Upload
noorgianilestari
View
241
Download
0
Embed Size (px)
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 1/41
KATA PENGANTAR
Salam Sejahtera,
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan referat ini. Referat ini
disusun untuk memenuhi tugas kepanitraan klinik di SM !lmu "nestesia, Rumah
Sakit #hayangkara Tingkat ! Raden Said Sukanto.
$alam referat ini akan di%ahas mengenai terapi &airan, mulai dari anatomi,
fisiologi, hingga penatalaksanaan dari terapi &airan. "dapun referat ini
menggunakan %er%agai sum%er kepustakaan, %aik dari %uku maupun jurnal danartikel yang diunduh dari internet.
Penulis mengu&apkan terima kasih kepada semua pihak yang telah %anyak
mem%antu dalam proses pem%elajaran di %agian ilmu anestesia, dan juga dalam
penyusunan referat ini. Pada kesempatan ini, penulis mengu&apan terima kasih
kepada'
(. dr. "sep, Sp."n
). dr. Ri*a, Sp."n
+. dr. Sonny, Sp."n
. dr. Naufal, Sp."n
. dr. Nini, Sp."nPenulis menyadari %aha referat ini masih jauh dari sempurna dan memiliki
%anyak keter%atasan. /leh se%a% itu penulis menerima dengan senang hati segala
kritik dan saran yang mem%angun. "khir kata semoga referat ini dapat %erguna
%agi setiap pem%a&a. 0iranya Tuhan mem%erkati kita semua.
1akarta, Maret )2(
Penulis
0
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 2/41
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI 1
BAB I 2
B AB II 3
2.1 ANATOMI CAIRAN TUBUH 3
2.1.1 DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH 4
2.1.2 ZAT DALAM CAIRAN TUBUH 6
2.2 FISIOLOGI: PROSES PERGERAKAN CAIRAN TUBUH 10
2.2.1 OSMOSIS 11
2.2.2 DIFUSI 11
2.2.3 POMPA NATRIUM K ALIUM 13
2.2.4 FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI K ESEIMBANGAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT 13
2.2.5 NUTRISI 15
2.3 PATOFISIOLOGI K ESEIMBANGAN CAIRAN 22
2.3.1 PERUBAHAN OLUME 22
2.3.2 PERUBAHAN K ONSENTRASI 23
2.3.3 PERUBAHAN K OMPOSISI 24
2.4 PENATALAKSANAAN TERAPI CAIRAN 25
2.4.1 CAIRAN PRA BEDAH 25
2.4.2 CAIRAN SELAMA PEMBEDAHAN 26
2.4.3 CAIRAN PASCA BEDAH 2!
2.5 MACAM-MACAM CAIRAN PADA TERAPI CAIRAN 29
2.5.1 CAIRAN K RISTALOID 2"
2.5.2 CAIRAN K OLOID 2"
2.6 TRANSFUSI 31
2.6.1 TRANSFUSI SEL DARAH MERAH 32
2.6.2 TRANSFUSI TROMBOSIT DAN GRANULOSIT 33
2.6.3 SIFAT#SIFAT PLASMA SUBSTITUTE YANG IDEAL 34
BAB III 39
DAFTAR PUSTAKA 40
1
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 3/41
BAB I
PENDAHULUAN
0eseim%angan &airan dan elektrolit di dalam tu%uh merupakan salah satu
%agian dari fisiologi homeostatis yang sangat diperlukan dalam rangka menjaga
kondisi tu%uh tetap sehat. Tu%uh mempertahankan keseim%angan dengan
kemampuan menyesuaikan diri, %iasanya dengan proses-proses faal 3fisiologis4
yang terintegrasi yang mengaki%atkan adanya lingkungan sel yang relatif konstan
tapi dinamis. 0eseim%angan &airan dan elektrolit %erarti adanya distri%usi yangnormal dari air tu%uh total dan elektrolit ke dalam seluruh %agian tu%uh.
0eseim%angan &airan dan elektrolit saling %ergantung satu dengan yang lainnya,
jika salah satu terganggu maka akan %erpengaruh pada yang lainnya.5
6angguan &airan dan elektrolit adalah hal yang sangat sering terjadi dalam
masa perioperatif maupun intraoperatif. Sejumlah %esar &airan intra7ena sering
di%utuhkan untuk mengkoreksi kekurangan &airan dan elektrolit serta
mengkompensasi hilangnya darah selama operasi. /leh karena itu, ahli anestesi
harus mempunyai pengetahuan yang %aik tentang fisiologi normal &airan dan
elektrolit serta gangguannya. 6angguan yang %esar terhadap keseim%angan &airandan elektrolit dapat se&ara &epat menim%ulkan peru%ahan terhadap fungsi
kardio7askular, neurologis, dan neuromuskuler. Selain mengetahui fisiologis dan
gangguannya kita juga dapat mengetahui ma&am-ma&am jenis &airan yang ada
sehingga dapat memilih jenis &airan tepat dalam terapi pada gangguan terse%ut. 5
$engan alasan terse%ut, maka di%uatlah refrat ini yang diharapkan dapat
mem%eri informasi mengenai ma&am-ma&am jenis &airan yang dapat digunakan
dalam terapi gangguan keseim%angan &airan dan elektrolit dalam tu%uh. Selain itu
juga akan di%ahas pula mengenai fisiologi normal &airan dan elektrolit, gangguan
&airan dan elektrolit, serta implikasi-implikasi anestesinya.
2
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 4/41
BAB II
2.1 Anatomi Cairan Tubuh
Tu%uh manusia se%agian %esar terdiri atas &airan, persentasenya dapat
%eru%ah tergantung pada umur, jenis kelamin dan derajat o%esitas seseorang. Pada
%ayi usia 8 ( tahun &airan tu%uh adalah sekitar 92-9: %erat %adan dan pada %ayi
usia ; ( tahun mengandung air se%anyak <2-<:. Seiring dengan pertum%uhan
seseorang, persentase jumlah &airan terhadap %erat %adan %erangsur-angsur
menurun yaitu pada laki-laki deasa 2-=2: %erat %adan, sedangkan pada anitadeasa 2 : %erat %adan, ta%el di%aah menunjukan estimasi total &airan tu%uh
manusia %erdasarkan usia.5
Ta%el (. Peru%ahan &airan tu%uh total sesuai usia5
Uia Tota! Cairan "#r $i!o%ram BB &'(
#ayi premature )*
+ #ulan +*
= #ulan ,*
(-) tahun -
((-(= tahun -)
$easa -)/,*
$easa dengan o%esitas 0*/-*
$easa kurus +*/+-
Peru%ahan jumlah dan komposisi &airan tu%uh, yang dapat terjadi pada
perdarahan, luka %akar, dehidrasi, muntah, diare, dan puasa preoperatif maupun
perioperatif, dapat menye%a%kan gangguan fisiologis yang %erat. 1ika gangguan
terse%ut tidak dikoreksi se&ara adekuat se%elum tindakan anestesi dan %edah,
maka resiko penderita menjadi le%ih %esar.,5
Seluruh &airan tu%uh didistri%usikan ke dalam kompartemen intraselular
dan kompartemen ekstraselular. >e%ih jauh kompartemen ekstraselular di%agi
menjadi &airan intra7askular dan intersisial.,<,5
3
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 5/41
6am%ar (. Persentase ?airan Tu%uh<
2.1.1 Ditribui Cairan Tubuh
a. Cairan Intra#!u!ar &CIS(
?airan !ntraseluler adalah &airan yang terkandung di dalam sel. Pada orang
deasa kira-kira )@+ dari &airan tu%uh adalah intraselular, sama kira-kira ) > pada rata-rata pria deasa 3<2 kg4. Se%aliknya, hanya A dari &airan tu%uh %ayi
adalah &airan intraselular.<
Mem%ran sel %agian luar memegang peranan penting dalam mengatur
7olume dan komposisi intraseluler. Pompa membrane-bound ATP-dependent akan
mempertukarkan Na dengan 0 dengan per%andingan + ' ). /leh karena mem%ran
sel relatif tidak permea%el tehadap ion sodium dan ion potasium, ion potasium
akan dikonsentrasikan di dalam sel sedangkan ion sodium akan dikonsentrasikan
di ekstra sel. "ki%atnya, potasium menjadi faktor dominan yang menentukan
tekanan osmotik intraseluler, sedangkan sodium merupakan faktor terpenting
yang menentukan tekanan osmotik ekstraseluler.<
!mpermea%ilitas mem%ran sel terhadap protein menye%a%kan konsentrasi
protein intraseluler yang tinggi. /leh karena protein merupakan *at terlarut yang
nondifusif 3anion4, rasio pertukaran yang tidak sama dari + Na dengan ) 0 oleh
pompa mem%ran sel adalah hal yang penting untuk pen&egahan hiperosmolaritas
relatif intraseluler. 6angguan pada akti7itas pompa Na-0-"TPase seperti yang
terjadi pada keadaan iskemik akan menye%a%kan pem%engkakan sel.<
4
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 6/41
b. Cairan E$tra#!u!ar &CES(
?airan Ekstraseluler adalah &airan di luar sel. Bkuran relatif dari &airan
ekstraselular menurun dengan peningkatan usia. Pada %ayi %aru lahir, kira-kira A
&airan tu%uh terkandung didalam &airan ekstraselular. Setelah ( tahun, 7olume
relatif dari &airan ekstraselular menurun sampai kira-kira (@+ dari 7olume total.5
ungsi dasar dari &airan ekstraseluler adalah menyediakan nutrisi %agi sel
dan memindahkan hasil meta%olismenya. 0eseim%angan antara 7olume ekstrasel
yang normal terutama komponen sirkulasi 37olume intra7askuler4 adalah hal yang
sangat penting. /leh se%a% itu, se&ara kuantitatif sodium merupakan kationekstraseluler terpenting dan merupakan faktor utama dalam menentukan tekanan
osmotik dan 7olume. Peru%ahan 7olume &airan ekstraseluler %erhu%ungan dengan
peru%ahan jumlah total sodium dalam tu%uh. Cal ini tergantung dari sodium
intake, ekskresi sodium renal dan hilangnya sodium ekstrarenal+,<
?airan ekstraselular di%agi menjadi '
i. Cairan Int#riia! &CIT(
?airan interstisial adalah &airan di sekitar sel, sama dengan kira-kira 9 >
pada orang deasa. ?airan limfe termasuk dalam 7olume intersisial.
Relatif terhadap ukuran tu%uh, 7olume &airan intersisial kira-kira ) kalile%ih %esar pada %ayi %aru lahir di%anding orang deasa. Normalnya
se%agian ke&il &airan intersisial dalam %entuk &airan %e%as. Se%agian %esar
air interstisial se&ara kimia %erhu%ungan dengan proteoglikan ekstraseluler
mem%entuk gel. Pada umumnya tekanan &airan intersisial adalah negatif
3kira-kira - mmCg4. #ila terjadi peningkatan 7olume &airan intersisial
maka tekanan intersisial juga akan meningkat dan kadang-kadang menjadi
positif. Pada saat hal ini terjadi, &airan %e%as dalam gel akan meningkat
se&ara &epat dan se&ara klinis akan menim%ulkan edema. Canya se%agian
ke&il dari plasma protein yang dapat meleati &elah kapiler, oleh karena
itu kadar protein dalam &airan interstisial relatif rendah 3) g@dl4. Protein
yang memasuki ruang intersisial akan dikem%alikan ke dalam sistem
7askuler melalui sistem limfatik.+
ii. Cairan Intraa$u!ar &CI(
?airan intra7askuler adalah &airan yang terkandung di dalam pem%uluh
darah. Dolume relatif dari &airan intra7askular sama pada orang deasa
dan anak-anak. Rata-rata 7olume darah orang deasa kira-kira -= > 39:
5
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 7/41
dari ##4, + > 3=2:4 dari jumlah terse%ut adalah plasma. Sisanya )-+ >
32:4 terdiri dari sel darah merah yang mentranspor oksigen dan %ekerja
se%agai %uffer tu%uh yang penting sel darah putih, dan trom%osit. Tapi
nilai terse%ut diatas dapat %er7ariasi pada orang yang %er%eda-%eda,
%ergantung pada jenis kelamin, %erat %adan dan faktor-faktor lain.,<
?airan intra7askuler %er%entuk plasma yang dipertahankan dalam ruangan
intra7askuler oleh endotel 7askuler. Se%agian %esar elektrolit dapat dengan
%e%as melalui plasma dan interstisium yang menye%a%kan komposisi
elektrolit keduanya yang tidak jauh %er%eda. #agaimanapun juga, ikatan
antar sel endotel yang kuat akan men&egah keluarnya protein dari ruang
intra7askuler. "ki%atnya, plasma protein 3terutama al%umin4 merupakan
satu-satunya *at terlarut se&ara osmotik aktif dalam pertukaran &airan
antara plasma dan &airan interstisial. Peningkatan 7olume ekstraseluler
normalnya juga merefleksikan 7olume intra7askuler dan interstisial. #ila
tekanan interstisial %eru%ah menjadi positif maka akan diikuti dengan
peningkatan &airan ekstrasel yang akan menghasilkan ekspansi hanya pada
kompartemen &airan interstisial. Pada keadaan ini kompartemen interstisial
akan %erperan se%agai reser7oir dari kompartemen intra7askuler. Cal ini
dapat dilihat se&ara klinis se%agai edema jaringan.+,<
3. Cairan Tran#!u!#r
Merupakan &airan yang terkandung diantara rongga tu%uh tertentu seperti
sere%rospinal, perikardial, pleura, sendi sino7ial, intraokular dan sekresi saluran
pen&ernaan. Pada keadaan seaktu, 7olume &airan transeluler adalah sekitar (
liter, tetapi &airan dalam jumlah %anyak dapat masuk dan keluar dari ruang
transeluler.<
2.1.2 4at Da!am Cairan Tubuh
Fat terlarut dalam &airan tu%uh terdiri dari dua jenis *at yaitu elektrolit dan
non elektrolit.
A. E!#$tro!it
Elektrolit merupakan *at yang terdisosiasi dalam &airan dan menghantarkan arus
listrik. Elektrolit di%edakan menjadi ion positif 3kation4 dan ion negatif 3anion4.
1umlah kation dan anion dalam larutan adalah selalu sama 3diukur dalam
miliekui7alen4. 0onsentrasi elektrolit dalam &airan tu%uh %er7ariasi pada satu
6
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 8/41
%agian dengan %agian lainnya, tetapi meskipun konsentrasi ion pada tiap-tiap
%agian %er%eda, hukum netralitas listrik yang menyatakan %aha jumlah muatan-
muatan negati7e harus sama dengan jumlah muatan-muatan positif akan tetap
%erlaku.+
a. Kation
0ation utama dalam &airan ekstraselular adalah sodium 3NaG4, sedangkan
kation utama dalam &airan intraselular adalah potassium 30G4. Suatu sistem
pompa terdapat di dinding sel tu%uh yang memompa keluar sodium dan
potassium ini.+
•Natrium
Natrium se%agai kation utama didalam &airan ekstraseluler dan
paling %erperan di dalam mengatur keseim%angan &airan. 0adar
natrium plasma' (+ -( mEH@liter. 0adar natrium dalam plasma
diatur leat %e%erapa mekanisme'+,,5
- Left atrial stretch reseptor
- Central baroreseptor
- Renal afferent baroreseptor
- "ldosterone 3rea%sorpsi di ginjal4
- Atrial natriuretic factor
- Sistem renin angiotensin
- Sekresi "$C
- Peru%ahan yang terjadi pada air tu%uh total 3Total #ody Iater4
0adar natrium dalam tu%uh 9,mEH@kg## dimana kurang le%ih
<2: atau 2,mEH@kg## dapat %eru%ah-u%ah. Ekresi natrium dalam
urine (22-(92mEH@liter, feses +mEH@liter dan keringat 9mEH@liter.
0e%utuhan setiap hari J (22mEH 3=-( gram Na?l4.
Natrium dapat %ergerak &epat antara ruang intra7askuler dan
interstitial maupun ke dalam dan keluar sel. "pa%ila tu%uh %anyak
mengeluarkan natrium 3muntah, diare4 sedangkan asupan ter%atas
maka akan terjadi keadaan dehidrasi disertai kekurangan natrium.
0ekurangan air dan natrium dalam plasma akan diganti dengan air dan
$
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 9/41
natrium dari &airan interstitial. "pa%ila kehilangan &airan terus
%erlangsung, air akan ditarik dari dalam sel dan apa%ila 7olume
plasma tetap tidak dapat dipertahankan terjadilah kegagalan
sirkulasi.+,
• Ka!ium
0alium merupakan kation utama 355:4 di dalam &airan intraseluler
dan %erperan penting di dalam terapi gangguan keseim%angan air dan
elektrolit. 1umlah kalium dalam tu%uh sekitar + mEH@kg## dimana
55: dapat %eru%ah-u%ah sedangkan yang tidak dapat %erpindah
adalah kalium yang terikat dengan protein didalam sel.
0adar kalium plasma +,-,2 mEH@liter, ke%utuhan setiap hari (-+
mEH@kg##. 0eseim%angan kalium sangat %erhu%ungan dengan
konsentrasi CG ekstraseluler. Ekskresi kalium leat urine =2-52
mEH@liter, fae&es <) mEH@liter dan keringat (2 mEH@liter.+,
• Ka!ium
0alsium terdapat dalam makanan dan minuman, terutama susu, 92-
52: dikeluarkan leat feses dan sekitar )2: leat urin. 1umlah
pengeluaran ini tergantung pada intake, %esarnya tulang, dan keadaanendokrin. Meta%olisme kalsium sangat dipengaruhi oleh kelenjar-
kelenjar paratiroid, tiroid, testis, o7arium, da hipofisis. Se%agian %esar
355:4 ditemukan didalam gigi dan G (: dalam &airan ekstraseluler
dan tidak terdapat dalam sel.+
• 5a%n#ium
Magnesium ditemukan di semua jenis makanan. 0e%utuhan unruk
pertum%uhan G (2 mg@hari. $ikeluarkan leat urin dan feses.+
b. Anion
"nion utama dalam &airan ekstraselular adalah klorida 3?l-4 dan
%ikar%onat, sedangkan anion utama dalam &airan intraselular adalah ion fosfat.
0arena kandungan elektrolit dalam plasma dan &airan interstitial pada intinya
sama maka nilai elektrolit plasma men&erminkan komposisi dari &airan
ekstraseluler tetapi tidak men&erminkan komposisi &airan intraseluler.+,
• Karbonat
!
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 10/41
"sam kar%onat terdapat dalam tu%uh se%agai salah satu hasil akhir
daripada meta%olisme. 0adar %ikar%onat dikontrol oleh ginjal. Sedikit
sekali %ikar%onat yang akan dikeluarkan leat urin. "sam %ikar%onat
dikontrol oleh paru-paru dan sangat penting peranannya dalam
keseim%angan asam %asa.
• K!ori6a
0adar ion klorida %erle%ih di ruang ekstrasel, dan merupakan
komponen utama dari sekresi kelenjar gaster. #erfungsi dalam
mem%antu proses keseim%angan natrium. Sum%er ion klorida %anyak
terdapat dalam garam dapur.+
• Fo7at
osfat merupakan %agian dari fosfat %uffer sistem. #erfungsi
menjadi energi pada meta%olisme sel dan %ersama dengan ion kalsium
meningkatkan kekuatan dan kekerasan tulang. osfat juga masuk
dalam struktur genetik yaitu' $N" dan RN".+
Ta%el ). 0omposisi Elektrolit ?airan !ntra dan Ekstraseluler
CIS CESCI CIT
Natrium ( () (
0alium (2
?alsium ) ),
Magnesium )< + (,
?lorida ( (2+ ((
C?/+ (2 )< +2
CP/ (22 ) )
S/ )2 ( (
"sam
organik
-
B. Non E!#$tro!it
"
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 11/41
Non elektrolit merupakan *at seperti glukosa dan urea yang tidak terdisosiasi
dalam &airan. Fat lainya termasuk penting adalah kreatinin dan %iliru%in.((
2.2 Fiio!o%i8 Pro# P#r%#ra$an Cairan Tubuh
?airan tu%uh normalnya %erpindah antara kedua kompartemen atau ruang
utama untuk mempertahankan keseim%angan nilai &airan. Pergerakan &airan yang
normal melalui dinding kapiler ke dalam jaringan tergantung pada kenaikan
tekanan hidrostatik 3tekanan yang dihasilkan oleh &airan pada dinding pem%uluh
darah4 pada kedua ujung pem%uluh arteri dan 7ena. Perpindahan &airan dan
elektrolit tu%uh terjadi dalam tiga fase yaitu'<
a. ase !' plasma darah pindah dari seluruh tu%uh ke dalam sistem sirkulasi,
nutrisi dan oksigen diam%il dari paru-paru dan traktus gastrointestinal.
%. ase !!' &airan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan
sel
&. ase !!!' &airan dan su%stansi yang ada di dalamnya %erpindah dari &airan
interstitial masuk ke dalam sel.
Pem%uluh darah kapiler dan mem%ran sel relatif impermia%el terhadap
ke%anyakan *at terlarut tapi sangat permea%el terhadap air 3permea%el selektif4
sehingga perpindahan air dan *at terlarut di antara %agian-%agian tu%uh
meli%atkan mekanisme transpor pasif dan aktif. Mekanisme transpor pasif tidak
mem%utuhkan energi sedangkan mekanisme transpor aktif mem%utuhkan energi.
$ifusi dan osmosis adalah mekanisme transpor pasif. Sedangkan mekanisme
10
6am%ar ). Susunan ?airan Ekstraseluler dan !ntraseluler +
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 12/41
transpor aktif %erhu%ungan dengan pompa Na-0 yang memerlukan "TP. Proses
pergerakan &airan tu%uh antar kompertemen dapat %erlangsung se&ara'<
2.2.1 9moi
/smosis adalah %ergeraknya molekul 3*at terlarut4 melalui mem%ran
semipermea%el 3permea%el selektif4 dari larutan %erkadar le%ih rendah menuju
larutan %erkadar le%ih tinggi hingga kadarnya sama. Seluruh mem%ran sel dan
kapiler permea%el terhadap air, sehingga tekanan osmotik &airan tu%uh seluruh
kompartemen sama. Mem%ran semipermea%el ialah mem%ran yang dapat dilalui
air 3pelarut4, namun tidak dapat dilalui *at terlarut misalnya protein. ,<,((
Tekanan osmotik plasma darah ialah )9G m/sm@>. >arutan dengan
tekanan osmotik kira-kira sama dise%ut isotonik 3Na?l 2,5:, $ekstrosa :,
Ringer laktat4. >arutan dengan tekanan osmotik le%ih rendah dise%ut hipotonik
3akuades4, sedangkan le%ih tinggi dise%ut hipertonik.<
2.2.2 Di7ui
$ifusi ialah proses %ergeraknya molekul leat pori-pori. >arutan akan
%ergerak dari konsentrasi tinggi ke arah larutan %erkonsentrasi rendah. Tekanan
hidrostatik pem%uluh darah juga mendorong air masuk %erdifusi meleati pori-
pori terse%ut. 0e&epatan difusi suatu *at meleati se%uah mem%ran tergantung
pada'+,<,((
(. Permea%ilitas *at terhadap mem%rane.
). Per%edaan konsentrasi antar dua sisi.
+. Per%edaan tekanan antara masing-masing sisi karena tekanan akan
mem%erikan energi kinetik yang le%ih %esar.
. Potensial listrik yang menye%erangi mem%ran akan mem%eri muatan pada*at terse%ut.
$ifusi di%agi lagi menjadi ) jenis yaitu difusi melalui mem%ran sel dan difusi
melalui endotelial sel.
%. Di7ui 5#!a!ui 5#mbran S#!
$ifusi antara &airan interstisial dan &airan intraselular dapat terjadi melalui
%e%erapa mekanisme' +,,<,((
3(4 Se&ara langsung meleati lapisan lemak %ilayer pada mem%ran sel
11
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 13/41
3)4 Meleati protein &hannel dalam mem%ran
3+4 Melalui ikatan dengan protein karier yang re7ersi%el yang dapat meleati
mem%ran 3difusi yang difasilitasi4.
Molekul-molekul yang larut dalam oksigen, ?/), air, dan lemak akan menem%us
mem%ran sel se&ara langsung. 0ation-kation seperti NaG, 0 G,dan ?a)G sangat
sedikit sekali yang dapat menem%us mem%ran oleh karena tegangan potensial
transmem%ran sel 3dengan %agian luar yang positif4 yang di&iptakan oleh pompa
NaG-0 G. $engan demikian, kation-kation ini dapat %erdifusi hanya melalui &hannel
protein yang spesifik. 0eluarnya ion melalui &hannel ini tergantung pada tegangan
mem%ran dan ikatannnya dengan pengikat 3seperti asetil kolin4 terhadap reseptor
mem%ran. 6lukosa dan asam amino %erdifusi dengan %antuan ikatan mem%ran
protein karier.+,<
Pertukaran &airan antara ruangan interstisial dan intraselular di%angun oleh
daya osmotik yang di&iptakan oleh per%edaan konsentrasi *at terlarut nondifusif.
Peru%ahan relatif pada osmolalitas antara kompartemen intraselular dan
interstisial menghasilkan perpindahan air dari kompartemen yang hipoosmolar
menuju kompartemen yang hiperosmolar.<
&. Di7ui 5#!a!ui En6ot#! Ka"i!#r
$inding kapiler mempunyai kete%alan 2, Km, terdiri dari satu lapis selendotel dengan dasar mem%ran. ?elah interseluler mempunyai jarak =-< nm,
memisahkan masing-masing sel dari sel di dekatnya. Canya su%stansi dengan
%erat molekul rendah yang larut dalam air seperti sodium, &hlorida, potasium, dan
glukosa yang dapat meleati &elah intersel. Su%stansi dengan molekul yang %esar
seperti plasma protein sangat sulit untuk menem%us &elah endotel 3ke&uali pada
hati dan paru-paru dimana terdapat &elah yang le%ih %esar4.+
2.2.: Pom"a Natrium Ka!ium
Pompa natrium kalium merupakan suatu proses transpor yang memompa
ion natrium keluar melalui mem%ran sel dan pada saat %ersamaan memompa ion
kalium dari luar ke dalam. Tujuan dari pompa natrium kalium adalah untuk
men&egah keadaan hiperosmolar di dalam sel.),((
12
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 14/41
2.2.0 Fa$tor;Fa$tor <an% 5#m"#n%aruhi K##imban%an Cairan 6an
E!#$tro!it
Terdapat %e%erapa faktor yang mempengaruhi keseim%angan &airan dan elektrolit,
di antaranya adalah ' +,,<
(. Bsia
Dariasi usia %erkaitan dengan luas permukaan tu%uh, meta%olisme yang
diperlukan dan %erat %adan. Selain itu, &airan tu%uh menurun dengan
peningkatan usia. !nfant dan anak-anak le%ih mudah mengalami gangguankeseim%angan &airan di%anding usia deasa. Pada usia lanjut sering terjadi
gangguan keseim%angan &airan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau
jantung.
). 1enis 0elamin
Ianita mempunyai air tu%uh yang kurang se&ara proporsional, karena le%ih
%anyak mengandung lemak tu%uh.
Ta%el +. Presentase ?airan Tu%uh #erdasarkan Bmur dan 1enis 0elamin
+. Sel-sel lemak
Mengandung sedikit air, sehingga air tu%uh menurun dengan peningkatan
lemak tu%uh.
. Stres
Stres dapat menim%ulkan peningkatan meta%olisme sel, konsentrasi darah dan
13
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 15/41
glikolisis otot, mekanisme ini dapat menim%ulkan retensi sodium dan air.
Proses ini dapat meningkatkan produksi "$C dan menurunkan produksi
urine.
. 0ondisi sakit
0ondisi sakit sangat %erpengaruh terhadap kondisi keseim%angan &airan dan
elektrolit tu%uh, &ontohnya'
- Trauma seperti luka %akar akan meningkatkan kehilangan air melalui
insensible water lost 3!I>4
- Penyakit ginjal dan kardio7askuler sangat mempengaruhi proses regulasi
keseim%angan &airan dan elektrolit tu%uh
- Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan
pemenuhan intake &airan karena kehilangan kemampuan untuk
memenuhinya se&ara mandiri.
=. $iet
$iet seseorang %erpengaruh terhadap intake &airan dan elektrolit. 0etika
intake nutrisi tidak adekuat maka tu%uh akan mem%akar protein dan lemak
sehingga serum al%umin dan &adangan protein akan menurun padahal
keduanya sangat diperlukan dalam proses keseim%angan &airan sehingga halini akan menye%a%kan edema.
#erdasarkan formula estimasi ke%utuhan energi 3&al&ulating %asal energy
eLpenditure@#EE4 menurut persamaan Carris #enedi&t. Rata-rata )
k&al@kg##@hari.
#EE 3Men4 J == G 3 (+,< L I4 G 3 L C4 3=.9 L "4
#EE 3Ioman4 J =, G 3 5,= L I 4 G 3 (,< L C 4 3 ,< L " 4
I J Ieight in kg C J Ceight in &m " J "ge in Years
#EE dalam kilokalori 3k&al4 yang di%akar selama ) jam termasuk energi
yang digunakan proses 7ital dalam kondisi istirahat 3meta%olisme, &ir&ulasi,
respirasi dan termoregulasi4.
0e%utuhan energi ini dipengaruhi %e%erapa faktor 3usia, derajat stress, status
nutrisi dan lain-lain4.
"lternatif lain dari formula ini dapat menggunakan rule of thum% %aha
ke%utuhan energi %asal atau saat istirahat le%ih kurang )&al@kg##@hari,
Setiap kenaikan suhu ( derajat diatas +<? ditam%ah (),:, Pem%edahan
):, Sepsis <: dan luka %akar sampai (22: dari #EE.
14
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 16/41
<. Pengo%atan
Pengo%atan seperti pem%erian diuretik dan laksatif dapat %erpengaruh pada
kondisi &airan dan elektrolit tu%uh.
9. Tindakan Medis
#anyak tindakan medis yang %erpengaruh pada keseim%angan &airan dan
elektrolit tu%uh seperti' suction, nasogastric tube dan lain-lain.
5. Pem%edahan
Pasien dengan tindakan pem%edahan memiliki resiko tinggi mengalami
gangguan keseim%angan &airan dan elektrolit tu%uh, dikarenakan kehilangan
darah selama pem%edahan.
2.2.- Nutrii
Nutrisi adalah seluruh interaksi antara organisme dengan makanan yang
dikonsumsinya, dengan kata lain sesuai dengan tu%uh yang menggunakannya. Fat
gi*i terse%ut adalah kar%ohidrat, protein, lemak, yang dise%ut se%agai *at gi*i
makro serta 7itamin dan mineral yang diseut dengan *at gi*i mikro.
P#rhitun%an En#r%i 6an Nutrii uia D#=aa8
"ngka ke&ukupan gi*i setiap indi7idu akan %er%eda sesuai dengan kondisi
masing-masing. Bntuk mengukur "06 %agi orang deasa se&ara &epat ke%utuhankalori energi dapat menggunakan rumus se%agai %erikut '
Ta%el . "ngka ke&ukupan gi*i 3kkal@hari4
>#ni $#!amin rin%an S#6an% B#rat
La$i/!a$i (,= L #MR (,<= L #MR ),(2 L #MR
=anita ( L #MR (,<2 L #MR ),22 L #MR
Prinsip untuk menentukan angka ke&ukupan energi didasarkan pada pengeluaran
energi dimana komponene %asal meta%oli& rate merupakan komponen utama.
Nilai #MR ditentukan oleh %erat dan susunan tu%uh serta umur dan jenis kelamin.
Se&ar sederhana nilai #MR dapat ditaksir dengan menggunakan rumus regresi
linier se%agai %erikut '
Ta%el . Rumus untuk menaksir nilai #MR '
Umur B5R &$$a!?hari(
>aki laki Perempuan
15
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 17/41
*/:
:/1*
1*/1)1) /:*
:*/,*
@,*
=2,5 ## G
)),< ## G 5
(<, ## G =((,+ ## G =<5
((,= ## G 9<5
(+, ## G 9<
=(,2 # G (
)), # G 55
(),) # G <=(,< # G 59
9,< # G 9)5
(2, G5=
0eterangan ' ## J %erat %adan 3dapat digunakan a&tual eight atau ## ideal
normal tergantung tujuan4
$engan komposisi makanan sehari =2: dari sum%er kar%ohidrat, )2: dari
protein dan )2: dari lemak. 0e&ukupan protein yang dianjurkan adalah 2,9
gram@kg ##@hari. $ianjurkan memenuhi ke%utuhan protein dari protein na%ati dan
heanin dengan per%andingan + ' (
"06 %agi orang deasa se&ara nasional %erdasarkan ke%utuhan energi@ kalori
dari protein, ditetapkan se%agai %erikut '
!ndikator tingkat konsumsi tingkat persedian
Energi ) isokkalori ).22, protein +=,) gram, gram 35 gram protein
ikan, = gram protein heani lainnya dan 2 gram protein na%ati 4
"06 diatas %ila kita ja%arkan menurut takaran konsumsi makanan sehari
pada orang deasa umur )2-5 tahun, yaitu ' nasi @ pengganti - piring, lauk
heani +- potong, lauk na%ati )- potong, sayuran ((@) ) mangkok dan %uah-
%uahan )-+ potong. $engan &atatan dalam keadaan %erat %adan ideal.
Prinsip utama dalm melakukan pola makan sehari adalah gi*i seim%angO,
dimana konsumsi %eragam makanan yang seim%ang dari kuantitasO dan
kualitasO yang terdiri dari '
• Sum%er kar%ohidrat ' %iji-%ijian
• Sum%er protein heani ' ikan, unggas, daging putih, putih telur, susu
rendah@%e%as lemak.
• Sum%er protein na%ati ' ka&ang-ka&angan dan polong-polongan
serta hasil olahannya.
• Sum%er 7itamin dan mineral ' sayur dan %uah-%uahan segar
K#butuhan Nutrii untu$ Lania
0e%utuhan makanan untuk para lansia sangat dipengaruhi oleh
meta%olisme pasal dan pengurangan akti7itas psikologi kele%ihan lemak harus
16
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 18/41
dihindari utuk menurunkan kapasitas a%sorpsi. "dapun nutrisi yang harus
dipenuhi untuk usia lanjut terdiri dari '
1. arbohidrat
0ar%ohidrat dalam tu%uh %erfungsi se%agai sum%er energi dimana ( gram
molekul kar%ihidrat menghasilkan kalori. Bntuk ke%utuhan kar%ohidrat
pada lansia adalah : dari %erat %adan 3##4
!. Protein
Protein adalah *at makanan yang mengandung nitrogen, dimana dalam (
gram protein mengandung energi kira-kira kalori atau (=,9 0g. Bntuk
lansia protein yang di%utuhkan adalah 2 =2 mg@hari. 1ika jumlah protein
yang dikonsumsi mele%ihi apa yang diperlukan makan se%agian akan
di%akar untuk menghasilkan energi dan sisa nitrogen di%uang keluar,
sehingga terdapat suatu keseim%angan nitrogen, adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi ke%utuhan protein yaitu '
a. Bkuran dan komposisi tu%uh
Makin %esar dan %erat orang itu akan semakin %anyaklah jaringan
aktifnya, sehingga akan %anyak pula proteinnya untuk
mempertahankan atau memelihara jaringan-jaringan itu.
%. Bmur
Bmur juga mempengaruhi ke%utuhan protein terutama pada lansia
ke%utuhannya harus men&ukupi
&. Ma&am Nilai Protein
Bntuk pem%entukan suatu jaringan protein yang %ernilai rendah
diperlukan ; %anyak daripada yang %ernilai tinggi.
d. @aktor faktor pen&ernaan, penyerapan, dan keadaan psikologi tu%uh
Peren&anaan dan penyerapan *at *at yang menggangu fungsi alat
pen&ernaan tu%uh. #er%agi keadaan yang mengganggu fungsi alat
pe&ernaan akan %erpengaruh pada nili gi*i protein.
Go! Umur
&tahun(
B#rat Ba6an
&K%(
Prot#in ? 9ran% ?
Hari &Gr(
P#n6#rita KKP 6an
"#n<a$it &Gr(
Pria 0* ; - 5 (
,* 5 (
anita 0*/- < 2 <
,* < 2 <
". Lemak
1$
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 19/41
Energi yang %erasal dari lemak pada umumnya sekitar (2: - )2:. Profosi
kandungan lemak yang rendah diduga akan %aik untuk kesehatan karena
resiko untuk terkena penyakit arteoskeloris le%h rendah. >emak
merupakan *at gi*i padat energi, nilai kalorinya 5 kalori setiap gram
lemak. $idalam hidangan se%ainya dari jumlah kalori se%esar (: - )2:
%erasal dari lemak. >emak yang di%utuhkan untuk lansia adalah sekitar
):.
$alam lemak makanan terdapat senyaa yang dise%ut asam lemak. "da
dua ma&am asam lemak, yaitu lemak jenuh dan tak jenuh. "sam lemak
jenuh yang harus di%atasi karena akan menye%a%kan tingginya kadar
lemak dalam darah 3hiperlipidemia4 yang dapat mempermudah terjadinya
pegeseran pem%uluh darah 3atheroskelrosis4. "sam lemak januh terdapat
dalam minyak kelapa dan %ahan makanan heani. 0arena itu konsumsi
%ahan makanan tere%ut haruslah di%atasi serendah mungkin. Minyak
kelapa dapat diganti dengan minyak jagung, minyak %unga matahari,
Minyak ka&ang dan se%againya .
#. $itamin
Ditamin adalah suatu *at organik yang tidak dapat di%uat oleh tu%uh tetapi
diperlukan oleh tu%uh yang diperlukan untuk mempertahankan daya tahan
tu%uh terhadap penyakit. Bntuk usia lanjut 7itamin di%utuhkan yaitu '
a. Ditamin "
Ditamin " %erguna untuk pemeliharaan penglihatan dan pemelihara
epitel . Ditamin " juga termasuk 7itamin yang larut dalam
lemakke%utuhan 7it. " untuk lansia %erdasarkan umur dan %erat %adan juga jenis kelamin.
Umur
&Tahun(
>#ni
K#!amin
B#rat
Ba6an
K#butuhan
itamin A &m%(
0* / - Pria 222
,* 222
0* ; - Ianita < +22
@,* < +22
%. Ditamin ?
1!
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 20/41
Bntuk meningkatan daya tahan tu%uh juga %erguna untuk
pem%entukan dan pemelihara *at perekat yang menghu%ungkan sel
sel dengan sel sel lainnya ke%utuhan Dit. ? untuk lansia.
Umur
&Tahun(
>#ni
K#!amin
B#rat
Ba6an
K#butuhan
itamin C &m%(
0* ; - Pria +2
,* +2
0* ; - Ianita < +2
,* < +2
&. Ditamin #( 3thalamin4
#erguna untuk mengatur air dalam jaringan tu%uh serta memper%aiki
getah &erna,
0e%utuhan Ditamin #( untuk lansia.
Umur
&Tahun(
>#ni
K#!amin
B#rat
Ba6an
K#butuhan
itamin B1 &m%(
0* ; - Pria (,2
,* 2,5
0* ; - Ianita < 2,<
,* < 2,=
d. Ditamin #) 3Ri%ofla7in4
#erguna pernafasan antara sel sel pemeliharaan jaringan jaringan
syaraf kulit dan kornea mata ke%utuhan Ditamin #) Bntuk lansia
Umur
&Tahun(
>#ni
K#!amin
B#rat
Ba6an
K#butuhan
itamin B2 &m%(
0* ; - Pria (=,+
,* (,)0* ; - Ianita < ((,
,* < (2,=
Nia&in %isa digunakan didalam tu%uh dalam %er%agi proses oksidasi
yang mendapatkan tenaga ke%utuhan nia&in untuk lansia adalah
Umur
&Tahun(
>#ni
K#!amin
B#rat
Ba6an
K#butuhan
itamin B2 &m%(
0* ; - Pria (=,+
,* (,)
0* ; - Ianita < ((,
1"
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 21/41
,* < (2,=
Selain itu %uah %uahan diperlukan %aik se%agian sum%er 7itamin
maupun juga se%agai sum%er serat makanan. #uah %uahan seperti
pisang, pepaya, semangka, mangga atau %uah-%uahan lain yang lunak
sangat %aik di%erikan kepada lansia.
. %ineral
#erguna untuk mem%angun jaringan tulang, mengatur tekanan osmosis
dalam tu%uh. Fat *at yang terkandung dalam mineral
&. alsium
Bntuk mem%antu pem%ekuan darah ke%utuhan kalsium untuk lansia (222
mg 3(=222 mg untuk anita 4 setiap hari, %anyak terdapat didalam susu
sayuran. Bntuk men&egah terjadinya kekurangan *at kapur dapat
dipergunakan susu tak %erlemak 3susu non fat4. Pem%erian susu nn fat
segelas sehari &ukup untuk memenuhi ke%utuhan akan *at kapur.
'. (osfor
Seluruh sel sel tu%uh mengandung fosfor ==:. osfor dalam tu%uh
terdapat dalam tulang tulang se%agai ikatan garam kapur dan ++:
terdapat jaringan jaringan lunak se%agai ikatan organik dan anorganik.0e%utuhan fosfor untuk pria lansia adalah 2, gr.
). *at +esi
Merupakan komponen dengan hemoglo%in, mioglo%in, %itikron, en*im
katalase dan peraksidase %erguna untuk proses respirasi dalam sel untuk
lansia *at %esi yang di%utuhkan (2 mg@hari atau %ila dilihat dari %erat
%adan misal, ## maka *at %esi yang di%utuhkan se%esar 5 gr.
2.: Pato7iio!o%i K##imban%an CairanPeru%ahan &airan tu%uh dapat dikategorikan menjadi +, yaitu '
2.:.1 P#rubahan o!um#
A. D#7iit o!um#
$efisit 7olume &airan ekstraselular merupakan peru%ahan &airan tu%uh
yang paling umum. Penye%a% paling umum adalah kehilangan &airan di
gastrointestinal aki%at muntah, penyedot nasogastrik, diare dan drainase
fistula.
20
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 22/41
Penye%a% lainnya dapat %erupa kehilangan &airan pada &edera jaringan
lunak, infeksi, inflamasi jaringan, peritonitis, o%struksi usus, dan luka
%akar. 0eadaan akut, kehilangan &airan yang &epat akan menim%ulkan
tanda gangguan pada susunan saraf pusat dan jantung. Pada kehilangan
&airan yang lam%at le%ih dapat ditoleransi sampai defisi 7olume &airan
ekstraselular yang %erat terjadi. +,,<
B. D#hi6rai
$ehidrasi sering dikategorikan sesuai dengan kadar konsentrasi serum dari
natrium menjadi isonatremik 3(+2-(2 mEH@>4, hiponatremik 38(+5
mEH@>4 atau hipernatremik 3;(2 mEH@>4. $ehidrasi isonatremik
merupakan yang paling sering terjadi 392:4, sedangkan dehidrasi
hipernatremik atau hiponatremik sekitar -(2: dari kasus. $ehidrasi
!sotonis 3isonatremik4 terjadi ketika kehilangan &airan hampir sama
dengan konsentrasi natrium terhadap darah. 0ehilangan &airan dan natrium
%esarnya relatif sama dalam kompartemen intra7askular maupun
kompartemen ekstra7askular.
$ehidrasi hipotonis 3hiponatremik4 terjadi ketika kehilangan &airan dengan
kandungan natrium le%ih %anyak dari darah 3kehilangan &airan hipertonis4.
Se&ara garis %esar terjadi kehilangan natrium yang le%ih %anyak di%andingkan air yang hilang. 0arena kadar natrium serum rendah, air di
kompartemen intra7askular %erpindah ke kompartemen ekstra7askular,
sehingga menye%a%kan penurunan 7olume intra7askular.
$ehidrasi hipertonis 3hipernatremik4 terjadi ketika kehilangan &airan
dengan kandungan natrium le%ih sedikit dari darah 3kehilangan &airan
hipotonis4. Se&ara garis %esar terjadi kehilangan air yang le%ih %anyak
di%andingkan natrium yang hilang. 0arena kadar natrium tinggi, air di
kompartemen ekstraskular %erpindah ke kompartemen intra7askular,
sehingga meminimalkan penurunan 7olume intra7askular.)
C. K#!#bihan o!um#
0ele%ihan 7olume &airan ekstraselular merupakan suatu kondisi aki%at
iatrogeni& 3pem%erian &airan intra7ena seperti Na?l yang menye%a%kan
kele%ihan air dan Na?l ataupun pem%erian &airan intra7ena glukosa yang
menye%a%kan kele%ihan air4 ataupun dapat sekunder aki%at insufisiensi
renal 3gangguan pada 6lomerulus iltration Rate4, sirosis, ataupun gagal
21
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 23/41
jantung kongestif. 0ele%ihan &airan intaseluler dapat terjadi jika terjadi
kele%ihan &airan tetapi jumlah Na?l tetap atau %erkurang.)
2.:.2 P#rubahan Kon#ntrai
A. Hi"onatr#mia
1ika 8 ()2 mg@> maka akan tim%ul gejala disorientasi, gangguan mental,
letargi, irita%ilitas, lemah dan henti pernafasan, sedangkan jika kadar 8 ((2
mg@> maka akan tim%ul gejala kejang, koma. Ciponatremia ini dapat
dise%a%kan oleh eu7olemia 3 polidipsi psikogenik4, hipo7olemia 3disfungsi
tu%uli ginjal, diare, muntah, diuretika4, hiper7olemia 3sirosis, nefrosis4.
0eadaan ini dapat diterapi dengan restriksi &airan 3NaG () mg@>4 atau Na?l +: sse%anyak 3(2-4L##L2,= mg dan untuk pediatrik (,-),
mg@kg. 0oreksi hiponatremia yang sudah %erlangsung lama dilakukan
se&ara perlahan-lahan, sedangkan untuk hiponatremia akut le%ih agresif.,<,5
Bntuk menghitung Na serum yang di%utuhkan dapat menggunakan
rumus'5
Na Na1 Na* TB
Na J 1umlah Na yang diperlukan untuk koreksi 3mEH4
Na( J () mEH@> atau Na serum yang diinginkan
Na2 J Na serum yang aktual
T#I J total %ody ater J 2,= L ## 3kg4
## J #erat #adan
B. Hi"#rnatr#mia
1ika kadar natrium ; (=2 mg@> maka akan tim%ul gejala %erupa peru%ahan
mental, letargi, kejang, koma, lemah. Cipernatremi dapat dise%a%kan oleh
kehilangan &airan 3diare, muntah, diuresis, dia%etes insipidus, keringat
%erle%ihan4, asupan air kurang, asupan natrium %erle%ihan.5
Terapi keadaan ini adalah'5
0ele%ihan natrium ' Q3-(24 L ## L 2,= J mg
$efisit ?airan ' Q3-(24 L ## L 2,='(2 J #erikan :
dekstrosa dalam air
J 1umlah natrium aktual
## J #erat #adan
C. Hi"o$a!#mia
22
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 24/41
1ika kadar kalium 8 + mEH@>. $apat terjadi aki%at dari redistri%usi akut
kalium dari &airan ekstraselular ke intraselular atau dari pengurangan
kronis kadar total kalium tu%uh. Tanda dan gejala hipokalemia dapat
%erupa disritmik jantung, peru%ahan E06 3RS segmen mele%ar, ST
segmen depresi, hipotensi postural, kelemahan otot skeletal, poliuria,
intoleransi glukosa. Terapi hipokalemia dapat %erupa koreksi faktor
presipitasi 3alkalosis, hipomagnesemia, o%at-o%atan4, infus potasium
klorida sampai (2 mEH@jam 3untuk hipokalemia yang ringan ;) mEH@>4
atau infus potasium klorida sampai 2 mEH@jam dengan monitoring oleh
E06 3untuk hipokalemia %erat8)mEH@> disertai peru%ahan E06,
kelemahan otot yang he%at4. <,5
Rumus untuk menghitung defisit kalium'K K1 K* *2- BB
0 J kalium yang di%utuhkan
0( J serum kalium yang diinginkan
02 J serum kalium yang terukur
## J %erat %adan 3kg4
D. Hi"#r$a!#mia
Terjadi jika kadar kalium ; mEH@>, sering terjadi karena insufisiensi
renal atau o%at yang mem%atasi ekskresi kalium 3NS"!$s, "?E-inhi%itor,
siklosporin, diuretik4. Tanda dan gejalanya terutama meli%atkan susunan
saraf pusat 3parestesia, kelemahan otot4 dan sistem kardio7askular
3disritmik, peru%ahan E064. Terapi untuk hiperkalemia dapat %erupa
intra7ena kalsium klorida (2: dalam (2 menit, sodium %ikar%onat 2-(22
mEH dalam -(2 menit, atau diuretik, hemodialisis.<,5
2.:.: P#rubahan Kom"oii
A. Ai6oi r#"iratori$ &"H +:- 6an PaC92@ 0- mmH%(
0ondisi ini %erhu%ungan dengan retensi ?/) se&ara sekunder untuk
menurunkan 7entilasi al7eolar. 0ejadian akut merupakan aki%at dari
7entilasi yang tidak adekuat termasuk o%struksi jalan nafas, atelektasis,
pneumonia, efusi pleura, nyeri dari insisi a%domen atas, distensi a%domen
dan penggunaan narkose yang %erle%ihan.
Manajemennya meli%atkan koreksi yang adekuat dari defek pulmonal,
intu%asi endotrakeal, dan 7entilasi mekanis %ila perlu. Perhatian yang ketat
terhadap higiene trakeo%ronkial saat post operatif adalah sangat penting.<
23
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 25/41
B. A!$a!oi r#"iratori$ &"H@ +0- 6an PaC92 :- mmH%(
0ondisi ini dise%a%kan ketakutan, nyeri, hipoksia, &edera susunan saraf pusat, dan 7entilasi yang di%antu. Pada fase akut, konsentrasi %ikar%onat
serum normal, dan alkalosis terjadi se%agai hasil dari penurunan Pa?/)
yang &epat. Terapi ditujukan untuk mengkoreksi masalah yang mendasari
termasuk sedasi yang sesuai, analgesia, penggunaan yang tepat dari
7entilator mekanik, dan koreksi defisit potasium yang terjadi. <
C. Ai6oi m#tabo!i$ &"H+:- 6an bi$arbonat 22 mE?L(
0ondisi ini dise%a%kan oleh retensi atau penam%ahan asam atau
kehilangan %ikar%onat. Penye%a% yang paling umum termasuk gagal
ginjal, diare, fistula usus ke&il, dia%etik ketoasidosis, dan asidosis laktat.
0ompensasi aal yang terjadi adalah peningkatan 7entilasi dan depresi
Pa?/). Penye%a% paling umum adalah syok, dia%etik ketoasidosis,
kelaparan, aspirin yang %erle%ihan dan kera&unan metanol. Terapi
se%aiknya ditujukan terhadap koreksi kelainan yang mendasari. Terapi
%ikar%onat hanya diperuntukkan %agi penanganan asidosis %erat dan hanya
setelah kompensasi alkalosis respirasi digunakan.<,((
D. A!$a!oi m#tabo!i$ &"H@+0- 6an bi$arbonat @2+ mE?L(
0elainan ini merupakan aki%at dari kehilangan asam atau penam%ahan
%ikar%onat dan diper%uruk oleh hipokalemia. Masalah yang umum terjadi
pada pasien %edah adalah hipokloremik, hipokalemik aki%at defisit 7olume
ekstraselular. Terapi yang digunakan adalah sodium klorida isotonik dan
penggantian kekurangan potasium. 0oreksi alkalosis harus gradual selama
perode ) jam dengan pengukuran pC, Pa?/) dan serum elektrolit yang
sering.,
2.0 P#nata!a$anaan T#ra"i Cairan
2.0.1 Cairan Pra B#6ah
Status &airan harus dinilai dan dikoreksi se%elum dilakukannya induksi
anestesi, hal ini dilakukan untuk mengurangi peru%ahan kardio7askuler seperti
dekompensasi akut. Penilaian status &airan ini didapat dari ')
24
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 26/41
• "namnesa ' "pakah ada perdarahan, muntah, diare, rasa haus. 0en&ing
terakhir, jumlah dan arnya.
• Pemeriksaan fisik. $ari pemeriksaan fisik ini didapat tanda-tanda o%jektif
dari status &airan, seperti tekanan darah, nadi, %erat %adan, kulit, a%domen,
mata dan mukosa.
• >a%oratorium meliputi pemeriksaan elektrolit, #BN, hematokrit,
hemoglo%in dan protein.
$efisit &airan dapat diperkirakan dari %erat-ringannya dehidrasi yang terjadi.
Pada fase aal pasien yang sadar akan mengeluh haus, nadi %iasanya meningkat
sedikit, %elum ada gangguan &airan dan komposisinya se&ara serius. $ehidrasi
pada fase ini terjadi jika kehilangan &airan kira-kira ): ## 3(22 ml air4.
ase moderat, ditandai rasa haus. Mukosa kering otot lemah, nadi &epat dan
lemah. Terjadi pada kehilangan &airan =: ##. ase lanjut@dehidrasi %erat,
ditandai adanya tanda sho&k kardiosirkulasi, terjadi pada kehilangan &airan <-(:
##. 0egagalan penggantian &airan dan elektrolit %iasanya menye%a%kan kematian
jika kehilangan &airan ( : ## atau le%ih.)
?airan preoperatif di%erikan dalam %entuk &airan pemeliharaan, pada
deasa ) ml@kg##@jam. "tau =2 ml ditam%ah ( ml@kg## untuk %erat %adan le%ih
dari )2 kg. Pada anak-anak ml@kg pada (2 kg ## pertama, ditam%ah ) ml@kg
untuk (2 kg## kedua, dan ditam%ah ( ml@kg untuk %erat %adan sisanya.),
Selain penilaian terhadap keadaan umum dan kardio7askuler, tanda rehidrasi
ter&apai ialah dengan adanya produksi urine 2,-( ml@kg##.
2.0.2 Cairan S#!ama P#mb#6ahan
Terapi &airan selama operasi meliputi ke%utuhan dasar &airan dan
penggantian sisa defisit se%elum operasi ditam%ah &airan yang hilang selama
operasi. #erdasarkan %eratnya trauma pem)%edahan dikenal pem%erian &airan
pada trauma ringan, sedang dan %erat. Pada pem%edahan dengan trauma ringan
di%erikan &airan ) ml@kg ##@jam untuk ke%utuhan dasar ditam%ah ml@kg##@jam se%agai pengganti aki%at trauma pem%edahan. ?airan pengganti aki%at
trauma pem%edahan sedang = ml@kg ##@jam dan pada trauma pem%edahan %erat 9
ml@kg ##@jam.
?airan pengganti aki%at trauma pem%edahan pada anak, untuk trauma
pem%edahan ringan ) ml@kg ##@jam, sedang ml@kg##@jam dan %erat =
ml@kg##@jam.
Pemilihan jenis &airan intra7ena tergantung pada prosedur pem%edahan dan
perkiraan jumlah perdarahan. Perkiraan jumlah perdarahan yang terjadi selama
pem%edahan sering mengalami kesulitan, dikarenakan adanya perdarahan yang
sulit diukur@tersem%unyi yang terdapat di dalam luka operasi, kain kasa, kain
25
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 27/41
operasi dan lain-lain. $alam hal ini &ara yang %iasa digunakan untuk
memperkirakan jumlah perdarahan dengan mengukur jumlah darah di dalam
adah su&tion ditam%ah perkiraan jumlah darah di kain kasa dan kain operasi.
Satu lem%ar duk dapat menampung (22 (2 ml darah, sedangkan untuk kain
kasa se%aiknya ditim%ang se%elum dan setelah dipakai, dimana selisih ( gram
dianggap sama dengan ( ml darah. Perkiraan jumlah perdarahan dapat juga diukur
dengan pemeriksaan hematokrit dan hemoglo%in se&ara serial.
Pada perdarahan untuk mempertahankan 7olume intra7ena dapat di%erikan
kristaloid atau koloid sampai tahap tim%ulnya %ahaya karena anemia. Pada
keadaan ini perdarahan selanjutnya diganti dengan transfusi sel darah merah untuk
mempertahankan konsentrasi hemoglo%in ataupun hematokrit pada le7el aman,
yaitu C% < (2 g@dl atau C&t )( +2:. )2 ): pada indi7idu sehat atauanemia kronis.)
0e%utuhan transfusi dapat ditetapkan pada saat pra%edah %erdasarkan nilai
hematokrit dan stimated +lood $olume 3E#D4. E#D pada neonatus prematur 5
ml@kg##, fullterm 9 ml@kg##, %ayi 92 ml@kg## dan pada deasa laki-laki <
ml@kg##, perempuan = ml@kg##.
Bntuk menentukan jumlah perdarahan yang diperlukan agar C&t menjadi
+2: dapat dihitung se%agai %erikut '
• E#D
• Estimasi 7olume sel darah merah pada C&t pra%edah 3R#?D preop4
• Estimasi 7olume sel darah merah pada C&t +2: pra%edah 3R#?D:4
• Dolume sel darah merah yang hilang, R#?D lost J R#?D preop
R#D? +2:4
• 1umlah darah yang %oleh hilang J R#?D lost L +
Transfusi dilakukan jika perdarahan mele%ihi nilai R#?D lost L +. Selain &ara
terse%ut di atas, %e%erapa pendapat mengenai penggantian &airan aki%at
perdarahan adalah se%agai %erikut.
26
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 28/41
#erdasar %erat-ringannya perdarahan ' ),
• Perdarahan ringan, perdarahan sampai (2: E#D, (2 (:, &ukup
diganti dengan &airan elektrolit.
• Perdarahan sedang, perdarahan (2 )2: E#D, ( +2:, dapat diganti
dengan &airan kristaloid dan koloid.
• Perdarahan %erat, perdarahan )2 2: E#D, ; +2:, harus diganti
dengan transfusi darah.
2.0.: Cairan Pa3a B#6ahTerapi &airan paska %edah ditujukan untuk '
• Memenuhi ke%utuhan air, elektrolit dan nutrisi.
• Mengganti kehilangan &airan pada masa paska %edah 3&airan lam%ung,
fe%ris4.
• Melanjutkan penggantian defisit pra%edah dan selama pem%edahan.
• 0oreksi gangguan keseim%angan karena terapi &airan.
Intra#nou 7!ui6 r#"!a3#m#nt in ha#morrha%i3 ho3$
C!a I
3haemorrhage <2 ml 3(:44
C!a II
3haemorrhage 922-(22 ml3(-+2:44
C!a III
3haemorrhage (22-)222 ml
3+2-2:44
C!a I
3haemorrhage )222 ml 39:44
). l Ringer-la&tate solution or (.2 >
polygelatin
(.2 l polygelatin plus (. > Ringer-la&tate
solution
(.2. l Ringer-la&tate solution plus 2. l hole
%lood or 2.(-(. l eHual 7olumes of
&on&entrated red &ells and polygelatin
(.2 l Ringer-la&tate solution plus (.2 l
polygelatin plus ).2 l hole %lood or ).2 l
eHual 7olumes of &on&entrated red &ells and
polygelatin or hestastar&h
2$
Ta%el =. 0lasifikasi Shok "ki%at Perdarahan ' +
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 29/41
2.- 5a3am/5a3am Cairan Pa6a T#ra"i Cairan
2.-.1 Cairan Krita!oi6
?airan ini mempunyai komposisi mirip &airan ekstraseluler 3?ES J ?E4.+
0euntungan dari &airan ini antara lain harga murah, tersedia dengan mudah di
setiap pusat kesehatan, tidak perlu dilakukan &ross mat&h, tidak menim%ulkan
alergi atau syok anafilaktik, penyimpanan sederhana dan dapat disimpan lama.
?airan kristaloid %ila di%erikan dalam jumlah &ukup 3+- kali &airan koloid4
ternyata sama efektifnya seperti pem%erian &airan koloid untuk mengatasi defisit
7olume intra7askuler. Iaktu paruh &airan kristaloid di ruang intra7askuler sekitar )2-+2 menit. #e%erapa penelitian mengemukakan %aha alaupun dalam jumlah
sedikit larutan kristaloid akan masuk ruang interstitiel sehingga tim%ul edema
perifer dan paru serta %eraki%at terganggunya oksigenasi jaringan dan edema
jaringan luka, apa%ila seseorang mendapat infus ( liter Na?l 2,5:. Penelitian lain
menunjukkan pem%erian sejumlah &airan kristaloid dapat mengaki%atkan
tim%ulnya edema paru %erat. Selain itu, pem%erian &airan kristaloid %erle%ihan
juga dapat menye%a%kan edema otak dan meningkatnya tekanan intra kranial.+,
0arena per%edaan sifat antara koloid dan kristaloid dimana kristaloid akan
le%ih %anyak menye%ar ke ruang interstitial di%andingkan dengan koloid maka
kristaloid se%aiknya dipilih untuk resusitasi defisit &airan di ruang interstitial.
>arutan ringer laktat merupakan &airan kristaloid yang paling %anyak digunakan
untuk resusitasi &airan alau sedikit hipotonis dengan susunan yang hampir
menyerupai &airan intra7askuler. >aktat yang terkandung dalam &airan terse%ut
akan mengalami meta%olisme di hati menjadi %ikar%onat. ?airan kristaloid
lainnya yang sering digunakan adalah Na?l 2,5:, tetapi %ila di%erikan %erle%ih
dapat mengaki%atkan asidosis hiperkloremik 3delutional hperchloremic acidosis4
dan menurunnya kadar %ikar%onat plasma aki%at peningkatan klorida.)
2.-.2 Cairan Ko!oi6
$ise%ut juga se%agai &airan pengganti plasma atau %iasa dise%ut plasma
su%stituteU atau plasma eLpanderU. $i dalam &airan koloid terdapat *at@%ahan yang
mempunyai %erat molekul tinggi dengan akti7itas osmotik yang menye%a%kan
&airan ini &enderung %ertahan agak lama 3aktu paruh +-= jam4 dalam ruang
intra7askuler. /leh karena itu koloid sering digunakan untuk resusitasi &airan
se&ara &epat terutama pada syok hipo7olemik@hermorhagik atau pada penderita
dengan hipoal%uminemia %erat dan kehilangan protein yang %anyak 3misal luka
2!
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 30/41
%akar4. 0erugian dari plasma eLpander yaitu mahal dan dapat menim%ulkan reaksi
anafilaktik 3alau jarang4 dan dapat menye%a%kan gangguan pada cross match.
#erdasarkan pem%uatannya, terdapat ) jenis larutan koloid'". Ko!oi6 A!ami
raksi protein plasma : dan al%umin manusia 3 dan ),:4. $i%uat
dengan &ara memanaskan plasma atau plasenta =2V? selama (2 jam untuk
mem%unuh 7irus hepatitis dan 7irus lainnya. raksi protein plasma selain
mengandung al%umin 39+:4 juga mengandung alfa glo%ulin dan %eta
glo%ulin. Prekallikrein actiators 3 /agemans factor fragments4 seringkali
terdapat dalam fraksi protein plasma di%andingkan dalam al%umin. /leh
se%a% itu pem%erian infuse dengan fraksi protein plasma seringkali
menim%ulkan hipotensi dan kolaps kardio7askuler.
+,
B. Ko!oi6 Sint#i
i. D#tran
$eLtran 2 3Rheoma&rodeL4 dengan %erat molekul 2.222 dan $eLtran
<23Ma&rodeL4 dengan %erat molekul =2.222-<2.222 diproduksi oleh %akteri
>eu&onosto&mesenteroides # yang tum%uh dalam media sukrosa. Ialaupun
$eLtran <2 merupakan 7olume eLpander yang le%ih %aik di%andingkan dengan
$eLtran 2, tetapi $eLtran 2 mampu memper%aiki aliran darah leat sirkulasi
mikro karena dapat menurunkan kekentalan 37iskositas4 darah. Selain itu
$eLtran mempunyai efek anti trom%otik yang dapat mengurangi adesif dari platelet, menekan akti7itas faktor D!!!, meningkatkan fi%rinolisis dan
melan&arkan aliran darah. Pem%erian $eLtran mele%ihi )2 ml@kg##@hari dapat
mengganggu cross match, aktu perdarahan memanjang 3$eLtran 24 dan
gagal ginjal. $eLtran dapat menim%ulkan reaksi anafilaktik yang dapat di&egah
yaitu dengan mem%erikan $eLtran ( 3Promit4 terle%ih dahulu.)
ii. H<6ro<!#th<! Star3h &H#ta tar3h(
Tersedia dalam larutan =: dengan %erat molekul (2.222 W (.222.222, rata-rata
<(.222, osmolaritas +(2 m/sm@> dan tekanan onkotik +2 +2 mmCg.Pem%erian 22 ml larutan ini pada orang normal akan dikeluarkan =: leat
urin dalam aktu ) hari dan sisanya =: dalam aktu 9 hari. >arutan koloid
ini juga dapat menim%ulkan reaksi anafilaktik dan dapat meningkatkan kadar
serum amilase 3alau jarang4.>o mole&ullar eight CydroLylethyl star&h
3Penta-Star&h4 mirip Ceta star&h, mampu mengem%angkan 7olume plasma
hingga (, kali 7olume yang di%erikan dan %erlangsung selama () jam. 0arena
potensinya se%agai plasma 7olume eLpander yang %esar dengan toksisitas yang
rendah dan tidak mengganggu koagulasi maka Penta star&h dipilih se%agai
koloid untuk resusitasi &airan pada penderita gaat.)
2"
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 31/41
iii. G#!atin
>arutan koloid +,-: dalam %alan&ed ele&trolyte dengan %erat molekul rata-
rata +.222 di%uat dari hidrolisa kolagen %inatang. "da + ma&am gelatin, yaitu'
- Modified fluid gelatin 3Plasmion dan Cema&ell4- Brea linked gelatin- /Lypoly gelatin ,merupakan plasma eLpanders dan %anyak digunakan pada
penderita gaat. Ialaupun dapat menim%ulkan reaksi anafilaktik 3jarang4
terutama dari golonganurea linked gelatin
2., Tran7ui
Respon tu%uh terhadap perdarahan tergantung pada 7olume, ke&epatan, dan
lama perdarahan. 0eadaan pasien se%elum perdarahan akan %erpengaruh pada
respon yang di%erikan. Pada orang deasa sehat, perdarahan (2: jumlah 7olume
darah tidak menye%a%kan peru%ahan tanda-tanda fisiknya. rekuensi nadi,
tekanan darah, sirkulasi perifer dan tekanan 7ena sentral tidak %eru%ah. Reseptor
dalam jantung akan mendeteksi penurunan 7olume ini dan menye%a%kan pusat7asomotor menstimulasi sistem saraf simpatik yang selanjutnya menye%a%kan
7asokonstriksi.)
Penurunan tekanan darah pada ujung arteri kapiler menye%a%kan perpindahan
&airan ke dalam ruang interstitial %erkurang. Penurunan perfusi ginjal
menye%a%kan retensi air dan ion NaG. Cal ini menye%a%kan 7olume darah
kem%ali normal dalam () jam. 0adar protein plasma &epat menjadi normal dalam
aktu ) minggu, kemudan akan terjadi hemopoesis ekstra yang menghasilkan
eritrosit. Proses kompensasi ini sangat efektif sampai perdarahan se%anyak +2:.
Pada perdarahan yang terjadi di %aah 2: atau hematokrit masih di atas
)2:, darah yang hilang masih dapat diganti dengan &airan koloid atau kom%inasi
koloid dengan kristaloid yang komposisinya sama dengan darah yaitu Ringer
>aktat. Namun %ila kehilangan darah ; 2:, %iasanya diperlukan transfusi.)
Bntuk mengganti darah yang hilang dapat digunakan rumus dasar transfusi
darah, yaitu+'
&Hb tar%#t ; Hb iniia!( )*' BB
D ' Dolume
## ' #erat #adan
C% inisial ' 0adar C% donor
30
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 32/41
2.,.1 Tran7ui S#! Darah 5#rah
!ndikasi transfusi sel darah merah),
• 0ehilangan darah yang akut
1ika darah hilang karena trauma atau pem%edahan, maka %aik
penggantian sel darah merah maupun 7olume darah di%utuhkan.
1ika le%ih dari separuh 7olume darah hlang, maka darah lengkap
harus di%erikan jika kurang dari separuh, maka konsentrat sel
darah merah atau plasma eLpander yang di%erikan.
• Transfusi darah pra%edah• "nema defisiensi %esi
Penderita defisiensi %esi tidak dapat ditransfusikan, ke&uali
memang di%utuhkan untuk pem%edahan segera atau yang gagal
%erespon terhadap pengo%atan pada dosis terapeutik penuh %esi per
oral.)
• "nemia yang %erkaitan dengan kelainan menahun• 6agal ginjal
"nemia %erat yang %erkaitan dengan gagal ginjal seharusnya
dio%ati dengan transfusi sel darah merah maupun dengan
eritropoetin manusia rekom%inan.+,
• 6agal sumsum tulang
Penderita gagal sumsum tulang karena leukimia, pengo%atan
sitotoksik, atau infiltrasi keganasan akan mem%utuhkan %ukan saja
sel darah merah, namun juga komponen darah yang lain.+
• Penderita yang tergantung trasnfusi
Penderita sindrom talasemia %erat, anemia aplastik, dan anemia
sidero%lastik mem%utuhkan transfusi se&ara teratur setiap empat
sampai enam minggu, sehingga mereka mampu menjalani
kehidupan yang normal.+
•
Penderita sel %ulan sa%it#e%erapa penderita penyakit ini mem%utuhkan trasnfusi se&ara
teratur, terutama setelah stoke, karena sindrom dadaO %erulang
yang mengan&am jia, dan selama kehamilan.)
• Penyakit hemolitik neonatus
Penyakit hemolitik neonatus juga dapat menjadi indikasi untuk
transfusi pengganti, jika neonatus mengalami hiper%iliru%inemia
%erat atau anemia.+
Masalah yang %erkaitan dengan transfusi sel darah merah
a. 5aa!ah 5#n6#a$
31
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 33/41
• #e%an sirkulasi terjadi jika darah ditransfusikan terlalu &epat
sehingga redistri%usi &airan pengganti &epat terjadi, atau jika terjadi
gangguan fungsi jantung. Tekanan 7ena sentral meningkat, dan
pada kasus %erat terjadi gagal 7entrikel kiri.)
• 0e%o&oran kalium ke luar sel darah merah selama penyimpanan.
Ciperkalemia ini terjadi karena penyimpanan darah terlalu lama
pada suhu kamar.)
• Transfusi masif dapat menye%a%kan hipotermia, toksisitas sitrat,
%e%an asam, dan penyusutan trom%osit serta faktor koagulasi.)
• Reaksi hemolitik dapat menye%a%kan demam, takikardi, kesulitan
tidur, nyeri selangkang, rigor, muntah, diare, nyeri kepala,
hipotensi, syok, dan akhirnya gagal ginjal akut serta perdarahanaki%at $!?.)
• Raksi non-hemolitik dapat menye%a%kan urtikaria, demam dan
reaksi anafilaktik %erat, alaupun jarang terjadi.)
b. 5aa!ah >an%$a 5#n#n%ah• le%itis lokal dapat terjadi jika kanula plastik ditinggalkan pada
tempat yang sama terlalu lama. 0adang-kadang terjadi infeksi oleh
stafilokokus atau &orine%a&terium.
• Cipertensi dan@atau sindrom kejang kadang-kadang ditemukan
pada thalasemia mayor yang menerima transfusi penderita sel sa%it
dan teratur.
• !nfeksi dapat ditularkan melalui transfusi.
3. 5aa!ah an%$a "anan%
Setiap unit darah mengandung )2 mg %esi yang tak dapat
diekskresikan tu%uh. Transfusi teratur yang sering dapat menye%a%kan
tertim%unnya %esi dalam tu%uh sehingga terjadi pigmentasi, ham%atan
pertum%uhan pada orang muda, sirosis hepatik, dia%etes, hipoparatiroid,
gagal jantung, aritmia, dan akhirnya kematian. Pengo%atan dengankhelasi %esi harus dipertim%angkan pada penderita ini se%elum terjadi
kerusakan organ yang serius.+
2.,.2 Tran7ui Tromboit 6an Granu!oit
Transfusi trom%osit dan granulosit diperlukan %agi penderita
trom%ositopenia yang mengan&am jia dan netropenia yang dise%a%kan karena
kegagalan sumsum tulang. 0eadaan ini mungkin aki%at langsung dari penyakit
32
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 34/41
penderita, misalnya leukimia akut, anemia aplastika, atau transplantasi sumsum
tulang.
In6i$ai tran7ui tromboit• 6agal sumsum tulang yangdise%a%kan oleh penyakit atau pengo%atan
mielotoksik
• 0elainan fungsi trom%osit
• Trom%ositopenia aki%at pengen&eran
• Pintas kardiopulmoner
• Purpura trom%ositopenia autoimun
E7#$ m#ru%i$an "a6a tran7ui tromboit
Efek merugikan pada transfusi trom%osit adalah tim%ulnya kerefrakteran
trom%osit, aloimunisasi, penularan penyakit dan kadang-kadang graft 7ersus host
disease.
In6i$ai tran7ui %ranu!oit+
• Neutropenia persisten dan infeksi %erat 1ika dihitung neutrofil terus-
menerus kurang dari 2,) L (25@> dan terdapat %ukti jelas infeksi
%akteri atau jamur yang tidak dapat dikendalikan dengan pengo%atan
menggunakan anti%otik yang tepat dalam 9-<) jam.
• ungsi neutrofil a%normal dan infeksi persisten
• Sepsis neonatus
E7#$ m#ru%i$an tran7ui %ranu!oit)
Efek merugikan pada transfusi granulosit adalah tim%ulnya aloimunisasi,
penularan infeksi, infiltrasi paru dan graft 7ersus host disease.
2.,.: Si7at/Si7at P!ama Subtitut# <an% I6#a!
Sifat-sifat plasma su%stitute yang ideal adalah'5
• pC, tekanan onkotik dan 7iskositas se%anding dengan plasma darah
•Efek 7olume yang &ukup untuk periode aktu tertentu tanpa resikooerload pada sistem &ardio7askuler atau terjadinya edema
• Meningkatkan mikrosirkulasi dan memper%aiki diuresis
• Tidak mengganggu homeostasis
• Tidak mengganggu blood grouping dan cross matching
• "kumulasi minimal pada sistem retikuloendotelial
• >ama penyimpanan produk panjang
• Ekonomis
Ta%el <. 0arakteristik #er%agai Plasma Su%stitute +
33
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 35/41
Krit#ria ho!#
b!oo6
Larutan
#!#$tro!it
A!bumin
2*'
D#$tran
0*1*
HES ,' Ha#ma33#!
Ph <,+ <, , =, =,< <,) , ,< ,2 <,2 <,2 <,=
B5 rata/
rata
- - ==.222 2.222 )22.222@
2.222
+.222
T#$anan
omoti3
isiologis Non-
osmotik
!so-
osmotik
Ciper-
osmotik
Ciper-
osmotik
!so-osmotik
K##imban%
an 3airan
intraa$u!#
r/int#rtitia!
Terpelihara Resiko
edema
Per%aikan $ehidrasi $ehidrasi Per%aikan
a$tu"aruh
#7#$ti7
#e%erapahari-minggu
#e%erapamenit
#e%erapahari
=-9 jam () jam -= jam
Gan%%uan
"a6a blood
typing
#iasanya
tidak
Tidak Tidak Pseudoaglu
tinasi
Tidak Tidak
Gan%%uan
"a6a
hom#otai
"da
kemungkina
n 3akti7asi
faktor4
Canya
pengen&e-
ran
Canya
pengen&e-
ran
Menurunka
n fungsi
trom%osit
dan
koagulopati
Menurunka
n fungsi
trom%osit
dan
koagulopati
Canya
pengen&eran
Fun%i
%ina!
X Mem%aik Mem%aik Mungkin
terganggu
Tidak
ditemukan
data
literatur
Mem%aik
9#r!oa6
3ar6ioa$u
!#r
Mungkin Tidak Tidak
mungkin
Mungkin Mungkin Tidak
mungkin
E7#$
am"in%<an%
mun%$in
"nafilaksis@
inkompati%ilitas
Edema
pulmonal
Reaksi
kutis,demam,
hipotensi
sementara
"nafilaksis
yang perlu premedikasi
"nafilaksis
atau reaksianafilaksis
Reaksi kulit
lokal,hipotensi
sementara
Tranmii
"#n<a$it
Resiko
infeksi 7irus
seperti C!D,
C#D, C?D
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
a$tu
"#n<im"ana
n
)( hari + tahun +- tahun tahun + tahun tahun
34
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 36/41
Suhu
"#n<im"ana
n
-=2? Suhu
ruangan
)-)2? 2? Suhu
ruangan
Suhu
ruangan
A$umu!ai
"a6a RES
Tidak Tidak Tidak #e%erapa
minggu
#e%erapa
%ulan
Tidak
0ele%ihan dan 0ekurangan #er%agai Sediaan Plasma Su%stitute'
1. Whole blood
0ele%ihan
0apasitas angkut oksigen 0apasitas hemostatik
0ekurangan
Penyediaan lama
Iaktu penyimpanan pendek
Reaksi anafilaktik ringan sampai parah
"lloimunisasi
Reaksi hemolisis
Reaksi infeksi
Diskositas meningkat
/7erload 7olume
Ciperkalium, hiperkalsium, asidosis
Carga mahal
2. Larutan #!#$tro!it2
0ele%ihan
• >e%ih mudah tersedia dan murah
• 0omposisi serupa dengan plasma 3Ringer "setat @ Ringer >aktat4
• #isa disimpan pada suhu kamar
•
#e%as dari reaksi anafilaktik
35
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 37/41
• 0omplikasi minimal
0ekurangan
• Edema %isa mengurangi ekspansi%ilitas dinding dada
• /ksigenasi jaringan terganggu karena %ertam%ahnya jarak kapiler dan sel
• Memerlukan 7olume kali le%ih %anyak
:. Larutan human albumin
0ele%ihan
• Ekspansi 7olume plasma tanpa ekspansi 7olume interstitial
• Ekspansi 7olume le%ih %esar
• $urasi le%ih lama
• /ksigenasi jaringan le%ih %aik
• 6radien /) al7eolar-arterial le%ih sedikit
• !nsiden edema paru dan atau edema sistemik le%ih rendah
0ekurangan
• Reaksi anafilaksis
• 0oagulopati• "l%umin %isa memper%erat depresi miokard pada pasien syok
0. Larutan 6#$tran:
0ele%ihan
Efek 7olume panjang atau lama
Efek anti trom%otik
0ekurangan
Ekspansi ekstra7askuler dan dehidrasi kompartemen interstitial
6angguan hemostasis
#atasan dosis
Reaksi anafilaksis fatal
6angguan fungsi renal
"kumulasi pada sistem retikuloendotelial
36
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 38/41
6angguan pada blood grouping dan cross matching
-. HES2
0ele%ihan
Efek 7olume panjang atau lama
Efek anti trom%otik
0ekurangan
Ekspansi ekstra7askuler dan dehidrasi kompartemen interstitial
6angguan hemostasis
#atasan dosis
Reaksi anafilaksis fatal
"kumulasi pada sistem retikuloendotelial
,. Ha#ma33#!
0ele%ihan
!so-osmotik
Mempertahankan keseim%angan &airan
Efek 7olume optimal
Per%aikan fungsi renal
Tidak mengganggu hemostasis
Tidak mengganggu blood grouping
Tidak terjadi akumulasi pada RES
Ekonomis
0ekurangan
Reaksi anafilaktoid
3$
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 39/41
3!
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 40/41
BAB III
KESI5PULAN
Terapi &airan peri operatif meliputi pem%erian &airan pada masa pra%edah,
selama pem%edahan dan pas&a %edah. Perlu diketahui peru%ahan fisiologi aki%at
pem%iusan dan pem%edahan, fisiologi &airan tu%uh, tanda-tanda fisik dan
la%oratorium kele%ihan atau kekurangan &airan. Penilaian status &airan dilakukan
pada kunjungan pertama pra %edah dan mulai di%erikan terapi &airan dan
diusahakan status &airan seoptimal mungkin se%elum dilakukan induksi
pem%iusan untuk mengurangi mor%iditas dan mortalitas aki%at pem%iusan dan
pem%edahan.
Selama pem%edahan harus selalu dijaga keseim%angan &airan dan
elektrolit dengan mengganti kehilangan &airan aki%at pem%edahan, ke%utuhan
dasar dan trauma pem%edahan. Selalu dipantau tanda-tanda fisik mengenai
kele%ihan atau kekurangan &airan. Terapi &airan pas&a %edah ditujukan untuk
mengoreksi pem%erian &airan se%elumnya dan memenuhi ke%utuhan &airan dan
nutrisi untuk memper&epat penyem%uhan. ?airan yang di%erikan tergantung daritrauma operasi yang didapat. "danya %er%agai ma&am &airan mem%eri
keleluasaan untuk memilih &airan yang mendekati ke%utuhan pasien.
3"
7/23/2019 refrat anastesi
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-anastesi 41/41
DAFTAR PUSTAKA
(. #arash P6, ?ullen #, Stoelting R0. )22=. Cand%ook of &lini&al anesthesia.
th ed. Philadelphia' >ippin&ot illiams and ilkins.
). #askett, P1. Management of Cypo7oleni& Sho&k, !n' +ritish %edical
0ournal 3#M14, Dol. +22 (552, (+-(<.
+. ?ollins, D!. (55=. Phsicologic and Pharmachologic +ases of Anesthesia.
BS"' Iilliams Iilkins.
. 6uyton "?, Call 1E. (55<. Tetbook of medical phsiolog. 2th ed .
Pennsyl7ania' I.#.saunders &ompany.
. >yon >ee. (luid and lectrolte Therap. /klahoma State Bni7ersity - ?enter
for Deterinary Cealth. )22=. 3$iakses tanggal (+ Maret )2(4. Tersedia dari'
http'@@mem%er.tripod.&om@[email protected]
=. M&0inlay S, 6an Tong. )22+. 3ntraoperatie (luid %anagement and Choice
of (luids. Philadelphia' The "meri&an So&iety of "nesthesiologist!n&orporation.
<. Miller, Ronald $. )225. %iller4s Anesthesia, seenth edition. ?hur&hill
>i7ingstone Else7ier.
9. Morgan 6. E,Mikhail S,Murray Mi&hael. )22=. Lange5 Clinical Anesthesiolog,
#th dition. M&6ra-Cill ?ompanies.
5. Tonessen "S. (552. Anesthesia +rd ed, $ol. !. Philadelphia' ?hur&hill
>i7ingstone Else7ier.