34
Respirologi Anak

Respirologi Anak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

a

Citation preview

Page 1: Respirologi Anak

Respirologi Anak

Page 2: Respirologi Anak

2

CROUP

Page 3: Respirologi Anak

3

Bronkhiolitis

Page 4: Respirologi Anak

4

DefinisiPenyakit obstruksi akibat inflamasi akut pada

bronkiolus.

Terjadi pada anak berusia < 2 tahun, paling

banyak pada usia 3 – 6 bulan.

Penyebab tersering rawat inap untuk anak

usia 2 – 6 bulan.

Page 5: Respirologi Anak

5

Etiologi dan Faktor Risiko95 % Respiratory Syncytial Virus (RSV)Penyebab lainnya rhinovirus, adenovirus,

parainfluenza virus, enterovirus, dan virus influenza.

Faktor risiko:- prematuritas- kelainan jantung bawaan- chronic lung disease of prematurity- orang tua perokok- sosioekonomi rendah

Page 6: Respirologi Anak

6

AnamnesisGejala awal gejala infeksi virus batuk

pilek, demam

1 – 2 hari kemudian batuk akan disertai

sesak nafas

Muncul gejala berikutnya mengi, sianosis,

merintih (grunting), muntah setelah batuk,

penurunan nafsu makan.

Khas bronkiolitis batuk kering + mengi

Page 7: Respirologi Anak

7

Pemeriksaan FisikStatus generalis demam ringan, tachypneaTanda dyspnea:

- pernafasan cuping hidung- retraksi dinding dada- hiperinflasi dinding dada membedakan dengan pneumonia- ekspirasi memanjang- mengi yang tidak berespon dengan bronkodilator

Gejala berat apnea (ada bayi < 6 minggu, prematur, BBLR)

Tanda lainnya fine inspiratory crackles (kadang-kadang)

Page 8: Respirologi Anak

8

Pemeriksaan PenunjangSaturasi oksigen: bayi dengan saturasi O2 < 92 %

rawat intensif

Darah tepi untuk menyingkirkan etiologi lain

Analisis gas darah pada distres yang berat. Ada

gambaran hiperkarbia karena air trapping

Rontgen toraks gambaran hiperinflasi paru, patchy

infiltrate (tidak spesifik), diameter AP >> pada foto

lateral, air trapping, diafragma datar, atelektasis.

Rapid test antigen RSV

Page 9: Respirologi Anak

9

PenatalaksanaanTerapi suportif:

O2 dengan nasal cannule, 1 – 2 L / menit

PERHATIAN:Pemberian antiviralpemberian antibiotikInhalasi beta 2 agonisinhalasi antikolinergikinhalasi kortikosteroid

TIDAK BERMANFAAT

Page 10: Respirologi Anak

10

Indikasi Rawat Ruang IntensifSaturasi tidak mencapai > 92 % dengan

terapi oksigen

Perburukan status pernafasan

Apnea berulang

Page 11: Respirologi Anak

11

KomplikasiAcute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)

Pneumotoraks

Penyakit paru kronis

Page 12: Respirologi Anak

12

PrognosisSebagian besar akan sembuh sendiri dalam 7

– 10 hari

Rawat inap dibutuhkan pada 2 % dari

keseluruhan kasus

Mortalitas dan morbiditas akibat RSV yaitu

sebanyak 1 – 3 %

Page 13: Respirologi Anak

13

Bronkhitis

Page 14: Respirologi Anak

14

Pneumonia

Page 15: Respirologi Anak

15

DefinisiInfeksi akut parenkim paru (alveolus

dan jaringan interstitial)

Page 16: Respirologi Anak

16

EpidemiologiPenyebab > 5 juta kematian per tahun pada

balita di negara berkembang

Penyebab utama morbiditas dan mortalitas

balita

Insidensi:

10 – 20 kasus / 100 anak / tahun (negara

berkembang)

2 – 4 kasus / 100 anak / tahun (negara maju)

Page 17: Respirologi Anak

17

EtiologiDi bawah 5 tahun lebih sering virusDi bawah 3 tahun paling banyak oleh RSVVirus lainnya adenovirus, parainfluenzaa

virus, influenza virus.Bakteri:

S. pneumonia paling sering ditemukanS. aureusH. influenzaeMycoplasma pneumoniaChlamydia pneumonia

Page 18: Respirologi Anak

18

Faktor RisikoDefek anatomi bawaan

Immunodefisiensi

Gizi buruk

Riwayat BBLR

Imunisasi tidak lengkap

Ada anggota keluarga serumah yang batuk

Kamar tidur yang terlalu padat

Page 19: Respirologi Anak

19

AnamnesisKeluhan bergantung pada berat ringannya infeksi

Gejala umum:

demam, sakit kepala, gelisah, malaise, penurunan

nafsu makan, keluhan GI (mual muntah diare)

Gejala respiratori:

Batuk, sesak nafas, retraksi dada, tachypnea,

nafas cuping hidung, air hunger, merintih

(grunting), sianosis

Page 20: Respirologi Anak

20

Pemeriksaan FisikPulmo:

- pekak pada perkusi

- suara nafas melemah

- ronchi (+)

- pernafasan irreguler (pada bayi – bayi

muda)

Page 21: Respirologi Anak

21

Pemeriksaan PenunjangDarah perifer lengkap

pneumonia viral leukosit normal / sedikit meningkatpneumonia bakteri leukositosis (15.000 – 40.000), predominan PMN. Pada infeksi Chlamydia kadang ada eosinophilia

Rontgen toraksBukan pemeriksaan rutin pada infeksi akut ringan.Dilakukan pada pneumonia yang dirawat inap.

Page 22: Respirologi Anak

22

Gambaran Rontgen ToraksInfiltrat interstitial corakan paru

meningkat, hiperaerasi

Infiltrat alveolar (konsolidasi paru dengan air

bronchogram). Bila mengenai 1 lobus paru,

disebut pneumonia lobaris

Bronkopneumonia infiltrat difus merata

pada kedua paru + peningkatan corakan

peribronkial

Page 23: Respirologi Anak

23

Penunjang LainnyaKultur dan pewarnaan Gram dari spesimen

sputum

Pemeriksaan antigen virus pada usia < 18

bulan

Analisis cairan pleura (bila ada efusi pleura)

Page 24: Respirologi Anak

24

Klasifikasi WHOBayi < 2 bulan

Pneumonia berat

RR > 60x / menit, retraksi berat

Pneumonia sangat berat

Tidak mau minum, kejang, letargis, demam / hipotermia, bradypnea, pernafasan irreguler

Page 25: Respirologi Anak

25

Anak usia 2 bulan – 5 tahun

Pneumonia ringan

RR > 50x / menit (usia 2 bulan – 1 tahun), RR > 40x / menit (usia 1 – 5 tahun)

Pneumonia berat

Retraksi (+)

Pneumonia sangat berat

Tidak mau makan / minum, kejang, letargi, malnutrisi

Page 26: Respirologi Anak

26

PenatalaksanaanPneumonia Ringan

Rawat jalan

Antibiotik:

Cotrimoxazole (TMP 4 mg/kgBB/kali –

SMX 20 mg/kgBB/kali), 2 x 1, selama 3 hari

Amoxicillin 25 mg/kgBB/kali, 2 x 1,

selama 3 hari

Page 27: Respirologi Anak

27

Pneumonia Berat- O2 untuk mempertahankan saturasi > 92 %- Cairan intravena (bila asupan per oral kurang atau ada distres nafas berat)- Nebulisasi beta 2 agonis memperbaiki mucociliary clearance (bukan terapi rutin)- Antibiotik:

Lini 1: Amoxicillin 50 – 100 mg/kgBB IV atau IM, 3 x 1, pantau selama 72 jam. Respon baik lanjutkan hingga 5 hari ganti oral. Respon buruk tambah chloramphenicol 25 mg/kgBB/kali IV atau IM, 3 x 1.

Lini 2: Ceftriaxon 80 – 100 mg/kgBB IV atau IM 1 x 1

Page 28: Respirologi Anak

28

Pada anak usia < 5 tahun:

Pilihan utama amoxicillin

Pilihan lainnya co-amoxiclav, eritromisin,

klaritromisin, azitromisin

Pada anak usia > 5 tahun:

pneumonia sering disebabkan M.

pneumoniae. Antibiotik pilihannya golongan

makrolid.

Page 29: Respirologi Anak

29

Indikasi Rawat InapBayi Anak

Saturasi O2 < 92 %,

sianosis

Frekuensi nafas > 60x /

menit

Distres pernafasan,

apnea intermitten,

grunting

Tidak mau minum

Keluarga tidak bisa

merawat di rumah.

Saturasi O2 < 92 %

Frekuensi nafas > 50x /

menit

Distres pernafasan

Grunting

Ada tanda dehidrasi

Keluarga tidak bisa

merawat di rumah.

Page 30: Respirologi Anak

30

Kriteria PulangGejala sudah menghilang

Sudah bisa makan / minum per oral

Antibiotik bisa diteruskan secara per oral

Keluarga kooperatif

Kondisi rumah memungkinkan untuk

perawatan di rumah.

Page 31: Respirologi Anak

31

KomplikasiPneumonia Staphylococcus

Empyema torasis komplikasi tersering

pneumonia bakteri

Pericarditis purulenta

Infeksi ekstrapulmonal

Miocarditis (pada anak usia 2 – 24 bulan)

Page 32: Respirologi Anak

32

Asthma

Page 33: Respirologi Anak

33

DefinisiPenyakit inflamasi kronis saluran nafas yang ditandai oleh

mengi dan/atau batuk berulang dengan karakteristik:

1. Timbul secara episodik

2. Cenderung pada malam / dini hari

3. Bersifat musiman

4. Timbul setelah aktivitas fisik

5. Ada riwayat asma / atopi pada keluarga

Eksaserbasi serangan asma, merupakan episode

perburukan gejala secara progresif. Gejalanya: sesak

nafas, mengi, dada terasa tertekan.

Page 34: Respirologi Anak

34

ReferensiNelson Textbook of Pediatrics 18th editionKapita Selekta Kedokteran