Rencana Pengelolaan Lingkungan (Rkl) Dan Rpl

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Amdal proyek district 8 senopati

Citation preview

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL) PROYEK PEMBANGUNAN THE LANGHAM RESIDENCE

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL)DANRENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL)PROYEK PEMBANGUNAN THE LANGHAM RESIDENCE ( district 8 ) phase iiDisusun oleh :Juwadi(NIM 1112030014)Septa Rendra C(NIM 1112030014)3 Gedung 1 PagiTeknik Konstruksi GedungProfil ProyekPemrakarsa (Owner): PT. SUMBER CIPTA GRIYA UTAMALokasi: Jl. Jendral Sudirman Kav.52-53, Jakarta SelatanLuas Lahan: 49.632,2 m2Luas Bangunan: 705.510 m2Fungsi Bangunan: Apartement, Office, Hotel &Facility public

Lokasi ProyekBerlokasi di Jl. Jendral Sudirman Kav.52-53, kelurahan senayan, kecamatan Kemayoran Baru, Kota Administrasi Jakarta SelatanBatas area proyek:Sebelah Utara: Jl. Jend. Sudirman BlokSebelah Barat: Jl. Tulodong Atas 5Sebelah Selatan: Jl. SenopatiSebelah Timur: Jl. Tulodong Atas 1

PROJECT LOCATION(Phase II)Office 8Phase IDiagram PelingkupanProyek Pembangunan THE LANGHAM RESIDENCE(district 8)Kegiatan :-KonstruksiPermasalahan lingkungan :BiologiFisika & kimiaSosialBudayaKeamanLalu lintasIdentifikasi Dampak :Peningkatan Kuantitas Air Permukaan/ BanjirPenurunan Kualitas Udara Peningkatan KebisinganGangguan Lalu LintasPersepsi MasyarakatPenurunan Kuantitas Air TanahKesempatan Kerja dan Berusaha Gangguan KamtibnasPenurunan Kualitas Air PermukaanEvaluasi Dampak Penting :

Penurunan Kualitas Udara Peningkatan KebisinganGangguan Lalu LintasPenurunan Kuantitas Air TanahKesempatan Kerja dan Berusaha Peningkatan Kualitas Air Permukaan/ BanjirIsu Pokok :Peningkatan Kuantitas air permukaan/ banjirPenurunan Kualitas UdaraPeningkatan KebisinganGangguan Lalu LintasPenurunan Kuantitas Air tanah

Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)Peningkatan Kuantitas Air Permukaan/BanjirSumber DampakKegiatan konstruksi struktur bangunan. Mengakibatkan berkurangnya daerah resapan air.Tolok Ukur DampakTidak terjadi genangan air permukaan/banjir yang disebebkan konstruksi bangunanTujuan Rencana Pengelolaan LingkunganMencegah/menghindari terjadinya genangan air/banjir di sekitar lokasi proyek.Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)Peningkatan Kuantitas Air Permukaan/BanjirUpaya pengelolaan Lingkungan Memelihara dan membersihkan saluran drainase di sekeliling proyek secara kontinyu.Penanaman jenis-jenis tanaman peneduh/pelindung di ruang terbuka hijau untuk mempertahankan areal daerah resapan air hujan.Menggunakan bahan cone block pada perkerasan halaman supaya meresap air hujan.

Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)Peningkatan Kuantitas Air Permukaan/BanjirLokasi Pengelolaan LingkunganLokasi pengelolaan dampak terhadap peningkatan kuantitas air permukaan adalah didalam dan di sekitar lokasi proyek.Periode Pengelolaan LingkunganPengelolaan dampak terhadap peningkatan kuantitas air permukaan akan dilakukan sejak tahap konstruksi hingga tahap operasi berlangsung.

Institusi Pengelolaan LingkunganPelakasana pengelolaan lingkungan :Kontraktor Pelaksana dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Sumbercipta Griyautama).Pengawas pengelolaan lingkungan :KLH kota Administrasi Jakarta Selatan dan Suku Dinas PU Tata Air Jakarta Selatan.Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan :Kepada BPLHD Prov. DKI Jakarta, KLH Kota Administrasi Jakarta Selatan, Suku Dinas PU Tata Air Jakarta Selatan dan Walikota Jakarta Selatan.

Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)Penurunan Kualitas UdaraSumber DampakKegiatan pembersihan dan pematangan tanah, mobilisasi alat dan bahan material, Pekerjaan basement dan dewatering, pekerjaan pondasi, serta pekerjaan bangunan struktur bangunan.Tolok Ukur DampakKualitas udara ambient sesuai Surat Keputusan Gubernur KDKI Jakarta Nomor 551 tahun 2001.Tujuan Rencana Pengelolaan LingkunganMencegah terjadinya penurunan kualitas udara (debu) selama tahap konstruksi proyek berlangsung.

Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)Penurunan Kualitas UdaraUpaya pengelolaan Lingkungan...Mengumpulkan sisa-sisa puing bengunan di satu tempat di lokasi proyek sehingga tidak tercecer.Mempercepat pengangkutan tumpukan sisa-sisa puing bangunan, sampah yang dihasilkan dari pekerjaan konstruksi struktur setiap hari.Menjaga kebersihan kendaraan angkutan proyek agar tidak mengotori badan jalan di sekitarnya.Membersihkan badan jalan sekitar dari ceceran sampah proyek

Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)Penurunan Kualitas Udara...Upaya pengelolaan LingkunganMenyediakan tempat cuci kendaraan (car wash) di dalam lokasi proyek.Memasang jaring pengaman/ pelidung dengan safety net pada struktur bangunan untuk mengantisipasi penyebaran debu selama pekerjaan konstruksi berlangsung.Menyediakan petugas kebersihan proyek yang membersihkan dan memantau kebersihan di dalam dan di sekitar proyek setiap hari.

Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)Penurunan Kualitas UdaraLokasi Pengelolaan LingkunganLokasi pengelolaan dampak penurunan kualitas udara adalah didalam dan di sekitar lokasi proyek.Periode Pengelolaan LingkunganPengelolaan dampak penurunan kualitas udara akan dilakukan selama kegiatan tahap konstruksi berlangsung.

Institusi Pengelolaan LingkunganPelakasana pengelolaan lingkungan :Kontraktor Pelaksana dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Sumbercipta Griyautama).Pengawas pengelolaan lingkungan :KLH kota Administrasi Jakarta Selatan dan Suku Dinas P2B Jakarta Selatan.Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan :Kepada BPLHD Provinsi DKI Jakarta, KLH Kota Administrasi Jakarta Selatan, dan Walikota Jakarta Selatan.

Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)Peningkatan KebisinganSumber DampakKegiatan pembersihan dan pematangan tanah, mobilisasi alat dan bahan material, Pekerjaan basement dan dewatering, pekerjaan pondasi, serta pekerjaan bangunan struktur bangunan.Tolok Ukur DampakTingkat kebisingan di luar ruangan sesuai SK. Gubernur KDKI Jakarta Nomor 551 tahun 2001 tentang Penetapan Baku Mutu Kualitas udara Ambient dan Tingkat kebisingan Dalam Wilayah DKI Jakarta.Tujuan Rencana Pengelolaan LingkunganMengurangi intensitas bising selama pekerjaan konstruksi proyek berlangsung.Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)Peningkatan KebisinganUpaya pengelolaan LingkunganMenggunakan peralatan dan kendaraan angkutan proyek yang kondisi mesinnya baik untuk mengurangi intensitas bising.Mengatur jam kerja konstruksi utamanya dari pukul 08.00 s/d. Pukul 17.00 WIB, kecuali untuk pekerjaan tertentu yang membutuhkan waktu lembur.

Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)Peningkatan KebisinganLokasi Pengelolaan LingkunganLokasi pengelolaan dampak peningkatan kebisingan adalah didalam dan di sekitar lokasi proyek.Periode Pengelolaan LingkunganPengelolaan dampak peningkatan kebisingan akan dilakukan selama kegiatan tahap konstruksi berlangsung.

Institusi Pengelolaan LingkunganPelakasana pengelolaan lingkungan :Kontraktor Pelaksana dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Sumbercipta Griyautama).Pengawas pengelolaan lingkungan :KLH kota Administrasi Jakarta Selatan dan Suku Dinas P2B Jakarta Selatan.Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan :Kepada BPLHD Provinsi DKI Jakarta, KLH Kota Administrasi Jakarta Selatan, dan Walikota Jakarta Selatan.

Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)Gangguan Lalu LintasSumber DampakKegiatan mobilisasi alat dan bahan konstruksi serta pekerjaan bangunan struktur bangunan.Tolok Ukur DampakTidak terjadi kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi proyek terutama pada saat jam-jam sibuk.Tujuan Rencana Pengelolaan LingkunganMengendalikan agar tidak terjadi gangguan kelancaran lalu lintas di sekitar lokasi proyek selama tahap konstruksi proyek berlangsung.

Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)Gangguan Lalu LintasUpaya pengelolaan LingkunganUntuk menghindari kemacetan lalu lintas, maka pengangkutan alat-alat berat dan bahan material dilakukan pada malam hari mulai pukul 22.00-05.00 WIB.Menempatkan petugas pengatur lalu lintas di pintu keluar masuk akses lokasi proyek, untuk mengatur kelancaran lalu lintas,Menyediakan areal bongkar muat material di dalam lokasi proyek sehingga tidak ada kendaraan proyek yang parkir di badan jalan.Memasang rambu lalu lintas (tanda peringatan) disekitar lokasi proyek.

Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)Gangguan Lalu LintasLokasi Pengelolaan LingkunganLokasi pengelolaan dampak terhadap gangguan lalu lintas adalah di pintu masuk dan keluar akses lokasi proyek (Jl. Senopati Raya).Periode Pengelolaan LingkunganPengelolaan dampak terhadap gangguan lalu lintas akan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung.

Institusi Pengelolaan LingkunganPelakasana pengelolaan lingkungan :Kontraktor Pelaksana dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Sumbercipta Griyautama).Pengawas pengelolaan lingkungan :KLH kota Administrasi Jakarta Selatan dan Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan.Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan :Kepada BPLHD Provinsi DKI Jakarta, KLH Kota Administrasi Jakarta Selatan, dan Dinas Perhubungan Jakarta Selatan.

Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)Penurunan Kuantitas Air TanahSumber DampakKegiatan basement dan dewatering pada lokasi proyek.Tolok Ukur DampakTidak terjadi penurunan muka air tanah di dalam lokasi proyek.Tujuan Rencana Pengelolaan LingkunganMencegah/mengurangi penurunan kuantitas air tanah di dalam lokasi proyek.Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)Penurunan Kuantitas Air TanahUpaya pengelolaan LingkunganAir hasil dewatering dimanfaatkan untuk kegiatan selama konstruksi berlangsung, antara lain : pembersihan/penyiraman badan jalan sekitar terhadap ceceran tanah galian dan kebutuhan air bersih mushola, serta pencucian roda kendaraan angkutan proyek, untuk dibagikan ke penduduk sekitar dan disalurkan ke kali Bangkeng.Melakukan pembuatan sumur resapan yang berfungsi sebagai areal resapan air hujan sesuai Per. Gubernur KDKI Jakarta No.68 tahun 2005 tentang Pembuatan Sumur Resapan.Mengurus ijin penggunaan air tanah dangkal (sumur pantek) ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta.

Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)Penurunan Kuantitas Air TanahLokasi Pengelolaan LingkunganLokasi pengelolaan dampak terhadap penurunan kuantitas air tanah adalah didalam lokasi proyek.Periode Pengelolaan LingkunganPengelolaan dampak terhadap penurunan kuantitas air tanah akan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung.

Institusi Pengelolaan LingkunganPelakasana pengelolaan lingkungan :Kontraktor Pelaksana dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Sumbercipta Griyautama).Pengawas pengelolaan lingkungan :KLH kota Administrasi Jakarta Selatan.Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan :Kepada BPLHD Provinsi DKI Jakarta, KLH Kota Administrasi Jakarta Selatan, dan Walikota Jakarta Selatan.

Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)Peningkatan Kuantitas Air Permukaan/BanjirDampak Penting Yang DipantauKomponen lingkup yang di pantau : Peningkatan kualitas air permukaan/banjir disekitar lokasi proyek.Indikator : Tidak terjadi genangan air/banjir di sekitar proyek akibat konstruksi proyek.Sumber DampakKegiatan konstruksi struktur bangunan. Kegiatan ini akan mengakibatkan berkurangnya daerah resapan air.Perameter Yang DipantauKuantitas air permukaan/saluran drainase disekitar lokasi proyek.Tujuan Rencana Pemantauan LingkunganUntuk mengetahui keberhasilan pengelolaan kuantitas air permukaan/banjir di sekitar lokasi proyek.

Peningkatan Kuantitas Air Permukaan/BanjirMetode Pemantauan LingkunganMetode pengumpulan dan analisis data: Pengamatan lapangan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.Lokasi pemantauan: Saluran drainase di sekitar lokasi proyek.Jangka Waktu/frekuensi: Enam bulan sekali sejak tahap konstruksi hingga tahap operasi berlangsung.

Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)Peningkatan Kuantitas Air Permukaan/BanjirInstitusi Pemantauan LingkunganPelakasana pengelolaan lingkungan :Kontraktor Pelaksana dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Sumbercipta Griyautama).Pengawas pengelolaan lingkungan :KLH kota Administrasi Jakarta Selatan dan Suku Dinas PU Tata Air Jakarta Selatan.Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan :Kepada BPLHD Provinsi DKI Jakarta, KLH Kota Administrasi Jakarta Selatan, Suku Dinas PU Tata Air Jakarta Selatan dan Walikota Jakarta Selatan, tiga bulan sekali selama tahap konstruksi hingga tahap operasi berlangsung.

Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)Penurunan Kualitas UdaraDampak Penting Yang DipantauKomponen lingkup yang di pantau : Penurunan kualitas udara di dalam dan disekitar lokasi proyek.Indikator : Kualitas udara ambient sesuai SK. Gubernur KDKI Jakarta Nomor 551 tahun 2001.Sumber DampakKegiatan pembersihan dan pematangan tanah, mobilisasi alat dan bahan material pekerjaan basement dan dewatering, serta pekerjaan struktur bangunan.Perameter Yang DipantauKualitas udara ambient (Kadar debu) sesuai SK. Gubernur KDKI Jakarta Nomor 551 Tahun 2001.Tujuan Rencana Pemantauan LingkunganUntuk mengetahui kondisi parameter kualitas udara ambient (kadar debu) pada tahap konstruksi proyek.Penurunan Kualitas UdaraMetode Pemantauan LingkunganMetode pengumpulan dan analisis data: Pengambilan sample udara dengan gas sampler dan kertas saring untuk dianalisis di laboratorium sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).Lokasi pemantauan: Didalam dan di sekitar lokasi proyek.Jangka Waktu/frekuensi: Tiga bulan sekali selama tahap konstruksi berlangsung.

Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)

Alat untuk mengambil gas samplerPenurunan Kualitas UdaraInstitusi Pemantauan LingkunganPelakasana pengelolaan lingkungan :Kontraktor Pelaksana dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Sumbercipta Griyautama).Pengawas pengelolaan lingkungan :KLH kota Administrasi Jakarta Selatan dan Suku Dinas P2B Jakarta Selatan.Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan :Kepada BPLHD Provinsi DKI Jakarta, KLH Kota Administrasi Jakarta Selatan, dan Walikota Jakarta Selatan, tiga bulan sekali selama tahap konstruksi berlangsung.

Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)Peningkatan KebisinganDampak Penting Yang DipantauKomponen lingkup yang di pantau : Peningkatan kebisingan di dalam dan disekitar lokasi proyek.Indikator : Tingkat kebisingan sesuai SK. Gubernur KDKI Jakarta Nomor 551 tahun 2001.Sumber DampakKegiatan pembersihan dan pematangan tanah, mobilisasi alat dan bahan material pekerjaan basement dan dewatering, serta pekerjaan struktur bangunan.Perameter Yang DipantauTingkat kebisingan sesuai SK. Gubernur KDKI Jakarta Nomor 551 Tahun 2001.Tujuan Rencana Pemantauan LingkunganUntuk mengetahui intensitas kebisingan pada tahap konstruksi proyek.Peningkatan KebisinganMetode Pemantauan LingkunganMetode pengumpulan dan analisis data: Pengukuran langsung dilapangan dengan alat Sound Level Meter. Data yang diperoleh dibandingkan dengan baku mutu kebisingan sesuai SK. Gubernur KDKI Jakarta Nomor 551 Tahun 2001.Lokasi pemantauan: Didalam dan di sekitar lokasi proyek.Jangka Waktu/frekuensi: Tiga bulan sekali selama konstruksi berlangsung.

Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)

Peningkatan KebisinganInstitusi Pemantauan LingkunganPelakasana pengelolaan lingkungan :Kontraktor Pelaksana dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Sumbercipta Griyautama).Pengawas pengelolaan lingkungan :KLH kota Administrasi Jakarta Selatan dan Suku Dinas P2B Jakarta Selatan.Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan :Kepada BPLHD Provinsi DKI Jakarta, KLH Kota Administrasi Jakarta Selatan, dan Walikota Jakarta Selatan, tiga bulan sekali selama konstruksi berlangsung.

Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)Gangguan Lalu LintasDampak Penting Yang DipantauKomponen lingkungan yang di pantau : Gangguan kelancaran lalu lintas di sekitar lokasi proyek.Indikator : Tidak terjadi kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi proyek.Sumber DampakKegiatan mobilisasi alat dan bahan konstruksi serta pekerjaan struktur bangunan.Perameter Yang DipantauKelancaran lalu lintas di sekitar lokasi proyek.Tujuan Rencana Pemantauan LingkunganUntuk mengetahui apakah upaya pengelolaan lalu lintas di dalam dan disekitar lokasi proyek berjalann dengan baik.Gangguan Lalu LintasMetode Pemantauan LingkunganMetode pengumpulan dan analisis data: Pengamatan/pencatatan lapangan. Data yang ada dianalisis secara deskriptif.Lokasi pemantauan: Di pintu masuk dan keluar lokasi proyek dan pada Jl. Senopati Raya.Jangka Waktu/frekuensi: Setiap hari selama tahap konstruksi berlangsung.

Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)

Gangguan Lalu LintasInstitusi Pemantauan LingkunganPelakasana pengelolaan lingkungan :Kontraktor Pelaksana dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Sumbercipta Griyautama).Pengawas pengelolaan lingkungan :KLH kota Administrasi Jakarta Selatan dan Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan.Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan :Kepada BPLHD Provinsi DKI Jakarta, KLH Kota Administrasi Jakarta Selatan, dan Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan, tiga bulan sekali selama tahap konstruksi berlangsung.

Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)Penurunan Kuantitas Air TanahDampak Penting Yang DipantauKomponen lingkungan yang di pantau : Penurunan kuantitas air tanah di dalam lokasi proyek.Indikator : Volume penggunaan air tanah.Sumber DampakKegiatan Basement dan dewatering pada konstruksi bangunan.Perameter Yang DipantauVolume air tanah yang digunakan pada tahap konstruksi.Tujuan Rencana Pemantauan LingkunganUntuk mengetahui penggunaan air tanah di dalam lokasi proyek.Penurunan Kuantitas Air TanahMetode Pemantauan LingkunganMetode pengumpulan dan analisis data: Pengukuran langsung di lapangan melalui flow meter. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.Lokasi pemantauan: Di dalam lokasi proyek.Jangka Waktu/frekuensi: Sebulan sekali selama tahap konstruksi berlangsung.

Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)

Penurunan Kuantitas Air TanahInstitusi Pemantauan LingkunganPelakasana pengelolaan lingkungan :Kontraktor Pelaksana dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Sumbercipta Griyautama).Pengawas pengelolaan lingkungan :KLH kota Administrasi Jakarta Selatan.Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan :Kepada BPLHD Provinsi DKI Jakarta, KLH Kota Administrasi Jakarta Selatan, dan Walikota Jakarta Selatan, tiga bulan sekali selama tahap konstruksi berlangsung.

Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL)DANRENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL)PROYEK PEMBANGUNAN THE LANGHAM RESIDENCE ( district 8 ) phase iiDisusun oleh :Juwadi(NIM 1112030014)Septa Rendra C(NIM 1112030014)3 Gedung 1 PagiTeknik Konstruksi Gedung