37
RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II BANDUNG TAHUN 2015-2019 REVISI TAHUN 2017 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TAHUN 2017

RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

  • Upload
    dolien

  • View
    239

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK)

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II BANDUNG

TAHUN 2015-2019

REVISI TAHUN 2017

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

TAHUN 2017

Page 2: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

DIREKTORAT JENDERAL

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II BANDUNG

Jalan Pajajaran No.156 Kompleks Area Parkir Bandara Husein Sastranegara Bandung Telepon/Faksimili (022) 6043378 E-mail : [email protected]

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

KELAS II BANDUNG

NOMOR : HK. 02.03/VII.10/2654/2015

TENTANG

RENCANA AKSI KEGIATAN

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II BANDUNG

TAHUN 2015-2019

Menimbang : bahwa sebagai penjabaran dari Rencana Strategis Kementerian Kesehatan

tahun 2015 – 2019 dan Rencana Aksi Program PP dan PL

tahun 2015 – 2019, perlu disusun Rencana Aksi Kegiatan

tahun 2015 - 2019 yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2003. Nomor 47, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia

Nomor 4287);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587

pengganti Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4437);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438)

Page 3: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

4. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

5. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian

Kesehatan (LembaranNegara Nomor 59 Tahun 2015);

6. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

7. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja

Pemerintah Tahun 2016;

8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/SK/V/2009 tentang

Sistem Kesehatan Nasional;

9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 375/Menkes/SK/V/2009 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan

Tahun 2005- 2025;

10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015

tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019;

11. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

12. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2348/Menkes/Per/XI/2011

tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan

Nomor 356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kantor Kesehatan Pelabuhan;

13. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2349/Menkes/Per/XI/2011

tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang

Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit ;

14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2010

Tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan Anggaran Kementerian

Negara/Lembaga

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II

BANDUNG TENTANG RENCANA AKSI KEGIATAN KANTOR KESEHATAN

PELABUHAN KELAS II BANDUNG TAHUN 2015-2019

Page 4: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

KESATU : Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung

tahun 2015-2019 merupakan Dokumen perencanaan Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Bandung selama lima tahun yang berisikan upaya

yang akan dilakukan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung

untuk mencapai indikator kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurun

waktu 5 tahun (2015-2019).

KEDUA : Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung

tahun 2015-2019 digunakan sebagai salah satu pedoman bagi Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung dalam penyusunan perencanaan

tahunan (RKAKL).

KETIGA : Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung

tahun 2015-2019 digunakan sebagai salah satu pedoman penilaian

laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja di Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Bandung.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila

dikemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan

seperlunya.

Keputusan ini disampaikan kepada Yth:

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan

2. Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan

3. Direktur Jenderal PP dan PL Kementerian Kesehatan

Ditetapkan di : Bandung

Pada Tanggal : 22 Desember 2015

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Bandung

dr Ananto Prasetya Hadi

NIP 197109242001121001

Page 5: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan

karunia-Nya, maka dokumen Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Bandung Tahun 2015-2019 dapat tersusun.

Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung tahun 2015-2019 ini

disusun sebagai penjabaran dari Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019 dan

Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian

Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang pengendalian penyakit dan

penyehatan lingkungan; 2) Visi, misi, nilai-nilai, tujuan dan sasaran strategis; 3) Arah

kebijakan dan strategi; 4) Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan; dan 5) Pemantauan,

Penilaian dan Pelaporan.

Dokumen ini merupakan uraian operasional dari kebijakan-kebijakan yang telah

ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI melalui Rencana Strategis Kementerian

Kesehatan tahun 2015-2019 yang disusun agar dapat diimplementasikan oleh para

pengelola program di semua tingkatan.

Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan

Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung, namun kami

menyadari masih terdapat kekurangsempurnaan dalam penyusunannya, untuk itu saran

dan masukan dari berbagai pihak sangat diperlukan.

Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung Tahun 2015-2019

ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi peningkatan kinerja pengendalian penyakit

dan penyehatan lingkungan di Indonesia.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Bandung

dr Ananto Prasetya Hadi

NIP 197109242001121001

Page 6: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

DAFTAR ISI SK KEPALA KKP KELAS II BANDUNG ................................................................................................ KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................................................................. iii BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ........................................................................................................................... 1 B. KONDISI UMUM, POTENSI DAN PERMASALAHAN .............................................................. 2 C. LINGKUNGAN STRATEGIS .............................................................................................................. 6 D. DASAR HUKUM ................................................................................................................................... 7 E. ORGANISASI ......................................................................................................................................... 9

BAB II. TUJUAN DAN SASARAN KERJA ............................................................................................. 15 A. TUJUAN ................................................................................................................................................. 15 B. SASARAN STRATEGI ........................................................................................................................ 16

BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI .................................................................................... 22 A. ARAH KEBIJAKAN ............................................................................................................................. 22 B. STRATEGI ............................................................................................................................................. 24

BAB IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ...................................................... 27 A. TARGET KINERJA ............................................................................................................................... 22 B. KERANGKA PENDANAAN I ............................................................................................................ 24

BAB V. PEMANTAUAN, PENILAIAN, DAN PELAPORAN .............................................................. 95 BAB VI. PENUTUP ...................................................................................................................................... 95

LAMPIRAN

Page 7: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) Tahun

2005-2025 sebagai rencana pembangunan kesehatan nasional di bidang kesehatan

untuk jangka waktu 20 tahun ke depan sampai dengan tahun 2025, ditetapkan

dengan maksud memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi pemerintah dan

masyarakat termasuk swasta dalam mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan

sesuai dengan dasar, visi, misi dan arah pembangunan kesehatan yang telah

disepakati. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-

2019 telah ditetapkan dengan Peraturan Presiden N0. 2 Tahun 2015. Pembangunan

Kesehatan Nasional adalah upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat

Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan berlandaskan kemampuan nasional

dengan memanfaatkan sumber daya yang ada serta dengan memperhatikan

tantangan global maupun spesifik lokal. Sesuai dengan amanat dalam Undang-

undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

maka salah satu pelaku pembangunan kesehatan, Kementerian Kesehatan telah

menyusun Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019.

Renstra Kementerian Kesehatan didasarkan pada perubahan struktur organisasi

Kementerian Kesehatan yang memberikan penekanan kepada pencapaian sasaran

Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan di

kabupaten/kota dan Millenium Development Goals (MDG’s) dan permasalahan

kesehatan regional dan global.

Renstra Kementerian Kesehatan yang telah ditetapkan melalui Keputusan

Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Renstra Kementerian

Kesehatan Tahun 2015-2019, merupakan dokumen perencanaan yang bersifat

indikatif yang memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan

dilaksanakan langsung oleh Kementerian Kesehatan maupun dengan mendorong

peran aktif masyarakat untuk kurun waktu 2015-2019, maka dalam pelaksanaannya

perlu dijabarkan lebih lanjut ke dalam suatu Rencana Aksi Program (RAP) pada Unit

Page 8: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

Utama dan Rencana Aksi kegiatan (RAK) pada setiap unit satuan kerja baik satuan

kerja ditingkat pusat maupun daerah yaitu Unit Pelaksana Teknis sesuai dengan tugas

dan fungsi dengan tetap memperhatikan Visi, misi, tujuan, nilai-nilai dan sasaran

strategis Kementerian Kesehatan.

Dalam rangka memudahkan penjabaran di dalam dokumen Rencana Aksi

Kegiatan (RAK) ini maka uraian rencana kegiatan disusun berdasarkan tugas pokok

dan fungsi pada masing-masing seksi dan sub bagian yang ada pada Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung. Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Tahun 2015 –

2019 menjadi acuan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi cegah tangkal

penyakit PHEIC yang mungkin masuk dari Negara atau daerah lain tanpa

menghambat perjalanan dan perdagangan melalui pelabuhan laut/udara maupun

lintas batas Negara.

B. Kondisi Umum, Potensi dan Permasalahan

1. Kondisi Umum

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung yang terdiri dari 1 (satu)

wilayah kerja pelabuhan udara/bandara (Kantor Induk) dan 7 (tujuh) wilayah

kerja pelabuhan laut dalam rangka melaksanakan tugas pokok yaitu

pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit poternsial wabah,

surveilans epidemiologi, kekarantinaan dan pengendalian dampak kesehatan

lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan

terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme,

unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah bandara, pelabuhan

dan lintas batas.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Bandung tentunya didukung dengan sumber daya yang

memadai. Pada awal tahun 2015 jumlah sumber daya manusia di KKP Kelas II

Bandung sebanyak 59 PNS, 9 CPNS dan 32 Honorer. Penambahan dan

perubahan jumlah pegawai dari tahun 2014 ke tahun 2015 sebanyak 13

pegawai dikarenakan berdasarkan kebutuhan Analisis Beban Kerja.

Dari sisi anggaran, komposisi pagu anggaran KKP Kelas II Bandung

selama periode 2010-2014 selalu mengalami kenaikan secara signifikan

Page 9: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

khususnya pada komponen akun belanja modal. Adapun pada awal periode

RAK tahun 2015-2019, khususnya pada akhir tahun 2015, komponen akun

belanja modal mengalami kenaikan tertinggi yaitu adanya penambahan

anggaran untuk belanja modal (pembelian tanah) untuk Kantor Induk di

Bandung sebesar Rp 27 Milyar.

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Bandung selama 5 (lima) tahun terakhir (2010-2014) hampir selalu mencapai

target indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Aksi

Kegiatan tahun 2010-2014. Selama periode tersebut telah dilakukan surveilans

epidemiologi melalui pengawasan faktor risiko pada kedatangan alat angkut

(pesawat/kapal laut) baik dari luar maupun dalam negeri dan selama periode

tersebut tidak ditemukan suspek dan atau kasus PHEIC (Public Health

Emergency of International Concern).

2. Potensi dan Permasalahan

a. PHEIC

PHEIC (Public Health Emergency of International Concern) adalah

kedaruratan kesehatan (KLB) yang meresahkan dunia.

PHEIC adalah KLB yang :

Dapat menjadi ancaman kesehatan bagi negara lain;

Kemungkinan membutuhkan koordinasi internasional dalam

penanggulangannya.

Core capacities KKP terhadap PHEIC:

1) Rencana emergency response

2) Melakukan assesment dan memberikan pelayanan bagi yang sakit dalam

ruang khusus

3) Menyediakan fasilitas karantina bila diperlukan

4) Melaksanakan deratting, desinfeksi, dekontaminasi pada bagasi, kargo,

kontainer dengan benar

5) Melaksanakan tindakan yang telah ditetapkan bagi penumpang yang

akan masuk dan keluar

Page 10: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

6) Menyediakan akses terhadap peralatan yang diperlukan, menyiapkan

petugas dengan perlindungan diri guna merujuk penumpang dengan

infeksi.

Permasalahan yang dihadapi oleh KKP Kelas II Bandung sehubungan

dengan PHEIC adalah:

1) Belum semua tenaga yang dimiliki memahami SOP yang ada dan

memiliki keterampilan dalam menghadapi dan menangani kasus PHEIC

2) Tidak adanya forum komunikasi berkala baik antar KKP maupun di

lingkup Kementerian dan lintas sektor untuk membahas PHEIC

3) Belum lengkapnya peralatan medis yang dimiliki untuk menghadapi

kejadian PHEIC

4) Belum adanya ruang pemeriksaan khusus termasuk ruang isolasi baik di

bandara maupun pelabuhan untuk penderita kasus PHEIC.

b. Sumber Daya

1) SDM

Sumber Daya Manusia merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari suatu organisasi dalam mencapai tujuannya, oleh karena itu

dukungan SDM merupakan faktor kekuatan bagi KKP. SDM yang

diperlukan tidak hanya yang memiliki kemampuan managerial yang baik,

namun penting juga didukung oleh sumber daya teknis yang handal di

dalam penyusunan program maupun dalam pelaksanaan tugas di

lapangan. Distribusi pegawai KKP Kelas II Bandung sampai dengan bulan

Oktober tahun 2017 sebanyak 67 orang ditambah dengan tenaga staf

PPNPN sebanyak 37 orang (baik sebagai sopir, satpam maupun tenaga

pramubakti (tenaga teknis)). Adapun rincian sumber daya manusia di

KKP Kelas II Bandung, sebagai berikut:

Menurut jabatan

- Jabatan struktural : 5 orang

- Staf/Jabatan Fungsional

Jabatan Fungsional Tertentu : 7 orang

Jabatan Fungsional Umum : 55 orang

Page 11: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

Menurut golongan

- Golongan II : 16 orang

- Golongan III : 49 orang

- Golongan IV : 2 orang

Menurut pendidikan

- SLTA : 2 orang

- D1 : 2 orang

- D3

D3 Kesehatan : 18 orang

D3 Man. Informatika : 2 orang

D3 Ekonomi : 2 orang

- D4 : 1 orang

- Sarjana (S1) : 26 orang

- Dokter : 10 orang

- S2 : 4 orang

2) Sarana dan Prasarana

Berikut ini merupakan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh

KKP Kelas II Bandung yang terdiri dari barang bergerak dan tidak

bergerak serta berbagai peralatan penunjang sampai dengan bulan

Oktober 2017:

(1) Barang Bergerak

Sarana prasarana berupa barang bergerak di Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Bandung per 31 Desember 2017 sebanyak 46 unit

yang terdiri dari 24 unit roda 4 dan 22 unit roda 2.

Page 12: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

Tabel 3. Jenis dan Jumlah Barang Bergerak di KKP Bandung Per 31 Oktober 2017

NO URAIAN

KUANTITAS PER

31 DESEMBER

2016

KET

1 Roda 4 (Empat)

a. Minibus 10 unit

b. Pick up 4 unit

c. Ambulance 9 unit

d. Mobil Rontgen 1 unit

2 Roda 2 (Dua)

a. Sepeda Motor 22 unit

(2) Barang Tidak Bergerak

Aset tidak bergerak di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung

per 31 Oktober 2017 berupa Bangunan Kantor, Rumah Dinas, Luas

Tanah, Alat Kesehatan Besar, dan Alat Perlengkapan Kantor.

KKP Kelas II Bandung memiliki sarana prasarana barang tidak

bergerak berupa tanah seluas 5.194 m2 dan bangunan seluas 3.397

m2. Kuantitas luas tanah dan bangunan berdasarkan lokasi dapat

dilihat pada tabel berikut.

Page 13: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

Tabel 2. Kuantitas Luas Tanah dan Bangunan berdasarkan lokasi

di KKP Bandung Per 31 Desember 2017

NO URAIAN

KUANTITAS PER

31 OKTOBER

2017

KET

1 Tanah

- Tanah bangunan rumah negara gol II (Cirebon) 200 m2

- Tanah untuk Wilker Indramayu 528 m2

- Tanah untuk Wilker Cirebon 1000 m2

- Tanah untuk Wilker Majalengka 1626 m2

- Tanah untuk Wilker Pelabuhan Ratu 1060 m2

- Tanah Untuk Kantor Induk (Cikapayang) 780 m2

2 Gedung dan Bangunan

a. Bangunan Gedung Kantor Permanen

1) Bangunan Gedung Kantor di Induk (Bandung) 231 m2

2) Bangunan Gedung Kantor di Wilker Cirebon 212 m2

b. Bangunan Gedung Garasi di Wilker Cirebon 80 m2

c. Rumah Negara di Cirebon Gol II Tipe A Permanen 130 m2

d. Bangunan Gedung Kantor Permanen Induk

(Cikapayang) 1.529 m2

e. Bangunan Gedung Kantor Permanen wilker

Cirebon 615 m2

f. Bangunan Gedung Kantor Permanen wilker

Indramayu 309 m2

g. Bangunan Gedung Kantor Permanen wilker

Pelabuhan Ratu 305 m2

(3) Peralatan Penunjang yang gambaran lengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 4

3) Anggaran

Pelaksanaan program dan kegiatan untuk mencapai indikator yang telah

ditetapkan harus didukung oleh ketersediaan sumber daya anggaran.

Berikut ini anggaran di KKP Kelas II Bandung dari tahun anggaran 2014

sampai dengan 2017:

Page 14: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

Tahun Pagu Anggaran Realisasi

Anggaran % Ket

2014 19,516,953,000 13,274,459,329 68.02

2015 45,551,261,000 40,543,512,824 89.01

2016 47,232,883,000 42,270,252,879 89.49

2017 28,438,469,000 17,833,480,770 62.71 realisasi s/d Okt 2017

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa anggaran KKP Kelas II Bandung

dari tahun ke tahun meningkat. Meningkatnya pagu anggaran pada tahun

2015 dikarenakan adanya anggaran belanja modal untuk pembelian

tanah kantor induk dan pembangunan tahap I wilker Cirebon KKP Kelas

II Bandung. Sedangkan pada tahun 2016 pagu anggaran sebesar

Rp1.681.622.000,- dimana pada tahun 2016 terdapat pagu belanja modal

yang cukup besar yaitu sebesar Rp30.049.917.000,- yang terdiri dari

pembangunan gedung di 4 (empat) lokasi yaitu kantor induk, kantor

wilker Cirebon, wilker Indramayu, dan wilker Palabuhan Ratu. Pada

tahun 2017 pagu anggaran tidak sebesar tahun sebelumnya dikarenakan

belanja modal hanya terdapat pembangunan gedung wilker Kertajati.

Permasalahan yang dihadapi sehubungan dengan sumber daya yang

dimiliki KKP Kelas II Bandung adalah :

1) Belum seluruh tenaga SDM terlatih dalam menghadapi kejadian-kejadian

penanganan dan penanggulangan PHEIC;

2) Jumlah tenaga yang ada belum sesuai dengan kebutuhan dalam

melaksanakan tupoksi;

3) Belum maksimalnya proses pencatatan dan pelaporan;

4) Belum optimalnya jejaring kerjasama dan kemitraan dalam rangka

menjalankan tupoksi;

5) Sarana dan prasarana yang tidak sesuai lagi dengan kebutuhan;

6) Legal aspek kurang mendukung tupoksi.

Page 15: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

C. Lingkungan Strategis

Keberhasilan pencapaian sasaran kinerja KKP semata-mata tidak ditentukan

oleh kemampuan dan hasil kerja yang dilaksanakan, namun juga dipengaruhi oleh

mitra kerja dengan segala kontribusinya yang bersinergi secara dinamis dalam

mempercepat pencapaian tujuan dan sasaran.

Dalam pelaksanaan pencegahan dan pengendalian penyakit di pintu gerbang

negara tidak seluruh program atau kegiatan menjadi tanggung jawab dan berada

di bawah kendali sektor kesehatan, namun juga dukungan dari berbagai sektor

terkait, termasuk kondisi sosial ekonomi dan budaya maupun partisipasi

masyarakat dan swasta. Pemberdayaan terhadap masyarakat sebagai basis dalam

pencegahan dan pengendalian penyakit di pintu gerbang negara juga sangat

penting, mengingat masyarakat bukan saja sebagai obyek tetapi juga sekaligus

sebagai subyek, sementara pemerintah dalam hal ini sektor kesehatan bertindak

sebagai fasilitator, regulator, dan dinamisator.

Pencegahan dan pengendalian penyakit di pintu gerbang negara sebagai

salah satu pilar pembangunan bidang kesehatan, perlu mencermati isu-isu

strategis, dinamika wilayah, pola dan penyebaran penyakit, serta kecenderungan

menurunnya kualitas kesehatan lingkungan sebagai dampak pembangunan dan

fenomena alam.

Beberapa isu strategis yang perlu dicermati dan dijabarkan lebih lanjut

dalam pengelolaan program pencegahan dan pengendalian penyakit adalah

sebagai berikut: Perubahan iklim, Frekuensi KLB, Bencana alam, Pencemaran

lingkungan, Dinamika kependudukan, Keterbatasan aksesibiltas, Keterbatasan

Iptek dan Legal Aspek.

D. Dasar Hukum

1. International Health Regulation (IHR) 2005

2. International Maritime Organization (IMO)

3. International Civil Aviation Organization (ICAO)

4. UU 1 Tahun 1962 tentang Karantina Laut

5. UU 2 Tahun 1962 tentang Karantina Udara

6. UU 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular

Page 16: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

7. UU 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran

8. UU 13 tahun 2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji

9. UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan

10. UU 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

11. PP 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular

12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 560/Menkes/Per/VIII/1989 tentang

Jenis Penyakit tertentu yang dapat Menimbulkan Wabah, Tata Cara

Penyampaian Laporannya dan Tata Cara Penanggulangan Seperlunya

13. Permenkes 356 Tahun 2008 tentang Organisasi & Tata Kerja Kantor

Kesehatan Pelabuhan

14. Permenkes 2348 Tahun 2011 sebagai pengganti atas Permenkes 356 Tahun

2008 tentang Organisasi & Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan

15. Kepmenkes 340 Tahun 1985 tentang Pembantuan Taktis Operasional Satuan

Organisasi Ditjen PPM & PLP Dalam Lingkungan Kerja Pelabuhan Laut Utama

Keppel ADPEL

16. Kepmenkes Nomor 1116/Menkes/SK/VIII/2003 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan;

17. Kepmenkes Nomor 1479/Menkes/SK/X/2003 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan

Penyakit Tidak Menular Terpadu;

18. Kepmenkes 264 Tahun 2004 tentang Kriteria Klasifikasi Kantor Kesehatan

Pelabuhan

19. Kepmenkes 949 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem

Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa

20. Kepmenkes Nomor 442/Menkes/SK/VI/2009 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Kesehatan Haji Indonesia;

21. Kepmenkes 1144 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kesehatan

22. Kep. Dirjen PPM & PLP 351 Tahun 1995 tentang Pencatatan dan Laporan

Kantor Kesehatan Pelabuhan

23. Kep. Dirjen PPM & PL No. 451 Tahun 1991 tentang Pedoman Penyelidikan

Epidemiologi dan Penanggulangan KLB

Page 17: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

E. Organisasi

1. Struktur Organisasi

Di dalam Peraturan Menteri Kesehatan Permenkes nomor 356 Tahun

2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan bahwa

KKP Kelas II terdiri dari Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Pengendalian Karantina

& Surveilans Epidemiologi, Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan, Seksi Upaya

Kesehatan dan Lintas Wilayah, Wilayah Kerja, Kelompok Fungsional dan

Instalasi.

STRUKTUR ORGANISASI

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II BANDUNG

PERMENKES RI NOMOR: 2348/MENKES/PER/XI/2011

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

KEPALA KANTOR

Dr. H. Ananto Prasetya Hadi

KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA

Agus Sutomo, SKM

KEPALA SEKSI PENGENDALIAN

KARANTINA & SURVEILANS

EPIDEMIOLOGI

Juhana, S.Sos

Suyoko, S.T., M.M.

KEPALA SEKSI PENGENDALIAN

RESIKO LINGKUNGAN

Boyke Tanaka, SKM

KEPALA SEKSI UPAYA KESEHATAN

& LINTAS WILAYAH

Yani Dwiyuli Setiani, SKM, MKM

WILAYAH KERJA

1. Pelabuhan Laut Cirebon

2. Pelabuhan Khusus Balongan

3. Pelabuhan Laut Indramayu

4. PelabuhanLaut (Palabuhan Ratu)

5. Pel. Laut Kejawanan, Pamanukan,

Brebes (tidak diaktifkan)

Page 18: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

2. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Permenkes RI nomor 356 Tahun 2008 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan maka KKP mempunyai tugas

melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial

wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak

kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta

pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali,

bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja

bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

Dalam melaksanakan tugas tersebut KKP Kelas II Bandung

menyelenggarakan fungsi:

1) Pelaksanaan kekarantinaan;

2) Pelaksanaan pelayanan kesehatan;

3) Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan

lintas batas darat negara;

4) Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit

baru, dan penyakit yang muncul kembali;

5) Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan

kimia;

6) Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai

penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan

internasional;

7) Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan

Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan

matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan

penduduk;

8) Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan

bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

9) Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika,

dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi

persyaratan dokumen kesehatan OMKABA impor;

Page 19: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

10) Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya;

11) Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara,

pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

12) Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan bandara,

pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

13) Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara,

pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

14) Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan

surveilans kesehatan pelabuhan

15) Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan

lintas batas darat negara;

16) Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP.

Page 20: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

BAB II

TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Untuk mewujudkan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia, maka Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung memiliki Visi yaitu:

“Tangguh dan Prima”.

Dalam rangka mewujudkan visi KKP Kelas II Bandung tersebut diwujudkan

dengan melaksanakan misi sebagai berikut :

1. Melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina dan

penyakit menular potensial wabah.

2. Meningkatkan Surveilans Epidemiologi di pelabuhan beserta alat angkut dan

muatannya.

3. Melakukan upaya pengendalian dampak risiko lingkungan.

4. Meningkatkan pengawasan keluar masuk obat, makanan-minuman, alat

kesehatan (OMKA).

5. Melakukan upaya pelayanan kesehatan di wilayah kerja pelabuhan dan bandara.

6. Mewujudkan lingkungan pelabuhan sesuai dengan standar yang terakreditasi

secara internasional.

7. Mendorong kemandirian masyarakat pelabuhan untuk hidup sehat.

8. Mewujudkan pelayanan dan penerbitan dokumen kesehatan yang berkaitan

dengan lalu lintas internasional di pelabuhan.

9. Mengoptimalkan jejaring kerja sistem kesehatan nasional dan internasional.

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Meningkatkan pengawasan yang optimal terhadap orang, barang alat angkut

dan lingkungan melalui upaya Karantina Dan Surveilans Epidemiologi,

Pengendalian Risiko Lingkungan dan Upaya Kesehatan Pelabuhan serta

mewujudkan organisasi KKP Kelas II Bandung yang optimal dalam

menjalankan tugas pokok dan fungsinya.

Page 21: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

2. Tujuan Khusus

1) Meningkatkan pencegahan keluar masuknya penyakit karantina &

penyakit menular potensial wabah.

2) Meningkatkan pengawasan produk OMKA yang keluar masuk

pelabuhan di wilayah kerja KKP Bandung dari dampak negatif yang

menimbulkan gangguan kesehatan.

3) Meningkatkan sistem kewaspadaan dini (KLB) penyakit menular

berpotensi wabah dan penyakit tidak menular.

4) Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Matra.

5) Meningkatkan perlindungan terhadap masyarakat pelabuhan dari

resiko penular penyakit akibat lingkungan tidak sehat.

6) Meningkatkan keterlibatan masyarakat pelabuhan yang lebih besar

untuk berperilaku sehat dalam rangka perwujudan pelabuhan/bandara

sehat.

7) Meningkatnya jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan

kesehatan di wilayah kerja KKP Kelas II Bandung pada tahun 2019

sebesar 20 %.

8) Meningkatnya respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan

bencana di wilayah kerja KKP Kelas II Bandung pada tahun 2019

sebesar 50 %.

9) Meningkatnya deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan

keluarnya penyakit di wilayah kerja KKP Kelas II Bandung pada tahun

2019 sebesar 80 %.

10) Meningkatnya pelayanan kesehatan pada situasi khusus di wilayah

kerja KKP Kelas II Bandung pada tahun 2019 sebesar 50 %.

11) Meningkatnya jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai

kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan

masyarakat yang berpotensi wabah di wilayah kerja KKP Kelas II

Bandung pada tahun 2019 sebesar 50 %.

12) Meningkatnya jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi

syarat-syarat sanitasi di wilayah kerja KKP Kelas II Bandung pada

tahun 2019 sebesar 50 %.

Page 22: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

13) Meningkatnya Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada

wilayah perimeter dan buffer area di wilayah kerja KKP Kelas II

Bandung pada tahun 2019 sebesar 50 %.

14) Meningkatnya Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit

menular langsung di wilayah kerja KKP Kelas II Bandung pada tahun

2019 sebesar 10 %.

15) Meningkatnya dukungan sarana dan prasarana pelaksanaan tugas

tekhnis sebesar di wilayah kerja KKP Kelas II Bandung pada tahun

2019 sebesar 75 %.

B. Sasaran Strategis

Sasaran strategis Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas II Bandung

tahun 2015-2019, yaitu :

1. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi, peningkatan surveilans, karantina kesehatan dan kesehatan

matra.

2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan

zoonotic.

3. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular

langsung.

4. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular

langsung; Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak

menular.

5. Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksaan tugas teknis lainnya

pada program pencegahan dan pengendalian penyakit.

Page 23: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

BAB III

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

A. Arah Kebijakan

Strategi Nasional Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dalam pembangunan

kesehatan 2015-2019 adalah meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan

lingkungan melalui:

1. Peningkatan surveilans epidemiologi faktor resiko dan penyakit;

2. Peningkatan upaya preventif dan promotif termasuk pencegahan kasus baru

penyakit dalam pengedalian penyakit menular terutama TB,HIV dan Malaria serta

penyakit tidak menular;

3. Pelayanan Kesehatan Jiwa;

4. Pencegahan dan penanggulangan kejadian luar biasa/wabah;

5. Peningkatan mutu kesehatan lingkungan;

6. Penatalaksanaan kasus dan pemutusan rantai penularan;

7. Peningkatan pengendalian dan promosi penurunan faktor resiko penyakit tidak

menular (khususnya darah tinggi, diabetes, obesitas), perilaku (khususnya

konsumsi buah dan sayur, aktivitas fisik, merokok, alkohol) dan lingkungan;

8. Peningkatan pemanfaaatan teknologi tepat guna untuk pencegahan dan

pengendalian penyakit;

9. Peningkatan kesehatan lingkungan dan akses terhadap air minum dan sanitasi yang

layak dan perilakuk hygiene; dan

10. Pemberdayaan dan peningkatan peran swasta dan masyarakat dalam pengendalian

penyakit dan penyehatan lingkungan.

Arah kebijakan dan strategi KKP Kelas II Bandung dalam program pencegahan dan

pengendalian penyakit di pintu gerbang negara didasarkan pada arah kebijakan dan

strategi Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan tupoksi sesuai dengan visi dan

misinya adalah :

1. Meningkatkan Kinerja Kekarantinaan dan Surveilans Epidemiologi

Menurut IHR tahun 2005 Kantor Kesehatan Pelabuhan merupakan Port Health

Authority yang artinya bahwa segala urusan mengenai kesehatan di pelabuhan dan

Page 24: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

bandara menjadi tanggung jawab Kantor Kesehatan Pelabuhan, yaitu dalam

menyelenggarakan pengawasan kekarantinaan dan surveilans epidemiologi.

Dengan meningkatnya perkembangan tekonologi alat angkut membuat jarak antar

negara seolah semakin dekat dan mobilisasi orang dan barang semakin cepat

melebihi masa inkubasi penyakit menular.kondisi tersebut berpengaruh terhadap

resiko penularan penyakit secara global.Untuk mengantisipasi masuk keluarnya

ancaman penyakit secara global tersebut sesuai dengan tugas pokok dan fungsi KKP

Bandung maka perlu adanya peningkatan kinerja kekarantinaan dan surveilans

epidemiologi.Salah satu upaya perlu dilakukan adalah meningkatkan Sistem

Kewaspadaan Dini (SKD).

2. Meningkatkan Pengendalian Resiko Lingkungan.

Guna mengantisipasi ancaman penyakit global serta permasalahan kesehatan

masyarakat yang merupakan masalah kedaruratan yang menjadi perhatian dunia,

kegiatan pengendalian resiko lingkungan merupakan salah satu upaya mencegah

penyebaran penyakit PHEIC melalui pemutusan mata rantai penularan penyakit.

Upaya pengendalian resiko lingkungan bertujuan untuk membuat wilayah

pelabuhan dan alat angkut tidak menjadi sumber penularan ataupun habitat yang

subur bagi perkembangbiakan kuman/vektor penyakit.

3. Meningkatkan Kinerja Upaya Kesehatan Lintas Wilayah.

Salah satu tugas pokok dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandung

adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan terbatas di wilayah Pelabuhan dan

Bandara. Kegiatan pelayanan tersebut juga dalam rangka cegah tangkal penyakit

menular dan potensial wabah. Sebagai salah satu aspek fungsi kantor kesehatan

pelabuhan maka perlu dituntut peningkatan kinerja melalui kegiatan antara lain:

Pelaksanaan kegiatan Matra, Pelayanan Vaksinasi Internasional, Pengawasan

Kesehatan Kerja, Pelayanan Kegawatdaruratan, Pelayanan Kesehatan Haji dan

Pelayanan Klinik terbatas.

Page 25: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

4. Meningkatkan Dukungan Administrasi dan Manajemen.

Untuk memperlancar tugas pokok dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Bandung perlu adanya dukungan administrasi dan manajemen. Dukungan

tersebut sangat diperlukan agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat berjalan

efektif, efisien, dan mempunyai daya ungkit. Dukungan administrasi dan manajemen

dapat berupa dukungan dana, SDM, sarana, dan prasarana serta pelatihan.

Disamping itu dukungan dapat dari instansi vertikal maupun horisontal.

B. Strategi

Berdasarkan arah kebijakan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung dalam

pengelolaan program pencegahan dan pengendalian penyakit di pintu gerbang negara,

dikembangkan strategi sebagai berikut:

1. Melaksanakan NSPK (Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria)

2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi

3. Melaksanakan intensifikasi, akselerasi, ekstensifikasi dan inovasi program

4. Mengembangkan (investasi) sumberdaya manusia

5. Memperkuat jejaring kerja

6. Memperkuat logistik, distribusi dan manajemen

7. Memperkuat surveilans epidemiologi dan aplikasi teknologi

8. Melaksanakan supervisi/bimbingan teknis, monitoring, dan evaluasi

9. Mengembangkan dan memperkuat sistem pembiayaan.

Page 26: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

BAB IV

TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

A. Target Kinerja

1. Target Kinerja

Target kinerja merupakan penilaian dari pencapaian program yang diukur

secara berkala dan dievaluasi pada akhir tahun 2019 sasaran kinerja dihitung

secara kumulatif selama lima tahun dan berakhir pada tahun 2019. Untuk

mendukung tugas pokok dan fungsi KKP Kelas II Bandung, diperlukan beberapa

target, antara lain:

1. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi, peningkatan surveilans, karantina kesehatan dan kesehatan

matra, terdiri dari indikator kinerja:

Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan,

dimana untuk mencapai indikator tersebut maka ditetapkan indikator

pendukung yaitu:

a. Jumlah dokumen PHC yang diterbitkan dalam satu tahun

b. Jumlah dokumen SSCC yang diterbitkan dalam satu tahun

c. Jumlah dokumen SSCEC yang diterbitkan dalam satu tahun

Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di

wilayah layanan KKP, untuk mencapai indikator tersebut maka

ditetapkan indikator-indikator pendukung sebagai berikut:

a. Jumlah sinyal SKD KLB di pelabuhan/bandara yang direspon kurang dari

24 jam dibandingkan dengan jumlah SKD KLB dalam periode satu tahun

Jumlah deteksi dini yang dilaksanakan di pelabuhan dan di klinik

layanan lainnya dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya

penyakit, dimana untuk mencapai indikator tersebut maka ditetapkan

indikator-indikator pendukung sebagai berikut:

a. Jumlah dokumen Certificate of Pratique yang diterbitkan dalam satu

tahun

Page 27: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

b. Jumlah dokumen GENDEC yang diperiksa dalam satu tahun

c. Jumlah hasil pemeriksaan surveilans rutin di klinik layanan lainnya

dalam satu tahun

Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus, untuk mencapai

indikator tersebut maka ditetapkan indikator pendukung sebagai berikut:

a. Jumlah pelayanan kesehatan yang dilaksanakan pada saat situasi khusus

tertentu yaitu lebaran serta natal dan tahun baru dalam periode satu

tahun

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan

kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan

masyarakat yang berpotensi wabah, dimana untuk mencapai indikator

tersebut maka ditetapkan indikator-indikator pendukung sebagai berikut:

a. Jumlah pelabuhan/bandar udara/PLBD yang memiliki kebijakan

kesiapsiagaan berupa dokumen rencana kontijensi penanggulangan

kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang

diterbitkan dalam 1 tahun, untuk mencapai indikator tersebut maka

ditetapkan indikator-indikator pendukung sebagai berikut:

a. Jumlah sertifikat izin laik terbang yang diterbitkan dalam satu tahun

b. Jumlah sertifikat izin angkut orang sakit yang diterbitkan dalam satu

tahun

c. Jumlah sertifikat izin angkut jenazah yang diterbitkan dalam satu tahun

d. Jumlah penerbitan/legalisasi ICV dalam satu tahun

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi,

untuk mencapai indikator tersebut maka ditetapkan indikator-indikator

pendukung sebagai berikut:

a. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memiliki sanitasi tempat-tempat

umum dengan kriteria baik dalam satu tahun

Page 28: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

b. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memiliki TPM memenuhi syarat

layak/laik hygiene dalam satu tahun

c. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memiliki tempat penyediaan air

bersih memenuhi syarat kesehatan dalam satu tahun

2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan

zoonotic, terdiri dari indikator kinerja:

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter

dan buffer area, yang dalam pencapaiannya memerlukan indikator

pendukung, antara lain:

a. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD dengan nilai indeks pinjal ≤ 1, HI

perimeter = 0, HI buffer < 1, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan

kecoa rendah dan kepadatan lalat < 6

3. Menurunnya penyakit menular langsung, terdiri dari indikator kinerja:

Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung

4. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak

menular, meningkatnya pencegahan dan penangulanggan penyakit tidak

menular, terdiri dari indikator kinerja:

Jumlah wilayah kerja yang melaksanakan Posbindu

Jumlah tempat kerja yang melaksanakan implementasi KTR di wilayah

kerja KKP

5. Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terdiri

dari indikator kinerja:

Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya, untuk

mencapai indikator tersebut maka ditetapkan indikator-indikator

pendukung yaitu:

a. Jumlah dokumen perencanaan dan anggaran

b. Jumlah dokumen data dan informasi

Page 29: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

c. Jumlah dokumen evaluasi dan pelaporan

d. Jumlah laporan keuangan

e. Jumlah Target dan Pagu PNBP

f. Jumlah laporan aset Negara (BMN)

g. Jumlah laporan kepegawaian

Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P, untuk mencapai

indikator tersebut maka ditetapkan indikator pendukung yaitu:

a. Jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh SDM

KKP Kelas II Bandung dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah pengadaan sarana prasarana, untuk mencapai indikator tersebut

maka ditetapkan indikator-indikator pendukung yaitu:

a. Jumlah m2 gedung dan bangunan milik Kemenkes

b. Jumlah alat kesehatan penunjang tupoksi KKP Kelas II Bandung

c. Jumlah fasilitas pendukung perkantoran yang dimiliki KKP Kelas II

Bandung

d. Jumlah fasilitas pendukung pengelolaan data dan informasi KKP Kelas II

Bandung

2. Kegiatan

Untuk mencapai target tersebut, maka kegiatan yang dilakukan adalah:

1) Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina, dan Kesehatan Matra

Dalam rangka mengimplementasikan target kinerja tersebut di atas

adalah dengan melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Pemeriksaan Kesehatan Alat angkut (Kapal dan Pesawat);

b. Pemeriksaan dan Penerbitan dokumen kesehatan;

c. Pengawasan dan pemeriksaan angkut orang sakit di Pelabuhan/Bandara;

d. Pengawasan dan pemeriksaan angkut jenazah di Pelabuhan/Bandara;

e. Melaksanakan tindakan karantina;

f. Melaksanakan Pengawasan OMKABA;

Page 30: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

g. Melaksanakan kegiatan surveilans epidemiologi baik di perimeter

maupun di buffer area;

h. Melaksanakan kegiatan surveilans epidemiologi penyakit kholera

terhadap penjamah makanan, dan penyakit malaria terhadap penumpang

di alat angkut (Kapal maupun pesawat) inter insulair;

i. Melaksanakan kegiatan surveilans epidemiologi pada sarana kesehatan;

j. Melaksanakan kegiatan surveilans epidemiologi faktor risiko Meningitis;

k. Melaksanakan kegiatan surveilans epidemiologi faktor risiko MERSCoV;

l. Melaksanakan kegiatan surveilans epidemiologi faktor risiko penyakit

tidak menular pada pengguna jasa Pelabuhan / Bandara maupun alat

angkut;

m. Melaksanakan kegiatan surveilans epidemiologi faktor risiko penggunaan

alkohol dan napza pada ABK dan Crew Pesawat;

n. Melaksanakan jejaring kerja / jejaring kemitraan;

o. Melakukan sosialisasi IHR 2005;

p. Melakukan Kajian kekarantinaan dan surveilans epidemiologi;

q. Mengikuti pelatihan teknis kekarantinaan dan surveilans epidemiologi

2) Upaya Pengendalian Risiko Lingkungan

Implementasi dari target kinerja tersebut berupa kegiatan-kegiatan

sebagai berikut :

a. Pengamatan dan pengendalian vektor (Nyamuk, pinjal, lalat, kecoa dll)

dan binatang penular penyakit (tikus dll) di lingkungan Pelabuhan /

Bandara;

b. Pengamatan dan pengendalian vektor (Nyamuk, pinjal dll) dan binatang

penular penyakit (tikus dll) di alat angkut (Kapal/Pesawat);

c. Pengawasan (Inspeksi sanitasi kapal) dalam rangka penerbitan SSCEC;

d. Pengawasan dan pelaksanaan tindakan penyehatan (fumigasi, disinseksi

dan disinfeksi) kapal dalam rangka penerbitan SSCC;

e. Pengawasan Sarana penyediaan air bersih di Pelabuhan / Bandara;

f. Pengamanan makanan dan minuman di Pelabuhan / Bandara;

Page 31: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

g. Inspeksi sanitasi gedung/bangunan dan TTU di Pelabuhan / Bandara;

h. Pemeriksaan Kualitas (Pengambilan dan pengiriman sampel) udara dan

limbah di Pelabuhan / Bandara;

i. Pengukuran tingkat kebisingan dan radisi non pengion di Pelabuhan /

Bandara;

j. Pengukuran pencahayaan (alami / buatan) di Pelabuhan / Bandara;

k. Pengawasan dan pembinaan TPM di Pelabuhan / Bandara;

l. Melaksanakan pengawasan pemusnahan limbah padat infectious;

m. Melaksanakan pengawasan penggunaan insectisida/pestisida di

Pelabuhan / Bandara;

n. Pengendalian dampak pencemaran lingkungan

o. Melaksanakan penyuluhan tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk

(PSN) di lingkungan Pelabuhan / Bandara;

p. Melaksanakan Jejaring dan kemitraan dalam rangka pengendalian risiko

lingkungan.

q. Melakukan Kajian teknologi sederhana pengendalian risiko lingkungan.

r. Mengikuti pelatihan teknis bidang pengendalian risiko lingkungan

3) Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah

Implementasi dari sasaran tersebut berupa kegiatan sebagai berikut :

a. Melaksanakan pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja pelabuhan

/ bandara;

b. Melaksanakan pelayanan kesehatan matra;

c. Melaksanakan pelayanan kesehatan haji dan umroh;

d. Melaksanakan sosialisasi kegiatan;

e. Melaksanakan jejaring kerja dan kemitraan dengan lintas program dan

lintas sektor.

4) Dukungan Administrasi dan Manajemen

Implementasi dari sasaran tersebut adalah berupa kegiatan-kegiatan

sebagai berikut :

Page 32: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

a. Perencanaan dan Informasi

a) Penyusunan Rencana Aksi kegiatan;

b) Penyusunan perencanaan melalui mekanisme bottom up planning;

c) Penyusunan Rencana Kegiatan dan anggaran Kementerian/ Lembaga

RKA KL);

d) Penyusunan Daftar isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA);

e) Penyusunan Perjanjian Kinerja / Penetapan Kinerja (Tapkin);

f) Penyusunan laporan Kinerja;

g) Penyusunan Profil;

h) Penyusunan laporan Bulanan, semesteran dan Tahunan;

i) Penyusunan Formasi Kepegawaian.

b. Peningkatan Urusan Organisasi dan Hubungan Masyarakat

a) Laporan Simak BMN;

b) Pemeliharaan Roda 4 dan roda 2;

c) Operasional Perkantoran;

d) Perbaikan peralatan kantor;

e) Perbaikan peralatan fungsional;

f) Pengadaan Barang dan jasa;

g) Perawatan gedung kantor dan halaman;

h) Sewa gedung / tanah;

i) Pengadaan pakaian dinas;

j) Pelaksanaan Diklat bagi mahasiswa;

k) Belanja kebutuhan sehari-hari perkantoran.

c. Peningkatan Pengelolaan Keuangan

a) Laporan SAI tepat waktu, akurat dan akuntabel;

b) Laporan Bulanan PNBP;

c) Pembayaran Gaji dan Honorarium;

d. Urusan Kepegawaian dan Umum

a) Laporan SIMKA;

b) Pelaksanaan Diklat bagi Pegawai;

Page 33: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

c) Pelaksanaan pembayaran jasa;

d) Pelaksanaan administrasi surat menyurat perkantoran.

5) Penyelenggaraan

Penyelenggaraan kegiatan dilaksanakan dalam bentuk:

a. Karantina dan Surveilans Epidemiologi

a) Pengawasan alat angkut;

b) Deteksi dini penyakit tidak menular;

c) Sosialisasi faktor penyakit menular di pelabuhan/bandara;

d) Penguatan jejaring kemitraan maupun jejaring kerja dengan lintas

sektor atau lintas program

b. Upaya Pengendalian Risiko Lingkungan

a) Pengendalian dan pengawasan vektor di wilayah pelabuhan/ bandara

b) Pengendalian dan pengawasan air bersih, pencemaran (udara, air,

tanah), sanitasi tempat umum dan pengawasan dan pemeriksaan

tempat pengelolaan makanan

c. Upaya Kesehatan Lintas Wilayah

a) Pelaksanaan pelayanan kesehatan terbatas, kegawatdaruratan,

pemeriksaan kesehatan jamaah haji dan umroh, kesehatan matra,

kesehatan kerja, kesehatan nahkoda/ABK, vaksinasi, pengawasan

orang sakit dan obat-obatan/P3K

d. Dukungan Administrasi dan Manajemen

a) Peningkatan perencanaan dan informasi

b) Peningkatan urusan, organisasi, dan hubungan masyarakat

c) Peningkatan pengelolaan keuangan

d) Peningkatan urusan kepegawaian dan umum

Page 34: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

6) Jejaring Kerja

Pelaksanaan jejaring kerja di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Bandung dilaksanakan dengan melibatkan berbagai lintas sektor dan lintas

program, kelompok masyarakat, lembaga pemerintah maupun swasta dalam

rangka kerjasama dan koordinasi berdasarkan atas kesepakatan, prinsip dan

peranan masing-masing dalam mendukung upaya pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung. Upaya tersebut

diwujudkan dengan membentuk jejaring baik lokal, regional, nasional

maupun internasional.

Adapun jejaring kerja yang telah terlaksana di Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Bandung, antara lain dengan:

a. PT. Angkasa Pura II / Adband Husein Sastranegara Bandung

b. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) di setiap domisili

Wilker

c. PT. Pelindo II Cirebon

d. Dinkes Propinsi Jawa Barat

e. Pemerintah Daerah Kota/Kabupaten

f. Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten

g. Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan

h. Badan Lingkungan Hidup

i. RSUD dan RS Swasta

j. Bea Cukai

k. Imigrasi

l. Kementerian Agama

m. Balai Karantina Pertanian

n. Komisi Penanggulangan AIDS Daerah

o. Pelayanan kesehatan di pelabuhan

p. Biro Perjalanan Umroh/Haji

q. Agen pelayaran

Jejaring kerja yang dilakukan rutin setiap tahun adalah kegiatan

embarkasi dan debarkasi haji. Dalam kegiatan tersebut terjalin kerjasama

yang harmonis antara Kementerian Kesehatan yang terdiri dari Dinas

Page 35: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kota Bekasi, BBTKL PP

Jakarta, RSUD Kota Bekasi, RSPI Sulianto Saroso Jakarta dll dengan

Kementerian Agama yang terdiri dari unsur Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Jawa Barat, Badan Pengelola Asrama Haji atau Pengelola

Asrama Haji (BPAH/PAH) Kota Bekasi.

B. Kerangka Pendanaan

Pendanaan pelaksanaan program KKP Kelas II Bandung selama 5 tahun berasal

dari APBN dalam bentuk rupiah murni dan mengoptimalkan penggunaan sumber

dana lainnya yang berasal dari PNBP.

Page 36: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

BAB V

PEMANTAUAN, PENILAIAN DAN PELAPORAN

Pemantauan dimaksudkan untuk mensinkronkan kembali keseluruhan proses

kegiatan agar sesuai dengan rencana yang ditetapkan dengan perbaikan segera agar

dapat dicegah kemungkinan adanya penyimpangan ataupun ketidaksesuaian yang

berpotensi mengurangi bahkan menimbulkan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran.

Untuk itu, pemantauan diarahkan guna mengidentifikasi jangkauan pelayanan, kualitas

pengelolaan, permasalahan yang terjadi serta dampak yang ditimbulkannya.

Penilaian Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung

bertujuan untuk menilai keberhasilan penyelenggaraan kegiatan pencegahan dan

pengendalian penyakit pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung selama 5

tahun ke depan. Penilaian dimaksudkan untuk memberikan bobot atau nilai terhadap

hasil yang dicapai dalam keseluruhan pentahapan kegiatan, untuk proses pengambilan

keputusan apakah suatu program atau kegiatan diteruskan, dikurangi, dikembangkan

atau diperkuat. Untuk itu penilaian diarahkan guna mengkaji efektifiktas dan efisensi

pengelolaan program dan kegiatan.

Penilaian kinerja program pencegahan dan pengendalian penyakit serta kegiatan

di dalamnya dilaksanakan berdasarkan indikator kinerja (Lampiran 1) yang telah

ditetapkan dalam pencapaian sasaran.

Setelah pelaksanaan kegiatan selesai dilakukan pelaporan yang dibuat dalam

bentuk laporan bulanan, laporan triwulanan, laporan semesteran, dan laporan tahunan.

Adapun pelaporannya antara lain :

Laporan Evaluasi Kinerja

Laporan Tahunan

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Page 37: RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) KANTOR KESEHATAN … · Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang berisikan: 1) Gambaran umum tentang

BAB VI

PENUTUP

Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II

Bandung periode Tahun 2015-2019 ini disusun untuk menjawab dan memfokuskan

upaya pencegahan dan pengendalian penyakit Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Bandung dalam menghadapi tantangan strategis di masa depan, dan diharapkan juga

untuk dapat digunakan sebagai acuan oleh semua sub bagian dan seksi-seksi yang ada

di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung dalam melakukan perencanaan,

pelaksanaan dan penilaian kinerja dalam kurun waktu lima tahun (2015 – 2019).

Melalui Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan diharapkan dapat mewujudkan visi,

misi dan strategi yang telah ditentukan dan juga diharapkan dapat memberikan

kontribusi yang bermakna dalam pembangunan kesehatan khususnya dalam rangka

cegah tangkal penyakit PHEIC berdasarkan komitmen nasional dan internasional serta

diharapkan pula bahwa hasil pencapaiannya dapat diukur dan dipergunakan sebagai

bahan penyusunan laporan kinerja tahunan KKP Kelas II Bandung.

Dalam rangka penyempurnaan, tidak tertutup kemungkinan untuk dilakukan

penyesuaian dan penyempurnaan terhadap substansi dari Rencana Aksi KegiatanKantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung sesuai dengan perkembangan, perubahan dan

dinamika perkembangan pembangunan kesehatan.

Bandung, November 2017

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Bandung

dr. H. Ananto Prasetya Hadi

NIP 197109242001121001