28
1 RESPONSI PEMBIMBING : dr. Usman G Rangkuti ,SpS OLEH : Rizka Kusumaningsih (102011101073) Devy Ayu W. (092011101053)

Responsi Saraf Parkinson

  • Upload
    keraton

  • View
    26

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

neurologi

Citation preview

1

RESPONSI

PEMBIMBING :

dr. Usman G Rangkuti ,SpS

OLEH :

Rizka Kusumaningsih(102011101073)

Devy Ayu W. (092011101053)

Parkinson (paralisis agitants) merupakan penyakit neurodegeneratif progresif yang berkaitan erat dengan usia.

Penyakit ini mempunyai karakteristik terjadinya degenerasi dari neuron dopaminergik pas substansia nigra pars kompakta, ditambah dengan adanya inklusi intraplasma yang terdiri dari protein yang disebut dengan Lewy Bodies.

EPIDEMIOLOGIPenyakit parkinson terjadi di seluruh dunia,

jumlah penderita antara pria dan wanita berimbang.

5-10% pasien yang terjangkit parkinson terjadi sebelum usia 40 tahun,tapi rata rata menyerang penderita usia 65 tahun.

Prevalensinya meningkat 0,6% pada usia 60-64 tahun sampai 3,5% pada usia 85-89 tahun.

PENYAKITPARKINSON

PENY. PARKINSONIDIOPATIK

(sebagian besar!)

PENY. PARKINSON SITOMATIK

PENYEBAB:?(predisposisi

genetik)

CEDERA KEPALAPENYAKIT

(aterosklerosis serebri,infeksi (ensefalitis a.l. neurosifilis)

toksikasi, Mn (mangan), tumor,infark

ETIOLOGIPenyakit Parkinson terjadi ketika sel saraf atau

neuron di dalam otak yang disebut substantia nigra menjadi lemah.

Substantia nigra menghasilkan dopamin. Dopamin merupakan suatu bahan kimia yang dapat menghantarkan sinyal-sinyal listrik diantara substantia nigra dan disepanjang jalur sel saraf yang akan membantu menghasilkan gerakan tubuh yang halus. Ketika kira-kira 80% sel yang memproduksi dopamin rusak, gejala penyakit parkinson akan nampak.

Faktor resikoPrevalensi meningkat pada usia lanjut.Orang kulit putih lebih sering daripada

orang Asia dan Afrika.Genetik.Lingkungan : toksin, penggunaan pestisida,

keracunan logam berat.

PATOFISIOLOGIAbnormalitas patologis yang utama : degenerasi sel dengan

hilangnya neuron dopaminergik yang terpigmentasi di pars kompakta substantia nigra di otak dan ketidakseimbangan sirkuit motor ekstrapiramidal (pengatur gerakan d otak).

Pada orang normal berkurang dopamin 5% per dekade.Pada penderita parkinson : 45 % selam dekade pertama

setelah diagnosis.Degenerasi saraf dopamin pada nigrostiatal menyebabkan

peningkatan aktivitas kolinergik striatal~ efek tremor.Dopamin di corpus striatum meregulasi aktivitas kolinergik.Degenerasi dopamin di striatal ~ aktivitas kolinergik

meningkat.

GEJALA KLINISTREMOR : gerakan bagian distal ekstrimitas

pada saat istirahat (resting tremor), namun bisa juga timbul saat sedang bergerak (postural tremor)

RIGIDITAS : kekakuan, sebagai akibat peningkatan tonus otot yang hilang timbul, maka muncul tahanan yang timbul tenggelam pada saat ekstrimitas digerakkan.

BRADIKINESIA atau HIPOKINESIA

Melambatnya gerakan / kontraksi otot-otot bukan akibat dari kelemahan(parese) ototnya.

INSTABILITAS POSISI TEGAK

Pada awal stadium penyakitm gejala ini sering belum nampak.

Fenomena lain yang dijumpai pada parkinson :

Gejala awal asimetri : gejala mulai timbul pada satu sisi tubuh.

Respon terhadap l-dopa : 94-100% penyakit parkinson memberikan respon yang baik terhadap l-dopa.

DIAGNOSIS Kriteria diagnosis menurut Pokdi Movement Disorder

PERDOSSI : 1.Kriteria \Klinis

Ada 2 dari 3 gejala utama : tremor, rigiditas, bradikinesia.

Ada 3 dari 4 gejala motorik : tremor, rigiditas, akinesia, instabilitas postural.

2. Kriteria Koller Ada 2 dari 3 gejala utama. Respon positif terhadap levodopa. 3. Kriteria Hughes Possible : ada 1 dari 3 gejala utama. Probable : ada 2 dari 4 gejala motorik. Definit : ada 3 gejala utama. 4.Kriteria Gelb dan kawannya Ada 3 kriteria seperti kriteria Hughes Definit ada tanda kriteria dx possible dan konfirmasi

histopatologi.

FARMAKOTERAPI

TUJUANTERAPI

1. RESTORASI KESEIMBANGANDA ACh (di striatum)

2. MENCEGAH DEGENERASINEURON2 LEBIH LANJUT

1. BLOKING EFEK ACh

ANTIKOLINERGIKatau

2. EFEK DA

1. OBATANTIKOLINERGIK

TREMORRIGIDITY

2. OBATDA-ERGIK

BRADYKINESIARIGIDITY

• LEVODOPA (L-DOPA)

• DA-AGONIST: - BROMOCRIPTINE

- PERGOLID

• PELEPASAN DA: - AMANTADINE

- ANTIVIRAL AGENT

• INHIBISI METABOLISME DA :

- SELEGILINE (MAO inhibitor) efek L-DOPA

- inhibisi metab. DA

- menunda onset kecacatan/disability

pada awal Peny. Parkinson)

RADIKAL BEBAS

STRES OKSIDATIF

(pada neuron2 DA-ergik

yang masih survive)

Parkinsonism

Parkinsonisme or Gejala Ekstrapiramidalmerupakan suatu sindrom dgn gejala utama berupa trias gangguan neuromuskular.

Tiga gejala utama (trias) penyakit Parkinson

1. Gemetar (tremor)2. Kekakuan anggota gerak & hilangnya

reflek-reflek postural3. Mobilitas berkurang secara abnormal

Etiologi ParkinsonismA. Primary parkinsonism 1. Idiopatic Parkinson’s disease2. Juvenile Parkinson's • Penyebab yang pasti tidak diketahui• Prevalensi :1 diantara 250 orang yang berusia atr

40-65 thn.1 diantara 100 orang yang berusia di

atas 65 thn.

B. Secondary parkinsonisms1.Parkinson Pascaensefalitis

a. Ditemukan suatu toksin yang dihubungkan dengan terjadinya penyakit parkinson.

Toksin tsb adalah MPTP (N-metil -4- fenil – 1,2,3,6 – tetrahidropiridin) yg terbukti menginduksi parkinsonisme pada hewan belakangan diketahui bahwa yang bersifat toksik adalah metabolitnya ion 1-metil- 4- fenil piperidin (MPP)

b. CO, Mn, organophospat

Drug/Toxin Induced Parkinsonism

Patofisiologi Parkinsonism

Pada traktus nigrostriatum (terletak di ganglia basalis) yang mengatur fungsi gerakan halus perlu adanya keseimbangan antara komponen kolinergik dan komponen dopaminergik. Gangguan keseimbangan ke arah dominasi komponen kolinergik, akan menimbulkan sindrom parkinsonisme.

Mengenai apa yg memicu perubahan patologik nigrostriatum & perubahan-perubahan biokimia yg menyertainya belum ada bukti.Dugaan-dugaan krn keracunan logam berat(Pb, Mn & Hg), CO & MPTP

Aging + Toxins + Genetics

(endogenous , exogenous)

Stress oksidatif

Parkinsonism

Causes of Parkinson’s disease

Manisfestasi klinik lain :

1. Tremor (gemetar sewaktu istirahat)

2. Rigiditas (kekakuan)

3. Akinesia

Akinesia ditandai dg berkurangnya gerakan

spontan dan sulit utk memulai gerakan baru /

spontan

4. Bradikinesia

ditandai dg kelambatan yg abnormal pada

gerakan-gerakan yang disengaja

Jika berjalan terseret-seret, badan condong ke depan, tergesa-gesa langkahnya makin lama mkn cepat (festinating gait)

Bila berjalan, pasien tidak dpt berhenti & berbalik arah dg cepat, tapi hrs memutar seluruh tubuhnya (en bloc)

Kesulitan dlm berbicara (suara lebih pelan & monoton)

Wajah seperti topeng

Terapi

Terapi didasarkan atas konsep keseimbangan komponen dopaminergik - kolinergik

1. Obat Dopaminergik SentralMeningkatkan sintesis dopamin di SSPa. Levodopab. Dopamin Agonist– D2 spesifik : - Bromokriptin

- Lisurid

– D2 & D3 spesifik: - Pramipexol - Ropinerol

- D1 & D2 non spesifik: - pergolid - apomorfin- Parsial agonis: - terguridBromokriptin diindikasikan sbg pengganti levodopa bila levodopa di kontraindikasikan

c. Stimulan SSP dapat memperlancar transmisi dopamin ex: - d-amfetamin - Metamfetamin - Metilfenidat

II. Obat Antikolinergik Sentral Sebagai obat alternatif Prototipe: Triheksifenidil Ex: - Benzotropin - Difenhidramin

III. Obat Dopamino – Antikolinergik a. Amantadin b. Antidepresi Trisiklik ex: Imipramin & amitriptilin

IV. MAO – B Inhibitor ex: Selegelin

V. COMT Inhibitor ex: tolcapon & entacapon

VI. Vit E sebagai antioksidan