36
REFRESHING Morfologi & Efloresensi Kulit Pembimbing : dr. Bowo Wahyudi, Sp.KK Robby Aji Aryadillah 2010730095

Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

RSUD kota Banjar

Citation preview

Page 1: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

REFRESHING Morfologi & Efloresensi

Kulit

Pembimbing : dr. Bowo Wahyudi, Sp.KKRobby Aji Aryadillah2010730095

Page 2: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Efloresensi kulit

Definisi: Kelainan kulit yang dapat dilihat dengan mata

telanjang (secara obyektif) dan bila perlu dapat di periksa dengan perabaan.Di bagi menjadi: Elforesensi Primer Efloresensi Sekunder

Page 3: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

EFLORESENSI PRIMER

• Makula• Papula • Eritema • Nodula • Vesikel • Bula • pustula

• urtikaria• Plak • Kista • Teleangiektasis

Page 4: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Makula

Kelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan warna semata-mata, biasanya pada tinea vesikolor,morbus hansen,

Page 5: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Papula Penonjolan diatas permukaan kulit, sirkumskip, berukuran

diameter lebih kecil dari ½ cm, dan berisikan zat padat

Page 6: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Eritema

• Kemerahan pada kulit disebabkan pelebaran pembuluh darah kapiler yang reversible.

Page 7: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Nodus

massa padat sirkumskrip, terletak di kutan atau subkutan, dapat menonjol, dengan diameter lebih dari 1 cm.

Page 8: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Vesikel

Gelembung berisi cairan serum, beratap, berukuran dengan diameter kurang dari 1/2 cm dan berbatas tegas.

Page 9: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Bula

vesikel yang berukuran lebih besar, misalnya pada pemfigus, luka bakar

Page 10: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Pustula

vesikel yang berisi nanah,seperti pada variola, varisela, psoriasis pustulosa

Page 11: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Urtikaria

Urtikaria adalah penonjolan diatas kulit akibat edema setempat dan dapat hilang perlahan-lahan, misalnya pada dermatitis medikamentosa, dan gigitan serangga.

Page 12: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

PlakPeninggian di atas permukaan kulit, permukaan rata dan berisi zat padat ( biasanya infiltrat ) diameter nya 2 cm atau lebih

Page 13: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Kista

adalah ruangan berdinding dan berisi cairan, sel, maupun sisa sel. Kista terbentuk bukan akibat peradangan, walaupun kemudian dapat meradang

Page 14: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Telangiektasis

pelebaran pembuluh darah kecil superficial (kapiler, arteriol, dan venul) yang menetap pada kulit.

Page 15: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Efloresensi sekunder

• Skuama• Krusta• Ulkus• Erosi• Eksoriasi • Fisura• Sikatriks

• Atrofi• Likenifikasi• Striae • Abses • Hiperpigmentasi• Hipopigmentasi

Page 16: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Skuama

adalah lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit. Skuama dapat halus sebagai taburan tepung, maupun lapisan tebal dan luas sebagai lembaran kertas

Page 17: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Krusta

cairan badan yang mengering. Dapat bercampur dengan jaringan nekrotik, maupun benda asing (kotoran, obat dan sebagainya)

Page 18: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Ulkus

hilangnya jaringan yang lebih dalam dari ekskoriasi. Ulkus mempunyai tepi, dinding, dasar, dan isi.

Page 19: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Erosi

kelainan kulit yang disebabkan kehilangan jaringan yang tidak melampaui stratum basal.

Page 20: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Eksoriasi

kerusakan kulit yang disebabkan oleh hilangnya jaringan sampai dengan stratum papilare sehingga kulit tampak merah disertai bintik-bintik perdarahan

Page 21: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Fisura hilangnya kontinuitas permukaan kulit atau mukosa secara linier yang dihasilkan dari tegangan yang berlebihan atau turunnya elastisitas jaringan.

Page 22: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Sikatriks Pembentukan jaringan baru. Licin ,garis kulit dan adneksa hilang

Page 23: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Atrofi

berkurangnya ukuran sel, jaringan, organ atau bagian tubuh. Berkurangnya sel epidermal menyebabkan penipisan epidermis

Page 24: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Likenfikasi

penebalan kulit sehingga garis-garis lipatan atau relief kulit tampak lebih jelas. seperti pada neurodermatitis.

Page 25: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Striae

Depresi linear kulit yang biasanya berukuran panjang beberapa sentimeter dan hasil dari perubahan ke colagen reticular yang terjadi dengan peregangan kulit cepat.

Page 26: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Abses

Adalah kumpulan nanah dalam jaringan, batas tidak jelas, berisi infiltrat,

Page 27: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Hiperpigmentasi dan hipopigmentasi

Hiperpigmentasi :penimbunan pigmen berlebihan sehingga kulit tampak lebih hitam dari sekitarnya.Hipopigmentasi :kelainan yang menyebabkan kulit menjadi lebih putih dari sekitarnya, misal pada scleroderma dan vitiligo

Page 28: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Efloresensi lainnya

• Kanalikuli adalah ruam kulit berupa saluran-saluran pada stratum korneum, yang timbul sejajar dengan permukaan kulit, seperti terdapat pada scabies.

• Eksantema adalah ruam permukaan kulit yang timbul serentak dalam waktu singkat dan tidak berlangsung lama, biasanya didahului demam

• Fagedenikum adalah proses yang menjurus kedalam dan meluas (ulkus tropikum, ulkus mole).

• Roseola adalah eksantema lentikular berwarna merah tembaga seperti pada sifilis dan frambusia

Page 29: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

• Vegetasi adalah pertumbuhan berupa penonjolan-penonjolan bulat atau runcing menjadi satu.

• Monomorf adalah kelainan kulit yang pada satu ketika terdiri atas hanya satu macam ruam kulit.

• Polimorf adalah kelainan kulit yang sedang berkembang, terdiri atas bermacam-macam efloresensi

• Purpura adalah kemerahan di dalam atau di bawah kulit akibat perdarahan

Page 30: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Ukuran lesi• Milier : sebesar kepala jarum pentul• Lentikuler : sebesar biji jagung• Numuler : sebesar uang logam 100 rupiah

Page 31: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Susunan kelainan/bentuk• Linear :

• Sirsinar/anular :

• Arsinar :

Page 32: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

• Polisiklik :

• Korimbiformis :

Page 33: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Penyebaran dan lokalisasi lesi• Sirkumskrip• Difus• Generalisata• Regional• Universalis• Solitar• Herpetiformis • Konfluens• Diskret • Serpingiosa : proses yang menjalar ke satu jurusan diikuti oleh

penyembuhan pada bagian yang di tinggalkan.

Page 34: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

• Irisformis : eritema berbentuk bulat lonjong dengan vesikel warna yang lebih gelap ditengahnya.

• Simetrik• Bilateral • Unilateral

Page 35: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit

Daftar Pustaka

1.Budimulja, Unandar. Morfologi dan Cara Membuat Diagnosis : Ilmu Kulit Kelamin. Ed. 5.Jakarta: FKUI, 2007. hal 34-42.2.Siregar, R.S. Cara Menegakkan Diagnosis Penyakit Kulit : Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit Edisi Kedua. Jakarta : EGC, 2005. hal 1-93.Hunter, John, John Savin,et al. Clinical Dermatology 3rd Edition.Australia : Blackwell Science, 2002. hal 18-244.Wolff Klaus, Lowell A Goldsmith, et al . Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. Edisi 6. USA: McGraw-Hill Company, 2008. hal 12-265.Wolff Klaus, Johnson Allen Richard. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of clinical dermatology. Ed 6. Jakarta: Salemba medika, 2009. hal 20-356.Arnold HL, Odom RB, James WD. Andrew’s Disease of the Skin, Clinical Dermatology, 8th edition. Philadelphia : WB Saunders Company, 1990. hal 14-22

Page 36: Refreshing Morfologi Dan Efloresensi Kulit