagian keuntungannya

untuk pemeliharaan kelestarian lingkungannya termasuk

kelestarian DAS.

Meknisme keempat, dana merupakan subsidi oleh

pemerintah. Mekanisme kelima dana dibiayai secara penuh

oleh pemerintah (pusat, daerah, sesuai dengan

kewenangannya), khususnya untuk kegiatan pengelolaan DAS

yang mempengaruhi orang banyak, seperti pembangunan

bendungan, dam penahan, waduk, dam pengendali, dan

sebagainya.

Mekanisme keenam, dana dimasukan kedalam biaya

pembangunan desa. Sesuai dengan UU Desa Tahun 2013, desa

diberi kewenangan untuk mengatur pembangunan serta

mengelola sumberdaya lokal (community based resource

management) di daerahnya sendiri, termasuk pembangunan

pemeliharaan lahan atau lingkungan hidup di desanya. Untuk

melakukan pembangunan tersebut desa oleh pemerintah

sesuai dengan UU diberikan biaya yang sangat cukup untuk

mengembangkan desanya. Dengan mengalokasikan sebagian

dari dana desa tersebut ke kegiatan konservasi tanah dan air

tentu sangat bermanfaat. Sebagaimana yang dikatakan oleh

Tjokrowitono (1996) bahwa pembangunan yang bersumber

Page 117: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

88

community based resource managemnet merupakan suatu

solusi dalam mengentaskan kemiskinan, memburuknya

lingkungan hidup, kurangnya partsisipasi masyarakat dalam

proses pembangunan.

Mekanisme ketujuh, dana dengan memanfaatkan CSR negara-

negara maju dan kaya. Negara-negara maju dan kaya yang

sudah menikmati sumberdaya daya alam di negara-negara

berkembang dan belum maju sudah selayaknya untuk

memberikan sebagaian kekayaan mereka dalam rangka

memelihara lingkungan (DAS). Pada akhirnya kelestarian

sumberdaya alam juga akan kembali kepada negara-negara

maju dan kaya. Oleh karena itu agar semua mekanisme ini

dapat dijalankan maka pemerintah sebagai organisastor

pembangunan perlu mengatur agar tidak terjadi

tumpangtindih dan penggunaan dana dapat akuntabel.

3.5. Rekomendasi

- Konservasi tanah dan air tidak cukup hanya dilakukan di

DAS Ciliwung DS saja karena kontribusi banjir dari DAS di

luar Ciliwung mencapai 76% terhadap banjir Jakarta.

- Konservasi air di daerah hulu dan tengah DAS Ciliwung DS

yang meliputi pembuatan sumur resapan, biopori, DPi,

rorak, embung, dan DPn dapat mengurangi banjir sekitar

34% dengan biaya sekitar Rp. 11 trilyun.

- Perlu dilakukan peningkatan koordinasi antar parapihak

sebagai basis penguatan kelembagaan pengelolaan DAS

lintas propinsi.

- Untuk pengurangan banjir Jakarta, diperlukan

penambahan saluran drainase dan perlu pemikiran yang

terkait dengan ke-PU-an.

Page 118: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

89

- Perlu disosialisasikan perubahan paradigma dari

mengalirkan menjadi meresapkan dan dari mengelola

sungai menjadi mengelola Daerah Aliran Sungai.

- Perlu dimulai keterbukaan informasi dalam pengelolaan

DAS (dapat diakses secara online rencana, pelaksanaan,

serta monitoring dan evaluasinya). Informasi tersebut

berisi: apa, siapa, dimana, kapan, bagaimana, berapa biaya

yang dibutuhkan, sehingga parapihak tahu hak dan

kewajibannya.

- Perlu dibuat desa contoh yang bersahabat dengan air,

yaitu membuat percontohan bagaimana memasukkan air

sebanyak mungkin ke dalam tanah dan bagaimana

memanen air hujan sebagai sumber air.

- Perlu dibuat contoh-contoh konservasi air di pinggir jalan

dan di lahan parkir.

Page 119: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

90

Page 120: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

91

IV. PENUTUP

Restorasi DAS merupakan upaya yang menyeluruh,

terintegrasi dan berkesinambungan untuk menyelesaikan masalah

utama dalam DAS sehingga ekosistem DAS dapat pulih kembali

seperti semula. Diperlukan waktu yang cukup lama dalam proses

restorasi ini, namun pembelajaran pada kasus DAS Ciliwung DS

diharapkan dapat menginspirasi, menjadi lesson learn, dan

pemantik bagi pengelolaan DAS yang lebih baik. Pengalaman,

pengetahuan, dan aspirasi yang terdokumentasikan dalam buku

kecil ini setidaknya menjadi titik loncat baru bagi restorasi DAS

yang rusak sehingga menjadi lebih baik. Tidak dapat dipungkiri

bahwa apa yang disajikan dalam buku ini masih dalam aras

panduan, pedoman, dan rencana indikatif, belum menyentuh

implementasi secara luas dan masif.

Implementasi restorasi DAS Ciliwung membutuhkan aksi

bersama para pihak, sinergi antar institusi, penegakan aturan,

komunikasi, dan penyatuan kepentingan bersama bahwa

pengelolaan DAS Ciliwung merupakan tanggung jawab bersama.

Untuk itu diharapkan peran aktif dari Kementerian Lingkungan

Hidup dan Kehutanan dalam mensinergikan kegiatan Pengelolaan

DAS Ciliwung dengan para pemangku kepentingan baik yang

berada di DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten

dalam aransemen restorasi DAS. Semoga buku ini menjadi

aransemen baru bagi pengelolaan DAS dan mengakhiri “takdir

sejarah”, Jakarta kebanjiran.

Page 121: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

92

Daftar Pustaka

Adibroto, T. A. 2002. Pengembangan Teknologi Lingkungan dalam Pengelolaan DAS yang Berkelanjutan. Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol. 3 No. 1, Januari 2002 : 33-42

BP DAS Citarum-Ciliwung. 2007. Rencana Detail Penanganan Banjir di Wilayah Jabodetabekjur. Departemen Kehutanan.

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. 2013. Harian Business Indonesia, 7 Februari 2013

Dunne, T dan L.B. Leopold. 1978. WATER in Environmental Planning. W.H. Freeman & Company. New York.

Johnston, N.T. dan G.D. Moore. 1995. Guidelines for Planning Watershed Restoration Projects. Watershed Restoration Technical Circular No. 1. Watershed Restoration Program. Ministry of Environment, Lands and Parks and Ministry of Forests. British, Columbia.

Keputusan Presiden No. 12 Tahun 2012 tentang Sungai Strategis Nasional

Kompas, 2013. Restorasi DAS Lambat, Ancaman Bencana Meningkat. http://sains.kompas. com/read. 18 Juni 2013. Diunduh tanggal 16 Januari 2015.

Kurniasih, N.A., 2002. Pengelolaan DAS Citarum Berkelanjutan. Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol 3 No 2, Mei 2002. Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Jawa Barat

Paimin, I.B. Pramono, Purwanto dan D.R. Indrawati. 2012. Sistem Perencanaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam. Badan Litbang Kehutanan, Dep. Kehutanan, Bogor.

Paimin, Sukresno, dan Purwanto. 2010. Sidik Cepat Degradasi Sub Daerah Aliran Sungai (Sub DAS). Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam. Badan Litbang Kehutanan, Dep. Kehutanan, Bogor. Cetakan Kedua.

Page 122: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

93

Pawitan, H. 2004. Perubahan Penggunaan Lahan dan Pengaruhnya Terhadap Hidrologi Daerah Aliran Sungai. Laboratorium Hidrometeorologi FMIPA IPB, Bogor.

Pegram, G., L. Yuanyuan, T.L. Quesne, R. Speed, L. Jianqiang, and S. Fuxin., 2013. River Basin Planning: Principles, Procedures and Approaches for Strategic Basin Planning. ADB, GIWP, UNESCO and WWF-UK.

Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.61/Menhut-II/2014 tentang Monitoring Dan Evaluasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.

Peraturan Pemerintah No. 150 Tahun 2000. tentang Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa.

Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan DAS

Pratama, M., 2014. Membangun Proses Pengelolaan Stakeholder Berkelanjutan. htpp://www.bandungmagazine.com/analysis/

Salim, E. 1998. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. LP3ES.

[SCBFWM]. Strengthening Community Based Forest and Watershed Management. 2012. Peran Masyarakat dalam Pengelolaan DAS. http://www.scbfwm.org/id/

Society of Ecological Restoration International (SER international) 2004. The SER International Primer on Ecological Restoration (Terjemahan). Science and Policy Warking Group. www.ser.org & Tucson.

Susandi, A. 2013. Vulnerability in Jakarta. Diskusi panel membumikan upaya mengatasi banjir Jakarta secara holistic & terintegrasi. Yayasan Sarana Wanajaya & Ditjen BPDAS PS

Suwarno, J., H. Kartodihardjo, B. Pramudya dan S. Rachman, 2011. Pengembangan Kebijakan Pengelolaan Berkelanjutan DAS Ciliwung Hulu Kabupaten Bogor. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan. Vol 8 N0 2, Agustus 2011: 115-131.

Page 123: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

94

Tikno, S., T. Heriyanto, M. Anwar dan A. Kasidi. 2013. Comprison Between the Calculation of Surface Runoff Using Curve Number Method and the Observation Data in the Upstream Ciliwung Watershed, West Java. J. Basic Appl. Sci. Res. Vol 3 (5): 386-397

Tjokrowinoto, M., 1996. Pembangunan: Dilema dan Tantangan. Pustaka Pelajar

Trisnadi, D. 2006. Optimasi Penggunaan Lahan dengan Menggunakan Model Simulasi Hidrologi Daerah Aliran Sungai (Studi Kasus di Sub DAS Ciliwung Hulu, Jawa Barat). Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Undang-undang Republik Indonesia nomor 37 tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-undang Republik Indonesia nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan

Undang-undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 1960 tentang Pokok-pokok agraria

Usman, S., 2000. Negara, Masyarakat dan Pengelolaan Sumberdaya Alam. Makalah disampaikan pada Lokakarya Nasional inisiatif Masyarakat dalam Mengelolaan Sumberdaya Alam di Kalimantan Timur. Kerjasama Plasman European Union, Samarinda 12-13 Agustus 2000.

Wibowo, L. R. 2013. Analisis Kebijakan Publik Pengembangan Model Kelembagaan Kompensasi DAS Ciliwung. Jurnal Manusia dan Lingkungan. Vol 20 No. 3: 353-366

Ziemer, R. R. 1997. Temporal and Spatial Scales. in J. E. Williams, C. A. Wood, and M. P. Dombeck, editors. Watershed Restoration: principles and practices. American Fisheries Society, Bethesda, MD. P:80-95.

Page 124: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

95

LAMPIRAN

Page 125: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

96

Page 126: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

97

LAMPIRAN 1. Formulasi dan teknik penyidikan parameter yang

dibutuhkan dalam sidik cepat degradasi sub DAS

1.a.1. Formulasi Kekritisan dan Potensi Lahan

No Parameter/Bobot Besaran

Kategori Nilai

Skor

A. Alami (45%)

1. Solum tanah (Cm) (10%)

>90 Sangat rendah

1

60 - <90 Rendah 2 30 - <60 Sedang 3 15 - <30 Tinggi 4

<15 Sangat Tinggi

5

2. Lereng (%) (15%)

0 - <8 Sangat rendah

1

8 - <15 Rendah 2 15 - <25 Sedang 3 25 - <45 Tinggi 4

>45 Sangat Tinggi

5

3. Batuan Singkapan (%) (5%)

<20 Sangat rendah

1

20 – <40 Rendah 2 40 - <60 Sedang 3 60 – 80 Tinggi 4

>80 Sangat Tinggi

5

4. Morfoerosi (erosi jurang, tebing sungai, sisi jalan). Persen dari Unit Lahan (10%)

0% Sangat rendah

1

1 - <20 % Rendah 2 20 - <40% Sedang 3 40 - 60% Tinggi 4

>60 % Sangat Tinggi

5

5. Jenis Tanah terhadap kepekaan erosi (5%)

Sand, lomy sand Sangat rendah

1

Silty clay, sandy loam, clay Rendah 2 Clay loam, silty clay loam Sedang 3 Loam, sandy clay loam, sandy clay

Tinggi 4

Silt, silt loam Sangat Tinggi

5

B. Manajemen (55%) *)

1. Kawasan Budidaya Pertanian (55%)

a. Vegetasi Penutup (40%) 50 – 80% hutan/perkebunan + tanaman semusim

Sangat rendah

1

Page 127: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

98

No Parameter/Bobot Besaran

Kategori Nilai

Skor

30 - 50% hutan/perkebunan + tanaman semusim rapat

Rendah 2

30 - 50% hutan/perkebunan + tanaman semusim jarang

Sedang 3

10 - 30% hutan/perkebunan + tanaman semusim rapat

Sedang 3

Tanaman semusim rapat Sedang 3 10 - 30% hutan/perkebunan +

tanaman semusim jarang Tinggi 4

Tanaman semusim jarang Sangat tinggi 5 b. Konsevasi tanah mekanis

(15%)

Teras bangku datar/miring ke dalam

Sangat rendah

1

Teras bangku miring ke luar Rendah 2 Teras campuran Sedang 3 Teras gulud, hillside ditch, tanaman terasering

Tinggi 4

Tanpa teras Sangat Tinggi

5

2. Kawasan hutan dan Perkebunan (55%)

a. Kondisi vegetasi (45%) Vegetasi hutan baik, Tanaman perkebunan baik + cover crop atau Tanaman perkebunan berseresah banyak

Sangat rendah

1

Vegetasi utama <50% + semak belukar

Rendah 2

Semak belukar Sedang 3 Alang-alang Tinggi 4 Vegetasi sedikit (>50% tanah tebuka)

Sangat Tinggi

5

b. Konservasi tanah (10%) Teras gulud + tanaman penguat

Sangat rendah

1

Tanaman terasering/alley cropping

Rendah 2

Guludan mulsa Sedang 3 Teras gulud Tinggi 4 Tanpa tanaman terasering Sangat

Tinggi 5

Keterangan: *) Manajemen (55%) dibedakan antara “Kawasan Budidaya

Pertanian” dan “Kawasan Hutan dan Perkebunan”. Sumber : Paimin et al., 2012

Page 128: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

99

1.a.2. Teknik Penyidikan Kekritisan Lahan

No Parameter Teknik Penyidikan Keterangan

1. Solum Tanah . Peta tanah . Surai tanah/lapang

2. Lereng . Deliniasi peta topografi/RBI secara manual atau otomatis

. Otomatis dengan Arc-View pd peta digital

3. Batuan Singkapan

. % batu menutup tanah atau batuan tersingkap – dengan foto udara atau citra satelit resolusi tinggi atau survai lapangan

4. Morfoerosi . menggunakan foto udara atau citra satelit resolusi tinggi atau survai lapangan

5. Jenis Tanah . Peta tanah . Survai lapang

6. Vegetasi Penutup . Peta RBI . Peta penggunaan lahan . Foto udara/Citra satelit . Survey lapang

Vegetasi penutup dinyatakan dalam % permukaan tanah tertutup vegeasi

7. Praktek Konservasi Tanah

. Foto udara/Citra satelit resolusi tinggi . Survey lapang

Sumber : Paimin et al., 2012

Page 129: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

100

1.b.1. Formulasi Kerentanan Tanah Longsor

No Parameter/Bobot Besaran Kategori Nilai Skor A ALAMI (60%)

a Hujan harian kumulatif 3 hari berurutan (mm/3 hari) (25%)

< 50 50 - 99

100 - 199 200 - 300

>300

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat tinggi

1 2 3 4 5

b Lereng lahan (%) (15%)

< 25 25 - 44 45 - 64 65 - 85

> 85

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat tinggi

1 2 3 4 5

c Geologi (Batuan) (10%)

Dataran Aluvial Perbukitan Kapur Perbukitan Granit

Perbukitan Bat. sedimen Bkt Basal-Clay Shale

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat tinggi

1 2 3 4 5

d Keberadaan sesar patahan/gawir (m) (5%)

Tidak ada Ada

Sangat rendah Sangat tinggi

1 5

e Kedalaman tanah (regololit) sampai lapisan kedap (m) (5%)

< 1 1-2 2-3 3-5 >5

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat tinggi

1 2 3 4 5

B MANAJEMEN (40%)

a Penggunaan Lahan (20%)

Hutan Alam Hut Tan/Perkebunan Semak/Blkar/Rumput

Tegal/Pekarangan Sawah/Pemukiman

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat tinggi

1 2 3 4 5

b Infrastruktur (jika lereng <25% = skore 1) (15%)

Tak Ada Jalan Memotong Lereng

Lereng Terpotong Jalan

Sangat rendah

Sangat tinggi

1

5

c Kepadatan Pemukiman (org/km

2)

(jika lereng <25%, skor=1) (5%)

<2000 2000-5000

5000-10000 10000-15000

>15000

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat tinggi

1 2 3 4 5

Catatan: Formula ini hanya berlaku pada lereng >25% Sumber : Paimin et al., 2012

Page 130: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

101

1.b.2. Teknik Penyidikan Parameter Kerentanan Tanah Longsor

No Parameter Teknik Inventarisasi Keterangan

1. Hujan Harian Kumulatif 3 hari berurutan (mm/3hari)

Data hujan harian stasiun hujan yang ada di DAS Dipilih curah hujan berurutan 3 hari tertinggi

Data 10 th terakhir Dihitung rata-ratanya, jika > 1 st hujan

2. Lereng Lahan (%) Secara manual dg peta topografi: S = (c x l)/A Secara otomatis dg peta RBI digital & program ArcView

c = interval kontur (m) l = total panj. kontur (m) A = luas DAS (m

2)

3. Geologi Jenis bahan/batuan induk

Peta geologi DAS

4. Jarak dari sesar/ patahan/gawir (m)

Identifikasi sesar/patahan/ gawir pd peta geologi Buat buffer dengan lebar tertentu (100 m - > 500 m)

Peta geologi DAS Survey lapangan Contoh Tabel D.2.1

5. Kedalaman Tanah (regolit) ke lapisan kedap (m)

Identifikasi kedalaman regolit (m) pada jenis tanah yg ada di DAS

Peta jenis tanah Profil tanah Bor tanah

6. Penggunaan Lahan

Data jenis & luas penutupan lahan di DAS

Peta Landuse/RBI Citra Satelit/Foto Udara

7. Infrastruktur Identifikasi jenis & sebaran infrastruktur yg ada di DAS

Peta landuse/RBI Survey lapangan

8. Kepadatan Pemukiman

Pemetaan daerah pemukiman Data kepadatan penduduk per Desa/Kecamatan di DAS

Peta RBI/landuse Citra satelit/foto udara Kecamatan/Kabupaten Dalam Angka Survey lapangan

Sumber : Paimin et al., 2012

Page 131: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

102

1.b.3. Ilustrasi Tanda-Tanda Rawan Longsor Pada Peta Geologi

No Proses Geologi Tanda Pada Peta Geologi

1 Sesar

2 Patahan

3 Gawir

Sumber : Paimin et al., 2012

1.c.1. Formulasi Banjir dan Daerah Rawan Banjir

No Parameter/Bobot Besaran Kategori Nilai Skor

I POTENSI BANJIR (PEMASOK AIR BANJIR)

A ESTIMASI (100%)

1 ALAMI (60%)

a Hujan harian maksimum rata-rata pada bulan basah (mm/hari) (35%)

< 20 21-40 41-75

76-150 >150

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat Tinggi

1 2 3 4 5

b Bentuk DAS (5%)

Lonjong Agak Lonjong

Sedang Agak Bulat

Bulat

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat Tinggi

1 2 3 4 5

c Gradien Sungai (%) (10%)

< 0,5 0,5-1,0 1,1-1,5 1,6-2,0 > 2,0

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat Tinggi

1 2 3 4 5

d Kerapatan drainase (5%)

Jarang Agak Jarang

Sedang Rapat

Sangat Rapat

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat Tinggi

1 2 3 4 5

U

D

Page 132: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

103

No Parameter/Bobot Besaran Kategori Nilai Skor

e Lereng rata-rata DAS (%) (5%)

< 8 8-15

16-25 26-45 > 45

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat Tinggi

1 2 3 4 5

2 MANAJEMEN (40%)

a Penggunaan lahan (40%)

Hutan Lindung/ Hutan Konservasi*)

Hutan Produksi/ Perkebunan**)

Pekarangan/Semak/ Belukar

Sawah/Tegal-teras Tegal/Pemukiman-

kota

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi Sangat Tinggi

1

2

3

4 5

B PENGUKURAN (100%)

a Debit puncak spesifik (m

3/dt/km

2)

(100%)

< 0,58 0,58-1,00 1,01-1,50 1,51-5,00

> 5,00

Rendah Agak Rendah

Sedang Agak Tinggi

Tinggi

1 2 3 4 5

II DAERAH RAWAN BANJIR

1 ALAMI (55%) a Bentuk lahan

(10%)

Pegunungan Perbukitan

Kipas, Lahar, Dataran Teras

Dataran Aluvial, Lembah Aluvial Jalur kelokan

Rendah

Agak Rendah Sedang

Agak Tinggi

Tinggi

1

2 3 4

5

b Meandering Sinusitas (P) = panjang/jarak sungai sesuai belokan : jarak lurus (5%)

1 – 1,1 1,2 – 1,4 1,5 – 1,6 1,7 – 2,0

> 2

Rendah Agak Rendah

Sedang Agak Tinggi

Tinggi

1 2 3 4 5

c Pembendungan oleh percabangan sungai/air pasang (10%)

Tidak ada Anak Cab S Induk

Cab S Induk S Induk/Bottle neck

Pasang Air Laut

Rendah Agak Rendah

Sedang Agak Tinggi

Tinggi

1 2 3 4 5

Page 133: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

104

No Parameter/Bobot Besaran Kategori Nilai Skor

d Drainase (% lereng lahan kiri-kanan sungai) (30%)

> 8 (Sangat Lancar) 2 - 8 (Lancar )

<2 (Terhambat)

Rendah Sedang Tinggi

1 3 5

2 MANAJEMEN (45%)

a Bangunan air (45%)

Waduk+Tanggul tinggi dan baik

Waduk Tanggul/Sudetan/

banjir kanal Tanggul buruk

Tanpa Bangunan, penyempitan dimensi

sungai

Rendah

Agak Rendah Sedang

Agak Tinggi

Tinggi

1

2 3

4 5

*) dan **) dalam kondisi normal atau tidak dalam kondisi kritis atau terganggu Sumber : Paimin et al., 2012

1.c.2. Teknik Penyidikan Parameter-Parameter Kerentanan

Banjir

No Parameter Teknik Inventarisasi Keterangan

1. Hujan Harian Maksimum Rata-rata (mm/hari)

Data hujan harian dari stasiun hujan di DAS Pilih hujan maksimum

Data 10 th terakhir Dihitung rata-ratanya, jika > 1 st hujan dg Poligon Thessien

2. Bentuk DAS Ditetapkan secara kualitatif Bentuk DAS: bulat-lonjong

Diperoleh dari peta DAS Contoh pada Tabel A.1.a.1.

3. Gradien Sungai (%)

Menghitung jarak lereng saluran antara 10% dan 85% dari outlet α = (h85-h10)(0,75 Lb)

Menggunakan metode Benson (1962) Lb = panjang sungai utama h10 & h85 = elevasi pd (0,1)Lb & (0,85)Lb

4. Kerapatan Drainase

Diklasifikasi dari bentuk & tingkat percabangan sungai (dissection factor) Percabangan sungai banyak sangat rapat; sedikit jarang

Menggunakan metode kualitatif Peta jaringan sungai Contoh pada Tabel A.1.a.2.

Page 134: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

105

5. Lereng rata2 DAS

(%) Secara manual dg peta topografi: S = (c x l)/A Secara otomatis dg peta RBI digital & program ArcGIS

Lereng dihitung pada setiap unit lahan

6. Manajemen Dari jenis penutupan lahan aktual di DAS yang berssangkutan.

Peta RBI Citra satelit/Foto udara Survei lapangan

7. Debit Spesifik Maksimum Tahunan

Dari data SPAS/ Stasiun Pos Duga Air

Data 10 tahun terakhir

Sumber : Paimin et al., 2012

1.c.3. Teknik Penyidikan Parameter-Parameter Daerah Rawan

Banjir

No Parameter Teknik Inventarisasi Keterangan

1. Bentuk Lahan Didasarkan klasifikasi bentuk lahan di Indonesia

Peta geomorfologi Citra satelit/ foto udara Peta RePPProT

2. Meandering Bentuk dan perkembangan meander

Peta top/Citrasatelit/Foto udara Survei lapangan

3. Pembendungan oleh percabangan sungai/ air pasang

Tingkat dan keberadaan percabangan sungai Jarak dari suatu badan air/ muara/ pantai

Peta topografi Citra satelit/ foto udara Survei lapangan

4. Drainase atau lereng kira-kanan sungai

Lereng lahan < 2% Tingkat kekedapan tanah

Peta topografi/landuse Peta tanah Peta RePPProT DEM

Sumber : Paimin et al., 2012

Page 135: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

106

1.d.1. Bentuk-bentuk DAS

Sumber : Paimin et al., 2012

Lonjong Agak Lonjong

Sedang Agak Bulat

Bulat

Page 136: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

107

1.d.2. Kerapatan Drainase

Sumber : Paimin et al., 2012

Jarang Sedang

Rapat Sangat Rapat

Sangat Jarang

Page 137: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

108

1.e.1. Formulasi Kerentanan Kekeringan Dan Potensi Air

No Parameter/Bobot Besaran Kategori Nilai Skor

A Alami (60%) a Hujan tahunan (mm)

20% > 2000

1501-2000 1001-1500 500-1000

< 500

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat tinggi

1 2 3 4 5

b Evapotranspirasi aktual tahunan (mm) (17.5%)

< 750 751-1000

1001-1500 1501-2000

> 2000

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat tinggi

1 2 3 4 5

c Bulan kering (< 100 mm/bl) (12,5%)

< 2 3-4 5-7 7-8 >8)

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat tinggi

1 2 3 4 5i

d Geologi (10%)

Vulkan Cmp Vulk-Pgn

Lpt Pgn Lipatan

Batuan Sedimen

Batuan Kapur

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat tinggi

1 2 3 4 5

B Management (40%)

a Kebutuhan Air (Indeks Penggunaan Air) Kebutuhan Air (m

3)

IPA = ------------------------ Potensi Air (m

3)

(25%)

< 0,3 0,3-0,49 0,5-0,79 0,8-1,0 > 1,0

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat tinggi

1 2 3 4 5

b Debit minimum spesifik (m

3/dt/km

2)

(15%)

> 0,035 0,022-0,035 0,015-0,021 0,010-0,014

< 0,010

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat tinggi

1 2 3 4 5

Sumber : Paimin et al., 2012

Page 138: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

109

1.e.2. Teknik Penyidikan/Inventarisasi Parameter Kerentanan

Kekeringan dan Potensi Air

No Parameter Teknik Inventarisasi Keterangan

1. Hujan Tahunan (mm) Data hujan tahunan St. Hujan di DAS

2. Evapotranspirasi Aktual Tahunan (mm)

Data jenis & luas penutupan lahan di DAS

Peta Landuse/RBI

Citra Satelit/Foto Udara

3. Bulan Kering Data jumlah bulan kering rata

2 per tahun

CH < 150 mm/bl

Data 10 th terakhir

4. Geologi Jenis bahan/batuan induk Peta geologi DAS

5. IPA IPA = kebutuhan/ potensi Data hujan tahunan

Data ET

Data Kebutuhan air

6 Q min rata2

tahuanan Spesifik Dari data SPAS/ Stasiun Pos Duga Air

Data 10 th terakhir

Sumber : Paimin et al., 2012

Page 139: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

110

1.f.1. Formulasi Kerentanan dan Potensi Sosial Ekonomi dan

Kelembagaan

Kriteria Parameter Besaran Kategori Nilai

Skor

SOSIAL (50%)

Kepadatan Penduduk: Geografis (10%)

< 250 jiwa/Km2

250 – 400 jiwa/Km2

>400 jiwa/Km2

Sangat rendah Sedang

Sangat tinggi

1 3 5

Kepadatan Penduduk: Agraris (10%)

> 0,05 ha (kepadatan agraris < 20 orang/ha)

0,025 – 0,05 ha < 0,025 (kepadatan agraris > 40

orang/ha)

Sangat rendah

Sedang Sangat tinggi

1

3 5

Budaya : Perilaku/tingkah laku konservasi (20%)

- konservasi telah melembaga dalam masyarakat (masyarakat tahu manfaat konservasi, tahu tekniknya dan melaksanakan) - masyarakat tahu konservasi tetapi tidak melakukan -tidak tahu dan tidak melakukan konservasi

Sangat rendah

Sedang

Sangat tinggi

1

3

5

Budaya : Hukum Adat (5%)

- Adat istiadat (custom) - pelanggar dikucilkan - Kebiasaan (folkways) - pelanggar didenda dengan secara adat. - Tata kelakuan (Mores) - pelanggar biasanya ditegur ketua adat/orang lain - Cara (usage) - pelanggar dicemooh Tidak ada hukuman

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat tinggi

1

2

3

4

5 Nilai Tradisional (5%)

Ada Tidak ada

Sangat rendah Sangat tinggi

1 5

EKONOMI (40%)

Ketergantungan terhadap lahan (20%)

< 50% 50 – 75%

> 75%

Sangat rendah Sedang

Sangat tinggi

1 3 5

Tingkat Pendapatan*)

(10%) > 1,5 Std. Kemiskinan (SK)

1,26 – 1,5 SK 1,1 – 1,25 SK 0,67 – 1 SK < 0,67 SK

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat tinggi

1 2 3 4 5

Kegiatan Dasar Wilayah (LQ pertanian) (10%)

LQ < 1 LQ = 1 LQ > 1

Sangat rendah Sedang

Sangat tinggi

1 3 5

Page 140: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

111

Kriteria Parameter Besaran Kategori Nilai

Skor

Kelembagaan (10%)

Keberdayaan kelembagaan informal konservasi (5%)

Ada dan berperan Ada tapi tidak berperan

Tidak berperan

Sangat rendah Sedang

Sangat tinggi

1 3 5

Keberdayaan lembaga formal pada konservasi (5%)

Sangat berperan Cukup berperan Tidak berperan

Sangat rendah Sedang

Sangat tinggi

1 3 5

Catatan : *) standar kemiskinan yang digunakan adalah dua kali garis kemiskinan

makanan yang dikeluarkan BPS tahun 2006 yaitu Rp. 114.619,-/kapita/bulan atau Rp. 2.750.856,-/kapita/tahun

*) Besaran rupiah yang digunakan sebagai standar kemiskinan tersebut akan berubah apabila standar kemiskinan yang dikeluarkan oleh BPS mengalami perubahan

1.f.2. Teknik Penyidikan Parameter Sosial Ekonomi Kelembagaan

No. Parameter Sumber Data Teknik Pengumpulan

Data

1. Kepadatan Penduduk Geografis

- Kepadatan Penduduk Agraris

BPS Kab/Kecamatan

BPS Kab/ Kecamatan

Data sekunder

Data sekunder

2. Perilaku konservasi tanah Masyarakat Survey/Diskusi Kelompok

3. Hukum Adat Masyarakat Survey/Diskusi Kelompok

4. Nilai Tradisi Masyarakat Survey/Diskusi Kelompok

Page 141: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

112

No. Parameter Sumber Data Teknik Pengumpulan

Data

5. Ketergantungan Penduduk Terhadap Lahan

- Pendapatan Masyarakat dari kegiatan pertanian (sawah, perkebunan, ternah, perikanan, dll)

- Pendapatan masyarakat dari seluruh kegiatan usaha (pertanian, dagang, buruh, dll.).

Kepala Keluarga

Kepala Keluarga

Survey

Survey

6. Tingkat pendapatan BPS Kab/Kec

Kepala Keluarga

Data sekunder

Survey

7. Kegiatan dasar wilayah BPS Kab/Kec Data sekunder

8. Kelembagaan Masyarakat Survey

Keterangan Teknik survai ketergantungan terhadap lahan.

Survey dilakukan secara proporsive sampling. Populasi adalah

petani pada kecamatan dalam suatu kabupaten dimana Sub DAS

berada. Sampelnya adalah rumah tangga petani.

Jumlah sampel untuk seluruh populasi ditentukan sebagai berikut:

(1) dimana:

n = jumlah seluruh sampel (responden) yang akan dipilih untuk

diwawancarai.

N = jumlah seluruh populasi (ukuran populasi)

N = N1 + N2 + N3 + . . . + Nk

N1 + N2 + N3 + . . . + Nk = ukuran sub populasi pada strata 1, 2,

3, ..., dan k.

Page 142: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

113

z = nilai variabel normal (nilai di bawah kurva distribusi normal)

– Tabel a.

d = maksimum error yang masih diterima.

p = proporsi perkiraan yang bisa dijangkau.

Jumlah sampel pada masing-masing strata dihitung sebagai

berikut:

n1 = jumlah sampel yang harus dipilih pada strata 1

N1 = jumlah unit (populasi) pada strata 1

n = jumlah seluruh sampel (responden) yang akan

diambil dari hasil perhitungan dengan rumus (1) di atas.

Perhitungan jumlah sampel untuk strata selanjutnya dilakukan

dengan cara sama:

; dan seterusnya

Hubungan antara reliabilitas dan nilai Z di bawah kurva normal:

Reabilitas dalam nilai persen (reliability in percentage value)

80%

90%

95%

100%

Z 1,290 1,645 1,960 3,000

Contoh pemakaian rumus:

Jumlah petani di seluruh sub DAS dapat dikelompokkan menjadi:

Kecamatan 1 = 3.500 KK Kecamatan 2 = 2.175 KK Kecamatan 3 = 6.500 KK Kecamatan 4 = 1.003 KK -------------------------------------- Jumlah = 13.178 KK

Page 143: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

114

Jika dikehendaki signifikansi level 95%, maka nilai Z = 1,960, error

yang dapat diterima 8% maka d = 0,08, proporsi yang mungkin

terjangkau 50%, sehingga p = 0,50 dan jumlah populasinya =

13178 KK, maka:

13.178 (1,960)2(0,50)(1 – 0,50)

n =

13.178 (0,08)2 + (1,960)2(0,50)(1 – 0,50)

12.656,15

=

85,3

= 149 KK

(total sampel yang harus diwawancara dan seterusnya

didistribusikan untuk masing-masing kecamatan sebagai berikut):

Kecamatan 1 = (3.500/1.378) x 149 = 40 KK

Kecamatan 2 = (2.175/1.378) x 149 = 25 KK

Kecamatan 3 = (6.500/1.378) x 149 = 73 KK

Kecamatan 4 = (1.003/1.378) x 149 = 11 KK

Jumlah seluruh responden = 149 KK

Page 144: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

115

LAMPIRAN 1. Sistem Lahan DAS Ciliwung DS

No. Sistim lahan Deskripsi umum bentuk lahan

Litologi

1. Pegunungan Bukit Balang (BBG)

Punggung-punggung gunung tak teratur di atas batuan vulkanik berbasalt

Andesit, basalt, diorit, tefra berbutir halus, tefra berbutir kasar

2. Bogor (BGR) Kipas aluvial bahan volkan yang tertoreh

Deposit kipas aluvial

3. Dataran Barong Tongkok (BTR) Dataran lahar basa yang berbukit

Basalt, andesit, tefra berbutir halus, tefra berbutir kasar

4. Kipas dan Lahar Cisigung (CSG) Lereng lahar agak terjal didataran tinggi

Aluvium vulkanik muda

5. Perbukitan Gunung Samang (GSM)

Bukit-bukit yang agak curam di atas kerucut gunung berapi berbasalt

Basalt

6. Jakarta (JKT) Kipas aluvial bahan volkan agak tertoreh

Deposit kipas aluvial

7. Rawa Pesut Kajapah (KJP) Dataran lumpur antar pasang surut di bawah bakau

Aluvium, campuran estuarin dan marin yang masih muda

8. Dataran Aluvial Makasar (MKS) Dataran-dataran paduan sungai/muara

Aluvium sungai muara pantai muda

9. Pegunungan Tanggamus (TGM) Gunung berapi strato muda dari batuan vulkanik berbasalt

Andesit, basalt, tefra berbutir halus, tefra berbutir kasar

10. Ujung Petang (UPG) “Coastal beach ridges and swales in dry areas”

Pesisir aluvial muda, pasir pantai, gravel

Sumber : Paimin et al., 2012

Page 145: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

116

LAMPIRAN 2. Perhitungan volume banjir masing-masing Sub DAS.

Sub DAS CN H. Maks (mm)

S (P-0,2)^2 P+0.8S Runoff (mm)

Luas (ha)

Vol Banjir (m3)

Ciliwung Hilir 87 96 38,0 9.177,6 126,4 72,6 10.451 7.590.462

Ciliwung Tengah 78 120 71,6 14.352,0 177,3 80,9 13.265 10.736.946

Ciliwung Hulu 61,7 128 157,7 16.332,8 254,1 64,3 14.925 9.592.034

K. Angke Pesang-grahan Hilir

86,45 96 39,8 9.177,6 127,8 71,8 7.866 5.646.601

Kali Angke 85,77 120 42,1 14.352,0 153,7 93,4 24.048 22.453.442

Kali Cakung 88,08 96 34,4 9.177,6 123,5 74,3 14.744 10.956.747

Kali Krukut 84,64 96 46,1 9.177,6 132,9 69,1 22.393 15.466.712

K.Pesanggrahan 78,58 120 69,2 14.352,0 175,4 81,8 16.868 13.802.968

Kali Buaran 86,6 96 39,3 9.177,6 127,4 72,0 8.008 5.766.900

Kali Sunter Hilir 86,6 96 39,3 9.177,6 127,4 72,0 15.535 11.187.411

Kali Sunter Hulu 81,25 120 58,6 14.352,0 166,9 86,0 2.838 2.440.561

DAS Ciliwung DS 115.640.782

Sumber : Penghitungan data sekunder

Page 146: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

117

LAMPIRAN 3. Rencana tindak pengendalian banjir Jakarta di DAS

Ciliwung DS

Page 147: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

118

Page 148: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

119

Page 149: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

120

Page 150: RESTORASI DAS CILIWUNG - forda-mof.orgdkk.pdf · Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) Surakarta mencoba berkontribusi dalam ... restorasi DAS, dan perencanaan

Restorasi DAS Ciliwung

121