89
Oleh : Qurrotu A’yun (082011101048) Erwin Maulana ( 092011101007 ) Pembimbing : dr. Hj. Supraptiningsih, Sp.S RE S PONSI HEADACHE

Responsi Cephalgia

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN KASUS NEUROLOGI

Oleh :Qurrotu Ayun (082011101048) Erwin Maulana ( 092011101007 )Pembimbing :dr. Hj. Supraptiningsih, Sp.SRESPONSI HEADACHE1Nama: Tn. WafiqJenis Kelamin : Laki-lakiUmur: 40 tahunStatus Marital: MenikahSuku: JawaAgama: IslamAlamat: SemboroNo. RM: 432576Tgl Pemeriksaan : 15 April 2013

I. Identitas penderita2A. Keluhan UtamaNyeri pada daerah belakang kepalaII. ANAMNESAAutoanamnesa dilakukan pada tanggal 15 April 20133B. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengeluh nyeri kepala sejak 5 bulan yang lalu. Nyeri terjadi setiap saat serta nyeri kepala sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Nyeri dirasakan di bagian belakang kepala, tengkuk dan bahu serta seluruh bagian dahi. Nyeri dirasakan terus menerus dan terasa seperti ada yang mengikat kepala dan terasa seperti tertindih beban berat. Pasien juga mengatakan kadang-kadang terasa mual saat serangan nyeri kepala namun tidak sampai muntah. Daerah sekitar tengkuk leher pasien terasa kaku. Pasien tidak ada gangguan pada penglihatan maupun pendengaran.

. II. ANAMNESAC. Riwayat Penyakit DahuluHipertensi (-), Riwayat trauma/ kecelakaan (-) MRS et causa vertigo (+)

D. Riwayat PengobatanPengobatan vertigo

II. ANAMNESA5II. ANAMNESAG. Keadaan PsikososialPasien seorang suami dan ayah dari 1 orang anak. Istri dan anak tinggal di Jakarta. Pasien tinggal bersama orang tuanya untuk tujuan pengobatan. Selama 5 bulan terakhir pengobatan, pasien tidak bekerja. Sedangkan anak pasien ingin melanjutkan kuliah dan pasien terus memikirkan hal tersebut.F. Riwayat Penyakit KeluargaDisangkalA. Keadaan Umum Kesadaran: Composmentis Tensi: 120/ 80 mmHg Nadi: 78 x/menit Suhu: 36,5 C RR: 24 x/menit TB: 165 cm BB: 55 kgIII. STATUS INTERNA SINGKAT7B. Kepala Bentuk: normocephal MataSklera: icteric (- / -)Konjunctiva: anemis (- / -) Telinga/Hidung: sekret (-), perdarahan (-) Mulut: sianosis (-) Lain lain: dbN

C. LeherStruma: -Bendungan vena: -Lain lain: dbNIII. STATUS INTERNA SINGKAT8D. Thorax Jantung Inspeksi: ictus cordis tidak tampakPalpasi: ictus cordis tidak terabaPerkusi : Redup, batas jantung normalAuskultasi: S1S2 tunggal Paru paruInspeksi: simetris, retraksi (-), ketertinggalan gerak (-)Palpasi: fremitus raba+/+Perkusi: sonor/sonorAuskultasi: vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-III. STATUS INTERNA SINGKAT9E. ABDOMEN Hepar: tidak teraba Limpa: tidak teraba Lain lain: dbN

F. EKSTREMITAS Superior: akral hangat +/+, oedem -/- Inferior: akral hangat +/+, oedem -/-

III. STATUS INTERNA SINGKAT10Emosi dan Afek: anxietyProses berfikirBentuk: logis, realistisArus: koherenIsi: waham (-)Kecerdasan: dbNPencerapan: halusinasi (-), ilusi (-)Kemauan: menurunPsikomotor: tenang saat pemeriksaanIngatan: dbNIv. STATUS psikiatri SINGKAT11Keadaan UmumKesadaranKwalitatif: Compos MentisKwantitatif: GCS 4 5 6PembicaraanDisartria: (-)Monoton: (-)Scanning: (-)Afasia: Motorik : (-) Sensorik: (-) Amnestik/anomik: (-)

v. STATUS neurologik12KepalaAsimetri: (-)Sikap Paksa: (-)Tortikolis: (-)Lain lain: dbN

MukaMask: (-)Myopatik: (-)Full Moon: (-)Lain lain: dbNv. STATUS neurologikB. Pemeriksaan Khusus1. Rangsangan Selaput OtakKaku kuduk: (-)Kernig: (-)Brudzinski I: (-)Brudzinski II: (-) Laseque test: (-)v. STATUS neurologik142. Saraf Cranialis N. I kanan kiriHypo/Anosmia: (-)(-)Parosmia: (-)(-)Halusinasi: (-)(-)

N. II kanan kiriVisus : dbNdbNYojana Penglihatan : dbNdbN Melihat warna : dbNdbNFunduskopi : Tidak dilakukanv. STATUS neurologik15 N. III, N. IV, N. VIkanan kiriKedudukan bola mata:sentral sentralPergerakan bola mataKe nasal: (+) (+)Ke temporal atas: (+) (+)Ke bawah: (+) (+)Ke atas: (+) (+)Ke temporal bawah: (+) (+)Eksopthalmus: (-) (-)Celah mata (Ptosis): (-) (-)PupilkanankiriBentuk: reguler regulerLebar: 3mm3mmPerbedaan lebar: (-) (-)Refleks cahaya langsung: (+) (+)Refleks cahaya konsensual: (+) (+)v. STATUS neurologik16 N. V kanan kiriCabang motorikOtot masseter:dbNdbNOtot temporal:dbNdbN Otot Pterygoideus int/ext: dbNdbNCabang sensorik: I: dbNdbN II: dbNdbN III: dbNdbN Refleks kornea langsung:(+) (+)Refleks kornea konsensual: (+) (+)

v. STATUS neurologik17 N. VIIWaktu diamKerutan dahi: simetrisTinggi alis: simetrisSudut mata: simetrisLipatan nasolabial: simetrisWaktu gerakMengerutkan dahi: simetrisMenutup mata: simetrisMencucu/bersiul: simetrisMemperlihatkan gigi: simetrisPengecapan 2/3 depan lidah: dbNHyperakusis: (-)Sekresi air mata: tidak dilakukanv. STATUS neurologik18 N. VIIIVestibularkanan kiriVertigo: --Nystagmus ke: --Tinitus aureum: --Test Kalori: tdltdlKochlearkanan kiriWeber: tidak dilakukanRhinne:tidak dilakukanSchwabach:tidak dilakukanTuli konduktif: --Tuli perseptif: --v. STATUS neurologik19 N. IX & N. XBagian motorikSuara biasa/parau/tak bersuara : Suara biasaKedudukan arcus pharynx : simetris Kedudukan uvula : di tengahPergerakan arcus pharynx/uvula : simetrisDetak Jantung : S1S2 tunggalMenelan : disfagiaBising Usus : (+) Normalv. STATUS neurologik20Bagian Sensorik (pengecapan 1/3 bag belakang lidah) : dbN

Refleks refleks :Refleks oculo-cardiac : 7872Refleks carotico-cardiac : tdlRefleks muntah : tdlRefleks palatum-molle : tdlv. STATUS neurologik N. XI kanan kiriMengangkat bahu: dbN dbNMemalingkan kepala: dbN dbN

N. XIIKedudukan lidahWaktu istirahat: simetrisWaktu gerak: simetrisAtrofi: kanan : (-) kiri : (-)Fasikulasi/tremor: kanan : (-) kiri : (-)Kekuatan lidah pada bagian dalam pipi: kanan : (+) kiri (+)

v. STATUS neurologik223. EkstremitasA. Ekstrimitas SuperiorInspeksi: simetris, atrofi (-),oedem (-)Palpasi: kenyalPerkusi: myotonik (-) myodema (-)v. STATUS neurologik23 MotorikKekuatan Otot Lengan kanankiriM. Deltoid (abduksi lengan atas) : 55M. Biceps (fleksi lengan bawah): 55M. Triceps (ekstensi lengan bawah): 5 5Fleksi sendi pergelangan tangan: 55Ekstensi sendi pergelangan tangan: 55Membuka jari jari tangan: 55Menutup jari - jari tangan: 55

Tonus Otot: dbNdbNRefleks Fisiologis: BPR: (+) (+) TPR: (+) (+)Refleks Patologis: Hofman: (-) (-) Tromner: (-) (-)24 SensibilitaskanankiriEksteroseptikRasa nyeri (superficial) : (+)N (+)NRasa suhu (panas/dingin) : (+)N(+)NRasa raba ringan : (+)N(+)NPropioseptikRasa getar : (+)N(+)NRasa tekan : (+)N(+)NRasa nyeri tekan : (+)N(+)NRasa gerak dan posisi : (+)N(+)NEnteroseptikRefered pain : (-)(-)Rasa KombinasiStereognosis : (+)(+)Barognosis : (+)(+)Graphestesia : (+)(+)Sensory extinction : (+)(+)Loss of body image : (-) (-)Two Point Tactile Discrimination : (+) (+)25B. Ekstrimitas InferiorInspeksi: simetris, atrofi (-), oedem (-)Palpasi: kenyalPerkusi: myotonik (-) myodema (-)v. STATUS neurologikMotorikKekuatan OtotTungkai kanan kiriFleksi artic. Coxae (tungkai atas): 5 5Extensi artic. Coxae (tungkai atas): 5 5Fleksi sendi lutut (tungkai bawah) : 5 5Fleksi plantar kaki: 5 5Ekstensi dorsal kaki: 5 5Gerakan jari jari: 5 5Tonus Otot: dbN dbNRefleks Fisiologis:KPR: (+) (+) APR: (+) (+)Refleks Patologis : Babinsky: (-) (-)Chaddok: (-) (-)Openheim: (-) (-)Gordon: (-) (-)Gonda: (-) (-)Schaeffer: (-) (-)

27 Sensibilitas kanan kiriEksteroseptikRasa nyeri superficial : (+)N (+)NRasa suhu (panas/dingin) : (+)N (+)N Rasa raba ringan: (+)N (+)N ProprioseptikRasa getar: (+)N (+)N Rasa tekan: (+)N (+)N Rasa nyeri tekan: (+)N (+)NRasa gerak dan posisi : (+)N (+)NEnteroseptikRefered pain : (-) (-) Rasa kombinasiStereognosis:(+) (+) Barognosis:(+) (+) Graphestesia:(+) (+)Sensory extinction:(+) (+) Loss of body image:(-) (-)Two point tactile discrimination:(+) (+)284. Badan

Inspeksi: simetris, skoliosis (-) PalpasiOtot perut: soepelOtot pinggang: kenyalKedudukan diafragma: Gerak: dbN Istirahat: dbN Perkusi: tympani Auskultasi: BU (+) normalv. STATUS neurologik29MotorikGerakan cervical vertebraeFleksi: dbNEkstensi: dbNRotasi: dbNLateral deviation: (+)Gerakan dari tubuhMembungkuk: dbNEkstensi: dbNLateral deviation: (+)Refleks refleksRefleks dinding abdomen : dbNRefleks interscapula: dbNRefleks gluteal: tidak dilakukanRefleks cremaster: tidak dilakukanRefleks anal: tidak dilakukanv. STATUS neurologik5. Gait & Kesimbangan Jari tangan jari tangan: dbN Jari tangan hidung: dbN Tapping dengan jari tangan: dbN Tapping dengan jari kaki: dbN Jalan di atas tumit: dbN Jalan di atas jari kaki: dbN Tandem walking: dbN Jalan lurus lalu berputar: dbN Jalan mundur: dbN Hopping: dbN Berdiri dengan satu kaki: dbN Romberg test : (+)v. STATUS neurologik316. Fungsi LuhurApraksia: (-)Alexia: (-)Agraphia: (-)Acalculia: (-)Membedakan kanan dan kiri: (+)

7. Refleks Primitif Graps refleks: (-) Snout refleks: (-) Sucking refleks: (-) Palmo mental refleks: (-)

8. Sistem Vegetatif Miksi: (+) Defekasi: (+) Sekresi keringat: dbN

v. STATUS neurologik32Px , 40 thn, cephalgia (+) terasa terikat dan tertindih beban berat sejak 5 bulan yll, bilateral, frekuensi serangan terus menerus ,baik dalam aktivitas maupun tidak, fotofobia (-), naussea (+), vomiting (-).Riwayat trauma / kecelakaan disangkal. Dari pemeriksaan didapatkan TD = 120/80 mmHg, N= 78x / menit, RR: 24x/ menit, t = 36,5C. Kesan: Status interna: dBNvi. kesimpulan33Status psikiatri: anxietyStatus neurologis didapatkan:GCS: 4-5-6Meningeal signs: (-)Nervus cranialis: dbNMotorik: KO 555 555 TO N N 555 555 N NRF (+)RP (-) Sensorik: dbNOtonom: BAK (+) spontan, BAB (+) lancarCV: dbNvi. kesimpulan34Tension HeadecheMigrainCluster HeadacheCranial ArteritisTrigeminal Neuralgiavii. Differential diagnosis35viii. Pemeriksaan penunjang36DIAGNOSA KLINIK : Cephalgia, NauseaDIAGNOSA TOPIKAL : Ekstrakranial (Muscle)DIAGNOSA ETIOLOGI : Tension Headache ix. diagnosis37x. penatalaksanaanPenatalaksanaan KhususFisioterapi (Relaksasi otot, diatermi, masase, traksi leher).Analgetik (danalgin 1x1 tab)Antiemetik(Ondansentron 3x1 tab)Antidepresant(Amytriptilin 10-15 mg)Psikoterapi Penatalaksanaan Umum5 B :Breath : -Blood : -Brain : -Bladder : -Bowel : -

38Dubia ad Bonamxi. prognosis39Terima kasih40Tinjauan Pustaka41NYERI KEPALA

DefinisiNyeri kepala adalah nyeri atau sakit sekitar kepala, termasuk nyeri di belakang mata serta perbatasan antara leher dan kepala bagian belakang1 Nyeri kepala adalah semua perasaan tidak menyenangkan di daerah kepala2

(Priguna Sidharta, buku neurologi klinis dalam praktek umum)(Neurologi klinik, Prof. Dr. dr. B. Chandra)ETIOLOGI CirculationEncephalomeningitisMigraineEyeNeoplasmaTrauma capitisEar & noseDentalCluster headacheOtotTrigeminal neuralgiaArteritis temporalisDentalCluster headacheICH, SAHglaukoma, radang, keratitis, anomali refraksikomusio, kontusio, perdarahan ekstradural, perdarahan subdural.mastoiditis, OM, sinusitis, rhinitisgigi, gusitension headachetumor otakCEMENTED COATPATOFISIOLOGI Nyeri kepala Bangunan-bangunan di daerah kepala dan leher yang peka terhadap nyeriPeradangan, traksi, kontraksi otot, dan dilatasi pembuluh darahPerangsanganDAERAH peka NYERI INTRA CRANIALEKSTRACRANIALOtot-otot oksipital, temporal, dan frontal, kulit kepala, arteri-arteri subkutis, dan periosteumMeningen, terutama dura basalis dan meninges yang mendindingi sinus venosus serta arteri-arteri besar pada otakKLASIFIKASI Menurut I H S ( International Headache Society ) yang telah dimodifikasi:1. Nyeri kepala karena penyakit umum Berkaitan dengan obat-obatan dan alkohol Berkaitan dengan kelainan metabolikNyeri tanpa disertai kelainan struktural seperti akibat kedinginan2. Nyeri kepala karena kelainan pada kranium dan tengkukPada kelainan mata, sinus paranasalis, hidung, telinga, gigi, sendi temporo mandibuler serta nyeri rujukan dari daerah vertebra servikalis atas Nyeri kepala tipe tegang, dengan maupun tanpa kontraksi otot yang berlebihan

47KlASIFIKASI Nyeri kepala karena kelainan intrakranialIritasi selaput otak akibat proses peradangan/infeksi maupun non infeksiTarikan pada struktur selaput otak karena kenaikan tekanan intracranial maupun karena penurunan tekanan intracranialRegangan ataupun iritasi pada tunika adventitia pembuluh darah otak seperti pada akut onset sistemik hipertensi, arteritis, TIA dan GPDO lainNyeri kepala akibat kelainan saraf otak seperti pada neuritis optika, neuralgia trigeminus, nyeri thalamus, Tolosa Hunt Syndrome4. Nyeri kepala vascular yaitu migren dan variannya

48DIAGNOSA

ANAMNESISMulai timbul (onset)Lama serangan (durasi)Bentuk serangan nyeri episodik, hilang-timbul, terus menerus, kronikLokasi nyeriSifat nyeri berdenyut, menusuk, terasa berat, tertekan.Gejala prodromal dan penyertaFaktor pencetusFaktor yang mengurangi dan memperparah

Pemeriksaan status internaPemeriksaan status psikiatrik Pmeriksaan neurologispemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang CT-ScanUntuk mengetahui letak dari proses dan etiologinyaIndikasi :Kejang fokalKelainan neurologis persistenNyeri kepala sebelah dan kelainan neurologi kontra-lateral dengan bruitPerubahan pola nyeri kepalaPenurunan kesadaran lebih dari 1 jam dengan gangguan saraf otak.Pemeriksaan LaboratoriumDarah (bila diduga infeksi, anemia, gangguan metabolik)LCS (bila curiga meningitis)Fisioterapi (Relaksasi otot, diatermi, masase, traksi leher)AnalgetikaTranquilizer ringanPendekatan psikologik (psikoterapi)terapi53Nyeri kepala tegang otot(tension headache)definisiNyeri kepala tipe tegang adalah suatu keadaan yang melibatkan sensasi nyeri atau rasa tidak nyaman di daerah kepala, kulit kepala, atau leher yang biasanya berhubungan dengan ketegangan otot di daerah ini.

Panduan Praktis, Diagnosis dan Tata laksana penyakit saraf, 2007

55PATOFISIOLOGI NKTO dapat disebabkan oleh berbagai mekanisme

56Patofisiologi Sebagian besar otot tengkuk berpaut pada periosteum bagian oksiput kepala

Pautan ini tidak melalui tendon, tapi melalui jaringan miofasial yang melekat langsung pada periosteum

Periosteum merupakan bangunan peka nyeri sehingga tarikan oleh otot yang berkontraksi terus menerus menyebabkan rasa nyeri.GEJALA KLINISTidak ada gejala prodormal atau aura!!Nyeri kepala dirasakan bilateral di atas kepala seperti ada beban berat, rasa diikat atau kencang.Leher terasa kaku.Intensitas nyeri sedang sampai berat, tetapi tidak mengganggu pekerjaan sehari-hari.Nyeri kepala dapat berlangsung episodik (< 15 hari / bulan, nyeri hilang dalam 30 menit - 7 hari) atau secara kronik (>15 hari / bulan, selama 6 bulan)Memburuk atau dicetuskan oleh stress58KlasifikasiBerdasarkan ICD-10 G44.2NKTO EpisodikNKTO KronisNKTO yang tak terklasifikasikan

Klasifikasi NKTO Episodik :Serangan nyeri kepala yang terjadi < 15 x/ bulanSetidak-tidaknya 2 dari kriteria berikut Terasa seperti ditekan atau diikat namun tidak berdenyut Tidak ada gejala prodormal atau aura Intensitasnya ringan sampai sedang Lokasi bilateral Fotofobia dan fonofobia tidak ada atau hanya salah satuTidak ada nyeri kepala akibat sebab lainNKTO kronik :Serangan nyeri kepala yang timbul lebih dari 15 x/ bulan dan berlangsung lebih dari 6 bulan, sesuai tipe serangan diatas

60Klasifikasi NKTO tak terklasifikasi :Semua bentuk nyeri kepala yang mirip dengan gejala diatas, tetapi tidak memenuhi syarat untuk diagnosis salah satu NKTO dan juga tidak memenuhi kriteria untuk nyeri kepala migren tanpa auraTerapi Pencegahan Hindari faktor pencetus (stress, kelelahan, kecemasan, rasa lapar, rasa marah,dan posisi tubuh yang tidak sehat)Pola hidup sehat Istirahat yang cukup Olahraga teraturBerekreasiNon-Farmakologi Kompres hangat atau dingin pada dahi Mandi air panas Tidur dan istirahat 62Terapi Farmakologi Terapi abortif Analgesik Asetaminofen 1000-1500 mg/hariNSAIDAsam mefenamat 1000-1500 mg/hariNaproxen sodium 275-550 mg/hariAtau KombinasinyaTerapi preventifAmitriptilin 10-50 mg sebelum tidur Nortriptilin 10-75 mg sebelum tidur Doxepin 10-75 mg sebelum tidur

MIGRAINE Definisi Nyeri kepala berulang dengan serangan nyeri yang berlangsung 4-72 jamNyeri biasanya sesisi (unilateral) Sifatnya berdenyut Intensitas nyerinya sedang sampai beratNyeri diperhebat dengan aktivitas Disertai mual dan/ atau muntahFonofobia dan fotofobia FAKTOR PEMICUFaktor psikologis (79,7%)- Stress, depresi Faktor hormonal (65,1%)- Menstruasi- Hamil, menopauseFaktor lingkungan (53,2%)- Perubahan cuaca, musimRangsangan sensorik- Bau menyegat (43,7%)- Sinar yang terang (38,1%)Alkohol (37,8%)Rokok(35,7%) Faktor makanan (26,9%)Sebelum Decade of the Brainmigren adalah suatu prnyakit vaskular yang dipicu oleh proses proses yang menyebabkan vasokonstriksi diikuti vasodilatasi, peradangan dan nyeri kepala

Saat ini:Perubahan beurokimiawi(dopamin & serotonin)---hilang pengendalian neuron sentral aktivasi sistem trigeminovaskular pembebasan neuropeptidaperadangan steril di sekitar pemb.darahNYERI PD SAAT SERANGAN

Disfungsi SSP

Hilangnya pengendalian neural sentral

Keseimbangan pembuluh darah kranial terganggu&melebar

Plasma keluarruang perivaskular

Aktivasi sistem trigeminovaskular u/neuropeptida

Respon peradangan di sekitar pemb.darah

KLASIFIKASI (ICD-10)G43 Migraine : Use additional external cause code (Chapter XX), if desired, to identify drug, if drug-induced.Excludes: headache NOS ( R51 )G43.0 Migraine without aura [common migraine]G43.1 Migraine with aura [classical migraine]G43.2 Status migrainosusG43.3 Complicated migraineG43.8 Other migraineOphthalmoplegic migraineRetinal migraineG43.9 Migraine, unspecifiedGejala klinis

Terdapat 4 fase penting GEJALA KLINISa)Prodromal : suatu rangkaian peringatan sebelum terjadi serangan, meliputi perubahan mood, perubahan perasaan/ sensasi (bau atau rasa),lelah atau ketegangan otot.b)Aura : berlangsung 5-20 menit, biasanya berakhir kurang dari 1 jam - tanpa aura klasik migraine- dengan aura common migrainec)Sakit kepala : umumnya satu sisi, berdenyut-denyut, disertai mual dan muntah, sensitif terhadap cahaya dan suara. Terjadi antara 4 -72 jame) Postdromal : tanda-tanda lain migrain seperti tidak bisa makan, tidakkonsentrasi, kelelahan.Diagnosa Kriteria diagnosa berdasarkan IHS :Serangan nyeri kepala > 5x, dengan gambaran klinis yang sama selama 4-72 jamTerdapat 2 atau lebih kriteria gambaran nyeri kepalaNyeri unilateral Nyeri sedang-berat Nyeri berdenyut Nyeri yang diperberat oleh aktivitas sehari-hariDiagnosaTerdapat 1 atau lebih dari kriteria berikutGejala aura Mual selama nyeri kepalaFotofobia atau fonofobia selam nyeri kepalaMenyingkirkan nyeri kepala sekunder dari anamnesa dan pemeriksaan fisik

Akut Analgetika (parasetamol, asam mefenamat, aspirin) yg diberikan bersama dengan obat yg dapat mengurangi stasis lambung seperti metoklorpramid.Bila belum menolong, maka diberikan ergotamin atau dehidroergotamin. Efek samping obat ini adalah obat tersebut juga menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah koroner & pembuluh darah perifer lain.Sebaiknya diberi sumatripan secara suntikan maupun per oral. Sumatripan hanya bekerja pada reseptor serotonin 1D secara spesifik, oleh karena itu efek sampingnya sangat minimal.Terapi74Profilaksis Propanolol (beta bloker)Kontraindikasi : penderita asma, penderita yang sering melakukan kegiatan olahraga.Pizotifen (antihistamin)Efek samping : nafsu makan meningkatMethysergide (antagonis serotonin)Efek samping : fibrosis retroperitonealFlunarizin (calcium blocker)Efek samping : mengantuk,parkinson.Terapi75Cluster headachedefinisiNyeri yang sangat berat yang mengenai separuh dari kepala, daerah sekitar mata kemudian meluas ke rahang dan pelipis

patofisologiFocus iritasi di arteri karotis intrakavernosus Pleksus perikarotikusInervasi oleh NC.5 (1/2) , Gangglion servikalis superior(simpatik) dan Gangglion sfenopalatimun (parasimpatik) Nyeri di daerah periorbital, retroorbital dan dahiImpuls ke batang otak kolumna intermediolateral sumsum tulang belakang(simpatetik) dan nucleus salivatorius superior (parasimpatetik)Simpatik sekresi keringat di dahiParasimpatiklaksrimasi dan rinorheagejala klinis

Gejala klinis Nyeri unilateral orbital dan dapat menyebar ke sekitar temporal, rahang, hidung, dagu dan gigiBerlangsung 15-180 menit Sering disertai dengan lakrimasi pada sisi yang sama dengan nyeri kepala, konjuntival injection, nasal kongesti, ptosis, perubahan pupil, berkeringat yang unilateral atau bilateral dan fasial flushingTidak adanya auraPeriode serangan bisa berlangsung beberapa kali perhari 1 3 serangan perhari, sering berakhir antara 3 16 minggu. Dengan interval antara 6 bulan dan 5 tahun.

Terapi O2 murni dengan masker 8-10 L /menitErgotamin 0,25 mg /scPrednison81Artritis temporalisDefinisi Nyeri temporal yang hebat di pelipis, kemudian nyeri ini menjadi hebat dan seluruh kepala terasa nyeri

patofisiologi

Vasculitis pada arteri temporalis

Inflamasi pada daerah sekitar temporal

- Penglihatan kabur- nyeri kepala- nyeri rahang

Gejala klinis Terutama pada penderita diatas 50 tahun.Gejala : nyeri kepala unilateral, nyeri tekan, bengkak, pulsasi seakan-akan tidak ada, didaerah arteria temporalis.Terdapat pula kelainan polimialgia reumatika.Laboratorium didapatkan : LED meningkat, anemia, dan gejala lain seperti pada rheuma.85Terapi Cortison acetat 2x 100 mg (im) /hari dapat memberikan perbaikan yang jelas dan menghindarkan gejala sisaLED > 45 mm/jam pertama memastikan diagnosa Dilakukan tappering off, untuk penghentian cortison86Gejala klinisTerutama dijumpai pada penderita diatas umur 50 tahun.N.V1 menyebabkan nyeri kepala.Nyeri timbul didaerah distribusi nervus trigeminus, terutama pada cabang V2 dan V3 (daerah rahang & dagu).Nyeri dapat dirangsang dengan suatu stimulus pada selaput mulut (waktu mengunyah atau berbicara)Nyeri yang hebat datang secara tiba-tiba, berulang-ulang (paroksismal), sifat nyeri seperti tersayat, terbakar, atau kena aliran listrik selama beberapa detik atau beberapa menit.Terjadinya nyeri disebabkan adanya potensial aksi (action potential) yang merangsang ganglion.Neuralgia trigeminal87KarbamazepinDifenilhidantoin Baik karbamazepin maupun difenilhidantoin keduanya dapat menekan potensial aksi. Fenobarbital tidak menolong !Klonazepam, terutama diberikan pada penderita yang tidak dapat ditolong dengan karbamazepin.Baklofen, bekerja mirip GABA, yg juga menekan/inhibisi potensial aksi. Harus dimulai dosis kecil, karena pada dosis besar penderita lemas, seakan-akan tak bisa jalan.terapi88Terima kasih