Upload
ermin
View
151
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Reformasi Birokrasi Departemen Keuangan. Hariyana Shalita Anindya Sri Mulyani Tami Januarti. Latar Belakang Reformasi Birokrasi di Departemen Keuangan. Setelah berkahirnya orde baru muncul reformasi-reformasi Depkeu pelopor reformasi birokrasi - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
Reformasi Birokrasi Departemen KeuanganHariyana
Shalita Anindya
Sri Mulyani
Tami Januarti
Latar Belakang Reformasi Birokrasi di Departemen Keuangan
• Setelah berkahirnya orde baru muncul reformasi-reformasi
• Depkeu pelopor reformasi birokrasi• Tujuan : mewujudkan visi dan misi
Departemen Keuangan dan meningkatkan citra birokrasi dengan menerapkan good governance.
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Departemen Keuangan
• Berdasarkan 3 pilar : 1. Penataan organisasi2. Perbaikan proses bisnis3. peningkatan manajemen sumber daya manusia
(SDM) • Penataan organisasi : modernisasi dan pemisahan,
penggabungan, serta penajaman fungsi.
• Perbaikan proses bisnis : analisa dan evaluasi jabatan, analisa beban kerja, dan penyusunan standard operating procedure(SOP).
• Peningkatan manjemen SDM : penyelenggaraan pendidikan dan latihan berbasis kompetensi, pembangunan assessment center, penyusunan pola mutasi, peningkatan disiplin dan pengintegrasian Sistem Informasi Manajemen Pegawai (SIMPEG).
PENATAAN ORGANISASI
Penataan Organisasi
• Proses penataan organisasi dimulai sejak tahun 2002-sekarang.
• Penataan organisasi meliputi : pemisahan, penggabungan, dan penajaman fungsi, serta modernisasi.
• Ketiga elemen tersebut berorientasi pada aspirasi publik, organisasinya tidak bersifat massive, melainkan senantiasa melakukan self reinventing sesuai kebutuhan masyarakat..
PENYEMPURNAAN PROSES BISNIS
Penyempurnaan Proses Bisnis
Penyempurnaan Proses
Bisnis
SOP
Analisis Evaluasi Jabatan
Analisis Beban Kerja
Analisis dan Evaluasi Jabatan
• Merupakan proses, metode, dan teknik untuk memperoleh data jabatan yang kemudian diolah menjadi informasi jabatan.
• Hasil dari Analisis dan Evaluasi Jabatan adalah Uraian Jabatan, yaitu pemaparan secara terperinci dan lengkap mengenai informasi suatu jabatan analisis evaluasi jabatan bukan analisis pribadi atau terhadap individu atau personil, melainkan analisis atau penilaian terhadap jabatan.
• Berfungsi untuk: – keperluan penyusunan peringkat jabatan remunerasi– mengukur tingkat kedalaman pengetahuan dan ketrampilan
(know how)– tantangan pemikiran yang dibutuhkan dalam pekerjaan
(problem solving)– akuntabilitas dampak jabatan pada hasil akhir
(accountability).
Standart Operating Procedure• penetapan tertulis mengenai apa yang harus dilakukan, kapan,
dimana, dan oleh siapa sebagai mekanisme penggerak organisasi/lembaga agar dapat berjalan/berfungsi secara efektif dan efisien
• SOP :– memberikan kepastian hukum dan transparansi bagi
stakeholder– memberikan informasi dengan detail apa yang diharapkan oleh
organisasi untuk dilakukan oleh pegawai dalam situasi yang dialami (internal organisasi)
– menyediakan informasi bagi perumusan strategi, dan menyediakan informasi implementasi peraturan perundang-undangan (pimpinan DepKeu)
– Sejalan dengan pengembangan organisasi, SOP berfungsi sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan khusus, mengurangi kesalahan dan kelalaian serta meningkatkan akuntabilitas.
Analisis Beban Kerja
• Jumlah kebutuhan pegawai pada instansi Pemerintah belum dihitung secara tepat (hanya berdasarkan prakiraan semata) muncul analisis beban kerja
• dilakukan dengan membandingkan jumlah jam kerja efektif per tahun setiap pegawai yang digunakan untuk melakukan pekerjaan yang ditugaskan dengan jumlah jam kerja untuk menghasilkan output/keluaran.
PENINGKATAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Peningkatan Manajemen Sumber Daya Manusia
Perubahan istilah "kepegawaian"
menjadi "sumber daya manusia"
perubahan sistem
pengelolaan dan pembinaan
SDM.
Pengembangan SDM
berbasis kompetensi
Untuk itu, perlu dilaksanakan kegiatan yang mendukung kearah tujuan tersebut berupa:
Pembangunan
Assessment
Diklat berbasis
Kompetensi
Pengintegrasian
SIMPEGT
M
Pedoman Pola
Mutasi
Peningkatan Disiplin
PNS
PENGINTEGRASIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG)
Apa itu SIMPEG?
SIMPEG adalah sistem yang akan difungsikan sebagai sistem yang akan mengintegrasikan semua data tentang kepegawaian
Pengintegrasian SIMPEG meliputi kegiatan:
(i) pembenahan SOP pertukaran data
(ii)penerapan stadarisasi pengkodean database kepegawaian untuk memudahkan pertukaran data antar-unit,
(iii)penerapan pelaporan data dari unit kerja eselon I ke Sekretariat Jenderal,
(iv)pengembangan aplikasi baru SIMPEGTM, dan
(v) pengembangan sistem aplikasi assessment center.
PENYUSUNAN PEDOMAN DAN PENETAPAN POLA MUTASI
Jabatan karir
Jabatan struktural
Jabatan fungsional
Pola Mutasi jabatan karir meliputi, • Perpindahan jabatan vertikal, terdiri dari,
perpindahan jabatan struktural dari eselon yang lebih rendah ke eselon yang lebih tinggi,
• Perpindahan jabatan horizontal, terdiri dari, perpindahan jabatan struktural dalam eselon yang sama, atau perpindahan jabatan fungsional dalam tingkat yang sama pada unit yang berbeda
• Perpindahan jabatan diagonal, terdiri dari perpindahan jabatan struktural ke dalam jabatan fungsional, atau perpindahan jabatan fungsional ke dalam jabatan struktural.
Pola mutasi jabatan karir mempertimbangkan beberapa aspek sebagai berikut :
• Persyaratan administrasi• Unsur prestasi kerja• Jangka waktu menduduki jabatan dan lokasi unit
kerja• Peringkat jabatan• Hukuman disiplin PNS• Persyaratan khusus yang ditentukan unit eselon
I
Pembangunan Assessment Center
• Perlunya ketersediaan informasi yang berkaitan dengan kompetensi
• Untuk menyusun standar kompetensi jabatan dan mengidentifikasi kompetensi pegawai, diperlukan suatu sistem pengukuran tertentu, yaitu Assessment Center
• Tujuan Assessment Center Departemen Keuangan– Memotret profil kompetensi seorang pegawai secara
objektif– Memetakan profil kompetensi seluruh pegawai dalam
organisasi
• Sebagai program Pelatihan dan Pengembangan SDM (Training and Development), Pengembangan Karir (Career Development), Manajemen Kinerja (Performance Management), serta Perencanaan dan Seleksi SDM (HR Planning and Selection)
Penyusunan Pedoman Diklat Berbasis Kompetensi
• Kompetensi sumber daya manusia (SDM) dari dua sisi, yaitu :– hard competency – soft competency
• Kebutuhan Departemen Keuangan saat ini lebih mengarah pada SDM dengan soft competency yang sesuai dengan persyaratan jabatan
• Pelaksanaan assessment center
Penegakan Disiplin PNS
• Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 29/PMK.01/2007
• Eselon I Departemen Keuangan menyusun kode etik pegawai negeri sipil yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing unit.
• KMK Nomor 293/KMK.01/2007 Tentang Pendelegasian Wewenang Kepada Para Pejabat di lingkungan Departemen Keuangan Untuk Memberikan Sanksi Moral Atas Pelanggaran Kode Etik Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Departemen Keuangan
• Hingga Desember 2007 Kode Etik Unit yang telah ditetapkan sesuai dengan PMK tersebut adalahKode Etik SETJEN, DJA, DJP, DJPB, DJKN, DJPK, DJPU, dan Bapepam-LK
• Kode Etik BKF dan BPPK sedang dalam proses penetapan
• Sementara DJBC dan ITJEN telah memiliki Kode Etik namun belum disesuaikan dengan PMK.
KESIMPULAN
• Birokrasi birokrasi efektif dan efisien reformasi birokrasi
• Birokrasi : tipe dari suatu organisasi yang dimaksudkan untuk mencapai tugas-tugas administratif yang besar dengan cara mengkoordinir secara sistematis (teratur) pekerjaan dari banyak orang. Birokrasi dapat memicu pemberdayaan masyarakat, dan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat tanpa diskriminasi
• Birokrasi demikian dapat terwujud apabila terbentuk suatu sistem di mana terjadi mekanisme Birokrasi yang efisien dan efektif dengan menjaga sinergi yang konstiruktif di antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat.
• Untuk mewujudkan birokrasi yang efisien dan efektif maka diperlukan adanya reformasi birokrasi.
• Reformasi birokrasi : suatu usaha perubahan pokok dalam suatu sistem yang tujuannya mengubah struktur, tingkah laku, dan keberadaan atau kebiasaan yang sudah lama.
• Salah satu lembaga birokrasi yang melakukan reformasi birokrasi ialah Departemen Keuangan. Departemen Keuangan merupakan salah satu percontohan reformasi birokrasi yang mulai diberlakukan sejak tahun 2007 dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 30/KMK.01/2007 tentang Reformasi Birokrasi Departemen Keuangan serta Nomor : 31/KMK.01/2007 tentang Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi Pusat tanggal 16 Januari 2007.
• Departemen Keuangan menitikberatkan pada tiga pilar, yaitu penataan organisasi, perbaikan proses bisnis, dan peningkatan manajemen sumber daya manusia (SDM) dalam melaksanakan reformasi birokrasinya. penataan organisasi meliputi modernisasi dan pemisahan, penggabungan, serta penajaman fungsi. Perbaikan proses bisnis meliputi analisa dan evaluasi jabatan, analisa beban kerja, dan penyusunan standard operating procedure(SOP). Sementara peningkatan manjemen SDM meliputi penyelenggaraan pendidikan dan latihan berbasis kompetensi, pembangunan assessment center, penyusunan pola mutasi, peningkatan disiplin dan pengintegrasian Sistem Informasi Manajemen Pegawai (SIMPEG).
Pertanyaan
• Intias : 1. bisa liat sisi demokrasi dr birdem drmn?
2. contoh konkret yg implikasi ke masyarakat dr reformasi birokrasi depkeu
• Rahmelya : 1.penjelasan rinci reformasi birokrasi ttg kondisi realnya seperti apa?
2. depkeukorupsi,solusi?
3. tahapan-tahapan reformasi birokrasi bs berjalan dgn sukses?
• Lia : self reinventing,maksudnya?