Upload
fourta-lasocto
View
220
Download
0
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
sasffsd
Citation preview
REFRESHINGDERMATOLOGY
DERMATOTHERAPY
Dokter Pembimbing : dr. Bowo Wahyudi, Sp. KKOleh :Muhammad Fourta Lasocto
2007730077
Dermatoterapi : Ilmu yang mempelajari pengobatan penyakit kulit
Obat - obatan Topical Systemic
Terapi Fisik / Physical Therapy
Surgical Excision Curettage
Electrodessication Cryotherapy Radiotherapy Phototherapy Laser therapy
Sumber : Hunter, J.A.A , dkk. Clinical Dermatology 3rd Edition.
Denmark : Blackwell Science, 2002 .page 314
Page 02
PENGOBATAN TOPIKAL Topikal :
1. Mengeringkan2. Membasahi (hidrasi)3. Melembutkan 4. Mendinginkan5. Memanaskan6. Melindungi (proteksi)
Kimiawi Spesifik organisme di kulit / kulit itu sendiri
Page 03
BAHAN DASAR (VEHIKULUM)
Cairan Bedak Salap Bedak Kocok (Lotion) Krim Pasta Linimen (Pasta Pendingin) Gel
Page 04
BAHAN AKTIF Aluminium Asetat Asam Asetat,Benzoat,
Borat, Salisilat, Undesilenat, Vit. A (tretinoin, asam retinoat)
Benzokain Benzil benzoat Camphora Kortikosteroid Topikal Mentol Podofilin Selenium disulfid
Sulfur Ter Urea Zat Antiseptik Obat imunomodulator
topikal
Page 05
Page 06
Gel•Sediaan hidrokoloid atau hidrofilik •Zat membuat gel diantaranya : Karbomer, Metilselulosa, & Tragakan•Gel segera mencair, jika berkontak dengan kulit dan membentuk satu lapisan•Absorpsi per kutan lebih baik daripada krim
Page 07
Linimen a/ pasta pendingin : campuran cairan, bedak, dan salap
Indikasi : Dermatosis subakut.
Kontraindikasi : Dermatitis madidans
Page 08
Pasta•Indikasi : Dermatosis basah.
•Kontraindikasi : Dermatitis eksudatif dan berambut, Genital eksterna & lipatan-lipatan badan
Page 09
Krim• W/O : air fase dalam dan minyak fase luar
• O/W : minyak fase dalam dan air fase luar
Indikasi • Kosmetik• Dermatosis subakut penetrasi yang lebih besar daripada bedak kocok
• Digunakan berambut
Kontraindikasi Dermatitis madidans
Page 10
Bedak kocok◦ Campuran air dan bedak + Gliserin (bahan perekat)
Indikasi Dermatosis kering, superfisial penetrasi Keadaan subakut
Kontraindikasi Dermatitis madidans Daerah badan berambut
Page 11
SalapIndikasi • Dermatitis yang kering dan kronik• Dermatitis yang dalam dan kronik,
penetrasi salap kuat dibandingkan dengan lainnya
• Dermatitis bersisik dan berkrusta
Kontraindikasi : Dermatitis madidans : kelainan kulit daerah berambut penggunaan salap tidak dianjurkan dan jangan dipakai di seluruh tubuh.
Page 12
BedakEfek bedak ialah :• Mendinginkan • Antiinflamasi ringan efek vasokonstriksi • Anti-pruritus lemah• Mengurangi pergeseran pada kulit yang
berlipat (intertrigo)• Proteksi mekanis
Indikasi •Dermatitis kering dan superfisial•Mempertahankan vesikel/bula agar tidak pecah varisela dan herpes zooster
Kontraindikasi•Dermatitis yang basah + infeksi sekunder
Page 13
Kompres tertutup (Kompres impermeabel)
Dasar : Vasodilatasi, bukan untuk penguapan
Indikasi : Kelainan yang dalam Limfogranuloma venerium
Cara : Digunakan pembalut tebal dan ditutup dengan bahan Impermeabel Selofan atau Plastik
Page 14
Kompres terbuka
Dasar Penguapan cairan kompres disusul oleh absorbsi eksudat atau pus
Indikasi ◦ Dermatitis madidans◦ Infeksi kulit + Eritema mencolok Erisipelas◦ Ulkus kotor + Pus dan Krusta
Efek pada kulit◦ Kulit Eksudatif kering◦ Permukaan kulit dingin◦ Vasokonstriksi◦ Eritema berkurang
Page 15
Cairan :•Solusio larutan dalam air•Tingtura larutan dalam alkohol
Solusio :•Kompres•Rendam (bath)•Mandi (full bath)
Page 16
PENGOBATAN SISTEMIK
Kortikosteroid Antihistamin Simtomatik :
nyeri Analgetik, Infeksi sekunder Antibotik
Page 17
PENGOBATAN INTRALESI Injeksi kortikosteroid
(intralesi khusus) lesi setempat (Parut keloid, Lichen planus hypertrofik atau Alopecia localised areata)
Intralesi kortikosteroid kuat (Triamsinolon asetonid 10 mg/cc) Lesi nodulo-kistik
Page 18
RADIOTERAPIRadikal (terapi paliatif) : mengurangi dan menghilangkan rasa sakit atau tidak nyaman akibat kanker dan adjuvant tujuan mengurangi risiko kekambuhan dari kanker.
Page 19
SINAR ULTRAVIOLET Kombinasi UV B dan
UV A lebih baik daripada hanya UV B
UV A Sel Langerhans & Eosinofil,
UV B (Imunosupresif) memblokade fungsi sel Langerhans, dan mengubah produksi Sitokin keratinosit
Page 20
BEDAH KULIT
Biopsi eksisional maupun insisional diagnosis a/ mengobati kelainan kulit.
Page 21
PENGOBATAN LASER
Laser + Energi tinggi (High Power Laser Therapy) Destruktif
Laser + energi rendah (Low Power Laser Therapy) Biostimulan ; stimulasi mempercepat respons fisiologis sel dan jaringan
Page 22
KRIOTERAPI
Cryotherapy : menggunakan CO2 snow (dry ice) + penekanan selama 45” - 1’/2hr
N2 liquid : Cara beku dengan menyemprotkan Kloretil sepanjang lesi
Page 23
BEDAH LISTRIK
Perantaraan panas ditimbulkan arus listrik bolak-balik frekuensi tinggi (terkontrol) Destruksi jaringan (selektif) agar jaringan parut terbentuk cukup Estetis dan aman. Page 24
BEDAH SKALPEL
Meratakan sisi jaringan parut (menonjol )
Eksisi elips jaringan parut hipotrofik (dalam)
Page 25
DERMABRASI
Meratakan jaringan parut hipo dan hipertrofi yang luas.
Page 26
BEDAH KIMIA
Dengan asam triklor asetat atau fenol meratakan jaringan parut yang berbenjol.
Page 27
DAFTAR PUSTAKA1. Mochtar Hamzah : Dermatoterapi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke-6. Jakarta: FKUI,
2010: 342-352.2. Maddin S, Ho VC : Dermatologic therapy. In: Moschella, Harry J, Hurley, eds. Dermatology.
3rd ed. Philadelphia: W.B Saunders Co, 1992. 287-293.3. Hunter, J.A.A , dkk. Clinical Dermatology 3rd Edition. Denmark : Blackwell Science, 2002 .
Hal : 314 -335).4. Adhi Djuanda : Efek samping kortikosteroid topikal dan pencegahannya; dalam : Surtito
Basuki, Sri Linuwih, maria Dwikarya, I Made Wisnu, E.C, Natahusada, 1987, halaman 27-35. 5. Schaefer H, Redelmeier TE, Ohynek GJ, Lademann J. Pharmacokinetics and topical aplication
of drugs. In: Wolf K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leff el DJ, Fitzpatrick, eds. Dermatology in general medicine. 7th ed. New York: Mc Graw-Hill, 2008. 97-100.
6. Sjamsoe Daili, Emmy S. , Menaldi , Sri Liniwuh. dan Wisnu, I made. : “Penyakit Kulit yang Umum di Indonesia” ISBN 979-9924-1-5. Jakarta : PT Medical Multimedia Indonesia UI , 2005. Hal : 8-15.
7. Wyatt EL, Sutter SH, Drake LA. Dermatological pharmacology. In: Hardman JG, Limbird IE, eds. Goodman and Gillman’s the pharmacological basis of therapeutic. 10th ed. New York: McGraw Hill, 2001: 795-814.
8. Strober BE, Washenik K, Shupack JL. Principles of topical therapy. In: Fitzpatrick TB, Eisen AZ, Wolff K, Freedberg IM, Austen K, eds. Dermatology in general medicine. 7th ed. New York:McGraw-Hill, 2008: hal : 206-209
9. Roenigk R.K and Roenigk Jr. H. H: Dermatologic Surgery, Principles and Practice Second Edition. Standard Procedures pp 177-209.