Referat Pertumbuhan Janin Intrauterine Elga - Copy

Embed Size (px)

DESCRIPTION

referat

Citation preview

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting bagi seorang wanita terutama bagi wanita yang telah berkeluarga dan mengharapkan kehadiran seorang anak. Namun bahkah kita bahwa saat hamil pertama merupakan saat dimana seorang wanita mengalami perubahan yang sangat signifikan baik dari segi fisik seperti perut yang membuncit dan payudara membesar ataupun dari segi psikologisnya seperti lebih sensitif, ingin perhatian yang lebih dari orang-orang disekitarnya, atau bahkan mengalami gangguan body image karena perubahan fisik yang dialaminya. Perubahan-perubahan tersebut tidak jarang menimbulkan syok terutama pada wanita yang baru pertama mengalami kehamilan (primigravida),

Maka dari itu penyusun tertarik untuk membahas mengenai pertumbuhan janin intra uterine.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

FISIOLOGI KEHAMILAN

Pembuahan

Ovum

Saat ovulasi, ovum keluar dari folikel ovarium yang pecah. Kadar estrogen yang tinggi meningkatkan gerakan tuba uterina, sehingga ovum disapu oleh mikrofilamen-mikrofilamen fimbria infundibulum tuba kea rah ostium tuba abdominalis dan disalurkan terus ke arah medial. Ovum dilingkari zona pelusida. Di luar zona pelusida ditemukan sel-sel korona radiate dan di dalamnya terdapat ruang perivitelina. Ovum tidak dapat berjalan sendiri. Ovum dianggap subur selama 24 jam setelah ovulasi. Apabila tidak difertilisasi oleh sperma, ovum berdegenerasi dan diabsorpsi.

Sperma

Saat hubungan seksual dalam kondisi normal dikeluarkan 200 sampai 500 juta sperma ke dalam vagina. Hanya beberapa ratus ribu spermatozoa dapat terus ke kavum uteri dan tuba, dan hanya beberapa ratus akan samapi ke bagian ampula tuba di mana spermatozoa memasuki ovum. Hanya satu spermatozoa yang mempunyai kemampuan untuk membuahi. Sperma berenang dengan gerakan ekornya. Beberapa sperma dapat mencapai tempat fertilisasi dalam lima menit, tapi rata rata waktu yang dibutuhkan adalah 4 sampai 6 jam. Sewaktu sperma berjalan melalui tuba uterina, enzim yang dihasilkan disana akan membantu kapasitasi sperma. Yakni perubahan fisiologis yang membuat lapisan pelindung lepas dari kepala sperma ( akrosom ) sehingga terbentuk lubang kecil di akrosom yang memungkinkan enzim hialuronidase keluar. Enzim ini dibutuhkan agar sperma dapat menembus lapisan pelindung ovum sebelum fertilisasi.

Proses Fertilisasi (pembuahan)

Didefinisikan sebagai persatuan antara sebuah ovum dan spermatozoa, yang menandai yang biasanya berlangsung di ampula tuba. Pembuahan meliputi penetrasi spermatozoa ke dalam ovum, fusi sperma dan ovum, diakhiri dengan fusi materi genetic. Sperma melewati korona radiate dan zona pelusida yaitu lapisan yang menutupi dan mencegah ovum mengalami fertilisasi lebih dari satu sperma. Suatu molekul komplemen khusus di permukaan kepala sperma kemudian mengikat ZP3 glikoprotein di zona pelusida. Pengikatan ini memicu akrosom melepaskan enzim yang membantu sperma menembus zona pelusida.

Apabila sebuah sperma berhasil menembus membran yang mengelilingi ovum, baik sperma maupun ovum akan berada di dalam membran yang tidak dapat lagi ditembus oleh sperma lain. Hal ini disebut reaksi zona. Sperma membesar dan menjadi pronukleus pria, sedangkan ekornya berdegenerasi. Nucleus menyatu dan kromosom bergabung sehingga dicapai jumlah yang diploid yakni 46. Dengan demikian, konsepsi berlangsung dan terbentuklah zigot. Karena telur yang difertilisasi membelah dengan cepat sedangkan ukurannya tidak bertambah maka terbentuklah sel kecil yang disebut blastomer yang terbentuk pada setiap pembelahan. Morula terdiri dari 16 sel berupa satu bola sel padat yang dihasilkan dalam 3 hari. Morula masih dikelilingi oleh lapisan pelindung zona pelusida. Cairan masuk ke dalam zona pelusida dan menyusup ke dalam ruang unterseluler diantara blastomer, lalu kemudian terbentuk pula blastosis. Pembentukan ini menandai diferensiasi utama pertama embrio. Massa padat sel bagian dalam berkembang menjadi embrio dan membrane embrio, yang disebut amnion.

Gambar 1. Pertumbuhan dan perkembangan janin dimulai dari saat konsepsi.

Gambar 2. Proses fertilisasi

Gambar 3. Proses fertilisasi

2.2 Nidasi

Pada hari ke-4 hasil konsepsi mencapai stadium blastula disebut blastokista dengan bagian luarnya adalah trofoblas dan bagian dalam disebut massa inner cell. Massa inner cell ini berkembang menjadi janin manakala trofoblas menjadi placenta. Sejak trofoblas dibentuk, produksi hormone human chorionic gonadotropin (hCG) dimulai. Produksi hormone ini meningkat sampai kurang lebih hari ke-60 dan kemudian turun lagi. Antara 7 sampai 10 hari setelah konsepsi, trofoblas menyekresi enzim yang membantunya membenamkan diri ke dalam endometrium sampai seluruh bagian blastosis tertutup. Trofoblas ini sendiri mempunyai kemampuan menghancurkan dan mencairkan jaringan endometrium.

Nidasi diatur oleh proses antara trofoblas yang mempunyai kemampuan invasi yang kuat manakala endometrium mengontrol invasi trofoblas dengan menyekresikan inhibitor cytokines dan protease. Blasokisata dengan bagian mengandung massa inner cell aktif mudah masuk ke dalam lapisan desidua dan luka desidua kemudian menutup kembali. Luka yang kadang-kadang terjadi pada lapisan desidua ini sewaktu nidasi disebut tanda Hartman. Umumnya nidasi terjadi pada dinding anterior atau posterior uterus, dekat pada fundus uteri. Proses inilah yang disebut implantasi.

Pembentukan Plasenta

StrukturPlasenta

Plasentamerupakan organ penting bagijanin, karena sebagai alat pertukaran zat antara ibu danbayiatau sebaliknya. Plasentaberbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dan tebal 2,5 cm, berat rata-rata 500 gram. Umumnyaplasentaterbentuk sampai 12-18 minggu setelah fertilisasi. Plasentaterletak di depan atau di belakang dindinguterus, agak ke atas kearahfundus uteri, dikarenakan alasanfisiologis, permukaan bagian ataskorpus uterilebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk berimplementasi.Plasentaberasal dari sebagian besar dari bagianjanin, yaitu villi koriales atau jonjotchoriondan sebagian kecil dari bagian ibu yang berasal daridesidua basalis.

Dalam 2 minggu pertama perkembangan hasil konsepsi, trofoblas invasive telah melakukan penetrasi ke pembuluh darah endometrium. Terbentuklah sinus intertrofoblastik yaitu ruangan-ruangan yang berisi darah maternal. Pertumbuhan ini berjalan terus, sehingga timbul ruangan interviler di mana vili korialis seolah-olah terapung-apung di antara ruangan-ruangan tersebut sampai terbentuknya plasenta.

Tiga minggu pascafertilisasi sirkulasi darah janin dapat diidentifikasi dan dimulai pembentukan vili korialis. Sirkulasi darah janin ini berakhir di lengkung kapilar (capillary loops) di dalam vili korialis yang ruang intervilinya dipenuhi darah maternal yang dipasok oleh arteri spiralis dan dikeluarkan melalui vena uterine. Vili korialis ini bertumbuh menjadi plasenta. Darah ibu dan janin dipisahkan oleh dinding pembuluh darah janin dan lapisan korion yang dinamakan plasenta hemokorial.

Plasentamempunyai dua permukaan, yaitu permukaanfetaldanmaternal. Permukaanfetaladalah permukaan yang menghadap kejanin, warnanya keputih-putihan dan licin. Hal ini disebabkan karena permukaanfetaltertutup olehamnion, di bawah tampak pembuluh-pembuluh darah. Permukaanmaternaladalah permukaan yang menghadapdinding rahim, berwarna merah dan terbagi oleh celah-celah yang berasal dari jaringan ibu. Jumlah celah padaplasentadibagi menjadi 16-20 kotiledon.

Gambar 4. Permukaanplasenta

Penampangplasentaterbagi menjadi dua bagian yang terbentuk oleh jaringananakdan jaringan ibu. Bagian yang terdiri dari jaringananakdisebutmembrana chorii, yang dibentuk olehamnion, pembuluh darahjanin,koriondan villi. Bagian dari jaringan ibu disebut piringdesiduaatau piring basal yang terdiri daridesiduacompactadandesiduaspongiosa.

Gambar 5. Struktur plasenta

FungsiPlasenta

Nutrisi: tempat pertukaran zat dan pengambilan bahannutrisiuntuktumbuh kembangjaninRespirasi: memberikan O2 dan mengeluarkan CO2janinEkskresi: mengeluarkan sisametabolismejaninEndokrin:sebagaipenghasilhormon-hormonkehamilanseperti HCG, HPL,esterogen, progesteronImunologi: menyalurkan berbagaikomponenantibodikejaninFarmakologi: menyalurkanobat-obatanyang diperlukanjanin, diberikan melalui ibuProteksi:barierterhadapinfeksibakteri dan virus, zat toksik

`

Pertumbuhan janin intra uterine

Minggu ke-1 :

Minggu masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi. Sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir. Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi unik berupa 46 jenis kromosom manusia. Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi (melalui ibu) dan oksigen. Sel-sel telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg mengelilingi matahari. Sel ini akan bertemu dengan sel-sel sperma dan memulai proses pembuahan.

5 juta sel sperma menuju sel telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Pada saat ini kepala sel sperma telah hampir masuk.

Minggu ke-2 :

Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi membelah dua 30 jam setelah dibuahi. Terus membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula.Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut pada endometrium.

Minggu 3:

Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.

Minggu ke-4 :

Tampak luar : badan fleksi membentuk huruf C, terdapat bakal lengan dan tungkai, kepala pada sudut kanan badan. Ukuran puncak kepala 0,4 cm sampai 0, 5 cm dengan berat 0,4 gram. Perut berada pada garis tengah dan berbentuk fusiform, hati jelas terluhat, esofagus pendek, usus halus berupa tabung pendek. Pada sistem muskulo semua somit telah ada. Jantung terbentuk, terlihat dua serambi, mulai berdenyut, terbentuk lengkung aorta dan vena utama. Bakal paru dan ureter pun telah muncul. Lengkungan otak tengah jelas terlihat, tidak terdapat otak belakang atau lengkungan servikal dan alur saraf pun menutup. Mata dan telinga muncul sebagai pembuluh optik dan atosis. Parit genital muncul pada minggu kelima.

Minggu ke-5 :

Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi kencing.

Minggu ke-6 :

Ukuran embrio 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup. Jantung bayi mulai berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak.

Minggu ke-7 :

Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri dan saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru.

Minggu ke 8 :

Badan mulai terbentuk, hidung rata, mata jauh terpisah, jari sudah terbentuk, kepala mulai terangkat, ekor hampir hilang, mata, telinga hidung dan mulut dapat dikenali. Ukuran puncak kepala ke bokong 2,5 sampai 3 cm dengan berat 2 gram. Mula mula terlihat adanya osifikasi penulangan, oksiput, mandibula, dan humerus, janin dapat sedikit bergerak, otot badan, anggota gerak, dan kepala sudah dapat dilihat dengan jelas. Pembuluh darah utama sudah hampir selsai dibentuk, darah banyak mengandung sel darah merah berinti. Pembentukan rongga pleura, dan pericardial, percabangan bronkiolus, lubang hidung tertutup sumbatan epitel. Tubulus sekretori dini berdiferensiasi, kandung kemih-uretra memisahkan diri dari rectum. Korteks serebri mulai membentuk sel khas, diferensiasi korteks serebri, meningens, foramen ventrikel, sirkulasi cairan serobrospinal, medulla spinalis meluas sepanjang tulang belakang. Fleksus koroid primordial terbentuk, ventrikel relative besar dibandingkan korteks, perkembangan terus berlanjut, mata saling mendekat dengan cepat dan terbentuk telinga dalam. Belum dapat dibedakan jenis kelaminnya, namun mulai berdiferensiasi.

Minggu ke-9 :

Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Dengan Doppler dapat mendengar detak jantung. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.

Minggu ke-10 :

Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.

Minggu ke-11 :

Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai tumbuh. Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan terasa menyakitkan.

Minggu ke-12 :

Kuku terbentuk menyerupai manusia, kepala tegak tapi besarnya tidak sebanding, kulit merah muda dan lembut. Ukuran puncak kepala ke bokong 6 sampai 9 cm dan berat 19 gram. Empedu disekresi, penyatuan langit-langit selesai, usus halus terpisah dari medulla spinalis dan mulai menempati tempat yang khusus. Beberapa tulang mulai dibentuk, osifikasi meluas, lengkung servikal dan sacral bagian bawah dan tubuh mulai menjadi tulang, lapisan otot polos mulai terdapat di rongga visera. Pembentukan darah di sumsum tulang, paru paru mendapatkan bentuk yang tetap dan muncul pita suara. Ginjal dapat mensekresi urin, kandung kemih menggembung seperti kantung. Konfigurasi structural otak secara garis besar telah selesai, medulla spinalis menunjukkan pembesaran di daerah servikaldan lumbar, terbentuk foramen ventrikel keempat dan janin mulai mengisap jari. Mulai ada bakal pengecap yang pertama, karakteristik dan organisasi mata mulai terjadi. Jenis kelamin dapat dikenali, organ seks internal dan eksternal semakin spesifik. Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14 gram.

Minggu ke-13 :

Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen , nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram. Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar pembesaran kepala.

Minggu ke-14 :

Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun dari rongga perut menuju panggul. Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan lemak

Minggu ke-15 :

Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh darahnya terlihat. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan panjang 113 mm. Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak matanya masih tertutup.

Minggu ke-16 :

Kepala masih dominan, wajah menyerupai manusia pada pemeriksaan kasar, mata, telinga dan hidung mulai menyerupai bentuk sebenarnya. Perbandingan lengan kaki sesuai, muncul rambut kepala. Ukuran puncak kepala ke bokong 11,5 cm dengan berat 100 gram. Mekonium di dalam usus, mulai menyekresi beberapa enzim dan anus terbuka. Kebayakan tulang dapat dibedakan di seluruh tubuh, muncul rongga sendi, pergerakan otot dapat di deteksi. Otot jantung berkembang dengan baik, pembentukan darah secara aktif di limpa. Serabut elastic muncul pada paru paru, muncul bronkiolus terminalis dan respiratorius. Ginjal menempati tempat yang tetap mulai menyerupai bentuk dan fungsi yang khas. Lobus lobus serebri terbentuk, serebelum mulai menonjol. Organ perasa berdiferensiasi. Testis dalam posisi turun ke dalam skorotum, dan pada janin wanita terlihat vagina mulai membuka.

Minggu ke-17 :

Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak cokelat mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk

Minggu ke-18 :

Janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140 gram. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.

Minggu ke-19 :

Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.

Minggu ke-20 :

Beratnya mencapai 260 gram dan panjangnya 14-16 cm. Dibawah lapisan vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis, epidermis dan subcutaneous. kuku tumbuh pada minggu ini. Proses penyempurnaan paru-paru dan system pernafasan. Pigmen kulit mulai terlihat

Minggu ke-21 :

Usus bayi telah cukup berkembang sehingga sudah mampu menyerap atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm.

Minggu ke-22 :

Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya semakin jelas. Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional.

Minggu ke-23 :

Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan berolahraga, menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 gram. Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.

Minggu ke-24 :

Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap mengembang. Kulit bayi mulai menebal.

Minggu ke-25 :

Bayi latihan bernafas. Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan.Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik.

Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.

Minggu ke-26 :

Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi, bunda dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya lebih disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si kecil. Berat badan bayi sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.

Minggu ke-27 :

Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm

.

Minggu ke-28 :

Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi semakin berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh

Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.

Minggu ke-29 :

Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen. Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu yang pertama kali keluar saat menyusui). Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.

Minggu ke-30 :

Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi sekarang sekitar 1400 gram dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar, gerakannya semakin terasa. Mata bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka dan menutup matanya. Cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang. Kini sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40 cm

Minggu ke-31 :

Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketuban. Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan

perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.

.

Minggu ke-32 :

Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan rambut di kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan panjang 29 cm, kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah lebih baik apabila di dilahirkan pada minggu ini.

Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang.

Minggu ke-33 :

Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa mengambil nafas dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya laki-laki maka testis bayi sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45 cm.

Minggu ke-34 :

Bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata apabila mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46 cm.

Minggu ke-35 :

Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi rahim bunda. Berat badan bayi 2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.

Minggu ke-36 :

Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan lemak sudah mulai mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik. Berat badan bayi 2400-2450 gram, dengan tinggi badan 47-48 cm

Minggu ke-37 :

Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim.

Bayi pada saat ini sedang belajar untuk mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm

Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 :

Proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap dilahirkan.

KESIMPULAN

Tubuh perempuan sudah dirancang sedemikian rupa untuk mempersiapkan sebuah kehamilan. Perubahan anatomi dan fisiologis pada perempuan hamil sebagian besar sudah terjadi segera setelah frtilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan, perubahan yang terjadi ini merupakan respon terhadap terhadap adanya janin didalam Rahim seorang ibu hamil. Perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan berlangsung secara alamiah adan akan kembali menjadi bentuknya semula seperti sebelum hamil setelah persalinan dan juga menyusui. Adaptasi yang terjadi meliputi adaptasi anatomis, fisiologis, dan metabolisme, adaptasi ini sangat menentukan keberhasilan kehamilan.

DAFTAR PUSTAKA

Cunningham, et al. Williams obstetrics 23rd edition. McGraw and Hills. United states of America:2010.Prawirohardjo,S. ilmu kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta:2011.Bobak, Irenne M.; Lowdermilk, Deltra Leonard; and Jensen, Margaret Duncan. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas (Maternity Nursing) Edisi 4. Jakarta: EGCReeder; Martin; Koniak-Griffin. 2011. Keperawatan Maternitas: kesehatan wanita, bayi, dan keluarga volume 1 edisi 18. Jakarta : EGCSalimah; Rusmiati; Maryanah; Susanti Ni Nengah. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGCSastrawinata,Sulaiman.1983. ObstetriFisiologiFakultasKedokteran Universitas Padjajaran : BandungMochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri : Obstetri fisiologi, obstetri patologi. Ed 2. EGC. JakartaIda bagus Gde Manuaba. 2007. Pengantar kuliah obstetri. EGC.JakartaSherwood L., Human Physiology From Cells To Systems, 6th Edition, Thompson Brooks/Cole, 2007.