Referat Trauma Kimia (Jadi)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/13/2019 Referat Trauma Kimia (Jadi)

    1/18

    REFERAT

    TRAUMA KIMIA PADA MATA

    Asti Meidianti

    030.08.045

    Pembimbing : dr. S!i"anti# S!.M

    KEPA$ITERAA$ K%I$IK I%MU PE$&AKIT MATA

    PERI'DE 4 $'(EM)ER * + DESEM)ER ,0-3

    RUMA SAKIT UMUM DAERA K'TA )EKASI

    FAKU%TAS KED'KTERA$ U$I(ERSITAS TRISAKTI

  • 8/13/2019 Referat Trauma Kimia (Jadi)

    2/18

    2

    )A) -

    PE$DAU%UA$

    Trauma mata adalah tindakan sengaja maupun tidak yang menimbulkan perlukaan mata. Trauma

    mata merupakan kasus gawat darurat mata. Perlukaan yang ditimbulkan dapat ringan sampai berat atau

    menimbulkan kebutaan bahkan kehilangan mata. Alat rumah tangga sering menimbulkan perlukaan atau

    trauma mata.

    Trauma kimia pada mata merupakan salah satu keadaan kedaruratan oftalmologi karena dapat

    menyebabkan cedera pada mata, baik ringan, berat bahkan sampai kehilangan penglihatan. Trauma kimia

    pada mata merupakan trauma yang mengenai bola mata akibat terpaparnya bahan kimia baik yang

    bersifat asam atau basa yang dapat merusak struktur bola mata tersebut. Trauma kimia diakibatkan oleh

    zat asam dengan pH < ataupun zat basa pH ! yang dapat menyebabkan kerusakan struktur bola mata.

    Tingkat keparahan trauma dikaitkan dengan jenis, "olume, konsentrasi, durasi pajanan, dan derajat

    penetrasi dari zat kimia tersebut. #ekanisme cedera antara asam dan basa sedikit berbeda. Trauma bahan

    kimia dapat terjadi pada kecelakaan yang terjadi dalam laboratorium, industri, pekerjaan yang memakai

    bahan kimia, pekerjaan pertanian, dan peperangan memakai bahan kimia serta paparan bahan kimia dari

    alat$alat rumah tangga. %etiap trauma kimia pada mata memerlukan tindakan segera. &rigasi daerah yang

    terkena trauma kimia merupakan tindakan yang harus segera dilakukan.

    'erdasarkan data ()( tahun *+++ sekitar juta orang di Amerika %erikat mengalami gangguan

    penglihatan akibat trauma. - dari kelompok tersebut buta pada satu mata, dan sekitar -+.+++ menderita

    cedera serius yang mengancam penglihatan setiap tahunnya. %etiap hari lebih dari *+++ pekerja di

    amerika %erikat menerima pengobatan medis karena trauma mata pada saat bekerja. /ebih dari 0++.+++

    kasus trauma mata yang berhubungan dengan pekerjaan terjadi setiap tahunnya. )ibandingkan dengan

    wanita, laki$laki memiliki rasio terkena trauma mata 1 kali lebih besar. )ari data 2H3 tahun 440

    trauma okular berakibat kebutaan unilateral sebanyak 4 juta orang, *,5 juta mengalami penurunan "isus

    bilateral, dan ,6 juta mengalami kebutaan bilateral akibat cedera mata. %ebagian besar 7018 merupakan

    trauma kimia. 9asio frekuensi ber"ariasi trauma asam:basa antara : sampai :1. %ecara international,

    0+ dari trauma kimiawi dikarenakan oleh pajanan karena pekerjaan. #enurut ;nited %tates ye &njury

    9egistry 7;%&98, frekuensi di Amerika %erikat mencapai 6 dan meningkat di lokasi kerja

    dibandingkan dengan di rumah. /ebih banyak pada laki$laki 745 8 dengan umur rata$rata 5 tahun.

  • 8/13/2019 Referat Trauma Kimia (Jadi)

    3/18

    3

    )A) ,

    A$AT'MI DA$ FISI'%'/I MATA

    #ata merupakan alat indra yang terdapat pada manusia. %ecara konstan mata menyesuaikan

    jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada objek yang dekat dan jauh serta menghasilkan

    gambaran yang kontinu yang dengan segera dihantarkan ke otak. )i sini akan di bahas struktur dan fungsi

    mata. #ata kita terdiri dari bermacam$macam struktur sekaligus dengan fungsinya. %truktur dari mata itu

    sendiri atau bisa di sebut dengan anatomi mata meliputi sklera, konjungti"a, kornea, pupil, iris, lensa,

    retina, saraf optikus, humor a=ueus, serta humor "itreus yang masing$masingnya memiliki fungsi atau

    kerjanya sendiri.

    Sklera 7bagian putih mata8 : merupakan lapisan luar mata yang berwarna putih dan relatif kuat.

    Konjungtiva: selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian luar sklera.

    Kornea : struktur transparan yang menyerupai kubah, merupakan pembungkus dari iris, pupil dan

    bilik anterior serta membantu memfokuskan cahaya.

  • 8/13/2019 Referat Trauma Kimia (Jadi)

    4/18

    4

    Pupil: daerah hitam di tengah$tengah iris.

    Iris : jaringan berwarna yang berbentuk cincin, menggantung di belakang kornea dan di depan

    lensa> berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan cara merubah ukuran pupil.

    Lensa: struktur cembung ganda yang tergantung diantara humor a=ueus dan "itreus> berfungsi

    membantu memfokuskan cahaya ke retina.

    Retina: lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang bola mata> berfungsi

    mengirimkan pesan "isuil melalui saraf optikus ke otak.

    Saraf optikus: kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan "isuil dari retina ke otak.

    Humor aqueus: cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa dan kornea 7mengisi

    segmen anterior mata8, serta merupakan sumber makanan bagi lensa dan kornea> dihasilkan oleh

    prosesus siliaris.

    Humor vitreus: gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan di depan retina 7mengisi

    segmen posterior mata8.

    'ola mata terbagi menjadi * bagian, masing$masing terisi oleh cairan:

    . Segmen anterior: mulai dari kornea sampai lensa, berisi humor a=ueus yang merupakan sumber

    energi bagi struktur mata di dalamnya. %egmen anterior sendiri terbagi menjadi * bagian 7bilikanterior : mulai dari kornea sampai iris, dan bilik posterior : mulai dari iris sampai lensa8. )alam

    keadaan normal, humor a=ueus dihasilkan di bilik posterior, lalu melewati pupil masuk ke bilik

    anterior kemudian keluar dari bola mata melalui saluran yang terletak ujung iris.

    *. Segmen posterior: mulai dari tepi lensa bagian belakang sampai ke retina, berisi humor "itreus

    yang membantu menjaga bentuk bola mata.

  • 8/13/2019 Referat Trauma Kimia (Jadi)

    5/18

  • 8/13/2019 Referat Trauma Kimia (Jadi)

    6/18

    6

    Perlu diketahui bahwa penguraian rodopsin menjadi opsin dan retinal jauh lebih cepat ketimbang

    pembentukannya kembali. Pada saat rodopsin menghilangB, sel$sel kerucutlah yang digunakan untuk

    proses melihat. )alam keadaan gelap total, butuh sekitar 5+ menit untuk membentuk kembali rodopsin

    sehingga kita dapat melihat. &tulah sebabnya kita tidak dapat langsung melihat dengan jelas ketika beralih

    dari tempat terang ke tempat yang sangat gelap. 'erbeda dengan sel$sel batang, sel$sel kerucut peka

    terhadap intensitas cahaya yang tinggi dan perbedaan panjang gelombang sehingga berperan dalam proses

    penglihatan di siang hari atau di tempat$tempat terang.

    %el$sel kerucut menghasilka penglihatan dengan ketajaman yang tinggi. %el kerucut hanya

    terdapat di fo"ea. )i dalam sel$sel kerucut terdapat pigmen fotosensitif iodopsin. 'erdasarkan bentuknya,

    iodopsin dibagi 5. #asing$masing peka terhadap panjang gelombang cahaya yang berbeda. Cetiga jenis

    iodopsin tersebut peka terhadap warna merah, miru dan hijau. Carena itu maka sel$sel kerucut mampu

    mendeteksi warna. 'erdasarkan iodopsin yang dikandungnya, sel$sel kerucut terbagi atas tiga jenis, yaitu

    sel kerucut biru, sel kerucut hijau, dan sel kerucut merah. Dama$nama tersebut berdasarkan warna cahaya

    yang diserap oleh sel$sel kerucut. @ika ketiga sel kerucut tersebut mendapatkan stimulasi yang sama,

    maka kita akan melihat warna putih.

    )A) 3

    TRAUMA KIMIA PADA MATA

    3.-. TRAUMA ASAM A1ID2 PADA MATA

    Asam dipisahkan dalam dua mekanisme, yaitu ion hidrogen dan anion dalam kornea. #olekul

    hidrogen merusak permukaan okular dengan mengubah pH, sementara anion merusak dengan cara

  • 8/13/2019 Referat Trauma Kimia (Jadi)

    7/18

    7

    denaturasi protein, presipitasi dan koagulasi. Coagulasi protein umumnya mencegah penetrasi yang lebih

    lanjut dari zat asam, dan menyebabkan tampilan ground glass dari stroma korneal yang mengikuti

    trauma akibat asam. %ehingga trauma pada mata yang disebabkan oleh zat kimia asam cenderung lebih

    ringan daripada trauma yang diakibatkan oleh zat kimia basa. .

    'ahan kimia asam yang mengenai jaringan akan mengadakan denaturasi dan presipitasi dengan

    jaringan protein disekitarnya, karena adanya daya buffer dari jaringan terhadap bahan asam serta adanya

    presipitasi protein maka kerusakannya cenderung terlokalisir. 'ahan asam yang mengenai kornea juga

    mengadakan presipitasi sehingga terjadi koagulasi, kadang$kadang seluruh epitel kornea terlepas. 'ahan

    asam tidak menyebabkan hilangnya bahan proteoglikan di kornea. 'ila trauma diakibatkan asam keras

    maka reaksinya mirip dengan trauma basa.

    'ila bahan asam mengenai mata maka akan segera terjadi koagulasi protein epitel kornea yang

    mengakibatkan kekeruhan pada kornea, sehingga bila konsentrasi tidak tinggi maka tidak akan bersifat

    destruktif seperti trauma alkali. 'iasanya kerusakan hanya pada bagian superfisial saja. Coagulasi protein

    ini terbatas pada daerah kontak bahan asam dengan jaringan. Coagulasi protein ini dapat mengenai

    jaringan yang lebih dalam.

    'ahan kimia bersifat asam contohnya asam sulfat, air accu, asam sulfit, asam hidroklorida, zat

    pemutih, asam asetat, asam nitrat, asam kromat, asam hidroflorida. Akibat ledakan baterai mobil, yang

    menyebabkan luka bakar asam sulfat, mungkin merupakan penyebab tersering dari luka bakar kimia pada

    mata. Asam hidroflorida dapat ditemukan dirumah pada cairan penghilang karat, pengkilap aluminum,

    dan cairan pembersih yang kuat. Asam hidroflorida adalah satu pengecualian. Asam lemah ini secara

    cepat melewati membran sel, seperti alkali. &on fluoride dilepaskan ke dalam sel, dan memungkinkan

    menghambat enzim glikolitik dan bergabung dengan kalsium dan magnesium membentuk insoluble

    complexes. Dyeri local yang ekstrim bisa terjadi sebagai hasil dari immobilisasi ion kalsium, yang

    berujung pada stimulasi saraf dengan pemindahan ion potassium. ?luorinosis akut bisa terjadi ketika ion

    fluoride memasuki sistem sirkulasi, dan memberikan gambaran gejala pada jantung, pernafasan,

    gastrointestinal, dan neurologik.

  • 8/13/2019 Referat Trauma Kimia (Jadi)

    8/18

    8

    /ambar 3.-Coagulasi protein pada mata akibat trauma asam dan menimbulkan kekeruhan pada kornea

    yang nantinya cenderung untuk masuk ke bilik depan mata dan dapat menimbulkan katarak.

    /ambar 3.,Conjungti"a bulbi yang hiperemis dan pupil yang melebar karena peningkatan tekanan

    intraokular.

    3. ,. TRAUMA )ASA A%KA%I2 PADA MATA

    Trauma basa biasanya lebih berat daripada trauma asam, karena bahan$bahan basa memiliki dua

    sifat yaitu hidrofilik dan lipolifik dimana dapat secara cepat untuk penetrasi sel membran dan masuk ke

    bilik mata depan, bahkan sampai retina. Trauma basa akan memberikan iritasi ringan pada mata apabila

    dilihat dari luar. Damun, apabila dilihat pada bagian dalam mata, trauma basa ini mengakibatkan suatu

    kegawatdaruratan. 'asa akan menembus kornea, kamera okuli anterior sampai retina dengan cepat,

    sehingga berakhir dengan kebutaan. Pada trauma basa akan terjadi penghancuran jaringan kolagen

    kornea. 'ahan kimia basa bersifat koagulasi sel dan terjadi proses safonifikasi, disertai dengan dehidrasi.

  • 8/13/2019 Referat Trauma Kimia (Jadi)

    9/18

    9

    'ahan alkali atau basa akan mengakibatkan pecah atau rusaknya sel jaringan. Pada pH yang

    tinggi alkali akan mengakibatkan safonifikasi disertai dengan disosiasi asam lemak membrane sel. Akibat

    safonifikasi membran sel akan mempermudah penetrasi lebih lanjut zat alkali. #ukopolisakarida jaringan

    oleh basa akan menghilang dan terjadi penggumpalan sel kornea atau keratosis. %erat kolagen kornea

    akan bengkak dan stroma kornea akan mati. Akibat edema kornea akan terdapat serbukan sel

    polimorfonuklear ke dalam stroma kornea. %erbukan sel ini cenderung disertai dengan pembentukan

    pembuluh darah baru atau neo"askularisasi. Akibat membran sel basal epitel kornea rusak akan

    memudahkan sel epitel diatasnya lepas. %el epitel yang baru terbentuk akan berhubungan langsung

    dengan stroma dibawahnya melalui plasminogen akti"ator. 'ersamaan dengan dilepaskan plasminogen

    akti"ator dilepas juga kolagenase yang akan merusak kolagen kornea.

    %elain itu gangguan penyembuhan epitel yang berkelanjutan dengan ulkus kornea dan dapat

    terjadi perforasi kornea. Colagenase ini mulai dibentuk 4 jam sesudah trauma dan puncaknya terdapat

    pada hari ke *$*. 'iasanya ulkus pada kornea mulai terbentuk * minggu setelah trauma kimia.

    Pembentukan ulkus berhenti hanya bila terjadi epitelisasi lengkap atau "askularisasi telah menutup

    dataran depan kornea. 'ila alkali sudah masuk ke dalam bilik mata depan maka akan terjadi gangguan

    fungsi badan siliar. (airan mata susunannya akan berubah, yaitu terdapat kadar glukosa dan askorbat

    yang berkurang. Cedua unsur ini memegang peranan penting dalam pembentukan jaringan kornea.

    'ahan kimia bersifat basa contohnya Da3H, (a3H, amoniak, freonEbahan pendingin lemari es,

    sabun, shampoo, kapur gamping, semen, thinner, lem, cairan pembersih dalam rumah tangga, soda kuat.

    3.,.-. Patisigi Trama )asa Pada Mata

    Proses perjalanan penyakit pada trauma kimia ditandai oleh * fase, yaitu fase kerusakan yang timbul

    setelah terpapar bahan kimia serta fase penyembuhan:

    Cerusakan yang terjadi pada trauma kimia yang berat dapat diikuti oleh hal$hal sebagai berikut:

    Terjadi nekrosis pada epitel kornea dan konjungti"a disertai gangguan dan oklusi

    pembuluh darah pada limbus.

    Hilangnya stem cell limbus dapat berdampak pada "askularisasi dan konjungti"alisasi

    permukaan kornea atau menyebabkan kerusakan persisten pada epitel kornea dengan

    perforasi dan ulkus kornea bersih.

    Penetrasi yang dalam dari suatu zat kimia dapat menyebabkan kerusakan dan presipitasi

    glikosaminoglikan dan opasifikasi kornea.

  • 8/13/2019 Referat Trauma Kimia (Jadi)

    10/18

    1

    Penetrasi zat kimia sampai ke kamera okuli anterior dapat menyebabkan kerusakan iris

    dan lensa.

    Cerusakan epitel siliar dapat mengganggu sekresi askorbat yang dibutuhkan untuk

    memproduksi kolagen dan memperbaiki kornea.

    Hipotoni dan phthisis bulbi sangat mungkin terjadi.

    Penyembuhan epitel kornea dan stroma diikuti oleh proses$proses berikut:

    Terjadi penyembuhan jaringan epitelium berupa migrasi atau pergeseran dari sel$sel

    epitelial yang berasal dari stem cell limbus

    Cerusakan kolagen stroma akan difagositosis oleh keratosit terjadi sintesis kolagen yang

    baru.

    3.,.,. Kasii6asi Trama )asa Pada Mata

    #enurut klasifikasi Thoft, trauma basa dapat dibedakan dalam :

    F )erajat : kornea jernih dan tidak ada iskemik limbus 7prognosis sangat baik8

    F )erajat *: kornea berkabut dengan gambaran iris yang masih terlihat dan terdapat kurang dari E5

    iskemik limbus 7prognosis baik8

    F )erajat 5: epitel kornea hilang total, stroma berkabut dengan gambaran iris tidak jelas dan sudah

    terdapat G iskemik limbus 7prognosis kurang8

    F )erajat 1: kornea opak dan sudah terdapat iskemik lebih dari G limbus 7prognosis sangat buruk8

    /ambar 3.3Clasifikasi Trauma Cimia, 7a8 derajat , 7b8 derajat *, 7c8 derajat 5, 7d8 derajat 1

  • 8/13/2019 Referat Trauma Kimia (Jadi)

    11/18

    1

    Clasifikasi ini juga bertujuan untuk penatalaksaan yang sesuai dengan kerusakan yang muncul

    serta indikasi penentuan prognosis. Clasifikasi ditetapkan berdasarkan tingkat kejernihan kornea dan

    keparahan iskemik limbus.

    #enurut klasifikasi Hughes :

    Ringan Sedang )erat

    Prognosis baik Prognosis baik Prognosis buruk

    Terdapat erosi epitel

    kornea

    Cornea keruh, sehingga

    sukar melihat iris dan

    pupil secara terperinci

    Akibat kekeruhan kornea,

    pupil tidak dapat dilihat

    Cekeruhan yang ringan

    pada kornea

    Terdapat nekrosis dan

    iskemi ringan pada

    konjungti"a dan kornea

    Conjungti"a dan sklera

    pucat

    Tidak terdapat iskemia

    dan nekrosis kornea

    ataupun konjungti"a

    3.3. DIA/$'SIS DA$ PE$A$/A$A$ PADA TRAUMA MATA

    )iagnosis pada trauma mata dapat ditegakkan melalui gejala klinis, anamnesis dan pemeriksaan

    fisik dan penunjang. Damun hal ini tidaklah mutlak dilakukan dikarenakan trauma kimia pada mata

    merupakan kasus gawat darurat sehingga hanya diperlukan anamnesa singkat.

    3.3.-. Anamnesis

    Pada anamnesis sering sekali pasien menceritakan telah tersiram cairan atau tersemprot gas pada mata

    atau partikel$partikelnya masuk ke dalam mata. Perlu diketahui apa persisnya zat kimia dan bagaimana

    terjadinya trauma tersebut 7misalnya tersiram sekali atau akibat ledakan dengan kecepatan tinggi8 serta

    kapan terjadinya trauma tersebut.

    Perlu diketahui apakah terjadi penurunan "isus setelah cedera atau saat cedera terjadi. 3nset dari

    penurunan "isus apakah terjadi secara progresif atau terjadi secara tiba tiba. Dyeri, lakrimasi, dan

  • 8/13/2019 Referat Trauma Kimia (Jadi)

    12/18

    1

    pandangan kabur merupakan gambaran umum trauma. )an harus dicurigai adanya benda asing

    intraokular apabila terdapat riwayat salah satunya apabila trauma terjadi akibat ledakan.

    Terdapat gejala klinis utama yang muncul pada trauma kimia yaitu, epifora, blefarospasme, dan

    nyeri berat. Trauma akibat bahan yang bersifat asam biasanya dapat segera terjadi penurunan penglihatan

    akibat nekrosis superfisial kornea. %edangkan pada trauma basa, kehilangan penglihatan sering

    bermanifestasi beberapa hari sesudah kejadian. Damun sebenarnya kerusakan yang terjadi pada trauma

    basa lebih berat dibanding trauma asam.

    3.3.,. Pemeri6saan Fisi6

    Pemeriksaan yang seksama sebaiknya ditunda sampai mata yang terkena zat kimia sudah

    teririgasi dengan air dan pH permukaan bola mata sudah netral. 3bat anestesi topikal atau lokal sangat

    membantu agar pasien tenang, lebih nyaman dan kooperatif sebelum dilakukan pemeriksaan. %etelah

    dilakukan irigasi, pemeriksaan dilakukan dengan perhatian khusus untuk memeriksa kejernihan dan

    keutuhan kornea, derajat iskemik limbus, tekanan intra okular, konjungti"alisasi pada kornea,

    neo"askularisasi, peradangan kronik dan defek epitel yang menetap dan berulang.

    3.3.3 Pemeri6saan Penn7ang

    Pemeriksaan penunjang dalam kasus trauma kimia mata adalah pemeriksaan pH bola mata secara

    berkala dengan kertas lakmus. &rigasi pada mata harus dilakukan sampai tercapai pH normal. Pemeriksaan

    bagian anterior mata dengan lup atau slit lamp bertujuan untuk mengetahui lokasi luka. Pemeriksaan

    oftalmoskopi direk dan indirek juga dapat dilakukan. %elain itu dapat pula dilakukan pemeriksaan

    tonometri untuk mengetahui tekanan intraokular.

    3.4. TATA%AKSA$A

    3.4.-. EmergensiSegera

    9 Irigasi

    #erupakan hal yang krusial untuk meminimalkan durasi kontak mata dengan bahan kimia dan

    untuk menormalisasi pH pada saccus konjungti"a yang harus dilakukan sesegera mungkin. /arutan

    normal saline 7atau yang setara8 harus digunakan untuk mengirigasi mata selama -$5+ menit samapi pH

    mata menjadi normal 7,58. Pada trauma basa hendaknya dilakukan irigasi lebih lama, paling sedikit *+++

    ml dalam 5+ menit. #akin lama makin baik.@ika perlu dapat diberikan anastesi topikal, larutan natrium

  • 8/13/2019 Referat Trauma Kimia (Jadi)

    13/18

    1

    bikarbonat 5, dan antibiotik. &rigasi dalam waktu yang lama lebih baik menggunakan irigasi dengan

    kontak lensa 7lensa yang terhubung dengan sebuah kanul untuk mengirigasi mata dengan aliran yang

    konstan.

    9 Dbe eersi !ada 6e!a6 mata

    )ilakukan untuk memindahkan material yang terdapat pada bola mata. %elain itu tindakan ini

    dapat menghindarkan terjadinya perlengketan antara konjungti"a palpebra, konjungti"a bulbi, dan

    konjungti"a forniks.

    9 Debridemen

    Pada daerah epitel kornea yang mengalami nekrotik sehingga dapat terjadi re$epitelisasi pada

    kornea.Trauma kimia ringan 7derajat dan *8 dapat diterapi dengan pemberian obat$obatan seperti steroid

    topikal, sikloplegik, dan antibiotik profilaksis selama hari. %edangkan pada trauma kimia berat,

    pemberian obat$obatan bertujuan untuk mengurangi inflamasi, membantu regenerasi epitel dan mencegah

    terjadinya ulkus kornea.

    3.4.,. Medi6amentsa

    Sterid :bertujuan untuk mengurangi inflamasi dan infiltrasi neutofil. Damun pemberian steroid dapat

    menghambat penyembuhan stroma dengan menurunkan sintesis kolagen dan menghambat migrasi

    fibroblas. ;ntuk itu steroid hanya diberikan secara inisial dan di tappering off setelah $+ hari.

    )eametason +, ) dan Prednisolon +, ) diberikan setiap * jam. 'ila diperlukan dapat diberikan

    Prednisolon &I -+$*++ mg

    Si6!egi6 :untuk mengistirahatkan iris, mencegah iritis dan sinekia posterior. Atropin ) atau

    %copolamin +,*- diberikan * kali sehari.

    Asam as6rbat : mengembalikan keadaan jaringan scorbutik dan meningkatkan penyembuhan luka

    dengan membantu pembentukan kolagen matur oleh fibroblas kornea. Datrium askorbat + topikal

    diberikan setiap * jam. ;ntuk dosis sitemik dapat diberikan sampai dosis * gr.

    )eta b6er6arbni6 an;idrase in;ibitr :untuk menurunkan tekanan intra okular dan mengurangi

    resiko terjadinya glaukoma sekunder. )iberikan secara oral asetazolamid 7diamo8 -++ mg.

  • 8/13/2019 Referat Trauma Kimia (Jadi)

    14/18

    1

    Antibiti6 : profilaksis untuk mencegah infeksi oleh kuman oportunis. Tetrasiklin efektif untuk

    menghambat kolagenase, menghambat aktifitas netrofil dan mengurangi pembentukan ulkus. )apat

    diberikan bersamaan antara topikal dan sistemik 7doksisiklin ++ mg8.

    3.4.3. Pembeda;an

    9 Pembeda;an Segera: sifatnya segera dibutuhkan untuk re"askularisasi limbus, mengembalikan

    populasi sel limbus dan mengembalikan kedudukan forniks. Prosedur berikut dapat digunakan untuk

    pembedahan:

    Pengembangan kapsul Tenon dan penjahitan limbus bertujuan untuk mengembalikan

    "askularisasi limbus juga mencegah perkembangan ulkus kornea.

    Transplantasi stem sel limbus dari mata pasien yang lain 7autograft) atau dar donor 7allograft)

    bertujuan untuk mengembalikan epitel kornea menjadi normal.

    Jraft membran amnion untuk membantu epitelisasi dan menekan fibrosis

    $ Pembeda;an %an7t: pada tahap lanjut dapat menggunakan metode berikut:

    Pemisahan bagian$bagian yang menyatu pada kasus conjungtival bandsdan simblefaron.

    Pemasangan graft membran mukosa atau konjungti"a.

    Coreksi apabila terdapat deformitas pada kelopak mata.

    Ceratoplasti dapat ditunda sampai 6 bulan. #akin lama makin baik, hal ini untuk memaksimalkan

    resolusi dari proses inflamasi.

    Ceratoprosthesis bisa dilakukan pada kerusakan mata yang sangat berat dikarenakan hasil dari

    graft kon"ensional sangat buruk.

    3.5. K'MP%IKASI

    Complikasi dari trauma mata juga bergantung pada berat ringannya trauma, dan jenis trauma

    yang terjadi. Complikasi yang dapat terjadi pada kasus trauma basa pada mata antara lain:

    . %imblefaron> gejala gerak mata terganggu, diplopia, dan lagoftalmus, sehingga kornea dan

    penglihatan terganggu.

    *. Cornea keruh, edema, neo"askularisasi

    5. %indroma mata kering

  • 8/13/2019 Referat Trauma Kimia (Jadi)

    15/18

    1

    1. Catarak traumatik> trauma basa pada permukaan mata sering menyebabkan katarak. Componen

    basa yang mengenai mata menyebabkan peningkatan pH cairan akuos dan menurunkan kadar

    glukosa dan askorbat. Hal ini dapat terjadi akut ataupun perlahan$lahan. Trauma kimia asam

    sukar masuk ke bagian dalam mata maka jarang terjadi katarak traumatik.

    -. Jlaukoma sudut tertutup

    6. ntropion dan pthisis bulbi

    /ambar 3.4 %imblefaron

    /ambar 3.5 Pthisis 'ulbi

    3.

  • 8/13/2019 Referat Trauma Kimia (Jadi)

    16/18

    1

    trauma dan prognosis penyembuhan. &skemik yang paling luas pada pembuluh darah limbus dan

    konjungti"a memberikan prognosa yang buruk. 'entuk paling berat pada trauma kimia ditunjukkan

    dengan gambaran cooked fish eyeB dimana prognosisnya adalah yang paling buruk, dapat terjadi

    kebutaan.

    Trauma kimia sedang sampai berat pada konjungti"a bulbi dan palpebra dapat menyebabkan simblefaron

    7adhesi anatara palpebra dan konjungti"a bulbi8. 9eaksi inflamasi pada kamera okuli anterior dapat

    menyebabkan terjadinya glaukoma sekunder.

    )A) 4

    KESIMPU%A$

    Trauma kimia pada mata dapat berasal dari bahan yang bersifat asam dengan pH < dan bahan

    yang bersifat basa dengan pH ! . Trauma basa biasanya memberikan dampak yang lebih berat daripada

    trauma asam, karena bahan$bahan basa memiliki dua sifat yaitu hidrofilik dan lipolifik dimana dapat

    masuk secara cepat untuk penetrasi sel membran dan masuk ke sudut mata depan, bahkan sampai retina.

    %ementara trauma asam akan menimbulkan koagulasi protein permukaan, dimana merupakan suatu barier

    pelindung sehingga zat asam tidak penetrasi lebih dalam lagi. Jejala utama yang muncul pada trauma

    mata adalah epifora, blefarospasme dan nyaei yang hebat. Trauma kimia merupakan satu$satunya jenis

    trauma yang tidak memerlukan anamnesa dan pemeriksaan yang lengkap.

    Penatalaksanaan yang terpenting pada trauma kimia adalah irigasi mata dengan segera samapai

    pH mata kembali normal dan diikuti dengan pemberian obat terutama antibiotik, multi"itamin,

  • 8/13/2019 Referat Trauma Kimia (Jadi)

    17/18

    1

    antiglaukoma, %elain itu dilakukan juga upaya promotif dan pre"entif kepada pasien. #enurut data

    statistik 4+ kasus trauma dapat dicegah apabila dalam menjalankan suatu pekerjaan menggunakan

    pelindung yang tepat.

    DAFTAR PUSTAKA

    . &lyas, %idarta. Penuntun &lmu Penyakit #ata. disi Cetiga. ?akultas Cedokteran ;ni"ersitas

    &ndonesia. @akarta. *++0.

    *. 9andleman, @.'. 'ansal, A. %. 'urns (hemical. e#edicine @ournal. *++4.

    5. Iaughan )J, Taylor A, and Paul 9. 3ftalmologi ;mum.2idya medika. @akarta. *+++.

    1. Arthur /im %iew #ing and &an @. (onstable. (olor Atlat of 3phthalmology Third dition.

    2ashington. *++-.

    -. American (ollege of mergency Phycisians. #anagement of 3cular (omplaints. )iakses 1

    Do"ember *+5 dari http:EEwww.acep.orgEcontent.aspKidL*6*

    6. )ua, H. %., Cing, A.@., @oseph, A. *++ Dew classification for ocular surface burns, 0-: 54$

    505, 'ritish @ournal of 3phthalmology. )iakses 1 Do"ember *+5, dari

    http:EEbjo.bmj.comEcontentE0-EE54.full.pdf new classification.

    http://www.acep.org/content.aspx?id=26712http://www.acep.org/content.aspx?id=26712
  • 8/13/2019 Referat Trauma Kimia (Jadi)

    18/18

    1