Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
RENCANA STRATEGIS
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2019 – 2023
PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN 2019
ii
KATA PENGANTAR
egala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Tahun 2018-2023 Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk ini dapat
diselesaikan.
Sesuai dengan amanat undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang
No. 12 tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah telah
diamanatkan pula bahwa Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-
SKPD) memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Program dan Kegiatan
SKPD, Indikasi Kegiatan pembangunan disertai dengan indikasi pendanaan
serta disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD dengan berpedoman
pada RPJM Daerah dan bersifat indikatif yang dapat direvisi bila diperlukan.
Selanjutnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Nganjuk sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah berkewajiban untuk
menyiapkan Rencana Strategis sebagai acuan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan yang menjadi tugas dan fungsinya dalam
jangka waktu 5 (lima) tahunan yang akan dijadikan pedoman dalam
menyusun Rencana Kerja (Renja) Tahunan dan sebagai dasar evaluasi
kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
pada periode 2018 – 2023.
Didalam penyusunan Renstra SKPD ini telah diselaraskan antara Renstra
SKPD dengan Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi sehingga diharapkan
tercipta harmonisasi dan sinergi serta mencegah tumpang tindih program
dan kegiatan antara pemerintah atau Kementerian dengan SKPD Provinsi,
sehingga diharapkan ada keterpaduan langkah-langkah didalam
pembangunan.
Akhirnya, kami berharap agar seluruh target sebagaimana ditetapkan dalam
Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
dapat diimplementasikan untuk mensukseskan program pemerintah dalam
mengentaskan kemiskinan, membuka kesempatan kerja yang lebih luas
S
iii
lagi, meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, dan sekaligus berkontribusi
positif terhadap upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup dan semoga
Allah, Tuhan Yang Maha Esa, meridhoi upaya kita didalam melaksanakan
pembangunan. Amin.
Nganjuk,
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Nganjuk
Ir. FADJAR JUDIONO, M.Si
Pembina Utama Muda
NIP. 19640311 199303 1 012
i
DAFTAR ISI
SAMPUL
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. ii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………….. iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................... I - 1
1.2. Landasan Hukum ................................................................. I - 1
1.3. Maksud dan Tujuan ............................................................. I - 4
1.3.1 Maksud ......................................................................... I - 4
1.3.2 Tujuan .......................................................................... I - 4
1.4. Sistematika Penulisan .......................................................... I - 4
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat
Daerah ................................................................................. II - 6
2.2. Sumber Daya perangkat Daerah ........................................... II - 30
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah .................................... II - 37
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat
Daerah ................................................................................. II – 49
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasaarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Perangkat Daerah ................................................. III - 51
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih .................................................................... III - 64
3.3. Telaahan Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra Perangkat
Daerah Provinsi Jawa Timur ................................................. III - 69
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis ..................................................................... III – 71
3.5. Penentuan Isu – Isu Strategis ................................................ III - 75
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pekerjaan
Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk…………..…… V - 77
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1. Strategi Dan Arah Kebijakan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan
Ruang Kabupaten Nganjuk …………………………………………... V - 80
BAB VI PROGRAM DAN RENCANA KEGIATAN
6.1. Program dan Rencana Kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Dan
Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk………………………………… V – 82
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
7.1. Indikator Kinerja Utama ....................................................... VII-100
7.2. Indikator Kinerja Kunci ........................................................ VII-103
BAB VIII PENUTUP
8.1 Penutup ................................................................................ VIII - 106
iv
DAFTAR TABEL
2.1 Data Administrasi Kepegawaian Menurut Golongan
dan Jabatan ...................................................................... II - 30
2.2 Data Administrasi Menurut Tingkat Pendidikan ................ II - 31
2.3 Daftar Aset Tetap Sarana dan Prasarana Perkantoran Yang
Menunjang Terhadap Upaya Pencapaian
Sasaran s/d Tahun 2018 .................................................. II – 32
3.1 Pemetaan Permasalahan Untuk Penentuan Prioritas Dan
Sasaran Pembangunan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang ......................................................... III - 55
3.2 Isu Strategis Pembangunan Kabupaten Nganjuk ............... III - 74
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang .............................................. IV - 78
5.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang .............................................. V - 81
6.1 Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang ......................................................... VI - 87
7.1 Indikator Kinerja Utama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang ............................................................................... VII - 99
7.2 Indikator Kinerja Kunci Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang ............................................................................... VII - 102
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perubahan lingkungan baik internal maupun eksternal
mengharuskan setiap lembaga pemerintah untuk melakukan berbagai
penyesuaian. Penyesuaian yang dimaksud yang mengarah kepada
terselenggaranya tata pemerintahan yang baik, termasuk mewujudkan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan kepada
masyarakat yang lebih efisien, efektif, partisipatif, transparan, dan
akuntabel. Untuk itu, Pemerintah Daerah wajib menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang berfungsi sebagai
dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 tahun. Selanjutnya
Perangkat Daerah diwajibkan menyusun Rencana Strategis Perangkat
Daerah (RENSTRA PD) yang merupakan penjabaran dari Dokumen RPJMD.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan, merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan
pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah daerah bersama para
pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangannya,
berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah sesuai
dinamika pembangunan.
Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak
terpisahkan sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang
Pemerintahan daerah, yang mengamanatkan kepada Perangkat Kerja untuk
menyusun Rencana Strategis (Renstra).
Berdasarkan hal tersebut maka, Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk menyusun Rencana Strategis Tahun
2018-2023, yang merupakan dokumen perencanaan lima tahunan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk, yang memuat
tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan di
bidang pekerjaan umum dan penataan ruang berdasarkan pada kondisi,
potensi, permasalahan dan kebutuhan nyata daerah termasuk dinamika
berkembangnya, aspirasi masyarakat.
Dengan adanya Renstra ini, diharapkan dapat sebagai acuan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang menjadi tugas dan
fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
dalam jangka waktu 5 (lima) tahunan.
1.2 LANDASAN HUKUM
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Nganjuk disusun berdasarkan
2
1) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Kota-
Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi-propinsi Jawa Timur, Jawa
Tengah, Jawa Barat (di luar Kota Besar Jakarta Raya) dan Daerah
Istimewa Yogyakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 1954 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 551);
2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang
Jasa Konstruksi; (Lembaran Negara Republik Indonesia 1999/54,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3833);
3) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia 2003/47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4) Undang- Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air yang
bertujuan untuk mengatur pengelolaan sumber daya air secara
menyeluruh, terpadu dan berwawasan lingkungan hidup yang
tertujuan untuk mewujudkan kemanfaatan sumber daya air yang
berkelanjutan;
5) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4389);
6) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
2004/104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4421);
7) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),
sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844);
8) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
9) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang
Jalan; (Lembaran Negara Republik Indonesia 2004/132, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444)
10) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional; (Lembaran Negara
Republik Indonesia 2007/33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700)
11) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang; (Lembaran Negara Republik Indonesia 2007/68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725)
12) Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2005 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Bangunan Gedung yang bertujuan mengatur
3
ketentuan fungsi bangunan gedung, peran masyarakat dan pembinaan
dalampenyelenggaraan bangunan gedung;
13) Permendagri Nomor 1 Tahun 2007 tentang Peraturan Ruang
Terbuka Hijau;
14) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5/PRT/M/2008 tentang
Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
di Kawasan Perkotaan;
15) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
16) Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 14 Tahun 2008 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Nganjuk Tahun 2005-2025;
17) Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 02 Tahun 2011 tentang
Rencana tata ruang wilayah Kabupaten Nganjuk;
18) Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 02 Tahun 2012 Tentang
Tata cara Penyusunan RPJPD, RPJMD, rencana strategis SKPD, RKPD
dan rencana kerja SKPD;
19) Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 09 Tahun 2013 tentang
Rencana Panjang Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Nganjuk Tahun 2014 – 2018;
20) Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 08 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Nganjuk;
21) Peraturan Bupati Nomor 41 Tahun 2016 tentang Kedudukan Susunan
Organisasi tugas dan fungsi serta tata kerja perangkat daerah
Kabupaten Nganjuk;
22) Peraturan Bupati Nomor 24 Tahun 2018 Tentang Nomenklatur,
Susunan Organisasi, Uraian Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Daerah Kabupaten Nganjuk
23) Peraturan Bupati Nomor 13 Tahun 2017 tentang Ukuran Target
Kinerja Pemerintah Kabupaten Nganjuk 2014-2018.
24) Keputusan Bupati Nganjuk Nomor 188/151/K/411.012/2018 tentang
Pembentukan Tim Penyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023;
25) Keputusan Bupati Nganjuk Nomor 188/152/K/411.012/2018 tentang
Pembentukan Tim Fasilitasi Penyusunan dan Tim Penyusun Rencana
Strategis Perangkat Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023
26) Keputusan Bupati Nganjuk Nomor 188/93/K/411.013/2012 tentang
Kelompok Kerja Pengarusutamaan Gender Kabupaten Nganjuk
27) Keputusan Bupati Nganjuk Nomor 188/ 271 /K/411.309/2018 tentang
Focal Point Pengarusutamaan Gender Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
4
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
1.3.1 MAKSUD
Adapun maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk ini adalah
sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka
memberikan pelayanan kepada masyarakat selama 5 tahun dan
dijadikan acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) yang
dilaksanakan setiap tahun dengan menyesuaikan target dan tujuan
yang tercantum dalam RPJMD sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
1.3.2 TUJUAN
1. Menjadi pedoman program bagi pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi seluruh petugas teknis dinas, menjadi media akuntabilitas
kinerja dinas, dan menjadi media pelaksanaan pembangunan yang
aspiratif dan partisipatif;
2. Ditujukan untuk mewujudkan keadaan yang diinginkan dalam
waktu lima tahun mendatang, yakni tahun 2018-2023 sehingga
secara bertahap dapat mewujudkan cita-cita masyarakat
Kabupaten Nganjuk;
3. Sebagai tolok ukur Organisasi Perangkat Daerah dalam
melaksanakan evaluasi kinerja Dinas tahunan;
4. Memberikan acuan dan pedoman dalam penyusunan Renja Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk;
5. Memberikan dasar dalam pengendalian dan evaluasi rencana
pembangunan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Nganjuk baik tahunan maupun lima tahunan.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
1.3.2 Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
2.2 Sumber Daya perangkat Daerah
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasaarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Perangkat Daerah
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
5
Daerah Terpilih
3.3 Telaahan Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra Perangkat
Daerah Provinsi Jawa Timur
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup StrategisPenentuan Isu – Isu Strategis
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.4 Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pekerjaan
Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1 Strategi Dan Arah Kebijakan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan
Ruang Kabupaten Nganjuk
BAB VI PROGRAM DAN RENCANA KEGIATAN
6.1 Program dan Rencana Kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Dan
Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
7.1 Indikator Kinerja Utama
7.2 Indikator Kinerja Kunci
BAB VIII PENUTUP
6
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS
PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
Berdasarkan Peraturan Bupati Nganjuk Nomor 41 Tahun
2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi,
serta Tata Kerja Perangkan Daerah Kabupaten Nganjuk, tugas dan
fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Nganjuk dapat diuraikan sebagai berikut :
2.1.1 TUGAS
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan urusan
pemerintahan daerah di bidang Pekerjaan umum dan Penataan
ruang.
2.1.2 FUNGSI
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
mempunyai fungsi :
a) Perumusan Kebijakan Teknis Di Bidang Pekerjaan Umum
Dan Penataan Ruang;
b) Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Dan Pelayanan
Umum Di Bidang Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang;
c) Pembinaan Dan Pelaksanaan Tugas Di Bidang Pekerjaan
Umum Dan Penataan Ruang;
d) Pelaksanaan Tugas Lain Yang Diberikan Oleh Bupati
Sesuai Dengan Tugas Dan Fungsinya.
2.1.3 STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN
PENATAAN RUANG
Adapun Struktur Organisasi di Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk mengacu pada
Peraturan Bupati Nganjuk Nomor 41 Tahun 2016 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Perangkan Daerah Kabupaten Nganjuk. Susunan
Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Nganjuk sebagai berikut :
7
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KABUPATEN NGANJUK
Lampiran Peraturan Bupati Nganjuk
Nomor : 16 Tahun 2016
Gambar 2.1 Bagan Susunan Organisasi Dinas PUPR
2.1.4 Kepala Dinas
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai
tugas merumuskan kebijakan teknis, menyelenggarakan urusan
pemerintahan daerah, membina dan melaksanakan tugas di bidang
pekerjaan umum dan penataan ruang
1. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan
program dan penyelenggaraan tugas bidang-bidang secara terpadu dan
tugas pelayanan administratif.
Sekretariat mempunyai fungsi :
a. Pengoordinasian penyusunan program dan evaluasi;
b. Pengoordinasian penyelenggaraan tugas bidang-bidang secara terpadu;
c. Pelayanan administrasi;
8
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
1) Sub Bagian Umum
Sub Bagian Umum mempunyai tugas :
a) Melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan ketatalaksanaan;
b) Melaksanakan urusan kerumahtanggaan, perlengkapan dan
keprotokolan;
c) Melaksanakan pelayanan administrasi kepegawaian;
d) Melaksanakan tugas lain yang diberikan sekretaris sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
2) Sub Bagian Program Evaluasi dan Keuangan
Sub Bagian Program Evaluasi dan Keuangan mempunyai Tugas :
a) Menyiapkan bahan dan data untuk penyusunan anggaran;
b) Menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) perangkat daerah;
c) Melaksanakan tertib administrasi keuangan;
d) Menyusun laporan keuangan;
e) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2. Bidang Perencanaan Teknis
Bidang Perencanaan Teknis mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan
di bidang perencanaan.
Bidang Perencanaan Teknis mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan perencanaan teknis di bidang pekerjaan umum
dan penataan ruang;
b. Penghimpunan, penyusunan dan pengelolaan data teknis dalam rangka
perencanaan teknis di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang;
c. Pembinaan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan teknis;
d. Evaluasi pelaksanaan tugas di bidang perencanaan;
e. Pelaksanaan penyusunan laporan di bidang perencanaan;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
1. Seksi Perencanaan Teknis
Seksi Perencanaan Teknis mempunyai tugas:
a) merumuskan kebijakan teknis di bidang perencanaan teknis meliputi
survei, pemetaan, penelitian studi kelayakan, untuk menyusun
perencanaan teknis dan menyusun dokumentasi teknis:
(1) Jalan dan jembatan beserta bangunan pelengkapnya;
(2) Sungai dan jaringan irigasi beserta bangunan pelengkapnya;
(3) Gedung negara, fasilitas umum dan penataan ruang kawasan;
b) Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang perencanaan teknis meliputi survei, pemetaan, penelitian studi
kelayakan, untuk menyusun perencanaan teknis dan menyusun
dokumentasi teknis:
(1) Jalan dan jembatan beserta bangunan pelengkapnya;
(2) Sungai dan jaringan irigasi beserta bangunan pelengkapnya;
9
(3) Gedung negara, fasilitas umum dan penataan ruang kawasan
c) membina dan melaksanakan tugas di bidang perencanaan teknis
meliputi survei, pemetaan, penelitian studi kelayakan, untuk menyusun
perencanaan teknis dan menyusun dokumentasi teknis:
(1) Jalan dan jembatan beserta bangunan pelengkapnya;
(2) Sungai dan jaringan irigasi beserta bangunan pelengkapnya;
(3) Gedung negara, fasilitas umum dan penataan ruang kawasan;
(4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Perencanaan Teknis sesuai dengan tugas dan fungsinya
2. Seksi Pendataan
Seksi Pendataan mempunyai tugas:
a) Melaksanakan pengumpulan dan penghimpunan data teknis meliputi:
(1) Jalan dan jembatan beserta bangunan pelengkapnya;
(2) Sungai dan jaringan irigasi beserta bangunan pelengkapnya;
(3) Gedung negara, fasilitas umum dan penataan ruang kawasan;
b) Melaksanakan pengelolaan data teknis meliputi:
(1) Jalan dan jembatan beserta bangunan pelengkapnya;
(2) Sungai dan jaringan irigasi beserta bangunan pelengkapnya;
(3) Gedung negara, fasilitas umum dan penataan ruang kawasan;
untuk menyusun perencanaan dalam rangka menentukan skala
prioritas pembangunan dan pemeliharaan.
c) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Perencanaan Teknis sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3. Seksi Evaluasi, Pelaporan dan Pengadaan Tanah
Seksi Evaluasi, Pelaporan dan Pengadaan Tanah mempunyai tugas:
a) Melaksanakan evaluasi pelaksanaan tugas bidang perencanaan meliputi:
(1) Jalan dan jembatan beserta bangunan pelengkapnya;
(2) Sungai dan jaringan irigasi beserta bangunan pelengkapnya;
(3) Gedung negara, fasilitas umum dan penataan ruang kawasan;
b) Melaksanakan penyusunan laporan di bidang perencanaan:
(1) Jalan dan jembatan beserta bangunan pelengkapnya;
(2) Sungai dan jaringan irigasi beserta bangunan pelengkapnya;
(3) Gedung negara, fasilitas umum dan penataan ruang kawasan;
untuk menyusun perencanaan dalam rangka menentukan skala
prioritas pembangunan dan pemeliharaan.
c) melaksanakan pengadaan tanah untuk:
(1) Jalan dan jembatan beserta bangunan pelengkapnya;
(2) Sungai dan jaringan irigasi beserta bangunan pelengkapnya;
(3) Gedung negara, fasilitas umum dan penataan ruang kawasan;
d) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Perencanaan Teknis sesuai dengan tugasnya.
3. Bidang Bina Marga
Bidang Bina Marga mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan
di bidang pekerjaan umum bina marga.
Bidang Bina Marga mempunyai fungsi:
10
a. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pekerjaan umum bina marga;
b. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pekerjaan umum bina
marga;
c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
1) Seksi Peningkatan Jalan
Seksi Peningkatan Jalan mempunyai tugas:
a. menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang pembangunan jalan beserta bangunan pelengkapnya;
b. membina dan melaksanakan tugas di bidang pembangunan jalan
beserta bangunan pelengkapnya;
c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina
Marga sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2) Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan
Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan mempunyai tugas:
a. menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang pembangunan dan pemeliharaan jembatan beserta bangunan
pelengkapnya;
b. membina dan melaksanakan tugas di bidang pembangunan dan
pemeliharaan jembatan beserta bangunan pelengkapnya;
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Marga
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3) Seksi Pemeliharaan Jalan
Seksi Pemeliharaan Jalan mempunyai tugas:
a. menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang pemeliharaan jalan beserta bangunan pelengkapnya;
b. membina dan melaksanakan tugas di bidang pemeliharaan jalan beserta
bangunan pelengkapnya;
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Marga
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
4. Bidang Cipta Karya
Bidang Cipta Karya mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan
di bidang pekerjaan umum cipta karya.
Bidang Cipta Karya mempunyai fungsi:
a. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pekerjaan umum cipta karya;
b. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pekerjaan umum cipta
karya meliputi pembinaan dan sosialisasi penyelenggaraan tata
bangunan gedung negara dan fasilitas umum, rencana detail dan
rencana teknik tata ruang kawasan termasuk penetapan lokasi
pedagang kaki lima (pkl);
c. Pengelolaan dan pembangunan gedung negara dan fasilitas umum,
penataan ruang kawasan;
11
d. Pelaksanaan pengawasan dan penertiban serta pengendalian
pembangunan gedung dan fasilitas umum;
e. Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang dan penataan lokasi
pkl;
f. Pemberian rekomendasi izin mendirikan bangunan (imb);
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
1) Seksi Tata Bangunan
Seksi Tata Bangunan mempunyai tugas:
a. merumuskan kebijakan teknis di bidang bangunan;
b. menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang tata bangunan;
c. membina dan melaksanakan tugas di bidang tata bangunan meliputi
pembinaan dan sosialisasi penyelenggaraan tata bangunan gedung;
d. menetapkan persyaratan administrasi dan teknis untuk bangunan
gedung permanen, semi permanen, darurat dan bangunan gedung yang
dibangun di tempat bencana, strategi kebijakan mengenai bangunan
gedung dan lingkungannya;
e. memberikan fasilitas pelaksanaan pembangunan gedung dan
lingkungan dengan berbasis pemberdayaan masyarakat;
f. melaksanakan pembangunan dan pengelolaan bangunan gedung dan
rumah negara yang menjadi aset pemerintah daerah;
g. melaksanakan pengawasan dan penertiban pembangunan, pemanfaatan
dan pembongkaran bangunan gedung dan fasilitas umum;
h. memberikan rekomendasi IMB;
i. menetapkan, mengawasi, dan menertibkan status bangunan gedung dan
lingkungan yang dilindungi dan dilestarikan berskala lokal;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Cipta Karya
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2) Seksi Tata Ruang
Seksi Tata Ruang mempunyai tugas:
a. merumuskan kebijakan teknis di bidang tata ruang;
b. menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang tata ruang;
c. membina dan melaksanakan tugas di bidang tata ruang meliputi
rencana detail dan rencana teknik tata ruang kawasan termasuk
penataan lokasi PKL, sosialisasi Standar Pelayanan Minimal (SPM)
bidang penataan ruang dan penyebarluasan informasi penataan ruang
kepada masyarakat;
d. menetapkan kriteria penentuan dan perubahan fungsi ruang kawasan
dalam rangka penyelenggaraan penataan ruang termasuk penataan
lokasi PKL;
e. memberikan rekomendasi izin pemanfaatan ruang;
f. mengawasi dan menertibkan pelaksanaan penataan ruang;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Cipta Karya
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
12
5. Bidang Pengairan
Bidang Pengairan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan
daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang
pekerjaan umum pengairan.
Bidang Pengairan mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang pekerjaan umum pengairan;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pekerjaan umum pengairan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pekerjaan umum
pengairan;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
1) Seksi Pembangunan dan Rehabilitasi
Seksi Pembangunan dan Rehabilitasi mempunyai tugas:
a. merumuskan kebijakan teknis Seksi Pembangunan dan Rehabilitasi
meliputi survei, penelitian, pemetaan, pembangunan dan rehabilitasi
sungai dan jaringan irigasi beserta bangunan pelengkapnya;
b. menyelenggarakan urusan pemerintah dan pelayanan umum Seksi
Pembangunan dan Rehabilitasi meliputi survei, penelitian, pemetaan,
pembangunan dan rehabilitasi sungai dan jaringan irigasi beserta
bangunan pelengkapnya;
c. membina dan melaksanakan tugas Seksi Pembangunan dan Rehabilitasi
meliputi survei, penelitian, pemetaan, pembangunan dan rehabilitasi
sungai dan jaringan irigasi beserta bangunan pelengkapnya;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2) Seksi Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
Seksi Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi mempunyai tugas:
a. merumuskan kebijakan teknis Seksi Operasi dan Pemeliharaan Jaringan
Irigasi meliputi operasi, pemeliharaan jaringan irigasi (jaringan irigasi
primer, sekunder, saluran pembuang) beserta bangunan pelengkapnya;
b. menyelenggarakan urusan pemerintah dan pelayanan umum Seksi
Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi meliputi operasi,
pemeliharaan jaringan irigasi (jaringan irigasi primer, sekunder, saluran
pembuang) beserta bangunan pelengkapnya;
c. membina dan melaksanakan tugas Seksi Operasi dan Pemeliharaan
Jaringan Irigasi meliputi operasi, pemeliharaan jaringan irigasi (jaringan
irigasi primer, sekunder, saluran pembuang) beserta bangunan
pelengkapnya;
d. menyusun rencana tata tanam global, menyediakan dan membagi air
irigasi;
e. meneliti operasi, hidrologi dan hidrometri;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
13
3) Seksi Bina Irigasi
Seksi Bina Irigasi mempunyai tugas:
a. merumuskan kebijakan teknis Seksi Bina Irigasi;
b. menyelenggarakan urusan pemerintah dan pelayanan umum Seksi Bina
Irigasi;
c. membina dan melaksanakan tugas Seksi Bina Irigasi meliputi
pengelolaan pembentukan wadah koordinasi, pemberdayaan
kelembagaan, penyelenggaraan sistem informasi sumber daya air pada
wilayah sungai, jaringan irigasi, saluran pembuang dan bangunan
pelengkapnya;
d. membentuk komisi irigasi dan mengelola aset irigasi;
e. menetapkan dan mengelola kawasan lindung sumber air pada wilayah
sungai, jaringan irigasi, saluran pembuang dan bangunan
pelengkapnya;
f. menetapkan dan memberi izin atas penyediaan, peruntukan, pengunaan
dan pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai;
g. melaksanakan efektifitas, efisiensi, kualitas dan ketertiban pelaksanaan
pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai;
h. memberi izin pembangunan, pemanfaatan, pengubahan dan atau
pembongkaran bangunan dan atau saluran irigasi pada jaringan irigasi
primer dan sekunder dalam daerah irigasi;
i. melaksanakan fasilitasi dan pendampingan Gabungan Himpunan Petani
Pemakai Air (G-HIPPA) dalam pengelolaan jaringan irigasi;
j. memberi izin pemanfaatan tanah pengairan;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
6. Bidang Bina Jasa Konstruksi dan Peralatan
Bidang Bina Jasa Konstruksi dan Peralatan mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan di bidang bina jasa konstruksi dan peralatan.
Bidang Bina Jasa Konstruksi dan Peralatan mempunyai fungsi:
a. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
bina jasa konstruksi dan peralatan;
b. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang bina jasa konstruksi dan
Peralatan, termasuk pembinaan terhadap penyedia jasa, pelatihan,
bimbingan teknis dan penyuluhan di bidang jasa konstruksi dan
operasional;
c. pengembangan sistem informasi jasa konstruksi;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
1) Seksi Bina Jasa Konstruksi
Seksi Bina Jasa Konstruksi mempunyai tugas:
a. menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang bina jasa konstruksi;
14
b. membina dan melaksanakan tugas di bidang bina jasa konstruksi
termasuk peningkatan kemampuan teknologi terhadap jasa konstruksi;
c. memfasilitasi pelaksanaan kegiatan di bidang bina jasa konstruksi;
d. mengembangkan sistem informasi jasa konstruksi;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Jasa
Konstruksi dan Peralatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2) Seksi Operasional dan Pemeliharaan Peralatan
Seksi Operasional dan Pemeliharaan Peralatan mempunyai tugas:
a. menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang operasional dan pemeliharaan peralatan;
b. membina dan melaksanakan tugas di bidang operasional dan
pemeliharaan peralatan;
c. melaksanakan rekapitulasi usulan pengadaan dan pemeliharaan
peralatan, pemeriksaan/penelitian terhadap operasional dan
pemeliharaan peralatan serta inventarisasi dan dokumentasi pada
semua barang secara sistematis;
d. mengelola alat-alat berat dan kendaraan dinas beserta pemeliharaannya;
a) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Jasa
Konstruksi dan Peralatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Selanjutnya bila merujuk pada Peraturan Bupati Nganjuk Nomor 24
Tahun 2018 tentang tentang Nomenklatur, Susunan Organisasi, Uraian
Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah
Kabupaten Nganjuk :
UPTD adalah unsur pelaksana teknis dinas;
UPTD dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
UPTD mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang dari urusan pemerintahan yang
bersifat pelaksanaan dari organisasi induknya yang pada prinsipnya
tidak bersifat pembinaan serta tidak berkaitan langsung dengan
perumusan dan penetapan kebijakan daerah;
Wilayah kerja UPTD dapat melampaui batas administrasi kecamatan
dalam daerahnya dan tidak membawahkan UPTD lainnya;
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat
UPTD mempunyai fungsi :
a) Pelaksanaan tugas teknis dinas dari organisasi induknya sesuai
dengan bidangnya.
b) Pelaksanaan urusan administrasi.
7. Susunan Organisasi UPTD
a. UPTD pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang terdiri
dari :
UPTD Pengujian Bahan dan Konstruksi (Kelas B).
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan REBAWIL (Kelas A).
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan TANJUNGPABON (Kelas A).
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan KERTOBAWORO (Kelas A).
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan GOLENGLULEN (Kelas A).
15
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan LOBERSANGET (Kelas A).
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BODOR (Kelas A).
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air MRICAN KIRI (Kelas A).
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air WIDAS (Kelas A).
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BENING (Kelas A).
UPTD Pengelelolaan Sumber Daya Air KUNCIR (Kelas A).
b. Susunan Organisasi UPTD Kelas A terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Sub Bagian Tata Usaha ;
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
c. Susunan Organisasi UPTD Kelas B terdiri dari :
d. Kepala UPTD;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. UPTD Pengujian Bahan dan Konstruksi
I. TUGAS POKOK
UPTD Pengujian Bahan dan Konstruksi mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
di bidang pengujian tanah, bahan, dan konstruksi.
II. FUNGSI
UPTD Pengujian Bahan dan Konstruksi mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan kebijaksanaan teknis, bimbingan, pembinaan di bidang
pekerjaan pengujian tanah, bahan dan konstruksi ;
2. Pelaksanaan koordinasi teknis di bidang pekerjaan pengujian tanah,
bahan dan konstruksi ;
3. Pengumpulan, pengolahan, pengusulan dan perencanaan di bidang
pekerjaan pengujian tanah, bahan dan konstruksi ;
4. Pemantauan dan pengawasan, pelaksanaan operasional di bidang
pekerjaan pengujian tanah, bahan dan konstruksi ;
5. Penyiapan bahan pembinaan, penyuluhan pengujian tanah, bahan dan
konstruksi serta pendukungnya ;
6. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan UPTD.
III. SUSUNAN ORGANISASI
Susunan Organisasi UPTD Pengujian Bahan dan Konstruksi terdiri dari :
A. Kepala UPTD Pengujian Bahan dan Konstruksi.
Kepala UPTD Pengujian Bahan dan Konstruksi mempunyai tugas :
A. Melaksanakan, mendata, merencanakan, menganalisa, mengolah,
mengawasi dan melaporkan hasil terhadap pengujian tanah, bahan dan
konstruksi ;
B. Mengumpulkan bahan untuk melaksanakan penelitian dan pengujian
terhadap keadaan tanah, bahan, dan konstruksi ;
C. Melakukan penelitian dan pengkajian penggunaan bahan dan konstruksi
;
D. Melakukan pengujian terhadap kualitas hasil pembangunan ;
E. Melakasanakan pembinaan terhadap masyarakat di bidang pengujian,
bahan dan konstruksi;
F. Menyusun laporan hasil penelitian dan pengujian serta memberikan
saran pertimbangan tentang keadaan tanah dan konstruksi.
16
B. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas
khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan keahliannya.
3. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang serta bertanggungjawab kepada Kepala UPTD.
4. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
5. Jenis Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
2. UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan REBAWIL
I. TUGAS POKOK
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan REBAWIL mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang pekerjaan jalan dan
jembatan.
II. FUNGSI
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan REBAWIL mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan kebijaksanaan teknis, bimbingan, pembinaan di bidang
pekerjaan jalan dan jembatan ;
2. Pelaksanaan koordinasi teknis di bidang pekerjaan jalan dan jembatan;
3. Pengumpulan, pengolahan, pengusulan perencanaan pembangunan di
bidang pekerjaan jalan dan jembatan;
4. Pemantauan dan pengawasan, pelaksanaan operasional pembangunan,
pemeliharaan jalan dan jembatan, serta bangunan pelengkapnya ;
5. Pelaksanaan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan operasional
pembangunan di bidang pekerjaan jalan dan jembatan ;
6. Penyiapan bahan pembinaan, penyuluhan pembangunan di bidang
pekerjaan jalan dan jembatan ;
7. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan UPTD.
III. SUSUNAN ORGANISASI
Susunan Organisasi UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan REBAWIL
terdiri dari :
A. Kepala UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan REBAWIL.
Kepala UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan REBAWIL mempunyai tugas
mengusulkan perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, pengawasan, dan
pengendalian, pembinaan dan penyuluhan, pemberian pertimbangan teknis,
evaluasi serta pelaporan.
B. Subbagian Tata Usaha.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas :
1. Mengelola tata naskah dinas meliputi surat menyurat dan kearsipan;
2. Mengelola kepegawaian, keuangan uptd ;
17
3. Mengelola urusan umum meliputi urusan rumah tangga uptd, perawatan
kantor, rapat-rapat dinas, perlengkapan serta peralatan Kantor.
C. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas khusus
sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam jenjang
jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan
keahliannya.
3. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior
yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan
bertanggungjawab kepada Kepala UPTD.
4. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban
kerja.
5. Jenis Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
IV. WILAYAH KERJA
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan REBAWIL mempunyai wilayah
kerja :
Kecamatan Rejoso;
Kecamatan Bagor; dan
Kecamatan Wilangan
3. UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan TANJUNGPABON.
I. TUGAS POKOK
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan TANJUNGPABON mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang pekerjaan jalan dan
jembatan.
II. FUNGSI
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan TANJUNGPABON mempunyai fungsi
:
1. Pelaksanaan kebijaksanaan teknis, bimbingan, pembinaan di bidang
pekerjaan umum ;
2. Pelaksanaan koordinasi teknis di bidang pekerjaan jalan dan jembatan ;
3. Pengumpulan, pengolahan, pengusulan perencanaan pembangunan di
bidang pekerjaan jalan dan jembatan;
4. Pemantauan dan pengawasan, pelaksanaan operasional pembangunan,
pemeliharaan jalan dan jembatan, serta bangunan pelengkapnya ;
5. Pelaksanaan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan operasional
pembangunan di bidang pekerjaan jalan dan jembatan ;
6. Penyiapan bahan pembinaan, penyuluhan pembangunan di bidang
pekerjaan jalan dan jembatan ;
7. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan UPTD.
18
III. SUSUNAN ORGANISASI
Susunan Organisasi UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan
TANJUNGANPABON terdiri dari :
A. Kepala UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan TANJUNGPABON.
Kepala UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan TANJUNGPABON
mempunyai tugas mengusulkan perencanaan, pelaksanaan, koordinasi,
pengawasan, dan pengendalian, pembinaan dan penyuluhan, pemberian
pertimbangan teknis, evaluasi serta pelaporan.
B. Subbagian Tata Usaha.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas :
1. Mengelola tata naskah dinas meliputi surat menyurat dan kearsipan;
2. Mengelola kepegawaian, keuangan uptd ;
3. Mengelola urusan umum meliputi urusan rumah tangga uptd, perawatan
kantor, rapat-rapat dinas, perlengkapan serta peralatan Kantor.
C. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas
khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan keahliannya.
3. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang dan bertanggungjawab kepada Kepala UPTD.
4. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
5. Jenis Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
IV. WILAYAH KERJA
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan TANJUNGPABON mempunyai
wilayah kerja :
Kecamatan Tanjunganom;
Kecamatan Pace;
Kecamatan Prambon; dan
Kecamatan Sukomoro.
4. UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan KERTOBAWORO.
I. TUGAS POKOK
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan KERTOBAWORO mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang pekerjaan jalan dan
jembatan.
19
II. FUNGSI
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan KERTOBAWORO mempunyai
fungsi :
1. Pelaksanaan kebijaksanaan teknis, bimbingan, pembinaan di bidang
pekerjaan umum ;
2. Pelaksanaan koordinasi teknis di bidang pekerjaan jalan dan
jembatan ;
3. Pengumpulan, pengolahan, pengusulan perencanaan pembangunan di
bidang pekerjaan jalan dan jembatan;
4. Pemantauan dan pengawasan, pelaksanaan operasional
pembangunan, pemeliharaan jalan dan jembatan, serta bangunan
pelengkapnya ;
5. Pelaksanaan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan operasional
pembangunan di bidang pekerjaan jalan dan jembatan ;
6. Penyiapan bahan pembinaan, penyuluhan pembangunan di bidang
pekerjaan jalan dan jembatan ;
7. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan
UPTD.
III. SUSUNAN ORGANISASI
Susunan Organisasi UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan
KERTOBAWORO terdiri dari :
A. Kepala UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan KERTOBAWORO.
Kepala UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan KERTOBAWORO mempunyai
tugas mengusulkan perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, pengawasan,
dan pengendalian, pembinaan dan penyuluhan, pemberian pertimbangan
teknis, evaluasi serta pelaporan.
B. Subbagian Tata Usaha.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas :
1. Mengelola tata naskah dinas meliputi surat menyurat dan kearsipan;
2. Mengelola kepegawaian, keuangan UPTD ;
3. Mengelola urusan umum meliputi urusan rumah tangga UPTD,
perawatan kantor, rapat-rapat dinas, perlengkapan serta peralatan
kantor.
C. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas
khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan keahliannya.
2. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang dan bertanggungjawab kepada Kepala UPTD.
3. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
20
4. Jenis Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
IV. WILAYAH KERJA
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan KERTOBAWORO mempunyai
wilayah kerja :
Kecamatan Kertosono;
Kecamatan Baron;
Kecamatan Ngronggot; dan
Kecamatan Patianrowo.
5. UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan GOLENGLULEN.
I. TUGAS POKOK
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan GOLENGLULEN mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang pekerjaan jalan dan
jembatan.
II. FUNGSI
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan GOLENGLULEN mempunyai
fungsi:
1. Pelaksanaan kebijaksanaan teknis, bimbingan, pembinaan di bidang
pekerjaan umum ;
2. Pelaksanaan koordinasi teknis di bidang pekerjaan jalan dan jembatan ;
3. Pengumpulan, pengolahan, pengusulan perencanaan pembangunan di
bidang pekerjaan jalan dan jembatan;
4. Pemantauan dan pengawasan, pelaksanaan operasional pembangunan,
pemeliharaan jalan dan jembatan, serta bangunan pelengkapnya ;
5. Pelaksanaan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan operasional
pembangunan di bidang pekerjaan jalan dan jembatan ;
6. Penyiapan bahan pembinaan, penyuluhan pembangunan di bidang
pekerjaan jalan dan jembatan ;
7. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan UPTD.
III. SUSUNAN ORGANISASI
Susunan Organisasi UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan
GOLENGLULEN terdiri dari :
A. Kepala UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan GOLENGLULEN.
Kepala UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan GOLENGLULEN mempunyai
tugas mengusulkan perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, pengawasan,
dan pengendalian, pembinaan dan penyuluhan, pemberian pertimbangan
teknis, evaluasi serta pelaporan.
B. Subbagian Tata Usaha.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas :
1. Mengelola tata naskah dinas meliputi surat menyurat dan kearsipan;
2. Mengelola kepegawaian, keuangan UPTD ;
21
3. Mengelola urusan umum meliputi urusan rumah tangga UPTD,
perawatan kantor, rapat-rapat dinas, perlengkapan serta peralatan
Kantor.
C. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas
khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan keahliannya.
3. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang dan bertanggungjawab kepada Kepala UPTD.
4. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
5. Jenis Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
IV. WILAYAH KERJA
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan GOLENGLULEN mempunyai wilayah
kerja :
Kecamatan Gondang;
Kecamatan Lengkong;
Kecamatan Ngluyu; dan
Kecamatan Jatikalen.
6. UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan LOBERSANGET.
I. TUGAS POKOK
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan LOBERSANGET mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang pekerjaan jalan dan
jembatan.
II. FUNGSI
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan LOBERSANGET mempunyai fungsi:
1. Pelaksanaan kebijaksanaan teknis, bimbingan, pembinaan di bidang
pekerjaan umum ;
2. Pelaksanaan koordinasi teknis di bidang pekerjaan jalan dan jembatan ;
3. Pengumpulan, pengolahan, pengusulan perencanaan pembangunan di
bidang pekerjaan jalan dan jembatan;
4. Pemantauan dan pengawasan, pelaksanaan operasional pembangunan,
pemeliharaan jalan dan jembatan, serta bangunan pelengkapnya ;
5. Pelaksanaan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan operasional
pembangunan di bidang pekerjaan jalan dan jembatan ;
6. Penyiapan bahan pembinaan, penyuluhan pembangunan di bidang
pekerjaan jalan dan jembatan ;
7. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan UPTD.
22
III. SUSUNAN ORGANISASI
Susunan Organisasi UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan
LOBERSANGET terdiri dari :
A. Kepala UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan LOBERSANGET.
Kepala UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan LOBERSANGET mempunyai
tugas mengusulkan perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, pengawasan,
dan pengendalian, pembinaan dan penyuluhan, pemberian pertimbangan
teknis, evaluasi serta pelaporan.
B. Subbagian Tata Usaha.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas :
1. Mengelola tata naskah dinas meliputi surat menyurat dan kearsipan;
2. Mengelola kepegawaian, keuangan UPTD ;
3. Mengelola urusan umum meliputi urusan rumah tangga UPTD,
perawatan kantor, rapat-rapat dinas, perlengkapan serta peralatan
Kantor.
C. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas
khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan keahliannya.
3. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang dan bertanggungjawab kepada Kepala UPTD.
4. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
5. Jenis Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
IV. WILAYAH KERJA
UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan LOBERSANGET mempunyai wilayah
kerja :
Kecamatan Loceret;
Kecamatan Berbek;
Kecamatan Sawahan; dan
Kecamatan Ngetos.
7. UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BODOR.
I. TUGAS POKOK
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BODOR mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
di bidang pengairan
II. FUNGSI
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BODOR mempunyai fungsi :
23
1. Pengumpulan, pengolahan, pengusulan perencanaan pembangunan di
Bidang pengairan.
2. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi;
3. Pelaksanaan inventarisasi dan pembangunan prasarana irigasi yang
dikuasai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
4. Pelasanaan bimbingan teknis kepada para pengelola dan pengguna air
irigasi;
5. Pelaksanaan pemberian pertimbangan teknis atas fungsi pemanfaatan
pemakaian air irigasi, penggunaan tanah pengairan, dan pembuatan
bangunan di atas perairan umum;
6. Pelaksanaan pelaporan teknis operasi dan pemeliharaan secara periodik
sesuai ketentuan yang berlaku;
7. Pelaksanaan pembagian air irigasi sesuai kebutuhan untuk tanaman
maupun kepentingan lainnya;
8. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan UPTD.
III. SUSUNAN ORGANISASI
Susunan Organisasi UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BODOR terdiri
dari :
A. Kepala UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BODOR.
Kepala UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BODOR mempunyai tugas
mengusulkan perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, pengawasan dan
pengendalian, pembinaan dan penyuluhan, pemberian pertimbangan teknis,
evaluasi serta pelaporan.
B. Subbagian Tata Usaha.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas :
1. Mengelola tata naskah dinas meliputi surat menyurat dan kearsipan.
2. Mengelola kepegawaian, keuangan UPTD.
3. Mengelola urusan umum meliputi urusan rumah tangga UPTD,
perawatan kantor, rapat-rapat dinas, perlengkapan serta peralatan
Kantor.
C. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas
khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan keahliannya.
2. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang dan bertanggungjawab kepada Kepala UPTD.
3. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
4. Jenis Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
24
IV. WILAYAH KERJA
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BODOR mempunyai wilayah kerja :
Kecamatan Pace;
Kecamatan Ngetos;
Kecamatan Berbek
Kecamatan Loceret;
Kecamatan Sukomoro; dan
Kecamatan Tanjunganom.
8. UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air MRICAN KIRI.
I. TUGAS POKOK
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air MRICAN KIRI mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
di bidang pengairan.
II. FUNGSI
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air MRICAN KIRI mempunyai fungsi :
1. Pengumpulan, pengolahan, pengusulan perencanaan pembangunan di
Bidang pengairan.
2. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi;
3. Pelaksanaan inventarisasi dan pembangunan prasarana irigasi yang
dikuasai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
4. Pelasanaan bimbingan teknis kepada para pengelola dan pengguna air
irigasi;
5. Pelaksanaan pemberian pertimbangan teknis atas fungsi pemanfaatan
pemakaian air irigasi, penggunaan tanah pengairan, dan pembuatan
bangunan di atas perairan umum;
6. Pelaksanaan pelaporan teknis operasi dan pemeliharaan secara periodik
sesuai ketentuan yang berlaku;
7. Pelaksanaan pembagian air irigasi sesuai kebutuhan untuk tanaman
maupun kepentingan lainnya;
8. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan UPTD.
III. SUSUNAN ORGANISASI
Susunan Organisasi UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air MRICAN KIRI
terdiri dari :
A. Kepala UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air MRICAN KIRI.
Kepala UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air MRICAN KIRI mempunyai tugas
mengusulkan perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, pengawasan dan
pengendalian, pembinaan dan penyuluhan, pemberian pertimbangan teknis,
evaluasi serta pelaporan.
B. Subbagian Tata Usaha.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas :
1. Mengelola tata naskah dinas meliputi surat menyurat dan kearsipan.
2. Mengelola kepegawaian, keuangan UPTD.
25
3. Mengelola urusan umum meliputi urusan rumah tangga UPTD,
perawatan kantor, rapat-rapat dinas, perlengkapan serta peralatan
Kantor.
C. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas
khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan keahliannya.
3. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pekerjaan jalan dan jembatan
Penataan Ruang dan bertanggungjawab kepada Kepala UPTD.
4. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
5. Jenis Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
IV. WILAYAH KERJA
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air MRICAN KIRI mempunyai wilayah
kerja :
Kecamatan Prambon;
Kecamatan Tanjunganom;
Kecamatan Baron;
Kecamatan Kertosono;
Kecamatan Sukomoro;
Kecamatan Ngronggot;
Kecamatan Patianrowo
Kecamatan Lengkong; dan
Kecamatan Jatikalen.
9. UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air WIDAS.
I. TUGAS POKOK
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air WIDAS mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
di bidang pengairan.
II. FUNGSI
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air WIDAS mempunyai fungsi :
1. Pengumpulan, pengolahan, pengusulan perencanaan pembangunan di
Bidang pengairan.
2. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi;
2. Pelaksanaan inventarisasi dan pembangunan prasarana irigasi yang
dikuasai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
3. Pelasanaan bimbingan teknis kepada para pengelola dan pengguna air
irigasi;
26
4. Pelaksanaan pemberian pertimbangan teknis atas fungsi pemanfaatan
pemakaian air irigasi, penggunaan tanah pengairan, dan pembuatan
bangunan di atas perairan umum;
5. Pelaksanaan pelaporan teknis operasi dan pemeliharaan secara periodik
sesuai ketentuan yang berlaku;
6. Pelaksanaan pembagian air irigasi sesuai kebutuhan untuk tanaman
maupun kepentingan lainnya;
7. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan UPTD.
III. SUSUNAN ORGANISASI
Susunan Organisasi UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air WIDAS terdiri
dari :
A. Kepala UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air WIDAS.
Kepala UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air WIDAS mempunyai tugas
mengusulkan perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, pengawasan dan
pengendalian, pembinaan dan penyuluhan, pemberian pertimbangan teknis,
evaluasi serta pelaporan.
B. Subbagian Tata Usaha.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas :
1. Mengelola tata naskah dinas meliputi surat menyurat dan kearsipan.
2. Mengelola kepegawaian, keuangan UPTD.
3. Mengelola urusan umum meliputi urusan rumah tangga UPTD,
perawatan kantor, rapat-rapat dinas, perlengkapan serta peralatan
Kantor.
C. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas
khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan keahliannya.
3. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pekerjaan jalan dan jembatan
Penataan Ruang dan bertanggungjawab kepada Kepala UPTD.
4. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
5. Jenis Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
IV. WILAYAH KERJA
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air WIDAS mempunyai wilayah kerja :
Kecamatan Sawahan;
Kecamatan Wilangan;
Kecamatan Bagor;
Kecamatan Nganjuk;
Kecamatan Sukomoro;
27
Kecamatan Rejoso; dan
Kecamatan Gondang.
10. UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BENING.
I. TUGAS POKOK
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BENING mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
di bidang pengairan.
II. FUNGSI
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BENING mempunyai fungsi :
1. Pengumpulan, pengolahan, pengusulan perencanaan pembangunan di
Bidang pengairan.
2. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi;
3. Pelaksanaan inventarisasi dan pembangunan prasarana irigasi yang
dikuasai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
4. Pelasanaan bimbingan teknis kepada para pengelola dan pengguna air
irigasi;
5. Pelaksanaan pemberian pertimbangan teknis atas fungsi pemanfaatan
pemakaian air irigasi, penggunaan tanah pengairan, dan pembuatan
bangunan di atas perairan umum;
6. Pelaksanaan pelaporan teknis operasi dan pemeliharaan secara periodik
sesuai ketentuan yang berlaku;
7. Pelaksanaan pembagian air irigasi sesuai kebutuhan untuk tanaman
maupun kepentingan lainnya;
8. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan UPTD.
III. SUSUNAN ORGANISASI
Susunan Organisasi UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BENING terdiri
dari : A. Kepala UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BENING.
Kepala UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BENING mempunyai tugas
mengusulkan perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, pengawasan dan
pengendalian, pembinaan dan penyuluhan, pemberian pertimbangan teknis,
evaluasi serta pelaporan.
B. Subbagian Tata Usaha.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas :
1. Mengelola tata naskah dinas meliputi surat menyurat dan kearsipan.
2. Mengelola kepegawaian, keuangan UPTD.
3. Mengelola urusan umum meliputi urusan rumah tangga UPTD,
perawatan kantor, rapat-rapat dinas, perlengkapan serta peralatan
Kantor.
C. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas
khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
28
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan keahliannya.
3. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pekerjaan jalan dan jembatan
Penataan Ruang dan bertanggungjawab kepada Kepala UPTD.
4. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
5. Jenis Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
IV. WILAYAH KERJA
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air BENING mempunyai wilayah kerja :
Kecamatan Wilangan;
Kecamatan Bagor;
Kecamatan Rejoso;
Kecamatan Nganjuk;
Kecamatan Sukomoro;
Kecamatan Ngluyu;
Kecamatan Tanjunganom; dan
Kecamatan Gondang.
11. UPTD Pengelelolaan Sumber Daya Air KUNCIR.
I. TUGAS POKOK
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air KUNCIR mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
di bidang pengairan.
II. FUNGSI
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air KUNCIR mempunyai fungsi :
1. Pengumpulan, pengolahan, pengusulan perencanaan pembangunan di
Bidang pengairan.
2. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi;
3. Pelaksanaan inventarisasi dan pembangunan prasarana irigasi yang
dikuasai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
4. Pelasanaan bimbingan teknis kepada para pengelola dan pengguna air
irigasi;
5. Pelaksanaan pemberian pertimbangan teknis atas fungsi pemanfaatan
pemakaian air irigasi, penggunaan tanah pengairan, dan pembuatan
bangunan di atas perairan umum;
6. Pelaksanaan pelaporan teknis operasi dan pemeliharaan secara periodik
sesuai ketentuan yang berlaku;
7. Pelaksanaan pembagian air irigasi sesuai kebutuhan untuk tanaman
maupun kepentingan lainnya;
8. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program-program kegiatan UPTD.
III. SUSUNAN ORGANISASI
Susunan Organisasi UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air KUNCIR terdiri
dari :
29
A. Kepala UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air KUNCIR.
Kepala UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air KUNCIR mempunyai tugas
mengusulkan perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, pengawasan dan
pengendalian, pembinaan dan penyuluhan, pemberian pertimbangan teknis,
evaluasi serta pelaporan.
B. Subbagian Tata Usaha.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas :
1. Mengelola tata naskah dinas meliputi surat menyurat dan kearsipan.
2. Mengelola kepegawaian, keuangan UPTD.
3. Mengelola urusan umum meliputi urusan rumah tangga UPTD,
perawatan kantor, rapat-rapat dinas, perlengkapan serta peralatan
Kantor.
C. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas
khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan keahliannya.
3. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pekerjaan jalan dan jembatan
Penataan Ruang dan bertanggungjawab kepada Kepala UPTD.
4. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
5. Jenis Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
IV. WILAYAH KERJA
UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air KUNCIR mempunyai wilayah kerja :
Kecamatan Sawahan;
Kecamatan Ngetos;
Kecamatan Berbek;
Kecamatan Loceret;
Kecamatan Nganjuk; dan
Kecamatan Sukomoro.
Gambar 2.2
BAGAN ORGANISASI
UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (Kelas A)
KEPALA UPTD
SUB BAGIAN
TATAUSAHA
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
30
Gambar 2.3
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI
UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (Kelas B)
2.2 SUMBER DAYA PERANGKAT DAERAH
2.2.1 Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aset bagi suatu
organisasi dan sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan untuk
terwujudnya tujuan organisasi. Jumlah Aparatur Sipil Negara pada
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
sebanyak 275 orang. Data pegawai menurut Golongan dan Jabatan
adalah
Tabel 2.1
Data Administrasi Kepegawaian
Menurut Golongan dan Jabatan
U R A I A N Satuan Jumlah
a. Jumlah PNS
1) Golongan I Orang 27
2) Golongan II Orang 154
3) Golongan III Orang 68
4) Golongan IV Orang 5
Jumlah Orang 254
b Jumlah Pejabat
Struktural
1) Eselon II Orang 1
2) Eselon III Orang 6
3) Eselon IV Orang 30
c. Jumlah Pejabat
Fungsional
Orang -
d. Jumlah Staf PNS Orang 217
Jumlah Orang 254
Sumber : Sistem Informasi Pembangunan Daerah Kab. Nganjuk
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KEPALA UPTD
31
Sedangkan data pegawai menurut jenjang pendidikan yang pernah dilalui
adalah :
Tabel 2.2. Data Administrasi Menurut Tingkat Pendidikan
No. U R A I A N Satuan Jumlah
1 Lulusan SD Orang -
2 Lulusan SLTP Orang 28
3 Lulusan SLTA Orang 151
4 Lulusan Paket C Orang -
5 Lulusan KPAA Orang -
4 Lulusan D2 Orang -
5 Lulusan Sarjana Muda/ D3 Orang 6
6 Lulusan S-1 Orang 79
7 Lulusan Pasca Sarjana/ S.2 Orang -
8 Lulusan Pasca Sarjana/ S.3 Orang -
Jumlah Orang 254
Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah tenaga Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk yang berstatus ASN pada
tahun 2019 sebanyak 254 orang. Dilihat dari segi kuantitas pegawai masih
dikatakan kurang jika dibandingkan dengan beban kerja yang ditangani,
sehingga perlu adanya tambahan tenaga dan peningkatan kemampuan
Sumber daya manusia melalui diklat teknis fungsional dan diklat lain yang
mendukung pengembangan organisasi.
2.2.2 Sarana dan Prasarana
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk, tidak terlepas dari
ketersediaan sarana dan prasarana perkantoran yang menunjang terhadap
upaya pencapaian sasaran. Ditinjau dari aspek kuantitas dan kualitas
sampai dengan tahun 2019 sarana prasarana dimaksud meliputi komponen :
1. Alat-alat besar sejumlah 39 unit dengan kondisi Baik 58,97 %, Rusak
Sedang 23,08 %, Rusak Berat 17,95%.
2. Alat-alat Angkutan sejumlah 32 unit dengan kondisi Baik 31,25%,
Rusak Sedang 37,50%, Rusak Berat 31,25 %.
3. Alat Bengkel dan Alat Ukur sejumlah 60 buah dengan kondisi Baik 6,98%,
Rusak Sedang 51,16%, Rusak Berat 41,86 %.
4. Alat Kantor dan Rumah Tangga sejumlah 1.109 bh dengan kondisi Baik
61,05%, Rusak Sedang 12,80%, Rusak Berat 26,15%.
5. Alat Studio dan Alat Komunikasi sejumlah 23 bh dengan kondisi Baik
43,48%, Rusak Sedang 4,35 %, Rusak Berat 52,17 %.
6. Alat Laboratorium sejumlah 48 unit dengan kondisi Baik 60,42%, , Rusak
Sedang 22,92 %, Rusak Berat 16,67 %.
32
Secara keseluruhan, daftar aset Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Nganjuk pada tahun 2018, sebagai berikut:
Tabel 2.3
Daftar Aset Tetap Sarana dan Prasarana Perkantoran Yang Menunjang
Terhadap Upaya Pencapaian Sasaran s/d Tahun 2019
No. Nama Aset/Th. Perolehan Jumlah
Kondisi Eksisting (Jumlah)
Baik Rusak
Sedang
Rusak
Berat
I ALAT-ALAT BESAR
1 Exavator th. 2006 1 1
2 Walles th. 1974 1 1
3 Walles th. 1977 3 3
4 Walles th. 1981 1 1
5 Walles th. 1982 2 2
6 Walles th. 1983 1 1
7 Duplex th. 1995 1 1
8 Walles th. 2001 2 2
9 Walles th. 2003 2 2
10 Walles th. 2005 1 1
11 Walles th. 2006 1 1
12 Walles th. 2007 7 7
13 Mesin Gilas Vibrator th. 2010 1 1
14 Mesin Gilas Vibrator th. 2013 1 1
15 Mesin Kompresor Udara th.
1994
1 1
16 Kompresor th. 2006 1 1
17 Sprayer th. 2006 1 1
17 Compressor th. 1995 1 1
18 Panci Pencampur Aspal Panas
th. 1994
1 1
19 Panci Pencampur Aspal Panas
th. 2005
1 1
20 Pemotong Rumput th. 1994 2 2
21 Stamper th. 2013 5 5
22 Gergaji mesin th. 2013 1 1
Jumlah 39 23 9 7
% kondisi peralatan 100 58,97 23,08 17,95
No. Nama Aset/Th. Perolehan Jumlah
Kondisi Eksisting
(Jumlah)
Baik Rusak
Sedang
Rusak
Berat
II. ALAT-ALAT ANGKUTAN
1 Carry th. 1996 2 2
2 Carry th. 2001 1 1
33
3 Kijang LX th. 2002 1 1
4 Toyota Kijang Innova G M/T
Diesel th. 2012
1 1
5 Sepada Motor Honda th.1995 1 1
6 Sepada Motor Gl Pro th. 1994 1 1
7 Sepada Motor Honda th.1993 1 1
8 Sepada Motor Honda Win
th.1996
1 1
9 Sepada Motor Bejing th.2000 1 1
10 Pick Up Toyota th. 1982 1 1
11 Pick Up Toyota th. 1981 1 1
12 Pick Up KIA 1982 1 1
13 APV MEGACARRY EXTRA
WIDE-NEW (suzuki) th. 2013
1 1
14 Truck Isuzu th. Th. 1995 1 1
15 Trailer Perkasa T 18 S th. 2005 1 1
16 Truck Kapasitas 4 m3 th. 2010 1 1
17 Truck Tangki Air Kapasitas 4
m3 th. 2010
1 1
18 Gerobak dorong th. 2003 6 6
19 Gerobak dorong th. 1963 2 2
20 Gerobak tarik th. 1994 1 1
21 Sepada Motor Treil th.2013 3 3
22 Carry Pick Up th. 2013 2 2
Jumlah 32 10 12 10
% kondisi peralatan 100 31,25 37,50 31,25
III ALAT-ALAT BENGKEL DAN
ALAT UKUR
1 Alat service ban 1 1
2 Perkakas Matrik 1 1
3 Perkakas Service Mobil 1 1
4 Sket Tumbuk 1 1
5 Tap dan Cetakan 1 1
6 Takaran oil 1 1
7 Alat Pengangkat Lantai 1 1
8 Blok Rantai 1 1
9 Blok Rantai 5 ton 1 1
10 Pengukur Tekanan 1 1
11 Kunci Moment 1 1
12 Kunci Bung 1 1
13 Kunci Pipa DPT di Setel 1 1
14 Sand Equipanelt 1 1
15 Balance 200 gr 1 1
16 Balance 20 KGS 1 1
17 Balance 2610 GR 1 1
18 Banleman Beam 1 1
19 Perkakas Kerja Bangku th. 1995 1 1
34
No. Nama Aset/Th. Perolehan Jumlah
Kondisi Eksisting
(Jumlah)
Baik Rusak
Sedang
Rusak
Berat
20 Bor th. 1995 1 1
21 Seket Mat th. 1995 1 1
22 Pompa Hidrolik th. 1995 7 7
23 Generator Test th. 1995 1 1
24 Drumeter th. 1995 2 2
25 Perkakas. th. 1995 1 1
26 Tali / Benang ( Kis ware) th.
1995
3 3
27 Garinda Listrik Piringan Sudut
(Black & Decker) th. 1995
1 1
28 Alat Semprot Cat th. 1995 1 1
29 Sling Nilon th. 1995 2 2
30 Kunci Filter Oli th. 1995 1 1
31 Alat Cetak Silinder Ø 15 x 30
th. 2011
2 2
32 Genset 5.5 KW / OH700HE
(Honda) th. 2013
1 1
33 Dongkrak Hidrolik 1 1
34 Dongkrak Troli 1 1
35 Aksel/Gandar Tegak 1 1
36 Mesin Las Listrik th. 1995 1 1
37 Transformator Las 250AMP 1 1
38 Theodolite th. 2000 1 1
39 Roll meter th. 1993 1 1
40 Roll meter th. 2000 3 3
41 Roll meter th. 2003 1 1
42 Roll meter th. 2004 2 2
43 Roll meter th. 2005 1 1
44 Global Positioning System (GPS)
th. 2011
1 1
45 Kompas/Peralatan navigasi th.
2013
2 2
Jumlah 60 9 28 23
% kondisi peralatan 100 6,98 51,16 41,86
IV ALAT KANTOR DAN RUMAH
TANGGA
1 Mesin Ketik th. 1990 17 17
2 Mesin Ketik th. 1991 3 3
3 Mesin Ketik th. 1995 7 3 4
4 Mesin Ketik th. 1998 10 10
5 Mesin Ketik th. 2010 2 2
6 Mesin Fotocopy th. 1990 1 1
7 Peralatan Cetak th.1995
(LIGHTDRUG)
1 1
35
8 Mesin Cetak Portable th. 1984 1 1
9 Mesin Stensil Man Folio th.
1990
1 1
10 Lemari Besi/Metal th. 1993 1 1
11 Almari Besi/Metal th.1999 10 8 2
12 Almari Besi/Metal th.2001 1 1
13 Lemari Kayu th. 1963-1999 49 27 9 13
14 Brankas th. 1953-2007 3 2 1
15 Filling Kabinet th. 1990 – 2013 34 20 11 3
16 Rak Besi th. 1995 – 2000 6 6
No. Nama Aset/Th. Perolehan Jumlah
Kondisi Eksisting
(Jumlah)
Baik Rusak
Sedang
Rusak
Berat
17 Rak Kayu th. 1984 – 2012 68 32 13 23
18 Meja Kerja th. 1963 – 2010 195 171 14 31
19 Meja Gambar th. 1984 – 1994 5 5
20 Meja Rapat th. 1984 – 2010 15 7 1 7
21 Kursi Kerja 195 148 16 16
22 Meja Tamu th. 1989 -2010 3 3
23 Kursi Tamu th. 1989 -2010 3 3
24 Kursi Rapat th. 1990 – 2010 310 144 53 113
25 AC th. 2000 – 2013 11 8 3
26 Kipas angin 14 5 1 8
27 Televisi th. 2000- 2012 3 3
28 Komputer th. 1998 – 2013 39 28 2 9
29 Note Book 7 4 1 2
30 Printer th. 1998 – 2013 31 15 4 12
31 Buffet th. 1990 – 2001 7 3 1 3
32 Meja Maket/Peta th. 1996-1999 5 3 2
33 Perlengkapan Kantor lainnya th.
1963 – 2004
22 10 5 7
34 Papan Pengumuman+Papan
Nama Instansi
8 5 3
35 Alat pemadam kebakaran th.
1984-2006
5 2 3
36 Jam th. 1984 – 2006 10 7 3
37 Mesin hitung th. 2006-2007 6 3 3
Jumlah 1.109 677 142 290
% kondisi peralatan 100 61,05 12,80 26,15
V ALAT-ALAT STUDIO DAN
KOMUNIKASI
1 Telephone th. 1990-2010 4 4
2 Soundsytem th. 1984 – 2012 3 2 1
3 Handycam th. 2005 1 1
4 Kamera Digital th. 2007 – 2010 5 2 1 2
5 Projector th. 1990 – 2013 6 2 4
6 Tape Recorder th. 2000 – 2008 3 3
36
7 Radio SSB 1 1
Jumlah 23 10 13
% kondisi peralatan 100 43,48 4,35 52,17
VI ALAT-ALAT LABORATORIUM
1 LA. Abrassion Machine th. 1995 1 1
2 Dynamic Cone Penetrometer th.
1995
2 2
3 CBR Laboratory th. 1995 1 1
4 Proctor standart th. 1995 1 1
5 Compaction Set th. 1995 1 1
6 Balance 20KGS th. 1995 1 1
7 Balance 20 KGS th. 1995 1 1
8 Balance 2610 GR th. 1995 1 1
9 Balance 200 GR th. 1995 1 1
10 Digital Balance Ohaus th. 1995 1 1
No.
Nama Aset/Th. Perolehan Jumlah
Kondisi Eksisting
(Jumlah)
Baik Rusak
Sedang
Rusak
Berat
11 Plastic Limit Set th. 1995 1 1
12 Liquid Limit set th. 1995 1 1
13 Sand Cone set th. 1995 4 4
14 Sand equivalent Test th. 1995 2 2
15 Gradation Test th. 1995 1 1
16 Slump Test th. 1995 2 2
17 Organic Impurities th. 1995 1 1
18 Moisture Content Cup th. 1995 1 1
19 Speedy Moisture Test th. 1995 1 1
20 Dutch Cone Penetrometer th.
1999
1 1
21 Compression Testing Machine
th. 1995
1 1
22 Field CBR th. 1995 1 1
23 Marshall Test th. 2001 1 1
24 Centrifuge Extractor (Electric)
th. 1995
1 1
25 Centrifuge Extractor (Manual)
th. 2001
1 1
26 Core Drill Test th. 2001 1 1
27 Oven Memmert th. 2001 1 1
28 Water Bath th. 2001 1 1
29 Bak Kaca Perendam 3 3
30 Hammer Test 1 1
31 Beankelman Beam 1 1
32 Diamond Bit 4” dia 1 1
33 Dinamo Electrical UTM 1 1
34 Manometer 300 Kg/Cm2 1 1
35 Manometer 60 Kg/Cm2 1 1
37
36 Termometer 400 ̊ C 1 1
37 Tap dan cetakan 1 1
38 Penetration Test set 1 1
39 Concrete Mould (1 Pk) th. 1995
– 2001
2 2
Jumlah 48 29 11 8
% kondisi peralatan 100 60,42 22,92 16,67
2.3 KINERJA PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
Pembangunan Infrastruktur jalan, jembatan, irigasi dan
bangunan pelayanan publik serta pemanfaatan lahan sesuai rencana tata
ruang di Kabupaten Nganjuk merupakan bagian dari proses pembangunan
daerah dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran
pembangunan daerah Kabupaten Nganjuk dan juga merupakan bagian dari
proses pembangunan nasional dalam rangka mencapai cita-cita bangsa
Indonesia sebagai bangsa yang mandiri, maju, adil dan makmur.
Infrastruktur di bidang jalan, jembatan, irigasi dan bangunan pelayanan
publik serta pemanfaatan lahan sesuai rencana tata ruang merupakan
salah satu motor pendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten
Nganjuk dan peningkatan daya saing daerah, disamping sektor lain seperti
produk unggulan pertanian, sektor perdagangan dan sektor wisata. Melalui
kebijakan dan komitmen pembangunan infrastruktur jalan, jembatan,
irigasi dan bangunan pelayanan publik serta pemanfaatan lahan sesuai
rencana tata ruang yang tepat, maka hal tersebut diyakini dapat membantu
mengurangi masalah kemiskinan, mengatasi persoalan kesenjangan antar-
kawasan maupun antar-wilayah, memperkuat ketahanan pangan, dan
mengurangi tekanan urbanisasi, meningkatan minat investor untuk
membuka industri baru yang secara keseluruhan bermuara pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan infrastruktur jalan,
jembatan, irigasi dan bangunan pelayanan publik serta pemanfaatan lahan
sesuai rencana tata ruang mempunyai manfaat langsung untuk
peningkatan taraf hidup masyarakat dan kualitas lingkungan, karena
semenjak tahap konstruksi telah dapat menciptakan lapangan kerja bagi
masyarakat sekaligus menggerakkan sektor riil.
Disamping itu, Pembangunan di bidang Kebina Margaan, Pengairan
Serta Kecipta Karyaan juga berperan sebagai pendukung kelancaran
kegiatan sektor pembangunan lainnya antara lain sektor pertanian,
industri dan wisata. Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan
karenanya berperan sebagai stimulan dalam mendukung perkembangan
ekonomi wilayah yang signifikan. Oleh karenanya, upaya pembangunan
infrastruktur jalan dan jembatan perlu direncanakan dengan matang
sesuai dengan tingkat kebutuhan dan perkembangan suatu wilayah, yang
pada gilirannya akan menjadi modal penting dalam mewujudkan berbagai
tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Nganjuk.
Dengan demikian, pembangunan infrastruktur di Kabupaten Nganjuk
pada dasarnya dimaksudkan untuk mencapai 3 (tiga) strategic goals,
yaitu: a) meningkatkan pertumbuhan ekonomi; b) meningkatkan
kesejahteraan masyarakat; c) memberikan modal penting dalam
38
mewujudkan berbagai tujuan dan sasaran pembangunan.
Sejalan dengan bergulirnya roda pemerintahan dan pembangunan di
bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang dilakukan, perubahan
menuju terwujudnya kemapanan tata pemerintahan telah menampakan
hasil yang cukup positif. Kondisi ini terlihat dari komitmen untuk
menetapkan arah dan tujuan serta target-target pembangunan yang akan
dicapai dalam setiap periode perencanaan jangka pendek dan jangka
menengah sebagai landasan dan acuan dalam pelaksanaan pembangunan.
Mempedomani Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Nganjuk periode tahun 2018 - 2023, strategi yang diterapkan
dalam meningkatkan kinerja pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk adalah melalui
upaya :
1. Pengembangan-pengembangan infrastruktur Jalan dan jembatan lebih
lanjut, dengan prioritas pengembangan yang ditekankan pada wilayah-
wilayah potensial, wilayah yang terisolasi (infrastruktur terbatas).
2. Perbaikan jaringan jalan dan jembatan yang mengalami kerusakan
dengan dilakukan secara berkesinambungan.
3. Peningkatan kualitas jaringan jalan dan jembatan.
4. Mengusulkan beberapa kegiatan untuk mendapatkan bantuan
pendanaan dalam pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan jalan
dan jembatan ke Pemerintah Pusat dan Propinsi Jawa Timur.
Perkuatan kemampuan institusi Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
dilandasi penerapan prinsip tata pemerintahan yang baik dan
bersihPembangunan Perindustrian dan Perdagangan sebagai motor
penggerak perekonomian, akan terus didorong peran dan kontribusinya
terhadap pembangunan. Sektor industri dan perdagangan telah
menunjukkan peranan yang penting dan strategis bagi perekonomian
Kabupaten Nganjuk Untuk itu peran industri dalam perekonomian adalah
dengan pengembangan industri kecil termasuk industri tradisional dalam
penciptaan lapangan usaha
dan lapangan kerja yang luas serta pengembangan Industri pengolahan
hasil pertanian dalam rangka pemanfaatan seoptimal mungkin potensi
sector pertanian haruslah menjadi Prioritas sebagai kontribusi PDRB dalam
rangka mencapai pertumbuhan ekonomi.
Capaian kinerja Pelaksanaan Kewenangan Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk tahun 2018 – 2023 melaui : 1)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2) Program Peningkatan
Sarana Dan Prasarana Aparatur 3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 5) Program
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan 6) Program Pendataan, Perencanaan, Pengendalian Teknis Dan
Pengadaan Tanah, 7) Program Pembangunan, Rehabilitasi/ Pemeliharaan
Jalan, Jembatan Dan Bangunan Pelengkapnya 8) Program Pembinaan
Lingkungan Sosial (DBHCHT) 9) Program Pengelolaan Sumber Daya Air, 10)
Program Pengembangan, Pengelolaan, Dan Konservasi Sungai, Danau,
Bendungan Dan Sumber Daya Air Lainnya, 11) Program Tata Bangunan 12)
39
Program Tata Ruang 13)Program Peningkatan Sarana, Prasarana Dan
Pembinaan Jasa Konstruksi berdasarkan pengukuran yang mengacu
kepada Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang, Indikator Kinerja menurut bidang urusan penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kabupaten, dan Indikator Kinerja Lainnya yang
terdapat dalam Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Nganjuk tahun 2018-2023 adalah sebagai berikut :
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang. Berpedoman kepada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
01/PRT/M/2014 tentang Standar Standar Pelayanan Minimal Bidang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, pelaksanaan SPM Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Nganjuk pada tahun 2018 – 2023, meliputi 5 jenis pelayanan
dasar yaitu:
a. Sumber Daya Air
Penyediaan air baku untuk kebutuhan masyarakat dengan sasaran
meningkatnya keberlanjutan dan ketersediaan air untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dan Indicator sasaran untuk mencapai sasaran
tersebut adalah persentase tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat
pada system irigasi yang sudah ada sesuai dengan kewenangannya
b. Jalan
Jenis pelayanan dasar Penyediaan jalan untuk melayani kebutuhan
masyarakat dengan sasaran penyediaan jalan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
indikator sasaran :
1. Persentase tingkat kondisi jalan provinsi baik dan sedang.
2. Persentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat
produksi (konektivitas) di wilayah provinsi.
c. Jasa Konstruksi
Jenis pelayanan dasar Pengembangan system Informasi Jasa
Konstruksi dengan indikator persentase tersedianya 3 (tiga) jenis
informasi Jasa Konstruksi Tingkat Kabupaten/Kota pada Sistem
Informasi Pembina Jasa Konstruksi (SIPJAKI). Perizinan jasa konstruksi
dengan indicator persentase tersedianya layanan Izin Usaha Jasa
Konstruksi (IUJK) dengan waktu penerbitan paling lama 10 (sepuluh)
Hari Kerja setelah Persyaratan Lengkap
d. Cipta Karya
Jenis pelayanan dasar Penataan bangunan dan lingkungan dengan
sasaran meningkatnya tertib pembangunan bangunan gedung. Indicator
sasaran persentase jumlah izin mendirikan bangunan (IMB) yang
diterbitkan.
e. Penataan Ruang
Jenis pelayanan yang dilaksanakan adalah informasi penataan ruang
dan penyediaan ruag terbuka (RTH) publik. Sasaran jenis pelayanan
40
dasar tersebut adalah meningkatnya ketersediaan informasi penataan
ruang dan meningkatnya ketersediaan RTH. Dengan Indicator sasaran :
1. Persentase tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang
(RTR) wilayah kabupaten/kota berserta rencana rincinya melalui peta
analog dan peta digital.
2. Persentase tersedianya luasan RTH public sebesar 20 % dari luas
wilayah kota/kawasan perkotaan
Sasaran 1 : Meningkatnya Infrastruktur Pekerjaan Umum yang Handal
Indikator sasaran : a) Persentase jalan kabupaten dalam kondisi
mantap fungsional
Indikator Sasaran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan capaian
sasaran ini adalah pemenuhan kebutuhan prasarana jalan dengan target
sepanjang 849,539 km atau sebesar 73,65 %. Sebagai penjelasan lebih lanjut
dapat dilihat pada tabel pengukuran kinerja dari kegiatan :
Sasaran Indikator Sasaran
Panjang Jalan Kabupaten
(km)*)
Target (km)*)
Realisasi
Pecapaian
Meningkatnya Infrastruktur Pekerjaan Umum yang Handal
Persentase jalan kabupaten dalam kondisi mantap fungsional
1.153,482
849,539 (73,65 %)
903.753 (78,35)
106.38%
Keterangan : *) berdasar Renstra 2019-2023 Dinas PU dan Penataan Ruang
Kab. Nganjuk
Panjang Jalan dalam kondisi mantap fungsional pada tahun 2017 adalah
sepanjang 825.069 km. Panjang jalan yang dibangun pada tahun 2018
sepanjang 78.684 km. Dengan demikian total panjang jalan yang dibangun
sepanjang 903.753 km atau sebesar 78,35%. Berdasarkan Renstra, panjang
dalam kondisi mantap fungsional Tahun 2018 sepanjang 849,539 km. Maka
diperoleh capaian sasaran sebesar 106.38 % (=903.753 km : 849,539 km x
100,00%). Dapat disimpulkan bahwa Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Nganjuk Tercapai dalam memenuhi kebutuhan jalan
kabupaten dalam kondisi mantap fungsional, dengan nilai 106.38% (=78,35%
: 73,65% x 100%).
Hasil kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai indikator sasaran
Persentase jalan kabupaten dalam kondisi mantap fungsional dari
peningkatan kondisi mantap fungsional dilaksanakan dengan kegiatan
berupa :
41
Indikator sasaran Persentase jalan kabupaten dalam kondisi mantap
fungsional dapat tercapai dengan baik karena program dan kegiatan
terencana dengan baik antara target dan pendanaan yang teralokasi untuk
jalan kabupaten dalam kondisi mantap fungsional, sehingga memperlancar
arus lalu-lintas manusia, barang dan jasa.
Indikator sasaran : b) Persentase jembatan di jalan kabupaten dalam
kondisi baik.
Indikator Sasaran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan capaian
sasaran ini adalah Persentase jembatan di jalan kabupaten dalam kondisi
baik dengan target sebanyak 561 unit atau sebesar 84,92 %. Sebagai
penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel pengukuran kinerja dari
kegiatan :
Sasaran Indikator Sasaran
Kebutuhan jembatan*)
Target*) Realisasi Pecapaian
Meningkatnya Infrastruktur Pekerjaan Umum yang Handal
Persentase jembatan di jalan kabupaten dalam kondisi baik
661 unit
561 unit (84,92%)
551 unit (83.36 %)
98.22%
Keterangan : *) berdasar Renstra 2016-2018 Dinas PU dan Penataan Ruang
Kab. Nganjuk
Jumlah jembatan di jalan kabupaten dalam kondisi baik pada tahun 2017
sebanyak 537 unit. Jumlah jembatan yang dibangun pada tahun 2018
sebanyak 14 unit. Dengan demikian total jumlah jembatan yang dibangun
sampai dengan tahun 2018 sebanyak 551 unit atau sebesar 83.36 %.
Berdasarkan Renstra jumlah jembatan di jalan kabupaten dalam kondisi baik
sebanyak 561 unit. Diperoleh capaian sasaran sebesar 98,22 % (=551 unit :
561 unit x 100%). Dapat disimpulkan bahwa Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk Tercapai dalam memenuhi kebutuhan
prasarana jembatan, dengan nilai 98,22 % (=83,36 % : 84,92% x 100%).
Indikator sasaran Prosentase jembatan di jalan kabupaten dalam kondisi
baik dapat tercapai dengan baik karena program dan kegiatan terencana
dengan baik antara target dan pendanaan yang teralokasi untuk peningkatan
jembatan, sehingga kegiatan yang dilaksanakan memperlancar arus lalu
lintas dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Indikator sasaran : c) Indeks Kinerja Sistem Irigasi irigasi
42
Indikator Sasaran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan capaian
sasaran ini adalah Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik. Sebagai
penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel pengukuran kinerja dari
kegiatan
Sasaran Indikator Sasaran
Kebutuhan air irigasi*)
Target*) Realisasi
Meningkatnya Infrastruktur Pekerjaan Umum yang Handal
Indek kinerja system irigasi
14.951 Ha
13.218 Ha
88,41 %
Rasio ketersediaan air irigasi merupakan indikator yang menggambarkan
kemampuan jaringan untuk membawa sejumlah air dari sumbernya ke petak
petak sawah sesuai waktu dan tempat berdasarkan rencana tata tanam yang
telah ditetapkan. Capaian kinerja dalam tahun 2017 adalah sebagai berikut :
- Total kebutuhan air irigasi berdasarkan
rencana tanam tahun 2018
49.404 lt/det
-
-
Target rasio ketersediaan air irigasi
Jumlah target rasio ketersediaan air irigasi
77,00 %
38.041 lt/det
- Realisasi ketersediaan air irigasi pada setiap
musim tanam tahun 2018
38.465 lt/det
- Prosentase rasio ketersediaan air irigasi
Tahun 2018
77,86%
-
Persentase capaian kinerja rasio
ketersediaan air irigasi tahun 2018
101%
Target rasio ketersediaan air irigasi tahun 2018 sebesar 77,00 %. Prosentase
rasio ketersediaan air irigasi Tahun 2018 adalah 77,86 %. Sehingga
Persentase capaian kinerja rasio ketersediaan air irigasi tahun 2018 sebesar
101 %.
Dari perhitungan keseluruhan indikator kinerja, dihasilkan angka persentase
Rasio ketersediaan air irigasi sampai tahun 2018 sebesar 77,86 %. Dengan
demikian rata-rata untuk pencapaian sasaran “ tercapainya pemenuhan
kebutuhan pelayanan irigasi” adalah sebesar 101 % ( 77.86 % : 77.00 %)
berdasarkan skala ordinal, predikat pencapaian sasaran yang diperoleh
masuk dalam kategori “tercapai”.
Indikator sasaran : d) Persentase bangunan pelayanan publik yang
berfungsi baik
Indikator Sasaran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan capaian
sasaran ini adalah jumlah pemenuhan kebutuhan bangunan pelayanan
43
publik sebanyak 32 unit atau sebesar 40 %. Sebagai penjelasan lebih lanjut
dapat dilihat pada tabel pengukuran kinerja dari kegiatan.
Sasaran Indikator Sasaran
Kebutuhan Bangunan Gedung Negara*)
Target*) Realisasi Pencapaian
Meningkatnya Infrastruktur Pekerjaan Umum yang Handal
Persentase bangunan pelayanan publik yang berfungsi baik
81 unit
32 unit (40%)
61 unit (75.31%)
190.62 %
Menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam memelihara dan
menjaga kondisi Bangunan Gedung Negara sehingga layak untuk
dipergunakan. Analisis dan evaluasi atas pencapaian sasaran tersebut adalah
sebagai berikut :
- Jumlah bangunan pelayanan publik 81 unit
- Jumlah target bangunan pelayanan public yang
berfungsi baik pada tahun 2018
32 unit
- Persentase target bangunan pelayanan public
yang berfungsi baik pada tahun 2018
40 %
- Realisasi bangunan pelayanan public yang
berfungsi baik sampai tahun 2017
54 unit
- Realisasi bangunan pelayanan publik yang
berfungsi baik pada tahun 2018
7 Unit
- Realisasi bangunan pelayanan public yang
berfungsi baik sampai dengan akhir tahun 2018
61 Unit
- Prosentase realisasi bangunan pelayanan public
yang berfungsi baik sampai dengan akhir tahun
2018
75.31 %
- Persentase capaian Kinerja paa tahun 2018 190.62 %
Jumlah target bangunan pelayanan publik yang berfungsi baik pada tahun
2018 adalah 32 unit atau 40 %. Realisasi bangunan pelayanan publik yang
berfungsi baik sampai akhir tahun 2018 sebanyak 61 unit atau 75.31 %.
Sehingga Persentase capaian kinerja pada tahun 2018 sebesar 190,62 %
(75.31 %: 40 % x 100 %). Dengan demikian Target Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang kabupaten Nganjuk dalam pemenuhan Bagunan
pelayanan public yang berfungsi baik Tercapai.
Indikator sasaran : e) Panjang saluran drainase/gorong-gorong yang
terbangun
44
Salah satu Indikator Sasaran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan
Program Pembangunan, Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan, Jembatan Dan
Bangunan Pelengkapnya adalah Panjang saluran drainase/gorong-gorong
yang terbangun. Capaian Kinerja pada tahun 2018 adalah 294 meter. Sebagai
penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel pengukuran kinerja dari
kegiatan :
Sasaran Indikator Sasaran
Realisasi
Meningkatnya Infrastruktur Pekerjaan Umum yang Handal
Panjang saluran drainase/gorong-gorng yang terbangun
� ������� ����� ��� ����/ ������ − ������ ���� ���������
294 m
Indikator sasaran : f) Panjang turap/talud/bronjong yang terbangun
Salah satu Indikator Sasaran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan
Program Pembangunan, Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan, Jembatan Dan
Bangunan Pelengkapnya ini adalah Panjang turap/talud/bronjong yang
terbangun. Realisasi hasil pembanguan turap/talud/bronjong adalah 6000
meter. Sebagai penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel pengukuran
kinerja dari kegiatan :
Sasaran Indikator Sasaran
Realisasi
Meningkatnya Infrastruktur Pekerjaan Umum yang Handal
Panjang turap/talud/bronjong yang terbangun
�������� ����/ ���/�������� ���� �������� �
6000 m
Indikator sasaran : g) Persentase panjang jalan dan jembatan yang
terpelihara
Indikator Sasaran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan capaian
sasaran ini ialah Persentase panjang jalan dan jembatan yang terpelihara .
Capaian Kinerja pada tahun 2018 adalah 48,94 %. Sebagai penjelasan lebih
lanjut dapat dilihat pada tabel pengukuran kinerja dari kegiatan :
Sasaran Indikator Sasaran Realisasi
Meningkatnya Infrastruktur Pekerjaan Umum yang Handal
Persentase panjang jalan dan jembatan yang terpelihara
������� ���� ���� ���� � ���������� ������� ���� � ���%
�� , " #$
���%, " #$ � ���% = ", ' %
45
Indikator sasaran : h) Panjang jalan yang terpelihara
Indikator Sasaran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan capaian
sasaran ini adalah panjang jalan yang terpelihara dengan Capaian Kinerja
pada tahun 2018 sepanjang 6361 meter. Indikator ini merupakan salah satu
prgram baru (Program Pembinaan lingkungan Sosial) Dinas PU dan Penataan
Ruang Kabupaten Nganjuk dalam mengakomodasi alokasi dana DBHCHT..
Sebagai penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel pengukuran kinerja
dari kegiatan :
Sasaran Indikator Sasaran Realisasi
Meningkatnya Infrastruktur Pekerjaan Umum yang Handal
Panjang jalan yang terpelihara
(������� ���� ���� ����� )���*
6361 meter
Indikator sasaran : i) Persentase peningkatan sarana, prasarana dan
pembinaan jasa konstruksi
Indikator Sasaran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan capaian
sasaran ini Persentase peningkatan sarana, prasarana dan pembinaan jasa
konstruksi dengan Capaian Kinerja pada tahun 2018 sebanyak 75,00 %.
Sebagai penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel pengukuran kinerja
dari kegiatan :
Sasaran Indikator Sasaran Realisasi
Meningkatnya Infrastruktur Pekerjaan Umum yang Handal
Persentase peningkatan sarana, prasarana dan pembinaan jasa konstruksi
+��) ������ ��� ��������� ��� ��������� ���� ���� � �� ����� ���) ������ ��� ���������
��� ��������� � ���%
, %, � ���% = -�, �� %
Indikator sasaran : i) Persentase jumlah sungai, waduk dan bendung
dalam kondisi baik
Indikator Sasaran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan capaian
sasaran ini Persentase jumlah sungai, waduk dan bendung dalam kondisi
baik dengan Capaian Kinerja pada tahun 2018 sebanyak 43,42 %. Sebagai
penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel pengukuran kinerja dari
kegiatan :
46
Sasaran Indikator Sasaran Realisasi
Meningkatnya Infrastruktur Pekerjaan Umum yang Handal
Persentase jumlah sungai, waduk dan bending dalam kondisi baik
./$012 3/4516, 718/9, 814 :;48/45
8101$ 9<48636 :169=<>10 ?/$012 3/4516, 718/9, 814 :;48/45
8101$ 9<48636 :169 � ���%
��
��, � ���% = %, , %
Indikator sasaran : j) Penurunan luas Genangan
Indikator Sasaran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan capaian
sasaran ini Penurunan luas Genangan dengan Capaian Kinerja pada tahun
2018 sebanyak 27 Ha. Sebagai penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada
tabel pengukuran kinerja dari kegiatan :
Sasaran Indikator Sasaran Realisasi
Meningkatnya Infrastruktur Pekerjaan Umum yang Handal
Penurunan luas Genangan
(������� @�� A�������*
27 Ha
Indikator sasaran : k) Jumlah fasilitas umum dalam kondisi baik
Indikator Sasaran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan capaian
sasaran ini Jumlah fasilitas umum dalam kondisi baik dengan Capaian
Kinerja pada tahun 2018 sebanyak 29 Unit. Sebagai penjelasan lebih lanjut
dapat dilihat pada tabel pengukuran kinerja dari kegiatan :
Sasaran Indikator Sasaran Realisasi
Meningkatnya Infrastruktur Pekerjaan Umum yang Handal
Jumlah fasilitas umum dalam kondisi baik
B+��) C�� ��� �� ���� ���� � �� � D
29 Unit
Indikator sasaran : l) Jumlah bangunan gedung pemerintah dalam
kondisi baik
Indikator Sasaran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan capaian
sasaran ini Jumlah bangunan gedung pemerintah dalam kondisi baik dengan
47
capaian kinerja pada tahun 2018 sebanyak 51 Unit. Sebagai penjelasan lebih
lanjut dapat dilihat pada tabel pengukuran kinerja dari kegiatan :
Sasaran Indikator Sasaran Realisasi
Meningkatnya Infrastruktur Pekerjaan Umum yang Handal
Jumlah bangunan gedung pemerintah dalam kondisi baik
� +��) ������� ����� ����� ���)�� ���� ���� � �� ��
51 Unit
Indikator sasaran : m) Persentase realisasi pengadaan tanah
Indikator Sasaran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan capaian
sasaran ini Persentase realisasi pengadaan tanah. Capaian kinerja pada
tahun 2018 adalah 65,00 %. Sebagai penjelasan lebih lanjut dapat dilihat
pada tabel pengukuran kinerja dari kegiatan :
Sasaran Indikator Sasaran Realisasi
Meningkatnya Infrastruktur Pekerjaan Umum yang Handal
Persentase realisasi pengadaan tanah
./$012 14551E14 F;4518114 >1412 G5 >;E3;E1F./$012 14551E14 F;4518114 >1412 � ���%
�%. ���. ���. �����. ���. ���. ��� � ���% = ��, �� %
Sasaran 2 : Meningkatnya Ketaatan Pemanfaatan Ruang Daerah
Indikator sasaran : a) Persentase pemanfaatan lahan sesuai dengan
rencana tata ruang
Indikator Sasaran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan Program
Tata Ruang ini adalah Persentase pemanfaatan lahan sesuai dengan rencana
Tata Ruang. Capaian Kinerja pada tahun 2018 adalah 79,43%. Sebagai
penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel pehitungan capaian kinerja
Sasaran Indikator Sasaran
Realisasi
Meningkatnya pemanfaatan lahan sesuai dengan rencana tata
Persentase pemanfaatan lahan sesuai dengan rencana tata ruang
I/13 F;$14J11>14 01214 G5 866K64914I/13 01214 E;4L141 F;E/4>/9914 � ���%
�,�. �-%. '" $,��%. ��". "�� $, � ���% = -', % %
Indikator sasaran : b) Persentase jumlah rencana tata ruang yang
48
tersusun
Indikator Sasaran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan Program
Tata Ruang ini adalah Persentase jumlah rencana tata ruang yang tersusun.
Capaian Kinerja pada tahun 2018 adalah 10,00%. Sebagai penjelasan lebih
lanjut dapat dilihat pada tabel pehitungan capaian kinerja
Sasaran Indikator Sasaran
Realisasi
Meningkatnya pemanfaatan lahan sesuai dengan rencana tata
Persentase pemanfaatan lahan sesuai dengan rencana tata ruang
./$012 8<9/$;4 >1>1 E/145 G5 >;E3/3/4./$012 8<9/$;4 >1>1 E/145 G5 86E;4L141914 � ���%
, M<9/$;4,� M<9/$;4 � ���% = ��, �� %
Menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam memelihara dan
menjaga i pemanfaatan lahan sesuai rencana tata ruang sehingga layak untuk
dipergunakan. Analisis dan evaluasi atas pencapaian sasaran tersebut adalah
sebagai berikut :
- Luas pemanfaatan lahan sesuai dengan
rencana Tata ruang tahun 2018
153.058.800 m2
- Luas target pemanfaatan lahan sesuai dengan
rencana tata ruang pada tahun 2018
119.278.700 m2
- Persentase target pemanfaatan lahan sesuai
dengan rencana tata ruang pada tahun 2017
78,11%
- Realisasi pemanfaatan lahan sesuai dengan
rencana tata ruang sampai akhir tahun 2017
120.404.217 m2
- Realisasi pemanfaatan lahan sesuai dengan
rencana tata ruang pada tahun 2018
2.243.762 m2
- Total realisasi pemanfaatan lahan sesuai dengan
rencana tata ruang sampai dengan akhir tahun
2018
122.647.976 m2
- Persentase pemanfaatan lahan sesuai dengan
rencana tata ruang tahun 2018
80.13 %
- Persentase capaian kinerja pada tahun 2018 102.59 %
Jumlah target pemanfaatan lahan sesuai dengan rencana tata ruang pada
tahun 2018 adalah 119.554.800 m2 (78.11%). Realisasi pemanfaatan lahan
49
sesuai dengan rencana tata ruang pada tahun 2018 sebesar 2.243.762 m2 .
Realisasi pemanfaatan lahan sesuai dengan rencana tata ruang sampai akhir
tahun 2017 sebesar 120.404.217 m2. Total Realisasi s/d akhir tahun 2018
sebesar 122.647.976 m2 (80.13%). Sehingga Persentase capaian kinerja pada
tahun 2018 102.59 % (80.13% : 78.11% x 100 %)
Pencapaian target kinerja Urusan Pekerjaan Umum sebagaimana
tersebut diatas didukung dengan hasil-hasil program kegiatan
pembangunan Bidang Perencanaan, Bina Marga, Cipta Karya, Pengairan,
serta Bina Jasa Konstruksi dan Operasional. Hasil-hasil pembangunan s/d
akhir tahun 2018 sebagaimana tabel dibawah ini :
No Uraian Satuan Tahun 2018
1. Perencanaan Jalan, Jembatan, Fasilitas Umum, dan Saluran Irigasi
Dokumen 420
2. Pembangunan Jalan Km 78,684
3. Pembangunan Jembatan Unit 14
4. Pembangunan saluran drainase Km 1,125
5. Pembangunan gorong-gorong Km 0,374
6. Pembangunan turap/talud/bronjong Km 6,215
7. Rehab/Pemeliharaan Jalan Km 238,446
8. Pembangunan makadam Km 0,938
9. Rehab Saluran Irigasi Km 11,153
10. Pemeliharaan Jaringan Irigasi Km 2,665
11. Normalisasi Saluran Irigasi Km 33,215
12. Rehab/Pemeliharaan DAM Unit 9
13. Rehab ringan bangunan negara Unit 9
14. Rehab berat bangunan gedung negara Unit 6
2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN
PERANGKAT DAERAH
2.4.1. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN
Tantangan utama yang dihadapi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang dalam menangani urusan wajib adalah :
1. Pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
2. Perubahan iklim yang tidak menentu, mempengaruhi jadwal kegiatan
di lapangan
3. Kecenderungan pelanggaran terhadap Tata Ruang
4. Potensi SDA terbatas
50
5. Terbatasnya SDM yang ada
6. Adanya 2 program Nasional (Pembangunan jalan tol dan Double
track)
Sedangkan peluang untuk mengembangkan pelayanan Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang dalam melaksanakan urusan wajib adalah :
1. Tingkat pendidikan dari karyawan Dinas PU dan Penataan Ruang
Kabupaten Nganjuk cukup memadai
2. Tersedianya sarana dan prasarana operasional yang memadai
3. Adanya potensi pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur,
sarpras di Wilayah Kabupaten Nganjuk
4. Banyaknya pengusaha jasa konstruksi
5. Tersedianya tenaga kerja pendukung (Pekarya Jalan dan Opersional
dan Pemeliharaan)
51
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan fungsi
Pelayanan Perangkat Daerah
Sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Penataan
dan Penataan Ruang dalam melaksanakan urusannya, permasalahan-
permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target dan tujuannya dapat
dikelompokkan dalam 4 kelompok, yaitu kebinamargaan, keciptakaryaan,
pengairan, dan penataan ruang yang dapat diuraikan secara rinci sebagai
berikut :
A. Kebinamargaan
1) Tingkat kerusakan jalan dan jembatan kabupaten lebih cepat
dibanding laju pembangunan jalan. Panjang jalan di Kabupaten
Nganjuk adalah 1.153,482 km dan sepanjang 866,67 km (75,14%)
dalam kondisi baik. Jumlah ini relatif masih cukup rendah meskipun
jumlahnya meningkat jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2016
yaitu sepanjang 725,10 km atau sebesar 62,86%.
2) Kelebihan tonase angkutan barang mempercepat kerusakan jalan
dan jembatan.
3) Pelanggaran pemanfaatan Ruang Milik Jalan (Rumija) masih banyak
terjadi antara lain Jalan Yos Sudarso, Dr. Sutomo, Diponegoro,
Ahmad Yani, dll;
4) Data Leger masih ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati
Nganjuk yang saat ini masih dilakukan update (pemutakhiran) data.
5) Peralatan penunjang pelaksanaan urusan pekerjaan umum masih
belum optimal. Alat penunjang berupa alat-alat angkutan dalam
kondisi baik hanya sebesar 31,25%, sedangkan sisanya dalam
kondisi rusak sedang sebanyak 37,50% dan rusak besart sebanyak
31,25%. Diantara alat penunjang angkutan tersebut, untuk alat-alat
bengkel dan alat ukur, hanya sebanyak 6,98% yang dalam kondisi
baik, sisanya sebanyak 93,19% dalam kondisi rusak berat dan
sedang.
6) Masih kurangnya tenaga teknis bidang pekerjaan umum. Jumlah
ASN di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebanyak 298
orang pegawai. Dari jumlah tersebut, 196 orang (65,77%) adalah
lulusan SLTA dan hanya sebanyak 55 orang (18,46%) adalah lulusan
D3 dan S1. Tenaga teknis yang memiliki kompetensi tentang
keciptakaryaan, bina marga dan pengairan masih sangat
dibutuhkan.
7) Masih kurangnya aksesibilitas jalan pada jalur Berbek-Sawahan-
Sedudo untuk pengembangan destinasi wisata dan Loceret-
Tanjunganom-Prambon-Kelutan sebagai jalur pengembangan
ekonomi dengan daerah lain;
52
8) Masih belum memadainya akses Jalan Nganjuk-Ngangkatan-
Gondang-lengkong-Jatikalen untuk rencana pengembangan Kawasan
Industri Nganjuk.
9) Masih belum terealisasinya jalan tembus Tamanan – Rondokuning –
Klangon untuk pengembangan social ekonomi dengan daerah lain;
10) Masih belum terealisirnya pengembangan Jalan Lingkar Wilis
(Perbatasan Nganjuk - Madiun – Bendolo – Proliman – Sidorejo –
Bulak Kepel – Ngetos – Blongko – Bajulan – Perbatasan Nganjuk
Kediri.
11) Rendahnya akses jalan dan jembatan serta penyediaan infrastruktur
penunjang pada wilayah perbatasan
12) Pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dengan perencanaan
tata ruang untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah
13) Upaya hemat energi dan infrastruktur hijau (green infrastructure).
Keterpaduan infrastruktur dengan mengatasi degradasi lingkungan
pada kawasan tertentu.
14) Masih tingginya kesenjangan pembangunan antar kawasan.
Pertumbuhan ekonomi masih terpusat pada titik-titik tertentu saja,
yang pada akhirnya menimbulkan kesenjangan antar kawasan
15) Masih adanya kawasan tertinggal, yaitu masyarakatnya memiliki
keterbatasan akses kepada pelayanan sosial, ekonomi dan politik
serta terisolir dari wilayah sekitarnya
B. Keciptakaryaan
1) Rasio pemenuhan gedung bangunan negara belum memadai dalam
menunjang pelayanan publik. Rasio bangunan negara berfungsi baik
tahun 2017 sebesar 70,37% dan jumlah ini berfluktuasi dari tahun
ke tahun. Kondisi ini menunjukkan masih rendahnya prosentase
bangunan negara yang berfungsi baik, meskipun dari tahun tahun
2016 sebesar 25,88% dan tahun 2015 sebanyak 29,41%.
2) Penyelenggaraan bangunan gedung belum optimal ditinjau dari
rendahnya bangunan yang meiliki IMB
3) Rendahnya mutu bangunan gedung pemerintah dan fasilitas umum
lainnya karena pengawasan pembangunan gedung kurang optimal.
C. Pengairan
1) Tingkat kerusakan sarana dan prasarana irigasi masih cukup tinggi.
Prosentase panjang saluran irigasi dalam kondisi baik sebesar
60,77% tahun 2017 yang mana jumlah ini masih sangat rendah
mengingat Kabupaten Nganjuk menjadi salah satu lumbung pangan
nasional. Kondisi tersebut hampir terjadi rata-rata sejak tahun 2015
yaitu sebesar 58% dan tahun 2016 sebanyak 59,05%.
53
2) Ketersediaan volume air waduk/embung di wilayah utara Nganjuk
sangat mengkhawatirkan pada musim kemarau disebabkan
sedimentasi dan sumber mata air yang kurang, sehingga terjadi
kekurangan air irigasi antara lain kecamatan Jatikalen, Kec. Ngluyu,
Kec. Gondang dan Kec. Rejoso.
3) Masih sering terjadi air genangan pada musim hujan antara lain Kec.
Pace, Kec. Berbek, dll
4) Kawasan Industri Nganjuk belum didukung oleh ketersediaan air
baku.
5) Belum adanya batas sepadan sungai
6) Masih adanya bangunan di atas batas sempadan sungai, antara lain
sungai kuncir kanan dan kuncir kiri (Kel. Ploso, Kel.
Mangundikaran, dll),
7) Masih minimnya upaya pemeliharaan bendungan, waduk dan
embung sebagai sumberdaya air
8) Peningkatan pengelolaan sumber daya air baik untuk kepentingan
konservasi, penyediaan air irigasi dan pengendalian banjir melalui
pembangunan dam, embung, waduk, saluran irigasi, normalisasi
sungai dan bangunan pengendali sedimen
9) Masih terjadi disetiap tahun peristiwa kekurangan air baku untuk
air minum dan air irigasi pada musim kemarau dan sebaliknya
kejadian banjir/genangan pada musim hujan
D. Penataan Ruang
1) Belum adanya regulasi rencana detail tata ruang dalam pengendalian
pemanfaatan ruang.
2) Belum dikembangkannya Kawasan Strategis dan dan Cepat Tumbuh,
hal ini disebabkan oleh belum berkembangnya sinergitas serta
kerjasama antar pelaku-pelaku pengembangan kawasan (pemerintah,
swasta, masyarakat)
3) Belum efektifnya penerapan regulasi maupun dokumen perencanaan
tata ruang dalam pengendalian pemanfaatan ruang
4) Masih lemahnya pengelolaan dan optimalisasi pengendalian izin
pembangunan dan pemanfaatan ruang
5) Masih belum efektifnya peran dan fungsi Tim Koordinasi Penataan
Ruang pada tingkat Kabupaten/Kota dalam menunjang konsistensi
penataan ruang sesuai dengan perencanaan yang telah mempunyai
legalitas hukum
6) Perkembangan kawasan perkotaan yang tidak seimbang, dan belum
sesuai dengan pemanfaatannya.
7) Belum terkoneksinya penataan ruang dengan pembangunan sektoral
Menurunnya daya dukung kawasan strategis cepat tumbuh (kawasan
pusat wilayah)
8) Masih kuranganya ruang terbuka hijau (RTH) publik perkotaaan
54
Dari rumusan permasalahan yang telah diidentifikasi berdasarkan
data kesenjangan (gap) antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini
dengan yang di rencanakan, kemudian rumusan permasalahan tersebut
dipetakan menjadi masalah pokok, masalah dan akar masalah. Seperti pada
tabel berikut ini:
55
Tabel 3.1
Pemetaan Permasalahan Untuk Penentuan Prioritas Dan Sasaran Pembangunan
No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
(1) (2) (3) (4)
1. Kurang optimalnya kinerja
infrastruktur jalan dan
jembatan
1) Tingkat kerusakan jalan dan
jembatan kabupaten lebih cepat
dibanding laju pembangunan
jalan. Panjang jalan di
Kabupaten Nganjuk adalah
1.153,482 km dan sepanjang
866,67 km (75,14%) dalam
kondisi baik. Jumlah ini relatif
masih cukup rendah meskipun
jumlahnya meningkat jika
dibandingkan dengan kondisi
tahun 2016 yaitu sepanjang
725,10 km atau sebesar 62,86%.
2) Pelanggaran pemanfaatan
Ruang Milik Jalan (Rumija)
masih banyak terjadi antara lain
Jalan Yos Sudarso, Dr. Sutomo,
Diponegoro, Ahmad Yani, dll;
3) Data Leger masih ditetapkan
dengan Surat Keputusan Bupati
1) Kelebihan tonase angkutan
barang mempercepat kerusakan
jalan dan jembatan.
2) Kurangnya disiplin dan
pengetahuan pengguna jalan
terhadap peraturan-peraturan
tentang jalan
3) Belum selesainya update
(pemutakhiran) data leger jalan
56
Nganjuk yang saat ini masih
dilakukan update
(pemutakhiran) data.
4) Peralatan penunjang
pelaksanaan urusan pekerjaan
umum masih belum optimal.
Alat penunjang berupa alat-alat
angkutan dalam kondisi baik
hanya sebesar 31,25%,
sedangkan sisanya dalam
kondisi rusak sedang sebanyak
37,50% dan rusak besart
sebanyak 31,25%. Diantara alat
penunjang angkutan tersebut,
untuk alat-alat bengkel dan alat
ukur, hanya sebanyak 6,98%
yang dalam kondisi baik,
sisanya sebanyak 93,19% dalam
kondisi rusak berat dan sedang.
5) Masih kurangnya tenaga teknis
bidang pekerjaan umum.
Jumlah ASN di Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang
sebanyak 298 orang pegawai.
Dari jumlah tersebut, 196 orang
(65,77%) adalah lulusan SLTA
dan hanya sebanyak 55 orang
4) Kurang optimalnya perawatan
terhadap peralatan dan
pengadaan peralatan baru untuk
mengganti peralatan yang sudah
habis fungsi teknisnya
5) Kurangnya penambahan pegawai
yang memiliki kemampuan
teknis dan kurangnya
pelatihan/peningkatan
kemampuan teknis pegawai
tentang keciptakaryaan, bina
marga dan pengairan.
57
(18,46%) adalah lulusan D3 dan
S1. Tenaga teknis yang memiliki
kompetensi tentang
keciptakaryaan, bina marga dan
pengairan masih sangat
dibutuhkan.
6) Masih kurangnya aksesibilitas
jalan pada jalur Berbek-
Sawahan-Sedudo untuk
pengembangan destinasi wisata
dan Loceret-Tanjunganom-
Prambon-Kelutan sebagai jalur
pengembangan ekonomi dengan
daerah lain;
7) Masih belum memadainya akses
Jalan Nganjuk-Ngangkatan-
Gondang-lengkong-Jatikalen
untuk rencana pengembangan
Kawasan Industri Nganjuk.
8) Masih belum terealisasinya jalan
tembus Tamanan –
Rondokuning – Klangon untuk
pengembangan social ekonomi
dengan daerah lain;
9) Masih belum terealisirnya
pengembangan Jalan Lingkar
6) Belum selesainya kegiatan
pelebaran dan peningkatan jalan
pada ruas-ruas tersebut
7) Belum selesainya kegiatan
pelebaran dan peningkatan jalan
pada ruas-ruas tersebut
8) Belum selesainya kegiatan
pelebaran dan peningkatan jalan
pada ruas-ruas tersebut karena
pembangunan dilaksanakan
secara bertahap
9) Belum selesainya kegiatan
pelebaran dan peningkatan jalan
58
Wilis (Perbatasan Nganjuk -
Madiun – Bendolo – Proliman –
Sidorejo – Bulak Kepel – Ngetos
– Blongko – Bajulan –
Perbatasan Nganjuk Kediri.
10) Upaya hemat energi dan
infrastruktur hijau (green
infrastructure). Keterpaduan
infrastruktur dengan mengatasi
degradasi lingkungan pada
kawasan tertentu.
pada ruas-ruas tersebut karena
pembangunan dilaksanakan
secara bertahap
10) Belum berkembangnya konsep
pemabangunan green
infrastructure
2. Kurangnya pemerataan dalam
pembangunan infrastruktur
jalan dan jembatan
1) Rendahnya akses jalan dan
jembatan serta penyediaan
infrastruktur penunjang pada
wilayah perbatasan
2) Pembangunan infrastruktur yang
terintegrasi dengan perencanaan
tata ruang untuk mengurangi
kesenjangan antar wilayah
3) Masih tingginya kesenjangan
pembangunan antar kawasan.
Pertumbuhan ekonomi masih
terpusat pada titik-titik tertentu
saja, yang pada akhirnya
menimbulkan kesenjangan antar
1) Masih sangat terbatasnya
pembangunan dan peningkatan
jalan dan jembatan pada wilayah
perbatasan
2) Masih belum meratanya
pembangunan infrastruktur jalan
dan jembatan antar wilayah
3) Masih belum meratanya
pembangunan infrastruktur jalan
dan jembatan antar wilayah
59
kawasan
4) Masih adanya kawasan
tertinggal, yaitu masyarakatnya
memiliki keterbatasan akses
kepada pelayanan sosial,
ekonomi dan politik serta terisolir
dari wilayah sekitarnya
4) Masih sangat terbatasnya
pembangunan dan peningkatan
jalan dan jembatan pada wilayah
terpencil dan tertinggal
3. Belum optimalnya kinerja
bangunan gedung negara
dalam menunjang pelayanan
publik
1) Rasio pemenuhan gedung
bangunan negara belum
memadai dalam menunjang
pelayanan publik. Rasio
bangunan negara berfungsi baik
tahun 2017 sebesar 70,37% dan
jumlah ini berfluktuasi dari
tahun ke tahun. Kondisi ini
menunjukkan masih rendahnya
prosentase bangunan negara
yang berfungsi baik, meskipun
dari tahun tahun 2016 sebesar
25,88% dan tahun 2015
sebanyak 29,41%.
2) Penyelenggaraan bangunan
gedung belum optimal ditinjau
dari rendahnya bangunan yang
memiliki IMB
3) Rendahnya mutu bangunan
1) Kurang optimalnya kegiatan
pemeliharaan gedung negara
2) Kurangnya kesadaran terhadap
pemenuhan kelengkapan
administrasi bangunan gedung
negara
3) Kurang optimalnya pengawasan
60
gedung pemerintah dan fasilitas
umum lainnya karena
pengawasan pembangunan
gedung kurang optimal
pembangunan dan pemeliharaan
gedung terhadap standart mutu
bangunan
4. Kurangnya ketersediaan air
irigasi dibandingkan dengan
kebutuhan
1) Tingkat kerusakan sarana dan
prasarana irigasi masih cukup
tinggi. Prosentase panjang
saluran irigasi dalam kondisi
baik sebesar 60,77% tahun 2017
yang mana jumlah ini masih
sangat rendah mengingat
Kabupaten Nganjuk menjadi
salah satu lumbung pangan
nasional. Kondisi tersebut
hampir terjadi rata-rata sejak
tahun 2015 yaitu sebesar 58%
dan tahun 2016 sebanyak
59,05%.
2) Ketersediaan volume air
waduk/embung di wilayah utara
Nganjuk sangat
mengkhawatirkan pada musim
kemarau disebabkan sedimentasi
dan sumber mata air yang
kurang, sehingga terjadi
kekurangan air irigasi antara lain
kecamatan Jatikalen, Kec.
1) Kurang optimalnya kegaitan
rehabilitasi saluran irigasi
2) Belum optimalnya penanganan
sedimentasi pada waduk/
embung dan Masih minimnya
upaya pemeliharaan bendungan,
waduk dan embung sebagai
sumberdaya air
61
Ngluyu, Kec. Gondang dan Kec.
Rejoso.
3) Masih sering terjadi air genangan
pada musim hujan antara lain
Kec. Pace, Kec. Berbek, dll
4) Kawasan Industri Nganjuk belum
didukung oleh ketersediaan air
baku.
5) Belum adanya batas sepadan
sungai
6) Masih adanya bangunan di atas
batas sempadan sungai, antara
lain sungai kuncir kanan dan
kuncir kiri (Kel. Ploso, Kel.
Mangundikaran, dll),
7) Masih terjadi disetiap tahun
peristiwa kekurangan air baku
untuk air minum dan air irigasi
pada musim kemarau dan
sebaliknya kejadian banjir/
genangan pada musim hujan
3) Belum optimalnya pengendalian
banjir/ genangan melalui
peningkatan kinerja jaringan
irigasi
4) Belum adanya instalasi air baku
untuk kebutuhan industri
5) belum adanya kegiatan untuk
menetapkan batas sempadan
sungai dan ada beberapa sungai
yang tidak memiliki sempadan
6) Belum optimalnya penertiban
bangunan yang dibangunan
diatas sempadan sungai
7) Kurang optimalnya kinerja
waduk/embung/dam dan sarana
irigasi lainnya sebagai tempat
penampung air
5. Belum optimalnya pelaksanaan 1) Belum adanya regulasi rencana 1) Rencana Detail Tata Ruang yang
62
pengendalian dan pemanfaatan
ruang
detail tata ruang dalam
pengendalian pemanfaatan
ruang.
2) Belum dikembangkannya
Kawasan Strategis dan dan Cepat
Tumbuh, hal ini disebabkan oleh
belum berkembangnya sinergitas
serta kerjasama antar pelaku-
pelaku pengembangan kawasan
(pemerintah, swasta, masyarakat)
3) Belum efektifnya penerapan
regulasi maupun dokumen
perencanaan tata ruang dalam
pengendalian pemanfaatan ruang
4) Masih lemahnya pengelolaan dan
optimalisasi pengendalian izin
pembangunan dan pemanfaatan
ruang
5) Masih belum efektifnya peran dan
fungsi Tim Koordinasi Penataan
Ruang pada tingkat
Kabupaten/Kota dalam
menunjang konsistensi penataan
ruang sesuai dengan
perencanaan yang telah
mempunyai legalitas hukum
tersusun masih belum
ditetapkan sebagai peraturan
daerah
2) belum berkembangnya sinergitas
serta kerjasama antar pelaku-
pelaku pengembangan kawasan
(pemerintah, swasta, masyarakat)
3) Rencana Detail Tata Ruang yang
tersusun masih belum
ditetapkan sebagai peraturan
daerah
4) Belum adanya regulasi rencana
detail tata ruang dalam
pengendalian pemanfaatan
ruang.
5) Perubahan kelembagaan dari
Badan Koordinasi Penataan
Ruang Daerah dengan leading
sector Bappeda menjadi Tim
Koordinasi Penataan Ruang
dengan leading sector Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang
63
6) Perkembangan kawasan
perkotaan yang tidak seimbang,
dan belum sesuai dengan
pemanfaatannya.
7) Belum terkoneksinya penataan
ruang dengan pembangunan
sektoral Menurunnya daya
dukung kawasan strategis cepat
tumbuh (kawasan pusat wilayah)
8) Masih kuranganya ruang terbuka
hijau (RTH) publik perkotaaan
6) -
7) Belum tersusunnya rencana
detail kawasan strategis cepat
tumbuh
8) Terbatasnya lahan pemerintah
untuk pembangunan ruang
terbuka hijau baru
64
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah
3.2.1 Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih
adalah
A. Visi
Visi merupakan pandangan jauh ke depan , ke arah mana
dan bagaimana Kabupaten Nganjuk akan dibawa dan berkarya agar
konsisten dan eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi adalah
suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan,
berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan, dibangun melalui
proses refleksi dan proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang
dianut oleh seluruh komponen dan pemangku kepentingan.
Pernyataan Visi Kabupaten Nganjuk adalah :
“Mewujudkan Kabupaten Nganjuk yang Maju dan
Bermartabat (Nganjuk Nyawiji Bangun Deso Noto Kutho)”
B. Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang
akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai
pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap
komponen penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan
mandat yang diberikannya. Misi yang ditetapkan Pemerintah
Kabupaten Nganjuk untuk mencapai visi adalah sebagai berikut :
1) Mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang dinamis dan
harmonis, berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, serta dapat
memelihara kerukunan, ketentraman dan ketertiban.
2) Meningkatkan kinerja birokrasi yang bersih, profesional dan
akuntabel (accountable) demi masyarakat Kabupaten Nganjuk
yang efektif dan efisien melalui penyelenggaraan Pemerintahan
yang aspiratif, partisipatif dan transparan
3) Meningkatkan kualitas pelayanan, mutu pendidikan dan
kesehatan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas.
4) Meningkatkan keberpihakan pemerintah dalam peningkatan
ekonomi kerakyatan berbasis pertanian dan potensi lokal serta
sektor produktif lain berbasis teknologi tepat guna.
5) Meningkatkan kebanggaan terhadap kesenian, kebudayaan dan
kearifan lokal yang mampu mendorong pembangunan sektor
pariwisata.
6) Infrastruktur publik yang memadai dan berkualitas sebagai
penunjang pertumbuhan ekonomi dengan memperhatikan
kelestarian lingkungan dan perlindungan dari bencana.
65
Berdasarkan Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah tahun 2018-2023 dan mengacu kepada tugas dan fungsinya
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
akan mendukung terlaksananya visi dan misi Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah terutama pada Misi ke lima Meningkatkan
Pembangunan Infrastruktur dan Kawasan Perdesaan yang
Berkualitas dengan Memperhatikan Kelestarian Lingkungan.
3.2.2 Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih
Adapun 14 (empat belas) program unggulaan Bupati H. Novi
Rahman Hidayat, S.Sos, MM dan Wakil Bupati Dr. Drs. H.
Marhaen Djumadi, SE, SH, MM, MBA untuk mewujudkan Visi
“TERWUJUDNYA KABUPATEN NGANJUK YANG MAJU DAN
BERMARTABAT (NGANJUK NYAWIJI MBANGUN DESO NOTO
KUTHO)” adalah sebagai berikut.
1. Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur Jalan
Salah satu komitmen utama Bupati Nganjuk dan Wakil
Bupati Nganjuk terpilih adalah hendak mewujudkan
infrastruktur dasar jalan dan jembatan yang mantap dan
merata di wilayah Kabupaten Nganjuk. Hal ini dilakukan
dengan pertimbangan bahwa infrastruktur dasar yang
berkualitas merupakan faktor daya saing daerah yang utama
yang dapat mendukung aktivitas sosial dan ekonomi suatu
daerah.
Komitmen membangun infrastruktur ini akan direalisasikan
dengan kebijakan, program dan/atau kegiatan antara lain:
Tambahan anggaran PIK untuk pembangunan Jalan di Desa;
membentuk Unit Reaksi Cepat Penambal Jalan (URCPJ);
meningkatkan kualitas (mutu) jalan; normalisasi saluran
irigasi dan melanjutkan pembangunan waduk; penataan
kawasan industri.
2. Peningkatan Profesionalisme dan Birokrasi Inovatif,
Bersih Tanpa Korupsi
Menyadari bahwa birokrasi merupakan unsur utama
penyelenggaraan pemerintahan daerah, Bupati Nganjuk dan
Wakil Bupati Nganjuk terpilih berkomitmen untuk
meningkatkan profesionalisme birokrasi yang inovatif, bersih,
tanpa korupsi, sehingga mampu melaksanakan
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan
pelayanan publik yang prima.
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: mobile one stop service
pelayanan administrasi kependudukan setiap Kecamatan dan
mal pelayanan publik; mutasi, promosi, rekrutmen, ijin
66
belajar yang bebas dari pungutan (tanpa upeti) dan
dilaksanakan dengan proses assessment; mewujudkan pusat
pengaduan pelayanan publik: pemberian reward and
punishment untuk pegawai; biaya pendidikan bagi
peningkatan pendidikan formal untuk ASN; memotivasi ASN;
serta pengembangan smart city untuk efektivitas
pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik.
3. Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran
Mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan
menanggulangi kemiskinan merupakan komitmen Bupati
Nganjuk dan Wakil Bupati Nganjuk terpilih, sebab
kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan
adanya otonomi daerah.
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: memberikan edukasi
kewirausahaan; gerdu taskin; membatasi pendirian pasar
modern dan revitalisasi pasar tradisional; program terpadu
pengentasan kemiskinan; kredit modal usaha dengan bunga
ringan & tanpa agunan; pemberdayaan ekonomi masyarakat
khususnya ibu rumah tangga dan pemuda melalui antara lain
pelatihan teknologi informasi dan ekonomi kreatif; pemberian
kartu nganjuk mandiri yakni bantuan mulai 1 juta sampai 10
juta rupiah untuk golongan yang tidak punya pedagang,
petani kecil, buruh tani dan peternak.
4. Peningkatan Akses dan kualitas Pendidikan
Akses dan kualitas pendidikan merupakan komitmen Bupati
Nganjuk dan Wakil Bupati Nganjuk terpilih dalam rangka
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Kabupaten
Nganjuk.
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: bantuan khusus siswa miskin;
meningkatkan kesejahteraan pendidik antara lain pemberian
tunjangan transport untuk Guru Tidak Tetap/Pegawai Tidak
Tetap; pemberian beasiswa untuk siswa berprestasi kuliah
S1.
5. Penguatan Pendidikan Diniyah dan Pesantren
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: pemberantasan buta huruf &
baca tulis Al-Qur’an; pemberian honor bagi guru TPQ diniyah,
hafidz / hafidzah dan pengasuh pondok pesantren untuk
mendukung Satu Desa Satu Hafidz Al-Qur’an; pemberian
bantuan hibah bagi lembaga pendidikan diniyah dan pondok
pesantren; peningkatan manajemen pengelolaan pendidikan
diniyah & pondok pesantren; pemberian bantuan hibah
kepada pendidikan keagamaan (muslim, non muslim & aliran
kepercayaan); meningkatkan komunikasi lintas agama.
67
6. Peningkatan Layanan Kesehatan Masyarakat
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: akses pelayanan kesehatan
terjangkau; peningkatan mutu pelayanan kesehatan; ambulan
gratis untuk masyarakat kurang mampu; serta mobil siaga
desa.
7. Menjadikan Kabupaten Nganjuk sebagai Destinasi
Wisata
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: mengembangkan obyek wisata
& sarana olah raga yang sudah ada; membuka obyek wisata
baru (desa wisata) yang potensial; meningkatkan promosi
pariwisata; meningkatkan Sumber Daya Manusia pelaku
wisata; membangun/mengembangkan sport centre; serta
kawasan wisata desa terintegrasi.
8. Optimalisasi dan Revitalisasi Pasar Tradisional
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: membangun/mengembangkan
pasar tradisional yang ada di kecamatan; merelokasi pasar
tradisional yang sudah tidak layak; bangga, bela & beli
produk lokal; menciptakan pasar yang bersih & sehat.
9. Menjadikan Kabupaten Nganjuk sebagai Agropolitan
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: ekstensifikasi lahan pertanian;
intensifikasi produk pertanian; inovasi pengolahan produk
pertanian sehingga memiliki branding yang dikenal & disukai
masyarakat; promosi produk unggulan pertanian (bawang
merah) go nasional.
10. Mewujudkan Kabupaten Nganjuk Layak Anak dan
Responsif Gender
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: menciptakan Ruang Publik
Terbuka Ramah Anak (RPTRA) di setiap Kecamatan;
menciptakan kesempatan untuk kaum wanita di segala
jenjang profesi secara berkeadilan.
11. Melestarikan Seni Budaya dan Kearifan Lokal
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: menciptakan identitas khas
Nganjuk dalam hal busana, seni & budaya; merevitalisasi
sarana dan prasarana kesenian yang ada dan
memberdayakan kelompok-kelompok seni budaya agar
tercipta seni budaya Nganjuk yang dikenal sampai ke tingkat
Nasional; penataan lingkungan dan pemanfaatan lingkungan
produktif.
68
12. Revitalisasi Bidang Pertanian dan Perternakan
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: mengembangkan produk
pangan alternatif; Intensifikasi peternakan melalui
pengembangan inseminasi buatan; mengembangkan sentra-
sentra industri ternak, pertanian terpadu, model inti dan
plasma pertanian, gudang penyangga;
13. Pengembangan dan Pemberdayaan Ekonomi Kreatif
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: mengembangkan industri
mikro dengan memanfaatkan teknologi informasi;
meningkatkan kreatifitas pemuda untuk menemukan &
mengembangkan produk-produk unggulan baru; mendirikan
lembaga ekonomi kreatif di Kabupaten Nganjuk; serta
menumbuhkembangkan BUM Desa.
14. Pengembangan Jejaring antar Daerah Kabupaten/Kota,
Provinsi dan Pusat serta warga Nganjuk di perantauan
Jejaring merupakan salah satu kekuatan/modal sosial yang
sangat mempengaruhi kelancaran penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik. untuk
itu, Bupati Nganjuk dan Wakil Bupati Nganjuk terpilih
berkomitmen membangun jejaring yang terbuka, komunikatif,
dan produktif.
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: kerjasama daerah; pembinaan,
fasilitasi dan koordinasi dengan unsur di dalam dan di luar
Kabupaten Nganjuk dalam rangka perumusan dan
pelaksanaan kebijakan daerah.
Program Unggulan Kepala daerah dan Wakil Kepala
Daerah terpilih mengacu kepada tugas dan fungsinya Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang akan mendukung
terlaksananya visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah adalah
1. Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur Jalan
Salah satu komitmen utama Bupati Nganjuk dan Wakil Bupati
Nganjuk terpilih adalah hendak mewujudkan infrastruktur dasar
jalan dan jembatan yang mantap dan merata di wilayah Kabupaten
Nganjuk. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa
infrastruktur dasar yang berkualitas merupakan faktor daya saing
daerah yang utama yang dapat mendukung aktivitas sosial dan
ekonomi suatu daerah.
Komitmen membangun infrastruktur ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program dan/atau kegiatan antara lain: 1. Tambahan Anggaran PIK Untuk Pembangunan Jalan Di Desa
69
2. Membentuk Unit Reaksi Cepat Penambal Jalan (URCPJ)
3. Meningkatkan Kualitas (Mutu) Jalan
4. Normalisasi Saluran Irigasi Dan Melanjutkan Pembangunan
Waduk
5. Penataan Kawasan Industri.
3.3 Telaahan Renstra Kementerian / Lembaga dan Renstra
Perangkat Daerah Provinsi Jawa Timur
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah yang terakhir diubah dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008, bahwa pemerintahan daerah
menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya,
kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah. Dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah, pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas
otonomi dan tugas pembantuan.
Pembangunan Infrastruktur jalan dan jembatan skala kabupaten
tidak terlepas dari kebijakan jangka menengah yang dilaksanakan oleh
pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum. Demikian pula
halnya dengan kebijakan pembangunan Infrastruktur jalan dan jembatan
yang dilaksanakan harus memperhatikan pula sasaran prioritas yang telah
ditetapkan oleh pemerintah daerah provinsi melalui Dinas Pekerjaan
Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur sebagai bentuk sinergitas antara
Pemerintah Pusat - Pemerintah Provinsi – Pemerintah Kabupaten. Prioritas
Pembangunan, sasaran dan arahan pembangunan didalam Renstra
Kementerian Pekerjaan Umum yang dapat dikaitkan dengan prioritas
pembangunan jalan dan jembatan Kabupaten Nganjuk antara lain adalah
sebagai berikut :
Prioritas Pembangunan : pengembangan jaringan infrastruktur
transportasi jalan bagi peningkatkan kelancaran mobilitas barang dan
manusia serta aksesibilitas wilayah.
Sasaran Pokok : Tersusunnya jaringan infrastruktur perhubungan yang
andal dan terintegrasi satu sama lain.
Pembangunan transportasi diarahkan untuk mendukung kegiatan
ekonomi, sosial, dan budaya serta lingkungan dan dikembangkan melalui
pendekatan pengembangan wilayah, serta membentuk struktur ruang
dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan nasional. Untuk
pelayanan transportasi di daerah perbatasan, terpencil, dan perdesaan
dikembangkan sistem transportasi perintis yang berbasis masyarakat
(community based) dan wilayah. Untuk mendukung daya saing dan
efisiensi angkutan penumpang dan barang melalui pembangunan jalan
bebas hambatan pada koridor-koridor strategis.
70
Sedangkan arah kebijakan pembangunan didalam Renstra Dinas
Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur yang dapat dikaitkan
dengan arah kebijakan pembangunan jalan dan jembatan Kabupaten
Nganjuk antara lain adalah sebagai berikut :
1. Mengutamakan pemeliharaan rutin dan berkala prasarana jalan dan
jembatan.
2. Meningkatkan daya dukung dan kapasitas jalan dan jembatan untuk
mengantisipasi pertumbuhan lalulintas.
3. Mengharmonisasikan keterpaduan sistem jaringan jalan dengan
kebijakan tata ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota,
dan meningkatkan keterpaduannya dengan sistem jaringan prasarana
lainnya dalam konteks pelayanan intermoda dan Sistem Transportasi
Nasional (Sistranas).
4. Meningkatkan dan mengembangkan koordinasi di antara pemerintah
pusat dan pemerintah provinsi, serta kabupaten/kota untuk
memperjelas hak dan kewajiban dalam penanganan prasarana jalan.
5. Menumbuhkan sikap profesionalisme dan kemandirian institusi dan
SDM bidang penyelenggaraan prasarana jalan.
6. Mendorong peran serta aktif masyarakat dan swasta dalam
penyelenggaraan dan penyediaan prasarana jalan.
Faktor-faktor penghambat yang mempengaruhi pelayanan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk ditinjau dari
sasaran jangka menengah Kementerian Pekerjaan Umum dan arah
kebijakan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur antara
lain :
1. Masih terbatasnya jumlah alat pengukur kerataan perkerasan jalan
(NAASRA) untuk memenuhi kebutuhan prasarana jalan sesuai standar
keselamatan jalan dan berwawasan lingkungan.
2. Masih rendahnya kesadaran masyarakat pengguna maupun pemanfaat
jalan dalam memanfaatkan prasarana jalan yang tersedia.
3. Masih rendahnya peran masyarakat dan dunia usaha dalam
pembangunan serta operasi dan pemeliharaan prasarana jalan untuk
meningkatkan rasa memiliki terhadap prasarana jalan yang ada.
4. Kurangnya keseimbangan pembangunan antarwilayah dan masih
adanya kesenjangan antara kota dan desa.
5. Tingginya pertumbuhan prosentase kendaraan dibandingkan jalan
yang ada.
6. Masih perlunya meningkatkan akuntabilitas kinerja penyelenggaraan
jalan;
7. Hambatan penyediaan tanah dan kekurangan alokasi dana.
Faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi pelayanan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk ditinjau dari
71
sasaran jangka menengah Kementerian Pekerjaan Umum dan arah
kebijakan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur antara
lain :
1. Memiliki legitimasi dalam menjalankan tugas dan fungsi melalui
Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 08 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Nganjuk, dan
Peraturan Bupati Nganjuk Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rincian
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Nganjuk.
2. Tersedianya peraturan perundang-undangan yang mengatur
tentang jalan, yaitu Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004
tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006
tentang Jalan.
3. Tersedianya peralatan berat untuk mendukung pelaksanaan
pembangunan jalan dan jembatan walaupun belum optimal.
4. Ketersediaan peralatan laboratorium kebinamargaan yang cukup
memadai.
5. Adanya komitmen unsur pimpinan SKPD untuk membangun
organisasi yang maju.
6. Pesatnya perkembangan teknologi di bidang kebinamargaan.
7. Kuantitas penyedia jasa konstruksi yang memadai.
Adanya kebijakan pemerintah dalam membantu pendanaan
di bidang pembangunan jalan dan jembatan melalui dana APBN Telaahan
Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra SKPD Provinsi dimaksudkan
untuk menilai keserasian, keterpaduan, sinkronisasi dan sinergitas
pencapaian sasaran pelaksanaan renstra SKPD Kabupaten terhadap
terhadap sasaran Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra SKPD
Provinsi tersebut sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan serta
tugas dan fungsi masing-masing OPD.
Berdasarkan kewenangan yang dimiliki pemerintah Kabupaten
dalam bidang perencanaan pembangunan sebagaimana telah diatur dalam
peraturan pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan
pemerintahan antara pemerintah pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota maka Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk melakukan progam dan kegiatan
telah sesuai dengan program dan kegiatan Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Timur.
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
3.4.1 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nganjuk Tahun 2010-2030, tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten adalah mewujudkan ruang wilayah Kabupaten Nganjuk sebagai pusat kawasan
72
peruntukan pertanian di wilayah tengah pada wilayah Provinsi Jawa Timur yang didukung dengan pengembangan kawasan peruntukan pariwisata, perdagangan, jasa dan industri yang berdaya saing. Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang sebagaimana dimaksud ditetapkan beberapa kebijakan penataan ruang Kabupaten, salah satu diantaranya : Pengembangan dan pengendalian kawasan peruntukan industri, perdagangan dan jasa, dan periwisata didukung dengan pengembangan dan optimalisasi sistem jaringan transportasi. Indikasi program utama perwujudan sistem transportasi yang diwujudkan program kegiatannya meliputi : (a) pengkajian dan pengembangan fungsi jalan di wilayah kabupaten, (b) pengembangan fungsi jaringan jalan yang menghubungkan antar kawasan kecamatan dan antar kabupaten, (c) pengembangan jalan bebas hambatan yang menghubungkan Kertosono-Nganjuk-Ngawi, (d) pengembangan dan peningkatan jalan yang melayani antar pusat kegiatan lingkungan dan antar kawasan peruntukan, (e) pengembangan dan peningkatan jalan penghubung antar lingkungan pelayanan desa dan pusat pelayanan kawasan, (f) pengembangan jembatan lintas kabupaten dan antar kawasan kecamatan, (g) pengembangan dan penetapan lokasi fungsi terminal angkutan penumpang dan barang (cargo), dan (h) menyusun ketentuan dan persyaratan tata bangunan dan lingkungan. Dalam upaya mewujudkan pengembangan sistem jaringan transportasi yang optimal, perlu mendapatkan perhatian yaitu jalan kabupaten sebagai jalan kolektor dan lokal primer/sekunder, yang meliputi : (1) ruas jalan kolektor Loceret-Tanjunganom-Prambon-Ngronggot-Kelutan, Prambon-Tanjunganom-Baron, Guyangan – Tiripan - Candirejo, Nganjuk- Rejoso- Gondang – Lengkong - Jatikalen, Jalan masuk (Interchange) TOL Jombang-Kertosono-Nganjuk-Ngawi dan rencana jalan lingkar Willis yang menghubungkan perbatasan Madiun-Nganjuk sampai Perbatasan Kediri-Nganjuk, jalan kolektor dalam kawasan perkotaan Nganjuk, jalan Loceret – Berbek – Sawahan, (2) ruas jalan Kertosono – Trayang – Banjarsari - Kelutan merupakan jalan strategis kabupaten, dan (3) ruas jalan lokal antar kecamatan di wilayah Kabupaten Nganjuk dan jalan penghubung Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk-Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro.
Faktor-faktor penghambat yang mempengaruhi pelayanan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk ditinjau dari
implikasi Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis, antara lain :
1. Terdapat beberapa ruas jalan yang perlu ditingkatkan kualitasnya,
khususnya jaringan jalan utama yang mempunyai fungsi lokal primer
atau jaringan jalan yang menghubungkan antar wilayah yang saat ini
kondisinya rusak dan kurang mendukung.
2. Terdapat beberapa kawasan potensial yang belum didukung dengan
jaringan jalan yang memadai, misalnya jaringan jalan yang
menghubungkan ke kawasan obyek wisata air Sedudo yang saat ini
kondisinya masih sempit dan menanjak serta bergelombang yang mana
jalan ini merupakan akses utama yang menuju potensi wisata bagi
Kabupaten Nganjuk.
3. Belum optimalnya jalan-jalan tembus yang menghubungkan
kabupaten/kota sekitar Kabupaten Nganjuk.
73
4. Seringnya terjadi kemacetan terutama pada jam-jam puncak
disepanjang jalan Arteri Primer ini merupakan satu-satunya jalan
(akses tengah di Propinsi Jawa Timur) yang menghubungkan Surabaya
dengan Propinsi Jawa Tengah, sehingga diperlukan jalan bebas
hambatan (Jalan TOL).
5. Berdasarkan dari hasil pengamatan di lapangan, secara umum dapat
disimpulkan bahwa wilayah-wilayah yang memerlukan penanganan
khusus (prioritas utama) dalam kaitannya dengan pengembangan dan
peningkatan kualitas jalan yaitu ditekankan pada wilayah Kecamatan
Gondang menuju Kecamatan Lengkong. Mengingat dari segi
perkembangan wilayah Kabupaten Nganjuk, wilayah tersebut
perkembangannya lebih lambat jika dibandingkan dengan wilayah
lainnya. Salah satu penyebabnya antara lain faktor aksesibilitas yang
kurang mendukung, sehingga berdampak bagi pengembangan potensi
sumber daya alam setempat
Faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi pelayanan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk ditinjau dari
implikasi Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis, antara lain :
1. Memiliki legitimasi dalam menjalankan tugas dan fungsi melalui
Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 08 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Nganjuk, dan
Peraturan Bupati Nganjuk Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rincian
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Nganjuk.
2. Tersedianya peraturan perundang-undangan yang mengatur
tentang jalan, yaitu Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004
tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006
tentang Jalan.
3. Tersedianya peralatan berat untuk mendukung pelaksanaan
pembangunan jalan dan jembatan walaupun belum optimal.
4. Ketersediaan peralatan laboratorium kebinamargaan yang cukup
memadai.
5. Adanya komitmen unsur pimpinan SKPD untuk membangun
organisasi yang maju.
6. Pesatnya perkembangan teknologi di bidang kebinamargaan.
7. Kuantitas penyedia jasa konstruksi yang memadai.
8. Adanya kebijakan pemerintah dalam membantu pendanaan di bidang
pembangunan jalan dan jembatan melalui dana APBN
3.4.2 Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Isu Pembangunan berkelanjutan berdasarkan PP No 46 Tahun
2016 dalam Penyusunan KLHS harus memuat isu Pembangunan
berkelanjutan antara lain :
74
1. Penurunan atau terlampauinya kapasitas daya dukung dan daya
tamping lingkungan hidup untuk pembangunan;
2. Peningkatan Dampak dan Resiko Lingkungan Hidup;
3. Penurunan Kinerja layanan atau jasa ekosistem;
4. Penurunan mutu dan ketersediaan sumber daya alam;
5. Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir,longsor,
kekeringan atau kebakaran hutan dan lahan;
6. Penurunan ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati;
7. Peningkatan Kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan
iklim;
8. Peningkatan jumlah penduduk miskin atau penurunan penghidupan
sekelompok masyarakat serta terancamnya keberlanjutan penghidupan
masyarakat;
9. Peningkatan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat;
10. Peningkatan ancaman terhadap perlindungan kawasan tertentu secara
tradisional yang dilakukan oleh masyarakat dan masyarakat hukum
adat.
Isu strategis pembangunan berkelanjutan Kabupaten Nganjuk
berdasarkan partisipasi masyarakat :
Tabel 3.2
Isu Strategis Pembangunan Kabupaten Nganjuk
No Issue Pembangunan
berkelanjutan (PB)
Isu Pembangunan Berkelanjutan
1 Tata Ruang Semakin Meningkatnya aktivitas alih fungsi
lahan
2 Lingkungan Semakin meningkatnya volume timbulan
sampah
3 Pertanian dan
Pangan
Berkurangnya kapasitas local terhadap
produksi pertanian dan ketahanan pangan
4 Bencana Tingginya tingkat kerawanan bencana alam
tanah longsor,angin dan banjir
5 Pertambangan Penurunan kualitas lingkungan akibat aktivitas
pertambangan
6 Industri Rendahnya daya saing sumber daya manusia
lokal yang memicu konflik sosial migran
7 Transportasi Dampak negative pengembangan akses baru ke
dalam wilayah kabupaten nganjuk
75
8 Sumber daya air Semakin menurunnya kualitas sumber daya air
karena rendahnya upaya konservasi
9 Kesehatan Belum optimalnya kapasitas layanan kesehatan
10 Desa dan informasi Belum efektifnya komunikasi atar level
pemerintah
11 Perikanan Penurunan produksi sector perikanan dan
tingkat konsumsinya
12 Pariwisata Tren kunjungan wisata menurun
3.5 Penentuan Isu - Isu Strategis
Berdasarkan dari permasalahan diatas, arahan rencana
pengembangan jaringan jalan guna mendukung terciptanya pemerataan
pembangunan dan pengembangan wilayah Kabupaten Nganjuk ditetapkan
Isu – isu Strategis sebagai berikut :
1. Perbaikan dan peningkatan kualitas jalan dengan prioritas utama pada
jaringan jalan utama yang menghubungkan antar wilayah kecamatan,
peningkatan kualitas jalan yang menghubungkan dengan wilayah
sekitar Kabupaten Nganjuk, peningkatan kualitas jalan yang
menghubungkan ke kawasan potensial dan lain sebagiannya,
khususnya yang saat ini kondisi jalannya mengalami kerusakan atau
mengarah pada kondisi rusak.
2. Pemenuhan standar kelayakan fungsi bangunan gedung negara dan
fasilitas umum.
3. Manajemen pengelolaan sumber daya air melalui konservasi sumber
mata air dan rehabilitasi waduk untuk penyediaan air irigasi beserta
jaringannya dan pengendalian banjir.
4. Peningkatan pengelolaan sumber daya air baik untuk kepentingan
konservasi, penyediaan air irigasi dan pengendalian banjir melalui
pembangunan dam, embung, waduk, saluran irigasi, normalisasi
sungai dan bangunan pengendali sedimen
5. Penertiban sempadan jalan, sempadan saluran dan sempadan sungai.
6. Pengembangan infrastruktur pendukung Kawasan Industri Nganjuk
(Nganjuk – Ngangkatan – Gondang – Lengkong – Jatikalen - ke Ploso
(Jombang).
7. Peningkatan akses ekonomi masyarakat di daerah perbatasan
Kabupaten Nganjuk (jalan tembus Tamanan – Rondokuning - Klangon
Madiun)
8. Jalan lingkar Wilis yang menghubungkan Nganjuk – Madiun –
Ponorogo – Trenggalek – Tulungagung – Kediri - Nganjuk.
9. Penguatan masyarakat sekitar wilayah interchange jalan tol Nganjuk –
Kediri di Kec. Prambon dan Jalan tol Kertosono – Wilangan di Kec.
Kertosono dan Kec. Wilangan.
76
10. Pemerataan pembangunan infrastruktur antar kawasan pertumbuhan.
11. Pengembangan jaringan jalan yang menghubungkan ke kawasan-
kawasan potensial dan strategis.
12. Pengembangan jalan tembus kabupaten/kota disekitar Kabupaten
Nganjuk diantaranya :
• Jalan penghubung Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk-
Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro.
13. Direncanakan pembangunan jalan lingkar Kota Nganjuk untuk
mengatasi konsentrasi jalan arteri primer yang melewati perkotaan
Nganjuk dan untuk mendorong pemerataan perkembangan perkotaan
dan memperlancar arus regional dengan mengacu pada perencanaan.
14. Peningkatan pelaksanaan Standar Pedoman Manual pengujian mutu
material dan konstruksi untuk meningkatkan kualitas jalan dan
jembatan.
Berdasarkan berbagai permasalahan yang faktor-faktor
penghambat dan pendorong yang mempengaruhi pelayan serta isu-isu
strategis yang berkenaan dengan tugas dan fungsi, maka yang menjadi
Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan dalam pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi adalah sebagai berikut :
1. Kesiapan sumberdaya manusia Dinas PU dan Penataan Ruang.
2. Koordinasi dan sinergitas lintas sektor.
3. Daya dukung sarana dan prasarana pelayanan kebinamargaan.
4. Adanya kebijakan pemerintah dalam membantu pendanaan di bidang
pembangunan jalan dan jembatan melalui dana APBN.
5. Adanya partisipasi masyarakat dalam membangun dan memelihara
jalan.
6. Adanya komitmen unsur pimpinan SKPD untuk membangun
organisasi yang maju.
7. Kuantitas dan kualitas penyedia jasa konstruksi yang memadai.
77
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas
Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan
Misi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk,
yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5
(lima) tahun ke depan. Sedangkan Sasaran merupakan penjabaran dari
Tujuan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk,
yaitu hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih
spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai, serta dalam kurun waktu
yang lebih pendek dari tujuan.
Tujuan yang akan dicapai oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023 berdasarkan rumusan Misi ke
6 dari RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2018 – 2023 Infrastruktur Publik
Yang Memadai Dan Berkualitas Sebagai Penunjang Pertumbuhan
Ekonomi Dengan Memperhatikan Kelestarian Lingkungan Dan
Perlindungan Dari Bencana adalah Meningkatnya Kualitas dan
Kuantitas Infrastruktur di Kabupaten Nganjuk dengan indicator Tujuan
sebagai berikut :
1. Indeks Kepuasan Layanan Infrastruktur
Sedangkan sasaran-sasaran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Nganjuk berdasarkan Misi ke 6 RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun
2018-2023 adalah :
1. Meningkatnya infrastruktur pekerjaan umum yang handal
2. Meningkatnya Ketaatan Pemanfaatan Ruang Daerah.
Sedangkan indikator sasarannya adalah :
1. Persentase Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Mantap fungsional.
2. Indeks Kinerja Sistem Irigasi
3. Persentase Jembatan Di Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Baik
4. Persentase Bangunan Pelayanan Public Yang Berfungsi Baik
5. Persentase Luas Kawasan Yang Peruntukannya Sesuai Dengan RTRW
6. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)Peralatan
78
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Nganjuk
TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN
TARGET
TUJUAN
SASARAN INDIKATOR
KINERJA
TUJUAN/SASA
RAN
SATUAN KONDI
SI
AWAL
(2018)
TARGET KONDISI
AKHIR
(2023)
PERANGKAT
DAERAH
PENANGGUN
G JAWAB 2019 2020 2021 2022 2023
MISI 6 : INFRASTRUKTUR PUBLIK YANG MEMADAI DAN BERKUALITAS SEBAGAI PENUNJANG PERTUMBUHAN EKONOMI DENGAN MEMPERHATIKAN
KELESTARIAN LINGKUNGAN DAN PERLINDUNGAN DARI BENCANA
6.1 MENINGKA
TNYA
KUALITAS
DAN
KUANTITA
S
INFRASTR
UKTUR DI
KABUPATE
N
NGANJUK
a) Indeks
Kepuasan
Layanan
Infrastrukt
ur
49,66 57,97 57,32 57,64 57,84 59,84 74,01
6.1.1 Meningk
atnya
infrastru
ktur
pekerjaa
n umum
yang
handal
a
.
Persentase
Jalan
Kabupaten
dalam
Kondisi
Mantap
Fungsional
% 48,94 62,00 64,00 66,00 68,00 70,00 70,00 Bidang Bina
Marga
b
.
Indeks
Kinerja
Sistem
Irigasi
Skor 70,41 70,91 71,51 72,11 72,61 73,11 73,11 Bidang
Pengairan
c. Persentase
jembatan
di jalan
% 61,98 73,01 74,47 76,70 78,24 80,58 80,58 Bidang Bina
Marga
79
kabupaten
dalam
kondisi
baik
d
.
Persentase
bangunan
pelayanan
publik
yang
berfungsi
baik
% 27,20 32,25 33,82 35,39 36,96 38,53 38,53 Bidang Cipta
Karya
e. Indeks
Kepuasan
Masyaraka
t (IKM)
Peralatan
Predikat
(Huruf)
B B B B B B B Sekretariat
6.1.2 Meningk
atnya
ketaatan
pemanfa
atan
ruang
daerah
a
.
Persentase
luas
kawasan
yang
peruntuka
nnya
sesuai
dengan
RTRW
% 79,43 79,63 80,13 80,63 81,23 81,83 81,83 Bidang Cipta
Karya
b Persentase
jumlah
dokumen
rencana
tata ruang
yang
tersusun
% 10 30 20 15 10 15 100 Bidang Cipta
Karya
80
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1 Strategi Dan Arah Kebijakan Dinas Pekerjaan Umum Dan
Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
Strategi adalah sebagai suatu cara atau pola yang dirancang untuk
merespon isu strategis yang dihadapi dan untuk mencapai visi, misi, tujuan
dan sasaran instansi. Dengan kata lain, strategi merupakan suatu cara atau
pola untuk mewujudkan tujuan atas misi yang ditetapkan.
Strategi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Nganjuk, selain dirancang untuk merespon isu strategis juga dirancang
dengan mengakomodir Strategi Pembangunan Daerah sebagai suatu strategi
pembangunan jangka menengah daerah Kabupaten Nganjuk sebagaimana
tertuang dalam RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023.
Kebijakan adalah arah/tindakan yang ditetapkan oleh Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-
ketentuan yang dipergunakan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau
petunjuk dalam pengembangan program/kegiatan guna tercapainya
kelancaran dan keterpaduan dalam mewujudkan tujuan.
Adapun Strategi dan Kebijakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Nganjuk sebagaimana tercantum dalam Tabel 5.1
81
Tabel 5.1
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan
VISI: TERWUJUDNYA KABUPATEN NGANJUK YANG MAJU DAN BERMARTABAT
(NGANJUK NYAWIJI MBANGUN DESO NOTO KUTHO)
MISI 6 : INFRASTRUKTUR PUBLIK YANG MEMADAI DAN BERKUALITAS SEBAGAI PENUNJANG PERTUMBUHAN EKONOMI DENGAN MEMPERHATIKAN
KELESTARIAN LINGKUNGAN DAN PERLINDUNGAN DARI BENCANA
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
6.1 Meningkatnya Kualitas
dan Kuantitas
Infrastruktur di
Kabupaten Nganjuk
Indikator Tujuan :
Indeks Kepuasan
Layanan
Infrastruktur
6.1.1
Meningkatnya infrastruktur
pekerjaan umum yang handal
a. Meningkatkan rasio jalan
dalam kondisi baik dan
mantap
a. Pelaksanaan pembangunan
infrastruktur jalan yang
memenuhi standar
b. Pembangunan
infrastruktur jalan
Kawasan Selingkar Wilis di
Kabupaten Nganjuk
c. Pembangunan jalan poros
desa terpencil/ terisolir/
perbatasan
b. Meningkatkan rasio
jembatan dalam kondisi
baik
a. Pelaksanaan pembangunan
infrastruktur jembatan
yang berkualitas
c. Meningkatkan rasio
saluran irigasi dan
prasarana sumber daya air
dalam kondisi baik dan
lancar
a. Pelaksanaan pembangunan
infrastruktur saluran
irigasi dan prasarana
sumber daya air yang
memadai
6.1.2 Meningkatnya ketaatan pemanfaatan
ruang Daerah
a. Meningkatkan
penyelenggaraan penataan
ruang
a. Pelaksanaan perencanaan,
pemanfaatan dan
pengendalian pemanfaatan
ruang
82
BAB VI
PROGRAM DAN RENCANA KEGIATAN
6.1 Program dan Rencana Kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Dan
Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
Program yang merupakan instrumen kebijakan berisi satu atau
lebih kegiatan akan dilaksanakan oleh suatu organisasi atau Satuan
Kerja Perangkat Daerah sebagai upaya untuk mengimplementasikan strategi
dan kebijakan serta dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran suatu
organisasi atau Satuan Kerja Perangkat Daerah. Sedangkan kegiatan
adalah merupakan kegiatan operasional dari program yang bertolok ukur
dan berkinerja serta dilaksanakan setiap tahun.
Sedangkan Indikator Kegiatan adalah bagian dari program, dan terdiri
dari sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya, baik yang berupa
personil (SDM), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau
kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumberdaya tersebut sebagai
masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk
barang/jasa. Pengertian 'bersifat indikatif' dalam Undang-Undang No. 25
Tahun 2004 adalah bahwa informasi, baik tentang sumber daya yang
diperlukan maupun keluaran dan dampak yang tercantum di dalam
dokumen rencana (termasuk rumusan kegiatan), hanya merupakan indikasi
yang hendak dicapai dan tidak kaku.
Program Perangkat Daerah adalah penjabaran kebijakan Perangkat
Daerah dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan
menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang
terukur sesuai dengan tugas dan fungsi.
Program pembangunan daerah adalah program strategis daerah yang
dilaksanakan oleh Perangkat Daerah sebagai instrumen arah kebijakan
untuk mencapai sasaran RPJMD. Program pembangunan daerah disusun
dalam RPJMD untuk menggambarkan keterkaitan program Perangkat
Daerah dalam mencapai sasaran pembangunan melalui strategi dan arah
kebijakan yang dipilih.
Penyusunan program Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Nganjuk dilakukan dengan ketentuan:
1. Mengacu Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran RPJMD.
2. Mampu mengatasi permasalahan serta isu strategis daerah.
3. Memperhatikan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
4. Sebagai operasionalisasi tugas dan fungsi Dinas Pekerjan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk.
83
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
dalam menentukan Program dan Rencana Kegiatan tetap mengacu dan
mempedomani Program Pembangunan Daerah yang mencakup Program 14
(empat belas) program unggulaan Bupati H. Novi Rahman Hidayat, S.Sos,
MM dan Wakil Bupati Dr. Drs. H. Marhaen Djumadi, SE, SH, MM, MBA
untuk mewujudkan Visi “TERWUJUDNYA KABUPATEN NGANJUK YANG
MAJU DAN BERMARTABAT (NGANJUK NYAWIJI MBANGUN DESO NOTO
KUTHO)” adalah sebagai berikut :
1. Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur Jalan
Salah satu komitmen utama Bupati Nganjuk dan Wakil Bupati
Nganjuk terpilih adalah hendak mewujudkan infrastruktur dasar
jalan dan jembatan yang mantap dan merata di wilayah Kabupaten
Nganjuk. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa infrastruktur
dasar yang berkualitas merupakan faktor daya saing daerah yang
utama yang dapat mendukung aktivitas sosial dan ekonomi suatu
daerah.
Komitmen membangun infrastruktur ini akan direalisasikan dengan
kebijakan, program dan/atau kegiatan antara lain: Tambahan
anggaran PIK untuk pembangunan Jalan di Desa; membentuk Unit
Reaksi Cepat Penambal Jalan (URCPJ); meningkatkan kualitas (mutu)
jalan; normalisasi saluran irigasi dan melanjutkan pembangunan
waduk; penataan kawasan industri.
2. Peningkatan Profesionalisme dan Birokrasi Inovatif, Bersih
Tanpa Korupsi
Menyadari bahwa birokrasi merupakan unsur utama penyelenggaraan
pemerintahan daerah, Bupati Nganjuk dan Wakil Bupati Nganjuk
terpilih berkomitmen untuk meningkatkan profesionalisme birokrasi
yang inovatif, bersih, tanpa korupsi, sehingga mampu melaksanakan
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan publik
yang prima.
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: mobile one stop service pelayanan
administrasi kependudukan setiap Kecamatan dan mal pelayanan
publik; mutasi, promosi, rekrutmen, ijin belajar yang bebas dari
pungutan (tanpa upeti) dan dilaksanakan dengan proses assessment;
mewujudkan pusat pengaduan pelayanan publik: pemberian reward
and punishment untuk pegawai; biaya pendidikan bagi peningkatan
pendidikan formal untuk ASN; memotivasi ASN; serta pengembangan
smart city untuk efektivitas pemerintahan, pembangunan dan
pelayanan publik.
3. Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran
Mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan menanggulangi
kemiskinan merupakan komitmen Bupati Nganjuk dan Wakil Bupati
Nganjuk terpilih, sebab kesejahteraan masyarakat merupakan salah
satu tujuan adanya otonomi daerah.
84
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: memberikan edukasi kewirausahaan;
gerdu taskin; membatasi pendirian pasar modern dan revitalisasi
pasar tradisional; program terpadu pengentasan kemiskinan; kredit
modal usaha dengan bunga ringan & tanpa agunan; pemberdayaan
ekonomi masyarakat khususnya ibu rumah tangga dan pemuda
melalui antara lain pelatihan teknologi informasi dan ekonomi kreatif;
pemberian kartu nganjuk mandiri yakni bantuan mulai 1 juta sampai
10 juta rupiah untuk golongan yang tidak punya pedagang, petani
kecil, buruh tani dan peternak.
4. Peningkatan Akses dan kualitas Pendidikan
Akses dan kualitas pendidikan merupakan komitmen Bupati Nganjuk
dan Wakil Bupati Nganjuk terpilih dalam rangka meningkatkan
kualitas sumber daya manusia Kabupaten Nganjuk.
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: bantuan khusus siswa miskin;
meningkatkan kesejahteraan pendidik antara lain pemberian
tunjangan transport untuk Guru Tidak Tetap/Pegawai Tidak Tetap;
pemberian beasiswa untuk siswa berprestasi kuliah S1.
5. Penguatan Pendidikan Diniyah dan Pesantren
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: pemberantasan buta huruf & baca
tulis Al-Qur’an; pemberian honor bagi guru TPQ diniyah, hafidz /
hafidzah dan pengasuh pondok pesantren untuk mendukung Satu
Desa Satu Hafidz Al-Qur’an; pemberian bantuan hibah bagi lembaga
pendidikan diniyah dan pondok pesantren; peningkatan manajemen
pengelolaan pendidikan diniyah & pondok pesantren; pemberian
bantuan hibah kepada pendidikan keagamaan (muslim, non muslim &
aliran kepercayaan); meningkatkan komunikasi lintas agama.
6. Peningkatan Layanan Kesehatan Masyarakat
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: akses pelayanan kesehatan
terjangkau; peningkatan mutu pelayanan kesehatan; ambulan gratis
untuk masyarakat kurang mampu; serta mobil siaga desa.
7. Menjadikan Kabupaten Nganjuk sebagai Destinasi Wisata
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: mengembangkan obyek wisata &
sarana olah raga yang sudah ada; membuka obyek wisata baru (desa
wisata) yang potensial; meningkatkan promosi pariwisata;
meningkatkan Sumber Daya Manusia pelaku wisata;
membangun/mengembangkan sport centre; serta kawasan wisata desa
terintegrasi.
85
8. Optimalisasi dan Revitalisasi Pasar Tradisional
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: membangun/mengembangkan pasar
tradisional yang ada di kecamatan; merelokasi pasar tradisional yang
sudah tidak layak; bangga, bela & beli produk lokal; menciptakan
pasar yang bersih & sehat.
9. Menjadikan Kabupaten Nganjuk sebagai Agropolitan
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: ekstensifikasi lahan pertanian;
intensifikasi produk pertanian; inovasi pengolahan produk pertanian
sehingga memiliki branding yang dikenal & disukai masyarakat;
promosi produk unggulan pertanian (bawang merah) go nasional.
10. Mewujudkan Kabupaten Nganjuk Layak Anak dan Responsif
Gender
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: menciptakan Ruang Publik Terbuka
Ramah Anak (RPTRA) di setiap Kecamatan; menciptakan kesempatan
untuk kaum wanita di segala jenjang profesi secara berkeadilan.
11. Melestarikan Seni Budaya dan Kearifan Lokal
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: menciptakan identitas khas Nganjuk
dalam hal busana, seni & budaya; merevitalisasi sarana dan
prasarana kesenian yang ada dan memberdayakan kelompok-
kelompok seni budaya agar tercipta seni budaya Nganjuk yang dikenal
sampai ke tingkat Nasional; penataan lingkungan dan pemanfaatan
lingkungan produktif.
12. Revitalisasi Bidang Pertanian dan Perternakan
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: mengembangkan produk pangan
alternatif; Intensifikasi peternakan melalui pengembangan inseminasi
buatan; mengembangkan sentra-sentra industri ternak, pertanian
terpadu, model inti dan plasma pertanian, gudang penyangga;
13. Pengembangan dan Pemberdayaan Ekonomi Kreatif
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: mengembangkan industri mikro
dengan memanfaatkan teknologi informasi; meningkatkan kreatifitas
pemuda untuk menemukan & mengembangkan produk-produk
unggulan baru; mendirikan lembaga ekonomi kreatif di Kabupaten
Nganjuk; serta menumbuhkembangkan BUM Desa.
86
14. Pengembangan Jejaring antar Daerah Kabupaten/Kota, Provinsi
dan Pusat serta warga Nganjuk di perantauan
Jejaring merupakan salah satu kekuatan/modal sosial yang sangat
mempengaruhi kelancaran penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan publik. untuk itu, Bupati Nganjuk dan
Wakil Bupati Nganjuk terpilih berkomitmen membangun jejaring yang
terbuka, komunikatif, dan produktif.
Komitmen ini akan direalisasikan dengan kebijakan, program
dan/atau kegiatan antara lain: kerjasama daerah; pembinaan,
fasilitasi dan koordinasi dengan unsur di dalam dan di luar
Kabupaten Nganjuk dalam rangka perumusan dan pelaksanaan
kebijakan daerah.
Implementasi dari salah satu Program Unggulan Bupati dan wakil
Bupati Terpilih “Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur
Jalan”tersebut dirumuskan sebagai Program-Program atau sebagai
Kegiatan-Kegiatan di dalam Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang abupaten Nganjuk Tahun 2018-2023. Hal ini sesuai dengan kaidah
penyusunan perencanaan pembangunan daerah yang menegaskan bahwa
ruang lingkup RPJMD memuat Program, sedangkan ruang lingkup Renstra
memuat Program dan Kegiatan.
Selanjutnya, Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang tahun 2018-2023 sebagaimana Tabel VI.1
berikut:
87
Tabel VI.1
Rencana Program, Kegiatan Dan Pendanaan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang
Kabupaten Nganjuk
Tujuan Sasaran Indikator Saasaran
Kode Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja Tujuan,
Sasaran, Program
(Outcame) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal
Perencanaan (Tahun 0) 2018
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja
Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Tahun-1 2019
Tahun-2 2020
Tahun-3 2021
Tahun-4 2022
Tahun-5 2023
Kondisi Kinerja
pada akhir periode Renstra
SKPD 2023
Targ
et
Rp
Targ
et
Rp
Targ
et
Rp
Targ
et
Rp
Targ
et
Rp
Targ
et
Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur di Kabupaten Nganjuk (Indikator Tujuan : 1. Indeks
Kepuasan Layanan Infrastruktur
Meningkatnya Infrastruktur Pekerjaan Umum Yang Handal
Persentase Jalan Kabupaten dalam Kondisi Mantap Fungsional
1 03 01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM)
B
B
1.5
29.9
53.0
00
B
1.5
33.6
93.0
01
B
1.5
37.4
73.0
00
B
5.0
10.2
09.0
00
B
1.5
45.1
43.0
00
B
11.1
56.4
71.0
01
Sekre
tari
at
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Jumlah Jenis Surat Yang Terpenuhi
2.5
28.0
00
2.5
28.0
00
2.5
28.0
00
7.5
28.0
00
2.5
28.0
00
2.5
28.0
00
88
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik
Jumlah Rekening Tagihan Yang Terbayar
250.0
00.0
00
253.7
40.0
01
257.5
20.0
00
4.2
50.0
00.0
00
265.1
90.0
00
10.2
50.0
00.0
00
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Jumlah Gaji Tenaga Kebersihan Yang Terbayar
108.0
00.0
00
108.0
00.0
00
108.0
00.0
00
113.2
09.0
00
108.0
00.0
00
332.4
70.0
01
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Jumlah Jenis Alat Tulis Yang Terpenuhi
176.0
00.0
00
176.0
00.0
00
176.0
00.0
00
176.0
00.0
00
176.0
00.0
00
176.0
00.0
00
Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan
Jumlah Jenis Barang Cetakan Dan Penggandaan Yang Terpenuhi
121.4
11.6
00
121.4
11.6
00
121.4
11.6
00
121.4
11.6
00
121.4
11.6
00
121.4
11.6
00
Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan Perundang-Undangan
Jumlah Jenis Bahan Bacaan Dan Peraturan Perundang-Undangan Yang Tersedia Dalam Satu Tahun
6.0
00.0
00
6.0
00.0
00
6.0
00.0
00
6.0
00.0
00
6.0
00.0
00
6.0
00.0
00
Penyediaan Makanan Dan Minuman
Jumlah Makanan Dan Minuma Untuk Rapat Dan Harian Yang Terpenuhi
207.6
96.0
00
207.6
96.0
00
207.6
96.0
00
207.6
96.0
00
207.6
96.0
00
207.6
96.0
00
89
Rapat-Rapat Kordinasi Dan Konsultasi Ke Luar Daerah
Jumlah Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Regional Dan Nasional Yang Di Ikuti
538.3
17.4
00
538.3
17.4
00
538.3
17.4
00
538.3
17.4
00
538.3
17.4
00
538.3
17.4
00
Pengelolaan dan Pendokumentasian Arsip Perangkat Daerah
Jumlah arsip SKPD yang dikelola dan terdokumentasikan
120.0
00.0
00
120.0
00.0
00
120.0
00.0
00
120.0
00.0
00
120.0
00.0
00
120.0
00.0
00
1 03 01 02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Persentase Sarana Dan Prasarana Aparatur Yang Laik Fungsi
100%
100%
1.4
90.3
70.6
00
100%
1.4
90.3
70.6
00
100%
1.4
90.3
70.6
00
100%
1.4
90.3
70.6
00
100%
1.4
90.3
70.6
00
100%
1.4
90.3
70.6
00
Sekre
tari
at
Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
Jumlah Jenis Kendaraan Dinas/Operasional Yang Terpenuhi
541.0
37.2
00
541.0
37.2
00
541.0
37.2
00
541.0
37.2
00
541.0
37.2
00
541.0
37.2
00
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Jumlah Jenis Perlengkapan Kantor Yang Terpenuhi
145.1
52.0
00
145.1
52.0
00
145.1
52.0
00
145.1
52.0
00
145.1
52.0
00
145.1
52.0
00
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Jumlah Jenis Peralatan Gedung Kantor Yang Terpenuhi
105.0
00.0
00
105.0
00.0
00
105.0
00.0
00
105.0
00.0
00
105.0
00.0
00
105.0
00.0
00
90
Pengadaan Mebeleur
Jumlah Mebeleur yang terpenuhi
50.0
00.0
00
50.0
00.0
00
50.0
00.0
00
50.0
00.0
00
50.0
00.0
00
50.0
00.0
00
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Jumlah Gedung Kantor Aset Dinas Yang Terpelihara
345.0
00.0
00
345.0
00.0
00
345.0
00.0
00
345.0
00.0
00
345.0
00.0
00
345.0
00.0
00
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional
Jumlah Kendaraan Dinas/Operasional Yang Terawat (Pergantian Suku Cadang) Dan Mendapatkan BBM Secara Teratur
219.1
81.4
00
219.1
81.4
00
219.1
81.4
00
219.1
81.4
00
219.1
81.4
00
219.1
81.4
00
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
Jumlah Perlengkapan Gedung Kantor Yang Terpelihara
20.0
00.0
00
20.0
00.0
00
20.0
00.0
00
20.0
00.0
00
20.0
00.0
00
20.0
00.0
00
Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Gedung Kantor
Jumlah Peralatan Gedung Kantor Yang Terpelihara
65.0
00.0
00
65.0
00.0
00
65.0
00.0
00
65.0
00.0
00
65.0
00.0
00
65.0
00.0
00
1 03 01 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat Kehadiran ASN
100%
100%
6.0
00.0
00
100%
6.0
00.0
00
100%
6.0
00.0
00
100%
6.0
00.0
00
100%
6.0
00.0
00
100%
6.0
00.0
00
Sekre
tari
at
Pelaksanaan Senam Kesegaran Jasmani
Jumlah Pegawai Yang Mengikuti Senam Pagi
6.0
00.0
00
6.0
00.0
00
6.0
00.0
00
6.0
00.0
00
6.0
00.0
00
6.0
00.0
00
91
1 03 01 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Rata-Rata Nilai SKP ASN
Baik
Baik
50.0
00.0
00
Baik
50.0
00.0
00
Baik
50.0
00.0
00
Baik
50.0
00.0
00
Baik
50.0
00.0
00
Baik
50.0
00.0
00
Sekre
tari
at
Peningkatan Kapasitas Teknis Aparatur
Jumlah ASN Yang Melaksanakan Bimbingan Teknis
50.0
00.0
00
50.0
00.0
00
50.0
00.0
00
50.0
00.0
00
50.0
00.0
00
50.0
00.0
00
1 03 01 06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Persentase Laporan Kinerja Dan Laporan Keuangan Yang Disusun Tepat Waktu 1
00%
100%
35.0
00.0
00
100%
35.0
00.0
00
100%
35.0
00.0
00
100%
35.0
00.0
00
100%
35.0
00.0
00
100%
35.0
00.0
00
Sekre
tari
at
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
Jumlah Jenis Dokumen Yang Tersusun (LKJiP, LPPD, SPM)
30.0
00.0
00
30.0
00.0
00
30.0
00.0
00
30.0
00.0
00
30.0
00.0
00
30.0
00.0
00
Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
Jumlah Laporan Semesteran Yang Tersusun Tepat Waktu
2.5
00.0
00
2.5
00.0
00
2.5
00.0
00
2.5
00.0
00
2.5
00.0
00
2.5
00.0
00
Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
Jumlah Laporan Keuangan Yang Tersusun Tepat Waktu (Laporan Keuangan, Neraca, LPE, LRA )
2.5
00.0
00
2.5
00.0
00
2.5
00.0
00
2.5
00.0
00
2.5
00.0
00
2.5
00.0
00
92
1 03 01 31 Program Pembangunan, Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan, Jembatan Dan Bangunan Pelengkapnya
Panjang Jalan Dan Jembatan Yang Terbangun
1153,4
8 k
m
1242,7
8 k
m
52.4
59.5
00.0
00
1332,0
8 k
m
52.4
59.5
00.0
00
1421,3
9 k
m
52.4
59.5
00.0
00
1510,6
9 k
m
52.4
59.5
00.0
00
1600,0
0 k
m
52.4
59.5
00.0
00
1600,0
0 k
m
52.4
59.5
00.0
00
Bid
ang B
ina M
arg
a
Panjang Saluran Drainase/Gorong-Gorong Yang Terbangun
294 m
300 m
5.5
00.0
00.0
00
350 m
5.5
00.0
00.0
00
400 m
5.5
00.0
00.0
00
450 m
5.5
00.0
00.0
00
500 m
5.5
00.0
00.0
00
500 m
5.5
00.0
00.0
00
Bid
ang B
ina M
arg
a
Panjang Pengaman Badan Jalan Yang Terbangun/Terpelihara
6 k
m
9 k
m
6.1
71.0
00.0
00
14 k
m
6.1
71.0
00.0
00
19 k
m
6.1
71.0
00.0
00
24 k
m
6.1
71.0
00.0
00
29 k
m
6.1
71.0
00.0
00
29 k
m
6.1
71.0
00.0
00
Bid
ang B
ina M
arg
a
Persentase Panjang Jalan Dan Jembatan Yang Terpelihara
48,9
4%
60,0
0%
74.5
46.5
92.6
48
67,0
0%
74.5
46.5
92.6
48
75,0
0%
74.5
46.5
92.6
48
80,0
0%
74.5
46.5
92.6
48
85,0
0%
74.5
46.5
92.6
48
85,0
0%
74.5
46.5
92.6
48
Bid
ang B
ina M
arg
a
93
Kegiatan Pembangunan/ Peningkatan/ Rekonstruksi/ Pelebaran Jalan
Panjang Jalan Yang Terbangun
38.7
22.8
40.0
00
38.7
22.8
40.0
00
38.7
22.8
40.0
00
38.7
22.8
40.0
00
38.7
22.8
40.0
00
38.7
22.8
40.0
00
Kegiatan Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan
Panjang Jalan Yang Terpelihara
2.3
00.0
00.0
00
2.3
00.0
00.0
00
2.3
00.0
00.0
00
2.3
00.0
00.0
00
2.3
00.0
00.0
00
2.3
00.0
00.0
00
Kegiatan Pembangunan/ Peningkatan/ Rekonstruksi/ Pelebaran Jembatan
Panjang Jembatan Yang Terbangun
30.2
90.0
00.0
00
30.2
90.0
00.0
00
30.2
90.0
00.0
00
30.2
90.0
00.0
00
30.2
90.0
00.0
00
30.2
90.0
00.0
00
Kegiatan Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jembatan
Panjang Jembatan Yang Terpelihara
3.0
34.0
00.0
00
3.0
34.0
00.0
00
3.0
34.0
00.0
00
3.0
34.0
00.0
00
3.0
34.0
00.0
00
3.0
34.0
00.0
00
Kegiatan Pembangunan/Pemeliharaan Saluran Drainase/ Gorong-Gorong
Panjang Saluran Drainase/Gorong-Gorong Yang Terbangun/Terpelihara
2.5
00.0
00.0
00
2.5
00.0
00.0
00
2.5
00.0
00.0
00
2.5
00.0
00.0
00
2.5
00.0
00.0
00
2.5
00.0
00.0
00
Kegiatan Pembangunan/Pemeliharaan Pengaman Badan Jalan
Panjang Pengaman Badan JalanBronjong Yang Terbangun/Terpelihara
6.2
50.0
00.0
00
6.2
50.0
00.0
00
6.2
50.0
00.0
00
6.2
50.0
00.0
00
6.2
50.0
00.0
00
6.2
50.0
00.0
00
94
Kegiatan Pembangunan/ Peningkatan/ Pelebaran/ Pemeliharaan Jalan Lingkar Wilis
Panjang Jalan Yang Terbangun/Terpelihara Di Jalanlingkar Wilis
1.1
75.0
00.0
00
1.1
75.0
00.0
00
1.1
75.0
00.0
00
1.1
75.0
00.0
00
1.1
75.0
00.0
00
1.1
75.0
00.0
00
Kegiatan Pembangunan/ Peningkatan/ Pemeliharaan Jalan Poros Menuju Desa Terpencil/ Terisolir
Panjang Jalan Yang Terbangun/Terpelihara Menuju Desa Terpencil/Terisolir
22.8
00.0
00.0
00
22.8
00.0
00.0
00
22.8
00.0
00.0
00
22.8
00.0
00.0
00
22.8
00.0
00.0
00
22.8
00.0
00.0
00
Kegiatan Pembangunan/ Pemeliharaan Jalan Akses/ Lingkungan Fasilitas Umum Dan Gedung Pemerintah
Panjang Jalan Akses Yang Terbangun
11.8
49.9
10.0
00
11.8
49.9
10.0
00
11.8
49.9
10.0
00
11.8
49.9
10.0
00
11.8
49.9
10.0
00
11.8
49.9
10.0
00
Kegiatan Pembangunan Jalan Poros Menuju Desa Terpencil/ Terisolir
Panjang Jalan Poros Menuju Desa Yang Terbangun
19.7
55.3
42.6
48
19.7
55.3
42.6
48
19.7
55.3
42.6
48
19.7
55.3
42.6
48
19.7
55.3
42.6
48
19.7
55.3
42.6
48
1 03 01 37 Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHCHT)
Panjang Jalan Yang Terpelihara
6361 m
ete
r
8.0
00 m
ete
r
3.1
43.1
94.0
00
6.0
00 m
ete
r
3.1
43.1
94.0
00
6.0
00 m
ete
r
3.1
43.1
94.0
00
6.0
00 m
ete
r
3.1
43.1
94.0
00
6.0
00 m
ete
r
3.1
43.1
94.0
00
6.0
00 m
ete
r
3.1
43.1
94.0
00
Bid
ang B
ina M
arg
a
95
Kegiatan Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan
Panjang Jalan Yang Terpelihara
3.1
43.1
94.0
00
3.1
43.1
94.0
00
3.1
43.1
94.0
00
3.1
43.1
94.0
00
3.1
43.1
94.0
00
3.1
43.1
94.0
00
1 03 01 32 Program Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Pembinaan Jasa Konstruksi
Persentase Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Pembinaan Jasa Konstruks Dalam Kondisi Baik
75,0
0%
75,0
0%
625.6
57.8
00
75,0
0%
625.6
57.8
00
75,0
0%
625.6
57.8
00
75,0
0%
625.6
57.8
00
75,0
0%
625.6
57.8
00
75,0
0%
625.6
57.8
00
Bid
ang B
ina M
arg
a
Kegiatan Pengadaan Sarana Dan Prasarana Jasa Konstruksi
Jumlah Sarana Dan Prasarana Jasa Konstruksi Yang Terpenuhi
135.0
00.0
00
135.0
00.0
00
135.0
00.0
00
135.0
00.0
00
135.0
00.0
00
135.0
00.0
00
Kegiatan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Jasa Konstruksi
Jumlah Sarana Dan Prasarana Yang Laik Fungsi
490.3
90.0
00
490.3
90.0
00
490.3
90.0
00
490.3
90.0
00
490.3
90.0
00
490.3
90.0
00
Kegiatan Pembinaan Jasa Konstruksi
Jumlah Rekomendasi IUJK Yang Terbit
100.0
00.0
00
100.0
00.0
00
100.0
00.0
00
100.0
00.0
00
100.0
00.0
00
100.0
00.0
00
1 03 01 33 Program Pengelolaan Sumber Daya Air
Persentase Jaringan Pengairan Dalam Kondisi Baik
60,7
7%
61,9
9%
29.5
04.5
20.0
00
63,2
3%
29.5
04.5
20.0
00
64,4
9%
29.5
04.5
20.0
00
65,7
8%
29.5
04.5
20.0
00
67,1
0%
29.5
04.5
20.0
00
67,1
0%
29.5
04.5
20.0
00
Bid
ang P
en
gair
an
96
Persentase Jumlah Sungai, Waduk, Dan Bendung Dalam Kondisi Baik
43,4
2%
45,5
9%
3.8
01.0
00.0
00
47,8
7%
3.8
01.0
00.0
00
50,2
7%
3.8
01.0
00.0
00
52,7
8%
3.8
01.0
00.0
00
55,4
2%
3.8
01.0
00.0
00
55,4
2%
3.8
01.0
00.0
00
Bid
ang P
en
gair
an
Penurunan Luas Genangan
27 h
a
22 h
a
9.2
82.0
00.0
00
18 h
a
9.2
82.0
00.0
00
14 h
a
9.2
82.0
00.0
00
10 h
a
9.2
82.0
00.0
00
5 h
a
9.2
82.0
00.0
00
5 h
a
9.2
82.0
00.0
00
Bid
ang P
en
gair
an
Kegiatan Pembangunan Dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Dan Bangunan Pengairan Lainnya
Jumlah Sarana Dan Prasarana Irigasi Dalam Kondisi Baik
5.8
70.0
00.0
00
5.8
70.0
00.0
00
5.8
70.0
00.0
00
5.8
70.0
00.0
00
5.8
70.0
00.0
00
5.8
70.0
00.0
00
Kegiatan Pembinaan GHIPPA Dan Kelembagaan Pengelola Irigasi (KPI)
Jumlah Sosialisasi Pembinaan GHIPPA Dan KPI
4.3
20.0
00.0
00
4.3
20.0
00.0
00
4.3
20.0
00.0
00
4.3
20.0
00.0
00
4.3
20.0
00.0
00
4.3
20.0
00.0
00
Kegiatan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Dan Bangunan Pengairan Lainnya
Panjang Jaringan Irigasi Yang Terbangun
8.5
42.0
00.0
00
8.5
42.0
00.0
00
8.5
42.0
00.0
00
8.5
42.0
00.0
00
8.5
42.0
00.0
00
8.5
42.0
00.0
00
97
Kegiatan Optimalisasi Operasional Sarana Dan Prasarana Irigasi
Jumlah Sarana Dan Praarana Irigasi Dalam Kondisi Baik
15.0
00.0
00.0
00
15.0
00.0
00.0
00
15.0
00.0
00.0
00
15.0
00.0
00.0
00
15.0
00.0
00.0
00
15.0
00.0
00.0
00
Kegiatan Penyusunan Rencana Tata Tanam Global (RTTG)
Jumlah Dokumen RTTG Yang Tersusun
8.8
55.5
20.0
00
8.8
55.5
20.0
00
8.8
55.5
20.0
00
8.8
55.5
20.0
00
8.8
55.5
20.0
00
8.8
55.5
20.0
00
1 03 01 34 Program Tata Bangunan
Jumlah Fasilitas Umum Dalam Kondisi Baik
29 u
nit
39 u
nit
11.6
28.0
00.0
00
46 u
nit
11.6
28.0
00.0
00
49 u
nit
11.6
28.0
00.0
00
54 u
nit
11.6
28.0
00.0
00
59 u
nit
11.6
28.0
00.0
00
59 u
nit
11.6
28.0
00.0
00
Bid
ang C
ipta
kary
a
Jumlah Bangunan Gedung Pemerintah Dalam Kondisi Baik
51 u
nit
54 u
nit
6.0
13.9
20.0
00
71 u
nit
6.0
13.9
20.0
00
74 u
nit
6.0
13.9
20.0
00
79 u
nit
6.0
13.9
20.0
00
84 u
nit
6.0
13.9
20.0
00
84 u
nit
6.0
13.9
20.0
00
Bid
ang C
ipta
kary
a
Kegiatan Pembangunan,Pemeliharaan Fasilitas Umum
Jumlah Fasilitas Umum Dalam Kondisi Baik
11.6
28.0
00.0
00
11.6
28.0
00.0
00
11.6
28.0
00.0
00
11.6
28.0
00.0
00
11.6
28.0
00.0
00
11.6
28.0
00.0
00
98
Kegiatan Rehabilitasi, Revitalisasi Dan Refungsionalisasi Bangunan Dan Gedung Pemerintah
Jumlah Bangunan Gedung Pemerintah Dalam Kondisi Baik
6.0
13.9
20.0
00
6.0
13.9
20.0
00
6.0
13.9
20.0
00
6.0
13.9
20.0
00
6.0
13.9
20.0
00
6.0
13.9
20.0
00
1 03 01 35 Program Tata Ruang
Presentase Pemanfaatan Lahan Sesuai Dengan Rencana Tata Ruang
79,4
3%
82,0
0%
636.0
00.0
00
84,0
0%
636.0
00.0
00
86,0
0%
636.0
00.0
00
88,0
0%
636.0
00.0
00
90,0
0%
636.0
00.0
00
90,0
0%
636.0
00.0
00
Bid
ang C
ipta
kary
a
Persentase Jumlah Dokumen Rencana Tata Ruang Yang Tersusun
10,0
0%
30,0
0%
1.0
00.0
00.0
00
20,0
0%
1.0
00.0
00.0
00
15,0
0%
1.0
00.0
00.0
00
10,0
0%
1.0
00.0
00.0
00
15,0
0%
1.0
00.0
00.0
00
100,0
0%
1.0
00.0
00.0
00
Bid
ang C
ipta
kary
a
Kegiatan Perencanaan Tata Ruang
Jumlah Dokumen Rencana Tata Ruang Yang Tersusun
1.0
00.0
00.0
00
1.0
00.0
00.0
00
1.0
00.0
00.0
00
1.0
00.0
00.0
00
1.0
00.0
00.0
00
1.0
00.0
00.0
00
Kegiatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Luas Lahan Yang Pemanfaatanya Sesuai Tata Ruang
636.0
00.0
00
636.0
00.0
00
636.0
00.0
00
636.0
00.0
00
636.0
00.0
00
636.0
00.0
00
99
1 03 01 36 Program Pendataan, Perencanaan, Pengendalian Teknis Dan Pengadaan Tanah
Persentase Realisasi Pengadaan Tanah
65,0
0%
100%
3.0
00.0
00.0
00
100%
3.0
00.0
00.0
00
100,0
0%
3.0
00.0
00.0
00
100,0
0%
3.0
00.0
00.0
00
100,0
0%
3.0
00.0
00.0
00
100,0
0%
3.0
00.0
00.0
00
Bid
ang P
ere
ncan
aan
Persentase Database Infrastruktur Yang Terupdate
33,3
3%
50,0
0%
600.0
00.0
00
66,6
7%
600.0
00.0
00
83,3
3%
600.0
00.0
00
100,0
0%
600.0
00.0
00
100,0
0%
600.0
00.0
00
100,0
0%
600.0
00.0
00
Bid
ang P
ere
ncan
aan
Kegiatan Pendataan, Perencanaan, Dan Pengendalian Teknis
Jumlah Dokumen Perencanaan,Pengendalian Teknis Dan Data Yang Terpenuhi
300.0
00.0
00
300.0
00.0
00
300.0
00.0
00
300.0
00.0
00
300.0
00.0
00
300.0
00.0
00
Kegiatan Inspeksi Kondisi Infrastruktur
Jumlah Database Infrastruktur Yang Terupdate
300.0
00.0
00
300.0
00.0
00
300.0
00.0
00
300.0
00.0
00
300.0
00.0
00
300.0
00.0
00
Kegiatan Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan
Luas Pengadaan Tanah Yang Terpenuhi
3.0
00.0
00.0
00
3.0
00.0
00.0
00
3.0
00.0
00.0
00
3.0
00.0
00.0
00
3.0
00.0
00.0
00
3.0
00.0
00.0
00
100
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN
BIDANG URUSAN PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
7.1 Indikator Kinerja Utama
Indikator kinerja menunjukkan kinerja yang akan dicapai oleh Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk dalam kurun
waktu 5 (lima) tahun periode Rencana Strategis tahun 2018-2023 sebagai
komitmen dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran yang tertuang
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Nganjuk Tahun 2018-2023 yaitu Meningkatnya Kualitas dan
Kuantitas Infrastruktur di Kabupaten Nganjuk dengan sasaran
Meningkatnya infrastruktur pekerjaan umum yang handal dan
Meningkatnya ketaatan pemanfaatan ruang Daerah. Ada 2 (Dua) indikator
kinerja utama yang ditetapkan yaitu :
1. Persentase Jalan Kabupaten dalam Kondisi Mantap Fungsional
Persentase Jalan Kabupaten dalam Kondisi Mantap Fungsional
merupakan persentase panjang jalan dalam kondisi mantap
fungsional dibanding panjang total jalan kabupaten.
2. Indeks Kinerja Sistem Irigasi
Indeks Kinerja Sistem Irigasi merupakan persentase Luas jaringan
irigasi dalam kondisi baik dibanding dengan Total luas jaringan irigasi
kabupaten Nganjuk. Perhitungan formula tersebut berdasarkan
parameter tentang kinerja system irigasi yang termuat dalam Permen
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 12/PRT/M/2015
antara lain Prasarana Fisik, Produktivitas Tanaman, Sarana
Penunjang, Organisasi Personalia, dan Perkumpulan Petani Pemakai
Air (P3A)
Target kinerja dalam hal ini diartikan sebagai target kinerja sasaran,
baik sasaran strategis, sasaran program maupun sasaran kegiatan yang
dilengkapi dengan indikatornya. Target kinerja sasaran menunjukkan
tingkat sasaran kinerja spesifik yang akan dicapai oleh dinas yang meliputi
program dan kegiatan dalam periode waktu yang telah ditetapkan. Dalam
menyusunan target kinerja baik tingkat kegiatan, program maupun dinas
didasarkan pada kriteria-kriteria diantaranya :
1. Target menggambarkan angka kuantitatif dan satuan yang akan dicapai
dari setiap indikator kinerja sasaran
2. Penetapan target relevan dengan indikator kinerjanya, logis dan
berdasarkan baseline data yang jelas. Dalam hal ini base line capaian
pada tahun 2018 yang merupakan jumlah dari rencana target baru
ditambah dengan sisa yang belum tercapai pada periode 2018-2023.
Pengukuran kinerja merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan
dan/atau kegagalan dari pelaksanaaan pelayanan kedinasan yang
101
dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Nganjuk, yang secara operasional dilaksanakan setiap tahun melalui
program dan kegiatan. Hasil pengukuran kinerja akan menunjukkan tingkat
pencapaian atau realisasi setiap tahun berdasarkan target tahunan yang
telah ditetapkan.
102
Table 7.1.
Indikator Kinerja Utama Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang
No Indikator Formulasi Perhitungan
Kondisi
Kinerja
Pada
Awal
Periode
Renstra
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja
Pada Akhir
Periode Renstra
Tahun -0
2018
Tahun -1
2019
Tahun -2
2020
Tahun -3
2021
Tahun -4
2022
Tahun -5
2023
1 Indeks Kinerja Sistem
Irigasi
Luas Jaringan Irigasi Dalam Kondisi Baik
Total Luas Jaringan Irigasi Di Kabupaten Nganjuk � 100 %
70,41% 70,91% 71,51% 72,11% 72,61% 73,11% 73,11%
2 Persentase Jalan
Kabupaten dalam
Kondisi Mantap
Fungsional
= Panjang Jalan Dalam Kondisi Baik + Sedang
Panjang Total Jalan Kabupaten Nganjuk � 100 %
48,94% 62,00% 64,00% 66,00% 68,00% 70,00% 70,00%
103
7.2 Indikator Kinerja Kunci
Indikator kinerja kunci atau yang lebih dikenal dengan key
performance indicators (KPI) atau dikenal juga sebagai key success
indicators (KSI) membantu organisasi dalam menentukan dan mengukur
kemajuan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Setelah organisasi
menganalisis misinya, mengidentifikasi semua pemangku kepentingan, dan
menentukan tujuan-tujuan, maka membutuhkan cara untuk mengukur
capaian-capaian yang telah dilakukan, dan pengukuran itu adalah KPI.
KPI mencerminkan tujuan-tujuan organisasi, menjadi kunci
kesuksesan organisasi, dan oleh karenanya KPI harus dapat diukur.
Biasanya KPI dipertimbangkan untuk jangka panjang. Definisi apanya KPI
dan bagaimana mengukurnya tidak terlalu sering berubah. Tetapi tujuan-
tujuan jangka pendek dibuat dalam rangka mencapai tujuan jangka
panjang. Seberapa besar pencapaian KPI tergantung ukuran yang
ditentukan. Maka dari itu dalam membuat KPI harus menyatakan kuantitas
atau persentase yang hendak dicapai. Ada 6 KPI yang ditetapkan, yaitu :
1. Persentase Jembatan Di Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Baik
Persentase jembatan di jalan kabupaten dalam kondisi baik merupakan
jumlah jembatan dalam kondisi baik dibandingjumlah Total Jembatan
di Kabupaten Nganjuk.
2. Persentase Bangunan Pelayanan Publik Yang Handal
Persentase bangunan pelayanan publik yang handal merupakan
persentase jumlah bangunan pelayanan publik yang handal dibanding
dengan jumlah total bangunan pelayanan publik.
3. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Peralatan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) peralatan adalah data dan informasi
tentang tingkat kepuasan masyarakat (pengguna peralatan) yang
diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif (Melalui
Survey Kepuasan Masyarakat) atas pendapat masyarakat dalam
memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik
dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya.
4. Prosentase Pemanfaatan Lahan Sesuai Dengan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW)
Persentase ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah
menunjukkan persentase luas pemanfaatan lahan yang diizinkan
dibanding luas lahan rencana peruntukan.
5. Indeks Kinerja Sistem Irigasi
Indeks Kinerja Sistem Irigasi merupakan persentase Luas jaringan irigasi
dalam kondisi baik dibanding dengan Total luas jaringan irigasi
kabupaten Nganjuk. Perhitungan formula tersebut berdasarkan
parameter tentang kinerja system irigasi yang termuat dalam Permen
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 12/PRT/M/2015 antara
104
lain Prasarana Fisik, Produktivitas Tanaman, Sarana Penunjang,
Organisasi Personalia, dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
6. Persentase Jembatan Di Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Baik
Persentase jembatan di jalan kabupaten dalam kondisi baik merupakan
jumlah jembatan dalam kondisi baik dibanding jumlah Total Jembatan
di Kabupaten Nganjuk.
105
Tabel 7.2
Indikator Kinerja Kunci Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang
No Indikator Formulasi Perhitungan
Kondisi
Kinerja Pada
Awal Periode
Renstra
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
Pada
Akhir
Periode
Renstra
Tahun - 0
2018
Tahun -1
2019
Tahun -2
2020
Tahun -3
2021
Tahun -4
2022
Tahun -5
2023
1 Persentase
Jembatan Di Jalan
Kabupaten Dalam
Kondisi Baik
= Jumlah Jembatan Dalam Kondisi Baik + Sedang
Jumlah Total Jembatan Di Kabupaten Nganjuk � 100 % 61,98% 73,01% 74,47% 76,70% 78,24% 80,58% 80,58%
2 Persentase
Bangunan
Pelayanan Publik
Yang Berfungsi
Baik
= Jumlah Bangunan Gedung Fasilitas Umum Yang Berfungsi Baik
Jumlah Seluruh Bangunan Gedung Fasilitas Umum � 100 %
27,20% 32,25% 33,82% 35,39% 36,96% 38,53% 38,53%
3 Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
Peralatan
Survey Kepuasan Masyarakat B B B B B B B
4 Persentase
Pemanfaatan Lahan
Sesuai Dengan
Rencana Tata
Ruang
= Luas Lahan Yang Di Ijinkan
Luas Lahan Rencana Peruntukkan � 100 %
79,43% 79,63% 80,13% 80,63% 81,23% 81,83% 81,83%
5 Indeks Kinerja
Sistem Irigasi
= Luas Jaringan Irigasi Dalam Kondisi Baik
Total Luas Jaringan Irigasi Di Kabupaten Nganjuk � 100 %
70,41% 70,91% 71,51% 72,11% 72,61% 73,11% 73,11%
6 Persentase Jalan
Kabupaten Dalam
Kondisi Mantap
Fungsional
= Panjang Jalan Dalam Kondisi Baik + Sedang
Panjang Total Jalan Kabupaten Nganjuk � 100 % 48,94% 62,00% 64,00% 66,00% 68,00% 70,00% 70,00%
106
BAB VIII
PENUTUP
Sebagai konsistensi implementasi Rencana Strategis Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk tahun 2018 - 2023 untuk
selanjutnya perlu diperhatikan kaidah pelaksanaannya sebagai berikut :
1. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
berkewajiban untuk mengupayakan pencapaian dan implementasi Visi,
Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Indikasi
Kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Tahun 2018 -
2023 serta telah diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Nganjuk Tahun 2018 - 2023.
2. Sebagai penjabaran Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk tahun 2018 - 2023, setiap tahun
disusun Rencana Kerja (Renja) Tahunan Dinas yang berpedoman pada
Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Nganjuk serta memperhatikan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Kabupaten Nganjuk.
3. Dalam rangka meningkatkan efektivitas Rencana Strategis Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk tahun 2018 -
2023 dan Rencana Kerja Tahunan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Nganjuk, setiap tahun dari tahun 2018 sampai dengan
2023 dilakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan bidang Bina Marga, Pengairan dan Cipta Karya
Demikian dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk Tahun
2018 - 2023 disusun sebagai landasan perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan bidang Bina Marga,
Pengairan dan Cipta Karya
Selanjutnya diharapkan peran aktif seluruh bidang teknis sebagai unit
satuan kerja di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Nganjuk dalam mendukung pencapaian target kinerja
pembangunan daerah sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten
Nganjuk Tahun 2018 - 2023.