Upload
others
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
KATA PENGANTAR
Rencana Strategis (Renstra) Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara tahun 2020-2024 disusun dengan mencau kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengan (RPJM)Nasional 2020-2024 yang merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun danmelaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional. Rencana Strategis (Renstra) Balai Perkeretaapian Sumatera BagianUtara tahun 2020-2024 memuat sasaran, arah kebijakan, strategi, program, kegiatan, target danindikator sesuai tugas dan fungsi Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara dalammembangun sektor transportasi di Indonesia dalam kurun waktu 2020-2024. Rencana Strategis(Renstra) Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara tahun 2020-2024 disusun denganberpedoman pada Peraturan Mentri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala BadanPerencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2019.
Rencana Strategis (Renstra) Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara tahun 2020-2024 ini digunakan sebagai acuan dalam merencanakan perencanaan pembangunanperhubungan dalam lingkup wilahan Sumatera Bagian Utara mencakup Propinsi NanggoreAceh Darussalam, Propinsi Sumatera Utara, dan Propinsi Riau. Dokumen renstra ini menjadiacuan bagi seluruh jajaran Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara dalam menyusunRencana Kerja (Renja) serta Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Balai PerkeretaapianSumatera Bagian Utara setiap tahunnya sampai dengan tahun 2020.
Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang berkontribusi dalampenyusunan Rencana Strategis (Renstra) Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara tahun2020-2024. Dengan memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta usaha yangmaksimal, saya mengajak kepada semua pihak untuk saling bersinergi dalammenyelenggarakan pembangunan perhubungan guna tercapainya sasaran pembangunanperhubungan yang telah ditetapkan.
Medan Desember 2019
Kepala Balai Teknik PerkeretaapianSumatera Bagian Utara
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARAi
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
iiiBALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL iKATA PENGANTAR iiDAFTAR ISI iiiDAFTAR GAMBAR viDAFTAR TABEL vii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 KONDISI UMUM I-1
1.1.1 Sejarah Perkeretaapian di Sumatera Bagian Utara I-1
1.1.2 Kondisi Perkeretaapian Dalam Lingkup Kerja Balai Perkeretaapian
Sumatera Bagian Utara I-4
1.1.3 Kawasan Strategis Nasional dalam Lingkup Kawasan Balai Teknik
Perkeretaapian Sumatera I-8
1.1.4 Tugas dan Fungsi Balai Teknik Perkeretaapian Sumatera
Bagian Utara I-10
1.1.5 Posisi dokumen Renstra Balai Teknik Perkeretaapian 2020-2024 I-12
1.1.6 Evaluasi Pencapaian Pembangunan Perkeretaapian Tahun 2015-2019 I-13
1.1.7 Capaian Konektivitas I-15
1.1.8 Capaian Konektivitas dengan Moda Transportasi lain I-19
1.1.9 Capaian Kapasitas Prasarana I-19
1.1.10 Capaian Pelayanan KA I-20
1.1.11 Capaian Keselamatan dan Keamanan I-22
1.1.12 Realisasi Kinerja Keuangan I-24
1.1.13 Evaluasi Kinerja Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara I-24
1.2 POTENSI DAN PERMASALAHAN I-29
1.2.1 Permasalahan I-29
1.2.2 Potensi I-31
BAB 2 VISI, MISI DAN TUJUAN
2.1 Visi Dan Misi Presiden, Serta Sasaran Pembangunan Nasional II-1
2.1.1 Visi Dan Misi Presiden II-1
2.2 Tujuan dan Sasaran Kementerian Perhubungan II-2
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
ivBALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
2.2.1 Tujuan Kementerian Perhubungan II-2
2.2.2 Sasaran Kementerian Perhubungan II-2
2.3 Tujuan dan Sasaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian II-2
2.4 Sasaran Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera
Bagian Utara Tahun 2020-2024 II-3
BAB 3 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI, DAN
KERANGKA KELEMBAGAAN
3.1 Arah Kebijakan dan Strategi III-1
3.1.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional III-1
3.1.2 Arah Kebijakan dan Strategi Direktorat Jenderal Perkeretaapian III-4
3.1.3 Arah Kebijakan dan Strategi Balai Teknik Perkeretaapian Sumatera
Bagian Utara III-6
3.1.4 Rencana Pembangunan Jalur Kereta Api Sumatera Bagian Utara
Tahun 2020-2024 III-16
3.2 Kerangka Regulasi Balai Perkeretaapian di Wilayah Sumatera
Bagian Utara III-17
3.3 Kerangka Kelembagaan Balai Perkeretaapian Wilayah Sumatera
Bagian Utara III-21
BAB 4 TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
4.1 Target Kinerja IV-1
4.1.1 Target Kinerja Program (Outcome) IV-1
4.1.2 Target Kinerja (Output) Kegiatan IV-7
4.2 Kerangka Pendanaan Perkeretaapian Sumbagut IV-10
4.2.1 Kebutuhan Pendanaan Penyelenggaraan Perkeretaapian IV-10
4.2.2 Skema Pendanaan Penyelenggaraan Perkeretaapian IV-10
4.2.3 Pendanaan Program/ Kegiatan Strategis 2020-2024 IV-10
4.2.3.1 Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan bidang Sarana
Perkeretaapian IV-11
4.2.3.2 Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan bidang Lalu Lintas
dan Angkutan Kereta Api IV-11
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
vBALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
4.2.3.3 Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas
Pendukung Kereta Api IV-12
4.2.3.4 Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan bidang Keselamatan
Perkeretaapian IV-16
4.2.3.5 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya IV-16
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan V-1
5.2 Arahan Pimpinan V-1
5.3 Mekanisme Evaluasi V-2
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Target Pencapaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2020-2024
2. Peta Pencapaian Pembangunan Jalur Kereta Api Sumbagut Tahun 2020
3. Peta Pencapaian Pembangunan Jalur Kereta Api Sumbagut Tahun 2021
4. Peta Pencapaian Pembangunan Jalur Kereta Api Sumbagut Tahun 2022
5. Peta Pencapaian Pembangunan Jalur Kereta Api Sumbagut Tahun 2023
6. Peta Pencapaian Pembangunan Jalur Kereta Api Sumbagut Tahun 2024
7. Pembagian Kegiatan dan Perkiraan Pendanaan BTP Sumbagut 2020-2024
8. Casecading Sasaran Unit Organisasi BTP Sumbagut
9. Lampiran Analisis
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
viBALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Sejarah Perkeretaapian di Sumatera Bagian Utara di era sebelum
Kemerdekaan I-3
Gambar 1.2 Sejarah Perkeretaapian di Sumatera Bagian Utara setelah
Kemerdekaan I-4
Gambar 1.3 Data Kawasan Strategis dalam Lingkup Kegiatan Penyusunan
Renstra BTP Sumbagut I-9
Gambar 1.4 Kedudukan Renstra BTP Sumbagut dalam Agenda Pembangunan
Nasional I-13
Gambar 1.5 Panjang Jalur KA Terabngun (Km’sp) I-16
Gambar 1.6 Jumlah Stasiun Baru dibangun I-16
Gambar 1.7 Jumlah Stasiun Reaktifasi I-17
Gambar 1.8 Jumlah Penumpang KA I-20
Gambar 1.9 Volume Angkutan Barang I-21
Gambar 1.10 Kinerja Pelayanan KA Penumpang Tahun 2015-2018 I-22
Gambar 1.11 Kinerja Pelayanan KA Penumpang Tahun 2015-2018 I-22
Gambar 1.12 Kejadian Kecelakaan Transportasi KA I-23
Gambar 1.13 Jumlah Gangguan Keamanan I-23
Gambar 1.14 Grafik Realisasi dan Persentasi Keuangan 2015-2019 I-24
Gambar 2.1 Cascading sasaran unit organisasi Balai Teknik Perkeretaapian II-5
Gambar 3.1 Cascading sasaran unit organisasi Balai Teknik Perkeretaapian III-12
Gambar 3.2 Skema Kerangka Regulasi dalam Penyusunan Renstra BTP
Sumbagut III-14
Gambar 4.1 Isu Strategis Balai Teknik Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara ... IV-4
Gambar 4.2 Cascading tujuan dan sasaran BTP Sumbagut dari Sasaran program . IV-10
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
viiBALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Lintasan dan Panjang Rel Kereta Api Deli Tahun 1883-1940 I-1
Tabel 1.2 Rencana Program Pembangunan Kereta Api 2011-2030 I-5
Tabel 1.3 Rencana Program Pembangunan Kereta Api Sumatera
Utara 2011-2030 I-7
Tabel 1.4 Rencana Program Pembangunan Kereta Api Riau 2011-2030 I-8
Tabel 1.5 Kawasan Strategis Nasional dalam Lingkup Kawasan Balai
Perkeretapian Sumatera Bagian Utara (Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam, Sumatera Utara dan Riau) I-8
Tabel 1.6 Tugas dan Fungsi Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara I-10 Tabel
1.7 Pencapaian Aset Transportasi Perkeretaapia Tahun 2015-2019 I-14 Tabel 1.8
Capaian Pembangunan Transportasi Perkeretapian Tahun 2015-2019
di Sumatera Bagian Utara I-15
Tabel 1.9 Capaian Pelayanan dan Keselamatan Transportasi PerkeretaapianTahun
2015-2019 di Sumatera Bagian Utara I-15
Tabel 1.10 Daftar Nama Stasiun dalam Lingkup Balai Perkeretaapian Sumatera
Bagian Utara I-17
Tabel 1.11 Capaian Kapasitas Prasarana I-19
Tabel 1.12 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-1
Penyelenggaraan Perkeretaapian sesuai denga Review Renstra
Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019 I-25
Tabel 1.13 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-2
Penyelenggaraan Perkeretaapian sesuai denga Review Renstra
Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019 I-25
Tabel 1.14 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-3
Penyelenggaraan Perkeretaapian sesuai denga Review Renstra
Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019 I-25
Tabel 1.15 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-4
Penyelenggaraan Perkeretaapian sesuai denga Review Renstra
Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019 I-26
Tabel 1.16 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-5
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
viiiBALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Penyelenggaraan Perkeretaapian sesuai denga Review Renstra
Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019 I-26
Tabel 1.17 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-6 dan ke7
Penyelenggaraan Perkeretaapian sesuai denga Review Renstra
Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019 I-26
Tabel 1.18 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-8
Penyelenggaraan Perkeretaapian sesuai denga Review Renstra
Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019 I-27
Tabel 1.19 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-9
Penyelenggaraan Perkeretaapian sesuai denga Review Renstra
Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019 I-27
Tabel 1.20 Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan Kepangkatan I-28
Tabel 1.21 Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan I-29
Tabel 1.22 Komposisi Pegawai Berdasarkan Lokasi Kerja I-29
Tabel 1.23 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan I-29
Tabel 1.24 Permasalahan dalam Pelakasanaan Rencana Strategis Perkeretaapiandi
Sumatera Bagian Utara I-30
Tabel 1.25 Potensi untuk mencapai sasaran dan target kinerja dalam
Renstra 2020-2024 I-31
Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Utama II-4
Tabel 3.1 Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi III-4
Tabel 3.2 Muatan Mandat Penugasan Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian
Utara 2020-2024 III-7
Tabel 3.3 Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Balai Perkeretaapian
Sumatera Bagian Utara Tahun 2020-2024 III-10
Tabel 3.4 Sasaran Program dan Indikator Kinerja Progam Balai Perkeretaapian
Sumatera bagian Utara tahun 2020-2024 III-14
Tabel 3.5 Agenda Penguatan Regulasi 2020-2024 di Dirjen KA III-18
Tabel 3.6 Mandat Regulasi RIPNAS 2030 dalam wilayah Balai Perkeretaapian
Sumatera Bagian Utara III-18
Tabel 3.7 Mandat Regulasi Nasional dalam wilayah Balai Perkeretaapian
Sumatera Bagian Utara III-20
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
ixBALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Tabel 4.1 Target Kinerja Sasaran Program, Indikator Kinerja Utama dan Target
Kinerja Balai Perkeretaapian Sumbagut TA 2020-2024 IV-1
Tabel 4.2 Target Keluaran (output) Kegiatan IV-8
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-1BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Kondisi Umum
1.1.1 Sejarah Perkeretaapian di Sumatera Bagian Utara
Perkeretaapian di Sumatera Bagian Utara memiliki sejarah yang cukup panjang seiring dengan
perkembangan perkebunan yang pesat di Sumatera di masa kolonial Belanda. Sejarah Kereta Api di
Sumatera Utara awalnya diperuntukan guna pengangkutan komoditas seperti, tembakau, karet, dan teh.
Ide tersebut muncul dari Mr Cremer seorang manajer Deli Maatschappij (DSM). Pada tahun 1886 mulai
dibuka jaringan kereta api untuk penumpang dengan tarif 3,5 sen per kilometer per orang. Umumnya,
para penumpang merupakan kuli perkebunan keturunan China dan Jawa. Kemudian, sisanya berasal dari
penumpang Eropa.
Pengusaha dan penguasa kolonial telah merencanakan jaringan kereta api Trans Sumatra yang
menhubungkan kota-kota di Sumatra, mulai dari Aceh hingga Palembang. Sumatra Timur (Medan)
direncanakan sebagai Pusat perkebunan dan Belawan menjadi Pelabuhan Internasional eksport dan
import. Hingga pada tahun 1940, pengusaha Kereta Api Deli (DSM) telah membangun jaringan kereta api
di Sumatera Timur sepanjang 553.223 Km
Pembangunan jaringan Kereta Api ini dimungkinkan oleh pemberlakuan UU Agraria Tahun 1870
dimana penguasa kolonial Belanda dimungkinkan untuk menyewa tanah dalam waktu relatif lama yang
tidak saja diprioritaskan bagi sektor perkebunan. Disamping itu, berkembangnya Belawan sebagai bandar
kapal ekspor hasil perkebunan ke Eropa telah pula mendorong laju percepatan pembangunan jaringan
Kereta Api yang menghubungkan daerah-daerah perkebunan di Sumatra Timur.
Berikut ini adalah keseluruhan jaringan kereta api yang dibangun oleh pengusaha DSM di SumatraTimur (dikutip dari Statiesken Zeven en Veertigste Jaarverslag der NV. Deli Spoorweg Matschappij,1929), yaitu:
Tabel 1.1 Lintasan dan Panjang Rel Kereta Api Deli tahun 1883-1940
Lintas rel Panjang (Km) PeresmianMedan-Labuhan 16.743 25 Juli 1886Medan-Binjai 20.888 01 Mei 1887Lanjutan..
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-2BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Lintas rel Panjang (Km) PeresmianMedan-Delitua 11.249 04 Sep 1887Labuhan-Belawan 6.162 16 Feb 1888Medan-Serdang 20.122 01 Jul 1889Serdang-Parbaungan 17.668 07 Feb 1890Binjai-Selesai 10.576 19 Des 1890Kp Baru-Arnhemia 14.872 01 Okt 1907Pakam-Bangun Purba 27.936 10 Apr 1904Selesai-Kuala 9.943 5 Nov 1902Bamban-Perbaungan 30.350 11 Apr 1902Bamban-Rantau Laban 10.680 02 Mar 1903Stabat-Rantau Laban 22.428 20 Juni 1903Stabat-Binjai 24.036 01 Aug 1904Tanjung Pura-Brandan 19.505 15 Des 1904Delitua-P. Batu 3.035 01 Des 1915Brandan-Besitang 14.990 29 Des 1919Besitang-P. Susu 9.510 01 Des 1921Tebing-Siantar 48.464 05 Mei 1916Rt. Laban-Tj. Balai 95.602 06 Aug 1915Tj. Balai-Tlk. Nibung 4.592 01 Feb 1918Kisaran-Membang Muda 57.111 19 Aug 1937Membang Muda-Milano 44.199 19 Aug 1937Milano-Rt. Prapat 12.562 19 Aug 1937Total Panjang Rel 553.223
Apabila memperhatikan pembangunan jaringan Kereta Api di Sumatra itu, sebenarnya Medan telah
direncanakan menjadi kota berstandar internasional dan Sumatra Utara dibentuk sebagai kawasan (pusat)
perkebunan di Indonesia.
Upaya untuk menuntaskan jalur Kereta Api Trans Sumatra itu tidak tercapai seiring dengan
meningkatnya ketegangan Indonesia dan Belanda pasca tahun 1940. Ironisnya, tidak saja pembangunan
jaringan Kereta Api yang terbengkalai, tetapi juga nasib perkebunan mengalami goncangan khususnya
setelah takluknya Belanda kepada Jepang yang ditandai oleh turunya sekitar 60.000 pasukan Jepang di
Batavia pada tanggal 1 Maret 1942. Sayangnya pula, pemerintah kolonial yang baru itu tidak melanjutkan
rencana yang ditetapkan oleh pemerintah kolonial terdahulu. Akibatnya, rencana pembangunan jaringan
Kereta Api Trans Sumatra itu hingga kini tidak pernah tercapai. Sejarah perkembangan pembangunan jalur
kereta api sebelum kemerdekaan dapat dilihat pada gambar 1.1.
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-3BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Gambar 1.1 Sejarah Perkeretaapian di Sumatera Bagian Utara di era sebelum KemerdekaanSumber: data diolah
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan
kereta api yang tergabung dalam “Angkatan Moeda Kereta Api”(AMKA) mengambil alih
kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Pasca Indonesia merdeka dan memasuki awal
tahun 1950-an, kabinet pemerintahan Indonesia dibawah kendali Bung Karno melakukan
nasionalisasi aset pemerintah kolonial Belanda menjadi milik pemerintah Indonesia. Inilah yang
melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai hari kereta api di Indonesia, serta
dibentuknya Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI). Pada tahun 1971 menjadi PJKA
(Perusahaan Jawatan Kereta Api), di tahun 1991 menjadi PERUMKA (Perusahaan Umum Kereta
Api), kemudian pada tahun 1998 berganti menjadi PT. Kereta Api (Persero) dan terakhir pada
tahun 2010 sampai dengan sekarang ini berganti menjadi PT. Kereta Api Indonesia (Persero). PT.
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-4BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
KAI ini merangkul seluruh perusahaan kereta api yang ada di Indonesia termasuk salah satunya
adalah PT.KA Sumatera Utara.
Gambar 1.2 Sejarah Perkeretaapian di Sumatera Bagian Utara setelah KemerdekaanSumber: data diolah
1.1.2 Kondisi Perkeretaapian Dalam Lingkup Kerja Balai Perkeretapian Sumatera Bagian Utara
Perkertaapian Sumatera Bagian Utara terdiri dari tiga provinsi yaitu: Nanggroe Aceh
Darussalam (NAD), Sumatera Utara dan Riau. Kondisi eksisting regulasi perkeretaapian di
Sumbagut yang dikumpulkan bersumber dari
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-5BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun anggaran yang sedang
berjalan,
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM) tahun anggaran yang sedang
berjalan,
3. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRW)
4. Data Badan Pusat Statistik (BPS).
5. Dan Kegiatan survei dilakukan melalui kunjungan langsung dan data online.
Dari pengumpulan data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pembangunan Sarana dan Prasarana perkeretapian mengalami perkembangan pesat
dalam lima tahun terakhir di Provinsi Sumatera Utara dan Aceh. Sedangkan untuk provinsi
Riau, masih belum ada perkembangan pembangunan fisik.
Dalam rencana pembangunan Daerah, di Sumatera Utara dan Aceh, dapat dilihat
kesesuain arah pembangunan dari Nasional dengan pembangunan di Daerah. Walaupun
dari segi target pelaksanaan, masih cenderung belum tercapai.
Hasil membandingkan RPJMD/RPJPD dan RTRW daerah dengan Rencana Program
Pembangunan Kereta Api 2011-2030 dalam Revieu Renstra Kementrian Perhubungan. Hasil
perbandingan tersebut diuraikan dalam setiap provinsi dalam wilayah BTP Sumatera Bagian
Utara, sebagai berikut:
1.1.2.1 Provinsi NAD
Gambaran pengembangan perkereataapian di NAD dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.2 : Rencana Program Pembangunan Kereta Api 2011-2030
Sumber: Review Renstra Kementrian Perhubungan
Lhokseumawe (NAD)
Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Menuju Pelabuhan(menghubungkan wilayah sumberdaya alam dan kawasan produksidengan pelabuhan)
5.Banda Aceh
Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Perkotaan3.Lhokseumawe - Langsa - BesitangSigli - Bireun - LhokseumaweBanda Aceh - Sigli
Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Antarkota1.
Tahap III2020-2024
Tahap II2015-2019
Tahap I2021-2014
ProgramNo.
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-6BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Dari tabel diatas dapat dilihat kondisi realisasi pengembangan sebagai berikut:
a. Dari Rencana Program Pengembangan jaringan dan Layanan Kereta Api Antar Kota.
Ditemukan pembangunan yang masih sesuai dengan perencanaan untuk jalur
Lhoksumawe, Langsa Besitang.
b. Sementara jaringan dan layanan Kereta Api Banda Aceh Sigli belum dimulai
pembangunan. Masih dalam tahap pengadaan lahan
c. Untuk jaringan Sigli-Bireun-Lhoksumawe masih merupakan kereta api jalur perintis di
Lhoksumawe -Greungkeke;
d. Pengembaganan jaringan dan layanan Kereta Api Perkotaan di Banda Aceh belum ada
arah pengembangan yang dilakukan oleh pihak Balai karena bukan wewenang pihak Balai,
namun wewenang Kementrian Perhubungan Direktorat Kereta Api.
1.1.2.2 Provinsi Sumatera Utara
Pengembangan Jalur Kereta Api di Sumatera Utara mengalami perkembangan pesat
dalam lima tahun terakhir. Walaupun demikian, masih terdapat ketidak sesuaian antara
perencanaan program dan realisasi yang dicapai.
Gambaran pengembangan perkereataapian di Sumatera Utara dapat dilihat pada tabel 2.2
dibawah ini:
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-7BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Tabel 1.3 : Rencana Program Pembangunan Kereta Api Sumatera Utara 2011-2030
No. Program
1. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Antarkota Binjai - Besitang Rantau Prapat - Duri - Dumai Sei mangkei - Bandar Tinggi - Kuala Tanjung Pematang Siantar - Danau Toba
2. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Regional Mebidangro (Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo)
3. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Perkotaan Medan
4. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kreta Api Bandara (Kota MenujuBandara) Kualanamu (Medan)
5. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Menuju Pelabuhan(menghubungkan wilayah sumberdaya alam dan kawasan produksidengan pelabuhan) Kuala Tanjung (Sumatera Utara)
6. Peningkatan Kapasitas Jaringan KA Melalui Pembangunan ElektrifikasiJalur KA Medan - Araskabu - Kualanamu
7. Reaktivitasi dan Peningkatan (Revitalisasi) Jalur KA Binjai - P.Brandan - Besitang Belawan - Gabion
8. Pengembangan Layanan Kereta Api Perintis di pulau Sumatera - Jawa Belawan - Gabion
9. Pengembangan Layanan Kereta Api Perintis di Pulau Sumatera, Jawa,Kalimantan, Sulawesi dan Papua
10. Pengembangan kawasan stasiun menjadi kawasan berbasi TOD11. Penyelenggaraan Subsidi Angkutan Umum Dalam Bentuk Layanan KA
Perintis dan Publik Service Obligation (PSO)12. Pengadaan Sarana Perkretaapian13. Pengembangan sistem penyimpanan (termasuk pergudangan) material
serta peralatan pengujian dan perawatan prasarana perkretaapian dipulau Jawa dan Sumatera
Tahap I2021-2014
Tahap II2015-2019
Tahap III2020-2024
Sumber: Review Renstra kementrian Perhubungan
Pada tabel diatas, beberapa capain yang belum diperoleh untuk jangka waktu 2014-2019adalah:
1. Rantau Prapat-Duri DumaiPelaksanaanya masih sampai Kota Pinang di Tahun 2019.
2. Sei Mangke-Bandar Tinggi- Kuala TanjungJalur Kereta Api dan Stasiun sudah selesai, namun belum dioperasikan. Ditargetkanmulai beroperasi Desember 2019.
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-8BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
1.1.2.3 Provinsi Riau
Pengembangan Jalur Kereta Api di Provinsi Riau belum terlihat ada pembangungan yang berarti.
Pengembangan jalur Kereta Api di Riau masih pada tahap pembebasan lahan di Dumai. Gambaran
pengembangan perkereataapian di Riau dapat dilihat pada tabel 2.3 dibawah ini:
Tabel 1.4 : Rencana Program Pembangunan Kereta Api Riau 2011-2030
No. Program Tahap I2021-2014
Tahap II2015-2019
Tahap III2020-2024
1. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Antarkota Rantau Prapat - Duri - Dumai Duri - PekanBaru Pekanbaru -Muaro Pekanbaru -Rengat
Sumber: Reviu Renstra kementrian Perhubungan
Pada tabel Diatas daat dilihat bahwa prioritas pengembangan kereta api di Provinsi Riaudirencanakan dimulai pada periodesasi 2020-2024.
1.1.3 Kawasan Strategis Nasional dalam Lingkup Kawasan Balai Perkeretapian Sumatera
Daerah lingkup kegiatan Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara merupakan kawasan
stategis yang memiliki hubungan sosial budaya sejarah politik yang cukup erat. Dalam kajian studi
kebijakan nasional yang telah dilakukan terdapat kawasan-kawasan strategis yang
menghubungkan ke tiga provinsi ini. Data tersebut dirangkum dalam Peta Data Kawasan strategis
dalam lingkup Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-9BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Tabel 1.5 Kawasan Strategis Nasional dalam Lingkup Kawasan Balai Perkeretapian SumateraBagian Utara (Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara dan Riau)
No. Kawasan Strategis di Provinsi Aceh, Sumutdan Riau
Sumber regulasi
1 Kawasan Strategis Nasional TWA SabangPeraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011tentang Rencana Induk PembangunanKepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025
2Kawasan Industri/ Kawasan Ekonomi KhususArun Lhoksumawe
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 5 tahun 2017 tentang Kawasan EkonomiKhusus Arun Lhokseumawe
3 Kawasan Strategis Nasional MebidangroPP No. 26/2008 tentang Rencana Tata RuangWilayah Nasional (RTRWN) dan (Perpres 62/2011)
4 Kawasan Industri Kuala Tanjung
5Kawasan Industri/ Kawasan Ekonomi KhususSei Mangke
NOMOR 29 TAHUN 2012 tentang KawasanEkonomi Khusus Sei Mangkei
6Kawasan Strategis Pariwisata Nasional(KSPN) Danau Toba
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang KawasanDanau Toba Dan Sekitarnya
Sumber: data diolah
Gambar 1.3 Data Kawasan Strategis dalam Lingkup KegiatanPenyusunan Renstra BTP Sumbagut
Sumber: data diolah
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-10BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
1.1.4 Tugas dan Fungsi Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara
Balai Teknik Perkeretaapian yang berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia
PM No.63 Tahun 2014 mempunyai tugas melaksanakan peningkatan dan pengawasan prasarana serta
pengawasan penyelenggaraan sarana lalu lintas, angkutan, dan keselamatan perkeretaapian. Tugas dan
Fungsi Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara dirangkum dalam matrik tabel 1.6 sebagaiberikut:
Tabel 1.6 Tugas dan Fungsi Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian UtaraTUGAS FUNGSI
Melaksanakanpeningkatan dan
pengawasanprasarana serta
pengawasanpenyelenggaraansarana, lalu lintas
angkutan dankeselamatan
perkeretapian
Peningkatan Prasarana1. Pelaksanaan Peningkatanan Prasarana
Perekeretapian
Pengawasan Prasarana2. Pelaksanaan pengawasan
penyelenggaraan perkeretapian
Pengawasanpenyelenggaraan sarana
3. Pelaksanaan pengawasanpenyelenggaraan sarana lalu lintasdan angkatan kereta api.
Pengawasanpenyelenggaraan lalu lintasangkutan
4. Pelaksanaan pengawasankeselamatan lalu lintas dan angkutankereta api.
Pengawasan keselamatanperkeretaapian
5. Pelaksanaan pemantauan kelaikanprasarana dan sarana perkeretapian
6. Pelaksanaan pencegahan danpenindakan pelanggaran perundang-undangan di bidang perkeretapian
7. Pelaksanaan analisis dan penanganankecelakaan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan
8. Pengelolaan urusan tata usaha, rumahtangga kepegawaian, keuanganhukum dan hubungan masyarakat.
Peraturan Mentri Perhubungan nomor 63 tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Teknik Perkeretaapian mengatur bahwa Balai Teknik Perkeretapian Wilayah Sumatera Bagian Utara
merupakan Balai Teknik Kelasi II di Medan. Organisasi Balai Teknik kelas II terdiri atas:
1. Subbagian Tata Usaha
2. Seksi Prasarana Perkeretapian
3. Seksi Lalu Lintas, Sarana dan Keselamatan Perkereapian
4. Kelompok Jabatan Fungsional
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-11BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Masing-masing Seksi Organisasi memiliki Tugas pokok dan fungsi yang diuraikan sebagai berikut:
A. Seksi Prasarana Perkeretapian
Tugas pokok dan fungsi pengawasan dan peningkatan di bidang Prasarana meliputi:
a. Mengkoordisakian bahan pelaksanaan pembangunan prasarana perkereapian.
b. Mengkoordinasikan bahan pelaksanaan pemeriksaan kelaikan prasarana perkeretapian
c. Mengkoordinasikan bahan pengawasan prasarana perkeretapian
d. Mengkoordinasikan bahan pengelolaan logisitik material dan peralatan kerja
e. Mengkoordinasikan bahan pengawasan pelaksanaan pembangunan prasarana perkereapian
f. Mengkoordinasikan bahan rehabilitasi dan perbaikan sarana perkereapian
g. Mengkoordinasikan bahan pengawasan pelaksanaan IMO dan TAC
h. Mengkoordinasikan bahan pengawasan sertifikasi kelaikan prasarana perkeretapian
i. Mengkoordinasikan bahan pengawasan pemanfaatan aset p’rasarana perkeretapian.
B. Seksi lalu Lintas, Sarana, dan Keselamatan Perkereapian
Tugas pokok dan fungsi pengawasan terhadap penyelenggaraan lalu lintas, sarana dan keselamatan
perkeretaapian meliputi:
a. Menyelia penyusunan bahan pengawasan kelaikan sarana
b. Menyelia penyusunan bahan pengawasan sertifikasi kelaikan sarana perkereapian
c. Menyelia penyusunan bahan pengawasan penataan jaringan jalur kereta api
d. Menyelia penyusunan bahan pengawasan jaringan jalur KA yang beroperasi dan tidak
beroperasi.
e. Menyelia penyusuan bahan pengawasan pengoperasian sarana
f. Menyelia penyusunan bahan pengawasan pengembangan usaha
g. Menyelia penyusunan bahan pengawasan PSO dan angkutan perintis
h. Menyelia penyusunan bahan kegiatan analisis dan penelaahan permasalahan-permaslahan
hukum serta dasar legalitas kebijakan pembangunan perkeretapian
i. Menyelia penyusunan bahan pengawasan melaksanakan analisis dan penanganan kecelakaan
j. Menyelia penyusunan bahan pengawasan pelaksanaan kegiatan peningkatan keselamatan
perkeretaapian
k. Menyelia penyusunan bahan pengawasan pelaksanaan identifikasi daerah rawan kecelakaan
dan bencana alam
l. Menyelia oenyuusunan bahan pengawasan pelaksanaan identifikasi derah rawan kecelakaan
dan bencana alam
m. Menyelia penyusunan bahan pengawasan keselematan diperlintasan sebidang.
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-12BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
C. Sub Bidang Ketatausahaan, Kepegawaian, Kerumahtanggan dan Kehumasan
a. Menyiapkan bahan pengelolaan urusan administrasi surat menyurat
b. Menyiapkan bahan pengelolaan urusan rumah tangga dan umum
c. Menyiapkan bahan pengelolaan kepegawaian
d. Menyiapkan bahan pengelalaan keuangan
e. Menyiapkan bahan pengelolaan hukum dan hubungan masyarakat
f. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran
g. Menyiapkan bahan pengelolaan data dan informasi
1.1.5 Posisi Dokumen Renstra Balai Teknik Perkeretaapian 2020-2024
Rencana Strategis (Renstra) merupakan tindak lanjut dari Keputusan Menteri Perhubungan Nomor
KP. 430 Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Kementrian Perhubungan tahun 2015-2019. Pedoman
dalam Penyusunan Renstra Kementerian Perhubungan, adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) ditetapkan dengan Peraturan Presiden. Dari Renstra Ditjen Perkeretaapian dilanjutkan
dengan Rancangan Renstra BTPSBU selanjutnya menjadi Renstra BTPSBU.
Rancangan Renstra BTPSBU ditetapkan menjadi Renstra BTPSBU dengan Peraturan Pimpinan
BTPSBU (Kepala Balai), dan disampaikan kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
Maksud Renstra Balai Teknik Perkeretaapian 2020-2024 adanya Dokumen Rencana Strategis
sebagai acuan kinerja yang tersusun dalam program dan rencana anggaran. Tujuannya untuk :
1. Melaksanakan Fungsi dan tugas Balai Teknik Perkeretapian Wilayah Sumatera Bagian Utara
sebagai pelaksana pembangunan dan pengembang bidang transportasi perkeretapian
Sumbagut yang terarah dan bekesinambungan terkait Rencana Induk Penyelenggaraan
Perkeretapian Nasional dan Daerah
2. Inventarisasi peraturan perundang-undangan dan peraturan pemerintah terkait Rencana Induk
Penyelenggaraan Perkeretapian Nasional dan Daerah
3. Merumuskan arah kebijakan dan langkah-langkah strategis dalam rangka pengembangan
transportasi perkeretapian
4. Menyusun rencana kebutuhan prasarana dan sarana perkeretapian
Keluaran dari Renstra adalah Studi/Kajian/Norma/Pedoman/kriteria/Prosedur sebagai Rencana Strategis
bidang Transportasi dan Pembangunan KA di lingkungan Balai Teknik Perkeretapian Wilayah Sumatera
Bagian Utara tahun anggaran 2020-2024.
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-13BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Gambar 1. 4 Kedudukan Resntra BTP Sumbagut dalam Agenda Pembangunan Nasional
1.1.6 Evaluasi Pencapaian Pembangunan Perkeretaapian Tahun 2015-2019
Periode pembangunan 2015-2019 merupakan periode pembangunan jangka menengah tahap III
dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP) 2005-2025 sekaligus merupakan periode
tahap II dalam pembangunan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional 2010-2030 (RIPNAS).
Pencapaian bidang perkeretaapian adalah terdiri dari pencapaian pada Konektivitas, peningkatan
pelayanan dan keselamatan pada jangka waktu 2015-2019. Target pembangunan jalur kereta api sesuai
RPJMN adalah sepanjang 3.258 Km’sp merupakan target pembangunan nasional, dimana pembangunan
jalur kereta api termauk dalam sasaran pokok RPJMN 2015-2019. Dalam Review renstra Bidang
Perkerataapian 2015- 2019 target pembangunan disesuaikan menjadi 1.349,7 Km’sp.
Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara dalam tahun anggaran 2015-2019 telah melakukan
berbagai perubahan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kedudukannya. Dari data aset, perkembangan
capaian aset tranportasi perkeretaapian di Sumatera Bagian Utara pada tahun 2015-2019 diuraikan dalam
tabel 1.6 dibawah ini:
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-14BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Tabel 1.7 Pencapaian Aset Transportasi Perkeretaapian Tahun 2015-2019
No kode Kegiatan SatuanPencapaian Per Tahun
2015 2016 2017 2018 2019131111
TANAH M2 1.212.330 1.306.102 2.516.926 2.544.068 2.753.5842.01.01.02.003 Tanah Bangunan Gudang
M2 9.708 9.708 9.708 9.708 36.3872.01.01.02.004 Tanah Bangunan Stasiun
Kereta Api M2 5.235 5.235 5.235 5.235 5.2352.01.01.04.001 Tanah Bangunan Kantor
Pemerintah M2 5.185 5.185 7.701 7.724 7.7242.01.01.04.025 Tanah Bangunan Perawatan
Kereta Api (Depo) M2 1.469 1.469 1.469 1.469 1.4692.01.03.07.007 Tanah Untuk Jalan Kereta
Api/Lori M2 1.190.733 1.284.505 2.492.813 2.519.932 2.702.769132111 PERALATAN DAN MESIN
Unit 314 444 608 608 608133111 GEDUNG DAN BANGUNAN
Unit 176 177 185 186 1104.01.01.01.001 Bangunan Gedung Kantor
Permanen Unit 2 2 5 5 94.01.01.02.001 Bangunan Gudang Tertutup
Permanen Unit 1 1 2 2 14.01.01.02.004 Bangunan Gudang Terbuka
Permanen Unit 1 1 2 2 14.01.01.03.001 Bangunan Bengkel/Hanggar
Permanen Unit 1 1 1 1 1/ Bangunan Depo Kereta Api
Unit 1 1 1 1 14.01.01.02.999 Bangunan Gudang Lainnya
Unit 0 0 1 1 1134111 JALAN DAN JEMBATAN M2 0 358,168 358,177 674,746 681,826134113 JARINGAN
Unit - 20 20 20 20Sumber : Data Aset Balai Perkeretaapian Sumbagut
Perkembangan capaian pembangunan tranportasi perkeretaapian di Sumatera Bagian Utara pada tahun
2015-2019 diuraikan dalam tabel dibawah ini:
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-15BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Tabel 1.8 Capaian Pembangunan Transportasi Perkeretapian Tahun 2015-2019di Sumatera Bagian Utara
No Kegiatan Satuan Pencapaian per tahun2015 2016 2017 2018 2019
1
Peningkatan/ Rehabilitasi JalanKA
Km’sp
15,2 105,5
Pembangunan Jalur KA Baru(Termasuk Jalur Ganda danReaktivasi )
111,6 9,6 113,4 16,7 10,8
2 Peningkatan jumlah Stasiun Unit 0 0 1 12 143 Rute Kereta api Perintis Trayek 0 1 0 0 04 Jumlah Jembatan unit 33 32 15 1 135 Jumlah Wessel unit 0 0 0 0 16 Jumlah sistem persinyalan dan
telekomunikasiunit
0 4 8 11 17
Sumber : Data diolah
Perkembangan capaian bidang pelayanan dan keselamatan tranportasi perkeretaapian di Sumatera
Bagian Utara pada tahun 2015-2019 diuraikan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 1.9 Capaian Pelayanan dan Keselamatan Transportasi Perkeretapian Tahun 2015-2019di Sumatera Bagian Utara
No Kegiatan Pencapaian per tahun2015 2016 2017 2018 2019
1 Angkutan Perintis 1 1 1 1 12 Ontime Perfomance
kedatangan Penumpang99 96,7 97 97,76 Belum
Ada3 Ontime perfomance
kedatangan Angkutan Barang79 87 74 96,26 Belum
ada4 Kejadian Kecelakaan transport
KAn/a n/a n/a 53 61
5 Menurunnya jumlahpengamanan.penanganangperlintasan sebidang
n/a n/a n/a 372 Belumada
6 Jumlah gangguan keamananpada pelayanan jasa KA
n/a n/a n/a 95 70
Sumber : Data diolah
Mengacu pada pembagian pencapaian pembangunan perkeretaapian yang direnanakan dalam
Review Rencana Strategis Bidang Perkeretaapian tahun 2015-2019, pembangunan kereta api terdiri dari
Pencapaian pada konektifitas, kapasitas peningkatan pelayanan dan keselamatan.
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-16BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
1.1.7 Capaian Konektivitas
Pembangunan Prasarana kereta api dalam bidang pencapaian konektifitas ditunjukkan dengan
panjang Kereta api yang terbangun, jumlah stasiun dan moda share.
Total panjang jalur Kereta api terbangun di Sumatera Bagian Utara adalah 530, 603 Km’sp pada tahun
2019. Jumlah tersebut meningkat sepanjang 1.065,506 Km’sp dari panjang jalur kereta api tahun 2015
sebesar 3,57.903 Km’sp. Peningkatan capaian penjang jalur Kereta Api yang terbangun dapat dilihat dalam
grafik 3.1 dibawah ini:
Gambar 1.5 Panjang jalur KA Terbangun (Km’sp)Sumber : Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara
Pembangunan Stasiun Baru, sesuai dengan peningkatan panjang jalur Kereta api terbangun di Sumatera
Bagian Utara. Peningkatan capaian Stasiun Kereta Api yang terbangun dapat dilihat dalam grafik 3.2
dibawah ini:
Gambar 1.6 Jumlah Stasiun Baru DibangunSumber : Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara
STASIUN BARU DIBANGUN9
10 0 0
T A H U N 2 0 1 5 T A H U N 2 0 1 6 T A H U N 2 0 1 7 T A H U N 2 0 1 8 T A H U N 2 0 1 9
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-17BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Gambar 1.7 Jumlah Stasiun ReaktifasiSumber : Divre I Sumatera Utara
Total Jumlah Stasiun KA di wilayah Sumbagut adalah 70 Stasiun. Berikut daftar nama Stasiun dalam lingkup
Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara.
Tabel 1.10 Daftar Nama Stasiun dalam lingkup Balai Perkertetaapian Sumatera Bagian utara
No Provinsi Nama Stasiun Status Bangunan Keterangan1
Provinsi Aceh
Stasiun Bireuen Tidak Beroperasi SPBU PLN
2 Stasiun Matang Glumpang Dua Tidak Beroperasi Jalur Reaktivasi
3 Stasiun Kutablang Tidak Beroperasi Proses PerpanjanganJalur
4 Stasiun Geurugok Tidak Beroperasi Proses PerpanjanganJalur
5 Stasiun Krueng Mane Beroperasi Beroperasi
6 Stasiun Bungkaih Beroperasi Beroperasi
7 Stasiun Krueng Geukueh Beroperasi Beroperasi
8 Stasiun Paloh Tidak Beroperasi Akses Jalan Warga
9 Stasiun Lhokseumawe Tidak Beroperasi Akses Jalan Warga
10
Provinsi SumateraUtara
Stasiun Sei Liput Tidak Beroperasi Relokasi Jalur KA
11 Stasiun Karang Jadi Tidak Beroperasi Jalur Reaktivasi
12 Stasiun Halaban Tidak Beroperasi Jalur Reaktivasi
13 Stasiun Sirah Tidak Beroperasi Jalur Reaktivasi
14 Stasiun Besitang Tidak Beroperasi Tindak Lanjut Pengujian
15 Stasiun Pangkalan Brandan Tidak Beroperasi Tindak Lanjut Pengujian
16 Stasiun Gebang Tidak Beroperasi Tindak Lanjut Pengujian
17 Stasiun Tanjung Pura Tidak Beroperasi Tindak Lanjut Pengujian
18 Stasiun Tanjung Selamat Tidak Beroperasi Tindak Lanjut Pengujian
19 Stasiun Stabat Tidak Beroperasi Tindak Lanjut Pengujian
STASIUN REAKTIFASI14
10
3 3
Belum ada
T A H U N 2 0 1 5 T A H U N 2 0 1 6 T A H U N 2 0 1 7 T A H U N 2 0 1 8 T A H U N 2 0 1 9
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-18BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
No Provinsi Nama Stasiun Status Bangunan Keterangan
Provinsi SumateraUtara
20 Stasiun Kuala Bingei Tidak Beroperasi Tindak LanjutPengujiuan
21 Stasiun Binjai Beroperasi Beroperasi22 Stasiun Medan Beroperasi Beroperasi23 Stasiun Pelabuhan Belawan Beroperasi Beroperasi24 Stasiun Belawan Beroperasi Beroperasi25 Stasiun Gabion Belawan Beroperasi Beroperasi26 Stasiun Labuhan Beroperasi Beroperasi27 Stasiun Titipapan Beroperasi Beroperasi28 Stasiun Pulo Brayan Beroperasi Beroperasi29 Stasiun Bandar Khalifah Beroperasi Beroperasi30 Stasiun Batang Kuis Beroperasi Beroperasi31 Stasiun Araskabu Beroperasi Beroperasi32 Stasiun Kualanamu Beroperasi Beroperasi33 Stasiun Lubuk Pakam Beroperasi Beroperasi34 Stasiun Lidah Tanah Beroperasi Beroperasi35 Stasiun Perbaungan Beroperasi Beroperasi36 Stasiun Teluk Mengkudu Beroperasi Beroperasi37 Stasiun Rampah Beroperasi Beroperasi38 Stasiun Bamban Beroperasi Beroperasi39 Stasiun Rambutan Beroperasi Beroperasi40 Stasiun Tebing Tinggi Beroperasi Beroperasi41 Stasiun Laut Tador Beroperasi Beroperasi42 Stasiun Baja Lingge Beroperasi Beroperasi43 Stasiun Dolok Melangir Beroperasi Beroperasi44 Stasiun Siantar Beroperasi Beroperasi45 Stasiun Bandar Tinggi Beroperasi Beroperasi46 Stasiun Kuala Tanjung Beroperasi Beroperasi47 Stasiun Bandar Tinggi Beroperasi Beroperasi48 Stasiun Bahlias Beroperasi Beroperasi49 Stasiun Perlanaan Beroperasi Beroperasi50 Stasiun Gunung Bayu Beroperasi Beroperasi51 Stasiun Sei Mangkei Beroperasi Beroperasi52 Stasiun Lima Puluh Beroperasi Beroperasi53 Stasiun Dusun Beroperasi Beroperasi54 Stasiun Sei Bejangkar Beroperasi Beroperasi55 Stasiun Bunut Beroperasi Beroperasi56 Stasiun Tanjung Balai Beroperasi Beroperasi57 Stasiun Kisaran Beroperasi Beroperasi58 Stasiun Sentang Beroperasi Beroperasi
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-19BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
No Provinsi Nama Stasiun Status Bangunan Keterangan59
Provinsi SumateraUtara
Stasiun Henglo Beroperasi Beroperasi60 Stasiun Teluk Dalam Beroperasi Beroperasi61 Stasiun Pulo Raja Beroperasi Beroperasi62 Stasiun Aek Loba Beroperasi Beroperasi63 Stasiun Mambang Muda Beroperasi Beroperasi64 Stasiun Situngir Beroperasi Beroperasi65 Stasiun Pamingke Beroperasi Beroperasi66 Stasiun Padang Halaban Beroperasi Beroperasi67 Stasiun Merbau Beroperasi Beroperasi68 Stasiun Rantau Perapat Beroperasi Beroperasi69 Stasiun Aek Nabara Tidak Beroperasi Switch Over70 Stasiun Urung Kompas Tidak Beroperasi Switch Over71 Stasiun Pondok S2 Tidak Beroperasi Switch Over72 Stasiun Pondok S6 Tidak Beroperasi Switch Over
Sumber : BTP Sumbagut
1.1.8 Capaian konektivitas dengan Moda transpotasi lain
Moda transportasi mengalami peningkatan dengan terhubungnya Kereta api dengan Bandara
Internasional Kuala Namo di Kota Medan dan Pelabuhan Kuala Tanjung di kabupaten Batu Bara.
Peningkatan moda share tersebut ditunjukkan peningkatan capaian layanan Kereta Api.
1.1.9 Capaian Kapasitas Prasarana
Peningkatan pembangunan kapasitas Prasarana Transportasi KA dalam tahun 2015 sampai 2017
belum memiliki pendataan. Jumlah dan jenis prasrana Jembatan tersedia sebanyak 304 unit terdiri dari
jenis jembatan baja, Beton, dan Box Culvert. Data jumlah wesel tahun 2018 sebanyak 239 dan tidak ada
peningkatan jumlah di tahun 2019.
Tabel 1.11 Capaian Kapasitas Prasarana
Jenis Prasarana satuanTahun tersedia
2015 2016 2017 2018 2019a. Jembatan unit N/A N/A N/A 304 304
- Jembatan Baja unit N/A N/A N/A 40 40- Jembatan Beton unit N/A N/A N/A 25 25- Jembatan Box Culvert unit N/A N/A N/A 239 239
b. wesel unit N/A N/A N/A 329 329c. Sistem Persinyalan danTelekomunikasi unit N/A N/A N/A N/A 69
Jumlah Penumpang KAPSO unit N/A N/A N/A N/A 3073
Jumlah lintasan Kereta Api perintis yang tersedia ada 1 jalur yaitu Kereta api Cut Meutia di provinsi NAD.
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-20BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
1.1.10 Capaian Pelayanan KA
Pelayanan kereta api diukur berdasarkan peningkatan jumlah penumpang dan angkutan barang dan
ketepatan waktu layanan (ontime perfomance).
1. Jumlah Penumpang
Jumlah penumpang Kereta api mengalami peningkatan setiap tahunnya. Terutama pelayanan
kereta api di Provinsi Sumatera Utara. Pelayanan kereta api di Riau belum ada, dan pelayanan kereta api
di Aceh masih tahap pembangunan dan kereta api perintis di Lhoksumawe.
Pada tahun 2015 jumlah penumpang sebanyak 3.039.108 penumpang, tahun 2016 sebanyak
6.321.219 penumpang, tahun 2017 sebanyak 6.522.456 penumpang, tahun 2018 sebanyak 7.917.659
penumpang, tahun 2019 sebanyak 8.022.425 penumpang. Rata-rata peningkatan penumpang bervariasi.
Diperkirakan dengan beroperasinya layanan kereta api di stasiun yang baru terbangun, jumlah
penumpang akan meningkat signifikan. Peningkatan jumlah penumpang dapat dilihat pada gambar
berikut:
Prov NAD Persentase NAD SUMUT Persentase SUMUT RIAUTahun 2015 - 3.039.108 0Tahun 2016 n/a 6.321.219 108,00% 0Tahun 2017 55.139 6.467.317 2,31% 0Tahun 2018 39.453 -28,45% 7.878.206 21,82% 0Tahun 2019 40.566 2,82% 7.981.859 1,32% 0
Gambar 1.8 Jumlah Penumpang KA
- 1,000,000 2,000,000 3,000,000 4,000,000 5,000,000 6,000,000 7,000,000 8,000,000 9,000,000
2015 2016 2017 2018 2019
JUMLAH PENUMPANG KA (ORG)
jumlah pnp
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-21BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
2. Jumlah Angkutan Barang
Jumlah Angkutan Barang melalui Kereta api mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun
2015 jumlah penumpang sebanyak 591.509 Ton, tahun 2016 sebanyak 650.924 Ton, tahun 2017 sebanyak
777.143 Ton, tahun 2018 sebanyak 835.652 Ton.
Rata-rata peningkatan angkutan barang bervariasi.tahun 2016 naik 10,04% dibandingkan tahun
2015. Tahun 2017 persetasi peningkatan sebesar 19,34% dan tahun 2018 persentasi peningkatan hanya
7,53%. Rata-rata peningkata setiap tahun adalah :
Jenis komoditi yang diangkut adalah : Minyak SawIt, Lateks, BBM, BHP (barang Penumpang).
Gambar 1.9 Volume Angkutan Barang 2015-2018Sumber : Divre I Sumatera Utara
3. Ontime performance layanan Kereta api Penumpang.
Ketepatan waktu layanan kerta api Penumpang (Ontime Perfrmance) mengalami peningkatan
setiap tahunnya. Pada tahun 2015 jumlah penumpang sebanyak 591.509 Ton, tahun 2016 sebanyak
650.924 Ton, tahun 2017 sebanyak 777.143 Ton, tahun 2018 sebanyak 835.652 Ton.
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-22BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Gambar 1.10 Kinerja Pelayanan KA Penumpang Tahun 2015-2018Sumber : Divre I Sumatera Utara
Gambar 1.11 Kinerja Pelayanan KA Barang Tahun 2015-2018Sumber : Divre I Sumatera Utara
1.1.11 Capaian Keselamatan dan Keamanan
Capaian keselamatan dan Keamanan diukur dari jumlah kejadiaan kecelakaan dan gangguan
keamanan. Jumlah kejadian kecelakaan Kereta api diperoleh data dua tehun terakhir dan mengalami
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-23BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
peningkatan Pada tahun 2018 terdapat 53 kejadian kecelakaan dan pada tahun 2019 meningkat sebanyak
61 kecelakaan.
Gambar 1.12 Kejadian Kecelakaan Transportasi KASumber : Divre I Sumatera Utara
Jumlah gangguan keamanan transportasi Kereta api diperoleh data dua tehun terakhir dan mengalami
penurunan. Pada tahun 2018 terdapat 95 kejadian gangguan dan pada tahun 2019 terdapat 70 gangguan
keamanan.
Gambar 1.13 Jumlah Gangguan KemanananSumber : Divre I Sumatera Utara
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-24BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
1.1.12 Realisasi Kinerja Keuangan
Gambar 1.14 Grafik Realisasi dan Persentasi Keuangan 2015-2019Sumber : Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-25BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
1.1.13 Evaluasi Kinerja Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara
Balai Perkerataapian Sumatera Bagian Utara belum memiliki Rencana Strategis yang terukur
dengan indikator outcome. Dalam Renstra ini, pengukuran Evaluasi Kinerja Balai Perkerataapian
Sumatera Bagian Utara menggunakan Indikator Kinerja Utama Revieu Renstra Kementrian Perhubungan
Direkotorat Jendral Perkerataapian tahun 2015-2019.
Tabel 1.12 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-1 PenyelenggaraanPerkeretaapian sesuai dengan Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019
Sasaran 1 : Terwujudnya KONEKTIVITAS Jaringan KA Sumbagut
IK Indikator Kinerja Utama Satuan Tahun2015
Tahun2016
Tahun2017
Tahun2018
Tahun2019
IK 1 Rasio Konektifvias JaringanKA Sumbagutbertambahnya Stasiun/Balai Yasa unit 62 62 63 63 72
terbangunnya jalur KA km'sp 357,903 362,703 362,703 368,697 530,603Sumber: data diolah dari Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019, Divre I PT.KAI
Tabel 1.13 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-2 PenyelenggaraanPerkeretaapian sesuai dengan Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019
Sasaran 2 : Terwujudnya pelayanan Transportasi Kereta Api yang Handal, Berdaya Saing dan MemberikanNilai tambah
IK Indikator Kinerja Utama Satuan Tahun 2015 Tahun2016
Tahun2017
Tahun2018
Tahun2019
1 Modal Share AngkutanPenumpang penumpang 3039108 6321219 6522455 7917658 8022424
2 Modal Share AngkutanBarang Ton 612.300 655.606 788.984 835.655 1.315.835
Sumber: data diolah dari Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019, Divre I PT.KAI
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-26BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Tabel 1.14 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-3 PenyelenggaraanPerkeretaapian sesuai denga Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019
Sasaran 3 : Meningkatnya Keselamatan dan Keamanan transportasi Kereta Api
IK Indikator Kinerja Utama Satuan Tahun2015
Tahun2016
Tahun2017
Tahun2018
Tahun2019
I Rasio Kejadian Kecelakaantransportasi KA kejadian N/A N/A N/A 53 61
Menurunnya Jumlahpengamanan/penangananPerlintasan Sebidang
unit N/A N/A N/A 372 Belumada
Jumlah gangguankeamanan pada pelayananjasa KA
Kejadian N/A N/A N/A 95 70
Sumber: data diolah dari Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019, Divre I PT.KAI
Tabel 1.15 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-4 PenyelenggaraanPerkeretaapian sesuai denga Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019
Sasaran 4: Meningkatnya Kinerja Pelayanan Sarana dan Prasana Transpotasi Kereta Api
IK Indikator Kinerja Utama Satuan Tahun2015
Tahun2016
Tahun2017
Tahun2018
Tahun2019
Ketepatan BerangkatPenumpang % 99 96,87 97 97,76 Belum
adaKetepatan BerangkatBarang % 79 87 74 96,26 Belum
adaPersentasi Penurutnan gasRumah Kaca dari subsektorKA
% Belumada
Belumada
Belumada
Belumada
Belumada
Sumber: data diolah dari Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019, Divre I PT.KAI
Tabel 1.16 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-5 PenyelenggaraanPerkeretaapian sesuai denga Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019
Sasaran 5: Meningkatnya Kapasitas Sarana dan Prasarana Transportasi Kereta Api
Indikator KinerjaUtama
Satuan Tahun
2015Tahun2016
Tahun2017
Tahun2018
Tahun2019
Terbangunnya jalur KA km'sp 357,903 362,703 362,703 368,697 530,603Ketepatan BerangkatBarang % 79 87 74 96,26 Belum
adaJumlah Penumpang KAPSO
orang 2.827.407
3.327.854
3.997.473
4.238.640
N/A
Sumber: data diolah dari Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019, Divre I PT.KAI
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-27BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Tabel 1.17 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-6 dan ke-7 PenyelenggaraanPerkeretaapian sesuai denga Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019
Sasaran 6: Terlaksananya Perumusan Regulasi dan Keibjakan dalam PenyelenggaranPerkeretaapian
Sasaran 7 : Meningkatnya peran Badan Usaha dan Pemerintah Daerah dalam ProgramPembangunan Perkertaapian dengan skema pendanaan alternatif
Indikator Kinerja Utama Satuan Tahun2015
Tahun2016
Tahun2017
Tahun2018
Tahun2019
Bukan wilayah kerja BTP Sumbagut
Sumber: data diolah dari Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019, Divre I PT.KAI
Tabel 1.18 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-8 PenyelenggaraanPerkeretaapian sesuai denga Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019
Sasaran 8: Tersedianya SDM Direktorat Jendra Perkeretaapian yang Kompeten dan Profesional
Indikator Kinerja Utama Satuan Tahun2015
Tahun2016
Tahun2017
Tahun2018
Tahun2019
Jumlah SDM BTPSumbagut orang N/A N/A N/A 94 94
Sumber: data diolah dari Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019, BTP Sumbagut
Tabel 1.19 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-9 PenyelenggaraanPerkeretaapian sesuai denga Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019
Sasaran 9: Tersedianya SDM Direktorat Jendra Perkeretaapian yang Kompeten dan Profesional
Indikator KinerjaUtama Satuan Tahun
2015Tahun2016
Tahun2017
Tahun2018
Tahun2019
Persentasi RealisasiAnggaran % 79,63% 51,86% 88,78% 90,18%
Belumada
Sumber: data diolah dari Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019, BTP Sumbagut
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-28BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Dari hasil evaluasi terhadap hasil pencapaian sasaran kinerja dan IKU dapat disimpulkan bahwa:
1. Sasaran 1 : Terwujudnya konektivitas Jaringan KA Sumbagut
Konektivitas dalam skala nasional ditargetkan sebesar 0,28. Target ini secara nasional tidak tercapai
salah satu penyebabnya karena belum terhubungnya Pelabuhan Kuala Tanjung.
Di Sumatera utara target secara nasional adalah terhubungnya Banda Aceh sampai Pekanbaru. Rasio
konektivitas antar wilayah dihitung dari jumlah wilayah yang terhubung pada tahun berjalan dibagi
jumlah wilayah terhubung jaringan kereta api sesuai RIPNAS. Berdasarkan perhitungan tersebut, dari
tiga provinsi yang ditargetkan terhubung masih terbatas satu provinsi. Rasio konektifitas di Sumatera
Bagian Utara adalah 0,33.
2. Sasaran 2 : Terwujudnya pelayanan Transportasi Kereta Api yang Handal, Berdaya Saing dan
Memberikan Nilai tambah Modal share penumpang Kereta api dalam target nasional sebesar 4%.
3. Realisasi di Sumatera Bagian utara sebesar 4.199.071 penumpang dan barang sebesar. Modal share
penumpang dan barang di Sumatera Utara tidak dapat dihitung.
4. Sasaran 3 : Meningkatnya Keselamatan dan Keamanan transportasi Kereta Api Rasio gangguankeamanan pada pelayanan jasa transportasi kereta api memiliki target 10,7 kejadian gangguan /1 jutaKM. Realisasi di tahun 2019 sebesar 70 kejadian/530,603 Km’sp masih memenuhi target nasional.
5. Sasaran 4: Meningkatnya Kinerja Pelayanan Sarana dan Prasana Transpotasi Kereta Api
Persentasi capaian on time perfomanc (OTP) transportasi kereta api mimiliki target 65% secara
nasional. Di Sumatera Bagian Utara OTP mencapai diatas 90% untuk kereta api penumpang, dan
diatas 70% untuk kereta api barang. Namun adanya penurunan OTP pada tahun 2017 dimana OTP
berada di target 63% perlu dianalisis lebih lanjut.
Wilayah perkotaan yang tersedia layanan angkutan kereta api memiliki target 20% secara nasional.
Untuk wilayah Sumatera Utara ditarget dengan tersedianya layanan kereta api di Kota Medan. Target
ini diupayakan tercapai di tahun 2019-2024.
6. Sasaran 5: Meningkatnya Kapasitas Sarana dan Prasarana Transportasi Kereta Api
Persentase peningkatan penyediaan tempat duduk kereta api PSO dan perintis memiliki target
15,53%. Dalam lingkup wilayah Sumatera Bagian Utara ketersedaaan KA perintis di Cut Meutia Aceh,
namun belum beroperasi maksimal karena berlum terhubungnya jalur kertea api ke seluruh stasiun
di Aceh.
7. Sasaran 6: Terlaksananya Perumusan Regulasi dan Keibjakan dalam Penyelenggaran Perkeretaapian
bukan lingkup kerja BTP Sumbagut sehingga tidak dapat diukur.
8. Sasaran 7 : Meningkatnya peran Badan Usaha dan Pemerintah Daerah dalam Program Pembangunan
Perkertaapian dengan skema pendanaan alternatif bukan lingkup kerja BTP Sumbagut sehingga tidak
dapat diukur.
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-29BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
9. Sasaran 8: Tersedianya SDM yang Kompeten dan Profesional
SDM dilingkup Balai perkeretaapian sebanyak 94 di tahun 2018. Dari komposisi dan lingkup kerja
dibandingkan dengan anggaran yang harus diserap, jumlah ini menunjukkan perlunya penambahan
SDM yang rasionya diukur lebih lanjut.
Komposisi Pegawai berdasarkan Golongan/kepangkatan Pegawai atau karyawan Balai Teknik
Perkeretapian Wilayah Sumatera Bagian Utara terdiri dari :
Tabel 1. 20 Komposisi Pegawai berdasarkan Golongan Kepangkatan
No. Uraian Jumlah PegawaiFebuari 2021
1. Golongan IV 12. Golongan III 233. Golongan II 164. PPNPN 79
Jumlah 119Sumber survei BTP Sumbagut 2021
Tabel 1.21 Komposisi Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Pendidikan
No. Uraian Jumlah PegawaiFebruari 2021
1. Pasca Sarjana 62. Sarjana / S-1 183. Sarjana Muda / D-3 154. SLTA / Sederajat 1
Jumlah 40
Sumber survei BTP Sumbagut 2021
Tabel 1.22 Komposisi PPNPN berdasarkan Pendidikan
No. Uraian Jumlah PPNPN1. Sarjana / S-1 382. Sarjana Muda / D-3 83. SLTA / Sederajat 324. SD / Sederajat 1
Jumlah 79
Sumber survei BTP Sumbagut 2021
10. Sasaran 9: Tersedianya SDM Direktorat Jendra Perkeretaapian yang Kompeten dan Profesional
Persentase penyerapan Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara memiliki target pencapaian
85% dengan realisasi 90,18%. Hal ini cukup baik walaupun masih tetap harus ditingkatkan.
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-30BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
1.2 Potensi dan Permasalahan
1.2.1 Permasalahan
Dalam melaksanakan program dan kegiatan untuk mencapai sasaran dan target kinerja dalam
renstra 2015-2019 , ditemukan beberapa permasalahan yang dikelompokkan seperti yang terangkum
dalam tabel 1. 24
Tabel. 1.24 Permasalahan dalam pelaksanaan rencana strategis Perkeretaapian di Sumatera Bagian
Utara
No Sasaran Permasalahan
1. Rasio Konektifitas Antar Wilayah a. Jalur KA penghubung simpul transportasi di
Pelabuhan Kuala Tanjung belum terhubung.
b. Ketersiapan Lahan
c. Tingginya Target 2030 untuk Angkutan KA Barang,
dimana target rata-ratai yang dicapai adalah 57%
setiap tahun. Hal ini tidak dapat direalisasikan jika
moda transportasi tidak terhubung dari Hulu ke Hilir
oleh Kereta api. Yaitu dari Industri ke Pelabuhan.
Skema moda sharing harus dihitung dengan tepat
sehingga KA menjadi pilihan paling ekonomis yang
dipilih oleh Industri.
d. Adanya Regulasi yang tidak direalisasikan. Seperti
Mebidangro. Hal ini perlu dikaji lebih dalam lagi
dengan melakukan studi kelayakan untuk menjawab
amanah kebijakan kawasan tersebut.
2. Meningkatnya Kinerja Balai dalam
mewujudkan Good Governance
Adanya kebutuhan peningkatan SDM
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-31BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
3. Mewujudkan peningkatan
kapasitas, aksesibilitas dan
keterpaduan dalam penyediaan
sarana dan prasana
perkeretaapian di Sumatera
Bagian utara.
Pembangunan jalur kereta api tidak mencapai target
disebabkan pembangunan jalur KA di KM.0+000 s/d
227+000 di Rantau Prapat- Kota Pinang – Duri – Dumai.
Progres pengadaan tanah antara Rantauprapat – Kota
Pinang dalam tahap penyelesaian . Untuk pengadaan
tanah antara kota pinang – batas sumut rencananya akan
dilaksanakan pada tahun 2023. Sementara untuk segmen
antara batas sumut – dumai rencananya akan
dilaksanakan setelah tahun 2024 ( menyesuaikan rencana
pekerjaan konstruksi di segmen tersebut ).
1.2.2 Potensi
Potensi yang dapat mendukung teselenggaranya program dan kegiatan untuk mencapai sasaran dantarget kinerja dalam renstra 2020-2024 , dikelompokkan seperti yang terangkum dalam tabel 1. 25
Tabel 1.25 Potensi untuk mencapai sasaran dan target kinerja dalam renstra 2020 – 2024No Aspek Potensi
1. Isu Strategis:
Membangun
Konektivitas Nasional
untuk Mencapai
Keseimbangan
Pembangunan
1. Mempercepat Pembangunan Sistem Transportasi Multimoda2. Pembangunan sarana dan prasarana serta industri transportasi
salah satunya pembangunan jalur kereta api Trans Sumatera
3. pembangunan perkeretaapian dan transportasi laut yang lebih
progresif sehingga secara bertahap terjadi perpindahan moda
dari jalan ke moda kereta api serta moda angkutan laut
4. Membuka rute baru, meningkatkan frekuensi pelayanan,
optimalisasi, dan integrase penyelenggaran subsidi angkutan
perintis dan Public Service Obligation (PSO) diperkeretaapian;
5. Pembangunan jalur kereta api Sei Mangke –Bandar Tinggi - Kuala
Tanjung, Tebing Tinggi-Siantar – Prapat (akses danau toba),
6. Mengembangkan Sarana dan Prasarana Transportasi yang
Ramah Lingkungan dan Mempertimbangkan Daya Dukung
Lingkungan melalui Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
Maupun Peningkatan Keselamatan dan Kualitas Kondisi
Lingkungan
7. Priortias jalan KA layang
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-32BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
2. Isu Strategis:
Membangun
Transportasi Umum
Massal Perkotaan
a. Pembangunan angkutan massal cepat berbasis rel/ kereta
perkotaan Pengembangan BRT di kota Medan
b. Penyediaandana subsidi/PSO yang terarah untuk
penyelenggaraan angkutan umum massal perkotaan.
b. c. Peningkatan akses terhadap angkutan umum dengan
Pembangunan Berorientasi Angkutan Transit Oriented
Demand/TOD dan pengembangan fasilitas Non Motorized;
3. Isu Strategis Bidang
Perkeretaapian
a. Isu Strategis Terkait Perlintasan Sebidang
Sesuai Undang-Undang No. 23 Tahun 2007 tentang
Perkeretaapian bahwa jalur kereta api tidak boleh sebidang
dengan jalan. Namun pada kenyataanya masih banyak ditemukan
perlintasan sebidang baik diluar kota maupun di dalam kota. Hal
tersebut menyebabkan kemacetan (terutama didalam kota)
maupun kecelakaan yang memakan korban jiwa dan materi.
Permasalahan lainnya mengenai pemeliharaan jalan pada
perlintasan sebidang ada 2 (dua) pandangan yang berbeda.
Operator KA (PT. KAI) menganggap perbaikan jalan tersebut
merupakan kewenangan Kementeraian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPERA).
b. Isu Strategis Terkait Pemisahaan Penyelenggaraan
Guna meningkatkan partisipasi masyarakat dan pihak swasta
sebagai investor dibidang perkeretaapian serta alasan
keterbatasan kemampuan pendanaan dari pemerintah, maka
dilakukan perubahan bidang perkeretaapian dengan UU No. 23
Tahun 2007 yang menetapkan 3 pilar perubahan yang prinsip,
yaitu:
(i) pengalihan dari prinsip monopoli menjadi multi operator
dalam usaha penyelenggaraan perkeretaapian;
(ii) agar dapat dipisahkannya penyelenggaraan sarana dan
prasarana perkeretaapian yang dilakukan oleh BUMN,
BUMD, dan/ atau BUMS;
(iii) meningkatkan peran Pemerintah Daerah dalam pembinaan
dan penyelenggaraan perkeretaapian sesuai lingkup
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
I-33BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
kewenangan masing-masing. Dilibatkannya Pemerintah
Provinsi maupun Kabupaten/Kota dalam perencanaan,
perancangan, pembinaan dan pengawasan, maupun
pelaksanaan Sistem Perkeretaapian Nasional
c. Isu Strategis Terkait Peranan Pemerintah Daerah
Untuk menunjang pengembangan perkeretaapian di Indonesia
diperlukan peningkatan peranan Pemerintah Daerah (Pemda) di
bidang perkeretaapian, selama ini peranan Pemda di bidang
perkeretaapian masih sangat kurang, padahal semua jalurkereta
api yang ada adalah melalui wilayah atau daerah pada
pemerintah daerah yang terkait, terdapat kesan bahwa Pemda
masih kurang banyak dilibatkan dalam kebijakan penentuan
jalur perkeretaapian nasional yang melintasi batas wilayahnya,
kemudian juga terutama dalam hal untuk melakukan investasi
membangun jalur kereta api atau mengaktifkan jalur nasional
yang sudah tidak beroperasi lagi di daerahnya Sosialisasi terkait
regulasi perkeretaapian di daerah umumnya masih sangat
kurang, terutama dikalangan pegawai dinas terkait, dan ini
terbukti dari sejumlah peraturan perundangan yang ada
mengenai perkeretaapian, pegawai di daerah hanya mengetahui
sebatas UU perkeretaapian dan peraturan pemerintah (PP) saja.
d. Isu Strategis Terkait Kelembagaan Perkeretaapian
Balai Teknik Perkeretaapian secara fungsi merupakan
representasi Ditjen Perkeretaapian yang menjalankan
sebagian fungsi teknis Ditjen Perkeretaapian. Dengan tugas
dan tanggung jawab yang strategis tersebut maka Balai Teknik
Perkeretaapian perlu lebih diperkuat dengan kuantitas dan
kualitas SDM yang sesuai dan proporsional
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
II-34BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
BAB IIVISI, MISI DAN TUJUAN
2.1 Visi Dan Misi Presiden, Serta Sasaran Pembangunan Nasional
2.1.1 Visi Dan Misi Presiden
Presiden menyampaikan visi – misi dalam RPJMN 2020 – 2024 yaitu :
1. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia
2. Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing
3. Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan
4. Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan
5. Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa
6. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya
7. Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga
8. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya
9. Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan
Arahan Presiden untuk pembangunan di Indonesia yang di-highlight oleh Bappenas sebagai
arahan Presiden dalam RPJMN 2020-2024, sebagai berikut:
1. Pembangunan SDM Menjamin kesehatan ibu hamil, bayi, balita, anak usia sekolah,
penurunan stuntingkematian ibu & bayi, peningkatan kualitas pendidikan, vokasi,
manajemen talenta, dan dukungan bagi diaspora bertalenta tinggi.
2. Pembangunan Infrastruktur Menyambung infrastruktur besar dengan kawasan-kawasan
produksi rakyat, kawasan industri kecil, kawasan ekonomi khusus, kawasan pariwisata,
kawasan persawahan, kawasan perkebunan, dan tambak-tambak perikanan.
3. Penyederhanaan Regulasi Memangkas perizinan, pungli dan hambatan investasi lainnya.
4. Reformasi Birokrasi Reformasi struktural agar lembaga semakin sederhana, semakin simpel,
semakin lincah, mindset berubah, kecepatan melayani, kecepatan memberikan izin,
efisiensi lembaga.
5. Transformasi Ekonomi Menjamin penggunaan APBN yang fokus dan tepat sasaran dalam
mendukung pertumbuhan ekonomi.
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
II-35BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
2.2. Tujuan dan Sasaran Kementerian Perhubungan
2.2.1. Tujuan Kementerian Perhubungan
Berikut merupakan tujuan Kementerian Perhubungan, antara lain:
T1. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap jasa layanan transportasi;
T2. Meningkatnya kinerja layanan transportasi;
T3. Meningkatnya keselamatan dan keamanan transportasi;
T4. Tercapainya restrukturisasi dan reformasi birokrasi di Kementerian Perhubungan;
T5. Terwujudnya penggunaan teknologi transportasi yang tepat guna, tepat sasaran dan
ramah lingkungan dalam layanan transportasi.
2.2.2. Sasaran Kementerian Perhubungan
Berikut merupakan Sasaran Strategis Kementerian Perhubungan, antara lain:
SS 1. Terwujudnya Konektivitas dan Aksesibilitas Nasional; S
SS 2. Meningkatnya Kapasitas Sarana dan Prasarana Perhubungan;
SS 3. Meningkatnya Kinerja Pelayananan Sarana dan Prasarana Perhubungan;
SS 4. Meningkatnya Level Keselamatan dan Keamanan Perhubungan;
SS 5. Meningkatnya Keterpaduan Perencanaan, Pemrograman dan Penganggaran;
SS 6. Meningkatnya Kualitas Rumusan dan Pelaksanaan Kebijakan SERTA Regulasi;
SS 7. Meningkatnya Pengendalian dan Pengawasan;
SS 8. Meningkatnya SDM yang Kompeten dan Berintegritas;
SS 9. Meningkatnya Kerja Sama Bidang Transportasi, Pengelolaan Regulasi dan Layanan Hukum,
Sarana, Prasarana dan Teknologi Informasi;
SS 10. Meningkatnya Pemanfaatan Inovasi Bidang Perhubungan.
2.3. Tujuan dan Sasaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian
2.3.1. Tujuan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian dalam
menyelenggarakan perkeretaapian nasional pada periode 2020-2024 menetapkan tujuan yang terdiri
dari 3 butir sebagai berikut:
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
II-36BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Meningkatkan Konektivitas dan Keterpaduan Moda Transportasi dengan Jaringan Kereta Api.
1. Meningkatkan Keselamatan dan Keamanan Transportasi Kereta Api.
2. Meningkatkan Kinerja Pelayanan Dengan SDM yang Kompeten untuk Meningkatkan
Produktivitas di Bidang Perkeretaapian.
3. Meningkatkan Kinerja Pelayanan Dengan SDM yang Kompeten untuk Meningkatkan
Produktivitas di Bidang Perkeretaapian.
2.4 Sasaran Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara tahun 2020-2024
Rumusan mengenai tujuan dan sasaran dari program penyelenggaraan perkeretaapian yang
dilaksanakan oleh Sasaran Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara tahun 2020-
2024 disampaikan sebagai berikut. Tujuan berikut dengan sasaran tersebut sudah merepresentasikan
indikasi mengenai pencapaian visi Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara tahun
2020-2024 berikut dengan pemenuhan kondisi dan persyaratannya.
Visi:
Akselerasi Tepat, Aman dan Terukur dalam Membangun Kereta Api Trans-Sumatera.
Misi
1. Mewujudkan Pelayanan Prasarana Dan Sarana Perkeretaapian Yang Tepat, Aman Dan
Terukur.
2. Mewujudkan Perkeretaapian Trans Sumatera Yang Memenuhi Target Transportasi Nasional
2030
3. Mewujudkan Penyelenggaraan Perkeretaapian Trans Sumatera Yang Menerapkan Prinsip-
Prinsip "good governance"
Tujuan
1. Peningkatan konektivitas dan pelayanan jaringan transportasi kereta api
2. Peningkatan pemenuhan standar keselamatan, keamanan, dan kinerja pengendalian
transportasi kereta api
3. Peningkatan kinerja pelayanan transportasi kereta api
4. Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana transportasi kereta api
5. Peningkatan kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi dan transformasi kelembagaan
perkeretaapian
Sasaran Program:
1. Terwujudnya KONEKTIVITAS jaringan perkeretaapian Sumbagut
2. Sinergisitas kebutuhan Industri dan Perkembangan Kota
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
II-37BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
3. Peningkatan Keselamatan dan Keamanan Transpotasi KA
4. KINERJA PELAYANAN sarana dan prasarana transpotasi KA yang Handal
5. Peningkatan KAPASITAS sarana dan Prasarana Transportasi KA
6. TERUKURNYA capaian perencanaan
7. Terwujudnya GOOD GOVERNANCE & CLEAN GOVERMENT
Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Utama
PERPECTIVE TUJUAN Sasaran Strategis Indikator Kinerja UtamaStakeholderPerpective
T.1.Peningkatankonektivitasdan pelayananjaringantransportasikereta api
SP1
TerwujudnyaKONEKTIVITASjaringanperkeretaapianSumbagut
IK1Rasio Konektivitas AntarWilayah
IK2Modal share angkutanpenumpang KA
IK3Modal share angkutanBarang KA
SP2 SinergitasKebijakan/Regulasi IK4
Tersedianya layananangkutan KA perkotaan
IK5Persentasi kemudahanpengadaan tanah
CostumerPerspective
T.2 Peningkatanpemenuhanstandarkeselamatan,keamanan, dankinerjapengendaliantransportasikereta api
SP3
TercapainyaKeselamatan danKeamananTranspotasi KA
Rasio Kejadian kecelakaanIK6 KA (rate of accident)
IK7
Rasio ganggunankeamanan dan pelayananjasa KA
T.3 Peningkatankinerjapelayanantransportasikereta api
SP4
KINERJA PELAYANANsarana dan prasaranatranspotasi KA yangHandal
Persentasi capaian On timeIK8 perfomance (OTP)
Persentasi penurunan gasrumah kaca dari subsektor
IK9 KAT.4 PeningkatankapasitasSarana danprasaranatransportasikereta api
SP5
PeningkatanKAPASITAS sarana danPrasaranaTransportasi KA
persentasi peningkatanIK10 panjang jalur KA terbangun
IK11
Persentasi penyediaantempat duduk KA PSO danPerintis
InternalBusiness
T.5 Peningkatankemajuanpelaksanaanreformasibirokrasi dantransformasikelembagaanperkeretaapian
SP6
TERUKURNYA capaianperencanaan IK12
persentasi pelaksanaanRenstra
Learn andGrowthPerpective
SP7
Terwujudnya GOODGOVERNANCE &CLEAN GOVERMENT
IK13 Persentasi RealisasiPenyerapan Anggaran
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
II-38
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024
Gambar 2.1 Cascading sasaran unit organisasi Balai Teknik Perkeretaapian
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA II-38
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
III-39BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA III-39
BAB IIIARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI, KERANGKA REGULASI
DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi
3.1.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 merupakan tahapan
terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, dimana pada akhir
periode RPJPN tersebut, pendapatan perkapita Indonesia diharapkan akan mencapai tingkat
kesejahteraan setara dengan negara-negara berpenghasilan menengah atas (upper-middle income
country/MIC) yang memiliki kondisi infrastruktur, kualitas sumber daya manusia, layanan publik, serta
kesejahteraan rakyat yang lebih baik.
Sebagaimana arahan RPJP 2005 – 2025, sasaran pembangunan jangka menengah 2020-2024
adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan
pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh
berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh sumber daya manusia yang
berkualitas dan berdaya saing.
Terdapat 4 (empat) pilar dari RPJMN IV tahun 2020-2024 yang merupakan amanat RPJPN 2005-
2025 untuk mencapai tujuan RPJMN IV, yaitu:
1. Kelembagaan politik dan hukum yang mantap.
2. Kesejahteraan masyarakat yang terusmeningkat.
3. Struktur ekonomi yang semakin maju dan kokoh.
4. Terwujudnya keanekaragaman hayati yang terjaga.
Keempat pilar tersebut diterjemahkan ke dalam 7 agenda pembangunan yang didalamnya
terdapat program prioritas, kegiatan prioritas dan proyek prioritas dan telah sejalan dengan Sustainable
Development Goals (SDGs). Target-target dari 17 tujuan (goals) dalam Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (SDGs) beserta indikatornya telah ditampung dalam 7 agenda pembangunan, yaitu:
1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas.
2. Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan.
3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing.
4. Membangun Kebudayaan dan Karakter Bangsa.
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
III-40BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
5. Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar.
6. Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim.
7. Memperkuat Stabilitas Polhukam dan Transformasi Pelayanan Publik.
Salah satu agenda pembangunan dalam RPJMN tahun 2020-2024 yaitu agenda ke-5 yaitu
Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar. Mendukung
agenda ke-5 RPJMN tahun 2020-2024 yang diamanatkan dalam pembangunan perkeretaapian dilakukan
melalui arah kebijakan dan strategi sebagai berikut
A. Infrastruktur Pelayanan Dasar
A.1 Keselamatan dan Keamanan
Transportasi Keselamatan dan keamanan dalam trasportasi merupakah hal yang penting. Arah dan
kebijakan strategis untuk untuk mewujudkan keselamatan dan keamanan transportasi perkeretaapian
adalah:
a. Penerapan pendekatan sistem yang berkeselamatan dalam rangka mengurangi fatalitas dan
keparahan korban (injury prevention);
b. Penegakan aturan standar Keselamatan dan Keamanan Transportasi;
c. Pengembangan skema pembiayaan fasilitas Keselamatan dan Keamanan Transportasi
melalui DAK, KPBU, APBN, dll;
d. Peningkatan kesadaran pentingnya keselamatan dan keamanan transportasi, melalui:
1) Pemenuhan fasilitas keselamatan;
2) Pendidikan dan peningkatan kesadaran penyelenggaraan transportasi yang
berkeselamatan sejak usia dini; dan
3) Pelatihan serta sosialisasi keselamatan dan keamanan transportasi untuk operator,
regulator, dan masyarakat.
e. Pemenuhan kecukupan sarana dan prasarana.
A.2 Ketahanan Kebencanaan Infrastruktur
Arah dan kebijakan strategis untuk mewujudkan ketahanan kebencanaan infrastruktur dengan
peningkatan infrastruktur tangguh bencana di wilayah prioritas rawan bencana.
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
III-41BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
B. Infrastruktur Ekonomi
Konektivitas Transportasi Kereta Api mempunyai arah dan kebijakan strategis yaitu:
a. Pemenuhan fasilitas keselamatan dan keamanan perlengkapan keselamatan
perkeretaapian sesuai standar SNI dan SI, melalui pemenuhan dan alokasi kebutuhan IMO
Perkeretaapian serta pemasangan perlengkapan keselamatan dan keamanan
perkeretaapian;
b. Pengembangan kereta api barang (Trans Sumatera, Pantura, Trans Sulawesi, dan
Kalimantan); c. Pembangunan jalur KA Trans Sulawesi serta jalur ganda dan reaktivasi KA
di Pulau Jawa dan Sumatera; d. Mendorong keterlibatan swasta dan mendorong
penyiapan lahan melalui BLU LMAN untuk lanjutan pembangunan KA Trans Sulawesi; e.
Penyelenggaraan sistem transportasi multimoda; f. Pembangunan jalan akses dan jalur
KA menuju simpul pelabuhan, bandara dan terminal serta pusat kegiatan logistik; dan g.
Mendorong peran swasta dalam pelayanan dan penyelenggaraan layanan multimoda
untuk pembangunan Jalur KA Akses Bandara, Pelabuhan, dan Terminal.
C. Infrastruktur Perkotaan
Infrastruktur Perkotaan akan dikembangankan melalui sistem angkutan umum masal perkotaan. Arah dan
kebijakan strategi untuk mewujudkan sistem angkutan umum masal perkotaan adalah:
a. Pengembangan angkutan massal perkotaan berbasis rel yang aman, terjangkau, mudah diakses,
dan berkelanjutan;
b. Menerapkan strategi Transport Demand Management (TDM) beserta penguatan integrasi antara
guna lahan dan perencanaan transit;
c. Pengembangan Transit Oriented Development (TOD);
d. Penguatan integrasi antara guna lahan dan perencanaan transit;
e. Pengembangan mekanisme dukungan pemerintah pusat untuk penyediaan angkutan umum
masal perkotaan berbasis transit (skema KPBU) melalui:
1) Percepatan pembangunan angkutan umum massal perkotaan;
2) Pengembangan mekanisme koridor dukungan dalam pembangunan angkutan umum massal
perkotaan;
3) Penguatan sinergi antar stakeholder untuk sharing pendanaan transportasi perkotaan;
4) Pembagian peran pembiayaan transportasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan
swasta;
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
III-42BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
5) Peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM pemerintah daerah dalam penyiapan
penyelenggaraan angkutan umum dan KPBU; dan
6) Penyusunan pedoman kebijakan mobilitas perkotaan terpadu dan berkelanjutan.
Terdapat 6 transportasi perkotaan yang menjadi fokus dalam pembangunan di periode RPJMN IV tahun
2020-2024 terdapat di Kota: 1. Jakarta 2. Surabaya 3. Bandung 4. Medan 5. Semarang 6. Makassar
D. Program prioritas infrastruktur Pulau Sumatera
Highlight program prioritas infrastruktur Pulau Sumatera berdasarkan RPJMN 2020-2024 adalah:
1. Pengembangan Angkutan Umum Massal di Metropolitan Medan dalam rangka mengurangi
kemacetan perkotaan.
2. KA Trans Sumatera dalam rangka mendukung angkutan logistik di Pulau Sumatera.
3.1.2 Arah Kebijakan dan Strategi Direktorat Jenderal Perkeretaapian
Direktorat Jenderal Perkeretaapian sesuai dengan tugas dan fungsinya merumuskan sejumlah arah
kebijakan dan strategi pencapaian yang harus terlaksana dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Tabel
berikut merupakan penjabaran tujuan dan sasaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian ke dalam arah
kebijakan dan strategi pencapaian
Tabel 3. 1 Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi
No Tujuan dan Sasaran Arah Kebijakan Strategi
1 Tujuan 1: Meningkatkan konektivitas dan keterpaduan moda transportasi dengan jaringankereta apiMeningkatnyakonektivitas jaringanperkeretaapian nasional.
Peningkatankonektivitas jaringanperkeretaapiannasional
a. Pembangunan Jalur Kereta api barub. Reaktivasi jalur kereta api nonoperasic. Peningkatan kapasitas jalur kereta api
eksisting (double track, elektrifikasi,penggantian rel dan bantalan, dlsb)
d. Pembangunan akses kereta api kebeberapa pelabuhan dan bandara
e. Pelaksanaan Studi Kelayakan danDetail Desain Pembangunan JalurKereta Api Akses ke Bandara danPelabuhan
f. Peningkatan pelaksanaan bimbingandan koordinasi teknis dalam rangkapengembangan jaringan pelayananangkutan penumpang
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
III-43BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
2 Tujuan 3: Meningkatkan Keselamatan dan Keamanan Transportasi Kereta Api.
Meningkatnya Keselamatandan Keamanan TransportasiPerkeretaapian.
Peningkatankeselamatan dankeamanantransportasiperkeretaapian
g. Peningkatan sertifikasi saranaperkeretaapian
h. Peningkatan sertifikasi prasaranaperkeretaapian
i. Peningkatan pemenuhan kebutuhanfasilitas keselamatan dan pengujian
j. Peningkatan panjang jalur kereta apiyang terpasang sistem pengendalikeselamatan
k. Peningkatan pemenuhan kebutuhanIMO
l. Pengurangan backlog pemeliharaanprasarana melaluipeningkatan/rehabilitasi jalur keretaapi, peningkatan/rehabilitasijembatan, peningkatan persinyalandan telekomunikasi, serta perlistrikandan bangunan operasional
m. Pengurangan backlog pemeliharaansarana kereta api melaluipemeliharaan, pembaruan danmodifikasi sarana h. Peningkatankinerja penyelenggaraan AngkutanLebaran , Natal, dan Tahun baru
n. Penyusunan pedoman identifikasidaerah rawan kecelakaan dan rawanbencana
o. Penyusunan prosedur tindak lanjutakibat kecelakaan
p. Pelaksanaan kajian identifikasi3 Tujuan 2: Meningkatkan kinerja pelayanan jasa transportasi kereta api
Meningkatnya moda keretaapi yang mendukungpenghematan energi.
Peningkatanjumlah modakereta api yangmenggunakanenergi rendahemisi melaluikereta api yangtelahmenggunakanenergi listri
q. Meningkatkan implementasipenggunaan teknologi ramahlingkungan berbasis rel
r. Pengembangan jaringan dan layanankereta api perkotaan
s. Pengembangan jaringan kereta apicepat dan peningkatan kecepatan
t. Pembaruan teknologi perkeretaapianu. Penyusunan NSPK teknologi kereta
api terbaru
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
III-44BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
3.1.3 Arah Kebijakan dan Strategi Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara
Balai Teknik Perkeretaapian yang berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia
PM No.63 Tahun 2014 mempunyai tugas melaksanakan peningkatan dan pengawasan prasarana serta
pengawasan penyelenggaraan sarana lalu lintas, angkutan, dan keselamatan perkeretaapian.
TUGAS FUNGSI
Melaksanakanpeningkatan dan
pengawasanprasarana serta
pengawasanpenyelenggaraansarana, lalu lintas
angkutan dankeselamatan
perkeretapian
Peningkatan Prasarana1. Pelaksanaan Peningkatanan Prasarana
Perekeretapian
Pengawasan Prasarana2. Pelaksanaan pengawasan
penyelenggaraan perkeretapian
Pengawasanpenyelenggaraan sarana
3. Pelaksanaan pengawasanpenyelenggaraan sarana lalu lintasdan angkatan kereta api.
Pengawasanpenyelenggaraan lalu lintasangkutan
4. Pelaksanaan pengawasankeselamatan lalu lintas dan angkutankereta api.
Pengawasan keselamatanperkeretaapian
5. Pelaksanaan pemantauan kelaikanprasarana dan sarana perkeretapian
6. Pelaksanaan pencegahan danpenindakan pelanggaran perundang-undangan di bidang perkeretapian
7. Pelaksanaan analisis dan penanganankecelakaan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan
8. Pengelolaan urusan tata usaha, rumahtangga kepegawaian, keuanganhukum dan hubungan masyarakat.
Sumber: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia PM No.63 Tahun 2014
Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara sesuai dengan tugas dan fungsinya merumuskan
sejumlah arah kebijakan dan strategi pencapaian yang harus terlaksana dalam kurun waktu lima tahun ke
depan. Tabel berikut muatan mandat penugasan Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara ke dalam
arah kebijakan dan strategi pencapaian.
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
III-45BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Tabel 3.2 Muatan Mandat Penugasan Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian utara 2020-2024
Muatan Deskripsi
Visi1 Akserelerasi Tepat, Aman, Terukur dan Sinergis dalam Membangun Kereta Api
di Sumatera Bagian Utara
Misi1 1. Mewujudkan Pelayanan Prasarana Dan Sarana Perkeretaapian Yang Tepat,
Aman Dan Terukur.
2. Mewujudkan Perkeretaapian Trans Sumatera Yang Memenuhi Target
Transportasi Nasional 2030
3. 3. Mewujudkan Penyelenggaraan Perkeretaapian Trans Sumatera Yang
Menerapkan Prinsip-Prinsip "good governance"
Tujuan1 1. Peningkatan konektivitas dan pelayanan jaringan transportasi kereta api
2. Peningkatan pemenuhan standar keselamatan, keamanan, dan kinerja
pengendalian transportasi kereta api
3. Peningkatan kinerja pelayanan transportasi kereta api
4. Peningkatan kapasitas pelayanan transportasi kereta api
5. Peningkatan kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi dan transformasi
kelembagaan perkeretaapian
Sasaran Program2 Sasaran Program (SP) terdiri dari 5 (Lima ) SP yang dijabarkan menggunakan
pendekatan metode balanced scorecard (BSC)
Sasaran 1: KONEKTIVITAS Trans Sumatera
Sasaran 2 : Sinergisitas kebutuhan Industri dan Perkembangan Kota
Sasaran 3 : Peningkatan KESELAMATAN dan KEAMANAN transportasi KA
KINERJA PELAYANAN sarana dan prasarana transpotasi KA yang
Handal
Peningkatan KAPASITAS sarana dan Prasarana TransportasiKA
Sasaran 4 : Handal/Terukur/Tepat Waktu
Sasaran 5 : Integritas dalam GOOD GOVERNANCE dan CLEAN GOVERMENT
Indikator Kinerja
Program2
Terdapat 13 Indikator Kinerja Utama
Sumber : Data diolah dengan analisis 1 dan 2 (lihat Lampiran Metodologi)
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
III-46BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Tujuan dan sasaran Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara diuraikan dalam arah kebijakan danstrategi sebagai berikut:
Tujuan 1 : Meningkatkan konektivitas dan keterpaduan moda transportasi dengan
jaringan kereta api
Arah Kebijakan : Peningkatan konektivitas jaringan perkeretaapian Sumatera Bagian Utara
Strategi :
a. Pembangunan Jalur Kereta api baru
b. Reaktivasi jalur kereta api non operasi
c. Peningkatan kapasitas jalur kereta api eksisting (double track, elektrifikasi, penggantian rel
dan bantalan, dlsb)
d. Pembangunan akses kereta api ke pelabuhan dan bandara
e. Pelaksanaan Studi Kelayakan dan Detail Desain Pembangunan Jalur Kereta Api Akses ke
Bandara dan Pelabuhan
f. Peningkatan pelaksanaan bimbingan dan koordinasi teknis dalam rangka pengembangan
jaringan pelayanan angkutan penumpang
g. Penambahan Jasa konsultasi untuk mendukungketepatan dan keandalan proses
pembangunan sarana prasana KA
h. Diupayakan Proses Pengadaan dengan sistem design and built.
i. Koordinasi dan pendampingan dalam Perumusan Rencana Induk Perkeretaapian Propinsi
di Aceh, Sumut dan Riau
Tujuan 2 : Peningkatan pemenuhan standar keselamatan, keamanan, dan kinerja
pengendalian transportasi kereta api
Arah Kebijakan : Peningkatan pemenuhan standar keselamatan, keamanan, dan kinerja
pengendalian transportasi kereta api
Strategi :
a. Peningkatan sertifikasi sarana perkeretaapian
b. Peningkatan sertifikasi prasarana perkeretaapian
c. Peningkatan pemenuhan kebutuhan fasilitas keselamatan dan pengujian
d. Priortaskan jalan KA layang dengan pertimbangan tahapan, penertiban lahan, pembebasan
lahan, pembangunan
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
III-47BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
e. Peningkatan panjang jalur kereta api yang terpasang sistem pengendali keselamatan
f. Pengurangan backlog pemeliharaan prasarana melalui peningkatan/rehabilitasi jalur kereta
api, peningkatan/rehabilitasi jembatan, peningkatan persinyalan dan telekomunikasi, serta
perlistrikan dan bangunan operasional
g. Pengurangan backlog pemeliharaan sarana kereta api melalui pemeliharaan, pembaruan
dan modifikasi sarana
h. Peningkatan kinerja penyelenggaraan Angkutan Lebaran , Natal, dan Tahun baru
i. Pelaksanaan kajian identifikasi daerah rawan kecelakaan dan rawan bencana di Sumbagut
Tujuan 3 : Peningkatan kinerja pelayanan Sarana dan Prasana transportasi kereta api
Arah Kebijakan : Peningkatan kinerja pelayanan Sarana dan Prasana transportasi kereta api
Strategi :
a. Tercapainya target ontime performance
b. Berfungsinya ruang pelayanan khusus dan difabel
c. Meningkatkan sarana KA dengan konsep ramah lingkungan
Tujuan 4 : Peningkatan kapasitas pelayanan transportasi kereta api
Arah Kebijakan : Peningkatan kapasitas pelayanan transportasi kereta api
Strategi :
a. Peningkatan jumlah Penumpang
b. Peningkatan jumlah Angkutan Barang
c. Peningkatan KA Perintis menjadi Komersil
d. Peningkatan Kerjasama MOU dengan perusahan untuk menggunakan pengangkutan barang
KA
e. Analisis kebutuhan jumlah peningkatan Penumpang dan Barang
f. Penyediaan sarana kursi penumpang, gerbong bara dan lokomotif
g. Evaluasi dan rehabilitas jenis rel
h. Pengingkatan jumlah Balai YASA/Dipo
Tujuan 5 : Peningkatan kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi dan transformasi
kelembagaan perkeretaapian
Arah Kebijakan : Menerapkan standar kebijakan Good Governance & Clean Goverment
Strategi :
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
III-48BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
a. Tercapainya target penyerapan anggaran
b. Penerapan Zona Integritas untuk birokrasi bersih dan akuntabel
c. Peningkatan efektifitas taat kelola instansi pemerintah
d. Peningkatan kualitas PPK
e. Penilaian unit Kerja Pengadaan barang/jasa
f. Penerapan e-arsip terintegrasi
g. Survey kepuasan masyarakat atas pelayanan publik KA
h. Menyusun, menetapkan dan mempublikasikan standart pengaduan pelayanan publik.
i. Monitoring evaluasi penyerapan anggaran
j. Meningkatkan jumlah penumpang PSO (Publik Service Obligation)
k. Penyesuaian jumlah SDM Balai Perkeretaapian Sumbagut sesuai denganrasio
penggunaan anggaran pembangunan
Tabel berikut merupakan penjabaran tujuan dan sasaran Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara kedalam arah kebijakan dan strategi pencapaian:
Tabel 3.3 Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Balai Perkeretapian Sumatera Bagian Utaratahun 2020-2024
No Tujuan dan Sasaran Arah Kebijakan Strategi
1 Tujuan 1: Meningkatkan konektivitas dan keterpaduan moda transportasi dengan jaringankereta apiMeningkatnya konektivitasjaringan perkeretaapianSumatera Bagian Utara
Peningkatankonektivitas jaringanperkeretaapianSumatera Bagian Utara
a. Pembangunan Jalur Kereta apibaru
b. Reaktivasi jalur kereta apinonoperasi
c. Peningkatan kapasitas jalurkereta api eksisting (doubletrack, elektrifikasi, penggantianrel dan bantalan, dlsb)
d. Pembangunan akses kereta apike beberapa pelabuhan danbandara
e. Pelaksanaan Studi Kelayakandan Detail DesainPembangunan Jalur Kereta ApiAkses ke Bandara danPelabuhan
f. Peningkatan pelaksanaanbimbingan dan koordinasiteknis dalam rangkapengembangan jaringan
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
III-49BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
pelayanan angkutanpenumpang
g. Penambahan Jasa konsultasiuntuk mendukung ketepatandan keandalan prosespembangunan sarana prasanaKA
h. Diupayakan Proses Pengadaandengan sistem design andbuilt.
i. Koordinasi danpendampingan dalamPerumusan Rencana IndukPerkeretaapian Propinsi diAceh, Sumut dan Riau
2 Tujuan 2: Peningkatan pemenuhan standar keselamatan, keamanan, dan kinerjapengendalian transportasi kereta apiPeningkatan pemenuhanstandar keselamatan,keamanan, dan kinerjapengendalian transportasikereta api
Peningkatanpemenuhan standarkeselamatan,keamanan, dan kinerjapengendaliantransportasi kereta api
a. Peningkatan sertifikasi saranaperkeretaapian
b. Peningkatan sertifikasiprasarana perkeretaapian
c. Peningkatan pemenuhankebutuhan fasilitaskeselamatan dan pengujian
d. Priortaskan jalan KA layangdengan pertimbangantahapan, penertiban lahan,pembebasan lahan,pembangunan
e. Peningkatan panjang jalurkereta api yang terpasangsistem pengendali keselamatan
f. Pengurangan backlogpemeliharaan prasaranamelaluipeningkatan/rehabilitasi jalurkereta api,peningkatan/rehabilitasijembatan, peningkatanpersinyalan dantelekomunikasi, sertaperlistrikan dan bangunanoperasional
g. Pengurangan backlogpemeliharaan sarana keretaapi melalui pemeliharaan,
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
III-50BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
pembaruan dan modifikasisarana
h. Peningkatan kinerjapenyelenggaraan AngkutanLebaran , Natal, dan Tahunbaru
i. Pelaksanaan kajian identifikasidaerah rawan kecelakaan danrawan bencana di Sumbagut
3 Tujuan 3: Peningkatan kinerja pelayanan Sarana dan Prasana transportasi kereta api
Meningkatnya kinerjapelayanan Sarana danPrasana transportasi keretaapi
Peningkatan kinerjapelayanan Sarana danPrasana transportasikereta api
a. Tercapainya target ontimeperformance
b. Berfungsinya ruang pelayanankhusus dan difabel
c. Meningkatkan sarana KAdengan konsep ramahlingkungan
4 Tujuan 4: Peningkatan kapasitas pelayanan transportasi kereta api
Meningkatan kapasitaspelayanan transportasikereta api
Peningkatan kapasitaspelayanan transportasikereta api
a. Peningkatan jumlahPenumpang
b. Peningkatan jumlah AngkutanBarang
c. Peningkatan KA Perintismenjadi Komersil
d. Peningkatan Kerjasama MOUdengan perusahan untukmenggunakan pengangkutanbarang KA
e. Analisis kebutuhan jumlahpeningkatan Penumpang danBarang
f. Penyediaan sarana kursipenumpang, gerbong bara danlokomotif
g. Evaluasi dan rehabilitas jenisrel
h. Pengingkatan jumlah BalaiYASA/Dipo
5 Tujuan 5: Peningkatan kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi dan transformasikelembagaan perkeretaapianTerwujudnya GoodGovernance & CleanGoverment
Menerapkan standarkebijakan GoodGovernance & CleanGoverment
i. Tercapainya target penyerapananggaran
j. Penerapan Zona Integritasuntuk birokrasi bersih danakuntabel
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
III-51BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
k. Pengingkatan efektifitas taatkelola instansi pemerintah
l. Peningkatan kualitas PPKm. Penilaian unit Kerja Pengadaan
barang/jasan. Penerapan e-arsip terintegrasio. Survey kepuasan masyarakat
atas pelayana publik KAp. Menyusun, menetapkan dan
mempublikasikan standartpengadua pelayanan publik.
q. Monev penyerapan anggaranr. Meningkatkan jumlah
penumpang PSO (PublikService Obligation)
s. Penyesuaian jumlah SDM BalaiPerkeretaapian Sumbagutsesuai dengan rasiopenggunaan anggaranpembangunan.
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
III-52BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Tabel 3.4 Sasaran Program dan Indikator Kinerja Progam Balai Perkeretaapian Sumatera bagian Utaratahun 2020-2024
PERPECTIVE Sasaran Program Indikator Kinerja ProgramStakeholderperspective
SP 1 Terwujudnya KONEKTIVITASjaringan perkeretaapianSumbagut
IK1 Rasio Konektivitas Antar WilayahIK2 Modal share angkutan penumpang KAIK3 Modal share angkutan Barang KA
SP2 Sinergitas Kebijakan/RegulasiIK4
Tersedianya layanan angkutan KAperkotaan
IK5Persentasi kemudahan pengadaantanah
CostumerPerspective
SP 3 Tercapainya Keselamatandan Keamanan TranspotasiKA
IK6Rasio Kejadian kecelakaan KA (rate ofaccident)
IK7Rasio ganggunan keamanan danpelayanan jasa KA
SP 4 KINERJA PELAYANAN saranadan prasarana transpotasiKA yang Handal
IK8Persentasi capaian On timeperfomance (OTP)
IK9Persentasi penurunan gas rumah kacadari subsektor KA
SP 5 Peningkatan KAPASITASsarana dan PrasaranaTransportasi KA
IK10persentasi peningkatan panjang jalurKA terbangun
IK11Persentasi penyediaan tempat dudukKA PSO dan perintis
InternalBusiness SP 6
TERUKURNYA capaianperencanaan IK12 persentasi pelaksanaan Renstra
Learn andGrowthPerpective
SP 7 Terwujudnya GOODGOVERNANCE & CLEANGOVERMENT
IK13 Persentasi Realisasi PenyerapanAnggaran
Sumber: Analisis 3 (terlampir)
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
III-53BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Gambar 3.1
Sumber: Analisis 3 (terlampir)
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
III-54BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
3.1.4 Rencana Pembangunan Jalur Kereta Api Sumatera Bagian Utara Tahun 2020-2024
Rencana Strategis Pembangunan Transportasi Perkeretaapian untuk tahun 2020-2024 adalah
sebagai berikut:
1. Pembangunan Jalur KA antara Medan – Banda Aceh, Medan – Duri (Riau)
2. Pengembangan KA akses kawasan pariwisata diantaranya Siantar Prapat (Danau Toba
3. Pembangunan Jalur dan mengaktifkan akses ke Bandara, Pelabuhan dan kawasan Industri
Gambaran secara umum proyek strategis nasional yang akan dilaksanakan tahun 2020-2024untuk
perkeretaapian di Sumatera Bagian Utara adalah sebagai berikut:
1. Pembangunan Sarana dan Prasarana Kereta api Trans Sumatera segmen:
a. Aceh
Biereun – Lhoksumawe (spoor 1435)
Sigli – bireuen – Lhoksumawe (spoor 1067)
Banda aceh – Sigli
Lhoksumawe – Langsa
Langsa – Sei Liput
b. Sumatera Utara
Sei Liput – Besitang
Rantau Prapat – Pondok S2
Pondok S2 – Kota Pinang
Kota Pinang – Batas Sumut
Pematang Siantar – Danau Toba
Medan – Binjai – Deliserdang
LRT Medan
Medan – Belawan
Araskabu – Tebing Tinggi – Siantar
Perlanaan – Kisaran
Kisaran – Rantau Prapat
c. Riau
Batas sumut – Duri
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
III-55BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
3.2 Kerangka Regulasi Balai Perkeretaapian di wilayah Sumatera Bagian Utara
Konteks regulasi dalam penyelenggaraan perkeretaapian di wilayah Sumatera Bagian Utara
menganalisis berbagai peraturan Nasional, Propinsi dan kabupaten/Kota. Peraturan secara nasional
mengacu pada Visi Misi Presiden dan RPJMN 2020-2025 dalam rangka mencapai Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) 2015-2025. Kebijakan nasional tersebut diturunkan dalam renstra Kementrian
perhubungan Bidang perkeretaapian 2020-2024 dan Rencan induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS)
2030.
Untuk tingkat provinsi dan kabupaten kota, terdapat peraturan Nasional yang mengatur
pembangunan daerah dalam bentuk Kawasan Strategis Nasional (KSN), Kawasan Strategis Pariwisata
Nasional (KSPN), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri (KI).
Kebijakan tersebut juga harus sinergis dengan peraturan tingkat daerah yaitu Rencana Tata Ruang
Wilayah di Propinsi dan kabupaten/koto dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah / Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah di tingkat Provinsi dan kabupten kota. Hubungan kerangka
regulasi tersebut secara sederhana dapat dilihat dalam skema 3.1 berikut ini:
Gambar 3.1 Skema Kerangka Regulasi dalam Penyusunan Renstra BTP Sumbagut
Regulasi memiliki 3 fungsi utama yakni:
1. Fungsi perubahan, untuk mendukung perbuhan konsep penyelenggaraan perkeretaapian sesuai
kebutuhan dan perkembangan zaman.
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
III-56BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
2. Fungsi stabilisasi, untuk memberikan kepastian tentang ketentuan teknis dan prosedural/
administratif untuk melaksanak setiap item kegiatan penyelenggaraan yang diatur UU no. 23
tahun 2007.
3. Fungsi Fasilitasi, untuk memfasilitasi kebutuhan ataupan peran stakeholders dalam proses
maupun hasil penyelenggaraan kereta api.
Tabel 3.5 Agenda Penguatan Regulasi 2020-2024 di Dirjen KA
FUNGSI REGULASI MANDAT UU 23/2007 KEBUTUHAN PENGUATAN REGULASIFungsi Perubahan Perubahan dari monopoli
kepada multi operator Pembentukan Badan usaha Penyelenggara
Milik Pemerintah Pedoman Kerjasama, penentuan biaya dan
pola operasi dalam skema multi operatorPerubahan ketergantungankepada kemandirian dalaminvestasi dan teknologi
Road Map teknologi PerkeretaapianNasional
Kebijakan Pemberdayaan IndustriPerkeretaapian Nasional
Fungsi Stabilitas Standarisasi teknis sarana danprasarana, serta kompetensiSDM Perkeretaapian
Akreditasi Badan Hukum atau LembagaPengui Sarana dan PrasaranaPerkeretaapian
Standar dan spesifikasi teknis dan sertifikasisarana prasarana dan sertifikasikopetensi/kecakapan SDM untuk teknilogieksisting maupun penerpan teknologi baru(monorel, MRT, Trem, Kereta gantung, HST)
Standar Kompetensi Penguji SDMPerkeretaapian
Fungsi Fasilitasi Fasilitasi peran swasta danpemda
Mekanisme memberikan bantuan dariPemerintah Pusat bagi daerah dalampembangunan pengoperasian Kereta Apididaerah.
Mekanismie KPBU dan alternative financingbidang perkeretaapian
Kebijakan fasiltisi dalam pengadaansarnadan prasarana perkeretaapian
Fasilitasi kepada setiap lapisanmasuaralat (secara fisik,ekonomi dan sosial)
Standar dan spesifikasi tekknik fasilitas bagipenggna kereta api berkebutuhan khusus
Pengadaan sarana keretaapi kelas ekonomioleh Pemerintah.
Penyelenggaraan layanan kereta api perintisdan PSO/Bersubsidi
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
III-57BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Berikut Mandat Regulasi RIPNAS 2030 dalam wilayah Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara:
Tabel 3.6 Mandat Regulasi RIPNAS 2030 dalam wilayah Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara:No. Program Tahap III
2020-20241. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Antarkota
Banda Aceh - Sigli Sigli - Bireun - Lhokseumawe Lhokseumawe - Langsa - Besitang Binjai - Besitang Rantau Prapat - Duri - Dumai Sei mangkei - Bandar Tinggi - Kuala Tanjung Pematang Siantar - Danau Toba Rantau Prapat - Duri - Dumai Duri - PekanBaru Pekanbaru - Muaro Pekanbaru - Rengat
2. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Regional Mebidangro (Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo)
3. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Perkotaan Banda Aceh Medan
4. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kreta Api Bandara(Kota Menuju Bandara) Kualanamu (Medan)
5. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api MenujuPelabuhan (menghubungkan wilayah sumberdaya alamdan kawasan produksi dengan pelabuhan) Lhokseumawe (NAD) Kuala Tanjung (Sumatera Utara)
6. Peningkatan Kapasitas Jaringan KA Melalui PembangunanElektrifikasi Jalur KA Medan - Araskabu - Kualanamu
7. Reaktivitasi dan Peningkatan (Revitalisasi) Jalur KA Binjai - P.Brandan - Besitang Belawan - Gabion
8.Pengembangan Layanan Kereta Api Perintis di pulauSumatera - Jawa Belawan - Gabion
9. Pengembangan Layanan Kereta Api Perintis di PulauSumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua
10.Pengembangan kawasan stasiun menjadi kawasan berbasisTOD
11. Penyelenggaraan Subsidi Angkutan Umum Dalam BentukLayanan KA Perintis dan Publik Service Obligation (PSO)
12. Pengadaan Sarana Perkretaapian13. Pengembangan sistem penyimpanan (termasuk
pergudangan) material serta peralatan pengujian danperawatan prasarana perkretaapian di pulau Jawa danSumatera
Sumber : Keputusan Mentri Perhubungan Indonesia KP 2128 Tahun 2018 Tentang Rencana Induk PerkeretaapianNasional
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
III-58BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Berikut Mandat Regulasi Nasional dalam wilayah Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara:
Tabel 3.7 Mandat Regulasi Nasional dalam wilayah Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara
No Mandat Regulasi Penerapan Regulasi Kebutuhan PenguatanRegulasi
1 Peraturan PemerintahRepublik IndonesiaNomor 5 tahun 2017tentang KawasanEkonomi Khusus ArunLhokseumawe
1. Pengembangan Jaringan danLayanan Kereta Api Antarkotatarget selesai di tahun 2020-2024 Banda Aceh - Sigli Sigli - Bireun –
Lhokseumawe Lhokseumawe - Langsa -
Besitang2. Pengembangan Jaringan dan
Layanan Kereta Api MenujuPelabuhan (menghubungkanwilayah sumberdaya alam dankawasan produksi denganpelabuhan) Lhoksumawe
Mekanisme PercepatanPembebasan dan Pengadaanlahan
2 PP No. 26/2008 tentangRencana Tata RuangWilayah Nasional(RTRWN) dan (Perpres62/2011) KawasanStrategis NasionalMebidangro
Pengembangan Jaringan danLayanan Kereta Api Regional dikawasan Meibdangro.Berdasarkan PP no. 62 tahun2011, Pasal 33, adanya StasiunKota, Belawan, Labuhan,Kampung Besar, Titi papanMabar, Pulo Brayan, MedanPasar, Kebon Pisang, SeiSikambing, Medan Sunggal,Bamdar kalipah, Batang Kuis, ArasKabu, Lubuk Pakam, Galang,Delitua, Diski, Binjai
1. Pengkajian Ulang Kebijakan.2. Studi kelayakan3. Mekanisme Percepatan
Pembebasan danPengadaan lahan.
3 NOMOR 29 TAHUN2012 tentang KawasanEkonomi Khusus SeiMangkei
Pengembangan Jaringan danLayanan Kereta Api MenujuPelabuhan (menghubungkanwilayah sumberdaya alam dankawasan produksi denganpelabuhan) di Kuala Tanjung
Pembebasan dan Pengadaanlahan
4 Peraturan PresidenRepublik IndonesiaNomor 81 Tahun 2014Tentang Rencana TataRuang Kawasan DanauToba Dan Sekitarnya(KSPN Danau Toba)
Pengembangan Jaringan danLayanan Kereta Api PematangSiantar - Prapat
Pembebasan dan PengadaanlahanStudi KelayakanAmdalDED
Sumber: data diolah
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
III-59BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
3.3 Kerangka Kelembagaan Balai Perkeretaapian di Wilayah Sumatera Bagian Utara
Struktur organisasi BTP SUMBAGUT tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Dalam rangka menghadapi tantangan penyelenggaran perkeretaapian di periode 2020-2024 serta
memperhatikan kinerja kelembagaan eksisting dalam menyelenggarakan perkeretaapian periode Renstra
2015-2019 maka diperlukan beberapa rekomendasi penguatan kelembagaan diantaranya:
1. Pembagian Bidang teknis berdasarkan bidang kerja di Dirjen perkeretaapian yaitu :
a. Lalu lintas
b. Sarana
c. Prasarana
d. Keselamatan
1. Pengevaluasi Persyaratan Teknis danLaik Jalan :
2. Analis Teknik Jalur dan Bangunan KA :3. Analis Persinyalan KA :4.Pemroses Data dan Laporan
1. Pengevaluasi Kinerja PelayananKereta Api
2. Penyidik Pegawai Negeri Sipil3.Analis Data dan Informasi Jaringan
Pengadministrasi Data Sarana danPrasaranaPenyusun Evaluasi dan LaporanPeningkatan KeselamatanPemroses Data dan Laporan
SEKSI LALU LINTAS, SARANA DANKESELAMATAN PERKERETAAPIAN
SEKSI PRASARANA PERKERETAAPIAN
Pengelola Ketata UsahaanPengelola KepegawaianPengelola Keuangan / Anggaran
Pengelola KeuanganPenyusunan LAKIPPengelola Data BMN
Penelaah Kehumasan dan PublikasiPengelola Urusan Kerumahtanggaan
a. Petugas Keamananb..Pengemudi Balai
SUBBAGIAN TATA USAHA
KEPALA BALAI
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
III-60BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
2. Penambahan jumlah SDM sesuai besarnya beban kerja, jarak, dan waktu kerja di bidang
pembangunan prasarana Pembagian kerja di bidang Prasarana dengan
3. Peningkatan jumlah PPK Seusai dengan banyaknya pengadaan barang dan jasa
4. Pendampingan proses pengadaan barang dan jasa dengan menggunakan LKPP mengikuti
peraturan Perpres 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Indikasi pendanaan dibagi dalam 5 kelompok kegiatan yaitu:
1. Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Bidang Sarana Perkeretaapian
2. Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api
3. Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Pendukung Kereta Api
4. Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Bidang Keselamatan Perkeretaapian
5. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkeretaapian
Kelompok kegiatan tersebut dibagi dalam 3 bentuk seksi dalam kelembagaan struktur organisasi BTP
Sumbagut yaitu: (lihat gambar Cascading Sasaran Unit Organisasi Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah
Sumatera Bagian Utara)
1. Bagian Sarana Prasarana Perkeretaapian, mengatur:
Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Prasanana dan Fasilitas Pendukung
Perkeretaapian (3)
Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Perkeretaapian (1)
Dalam susunan Sasaran unit organisasi bertanggung jawab dalam pencapaian :
a. Sasaran Program 1 (SP1) : Terwujudya KONEKTIFITAS Jaringan KA
b. Sasaran Program 2 (SP2) : Sinergisitas Kebijakan/regulasi
2. Bagian Seksi Lalu Lintas Sarana dan Keselamatan Perkeretaapian, mengatur:
Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Bidang Keselamatan Perkeretaapian (4)
Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api (2)
Dalam susunan Sasaran unit organisasi bertanggung jawab dalam pencapaian :
a. Sasaran Program 3 (SP3) : Tercapainya KESELAMATAN dan KEAMANAN Transportasi KA
b. Sasaran Program 4 (SP4) : Meningkatnya KINERJA PELAYANAN Sarana dan Prasana
traspotasi KA
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
III-61BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
c. Sasaran Program 5 (SP5) : Peningkatan KAPASITAS SARANA dan PRASARANAtranportasi
KA
3. Subbagian tata usaha, mengatur:
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkeretaapian(5)
Dalam susunan Sasaran unit organisasi bertanggung jawab dalam pencapaian :
a. Sasaran Program 6 (SP6) : TERUKURNYA xapaian perencanaan dengan arah Kebijakan
b. Sasaran Program 7 (SP7) : Terwujudnya GOOD GOVERMANCE dan CLEAN GOVERMENT
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
IV-62BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
BAB IVTARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
4.1 Target Kinerja
4.1.1 Target Kinerja Program (Outcome)
Berdasarkan analisa yang dilakukan, Target kinerja program di uraikan dalam Indikator Kinerja
Utama (IKU) Balai Perkertaapian wilayah Sumatera Bagi 5ruan Utara 2020-2024 disusun sebagai indikator
outcome dan bukan merupakan indikator output, yang dijabarkan dari Sasaran Program yang dibagi dalam
empat perspektif yaitu stakeholder perspective, costumer perspective, internal process perspective dan
learning and growth perspective, dengan uraian detail sebagai berikut:
Tabel 4.1 Target Kinerja Sasaran Program, Indikator Kinerja Utama dan Target Kinerja BalaiPerkeretaapian Sumbagut TA 2020-2024
PERPECTIVE Sasaran Program Indikator Kinerja UtamaUkuran dan Target Kinerja
tahun 2024: SP 1 Terwujudnya
KONEKTIVITASjaringanperkeretaapianSumbagut
IK1Rasio KonektivitasAntar Wilayah
Baseline 2019:Target 2024 : Medan – Aceh
IK2
Modal shareangkutanpenumpang KA
Baseline 2019 : 4.600.148 orangTarget 2030 : 11-13%= 6.688.289 Orang=peningkatan 9%/tahun
IK3
Modal shareangkutan BarangKA
Base line 2019 : 1.315.835 TonTarget 2030 : 15-17%= 1.845.527 Ton= Peningkatan 7%/tahun
SP2 SinergitasKebijakan/Regulasi
IK4
Tersedianyalayanan angkutanKA perkotaan
Baseline 2019: Rencana KAMedanTarget: Terbangun KA Mebidang
IK5
Persentasikemudahanpengadaan tanah
Baseline 2019 :Target : sesuai perencanaanRenstra
CostumerPerspective
SP 3 TercapainyaKeselamatan danKeamananTranspotasi KA
IK6
Rasio Kejadiankecelakaan KA (rateof accident)
Baseline 2019: 61 kecelakaanTarget 2024 : 20 kecelakaan= Dengan tingkat penurunan20%/tahun (nilai realistis)
IK7
Rasio ganggunankeamanan danpelayanan jasa KA
Baseline 2019: 70 gangguanTarget 2024 : 12 gangguan=Dengan tingkat penurunan30%/tahun (nilai realistis)
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
IV-63BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
PERPECTIVE Sasaran Program Indikator Kinerja UtamaUkuran dan Target Kinerja
tahun 2024SP 4 KINERJA
PELAYANANsarana danprasaranatranspotasi KAyang Handal
IK8
Persentasi capaianOn timeperfomance (OTP)
Baseline 2019 : 95,79%Target 2024 : 100%
IK9
Persentasipenurunan gasrumah kaca darisubsektor KA
Baseline 2019 :Diukur secara nasional tidakterkait tusi Balai
SP 5 PeningkatanKAPASITAS saranadan PrasaranaTransportasi KA IK10
persentasipeningkatanpanjang jalur KAterbangun
Baseline 2019: 574,220 KM’SPTarget 2024 : 604,220 KM’SP
IK11
Persentasipenyediaan tempatduduk KA PSO danperintis
Baseline 2019: 4.238.640 pnpTarget 2024 : 6.521.673 pnp=Dengan target peningkatan9%/tahun
InternalBusiness SP 6
TERUKURNYAcapaianperencanaan IK12
persentasipelaksanaanRenstra
Baseline 2020 ;Target 2024 : 100%
Learn andGrowthPerpective
SP 7 TerwujudnyaGOODGOVERNANCE &CLEANGOVERMENT
IK13 PSO, SerapanAnggaran, AKIP
Baseline 2018: 90.18%Target 2024 : 91%-100%
Sumber : Analisis 3 (terlampir)
Tabel diatas diuraikan secara deskriptif sebagai berikut:
1. Strategi Program (SP) 1: Terwujudnya KONEKTIVITAS Jaringan KA Sumbagut.
Indikator Konerja Progam ini adalah Rasio Konektifitas Jaringan KA di Sumbagut,modal share
angkutan penumpang dan modal share angkutan barang. ( lihat lampiran target pencapaian indikator
Kinerja Utama tahun 2020-2024). Target Indikator Kinerjanya sebagai berikut:
Rasio Konektifitas di targetkan dengan terhubungnya jalur KA Medan- Banda Aceh (NAD) dan
Medan- Duri (Riau) Rasio Konektifitas juga diukur dengan bertambahnya Stasiun dari 69 unit
di tahun 2019, menjadi 105 di tahun 2024.
Terbangunnya jalur KA diukur dengan bertambahnya panjang jalur KA baru setiap tahunnya.
dari 530,603 KM’Sp di tahun 2019, menjadi 1259,603 di tahun 2024.
Modal Share Angkutan Penumpang diukur dari peningkatan jumlah penumpang KA dari
4.600.148 penumpang di tahun 2019 menjadi 6.688.289 di tahun 2024 atau setara dengan
peningkatan 9% setiap tahunnya.
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
IV-64BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Modal Share Angkutan Barang diukur dari peningkatan jumlah angkutan Barang KA dari
1.315.835 Ton di tahun 2019 menjadi 1.845.527 Ton di tahun 2024 atau setara dengan
peningkatan 7% setiap tahunnya.
Untuk dapat mencapai target tersebut kegiatan yang dilakukan adalah:
1. Pembangunan jalur KA
2. Pembangunan Stasiun
3. Peningkatan kualitas Jalur KA Lama
4. Pengadaan lahan
5. Koordinasi tata ruang dengan Pemerintah daerah.
(Sumber: Analisis 3.1)
Hal yang harus diperhatikan agar tercapainya target ini:
1. Anggaran Pembangunan tersedia dan lancar sehingga pembangunan dapat berjalan
lancar.
2. Upaya mengantisipasi Kendala pengadaan lahan, antara lain :
Koordinasi dengan instansi terkait (BPN, Pemda)
sosialisasi kepada masyarakat, terkait penggantian atau alih status lahan yang
terkena dampak pembangunan jalur KA
3. Matang dalam Perencanaan penyediaan material berkoordinasikan oleh Direktorat
Prasarana Perkeretaapian;
4. Mencegah Keterlambatan akibat kendala teknis (perubahan desain, keterlambatan
material dll)
(Sumber: Analisis 3.1, LPIP Dirjen KA 2018)
2. Strategi Program (SP) 2 : Sinergitas Kebijakan/Regulasi
Indikator Kinerja Progam ini adalah Tersedianya layanan angkutan KA perkotaan dan Persentasi
kemudahan pengadaan tanah. ( lihat lampiran target pencapaian indikator Kinerja Utama tahun 2020-
2024). Target Indikator Kinerjanya sebagai berikut:
jumlah lintasan/lintasan rute KA Perintis,
Jumlah Kota yang menerapkan angkutan massal berbasis Rel,
Maksimalnya pencapaian pengadaan tanah, dan
lintasan KA perintis yang dirubah menjadi komersial.
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
IV-65BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Untuk dapat mencapai target tersebut kegiatan yang dilakukan adalah:
1. Koordinasi tata ruang dengan Pemerintah daerah.
2. Rapat Koordinasi lintas sektoral dan instansi terkait.
3. Keterbukaan Infomasi salah satunya melalui website BTP Sumbagut.
(Sumber: Analisis 3.1)
Hal yang harus diperhatikan agar tercapainya target ini:
1. Mengantisipasi Kendala pengadaan lahan, antara lain :
Koordinasi dengan instansi terkait (BPN, Pemda)
sosialisasi kepada masyarakat, terkait penggantian atau alih status lahan yang
terkena dampak pembangunan jalur KA
2. Kepastian Hukum dan Penegakan Regulasi terkait tata ruang dan pengadaan lahan.
3. Keterbukaan Informasi
4. Terbangunnya kesadaran di instansi terkait tentang keuntungan transportasi KA
(Sumber: Analisis 3.1, LPIP Dirjen KA 2018)
3. Strategi Program (SP) 3 : Tercapainya Keselamatan dan Keamanan Transpotasi KA
Indikator Kinerja Progam ini adalah Rasio Kejadian kecelakaan KA (rate of accident) dan Rasio
ganggunan keamanan dan pelayanan jasa KA. (lihat lampiran target pencapaian indikator Kinerja Utama
tahun 2020-2024). Target Indikator Kinerjanya mengikuti target nasional yaitu:
Rasio Kejadian kecelakaan KA (rate of accident) sebesar 0,26 %
Rasio ganggunan keamanan dan pelayanan jasa KA sebesar 94%
(Sumber: LPIP Dirjen KA 2018)
Untuk dapat mencapai target tersebut kegiatan yang dilakukan adalah:
1. Mengurangi perlintasan sebidang
2. Perawatan/pemeliharaan prasarana perkeretaapian melalui mekanisme IMO
3. Peningkatan kapasitas dan kehandalan prasana perkeretaapian pada lintas utama
4. Audit keselamatan perkeretaapian dan safety asessment
5. Inspeksi keselamatan perkeretaapian
6. Indentifikasi daerah rawan kecelakaan
7. Sertifikasi, pemeliharaan sertifikat dan ISO manajemen mutu audit daninspeksi
keselamatan
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
IV-66BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
8. Pelatihan SDM Perkeretaapian tentang Keamanan, Keselamatan dan PerawatanSarana
Prasarana KA
9. Pembinaan keselamatan SDM Kontraktor dan Konsultan
10. Sosialiasi dan kampanye keselamatan perkeretaapian
11. Pemeriksaan peralatan penanganan kecelakaan kereta api
12. Pemeriksaan kompetensi awak sarana dan petugas prasarna, sertifikasi kelaikan sarana dan
prasaranan perkeretapian
13. Pengadaan Sarana Prasarana, Stasiun KA yang memenuhi standar keamanan, ruang
penyandang kebutuhan khusus, ruang Laktasi dan Green Building.
(Sumber: Analisis 3.1)
Hal yang harus diperhatikan agar tercapainya target ini:
1. Pemagaran sepanjang jalur kereta api sehingga tidak ada lagi yang keluar masuk jalur kereta
api tanpa izin
2. Sosialisasi terkait perlunya peningkatan keamanan pada fasilitas transportasi publik
khuusnya perkeretapian kepada masyarakat di sekitar jalur KA.
4. Strategi Program (SP) 4 : KINERJA PELAYANAN sarana dan prasarana transpotasi KA yang Handal
Indikator Kinerja Progam ini adalah Persentasi capaian On time perfomance (OTP) dan Persentasi
penurunan gas rumah kaca dari subsektor KA (lihat lampiran target pencapaian indikator Kinerja Utama
tahun 2020-2024). Target Indikator Kinerjanya mengikuti target nasional yaitu:
Persentasi capaian On time perfomance (OTP) 100%
Persentasi penurunan gas rumah kaca dari subsektor KA sesuai target Dirjen KA tahun
2018 sebesar 18,0%
(Sumber: LPIP Dirjen KA 2018)
Untuk dapat mencapai target tersebut kegiatan yang dilakukan adalah:
1. Evaluasi, Analisis dan Monitoring pencapaian On time performance
2. Penilaian Emisi Gas Kaca
3. Monitoring evaluasi penggunaan toilet difabel, ruang laktasi dan sirkulasi difabel (lift)
4. Evaluasi dan pengadaan sarana orasarana KA dengan konsep Green Building.
5. Perawatan/pemeliharaan prasarana perkeretaapian
6. Sertifikasi, pemeliharaan sertifikat dan ISO manajemen mutu audit dan inspeksi pelayanan
(Sumber: Analisis 3.1)
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
IV-67BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
5. Strategi Program (SP) 5 : Peningkatan KAPASITAS Sarana dan Prasarana Transportasi KA
Indikator Kinerja Progam ini adalah persentasi peningkatan panjang jalur KA terbangun, Persentasi
penyediaan tempat duduk KA PSO dan perintis (lihat lampiran target pencapaian indikator Kinerja Utama
tahun 2020-2024). Target Indikator Kinerjanya mengikuti target nasional yaitu:
persentasi peningkatan panjang jalur KA terbangun sebesar 0,26 %
Persentasi penyediaan tempat duduk KA PSO dan perintis sebesar 30,69 %
(Sumber: LPIP Dirjen KA 2018)
Untuk dapat mencapai target tersebut kegiatan yang dilakukan adalah:
1. Penambahan rangkaian KA dalam rangka pelaksanaan Angkutan lebaran Tahun , Angkutan
Natal Tahun dan Tahun baru
2. Adanya penambahan 2 lintas KA perintis
(Sumber: Analisis 3.1)
Hal yang harus diperhatikan agar tercapainya target ini:
1. Keterhubungan jalur KA sehingga KA Perintis efektif berfungsi,
6. Strategi Program (SP) 6 : TERUKURNYA capaian perencanaan
Indikator Kinerja Progam ini adalah persentasi keberhasilan pelaksanaan Renstra. Target Indikator
Kinerjanya tercapainya adalah peningkatan capaian setiap tahun anggaaran hingga terlaksananya 100%
target Restra dengan asumsi kondisi yang diperkirakan akan mengganggu tercapainya target tidak terjadi.
Untuk dapat mencapai target tersebut kegiatan yang dilakukan adalah:
Melakukan Feedback capaian ukuran dari pelaksana Renstra
Penyusunan Rencana Kerja sesuai Renstra
Membangun sistem monitoring dan evaluasi kinerja setiap bulandengan
penerapan teknologi Aplikasi e-performance
Hal yang harus diperhatikan agar tercapainya target ini:
Pemahaman menjalankan perencanaan
Komitmen dalam pelaksanaan.
Adanya kemungkinan Crash Program (kegiatan tak terencana) yang tetap harus
dilaksanakan dan berpotensi merusak capaian yang telah ditetapkan.
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
IV-68BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
7. Strategi Program (SP) 7 : Terwujudnya GOOD GOVERNANCE & CLEAN GOVERMENT
Indikator Kinerja Progam ini adalah persentasi penyerapan anggaran, meningkatnya akuntabilitas
kinerja dan keuangan BTP Sumbagut., Peningkatan kualitas pelayanan publik (lihat lampiran target
pencapaian indikator Kinerja Utama tahun 2020-2024). Target Indikator Kinerjanya mengikuti target
nasional yaitu:
persentasi penyerapan anggaran diatas 91%-100%
Persentase Peningkatan PSO sebesar 17,57%
Nilai AKIP 87,56
Tingkat Maturasi SPIP Level 3
(Sumber: LPIP Dirjen KA 2018)
Untuk dapat mencapai target tersebut kegiatan yang dilakukan adalah:
Penilaian unit kerja Pengadaan baran/jasa
Penilaian Zona Integritas untuk birokrasi yang bersih dan akuntabel
Penerapan e-arsip terintegrasi
Survey kepuasan masyarakat atas pelayanan
Menyusun dan mempublikasikan standar kepuasan pelayananpublik
Hal yang harus diperhatikan agar tercapainya target ini:
Penegakan Integritas dan Nilai Etika
Komitmen terhadap kompetensi
Kepemimpinan yang kondusif
Struktur organisasi sesuai kebutuhan
Pendelegansian wewenang dan tanggung jawab yang tepat
Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan SDM
Pengendalian dan Pengelolaan Sistem Informasi
Pengendalian Fisik atas Aset.
4.1.2 Target Keluaran (Output) Kegiatan
Target keluaran dari Kegiatan Utama Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara 2020-2024 sesuai
dengan perkiraan kebutuhan publik maupun kapasitas dari unit kerja di Balai Perkeretaapian Sumatera
Bagian Utara dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
IV-69BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Tabel 4.2 Target Keluaran (Output) Kegiatan 2020-2024
No Aspek Satuan Jumlah
Baseline 2019 Target 2024
1 Panjang Jalur KA Terbangun6 Km’sp 530,603 1.259,603
(bertambah 729)
2 Angkutan Penumpang6 Pnp 4.600.148 6.688.289
3 Angkutan Barang6 Ton 1.315.835 1.845.527
4 Kapasitas Sarana Angkutan Penumpang7 Kereta - 28
5 Kapasitas Sarana Angkutan Barang7 Gerbong 20 48
6 Lokomotif7 Unit 1 8
7 Kereta Ukur7 Unit 0 1
8 MTT7 Unit 0 2
9 Lori7 Unit 0 1
10 SDM Perkeretaapian8 Orang 97 231
11 Jumlah layanan angkutan perintis7 lintas 1 4
12 Keterhubungan Kawasan9 Kawasan Sebagian AcehSumut
Seluruh Aceh,Sumut (+Danau Toba)Sebagian Riau
Sumber : Analisis 6 , 7 dan 8 (terlampir)
Keterangan:
1. Panjang Jalur KA terbangun pada akhir tahun 2024 ditargetkan mencapai 1.259,603 KM’SP. Jalur baru
tersebut menghubungkan Banda Aceh (NAD)- Medan (Sumut), Aktifasi dan peningkatan kualitas jalur
Medan-Rantau Prapat, Pembangunan jalur Baru Siantar-Prapat (KSPN Danau Toba) dan jalur baru
Rantau Prapat(Sumut) -Duri (Riau)
2. Angkutan Penumpang mengalami peningkatan dengan meningkatkan kapasitas jalur yang telah ada,
aktifasi jalur perintis dan pembangunan jalur baru. Diperkirakan pertumbuhan penumpang mencapai
9% setiap tahun dan pada tahun 2024 jumpal penumpang mencapai 6.688.289 penumpang.
3. Angkutan Barang mengalami peningkatan dengan meningkatkan kapasitas jalur yang telah ada,
aktifasi jalur perintis dan pembangunan jalur baru. Untuk mencapai target RIPNAS tahun 2030 maka
ditargetkan pertumbuhan angkutan barang mencapai 57% setiap tahun dan pada tahun 2024
mencapai 1.845.527 Ton.
4. Kapasitas Sarana Angkutan Penumpang ditargetkan bertambah setiap tahunnya hingga
mencapai 28 unit pada tahun 2024. Jika mengacu pada pola kinerja Kereta Api di tahun 2019,
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
IV-70BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
maka daya angkut penumpang yang dapat dicapai adalah 7.026.600 penumpang , ini berarti
melebih target yang diperkirakan sebesar 6.688.289 penumpang.
5. Kapasitas Sarana Angkutan Barang ditargetkan bertambah setiap tahunnya hingga mencapai
48 unit pada tahun 2024. Jika mengacu pada pola kinerja Kereta Api di tahun 2019, maka daya
angkut yang dapat capai adalah 2.244.603 Ton, belum mencapai target 1.845.527 Ton. Perlu
optimalisasi dan peningkatan kinerja kapasitas sarana angkutan Barang.
6. Lokomotif diutamakan tersedia untuk aktifasi jalur baru dan jalur perintis. Pada tahun 2024,
Lokomotif yang dimiliki oleh BTP Sumbagut di targetkan sejumlah 8 unit, dengan daerah aktifasi di :
1. Aktifasi jalur Cut Meutia
2. Aktifasi Jalur Binjai- Besitang
3. Aktifasi Jalur Bandar Tinggi Kuala Tanjung
4. Aktifasi Jalur Medan-Belawan
Masing-masing jalur aktifasi memiliki 2 lokomotif untuk memastikan jalur tetap aktif jika
salah satu lokomotif butuh perawatan. Setiap lokomotif minimal mengangkut 4
Gerbong/kereta sehingga jumlah keseluruhan pengadaan Angkutan barang adalah sekitar 28
Gerbong, dan Angkutan Penumpang sekitar 28 Kereta.
Total Penambahan pada tahun 2024 adalah:
Lokomotif = 7 Unit
Kereta Barang = 28 Gerbong
Kereta Penumpang = 28Kereta
5. Kereta Ukur. Untuk mendukung dan memperlancar proses pembangunan disediakan 2 unit
kereta ukur masing-masing untuk membantu pembangunan jalur kereta api di Aceh dan di
Riau.
6. MTT ditargetkan bertambah 1 unit pada tahun 2024.
7. Lori ditargetkan bertambah 1 unit pada tahun 2024.
8. SDM (Sumber Daya Manusia) dalam lingkup BTP Sumbagut pada tahun 2024 diperkirakan
bertambah setiap tahunnya. Pada tahun 2024 diperkirakan kebutuhan SDM BTP Sumbagut
sebanyak 231 SDM. Diharapkan seluruh SDM yang tersedia tersebut memiliki Kompetensi
dan kualifikasi yang sesuai standart kebutuhan Perkereataapian.
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
IV-71BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
9. Jumlah Layanan Kereta Perintis dtargetkan bertambah setiap tahun. Pada tahun 2024
ditargetkan jumlah jalur kereta perintis sebanyak 4 jalur yaitu:
a. Aktifasi jalur Cut Meutia
b. Aktifasi Jalur Binjai- Besitang
c. Aktifasi Jalur Bandar Tinggi Kuala Tanjung
d. Aktifasi Jalur Medan-Belawan
10. Keterhubungan Kawasan. Pembangunan Jalur Baru ditargetkan menghubungkan kawasan dalam
lingkup kajian BTP Sumbagut. Pada Tahun 2024 ditargetkan jalur terbangun di daerah perencanaan
di seluruh Aceh, Sumut (+Danau Toba), Sebagian Riau (Duri).
4.2 Kerangka Pendanaan Perkeretaapian Sumbagut 2020-2024
4.2.1 Kebutuhan Dana Penyelenggaraan Perkeretaapian
Untuk menjalankan serluruh kegiatan dalam rangka mencapai target output maupun capaian sasaran
kinerja di atas, Total Kebutuhan pendanaan untuk kegiatan penyelenggaraan perkeretaapian untuk
tahun 2020-2024 diperkirakan 53,5 T meliputi pendanaan pemerintah dan badan usaha.
4.2.2 Skema Pendanaan Penyelenggaraan Perkeretaapian.
Porsi Pembagian sumber pendaanaan untuk penyelenggaraan perkeretaapian pada perode 2020-
2024 dengan alternatif sumber pendanaan dari APBN Direktorat Jendral Perkeretaapian dan KPBU/PINA.
Hampir sekitar 50% sumber pendanaan untuk program penyelengggaraan perkeretaapian periode 2020-
2024 berasarl dari APBN Direktorat Jendral Perkeretapian yang dialokasikan untuk pembangunan
prasarana perkeretaapian berikut kegiatan dukungan manajemen dan teknisnya. Sumber terbesar kedua
adalah dari skema KPBU/PINS sekitar 47% yang dialokasikan untuk kegiatan pengadaan sarana
perkeretaapian.
4.2.3 Pendanaan Program /Kegiatan Strategis 2020-2024 (Rincian terlampir)
Pendanaan Program/kegiatan Strategis 2020-2024 dibagi dalam 5 kelompok pendanaan yaitu:
1. Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan bidang Sarana Perkeretaapian
2. Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api
3. Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Pendukung Kereta Api
4. Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Bidang Keselamatan Perkeretaapian
5. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
IV-72BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Berikut gambaran umum kegiatan tersebut: (detail rician per tahun anggaran terlampir):
4.2.3.1 Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan bidang Sarana Perkeretaapian
Perkiraan anggaran sebesar Rp. 31, 3 M, dengan Program/ Kegiatan unit kerja terdiri dari :
a. Kegiatan sosialisasi/rakor/seminar/workshop bidang sarana pengadaan sarana danfasilitasnya
b. Pembinaan penyelenggaraan sarana perkeretaapian
c. Pangadaan sarana ka termasuk kereta kerja
d. Pengadaan fasilitas atau peralatan sarana ka
e. Perawatan/pengoperasian sarana dan fasilitas sarana ka
f. Dokumen studi/ kajian/ desain/ norma/ standar/ pedoman/ kriteria/ prosedur saranaperkeretaapian
g. Dokumen pemantauan dan pengawasan bidang sarana perkeretaapian
4.2.3.2 Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api
Perkiraan anggaran sebesar Rp 349,9 M, dengan Program/ Kegiatan unit kerja terdiri dari :
a. Penyediaan angkutan KA untuk lintas baru yang belum komersil
b. Fasilitas dan peralatan bidang lalu lintas dan angkutan kereta api
c. Dokumen studi/ kajian/ desain/ norma/ standar/ pedoman/ kriteria/ prosedur bidang
lalu lintas dan angkutan kereta api
d. Pembinaan penyelenggaraan bidang lalu lintas dan angkutan KA
e. Laporan monitoring lalu lintas angkutan KA
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
IV-73BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
4.2.3.3 Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Pendukung Kereta Api
Perkiraan anggaran sebesar Rp. 50,3 M, dengan Program/ Kegiatan unit kerja terdiri dari :
a. Peningkatan kualitas jalur KA lama
b. Peningkatan Bangunan Stasiun
c. Pembangunan Jalur KA
d. Pembangunan Gedung Operasional, Balai Yasa dan Dipo
e. Pembangunan Persinyalan dan telekomnikasi KA
f. Pengadaan Lahan
g. Dokumen perencanaan
h. Dokumen Pengadaan lahan
i. Kegiatan Rutin Peningkatan kualitas jalur KA lama
Untuk kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Pendukung Kereta Api
dibagi dalam 3 provinsi dalam lingkup tugas BTP Sumbagut. Yaitu:
I. Provinsi NAD sebesar Rp16,3 T, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
a. Konstruksi jalur Kereta Api :
1. Kerung Geukeh-Lhoksumawe
2. Sei Liput-Langsa
b. Pengadaan tanah jalur kereta api:
1. Banda Aceh-Sigli
2. Sigli-Biereun-Lhoksumawe
3. Langsa Besitang
c. DED Track, Jembatan, Stasiun dan Persinyalan Jalur Kereta Api Banda Aceh- Sigli
d. Amdal Jalur KA Banda Aceh Sigli
e. Dokumen tanah jalur Kereta Api
1. Sigli-Biereun-Lhoksumawe
2. Lhoksumawe-Langsa-Besitang
3. Lhoksumawe-Langsa-Besitang
f. Kegiatan rutin pengikkatan kualitas jalur Kereta api lama.
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
IV-74BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
II. Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 18,7 T, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
a. Peningkatan Jalur Kereta Api lama lintas :
1. Medan- Binjai
2. Medan-Belawan
3. Araskabu-Tebing Tinggi-Siantar
4. Perlanaan-kisaran
5. Kisaran-Rantau Prapat
b. Sterilsiasi Jalu KA lintas :
1. Binjai-Besitang (tahap II)
2. Kereta api Layang lintas Medan-Bandr Khalifah
e. Pengamanan perlintasan sebidang
f. Penyempurnaan Jalur KA dan Empalsemen Stasin antara Bandar Tinggi-Kuala Tanjung
g. Perbaikan hidrolika Sungai jalur KA Binjai-Besitang
h. Rehabilitas dan peningkatan keandalan Jembatan/underpass/flyover KA
i. Pengadaan MTT
j. Penyewaan gudang jalur kertea api Araskabu-Tebing tinggi-Siantar
k. Pemasangan Pintu perlintasan
1. Binjai -Besitang
2. Bandar Tinggi-Kuala tanjung
l. Penyewaan gudang jalur kereta api Araskabu-Tebing tinggi-Siantar
m. Pemasangan Pintu perlintasan
n. Pengadaan dan penertiban Tanah/Lahan:
1. Medan-Deli Tua-Pancur Batu
2. Gedung Operasional, Gedung alur Kereta api Aras Kabu-Tebing tinggi-Siantar
3. Shortcut Kualanamu-Lubuk Pakam, Bandar Tinggi-Sei Mangke
4. Siantar-Danau Toba
5. Frontage Road antara Bandar Tinggi -Kuala Tanjung
6. Penertiban Lahan untuk Jalan Layang KA Lintas Medan - Binjai
o. Pembangunan
1. Shortcut Kualanamu- Lubuk Pakam, Shorcut Bandar Tinggi-Sei Mangke
2. Jalur Kereta Api Siantar – Danau Toba
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
IV-75BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
3. Jalur ganda Aras Kabu-Tebing Tinggi
4. Frontage Road antara Bandar Tinggi -Kuala Tanjung
5. Kereta Api Ringan Perkotaan (Medan)
6. Spur putar di pangkalan Brandan
p. Penataan Emplasemen Pulobrayan dan elektrifikasi sistem persinyalan dan
telekomunikasi di Stasiun Pulobrayan
q. DED
1. Track, Jembatan, Stasiun dan Persinyalan Jalur KA langsa- Pelabuhan Kuala Tanjung
2. Spur Putar Pangkalan Brandan
3. Double track, Jembatan dan sistem persinyalan dan telekomunikasi Araskabu-
Tebing tinggi.
4. Pengadaan Gedung
r. Amdal
1. Jalur KA Langsa- Pelabuhan Kuala tanjung
2. Jalur Ganda Araskabu- Tebing Tinggi
3. Siantar-Danau Toba
s. Telaah RKL-RPL
1. Jalur KA Medan -Binjai
2. Jalur KA Medan-Belawan
3. Jalur KA Danau Toba
4. Jalur KA Perlanaan-Kisaran
t. Dokumen Pengadaan tanah/lahan
1. Shortcut Kualanamu-Lubuk Pakam
2. Jalur KA Siantar-Danau Toba
3. Jalur KA Frontage Road antara Bandar Tinggi-Kuala Tanjung
4. Dokumen Perencanaan Penertiban Lahan Lintas Medan - Binjai
u. Dokumen DELH
1. Lintas Perlanaan -Kisaran
2. Lintas Kisaran-Rantau Prapat
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
IV-76BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
III. Provinsi Riau sebesar Rp. 15,2 T, rincian kegiatan sebagai berikut:
a. Pengadaan tanah
1. Rantauprapat – Kota Pinang Lintas Rantauprapat – Duri - Pekanbaru (58 KM)
2. Kota Pinang – Batas Sumut Lintas Rantauprapat – Duri - Pekanbaru (25 KM)
b. Telaah RKL -RPL
1. Rantau Prapat-Duri-Dumai Segmen II sampai IX
2. Duri-Pekanbaru Segmen II sampai III
3. Pekanbaru – Muaro
4. Pekanbaru-Rengat
c. Amdal
1. Rantau Prapat-Duri-Dumai Segmen III sampai IX
2. Duri-Pekanbaru Segmen I dan III
3. Pekanbaru – Muaro
4. Pekanbaru-Rengat
d. Dokumen Tanah
1. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah Antara Rantauprapat – Kota Pinang LintasRantauprapat – Duri - Pekanbaru
2. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah Antara Kota Pinang – Batas Sumut LintasRantauprapat – Duri - Pekanbaru
3. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah Antara Batas Sumut – Sei Dua LintasRantauprapat – Duri - Pekanbaru
4. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah Antara Sei Dua – Simpang Puncak LintasRantauprapat – Duri - Pekanbaru
4.2.3.4 Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Bidang Keselamatan Perkeretaapian
a. Kegiatan Sosialisasi/Rakor/Seminar/Workshop Bidang Keselamatan Perkeretaapian
b. kegiatan peningkatan penanganan keselamatan di perlintasan sebidang
c. fasilitas dan peralatan bidang keselamatan perkeretaapian
d. dokumen Studi/Kajian/Desain/ Norma/Standar/ Pedoman/ Kriteria/Prosedur bidang
keselamatan perkeretaapian
e. pembinaan penyelenggaraan bidang keselamatan perkeretaapian
f. Penyelenggaraan administrasi dan layanan perkantoran
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
IV-77BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
4.2.3.5 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
a. Penyusunan Laporan :
1. Tahunan,
2. Akuntabilitas Pemerintah,
3. Penetapan Kinerja Pemerintah,
4. Pengelolaan Kepegawaian Keuangan Hukum dan Hubungan Masyarakat
b. Pengelolaan Keuangan
c. Gaji dan Tunjangan
d. Operasional dan Pemeliharaan Kantor
e. Bimbingan Teknis Renstra
f. Feedback capaian Ukuran Renstra
g. Penyusunan Rencana Kerja
h. Penerapan aplikasi e-perfomance
i. Penilaian AKIP
j. Penilaian unit kerja Pengadaan Barang/Jasa Instasni
k. Penilaian Zona Integritas untuk birokrasi bersih dan akuntabel
l. Penerapan e-arsip terintegrasi
m. Pendataan dan Penilaian Aset
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
V-78BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
BAB VPENUTUP
5.1 Kesimpulan
Rencana Strategis (Renstra) Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara ini disusun dengan
mempertimbangkan berbagai mandat dari pertauran perundangan, dokumen perencanaan, dan juga
penugasan kepada Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara sesuai amanat UU Nomor 23 Tahun 2007
tentang Perkeretaapian.
Target capaian kinerja yang dimuat didalam Dokumen Renstra Balai Perkeretaapian Sumatera
Bagian Utara 2020-2024 ini bersifat indikatif, sehingga potensi terjadinya deviasi dalam implementasinya
masih cukup terbuka. Namun perlu dicatat bahwa pencapaian target pembangunan maupun peningkatan
kinerja akan sangat bermanfaat bagi pembangunan nasional di segala bidang, karena ketersediaan
jaringan dan kualitas layanan perkeretaapian yang handal dan prima akan menjadi tulang pungun
pembangunan Indonesia dalam lima tahun kedepan.
Diperlukan kapasitas kelembangan sinkronisasi regulasi dan berbagai upaya lainnya untuk dapat
memastikan bahwa program penyelenggaraan perkeretaapian dapat tersampaikan dengan baik dan
dapat semaksimal mungkin melibatkan peran serta pbulik.
5.2 Arahan Pimpinan
Renstra Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara 2020-2024 ini merupakan acuan bagi
pelaksanaan program dan kegiatan seluruh Unit Kerja di Lingkungan Balai Perkeretaapian Sumatera
Bagian Utara untuk tahun anggaran 2020-2024. Diharapkan setiap unti kerja dapat menyusun Rencana
Kerja masing-masing dengan mengacu pada dokumen ini.
Untuk implementasi Renstra Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara 2020-2024 ini dalam
program dan kegiatan tahunan, setiap Unit Kerja diharapkan menyusun Rencana Kerja (Renja) dan RKA
(Rencana Kegiatan dan Anggaran) dengan mengacu kepada prioritas program dan kebijakan pada
dokumen Renstra ini.
Selanjutnya setiap Unit Kerja di Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara taun 2020-2024 akan
dinilai bedasarkan pencapaian output kegiatan serta pencapaian kinerja sebagaimana dituangkan dalam
dokumen Renstra ini. Setiap pimpinan unit Kerja diwajibkan untuk mengusulkan dokumn Penetapan
Kinerja (PK) di awal tahun anggaran sebagai perwujudan akuntabilitas kinerja dengan memperhatikan
susunan target dan capaian dalam dokumen Renstra ini.
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
V-79BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
5.3 Mekanisme Evaluasi
Dokumen Renstra Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara tahun 2020-2024 ini dapat ditinjau
ulang jika terdapat perubahan yang mendasar dalam lingkungan strategis yang mengharuskan adanya
penyesuaian dalam arah kebijakan, target kinerja maupun rencana program/kegiatan yang harus
dilaksanakan.
Evaluasi pelaksanaan Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara tahun 2020-2024 ini setidak-
tidaknya dilakukan satu kali dipertengahan masa berlaku (pertengahan 2022) untuk mengukur
keberhasilan pencapaian target kinerja yang ditetapkan, serta menyesuaikan daftar program dan kegiatan
yang diperlukan dalam rangka mencapai target di akhir masa perencanaan (tahun 2024).
RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
DAFTAR PUSTAKABPS Provinsi Aceh, Statistik Transportasi Darat dan Laut Provinsi Aceh 2016, Kepala BidangStatistik Distribusi, 2017.
BPS Provinsi Aceh, Statistik Transportasi Darat dan Laut Provinsi Aceh 2017, Kepala BidangStatistik Distribusi, 2018.
BPS Provinsi Aceh, Statistik Transportasi Darat dan Laut Provinsi Aceh 2018, Kepala BidangStatistik Distribusi, 2019.
BPS Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Utara Dalam Angka, 2019.
BPS Provinsi Riau, Statistik Angkutan Udara Provinsi Riau 2017, Bidang Statistik Distribusi BPSProvinsi Riau, 2018.
BPS Provinsi Riau, Statistik Angkutan Udara Provinsi Riau 2018, 2019.
Direktorat Jendral Perkeretaapian, Reviu Rencana Strategis Kementrian Perhubungan 2015 –2019, Kementrian Perhubungan Direktorat Jendral Perkeretaapian, 2017.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah SumateraBagian Utara, Renstra 2018, 2018.
Kementrian PPN/ BAPPENAS, Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan JangkaMenengah Nasional 2020-2024 Indonesia Berpenghasilan Menengah – Tinggi yang Sejahtera,Adil, dan Berkesinambungan.
Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Keputusan Menteri Perhubungan RepublikIndonesia Nomor KP 2128 Tahun 2018 Tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional, 2018.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Tata Cara Penyusunan Rencana StrategisKementrian / Lembaga 2020-2024, 2019
Kementerian Perhubungan, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2018, DirektoratJenderal Perkeretaapian, 2019
Pemerintah Provinsi Riau, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi RiauTahun 2014 – 2019, Badan Rencana Pembangunan Daerah, 2014.
Pemerintah Provinsi Riau, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi Riau Tahun2005 – 2025, 2009.
Pemerintah Provinsi Riau, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Riau Tahun 2018 – 2038,2018.
Pemerintah Kota Medan, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Medan Tahun2006 – 2025, 2009.
Pemerintah Kota Pekanbaru, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) KotaPekanbaru Tahun 2005 – 2025, 2011.
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
LAMPIRAN
TARGET PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2020-2024
PERPEKTIVE Kode IK Indikator Kinerja Utama (Sesuai Kementrian Perhubungan) Satuan Baseline 2020 2021 2022 2023 Target 2024
STAKEHOLDERPERSPEKTIVE
SP 1
Terwijudnya KONEKTIVITAS Jaringan KA SumbagutIK 1 Rasio Konektifvias Jaringan KA Sumbagut
bertambahnya Stasiun/ Balai Yasa unit 56 9 - 3 - 19terbangunnya jalur KA km'sp 538.3 33 35 8 83 90
IK 2 Modal Share Angkutan Penumpang penumpang 4.600.148 4.738.152 5.164.586 5.629.399 6.136.045 6.688.289IK 3 Modal Share Angkutan Barang Ton 1.315.836 1.407.943 1.506.499 1.611.954 1.724.791 1.845.527
SP 2
Sinergisitas Kebijakan/Regulasi Industri dan Daerah
Jumlah lintasan/ rute angkutan perintis KAtrayek/lintasan 1 1 1 1 1 4
IK 4 Jumlah Wilayah perkotaan yang menerapkan angkutan massal berbasis rel Kota Medan (Dokumen RPJMKota Medan)
proses DED Pembebasan lahan pembangunan pembangunan KA Kota Medan(terbangun)
IK 5 Persentasi tercapainya pengadaaan tanah % n/a sesuai kebutuhanrenstra
Jumlah lintasan angkutan KA Perintis menjadi Komersial trayek/lintasan 1 (Kereta Api Cut Meuthia) 1 1 1 1 4
COSTUMERPERSPECTIVE
SP 3Tercapainya Keselamatan dan keamanan Transportasi KA
IK 6 Rasio Kejadian Kecelakaan transportasi KA Kecelakaan 61 0 0 0 0 100%Menurunnya Jumlah pengamanan/penanganan Perlintasan Sebidang unit 372 0 0 0 0 0
SP 3 Menurunnya jumlah Gangguan Kamanan dalam Penyelenggaraan Transportasi KAIK 7 Jumlah gangguan keamanan pada pelayanan jasa KA Kejadian 70 0 0 0 0 100%
SP 4
Meningkatnya KINERJA PELAYANAN sarana dan prasarana transportasi KA
IK 8
Persentasi Capaian On Time PerofomanceKetepatan Berangkat Penumpang % 97,76 100% 100% 100% 100% 100%Ketepatan Datang Penumpang % 95,79 100% 100% 100% 100% 100%Ketepatan Berangkat Barang % 96,26 100% 100% 100% 100% 100%Ketepatan Datang Barang % 91,57 100% 100% 100% 100% 100%
IK 9 Persentasi Penurutnan gas Rumah Kaca dari subsektor KA % 0,476 4,7155 4,7155 4,7155 4,7155 18,862Jumlah sarana KA Ramah Lingkungan unit 0 1 1 1 1 4Jumlah SDM orang 119 - - - - -ASN orang 40 - - - - -PPNPN orang 79 - - - - -
SP 5
Peningkatan kapasitas Sarana dan Prasarana Transportasi KAIK 10 Peningkatan panjang jalur KA terbangun Km’sp 15.2 - 106 - 87.14
diuraikan dalamlampiran
a. Jembatan unit 365 5 27 - -- Jembatan Baja unit 155 2 3 - 10- Jembatan Beton unit 74 3 7 - 8- Jembatan BH unit 136 - 17 - 35b. wesel unit 372 18 - 12 72c. Sistem Persinyalan dan Telekomunikasi unit 56 3 - 2 19
IK 11 Jumlah Penumpang KA PSO unit 4.238.640 - - - -
INTERNALBUSINESPROCESS
PERPECTIVE
SP 6
Terukurnya Capaian Perencanaan
IK 12Persentasi capaian pelaksanaan Renstra juta ton co2e 0 100% 100% 100% 100% 100%
Persentasi jumlah Anggaran dan rasio manajemen 1% 10% 20% 30% 30% 30%Jumlah SDM dan anggaran 97 - - - - -
LEARN ANDGROWTH
PERPECTIVESP 7
Meningkatnya kinerja dalam mewujudkan Good Governance
IK 13
Realisasi Anggaran Milyar Rp 1.767.520.298.177 Rp 1.210.518.449.832 Rp 213.640.224.594 Rp 1.369.801.982.500 Rp 7.747.286.673.100 Rp 8.999.980.054.900Realisasi Belanja Pegawai Milyar Rp 2.659.591.696 Rp 2.598.220.506 Rp 5.042.867.000Realisasi Belanja Barang Milyar Rp 32.786.934.140 Rp 11.068.172.604 Rp 20.008.996.000Realisasi Belanja Modal Milyar Rp 1.732.073.772.341 Rp 1.196.852.056.722 Rp 188.588.361.594Persentasi Realisasi Penyerapan Anggaran % 93.45% 91.8% 99.19% 91-100% 91-100% 91-100%
Pembagian Kegiatan dan Perkiraan
Pendanaan BTP Sumbagut 2020-2024
NO PROGRAM / KEGIATAN STRATEGIS PROVINSI SUMATERA UTARA USULAN PROGRAM/KEGIATAN UNIT KERJA
A Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Pendukung KeretaApi
Rp 1,194,167,978,322 Rp 953,277,518,340 Rp 1,313,082,103,000 Rp 7,747,286,673,100 Rp 8,999,980,054,900 Rp 40,967,650,327,662
Peningkatan Jalur KA lintas Medan - Binjai Peningkatan kualitas jalur KA lama Rp 93,466,102,300 1 Rp 93,466,102,300
Lanjutan Peningkatan Jalur KA lintas Medan-Belawan sepanjang 20 km'sp Peningkatan kualitas jalur KA lama Rp 132,000,000,000 1 Rp 200,000,000,000 1 Rp 332,000,000,000
Peningkatan Jalur Kereta Api Araskabu - Tebing Tinggi - Siantar sepanjang 105 km'sp Peningkatan kualitas jalur KA lama Rp 585,158,373,660 1 Rp 135,068,822,340 1 Rp 720,227,196,000
Peningkatan Jalur KA antara perlanaan - Kisaran sepanjang 40 km'sp Peningkatan kualitas jalur KA lama Rp 230,021,075,000 1 Rp 230,021,075,000 1 Rp 115,010,539,000 1 Rp 575,052,689,000
Peningkatan Jalur KA Kisaran-Rantauprapat Tahap I (Kisaran - Mambang Muda) Peningkatan kualitas jalur KA lama Rp 196,551,804,000 1 Rp 344,509,643,000 1 Rp 172,254,822,000 1 Rp 713,316,269,000-
Sterilisasi Jalur KA Lintas Binjai - Besitang ( Tahap II) Peningkatan kualitas jalur KA lamaRp
171,360,000,000 1 Rp 171,360,000,000
Pekerjaan Utilitas dan Penyempurnaan lintas Bandar Tinggi - Kuala Tanjung Peningkatan kualitas jalur KA lama Rp 61,894,919,000 1 Rp 61,894,918,000 1 Rp 123,789,837,000
Jumlah unit jembatan/underpass/ flyover KA yang direhabilitasi dan tingkatkankeandalannya (unit) Peningkatan kualitas jalur KA lama Rp 20,400,000,000 1 Rp 20,400,000,000
Perbaikan Hidrolika sungai pada BH 44 Jalur Kereta Api Binjai - Besitang Peningkatan kualitas jalur KA lama Rp 20,400,000,000 1 Rp 20,400,000,000
Pemasangan Pintu Perlintasan Jalur Kereta Api Binjai - Besitang Peningkatan kualitas jalur KA lama Rp 22,950,000,000 1 Rp 22,950,000,000
Pembangunan Dinding Penahan untuk Perkuatan Tubuh Baan Jalur Kereta Api Binjai -Besitang Peningkatan kualitas jalur KA lama Rp 15,912,000,000 1 Rp 15,912,000,000
Sewa Gudang dan Kantor Peningkatan kualitas jalur KA lama Rp 613,664,000,000 Rp 2,000,000,000
Rutin Peningkatan kualitas jalur KA lama Rp 16,380,000,000 1 Rp 22,610,000,000 1 Rp 24,850,000,000 1 Rp 27,160,000,000 1 Rp 107,380,000,000
Pembangunan Jalur KA Layang Lintas Medan - Binjai Pembangunan Jalur KA Rp 369,401,790,000 1 Rp 664,923,215,000 1 Rp 443,282,145,000 Rp 1,477,607,150,000Pembangunan Shortcut Kualanamu - Lubuk Pakam Pembangunan Jalur KA Rp 50,000,000,000 1 Rp 50,000,000,000
Pembangunan Jalur KA antara Siantar - Danau Toba Pembangunan Jalur KA Rp 900,000,000,000 1 Rp 900,000,000,000 1 Rp 1,800,000,000,000
Pembangunan Shortcut Bandar Tinggi - Sei Mangkei Pembangunan Jalur KA Rp 60,000,000,000 1 Rp 60,000,000,000
Pembangunan Jalur Ganda Araskabu - Tebing Tinggi Pembangunan Jalur KA Rp 3,000,000,000,000 1 Rp 3,000,000,000,000
Pembangunan Frontage Road antara Bandar Tinggi - Kuala Tanjung Pembangunan Jalur KA Rp 44,100,000,000 1 Rp 44,100,000,000 1 Rp 88,200,000,000
Pembangunan Kereta Perkotaan (LRT) (km'sp) (ON TOP) Pembangunan Jalur KA Rp 3,645,588,600,000 1 Rp 2,430,392,400,000 1 Rp 6,075,981,000,000 Pembangunan Gedung Oprasional dan Balai
Yasa/Dipo Rp 127,500,000,000 1 Rp 127,500,000,000 1 Rp 255,000,000,000
Pembangunan Persinyalan dan TelekomunikasiKA
Rp 33,750,000,000 1 Rp 33,750,000,000 1 Rp 67,500,000,000
Pembangunan Spur Putar di Pangkalan Berandan Jalur Kereta Api Binjai - Besitang Pembangunan Gedung Oprasional dan BalaiYasa/Dipo
Rp 20,000,000,000 1 Rp 20,000,000,000
Penertiban Lahan Ka Medan - Binjai Pengadaan Lahan Rp 10,000,000,000 1 Rp 10,000,000,000Penertiban Lahan KA Medan - Deli Tua - Pancur Batu Pengadaan Lahan Rp 500,000,000,000 1 Rp 500,000,000,000Pengadaan Tanah Gedung Operasional Pengadaan Lahan Rp 25,000,000,000 Rp 25,000,000,000Pengadaan Tanah untuk Shortcut Kualanamu - Lubuk Pakam Pengadaan Lahan Rp 150,000,000,000 1 Rp 150,000,000,000Pengadaan Tanah Untuk Pembuatan Gudang alur Kereta Api Araskabu - TebingTinggi - Siantar
Pengadaan Lahan Rp 25,000,000,000 1 Rp 25,000,000,000
Pengadaan Tanah untuk Stasiun Asrama Lintas Medan - Binjai Pengadaan Tanah Rp 30,000,000,000 1 Rp 30,000,000,000Pemagaran dan Pematangan Lahan Gudang Tebing Tinggi Pengadaan Tanah Rp 12,540,021,000 1 Rp 12,540,021,000Pengadaan Tanah untuk Lahan Gudang B tebing tinggi (37000 m2) Pengadaan Lahan Rp 14,465,595,009 1 Rp 14,465,595,009Pengadaan Tanah Siantar - Danau Toba Pengadaan Lahan Rp 450,000,000,000 1 Rp 450,000,000,000BOBP Penertiban Lahan Medan - Deli Tua - Pancur Batu Penertiban Lahan Rp 2,175,000,000 1 Rp 2,175,000,000BOBP Pengadaan Tanah Lintas Lintas Medan - Binjai Pengadaan Tanah Rp 1,087,500,000 1 Rp 1,087,500,000BOBP Pengadaan Tanah untuk Stasiun Asrama Lintas Medan - Binjai Pengadaan Tanah Rp 500,000,000 1 Rp 500,000,000BOBP Pengadaan Tanah Lintas Bandar Tinggi - Kuala Tanjung Pengadaan Tanah Rp 1,198,085,000 1 Rp 1,920,512,000 1 Rp 3,118,597,000BOBP untuk Pengadaan Tanah untuk Lahan Gudang B Tebing Tinggi Pengadaan Tanah Rp 534,404,991 1 Rp 534,404,991BOBP Pengadaan Tanah untuk Jalur KA antara Bandar Tinggi - Kuala Tanjung(Sertifikasi)
Pengadaan Tanah Rp 2,175,000,000 1 Rp 2,175,000,000
BOBP Pengadaan Tanah Gedung Operasional, Gedung Alur Kereta Api Araskabu -Tebing Tinggi - Siantar
Pengadaan Tanah Rp 1,000,000,000 1 Rp 1,000,000,000
BOBP Pengadaan Tanah Shortcut Kualanamu - Lubuk Pakam Pengadaan Tanah Rp 2,175,000,000 1 Rp 2,175,000,000BOBP Pengadaan Tanah Siantar - Danau Toba Pengadaan Tanah Rp 2,175,000,000 1 Rp 2,175,000,000
Telaah RKl-RPL Pembangunan Jalan KA Layang lintas Medan - Binjai Dokumen Perencanaan Rp 2,100,000,000 1 Rp 2,100,000,000Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Medan - Binjai Dokumen Perencanaan Rp 3,100,000,000 1 Rp 3,100,000,000Penyusunan Dokumen Penertiban Lahan Lintas Medan - Binjai Segmen I Pengadaan Tanah Rp 159,612,000 1 Rp 159,612,000Penyusunan Dokumen Penertiban Lahan Lintas Medan - Binjai Segmen II Pengadaan Tanah Rp 149,889,500 1 Rp 149,889,500
2
Penataan Emplasmen Pulobrayan dan Elektrifikasi Sistem Persnyalan danTelekomunikasi di Stasiun Pulobrayan
RENSTRA 2020 - 2024 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN KELAS II WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
TAHUN 2020 TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TOTAL
PERKIRAAN ANGGARAN
(Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar)
PERKIRAAN ANGGARAN VOL PERKIRAAN ANGGARAN VOL PERKIRAAN ANGGARAN VOL (Rp Miliar)
PERKIRAAN ANGGARAN VOL PERKIRAAN ANGGARAN VOL KET
1
4
3
Penyusunan Dokumen Perencanaan Penertiban Lahan Medan - Deli Tua - PancurBatu
Dokumen Pengadaan Lahan Rp 8,000,000,000 1 Rp 8,000,000,000
Penyusunan DELH dan Pemantauan RKL-RPL Peningkatan Jalan KA lintas Medan -Belawan Tahap I
Dokumen Perencanaan Rp 934,000,000 1 Rp 2,100,000,000 Rp 3,034,000,000
Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Medan - Belawan Dokumen Perencanaan Rp 1,100,000,000 1 Rp 1,100,000,000 1 Rp 2,200,000,000Penyusunan DED Penataan Emplasmen Pulobrayan dan Sistem Persinyalan danTelekomunikasi Stasiun Pulobrayan
Dokumen Perencanaan Rp 800,000,000 Rp 800,000,000
DED Stasiun dan Halte lintas Medan-Binjai Dokumen Perencanaan Rp 500,000,000 Rp 500,000,000Dokumen Pengadaan Tanah untuk Shortcut Kualanamu - Lubuk Pakam Dokumen Perencanaan Rp 1,000,000,000 1 Rp 1,000,000,000DED Double Track, Jembatan dan Sistem Persinyalan dan Telekomunikasi AntaraAraskabu-Tebing Tinggi
Dokumen Perencanaan Rp 15,000,000,000 1 Rp 15,000,000,000
AMDAL Pembangunan Jalur Ganda Araskabu - Tebing Tinggi Dokumen Perencanaan Rp 5,000,000,000 1 Rp 5,000,000,000AMDAL Jalur Kereta Api Siantar - Danau Toba Dokumen Perencanaan Rp Rp 6,000,000,000 1 Rp 6,000,000,000Dokumen Tanah Jalur Kereta Api Siantar - Danau Toba Dokumen Pengadaan Lahan Rp 8,000,000,000 1 Rp 8,000,000,000Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Siantar - Danau Toba Dokumen Perencanaan Rp 4,000,000,000 1 Rp 4,000,000,000 1 Rp 8,000,000,000
Dokumen Pengadaan Lahan Frontage Road antara Bandar Tinggi - Kuala Tanjung Dokumen Pengadaan Lahan Rp 500,000,000 1 Rp 500,000,000
Penyusunan DELH dan Pemantauan RKl-RPL Peningkatan Jalan KA lintas Perlanaan -Kisaran - Rantau Prapat
Dokumen Perencanaan Rp 4,000,000,000 1 Rp 4,000,000,000
Penyusunan Dokumen DELH lintas Kisaran - Rantau Parapat Dokumen Perencanaan Rp 560,607,000 1 Rp 747,476,000 1 560,607,000 Rp 1,868,690,000 680,632,062,460 840,015,753,340 1,121,001,215,000 6,610,900,009,000 8,456,635,513,000 Rp 17,113,900,552,800
NO PROGRAM / KEGIATAN STRATEGIS PROVINSI SUMATERA UTRA USULAN PROGRAM/KEGIATAN UNIT KERJA
Pembangunan Jalur Kereta Api Banda Aceh -Sigli Pembangunan Jalur KA 1 Rp 2,037,000,000,000 renstra 2025-2030
Pembangunan Jalur Kereta Api Sigli - Bireuen -Lhoksumawe Pembangunan Jalur KA 1 Rp 1,358,000,000,000 renstra 2025-2030
Pembangunan Jalur KA Kuta Blang - Bireuen 15 km'sp Pembangunan Jalur KA Rp 770,683,224,000 1 Rp 226,394,000,000 1 Rp 997,077,224,000Pembangunan Jalur KA Kreung Geukeh - Lhoksumawe(segmen krueng geukueh - Paloh 8 km)
Pembangunan Jalur KA Rp 36,111,111,000 1 Rp 53,888,889,000 1 Rp 90,000,000,000
Pembangunan Jalan KA antara Langsa - Besitang Segmen I sepanjang Pembangunan Jalur KA Rp 211,701,123,746 1 Rp 211,701,123,746
Pembangunan Sei Liput - Langsa (segmen sei liput - kuala simpang 10 km'sp) Pembangunan Jalur KA Rp 280,103,440,100 1 Rp 229,175,541,900 1 Rp 509,278,982,000
Penyempurnaan Pembangunan Fasilitas Pendukung di Stasiun Pelabuhan Kualalangsa
Peningkatan Bangunan Stasiun Rp 35,000,000,000 renstra 2025-2030
Pengadaan Tanah Jalur Kereta Api Banda Aceh - Sigli Pengadaan Lahan Rp 2,175,000,000 renstra 2025-2030Pengadaan Tanah Jalur Kereta Api Sigli - Bireuen - Lhoksumawe Pengadaan Lahan Rp 1,072,500,000,000 renstra 2025-2031Pengadaan Tanah alur Kereta Api Lhoksumawe - Langsa - Besitang Pengadaan Lahan Rp 1,072,500,000,000 renstra 2025-2032Pengadaan Tanah Jalur KA Besitang - Sungai Liput Pengadaan Lahan Rp 4,758,010,000 1 Rp 4,758,010,000Pengadaan Tanah Jalur KA antara Sungai Liput - Kuala Simpang (7600 x 30) M² Pengadaan Lahan Rp 27,493,077,000 1 Rp 27,493,077,000 Pengadaan Tanah Jalur Kereta Api Langsa - Pelabuhan Kuala Langsa Pengadaan Lahan Rp 850,000,000,000 renstra 2025-2030Pengadaan Tanah untuk Jalur KA dan Stasiun antara Kuta Blang - Bireuen (750 x 50)M²
Pengadaan Lahan Rp 27,010,000,000 1 Rp 27,010,000,000
Pemagaran dan Pematangan Lahan Gudang dan akses Stasiun Besitang Pengadaan Lahan Rp 38,095,611,000 1 Rp 38,095,611,000
BOBP Pengadaan Tanah Jalur KA Besitang - Sungai Liput Pengadaan Lahan Rp 300,000,000 1 Rp 300,000,000BOBP Pengadaan Tanah untuk Jalur KA dan Stasiun antara Kuta Blang - Bireuen Pengadaan Lahan Rp 1,670,000,000 1 Rp 1,670,000,000
BOBP untuk Pengadaan Tanah Jalur KA antara Sungai Liput - Kuala Simpang (7,6 KM) Pengadaan Lahan Rp 2,092,000,000 1 Rp 2,092,000,000
BOBP Pengadaan Tanah Jalur Kereta Api Banda Aceh - Sigli Pengadaan Lahan Rp 2,175,000,000 1 Rp 2,175,000,000BOBP Pengadaan Tanah Jalur Kereta Api Sigli - Bireuen - Lhoksumawe Pengadaan Lahan Rp 2,175,000,000 1 Rp 2,175,000,000BOBP Pengadaan Tanah alur Kereta Api Lhoksumawe -Langsa - Besitang
Pengadaan Lahan Rp 2,175,000,000 1 Rp 2,175,000,000
DED Track, Jembatan, Stasiun,dan Persinyalan Jalur Kereta Api Banda Aceh -Sigli Dokumen Perencanaan Rp 9,000,000,000
Amdal Jalur Kereta Api Banda Aceh -Sigli Dokumen Perencanaan Rp 9,000,000,000Dokumen Tanah Jalur Kereta Api Banda Aceh - Sigli Dokumen Pengadaan Lahan Rp 7,000,000,000Dokumen Tanah Jalur Kereta Api Sigli - Bireuen -Lhoksumawe Dokumen Pengadaan Lahan Rp 8,000,000,000Dokumen Tanah Jalur Kereta Api Lhoksumawe - Langsa - Besitang Dokumen Pengadaan Lahan Rp 8,000,000,000DED Track, Jembatan, Stasiun dan Persinyalan Jalur Kereta Api Langsa - PelabuhanKuala Langsa
Dokumen Perencanaan Rp 3,000,000,000
Amdal Jalur Kereta Api Langsa - Pelabuhan Kuala langsa Dokumen Perencanaan Rp 2,500,000,000Penyusunan DELH dan Pemantauan RKL-RPL Peningkatan Jalan KA Paloh - Kr.Geukeuh
Dokumen Perencanaan Rp 2,100,000,000 Rp 2,100,000,000
Rutin Peningkatan kualitas jalur KA lama Rp 46,020,000,000 211,701,123,746 36,111,111,000 157,407,587,000 1,052,961,664,100 459,919,541,900 Rp 8,437,796,027,746
3
(Rp Miliar)
1
2
TAHUN 2024 TOTAL PERKIRAAN ANGGARAN VOL PERKIRAAN ANGGARAN VOL PERKIRAAN ANGGARAN
(Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar)
TOTAL SUMUT
TOTAL ACEH
renstra 2025-2030
4
PERKIRAAN ANGGARAN VOL PERKIRAAN VOL PERKIRAAN ANGGARAN VOL
TAHUN 2020 TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023
NO PROGRAM / KEGIATAN STRATEGIS PROVINSI RIAU USULAN PROGRAM/KEGIATAN UNIT KERJA
Pembangunan Jalur KA antara Rantauprapat - Pondok S2 Pembangunan Jalur KA Rp 298,832,877,116 Rp 298,832,877,116 Pembangunan Jalur KA antara Kota Pinang - Beringin Jaya (Jalur Kereta Api RantauPrapat - Duri - Dumai Segmen III )
Pembangunan Jalur KA Rp 1,276,989,000,000
Pembangunan Jalur KA antara Beringin Jaya - Bagan Batu (Rantau Prapat - Duri -Dumai Segmen IV )
Pembangunan Jalur KA Rp 288,426,000,000
Pembangunan Jalur KA antara Bagan Batu - Sei Dua (Rantau Prapat - Duri - DumaiSegmen V)
Pembangunan Jalur KA Rp 750,000,000,000
Pembangunan Jalur KA antara Sei Dua - Sei Bangko (Rantau Prapat - Duri - DumaiSegmen VI)
Pembangunan Jalur KA Rp 1,740,000,000,000
Pembangunan Jalur KA antara Sei Bangko - Sintong (Pembangunan Jalur Kereta ApiRantau Prapat - Duri - Dumai Segmen VII)
Pembangunan Jalur KA Rp 782,000,000,000
Pembangunan Jalur KA antara Sintong - Bukit Kayu Kapur (Rantau Prapat - Duri -Dumai Segmen VIII)
Pembangunan Jalur KA Rp 1,350,000,000,000
Pembangunan Jalur KA antara Bukit Kayu Kapur - Pelabuhan Dumai (Rantau Prapat -Duri - Dumai Segmen IX)
Pembangunan Jalur KA Rp 1,350,000,000,000
Pembangunan Jalur KA antara Sintong - Duri (Duri - Pekanbaru Segmen I ) Pembangunan Jalur KA Rp 1,770,000,000,000 Pembangunan Jalur KA antara Duri - Sei Rokan (Duri - Pekanbaru Segmen II ) Pembangunan Jalur KA Rp 1,830,000,000,000
Pembangunan Jalur KA antara Sei Rokan - Pakanbaru (Duri - Pekanbaru Segmen III) Pembangunan Jalur KA Rp 1,830,000,000,000
Pembangunan Jalur KA antara Pakanbaru - Muaro (Pekanbaru - Muaro) Pembangunan Jalur KA Rp 1,830,000,000 Pembangunan Jalur KA Pakanbaru - Rengat (Pekanbaru - Rengat) Pembangunan Jalur KA Rp 1,770,000,000,000
BOBP Pengadaan Tanah lintas Rantau Prapat - Duri - Pekanbaru Pengadaan Lahan Rp 3,001,915,000 1 1 Rp 3,001,915,000Pengadaan Lahan PSN Jalur Antara Rantauprapat - Kota Pinang Lintas Rantauprapat -Duri - Pekanbaru
Pengadaan Lahan 77,150,654,000 1 Rp 77,150,654,000
BOBP Pengadaan Tanah Lintas Rantauprapat - Duri - Pekanbaru antaraRantauprapat - Kota Pinang
Pengadaan Lahan Rp 1,050,000,000 1 Rp 1,050,000,000
BOBP Pengadaan Tanah untuk Jalur KA antara Kota Pinang - Batas Sumut Pengadaan Lahan Rp 1,050,000,000 1 Rp 1,050,000,000Pemagaran dan Pematangan Lahan Gudang Rantauprapat Pengadaan Lahan Rp 32,376,474,000 1 Rp 32,376,474,000Pemasangan Patok tanah sepanjang 25 km dari km 33 s/d km 58 antaraRantauprapat - Kota Pinang
Pengadaan Lahan Rp 196,827,000 1 Rp 196,827,000
Pengadaan Lahan PSN Jalur Antara Kota Pinang - Batas Sumut Lintas Rantauprapat -Duri - Pekanbaru
Pengadaan Lahan Rp 17,500,000,000 1 Rp 17,500,000,000 1 Rp 35,000,000,000
BOBP Pengadaan Lahan PSN Jalur Antara Kota Pinang - Batas Sumut LintasRantauprapat - Duri - Pekanbaru
Pengadaan Lahan Rp 2,175,000,000 1 Rp 2,175,000,000 1 Rp 4,350,000,000
Pengadaan Tanah (BOBP) Jalur Kereta Api Pekanbaru - Muaro Pengadaan Lahan Rp 2,500,000,000 1 Rp 2,500,000,000 1 Rp 5,000,000,000 Pengadaan Tanah (BOBP) Jalur Kereta Api Pekanbaru - Rengat Pengadaan Lahan Rp 61,250,000,000 1 Rp 61,250,000,000 1 Rp 122,500,000,000
Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen II Dokumen Perencanaan Rp 3,600,000,000
AMDAL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen III Dokumen Perencanaan Rp 3,000,000,000
Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen III Dokumen Perencanaan Rp 3,600,000,000
AMDAL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen IV Dokumen Perencanaan Rp 3,000,000,000
Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen IV Dokumen Perencanaan Rp 3,600,000,000
AMDAL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen V Dokumen Perencanaan Rp 3,000,000,000
Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen V Dokumen Perencanaan Rp 3,600,000,000
AMDAL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen VI Dokumen Perencanaan Rp 3,000,000,000
Dokumen Tanah Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen VI Dokument Pengadaan Lahan Rp 4,000,000,000
Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen VI Dokumen Perencanaan Rp 3,600,000,000
AMDAL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen VII Dokumen Perencanaan Rp 3,000,000,000
Dokumen Tanah Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen VII Dokument Pengadaan Lahan Rp 4,000,000,000
Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen VII Dokumen Perencanaan Rp 3,600,000,000
AMDAL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen VIII Dokumen Perencanaan Rp 3,000,000,000
Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen VIII Dokumen Perencanaan Rp 3,600,000,000
AMDAL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen IX Dokumen Perencanaan Rp 3,000,000,000
Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen IX Dokumen Perencanaan Rp 3,600,000,000
AMDAL Jalur Kereta Api Duri - Pekanbaru Segmen I Dokumen Perencanaan Rp 3,000,000,000
Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Duri - Pekanbaru Segmen I Dokumen Perencanaan Rp 3,600,000,000
AMDAL Jalur Kereta Api Duri - Pekanbaru Segmen III Dokumen Perencanaan Rp 3,000,000,000
Dokumen Tanah Jalur Kereta Api Duri - Pekanbaru Segmen III Dokument Pengadaan Lahan Rp 4,000,000,000
2
1,087,500,000
VOL PERKIRAAN ANGGARAN (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar)
PERKIRAAN ANGGARAN VOL PERKIRAAN ANGGARAN VOL PERKIRAAN ANGGARAN VOL PERKIRAAN ANGGARAN VOL PERKIRAAN ANGGARAN
1
TOTAL TAHUN 2020 TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024
renstra 2025-20303
renstra 2025-2030
Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Duri - Pekanbaru Segmen III Dokumen Perencanaan Rp 3,600,000,000
AMDAL Jalur Kereta Api Pekanbaru - Muaro Dokumen Perencanaan Rp 3,000,000,000
Dokumen Tanah Jalur Kereta Api Pekanbaru - Muaro Dokument Pengadaan Lahan Rp 4,000,000,000
Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Pekanbaru - Muaro Dokumen Perencanaan Rp 3,600,000,000
AMDAL Jalur Kereta Api Pekanbaru - Rengat Dokumen Perencanaan Rp 3,000,000,000
Dokumen Tanah Jalur Kereta Api Pekanbaru - Rengat Dokument Pengadaan Lahan Rp 4,000,000,000
Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Pekanbaru - Rengat Dokumen Perencanaan Rp 3,600,000,000
301,834,792,116 77,150,654,000 34,673,301,000 83,425,000,000 83,425,000,000 Rp 15,415,953,747,116 TOTAL RIAU
renstra 2025-20303
VOL VOL VOL VOL VOL VOL9,500,000,000 13,500,000,000 141,500,000,000 203,500,000,000 153,500,000,000 521,500,000,000
1 KEGIATAN SOSIALISASI/RAKOR/SEMINAR/WORKSHOP BIDANGSARANA sosialisasi dan promosi penggunaan sarana milik negara 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 5,000,000,000
2 PEMBINAAN PENYELENGGARAAN SARANA PERKERETAAPIAN pelatihan peningkatan kompetensi SDM bidang sarana milik negara 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 5,000,000,0003 PANGADAAN SARANA KA TERMASUK KERETA KERJA pengadaan sarana milik negara perkeretaapian - - - 40,000,000,000 1 40,000,000,000 1 80,000,000,0004 PENGADAAN FASILITAS ATAU PERALATAN SARANA KA pengadaan tempat penyimpanan dan perawatan sarana milik negara - - 128,000,000,000 1 150,000,000,000 1 100,000,000,000 1 378,000,000,000
5 PERAWATAN/PENGOPERASIAN SARANA DAN FASILITAS SARANA KA pelatihan SDM pengoperasian sarana milik negara - 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 4,000,000,000
6 DOKUMEN STUDI/ KAJIAN/ DESAIN/ NORMA/ STANDAR/PEDOMAN/ KRITERIA/ PROSEDUR SARANA PERKERETAAPIAN dokumen perencanaan 3,000,000,000 1 6,000,000,000 2 6,000,000,000 2 6,000,000,000 2 6,000,000,000 2 27,000,000,000
dokumen perencanaan 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 10,000,000,000monitoring dan pengawasan sarana perkeretaapian 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 10,000,000,000
8 Penyelenggaraan administrasi dan layanan perkantoran (tahun) 500,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 1 2,500,000,000
VOL VOL VOL VOL VOL VOL24,500,000,000 45,500,000,000 57,500,000,000 66,300,000,000 78,500,000,000 272,300,000,000
1 PENYEDIAAN ANGKUTAN KA UNTUK LINTAS BARU YANG BELUMKOMERSIL PENYELENGGARAAN PENGOPERASIAN KA PERINTIS 19,000,000,000 1 40,000,000,000 3 50,000,000,000 3 60,000,000,000 4 70,000,000,000 4 239,000,000,000
PENILAIAN EMISI GAS RUMAH KACA DI STASIUN KA - - 2,000,000,000 1 - 2,000,000,000 1 4,000,000,000Evaluasi sarana KA konsep ramah lingkungan - - - 800,000,000 1 - 800,000,000
Kajian Evaluasi KA Perintis menjadi KA Kosmersil - - - - 1,000,000,000 1 1,000,000,000pelatihan peningkatan kompetensi SDM bidang Lalu Lintas Perkeretaapian 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 5,000,000,000
MONITORING DAN EVALUASI KINERJA JARINGAN JALUR KERETA API 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 5,000,000,000PEMANTAUAN DAN EVALUASI GAPEKA DI WILAYAH SUMBAGUT 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 5,000,000,000
Laporan Pemantauan dan pengawasan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan Lebaran,Natal dan Tahun Baru 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 5,000,000,000
Penyusunan Data Base angkutan barang di Wilayah Sumbagut 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 5,000,000,0004 Penyelenggaraan administrasi dan layanan perkantoran (tahun) 500,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 1 2,500,000,000
VOL VOL VOL VOL VOL VOL30,000,000,000 22 20,000,000,000 23 17,500,000,000 22 15,000,000,000 21 20,000,000,000 23 102,500,000,000
1 Kegiatan Sosialisasi/Rakor/Seminar/Workshop Bidang KeselamatanPerkeretaapian sosialisasi prosedur keselamatan pada perlintasan sebidang 2,000,000,000 8 2,000,000,000 8 2,000,000,000 8 2,000,000,000 8 2,000,000,000 8 10,000,000,000
pemeriksaan rutin standar keselamatan sarana dan prasarana 500,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 1 2,500,000,000pengadaan palang pintu dan rambu rambu pada perlintasan sebidang 5,000,000,000 2 10,000,000,000 4 7,500,000,000 3 5,000,000,000 2 10,000,000,000 4 37,500,000,000
pembangunan perlintasan tidak sebidang 15,000,000,000 1 15,000,000,0003 fasilitas dan peralatan bidang keselamatan perkeretaapian perawatan fasilitas dan peralatan keselamatan dibidang perkeretaapian 2,000,000,000 6 2,000,000,000 6 2,000,000,000 6 2,000,000,000 6 2,000,000,000 6 10,000,000,000
4 dokumen Studi/Kajian/Desain/ Norma/Standar/ Pedoman/Kriteria/Prosedur bidang keselamatan perkeretaapian dokumen perencanaan keselamatan 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 10,000,000,000
5 pelatihan sistem manajemen keselamatan di lingkungan kerja perkeretaapian 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 5,000,000,000pelatihan peningkatan kompetensi SDM bidang Keselamatan Perkeretaapian 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 10,000,000,000
6 Penyelenggaraan administrasi dan layanan perkantoran (tahun) 500,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 1 2,500,000,000
RENSTRA 2020 - 2024 BIDANG LALU LINTAS, SARANA, DAN KESELAMATAN
TOTAL
TOTAL
TOTAL
TAHUN 2020 TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024
(Rp ) (Rp )PERKIRAAN PERKIRAAN ANGGARAN PERKIRAAN ANGGARAN PERKIRAAN ANGGARAN PERKIRAAN ANGGARAN PERKIRAAN ANGGARAN
(Rp ) (Rp ) (Rp ) (Rp )
TAHUN 2023 TAHUN 2024PERKIRAAN ANGGARAN
(Rp ) (Rp ) (Rp ) (Rp ) (Rp ) (Rp )PERKIRAAN PERKIRAAN ANGGARAN PERKIRAAN ANGGARAN PERKIRAAN ANGGARAN PERKIRAAN ANGGARAN
TAHUN 2021 TAHUN 2022TAHUN 2020
TAHUN 2020 TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024
(Rp )PERKIRAAN PERKIRAAN ANGGARAN PERKIRAAN ANGGARAN PERKIRAAN ANGGARAN PERKIRAAN ANGGARAN PERKIRAAN ANGGARAN
(Rp ) (Rp ) (Rp ) (Rp ) (Rp )KESELAMATAN
2 kegiatan peningkatan penanganan keselamatan di perlintasansebidang
pembinaan penyelenggaraan bidang keselamatan perkeretaapian
PEMBINAAN PENYELENGGARAAN BIDANG LALU LINTAS DANANGKUTAN KA3
USULAN PROGRAM/KEGIATAN UNIT KERJANO PROGRAM / KEGIATAN STRATEGIS PROVINSI SUMATERA UTRA
USULAN PROGRAM/KEGIATAN UNIT KERJAPROGRAM / KEGIATAN STRATEGIS PROVINSI SUMATERA UTRANO
LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KA
2 DOKUMEN STUDI/ KAJIAN/ DESAIN/ NORMA/ STANDAR/
PEDOMAN/ KRITERIA/ PROSEDUR BIDANG LALU LINTAS DANANGKUTAN KERETA API
Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Bidan Sarana Perkeretaapian
7 DOKUMEN PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN BIDANG SARANAPERKERETAAPIAN
USULAN PROGRAM/KEGIATAN UNIT KERJAPROGRAM / KEGIATAN STRATEGIS PROVINSI SUMATERA UTRANO
Casecading Sasaran Unit Organisasi
BTP Sumbagut
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L- i
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
LAMPIRAN ANALISISRENCANA STRATEGIS BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA
BAGIAN UTARA TAHUN ANGGARA 2020-2024
Daftar Analisis:1. ANALISIS 1 : Visi dan Misi
2. ANALISIS 2: Menetukan Sasaran Program2.1. Analisis : MAKRO KAWASAN
L-1
L-3L-3
2.2. Analisis : SWOT L-43. ANALISIS 3: Menentukan Indikator KinerjaProgram L-114. ANALISIS 4: Rencana Pembangunan Jalur Kereta Api Sumatera Bagian Utara
Tahun 2020-2024 L-215. ANALISIS 5: Regulasi/Kebijakan L-226. ANALISIS 6: Analisa Target Penumpang Dan Barang / Tahun Anggaran L-277. ANALISIS 7: Analisa KebutuhanSarana L-308. ANALISIS 8: Analisa Kebutuhan SDM L-329. ANALISIS 9: Kewilayahan L-3310. ANALISA ANGGARAN L-36
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-1
1. ANALISIS 1 : Visi dan MisiRumusan Visi Misi adalah gambaran umum mengenai keadaan yang ingin dicapai oleh BTP Sumbagut
pada akhir periode perencanaan.Visi juga memberikan gambaran konsistensi kinerja selama 5 (lima)
tahun mendatang serta gambaran menyeluruh mengenai peranan dan fungsi suatu organisasi. Dalam
merumuskan Visi Misi BTP Sumbagut diturunkan dari Visi Misi Regulasi/kebijakan dari tingkat
Visi Misi Presiden, Visi Misi Kementrian Perhubungan dan Visi Misi Perkretaapian Nasional yaitu:
a. Visi Misi Presiden Presiden dalam RPJMN 2020 – 2024 yaitu :
1. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia
2. Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing
3. Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan
4. Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan
5. Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa
6. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya
7. Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga
8. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya
9. Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan
b. Visi dan Misi RENSTRA PERHUBUNGAN 2015-2019 sebagai berikut :
“ Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong
Royong “
c. Visi dan Misi RENSTRA PERKRETAPIAN NASIONAL 2030 :
Perkeretaapian yang berdaya saing,
berintegrasi,
berteknologi,
bersinergi dengan industri,
terjangkau dan
mampu menjawab tantangan perkembangan.
Visi dan Misi RENSTRA BTP SUMBAGUT 2020-2024 berdasarkan visi dan misi Renstra Perkeretaapian
Nasional yaitu :
Akselerasi Tepat,
Aman dan
Terukur dalam
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-2
Membangun Kereta api Trans-Sumatera
Gambar: Skema Penurunan Visi Misi BTP Sumbagut
Visi Misi BTP Sumbagut:
Akserelerasi Tepat, Aman, Terukur dan Sinergis dalam Membangun Kereta Api Sumatera
Bagian Utara
Defenisi Per-Kata Visi Misi
akselerasi :
akselerasi /ak·se·le·ra·si/ /aksélerasi/ n 1 proses mempercepat; 2 peningkatan kecepatan;
percepatan; 3 laju perubahan kecepatan
tepat /te·pat/ a
1 betul atau lurus (arah, jurusan); berbetulan benar: ; 2 kena benar (pd sasaran, tujuan, maksud,
dsb): 3 tidak ada selisih sedikit pun; tidak kurang dan tidak lebih; persis: 4 betul atau cocok (tt
dugaan, ramalan, dsb): 5 jitu (tt tindakan, aturan, kritik, dsb): 6 betul atau mengena tt perkataan,
jawaban,
aman
a 1 bebas dr bahaya: 2 bebas dr gangguan 3 terlindung atau tersembunyi; tidak dapat diambil
orang:4 pasti; tidak meragukan; tidak mengandung risiko; 5 tenteram; tidak merasa takut atau
khawatir
Terukur (tidak ada dalam KBBI)
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-3
Kata dasar Ukur; 1 n sukat; pengukur; ukuran; 2 Mk patut; selayaknya; sudah tentu;-- baju (di)
badan sendiri, pb menganggap atau menilai orang lain sama dengan anggapan atau penilaian
terhadap diri sendiri;
- alit kl aturan; tindakan; daya upaya;
- jangka jarak waktu; waktu yang tertentu;
- tanah perihal mengukur tanah;
Dalam Renstra ini defenisi dari TERUKUR = Dapat Diukur dimana setiap program dalam Resntra,
memiliki capaian yang dapat dihitung dalam angka
2. ANALISIS 2: Menetukan Sasaran Program2.1. Analisis : MAKRO KAWASAN
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-4
2.2. Analisis : SWOT
2.3. ANALISIS PRIORITAS SCORING ISU STRATEGIS
no bidangkerja* Isu Strategis Sumber
data
totalskor ranking
URGENSI DESENTRALISASI
KEWENANGAN BIAYA LANDASAN
LEGALITAS1 2 3 4 5
1 A,B
KesesuaianPembangunantransportasi denganRencana tata ruangwilayah Daerah
R.RenstraKemenHub 4 5 3 1 3 16 2
2 A,B Jaringan modatransportasi lainnya
R.RenstraKemenHub 4 5 4 4 17 2
3 A,B Kebutuhan angkutanperkeretapian
R.RenstraKemenHub 5 4 5 5 19 2
4 A,B Potensi Bencana AlamR.RenstraKemenHub 5 4 4 4 4 21 1
5 APercepatanpenyediaanInfrastruktur
R.RenstraKemenHub
5 4 5 5 4 23 1
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-5
6
7
C
B
Globalisasi (asuransi &perbankan)
Modernisasi Teknologi
RIPNAS
RIPNAS
3
4
3
3
5
3
4
4
4
3
19
17
2
2
8 BPrioritas Difabel,gender, lingkungan,tata ruang
R.RenstraKemenHub 5 4 5 5 5 24 1
9
10
A
C
Kereta Api TransSumatera
Otonomi daerah
RIPNAS
RIPNAS
5
4
5
3
4
3
5
3
5
3
24
16
1
2
12 C
Perubahankewenangan antaraPemerintah Pusat danPemerintah Daerah
5 3 3 3 3 17 2
13 C PemberantasanKorupsi (Stranas PK)
5 4 4 3 5 21 1
14 B
konektivitas antarwilayah, intermodal,angkutan perkotaan,Industri & pariwisata
5 3 4 5 5 22 1
15 APengembanganKawasan StrategisPariwisata Nasional
4 3 3 3 3 16 2
16 A
Target 11%-13 % untukangkutan penumpangTarget 15%-17% untukangkutan barang tahun2030
5 4 5 5 5 24 1
17 A,B
menghubungkanpusat-pusat kegiatanindustri danpertambangan denganpelabuhan
5 5 4 5 4 23 1
18 B
Pemanfaatan jalur relKAdalam rangkapenyaluran logistiksecara maksimal.Pangsa pasar logistikberbasis rel kurangdari 2persen dibandingkanmoda lainnya.
5 5 4 5 4 23 1
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-6
20 BStudi KelayakanPengembanganMonorail di KotaMedan
RenstraBeppeda
KotaMedan
2011-2015
3 3 1 3 3 13 3
21 B Kajian Dampak SosialEkonomi ArusCommuter
RenstraBeppeda
KotaMedan
2011-2015
3 3 1 3 3 13 3
22 A,B kawasan pariwisatayang terintegrasi.
3 3 1 3 3 13 3
23 A
Kebutuhan SaranaPerkeretaapian 2030(Medan 311 unit,Pekanbaru 125 Unit,Banda Aceh 85 Unitdan Balai Yasa danDepo) RIPNAS
5 5 4 5 5 24 1
24 B
Pemenuhan fasilitaskeselamatan dankeamananperlengkapankeselamatanperkeretaapian sesuaiStandar RPJMN
5 5 5 5 5 25 1
Keterangan Bidang Kerja Di BTP Sumbagut:A Sarana Prasarana,B: Lalulintas Sarana Dan KeselamatanC: Tata Usaha
KRITERIA : 1: tidak berhubungan- 5: Sangat BerhubunganRANKING: 1:paling PENTING, 2 Penting , 3 Cukup penting
Dari analisis scoring tersebut, di bagi dalam 3 prioritas berdasarkan range skpr yang diperoleh. Prioritas1 unutk
PRIORITAS 1
BPemenuhan fasilitas keselamatan dan keamanan perlengkapan keselamatan
perkeretaapian sesuai standar
AKebutuhan Sarana Perkeretaapian 2030 (Medan 311 unit, Pekanbaru 125 Unit,
Banda Aceh 85 Unit dan Balai Yasa dan Depo)
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-7
ATarget 11%-13 % untuk angkutan penumpang
Target 15%-17% untuk angkutan barang tahun 2030
A Kereta Api Trans Sumatera
B Prioritas Difabel, gender, lingkungan, tata ruang
A Percepatan penyediaan infrastruktur
A,Bmenghubungkan pusat-pusat kegiatan industri dan pertambangan dengan
pelabuhan
Pemanfaatan jalur rel KAdalam rangka penyaluran logistik secara maksimal.
Bkonektivitas antar wilayah, intermodal, angkutan perkotaan, Industri &
pariwisata
C Pemberantasan Korupsi (Stranas PK)
A,B Potensi Bencana Alam
PRIORITAS 2
A,BKesesuaian Pembangunan transportasi dengan Rencana tata ruang wilayah
Daerah
A,B Jaringan moda transportasi lainnya
A,B Kebutuhan angkutan perkeretapian
C Globalisasi (asuransi & perbankan)
B Modernisasi Teknologi
C Otonomi daerah
C Perubahan kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
A,B Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
PRIORITAS 3
B Studi Kelayakan Pengembangan Monorail di Kota
B Kajian Dampak Sosial Ekonomi Arus Commuter
A,B Kawasan pariwisata yang terintegrasi.
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-8
Analisis Prioritas Scoring Isu StrategisPRIORITAS 1 Kelompok Sasaran
BPemenuhan fasilitas keselamatan dan keamananperlengkapan keselamatan perkeretaapian sesuai standar Keselamatan dan keamanan
A
Kebutuhan Sarana Perkeretaapian 2030 (Medan 311 unit,Pekanbaru 125 Unit, Banda Aceh 85 Unit dan Balai Yasadan Depo) tepat waktu/handal
ATarget 11%-13 % untuk angkutan penumpangTarget 15%-17% untuk angkutan barang tahun 2030 Konektifitas
A Kereta Api Trans Sumatera KonektifitasB Prioritas Difabel, gender, lingkungan, tata ruang IntegritasA Percepatan penyediaan infrastruktur tepat waktu/handal
A,Bmenghubungkan pusat-pusat kegiatan industri danpertambangan dengan pelabuhan KonektivitasPemanfaatan jalur rel KA dalam rangka penyaluran logistiksecara maksimal. Sinergis
Bkonektivitas antar wilayah, intermodal, angkutanperkotaan, Industri & pariwisata Konektifitas
C Pemberantasan Korupsi (Stranas PK) IntegritasA,B Potensi Bencana Alam Keselamatan dan keamanan
PRIORITAS 2
SinergisA,BKesesuaian Pembangunan transportasi dengan Rencanatata ruang wilayah Daerah
A,B Jaringan moda transportasi lainnyaA,B Kebutuhan angkutan perkeretapianC Globalisasi (asuransi & perbankan)B Modernisasi TeknologiC Otonomi daerah
CPerubahan kewenangan antara Pemerintah Pusat danPemerintah Daerah
A,B Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
PRIORITAS 3SinergisB Studi Kelayakan Pengembangan Monorail di Kota Medan
B Kajian Dampak Sosial Ekonomi Arus CommuterA,B kawasan pariwisata yang terintegrasi.
Dari analisis Scoring dapat disederhanakan dengan mengelompokkan berdasarkan sasaran program. Daritabel diatas dapat dilihat kelompok sasaran program yang menjadi prioritas adalah sebagai berikut
1. Keselamatan dan Keamanan2. Sinergis3. Tepat waktu/handal
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-9
4. Konektivitas5. Integritas
Prioritas tersebut disusun dalam Sasaran program sebagai berikut:1. Sasaran 1: KONEKTIVITAS Trans Sumatera Bagian Utara2. Sasaran 6 : Handal/Terukur/Tepat Waktu3. Sasaran 3, 4, 5: Meningkatnya KESELAMATAN dan KEAMANAN transportasi KA4. Sasaran 2 : Sinergisitas kebutuhan Industri dan Perkembangan Kota5. Sasaran 7: Integritas : GOOD GOVERNANCE dan CLEAN GOVERMENT
Analisa Sasaran Program berdasarkan teori analisa stretegis adalah sebagai berikut:
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-10
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-11
3. ANALISIS 3: Menentukan Indikator Kinerja ProgramDalam menyusun indikkator Kinerja Program, diperoleh dengan cara mennguraikan cascading strategi
program. Dari Penurunan (Cascading) Kemetrian Perhubungan Dirjen Ka Ke BTP Sumbagut ditemukan
7 strategi program yang merupakan turunan dari Strategi Program dari Kementrian perhubungan.
Indikator Kinerja Program disusun sesuai dengan Indikator Kinerja Program dalam poin sasaran
Program di tingkat Kementrian Perhubungan, kemudian di saring dengan lingkup kerja dari BTP
Sumbagut.
Gambar : Cascading Sasaran Strategis Kementrian Peruhubungan dengan Sasaran Program JendralPerkeretaapian
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-12
Gambar : Cascading Sasaran Strategis Jendral Perkeretaapian dengan BTP Sumbagut
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-13
Dari Daftar indikator Kinerja Program Dirjen KA Kementrian perhubungan tersebut, disesuaikan
dengan Sasaran program BTP Sumbagut yang telah disusun pada gambar selanjutnya ditetukan
Indikator Kinerja Program sebagai berikut:
PERPECTIVE Sasaran Program Indikator Kinerja ProgramStakeholderperspective
SP 1 Terwujudnya KONEKTIVITASjaringan perkeretaapianSumbagut
IK1 Rasio Konektivitas Antar WilayahIK2 Modal share angkutan penumpang KAIK3 Modal share angkutan Barang KA
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-14
SP2 Sinergitas Kebijakan/RegulasiIK4
Tersedianya layanan angkutan KAperkotaan
IK5Persentasi kemudahan pengadaantanah
CostumerPerspective
SP 3 Tercapainya Keselamatandan Keamanan TranspotasiKA
IK6Rasio Kejadian kecelakaan KA (rate ofaccident)
IK7Rasio ganggunan keamanan danpelayanan jasa KA
SP 4 KINERJA PELAYANAN saranadan prasarana transpotasiKA yang Handal
IK8Persentasi capaian On timeperfomance (OTP)
IK9Persentasi penurunan gas rumah kacadari subsektor KA
SP 5 Peningkatan KAPASITASsarana dan PrasaranaTransportasi KA
IK10persentasi peningkatan panjang jalurKA terbangun
IK11Persentasi penyediaan tempat dudukKA PSO dan perintis
InternalBusiness SP 6
TERUKURNYA capaianperencanaan IK12 persentasi pelaksanaan Renstra
Learn andGrowthPerpective
SP 7 Terwujudnya GOODGOVERNANCE & CLEANGOVERMENT
IK13 Persentasi Realisasi PenyerapanAnggaran
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-15
3.1. ANALISA LOGIS3.1.1. SASARAN PROGRAM 1 (SP1)
3.1.2. SASARAN PROGRAM 2 (SP2)
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-16
3.1.3. SASARAN PROGRAM 3 (SP3)
Untuk menghitung gangguan keamanan digunakan formulasi sebagai berikut:
Rasio of Accident = Jumlah Kecelakaan KA X 1.000.000KM Tempuh
Untuk menghitung gangguan keamanan digunakan formulasi sebagai berikut:
Rasio Gangguan Keamanan = Jumlah Gangguan Keamanan KA X 1.000.000KM Tempuh
3.1.4. SASARAN PROGRAM 4 (SP4)
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-17
Penilaian Emisi Gas Rumah Kaca di Stasiun KA
Penurunan gas rumah kaca dari sub sektor perkeretaapian dihitung dengan asumsi perpindahan/shifting
moda dari angkutan darat (mobil pribadi, bus/angkutan kota dan motor) ke angkutan perkeretaapian.
Metode perhitungan yang dilakukan untuk penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sub sektor Kereta Api
yaitu
Rumus
∆E = EKBM - EKA
dimana,
∆E = Indikasi pengurangan emisi kendaraan bermotor oleh KA (kg/thn)
EKBM = Jumlah emisi kendaraan bermotor yang direduksi dengan KA (kg/thn)
EKA = Jumlah emisi yang dihasilkan oleh KA (kg/thn)
KBBM = ℓBBM x p x q
dimana,
KBBM = Jumlah konsumsi BBM (ltr/thn)
ℓBBM = Konsumsi bahan bakar spesifik (ltr/km/pnp)
p = Panjang rata-rata perjalanan (km)
q = Jumlah penumpang atau barang yang melewati rute tersebut (org/thn)
Eco2 = KBBM x eco2
dimana,
Eco2 = Jumlah emisi CO2 (kg/thn)
KBBM = Jumlah konsumsi BBM (ltr/thn)
eco2 = Tingkat emisi bahan bakar (kg/ltr)
Koefisien
Tingkat emisi bahan bakar (Sumber: Studi Kebutuhan Energi Sub Sektor Perkeretaapian, 2009)
eco2 Solar = 2,6664 kg/lt
eco2 Premium = 2,2606 kg/lt
eco2 BBG = 1,4659 kg/lt
Konsumsi bahan bakar spesifik angkutan penumpang (Sumber: Rencana Induk Perkeretaapian
Nasional (RIPNAS,2010)
ℓBBM KA = 0,002 ltr/pnp/km
ℓBBM BUS = 0,0125 ltr/pnp/km
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-18
ℓBBM Mobil = 0,020 ltr/pnp/km
ℓBBM Spd Mtr = 0,025 ltr/pnp/km
Konsumsi bahan bakar spesifik angkutan barang (Sumber: Studi Pengembangan Transportasi KA yang
efisien dan ramah lingkungan,2010)
ℓBBM KA = 0,00032 ltr/ton/km
ℓBBM TRUCK = 0,018 ltr/ton/km
Asumsi
1) Jumlah penumpang atau barang yang melewati rute (q) dihitung dengan mengalikan prediksi
jumlah penumpang tahunan dengan load factor sebesar 0,7. Load factor sebesar 0,7 diperoleh
dari Studi Perhitungan Load Factor Kereta Api Ekonomi Nasional (2009) yang menggambarkan
tingkat okupansi penumpang sebesar 70%;
2) Panjang rata-rata perjalanan (p) diperoleh dengan mengalikan panjang lintasan dengan 0,5. Nilai
0,5 diambil dengan mengasumsikan hanya 50% dari jumlah penumpang yang menjalani lintasan
program/proyek tersebut
3) Proporsi pengguna kendaaraan bermotor yang menggunakan KA (emisi yang direduksi dengan
KA) adalah bus 0,2; mobil 0,2; sepeda motor 0,4. Metode tersebut telah dilakukan verifikasi oleh
Tim Kementerian Lingkungan Hidup
4) Dengan menggunakan rumus tersebut diatas, diperoleh realisasi prosentase penurunan gas
rumah kaca dari sub sektor perkeretaapian tahun 2018 sebesar 18,61% (3,9058 Juta ton CO2e)
(Sumber: LPIP Dirjen KA 2018)
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-19
3.1.5. SASARAN PROGRAM 5 (SP5)
3.1.6. SASARAN PROGRAM 6 (SP6)
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-20
3.1.7. SASARAN PROGRAM 7 (SP7)
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-21
4. ANALISIS 4: Rencana Pembangunan Jalur Kereta Api SumateraBagian Utara Tahun 2020-2024
Rencana Pembangunan Jalur Kereta Api Sumatera Bagian Utara Tahun 2020-2024 diturunkan dari
Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) dalam lingkup wilayah BTP Sumbagut. Berikut Mandat
Regulasi RIPNAS 2030 dalam wilayah Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara:
No. Program Tahap III2020-2024
1. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Antarkota Banda Aceh - Sigli Sigli - Bireun - Lhokseumawe Lhokseumawe - Langsa - Besitang Binjai - Besitang Rantau Prapat - Duri - Dumai Sei mangkei - Bandar Tinggi - KualaTanjung Pematang Siantar- Danau Toba Rantau Prapat - Duri - Dumai Duri - PekanBaru Pekanbaru - Muaro Pekanbaru - Rengat
2. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Regional Mebidangro (Medan, Binjai, Deli Serdang,Karo)
3. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Perkotaan Banda Aceh Medan
4. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kreta Api Bandara(Kota Menuju Bandara) Kualanamu (Medan)
5. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api MenujuPelabuhan (menghubungkan wilayah sumberdaya alamdan kawasan produksi dengan pelabuhan) Lhokseumawe (NAD) Kuala Tanjung (SumateraUtara)
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-22
No. Program Tahap III2020-2024
6. Peningkatan Kapasitas Jaringan KA Melalui PembangunanElektrifikasi Jalur KA Medan - Araskabu - Kualanamu
7. Reaktivitasi dan Peningkatan (Revitalisasi) Jalur KA Binjai - P.Brandan - Besitang Belawan - Gabion
8.Pengembangan Layanan Kereta Api Perintis di pulauSumatera - Jawa Belawan - Gabion
9. Pengembangan Layanan Kereta Api Perintis di PulauSumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua
10.Pengembangan kawasan stasiun menjadi kawasan berbasisTOD
11. Penyelenggaraan Subsidi Angkutan Umum Dalam BentukLayanan KA Perintis dan Publik Service Obligation (PSO)
12. Pengadaan Sarana Perkretaapian13. Pengembangan sistem penyimpanan (termasuk
pergudangan) material serta peralatan pengujian danperawatan prasarana perkretaapian di pulau Jawa danSumatera
Tabel 1.1 Mandat Regulasi RIPNAS 2030Sumber : Keputusan Mentri Perhubungan Indonesia KP 2128 Tahun 2018 Tentang Rencana Induk
Perkeretaapian Nasional
5. ANALISIS 5: Regulasi/Kebijakan
Konteks regulasi dalam penyelenggaraan perkeretaapian di wilayah Sumatera Bagian Utara
menganalisis berbagai peraturan Nasional, Propinsi dan kabupaten/Kota. Peraturan secara nasional
mengacu pada Visi Misi Presiden dan RPJMN 2020-2025 dalam rangka mencapai Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) 2015-2025. Kebijakan nasional tersebut diturunkan dalam renstra Kementrian
perhubungan Bidang perkeretaapian 2020-2024 dan Rencan induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS)
2030.
Untuk tingkat provinsi dan kabupaten kota, terdapat peraturan Nasional yang mengatur
pembangunan daerah dalam bentuk Kawasan Strategis Nasional (KSN), Kawasan Strategis Pariwisata
Nasional (KSPN), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri (KI).
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-23
Kebijakan tersebut juga harus sinergis dengan peraturan tingkat daerah yaitu Rencana Tata Ruang
Wilayah di Propinsi dan kabupaten/koto dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah / Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah di tingkat Provinsi dan kabupten kota. Hubungan kerangka
regulasi tersebut secara sederhana dapat dilihat dalam skema 3.1 berikut ini:
Gambar 1.1 Skema Kerangka Regulasi dalam Penyusunan Renstra BTP Sumbagut
Regulasi memiliki 3 fungsi utama yakni:
a. Fungsi perubahan, untuk mendukung perbuhan konsep penyelenggaraan perkeretaapian sesuai
kebutuhan dan perkembangan zaman.
b. Fungsi stabilisasi, untuk memberikan kepastian tentang ketentuan teknis dan prosedural/
administratif untuk melaksanak setiap item kegiatan penyelenggaraan yang diatur UU no. 23
tahun 2007.
c. Fungsi Fasilitasi, untuk memfasilitasi kebutuhan ataupan peran stakeholders dalam proses
maupun hasil penyelenggaraan kereta api.
Tabel 3.1 Agenda Penguatan Regulasi 2020-2024 di Dirjen KA
FUNGSI REGULASI MANDAT UU 23/2007 KEBUTUHAN PENGUATAN REGULASIFungsi Perubahan Perubahan dari monopoli
kepada multi operator Pembentukan Badan usaha Penyelenggara
Milik Pemerintah Pedoman Kerjasama, penentuan biaya dan
pola operasi dalam skema multi operatorPerubahan ketergantungankepada kemandirian dalaminvestasi dan teknologi
Road Map teknologi PerkeretaapianNasional
Kebijakan Pemberdayaan IndustriPerkeretaapian Nasional
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-24
Fungsi Stabilitas Standarisasi teknis sarana danprasarana, serta kompetensiSDM Perkeretaapian
Akreditasi Badan Hukum atau LembagaPengui Sarana dan PrasaranaPerkeretaapian
Standar dan spesifikasi teknis dan sertifikasisarana prasarana dan sertifikasikopetensi/kecakapan SDM untuk teknilogieksisting maupun penerpan teknologi baru(monorel, MRT, Trem, Kereta gantung, HST)
Standar Kompetensi Penguji SDMPerkeretaapian
Fungsi Fasilitasi Fasilitasi peran swasta danpemda
Mekanisme memberikan bantuan dariPemerintah Pusat bagi daerah dalampembangunan pengoperasian Kereta Apididaerah.
Mekanismie KPBU dan alternative financingbidang perkeretaapian
Kebijakan fasiltisi dalam pengadaansarnadan prasarana perkeretaapian
Fasilitasi kepada setiap lapisanmasuaralat (secara fisik,ekonomi dan sosial)
Standar dan spesifikasi tekknik fasilitas bagipenggna kereta api berkebutuhan khusus
Pengadaan sarana keretaapi kelas ekonomioleh Pemerintah.
Penyelenggaraan layanan kereta api perintisdan PSO/Bersubsidi
Berikut Mandat Regulasi Nasional dalam wilayah Balai Teknik Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara:No Mandat Regulasi Penerapan Regulasi Kebutuhan Penguatan
Regulasi1 Peraturan Pemerintah
Republik IndonesiaNomor 5 tahun 2017tentang KawasanEkonomi Khusus ArunLhokseumawe
1. Pengembangan Jaringan danLayanan Kereta Api Antarkotatarget selesai di tahun 2020-2024 Banda Aceh - Sigli Sigli - Bireun – Lhokseumawe Lhokseumawe - Langsa -
Besitang2. Pengembangan Jaringan dan
Layanan Kereta Api MenujuPelabuhan (menghubungkanwilayah sumberdaya alam dankawasan produksi denganpelabuhan) Lhoksumawe
Mekanisme PercepatanPembebasan danPengadaan lahan
2 PP No. 26/2008 tentangRencana Tata RuangWilayah Nasional(RTRWN) dan (Perpres62/2011) Kawasan
Pengembangan Jaringan danLayanan Kereta Api Regional dikawasan Meibdangro.Berdasarkan PP no. 62 tahun 2011,Pasal 33, adanya Stasiun Kota,
1. Pengkajian UlangKebijakan.
2. Studi kelayakan
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-25
Strategis NasionalMebidangro
Belawan, Labuhan, Kampung Besar,Titi papan Mabar, Pulo Brayan,Medan Pasar, Kebon Pisang, SeiSikambing, Medan Sunggal, Bamdarkalipah, Batang Kuis, Aras Kabu,Lubuk Pakam, Galang, Delitua, Diski,Binjai
3.Mekanisme PercepatanPembebasan danPengadaan lahan.
3 NOMOR 29 TAHUN2012 tentang KawasanEkonomi Khusus SeiMangkei
Pengembangan Jaringan danLayanan Kereta Api MenujuPelabuhan (menghubungkan wilayahsumberdaya alam dan kawasanproduksi dengan pelabuhan) di KualaTanjung
Pembebasan danPengadaan lahan
4 Peraturan PresidenRepublik IndonesiaNomor 81 Tahun 2014Tentang Rencana TataRuang Kawasan DanauToba Dan Sekitarnya(KSPN Danau Toba)
Pengembangan Jaringan danLayanan Kereta Api PematangSiantar - Prapat
Pembebasan danPengadaan lahanStudi KelayakanAmdalDED
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-26
Sumber: data diolah
Daerah lingkup kegiatan Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara merupakan kawasanstategis yang memiliki hubungan sosial budaya sejarah politik yang cukup erat. Dalam kajian studikebijakan nasional yang telah dilakukan terdapat kawasan-kawasan strategis yangmenghubungkan ke tiga provinsi ini. Data tersebut dirangkum dalam Peta Data Kawasan strategisdalam lingkup Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara
Tabel 1.6 Kawasan Strategis Nasional dalam Lingkup Kawasan Balai Perkeretapian SumateraBagian Utara (Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara dan Riau)
No. Kawasan Strategis di Provinsi Aceh,Sumut dan Riau
Sumber regulasi
1 Kawasan Strategis Nasional TWA SabangPeraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011tentang Rencana Induk PembangunanKepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025
2Kawasan Industri/ Kawasan EkonomiKhusus Arun Lhoksumawe
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 5 tahun 2017 tentang KawasanEkonomi Khusus Arun Lhokseumawe
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-27
3 Kawasan Strategis Nasional MebidangroPP No. 26/2008 tentang Rencana Tata RuangWilayah Nasional (RTRWN) dan (Perpres62/2011)
4 Kawasan Industri Kuala Tanjung
5Kawasan Industri/ Kawasan EkonomiKhusus Sei Mangke
NOMOR 29 TAHUN 2012 tentang KawasanEkonomi Khusus Sei Mangkei
6Kawasan Strategis Pariwisata Nasional(KSPN) Danau Toba
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor81 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata RuangKawasan Danau Toba Dan Sekitarnya
Sumber: data diolah
6. ANALISIS 6: Analisa Target Penumpang Dan Barang / TahunAnggaran6.1. Analisa Target Penumpang
Berdasarkan RIPNAS, terdapat target penumpang barang yang harus di capai di tahun 2030, yaitu
target 11%-13 %. Keputusan Mentri Perhubungan RI Nomor KP.2128 RIPNAS tahun 2018 Halaman 22
melampirkan matriks target penumpang di lingkup kajian BTP Sumbagut yaitu Provinsi NAD, Sumut dan
Riau.
Tabel 1.1 Matriks Asal Tujuan Penumpang Pulau Sumatera Tahun 2030
Sumber: Keputusan Mentri Perhubungan RI Nomor KP.2128 RIPNAS tahun 2018 Halaman 22
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-28
Dari target tersebut, maka pencapaian target penumpang di dalam lingkup kajian Renstra BTP Sumatera
Bagian Utara dapat dihitung dengan cara:
Tahun 2030Provinsi Penumpang (org)
Nanggroe Aceh Darussalam 614.000Sumatera Utara 1.360.000Riau 9.344.000
Total 11.318.000
P2030 11.318.000P2018 4.238.640
Pt = P0 (I+i%)n
P2030=P2018x(I+i%)(2030-2018)12030 (2030−2018)-1= ( )2018I = 9%
Pt = P0 (I+i%)n
Dari perhitungan tersebut, maka pencapaian target penumpang di BTP Sumbagut dalam rentang waktu
2020-2024 diperkirakan sebagai berikut:
Tabel Perkiraan Capaian target penumpang di BTP Sumbagut 2020-2024
Tahun Jumlah satuan
P0 2018 4.238.640 OrgPt 2019 4.600.148 OrgPt 2020 4.992.488 OrgPt 2021 5.418.291 OrgPt 2022 5.880.410 OrgPt 2023 6.381.942 OrgPt 2024 6.926.249 Org
Target penumpang meningkat 9%/ tahunSumber Keputusan Mentri Perhubungan RI Nomor KP.2128 RIPNAS tahun 2018 Hal.22
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-29
6.2. Analisa Target Angkutan Barang
Berdasarkan RIPNAS, terdapat target angkutan barang yang harus di capai yaitu 15%-17% pada Tahun
2030. Keputusan Mentri Perhubungan RI Nomor KP.2128 RIPNAS tahun 2018 Halaman 23 melampirkan
matriks target penumpang di lingkup kajian BTP Sumbagut yaitu Provinsi NAD, Sumut dan Riau.
Tabel 1.1 Matriks Asal Tujuan Barang Pulau Sumatera Tahun 2030
Sumber Keputusan Mentri Perhubungan RI Nomor KP.2128 RIPNAS tahun 2018 Hal.22
Tahun 2030Provinsi Barang (ton)
Nanggroe Aceh Darussalam 63.914.000Sumatera Utara 55.120.000Riau 75.116.000
Total 194.150.000
P2030 194.150.000P2018 835.652
Pt = P0 (I+i%)n 2030 1(2030−2018)-1= ( )2018P2030=P2018x(I+i%)(2030-2018)
I = 57%
Pt = P0 (I+i%)n
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-30
Dari perhitungan tersebut, maka pencapaian target angkutan barang di BTP Sumbagut dalam rentang
waktu 2020-2024 diperkirakan sebagai berikut:
Tabel Perkiraan Capaian target penumpang di BTP Sumbagut 2020-2024
Tahun Jumlah satuan
P0 2018 835.652 TonPt 2019 1.315.835 TonPt 2020 2.071.941 TonPt 2021 3.262.522 TonPt 2022 5.137.235 TonPt 2023 8.089.197 TonPt 2024 12.737.419 Ton
Target Barang meningkat 57%/ tahun
7. ANALISIS 7: Analisa Kebutuhan SaranaDari hasil surey yang dilakukan, terdapat jumlah sarana milik BTP Sumagut sebagai berikut:
Jenis Sarana Jumlah satuanGerbong terbuka 10 unitLori 1 unitGerbong datar 10 unitKereta Ukur 0 unitMTT 0 unit
Dari hasil surey yang dilakukan, terdapat 1 Stasiun Perintis di dalam lingkup kajian Renstra
BTP Sumbagut. Yaitu Kereta Api Perintis Cut Meutia di Lhoksumawe. Target Realistis Aktifasi Jalur
Kereta api perintis akan bertambah sampai tahun 2024 menjadi:
1. Aktifasi jalur Cut Meutia
2. Aktifasi Jalur Binjai- Besitang
3. Aktifasi Jalur Bandar Tinggi Kuala Tanjung
4. Aktifasi Jalur Medan-Belawan
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-31
2030
Dari Aktifasi ini diperkirakan membutuhkan sarana:
Eksisting Rencana PenambahanLokomotifeksisting Gerbong Kereta
LokomotifBaru Gerbong Kereta
1. Aktifasi jalur Cut Meutia 1 4 4 1 4 42. Aktifasi Jalur Binjai- Besitang 0 0 0 2 8 83. Aktifasi Jalur Bandar TinggiKuala Tanjung 0 0 0 2 8 84. Aktifasi Jalur Medan-Belawan 0 0 0 2 8 8
Total Penambahan pada tahun 2024 adalah:
Lokomotif = 7 Unit
Kereta Barang = 28 Gerbong
Kereta Penumpang = 28 Kereta
Dari data eksisting dan target pembangunan jalur kereta api di Sumatera Bagian Utara, makadalam rangka meningkatkan konektifitas maka jumlah sarana yang dibutuhkan dalam tahun2020-2024 adalah:
Jenis Sarana jumlah satuan KeteranganLori 1 unit pengadaan baruGerbong datar 10 unit EksistingGerbong terbuka 10 unit Eksisting
Kereta Ukur 2 unitMasing-masing 1 unit untuk jalur pembangunan keRiau, dan Ke Aceh
MTT 1 unit pengadaan baruLokomotif 8 unit 4 jalur perintis masing-masing memiliki 2 lokomotifKereta Penumpang 28 kereta 1 lokomotif minimal mengangkut 4 gerbongGerbong Barang 28 gerbong 2 lokomotif minimal mengangkut 4 gerbongDipo 1 lokasi persiapan pengadaan lahan untuk jalur KA di
Provinsi Aceh dan RiauBalai Yasa 1 Lokasi
Jika mengacu pada target Ripnas maka perhitungan jumlah Kereta adalah sebagai berikut:
P2030=P2018x(I+i%)(2030-2018)1= ( )2018 (2030−2018)-1I = 9%
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-32
Pt = P0 (I+i%)n
P0 2019 91 keretaPt 2020 107 keretaPt 2021 116 keretaPt 2022 126 keretaPt 2023 137 keretaPt 2024 149 kereta
Jika mengacu pada target Ripnas maka perhitungan jumlah Gerbong adalah sebagai berikut:
2030 1(2030−2018)-1= ( )2018P2030=P2018x(I+i%)(2030-2018)
I = 57%
Pt = P0 (I+i%)n
P0 2019 336 gerbong
Pt 2020 833 gerbong
Pt 2021 1.312 gerbong
Pt 2022 2.066 gerbong
Pt 2023 3.253 gerbong
Pt 2024 5.121 gerbong
8. ANALISIS 8: Analisa Kebutuhan SDMKebutuhan SDM belum memiliki standart acuan. Dalam analisa ini, perhitungan jumlah SDM
BTP Sumbagut di hitung berdasarkan panjang jalur kereta api yang dikelola selama 2020-2024
dengan baseline acuan pada tahun 2019. Tentunya perhitungan ini perlu disesuaikan lagi
dengang bobot kerja selama periode berjalan dan dapat di kaji ulang demi optimalisasi kinerja
dan target capaian tahun 2024 nantinya. Dalam matriks sederhana dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-33
Tahun 2019 Tahun 2024SDM 97 xPanjang Jalur BTP Sumbagut 530,603 1259,603
Dengan asumsi ketersediaan SDM pada tahun 2019 adalah sesuai dengan standart kebutuhan
maka dari analisa diatas maka diperkirakan kebutuhan SDM adalah:
97 x 1259,603530,603
Kebutuhan SDM tahun 2024 = 301 Orang
9. ANALISIS 9: KewilayahanGambar : Data Kawasan Strategis dalam Lingkup Kegiatan Penyusunan Renstra BTP Sumbagut
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-34
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-35
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-36
10. ANALISA ANGGARAN
LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-37
Rekomendasi
1. Kerjasama MOU dengan perusahan untuk menggunakanpengangkutan barang KA
2. Penyesuaian jumlah SDM Balai Perkeretaapian Sumbagut sesuaidengan rasio penggunaan anggaran pembangunan.
3. Penambahan jasa konsultasi untuk mendukung ketepatan dankeandalan proses pembangunan sar