Upload
duongthuan
View
233
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
RENCANA STRATEGIS 2009-2014
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan Peternakan Provinsi Jawa Timur selama ini memegang
peranan penting dan strategis dalam membangun sektor pertanian, khususnya dalam
upaya perluasan kesempatan kerja, pemasukan devisa negara, peningkatan
pendapatan dan kesejahteraan petani peternak dan keluarga petani peternak serta
peningkatan konsumsi protein hewani dalam rangka peningkatan kecerdasan bangsa,
baik sumbangan langsung berupa kontribusi PDRB, penyerapan tenaga kerja,
peningkatan pendapatan masyarakat, perolehan devisa melaui ekspor maupun
sumbangan tidak langsung seperti penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan
pembangunan dan hubungan sinergis dengan subsektor dan sektor lainnya.
Dalam memenuhi kebutuhan daging untuk masyarakat Jawa Timur sudah
tercukupi dari daging beberapa komoditas yaitu bahan asal ternak berupa daging sapi,
kambing, domba, itik dan ayam (ras dan buras); sedangkan untuk kalangan tertentu
(hotel berbintang dan restoran) yang membutuhkan daging kualitas tinggi masih
dipenuhi dengan daging impor. Program jangka pendek diperlukan impor sapi potong
sedangkan program jangka panjang perlu dilakukan impor bibit ternak berkualitas,
pelestarian plasma nutfah ternak Jawa Timur seperti sapi madura, sapi Jawa, domba
ekor gemuk, kambing Peranakan Ettawa (PE), itik Mojosari, dan Perbaikan kualitas
sapi Madura dilakukan melalui inseminasi buatan, perbaikan managemen reproduksi,
kualitas pakan dan sistem pemeliharaan; pengembangan kemitraan ayam pedaging
serta meningkatkan pengkajian-pengkajian bidang peternakan untuk memperoleh
teknologi tepat guna bagi peternak pedesaan.
Komoditas unggas merupakan penyumbang produksi daging terbesar
diantara komoditas lain, dengan adanya wabah penyakit flu burung kondisi ternak
tersebut sangat kritis baik populasi, pemasaran maupun lingkungan. Secara menyebar
unggas –unggas ini berada disekitar lingkungan penduduk, untuk mencegah semakin
meluasnya penularan flu burung kepada manusia selain dilaksanakan vaksinasi,
biosekuriti perlu dilakukan penataan ulang kawasan peternakan, dan tempat
pemotongan unggas (TPU).
Sementara itu, untuk kebutuhan susu akan dilakukan langkah-langkah
strategi dalam bidang persusuan yaitu meningkatkan keinginan masyarakat Jawa
Timur untuk mengkonsumsi susu segar produksi lokal melalui promosi Gerakan Minum
Susu bagi anak-anak sekolah SD yang dilaksanakan setiap tahun dan diharapkan
pemerintah kabupaten/kota ikut berperan dalam promosi tersebut baik dalam
RENCANA STRATEGIS 2009-2014
2
pelaksanaan maupun pendanaan sehingga dapat menciptakan kebutuhan masyarakat
untuk mengkonsumsi susu segar atau pasturisasi produk lokal.
Untuk meningkatkan jumlah produksi susu yang sehat dan berkualitas
dilaksanakan penambahan kepemilikan ternak sapi perah per Rumah Tangga Peternak
dengan sapi-sapi impor yang berkualitas tinggi, disamping pelayanan kesehatan hewan
serta meningkatan kepemilikan peralatan panen (milk cane, alat pemerah) dan pasca
panen seperti cooling unit. Rencana Strategis SKPD Peternakan Provinsi Jawa Timur
Tahun2009-2014 merupakan penjabaran rencana strategi pembangunan peternakan
dan sebagai acuan teknis dalam penyusunan perencanaan kegiatan pembangunan
peternakan di Jawa Timur, sehingga dituntut lebih optimal dalam upaya untuk
mendekatkan pelayanan secara prima kepada masyarakat peternakan dipedesaan.
Untuk itu peranan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan di Jawa Timur tetap
eksis menjadi andalan dalam mendukung perekonomian sektor pertanian di Provinsi
Jawa Timur.
1.2. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis Dinas Peternakan Provinsi
Jawa Timuradalah sebagai berikut :
1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2007 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 Tentang Pemerintahan Daerah;
3) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
4) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
5) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
6) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
7) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi Dan
Tata Kerja Perangkat Daerah;
RENCANA STRATEGIS 2009-2014
3
8) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
9) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2009 tentang Dekonsentrasi Dan Tugas
Pembantuan;
10) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur;
11) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025;
12) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Tahun 2011 - 2031;
13) Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2009 Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014;
14) Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 59 Tahun 2010 tentang Perubahan atas
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 130 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur.
1.3. Maksud dan Tujuan
a. Maksud penyusunan Renstra
Dokumen Renstra Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur disusun sebagai
penjabaran dari RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 dan sebagai acuan
bagi stakeholder dalam melaksanakan pembangunan subsektor peternakan yang
akan dilaksanakan secara bertahap tiap tahun untuk lima tahun kedepan.
b. Tujuan penyusunan Renstra
Renstra Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur adalah dokumen perencanaan
pembangunan subsektor peternakan dalam periode 2009 - 2014, ditetapkan dengan
tujuan memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi seluruh komponen pelaku
pembangunan peternakan dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan
daerah yang terintegrasi dengan tujuan pembangunan nasional. Pembangunan
peternakan diharapkan akan lebih efektif, efisien, terpadu dan berkesinambungan.
c. Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Renstra Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur merupakan sub sistem dari sistem
perencanaan pembangunan jangka menengah daerah sesuai dengan Peraturan
Gubernur Nomor 38 tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014.
RENCANA STRATEGIS 2009-2014
4
Agar dalam pelaksanaan pembangunan subsektor peternakan di Jawa Timur Tahun
2009-2014 tidak bertentangan dengan pemanfaatan ruang, maka dalam penyusunan
Renstra memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Timur.
Untuk menjaga konsistensi pelaksanaan pembangunan peternakan, penyusunan
Renstra Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Timur 2009-2014 berdasarkan hasil
analisis lingkungan strategis internal dan eksternal dengan mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Strategis Kementrian
Pertanian serta Rencana Strategis Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Renstra Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 juga menjadi
acuan dalam penyusunan Renstra SKPD yang membidangi peternakan dan
kesehatan hewan di Kabupaten/Kota. Selanjutnya Renstra Dinas Peternakan
sebagai bentuk perencanaan lima tahunan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja
Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) yang merupakan perencanaan
tahunan.
1.4. Sistematika Penulisan
Dokumen Rencana Strategis Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur tahun
2009 – 2014 disusun dengan sistematika sebagai berikut :
Bab I. Pendahuluan.
Berisi : Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Landasan Hukum,
HubunganRenstra –SKPD dengan RPJMD, dan
Sistematika Penulisan
Bab II. Gambaran Pelayanan SKPD
Berisi : Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumberdaya SKPD,
dan Kinerja Pelayanan SKPD
Bab III. Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD
Berisi : Identifikasi Permasalahan, Telaahan Visi, Misi dan Program
Kepala Daerah, dan Penentuan isu-isu strategis.
Bab IV. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan.
Berisi : Visi dan Misi SKPD, Tujuan danSasaran Jangka Menengah,
serta Startegi dan Kebijakan SKPD.
Bab V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran,
dan Pendanaan indikatif
Berisi : Program dan Kegiatan SKPD Lima Tahun Ke depan, Indikator
Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif.
RENCANA STRATEGIS 2009-2014
5
Bab VI. Keterkaitan Renstra SKPD dan RPJMD
Berisi : Keterkaitan Program dan Kegiatan Renstra SKPD
dengan RPJMD.
RENCANA STRATEGIS 2009-2014
6
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1. Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi SKPD
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur, dengan tugas melaksanakan urusan pemerintahan
daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang peternakan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas DaerahProvinsi Jawa Timur, Dinas
Peternakan Provinsi Jawa Timur mempunyai kedudukan, tugas dan fungsi sebagai
berikut :
a) Kedudukan
Dinas Peternakan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
b) Tugas
Dinas Peternakan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang peternakan.
c) Fungsi
1) Perumusan kebijakan teknis di Bidang Peternakan.
2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
peternakan.
3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya.
4) Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Gubernur.
Struktur organisasi Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, sebagaimana pasal
31 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur adalah :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, membawahi :
a. Sub Bagian Tata Usaha
b. Sub Bagian Penyusunan Program
c. Sub Bagian Keuangan
3. Bidang Kesehatan Hewan, membawahi :
RENCANA STRATEGIS 2009-2014
7
a. Seksi Pengamatan Penyakit Hewan dan Pelayanan Medik Veteriner
b. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan
c. Seksi Pengawasan Obat Hewan
4. Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner, membawahi :
a. Seksi Produk Pangan Asal Hewan
b. Seksi Produk Non Pangan Asal Hewan
c. Seksi Hygiene Sanitasi dan Kesejahteraan Hewan
5. Bidang Budidaya, Pengembangan Ternak dan hewan Lainnya, membawahi :
a. Seksi Kawasan dan Pembibitan
b. Seksi Pakan dan Teknologi
c. Seksi Penyebaran dan Pengembangan Ternak dan Hewan Lainnya
6. Bidang Agribisnis, membawahi
a. Seksi Pelayanan Keahlian, Informasi dan Perijinan
b. Seksi Kelembagaan SDM dan Penyuluhan
c. Seksi Bina Usaha dan Pembiayaan
7. Unit Pelaksana Teknis
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Unit Pelaksana Teknis Dinas Peternakan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Gubernur Jawa Timur Nomor 59 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan
Gubernur Jawa Timur Nomor 130 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur, terdiri dari :
1. UPT Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak di Jember
2. UPT Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak di Malang
3. UPT Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak di Batu
4. UPT Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak di Kediri
5. UPT Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak di Magetan
6. UPT Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak di Tuban
7. UPT Inseminasi Buatan di Surabaya
8. UPT Laboratorium Kesehatan Hewan di Tuban
9. UPT Laboratorium Kesehatan Hewan di Malang
10. UPT Pembibitan dan Kesehatan Hewan di Madura
RENCANA STRATEGIS 2009-2014
8
2.2. Sumber Daya SKPD
a. Sumberdaya Manusia
Pegawai Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2009berjumlah
330 orang yang terdiri dari PNS sebanyak 327 orang dan Tenaga Harian Lepas
sebanyak 3orang. Berdasarkan struktur organisasi perinciannya adalah 1 orang
Kepala Dinas (Eselon IIa), 1 orang Sekretaris (Eselon III), 4 orang Kepala Bidang
(Eselon III), 9 orang Kepala UPTD (Eselon III), 42 orang Kasubbid/Kasubbag
(Eselon) IV, dan 273 orang staf/pelaksana. Komposisi berdasarkan jenis kelamin
adalah laki-laki sebanyak 239 orang dan perempuan sebanyak 88 orang.
Komposisi PNS menurut pangkat/golongan, jenis kelamin, usia dan
pendidikan dapat disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 2.1
PNS BERDASARKANGOLONGAN
No Golongan Jumlah
1. Golongan I 7
2. Golongan II 116
3. Golongan III 174
4. Golongan IV 30
J U M L A H 327
Tabel 2.2
PNS MENURUT PENDIDIKAN FORMAL
No
Pendidikan Formal
Jumlah
1 Sekolah Dasar (SD) 26
2 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 51
3 Sekolah Menengah Umum/Kejuruan 129
4 D III/ Sarmud 5
5 Strata 1 109
6 Strata 2 10
7 Strata 3 -
Jumlah
327
RENCANA STRATEGIS 2009-2014
9
b. Sarana dan Prasarana
Prasarana dan sarana perkantoran yang secara langsung mendukung
terselenggaranya tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur
antara lain tanah perkantoran yang terdiri dari :
1. Perkantoran di Jl. Ahmad Yani no 202 Surabaya seluas 40.800 m²; yang terdiri
dari kantor utama, halaman parkir, asrama, Rumah Sakit Hewan, perumahan
dinas, dan kantor UPTD Inseminasi Buatan.
2. UPTD PT dan HMT di Batu seluas 130.090 m²;
3. UPTD PT dan HMT di Singosari Malang seluas 8.314 m²;
4. UPTD PT dan HMT di Tuban 4.910 m²;
5. UPTD PT dan HMT di Kediri seluas 55.820 m²;
6. UPTD PT dan HMT di Jember seluas 60.802 m²;
7. UPTD PT dan HMT di Magetan seluas 51.750 m²;
8. UPTD Laboratorium Kesehatan Hewan di Malang seluas 12.606 m²
9. UPTD Laboratorium Kesehatan Hewan di Tuban seluas 12.770 m²
10. UPTD Pembibitan dan Kesehatan Hewan di Pamekasan seluas 3.807 m²
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
Hasil pencapaian pembangunan peternakan di Jawa Timur kurun waktu 2004
s/d 2008 dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Secara teknis, pembangunan peternakan di Provinsi Jawa Timur merupakan
perwujudan sinergi program antara Pemerintah Pusat (Dirjen Peternakan
Departemen Pertanian), Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, dan SKPD
Pemerintah Kabupaten/Kota yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan.
b. Data PDRB suatu daerah mempunyai manfaat untuk mengetahui tingkat produk
bruto yang di hasilkan oleh seluruh faktor produksi, besarnya laju pertumbuhan
ekonomi dan struktur perekonomian daerah pada kurun waktu tertentu. Dengan
demikian PDRB yang berasal dari subsektor peternakan akan menjadi indikator
sampai berapa besar peranan subsektor peternakan mewarnai perekonomian
daerah. Kondisi umum pembangunan peternakan tahun 2004-2008 menunjukkan
arah yang positif. Dari aspek perekonomian, perbandingan antara realisasi
PDRBatas dasar harga berlakuProvinsi Jawa Timur, sektor pertanian dengan
subsektor peternakan dari tahun 2004 s/d 2008 (tabel 2.1)menunjukkan bahwa
pertumbuhan subsektor peternakan menujukkan capaian yang positif dan berada
RENCANA STRATEGIS 2009-2014
10
diatas pertumbuhan sektor pertanian maupun Provinsi Jawa Timur secara
Keseluruhan.
Tabel 2.1
Realisasi PDRB (atas dasar harga berlaku) Provinsi Jawa Timur, Sektor Pertanian,
dan Subsektor Peternakan 2004 – 2008 (dalam miliar Rp.)
Uraian 2004 2005 2006 2007 2008 R (%)
Provinsi Jawa Timur
341.065 403.392 271.798 288.404 305.539 -10%
Sektor Pertanian
59.949 69.536 69.599 76.574 88.036 47%
Subsektor Peternakan
10.163 11.892 13.951 15.871 19.081 88%
Sumber : Badan Pusat Statistik
c. Populasi ternak yang telah ada merupakan modal dasar bagi pengembangan
peternakan di Jawa Timur. Dari populasi yang ada tersebut ternak dikembangbiakan
dan dibudidayakan untuk kepentingan konsumsi lokal, konsumsi Provinsi lain, dan
untuk kebutuhan pembibitan. Secara umum populasi ternak menunjukkan trend
peningkatan yang positif. Kinerja populasi ternak selama tahun 2004-2008 di Provinsi
Jawa Timur adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2
Populasi Ternak Jawa Timur 2004 -2008 (dalam satuan ekor)
Jenis Ternak 2004 2005 2006 2007 2008
Sapi Potong 2.519.030 2.524.476 2.584.441 2.705.605 2.801.272
Sapi Perah 132.789 134.043 136.497 139.277 146.925
Kerbau 110.685 54.688 54.198 53.364 52.944
Kambing 2.359.375 2.384.973 2.414.350 2.450.835 2.485.797
Domba 1.380.366 1.399.054 1.414.939 1.435.188 1.465.290
Babi 36.773 36.199 34.704 33.425 33.328
Kuda 24.741 18.333 18.228 18.052 17.763
Ayam Buras 38.715.183 39.331.891 40.058.279 40.819.911 41.424.953
Ayam Petelur 24.121.152 21.570.818 30.364.215 34.926.134 31.472.181
Ayam Ras Pedaging
32.556.200 28.520.480 19.632.212 22.900.741 17.500.746
Itik 2.376.860 2.402.113 2.430.767 2.464.623 2.498.881
Entok - - 537.919 564.437 592.263
Sumber : Laporan Tahunan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur
d. Dari segi kemanfaatan, pembangunan peternakan berperan penting dalam
pemenuhan kebutuhan pangan hewani asal ternak. Perbandingan produksidan
konsumsi protein hewani komoditas daging, telur, dan susu tahun 2004 -2008dapat
dilihat pada tabel 2.3 dan tabel 2.4 berikut ini :
RENCANA STRATEGIS 2009-2014
11
Tabel 2.3
Produksi Hasil Ternak Jawa Timur Tahun 2004-2008 (dalam satuan ton)
Komoditas 2004 2005 2006 2007 2008
Daging 334.105 301.727 319.676 332.262 305.124
Telur 267.889 248.502 331.053 276.607 345.413
Susu 237.663 239.907 244.299 298.854 361.173
Sumber : Badan Pusat Statistik
Tabel 2.4
Konsumsi Hasil Ternak Jawa Timur Tahun 2004-2008 (dalam satuan kg/kapita/tahun)
Komoditas 2004 2005 2006 2007 2008
Daging 9 8,01 8,15 9,22 8,32
Telur 5,83 5,31 5,64 7,19 6,88
Susu 5,86 5,95 5,97 10,59 9,01
Sumber : Laporan Tahunan Dinas Peternakan
Pencapaian kinerja pembangunan peternakan tidak lepas dari peranan fungsi
perbibitan, pakan, budidaya, kemavet, keswan dan agribisnis yang merupakan bidang-
bidang tugas dan fungsi pada Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur.
RENCANA STRATEGIS 2009-2014
12
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
A. Sekretariat
1. Belum sempurnanya peraturan pembagian kewenangan pada tingkat
pemerintahan (Pusat, propinsi dan kabupaten) sebagai akibat sistem otonomi
(desentralisasi).
2. Alur pelaporan kegiatan pembangunan peternakan di daerah yang belum tertib,
dan semakin berkurang aktivitasnya.
3. Pembiayaan Kegiatan Pembangunan Peternakan di Jawa Timur yang masih
terbatas.
B. Bidang Budidaya dan Hewan Lainnya
1. Ancaman penurunan populasi ternak sapi karena tingginya angka pemotongan
ternak sapi betina produktif dan meningkatnya pengeluaran ternak keluar
propinsi.
2. Terjadinya importasi sapi bakalan dan daging beku merupakan ancaman
pengurangan minat budidaya peternakan.
3. Penataan ternak pemerintah melalui pola bergulir dan gaduhan yang belum
optimal.
4. UPT sebagai tempat kajian, penelitian teknologi peternakan, sebagai tempat
kawasan sesuai spesifik ternak perlu dikembangkan.
C. Bidang Kesehatan Hewan
1. Munculnya penyakit hewan menular yang bersifat emergency seperti Flu Burung
(Avian Influenza) pada unggas, Penyakit keluron menular (Brucellosis) pada sapi
perah, Anthrax,dan Rabies.
D. Bidang Kesmavet
1. Terjadinya importasi sapi bakalan dan daging beku merupakan ancaman
pengurangan minat budidaya peternakan.
2. Masih adanya penyelundupan obat hewan gelap (illegal), bahan asal hewan dan
hasil bahan asal hewan yaitu daging impor, telur, bulu.
3. Tempat Penampungan Susu di Jawa Timur kurang lebih 70 % sudah memenuhi
standar Nilai Kesehatan Veteriner (NKV).
4. Belum optimalnya pemanfaatan rumah pemotongan hewan dan pasar hewan
sebagai public service.
RENCANA STRATEGIS 2009-2014
13
5. Adanya daging impor dipasaran tradisional, sehingga berpengaruh terhadap
harga komoditas ternak.
E. Bidang Agribisnis
1. Kesadaran pihak swasta (usaha bidang peternakan) terhadap peraturan
perundangan yang masih rendah.
2. Rendahnya nilai tukar hasil produksi petani peternak, sehingga menyebabkan
posisi tawar peternak semakin rendah.
3. Rendahnya teknologi pengolahan dan pemasaran hasil peternakan di pedesaan
3.2. Telaah Visi, Misi, dan program Kepala Daerah
Pembangunan peternakan di Jawa Timur tidak lepas dari visi, misi dan
program Kepala Daerah terpilih yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah periode 2009-2014. Subsektor peternakan tercakup didalam agenda
prioritas pembangunan “Meningkatkan percepatan pemerataan dan pertumbuhan
ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan, terutama melalui pengembangan
agroindustri/agrobisnis, serta pembangunan dan perbaikan infrastruktur, terutama
pertanian dan pedesaan.” Karena itu program-program subsektor peternakan adalah
mengarah untuk pemerataaan pembangunan/ mengurangi disparitas wilayah,
pengurangan angka kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi.
3.3. Penentuan Isu-isu Strategis
a. Kekuatan
1) Undang-undang No.18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan
2) Perda No.9 tahun 2008 tentang Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah
3) Adanya organisasi profesi (PDHI/ISPI)
4) Tersedianya fakultas peternakan atau fakultas kedokteran hewan di PTN dan
PTS
5) Teknologi inseminasi buatan
6) Jawa Timur bebas penyakit hewan menular : Rabies; Penyakit Mullut dan Kuku;
Anthrax; Hog Cholera; Sapi Gila.
b. Kelemahan
1) Kurangnya SDM tenaga ahli dan teknis bidang peternakan dan kesehatan
hewan
RENCANA STRATEGIS 2009-2014
14
2) Terbatasnya fasilitas untuk penerapan teknologi peternakan dan kesehatan
hewan
3) Pembiayaan masih terbatas
4) Terbatasnya tenaga teknis peternakan di masyarakat
c. Peluang
1) Tingkat konsumsi protein hewani masih dibawah standar nasional
2) Kemitraan dengan stakeholder
3) Tersedianya skim kredit bunga rendah dan adanya lembaga penjaminan kredit
4) Meningkatnya permintaan pasar terhadap produk-produk peternakan Jawa
Timur, misalnya supplai sapi potong ke luar Provinsi
5) Surplus produksi peternakan di Jawa Timur
6) Nilai ekonomis produk peternakan cukup tinggi
7) Kapasitas wilayah peternakan masih luas
e. Penghambat
1) Kebijakan Pemerintah Pusat masih belum berpihak kepada kepentingan
peternak di Jawa Timur
2) Fluktuasi harga pasar komoditas ternak
3) Rantai tata niaga masih panjang
4) Penegakan hukum belum memberi efek jera bagi pelanggar
5) Ancaman penyakit hewan menular
f. Isu Strategis berdasarkan Analisa SWOT
1) Perlu penyediaan SDM yang andal dengan peningkatan ketrampilan dan
keahlian SDM
2) Memperkuat kesadaran hukum pelaku subsektor peternakan
3) Integrasi dan sinkronisasi program dan kegiatan
4) Kerjasama kelembagaan yang berkesinambungan dengan instansi terkait
5) Memberikan kemudahan kepada investor dan peternak
6) Perlu penggunaan teknologi tepat guna agar produksi menjadi efisien dan efektif
7) Menciptakan peluang pasar
8) Intensif pemasaran produk lokal
9) Perlu pengawasan dan penanggulangan masalah kesehatan hewan
10) Menciptakan jaminan keamanan produk asal hewan
RENCANA STRATEGIS 2009-2014
15
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi SKPD
Dalam rangka memberikan arah pandangan kedepan terkait dengan kinerja
dan peranan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur serta untuk memberikan gambaran
tentang kondisi masa depan yang ingin diwujudkan oleh Dinas Peternakan Provinsi
Jawa Timur, maka perlu dirumuskan visi SKPD yang mencerminkan keadaan yang ingin
dicapai pada akhir periode perencanaan. Visi dimaksud juga diperlukan untuk
menyatukan persepsi dan fokus arah tindakan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
setiap unit kerja dan individu serta sebagai panduan serta acuan dalam menjalankan
tugas dan fungsi dalam mencapai sasaran atau target yang ditetapkan. Visi yang
dirumuskan tentunya harus selaras dengan arah kebijakan dan program pembangunan
daerah yang ditetapkan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Jawa Timur 2009 – 2014.
“Terwujudnya peningkatan kontribusi subsektor peternakan terhadap perekonomian
Jawa Timur”.
Sejalan dengan visi Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, maka diperlukan
rumusan mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi yang
mencerminkan apa yang akan dapat dicapai (pada level dampak) dan bagaimana
mencapainya dalam periode tertentu, beserta ukuran-ukuran pencapaiannya. Misi yang
dirumuskan menggambarkan tindakan atau upaya sesuai dengan tugas dan fungsi
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Selanjutnya misi diharapkan dapat menjadi
pedoman untuk mencapai tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, yaitu :
1) Menjamin pemenuhan kebutuhan produk hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal.
2) Mengendalikan dan menanggulangi penyakit hewan.
3) Memberdayakan peternak lokal agar dapat mengembangkan produk pertenakan
unggulan yang berdaya saing
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
Tujuan merupakan kondisi yang ingin diwujudkan oleh Dinas Peternakan
Provinsi Jawa Timur pada lima tahun mendatang, dimana tujuan tersebut selaras
dengan visi dan misi. Perumusan tujuan menggambarkan hasil-hasil serta manfaat yang
akan diberikan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Dengan berdasarkan pada
RENCANA STRATEGIS 2009-2014
16
hasil analisis lingkungan internal dan eksternal, maka tujuan strategis Dinas Peternakan
Provinsi Jawa Timur dirumuskan sebagai berikut:
Tujuan
1. Meningkatkan produksi ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal.
2. Meningkatkan unit usaha produk hewan yang memenuhi syarat kesmavet dan
kesrawan.
3. Meningkatkan status kesehatan hewan.
4. Meningkatkan nilai tambah hasil peternakan melalui penanganan pasca panen.
Tabel 4.1 Matrik Hubungan antara Misi dan Tujuan
MISI
TUJUAN
INDIKATOR
Menjamin pemenuhan kebutuhan produk hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal.
1 Meningkatkan produksi ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal.
1.1 Persentase peningkatan populasi ternak : Sapi potong Sapi perah Kambing Domba Ayam buras Ayam ras petelur Ayam ras pedaging Itik Entok
1.2 Persentase peningkatan produksi hasil ternak : Daging Telur Susu
2 Meningkatkan unit usaha produk hewan yang memenuhi syarat kesmavet dan kesrawan.
2.1 Persentase peningkatan unit usaha produk hewan yang memperoleh sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner.
Mengendalikan dan menanggulangi penyakit hewan.
3 Meningkatkan status kesehatan hewan
3.1 Persentase penurunan kasus penyakit Brucellosis pada sapi perah
3.2 Persentase penurunan kasus penyakit Avian Influenza pada unggas.
Memberdayakan peternak lokal agar dapat mengembangkan produk pertenakan unggulan yang berdaya saing.
4 Meningkatkan pendapatan peternak melalui penanganan pasca panen.
4.1 Persentase peningkatan pendapatan peternak
Sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan oleh Dinas Peternakan Provinsi
Jawa Timur dalam kurun waktu 5 tahun (2009 – 2014) , dapat dirumuskan berdasarkan
tujuan yang ada, yaitu :
RENCANA STRATEGIS 2009-2014
17
Tujuan 1: Meningkatkan produksi ternak dengan pendayagunaan sumber daya
lokal.
Dalam rangka mewujudkan tujuan ini, maka sasaran strategisnya adalah:
a. Meningkatnya populasi ternak dan produksi hasil peternakan.
Tujuan 2: Meningkatkan unit usaha produk hewan yang memenuhi syarat
kesmavet dan kesrawan.
Dalam rangka mewujudkan tujuan ini, maka sasaran strategisnya adalah:
a. Meningkatnya unit usaha produk hewan yang memenuhi standar hygiene sanitasi.
Tujuan 3: Meningkatkan status kesehatan hewan.
Dalam rangka mewujudkan tujuan ini, maka sasaran strategisnya adalah:
a. Menurunnya kasus penyakit Brucellosis pada Sapi Perah.
b. Menurunnya kasus penyakit Avian Influenza pada unggas.
Tujuan 4: Meningkatkan nilai tambah hasil peternakan melalui penanganan pasca
panen.
Dalam rangka mewujudkan tujuan ini, maka sasaran strategisnya adalah:
a. Meningkatnya pendapatan peternak.
4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD
Strategi adalah cara mencapai tujuan dan sasaran. Strategi pembangunan
peternakan dan kesehatan hewan adalah sebagi berikut :
a. Ketrampilan dari Sumberdaya Manusia yang siap pakai;
b. Sinkronisasi dan simplifikasi program kerja dan faktor pendukungnya;
c. Kekuatan dan kesadaran hukum dan keadilan bagi pengguna maupun penyedia
program;
d. Koordinasi dan kerjasama kelembagaan yang berkesinambungan antar instansi
terkait;
e. Mempunyai daya tarik terhadap investor untuk menanamkan modalnya;
f. Digunakannya teknologi tepat guna yang menghasilkan efisiensi dan efektifitas
produksi;
g. Terciptanya kepastian pemasaran produk peternakan.
h. Intensifnya pemasaran produk lokal dan regional
i. Tersedianya lembaga keuangan yang mampu membiayai investasi yang
dibutuhkan
j. Terdapatnya potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan sumberdaya
buatan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi yang masih belum termanfaatkan
RENCANA STRATEGIS 2009-2014
18
k. Terbukanya peluang pembangunan kewilayahan terutama di wilayah kepulauan
serta Kawasan Selatan Jawa Timur.
l. Tersedianya potensi Agribisnis yang cukup menonjol di Jawa Timur
m. Tersedianya Potensi dan Kemampuan industri bidang peternakan yang cukup
besar.
Kebijakan merupakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh yang
berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan
ataupun pelaksanaan program / kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan
dalam mewujudkan sasaran, tujuan, serta visi dan misi instansi pemerintah. Kebijakan
pembangunan peternakan dan kesehatan hewan di Jawa Timur adalah sebagai berikut
a. Memanfaatkan semua ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai ”alat” untuk
mempermudah mencapai tujuan;
b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) baik petani maupun aparat
pendukungnya sebagai ”subyek”, dan ternak sebagai ”obyek” untuk keberhasilan
pembangunan peternakan dan kesehatan hewan;
c. Mengembangkan fungsi kelembagaan dan tata kerja organisasi sebagai ”status”
untuk menjalin jejaring kerja;
d. Memberikan kepastian hukum melalui penegakan peraturan sebagai bentuk
pelayanan publik di bidang peternakan dan kesehatan hewan untuk keamanan
berusaha;
e. Menciptakan mekanisme pasar sebagai ”iklim” niaga yang dapat menumbuhkan
minat investasi di bidang peternakan dan kesehatan hewan;
f. Memperluas potensi kapasitas tampung lahan sebagai basis ekologi untuk
persiapan proses produksi dan reproduksi.
g. Peningkatan ”pemberdayaan ekonomi rakyat peternakan” untuk meningkatkan
produksi ternak dalam rangka swasembada daging tahun 2014;
h. Peningkatan lanjutan program INTAN SEJATI menjadi SAPI BERLIAN;
i. Peningkatan pengamanan ternak dari ”penyakit hewan” menular yang mewabah;
j. Peningkatan pengendalian pemotongan ”hewan betina” produktif;
k. Pengembangan ”standarisasi” tata niaga hewan, bahan asal hewan dan hasil
bahan asal hewan;
l. Pengembangan usaha perbaikan ”gizi” keluarga dengan gerakan ”TELAGA
SURGA” (Telur untuk Keluarga dan Susu untuk keluarga)
m. Peningkatan pemberdayaan ”Iptek” bidang peternakan dan kesehatan hewan;
RENCANA STRATEGIS 2009-2014
19
n. Pengembangan ”privatisasi” unit-unit usaha dan asosiasi di bidang peternakan dan
kesehatan hewan;
o. Peningkatan ”investasi dan promosi” produk unggulan bidang peternakan dan
kesehatan hewan.
RENCANA STRATEGIS 2009-2014
20
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1. Rencana Program dan Kegiatan
Rencana program untuk tahun 2009–2014 kedepan penyusunan program
pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Provinsi Jawa Timur, akan terus
berlanjut dan diprioritaskan sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Jawa Timur yaitu dengan 5 (lima) program prioritas, yaitu (1)
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, (2) Program Peningkatan Ketahanan
Pangan, (3) Program Pengembangan Agroindustri/Agrobisnis, (4) Program
Pengembangan Kawasan Agropolitan, (5) Program Peningkatan Produksi Hasil
Peternakan dan Hewan Lainnya.
Dalam rangka mengoptimalkan program-program tersebut diatas tentu
kegiatan-kegiatannya tetap sebagai kelanjutan dari kebijakan percepatan pemulihan
ekonomi dan peningkatan produktifitas melalui pengembangan ekonomi kerakyatan,
penguatan unit-unit usaha yang difokuskan dengan mengakomodir icon-icon sebagai
produk unggulan dibidang peternakan. Program diuraikan lebih lanjut atas kegiatan-
kegiatan sebagai berikut :
1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Peternak, dengan kegiatannya, yaitu :
a. Peningkatan prestasi kelompok tani ternak, Sumber daya Manusia dan
Gemarampai.
b. Pengembangan kawasan peternakan dan pembibitan.
c. Pengembangan kemitraan, peningkatan gizi masyarakat dan peningkatan
kualitas hasil peternakan.
d. Peningkatan populasi ternak (Integrasi ternak dan komoditas pertanian
lainnya).
e. Pengembangan budidaya ternak
f. Penguatan kelembagaan petani tembakau
g. Peningkatan Populasi Sapi di Madura
h. Jalinkesra Penanganan Rumah Tangga Sangat Miskin
i. Pendidikan kemasyarakatan dalam rangka mendukung pengembangan
budidaya ternak dan hewan lainnya.
2) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dengan kegiatannya,
yaitu :
a. Pengumpulan, pengolahan data peternakan
b. Pengawasan obat hewan dan residu
c. Pemberdayaan Lab Keswan Type B Malang.
RENCANA STRATEGIS 2009-2014
21
d. Pemberdayaan Lab Keswan Type B Tuban.
e. Pengamatan Penyakit Hewan Menular.
f. Pengendalian dan penanggulangan penyakit Hewan Menular
g. Pemberdayaan Rumah Sakit Hewan
h. Pengawasan peredaran produk pangan asal hewan.
i. Pengawasan peredaran produk hewan non pangan
j. Pengawasan dan pengendalian kesejahteraan hewan
3) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan dengan kegiatannya, yaitu :
a. Optimalisasi Inseminasi Buatan (IB)
b. Pemberdayaan laboratorium dan pengembangan alsin peternakan
c. Pemberdayaan UPT BPT dan HMT Batu
d. Pemberdayaan UPT BPT dan HMT Branggahan-Kediri
e. Pemberdayaan UPT BPT dan HMT Garahan-Jember
f. Pemberdayaan UPT BPT dan HMT Karangwaru-Tuban
g. Pemberdayaan UPT BPT dan HMT Prampelan-Magetan
h. Pemberdayaan UPT BPT dan HMT Singosari-Malang
i. Pemberdayaan UPT Pembibitan dan Kesehatan Hewan Madura
4) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan dengan
kegiatannya, yaitu :
a. Sinkronisasi program perencanaan dan evaluasi pembangunan peternakan
dan kesehatan hewan
b. Promosi pemasaran hasil gerdu taskin dan koordinasi asosiasi peternakan.
5) Program Pengembangan Agribisnis, yaitu :
a. Pengembangan Kawasan Sentra Perbibitan Ternak di perdesaan
b. Fasilitasi pengembangan kawasan agropolitan
5.2. Indikator Kinerja dan Kelompok Sasaran
Indikator kinerja didefinisikan sebagai ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif
yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang akan diukur
dan dihitung serta digunakan sebagai dasar untuk menilai maupun nelihat tingkat
kinerja suatu program yang dijalankan SKPD. Indikator Kinerja Dinas Peternakan dapat
dilihat pada tabel berikut,
RENCANA STRATEGIS 2009-2014
22
Tabel 5.1 Matrik Hubungan antara Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja
TUJUAN
SASARAN
URAIAN INDIKATOR URAIAN INDIKATOR 1. Meningkatkan
produksi ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal.
Persentase peningkatan populasi ternak :
Meningkatnya populasi ternak dan produksi hasil peternakan.
Persentase peningkatan populasi ternak :
-Sapi potong -Sapi potong -Sapi perah -Sapi perah -Kambing -Kambing -Domba -Domba -Ayam buras -Ayam buras -Ayam ras petelur -Ayam ras petelur -Ayam ras pedaging -Ayam ras pedaging -Itik -Itik -Entok Entok Persentase peningkatan produksi hasil ternak :
Persentase peningkatan produksi hasil ternak :
-Daging -Daging -Telur -Telur -Susu -Susu
2. Meningkatkan unit usaha produk hewan yang memenuhi syarat kesmavet dan kesrawan.
Persentase peningkatan unit usaha produk hewan yang memperoleh sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner.
Meningkatnya unit usaha produk hewan yang memenuhi standar hygiene sanitasi.
Persentase peningkatan unit usaha produk hewan yang memperoleh sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner.
3 Meningkatkan
status kesehatan hewan
Persentase penurunan kasus penyakit Brucellosis pada sapi perah
Menurunnya kasus penyakit Brucellosis pada Sapi Perah.
Persentase penurunan kasus penyakit Brucellosis pada sapi perah
Persentase penurunan kasus penyakit Avian Influenza pada unggas
Menurunnya kasus penyakit Avian Influenza pada unggas.
Persentase penurunan kasus penyakit Avian Influenza pada unggas
4 Meningkatkan nilai tambah hasil peternakan melalui penanganan pasca panen.
Persentase peningkatan pendapatan peternak
Meningkatnya pendapatan peternak
Persentase peningkatan pendapatan peternak
5.3. Pendanaan Indikatif
Dari perhitungan secara ekonomi bahwa sebagaimana Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur yang
dituangkan melalui 5 (lima) program prioritas, yaitu (1) Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani, (2)Program Peningkatan Ketahanan Pangan, (3) Program
Pengembangan Agroindustri/Agrobisnis, (4).Program Pengembangan Kawasan
Agropolitas, (5) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan dan Hewan
Lainnya.Pendanaan indikatif dari APBD diperkirakan sebesar Rp. 900 Milyar dan APBN
Rp.600 Milyar akan diperuntukkan agar hasil pembangunan peternakan dan kesehatan
hewan di Jawa Timur lebih meningkat.
RENCANA STRATEGIS 2009-2014
23
BAB VI Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Pembangunan peternakan di Jawa Timur tidak lepas dari visi, misi dan program
Kepala Daerah terpilih yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah periode 2009-2014. Subsektor peternakan tercakup didalam agenda prioritas
pembangunan “Meningkatkan percepatan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas dan berkelanjutan, terutama melalui pengembangan agroindustri/agrobisnis,
serta pembangunan dan perbaikan infrastruktur, terutama pertanian dan pedesaan.” Karena
itu program-program subsektor peternakan adalah mengarah untuk pemerataaan
pembangunan/ mengurangi disparitas wilayah, pengurangan angka kemiskinan, dan
pertumbuhan ekonomi.
Indikator kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur sangat terkait dengan tujuan
dan sasaran RPJMD Provinsi Jawa Timur. Dalam hal pengurangan angka kemiskinan,
indikator kinerja yang sesuai adalah peningkatan pendapatan petani dan jumlah penyerapan
tenaga kerja subsektor peternakan. Pemerataaan pembangunan/ mengurangi disparitas
wilayah difasilitasi dengan indikator kinerja peningkatan populasi ternak yang dilaksanakan
melalui kegiatan-kegiatan pengembangan kawasan peternakan. Sedangkan pertumbuhan
ekonomi didukung dengan indikator kinerja peningkatan produksi hasil peternakan.
RENCANA STRATEGIS 2009-2014
24
BAB VII PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Tahun 2009–
2014 adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahunan, merupakan penjabaran
dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun
2009–2014.Renstra hendaknya menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kinerja Tahunan
Dinas Peternakan dan dalam menentukan kebijakan program dan kegiatan pembangungan
peternakan di tingkat Kabupaten/Kota.
Keberhasilan dalam mewujudkan amanat Renstra membutuhkan dukungan dan
tanggung jawab dari seluruh unit kerja di lingkungan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur.
Karena itu, seluruh unit kerja di linkungan Dinas peternakan Provinsi Jawa Timur
berkewajiban untuk melaksanakan program-program yang tercantum dalam Renstra secara
konsekuen dan menjaga keterkaitan program dan kegiatan Dinas dengan prioritas
pembangunan sesuai dengan RPJMD Jawa Timur.
Tantangan dalam mewujudkan cita-cita yang terkandung dalam Renstra tidak hanya
dari internal tapi juga eksternal, terutamanya mengenai tuntutan akuntabilitas publik. Untuk
itu seluruh unit kerja berkewajiban menggunakan sumber daya organisasi secara efektif,
efisien dan ekonomis melalui manajemen organisasi yang berkualitas. Mengingat tugas yang
tidak mudah ini, maka diperlukan tekad dan komitmen yang kuat dari seluruh aparatur
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur.
1. INSTANSI :
2. VISI :
3. MISI : 1. Menjamin pemenuhan kebutuhan produk hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal.
2. Mengendalikan dan menanggulangi penyakit hewan.
4. TUJUAN : 1.
2. Meningkatkan unit usaha produk hewan yang memenuhi syarat kesmavet dan kesrawan.
3. Meningkatkan status kesehatan hewan.
5. TUGAS :
6. FUNGSI : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang peternakan.
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang peternakan.
c.
d. Pelaksanaan tugas lain yang dberikan oleh Gubernur.
(4) (5)
1) Persentase
peningkatan populasi
ternak :
- sapi potong Populasi ternak (t) - Populasi ternak (t-1) x 100%
- sapi perah Populasi ternak (t-1)
- kambing
- domba
- ayam buras
- ayam ras petelur
- ayam ras pedaging
- itik
- entok
PENANGGUNG
JAWAB
Kepala Dinas
Peternakan
Provinsi Jawa
Timur
1) Meningkatnya populasi
ternak dan produksi hasil
peternakan.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya.
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR
Terwujudnya peningkatan kontribusi subsektor peternakan terhadap perekonomian Jawa Timur.
Meningkatkan produksi ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal.
Melaksanakan urusan Pemerintah Daerah berdasarkan azas otonomi daerah dan tugas pembantuan di bidang peternakan.
SASARAN STRATEGIS PENJELASAN FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA
(2)(1) (3)
INDIKATOR KINERJA
UTAMA
Dinas Peternakan
Provinsi Jawa Timur :
Bidang Budidaya;
Bidang Agribisnis;
UPT Inseminasi
Buatan; UPT
Pembibitan Ternak
dan Hijauan Makanan
Ternak
Badan Pusat Statistik
(4) (5)
PENANGGUNG
JAWABSASARAN STRATEGIS PENJELASAN FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA
(2)(1) (3)
INDIKATOR KINERJA
UTAMA
2)
- Daging Produksi hasil ternak (t) - Produksi hasil ternak (t-1) x 100%
- Telur Produksi hasil ternak (t-1)
- Susu
3)
unit usaha NKV (t) - unit usaha NKV (t-1) x 100%
unit usaha NKV (t-1)
4)
Sapi Perah terjangkit (t-1)
5)desa endemi AI (t-1) - desa endemi AI (t) x 100%
desa endemi AI (t-1)
6)
x 100%
- sapi potong
- sapi perah
- kambing
- domba
- ayam buras
- ayam ras petelur
- ayam ras pedaging
- itik
4) Meningkatnya
pendapatan peternak
Dinas Peternakan
Provinsi Jawa Timur :
Bidang Agribisnis
Persentase
peningkatan produksi
hasil ternak terhadap
tahun dasar :
Persentase penurunan
kasus penyakit
Brucellosis pada sapi
perah
3) Meningkatnya status
kesehatan hewan100%
Dinas Peternakan
Provinsi Jawa Timur :
Bidang Kesehatan
Masyarakat veteriner
Dinas Peternakan
Provinsi Jawa Timur :
Bidang Kesehatan
Hewan
2) Meningkatnya unit
usaha produk hewan yang
memenuhi standar
hygiene sanitasi.
Persentase
peningkatan unit usaha
produk hewan yang
memperoleh sertifikasi
Nomor Kontrol
Veteriner
x
Persentase penurunan
kasus penyakit Avian
Influenza pada unggas
Persentase
peningkatan
pendapatan peternak : Pendapatan peternak (t-1)
Pendapatan peternak (t) - Pendapatan peternak (t-1)
Sapi Perah terjangkit (t-1) - Sapi Perah terjangkit (t)
1. VISI :
2. MISI : 1. Menjamin pemenuhan kebutuhan produk hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal.
2. Mengendalikan dan menanggulangi penyakit hewan.
3. Memberdayakan peternak lokal agar dapat mengembangkan produk pertenakan unggulan yang berdaya saing.
3. TUJUAN : 1.
2. Meningkatkan unit usaha produk hewan yang memenuhi syarat kesmavet dan kesrawan.
3. Meningkatkan status kesehatan hewan.
4. Meningkatkan pendapatan peternak melalui penanganan pasca panen.
4. TUGAS :
5. FUNGSI : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang peternakan.
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang peternakan.
c.
d. Pelaksanaan tugas lain yang dberikan oleh Gubernur.
Tujuan 1 :
Indikator Kinerja :
Tujuan No Indikator Target Satuan
1.
x 100%
- sapi potong 6,18 %/th
- sapi perah 4,53 %/th
- kambing 1,50 %/th
- domba 1,50 %/th
- ayam buras 1,50 %/th
- ayam ras petelur 2,50 %/th
- ayam ras pedaging 2,50 %/th
- itik 1,50 %/th
- entok 1,50 %/th
x 100%
- daging 4,39 %/th
- telur 3,35 %/th
- susu 3,28 %/th
MATRIK RENSTRA
DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2009 - 2014
Meningkatkan produksi ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal.
Rumus
Persentase peningkatan
populasi ternak :
Melaksanakan urusan Pemerintah Daerah berdasarkan azas otonomi daerah dan tugas pembantuan di bidang peternakan.
Populasi (t) - Populasi (t-1)
Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya.
2. Persentase peningkatan
produksi hasil ternak :
Populasi (t-1)
Populasi (t) - Populasi (t-1)
Populasi (t-1)
Terwujudnya peningkatan kontribusi subsektor peternakan terhadap perekonomian Jawa Timur.
Meningkatkan produksi ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal.
1
TAHUN DASAR
2009 2013 2014
Target Target Target Target Target
1 5 6 7 8 9 10 11 13
1. 1) 1.
2.
- sapi potong x 100% 3.558.948 ekor 6,18% 6,18% 6,18% 6,18% 6,18%
- sapi perah 221.743 ekor 4,53% 4,53% 4,53% 4,53% 4,53%
- kambing 2.779.542 ekor 1,50% 1,50% 1,50% 1,50% 1,50% 3.
- domba 740.269 ekor 1,50% 1,50% 1,50% 1,50% 1,50%
- ayam buras 23.596.465 ekor 1,50% 1,50% 1,50% 1,50% 1,50%
- ayam ras petelur 21.396.783 ekor 2,50% 2,50% 2,50% 2,50% 2,50%
- ayam ras pedaging 55.634.580 ekor 2,50% 2,50% 2,50% 2,50% 2,50%
- itik 3.632.813 ekor 1,50% 1,50% 1,50% 1,50% 1,50%
- entok 772.951 ekor 1,50% 1,50% 1,50% 1,50% 1,50%
2) x 100%
- Daging 316.713 ton 4,39% 4,39% 4,39% 4,39% 4,39%
- Telur 251.412 ton 3,35% 3,35% 3,35% 3,35% 3,35%
- Susu 516.443 ton 3,28% 3,28% 3,28% 3,28% 3,28%
Tujuan 2 :
Indikator Kinerja : No Indikator Target Satuan
Tujuan
x 100% 20 %/th
TAHUN DASAR
2009 2013 2014
Target Target Target Target Target
1 5 6 7 8 9 10 11 13
1. 1) x 100% 8 unit usaha 1.
produk hewan 20% 20% 20% 20% 20%
unit usaha NKV (t) - unit usaha NKV(t-1)
unit usaha NKV (t) - unit usaha NKV (t-1)
unit usaha NKV (t-1)
Persentase peningkatan
produksi hasil ternak :
STRATEGI PENCAPAIAN
Badan Pusat
Statistik
KEBIJAK
AN
unit usaha NKV (t-1)
PROGRAM/KEGIATAN
NO
SASARAN STRATEGIS
DEFINISI OPERASIONAL & FORMULA PERHITUNGAN
TARGET TAHUNAN SUMBER
DATA /
PENJABURAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA2010 2011 2012 KEBIJAK
AN
STRATEGI PENCAPAIAN
PROGRAM/KEGIATAN
2 3 4 12
Meningkatnya populasi ternak dan
produksi hasil peternakan
Persentase peningkatan
populasi ternak :
Populasi (t) - Populasi (t-1)
Program Peningkatan
kesejahteraan petani
Rumus
1. Persentase peningkatan unit
usaha produk hewan yang
memperoleh sertifikasi
Nomor Kontrol Veteriner.
Meningkatkan unit usaha produk hewan yang memenuhi syarat kesmavet dan kesrawan.
2012
TARGET TAHUNAN
URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA2010 2011
12
NO
SASARAN STRATEGIS
DEFINISI OPERASIONAL & FORMULA PERHITUNGAN
2 3
Meningkatnya unit usaha produk
hewan yang memenuhi standar
hygiene sanitasi.
Persentase peningkatan unit
usaha produk hewan yang
memperoleh sertifikasi
Nomor Kontrol Veteriner.
Dinas
Peternakan
Provinsi
Jawa Timur
Program pencegahan
dan penanggulangan
penyakit ternak
Dinas
Peternakan
Provinsi
Jawa Timur
Program
Pengembangan
Agribisnis
Populasi (t-1)
Program Peningkatan
Produksi Hasil
Peternakan
Populasi (t) - Populasi (t-1)
SUMBER
DATA /
PENJAB
4
Populasi (t-1)
SKPD
Peternakan/
Keswan Kab/
Kota di Jawa
Timur
2
Tujuan 3 :
Indikator Kinerja :
Tujuan No Indikator Target Satuan
10 %/th
x 100% 10 %/th
TAHUN DASAR
2009 2013 2014
Target Target Target Target Target
1 5 6 7 8 9 10 11 13
1. 1) 139 ekor 10% 10% 10% 10% 10% 1.
2. 2) x 100% 143 desa 10% 10% 10% 10% 10%
Sapi Perah terjangkit (t-1) - Sapi Perah terjangkit (t) x 100%
Sapi Perah terjangkit (t-1) - Sapi Perah terjangkit (t) x 100%
Sapi Perah terjangkit (t-1)
desa endemi AI (t-1) - desa endemi AI (t)
desa endemi AI (t-1)
4
Dinas
Peternakan
Provinsi
Jawa Timur
Rumus
SUMBER
DATA /
PENJAB
1. Persentase penurunan
kasus penyakit Brucellosis
pada sapi perah
Meningkatkan status kesehatan hewan.
2. Persentase penurunan
kasus penyakit Avian
Influenza pada unggas
URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA2010 2011
12
NO
SASARAN STRATEGIS
DEFINISI OPERASIONAL & FORMULA PERHITUNGAN
TARGET TAHUNAN STRATEGI PENCAPAIAN
2012 KEBIJAK
ANPROGRAM/KEGIATAN
Menurunnya kasus penyakit
Brucellosis pada Sapi Perah.
Menurunnya kasus penyakit Aviant
Influenza pada unggas.
Persentase penurunan
kasus penyakit Aviant
Influenza pada unggas
2 3
Persentase penurunan
kasus penyakit Brucellosis
pada sapi perah
Program pencegahan
dan penanggulangan
penyakit ternak
desa endemi AI (t-1)
desa endemi AI (t-1) - desa endemi AI (t)
Sapi Perah terjangkit (t-1)
3
Tujuan 4 : Meningkatkan pendapatan peternak melalui penanganan pasca panen.
Indikator Kinerja :
Tujuan No Indikator Target Satuan
1.
Pendapatan peternak (t) - Pendapatan peternak (t-1) x 100%
- sapi potong 19,36 %/th
- sapi perah 5,46 %/th
- kambing 2,56 %/th
- domba 2,60 %/th
- ayam buras 2,02 %/th
- ayam ras petelur 21,82 %/th
- ayam ras pedaging 12,21 %/th
- itik 1,68 %/th
- entok
TAHUN DASAR
2009 2013 2014
Target Target Target Target Target
1 5 6 7 8 9 10 11 13
1. 1) 1.
2.
- sapi potong Pendapatan peternak (t) - Pendapatan peternak (t-1) x 100% Rp.3.636.349/kapita/th 19,36% 19,36% 19,36% 19,36% 19,36%
- sapi perah Rp.3.942.832/kapita/th 5,46% 5,46% 5,46% 5,46% 5,46%
- kambing Rp.2.370.839/kapita/th 2,56% 2,56% 2,56% 2,56% 2,56%
- domba Rp.2.234.139/kapita/th 2,60% 2,60% 2,60% 2,60% 2,60%
- ayam buras Rp.1.823.596/kapita/th 2,02% 2,02% 2,02% 2,02% 2,02%
- ayam ras petelur Rp.4.796.460/kapita/th 21,82% 21,82% 21,82% 21,82% 21,82%
- ayam ras pedaging Rp.4.886.125/kapita/th 12,21% 12,21% 12,21% 12,21% 12,21%
- itik Rp.1.386.034/kapita/th 1,68% 1,68% 1,68% 1,68% 1,68%
8,46%
Pendapatan peternak (t-1)
NIP. 19560720 198303 1 015
Surabaya, 30 Januari 2014
KEPALA DINAS PETERNAKAN
PROVINSI JAWA TIMUR
Ir. MASKUR, MM
Pembina Utama Muda
STRATEGI PENCAPAIAN SUMBER
DATA /
PENJAB2012 KEBIJAK
AN
Rumus
Persentase peningkatan
pendapatan peternak :
NO
SASARAN STRATEGIS
DEFINISI OPERASIONAL & FORMULA PERHITUNGAN
TARGET TAHUNAN
URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA2010 2011
Dinas
Peternakan
Provinsi
Jawa TimurProgram Peningkatan
Pemasaran Hasil
PeternakanPendapatan peternak (t-1)
PROGRAM/KEGIATAN
4 12
Program Peningkatan
kesejahteraan petani
2 3
Meningkatnya pendapatan peternak Persentase peningkatan
pendapatan peternak :
4