referat terapi inhalasi

  • Upload
    tyas

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    1/28

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Terapi inhalasi adalah cara pemberian obat dalam bentuk partikel aerosol

    melalui saluran nafas, baik saluran nafas atas dan bawah. Saluran nafas atas

    dimulai dari rongga hidung dengan sinus disekitarnya, laring, faring, dan

     proksimal trakea, sedangkan saluran nafas bawah dimulai dari bronkus,

     bronkioli sampai ke alveoli. Target sasaran ini termasuk mukosa dan ujung

    reseptor neuron di dalamnya (Pradjnaparamita, 2!".Terapi inhalasi memegang peranan penting dalam pengobatan penyakit

    respiratorius yang akut dan kronik. Terapi inhalasi dapat menghantarkan obat

    ke paru#paru untuk segera bekerja.Penumpukan mukus di dalam saluran

    napas, peradangan dan pengecilan saluran napas dapat dikurangi secara cepat

    ($jojodibroto, 2%".&bat yang diberikan dengan cara inhalasi ini mengalami absorpsi secara

    cepat karena permukaan absorpsinya luas, terhindar dari eliminasi lintas

     pertama di hati, dan pada penyakit paru#paru misalnya asma bronkial, obat

    dapat diberikan langsung pada bronkus. 'eputusan untukmenggunakanterapi

    inhalasimungkin didasarkan padagejala, temuan fisik, dan hasildarites

    fungsiparu#paru (Supriyatno, 2".)umlah obat yang perlu diberikan pada terapi inhalasi lebih sedikit

    dibanding cara pemberian lainnya. *amun cara pemberian ini diperlukan alat

    dan metoda khusus yang agak sulit dikerjakan, sukar mengatur dosis, dan

    sering mengiritasi epitel paru. (Pradjnaparamita, 2!".'euntungan terapi inhalasi adalah obat langsung menuju sasaran,

    awitannya cepat, diperlukan dosis yang lebih rendah untuk mendapatkan efek 

    yang sama, dan harga untuk setiap dosis lebih murah, efek samping obat

    minimal karena konsentrasi obat didalam rendah (+aube, 2".

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    1

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    2/28

    A. Anatomi Fisiologi Saluran Nafas

    -ungsi pernafasan yang utama adalah untuk mengambil oksigen (&2" dari

    atmosfer ke dalam sel#sel tubuh dan untuk mentranspor karbon dioksida (&2"

    yang dihasilkan sel#sel tubuh kembali ke atmosfer. &leh karena itu, baik 

    anatomi maupun fisiologi paru disesuaikan dengan fungsi ini. Secara anatomi,

    fungsi pernafasan ini dimulai dari hidung sampai ke parenkim paru.

    Secara fungsional saluran pernafasan dibagi atas bagian yang berfungsi

    sebagai konduksi (penghantar gas" dan bagian yang berfungsi sebagai respirasi

    (pertukaran gas". Pada bagian konduksi, udara seakan#akan bolak#balik 

    diantara atmosfir jalan nafas. &leh karena itu, bagian ini seakan#akan tidak 

     berfungsi, dan disebut dengan /dead space0. 1kan tetapi, fungsi tambahan dari

    konduksi, seperti proteksi dan pengaturan kelembaban udara, justru

    dilaksanakan pada bagian ini. 1dapun yang termasuk dalam konduksi ialah

    rongga hidung, rongga mulut, faring, laring, trakea, sinus bronkus dan

     bronkiolus nonrespiratorius.

    Pada bagian respirasi akan terjadi pertukaran udara (difusi" yang sering

    disebut dengan unit paru (lung unit", yang terdiri dari bronkiolus respiratorius,

    duktus alveolaris, atrium dan sokus alveolaris. ila ditinjau dari traktus

    respiratorius, maka yang berfungsi sebagai konduksi adalah trakea, bronkus

    utama, bronkus lobaris, bronkus segmental, bronkus subsegmental, bronkus

    terminalis, bronkiolus, dan bronkiolus nonrespiratorius. &rgan yang bertindak 

    sebagai respirasi adalah bronkiolus respiratorius, bronkiolus terminalis, duktus

    alveolaris, sakus alveolaris dan alveoli.

    Percabangan trakea sampai kepada sakus alveolaris dapat diklasifikasikan

    sebagai berikut 3 bronkus utama sebagai percabangan utama, bronkus lobaris

    sebagai percabangan kedua, bronkus segmental sebagai percabangan ketiga,

     bronkus subsegmental sebagai percabangan keempat, hingga sampai bagian

    yang keenam belas sebagai bagian yang berperan sebagai konduksi, sedangkan

     bagian percabangan yang ketujuh belas sampai ke sembilan belas yang

    merupakan percabangan bronkiolus respiratorius dan percabangan yang kedua

    2

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    3/28

     puluh sampai kedua puluh dua yang merupakan percabangan duktus alveolaris

    dan sakus alveolaris adalah percabangan terakhir yang seluruhnya merupakan

     bagian respirasi.

    Saluran ernafasan !agian !a"a#

    3

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    4/28

    Per$a!angan !ronkus

    B. Definisi Terai In#alasi

    4emurut 5asmin (2", terapi inhalasi adalah pemberian obat ke dalam

    saluran napas dengan cara inhalasi. $efinisi lainnya menyebutkan bahwa

    terapi inhalasi adalah cara pengobatan dengan memberi obat untuk dihirup

    agar dapat langsung masuk menuju paru#paru sebagai organ sasaran obatnya.

    Terapi inhalasi merupakan cara pengobatan dengan memberi obat dalam

     bentuk uap secara langsung pada alat pernapasan menuju paru#paru. Terapi

    inhalasi dapat digunakan pada proses perawatan penyakit saluran pernafasan

    yang akut maupun yang kronik, misalnya asma (penyakit asma paling sering

    dijumpai pada anak#anak" dan pada saat bayi6anak terserang batuk berlendir.

    Terapi inhalasi juga dapat diartikan sebagai suatu pengobatan yang ditujukan

    untuk mengembalikan perubahan#perubahan patofisiologi pertukaran gas

    sistem kardiopulmoner ke arah yang normal, seperti dengan menggunakan

    respitor atau alat penghasil aerosol (ia, %%".

    %. Tu&uan Pemasangan Terai In#alasi

    Prinsip farmakologis terapi inhalasi yang ideal untuk penyakit saluran

    napas adalah obat dapat sampai pada organ target dengan menghasilkan

    4

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    5/28

     partikel aerosol berukuran optimal agar terdeposisi di paru, onset kerjanya

    cepat, dosis obat kecil, efek samping minimal karena konsentrasi obat di

    dalam darah sedikit atau rendah, mudah digunakan, serta efek terapeutik 

    tercapai yang ditandai dengan tampaknya perbaikan klinis ($olovich, 2".4eskipun saluran napas mempunyai beberapa mekanisme antara lain

    refleks batuk, bersin serta klirens mukosilier yang akan melindungi terhadap

    masuk dan mengendapnya partikel obat sehingga akan mengeliminasi obat

    inhalasi. *amun dengan memperhatikan metode untuk menghasilkan aerosol

    serta cara penyampaian6delivery obat yang akan mempengaruhi ukuran

     partikel yang dihasilkan dan jumlah obat yang mencapai berbagai tempat di

    saluran napas maka diharapkan obat terdeposisi secara efektif (*ewman,

    %%7".Pada gambar 88.2 menunjukkan mekanisme deposisi di jalan napas yaitu

     berupa impaksi, sedimentasi dan difusi. 9kuran partikel akan mempengaruhi

    sampai sejauh mana partikel menembus saluran napas. Partikel berukuran :

    ; mm tersaring oleh filtrasi rambut hidung sedangkan : mm akan

    mengendap di hidung dan nasofaring. Partikel yang besar ini terutama

    mengendap karena benturan inersial bila terdapat aliran udara yang cepat

    disertai perubahan arah atau arus turbulen. Partikel berukuran ,; < ; mm

    akan mengendap secara sedimentasi karena gaya gravitasi sedangkan partikel

     berukuran = , mm akan mengendap karena gerak rown. $engan demikian

    untuk mendapatkan manfaat obat yang optimal, obat yang diberikan secara

    inhalasi harus dapat mencapai tempat kerjanya di dalam saluran pernapasan.

    entuk aerosol yang digunakan yaitu suspensi partikel di dalam gas, dan

     partikel dalam aerosol yang mempunyai ukuran berkisar 2# >m7 atau #7

    >m.% Penelitian lainnya mendapatkan bahwa partikel berukuran #! >m

    mengalami benturan dan pengendapan di saluran nafas besar, kecil, dan

    alveoli ('anner %%7".

    5

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    6/28

    'arena terapi inhalasi obat dapat langsung pada sasaran dan absorpsinya

    terjadi secara cepat dibanding cara sistemik, maka penggunaan terapi inhalasi

    sangat bermanfaat pada keadaan serangan yang membutuhkan pengobatan

    segera dan untuk menghindari efek samping sistemik yang ditimbulkannya

    (5asmin, 2".iasanya terapi inhalasi ditujukan untuk mengatasi bronkospasme, meng#

    encerkan sputum, menurunkan hipereaktiviti bronkus, serta mengatasi infeksi.

    Terapi inhalasi ini baik digunakan pada terapi jangka panjang untuk 

    menghindari efek samping sistemik yang ditimbulkan obat, terutama

     penggunaan kortikosteroid (5asmin, 2".Pada asma penggunaan obat secara inhalasi dapat mengurang efek 

    samping yang sering terjadi pada pemberian parenteral atau peroral, karena

    dosis yang sangat kecil dibandingkan dengan jenis lainnya, dan pada bayiyang mengalami batuk lendir, pada bayi atau anak# anak ini kemampuan reflek 

     batuk ini sangat lemah. Sehingga dibutuhkan terapi inhalasi ini yang akan

    membantu lendir di dalam paru# paru mencair. Terapi ini biasanya digunakan

    dalam proses perawatan penyakit saluran pernafasan yang akut maupun

    kronik, misalnya pada penyakit asma. 1sma termasuk penyakit yang sering

    terjadi pada anak#anak. 1sthma adalah suatu gangguan pada saluran bronchial

    yang mempunyai ciri bronchospasme periodik (kontraksi spasme pada saluran

    6

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    7/28

    nafas". Selain asma ada batuk 6 pilek karena alergi adalah gangguan saluran

     pernafasan yang paling umum terjadi. anyak cara dicoba untuk mempercepat

     penyembuhan dan pengurangan gejala akibat masalah ini termasuk secara

    inhalasi.

    D. In'ikasi Terai In#alasi

    $alam penanganan masalah respirasi, terapi inhalasi dapat berfungsi sebagai 3

    # diagnostik 

    # terapi.

    Sebagai alat diagnostik inhalasi digunakan pada 3# uji bronkodilator dengan beta2 agonis

    # uji provokasi bronkus dengan metakolin

    # induksi sputum dengan *al ? @.

    Penggunaan terapi inhalasi dalam masalah respirasi biasanya ditujukan untuk 3

    # bronkodilatasi

    # mukolitik 

    # antiinflamasi mukosa bronkus

    # antibiotik mukosa bronkus dan alveolus

    # anastesi lokal bronkus untuk tindakan bronkoskopi

    Penggunaan terapi inhalasi ini diindikasikan untuk pengobatan asma,

     penyakit paru obstruktif kronis (PP&'", sindrom obstruktif post tuberkulosis,

    fibrosis kistik, bronkiektasis, keadaan atau penyakit lain dengan sputum yang

    kental dan lengket (5asmin, 2".4enurut Setawati (%%;", penggunaan obat ini terbatas hanya untuk obat#

    obat yang berbentuk gas atau cairan yang mudah menguap dan obat lain yang

     berbentuk aerosol. Pada penyakit 1sma dan Chronic Obstructive pulmonal 

    disease (COPD = PP&' A PP&4" terapi inhalasi merupakan terapi pilihan

    (5ab, %%B".

    E. Kontra In'ikasi Terai In#alasi

    7

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    8/28

    'ontra indikasi mutlak pada terapi inhalasi tidak ada. 8ndikasi relatif pada

     pasien dengan alergi terhadap bahan atau obat yang digunakan (5asmin,

    2".

    F. Alat terai in#alasi(

    . 4etered $ose 8nhaler (4$8" dengan spacer 2. 4etered $ose 8nhaler (4$8" tanpa Spacer

    Spacer (alat penyambung" akan menambah jarak antara alat dengan mulut,

    sehingga kecepatan aerosol pada saat dihisap menjadi berkurang. Cal ini

    mengurangi pengendapan di orofaring (saluran napas atas". Spacer ini berupatabung (dapat bervolume ! ml" dengan panjang sekitar #2 cm, atau bentuk 

    lain berupa kerucut dengan volume 7# ml. Penggunaan spacer ini

    sangat menguntungkan pada anak 

    ). %ara Penggunaan Ber!agai Terai In#alasi

    1da beberapa cara dalam terapi inhalasi, yaitu (5asmin, 2"3. 8nhaler dosis terukur (4$8, metered dose inhaler "2. Penguapan ( gas powered hand held nebulizer "?. 8nhalasi dengan intermitten positive pressure breathing (8PP", serta. Pemberian melalui intubasi pada pasien yang menggunakan ventilator.

    *. In#aler 'osis terukur +,DI- ,etere' Dose In#aler

     Metered dose inhaler (MDI) atau inhaler dosis terukur merupakan

    cara inhalasi yang memerlukan teknik inhalasi tertentu agar sejumlah dosis

    obat mencapai saluran pernafasan. Pada inhaler ini bahan aktif obat

    disuspensikan dalam kurang lebih ml cairan pendorong (propelan" dan

    yang biasa digunakan adalah kloroflurokarbon (chloroluorocarbon D

    -" pada tekanan tinggi. 1khir#akhir ini mulai dikembangkan

     penggunaan bahan non#- yaitu hidrofluroalkana (C-1" yang tidak 

    merusak lapisan oEon (+each, %%7F leecker, %%7".Propelan mempunyai tekanan uap tinggi sehingga di dalam tabung

    (kanister" tetap berbentuk cairan. ila canister ditekan, aerosol

    disemprotkan keluar dengan kecepatan tinggi yaitu ? m6detik dalam

     bentuk droplet dengan dosis tertentu melalui aktuator (lubang". Pada ujung

    aktuator ukuran partikel berkisar ?; >m, pada jarak cm dari kanister 

    8

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    9/28

     besarnya menjadi >m, dan setelah propelan mengalami evaporasi

    seluruhnya ukuran partikel menjadi 2,!#,? >m. $engan teknik inhalasi

    yang benar maka !@ aerosol akan mengendap di mulut dan orofarings

    karena kecepatan yang tinggi dan ukurannya besar, @ tetap berada

    dalam aktuator, dan hanya sekitar @ aerosol yang disemprotkan akan

    sampai ke dalam paru#paru (5eiser, %!B".8nhaler dosis terukur atau lebih sering disebut 4$8 diberikan dalam

     bentuk inhaler aerosol dengan6tanpa spacer  dan bubuk halus (dry powder 

    inhaler " yaitu diskhaler, rotahaler, dan turbohaler. Pada umumnya

    digunakan pada pasien yang sedang berobat jalan dan jarang dipergunakan

    di rumah sakit. ara ini sangat mudah dan dapat dibawa kemana#mana

    oleh pasien, sehingga menjadi pilihan utama pagi penderita asma (5asmin,

    2".4$8 terdiri atas 2 bagian, yaitu bagian kotak yang mengandung Eat

    dan bagian mouthpiece. ila bagian kotak yang mengandung Eat ini dibuka

    (ditekan", maka inhaler akan keluar melalui mouthpiece (5ab, %%B".a. Pemakaian in#aler aerosol.

    Pemberian inhaler aerosol yang ideal adalah dengan alat yangsederhana, mudah dibawa, tidak mahal, secara selektif mencapai

    saluran napas bawah, hanya sedikit yang tertinggal di saluran napas

    atas, serta dapat digunakan oleh anak, orang cacat, dan orang tua.

     *amun keadaan ideal tersebut tidak dapat sepenuhnya tercapai

    (5asmin, 2".

    Pemakaian in#aler aerosol tana ruang antara +spacer .4enurut 'amps (2" dan $olovich (2" pada cara inhalasi ini

    diperlukan koordinasi anatar penekanan canister dengan inspirasi

    napas. erikut cara pemakaian inhaler aerosol tanpa ruang antara

    ( spacer)3" 8nhaler dikocok lebih dahulu agar obat homogen2" Tutup inhaler dibuka inhaler dipegang tegak?" $ilakukan maksimal ekspirasi pelan#pelan mulut inhaler diletakan

    di antara kedua bibir 

    9

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    10/28

    " 4ulut canister diletakkan diatara bibir, lalu bibir dirapatkan dan

    lakukan inspirasi perlahan sampai maksimal;" Pada waktu yang sama kanester ditekan untuk mengeluarkan obat

    tersebut dan penarikan napas diteruskan sedalam#dalamnyaB" 4enahan napas sampai detik atau dengan menghitung hitungan

    hitungan pada inspirasi maksimal7" Prosedur tadi dapat diulangi setelah ? detik sampai menit

    kemudian tergantung dosis yang diberikan oleh dokter.!" Setelah proses selai jangan lupa berkumur untuk mencegah efek 

    samping.

    +angkah#langkah di atas harus dilaksanakan sebelum  pasien

    menggunakan obat asma jenis 4$8. +angkah di  atas sering tidak 

    diikuti sehingga pengobatan asma  kurang efektif dan timbul efek 

    samping yang tidak   diinginkan. eberapa ahli mengidentifikasi

     beberapa  kesalahan yang sering dijumpai antara lain kurangnya

    koordinasi pada saat menekan kanister dan saat  menghisap, terlalu

    cepat inspirasi, tidak berhenti sesaat setelah inspirasi, tidak mengocok 

    kanister sebelum  digunakan, dan terbalik pemakaiannya.'esalahankesalahan di atas umumnya dilakukan oleh anak yang lebih

    muda, manula, wanita, dan penderita dengan social  ekonomi dan

     pendidikan yang rendah (kamps, 2".

    Pemakaian in#aler aerosol 'engan ruang antara +spacer .

    !pacer (alat penyambung" akan menambah jarak antara aktuator 

    dengan mulut sehingga kecepatan aerosol pada saat dihisap menjadi

     berkurang dan akan dihasilkan partikel berukuran kecil yang

     berpenetrasi ke saluran pernafasan perifer. Cal ini merupakan

    kelebihan dari penggunaan spacer karena mengurangi pengendapan di

    orofaring. !pacer ini berupa tabung (dapat bervolume ! ml" dengan

     panjang sekitar # 2 cm, atau bentuk lain berupa kerucut dengan

    volume 7# ml. 9ntuk bayi dianjurkan menggunakan  spacer 

    volume kecil (babyhaler " agar aerosol yang dihasilkan lebih mampat

    sehingga lebih banyak obat akan terinhalasi pada setiap inspirasi.

    10

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    11/28

    eberapa alat dilengkapi dengan katup satu arah yang akan terbuka

    saat inhalasi dan akan menutup pada saat ekshalasi misalnya

     *ebuhaler (1stra", Golumatic (1AC" (*ikander, 2".Pengendapan di orofaring akan berkurang yaitu sekitar ;@ dosis

    yang diberikan bila digunakan  spacer dengan katup satu arah. Pada

     spacer tanpa katup satu arah, pengendapan di orofaring sekitar !#B@

    dosis. $engan penggunaan spacer , deposit pada paru akan meningkat

    menjadi 2@ dibandingkan tanpa  spacer . Penggunaan spacer ini

    sangat menguntungkan pada anak karena pada anak koordinasinya

     belum baik. $engan bantuan  spacer , koordinasi pada saat menekan

    kanister dengan saat penghisapan dapat dikurangi atau bahkan tidak 

    memerlukan koordinasi (1honen, 2".1pabila spacer ini tidak tersedia maka sebagai penggantinya bisa

    digunakan spacer sederhana yang murah dan mudah dibuat yaitu dari

     plastic coee cup yang dilubangi dasarnya untuk tempat aerosol. ara

    ini sudah terbukti bermanfaat hanya untuk bronkodilator dan belum

    dibuktikan berguna untuk natrium kromoglikat dan steroid (5eiser,

    %!B".erikut adalah cara penggunaan  Metered Dose Inhalaer (4$8"

    dengan spacer3" 8nhaler dikocok lebih dahulu dan buka tutupnya2" 'emudian mulut inhaler dimasukan ke dalam lubang ruang antara?" mouth piece diletakan di antara kedua bibir, lalu kedua bibir 

    dikatupkan, pastikan tidak ada kebocoran" tangan kiri memegang spacer , dan tangan kanan memegang

    kanester inhaler H tekan kanester sehingga obat akan masuk kedalam spacer ,

    ;" kemudian tarik napas perlahan dan dalam, tahan napas sejenak, lalu

    keluarkan napas lagi. Cal ini bisa diulang sampai merasa yakin

    obat sudah terhirup habis.

     Easyhaler 

     "asyhaler adalah inhaler serbuk multidosis yang  merupakan

    alternatif dari 4$8. 'omponennya  terdiri dari plastik dan cincin

     stainless steel dan mengandung serbuk untuk sekurang#kurangnya 2

    11

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    12/28

    dosis. 4asing#masing dosis obat dihitung secara  akurat dengan cara

    menekan puncak alat (overcap" yang akan memutari silinder (metering 

    cylindric" pada  bagian bawah alat tersebut. ekungan dosis berisi

    sejumlah obat berhubungan langsung dengan mouth  piece. Saluran

    udara ke arah mouthpiece  berbentuk   corong dengan tujuan untuk 

    mengoptimalkan deposisi obat di saluran napas. Terdapat takaran dosis

    yang berguna untuk memberi informasi kepada  pasien mengenai sisa

    dosis obat. Pelindung penutup  berguna untuk mencegah kelembaban.

    Partikel obat  yang halus (= >" sulit untuk melayang jauh dan

    cenderung untuk menggumpal, oleh karena itu Eat aktif tersebut

    dicampur dengan sejumlah kecil laktosa  yang berperan sebagai

     pembawa. Pada easyhaler   ukuran partikel laktosa cukup besar untuk 

    deposit di  saluran napas bawah sehingga diharapkan akan jatuh  di

    orofaring. 'eadaan ini mempunyai keuntungan untuk memberitahukan

     pada penderita bahwa  obatnya benar terhisap dengan rasa manis di

    mulut (1honen, 2".

    !. Dr/ Po"'er In#aler +DPI

    Pada awalnya di tahun %;7 jenis inhaler ini digunakan untuk 

    delivery serbuk antibiotik. Selanjutnya banyak penelitian uji klinis

    yang menunjukkan bahwa $P8 bias digunakan untuk pengobatan asma

    anak. $alam perkembangannya pada tahun %7 dibuat inhaler yang

    hanya memuat serbuk kering dosis tunggal seperti misalnya  spinhaler 

    dan rotahaler , dan akhir tahun %! diperkenalkan inhaler yangmemuat multiple dosis yaitu yang dikenal dengan dis#haler (! dosis"

    dan turbuhaler. eberapa tahun terakhir ini diperkenalkan diskus (di

    8nggris dikenal dengan accuhaler " yang memuat B dosis dan dapat

    dipergunakan untuk bulan terapi (*ewman, %%7".8nhaler jenis ini tidak mengandung propelan sehingga mempunyai

    kelebihan dari 4$8. Penggunaan obat serbuk kering pada $P8

    memerlukan inspirasi yang cukup kuat. Pada anak yang kecil hal ini

    sulit dilakukan mengingat inspirasi kuat belum dapat dilakukan,

    12

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    13/28

    sehingga deposisi obat pada saluran pernafasan berkurang. Pada anak 

    yang lebih besar, penggunaan obat serbuk ini dapat lebih mudah,

    karena kurang memerlukan koordinasi dibandingkan dengan 4$8.

    $engan cara ini deposisi obat di dalam paru lebih tinggi dan lebih

    konstan dibandingkan 4$8 sehingga dianjurkan diberikan pada anak 

    di atas ; tahun. ara $P8 ini tidak memerlukan  spacer sebagai alat

     bantu sehingga mudah dibawa dan dimasukkan ke dalam saku. Cal ini

    yang juga memudahkan pasien dan lebih praktis ($olovich, 2".Penggunaan obat dry powder (serbuk kering" pada $P8

    memerlukan hirupan yang cukup kuat. Pada anak yang kecil, hal ini

    sulit dilakukan. Pada anak yang lebih besar, penggunaan obat serbuk 

    ini dapat lebih mudah, karena kurang memerlukan koordinasi

    dibandingkan 4$8. $eposisi (penyimpanan" obat pada paru lebih

    tinggi dibandingkan 4$8 dan lebih konstan. Sehingga dianjurkan

    diberikan pada anak di atas ; tahun.

    Pemakaian 'isk#aler

    " +epaskan tutup pelindung diskhaler,2" pegang kedua sudut tajam,?" tarik sampai tombol terlihat" tekan kedua tombol dan keluarkan talam bersamaan rodanya;" letakkan diskhaler pada roda, angka 2 dan ? letakkan di depan

     bagianmouth piece B" masukan talam kembali, letakan mendatar dan tarik penutup

    sampai tegak lurus dan tutup kembali7" keluarkan napas, masukan diskhaler dan rapatkan bibir, jangan

    menutupi lubang udara, bernapas melalui mulut sepat dan dalam,kemudian tahan napas, lalu keluarkan napas perlahan#lahan.

    !" putar diskhaler dosis berikut dengan menarik talam keluar dan

    masukan kembali.Pemakaian rota#aler.

    " Pegang bagian mulut rotahaler secara vertikal, tangan lain memutar 

     badan rotahaler sampai terbuka2" masukan rotacaps dengan sekali menekan secara tepat ke dalam

    lubang empat persegi sehingga puncak rotacaps berada pada

     permukaan lubang

    13

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    14/28

    ?" pegang permukaan rotahaler secara horiEontal dengan titik putih di

    atas dan putar badan rotahaler berlawanan arah sampai maksimal

    untuk membuka rotacaps" keluarkan napas semaksimal mungkin di luar rotahaler, masukan

    rotahaler dan rapatkan bibir dengan kepala agak ditinggikan

    dengan kepala agak ditengadahkan ke belakang;" hiruplah dengan kuat dan dalam, kemudian tahan napas selama

    mungkin.B" +alu keluarkan rotahaler dari mulut, sambil keluarkan napas secara

     perlahan#lahan.

    Pemakaian tur!o#aler.

    " Putar dan lepas penutup turbohaler2" pegang turbohaler dengan tangan kiri dan menghadap atas lalu

    dengan tangan kanan putar pegangan (grip" ke arah kanan sejauh

    mungkin kemudian putar kembali keposisi semula sampai

    terdengar suara klik?" hembuskan napas maksimal di luar turbohaler" letakkan mouth  piecedi antara gigi, rapatkan kedua bibir sehingga

    tidak ada kebocoran di sekitar mouth piece kemudian tarik napas

    dengan tenang sekuat dan sedalam mungkin;" sebelum menghembuskan napas, keluarkan turbohaler dari mulut.

    )ika yang diberikan lebih dari satu dosis ulangi tahapan 2 < ;

    (tanda panah" dengan selang waktu < 2 menit < pasang kembali

    tutupnya.

    Setela# enggunaan in#aler. 

    asuh dan kumur dengan menggunakan air. 8ni untuk mengurangi6menghilangkan obat yang tertinggal di dalam rongga mulut

    dan tenggorokan, juga untuk mencegah timbulnya penyakit di mulut akibat

    efek obat (terutama kortikosteroid" (5asmin, 2".

    %ara men$u$i in#aler.

    'egagalan mencuci inhaler dengan cara yang benar akan menimbulkan

    sumbatan dan pada akhirnya dapat mengurangi jumlah6dosis obat. uci

     bekas serbuk yang tertinggal di corong inhaler. 'eluarkan bekas obat dan

    14

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    15/28

     basuh inhaler dengan air hangat dengan sedikit sabun. 'eringkan dan

    masukan kembali ke dalam tempatnya (5asmin, 2".

    %ara untuk mengeta#ui in#aler su'a# kosong.

    Setiap inhaler telah dilabelkan dengan jumlah dos yang ada. ontoh di

     bawah akan menerangkan bagaimana untuk menentukan kandungan obat

    di dalam inhaler. )ika botol obat mengandungi 2 hisapan dan kita harus

    mengambil ! hisapan sehari, maka obat habis dalam 2; hari. )ika kita mula

    menggunakan inhaler pada tanggal 4ei, maka gantikan inhaler tersebut

    dengan yang baru pada6atau sebelum tanggal 2; 4ei. Tulis tanggal mula

    menggunakan inhaler pada botol obat untuk menghindari kesalahan

    (5asmin, 2".

    'andungan inhaler juga boleh diperkirakan dengan cara memasukkan

     botol obat ke dalam air. 'edudukan botol obat di dalam air 

    menggambarkan kandungan obat dalam inhaler.

    0. Penguaan +Ne!uli1er

    1lat nebuliEer dapat mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi

    aerosol terus menerus, dengan tenaga yang berasal dari udara yangdipadatkan, atau gelombang ultrasonik. 1erosol yang berbentuk dihirup

     penderita melalui mouth piece atau sungkup ronkodilator yang diberikan

    dengan nebuliEer . memberikan efek bronkodilatasi (pelebaran bronkus"

    yang bermakna tanpa menimbulkan efek samping. Casil pengobatan

    dengan nebuliEer lebih banyak bergantung pada jenis nebuliEer yang

    digunakan. 1da nebuliEer yang menghasilkan partikel aerosol terus#

    menerus, ada juga yang dapat diatur sehingga aerosol hanya timbul padasaat penderita melakukan inhalasi, sehingga obat tidak banyak terbuang

    (ertrand, 2".'euntungan terapi inhalasi menggunakan nebuliser adalah tidak atau

    sedikit memerlukan koordinasi pasien, hanya memerlukan pernafasan

    tidal, beberapa jenis obat dapat dicampur (misalnya salbutamol dan

    natrium kromoglikat". 'ekurangannya adalah karena alat cukup besar,

    memerlukan sumber tenaga listrik dan relatif mahal (5eiser, %!B".

    15

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    16/28

    ara ini digunakan dengan memakai disposible nebulizer mouth

     piecedan pemompaan udara (pressurizer " atau oksigen. +arutan nebuliEer 

    diletakan di dalam nebulizer chamber . ara ini memerlukan latihan khusus

    dan banyak digunakan di rumah sakit. 'euntungan dengan cara ini adalah

    dapat digunakan dengan larutan yang lebih tinggi konsentrasinya dari

    4$8. 'erugiannya adalah hanya ; < 7@ saja yang berubah menjadi

    aerosol, dan sisanya terperangkap di dalam nebuliEer itu sendiri (5ab,

    %%B".)umlah cairan yang terdapat di dalam hand held nebulizer  adalah cc

    dengan kecepatan gas B < ! liter6menit. iasanya dalam penggunaannya

    digabung dalam mukolitik (asetilsistein" atau natrium bikarbonat. 9ntuk 

     pengenceran biasanya digunakan larutan *al (5ab, %%B".

    ara menggunakannya yaitu (5asmin, 2"3

    a. uka tutup tabung obat, masukan cairan obat ke dalam alat penguap

    sesuai dosis yang ditentukan b. gunakan mouth piece atau masker (sesuai kondisi pasien". Tekan

    tombol /on0 pada nebuliEerc.  jika memakai masker, maka uap yang keluar dihirup perlahan#lahan

    dan dalam inhalasi ini dilakukan terus menerus sampai obat habis

    masker.d. ila memakai mouth piece, maka tombol pengeluaran aerosol ditekan

    sewaktu inspirasi, hirup uap yang keluar perlahan#lahan dan dalam.e. Cal ini dilakukan berulang#ulang sampai obat habis ( < ; menit".

    eberapa contoh jenis nebuliEer uap antara lain3

    a. Simple nebuliEer 

     b. )et nebuliEer, menghasilkan partikel yang lebih halus, yakni antara 2

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    17/28

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    18/28

     partikel dengan mudah masuk ke saluran pernapasan, sehingga dapat

    terjadi reaksi, seperti bronkospasme dan dispnoe. &leh karena itu alat

    ini hanya dipakai secara intermiten, yakni untuk menghasilkan sputum

    dalam masa yang pendek pada pasien dengan sputum yang kental. 1lat

    ini juga menghasilkan aerosol melalui osilasi frekuensi tinggi dari

     piezo%electric crystal yang berada dekat larutan dan cairan memecah

    menjadi aerosol. 'euntungan jenis nebuliser ini adalah tidak 

    menimbulkan suara bising dan terus menerus dapat mengubah larutan

    menjadi aerosol sedangkan kekurangannya alat ini mahal dan

    memerlukannbiaya perawatan lebih besar.

    d. 1ntomiEer nebuliEer, partikel yang dihasilkan cukup besar, yakni

    antara < ? mikron. $igunakan untuk pengobatan laring, terutama

     pada pasien dengan intubasi trakea.

    eberapa bentuk jet nebuliEer dapat pula diubah sesuai dengan keperluan,

    sehingga dapat digunakan pada ventilator dan 8PP, dimana dihubungkan

    dengan gas kompresor.

    2. Intermiten Positi3e Pressure Breat#ing +IPPB

    ara ini biasanya diberikan di rumah sakit dan memerlukan tenaga

    yang terlatih. ara ini jauh lebih mahal dan mempunyai indikasi yang

    terbatas, terutama untuk pasien yang tidak dapat bernapas dalam dan

     pasien#pasien yang sedang dalam keadaan gawat yang tidak dapat

     bernapas spontan. 9ntuk pengobatan di rumah cara yang terbaik adalah

    dengan menggunakan 4$8 (5ab, %%B".

    18

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    19/28

    4. 5entilator

    $apat dengan menggunakan 4$8 atau hand held nebulizer , yakni

    melalui bronkodilator &ee. $engan cara ini sebenarnya tidak efektif oleh

    karena banyak aerosol yang mengendap, sehingga cara ini dianggap

    kurang efektif dibandingkan dengan 4$8 (5ab, %%B".

    H. Kortikosteroi' In#alasi

    'ortikosteroid terdapat dalam beberapa bentuk sediaan antara lain oral,

     parenteral, dan inhalasi. $itemukannya kortikosteroid yang larut lemak (lipid#

    soluble" seperti beclomethasone, budesonide, flunisolide, fluticasone, and

    triamcinolone, memungkinkan untuk mengantarkan kortikosteroid ini ke

    saluran pernafasan dengan absorbsi sistemik yang minim. Pemberian

    kortikosteroid secara inhalasi memiliki keuntungan yaitu diberikan dalam

    dosis kecil secara langsung ke saluran pernafasan (efek lokal", sehingga tidak 

    menimbulkan efek samping sistemik yang serius. iasanya, jika penggunaan

    secara inhalasi tidak mencukupi barulah kortikosteroid diberikan secara oral,

    atau diberikan bersama dengan obat lain (kombinasi, misalnya dengan

     bronkodilator". 'ortikosteroid inhalasi tidak dapat menyembuhkan asma. Padakebanyakan pasien, asma akan kembali kambuh beberapa minggu setelah

     berhenti menggunakan kortikosteroid inhalasi, walaupun pasien telah

    menggunakan kortikosteroid inhalasi dengan dosis tinggi selama 2 tahun atau

    lebih. 'ortikosteroid inhalasi tunggal juga tidak efektif untuk pertolongan

     pertama pada serangan akut yang parah.

    ontoh kortikosteroid inhalasi yang tersedia di 8ndonesia antara lain3

    a. -luticasone -liIotide (flutikason propionate; Jg , 2; Jg 6dosis" 8nhalasiaerosol $ewasa dan anak : B tahun3 #2; Jg, 2 kali sehari1nak #B

    tahunF ;# Jg, 2 kali sehari b. eclomethasone dipropionate ecloment (beclomethasone dipropionate

    2Jg6 dosis" 8nhalasi aerosol 8nhalasi aerosol3 2Jg , 2 kali seharianak3

    ;# Jg 2 kali sehari.c. udesonide Pulmicort (budesonide Jg, 2 Jg, Jg 6 dosis"

    8nhalasi aerosolSerbuk inhalasi 8nhalasi aerosol3 2 Jg, 2 kali

    19

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    20/28

    sehariSerbuk inhalasi3 2#B Jg 6 hari dalam dosis terbagianak3 2#

    ! Jg6 hari dalam dosis terbagi.d. $osis untuk masing#masing individu pasien dapat berbeda, sehingga harus

    dikonsultasikan lebih lanjut dengan dokter, dan jangan menghentikan

     penggunaan kortikosteroid secara langsung, harus secara bertahap dengan

     pengurangan dosis.

    erikut adalah contoh dari penggunaan terapi inhalasi 3

    . ontoh obat *ebuliEer (Gentolin" dan dosis 3

    Gentolin *ebules, $osis anak dan dewasa

    I. Ke!er#asilan Terai In#alasi + aerosol

    1erosol adalah gas yang dihasil kan melalui proses dispersi (pemecahan"

    atau suspensi partiel padat maupun cair. 'eberhasilan pengobatan aerosol ini

    tergantung pada beberapa faktor, yaitu (5ab, %%B"3. 9kuran partikel.

    Partikel dengan ukuran ! < ; mikron dapat sampai ke bronkus dan

     bronkiolus, sedangkan partikel dengan ukuran 2 mikron dapat sampai le

    alveolus. 1kan tetapi partikel dengan ukuran mikron hanya dapat

    sampai di bronkus utama. Partikel yang banyak digunakan pada terapi

    aerosol adalah partikel yang berukuran antara ! < ; mikron.

    20

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    21/28

    2. Kravitasi (gaya berat".Semakin besar suatu partikel, maka akan semakin cepat pula partikel

    tersebut menempel pada saluran pernapasan. 1kan tetapi keadaan ini juga

    tergantung pada viskositas dari bahan pelarut yang dipakai.?. 8nersia

    8nersia menyebabkan partikel didepositkan. 4olekul air mempunyai massa

    yang lebih besar daripada molekul gas di dalam saluran pernapasan.

    Partikel yang ada di bronkus lebih mudah bertabrakan daripada parti.kel

    yang ada di saluran pernapasan yang besar. Semakin kecil diameter saluran

     pernapasan, maka akan semakin besar pula pengaruh dari inersia gas.

    . 1ktivitas kinetic'eadaan ini dialami oleh partikel yang lebih kecil dari ,; mikron.

    Semakin besar energi kinetik yang digunakan, maka akan semakin besar 

    kemungkinan terjadinya tabrakan di antara aerosol dan akan semakin

    mudah terjadinya kolisi dan selain itu juga akan semakin mudah partikel

    tersebut bergabung.;. Sifat#sifat alamiah dari partikel.

    Sifat#sifat alamiah dari partikel ditentukan oleh tonik (osmotik". +arutan

    yang hipotonik akan mudah kehilangan air akibat dari penguapan. 1erosolelektrik yang dihasilkan oleh ultrasonik nebuliEer bermuatan lebih besar 

    daripada mekanikal nebuliEer. Pada temperatur yang panas molekul#

    molekul akan mempunyai ukuran yang lebih besar dan akan mudah jatuh.B. Sifat#sifat dari pernapasan.

    Pada prinsifnya jumlah dari aerosol yang berubah menjadi cairan

    ditentukan pula oleh volume tidal, frekuensi pernapasan, kecepatan aliran

    inspirasi, dan apakah bernapas melalui mulut atau hidung, dan juga

    memeriksa faal pernapasan pada umumnya.

    Sedangkan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi  delivery

    aerosol pada anak antara lain ($olovich, 2"3

    . Perubahan anatomiagaimana efek perubahan anatomi pada awaltahun kehidupan tidak jelas.

    Saluran pernapasan anak relatif lebih kecil dibandingkan dewasa sehingga

    21

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    22/28

    aliran udara inspirasi lebih rendah yang menyebabkan deposit obat

    terutama pada saluran pernapasan sentral.2. 'ompetensi

    'ompetensi atau kemampuan anak merupakan faktor sangat penting

    dalam delivery obat. 1nak kecil tidak mempunyai kompetensi untuk 

    melakukan manuver inhalasi yang kompleks. 1lat6 jenis inhalasi yang

    tersedia dan dipasarkan saat ini dibuat untuk orang yang bisa melakukan

    inhalasi melalui mulut waktu melakukan manuver inhalasi yang kompleks,

    misalnya pressured metered dosed inhalers (p4$8s". 1nak sekolah sudah

    dapat melakukan usaha inspirasi maksimal yang diperlukan untuk menggunakan alat inhalasi jenis dry powder inhaler ($P8" dan hanya

    sedikit yang bisa menggunakan p4$8?. Pola pernapasan bayi

    Pola pernapasan bayi dan anak akan mempengaruhi seberapa banyak 

    aerosol yang diinhalasi ke dalam paru#paru. Pernapasan pada bayi dan

    anak menunjukkan volume pernapasan tidal yang kecil sehingga

    mengurangi delivery obat, pola pernapasan bervariasi luas dengan aliran

    udara inspirasi (inspiratory low ratesD8-5" bervariasi antara sampai +6menit. 1liran udara yang cepat akan menyebabkan deposit pada saluran

    napas yang lebih proksimal.. 1nak yang menangis mempunyai 8-5 tinggi dan terjadi pernapasan mulut

    sehingga seharusnya akan meningkatkan delivery obat ke paru#paru.

     *amun, kenyataannya jumlah obat yang diinhalasi ke paruparu berkurang

    karena kurang baiknya masker muka menempel dan pada waktu menangis pernapasan pendek dan cepat.

    J. Be!eraa 1at /ang ter'aat a'a terai in#alasi

    eberapa Eat yang biasanya digunakan secara aerosol pada umumnya

    adalah beta 2 simpatomimetik, seperti metaprotenolol (1lupen", albuterol

    (Genolin dan Proventil", terbutalin (retaire", bitolterol (Tornalat", isoetarin

    (ronkosol", Steroid seperti beklometason (Gentide", triamnisolon

    (1Emacort", flunisolid ( 1erobid", 1ntikolinergik seperti atropin dan

    22

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    23/28

    ipratropium (1trovent", dan 1ntihistamin sebagai pencegahan seperti natrium

    kromolin (8ntal" (5ab, %%B".'euntungan dari aerosol ini baik diberikan secara aerosol maupun dengan

    inhaler, adalah memberikan efek bronkodilator yang maksimal yang lebih baik 

    dari cara pemberian lain, sementara itu pengaruh sistemiknya hampir tidak 

    ada. &leh karena itu cara pengobatan ini adalah merupakan cara yang paling

    optimal (rab, %%B".Salah satu terapi inhalasi yang paling banyak digunakan adalah terapi

    inhalasi pada asma. yaitu tata laksana serangan dan tata laksana jangka

     panjang. Seorang anak yang telah didiagnosis asma harus ditentukanklasifikasinya. erdasarkan 'onsensus *asional Penanganan 1sma ('*11"

    klasifikasi asma di luar serangan adalah asma episodik jarang, episodic sering,

    dan asma persisten (9'' Pulmunologi 8$18, 2".Pada asma episodik jarang, tidak diperlukan obat pengendali (controller "

    untuk tata laksana jangka panjangnya sedangkan pada asma episodik sering

    dan asma persisten harus diberikan obat pengendali. &bat pengendali dari

    golongan antiinflamasi yang sering digunakan adalah budesonid,

     beklometason dipropionat, flutikason, dan golongan natrium kromoglikat

    (9'' Pulmunologi 8$18, 2".ila terjadi serangan maka digunakan obat pereda (reliever ". &bat yang

    sering digunakan yaitu golongan bronkodilator seperti metilsantin (teofilin",

    L2 agonis, dan ipratropium bromida. &bat#obat ini dapat digunakan secara

    oral, parenteral, dan inhalasi, tetapi untuk metilsantin pemberian secara oral

    dan intravena lebih dipilih daripada inhalasi karena obat ini menyebabkan

    iritasi saluran napas (5eiser, %!B".Telah diketahui secara luas bahwa obat antiinflamasi yang sering

    digunakan adalah golongan steroid. 4ekanisme dasar asma adalah terjadinya

    reaksi inflamasi sehingga pengendalian dengan obat antiinflamasi sangat

    dianjurkan pada asma episodik sering dan persisten. *amun harus disadari

     penggunaan kortikosteroid jangka panjang peroral atau parenteral dapat

    mengganggu tumbuh kembang anak secara keseluruhan selain efek samping

    lain yang mungkin timbul seperti hipertensi dan moon%ace. 9ntuk itu

     pemberian inhalasi sangat dianjurkan. )enis terapi inhalasi yang diberikan

    23

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    24/28

    dapat disesuaikan dengan usia pasien dan patokan ini tidak berlaku secara

    kaku. Patokan yang diajukan oleh $olovich dan Mverard di bawah ini dapat

    dipakai sebagai acuan. agaimana sebenarnya penggunaan obat inhalasi pada

    asma anak dapat diterangkan sebagai berikut3

    Tabel *ebuliEer pada kelompok umur 

    9mur 

    (tahun"

    Pereda Pengendali

    #? p4$8 6 dengan spacer

    nebuliser 

     p4$8 6 dengan spacer nebuliser 

    ?#; p4$8 6 dengan spacer

    nebuliser 

     p4$8 6 dengan spacer nebuliEer

    $P8:; p4$8 6 dengan spacer $P8

    nebuliser 

     p4$8 6 dengan space DPI 

    Pada saat serangan obat yang digunakan adalah obat golongan

     bronkodilator dan yang sering digunakan yaitu L2 agonis yang dapat diberikan

    sendiri atau bersama#sama dengar ipratropium bromid. Pada serangan asma

    yang ringan obat inhalasi yang diberikan hanya L2 agonis saja meskipun ada

     juga yang menambahkan dengan ipratropium bromida. Schuch dkk dalam

     penelitiannya mendapatkan bahwa dengan menggunakan L2 agonis saja dapat

    meningkatkan -MG dan menghilangkan gejala serangannya, sedangkan

     penambahan ipratropium bromida akan meningkatkan -MG yang lebih tinggi

    lagi (Schuch, %%;".Pada serangan asma yang berat, '*11 (2", menganjurkan pemberian

    L2 agonis bersama#sama dengan ipratropium bromid.Pemberian cara nebuliser untuk usia ! bulan# tahun dianjurkan

    menggunakan mouthpiece daripada masker muka untuk menghindarkan

    deposisi obat di muka dan mata (5eiser,%!B".1pabila dengan pemberian inhalasi obat tersebut serangan asma tidak 

    teratasi6sedikit perbaikan maka dapat diberikan steroid sistemik. Pemberian

    steroid sistemik perlu diperhatikan pada anak dengan serangan asma yang

    sering karena anak ini berisiko mengalami efek samping akibat pemberian

    steroid sistemik berulang kali seperti supresi adrenal, gangguan pertumbuhan

    24

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    25/28

    tulang, dan osteoporosis. 9ntuk mengurangi pemberian steroid oral berulang,

    maka sebagai alternatifnya dapat diberikan inhalasi budesonid dosis tinggi

    (B mg perhari" pada anak yang serangan asmanya tidak teratasi dengan

     penanganan inhalasi L2 agonis di rumah dan mereka belum6tidak perlu

     perawatan di rumah sakit (*uhoglu, 2".Penggunaan obat pereda secara inhalasi pada serangan asma sangat

     bermanfaat dan justru sangat dianjurkan, namun demikian penggunaannya

    masih belum banyak. Cal ini dimungkinkan karena penggunaannya yang

     belum banyak diketahui dan harga obat masih mahal. Cal ini berlaku bukan

    hanya di 8ndonesia, tetapi juga berlaku di negara maju. Penggunaannya pada

    orang dewasa lebih banyak dibandingkan dengan anak (*ikander, 2F5abe,

    2"Penatalansanaan di luar serangan maka obat inhalasi asma hanya diberikan

    apabila memerlukan obat pengendaliF yang biasa digunakan adalah natrium

    kromoglikat dan golongan steroid. *atrium kromoglikat menurut '*11

    diberikan apabila termasuk asma episodik sering sedangkan penggunaan

    steroid dapat diberikan pada asma episodik sering dan asma persisten.

     *atrium kromoglikat menunjukkan absorbsi yang tidak baik sehingga hanya

    efektif bila diberikan secara inhalasi. &bat ini tersedia dalam nebuliser 

     solution, serbuk aerosol dan aerosol dengan dosis 2 mg untuk nebulizer atau

    2 mg secara aerosol (5eiser, %!B".Penggunaan steroid pada asma anak masih jarang mengingat samping

    yang mungkin ditimbulkan. *amun beberapa peneliti telah membuktikan

     bahwa dengan penggunaan yang tepat dengan dosis, cara, dan jenis yang

    sesuai maka efek samping dapat dikurangi. Penggunaan obat inhalasi yang

    salah akan meningkatkan efek samping seperti jamur6kandidiasis di daerah

    mulut, suara serak, dan efek lainnya. $engan inhalasi sebagian obat juga akan

     beredar ke seluruh tubuh melalui sistem gastrointestinal dan selanjutnya akan

    dielimininasi melalui hati sehingga dalam peredaran sistemik kadarnya

     berkurang. &bat yang baik adalah yang dapat elimininasi tubuh dengan baik 

    artinya kadar di dalam sirkulasi menjadi kecil. Penggunaan steroid inhalasi

     pada asma episodik sering dan asma persisten memerlukan waktu yang lama

    25

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    26/28

    dan dosis yang mungkin bervariasi. Pada awal pengobatan dapat diberikan

    dosis tinggi (#! mg per hari" dan diturunkan secara perlahan sampai

    tercapai dosis optimum untuk anak tersebut dan dipertahankan pada dosis

    optimum untuk beberapa lama dan kemudian diturunkan secara bertahap

    sampai pada akhirnya kalau memungkinkan tidak digunakan sama sekali.

    Penggunaan waktu lama (sekitar 2#? tahun" dengan dosis mg perhari tidak 

    mengganggu proses tumbuh kembang anak (1llen,2".9ntuk bayi dan anak berusia di bawah tahun yang memerlukan steroid

    inhalasi dapat digunakan suspensi budesonid inhalasi ( pulmicort respules"

    yang diberikan dengan nebulizer (SEefler, 2"$)adi penggunaan steroid inhalasi dapat lebih aman apabila kita mengetahui

    cara penggunaannya.

    K. Efek Saming 'an Komlikasi Terai In#alasi

    )ika aerosol diberikan dalam jumlah besar, maka dapat menyebabkan

     penyempitan pada saluran pernapasan (bronkospasme". $isamping itu

     bahaya iritasi dan infeksi pada jalan napas, terutama infeksi nosokomial juga

    dapat terjadi (rab, %%B".

    BAB III

    PENUTUP

    Terapi inhalasi adalah pemberian obat ke dalam saluran napas dengan

    cara inhalasi.Terapi inhalasi merupakan satu teknik pengobatan penting dalam

     proses pengobatan penyakit respiratori (saluran pernafasan" akut dan kronik.

    Terapi inhalasi dapat menghantarkan obat langsung ke paru#paru untuk 

    segera bekerja. $engan demikian, efek samping dapat dikurangi dan jumlah

    obat yang perlu diberikan adalah lebih sedikit dibanding cara pemberian

    lainnya. Sayangnya pada cara pemberian ini diperlukan alat dan metoda

    khusus yang agak sulit dikerjakan, sukar mengatur dosis, dan sering obatnya

    mengiritasi epitel paru.

    'arena terapi inhalasi obat dapat langsung pada sasaran dan

    absorpsinya terjadi secara cepat dibanding cara sistemik, maka penggunaan

    terapi inhalasi sangat bermanfaat pada keadaan serangan yang membutuhkan

    26

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    27/28

     pengobatan segera dan untuk menghindari efek samping sistemik yang

    ditimbulkannya. Seperti untuk mengatasi bronkospasme, meng#encerkan

    sputum, menurunkan hipereaktiviti bronkus, serta mengatasi infeksi.

    Pemberian per inhalasi adalah pemberian obat secara langsung ke

    dalam saluran napas melalui hirupan. Pada asma, penggunaan obat secara

    inhalasi dapat mengurangi efek samping yang sering terjadi pada pemberian

     parenteral atau per oral, karena dosis yang sangat kecil dibandingkan jenis

    lainnya.9ntuk mendapatkan manfaat obat yang optimal, obat yang diberikan

     per inhalasi harus dapat mencapai tempat kerjanya di dalam saluran napas.

    &bat yang digunakan biasanya dalam bentuk aerosol, yaitu suspensi partikel

    dalam gas.

    Penggunaannya terbatas hanya untuk obat#obat yang berbentuk gas

    atau cairan yang mudah menguap dan obat lain yang berbentuk aerosol.

    'ontra indikasi mutlak pada terapi inhalasi tidak ada. 'ontra indikasi relatif 

     pada pasien dengan alergi terhadap bahan atau obat yang digunakan

    1da beberapa cara dalam terapi inhalasi, yaitu (" inhaler dosis terukur 

    (4$8, metered dose inhaler ", (2" penguapan ( gas powered hand held 

    nebulizer ", (?" inhalasi denganintermitten positive pressure breathing (8PP",

    serta (" pemberian melalui intubasi pada pasien yang menggunakan

    ventilator.

    &bat6Eat yang biasanya digunakan secara aerosol pada umumnya

    adalah beta 2 simpatomimetik, kortikosteroid, antikolinergik, dan

    antihistamin. ahaya iritasi saluran napas dan terjadinya bronkospasme serta

    reaksi hipersensitivitas (obat atau vehikulum" dapat terjadi pada penggunaan

    terapi ini.

    Mfek samping dan komplikasi terapi inhalasi adalah jika aerosol

    diberikan dalam jumlah besar, maka dapat menyebabkan penyempitan pada

    saluran pernapasan (bronkospasme". $isamping itu bahaya iritasi dan infeksi

     pada jalan napas, terutama infeksi nosokomial juga dapat terjadi.

    27

  • 8/19/2019 referat terapi inhalasi

    28/28

    $1-T15 P9ST1'1

    ia -), rady )P, rady +N, et al. 'amus 'edokteran $orlan. 1lih ahasa3Carjono 54, Cartono 1, )aparies N, et al. Carjono 54, &swari ),5onardy $C, et al, Md. MK. )akarta. %%F %.

    Kanong N-. uku 1jar -isiologi 'edokteran ( 'eview o Medical Physiology".1lih ahasa3 1ndrianto P. &swari ), Md. MK. )akarta. %%;F B%#2.

    5ab T. Ilmu Penya#it Paru. Olintang S, Md. Cipokrates. )akarta. %%BF B7#!.

    5ab T. Prinsip awat Paru. Cipokrates. )akarta. %%BF #%.

    5asmin 4, 5ogayah 5, Nihastuti 5, -ordiastiko, ubaedah, Mlsina S. Prosedur&inda#an idang Paru dan Pernapasan*Diagnosti# dan &erapi. agianPulmonologi -'98. alai Penerbit -'98. )akarta. 2F ;%#B.

    Setiawati 1, unilda S, Suyatna -$. Pengantar -armakologi. $alam3 KaniswaraSK, Setiabudy 5, Suyatna -$, Purwantyastuti, *afrialdi, Md.

     +arma#ologi dan &erapi. Mdisi 8G. agian -armakologi -'98. )akarta.%%;F B.