15
ARSITEKTUR REGIONALISM E

Regionalisme dalam Arsitektur

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Regionalisme

Citation preview

Slide 1

ARSITEKTUR REGIONALISME

Regionalisme lahir sebagai semangat untuk mencari identitas arsitektur baru di negara-negara dunia ketiga. Identitas yang dapat mewakili kultur, iklim dan budaya lokalnya, serta lentur beradaptasi dengan laju peradaban modern (Barat). Istilah regionalisme muncul sebagai alternatif baru dalam memandang arsitektur lokal melalui arsitektur vernakular, karena memiliki banyak keterbatasan dalam mengimbangi kompleksitas arsitektur kontemporer dan kejenuhan terhadap dominasi arsitektur Barat. Pendahuluan Regionalisme diperkirakan berkembang tahun 1960 an. Sebagai salah satu perkembangan arsitektur modern yang mempunyai perhatian terhadap ciri kedaerahan, yaitu berkaitan dengan budaya setempat, iklim dan Teknologi (Suha Ozkan, 1985).

Regionalisme diharapkan dapat menghasilkan bangunan yang berrsifat abadi, melebur atau menyatukan yang lama dan baru, yang regional dan universal (Milliam Curtis, 1985)Kamil (2001) menguraikan pemahaman regionalismemenurut Ken Yeang : pengadaptasian terhadap jiwa tempat dan respon terhadap iklim lokal dengan mengesampingkan batasan-batasan politik maupun primordial.

Curtis : kesinambungan budaya dengan semangat baru dan menolak konsep bahwa tradisi sebagai sesuatu yang rigid atau fixed. Pendekatan regionalisme ini hanya mengambil dan mengidentifikasi pola-pola konsep arsitektur yang relevan dengan iklim, material lokal dan faktor geografis dari sekian banyak layer-layer sejarah arsitektur yang saling beradu dan berhimpitan.Peran dan Tantangan Masa DepanRegionalisme pada akhirnya memberikan semacam kesempatan untuk mengungkapkan lokalitas (budaya, tradisi, iklim dan secara spesifik tapak) sebagai bagian penting yang harus diwujudkan dalam arsitektur, direpresentasikan kedalam wujud baru yang tetap dapat menjawab kebutuhan jaman. Dengan demikian muncul sebagai identitas yang membedakan diri dari aliran global.

Aplikasi Regionalisme dalam Desain ArsitekturDominasi; yaitu ada satu yang menguasai keseluruhan komposisi, Dominasi dapat dicapai dengan menggunakan warna, material, maupun obyek-obyek pembentuk komposisi itu sendiriPengulangan; pengulangan di dalam komposisi dapat dilakukan dengan mengulang bentuk, warna, tekstur, maupun proporsi. Di dalam pengulangan dapat dilakukan berbagai irama atau repetisi agar tidak terjadi kesenadaan (monotone)Kesinambungan dalam Komposisi; kesinambungan atau kemenerusan adalah adanya garis penghubung maya (imaginer) yang menghubungkan perletakan obyek-obyek pembentukan komposisi

Explorasi Candi oleh Arsitek Hindia Belanda

Ornamen dan Atap