138

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
Page 2: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

KATA PENGANTAR

Rencana Strategis (Renstra) Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara tahun 2020-2024 disusun dengan mencau kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengan (RPJM)Nasional 2020-2024 yang merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun danmelaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional. Rencana Strategis (Renstra) Balai Perkeretaapian Sumatera BagianUtara tahun 2020-2024 memuat sasaran, arah kebijakan, strategi, program, kegiatan, target danindikator sesuai tugas dan fungsi Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara dalammembangun sektor transportasi di Indonesia dalam kurun waktu 2020-2024. Rencana Strategis(Renstra) Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara tahun 2020-2024 disusun denganberpedoman pada Peraturan Mentri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala BadanPerencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2019.

Rencana Strategis (Renstra) Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara tahun 2020-2024 ini digunakan sebagai acuan dalam merencanakan perencanaan pembangunanperhubungan dalam lingkup wilahan Sumatera Bagian Utara mencakup Propinsi NanggoreAceh Darussalam, Propinsi Sumatera Utara, dan Propinsi Riau. Dokumen renstra ini menjadiacuan bagi seluruh jajaran Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara dalam menyusunRencana Kerja (Renja) serta Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Balai PerkeretaapianSumatera Bagian Utara setiap tahunnya sampai dengan tahun 2020.

Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang berkontribusi dalampenyusunan Rencana Strategis (Renstra) Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara tahun2020-2024. Dengan memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta usaha yangmaksimal, saya mengajak kepada semua pihak untuk saling bersinergi dalammenyelenggarakan pembangunan perhubungan guna tercapainya sasaran pembangunanperhubungan yang telah ditetapkan.

Medan Desember 2019

Kepala Balai Teknik PerkeretaapianSumatera Bagian Utara

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARAi

Page 3: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

iiiBALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL iKATA PENGANTAR iiDAFTAR ISI iiiDAFTAR GAMBAR viDAFTAR TABEL vii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 KONDISI UMUM I-1

1.1.1 Sejarah Perkeretaapian di Sumatera Bagian Utara I-1

1.1.2 Kondisi Perkeretaapian Dalam Lingkup Kerja Balai Perkeretaapian

Sumatera Bagian Utara I-4

1.1.3 Kawasan Strategis Nasional dalam Lingkup Kawasan Balai Teknik

Perkeretaapian Sumatera I-8

1.1.4 Tugas dan Fungsi Balai Teknik Perkeretaapian Sumatera

Bagian Utara I-10

1.1.5 Posisi dokumen Renstra Balai Teknik Perkeretaapian 2020-2024 I-12

1.1.6 Evaluasi Pencapaian Pembangunan Perkeretaapian Tahun 2015-2019 I-13

1.1.7 Capaian Konektivitas I-15

1.1.8 Capaian Konektivitas dengan Moda Transportasi lain I-19

1.1.9 Capaian Kapasitas Prasarana I-19

1.1.10 Capaian Pelayanan KA I-20

1.1.11 Capaian Keselamatan dan Keamanan I-22

1.1.12 Realisasi Kinerja Keuangan I-24

1.1.13 Evaluasi Kinerja Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara I-24

1.2 POTENSI DAN PERMASALAHAN I-29

1.2.1 Permasalahan I-29

1.2.2 Potensi I-31

BAB 2 VISI, MISI DAN TUJUAN

2.1 Visi Dan Misi Presiden, Serta Sasaran Pembangunan Nasional II-1

2.1.1 Visi Dan Misi Presiden II-1

2.2 Tujuan dan Sasaran Kementerian Perhubungan II-2

Page 4: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

ivBALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

2.2.1 Tujuan Kementerian Perhubungan II-2

2.2.2 Sasaran Kementerian Perhubungan II-2

2.3 Tujuan dan Sasaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian II-2

2.4 Sasaran Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera

Bagian Utara Tahun 2020-2024 II-3

BAB 3 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI, DAN

KERANGKA KELEMBAGAAN

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi III-1

3.1.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional III-1

3.1.2 Arah Kebijakan dan Strategi Direktorat Jenderal Perkeretaapian III-4

3.1.3 Arah Kebijakan dan Strategi Balai Teknik Perkeretaapian Sumatera

Bagian Utara III-6

3.1.4 Rencana Pembangunan Jalur Kereta Api Sumatera Bagian Utara

Tahun 2020-2024 III-16

3.2 Kerangka Regulasi Balai Perkeretaapian di Wilayah Sumatera

Bagian Utara III-17

3.3 Kerangka Kelembagaan Balai Perkeretaapian Wilayah Sumatera

Bagian Utara III-21

BAB 4 TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

4.1 Target Kinerja IV-1

4.1.1 Target Kinerja Program (Outcome) IV-1

4.1.2 Target Kinerja (Output) Kegiatan IV-7

4.2 Kerangka Pendanaan Perkeretaapian Sumbagut IV-10

4.2.1 Kebutuhan Pendanaan Penyelenggaraan Perkeretaapian IV-10

4.2.2 Skema Pendanaan Penyelenggaraan Perkeretaapian IV-10

4.2.3 Pendanaan Program/ Kegiatan Strategis 2020-2024 IV-10

4.2.3.1 Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan bidang Sarana

Perkeretaapian IV-11

4.2.3.2 Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan bidang Lalu Lintas

dan Angkutan Kereta Api IV-11

Page 5: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

vBALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

4.2.3.3 Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas

Pendukung Kereta Api IV-12

4.2.3.4 Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan bidang Keselamatan

Perkeretaapian IV-16

4.2.3.5 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya IV-16

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan V-1

5.2 Arahan Pimpinan V-1

5.3 Mekanisme Evaluasi V-2

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Target Pencapaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2020-2024

2. Peta Pencapaian Pembangunan Jalur Kereta Api Sumbagut Tahun 2020

3. Peta Pencapaian Pembangunan Jalur Kereta Api Sumbagut Tahun 2021

4. Peta Pencapaian Pembangunan Jalur Kereta Api Sumbagut Tahun 2022

5. Peta Pencapaian Pembangunan Jalur Kereta Api Sumbagut Tahun 2023

6. Peta Pencapaian Pembangunan Jalur Kereta Api Sumbagut Tahun 2024

7. Pembagian Kegiatan dan Perkiraan Pendanaan BTP Sumbagut 2020-2024

8. Casecading Sasaran Unit Organisasi BTP Sumbagut

9. Lampiran Analisis

Page 6: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

viBALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Sejarah Perkeretaapian di Sumatera Bagian Utara di era sebelum

Kemerdekaan I-3

Gambar 1.2 Sejarah Perkeretaapian di Sumatera Bagian Utara setelah

Kemerdekaan I-4

Gambar 1.3 Data Kawasan Strategis dalam Lingkup Kegiatan Penyusunan

Renstra BTP Sumbagut I-9

Gambar 1.4 Kedudukan Renstra BTP Sumbagut dalam Agenda Pembangunan

Nasional I-13

Gambar 1.5 Panjang Jalur KA Terabngun (Km’sp) I-16

Gambar 1.6 Jumlah Stasiun Baru dibangun I-16

Gambar 1.7 Jumlah Stasiun Reaktifasi I-17

Gambar 1.8 Jumlah Penumpang KA I-20

Gambar 1.9 Volume Angkutan Barang I-21

Gambar 1.10 Kinerja Pelayanan KA Penumpang Tahun 2015-2018 I-22

Gambar 1.11 Kinerja Pelayanan KA Penumpang Tahun 2015-2018 I-22

Gambar 1.12 Kejadian Kecelakaan Transportasi KA I-23

Gambar 1.13 Jumlah Gangguan Keamanan I-23

Gambar 1.14 Grafik Realisasi dan Persentasi Keuangan 2015-2019 I-24

Gambar 2.1 Cascading sasaran unit organisasi Balai Teknik Perkeretaapian II-5

Gambar 3.1 Cascading sasaran unit organisasi Balai Teknik Perkeretaapian III-12

Gambar 3.2 Skema Kerangka Regulasi dalam Penyusunan Renstra BTP

Sumbagut III-14

Gambar 4.1 Isu Strategis Balai Teknik Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara ... IV-4

Gambar 4.2 Cascading tujuan dan sasaran BTP Sumbagut dari Sasaran program . IV-10

Page 7: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

viiBALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Lintasan dan Panjang Rel Kereta Api Deli Tahun 1883-1940 I-1

Tabel 1.2 Rencana Program Pembangunan Kereta Api 2011-2030 I-5

Tabel 1.3 Rencana Program Pembangunan Kereta Api Sumatera

Utara 2011-2030 I-7

Tabel 1.4 Rencana Program Pembangunan Kereta Api Riau 2011-2030 I-8

Tabel 1.5 Kawasan Strategis Nasional dalam Lingkup Kawasan Balai

Perkeretapian Sumatera Bagian Utara (Provinsi Nanggroe Aceh

Darussalam, Sumatera Utara dan Riau) I-8

Tabel 1.6 Tugas dan Fungsi Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara I-10 Tabel

1.7 Pencapaian Aset Transportasi Perkeretaapia Tahun 2015-2019 I-14 Tabel 1.8

Capaian Pembangunan Transportasi Perkeretapian Tahun 2015-2019

di Sumatera Bagian Utara I-15

Tabel 1.9 Capaian Pelayanan dan Keselamatan Transportasi PerkeretaapianTahun

2015-2019 di Sumatera Bagian Utara I-15

Tabel 1.10 Daftar Nama Stasiun dalam Lingkup Balai Perkeretaapian Sumatera

Bagian Utara I-17

Tabel 1.11 Capaian Kapasitas Prasarana I-19

Tabel 1.12 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-1

Penyelenggaraan Perkeretaapian sesuai denga Review Renstra

Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019 I-25

Tabel 1.13 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-2

Penyelenggaraan Perkeretaapian sesuai denga Review Renstra

Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019 I-25

Tabel 1.14 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-3

Penyelenggaraan Perkeretaapian sesuai denga Review Renstra

Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019 I-25

Tabel 1.15 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-4

Penyelenggaraan Perkeretaapian sesuai denga Review Renstra

Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019 I-26

Tabel 1.16 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-5

Page 8: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

viiiBALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Penyelenggaraan Perkeretaapian sesuai denga Review Renstra

Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019 I-26

Tabel 1.17 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-6 dan ke7

Penyelenggaraan Perkeretaapian sesuai denga Review Renstra

Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019 I-26

Tabel 1.18 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-8

Penyelenggaraan Perkeretaapian sesuai denga Review Renstra

Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019 I-27

Tabel 1.19 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-9

Penyelenggaraan Perkeretaapian sesuai denga Review Renstra

Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019 I-27

Tabel 1.20 Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan Kepangkatan I-28

Tabel 1.21 Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan I-29

Tabel 1.22 Komposisi Pegawai Berdasarkan Lokasi Kerja I-29

Tabel 1.23 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan I-29

Tabel 1.24 Permasalahan dalam Pelakasanaan Rencana Strategis Perkeretaapiandi

Sumatera Bagian Utara I-30

Tabel 1.25 Potensi untuk mencapai sasaran dan target kinerja dalam

Renstra 2020-2024 I-31

Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Utama II-4

Tabel 3.1 Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi III-4

Tabel 3.2 Muatan Mandat Penugasan Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian

Utara 2020-2024 III-7

Tabel 3.3 Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Balai Perkeretaapian

Sumatera Bagian Utara Tahun 2020-2024 III-10

Tabel 3.4 Sasaran Program dan Indikator Kinerja Progam Balai Perkeretaapian

Sumatera bagian Utara tahun 2020-2024 III-14

Tabel 3.5 Agenda Penguatan Regulasi 2020-2024 di Dirjen KA III-18

Tabel 3.6 Mandat Regulasi RIPNAS 2030 dalam wilayah Balai Perkeretaapian

Sumatera Bagian Utara III-18

Tabel 3.7 Mandat Regulasi Nasional dalam wilayah Balai Perkeretaapian

Sumatera Bagian Utara III-20

Page 9: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

ixBALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Tabel 4.1 Target Kinerja Sasaran Program, Indikator Kinerja Utama dan Target

Kinerja Balai Perkeretaapian Sumbagut TA 2020-2024 IV-1

Tabel 4.2 Target Keluaran (output) Kegiatan IV-8

Page 10: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-1BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Kondisi Umum

1.1.1 Sejarah Perkeretaapian di Sumatera Bagian Utara

Perkeretaapian di Sumatera Bagian Utara memiliki sejarah yang cukup panjang seiring dengan

perkembangan perkebunan yang pesat di Sumatera di masa kolonial Belanda. Sejarah Kereta Api di

Sumatera Utara awalnya diperuntukan guna pengangkutan komoditas seperti, tembakau, karet, dan teh.

Ide tersebut muncul dari Mr Cremer seorang manajer Deli Maatschappij (DSM). Pada tahun 1886 mulai

dibuka jaringan kereta api untuk penumpang dengan tarif 3,5 sen per kilometer per orang. Umumnya,

para penumpang merupakan kuli perkebunan keturunan China dan Jawa. Kemudian, sisanya berasal dari

penumpang Eropa.

Pengusaha dan penguasa kolonial telah merencanakan jaringan kereta api Trans Sumatra yang

menhubungkan kota-kota di Sumatra, mulai dari Aceh hingga Palembang. Sumatra Timur (Medan)

direncanakan sebagai Pusat perkebunan dan Belawan menjadi Pelabuhan Internasional eksport dan

import. Hingga pada tahun 1940, pengusaha Kereta Api Deli (DSM) telah membangun jaringan kereta api

di Sumatera Timur sepanjang 553.223 Km

Pembangunan jaringan Kereta Api ini dimungkinkan oleh pemberlakuan UU Agraria Tahun 1870

dimana penguasa kolonial Belanda dimungkinkan untuk menyewa tanah dalam waktu relatif lama yang

tidak saja diprioritaskan bagi sektor perkebunan. Disamping itu, berkembangnya Belawan sebagai bandar

kapal ekspor hasil perkebunan ke Eropa telah pula mendorong laju percepatan pembangunan jaringan

Kereta Api yang menghubungkan daerah-daerah perkebunan di Sumatra Timur.

Berikut ini adalah keseluruhan jaringan kereta api yang dibangun oleh pengusaha DSM di SumatraTimur (dikutip dari Statiesken Zeven en Veertigste Jaarverslag der NV. Deli Spoorweg Matschappij,1929), yaitu:

Tabel 1.1 Lintasan dan Panjang Rel Kereta Api Deli tahun 1883-1940

Lintas rel Panjang (Km) PeresmianMedan-Labuhan 16.743 25 Juli 1886Medan-Binjai 20.888 01 Mei 1887Lanjutan..

Page 11: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-2BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Lintas rel Panjang (Km) PeresmianMedan-Delitua 11.249 04 Sep 1887Labuhan-Belawan 6.162 16 Feb 1888Medan-Serdang 20.122 01 Jul 1889Serdang-Parbaungan 17.668 07 Feb 1890Binjai-Selesai 10.576 19 Des 1890Kp Baru-Arnhemia 14.872 01 Okt 1907Pakam-Bangun Purba 27.936 10 Apr 1904Selesai-Kuala 9.943 5 Nov 1902Bamban-Perbaungan 30.350 11 Apr 1902Bamban-Rantau Laban 10.680 02 Mar 1903Stabat-Rantau Laban 22.428 20 Juni 1903Stabat-Binjai 24.036 01 Aug 1904Tanjung Pura-Brandan 19.505 15 Des 1904Delitua-P. Batu 3.035 01 Des 1915Brandan-Besitang 14.990 29 Des 1919Besitang-P. Susu 9.510 01 Des 1921Tebing-Siantar 48.464 05 Mei 1916Rt. Laban-Tj. Balai 95.602 06 Aug 1915Tj. Balai-Tlk. Nibung 4.592 01 Feb 1918Kisaran-Membang Muda 57.111 19 Aug 1937Membang Muda-Milano 44.199 19 Aug 1937Milano-Rt. Prapat 12.562 19 Aug 1937Total Panjang Rel 553.223

Apabila memperhatikan pembangunan jaringan Kereta Api di Sumatra itu, sebenarnya Medan telah

direncanakan menjadi kota berstandar internasional dan Sumatra Utara dibentuk sebagai kawasan (pusat)

perkebunan di Indonesia.

Upaya untuk menuntaskan jalur Kereta Api Trans Sumatra itu tidak tercapai seiring dengan

meningkatnya ketegangan Indonesia dan Belanda pasca tahun 1940. Ironisnya, tidak saja pembangunan

jaringan Kereta Api yang terbengkalai, tetapi juga nasib perkebunan mengalami goncangan khususnya

setelah takluknya Belanda kepada Jepang yang ditandai oleh turunya sekitar 60.000 pasukan Jepang di

Batavia pada tanggal 1 Maret 1942. Sayangnya pula, pemerintah kolonial yang baru itu tidak melanjutkan

rencana yang ditetapkan oleh pemerintah kolonial terdahulu. Akibatnya, rencana pembangunan jaringan

Kereta Api Trans Sumatra itu hingga kini tidak pernah tercapai. Sejarah perkembangan pembangunan jalur

kereta api sebelum kemerdekaan dapat dilihat pada gambar 1.1.

Page 12: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-3BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Gambar 1.1 Sejarah Perkeretaapian di Sumatera Bagian Utara di era sebelum KemerdekaanSumber: data diolah

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan

kereta api yang tergabung dalam “Angkatan Moeda Kereta Api”(AMKA) mengambil alih

kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Pasca Indonesia merdeka dan memasuki awal

tahun 1950-an, kabinet pemerintahan Indonesia dibawah kendali Bung Karno melakukan

nasionalisasi aset pemerintah kolonial Belanda menjadi milik pemerintah Indonesia. Inilah yang

melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai hari kereta api di Indonesia, serta

dibentuknya Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI). Pada tahun 1971 menjadi PJKA

(Perusahaan Jawatan Kereta Api), di tahun 1991 menjadi PERUMKA (Perusahaan Umum Kereta

Api), kemudian pada tahun 1998 berganti menjadi PT. Kereta Api (Persero) dan terakhir pada

tahun 2010 sampai dengan sekarang ini berganti menjadi PT. Kereta Api Indonesia (Persero). PT.

Page 13: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-4BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

KAI ini merangkul seluruh perusahaan kereta api yang ada di Indonesia termasuk salah satunya

adalah PT.KA Sumatera Utara.

Gambar 1.2 Sejarah Perkeretaapian di Sumatera Bagian Utara setelah KemerdekaanSumber: data diolah

1.1.2 Kondisi Perkeretaapian Dalam Lingkup Kerja Balai Perkeretapian Sumatera Bagian Utara

Perkertaapian Sumatera Bagian Utara terdiri dari tiga provinsi yaitu: Nanggroe Aceh

Darussalam (NAD), Sumatera Utara dan Riau. Kondisi eksisting regulasi perkeretaapian di

Sumbagut yang dikumpulkan bersumber dari

Page 14: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-5BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun anggaran yang sedang

berjalan,

2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM) tahun anggaran yang sedang

berjalan,

3. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRW)

4. Data Badan Pusat Statistik (BPS).

5. Dan Kegiatan survei dilakukan melalui kunjungan langsung dan data online.

Dari pengumpulan data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut:

Pembangunan Sarana dan Prasarana perkeretapian mengalami perkembangan pesat

dalam lima tahun terakhir di Provinsi Sumatera Utara dan Aceh. Sedangkan untuk provinsi

Riau, masih belum ada perkembangan pembangunan fisik.

Dalam rencana pembangunan Daerah, di Sumatera Utara dan Aceh, dapat dilihat

kesesuain arah pembangunan dari Nasional dengan pembangunan di Daerah. Walaupun

dari segi target pelaksanaan, masih cenderung belum tercapai.

Hasil membandingkan RPJMD/RPJPD dan RTRW daerah dengan Rencana Program

Pembangunan Kereta Api 2011-2030 dalam Revieu Renstra Kementrian Perhubungan. Hasil

perbandingan tersebut diuraikan dalam setiap provinsi dalam wilayah BTP Sumatera Bagian

Utara, sebagai berikut:

1.1.2.1 Provinsi NAD

Gambaran pengembangan perkereataapian di NAD dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.2 : Rencana Program Pembangunan Kereta Api 2011-2030

Sumber: Review Renstra Kementrian Perhubungan

Lhokseumawe (NAD)

Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Menuju Pelabuhan(menghubungkan wilayah sumberdaya alam dan kawasan produksidengan pelabuhan)

5.Banda Aceh

Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Perkotaan3.Lhokseumawe - Langsa - BesitangSigli - Bireun - LhokseumaweBanda Aceh - Sigli

Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Antarkota1.

Tahap III2020-2024

Tahap II2015-2019

Tahap I2021-2014

ProgramNo.

Page 15: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-6BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Dari tabel diatas dapat dilihat kondisi realisasi pengembangan sebagai berikut:

a. Dari Rencana Program Pengembangan jaringan dan Layanan Kereta Api Antar Kota.

Ditemukan pembangunan yang masih sesuai dengan perencanaan untuk jalur

Lhoksumawe, Langsa Besitang.

b. Sementara jaringan dan layanan Kereta Api Banda Aceh Sigli belum dimulai

pembangunan. Masih dalam tahap pengadaan lahan

c. Untuk jaringan Sigli-Bireun-Lhoksumawe masih merupakan kereta api jalur perintis di

Lhoksumawe -Greungkeke;

d. Pengembaganan jaringan dan layanan Kereta Api Perkotaan di Banda Aceh belum ada

arah pengembangan yang dilakukan oleh pihak Balai karena bukan wewenang pihak Balai,

namun wewenang Kementrian Perhubungan Direktorat Kereta Api.

1.1.2.2 Provinsi Sumatera Utara

Pengembangan Jalur Kereta Api di Sumatera Utara mengalami perkembangan pesat

dalam lima tahun terakhir. Walaupun demikian, masih terdapat ketidak sesuaian antara

perencanaan program dan realisasi yang dicapai.

Gambaran pengembangan perkereataapian di Sumatera Utara dapat dilihat pada tabel 2.2

dibawah ini:

Page 16: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-7BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Tabel 1.3 : Rencana Program Pembangunan Kereta Api Sumatera Utara 2011-2030

No. Program

1. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Antarkota Binjai - Besitang Rantau Prapat - Duri - Dumai Sei mangkei - Bandar Tinggi - Kuala Tanjung Pematang Siantar - Danau Toba

2. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Regional Mebidangro (Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo)

3. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Perkotaan Medan

4. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kreta Api Bandara (Kota MenujuBandara) Kualanamu (Medan)

5. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Menuju Pelabuhan(menghubungkan wilayah sumberdaya alam dan kawasan produksidengan pelabuhan) Kuala Tanjung (Sumatera Utara)

6. Peningkatan Kapasitas Jaringan KA Melalui Pembangunan ElektrifikasiJalur KA Medan - Araskabu - Kualanamu

7. Reaktivitasi dan Peningkatan (Revitalisasi) Jalur KA Binjai - P.Brandan - Besitang Belawan - Gabion

8. Pengembangan Layanan Kereta Api Perintis di pulau Sumatera - Jawa Belawan - Gabion

9. Pengembangan Layanan Kereta Api Perintis di Pulau Sumatera, Jawa,Kalimantan, Sulawesi dan Papua

10. Pengembangan kawasan stasiun menjadi kawasan berbasi TOD11. Penyelenggaraan Subsidi Angkutan Umum Dalam Bentuk Layanan KA

Perintis dan Publik Service Obligation (PSO)12. Pengadaan Sarana Perkretaapian13. Pengembangan sistem penyimpanan (termasuk pergudangan) material

serta peralatan pengujian dan perawatan prasarana perkretaapian dipulau Jawa dan Sumatera

Tahap I2021-2014

Tahap II2015-2019

Tahap III2020-2024

Sumber: Review Renstra kementrian Perhubungan

Pada tabel diatas, beberapa capain yang belum diperoleh untuk jangka waktu 2014-2019adalah:

1. Rantau Prapat-Duri DumaiPelaksanaanya masih sampai Kota Pinang di Tahun 2019.

2. Sei Mangke-Bandar Tinggi- Kuala TanjungJalur Kereta Api dan Stasiun sudah selesai, namun belum dioperasikan. Ditargetkanmulai beroperasi Desember 2019.

Page 17: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-8BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

1.1.2.3 Provinsi Riau

Pengembangan Jalur Kereta Api di Provinsi Riau belum terlihat ada pembangungan yang berarti.

Pengembangan jalur Kereta Api di Riau masih pada tahap pembebasan lahan di Dumai. Gambaran

pengembangan perkereataapian di Riau dapat dilihat pada tabel 2.3 dibawah ini:

Tabel 1.4 : Rencana Program Pembangunan Kereta Api Riau 2011-2030

No. Program Tahap I2021-2014

Tahap II2015-2019

Tahap III2020-2024

1. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Antarkota Rantau Prapat - Duri - Dumai Duri - PekanBaru Pekanbaru -Muaro Pekanbaru -Rengat

Sumber: Reviu Renstra kementrian Perhubungan

Pada tabel Diatas daat dilihat bahwa prioritas pengembangan kereta api di Provinsi Riaudirencanakan dimulai pada periodesasi 2020-2024.

1.1.3 Kawasan Strategis Nasional dalam Lingkup Kawasan Balai Perkeretapian Sumatera

Daerah lingkup kegiatan Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara merupakan kawasan

stategis yang memiliki hubungan sosial budaya sejarah politik yang cukup erat. Dalam kajian studi

kebijakan nasional yang telah dilakukan terdapat kawasan-kawasan strategis yang

menghubungkan ke tiga provinsi ini. Data tersebut dirangkum dalam Peta Data Kawasan strategis

dalam lingkup Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara

Page 18: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-9BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Tabel 1.5 Kawasan Strategis Nasional dalam Lingkup Kawasan Balai Perkeretapian SumateraBagian Utara (Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara dan Riau)

No. Kawasan Strategis di Provinsi Aceh, Sumutdan Riau

Sumber regulasi

1 Kawasan Strategis Nasional TWA SabangPeraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011tentang Rencana Induk PembangunanKepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025

2Kawasan Industri/ Kawasan Ekonomi KhususArun Lhoksumawe

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 5 tahun 2017 tentang Kawasan EkonomiKhusus Arun Lhokseumawe

3 Kawasan Strategis Nasional MebidangroPP No. 26/2008 tentang Rencana Tata RuangWilayah Nasional (RTRWN) dan (Perpres 62/2011)

4 Kawasan Industri Kuala Tanjung

5Kawasan Industri/ Kawasan Ekonomi KhususSei Mangke

NOMOR 29 TAHUN 2012 tentang KawasanEkonomi Khusus Sei Mangkei

6Kawasan Strategis Pariwisata Nasional(KSPN) Danau Toba

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang KawasanDanau Toba Dan Sekitarnya

Sumber: data diolah

Gambar 1.3 Data Kawasan Strategis dalam Lingkup KegiatanPenyusunan Renstra BTP Sumbagut

Sumber: data diolah

Page 19: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-10BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

1.1.4 Tugas dan Fungsi Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara

Balai Teknik Perkeretaapian yang berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia

PM No.63 Tahun 2014 mempunyai tugas melaksanakan peningkatan dan pengawasan prasarana serta

pengawasan penyelenggaraan sarana lalu lintas, angkutan, dan keselamatan perkeretaapian. Tugas dan

Fungsi Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara dirangkum dalam matrik tabel 1.6 sebagaiberikut:

Tabel 1.6 Tugas dan Fungsi Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian UtaraTUGAS FUNGSI

Melaksanakanpeningkatan dan

pengawasanprasarana serta

pengawasanpenyelenggaraansarana, lalu lintas

angkutan dankeselamatan

perkeretapian

Peningkatan Prasarana1. Pelaksanaan Peningkatanan Prasarana

Perekeretapian

Pengawasan Prasarana2. Pelaksanaan pengawasan

penyelenggaraan perkeretapian

Pengawasanpenyelenggaraan sarana

3. Pelaksanaan pengawasanpenyelenggaraan sarana lalu lintasdan angkatan kereta api.

Pengawasanpenyelenggaraan lalu lintasangkutan

4. Pelaksanaan pengawasankeselamatan lalu lintas dan angkutankereta api.

Pengawasan keselamatanperkeretaapian

5. Pelaksanaan pemantauan kelaikanprasarana dan sarana perkeretapian

6. Pelaksanaan pencegahan danpenindakan pelanggaran perundang-undangan di bidang perkeretapian

7. Pelaksanaan analisis dan penanganankecelakaan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan

8. Pengelolaan urusan tata usaha, rumahtangga kepegawaian, keuanganhukum dan hubungan masyarakat.

Peraturan Mentri Perhubungan nomor 63 tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai

Teknik Perkeretaapian mengatur bahwa Balai Teknik Perkeretapian Wilayah Sumatera Bagian Utara

merupakan Balai Teknik Kelasi II di Medan. Organisasi Balai Teknik kelas II terdiri atas:

1. Subbagian Tata Usaha

2. Seksi Prasarana Perkeretapian

3. Seksi Lalu Lintas, Sarana dan Keselamatan Perkereapian

4. Kelompok Jabatan Fungsional

Page 20: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-11BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Masing-masing Seksi Organisasi memiliki Tugas pokok dan fungsi yang diuraikan sebagai berikut:

A. Seksi Prasarana Perkeretapian

Tugas pokok dan fungsi pengawasan dan peningkatan di bidang Prasarana meliputi:

a. Mengkoordisakian bahan pelaksanaan pembangunan prasarana perkereapian.

b. Mengkoordinasikan bahan pelaksanaan pemeriksaan kelaikan prasarana perkeretapian

c. Mengkoordinasikan bahan pengawasan prasarana perkeretapian

d. Mengkoordinasikan bahan pengelolaan logisitik material dan peralatan kerja

e. Mengkoordinasikan bahan pengawasan pelaksanaan pembangunan prasarana perkereapian

f. Mengkoordinasikan bahan rehabilitasi dan perbaikan sarana perkereapian

g. Mengkoordinasikan bahan pengawasan pelaksanaan IMO dan TAC

h. Mengkoordinasikan bahan pengawasan sertifikasi kelaikan prasarana perkeretapian

i. Mengkoordinasikan bahan pengawasan pemanfaatan aset p’rasarana perkeretapian.

B. Seksi lalu Lintas, Sarana, dan Keselamatan Perkereapian

Tugas pokok dan fungsi pengawasan terhadap penyelenggaraan lalu lintas, sarana dan keselamatan

perkeretaapian meliputi:

a. Menyelia penyusunan bahan pengawasan kelaikan sarana

b. Menyelia penyusunan bahan pengawasan sertifikasi kelaikan sarana perkereapian

c. Menyelia penyusunan bahan pengawasan penataan jaringan jalur kereta api

d. Menyelia penyusunan bahan pengawasan jaringan jalur KA yang beroperasi dan tidak

beroperasi.

e. Menyelia penyusuan bahan pengawasan pengoperasian sarana

f. Menyelia penyusunan bahan pengawasan pengembangan usaha

g. Menyelia penyusunan bahan pengawasan PSO dan angkutan perintis

h. Menyelia penyusunan bahan kegiatan analisis dan penelaahan permasalahan-permaslahan

hukum serta dasar legalitas kebijakan pembangunan perkeretapian

i. Menyelia penyusunan bahan pengawasan melaksanakan analisis dan penanganan kecelakaan

j. Menyelia penyusunan bahan pengawasan pelaksanaan kegiatan peningkatan keselamatan

perkeretaapian

k. Menyelia penyusunan bahan pengawasan pelaksanaan identifikasi daerah rawan kecelakaan

dan bencana alam

l. Menyelia oenyuusunan bahan pengawasan pelaksanaan identifikasi derah rawan kecelakaan

dan bencana alam

m. Menyelia penyusunan bahan pengawasan keselematan diperlintasan sebidang.

Page 21: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-12BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

C. Sub Bidang Ketatausahaan, Kepegawaian, Kerumahtanggan dan Kehumasan

a. Menyiapkan bahan pengelolaan urusan administrasi surat menyurat

b. Menyiapkan bahan pengelolaan urusan rumah tangga dan umum

c. Menyiapkan bahan pengelolaan kepegawaian

d. Menyiapkan bahan pengelalaan keuangan

e. Menyiapkan bahan pengelolaan hukum dan hubungan masyarakat

f. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran

g. Menyiapkan bahan pengelolaan data dan informasi

1.1.5 Posisi Dokumen Renstra Balai Teknik Perkeretaapian 2020-2024

Rencana Strategis (Renstra) merupakan tindak lanjut dari Keputusan Menteri Perhubungan Nomor

KP. 430 Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Kementrian Perhubungan tahun 2015-2019. Pedoman

dalam Penyusunan Renstra Kementerian Perhubungan, adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) ditetapkan dengan Peraturan Presiden. Dari Renstra Ditjen Perkeretaapian dilanjutkan

dengan Rancangan Renstra BTPSBU selanjutnya menjadi Renstra BTPSBU.

Rancangan Renstra BTPSBU ditetapkan menjadi Renstra BTPSBU dengan Peraturan Pimpinan

BTPSBU (Kepala Balai), dan disampaikan kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Maksud Renstra Balai Teknik Perkeretaapian 2020-2024 adanya Dokumen Rencana Strategis

sebagai acuan kinerja yang tersusun dalam program dan rencana anggaran. Tujuannya untuk :

1. Melaksanakan Fungsi dan tugas Balai Teknik Perkeretapian Wilayah Sumatera Bagian Utara

sebagai pelaksana pembangunan dan pengembang bidang transportasi perkeretapian

Sumbagut yang terarah dan bekesinambungan terkait Rencana Induk Penyelenggaraan

Perkeretapian Nasional dan Daerah

2. Inventarisasi peraturan perundang-undangan dan peraturan pemerintah terkait Rencana Induk

Penyelenggaraan Perkeretapian Nasional dan Daerah

3. Merumuskan arah kebijakan dan langkah-langkah strategis dalam rangka pengembangan

transportasi perkeretapian

4. Menyusun rencana kebutuhan prasarana dan sarana perkeretapian

Keluaran dari Renstra adalah Studi/Kajian/Norma/Pedoman/kriteria/Prosedur sebagai Rencana Strategis

bidang Transportasi dan Pembangunan KA di lingkungan Balai Teknik Perkeretapian Wilayah Sumatera

Bagian Utara tahun anggaran 2020-2024.

Page 22: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-13BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Gambar 1. 4 Kedudukan Resntra BTP Sumbagut dalam Agenda Pembangunan Nasional

1.1.6 Evaluasi Pencapaian Pembangunan Perkeretaapian Tahun 2015-2019

Periode pembangunan 2015-2019 merupakan periode pembangunan jangka menengah tahap III

dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP) 2005-2025 sekaligus merupakan periode

tahap II dalam pembangunan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional 2010-2030 (RIPNAS).

Pencapaian bidang perkeretaapian adalah terdiri dari pencapaian pada Konektivitas, peningkatan

pelayanan dan keselamatan pada jangka waktu 2015-2019. Target pembangunan jalur kereta api sesuai

RPJMN adalah sepanjang 3.258 Km’sp merupakan target pembangunan nasional, dimana pembangunan

jalur kereta api termauk dalam sasaran pokok RPJMN 2015-2019. Dalam Review renstra Bidang

Perkerataapian 2015- 2019 target pembangunan disesuaikan menjadi 1.349,7 Km’sp.

Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara dalam tahun anggaran 2015-2019 telah melakukan

berbagai perubahan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kedudukannya. Dari data aset, perkembangan

capaian aset tranportasi perkeretaapian di Sumatera Bagian Utara pada tahun 2015-2019 diuraikan dalam

tabel 1.6 dibawah ini:

Page 23: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-14BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Tabel 1.7 Pencapaian Aset Transportasi Perkeretaapian Tahun 2015-2019

No kode Kegiatan SatuanPencapaian Per Tahun

2015 2016 2017 2018 2019131111

TANAH M2 1.212.330 1.306.102 2.516.926 2.544.068 2.753.5842.01.01.02.003 Tanah Bangunan Gudang

M2 9.708 9.708 9.708 9.708 36.3872.01.01.02.004 Tanah Bangunan Stasiun

Kereta Api M2 5.235 5.235 5.235 5.235 5.2352.01.01.04.001 Tanah Bangunan Kantor

Pemerintah M2 5.185 5.185 7.701 7.724 7.7242.01.01.04.025 Tanah Bangunan Perawatan

Kereta Api (Depo) M2 1.469 1.469 1.469 1.469 1.4692.01.03.07.007 Tanah Untuk Jalan Kereta

Api/Lori M2 1.190.733 1.284.505 2.492.813 2.519.932 2.702.769132111 PERALATAN DAN MESIN

Unit 314 444 608 608 608133111 GEDUNG DAN BANGUNAN

Unit 176 177 185 186 1104.01.01.01.001 Bangunan Gedung Kantor

Permanen Unit 2 2 5 5 94.01.01.02.001 Bangunan Gudang Tertutup

Permanen Unit 1 1 2 2 14.01.01.02.004 Bangunan Gudang Terbuka

Permanen Unit 1 1 2 2 14.01.01.03.001 Bangunan Bengkel/Hanggar

Permanen Unit 1 1 1 1 1/ Bangunan Depo Kereta Api

Unit 1 1 1 1 14.01.01.02.999 Bangunan Gudang Lainnya

Unit 0 0 1 1 1134111 JALAN DAN JEMBATAN M2 0 358,168 358,177 674,746 681,826134113 JARINGAN

Unit - 20 20 20 20Sumber : Data Aset Balai Perkeretaapian Sumbagut

Perkembangan capaian pembangunan tranportasi perkeretaapian di Sumatera Bagian Utara pada tahun

2015-2019 diuraikan dalam tabel dibawah ini:

Page 24: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-15BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Tabel 1.8 Capaian Pembangunan Transportasi Perkeretapian Tahun 2015-2019di Sumatera Bagian Utara

No Kegiatan Satuan Pencapaian per tahun2015 2016 2017 2018 2019

1

Peningkatan/ Rehabilitasi JalanKA

Km’sp

15,2 105,5

Pembangunan Jalur KA Baru(Termasuk Jalur Ganda danReaktivasi )

111,6 9,6 113,4 16,7 10,8

2 Peningkatan jumlah Stasiun Unit 0 0 1 12 143 Rute Kereta api Perintis Trayek 0 1 0 0 04 Jumlah Jembatan unit 33 32 15 1 135 Jumlah Wessel unit 0 0 0 0 16 Jumlah sistem persinyalan dan

telekomunikasiunit

0 4 8 11 17

Sumber : Data diolah

Perkembangan capaian bidang pelayanan dan keselamatan tranportasi perkeretaapian di Sumatera

Bagian Utara pada tahun 2015-2019 diuraikan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 1.9 Capaian Pelayanan dan Keselamatan Transportasi Perkeretapian Tahun 2015-2019di Sumatera Bagian Utara

No Kegiatan Pencapaian per tahun2015 2016 2017 2018 2019

1 Angkutan Perintis 1 1 1 1 12 Ontime Perfomance

kedatangan Penumpang99 96,7 97 97,76 Belum

Ada3 Ontime perfomance

kedatangan Angkutan Barang79 87 74 96,26 Belum

ada4 Kejadian Kecelakaan transport

KAn/a n/a n/a 53 61

5 Menurunnya jumlahpengamanan.penanganangperlintasan sebidang

n/a n/a n/a 372 Belumada

6 Jumlah gangguan keamananpada pelayanan jasa KA

n/a n/a n/a 95 70

Sumber : Data diolah

Mengacu pada pembagian pencapaian pembangunan perkeretaapian yang direnanakan dalam

Review Rencana Strategis Bidang Perkeretaapian tahun 2015-2019, pembangunan kereta api terdiri dari

Pencapaian pada konektifitas, kapasitas peningkatan pelayanan dan keselamatan.

Page 25: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-16BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

1.1.7 Capaian Konektivitas

Pembangunan Prasarana kereta api dalam bidang pencapaian konektifitas ditunjukkan dengan

panjang Kereta api yang terbangun, jumlah stasiun dan moda share.

Total panjang jalur Kereta api terbangun di Sumatera Bagian Utara adalah 530, 603 Km’sp pada tahun

2019. Jumlah tersebut meningkat sepanjang 1.065,506 Km’sp dari panjang jalur kereta api tahun 2015

sebesar 3,57.903 Km’sp. Peningkatan capaian penjang jalur Kereta Api yang terbangun dapat dilihat dalam

grafik 3.1 dibawah ini:

Gambar 1.5 Panjang jalur KA Terbangun (Km’sp)Sumber : Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara

Pembangunan Stasiun Baru, sesuai dengan peningkatan panjang jalur Kereta api terbangun di Sumatera

Bagian Utara. Peningkatan capaian Stasiun Kereta Api yang terbangun dapat dilihat dalam grafik 3.2

dibawah ini:

Gambar 1.6 Jumlah Stasiun Baru DibangunSumber : Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara

STASIUN BARU DIBANGUN9

10 0 0

T A H U N 2 0 1 5 T A H U N 2 0 1 6 T A H U N 2 0 1 7 T A H U N 2 0 1 8 T A H U N 2 0 1 9

Page 26: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-17BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Gambar 1.7 Jumlah Stasiun ReaktifasiSumber : Divre I Sumatera Utara

Total Jumlah Stasiun KA di wilayah Sumbagut adalah 70 Stasiun. Berikut daftar nama Stasiun dalam lingkup

Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara.

Tabel 1.10 Daftar Nama Stasiun dalam lingkup Balai Perkertetaapian Sumatera Bagian utara

No Provinsi Nama Stasiun Status Bangunan Keterangan1

Provinsi Aceh

Stasiun Bireuen Tidak Beroperasi SPBU PLN

2 Stasiun Matang Glumpang Dua Tidak Beroperasi Jalur Reaktivasi

3 Stasiun Kutablang Tidak Beroperasi Proses PerpanjanganJalur

4 Stasiun Geurugok Tidak Beroperasi Proses PerpanjanganJalur

5 Stasiun Krueng Mane Beroperasi Beroperasi

6 Stasiun Bungkaih Beroperasi Beroperasi

7 Stasiun Krueng Geukueh Beroperasi Beroperasi

8 Stasiun Paloh Tidak Beroperasi Akses Jalan Warga

9 Stasiun Lhokseumawe Tidak Beroperasi Akses Jalan Warga

10

Provinsi SumateraUtara

Stasiun Sei Liput Tidak Beroperasi Relokasi Jalur KA

11 Stasiun Karang Jadi Tidak Beroperasi Jalur Reaktivasi

12 Stasiun Halaban Tidak Beroperasi Jalur Reaktivasi

13 Stasiun Sirah Tidak Beroperasi Jalur Reaktivasi

14 Stasiun Besitang Tidak Beroperasi Tindak Lanjut Pengujian

15 Stasiun Pangkalan Brandan Tidak Beroperasi Tindak Lanjut Pengujian

16 Stasiun Gebang Tidak Beroperasi Tindak Lanjut Pengujian

17 Stasiun Tanjung Pura Tidak Beroperasi Tindak Lanjut Pengujian

18 Stasiun Tanjung Selamat Tidak Beroperasi Tindak Lanjut Pengujian

19 Stasiun Stabat Tidak Beroperasi Tindak Lanjut Pengujian

STASIUN REAKTIFASI14

10

3 3

Belum ada

T A H U N 2 0 1 5 T A H U N 2 0 1 6 T A H U N 2 0 1 7 T A H U N 2 0 1 8 T A H U N 2 0 1 9

Page 27: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-18BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

No Provinsi Nama Stasiun Status Bangunan Keterangan

Provinsi SumateraUtara

20 Stasiun Kuala Bingei Tidak Beroperasi Tindak LanjutPengujiuan

21 Stasiun Binjai Beroperasi Beroperasi22 Stasiun Medan Beroperasi Beroperasi23 Stasiun Pelabuhan Belawan Beroperasi Beroperasi24 Stasiun Belawan Beroperasi Beroperasi25 Stasiun Gabion Belawan Beroperasi Beroperasi26 Stasiun Labuhan Beroperasi Beroperasi27 Stasiun Titipapan Beroperasi Beroperasi28 Stasiun Pulo Brayan Beroperasi Beroperasi29 Stasiun Bandar Khalifah Beroperasi Beroperasi30 Stasiun Batang Kuis Beroperasi Beroperasi31 Stasiun Araskabu Beroperasi Beroperasi32 Stasiun Kualanamu Beroperasi Beroperasi33 Stasiun Lubuk Pakam Beroperasi Beroperasi34 Stasiun Lidah Tanah Beroperasi Beroperasi35 Stasiun Perbaungan Beroperasi Beroperasi36 Stasiun Teluk Mengkudu Beroperasi Beroperasi37 Stasiun Rampah Beroperasi Beroperasi38 Stasiun Bamban Beroperasi Beroperasi39 Stasiun Rambutan Beroperasi Beroperasi40 Stasiun Tebing Tinggi Beroperasi Beroperasi41 Stasiun Laut Tador Beroperasi Beroperasi42 Stasiun Baja Lingge Beroperasi Beroperasi43 Stasiun Dolok Melangir Beroperasi Beroperasi44 Stasiun Siantar Beroperasi Beroperasi45 Stasiun Bandar Tinggi Beroperasi Beroperasi46 Stasiun Kuala Tanjung Beroperasi Beroperasi47 Stasiun Bandar Tinggi Beroperasi Beroperasi48 Stasiun Bahlias Beroperasi Beroperasi49 Stasiun Perlanaan Beroperasi Beroperasi50 Stasiun Gunung Bayu Beroperasi Beroperasi51 Stasiun Sei Mangkei Beroperasi Beroperasi52 Stasiun Lima Puluh Beroperasi Beroperasi53 Stasiun Dusun Beroperasi Beroperasi54 Stasiun Sei Bejangkar Beroperasi Beroperasi55 Stasiun Bunut Beroperasi Beroperasi56 Stasiun Tanjung Balai Beroperasi Beroperasi57 Stasiun Kisaran Beroperasi Beroperasi58 Stasiun Sentang Beroperasi Beroperasi

Page 28: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-19BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

No Provinsi Nama Stasiun Status Bangunan Keterangan59

Provinsi SumateraUtara

Stasiun Henglo Beroperasi Beroperasi60 Stasiun Teluk Dalam Beroperasi Beroperasi61 Stasiun Pulo Raja Beroperasi Beroperasi62 Stasiun Aek Loba Beroperasi Beroperasi63 Stasiun Mambang Muda Beroperasi Beroperasi64 Stasiun Situngir Beroperasi Beroperasi65 Stasiun Pamingke Beroperasi Beroperasi66 Stasiun Padang Halaban Beroperasi Beroperasi67 Stasiun Merbau Beroperasi Beroperasi68 Stasiun Rantau Perapat Beroperasi Beroperasi69 Stasiun Aek Nabara Tidak Beroperasi Switch Over70 Stasiun Urung Kompas Tidak Beroperasi Switch Over71 Stasiun Pondok S2 Tidak Beroperasi Switch Over72 Stasiun Pondok S6 Tidak Beroperasi Switch Over

Sumber : BTP Sumbagut

1.1.8 Capaian konektivitas dengan Moda transpotasi lain

Moda transportasi mengalami peningkatan dengan terhubungnya Kereta api dengan Bandara

Internasional Kuala Namo di Kota Medan dan Pelabuhan Kuala Tanjung di kabupaten Batu Bara.

Peningkatan moda share tersebut ditunjukkan peningkatan capaian layanan Kereta Api.

1.1.9 Capaian Kapasitas Prasarana

Peningkatan pembangunan kapasitas Prasarana Transportasi KA dalam tahun 2015 sampai 2017

belum memiliki pendataan. Jumlah dan jenis prasrana Jembatan tersedia sebanyak 304 unit terdiri dari

jenis jembatan baja, Beton, dan Box Culvert. Data jumlah wesel tahun 2018 sebanyak 239 dan tidak ada

peningkatan jumlah di tahun 2019.

Tabel 1.11 Capaian Kapasitas Prasarana

Jenis Prasarana satuanTahun tersedia

2015 2016 2017 2018 2019a. Jembatan unit N/A N/A N/A 304 304

- Jembatan Baja unit N/A N/A N/A 40 40- Jembatan Beton unit N/A N/A N/A 25 25- Jembatan Box Culvert unit N/A N/A N/A 239 239

b. wesel unit N/A N/A N/A 329 329c. Sistem Persinyalan danTelekomunikasi unit N/A N/A N/A N/A 69

Jumlah Penumpang KAPSO unit N/A N/A N/A N/A 3073

Jumlah lintasan Kereta Api perintis yang tersedia ada 1 jalur yaitu Kereta api Cut Meutia di provinsi NAD.

Page 29: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-20BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

1.1.10 Capaian Pelayanan KA

Pelayanan kereta api diukur berdasarkan peningkatan jumlah penumpang dan angkutan barang dan

ketepatan waktu layanan (ontime perfomance).

1. Jumlah Penumpang

Jumlah penumpang Kereta api mengalami peningkatan setiap tahunnya. Terutama pelayanan

kereta api di Provinsi Sumatera Utara. Pelayanan kereta api di Riau belum ada, dan pelayanan kereta api

di Aceh masih tahap pembangunan dan kereta api perintis di Lhoksumawe.

Pada tahun 2015 jumlah penumpang sebanyak 3.039.108 penumpang, tahun 2016 sebanyak

6.321.219 penumpang, tahun 2017 sebanyak 6.522.456 penumpang, tahun 2018 sebanyak 7.917.659

penumpang, tahun 2019 sebanyak 8.022.425 penumpang. Rata-rata peningkatan penumpang bervariasi.

Diperkirakan dengan beroperasinya layanan kereta api di stasiun yang baru terbangun, jumlah

penumpang akan meningkat signifikan. Peningkatan jumlah penumpang dapat dilihat pada gambar

berikut:

Prov NAD Persentase NAD SUMUT Persentase SUMUT RIAUTahun 2015 - 3.039.108 0Tahun 2016 n/a 6.321.219 108,00% 0Tahun 2017 55.139 6.467.317 2,31% 0Tahun 2018 39.453 -28,45% 7.878.206 21,82% 0Tahun 2019 40.566 2,82% 7.981.859 1,32% 0

Gambar 1.8 Jumlah Penumpang KA

- 1,000,000 2,000,000 3,000,000 4,000,000 5,000,000 6,000,000 7,000,000 8,000,000 9,000,000

2015 2016 2017 2018 2019

JUMLAH PENUMPANG KA (ORG)

jumlah pnp

Page 30: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-21BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

2. Jumlah Angkutan Barang

Jumlah Angkutan Barang melalui Kereta api mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun

2015 jumlah penumpang sebanyak 591.509 Ton, tahun 2016 sebanyak 650.924 Ton, tahun 2017 sebanyak

777.143 Ton, tahun 2018 sebanyak 835.652 Ton.

Rata-rata peningkatan angkutan barang bervariasi.tahun 2016 naik 10,04% dibandingkan tahun

2015. Tahun 2017 persetasi peningkatan sebesar 19,34% dan tahun 2018 persentasi peningkatan hanya

7,53%. Rata-rata peningkata setiap tahun adalah :

Jenis komoditi yang diangkut adalah : Minyak SawIt, Lateks, BBM, BHP (barang Penumpang).

Gambar 1.9 Volume Angkutan Barang 2015-2018Sumber : Divre I Sumatera Utara

3. Ontime performance layanan Kereta api Penumpang.

Ketepatan waktu layanan kerta api Penumpang (Ontime Perfrmance) mengalami peningkatan

setiap tahunnya. Pada tahun 2015 jumlah penumpang sebanyak 591.509 Ton, tahun 2016 sebanyak

650.924 Ton, tahun 2017 sebanyak 777.143 Ton, tahun 2018 sebanyak 835.652 Ton.

Page 31: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-22BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Gambar 1.10 Kinerja Pelayanan KA Penumpang Tahun 2015-2018Sumber : Divre I Sumatera Utara

Gambar 1.11 Kinerja Pelayanan KA Barang Tahun 2015-2018Sumber : Divre I Sumatera Utara

1.1.11 Capaian Keselamatan dan Keamanan

Capaian keselamatan dan Keamanan diukur dari jumlah kejadiaan kecelakaan dan gangguan

keamanan. Jumlah kejadian kecelakaan Kereta api diperoleh data dua tehun terakhir dan mengalami

Page 32: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-23BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

peningkatan Pada tahun 2018 terdapat 53 kejadian kecelakaan dan pada tahun 2019 meningkat sebanyak

61 kecelakaan.

Gambar 1.12 Kejadian Kecelakaan Transportasi KASumber : Divre I Sumatera Utara

Jumlah gangguan keamanan transportasi Kereta api diperoleh data dua tehun terakhir dan mengalami

penurunan. Pada tahun 2018 terdapat 95 kejadian gangguan dan pada tahun 2019 terdapat 70 gangguan

keamanan.

Gambar 1.13 Jumlah Gangguan KemanananSumber : Divre I Sumatera Utara

Page 33: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-24BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

1.1.12 Realisasi Kinerja Keuangan

Gambar 1.14 Grafik Realisasi dan Persentasi Keuangan 2015-2019Sumber : Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara

Page 34: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-25BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

1.1.13 Evaluasi Kinerja Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara

Balai Perkerataapian Sumatera Bagian Utara belum memiliki Rencana Strategis yang terukur

dengan indikator outcome. Dalam Renstra ini, pengukuran Evaluasi Kinerja Balai Perkerataapian

Sumatera Bagian Utara menggunakan Indikator Kinerja Utama Revieu Renstra Kementrian Perhubungan

Direkotorat Jendral Perkerataapian tahun 2015-2019.

Tabel 1.12 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-1 PenyelenggaraanPerkeretaapian sesuai dengan Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019

Sasaran 1 : Terwujudnya KONEKTIVITAS Jaringan KA Sumbagut

IK Indikator Kinerja Utama Satuan Tahun2015

Tahun2016

Tahun2017

Tahun2018

Tahun2019

IK 1 Rasio Konektifvias JaringanKA Sumbagutbertambahnya Stasiun/Balai Yasa unit 62 62 63 63 72

terbangunnya jalur KA km'sp 357,903 362,703 362,703 368,697 530,603Sumber: data diolah dari Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019, Divre I PT.KAI

Tabel 1.13 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-2 PenyelenggaraanPerkeretaapian sesuai dengan Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019

Sasaran 2 : Terwujudnya pelayanan Transportasi Kereta Api yang Handal, Berdaya Saing dan MemberikanNilai tambah

IK Indikator Kinerja Utama Satuan Tahun 2015 Tahun2016

Tahun2017

Tahun2018

Tahun2019

1 Modal Share AngkutanPenumpang penumpang 3039108 6321219 6522455 7917658 8022424

2 Modal Share AngkutanBarang Ton 612.300 655.606 788.984 835.655 1.315.835

Sumber: data diolah dari Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019, Divre I PT.KAI

Page 35: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-26BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Tabel 1.14 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-3 PenyelenggaraanPerkeretaapian sesuai denga Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019

Sasaran 3 : Meningkatnya Keselamatan dan Keamanan transportasi Kereta Api

IK Indikator Kinerja Utama Satuan Tahun2015

Tahun2016

Tahun2017

Tahun2018

Tahun2019

I Rasio Kejadian Kecelakaantransportasi KA kejadian N/A N/A N/A 53 61

Menurunnya Jumlahpengamanan/penangananPerlintasan Sebidang

unit N/A N/A N/A 372 Belumada

Jumlah gangguankeamanan pada pelayananjasa KA

Kejadian N/A N/A N/A 95 70

Sumber: data diolah dari Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019, Divre I PT.KAI

Tabel 1.15 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-4 PenyelenggaraanPerkeretaapian sesuai denga Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019

Sasaran 4: Meningkatnya Kinerja Pelayanan Sarana dan Prasana Transpotasi Kereta Api

IK Indikator Kinerja Utama Satuan Tahun2015

Tahun2016

Tahun2017

Tahun2018

Tahun2019

Ketepatan BerangkatPenumpang % 99 96,87 97 97,76 Belum

adaKetepatan BerangkatBarang % 79 87 74 96,26 Belum

adaPersentasi Penurutnan gasRumah Kaca dari subsektorKA

% Belumada

Belumada

Belumada

Belumada

Belumada

Sumber: data diolah dari Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019, Divre I PT.KAI

Tabel 1.16 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-5 PenyelenggaraanPerkeretaapian sesuai denga Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019

Sasaran 5: Meningkatnya Kapasitas Sarana dan Prasarana Transportasi Kereta Api

Indikator KinerjaUtama

Satuan Tahun

2015Tahun2016

Tahun2017

Tahun2018

Tahun2019

Terbangunnya jalur KA km'sp 357,903 362,703 362,703 368,697 530,603Ketepatan BerangkatBarang % 79 87 74 96,26 Belum

adaJumlah Penumpang KAPSO

orang 2.827.407

3.327.854

3.997.473

4.238.640

N/A

Sumber: data diolah dari Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019, Divre I PT.KAI

Page 36: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-27BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Tabel 1.17 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-6 dan ke-7 PenyelenggaraanPerkeretaapian sesuai denga Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019

Sasaran 6: Terlaksananya Perumusan Regulasi dan Keibjakan dalam PenyelenggaranPerkeretaapian

Sasaran 7 : Meningkatnya peran Badan Usaha dan Pemerintah Daerah dalam ProgramPembangunan Perkertaapian dengan skema pendanaan alternatif

Indikator Kinerja Utama Satuan Tahun2015

Tahun2016

Tahun2017

Tahun2018

Tahun2019

Bukan wilayah kerja BTP Sumbagut

Sumber: data diolah dari Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019, Divre I PT.KAI

Tabel 1.18 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-8 PenyelenggaraanPerkeretaapian sesuai denga Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019

Sasaran 8: Tersedianya SDM Direktorat Jendra Perkeretaapian yang Kompeten dan Profesional

Indikator Kinerja Utama Satuan Tahun2015

Tahun2016

Tahun2017

Tahun2018

Tahun2019

Jumlah SDM BTPSumbagut orang N/A N/A N/A 94 94

Sumber: data diolah dari Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019, BTP Sumbagut

Tabel 1.19 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Program ke-9 PenyelenggaraanPerkeretaapian sesuai denga Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019

Sasaran 9: Tersedianya SDM Direktorat Jendra Perkeretaapian yang Kompeten dan Profesional

Indikator KinerjaUtama Satuan Tahun

2015Tahun2016

Tahun2017

Tahun2018

Tahun2019

Persentasi RealisasiAnggaran % 79,63% 51,86% 88,78% 90,18%

Belumada

Sumber: data diolah dari Review Renstra Direktorat Jendral Perkeretaapian 2015-2019, BTP Sumbagut

Page 37: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-28BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Dari hasil evaluasi terhadap hasil pencapaian sasaran kinerja dan IKU dapat disimpulkan bahwa:

1. Sasaran 1 : Terwujudnya konektivitas Jaringan KA Sumbagut

Konektivitas dalam skala nasional ditargetkan sebesar 0,28. Target ini secara nasional tidak tercapai

salah satu penyebabnya karena belum terhubungnya Pelabuhan Kuala Tanjung.

Di Sumatera utara target secara nasional adalah terhubungnya Banda Aceh sampai Pekanbaru. Rasio

konektivitas antar wilayah dihitung dari jumlah wilayah yang terhubung pada tahun berjalan dibagi

jumlah wilayah terhubung jaringan kereta api sesuai RIPNAS. Berdasarkan perhitungan tersebut, dari

tiga provinsi yang ditargetkan terhubung masih terbatas satu provinsi. Rasio konektifitas di Sumatera

Bagian Utara adalah 0,33.

2. Sasaran 2 : Terwujudnya pelayanan Transportasi Kereta Api yang Handal, Berdaya Saing dan

Memberikan Nilai tambah Modal share penumpang Kereta api dalam target nasional sebesar 4%.

3. Realisasi di Sumatera Bagian utara sebesar 4.199.071 penumpang dan barang sebesar. Modal share

penumpang dan barang di Sumatera Utara tidak dapat dihitung.

4. Sasaran 3 : Meningkatnya Keselamatan dan Keamanan transportasi Kereta Api Rasio gangguankeamanan pada pelayanan jasa transportasi kereta api memiliki target 10,7 kejadian gangguan /1 jutaKM. Realisasi di tahun 2019 sebesar 70 kejadian/530,603 Km’sp masih memenuhi target nasional.

5. Sasaran 4: Meningkatnya Kinerja Pelayanan Sarana dan Prasana Transpotasi Kereta Api

Persentasi capaian on time perfomanc (OTP) transportasi kereta api mimiliki target 65% secara

nasional. Di Sumatera Bagian Utara OTP mencapai diatas 90% untuk kereta api penumpang, dan

diatas 70% untuk kereta api barang. Namun adanya penurunan OTP pada tahun 2017 dimana OTP

berada di target 63% perlu dianalisis lebih lanjut.

Wilayah perkotaan yang tersedia layanan angkutan kereta api memiliki target 20% secara nasional.

Untuk wilayah Sumatera Utara ditarget dengan tersedianya layanan kereta api di Kota Medan. Target

ini diupayakan tercapai di tahun 2019-2024.

6. Sasaran 5: Meningkatnya Kapasitas Sarana dan Prasarana Transportasi Kereta Api

Persentase peningkatan penyediaan tempat duduk kereta api PSO dan perintis memiliki target

15,53%. Dalam lingkup wilayah Sumatera Bagian Utara ketersedaaan KA perintis di Cut Meutia Aceh,

namun belum beroperasi maksimal karena berlum terhubungnya jalur kertea api ke seluruh stasiun

di Aceh.

7. Sasaran 6: Terlaksananya Perumusan Regulasi dan Keibjakan dalam Penyelenggaran Perkeretaapian

bukan lingkup kerja BTP Sumbagut sehingga tidak dapat diukur.

8. Sasaran 7 : Meningkatnya peran Badan Usaha dan Pemerintah Daerah dalam Program Pembangunan

Perkertaapian dengan skema pendanaan alternatif bukan lingkup kerja BTP Sumbagut sehingga tidak

dapat diukur.

Page 38: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-29BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

9. Sasaran 8: Tersedianya SDM yang Kompeten dan Profesional

SDM dilingkup Balai perkeretaapian sebanyak 94 di tahun 2018. Dari komposisi dan lingkup kerja

dibandingkan dengan anggaran yang harus diserap, jumlah ini menunjukkan perlunya penambahan

SDM yang rasionya diukur lebih lanjut.

Komposisi Pegawai berdasarkan Golongan/kepangkatan Pegawai atau karyawan Balai Teknik

Perkeretapian Wilayah Sumatera Bagian Utara terdiri dari :

Tabel 1. 20 Komposisi Pegawai berdasarkan Golongan Kepangkatan

No. Uraian Jumlah PegawaiFebuari 2021

1. Golongan IV 12. Golongan III 233. Golongan II 164. PPNPN 79

Jumlah 119Sumber survei BTP Sumbagut 2021

Tabel 1.21 Komposisi Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Pendidikan

No. Uraian Jumlah PegawaiFebruari 2021

1. Pasca Sarjana 62. Sarjana / S-1 183. Sarjana Muda / D-3 154. SLTA / Sederajat 1

Jumlah 40

Sumber survei BTP Sumbagut 2021

Tabel 1.22 Komposisi PPNPN berdasarkan Pendidikan

No. Uraian Jumlah PPNPN1. Sarjana / S-1 382. Sarjana Muda / D-3 83. SLTA / Sederajat 324. SD / Sederajat 1

Jumlah 79

Sumber survei BTP Sumbagut 2021

10. Sasaran 9: Tersedianya SDM Direktorat Jendra Perkeretaapian yang Kompeten dan Profesional

Persentase penyerapan Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara memiliki target pencapaian

85% dengan realisasi 90,18%. Hal ini cukup baik walaupun masih tetap harus ditingkatkan.

Page 39: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-30BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

1.2 Potensi dan Permasalahan

1.2.1 Permasalahan

Dalam melaksanakan program dan kegiatan untuk mencapai sasaran dan target kinerja dalam

renstra 2015-2019 , ditemukan beberapa permasalahan yang dikelompokkan seperti yang terangkum

dalam tabel 1. 24

Tabel. 1.24 Permasalahan dalam pelaksanaan rencana strategis Perkeretaapian di Sumatera Bagian

Utara

No Sasaran Permasalahan

1. Rasio Konektifitas Antar Wilayah a. Jalur KA penghubung simpul transportasi di

Pelabuhan Kuala Tanjung belum terhubung.

b. Ketersiapan Lahan

c. Tingginya Target 2030 untuk Angkutan KA Barang,

dimana target rata-ratai yang dicapai adalah 57%

setiap tahun. Hal ini tidak dapat direalisasikan jika

moda transportasi tidak terhubung dari Hulu ke Hilir

oleh Kereta api. Yaitu dari Industri ke Pelabuhan.

Skema moda sharing harus dihitung dengan tepat

sehingga KA menjadi pilihan paling ekonomis yang

dipilih oleh Industri.

d. Adanya Regulasi yang tidak direalisasikan. Seperti

Mebidangro. Hal ini perlu dikaji lebih dalam lagi

dengan melakukan studi kelayakan untuk menjawab

amanah kebijakan kawasan tersebut.

2. Meningkatnya Kinerja Balai dalam

mewujudkan Good Governance

Adanya kebutuhan peningkatan SDM

Page 40: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-31BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

3. Mewujudkan peningkatan

kapasitas, aksesibilitas dan

keterpaduan dalam penyediaan

sarana dan prasana

perkeretaapian di Sumatera

Bagian utara.

Pembangunan jalur kereta api tidak mencapai target

disebabkan pembangunan jalur KA di KM.0+000 s/d

227+000 di Rantau Prapat- Kota Pinang – Duri – Dumai.

Progres pengadaan tanah antara Rantauprapat – Kota

Pinang dalam tahap penyelesaian . Untuk pengadaan

tanah antara kota pinang – batas sumut rencananya akan

dilaksanakan pada tahun 2023. Sementara untuk segmen

antara batas sumut – dumai rencananya akan

dilaksanakan setelah tahun 2024 ( menyesuaikan rencana

pekerjaan konstruksi di segmen tersebut ).

1.2.2 Potensi

Potensi yang dapat mendukung teselenggaranya program dan kegiatan untuk mencapai sasaran dantarget kinerja dalam renstra 2020-2024 , dikelompokkan seperti yang terangkum dalam tabel 1. 25

Tabel 1.25 Potensi untuk mencapai sasaran dan target kinerja dalam renstra 2020 – 2024No Aspek Potensi

1. Isu Strategis:

Membangun

Konektivitas Nasional

untuk Mencapai

Keseimbangan

Pembangunan

1. Mempercepat Pembangunan Sistem Transportasi Multimoda2. Pembangunan sarana dan prasarana serta industri transportasi

salah satunya pembangunan jalur kereta api Trans Sumatera

3. pembangunan perkeretaapian dan transportasi laut yang lebih

progresif sehingga secara bertahap terjadi perpindahan moda

dari jalan ke moda kereta api serta moda angkutan laut

4. Membuka rute baru, meningkatkan frekuensi pelayanan,

optimalisasi, dan integrase penyelenggaran subsidi angkutan

perintis dan Public Service Obligation (PSO) diperkeretaapian;

5. Pembangunan jalur kereta api Sei Mangke –Bandar Tinggi - Kuala

Tanjung, Tebing Tinggi-Siantar – Prapat (akses danau toba),

6. Mengembangkan Sarana dan Prasarana Transportasi yang

Ramah Lingkungan dan Mempertimbangkan Daya Dukung

Lingkungan melalui Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

Maupun Peningkatan Keselamatan dan Kualitas Kondisi

Lingkungan

7. Priortias jalan KA layang

Page 41: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-32BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

2. Isu Strategis:

Membangun

Transportasi Umum

Massal Perkotaan

a. Pembangunan angkutan massal cepat berbasis rel/ kereta

perkotaan Pengembangan BRT di kota Medan

b. Penyediaandana subsidi/PSO yang terarah untuk

penyelenggaraan angkutan umum massal perkotaan.

b. c. Peningkatan akses terhadap angkutan umum dengan

Pembangunan Berorientasi Angkutan Transit Oriented

Demand/TOD dan pengembangan fasilitas Non Motorized;

3. Isu Strategis Bidang

Perkeretaapian

a. Isu Strategis Terkait Perlintasan Sebidang

Sesuai Undang-Undang No. 23 Tahun 2007 tentang

Perkeretaapian bahwa jalur kereta api tidak boleh sebidang

dengan jalan. Namun pada kenyataanya masih banyak ditemukan

perlintasan sebidang baik diluar kota maupun di dalam kota. Hal

tersebut menyebabkan kemacetan (terutama didalam kota)

maupun kecelakaan yang memakan korban jiwa dan materi.

Permasalahan lainnya mengenai pemeliharaan jalan pada

perlintasan sebidang ada 2 (dua) pandangan yang berbeda.

Operator KA (PT. KAI) menganggap perbaikan jalan tersebut

merupakan kewenangan Kementeraian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat (PUPERA).

b. Isu Strategis Terkait Pemisahaan Penyelenggaraan

Guna meningkatkan partisipasi masyarakat dan pihak swasta

sebagai investor dibidang perkeretaapian serta alasan

keterbatasan kemampuan pendanaan dari pemerintah, maka

dilakukan perubahan bidang perkeretaapian dengan UU No. 23

Tahun 2007 yang menetapkan 3 pilar perubahan yang prinsip,

yaitu:

(i) pengalihan dari prinsip monopoli menjadi multi operator

dalam usaha penyelenggaraan perkeretaapian;

(ii) agar dapat dipisahkannya penyelenggaraan sarana dan

prasarana perkeretaapian yang dilakukan oleh BUMN,

BUMD, dan/ atau BUMS;

(iii) meningkatkan peran Pemerintah Daerah dalam pembinaan

dan penyelenggaraan perkeretaapian sesuai lingkup

Page 42: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

I-33BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

kewenangan masing-masing. Dilibatkannya Pemerintah

Provinsi maupun Kabupaten/Kota dalam perencanaan,

perancangan, pembinaan dan pengawasan, maupun

pelaksanaan Sistem Perkeretaapian Nasional

c. Isu Strategis Terkait Peranan Pemerintah Daerah

Untuk menunjang pengembangan perkeretaapian di Indonesia

diperlukan peningkatan peranan Pemerintah Daerah (Pemda) di

bidang perkeretaapian, selama ini peranan Pemda di bidang

perkeretaapian masih sangat kurang, padahal semua jalurkereta

api yang ada adalah melalui wilayah atau daerah pada

pemerintah daerah yang terkait, terdapat kesan bahwa Pemda

masih kurang banyak dilibatkan dalam kebijakan penentuan

jalur perkeretaapian nasional yang melintasi batas wilayahnya,

kemudian juga terutama dalam hal untuk melakukan investasi

membangun jalur kereta api atau mengaktifkan jalur nasional

yang sudah tidak beroperasi lagi di daerahnya Sosialisasi terkait

regulasi perkeretaapian di daerah umumnya masih sangat

kurang, terutama dikalangan pegawai dinas terkait, dan ini

terbukti dari sejumlah peraturan perundangan yang ada

mengenai perkeretaapian, pegawai di daerah hanya mengetahui

sebatas UU perkeretaapian dan peraturan pemerintah (PP) saja.

d. Isu Strategis Terkait Kelembagaan Perkeretaapian

Balai Teknik Perkeretaapian secara fungsi merupakan

representasi Ditjen Perkeretaapian yang menjalankan

sebagian fungsi teknis Ditjen Perkeretaapian. Dengan tugas

dan tanggung jawab yang strategis tersebut maka Balai Teknik

Perkeretaapian perlu lebih diperkuat dengan kuantitas dan

kualitas SDM yang sesuai dan proporsional

Page 43: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

II-34BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

BAB IIVISI, MISI DAN TUJUAN

2.1 Visi Dan Misi Presiden, Serta Sasaran Pembangunan Nasional

2.1.1 Visi Dan Misi Presiden

Presiden menyampaikan visi – misi dalam RPJMN 2020 – 2024 yaitu :

1. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia

2. Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing

3. Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan

4. Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan

5. Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa

6. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya

7. Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga

8. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya

9. Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan

Arahan Presiden untuk pembangunan di Indonesia yang di-highlight oleh Bappenas sebagai

arahan Presiden dalam RPJMN 2020-2024, sebagai berikut:

1. Pembangunan SDM Menjamin kesehatan ibu hamil, bayi, balita, anak usia sekolah,

penurunan stuntingkematian ibu & bayi, peningkatan kualitas pendidikan, vokasi,

manajemen talenta, dan dukungan bagi diaspora bertalenta tinggi.

2. Pembangunan Infrastruktur Menyambung infrastruktur besar dengan kawasan-kawasan

produksi rakyat, kawasan industri kecil, kawasan ekonomi khusus, kawasan pariwisata,

kawasan persawahan, kawasan perkebunan, dan tambak-tambak perikanan.

3. Penyederhanaan Regulasi Memangkas perizinan, pungli dan hambatan investasi lainnya.

4. Reformasi Birokrasi Reformasi struktural agar lembaga semakin sederhana, semakin simpel,

semakin lincah, mindset berubah, kecepatan melayani, kecepatan memberikan izin,

efisiensi lembaga.

5. Transformasi Ekonomi Menjamin penggunaan APBN yang fokus dan tepat sasaran dalam

mendukung pertumbuhan ekonomi.

Page 44: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

II-35BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

2.2. Tujuan dan Sasaran Kementerian Perhubungan

2.2.1. Tujuan Kementerian Perhubungan

Berikut merupakan tujuan Kementerian Perhubungan, antara lain:

T1. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap jasa layanan transportasi;

T2. Meningkatnya kinerja layanan transportasi;

T3. Meningkatnya keselamatan dan keamanan transportasi;

T4. Tercapainya restrukturisasi dan reformasi birokrasi di Kementerian Perhubungan;

T5. Terwujudnya penggunaan teknologi transportasi yang tepat guna, tepat sasaran dan

ramah lingkungan dalam layanan transportasi.

2.2.2. Sasaran Kementerian Perhubungan

Berikut merupakan Sasaran Strategis Kementerian Perhubungan, antara lain:

SS 1. Terwujudnya Konektivitas dan Aksesibilitas Nasional; S

SS 2. Meningkatnya Kapasitas Sarana dan Prasarana Perhubungan;

SS 3. Meningkatnya Kinerja Pelayananan Sarana dan Prasarana Perhubungan;

SS 4. Meningkatnya Level Keselamatan dan Keamanan Perhubungan;

SS 5. Meningkatnya Keterpaduan Perencanaan, Pemrograman dan Penganggaran;

SS 6. Meningkatnya Kualitas Rumusan dan Pelaksanaan Kebijakan SERTA Regulasi;

SS 7. Meningkatnya Pengendalian dan Pengawasan;

SS 8. Meningkatnya SDM yang Kompeten dan Berintegritas;

SS 9. Meningkatnya Kerja Sama Bidang Transportasi, Pengelolaan Regulasi dan Layanan Hukum,

Sarana, Prasarana dan Teknologi Informasi;

SS 10. Meningkatnya Pemanfaatan Inovasi Bidang Perhubungan.

2.3. Tujuan dan Sasaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian

2.3.1. Tujuan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian dalam

menyelenggarakan perkeretaapian nasional pada periode 2020-2024 menetapkan tujuan yang terdiri

dari 3 butir sebagai berikut:

Page 45: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

II-36BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Meningkatkan Konektivitas dan Keterpaduan Moda Transportasi dengan Jaringan Kereta Api.

1. Meningkatkan Keselamatan dan Keamanan Transportasi Kereta Api.

2. Meningkatkan Kinerja Pelayanan Dengan SDM yang Kompeten untuk Meningkatkan

Produktivitas di Bidang Perkeretaapian.

3. Meningkatkan Kinerja Pelayanan Dengan SDM yang Kompeten untuk Meningkatkan

Produktivitas di Bidang Perkeretaapian.

2.4 Sasaran Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara tahun 2020-2024

Rumusan mengenai tujuan dan sasaran dari program penyelenggaraan perkeretaapian yang

dilaksanakan oleh Sasaran Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara tahun 2020-

2024 disampaikan sebagai berikut. Tujuan berikut dengan sasaran tersebut sudah merepresentasikan

indikasi mengenai pencapaian visi Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara tahun

2020-2024 berikut dengan pemenuhan kondisi dan persyaratannya.

Visi:

Akselerasi Tepat, Aman dan Terukur dalam Membangun Kereta Api Trans-Sumatera.

Misi

1. Mewujudkan Pelayanan Prasarana Dan Sarana Perkeretaapian Yang Tepat, Aman Dan

Terukur.

2. Mewujudkan Perkeretaapian Trans Sumatera Yang Memenuhi Target Transportasi Nasional

2030

3. Mewujudkan Penyelenggaraan Perkeretaapian Trans Sumatera Yang Menerapkan Prinsip-

Prinsip "good governance"

Tujuan

1. Peningkatan konektivitas dan pelayanan jaringan transportasi kereta api

2. Peningkatan pemenuhan standar keselamatan, keamanan, dan kinerja pengendalian

transportasi kereta api

3. Peningkatan kinerja pelayanan transportasi kereta api

4. Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana transportasi kereta api

5. Peningkatan kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi dan transformasi kelembagaan

perkeretaapian

Sasaran Program:

1. Terwujudnya KONEKTIVITAS jaringan perkeretaapian Sumbagut

2. Sinergisitas kebutuhan Industri dan Perkembangan Kota

Page 46: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

II-37BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

3. Peningkatan Keselamatan dan Keamanan Transpotasi KA

4. KINERJA PELAYANAN sarana dan prasarana transpotasi KA yang Handal

5. Peningkatan KAPASITAS sarana dan Prasarana Transportasi KA

6. TERUKURNYA capaian perencanaan

7. Terwujudnya GOOD GOVERNANCE & CLEAN GOVERMENT

Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Utama

PERPECTIVE TUJUAN Sasaran Strategis Indikator Kinerja UtamaStakeholderPerpective

T.1.Peningkatankonektivitasdan pelayananjaringantransportasikereta api

SP1

TerwujudnyaKONEKTIVITASjaringanperkeretaapianSumbagut

IK1Rasio Konektivitas AntarWilayah

IK2Modal share angkutanpenumpang KA

IK3Modal share angkutanBarang KA

SP2 SinergitasKebijakan/Regulasi IK4

Tersedianya layananangkutan KA perkotaan

IK5Persentasi kemudahanpengadaan tanah

CostumerPerspective

T.2 Peningkatanpemenuhanstandarkeselamatan,keamanan, dankinerjapengendaliantransportasikereta api

SP3

TercapainyaKeselamatan danKeamananTranspotasi KA

Rasio Kejadian kecelakaanIK6 KA (rate of accident)

IK7

Rasio ganggunankeamanan dan pelayananjasa KA

T.3 Peningkatankinerjapelayanantransportasikereta api

SP4

KINERJA PELAYANANsarana dan prasaranatranspotasi KA yangHandal

Persentasi capaian On timeIK8 perfomance (OTP)

Persentasi penurunan gasrumah kaca dari subsektor

IK9 KAT.4 PeningkatankapasitasSarana danprasaranatransportasikereta api

SP5

PeningkatanKAPASITAS sarana danPrasaranaTransportasi KA

persentasi peningkatanIK10 panjang jalur KA terbangun

IK11

Persentasi penyediaantempat duduk KA PSO danPerintis

InternalBusiness

T.5 Peningkatankemajuanpelaksanaanreformasibirokrasi dantransformasikelembagaanperkeretaapian

SP6

TERUKURNYA capaianperencanaan IK12

persentasi pelaksanaanRenstra

Learn andGrowthPerpective

SP7

Terwujudnya GOODGOVERNANCE &CLEAN GOVERMENT

IK13 Persentasi RealisasiPenyerapan Anggaran

Page 47: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

II-38

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT 2020 – 2024

Gambar 2.1 Cascading sasaran unit organisasi Balai Teknik Perkeretaapian

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA II-38

Page 48: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

III-39BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA III-39

BAB IIIARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI, KERANGKA REGULASI

DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

3.1. Arah Kebijakan dan Strategi

3.1.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 merupakan tahapan

terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, dimana pada akhir

periode RPJPN tersebut, pendapatan perkapita Indonesia diharapkan akan mencapai tingkat

kesejahteraan setara dengan negara-negara berpenghasilan menengah atas (upper-middle income

country/MIC) yang memiliki kondisi infrastruktur, kualitas sumber daya manusia, layanan publik, serta

kesejahteraan rakyat yang lebih baik.

Sebagaimana arahan RPJP 2005 – 2025, sasaran pembangunan jangka menengah 2020-2024

adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan

pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh

berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh sumber daya manusia yang

berkualitas dan berdaya saing.

Terdapat 4 (empat) pilar dari RPJMN IV tahun 2020-2024 yang merupakan amanat RPJPN 2005-

2025 untuk mencapai tujuan RPJMN IV, yaitu:

1. Kelembagaan politik dan hukum yang mantap.

2. Kesejahteraan masyarakat yang terusmeningkat.

3. Struktur ekonomi yang semakin maju dan kokoh.

4. Terwujudnya keanekaragaman hayati yang terjaga.

Keempat pilar tersebut diterjemahkan ke dalam 7 agenda pembangunan yang didalamnya

terdapat program prioritas, kegiatan prioritas dan proyek prioritas dan telah sejalan dengan Sustainable

Development Goals (SDGs). Target-target dari 17 tujuan (goals) dalam Tujuan Pembangunan

Berkelanjutan (SDGs) beserta indikatornya telah ditampung dalam 7 agenda pembangunan, yaitu:

1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas.

2. Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan.

3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing.

4. Membangun Kebudayaan dan Karakter Bangsa.

Page 49: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

III-40BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

5. Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar.

6. Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim.

7. Memperkuat Stabilitas Polhukam dan Transformasi Pelayanan Publik.

Salah satu agenda pembangunan dalam RPJMN tahun 2020-2024 yaitu agenda ke-5 yaitu

Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar. Mendukung

agenda ke-5 RPJMN tahun 2020-2024 yang diamanatkan dalam pembangunan perkeretaapian dilakukan

melalui arah kebijakan dan strategi sebagai berikut

A. Infrastruktur Pelayanan Dasar

A.1 Keselamatan dan Keamanan

Transportasi Keselamatan dan keamanan dalam trasportasi merupakah hal yang penting. Arah dan

kebijakan strategis untuk untuk mewujudkan keselamatan dan keamanan transportasi perkeretaapian

adalah:

a. Penerapan pendekatan sistem yang berkeselamatan dalam rangka mengurangi fatalitas dan

keparahan korban (injury prevention);

b. Penegakan aturan standar Keselamatan dan Keamanan Transportasi;

c. Pengembangan skema pembiayaan fasilitas Keselamatan dan Keamanan Transportasi

melalui DAK, KPBU, APBN, dll;

d. Peningkatan kesadaran pentingnya keselamatan dan keamanan transportasi, melalui:

1) Pemenuhan fasilitas keselamatan;

2) Pendidikan dan peningkatan kesadaran penyelenggaraan transportasi yang

berkeselamatan sejak usia dini; dan

3) Pelatihan serta sosialisasi keselamatan dan keamanan transportasi untuk operator,

regulator, dan masyarakat.

e. Pemenuhan kecukupan sarana dan prasarana.

A.2 Ketahanan Kebencanaan Infrastruktur

Arah dan kebijakan strategis untuk mewujudkan ketahanan kebencanaan infrastruktur dengan

peningkatan infrastruktur tangguh bencana di wilayah prioritas rawan bencana.

Page 50: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

III-41BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

B. Infrastruktur Ekonomi

Konektivitas Transportasi Kereta Api mempunyai arah dan kebijakan strategis yaitu:

a. Pemenuhan fasilitas keselamatan dan keamanan perlengkapan keselamatan

perkeretaapian sesuai standar SNI dan SI, melalui pemenuhan dan alokasi kebutuhan IMO

Perkeretaapian serta pemasangan perlengkapan keselamatan dan keamanan

perkeretaapian;

b. Pengembangan kereta api barang (Trans Sumatera, Pantura, Trans Sulawesi, dan

Kalimantan); c. Pembangunan jalur KA Trans Sulawesi serta jalur ganda dan reaktivasi KA

di Pulau Jawa dan Sumatera; d. Mendorong keterlibatan swasta dan mendorong

penyiapan lahan melalui BLU LMAN untuk lanjutan pembangunan KA Trans Sulawesi; e.

Penyelenggaraan sistem transportasi multimoda; f. Pembangunan jalan akses dan jalur

KA menuju simpul pelabuhan, bandara dan terminal serta pusat kegiatan logistik; dan g.

Mendorong peran swasta dalam pelayanan dan penyelenggaraan layanan multimoda

untuk pembangunan Jalur KA Akses Bandara, Pelabuhan, dan Terminal.

C. Infrastruktur Perkotaan

Infrastruktur Perkotaan akan dikembangankan melalui sistem angkutan umum masal perkotaan. Arah dan

kebijakan strategi untuk mewujudkan sistem angkutan umum masal perkotaan adalah:

a. Pengembangan angkutan massal perkotaan berbasis rel yang aman, terjangkau, mudah diakses,

dan berkelanjutan;

b. Menerapkan strategi Transport Demand Management (TDM) beserta penguatan integrasi antara

guna lahan dan perencanaan transit;

c. Pengembangan Transit Oriented Development (TOD);

d. Penguatan integrasi antara guna lahan dan perencanaan transit;

e. Pengembangan mekanisme dukungan pemerintah pusat untuk penyediaan angkutan umum

masal perkotaan berbasis transit (skema KPBU) melalui:

1) Percepatan pembangunan angkutan umum massal perkotaan;

2) Pengembangan mekanisme koridor dukungan dalam pembangunan angkutan umum massal

perkotaan;

3) Penguatan sinergi antar stakeholder untuk sharing pendanaan transportasi perkotaan;

4) Pembagian peran pembiayaan transportasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan

swasta;

Page 51: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

III-42BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

5) Peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM pemerintah daerah dalam penyiapan

penyelenggaraan angkutan umum dan KPBU; dan

6) Penyusunan pedoman kebijakan mobilitas perkotaan terpadu dan berkelanjutan.

Terdapat 6 transportasi perkotaan yang menjadi fokus dalam pembangunan di periode RPJMN IV tahun

2020-2024 terdapat di Kota: 1. Jakarta 2. Surabaya 3. Bandung 4. Medan 5. Semarang 6. Makassar

D. Program prioritas infrastruktur Pulau Sumatera

Highlight program prioritas infrastruktur Pulau Sumatera berdasarkan RPJMN 2020-2024 adalah:

1. Pengembangan Angkutan Umum Massal di Metropolitan Medan dalam rangka mengurangi

kemacetan perkotaan.

2. KA Trans Sumatera dalam rangka mendukung angkutan logistik di Pulau Sumatera.

3.1.2 Arah Kebijakan dan Strategi Direktorat Jenderal Perkeretaapian

Direktorat Jenderal Perkeretaapian sesuai dengan tugas dan fungsinya merumuskan sejumlah arah

kebijakan dan strategi pencapaian yang harus terlaksana dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Tabel

berikut merupakan penjabaran tujuan dan sasaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian ke dalam arah

kebijakan dan strategi pencapaian

Tabel 3. 1 Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi

No Tujuan dan Sasaran Arah Kebijakan Strategi

1 Tujuan 1: Meningkatkan konektivitas dan keterpaduan moda transportasi dengan jaringankereta apiMeningkatnyakonektivitas jaringanperkeretaapian nasional.

Peningkatankonektivitas jaringanperkeretaapiannasional

a. Pembangunan Jalur Kereta api barub. Reaktivasi jalur kereta api nonoperasic. Peningkatan kapasitas jalur kereta api

eksisting (double track, elektrifikasi,penggantian rel dan bantalan, dlsb)

d. Pembangunan akses kereta api kebeberapa pelabuhan dan bandara

e. Pelaksanaan Studi Kelayakan danDetail Desain Pembangunan JalurKereta Api Akses ke Bandara danPelabuhan

f. Peningkatan pelaksanaan bimbingandan koordinasi teknis dalam rangkapengembangan jaringan pelayananangkutan penumpang

Page 52: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

III-43BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

2 Tujuan 3: Meningkatkan Keselamatan dan Keamanan Transportasi Kereta Api.

Meningkatnya Keselamatandan Keamanan TransportasiPerkeretaapian.

Peningkatankeselamatan dankeamanantransportasiperkeretaapian

g. Peningkatan sertifikasi saranaperkeretaapian

h. Peningkatan sertifikasi prasaranaperkeretaapian

i. Peningkatan pemenuhan kebutuhanfasilitas keselamatan dan pengujian

j. Peningkatan panjang jalur kereta apiyang terpasang sistem pengendalikeselamatan

k. Peningkatan pemenuhan kebutuhanIMO

l. Pengurangan backlog pemeliharaanprasarana melaluipeningkatan/rehabilitasi jalur keretaapi, peningkatan/rehabilitasijembatan, peningkatan persinyalandan telekomunikasi, serta perlistrikandan bangunan operasional

m. Pengurangan backlog pemeliharaansarana kereta api melaluipemeliharaan, pembaruan danmodifikasi sarana h. Peningkatankinerja penyelenggaraan AngkutanLebaran , Natal, dan Tahun baru

n. Penyusunan pedoman identifikasidaerah rawan kecelakaan dan rawanbencana

o. Penyusunan prosedur tindak lanjutakibat kecelakaan

p. Pelaksanaan kajian identifikasi3 Tujuan 2: Meningkatkan kinerja pelayanan jasa transportasi kereta api

Meningkatnya moda keretaapi yang mendukungpenghematan energi.

Peningkatanjumlah modakereta api yangmenggunakanenergi rendahemisi melaluikereta api yangtelahmenggunakanenergi listri

q. Meningkatkan implementasipenggunaan teknologi ramahlingkungan berbasis rel

r. Pengembangan jaringan dan layanankereta api perkotaan

s. Pengembangan jaringan kereta apicepat dan peningkatan kecepatan

t. Pembaruan teknologi perkeretaapianu. Penyusunan NSPK teknologi kereta

api terbaru

Page 53: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

III-44BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

3.1.3 Arah Kebijakan dan Strategi Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara

Balai Teknik Perkeretaapian yang berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia

PM No.63 Tahun 2014 mempunyai tugas melaksanakan peningkatan dan pengawasan prasarana serta

pengawasan penyelenggaraan sarana lalu lintas, angkutan, dan keselamatan perkeretaapian.

TUGAS FUNGSI

Melaksanakanpeningkatan dan

pengawasanprasarana serta

pengawasanpenyelenggaraansarana, lalu lintas

angkutan dankeselamatan

perkeretapian

Peningkatan Prasarana1. Pelaksanaan Peningkatanan Prasarana

Perekeretapian

Pengawasan Prasarana2. Pelaksanaan pengawasan

penyelenggaraan perkeretapian

Pengawasanpenyelenggaraan sarana

3. Pelaksanaan pengawasanpenyelenggaraan sarana lalu lintasdan angkatan kereta api.

Pengawasanpenyelenggaraan lalu lintasangkutan

4. Pelaksanaan pengawasankeselamatan lalu lintas dan angkutankereta api.

Pengawasan keselamatanperkeretaapian

5. Pelaksanaan pemantauan kelaikanprasarana dan sarana perkeretapian

6. Pelaksanaan pencegahan danpenindakan pelanggaran perundang-undangan di bidang perkeretapian

7. Pelaksanaan analisis dan penanganankecelakaan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan

8. Pengelolaan urusan tata usaha, rumahtangga kepegawaian, keuanganhukum dan hubungan masyarakat.

Sumber: Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia PM No.63 Tahun 2014

Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara sesuai dengan tugas dan fungsinya merumuskan

sejumlah arah kebijakan dan strategi pencapaian yang harus terlaksana dalam kurun waktu lima tahun ke

depan. Tabel berikut muatan mandat penugasan Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara ke dalam

arah kebijakan dan strategi pencapaian.

Page 54: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

III-45BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Tabel 3.2 Muatan Mandat Penugasan Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian utara 2020-2024

Muatan Deskripsi

Visi1 Akserelerasi Tepat, Aman, Terukur dan Sinergis dalam Membangun Kereta Api

di Sumatera Bagian Utara

Misi1 1. Mewujudkan Pelayanan Prasarana Dan Sarana Perkeretaapian Yang Tepat,

Aman Dan Terukur.

2. Mewujudkan Perkeretaapian Trans Sumatera Yang Memenuhi Target

Transportasi Nasional 2030

3. 3. Mewujudkan Penyelenggaraan Perkeretaapian Trans Sumatera Yang

Menerapkan Prinsip-Prinsip "good governance"

Tujuan1 1. Peningkatan konektivitas dan pelayanan jaringan transportasi kereta api

2. Peningkatan pemenuhan standar keselamatan, keamanan, dan kinerja

pengendalian transportasi kereta api

3. Peningkatan kinerja pelayanan transportasi kereta api

4. Peningkatan kapasitas pelayanan transportasi kereta api

5. Peningkatan kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi dan transformasi

kelembagaan perkeretaapian

Sasaran Program2 Sasaran Program (SP) terdiri dari 5 (Lima ) SP yang dijabarkan menggunakan

pendekatan metode balanced scorecard (BSC)

Sasaran 1: KONEKTIVITAS Trans Sumatera

Sasaran 2 : Sinergisitas kebutuhan Industri dan Perkembangan Kota

Sasaran 3 : Peningkatan KESELAMATAN dan KEAMANAN transportasi KA

KINERJA PELAYANAN sarana dan prasarana transpotasi KA yang

Handal

Peningkatan KAPASITAS sarana dan Prasarana TransportasiKA

Sasaran 4 : Handal/Terukur/Tepat Waktu

Sasaran 5 : Integritas dalam GOOD GOVERNANCE dan CLEAN GOVERMENT

Indikator Kinerja

Program2

Terdapat 13 Indikator Kinerja Utama

Sumber : Data diolah dengan analisis 1 dan 2 (lihat Lampiran Metodologi)

Page 55: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

III-46BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Tujuan dan sasaran Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara diuraikan dalam arah kebijakan danstrategi sebagai berikut:

Tujuan 1 : Meningkatkan konektivitas dan keterpaduan moda transportasi dengan

jaringan kereta api

Arah Kebijakan : Peningkatan konektivitas jaringan perkeretaapian Sumatera Bagian Utara

Strategi :

a. Pembangunan Jalur Kereta api baru

b. Reaktivasi jalur kereta api non operasi

c. Peningkatan kapasitas jalur kereta api eksisting (double track, elektrifikasi, penggantian rel

dan bantalan, dlsb)

d. Pembangunan akses kereta api ke pelabuhan dan bandara

e. Pelaksanaan Studi Kelayakan dan Detail Desain Pembangunan Jalur Kereta Api Akses ke

Bandara dan Pelabuhan

f. Peningkatan pelaksanaan bimbingan dan koordinasi teknis dalam rangka pengembangan

jaringan pelayanan angkutan penumpang

g. Penambahan Jasa konsultasi untuk mendukungketepatan dan keandalan proses

pembangunan sarana prasana KA

h. Diupayakan Proses Pengadaan dengan sistem design and built.

i. Koordinasi dan pendampingan dalam Perumusan Rencana Induk Perkeretaapian Propinsi

di Aceh, Sumut dan Riau

Tujuan 2 : Peningkatan pemenuhan standar keselamatan, keamanan, dan kinerja

pengendalian transportasi kereta api

Arah Kebijakan : Peningkatan pemenuhan standar keselamatan, keamanan, dan kinerja

pengendalian transportasi kereta api

Strategi :

a. Peningkatan sertifikasi sarana perkeretaapian

b. Peningkatan sertifikasi prasarana perkeretaapian

c. Peningkatan pemenuhan kebutuhan fasilitas keselamatan dan pengujian

d. Priortaskan jalan KA layang dengan pertimbangan tahapan, penertiban lahan, pembebasan

lahan, pembangunan

Page 56: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

III-47BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

e. Peningkatan panjang jalur kereta api yang terpasang sistem pengendali keselamatan

f. Pengurangan backlog pemeliharaan prasarana melalui peningkatan/rehabilitasi jalur kereta

api, peningkatan/rehabilitasi jembatan, peningkatan persinyalan dan telekomunikasi, serta

perlistrikan dan bangunan operasional

g. Pengurangan backlog pemeliharaan sarana kereta api melalui pemeliharaan, pembaruan

dan modifikasi sarana

h. Peningkatan kinerja penyelenggaraan Angkutan Lebaran , Natal, dan Tahun baru

i. Pelaksanaan kajian identifikasi daerah rawan kecelakaan dan rawan bencana di Sumbagut

Tujuan 3 : Peningkatan kinerja pelayanan Sarana dan Prasana transportasi kereta api

Arah Kebijakan : Peningkatan kinerja pelayanan Sarana dan Prasana transportasi kereta api

Strategi :

a. Tercapainya target ontime performance

b. Berfungsinya ruang pelayanan khusus dan difabel

c. Meningkatkan sarana KA dengan konsep ramah lingkungan

Tujuan 4 : Peningkatan kapasitas pelayanan transportasi kereta api

Arah Kebijakan : Peningkatan kapasitas pelayanan transportasi kereta api

Strategi :

a. Peningkatan jumlah Penumpang

b. Peningkatan jumlah Angkutan Barang

c. Peningkatan KA Perintis menjadi Komersil

d. Peningkatan Kerjasama MOU dengan perusahan untuk menggunakan pengangkutan barang

KA

e. Analisis kebutuhan jumlah peningkatan Penumpang dan Barang

f. Penyediaan sarana kursi penumpang, gerbong bara dan lokomotif

g. Evaluasi dan rehabilitas jenis rel

h. Pengingkatan jumlah Balai YASA/Dipo

Tujuan 5 : Peningkatan kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi dan transformasi

kelembagaan perkeretaapian

Arah Kebijakan : Menerapkan standar kebijakan Good Governance & Clean Goverment

Strategi :

Page 57: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

III-48BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

a. Tercapainya target penyerapan anggaran

b. Penerapan Zona Integritas untuk birokrasi bersih dan akuntabel

c. Peningkatan efektifitas taat kelola instansi pemerintah

d. Peningkatan kualitas PPK

e. Penilaian unit Kerja Pengadaan barang/jasa

f. Penerapan e-arsip terintegrasi

g. Survey kepuasan masyarakat atas pelayanan publik KA

h. Menyusun, menetapkan dan mempublikasikan standart pengaduan pelayanan publik.

i. Monitoring evaluasi penyerapan anggaran

j. Meningkatkan jumlah penumpang PSO (Publik Service Obligation)

k. Penyesuaian jumlah SDM Balai Perkeretaapian Sumbagut sesuai denganrasio

penggunaan anggaran pembangunan

Tabel berikut merupakan penjabaran tujuan dan sasaran Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara kedalam arah kebijakan dan strategi pencapaian:

Tabel 3.3 Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Balai Perkeretapian Sumatera Bagian Utaratahun 2020-2024

No Tujuan dan Sasaran Arah Kebijakan Strategi

1 Tujuan 1: Meningkatkan konektivitas dan keterpaduan moda transportasi dengan jaringankereta apiMeningkatnya konektivitasjaringan perkeretaapianSumatera Bagian Utara

Peningkatankonektivitas jaringanperkeretaapianSumatera Bagian Utara

a. Pembangunan Jalur Kereta apibaru

b. Reaktivasi jalur kereta apinonoperasi

c. Peningkatan kapasitas jalurkereta api eksisting (doubletrack, elektrifikasi, penggantianrel dan bantalan, dlsb)

d. Pembangunan akses kereta apike beberapa pelabuhan danbandara

e. Pelaksanaan Studi Kelayakandan Detail DesainPembangunan Jalur Kereta ApiAkses ke Bandara danPelabuhan

f. Peningkatan pelaksanaanbimbingan dan koordinasiteknis dalam rangkapengembangan jaringan

Page 58: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

III-49BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

pelayanan angkutanpenumpang

g. Penambahan Jasa konsultasiuntuk mendukung ketepatandan keandalan prosespembangunan sarana prasanaKA

h. Diupayakan Proses Pengadaandengan sistem design andbuilt.

i. Koordinasi danpendampingan dalamPerumusan Rencana IndukPerkeretaapian Propinsi diAceh, Sumut dan Riau

2 Tujuan 2: Peningkatan pemenuhan standar keselamatan, keamanan, dan kinerjapengendalian transportasi kereta apiPeningkatan pemenuhanstandar keselamatan,keamanan, dan kinerjapengendalian transportasikereta api

Peningkatanpemenuhan standarkeselamatan,keamanan, dan kinerjapengendaliantransportasi kereta api

a. Peningkatan sertifikasi saranaperkeretaapian

b. Peningkatan sertifikasiprasarana perkeretaapian

c. Peningkatan pemenuhankebutuhan fasilitaskeselamatan dan pengujian

d. Priortaskan jalan KA layangdengan pertimbangantahapan, penertiban lahan,pembebasan lahan,pembangunan

e. Peningkatan panjang jalurkereta api yang terpasangsistem pengendali keselamatan

f. Pengurangan backlogpemeliharaan prasaranamelaluipeningkatan/rehabilitasi jalurkereta api,peningkatan/rehabilitasijembatan, peningkatanpersinyalan dantelekomunikasi, sertaperlistrikan dan bangunanoperasional

g. Pengurangan backlogpemeliharaan sarana keretaapi melalui pemeliharaan,

Page 59: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

III-50BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

pembaruan dan modifikasisarana

h. Peningkatan kinerjapenyelenggaraan AngkutanLebaran , Natal, dan Tahunbaru

i. Pelaksanaan kajian identifikasidaerah rawan kecelakaan danrawan bencana di Sumbagut

3 Tujuan 3: Peningkatan kinerja pelayanan Sarana dan Prasana transportasi kereta api

Meningkatnya kinerjapelayanan Sarana danPrasana transportasi keretaapi

Peningkatan kinerjapelayanan Sarana danPrasana transportasikereta api

a. Tercapainya target ontimeperformance

b. Berfungsinya ruang pelayanankhusus dan difabel

c. Meningkatkan sarana KAdengan konsep ramahlingkungan

4 Tujuan 4: Peningkatan kapasitas pelayanan transportasi kereta api

Meningkatan kapasitaspelayanan transportasikereta api

Peningkatan kapasitaspelayanan transportasikereta api

a. Peningkatan jumlahPenumpang

b. Peningkatan jumlah AngkutanBarang

c. Peningkatan KA Perintismenjadi Komersil

d. Peningkatan Kerjasama MOUdengan perusahan untukmenggunakan pengangkutanbarang KA

e. Analisis kebutuhan jumlahpeningkatan Penumpang danBarang

f. Penyediaan sarana kursipenumpang, gerbong bara danlokomotif

g. Evaluasi dan rehabilitas jenisrel

h. Pengingkatan jumlah BalaiYASA/Dipo

5 Tujuan 5: Peningkatan kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi dan transformasikelembagaan perkeretaapianTerwujudnya GoodGovernance & CleanGoverment

Menerapkan standarkebijakan GoodGovernance & CleanGoverment

i. Tercapainya target penyerapananggaran

j. Penerapan Zona Integritasuntuk birokrasi bersih danakuntabel

Page 60: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

III-51BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

k. Pengingkatan efektifitas taatkelola instansi pemerintah

l. Peningkatan kualitas PPKm. Penilaian unit Kerja Pengadaan

barang/jasan. Penerapan e-arsip terintegrasio. Survey kepuasan masyarakat

atas pelayana publik KAp. Menyusun, menetapkan dan

mempublikasikan standartpengadua pelayanan publik.

q. Monev penyerapan anggaranr. Meningkatkan jumlah

penumpang PSO (PublikService Obligation)

s. Penyesuaian jumlah SDM BalaiPerkeretaapian Sumbagutsesuai dengan rasiopenggunaan anggaranpembangunan.

Page 61: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

III-52BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Tabel 3.4 Sasaran Program dan Indikator Kinerja Progam Balai Perkeretaapian Sumatera bagian Utaratahun 2020-2024

PERPECTIVE Sasaran Program Indikator Kinerja ProgramStakeholderperspective

SP 1 Terwujudnya KONEKTIVITASjaringan perkeretaapianSumbagut

IK1 Rasio Konektivitas Antar WilayahIK2 Modal share angkutan penumpang KAIK3 Modal share angkutan Barang KA

SP2 Sinergitas Kebijakan/RegulasiIK4

Tersedianya layanan angkutan KAperkotaan

IK5Persentasi kemudahan pengadaantanah

CostumerPerspective

SP 3 Tercapainya Keselamatandan Keamanan TranspotasiKA

IK6Rasio Kejadian kecelakaan KA (rate ofaccident)

IK7Rasio ganggunan keamanan danpelayanan jasa KA

SP 4 KINERJA PELAYANAN saranadan prasarana transpotasiKA yang Handal

IK8Persentasi capaian On timeperfomance (OTP)

IK9Persentasi penurunan gas rumah kacadari subsektor KA

SP 5 Peningkatan KAPASITASsarana dan PrasaranaTransportasi KA

IK10persentasi peningkatan panjang jalurKA terbangun

IK11Persentasi penyediaan tempat dudukKA PSO dan perintis

InternalBusiness SP 6

TERUKURNYA capaianperencanaan IK12 persentasi pelaksanaan Renstra

Learn andGrowthPerpective

SP 7 Terwujudnya GOODGOVERNANCE & CLEANGOVERMENT

IK13 Persentasi Realisasi PenyerapanAnggaran

Sumber: Analisis 3 (terlampir)

Page 62: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

III-53BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Gambar 3.1

Sumber: Analisis 3 (terlampir)

Page 63: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

III-54BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

3.1.4 Rencana Pembangunan Jalur Kereta Api Sumatera Bagian Utara Tahun 2020-2024

Rencana Strategis Pembangunan Transportasi Perkeretaapian untuk tahun 2020-2024 adalah

sebagai berikut:

1. Pembangunan Jalur KA antara Medan – Banda Aceh, Medan – Duri (Riau)

2. Pengembangan KA akses kawasan pariwisata diantaranya Siantar Prapat (Danau Toba

3. Pembangunan Jalur dan mengaktifkan akses ke Bandara, Pelabuhan dan kawasan Industri

Gambaran secara umum proyek strategis nasional yang akan dilaksanakan tahun 2020-2024untuk

perkeretaapian di Sumatera Bagian Utara adalah sebagai berikut:

1. Pembangunan Sarana dan Prasarana Kereta api Trans Sumatera segmen:

a. Aceh

Biereun – Lhoksumawe (spoor 1435)

Sigli – bireuen – Lhoksumawe (spoor 1067)

Banda aceh – Sigli

Lhoksumawe – Langsa

Langsa – Sei Liput

b. Sumatera Utara

Sei Liput – Besitang

Rantau Prapat – Pondok S2

Pondok S2 – Kota Pinang

Kota Pinang – Batas Sumut

Pematang Siantar – Danau Toba

Medan – Binjai – Deliserdang

LRT Medan

Medan – Belawan

Araskabu – Tebing Tinggi – Siantar

Perlanaan – Kisaran

Kisaran – Rantau Prapat

c. Riau

Batas sumut – Duri

Page 64: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

III-55BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

3.2 Kerangka Regulasi Balai Perkeretaapian di wilayah Sumatera Bagian Utara

Konteks regulasi dalam penyelenggaraan perkeretaapian di wilayah Sumatera Bagian Utara

menganalisis berbagai peraturan Nasional, Propinsi dan kabupaten/Kota. Peraturan secara nasional

mengacu pada Visi Misi Presiden dan RPJMN 2020-2025 dalam rangka mencapai Rencana Pembangunan

Jangka Panjang (RPJP) 2015-2025. Kebijakan nasional tersebut diturunkan dalam renstra Kementrian

perhubungan Bidang perkeretaapian 2020-2024 dan Rencan induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS)

2030.

Untuk tingkat provinsi dan kabupaten kota, terdapat peraturan Nasional yang mengatur

pembangunan daerah dalam bentuk Kawasan Strategis Nasional (KSN), Kawasan Strategis Pariwisata

Nasional (KSPN), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri (KI).

Kebijakan tersebut juga harus sinergis dengan peraturan tingkat daerah yaitu Rencana Tata Ruang

Wilayah di Propinsi dan kabupaten/koto dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah / Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah di tingkat Provinsi dan kabupten kota. Hubungan kerangka

regulasi tersebut secara sederhana dapat dilihat dalam skema 3.1 berikut ini:

Gambar 3.1 Skema Kerangka Regulasi dalam Penyusunan Renstra BTP Sumbagut

Regulasi memiliki 3 fungsi utama yakni:

1. Fungsi perubahan, untuk mendukung perbuhan konsep penyelenggaraan perkeretaapian sesuai

kebutuhan dan perkembangan zaman.

Page 65: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

III-56BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

2. Fungsi stabilisasi, untuk memberikan kepastian tentang ketentuan teknis dan prosedural/

administratif untuk melaksanak setiap item kegiatan penyelenggaraan yang diatur UU no. 23

tahun 2007.

3. Fungsi Fasilitasi, untuk memfasilitasi kebutuhan ataupan peran stakeholders dalam proses

maupun hasil penyelenggaraan kereta api.

Tabel 3.5 Agenda Penguatan Regulasi 2020-2024 di Dirjen KA

FUNGSI REGULASI MANDAT UU 23/2007 KEBUTUHAN PENGUATAN REGULASIFungsi Perubahan Perubahan dari monopoli

kepada multi operator Pembentukan Badan usaha Penyelenggara

Milik Pemerintah Pedoman Kerjasama, penentuan biaya dan

pola operasi dalam skema multi operatorPerubahan ketergantungankepada kemandirian dalaminvestasi dan teknologi

Road Map teknologi PerkeretaapianNasional

Kebijakan Pemberdayaan IndustriPerkeretaapian Nasional

Fungsi Stabilitas Standarisasi teknis sarana danprasarana, serta kompetensiSDM Perkeretaapian

Akreditasi Badan Hukum atau LembagaPengui Sarana dan PrasaranaPerkeretaapian

Standar dan spesifikasi teknis dan sertifikasisarana prasarana dan sertifikasikopetensi/kecakapan SDM untuk teknilogieksisting maupun penerpan teknologi baru(monorel, MRT, Trem, Kereta gantung, HST)

Standar Kompetensi Penguji SDMPerkeretaapian

Fungsi Fasilitasi Fasilitasi peran swasta danpemda

Mekanisme memberikan bantuan dariPemerintah Pusat bagi daerah dalampembangunan pengoperasian Kereta Apididaerah.

Mekanismie KPBU dan alternative financingbidang perkeretaapian

Kebijakan fasiltisi dalam pengadaansarnadan prasarana perkeretaapian

Fasilitasi kepada setiap lapisanmasuaralat (secara fisik,ekonomi dan sosial)

Standar dan spesifikasi tekknik fasilitas bagipenggna kereta api berkebutuhan khusus

Pengadaan sarana keretaapi kelas ekonomioleh Pemerintah.

Penyelenggaraan layanan kereta api perintisdan PSO/Bersubsidi

Page 66: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

III-57BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Berikut Mandat Regulasi RIPNAS 2030 dalam wilayah Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara:

Tabel 3.6 Mandat Regulasi RIPNAS 2030 dalam wilayah Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara:No. Program Tahap III

2020-20241. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Antarkota

Banda Aceh - Sigli Sigli - Bireun - Lhokseumawe Lhokseumawe - Langsa - Besitang Binjai - Besitang Rantau Prapat - Duri - Dumai Sei mangkei - Bandar Tinggi - Kuala Tanjung Pematang Siantar - Danau Toba Rantau Prapat - Duri - Dumai Duri - PekanBaru Pekanbaru - Muaro Pekanbaru - Rengat

2. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Regional Mebidangro (Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo)

3. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Perkotaan Banda Aceh Medan

4. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kreta Api Bandara(Kota Menuju Bandara) Kualanamu (Medan)

5. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api MenujuPelabuhan (menghubungkan wilayah sumberdaya alamdan kawasan produksi dengan pelabuhan) Lhokseumawe (NAD) Kuala Tanjung (Sumatera Utara)

6. Peningkatan Kapasitas Jaringan KA Melalui PembangunanElektrifikasi Jalur KA Medan - Araskabu - Kualanamu

7. Reaktivitasi dan Peningkatan (Revitalisasi) Jalur KA Binjai - P.Brandan - Besitang Belawan - Gabion

8.Pengembangan Layanan Kereta Api Perintis di pulauSumatera - Jawa Belawan - Gabion

9. Pengembangan Layanan Kereta Api Perintis di PulauSumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua

10.Pengembangan kawasan stasiun menjadi kawasan berbasisTOD

11. Penyelenggaraan Subsidi Angkutan Umum Dalam BentukLayanan KA Perintis dan Publik Service Obligation (PSO)

12. Pengadaan Sarana Perkretaapian13. Pengembangan sistem penyimpanan (termasuk

pergudangan) material serta peralatan pengujian danperawatan prasarana perkretaapian di pulau Jawa danSumatera

Sumber : Keputusan Mentri Perhubungan Indonesia KP 2128 Tahun 2018 Tentang Rencana Induk PerkeretaapianNasional

Page 67: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

III-58BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Berikut Mandat Regulasi Nasional dalam wilayah Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara:

Tabel 3.7 Mandat Regulasi Nasional dalam wilayah Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara

No Mandat Regulasi Penerapan Regulasi Kebutuhan PenguatanRegulasi

1 Peraturan PemerintahRepublik IndonesiaNomor 5 tahun 2017tentang KawasanEkonomi Khusus ArunLhokseumawe

1. Pengembangan Jaringan danLayanan Kereta Api Antarkotatarget selesai di tahun 2020-2024 Banda Aceh - Sigli Sigli - Bireun –

Lhokseumawe Lhokseumawe - Langsa -

Besitang2. Pengembangan Jaringan dan

Layanan Kereta Api MenujuPelabuhan (menghubungkanwilayah sumberdaya alam dankawasan produksi denganpelabuhan) Lhoksumawe

Mekanisme PercepatanPembebasan dan Pengadaanlahan

2 PP No. 26/2008 tentangRencana Tata RuangWilayah Nasional(RTRWN) dan (Perpres62/2011) KawasanStrategis NasionalMebidangro

Pengembangan Jaringan danLayanan Kereta Api Regional dikawasan Meibdangro.Berdasarkan PP no. 62 tahun2011, Pasal 33, adanya StasiunKota, Belawan, Labuhan,Kampung Besar, Titi papanMabar, Pulo Brayan, MedanPasar, Kebon Pisang, SeiSikambing, Medan Sunggal,Bamdar kalipah, Batang Kuis, ArasKabu, Lubuk Pakam, Galang,Delitua, Diski, Binjai

1. Pengkajian Ulang Kebijakan.2. Studi kelayakan3. Mekanisme Percepatan

Pembebasan danPengadaan lahan.

3 NOMOR 29 TAHUN2012 tentang KawasanEkonomi Khusus SeiMangkei

Pengembangan Jaringan danLayanan Kereta Api MenujuPelabuhan (menghubungkanwilayah sumberdaya alam dankawasan produksi denganpelabuhan) di Kuala Tanjung

Pembebasan dan Pengadaanlahan

4 Peraturan PresidenRepublik IndonesiaNomor 81 Tahun 2014Tentang Rencana TataRuang Kawasan DanauToba Dan Sekitarnya(KSPN Danau Toba)

Pengembangan Jaringan danLayanan Kereta Api PematangSiantar - Prapat

Pembebasan dan PengadaanlahanStudi KelayakanAmdalDED

Sumber: data diolah

Page 68: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

III-59BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

3.3 Kerangka Kelembagaan Balai Perkeretaapian di Wilayah Sumatera Bagian Utara

Struktur organisasi BTP SUMBAGUT tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Dalam rangka menghadapi tantangan penyelenggaran perkeretaapian di periode 2020-2024 serta

memperhatikan kinerja kelembagaan eksisting dalam menyelenggarakan perkeretaapian periode Renstra

2015-2019 maka diperlukan beberapa rekomendasi penguatan kelembagaan diantaranya:

1. Pembagian Bidang teknis berdasarkan bidang kerja di Dirjen perkeretaapian yaitu :

a. Lalu lintas

b. Sarana

c. Prasarana

d. Keselamatan

1. Pengevaluasi Persyaratan Teknis danLaik Jalan :

2. Analis Teknik Jalur dan Bangunan KA :3. Analis Persinyalan KA :4.Pemroses Data dan Laporan

1. Pengevaluasi Kinerja PelayananKereta Api

2. Penyidik Pegawai Negeri Sipil3.Analis Data dan Informasi Jaringan

Pengadministrasi Data Sarana danPrasaranaPenyusun Evaluasi dan LaporanPeningkatan KeselamatanPemroses Data dan Laporan

SEKSI LALU LINTAS, SARANA DANKESELAMATAN PERKERETAAPIAN

SEKSI PRASARANA PERKERETAAPIAN

Pengelola Ketata UsahaanPengelola KepegawaianPengelola Keuangan / Anggaran

Pengelola KeuanganPenyusunan LAKIPPengelola Data BMN

Penelaah Kehumasan dan PublikasiPengelola Urusan Kerumahtanggaan

a. Petugas Keamananb..Pengemudi Balai

SUBBAGIAN TATA USAHA

KEPALA BALAI

Page 69: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

III-60BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

2. Penambahan jumlah SDM sesuai besarnya beban kerja, jarak, dan waktu kerja di bidang

pembangunan prasarana Pembagian kerja di bidang Prasarana dengan

3. Peningkatan jumlah PPK Seusai dengan banyaknya pengadaan barang dan jasa

4. Pendampingan proses pengadaan barang dan jasa dengan menggunakan LKPP mengikuti

peraturan Perpres 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Indikasi pendanaan dibagi dalam 5 kelompok kegiatan yaitu:

1. Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Bidang Sarana Perkeretaapian

2. Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api

3. Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Pendukung Kereta Api

4. Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Bidang Keselamatan Perkeretaapian

5. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkeretaapian

Kelompok kegiatan tersebut dibagi dalam 3 bentuk seksi dalam kelembagaan struktur organisasi BTP

Sumbagut yaitu: (lihat gambar Cascading Sasaran Unit Organisasi Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah

Sumatera Bagian Utara)

1. Bagian Sarana Prasarana Perkeretaapian, mengatur:

Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Prasanana dan Fasilitas Pendukung

Perkeretaapian (3)

Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Perkeretaapian (1)

Dalam susunan Sasaran unit organisasi bertanggung jawab dalam pencapaian :

a. Sasaran Program 1 (SP1) : Terwujudya KONEKTIFITAS Jaringan KA

b. Sasaran Program 2 (SP2) : Sinergisitas Kebijakan/regulasi

2. Bagian Seksi Lalu Lintas Sarana dan Keselamatan Perkeretaapian, mengatur:

Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Bidang Keselamatan Perkeretaapian (4)

Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api (2)

Dalam susunan Sasaran unit organisasi bertanggung jawab dalam pencapaian :

a. Sasaran Program 3 (SP3) : Tercapainya KESELAMATAN dan KEAMANAN Transportasi KA

b. Sasaran Program 4 (SP4) : Meningkatnya KINERJA PELAYANAN Sarana dan Prasana

traspotasi KA

Page 70: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

III-61BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

c. Sasaran Program 5 (SP5) : Peningkatan KAPASITAS SARANA dan PRASARANAtranportasi

KA

3. Subbagian tata usaha, mengatur:

Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkeretaapian(5)

Dalam susunan Sasaran unit organisasi bertanggung jawab dalam pencapaian :

a. Sasaran Program 6 (SP6) : TERUKURNYA xapaian perencanaan dengan arah Kebijakan

b. Sasaran Program 7 (SP7) : Terwujudnya GOOD GOVERMANCE dan CLEAN GOVERMENT

Page 71: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

IV-62BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

BAB IVTARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

4.1 Target Kinerja

4.1.1 Target Kinerja Program (Outcome)

Berdasarkan analisa yang dilakukan, Target kinerja program di uraikan dalam Indikator Kinerja

Utama (IKU) Balai Perkertaapian wilayah Sumatera Bagi 5ruan Utara 2020-2024 disusun sebagai indikator

outcome dan bukan merupakan indikator output, yang dijabarkan dari Sasaran Program yang dibagi dalam

empat perspektif yaitu stakeholder perspective, costumer perspective, internal process perspective dan

learning and growth perspective, dengan uraian detail sebagai berikut:

Tabel 4.1 Target Kinerja Sasaran Program, Indikator Kinerja Utama dan Target Kinerja BalaiPerkeretaapian Sumbagut TA 2020-2024

PERPECTIVE Sasaran Program Indikator Kinerja UtamaUkuran dan Target Kinerja

tahun 2024: SP 1 Terwujudnya

KONEKTIVITASjaringanperkeretaapianSumbagut

IK1Rasio KonektivitasAntar Wilayah

Baseline 2019:Target 2024 : Medan – Aceh

IK2

Modal shareangkutanpenumpang KA

Baseline 2019 : 4.600.148 orangTarget 2030 : 11-13%= 6.688.289 Orang=peningkatan 9%/tahun

IK3

Modal shareangkutan BarangKA

Base line 2019 : 1.315.835 TonTarget 2030 : 15-17%= 1.845.527 Ton= Peningkatan 7%/tahun

SP2 SinergitasKebijakan/Regulasi

IK4

Tersedianyalayanan angkutanKA perkotaan

Baseline 2019: Rencana KAMedanTarget: Terbangun KA Mebidang

IK5

Persentasikemudahanpengadaan tanah

Baseline 2019 :Target : sesuai perencanaanRenstra

CostumerPerspective

SP 3 TercapainyaKeselamatan danKeamananTranspotasi KA

IK6

Rasio Kejadiankecelakaan KA (rateof accident)

Baseline 2019: 61 kecelakaanTarget 2024 : 20 kecelakaan= Dengan tingkat penurunan20%/tahun (nilai realistis)

IK7

Rasio ganggunankeamanan danpelayanan jasa KA

Baseline 2019: 70 gangguanTarget 2024 : 12 gangguan=Dengan tingkat penurunan30%/tahun (nilai realistis)

Page 72: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

IV-63BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

PERPECTIVE Sasaran Program Indikator Kinerja UtamaUkuran dan Target Kinerja

tahun 2024SP 4 KINERJA

PELAYANANsarana danprasaranatranspotasi KAyang Handal

IK8

Persentasi capaianOn timeperfomance (OTP)

Baseline 2019 : 95,79%Target 2024 : 100%

IK9

Persentasipenurunan gasrumah kaca darisubsektor KA

Baseline 2019 :Diukur secara nasional tidakterkait tusi Balai

SP 5 PeningkatanKAPASITAS saranadan PrasaranaTransportasi KA IK10

persentasipeningkatanpanjang jalur KAterbangun

Baseline 2019: 574,220 KM’SPTarget 2024 : 604,220 KM’SP

IK11

Persentasipenyediaan tempatduduk KA PSO danperintis

Baseline 2019: 4.238.640 pnpTarget 2024 : 6.521.673 pnp=Dengan target peningkatan9%/tahun

InternalBusiness SP 6

TERUKURNYAcapaianperencanaan IK12

persentasipelaksanaanRenstra

Baseline 2020 ;Target 2024 : 100%

Learn andGrowthPerpective

SP 7 TerwujudnyaGOODGOVERNANCE &CLEANGOVERMENT

IK13 PSO, SerapanAnggaran, AKIP

Baseline 2018: 90.18%Target 2024 : 91%-100%

Sumber : Analisis 3 (terlampir)

Tabel diatas diuraikan secara deskriptif sebagai berikut:

1. Strategi Program (SP) 1: Terwujudnya KONEKTIVITAS Jaringan KA Sumbagut.

Indikator Konerja Progam ini adalah Rasio Konektifitas Jaringan KA di Sumbagut,modal share

angkutan penumpang dan modal share angkutan barang. ( lihat lampiran target pencapaian indikator

Kinerja Utama tahun 2020-2024). Target Indikator Kinerjanya sebagai berikut:

Rasio Konektifitas di targetkan dengan terhubungnya jalur KA Medan- Banda Aceh (NAD) dan

Medan- Duri (Riau) Rasio Konektifitas juga diukur dengan bertambahnya Stasiun dari 69 unit

di tahun 2019, menjadi 105 di tahun 2024.

Terbangunnya jalur KA diukur dengan bertambahnya panjang jalur KA baru setiap tahunnya.

dari 530,603 KM’Sp di tahun 2019, menjadi 1259,603 di tahun 2024.

Modal Share Angkutan Penumpang diukur dari peningkatan jumlah penumpang KA dari

4.600.148 penumpang di tahun 2019 menjadi 6.688.289 di tahun 2024 atau setara dengan

peningkatan 9% setiap tahunnya.

Page 73: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

IV-64BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Modal Share Angkutan Barang diukur dari peningkatan jumlah angkutan Barang KA dari

1.315.835 Ton di tahun 2019 menjadi 1.845.527 Ton di tahun 2024 atau setara dengan

peningkatan 7% setiap tahunnya.

Untuk dapat mencapai target tersebut kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Pembangunan jalur KA

2. Pembangunan Stasiun

3. Peningkatan kualitas Jalur KA Lama

4. Pengadaan lahan

5. Koordinasi tata ruang dengan Pemerintah daerah.

(Sumber: Analisis 3.1)

Hal yang harus diperhatikan agar tercapainya target ini:

1. Anggaran Pembangunan tersedia dan lancar sehingga pembangunan dapat berjalan

lancar.

2. Upaya mengantisipasi Kendala pengadaan lahan, antara lain :

Koordinasi dengan instansi terkait (BPN, Pemda)

sosialisasi kepada masyarakat, terkait penggantian atau alih status lahan yang

terkena dampak pembangunan jalur KA

3. Matang dalam Perencanaan penyediaan material berkoordinasikan oleh Direktorat

Prasarana Perkeretaapian;

4. Mencegah Keterlambatan akibat kendala teknis (perubahan desain, keterlambatan

material dll)

(Sumber: Analisis 3.1, LPIP Dirjen KA 2018)

2. Strategi Program (SP) 2 : Sinergitas Kebijakan/Regulasi

Indikator Kinerja Progam ini adalah Tersedianya layanan angkutan KA perkotaan dan Persentasi

kemudahan pengadaan tanah. ( lihat lampiran target pencapaian indikator Kinerja Utama tahun 2020-

2024). Target Indikator Kinerjanya sebagai berikut:

jumlah lintasan/lintasan rute KA Perintis,

Jumlah Kota yang menerapkan angkutan massal berbasis Rel,

Maksimalnya pencapaian pengadaan tanah, dan

lintasan KA perintis yang dirubah menjadi komersial.

Page 74: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

IV-65BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Untuk dapat mencapai target tersebut kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Koordinasi tata ruang dengan Pemerintah daerah.

2. Rapat Koordinasi lintas sektoral dan instansi terkait.

3. Keterbukaan Infomasi salah satunya melalui website BTP Sumbagut.

(Sumber: Analisis 3.1)

Hal yang harus diperhatikan agar tercapainya target ini:

1. Mengantisipasi Kendala pengadaan lahan, antara lain :

Koordinasi dengan instansi terkait (BPN, Pemda)

sosialisasi kepada masyarakat, terkait penggantian atau alih status lahan yang

terkena dampak pembangunan jalur KA

2. Kepastian Hukum dan Penegakan Regulasi terkait tata ruang dan pengadaan lahan.

3. Keterbukaan Informasi

4. Terbangunnya kesadaran di instansi terkait tentang keuntungan transportasi KA

(Sumber: Analisis 3.1, LPIP Dirjen KA 2018)

3. Strategi Program (SP) 3 : Tercapainya Keselamatan dan Keamanan Transpotasi KA

Indikator Kinerja Progam ini adalah Rasio Kejadian kecelakaan KA (rate of accident) dan Rasio

ganggunan keamanan dan pelayanan jasa KA. (lihat lampiran target pencapaian indikator Kinerja Utama

tahun 2020-2024). Target Indikator Kinerjanya mengikuti target nasional yaitu:

Rasio Kejadian kecelakaan KA (rate of accident) sebesar 0,26 %

Rasio ganggunan keamanan dan pelayanan jasa KA sebesar 94%

(Sumber: LPIP Dirjen KA 2018)

Untuk dapat mencapai target tersebut kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Mengurangi perlintasan sebidang

2. Perawatan/pemeliharaan prasarana perkeretaapian melalui mekanisme IMO

3. Peningkatan kapasitas dan kehandalan prasana perkeretaapian pada lintas utama

4. Audit keselamatan perkeretaapian dan safety asessment

5. Inspeksi keselamatan perkeretaapian

6. Indentifikasi daerah rawan kecelakaan

7. Sertifikasi, pemeliharaan sertifikat dan ISO manajemen mutu audit daninspeksi

keselamatan

Page 75: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

IV-66BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

8. Pelatihan SDM Perkeretaapian tentang Keamanan, Keselamatan dan PerawatanSarana

Prasarana KA

9. Pembinaan keselamatan SDM Kontraktor dan Konsultan

10. Sosialiasi dan kampanye keselamatan perkeretaapian

11. Pemeriksaan peralatan penanganan kecelakaan kereta api

12. Pemeriksaan kompetensi awak sarana dan petugas prasarna, sertifikasi kelaikan sarana dan

prasaranan perkeretapian

13. Pengadaan Sarana Prasarana, Stasiun KA yang memenuhi standar keamanan, ruang

penyandang kebutuhan khusus, ruang Laktasi dan Green Building.

(Sumber: Analisis 3.1)

Hal yang harus diperhatikan agar tercapainya target ini:

1. Pemagaran sepanjang jalur kereta api sehingga tidak ada lagi yang keluar masuk jalur kereta

api tanpa izin

2. Sosialisasi terkait perlunya peningkatan keamanan pada fasilitas transportasi publik

khuusnya perkeretapian kepada masyarakat di sekitar jalur KA.

4. Strategi Program (SP) 4 : KINERJA PELAYANAN sarana dan prasarana transpotasi KA yang Handal

Indikator Kinerja Progam ini adalah Persentasi capaian On time perfomance (OTP) dan Persentasi

penurunan gas rumah kaca dari subsektor KA (lihat lampiran target pencapaian indikator Kinerja Utama

tahun 2020-2024). Target Indikator Kinerjanya mengikuti target nasional yaitu:

Persentasi capaian On time perfomance (OTP) 100%

Persentasi penurunan gas rumah kaca dari subsektor KA sesuai target Dirjen KA tahun

2018 sebesar 18,0%

(Sumber: LPIP Dirjen KA 2018)

Untuk dapat mencapai target tersebut kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Evaluasi, Analisis dan Monitoring pencapaian On time performance

2. Penilaian Emisi Gas Kaca

3. Monitoring evaluasi penggunaan toilet difabel, ruang laktasi dan sirkulasi difabel (lift)

4. Evaluasi dan pengadaan sarana orasarana KA dengan konsep Green Building.

5. Perawatan/pemeliharaan prasarana perkeretaapian

6. Sertifikasi, pemeliharaan sertifikat dan ISO manajemen mutu audit dan inspeksi pelayanan

(Sumber: Analisis 3.1)

Page 76: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

IV-67BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

5. Strategi Program (SP) 5 : Peningkatan KAPASITAS Sarana dan Prasarana Transportasi KA

Indikator Kinerja Progam ini adalah persentasi peningkatan panjang jalur KA terbangun, Persentasi

penyediaan tempat duduk KA PSO dan perintis (lihat lampiran target pencapaian indikator Kinerja Utama

tahun 2020-2024). Target Indikator Kinerjanya mengikuti target nasional yaitu:

persentasi peningkatan panjang jalur KA terbangun sebesar 0,26 %

Persentasi penyediaan tempat duduk KA PSO dan perintis sebesar 30,69 %

(Sumber: LPIP Dirjen KA 2018)

Untuk dapat mencapai target tersebut kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Penambahan rangkaian KA dalam rangka pelaksanaan Angkutan lebaran Tahun , Angkutan

Natal Tahun dan Tahun baru

2. Adanya penambahan 2 lintas KA perintis

(Sumber: Analisis 3.1)

Hal yang harus diperhatikan agar tercapainya target ini:

1. Keterhubungan jalur KA sehingga KA Perintis efektif berfungsi,

6. Strategi Program (SP) 6 : TERUKURNYA capaian perencanaan

Indikator Kinerja Progam ini adalah persentasi keberhasilan pelaksanaan Renstra. Target Indikator

Kinerjanya tercapainya adalah peningkatan capaian setiap tahun anggaaran hingga terlaksananya 100%

target Restra dengan asumsi kondisi yang diperkirakan akan mengganggu tercapainya target tidak terjadi.

Untuk dapat mencapai target tersebut kegiatan yang dilakukan adalah:

Melakukan Feedback capaian ukuran dari pelaksana Renstra

Penyusunan Rencana Kerja sesuai Renstra

Membangun sistem monitoring dan evaluasi kinerja setiap bulandengan

penerapan teknologi Aplikasi e-performance

Hal yang harus diperhatikan agar tercapainya target ini:

Pemahaman menjalankan perencanaan

Komitmen dalam pelaksanaan.

Adanya kemungkinan Crash Program (kegiatan tak terencana) yang tetap harus

dilaksanakan dan berpotensi merusak capaian yang telah ditetapkan.

Page 77: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

IV-68BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

7. Strategi Program (SP) 7 : Terwujudnya GOOD GOVERNANCE & CLEAN GOVERMENT

Indikator Kinerja Progam ini adalah persentasi penyerapan anggaran, meningkatnya akuntabilitas

kinerja dan keuangan BTP Sumbagut., Peningkatan kualitas pelayanan publik (lihat lampiran target

pencapaian indikator Kinerja Utama tahun 2020-2024). Target Indikator Kinerjanya mengikuti target

nasional yaitu:

persentasi penyerapan anggaran diatas 91%-100%

Persentase Peningkatan PSO sebesar 17,57%

Nilai AKIP 87,56

Tingkat Maturasi SPIP Level 3

(Sumber: LPIP Dirjen KA 2018)

Untuk dapat mencapai target tersebut kegiatan yang dilakukan adalah:

Penilaian unit kerja Pengadaan baran/jasa

Penilaian Zona Integritas untuk birokrasi yang bersih dan akuntabel

Penerapan e-arsip terintegrasi

Survey kepuasan masyarakat atas pelayanan

Menyusun dan mempublikasikan standar kepuasan pelayananpublik

Hal yang harus diperhatikan agar tercapainya target ini:

Penegakan Integritas dan Nilai Etika

Komitmen terhadap kompetensi

Kepemimpinan yang kondusif

Struktur organisasi sesuai kebutuhan

Pendelegansian wewenang dan tanggung jawab yang tepat

Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan SDM

Pengendalian dan Pengelolaan Sistem Informasi

Pengendalian Fisik atas Aset.

4.1.2 Target Keluaran (Output) Kegiatan

Target keluaran dari Kegiatan Utama Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara 2020-2024 sesuai

dengan perkiraan kebutuhan publik maupun kapasitas dari unit kerja di Balai Perkeretaapian Sumatera

Bagian Utara dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

Page 78: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

IV-69BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Tabel 4.2 Target Keluaran (Output) Kegiatan 2020-2024

No Aspek Satuan Jumlah

Baseline 2019 Target 2024

1 Panjang Jalur KA Terbangun6 Km’sp 530,603 1.259,603

(bertambah 729)

2 Angkutan Penumpang6 Pnp 4.600.148 6.688.289

3 Angkutan Barang6 Ton 1.315.835 1.845.527

4 Kapasitas Sarana Angkutan Penumpang7 Kereta - 28

5 Kapasitas Sarana Angkutan Barang7 Gerbong 20 48

6 Lokomotif7 Unit 1 8

7 Kereta Ukur7 Unit 0 1

8 MTT7 Unit 0 2

9 Lori7 Unit 0 1

10 SDM Perkeretaapian8 Orang 97 231

11 Jumlah layanan angkutan perintis7 lintas 1 4

12 Keterhubungan Kawasan9 Kawasan Sebagian AcehSumut

Seluruh Aceh,Sumut (+Danau Toba)Sebagian Riau

Sumber : Analisis 6 , 7 dan 8 (terlampir)

Keterangan:

1. Panjang Jalur KA terbangun pada akhir tahun 2024 ditargetkan mencapai 1.259,603 KM’SP. Jalur baru

tersebut menghubungkan Banda Aceh (NAD)- Medan (Sumut), Aktifasi dan peningkatan kualitas jalur

Medan-Rantau Prapat, Pembangunan jalur Baru Siantar-Prapat (KSPN Danau Toba) dan jalur baru

Rantau Prapat(Sumut) -Duri (Riau)

2. Angkutan Penumpang mengalami peningkatan dengan meningkatkan kapasitas jalur yang telah ada,

aktifasi jalur perintis dan pembangunan jalur baru. Diperkirakan pertumbuhan penumpang mencapai

9% setiap tahun dan pada tahun 2024 jumpal penumpang mencapai 6.688.289 penumpang.

3. Angkutan Barang mengalami peningkatan dengan meningkatkan kapasitas jalur yang telah ada,

aktifasi jalur perintis dan pembangunan jalur baru. Untuk mencapai target RIPNAS tahun 2030 maka

ditargetkan pertumbuhan angkutan barang mencapai 57% setiap tahun dan pada tahun 2024

mencapai 1.845.527 Ton.

4. Kapasitas Sarana Angkutan Penumpang ditargetkan bertambah setiap tahunnya hingga

mencapai 28 unit pada tahun 2024. Jika mengacu pada pola kinerja Kereta Api di tahun 2019,

Page 79: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

IV-70BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

maka daya angkut penumpang yang dapat dicapai adalah 7.026.600 penumpang , ini berarti

melebih target yang diperkirakan sebesar 6.688.289 penumpang.

5. Kapasitas Sarana Angkutan Barang ditargetkan bertambah setiap tahunnya hingga mencapai

48 unit pada tahun 2024. Jika mengacu pada pola kinerja Kereta Api di tahun 2019, maka daya

angkut yang dapat capai adalah 2.244.603 Ton, belum mencapai target 1.845.527 Ton. Perlu

optimalisasi dan peningkatan kinerja kapasitas sarana angkutan Barang.

6. Lokomotif diutamakan tersedia untuk aktifasi jalur baru dan jalur perintis. Pada tahun 2024,

Lokomotif yang dimiliki oleh BTP Sumbagut di targetkan sejumlah 8 unit, dengan daerah aktifasi di :

1. Aktifasi jalur Cut Meutia

2. Aktifasi Jalur Binjai- Besitang

3. Aktifasi Jalur Bandar Tinggi Kuala Tanjung

4. Aktifasi Jalur Medan-Belawan

Masing-masing jalur aktifasi memiliki 2 lokomotif untuk memastikan jalur tetap aktif jika

salah satu lokomotif butuh perawatan. Setiap lokomotif minimal mengangkut 4

Gerbong/kereta sehingga jumlah keseluruhan pengadaan Angkutan barang adalah sekitar 28

Gerbong, dan Angkutan Penumpang sekitar 28 Kereta.

Total Penambahan pada tahun 2024 adalah:

Lokomotif = 7 Unit

Kereta Barang = 28 Gerbong

Kereta Penumpang = 28Kereta

5. Kereta Ukur. Untuk mendukung dan memperlancar proses pembangunan disediakan 2 unit

kereta ukur masing-masing untuk membantu pembangunan jalur kereta api di Aceh dan di

Riau.

6. MTT ditargetkan bertambah 1 unit pada tahun 2024.

7. Lori ditargetkan bertambah 1 unit pada tahun 2024.

8. SDM (Sumber Daya Manusia) dalam lingkup BTP Sumbagut pada tahun 2024 diperkirakan

bertambah setiap tahunnya. Pada tahun 2024 diperkirakan kebutuhan SDM BTP Sumbagut

sebanyak 231 SDM. Diharapkan seluruh SDM yang tersedia tersebut memiliki Kompetensi

dan kualifikasi yang sesuai standart kebutuhan Perkereataapian.

Page 80: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

IV-71BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

9. Jumlah Layanan Kereta Perintis dtargetkan bertambah setiap tahun. Pada tahun 2024

ditargetkan jumlah jalur kereta perintis sebanyak 4 jalur yaitu:

a. Aktifasi jalur Cut Meutia

b. Aktifasi Jalur Binjai- Besitang

c. Aktifasi Jalur Bandar Tinggi Kuala Tanjung

d. Aktifasi Jalur Medan-Belawan

10. Keterhubungan Kawasan. Pembangunan Jalur Baru ditargetkan menghubungkan kawasan dalam

lingkup kajian BTP Sumbagut. Pada Tahun 2024 ditargetkan jalur terbangun di daerah perencanaan

di seluruh Aceh, Sumut (+Danau Toba), Sebagian Riau (Duri).

4.2 Kerangka Pendanaan Perkeretaapian Sumbagut 2020-2024

4.2.1 Kebutuhan Dana Penyelenggaraan Perkeretaapian

Untuk menjalankan serluruh kegiatan dalam rangka mencapai target output maupun capaian sasaran

kinerja di atas, Total Kebutuhan pendanaan untuk kegiatan penyelenggaraan perkeretaapian untuk

tahun 2020-2024 diperkirakan 53,5 T meliputi pendanaan pemerintah dan badan usaha.

4.2.2 Skema Pendanaan Penyelenggaraan Perkeretaapian.

Porsi Pembagian sumber pendaanaan untuk penyelenggaraan perkeretaapian pada perode 2020-

2024 dengan alternatif sumber pendanaan dari APBN Direktorat Jendral Perkeretaapian dan KPBU/PINA.

Hampir sekitar 50% sumber pendanaan untuk program penyelengggaraan perkeretaapian periode 2020-

2024 berasarl dari APBN Direktorat Jendral Perkeretapian yang dialokasikan untuk pembangunan

prasarana perkeretaapian berikut kegiatan dukungan manajemen dan teknisnya. Sumber terbesar kedua

adalah dari skema KPBU/PINS sekitar 47% yang dialokasikan untuk kegiatan pengadaan sarana

perkeretaapian.

4.2.3 Pendanaan Program /Kegiatan Strategis 2020-2024 (Rincian terlampir)

Pendanaan Program/kegiatan Strategis 2020-2024 dibagi dalam 5 kelompok pendanaan yaitu:

1. Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan bidang Sarana Perkeretaapian

2. Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api

3. Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Pendukung Kereta Api

4. Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Bidang Keselamatan Perkeretaapian

5. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

Page 81: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

IV-72BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Berikut gambaran umum kegiatan tersebut: (detail rician per tahun anggaran terlampir):

4.2.3.1 Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan bidang Sarana Perkeretaapian

Perkiraan anggaran sebesar Rp. 31, 3 M, dengan Program/ Kegiatan unit kerja terdiri dari :

a. Kegiatan sosialisasi/rakor/seminar/workshop bidang sarana pengadaan sarana danfasilitasnya

b. Pembinaan penyelenggaraan sarana perkeretaapian

c. Pangadaan sarana ka termasuk kereta kerja

d. Pengadaan fasilitas atau peralatan sarana ka

e. Perawatan/pengoperasian sarana dan fasilitas sarana ka

f. Dokumen studi/ kajian/ desain/ norma/ standar/ pedoman/ kriteria/ prosedur saranaperkeretaapian

g. Dokumen pemantauan dan pengawasan bidang sarana perkeretaapian

4.2.3.2 Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api

Perkiraan anggaran sebesar Rp 349,9 M, dengan Program/ Kegiatan unit kerja terdiri dari :

a. Penyediaan angkutan KA untuk lintas baru yang belum komersil

b. Fasilitas dan peralatan bidang lalu lintas dan angkutan kereta api

c. Dokumen studi/ kajian/ desain/ norma/ standar/ pedoman/ kriteria/ prosedur bidang

lalu lintas dan angkutan kereta api

d. Pembinaan penyelenggaraan bidang lalu lintas dan angkutan KA

e. Laporan monitoring lalu lintas angkutan KA

Page 82: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

IV-73BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

4.2.3.3 Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Pendukung Kereta Api

Perkiraan anggaran sebesar Rp. 50,3 M, dengan Program/ Kegiatan unit kerja terdiri dari :

a. Peningkatan kualitas jalur KA lama

b. Peningkatan Bangunan Stasiun

c. Pembangunan Jalur KA

d. Pembangunan Gedung Operasional, Balai Yasa dan Dipo

e. Pembangunan Persinyalan dan telekomnikasi KA

f. Pengadaan Lahan

g. Dokumen perencanaan

h. Dokumen Pengadaan lahan

i. Kegiatan Rutin Peningkatan kualitas jalur KA lama

Untuk kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Pendukung Kereta Api

dibagi dalam 3 provinsi dalam lingkup tugas BTP Sumbagut. Yaitu:

I. Provinsi NAD sebesar Rp16,3 T, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

a. Konstruksi jalur Kereta Api :

1. Kerung Geukeh-Lhoksumawe

2. Sei Liput-Langsa

b. Pengadaan tanah jalur kereta api:

1. Banda Aceh-Sigli

2. Sigli-Biereun-Lhoksumawe

3. Langsa Besitang

c. DED Track, Jembatan, Stasiun dan Persinyalan Jalur Kereta Api Banda Aceh- Sigli

d. Amdal Jalur KA Banda Aceh Sigli

e. Dokumen tanah jalur Kereta Api

1. Sigli-Biereun-Lhoksumawe

2. Lhoksumawe-Langsa-Besitang

3. Lhoksumawe-Langsa-Besitang

f. Kegiatan rutin pengikkatan kualitas jalur Kereta api lama.

Page 83: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

IV-74BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

II. Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 18,7 T, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

a. Peningkatan Jalur Kereta Api lama lintas :

1. Medan- Binjai

2. Medan-Belawan

3. Araskabu-Tebing Tinggi-Siantar

4. Perlanaan-kisaran

5. Kisaran-Rantau Prapat

b. Sterilsiasi Jalu KA lintas :

1. Binjai-Besitang (tahap II)

2. Kereta api Layang lintas Medan-Bandr Khalifah

e. Pengamanan perlintasan sebidang

f. Penyempurnaan Jalur KA dan Empalsemen Stasin antara Bandar Tinggi-Kuala Tanjung

g. Perbaikan hidrolika Sungai jalur KA Binjai-Besitang

h. Rehabilitas dan peningkatan keandalan Jembatan/underpass/flyover KA

i. Pengadaan MTT

j. Penyewaan gudang jalur kertea api Araskabu-Tebing tinggi-Siantar

k. Pemasangan Pintu perlintasan

1. Binjai -Besitang

2. Bandar Tinggi-Kuala tanjung

l. Penyewaan gudang jalur kereta api Araskabu-Tebing tinggi-Siantar

m. Pemasangan Pintu perlintasan

n. Pengadaan dan penertiban Tanah/Lahan:

1. Medan-Deli Tua-Pancur Batu

2. Gedung Operasional, Gedung alur Kereta api Aras Kabu-Tebing tinggi-Siantar

3. Shortcut Kualanamu-Lubuk Pakam, Bandar Tinggi-Sei Mangke

4. Siantar-Danau Toba

5. Frontage Road antara Bandar Tinggi -Kuala Tanjung

6. Penertiban Lahan untuk Jalan Layang KA Lintas Medan - Binjai

o. Pembangunan

1. Shortcut Kualanamu- Lubuk Pakam, Shorcut Bandar Tinggi-Sei Mangke

2. Jalur Kereta Api Siantar – Danau Toba

Page 84: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

IV-75BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

3. Jalur ganda Aras Kabu-Tebing Tinggi

4. Frontage Road antara Bandar Tinggi -Kuala Tanjung

5. Kereta Api Ringan Perkotaan (Medan)

6. Spur putar di pangkalan Brandan

p. Penataan Emplasemen Pulobrayan dan elektrifikasi sistem persinyalan dan

telekomunikasi di Stasiun Pulobrayan

q. DED

1. Track, Jembatan, Stasiun dan Persinyalan Jalur KA langsa- Pelabuhan Kuala Tanjung

2. Spur Putar Pangkalan Brandan

3. Double track, Jembatan dan sistem persinyalan dan telekomunikasi Araskabu-

Tebing tinggi.

4. Pengadaan Gedung

r. Amdal

1. Jalur KA Langsa- Pelabuhan Kuala tanjung

2. Jalur Ganda Araskabu- Tebing Tinggi

3. Siantar-Danau Toba

s. Telaah RKL-RPL

1. Jalur KA Medan -Binjai

2. Jalur KA Medan-Belawan

3. Jalur KA Danau Toba

4. Jalur KA Perlanaan-Kisaran

t. Dokumen Pengadaan tanah/lahan

1. Shortcut Kualanamu-Lubuk Pakam

2. Jalur KA Siantar-Danau Toba

3. Jalur KA Frontage Road antara Bandar Tinggi-Kuala Tanjung

4. Dokumen Perencanaan Penertiban Lahan Lintas Medan - Binjai

u. Dokumen DELH

1. Lintas Perlanaan -Kisaran

2. Lintas Kisaran-Rantau Prapat

Page 85: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

IV-76BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

III. Provinsi Riau sebesar Rp. 15,2 T, rincian kegiatan sebagai berikut:

a. Pengadaan tanah

1. Rantauprapat – Kota Pinang Lintas Rantauprapat – Duri - Pekanbaru (58 KM)

2. Kota Pinang – Batas Sumut Lintas Rantauprapat – Duri - Pekanbaru (25 KM)

b. Telaah RKL -RPL

1. Rantau Prapat-Duri-Dumai Segmen II sampai IX

2. Duri-Pekanbaru Segmen II sampai III

3. Pekanbaru – Muaro

4. Pekanbaru-Rengat

c. Amdal

1. Rantau Prapat-Duri-Dumai Segmen III sampai IX

2. Duri-Pekanbaru Segmen I dan III

3. Pekanbaru – Muaro

4. Pekanbaru-Rengat

d. Dokumen Tanah

1. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah Antara Rantauprapat – Kota Pinang LintasRantauprapat – Duri - Pekanbaru

2. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah Antara Kota Pinang – Batas Sumut LintasRantauprapat – Duri - Pekanbaru

3. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah Antara Batas Sumut – Sei Dua LintasRantauprapat – Duri - Pekanbaru

4. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah Antara Sei Dua – Simpang Puncak LintasRantauprapat – Duri - Pekanbaru

4.2.3.4 Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Bidang Keselamatan Perkeretaapian

a. Kegiatan Sosialisasi/Rakor/Seminar/Workshop Bidang Keselamatan Perkeretaapian

b. kegiatan peningkatan penanganan keselamatan di perlintasan sebidang

c. fasilitas dan peralatan bidang keselamatan perkeretaapian

d. dokumen Studi/Kajian/Desain/ Norma/Standar/ Pedoman/ Kriteria/Prosedur bidang

keselamatan perkeretaapian

e. pembinaan penyelenggaraan bidang keselamatan perkeretaapian

f. Penyelenggaraan administrasi dan layanan perkantoran

Page 86: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

IV-77BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

4.2.3.5 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

a. Penyusunan Laporan :

1. Tahunan,

2. Akuntabilitas Pemerintah,

3. Penetapan Kinerja Pemerintah,

4. Pengelolaan Kepegawaian Keuangan Hukum dan Hubungan Masyarakat

b. Pengelolaan Keuangan

c. Gaji dan Tunjangan

d. Operasional dan Pemeliharaan Kantor

e. Bimbingan Teknis Renstra

f. Feedback capaian Ukuran Renstra

g. Penyusunan Rencana Kerja

h. Penerapan aplikasi e-perfomance

i. Penilaian AKIP

j. Penilaian unit kerja Pengadaan Barang/Jasa Instasni

k. Penilaian Zona Integritas untuk birokrasi bersih dan akuntabel

l. Penerapan e-arsip terintegrasi

m. Pendataan dan Penilaian Aset

Page 87: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

V-78BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

BAB VPENUTUP

5.1 Kesimpulan

Rencana Strategis (Renstra) Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara ini disusun dengan

mempertimbangkan berbagai mandat dari pertauran perundangan, dokumen perencanaan, dan juga

penugasan kepada Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara sesuai amanat UU Nomor 23 Tahun 2007

tentang Perkeretaapian.

Target capaian kinerja yang dimuat didalam Dokumen Renstra Balai Perkeretaapian Sumatera

Bagian Utara 2020-2024 ini bersifat indikatif, sehingga potensi terjadinya deviasi dalam implementasinya

masih cukup terbuka. Namun perlu dicatat bahwa pencapaian target pembangunan maupun peningkatan

kinerja akan sangat bermanfaat bagi pembangunan nasional di segala bidang, karena ketersediaan

jaringan dan kualitas layanan perkeretaapian yang handal dan prima akan menjadi tulang pungun

pembangunan Indonesia dalam lima tahun kedepan.

Diperlukan kapasitas kelembangan sinkronisasi regulasi dan berbagai upaya lainnya untuk dapat

memastikan bahwa program penyelenggaraan perkeretaapian dapat tersampaikan dengan baik dan

dapat semaksimal mungkin melibatkan peran serta pbulik.

5.2 Arahan Pimpinan

Renstra Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara 2020-2024 ini merupakan acuan bagi

pelaksanaan program dan kegiatan seluruh Unit Kerja di Lingkungan Balai Perkeretaapian Sumatera

Bagian Utara untuk tahun anggaran 2020-2024. Diharapkan setiap unti kerja dapat menyusun Rencana

Kerja masing-masing dengan mengacu pada dokumen ini.

Untuk implementasi Renstra Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara 2020-2024 ini dalam

program dan kegiatan tahunan, setiap Unit Kerja diharapkan menyusun Rencana Kerja (Renja) dan RKA

(Rencana Kegiatan dan Anggaran) dengan mengacu kepada prioritas program dan kebijakan pada

dokumen Renstra ini.

Selanjutnya setiap Unit Kerja di Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara taun 2020-2024 akan

dinilai bedasarkan pencapaian output kegiatan serta pencapaian kinerja sebagaimana dituangkan dalam

dokumen Renstra ini. Setiap pimpinan unit Kerja diwajibkan untuk mengusulkan dokumn Penetapan

Kinerja (PK) di awal tahun anggaran sebagai perwujudan akuntabilitas kinerja dengan memperhatikan

susunan target dan capaian dalam dokumen Renstra ini.

Page 88: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

V-79BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

5.3 Mekanisme Evaluasi

Dokumen Renstra Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara tahun 2020-2024 ini dapat ditinjau

ulang jika terdapat perubahan yang mendasar dalam lingkungan strategis yang mengharuskan adanya

penyesuaian dalam arah kebijakan, target kinerja maupun rencana program/kegiatan yang harus

dilaksanakan.

Evaluasi pelaksanaan Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara tahun 2020-2024 ini setidak-

tidaknya dilakukan satu kali dipertengahan masa berlaku (pertengahan 2022) untuk mengukur

keberhasilan pencapaian target kinerja yang ditetapkan, serta menyesuaikan daftar program dan kegiatan

yang diperlukan dalam rangka mencapai target di akhir masa perencanaan (tahun 2024).

Page 89: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

DAFTAR PUSTAKABPS Provinsi Aceh, Statistik Transportasi Darat dan Laut Provinsi Aceh 2016, Kepala BidangStatistik Distribusi, 2017.

BPS Provinsi Aceh, Statistik Transportasi Darat dan Laut Provinsi Aceh 2017, Kepala BidangStatistik Distribusi, 2018.

BPS Provinsi Aceh, Statistik Transportasi Darat dan Laut Provinsi Aceh 2018, Kepala BidangStatistik Distribusi, 2019.

BPS Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Utara Dalam Angka, 2019.

BPS Provinsi Riau, Statistik Angkutan Udara Provinsi Riau 2017, Bidang Statistik Distribusi BPSProvinsi Riau, 2018.

BPS Provinsi Riau, Statistik Angkutan Udara Provinsi Riau 2018, 2019.

Direktorat Jendral Perkeretaapian, Reviu Rencana Strategis Kementrian Perhubungan 2015 –2019, Kementrian Perhubungan Direktorat Jendral Perkeretaapian, 2017.

Direktorat Jenderal Perkeretaapian Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah SumateraBagian Utara, Renstra 2018, 2018.

Kementrian PPN/ BAPPENAS, Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan JangkaMenengah Nasional 2020-2024 Indonesia Berpenghasilan Menengah – Tinggi yang Sejahtera,Adil, dan Berkesinambungan.

Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Keputusan Menteri Perhubungan RepublikIndonesia Nomor KP 2128 Tahun 2018 Tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional, 2018.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Tata Cara Penyusunan Rencana StrategisKementrian / Lembaga 2020-2024, 2019

Kementerian Perhubungan, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2018, DirektoratJenderal Perkeretaapian, 2019

Pemerintah Provinsi Riau, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi RiauTahun 2014 – 2019, Badan Rencana Pembangunan Daerah, 2014.

Pemerintah Provinsi Riau, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi Riau Tahun2005 – 2025, 2009.

Pemerintah Provinsi Riau, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Riau Tahun 2018 – 2038,2018.

Pemerintah Kota Medan, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Medan Tahun2006 – 2025, 2009.

Pemerintah Kota Pekanbaru, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) KotaPekanbaru Tahun 2005 – 2025, 2011.

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

Page 90: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN

Page 91: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

TARGET PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2020-2024

PERPEKTIVE Kode IK Indikator Kinerja Utama (Sesuai Kementrian Perhubungan) Satuan Baseline 2020 2021 2022 2023 Target 2024

STAKEHOLDERPERSPEKTIVE

SP 1

Terwijudnya KONEKTIVITAS Jaringan KA SumbagutIK 1 Rasio Konektifvias Jaringan KA Sumbagut

bertambahnya Stasiun/ Balai Yasa unit 56 9 - 3 - 19terbangunnya jalur KA km'sp 538.3 33 35 8 83 90

IK 2 Modal Share Angkutan Penumpang penumpang 4.600.148 4.738.152 5.164.586 5.629.399 6.136.045 6.688.289IK 3 Modal Share Angkutan Barang Ton 1.315.836 1.407.943 1.506.499 1.611.954 1.724.791 1.845.527

SP 2

Sinergisitas Kebijakan/Regulasi Industri dan Daerah

Jumlah lintasan/ rute angkutan perintis KAtrayek/lintasan 1 1 1 1 1 4

IK 4 Jumlah Wilayah perkotaan yang menerapkan angkutan massal berbasis rel Kota Medan (Dokumen RPJMKota Medan)

proses DED Pembebasan lahan pembangunan pembangunan KA Kota Medan(terbangun)

IK 5 Persentasi tercapainya pengadaaan tanah % n/a sesuai kebutuhanrenstra

Jumlah lintasan angkutan KA Perintis menjadi Komersial trayek/lintasan 1 (Kereta Api Cut Meuthia) 1 1 1 1 4

COSTUMERPERSPECTIVE

SP 3Tercapainya Keselamatan dan keamanan Transportasi KA

IK 6 Rasio Kejadian Kecelakaan transportasi KA Kecelakaan 61 0 0 0 0 100%Menurunnya Jumlah pengamanan/penanganan Perlintasan Sebidang unit 372 0 0 0 0 0

SP 3 Menurunnya jumlah Gangguan Kamanan dalam Penyelenggaraan Transportasi KAIK 7 Jumlah gangguan keamanan pada pelayanan jasa KA Kejadian 70 0 0 0 0 100%

SP 4

Meningkatnya KINERJA PELAYANAN sarana dan prasarana transportasi KA

IK 8

Persentasi Capaian On Time PerofomanceKetepatan Berangkat Penumpang % 97,76 100% 100% 100% 100% 100%Ketepatan Datang Penumpang % 95,79 100% 100% 100% 100% 100%Ketepatan Berangkat Barang % 96,26 100% 100% 100% 100% 100%Ketepatan Datang Barang % 91,57 100% 100% 100% 100% 100%

IK 9 Persentasi Penurutnan gas Rumah Kaca dari subsektor KA % 0,476 4,7155 4,7155 4,7155 4,7155 18,862Jumlah sarana KA Ramah Lingkungan unit 0 1 1 1 1 4Jumlah SDM orang 119 - - - - -ASN orang 40 - - - - -PPNPN orang 79 - - - - -

SP 5

Peningkatan kapasitas Sarana dan Prasarana Transportasi KAIK 10 Peningkatan panjang jalur KA terbangun Km’sp 15.2 - 106 - 87.14

diuraikan dalamlampiran

a. Jembatan unit 365 5 27 - -- Jembatan Baja unit 155 2 3 - 10- Jembatan Beton unit 74 3 7 - 8- Jembatan BH unit 136 - 17 - 35b. wesel unit 372 18 - 12 72c. Sistem Persinyalan dan Telekomunikasi unit 56 3 - 2 19

IK 11 Jumlah Penumpang KA PSO unit 4.238.640 - - - -

INTERNALBUSINESPROCESS

PERPECTIVE

SP 6

Terukurnya Capaian Perencanaan

IK 12Persentasi capaian pelaksanaan Renstra juta ton co2e 0 100% 100% 100% 100% 100%

Persentasi jumlah Anggaran dan rasio manajemen 1% 10% 20% 30% 30% 30%Jumlah SDM dan anggaran 97 - - - - -

LEARN ANDGROWTH

PERPECTIVESP 7

Meningkatnya kinerja dalam mewujudkan Good Governance

IK 13

Realisasi Anggaran Milyar Rp 1.767.520.298.177 Rp 1.210.518.449.832 Rp 213.640.224.594 Rp 1.369.801.982.500 Rp 7.747.286.673.100 Rp 8.999.980.054.900Realisasi Belanja Pegawai Milyar Rp 2.659.591.696 Rp 2.598.220.506 Rp 5.042.867.000Realisasi Belanja Barang Milyar Rp 32.786.934.140 Rp 11.068.172.604 Rp 20.008.996.000Realisasi Belanja Modal Milyar Rp 1.732.073.772.341 Rp 1.196.852.056.722 Rp 188.588.361.594Persentasi Realisasi Penyerapan Anggaran % 93.45% 91.8% 99.19% 91-100% 91-100% 91-100%

Page 92: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

Pembagian Kegiatan dan Perkiraan

Pendanaan BTP Sumbagut 2020-2024

Page 93: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

NO PROGRAM / KEGIATAN STRATEGIS PROVINSI SUMATERA UTARA USULAN PROGRAM/KEGIATAN UNIT KERJA

A Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Pendukung KeretaApi

Rp 1,194,167,978,322 Rp 953,277,518,340 Rp 1,313,082,103,000 Rp 7,747,286,673,100 Rp 8,999,980,054,900 Rp 40,967,650,327,662

Peningkatan Jalur KA lintas Medan - Binjai Peningkatan kualitas jalur KA lama Rp 93,466,102,300 1 Rp 93,466,102,300

Lanjutan Peningkatan Jalur KA lintas Medan-Belawan sepanjang 20 km'sp Peningkatan kualitas jalur KA lama Rp 132,000,000,000 1 Rp 200,000,000,000 1 Rp 332,000,000,000

Peningkatan Jalur Kereta Api Araskabu - Tebing Tinggi - Siantar sepanjang 105 km'sp Peningkatan kualitas jalur KA lama Rp 585,158,373,660 1 Rp 135,068,822,340 1 Rp 720,227,196,000

Peningkatan Jalur KA antara perlanaan - Kisaran sepanjang 40 km'sp Peningkatan kualitas jalur KA lama Rp 230,021,075,000 1 Rp 230,021,075,000 1 Rp 115,010,539,000 1 Rp 575,052,689,000

Peningkatan Jalur KA Kisaran-Rantauprapat Tahap I (Kisaran - Mambang Muda) Peningkatan kualitas jalur KA lama Rp 196,551,804,000 1 Rp 344,509,643,000 1 Rp 172,254,822,000 1 Rp 713,316,269,000-

Sterilisasi Jalur KA Lintas Binjai - Besitang ( Tahap II) Peningkatan kualitas jalur KA lamaRp

171,360,000,000 1 Rp 171,360,000,000

Pekerjaan Utilitas dan Penyempurnaan lintas Bandar Tinggi - Kuala Tanjung Peningkatan kualitas jalur KA lama Rp 61,894,919,000 1 Rp 61,894,918,000 1 Rp 123,789,837,000

Jumlah unit jembatan/underpass/ flyover KA yang direhabilitasi dan tingkatkankeandalannya (unit) Peningkatan kualitas jalur KA lama Rp 20,400,000,000 1 Rp 20,400,000,000

Perbaikan Hidrolika sungai pada BH 44 Jalur Kereta Api Binjai - Besitang Peningkatan kualitas jalur KA lama Rp 20,400,000,000 1 Rp 20,400,000,000

Pemasangan Pintu Perlintasan Jalur Kereta Api Binjai - Besitang Peningkatan kualitas jalur KA lama Rp 22,950,000,000 1 Rp 22,950,000,000

Pembangunan Dinding Penahan untuk Perkuatan Tubuh Baan Jalur Kereta Api Binjai -Besitang Peningkatan kualitas jalur KA lama Rp 15,912,000,000 1 Rp 15,912,000,000

Sewa Gudang dan Kantor Peningkatan kualitas jalur KA lama Rp 613,664,000,000 Rp 2,000,000,000

Rutin Peningkatan kualitas jalur KA lama Rp 16,380,000,000 1 Rp 22,610,000,000 1 Rp 24,850,000,000 1 Rp 27,160,000,000 1 Rp 107,380,000,000

Pembangunan Jalur KA Layang Lintas Medan - Binjai Pembangunan Jalur KA Rp 369,401,790,000 1 Rp 664,923,215,000 1 Rp 443,282,145,000 Rp 1,477,607,150,000Pembangunan Shortcut Kualanamu - Lubuk Pakam Pembangunan Jalur KA Rp 50,000,000,000 1 Rp 50,000,000,000

Pembangunan Jalur KA antara Siantar - Danau Toba Pembangunan Jalur KA Rp 900,000,000,000 1 Rp 900,000,000,000 1 Rp 1,800,000,000,000

Pembangunan Shortcut Bandar Tinggi - Sei Mangkei Pembangunan Jalur KA Rp 60,000,000,000 1 Rp 60,000,000,000

Pembangunan Jalur Ganda Araskabu - Tebing Tinggi Pembangunan Jalur KA Rp 3,000,000,000,000 1 Rp 3,000,000,000,000

Pembangunan Frontage Road antara Bandar Tinggi - Kuala Tanjung Pembangunan Jalur KA Rp 44,100,000,000 1 Rp 44,100,000,000 1 Rp 88,200,000,000

Pembangunan Kereta Perkotaan (LRT) (km'sp) (ON TOP) Pembangunan Jalur KA Rp 3,645,588,600,000 1 Rp 2,430,392,400,000 1 Rp 6,075,981,000,000 Pembangunan Gedung Oprasional dan Balai

Yasa/Dipo Rp 127,500,000,000 1 Rp 127,500,000,000 1 Rp 255,000,000,000

Pembangunan Persinyalan dan TelekomunikasiKA

Rp 33,750,000,000 1 Rp 33,750,000,000 1 Rp 67,500,000,000

Pembangunan Spur Putar di Pangkalan Berandan Jalur Kereta Api Binjai - Besitang Pembangunan Gedung Oprasional dan BalaiYasa/Dipo

Rp 20,000,000,000 1 Rp 20,000,000,000

Penertiban Lahan Ka Medan - Binjai Pengadaan Lahan Rp 10,000,000,000 1 Rp 10,000,000,000Penertiban Lahan KA Medan - Deli Tua - Pancur Batu Pengadaan Lahan Rp 500,000,000,000 1 Rp 500,000,000,000Pengadaan Tanah Gedung Operasional Pengadaan Lahan Rp 25,000,000,000 Rp 25,000,000,000Pengadaan Tanah untuk Shortcut Kualanamu - Lubuk Pakam Pengadaan Lahan Rp 150,000,000,000 1 Rp 150,000,000,000Pengadaan Tanah Untuk Pembuatan Gudang alur Kereta Api Araskabu - TebingTinggi - Siantar

Pengadaan Lahan Rp 25,000,000,000 1 Rp 25,000,000,000

Pengadaan Tanah untuk Stasiun Asrama Lintas Medan - Binjai Pengadaan Tanah Rp 30,000,000,000 1 Rp 30,000,000,000Pemagaran dan Pematangan Lahan Gudang Tebing Tinggi Pengadaan Tanah Rp 12,540,021,000 1 Rp 12,540,021,000Pengadaan Tanah untuk Lahan Gudang B tebing tinggi (37000 m2) Pengadaan Lahan Rp 14,465,595,009 1 Rp 14,465,595,009Pengadaan Tanah Siantar - Danau Toba Pengadaan Lahan Rp 450,000,000,000 1 Rp 450,000,000,000BOBP Penertiban Lahan Medan - Deli Tua - Pancur Batu Penertiban Lahan Rp 2,175,000,000 1 Rp 2,175,000,000BOBP Pengadaan Tanah Lintas Lintas Medan - Binjai Pengadaan Tanah Rp 1,087,500,000 1 Rp 1,087,500,000BOBP Pengadaan Tanah untuk Stasiun Asrama Lintas Medan - Binjai Pengadaan Tanah Rp 500,000,000 1 Rp 500,000,000BOBP Pengadaan Tanah Lintas Bandar Tinggi - Kuala Tanjung Pengadaan Tanah Rp 1,198,085,000 1 Rp 1,920,512,000 1 Rp 3,118,597,000BOBP untuk Pengadaan Tanah untuk Lahan Gudang B Tebing Tinggi Pengadaan Tanah Rp 534,404,991 1 Rp 534,404,991BOBP Pengadaan Tanah untuk Jalur KA antara Bandar Tinggi - Kuala Tanjung(Sertifikasi)

Pengadaan Tanah Rp 2,175,000,000 1 Rp 2,175,000,000

BOBP Pengadaan Tanah Gedung Operasional, Gedung Alur Kereta Api Araskabu -Tebing Tinggi - Siantar

Pengadaan Tanah Rp 1,000,000,000 1 Rp 1,000,000,000

BOBP Pengadaan Tanah Shortcut Kualanamu - Lubuk Pakam Pengadaan Tanah Rp 2,175,000,000 1 Rp 2,175,000,000BOBP Pengadaan Tanah Siantar - Danau Toba Pengadaan Tanah Rp 2,175,000,000 1 Rp 2,175,000,000

Telaah RKl-RPL Pembangunan Jalan KA Layang lintas Medan - Binjai Dokumen Perencanaan Rp 2,100,000,000 1 Rp 2,100,000,000Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Medan - Binjai Dokumen Perencanaan Rp 3,100,000,000 1 Rp 3,100,000,000Penyusunan Dokumen Penertiban Lahan Lintas Medan - Binjai Segmen I Pengadaan Tanah Rp 159,612,000 1 Rp 159,612,000Penyusunan Dokumen Penertiban Lahan Lintas Medan - Binjai Segmen II Pengadaan Tanah Rp 149,889,500 1 Rp 149,889,500

2

Penataan Emplasmen Pulobrayan dan Elektrifikasi Sistem Persnyalan danTelekomunikasi di Stasiun Pulobrayan

RENSTRA 2020 - 2024 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN KELAS II WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA

TAHUN 2020 TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TOTAL

PERKIRAAN ANGGARAN

(Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar)

PERKIRAAN ANGGARAN VOL PERKIRAAN ANGGARAN VOL PERKIRAAN ANGGARAN VOL (Rp Miliar)

PERKIRAAN ANGGARAN VOL PERKIRAAN ANGGARAN VOL KET

1

4

3

Page 94: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

Penyusunan Dokumen Perencanaan Penertiban Lahan Medan - Deli Tua - PancurBatu

Dokumen Pengadaan Lahan Rp 8,000,000,000 1 Rp 8,000,000,000

Penyusunan DELH dan Pemantauan RKL-RPL Peningkatan Jalan KA lintas Medan -Belawan Tahap I

Dokumen Perencanaan Rp 934,000,000 1 Rp 2,100,000,000 Rp 3,034,000,000

Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Medan - Belawan Dokumen Perencanaan Rp 1,100,000,000 1 Rp 1,100,000,000 1 Rp 2,200,000,000Penyusunan DED Penataan Emplasmen Pulobrayan dan Sistem Persinyalan danTelekomunikasi Stasiun Pulobrayan

Dokumen Perencanaan Rp 800,000,000 Rp 800,000,000

DED Stasiun dan Halte lintas Medan-Binjai Dokumen Perencanaan Rp 500,000,000 Rp 500,000,000Dokumen Pengadaan Tanah untuk Shortcut Kualanamu - Lubuk Pakam Dokumen Perencanaan Rp 1,000,000,000 1 Rp 1,000,000,000DED Double Track, Jembatan dan Sistem Persinyalan dan Telekomunikasi AntaraAraskabu-Tebing Tinggi

Dokumen Perencanaan Rp 15,000,000,000 1 Rp 15,000,000,000

AMDAL Pembangunan Jalur Ganda Araskabu - Tebing Tinggi Dokumen Perencanaan Rp 5,000,000,000 1 Rp 5,000,000,000AMDAL Jalur Kereta Api Siantar - Danau Toba Dokumen Perencanaan Rp Rp 6,000,000,000 1 Rp 6,000,000,000Dokumen Tanah Jalur Kereta Api Siantar - Danau Toba Dokumen Pengadaan Lahan Rp 8,000,000,000 1 Rp 8,000,000,000Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Siantar - Danau Toba Dokumen Perencanaan Rp 4,000,000,000 1 Rp 4,000,000,000 1 Rp 8,000,000,000

Dokumen Pengadaan Lahan Frontage Road antara Bandar Tinggi - Kuala Tanjung Dokumen Pengadaan Lahan Rp 500,000,000 1 Rp 500,000,000

Penyusunan DELH dan Pemantauan RKl-RPL Peningkatan Jalan KA lintas Perlanaan -Kisaran - Rantau Prapat

Dokumen Perencanaan Rp 4,000,000,000 1 Rp 4,000,000,000

Penyusunan Dokumen DELH lintas Kisaran - Rantau Parapat Dokumen Perencanaan Rp 560,607,000 1 Rp 747,476,000 1 560,607,000 Rp 1,868,690,000 680,632,062,460 840,015,753,340 1,121,001,215,000 6,610,900,009,000 8,456,635,513,000 Rp 17,113,900,552,800

NO PROGRAM / KEGIATAN STRATEGIS PROVINSI SUMATERA UTRA USULAN PROGRAM/KEGIATAN UNIT KERJA

Pembangunan Jalur Kereta Api Banda Aceh -Sigli Pembangunan Jalur KA 1 Rp 2,037,000,000,000 renstra 2025-2030

Pembangunan Jalur Kereta Api Sigli - Bireuen -Lhoksumawe Pembangunan Jalur KA 1 Rp 1,358,000,000,000 renstra 2025-2030

Pembangunan Jalur KA Kuta Blang - Bireuen 15 km'sp Pembangunan Jalur KA Rp 770,683,224,000 1 Rp 226,394,000,000 1 Rp 997,077,224,000Pembangunan Jalur KA Kreung Geukeh - Lhoksumawe(segmen krueng geukueh - Paloh 8 km)

Pembangunan Jalur KA Rp 36,111,111,000 1 Rp 53,888,889,000 1 Rp 90,000,000,000

Pembangunan Jalan KA antara Langsa - Besitang Segmen I sepanjang Pembangunan Jalur KA Rp 211,701,123,746 1 Rp 211,701,123,746

Pembangunan Sei Liput - Langsa (segmen sei liput - kuala simpang 10 km'sp) Pembangunan Jalur KA Rp 280,103,440,100 1 Rp 229,175,541,900 1 Rp 509,278,982,000

Penyempurnaan Pembangunan Fasilitas Pendukung di Stasiun Pelabuhan Kualalangsa

Peningkatan Bangunan Stasiun Rp 35,000,000,000 renstra 2025-2030

Pengadaan Tanah Jalur Kereta Api Banda Aceh - Sigli Pengadaan Lahan Rp 2,175,000,000 renstra 2025-2030Pengadaan Tanah Jalur Kereta Api Sigli - Bireuen - Lhoksumawe Pengadaan Lahan Rp 1,072,500,000,000 renstra 2025-2031Pengadaan Tanah alur Kereta Api Lhoksumawe - Langsa - Besitang Pengadaan Lahan Rp 1,072,500,000,000 renstra 2025-2032Pengadaan Tanah Jalur KA Besitang - Sungai Liput Pengadaan Lahan Rp 4,758,010,000 1 Rp 4,758,010,000Pengadaan Tanah Jalur KA antara Sungai Liput - Kuala Simpang (7600 x 30) M² Pengadaan Lahan Rp 27,493,077,000 1 Rp 27,493,077,000 Pengadaan Tanah Jalur Kereta Api Langsa - Pelabuhan Kuala Langsa Pengadaan Lahan Rp 850,000,000,000 renstra 2025-2030Pengadaan Tanah untuk Jalur KA dan Stasiun antara Kuta Blang - Bireuen (750 x 50)M²

Pengadaan Lahan Rp 27,010,000,000 1 Rp 27,010,000,000

Pemagaran dan Pematangan Lahan Gudang dan akses Stasiun Besitang Pengadaan Lahan Rp 38,095,611,000 1 Rp 38,095,611,000

BOBP Pengadaan Tanah Jalur KA Besitang - Sungai Liput Pengadaan Lahan Rp 300,000,000 1 Rp 300,000,000BOBP Pengadaan Tanah untuk Jalur KA dan Stasiun antara Kuta Blang - Bireuen Pengadaan Lahan Rp 1,670,000,000 1 Rp 1,670,000,000

BOBP untuk Pengadaan Tanah Jalur KA antara Sungai Liput - Kuala Simpang (7,6 KM) Pengadaan Lahan Rp 2,092,000,000 1 Rp 2,092,000,000

BOBP Pengadaan Tanah Jalur Kereta Api Banda Aceh - Sigli Pengadaan Lahan Rp 2,175,000,000 1 Rp 2,175,000,000BOBP Pengadaan Tanah Jalur Kereta Api Sigli - Bireuen - Lhoksumawe Pengadaan Lahan Rp 2,175,000,000 1 Rp 2,175,000,000BOBP Pengadaan Tanah alur Kereta Api Lhoksumawe -Langsa - Besitang

Pengadaan Lahan Rp 2,175,000,000 1 Rp 2,175,000,000

DED Track, Jembatan, Stasiun,dan Persinyalan Jalur Kereta Api Banda Aceh -Sigli Dokumen Perencanaan Rp 9,000,000,000

Amdal Jalur Kereta Api Banda Aceh -Sigli Dokumen Perencanaan Rp 9,000,000,000Dokumen Tanah Jalur Kereta Api Banda Aceh - Sigli Dokumen Pengadaan Lahan Rp 7,000,000,000Dokumen Tanah Jalur Kereta Api Sigli - Bireuen -Lhoksumawe Dokumen Pengadaan Lahan Rp 8,000,000,000Dokumen Tanah Jalur Kereta Api Lhoksumawe - Langsa - Besitang Dokumen Pengadaan Lahan Rp 8,000,000,000DED Track, Jembatan, Stasiun dan Persinyalan Jalur Kereta Api Langsa - PelabuhanKuala Langsa

Dokumen Perencanaan Rp 3,000,000,000

Amdal Jalur Kereta Api Langsa - Pelabuhan Kuala langsa Dokumen Perencanaan Rp 2,500,000,000Penyusunan DELH dan Pemantauan RKL-RPL Peningkatan Jalan KA Paloh - Kr.Geukeuh

Dokumen Perencanaan Rp 2,100,000,000 Rp 2,100,000,000

Rutin Peningkatan kualitas jalur KA lama Rp 46,020,000,000 211,701,123,746 36,111,111,000 157,407,587,000 1,052,961,664,100 459,919,541,900 Rp 8,437,796,027,746

3

(Rp Miliar)

1

2

TAHUN 2024 TOTAL PERKIRAAN ANGGARAN VOL PERKIRAAN ANGGARAN VOL PERKIRAAN ANGGARAN

(Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar)

TOTAL SUMUT

TOTAL ACEH

renstra 2025-2030

4

PERKIRAAN ANGGARAN VOL PERKIRAAN VOL PERKIRAAN ANGGARAN VOL

TAHUN 2020 TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023

Page 95: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

NO PROGRAM / KEGIATAN STRATEGIS PROVINSI RIAU USULAN PROGRAM/KEGIATAN UNIT KERJA

Pembangunan Jalur KA antara Rantauprapat - Pondok S2 Pembangunan Jalur KA Rp 298,832,877,116 Rp 298,832,877,116 Pembangunan Jalur KA antara Kota Pinang - Beringin Jaya (Jalur Kereta Api RantauPrapat - Duri - Dumai Segmen III )

Pembangunan Jalur KA Rp 1,276,989,000,000

Pembangunan Jalur KA antara Beringin Jaya - Bagan Batu (Rantau Prapat - Duri -Dumai Segmen IV )

Pembangunan Jalur KA Rp 288,426,000,000

Pembangunan Jalur KA antara Bagan Batu - Sei Dua (Rantau Prapat - Duri - DumaiSegmen V)

Pembangunan Jalur KA Rp 750,000,000,000

Pembangunan Jalur KA antara Sei Dua - Sei Bangko (Rantau Prapat - Duri - DumaiSegmen VI)

Pembangunan Jalur KA Rp 1,740,000,000,000

Pembangunan Jalur KA antara Sei Bangko - Sintong (Pembangunan Jalur Kereta ApiRantau Prapat - Duri - Dumai Segmen VII)

Pembangunan Jalur KA Rp 782,000,000,000

Pembangunan Jalur KA antara Sintong - Bukit Kayu Kapur (Rantau Prapat - Duri -Dumai Segmen VIII)

Pembangunan Jalur KA Rp 1,350,000,000,000

Pembangunan Jalur KA antara Bukit Kayu Kapur - Pelabuhan Dumai (Rantau Prapat -Duri - Dumai Segmen IX)

Pembangunan Jalur KA Rp 1,350,000,000,000

Pembangunan Jalur KA antara Sintong - Duri (Duri - Pekanbaru Segmen I ) Pembangunan Jalur KA Rp 1,770,000,000,000 Pembangunan Jalur KA antara Duri - Sei Rokan (Duri - Pekanbaru Segmen II ) Pembangunan Jalur KA Rp 1,830,000,000,000

Pembangunan Jalur KA antara Sei Rokan - Pakanbaru (Duri - Pekanbaru Segmen III) Pembangunan Jalur KA Rp 1,830,000,000,000

Pembangunan Jalur KA antara Pakanbaru - Muaro (Pekanbaru - Muaro) Pembangunan Jalur KA Rp 1,830,000,000 Pembangunan Jalur KA Pakanbaru - Rengat (Pekanbaru - Rengat) Pembangunan Jalur KA Rp 1,770,000,000,000

BOBP Pengadaan Tanah lintas Rantau Prapat - Duri - Pekanbaru Pengadaan Lahan Rp 3,001,915,000 1 1 Rp 3,001,915,000Pengadaan Lahan PSN Jalur Antara Rantauprapat - Kota Pinang Lintas Rantauprapat -Duri - Pekanbaru

Pengadaan Lahan 77,150,654,000 1 Rp 77,150,654,000

BOBP Pengadaan Tanah Lintas Rantauprapat - Duri - Pekanbaru antaraRantauprapat - Kota Pinang

Pengadaan Lahan Rp 1,050,000,000 1 Rp 1,050,000,000

BOBP Pengadaan Tanah untuk Jalur KA antara Kota Pinang - Batas Sumut Pengadaan Lahan Rp 1,050,000,000 1 Rp 1,050,000,000Pemagaran dan Pematangan Lahan Gudang Rantauprapat Pengadaan Lahan Rp 32,376,474,000 1 Rp 32,376,474,000Pemasangan Patok tanah sepanjang 25 km dari km 33 s/d km 58 antaraRantauprapat - Kota Pinang

Pengadaan Lahan Rp 196,827,000 1 Rp 196,827,000

Pengadaan Lahan PSN Jalur Antara Kota Pinang - Batas Sumut Lintas Rantauprapat -Duri - Pekanbaru

Pengadaan Lahan Rp 17,500,000,000 1 Rp 17,500,000,000 1 Rp 35,000,000,000

BOBP Pengadaan Lahan PSN Jalur Antara Kota Pinang - Batas Sumut LintasRantauprapat - Duri - Pekanbaru

Pengadaan Lahan Rp 2,175,000,000 1 Rp 2,175,000,000 1 Rp 4,350,000,000

Pengadaan Tanah (BOBP) Jalur Kereta Api Pekanbaru - Muaro Pengadaan Lahan Rp 2,500,000,000 1 Rp 2,500,000,000 1 Rp 5,000,000,000 Pengadaan Tanah (BOBP) Jalur Kereta Api Pekanbaru - Rengat Pengadaan Lahan Rp 61,250,000,000 1 Rp 61,250,000,000 1 Rp 122,500,000,000

Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen II Dokumen Perencanaan Rp 3,600,000,000

AMDAL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen III Dokumen Perencanaan Rp 3,000,000,000

Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen III Dokumen Perencanaan Rp 3,600,000,000

AMDAL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen IV Dokumen Perencanaan Rp 3,000,000,000

Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen IV Dokumen Perencanaan Rp 3,600,000,000

AMDAL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen V Dokumen Perencanaan Rp 3,000,000,000

Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen V Dokumen Perencanaan Rp 3,600,000,000

AMDAL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen VI Dokumen Perencanaan Rp 3,000,000,000

Dokumen Tanah Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen VI Dokument Pengadaan Lahan Rp 4,000,000,000

Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen VI Dokumen Perencanaan Rp 3,600,000,000

AMDAL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen VII Dokumen Perencanaan Rp 3,000,000,000

Dokumen Tanah Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen VII Dokument Pengadaan Lahan Rp 4,000,000,000

Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen VII Dokumen Perencanaan Rp 3,600,000,000

AMDAL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen VIII Dokumen Perencanaan Rp 3,000,000,000

Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen VIII Dokumen Perencanaan Rp 3,600,000,000

AMDAL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen IX Dokumen Perencanaan Rp 3,000,000,000

Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Rantau Prapat - Duri - Dumai Segmen IX Dokumen Perencanaan Rp 3,600,000,000

AMDAL Jalur Kereta Api Duri - Pekanbaru Segmen I Dokumen Perencanaan Rp 3,000,000,000

Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Duri - Pekanbaru Segmen I Dokumen Perencanaan Rp 3,600,000,000

AMDAL Jalur Kereta Api Duri - Pekanbaru Segmen III Dokumen Perencanaan Rp 3,000,000,000

Dokumen Tanah Jalur Kereta Api Duri - Pekanbaru Segmen III Dokument Pengadaan Lahan Rp 4,000,000,000

2

1,087,500,000

VOL PERKIRAAN ANGGARAN (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar)

PERKIRAAN ANGGARAN VOL PERKIRAAN ANGGARAN VOL PERKIRAAN ANGGARAN VOL PERKIRAAN ANGGARAN VOL PERKIRAAN ANGGARAN

1

TOTAL TAHUN 2020 TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024

renstra 2025-20303

renstra 2025-2030

Page 96: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Duri - Pekanbaru Segmen III Dokumen Perencanaan Rp 3,600,000,000

AMDAL Jalur Kereta Api Pekanbaru - Muaro Dokumen Perencanaan Rp 3,000,000,000

Dokumen Tanah Jalur Kereta Api Pekanbaru - Muaro Dokument Pengadaan Lahan Rp 4,000,000,000

Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Pekanbaru - Muaro Dokumen Perencanaan Rp 3,600,000,000

AMDAL Jalur Kereta Api Pekanbaru - Rengat Dokumen Perencanaan Rp 3,000,000,000

Dokumen Tanah Jalur Kereta Api Pekanbaru - Rengat Dokument Pengadaan Lahan Rp 4,000,000,000

Telaah RKL - RPL Jalur Kereta Api Pekanbaru - Rengat Dokumen Perencanaan Rp 3,600,000,000

301,834,792,116 77,150,654,000 34,673,301,000 83,425,000,000 83,425,000,000 Rp 15,415,953,747,116 TOTAL RIAU

renstra 2025-20303

Page 97: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

VOL VOL VOL VOL VOL VOL9,500,000,000 13,500,000,000 141,500,000,000 203,500,000,000 153,500,000,000 521,500,000,000

1 KEGIATAN SOSIALISASI/RAKOR/SEMINAR/WORKSHOP BIDANGSARANA sosialisasi dan promosi penggunaan sarana milik negara 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 5,000,000,000

2 PEMBINAAN PENYELENGGARAAN SARANA PERKERETAAPIAN pelatihan peningkatan kompetensi SDM bidang sarana milik negara 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 5,000,000,0003 PANGADAAN SARANA KA TERMASUK KERETA KERJA pengadaan sarana milik negara perkeretaapian - - - 40,000,000,000 1 40,000,000,000 1 80,000,000,0004 PENGADAAN FASILITAS ATAU PERALATAN SARANA KA pengadaan tempat penyimpanan dan perawatan sarana milik negara - - 128,000,000,000 1 150,000,000,000 1 100,000,000,000 1 378,000,000,000

5 PERAWATAN/PENGOPERASIAN SARANA DAN FASILITAS SARANA KA pelatihan SDM pengoperasian sarana milik negara - 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 4,000,000,000

6 DOKUMEN STUDI/ KAJIAN/ DESAIN/ NORMA/ STANDAR/PEDOMAN/ KRITERIA/ PROSEDUR SARANA PERKERETAAPIAN dokumen perencanaan 3,000,000,000 1 6,000,000,000 2 6,000,000,000 2 6,000,000,000 2 6,000,000,000 2 27,000,000,000

dokumen perencanaan 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 10,000,000,000monitoring dan pengawasan sarana perkeretaapian 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 10,000,000,000

8 Penyelenggaraan administrasi dan layanan perkantoran (tahun) 500,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 1 2,500,000,000

VOL VOL VOL VOL VOL VOL24,500,000,000 45,500,000,000 57,500,000,000 66,300,000,000 78,500,000,000 272,300,000,000

1 PENYEDIAAN ANGKUTAN KA UNTUK LINTAS BARU YANG BELUMKOMERSIL PENYELENGGARAAN PENGOPERASIAN KA PERINTIS 19,000,000,000 1 40,000,000,000 3 50,000,000,000 3 60,000,000,000 4 70,000,000,000 4 239,000,000,000

PENILAIAN EMISI GAS RUMAH KACA DI STASIUN KA - - 2,000,000,000 1 - 2,000,000,000 1 4,000,000,000Evaluasi sarana KA konsep ramah lingkungan - - - 800,000,000 1 - 800,000,000

Kajian Evaluasi KA Perintis menjadi KA Kosmersil - - - - 1,000,000,000 1 1,000,000,000pelatihan peningkatan kompetensi SDM bidang Lalu Lintas Perkeretaapian 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 1,000,000,000 4 5,000,000,000

MONITORING DAN EVALUASI KINERJA JARINGAN JALUR KERETA API 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 5,000,000,000PEMANTAUAN DAN EVALUASI GAPEKA DI WILAYAH SUMBAGUT 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 5,000,000,000

Laporan Pemantauan dan pengawasan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan Lebaran,Natal dan Tahun Baru 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 5,000,000,000

Penyusunan Data Base angkutan barang di Wilayah Sumbagut 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 5,000,000,0004 Penyelenggaraan administrasi dan layanan perkantoran (tahun) 500,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 1 2,500,000,000

VOL VOL VOL VOL VOL VOL30,000,000,000 22 20,000,000,000 23 17,500,000,000 22 15,000,000,000 21 20,000,000,000 23 102,500,000,000

1 Kegiatan Sosialisasi/Rakor/Seminar/Workshop Bidang KeselamatanPerkeretaapian sosialisasi prosedur keselamatan pada perlintasan sebidang 2,000,000,000 8 2,000,000,000 8 2,000,000,000 8 2,000,000,000 8 2,000,000,000 8 10,000,000,000

pemeriksaan rutin standar keselamatan sarana dan prasarana 500,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 1 2,500,000,000pengadaan palang pintu dan rambu rambu pada perlintasan sebidang 5,000,000,000 2 10,000,000,000 4 7,500,000,000 3 5,000,000,000 2 10,000,000,000 4 37,500,000,000

pembangunan perlintasan tidak sebidang 15,000,000,000 1 15,000,000,0003 fasilitas dan peralatan bidang keselamatan perkeretaapian perawatan fasilitas dan peralatan keselamatan dibidang perkeretaapian 2,000,000,000 6 2,000,000,000 6 2,000,000,000 6 2,000,000,000 6 2,000,000,000 6 10,000,000,000

4 dokumen Studi/Kajian/Desain/ Norma/Standar/ Pedoman/Kriteria/Prosedur bidang keselamatan perkeretaapian dokumen perencanaan keselamatan 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 10,000,000,000

5 pelatihan sistem manajemen keselamatan di lingkungan kerja perkeretaapian 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 5,000,000,000pelatihan peningkatan kompetensi SDM bidang Keselamatan Perkeretaapian 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 2,000,000,000 1 10,000,000,000

6 Penyelenggaraan administrasi dan layanan perkantoran (tahun) 500,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 1 2,500,000,000

RENSTRA 2020 - 2024 BIDANG LALU LINTAS, SARANA, DAN KESELAMATAN

TOTAL

TOTAL

TOTAL

TAHUN 2020 TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024

(Rp ) (Rp )PERKIRAAN PERKIRAAN ANGGARAN PERKIRAAN ANGGARAN PERKIRAAN ANGGARAN PERKIRAAN ANGGARAN PERKIRAAN ANGGARAN

(Rp ) (Rp ) (Rp ) (Rp )

TAHUN 2023 TAHUN 2024PERKIRAAN ANGGARAN

(Rp ) (Rp ) (Rp ) (Rp ) (Rp ) (Rp )PERKIRAAN PERKIRAAN ANGGARAN PERKIRAAN ANGGARAN PERKIRAAN ANGGARAN PERKIRAAN ANGGARAN

TAHUN 2021 TAHUN 2022TAHUN 2020

TAHUN 2020 TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024

(Rp )PERKIRAAN PERKIRAAN ANGGARAN PERKIRAAN ANGGARAN PERKIRAAN ANGGARAN PERKIRAAN ANGGARAN PERKIRAAN ANGGARAN

(Rp ) (Rp ) (Rp ) (Rp ) (Rp )KESELAMATAN

2 kegiatan peningkatan penanganan keselamatan di perlintasansebidang

pembinaan penyelenggaraan bidang keselamatan perkeretaapian

PEMBINAAN PENYELENGGARAAN BIDANG LALU LINTAS DANANGKUTAN KA3

USULAN PROGRAM/KEGIATAN UNIT KERJANO PROGRAM / KEGIATAN STRATEGIS PROVINSI SUMATERA UTRA

USULAN PROGRAM/KEGIATAN UNIT KERJAPROGRAM / KEGIATAN STRATEGIS PROVINSI SUMATERA UTRANO

LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KA

2 DOKUMEN STUDI/ KAJIAN/ DESAIN/ NORMA/ STANDAR/

PEDOMAN/ KRITERIA/ PROSEDUR BIDANG LALU LINTAS DANANGKUTAN KERETA API

Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Bidan Sarana Perkeretaapian

7 DOKUMEN PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN BIDANG SARANAPERKERETAAPIAN

USULAN PROGRAM/KEGIATAN UNIT KERJAPROGRAM / KEGIATAN STRATEGIS PROVINSI SUMATERA UTRANO

Page 98: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

Casecading Sasaran Unit Organisasi

BTP Sumbagut

Page 99: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
Page 100: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024
Page 101: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L- i

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISISRENCANA STRATEGIS BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA

BAGIAN UTARA TAHUN ANGGARA 2020-2024

Daftar Analisis:1. ANALISIS 1 : Visi dan Misi

2. ANALISIS 2: Menetukan Sasaran Program2.1. Analisis : MAKRO KAWASAN

L-1

L-3L-3

2.2. Analisis : SWOT L-43. ANALISIS 3: Menentukan Indikator KinerjaProgram L-114. ANALISIS 4: Rencana Pembangunan Jalur Kereta Api Sumatera Bagian Utara

Tahun 2020-2024 L-215. ANALISIS 5: Regulasi/Kebijakan L-226. ANALISIS 6: Analisa Target Penumpang Dan Barang / Tahun Anggaran L-277. ANALISIS 7: Analisa KebutuhanSarana L-308. ANALISIS 8: Analisa Kebutuhan SDM L-329. ANALISIS 9: Kewilayahan L-3310. ANALISA ANGGARAN L-36

Page 102: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-1

1. ANALISIS 1 : Visi dan MisiRumusan Visi Misi adalah gambaran umum mengenai keadaan yang ingin dicapai oleh BTP Sumbagut

pada akhir periode perencanaan.Visi juga memberikan gambaran konsistensi kinerja selama 5 (lima)

tahun mendatang serta gambaran menyeluruh mengenai peranan dan fungsi suatu organisasi. Dalam

merumuskan Visi Misi BTP Sumbagut diturunkan dari Visi Misi Regulasi/kebijakan dari tingkat

Visi Misi Presiden, Visi Misi Kementrian Perhubungan dan Visi Misi Perkretaapian Nasional yaitu:

a. Visi Misi Presiden Presiden dalam RPJMN 2020 – 2024 yaitu :

1. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia

2. Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing

3. Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan

4. Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan

5. Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa

6. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya

7. Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga

8. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya

9. Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan

b. Visi dan Misi RENSTRA PERHUBUNGAN 2015-2019 sebagai berikut :

“ Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong

Royong “

c. Visi dan Misi RENSTRA PERKRETAPIAN NASIONAL 2030 :

Perkeretaapian yang berdaya saing,

berintegrasi,

berteknologi,

bersinergi dengan industri,

terjangkau dan

mampu menjawab tantangan perkembangan.

Visi dan Misi RENSTRA BTP SUMBAGUT 2020-2024 berdasarkan visi dan misi Renstra Perkeretaapian

Nasional yaitu :

Akselerasi Tepat,

Aman dan

Terukur dalam

Page 103: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-2

Membangun Kereta api Trans-Sumatera

Gambar: Skema Penurunan Visi Misi BTP Sumbagut

Visi Misi BTP Sumbagut:

Akserelerasi Tepat, Aman, Terukur dan Sinergis dalam Membangun Kereta Api Sumatera

Bagian Utara

Defenisi Per-Kata Visi Misi

akselerasi :

akselerasi /ak·se·le·ra·si/ /aksélerasi/ n 1 proses mempercepat; 2 peningkatan kecepatan;

percepatan; 3 laju perubahan kecepatan

tepat /te·pat/ a

1 betul atau lurus (arah, jurusan); berbetulan benar: ; 2 kena benar (pd sasaran, tujuan, maksud,

dsb): 3 tidak ada selisih sedikit pun; tidak kurang dan tidak lebih; persis: 4 betul atau cocok (tt

dugaan, ramalan, dsb): 5 jitu (tt tindakan, aturan, kritik, dsb): 6 betul atau mengena tt perkataan,

jawaban,

aman

a 1 bebas dr bahaya: 2 bebas dr gangguan 3 terlindung atau tersembunyi; tidak dapat diambil

orang:4 pasti; tidak meragukan; tidak mengandung risiko; 5 tenteram; tidak merasa takut atau

khawatir

Terukur (tidak ada dalam KBBI)

Page 104: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-3

Kata dasar Ukur; 1 n sukat; pengukur; ukuran; 2 Mk patut; selayaknya; sudah tentu;-- baju (di)

badan sendiri, pb menganggap atau menilai orang lain sama dengan anggapan atau penilaian

terhadap diri sendiri;

- alit kl aturan; tindakan; daya upaya;

- jangka jarak waktu; waktu yang tertentu;

- tanah perihal mengukur tanah;

Dalam Renstra ini defenisi dari TERUKUR = Dapat Diukur dimana setiap program dalam Resntra,

memiliki capaian yang dapat dihitung dalam angka

2. ANALISIS 2: Menetukan Sasaran Program2.1. Analisis : MAKRO KAWASAN

Page 105: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-4

2.2. Analisis : SWOT

2.3. ANALISIS PRIORITAS SCORING ISU STRATEGIS

no bidangkerja* Isu Strategis Sumber

data

totalskor ranking

URGENSI DESENTRALISASI

KEWENANGAN BIAYA LANDASAN

LEGALITAS1 2 3 4 5

1 A,B

KesesuaianPembangunantransportasi denganRencana tata ruangwilayah Daerah

R.RenstraKemenHub 4 5 3 1 3 16 2

2 A,B Jaringan modatransportasi lainnya

R.RenstraKemenHub 4 5 4 4 17 2

3 A,B Kebutuhan angkutanperkeretapian

R.RenstraKemenHub 5 4 5 5 19 2

4 A,B Potensi Bencana AlamR.RenstraKemenHub 5 4 4 4 4 21 1

5 APercepatanpenyediaanInfrastruktur

R.RenstraKemenHub

5 4 5 5 4 23 1

Page 106: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-5

6

7

C

B

Globalisasi (asuransi &perbankan)

Modernisasi Teknologi

RIPNAS

RIPNAS

3

4

3

3

5

3

4

4

4

3

19

17

2

2

8 BPrioritas Difabel,gender, lingkungan,tata ruang

R.RenstraKemenHub 5 4 5 5 5 24 1

9

10

A

C

Kereta Api TransSumatera

Otonomi daerah

RIPNAS

RIPNAS

5

4

5

3

4

3

5

3

5

3

24

16

1

2

12 C

Perubahankewenangan antaraPemerintah Pusat danPemerintah Daerah

5 3 3 3 3 17 2

13 C PemberantasanKorupsi (Stranas PK)

5 4 4 3 5 21 1

14 B

konektivitas antarwilayah, intermodal,angkutan perkotaan,Industri & pariwisata

5 3 4 5 5 22 1

15 APengembanganKawasan StrategisPariwisata Nasional

4 3 3 3 3 16 2

16 A

Target 11%-13 % untukangkutan penumpangTarget 15%-17% untukangkutan barang tahun2030

5 4 5 5 5 24 1

17 A,B

menghubungkanpusat-pusat kegiatanindustri danpertambangan denganpelabuhan

5 5 4 5 4 23 1

18 B

Pemanfaatan jalur relKAdalam rangkapenyaluran logistiksecara maksimal.Pangsa pasar logistikberbasis rel kurangdari 2persen dibandingkanmoda lainnya.

5 5 4 5 4 23 1

Page 107: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-6

20 BStudi KelayakanPengembanganMonorail di KotaMedan

RenstraBeppeda

KotaMedan

2011-2015

3 3 1 3 3 13 3

21 B Kajian Dampak SosialEkonomi ArusCommuter

RenstraBeppeda

KotaMedan

2011-2015

3 3 1 3 3 13 3

22 A,B kawasan pariwisatayang terintegrasi.

3 3 1 3 3 13 3

23 A

Kebutuhan SaranaPerkeretaapian 2030(Medan 311 unit,Pekanbaru 125 Unit,Banda Aceh 85 Unitdan Balai Yasa danDepo) RIPNAS

5 5 4 5 5 24 1

24 B

Pemenuhan fasilitaskeselamatan dankeamananperlengkapankeselamatanperkeretaapian sesuaiStandar RPJMN

5 5 5 5 5 25 1

Keterangan Bidang Kerja Di BTP Sumbagut:A Sarana Prasarana,B: Lalulintas Sarana Dan KeselamatanC: Tata Usaha

KRITERIA : 1: tidak berhubungan- 5: Sangat BerhubunganRANKING: 1:paling PENTING, 2 Penting , 3 Cukup penting

Dari analisis scoring tersebut, di bagi dalam 3 prioritas berdasarkan range skpr yang diperoleh. Prioritas1 unutk

PRIORITAS 1

BPemenuhan fasilitas keselamatan dan keamanan perlengkapan keselamatan

perkeretaapian sesuai standar

AKebutuhan Sarana Perkeretaapian 2030 (Medan 311 unit, Pekanbaru 125 Unit,

Banda Aceh 85 Unit dan Balai Yasa dan Depo)

Page 108: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-7

ATarget 11%-13 % untuk angkutan penumpang

Target 15%-17% untuk angkutan barang tahun 2030

A Kereta Api Trans Sumatera

B Prioritas Difabel, gender, lingkungan, tata ruang

A Percepatan penyediaan infrastruktur

A,Bmenghubungkan pusat-pusat kegiatan industri dan pertambangan dengan

pelabuhan

Pemanfaatan jalur rel KAdalam rangka penyaluran logistik secara maksimal.

Bkonektivitas antar wilayah, intermodal, angkutan perkotaan, Industri &

pariwisata

C Pemberantasan Korupsi (Stranas PK)

A,B Potensi Bencana Alam

PRIORITAS 2

A,BKesesuaian Pembangunan transportasi dengan Rencana tata ruang wilayah

Daerah

A,B Jaringan moda transportasi lainnya

A,B Kebutuhan angkutan perkeretapian

C Globalisasi (asuransi & perbankan)

B Modernisasi Teknologi

C Otonomi daerah

C Perubahan kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

A,B Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional

PRIORITAS 3

B Studi Kelayakan Pengembangan Monorail di Kota

B Kajian Dampak Sosial Ekonomi Arus Commuter

A,B Kawasan pariwisata yang terintegrasi.

Page 109: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-8

Analisis Prioritas Scoring Isu StrategisPRIORITAS 1 Kelompok Sasaran

BPemenuhan fasilitas keselamatan dan keamananperlengkapan keselamatan perkeretaapian sesuai standar Keselamatan dan keamanan

A

Kebutuhan Sarana Perkeretaapian 2030 (Medan 311 unit,Pekanbaru 125 Unit, Banda Aceh 85 Unit dan Balai Yasadan Depo) tepat waktu/handal

ATarget 11%-13 % untuk angkutan penumpangTarget 15%-17% untuk angkutan barang tahun 2030 Konektifitas

A Kereta Api Trans Sumatera KonektifitasB Prioritas Difabel, gender, lingkungan, tata ruang IntegritasA Percepatan penyediaan infrastruktur tepat waktu/handal

A,Bmenghubungkan pusat-pusat kegiatan industri danpertambangan dengan pelabuhan KonektivitasPemanfaatan jalur rel KA dalam rangka penyaluran logistiksecara maksimal. Sinergis

Bkonektivitas antar wilayah, intermodal, angkutanperkotaan, Industri & pariwisata Konektifitas

C Pemberantasan Korupsi (Stranas PK) IntegritasA,B Potensi Bencana Alam Keselamatan dan keamanan

PRIORITAS 2

SinergisA,BKesesuaian Pembangunan transportasi dengan Rencanatata ruang wilayah Daerah

A,B Jaringan moda transportasi lainnyaA,B Kebutuhan angkutan perkeretapianC Globalisasi (asuransi & perbankan)B Modernisasi TeknologiC Otonomi daerah

CPerubahan kewenangan antara Pemerintah Pusat danPemerintah Daerah

A,B Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional

PRIORITAS 3SinergisB Studi Kelayakan Pengembangan Monorail di Kota Medan

B Kajian Dampak Sosial Ekonomi Arus CommuterA,B kawasan pariwisata yang terintegrasi.

Dari analisis Scoring dapat disederhanakan dengan mengelompokkan berdasarkan sasaran program. Daritabel diatas dapat dilihat kelompok sasaran program yang menjadi prioritas adalah sebagai berikut

1. Keselamatan dan Keamanan2. Sinergis3. Tepat waktu/handal

Page 110: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-9

4. Konektivitas5. Integritas

Prioritas tersebut disusun dalam Sasaran program sebagai berikut:1. Sasaran 1: KONEKTIVITAS Trans Sumatera Bagian Utara2. Sasaran 6 : Handal/Terukur/Tepat Waktu3. Sasaran 3, 4, 5: Meningkatnya KESELAMATAN dan KEAMANAN transportasi KA4. Sasaran 2 : Sinergisitas kebutuhan Industri dan Perkembangan Kota5. Sasaran 7: Integritas : GOOD GOVERNANCE dan CLEAN GOVERMENT

Analisa Sasaran Program berdasarkan teori analisa stretegis adalah sebagai berikut:

Page 111: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-10

Page 112: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-11

3. ANALISIS 3: Menentukan Indikator Kinerja ProgramDalam menyusun indikkator Kinerja Program, diperoleh dengan cara mennguraikan cascading strategi

program. Dari Penurunan (Cascading) Kemetrian Perhubungan Dirjen Ka Ke BTP Sumbagut ditemukan

7 strategi program yang merupakan turunan dari Strategi Program dari Kementrian perhubungan.

Indikator Kinerja Program disusun sesuai dengan Indikator Kinerja Program dalam poin sasaran

Program di tingkat Kementrian Perhubungan, kemudian di saring dengan lingkup kerja dari BTP

Sumbagut.

Gambar : Cascading Sasaran Strategis Kementrian Peruhubungan dengan Sasaran Program JendralPerkeretaapian

Page 113: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-12

Gambar : Cascading Sasaran Strategis Jendral Perkeretaapian dengan BTP Sumbagut

Page 114: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-13

Dari Daftar indikator Kinerja Program Dirjen KA Kementrian perhubungan tersebut, disesuaikan

dengan Sasaran program BTP Sumbagut yang telah disusun pada gambar selanjutnya ditetukan

Indikator Kinerja Program sebagai berikut:

PERPECTIVE Sasaran Program Indikator Kinerja ProgramStakeholderperspective

SP 1 Terwujudnya KONEKTIVITASjaringan perkeretaapianSumbagut

IK1 Rasio Konektivitas Antar WilayahIK2 Modal share angkutan penumpang KAIK3 Modal share angkutan Barang KA

Page 115: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-14

SP2 Sinergitas Kebijakan/RegulasiIK4

Tersedianya layanan angkutan KAperkotaan

IK5Persentasi kemudahan pengadaantanah

CostumerPerspective

SP 3 Tercapainya Keselamatandan Keamanan TranspotasiKA

IK6Rasio Kejadian kecelakaan KA (rate ofaccident)

IK7Rasio ganggunan keamanan danpelayanan jasa KA

SP 4 KINERJA PELAYANAN saranadan prasarana transpotasiKA yang Handal

IK8Persentasi capaian On timeperfomance (OTP)

IK9Persentasi penurunan gas rumah kacadari subsektor KA

SP 5 Peningkatan KAPASITASsarana dan PrasaranaTransportasi KA

IK10persentasi peningkatan panjang jalurKA terbangun

IK11Persentasi penyediaan tempat dudukKA PSO dan perintis

InternalBusiness SP 6

TERUKURNYA capaianperencanaan IK12 persentasi pelaksanaan Renstra

Learn andGrowthPerpective

SP 7 Terwujudnya GOODGOVERNANCE & CLEANGOVERMENT

IK13 Persentasi Realisasi PenyerapanAnggaran

Page 116: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-15

3.1. ANALISA LOGIS3.1.1. SASARAN PROGRAM 1 (SP1)

3.1.2. SASARAN PROGRAM 2 (SP2)

Page 117: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-16

3.1.3. SASARAN PROGRAM 3 (SP3)

Untuk menghitung gangguan keamanan digunakan formulasi sebagai berikut:

Rasio of Accident = Jumlah Kecelakaan KA X 1.000.000KM Tempuh

Untuk menghitung gangguan keamanan digunakan formulasi sebagai berikut:

Rasio Gangguan Keamanan = Jumlah Gangguan Keamanan KA X 1.000.000KM Tempuh

3.1.4. SASARAN PROGRAM 4 (SP4)

Page 118: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-17

Penilaian Emisi Gas Rumah Kaca di Stasiun KA

Penurunan gas rumah kaca dari sub sektor perkeretaapian dihitung dengan asumsi perpindahan/shifting

moda dari angkutan darat (mobil pribadi, bus/angkutan kota dan motor) ke angkutan perkeretaapian.

Metode perhitungan yang dilakukan untuk penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sub sektor Kereta Api

yaitu

Rumus

∆E = EKBM - EKA

dimana,

∆E = Indikasi pengurangan emisi kendaraan bermotor oleh KA (kg/thn)

EKBM = Jumlah emisi kendaraan bermotor yang direduksi dengan KA (kg/thn)

EKA = Jumlah emisi yang dihasilkan oleh KA (kg/thn)

KBBM = ℓBBM x p x q

dimana,

KBBM = Jumlah konsumsi BBM (ltr/thn)

ℓBBM = Konsumsi bahan bakar spesifik (ltr/km/pnp)

p = Panjang rata-rata perjalanan (km)

q = Jumlah penumpang atau barang yang melewati rute tersebut (org/thn)

Eco2 = KBBM x eco2

dimana,

Eco2 = Jumlah emisi CO2 (kg/thn)

KBBM = Jumlah konsumsi BBM (ltr/thn)

eco2 = Tingkat emisi bahan bakar (kg/ltr)

Koefisien

Tingkat emisi bahan bakar (Sumber: Studi Kebutuhan Energi Sub Sektor Perkeretaapian, 2009)

eco2 Solar = 2,6664 kg/lt

eco2 Premium = 2,2606 kg/lt

eco2 BBG = 1,4659 kg/lt

Konsumsi bahan bakar spesifik angkutan penumpang (Sumber: Rencana Induk Perkeretaapian

Nasional (RIPNAS,2010)

ℓBBM KA = 0,002 ltr/pnp/km

ℓBBM BUS = 0,0125 ltr/pnp/km

Page 119: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-18

ℓBBM Mobil = 0,020 ltr/pnp/km

ℓBBM Spd Mtr = 0,025 ltr/pnp/km

Konsumsi bahan bakar spesifik angkutan barang (Sumber: Studi Pengembangan Transportasi KA yang

efisien dan ramah lingkungan,2010)

ℓBBM KA = 0,00032 ltr/ton/km

ℓBBM TRUCK = 0,018 ltr/ton/km

Asumsi

1) Jumlah penumpang atau barang yang melewati rute (q) dihitung dengan mengalikan prediksi

jumlah penumpang tahunan dengan load factor sebesar 0,7. Load factor sebesar 0,7 diperoleh

dari Studi Perhitungan Load Factor Kereta Api Ekonomi Nasional (2009) yang menggambarkan

tingkat okupansi penumpang sebesar 70%;

2) Panjang rata-rata perjalanan (p) diperoleh dengan mengalikan panjang lintasan dengan 0,5. Nilai

0,5 diambil dengan mengasumsikan hanya 50% dari jumlah penumpang yang menjalani lintasan

program/proyek tersebut

3) Proporsi pengguna kendaaraan bermotor yang menggunakan KA (emisi yang direduksi dengan

KA) adalah bus 0,2; mobil 0,2; sepeda motor 0,4. Metode tersebut telah dilakukan verifikasi oleh

Tim Kementerian Lingkungan Hidup

4) Dengan menggunakan rumus tersebut diatas, diperoleh realisasi prosentase penurunan gas

rumah kaca dari sub sektor perkeretaapian tahun 2018 sebesar 18,61% (3,9058 Juta ton CO2e)

(Sumber: LPIP Dirjen KA 2018)

Page 120: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-19

3.1.5. SASARAN PROGRAM 5 (SP5)

3.1.6. SASARAN PROGRAM 6 (SP6)

Page 121: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-20

3.1.7. SASARAN PROGRAM 7 (SP7)

Page 122: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-21

4. ANALISIS 4: Rencana Pembangunan Jalur Kereta Api SumateraBagian Utara Tahun 2020-2024

Rencana Pembangunan Jalur Kereta Api Sumatera Bagian Utara Tahun 2020-2024 diturunkan dari

Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) dalam lingkup wilayah BTP Sumbagut. Berikut Mandat

Regulasi RIPNAS 2030 dalam wilayah Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara:

No. Program Tahap III2020-2024

1. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Antarkota Banda Aceh - Sigli Sigli - Bireun - Lhokseumawe Lhokseumawe - Langsa - Besitang Binjai - Besitang Rantau Prapat - Duri - Dumai Sei mangkei - Bandar Tinggi - KualaTanjung Pematang Siantar- Danau Toba Rantau Prapat - Duri - Dumai Duri - PekanBaru Pekanbaru - Muaro Pekanbaru - Rengat

2. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Regional Mebidangro (Medan, Binjai, Deli Serdang,Karo)

3. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api Perkotaan Banda Aceh Medan

4. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kreta Api Bandara(Kota Menuju Bandara) Kualanamu (Medan)

5. Pengembangan Jaringan dan Layanan Kereta Api MenujuPelabuhan (menghubungkan wilayah sumberdaya alamdan kawasan produksi dengan pelabuhan) Lhokseumawe (NAD) Kuala Tanjung (SumateraUtara)

Page 123: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-22

No. Program Tahap III2020-2024

6. Peningkatan Kapasitas Jaringan KA Melalui PembangunanElektrifikasi Jalur KA Medan - Araskabu - Kualanamu

7. Reaktivitasi dan Peningkatan (Revitalisasi) Jalur KA Binjai - P.Brandan - Besitang Belawan - Gabion

8.Pengembangan Layanan Kereta Api Perintis di pulauSumatera - Jawa Belawan - Gabion

9. Pengembangan Layanan Kereta Api Perintis di PulauSumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua

10.Pengembangan kawasan stasiun menjadi kawasan berbasisTOD

11. Penyelenggaraan Subsidi Angkutan Umum Dalam BentukLayanan KA Perintis dan Publik Service Obligation (PSO)

12. Pengadaan Sarana Perkretaapian13. Pengembangan sistem penyimpanan (termasuk

pergudangan) material serta peralatan pengujian danperawatan prasarana perkretaapian di pulau Jawa danSumatera

Tabel 1.1 Mandat Regulasi RIPNAS 2030Sumber : Keputusan Mentri Perhubungan Indonesia KP 2128 Tahun 2018 Tentang Rencana Induk

Perkeretaapian Nasional

5. ANALISIS 5: Regulasi/Kebijakan

Konteks regulasi dalam penyelenggaraan perkeretaapian di wilayah Sumatera Bagian Utara

menganalisis berbagai peraturan Nasional, Propinsi dan kabupaten/Kota. Peraturan secara nasional

mengacu pada Visi Misi Presiden dan RPJMN 2020-2025 dalam rangka mencapai Rencana Pembangunan

Jangka Panjang (RPJP) 2015-2025. Kebijakan nasional tersebut diturunkan dalam renstra Kementrian

perhubungan Bidang perkeretaapian 2020-2024 dan Rencan induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS)

2030.

Untuk tingkat provinsi dan kabupaten kota, terdapat peraturan Nasional yang mengatur

pembangunan daerah dalam bentuk Kawasan Strategis Nasional (KSN), Kawasan Strategis Pariwisata

Nasional (KSPN), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri (KI).

Page 124: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-23

Kebijakan tersebut juga harus sinergis dengan peraturan tingkat daerah yaitu Rencana Tata Ruang

Wilayah di Propinsi dan kabupaten/koto dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah / Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah di tingkat Provinsi dan kabupten kota. Hubungan kerangka

regulasi tersebut secara sederhana dapat dilihat dalam skema 3.1 berikut ini:

Gambar 1.1 Skema Kerangka Regulasi dalam Penyusunan Renstra BTP Sumbagut

Regulasi memiliki 3 fungsi utama yakni:

a. Fungsi perubahan, untuk mendukung perbuhan konsep penyelenggaraan perkeretaapian sesuai

kebutuhan dan perkembangan zaman.

b. Fungsi stabilisasi, untuk memberikan kepastian tentang ketentuan teknis dan prosedural/

administratif untuk melaksanak setiap item kegiatan penyelenggaraan yang diatur UU no. 23

tahun 2007.

c. Fungsi Fasilitasi, untuk memfasilitasi kebutuhan ataupan peran stakeholders dalam proses

maupun hasil penyelenggaraan kereta api.

Tabel 3.1 Agenda Penguatan Regulasi 2020-2024 di Dirjen KA

FUNGSI REGULASI MANDAT UU 23/2007 KEBUTUHAN PENGUATAN REGULASIFungsi Perubahan Perubahan dari monopoli

kepada multi operator Pembentukan Badan usaha Penyelenggara

Milik Pemerintah Pedoman Kerjasama, penentuan biaya dan

pola operasi dalam skema multi operatorPerubahan ketergantungankepada kemandirian dalaminvestasi dan teknologi

Road Map teknologi PerkeretaapianNasional

Kebijakan Pemberdayaan IndustriPerkeretaapian Nasional

Page 125: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-24

Fungsi Stabilitas Standarisasi teknis sarana danprasarana, serta kompetensiSDM Perkeretaapian

Akreditasi Badan Hukum atau LembagaPengui Sarana dan PrasaranaPerkeretaapian

Standar dan spesifikasi teknis dan sertifikasisarana prasarana dan sertifikasikopetensi/kecakapan SDM untuk teknilogieksisting maupun penerpan teknologi baru(monorel, MRT, Trem, Kereta gantung, HST)

Standar Kompetensi Penguji SDMPerkeretaapian

Fungsi Fasilitasi Fasilitasi peran swasta danpemda

Mekanisme memberikan bantuan dariPemerintah Pusat bagi daerah dalampembangunan pengoperasian Kereta Apididaerah.

Mekanismie KPBU dan alternative financingbidang perkeretaapian

Kebijakan fasiltisi dalam pengadaansarnadan prasarana perkeretaapian

Fasilitasi kepada setiap lapisanmasuaralat (secara fisik,ekonomi dan sosial)

Standar dan spesifikasi tekknik fasilitas bagipenggna kereta api berkebutuhan khusus

Pengadaan sarana keretaapi kelas ekonomioleh Pemerintah.

Penyelenggaraan layanan kereta api perintisdan PSO/Bersubsidi

Berikut Mandat Regulasi Nasional dalam wilayah Balai Teknik Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara:No Mandat Regulasi Penerapan Regulasi Kebutuhan Penguatan

Regulasi1 Peraturan Pemerintah

Republik IndonesiaNomor 5 tahun 2017tentang KawasanEkonomi Khusus ArunLhokseumawe

1. Pengembangan Jaringan danLayanan Kereta Api Antarkotatarget selesai di tahun 2020-2024 Banda Aceh - Sigli Sigli - Bireun – Lhokseumawe Lhokseumawe - Langsa -

Besitang2. Pengembangan Jaringan dan

Layanan Kereta Api MenujuPelabuhan (menghubungkanwilayah sumberdaya alam dankawasan produksi denganpelabuhan) Lhoksumawe

Mekanisme PercepatanPembebasan danPengadaan lahan

2 PP No. 26/2008 tentangRencana Tata RuangWilayah Nasional(RTRWN) dan (Perpres62/2011) Kawasan

Pengembangan Jaringan danLayanan Kereta Api Regional dikawasan Meibdangro.Berdasarkan PP no. 62 tahun 2011,Pasal 33, adanya Stasiun Kota,

1. Pengkajian UlangKebijakan.

2. Studi kelayakan

Page 126: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-25

Strategis NasionalMebidangro

Belawan, Labuhan, Kampung Besar,Titi papan Mabar, Pulo Brayan,Medan Pasar, Kebon Pisang, SeiSikambing, Medan Sunggal, Bamdarkalipah, Batang Kuis, Aras Kabu,Lubuk Pakam, Galang, Delitua, Diski,Binjai

3.Mekanisme PercepatanPembebasan danPengadaan lahan.

3 NOMOR 29 TAHUN2012 tentang KawasanEkonomi Khusus SeiMangkei

Pengembangan Jaringan danLayanan Kereta Api MenujuPelabuhan (menghubungkan wilayahsumberdaya alam dan kawasanproduksi dengan pelabuhan) di KualaTanjung

Pembebasan danPengadaan lahan

4 Peraturan PresidenRepublik IndonesiaNomor 81 Tahun 2014Tentang Rencana TataRuang Kawasan DanauToba Dan Sekitarnya(KSPN Danau Toba)

Pengembangan Jaringan danLayanan Kereta Api PematangSiantar - Prapat

Pembebasan danPengadaan lahanStudi KelayakanAmdalDED

Page 127: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-26

Sumber: data diolah

Daerah lingkup kegiatan Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara merupakan kawasanstategis yang memiliki hubungan sosial budaya sejarah politik yang cukup erat. Dalam kajian studikebijakan nasional yang telah dilakukan terdapat kawasan-kawasan strategis yangmenghubungkan ke tiga provinsi ini. Data tersebut dirangkum dalam Peta Data Kawasan strategisdalam lingkup Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara

Tabel 1.6 Kawasan Strategis Nasional dalam Lingkup Kawasan Balai Perkeretapian SumateraBagian Utara (Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara dan Riau)

No. Kawasan Strategis di Provinsi Aceh,Sumut dan Riau

Sumber regulasi

1 Kawasan Strategis Nasional TWA SabangPeraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011tentang Rencana Induk PembangunanKepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025

2Kawasan Industri/ Kawasan EkonomiKhusus Arun Lhoksumawe

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 5 tahun 2017 tentang KawasanEkonomi Khusus Arun Lhokseumawe

Page 128: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-27

3 Kawasan Strategis Nasional MebidangroPP No. 26/2008 tentang Rencana Tata RuangWilayah Nasional (RTRWN) dan (Perpres62/2011)

4 Kawasan Industri Kuala Tanjung

5Kawasan Industri/ Kawasan EkonomiKhusus Sei Mangke

NOMOR 29 TAHUN 2012 tentang KawasanEkonomi Khusus Sei Mangkei

6Kawasan Strategis Pariwisata Nasional(KSPN) Danau Toba

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor81 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata RuangKawasan Danau Toba Dan Sekitarnya

Sumber: data diolah

6. ANALISIS 6: Analisa Target Penumpang Dan Barang / TahunAnggaran6.1. Analisa Target Penumpang

Berdasarkan RIPNAS, terdapat target penumpang barang yang harus di capai di tahun 2030, yaitu

target 11%-13 %. Keputusan Mentri Perhubungan RI Nomor KP.2128 RIPNAS tahun 2018 Halaman 22

melampirkan matriks target penumpang di lingkup kajian BTP Sumbagut yaitu Provinsi NAD, Sumut dan

Riau.

Tabel 1.1 Matriks Asal Tujuan Penumpang Pulau Sumatera Tahun 2030

Sumber: Keputusan Mentri Perhubungan RI Nomor KP.2128 RIPNAS tahun 2018 Halaman 22

Page 129: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-28

Dari target tersebut, maka pencapaian target penumpang di dalam lingkup kajian Renstra BTP Sumatera

Bagian Utara dapat dihitung dengan cara:

Tahun 2030Provinsi Penumpang (org)

Nanggroe Aceh Darussalam 614.000Sumatera Utara 1.360.000Riau 9.344.000

Total 11.318.000

P2030 11.318.000P2018 4.238.640

Pt = P0 (I+i%)n

P2030=P2018x(I+i%)(2030-2018)12030 (2030−2018)-1= ( )2018I = 9%

Pt = P0 (I+i%)n

Dari perhitungan tersebut, maka pencapaian target penumpang di BTP Sumbagut dalam rentang waktu

2020-2024 diperkirakan sebagai berikut:

Tabel Perkiraan Capaian target penumpang di BTP Sumbagut 2020-2024

Tahun Jumlah satuan

P0 2018 4.238.640 OrgPt 2019 4.600.148 OrgPt 2020 4.992.488 OrgPt 2021 5.418.291 OrgPt 2022 5.880.410 OrgPt 2023 6.381.942 OrgPt 2024 6.926.249 Org

Target penumpang meningkat 9%/ tahunSumber Keputusan Mentri Perhubungan RI Nomor KP.2128 RIPNAS tahun 2018 Hal.22

Page 130: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-29

6.2. Analisa Target Angkutan Barang

Berdasarkan RIPNAS, terdapat target angkutan barang yang harus di capai yaitu 15%-17% pada Tahun

2030. Keputusan Mentri Perhubungan RI Nomor KP.2128 RIPNAS tahun 2018 Halaman 23 melampirkan

matriks target penumpang di lingkup kajian BTP Sumbagut yaitu Provinsi NAD, Sumut dan Riau.

Tabel 1.1 Matriks Asal Tujuan Barang Pulau Sumatera Tahun 2030

Sumber Keputusan Mentri Perhubungan RI Nomor KP.2128 RIPNAS tahun 2018 Hal.22

Tahun 2030Provinsi Barang (ton)

Nanggroe Aceh Darussalam 63.914.000Sumatera Utara 55.120.000Riau 75.116.000

Total 194.150.000

P2030 194.150.000P2018 835.652

Pt = P0 (I+i%)n 2030 1(2030−2018)-1= ( )2018P2030=P2018x(I+i%)(2030-2018)

I = 57%

Pt = P0 (I+i%)n

Page 131: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-30

Dari perhitungan tersebut, maka pencapaian target angkutan barang di BTP Sumbagut dalam rentang

waktu 2020-2024 diperkirakan sebagai berikut:

Tabel Perkiraan Capaian target penumpang di BTP Sumbagut 2020-2024

Tahun Jumlah satuan

P0 2018 835.652 TonPt 2019 1.315.835 TonPt 2020 2.071.941 TonPt 2021 3.262.522 TonPt 2022 5.137.235 TonPt 2023 8.089.197 TonPt 2024 12.737.419 Ton

Target Barang meningkat 57%/ tahun

7. ANALISIS 7: Analisa Kebutuhan SaranaDari hasil surey yang dilakukan, terdapat jumlah sarana milik BTP Sumagut sebagai berikut:

Jenis Sarana Jumlah satuanGerbong terbuka 10 unitLori 1 unitGerbong datar 10 unitKereta Ukur 0 unitMTT 0 unit

Dari hasil surey yang dilakukan, terdapat 1 Stasiun Perintis di dalam lingkup kajian Renstra

BTP Sumbagut. Yaitu Kereta Api Perintis Cut Meutia di Lhoksumawe. Target Realistis Aktifasi Jalur

Kereta api perintis akan bertambah sampai tahun 2024 menjadi:

1. Aktifasi jalur Cut Meutia

2. Aktifasi Jalur Binjai- Besitang

3. Aktifasi Jalur Bandar Tinggi Kuala Tanjung

4. Aktifasi Jalur Medan-Belawan

Page 132: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-31

2030

Dari Aktifasi ini diperkirakan membutuhkan sarana:

Eksisting Rencana PenambahanLokomotifeksisting Gerbong Kereta

LokomotifBaru Gerbong Kereta

1. Aktifasi jalur Cut Meutia 1 4 4 1 4 42. Aktifasi Jalur Binjai- Besitang 0 0 0 2 8 83. Aktifasi Jalur Bandar TinggiKuala Tanjung 0 0 0 2 8 84. Aktifasi Jalur Medan-Belawan 0 0 0 2 8 8

Total Penambahan pada tahun 2024 adalah:

Lokomotif = 7 Unit

Kereta Barang = 28 Gerbong

Kereta Penumpang = 28 Kereta

Dari data eksisting dan target pembangunan jalur kereta api di Sumatera Bagian Utara, makadalam rangka meningkatkan konektifitas maka jumlah sarana yang dibutuhkan dalam tahun2020-2024 adalah:

Jenis Sarana jumlah satuan KeteranganLori 1 unit pengadaan baruGerbong datar 10 unit EksistingGerbong terbuka 10 unit Eksisting

Kereta Ukur 2 unitMasing-masing 1 unit untuk jalur pembangunan keRiau, dan Ke Aceh

MTT 1 unit pengadaan baruLokomotif 8 unit 4 jalur perintis masing-masing memiliki 2 lokomotifKereta Penumpang 28 kereta 1 lokomotif minimal mengangkut 4 gerbongGerbong Barang 28 gerbong 2 lokomotif minimal mengangkut 4 gerbongDipo 1 lokasi persiapan pengadaan lahan untuk jalur KA di

Provinsi Aceh dan RiauBalai Yasa 1 Lokasi

Jika mengacu pada target Ripnas maka perhitungan jumlah Kereta adalah sebagai berikut:

P2030=P2018x(I+i%)(2030-2018)1= ( )2018 (2030−2018)-1I = 9%

Page 133: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-32

Pt = P0 (I+i%)n

P0 2019 91 keretaPt 2020 107 keretaPt 2021 116 keretaPt 2022 126 keretaPt 2023 137 keretaPt 2024 149 kereta

Jika mengacu pada target Ripnas maka perhitungan jumlah Gerbong adalah sebagai berikut:

2030 1(2030−2018)-1= ( )2018P2030=P2018x(I+i%)(2030-2018)

I = 57%

Pt = P0 (I+i%)n

P0 2019 336 gerbong

Pt 2020 833 gerbong

Pt 2021 1.312 gerbong

Pt 2022 2.066 gerbong

Pt 2023 3.253 gerbong

Pt 2024 5.121 gerbong

8. ANALISIS 8: Analisa Kebutuhan SDMKebutuhan SDM belum memiliki standart acuan. Dalam analisa ini, perhitungan jumlah SDM

BTP Sumbagut di hitung berdasarkan panjang jalur kereta api yang dikelola selama 2020-2024

dengan baseline acuan pada tahun 2019. Tentunya perhitungan ini perlu disesuaikan lagi

dengang bobot kerja selama periode berjalan dan dapat di kaji ulang demi optimalisasi kinerja

dan target capaian tahun 2024 nantinya. Dalam matriks sederhana dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Page 134: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-33

Tahun 2019 Tahun 2024SDM 97 xPanjang Jalur BTP Sumbagut 530,603 1259,603

Dengan asumsi ketersediaan SDM pada tahun 2019 adalah sesuai dengan standart kebutuhan

maka dari analisa diatas maka diperkirakan kebutuhan SDM adalah:

97 x 1259,603530,603

Kebutuhan SDM tahun 2024 = 301 Orang

9. ANALISIS 9: KewilayahanGambar : Data Kawasan Strategis dalam Lingkup Kegiatan Penyusunan Renstra BTP Sumbagut

Page 135: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-34

Page 136: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-35

Page 137: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-36

10. ANALISA ANGGARAN

Page 138: RENCANA STRATEGIS BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

LAMPIRAN ANALISIS RENSTRA BTP SUMBAGUT TA. 2020 – 2024

BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA L-37

Rekomendasi

1. Kerjasama MOU dengan perusahan untuk menggunakanpengangkutan barang KA

2. Penyesuaian jumlah SDM Balai Perkeretaapian Sumbagut sesuaidengan rasio penggunaan anggaran pembangunan.

3. Penambahan jasa konsultasi untuk mendukung ketepatan dankeandalan proses pembangunan sar