32
REMODELING TULANG LUTHFAN DIO SATRIA B 1310211089

Remodeling Tulang & Penyembuhan Fraktur

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lllllll

Citation preview

REMODELING TULANG

REMODELING TULANGLUTHFAN DIO SATRIA B1310211089Remodeling TulangDefinisi : merupakan satu proses aktif dan dinamik yang mengandalkan pada keseimbangan yang benar antara penyerapan tulang oleh osteoklas dan deposisi tulang oleh osteoblas.Remodeling TulangRemodeling tulang mengandalkan fungsi yang benar dari dua jenis sel utama jaringan tulang: osteoklas, sel-sel berinti banyak yang menghancurkan matriks tulang, dan osteoblas, yang memiliki fungsi-fungsi osteogenikOsteoblasAdalah fibroblas yang mengalami modifikasi Perkembangan awal sel ini dari mesenkim sama seperti perkembangan fibroblas serta melibatkan sejumlah besar faktor pertumbuhan yang sama

Osteoklas Adalah anggota dari famili monositSel stroma di sumsum tulang, osteoblas, dan limfosit T mengekspresikan suatu molekul yang disebut RANKL ( ligan RANK ) di permukaannya, dan jika kontak dengan monosit, RANKL ini akan berikatan dengan reseptor RANK dipermukaan monositSel stroma, osteoblas dan limfosit T juga mengeluarkan M-CSF yang akan berikatan pada reseptor yang ada pada monosit yaitu c-finsKedua ikatan yg terjadi akan mengubah monosit menjadi osteoklasSel prekursor juga mengeluarkan osteoprotegrin ( OPG ) yang memperlambat perubahan monosit dengan cara bersaing dengan RANK untuk mengikat RANKL

Skematisasi pengaruh imunologik di antara sel-sel osteoklas dan osteoblas. Osteoblas (OBL) berinteraksi denganimmunoglobulin-like receptor(Ig-like receptor) yang diekspresikan pada permukaan pre-osteoklas (OCL)

Osteoklas melekat ke tulang melalui integrin di tonjolan membran yang disebut sealing zoneHal ini menciptakan suatu daerah terisolir antara tulang dan osteoklas Selanjutnya pompa proton yaitu ATPase dependen H, kemudian bergerak dari endosom ke membran sel yang berhadapan dengan daerah terisolir dan pompa ini mengasamkan daerah tersebut hingga pHnya menjadi sekitar 4,0pH yg asam ini akan melarutkan hidroksiapatit dan berbagai protease asam yg dikeluarkan oleh sel menghancurkan kolagen dan membentuk cekungan dangkal di tulang

Produk pencernaan yg dihasilkan kemudian akan di endositosis dan dibawa oleh osteoklas melalui proses transitosis dan dilepaskan ke dalam cairan interstisiumProduk pemecahan kolagen memiliki struktur pirimidin dan pengukuran piridinolin dpt dilakukan di urine sebagai indeks laju penyerapan tulangProduk pencernaan yg dihasilkan kemudian akan di endositosis dan dibawa oleh osteoklas melalui proses transitosis dan dilepaskan ke dalam cairan interstisiumProduk pemecahan kolagen memiliki struktur pirimidin dan pengukuran piridinolin dpt dilakukan di urine sebagai indeks laju penyerapan tulangMekanisme Pengaturan Aktivitas Osteoklas dan OsteoblasOsteoblas mengatur pembentukan osteoklas melalui RANKL-RANK dan mekanisme M-CSF OPGProses keseluruhan remodeling tulang terutama berada dibawah kendali endokrin, yaitu hormon paratiroid yang mempercepat resorpsi tulang dan estrogen yang memperlambat resorpsi tulang dengan menghambat pembentukan berbagai sitokin yang mengikis tulangRingkasan Remodeling TulangMula mula osteoklas menyerap tulang lalu osteoblas membentuk tulang baru didaerah yg samaSiklus ini memerlukan waktu sekitar 100 hariOsteoklas membuat terowongan ke dalam tulang korteks yg diikuti oleh osteoblas, sedangkan remodeling tulang trabekular terjadi dipermukaan trabekulaKecepatan pembaruan untuk tulang adalah sekitar 4% per tahun untuk tulang kompak dan 20% per tahun untuk tulang trabekular

Penyembuhan Tulang FrakturProses penyembuhan suatu fraktur dimulai sejak terjadi fraktur sebagai usaha tubuh untuk memperbaiki kerusakan kerusakan yang dialaminya. Penyembuhan dari fraktur dipengaruhi oleh beberapa faktor lokal dan faktor sistemik, adapun faktor lokal:a. Lokasi fraktur b. Jenis tulang yang mengalami fraktur. c. Reposisi anatomis dan immobilasi yang stabil. d. Adanya kontak antar fragmen. e. Ada tidaknya infeksi. f. Tingkatan dari frakturAdapun faktor sistemik adalah : a. Keadaan umum pasien b. Umur c. Malnutrisi d. Penyakit sistemik. Proses penyembuhan fraktur terdiri dari beberapa fase, sebagai berikut : 1. Fase Reaktif a. Fase hematom dan inflamasi b. Pembentukan jaringan granulasi 2. Fase Reparatif a. Fase pembentukan callus b. Pembentukan tulang lamellar 3. Fase RemodellingDalam istilah-istilah histologi klasik, penyembuhan fraktur telah dibagi atas : penyembuhan fraktur primer dan fraktur sekunder. Proses penyembuhan Fraktur Primer Penyembuhan cara ini terjadi internal remodelling yang meliputi upaya langsung oleh korteks untuk membangun kembali dirinya ketika kontinuitas tergangguTidak ada hubungan dengan pembentukan kalus. Terjadi internal remodelling dari haversian system dan penyatuan tepi fragmen fraktur dari tulang yang patah

Ada 3 persyaratanuntuk remodeling Haversian pada tempat fraktur adalah: 1. Pelaksanaan reduksi yang tepat 2. Fiksasi yang stabil 3. Eksistensi suplay darah yang cukup Remodeling haversian aktif terlihat pada sekitar minggu ke empat fiksasi. Proses Penyembuhan Fraktur SekunderPenyembuhan sekunder meliputi respon dalam periostium dan jaringan-jaringan lunak eksternal. Proses penyembuhan fraktur ini secara garis besar dibedakan atas 5 fase, yakni fase hematom (inflamasi), fase proliferasi, fase kalus, osifikasi dan remodelling

Fase InflamasiTahap inflamasi berlangsung beberapa hari dan hilang dengan berkurangnya pembengkakan dan nyeri. Terjadi perdarahan dalam jaringan yang cidera dan pembentukan hematoma di tempat patah tulang.Pada tahap ini terjadi produksi atau pelepasan dari faktor pertumbuhan spesifik dan sitokin yang dapat membuat kondisi mikro yang sesuai untuk : (1) Menstimulasi pembentukan periosteal osteoblast dan osifikasi intra membran pada tempat fraktur (2) Menstimulasi pembelahan sel dan migrasi menuju tempat fraktur(3) Menstimulasi kondrosit untuk berdiferensiasi dengan osifikasi endokondral yang mengiringinyaWaktu terjadinya proses ini dimulai saat fraktur terjadi sampai 2 3 minggu

22Fase proliferasiKira-kira 5 hari hematom akan mengalami organisasi, terbentuk benang-benang fibrin dalam jendalan darah, membentuk jaringan untuk revaskularisasi, dan invasi fibroblast dan osteoblast. Fibroblast dan osteoblast (berkembang dari osteosit, sel endotel, dan sel periosteum) akan menghasilkan kolagen dan proteoglikan sebagai matriks kolagen pada patahan tulang.Terbentuk jaringan ikat fibrous dan tulang rawan (osteoid)Pada fase ini dimulai pada minggu ke 2 3 setelah terjadinya fraktur dan berakhir pada minggu ke 4 8

Fase Pembentukan KalusMerupakan fase lanjutan dari fase hematom dan proliferasi, mulai terbentuk jaringan tulang yakni jaringan tulang kondrosit yang mulai tumbuh atau umumnya disebut sebagai jaringan tulang rawan. Fragmen patahan tulang digabungkan dengan jaringan fibrous, tulang rawan, dan tulang serat maturPerlu waktu tiga sampai empat minggu agar fragmen tulang tergabung dalam tulang rawan atau jaringan fibrous

Regulasi dari pembentukan kalus selama masa perbaikan fraktur dimediasi oleh ekspresi dari faktor-faktor pertumbuhanSalah satu faktor yang paling dominan dari sekian banyak faktor pertumbuhan adalah Transforming Growth Factor-Beta 1 (TGF-B1) yang menunjukkan keterlibatannya dalam pengaturan differensiasi dari osteoblast dan produksi matriks ekstra seluler. Faktor lain yaitu: Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) yang berperan penting pada proses angiogenesis selama penyembuhan fraktur

Jenis-jenis KalusDikenal beberapa jenis kalus sesuai dengan letak kalus tersebut berada terbentuknya kalus primer sebagai akibat adanya fraktur terjadi dalam waktu 2 minggu Bridging (soft) callus terjadi bila tepi-tepi tulang yang fraktur tidak bersambung. Medullary (hard) Callus akan melengkapi bridging callus secara perlahan-lahanMedullary callus terbentuk di dalam medulla tulang di sekitar daerah fraktur

Konsolidasi Dengan aktifitas osteoklast dan osteoblast yang terus menerus, tulang yang immature(woven bone) diubah menjadi mature (lamellar bone). Keadaan tulang ini menjadi lebih kuat sehingga osteoklast dapat menembus jaringan debris pada daerah fraktur dan diikuti osteoblast yang akan mengisi celah di antara fragmen dengan tulang yang baru. Proses ini berjalan perlahan-lahan selama beberapa bulan sebelum tulang cukup kuat untuk menerima beban yang normal. RemodellingFraktur telah dihubungkan dengan selubung tulang yang kuat dengan bentuk yang berbeda dengan tulang normal. Dalam waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun terjadi proses pembentukan dan penyerapan tulang yang terus menerusRongga medulla akan terbentuk kembali dan diameter tulang kembali pada ukuran semula. Akhirnya tulang akan kembali mendekati bentuk semulanya, terutama pada anak-anak. Pada keadaan ini tulang telah sembuh secara klinis dan radiologi