30
BAB I PENDAHULUAN ALS sering disebut juga Lou Gehrig’ s Disease, merupakan suatu penyakit neurodegenerative yang menyerang sel saraf di otak dan korda spinalis. Penyakit ini  bersifat progresif dan  Amyotrophic Lateral Scleros is (ALS) merupakan suatu bentuk paling umum dari penyakit motor neuron progresif dan merupakan contoh utama dari penyakit neurodegeneratif (auci ! Longo, "##$). S%& dialami '#.### orang pertahun di Amerika Serikat . rang hidup dengan S%& diper kir akan sekit ar '$. ###*"#.## # (St ove r e t a l , '++ ). -enurut at ion al Spinal %ord &njury Statistical %enter (S%&S%) tahun "###, lebih dari sepuluh tahun lalu angka kejadian antara pria dan /anita adalah 01 2, dengan rata*rata cedera pada usia ',$ tahun dengan #3 cedera pada usia '4*# tahun. S%&S% mengump ulkan data epidemiologi di Amerika Serikat dari tahun '+0*'++0 tentang penyebab dari S % & diketahui bah/a sekitar 23 karena kecelakaan kendaraan bermotor,""3 karena  jatuh atau pukulan benda keras, '+3 karena kekerasaan dan ''3 karena cedera olahraga. 5asus lain, penyebab S%& bukan karena trauma hanya 3 seperti spinal stenosis,tumor, ischemia, infeksi dan inflamasi (6ecker ! 7eLisa, '+++8 -c 5inley et al, '+++). -enu rut AS &A ("###) par apa res e kar ena S%& dapat ber upa par apa rese komplit dan paraparese inkomplit. Pada paraparese komplit, pasien kehilangan fungsi sensorik dan motori k secara total diba/ah lesi hingga segmen sakral yang terba/ah. Sedangkan pada paraparese inkomplit pasien kehilangan sebagian fungsi sensorik dan atau motorik diba/ah lesi hingga segmen sakral yang terba/ah (9 rombly , "##"). Par apar ese ber das arkan topisn ya, dib agi me njad i dua yai tu paraparese spastik yang terjadi karena kerusakan yang mengenai upper motor neuron (:-) dan paraparese flaksid yang terjadi karena kerusakan yang mengenai lo/er motor neuron (L-). Pada kerusakan yang mengenai :- terjadi peningkatan tonus ot ot '

Referat Paraparesis Spastik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 1/30

BAB I

PENDAHULUAN

ALS sering disebut juga Lou Gehrig’s Disease, merupakan suatu penyakit

neurodegenerative yang menyerang sel saraf di otak dan korda spinalis. Penyakit ini

 bersifat progresif dan

 Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) merupakan suatu bentuk paling umum

dari penyakit motor neuron progresif dan merupakan contoh utama dari penyakit

neurodegeneratif (auci ! Longo, "##$).

S%& dialami '#.### orang pertahun di Amerika Serikat. rang hidup dengan

S%& diperkirakan sekitar '$.###*"#.### (Stover et al , '++). -enurut ational

Spinal %ord &njury Statistical %enter (S%&S%) tahun "###, lebih dari sepuluh tahun

lalu angka kejadian antara pria dan /anita adalah 01 2, dengan rata*rata cedera pada

usia ',$ tahun dengan #3 cedera pada usia '4*# tahun. S%&S% mengumpulkan

data epidemiologi di Amerika Serikat dari tahun '+0*'++0 tentang penyebab dari

S%& diketahui bah/a sekitar 23 karena kecelakaan kendaraan bermotor,""3 karena

 jatuh atau pukulan benda keras, '+3 karena kekerasaan dan ''3 karena cedera

olahraga. 5asus lain, penyebab S%& bukan karena trauma hanya 3 seperti spinal

stenosis,tumor, ischemia, infeksi dan inflamasi (6ecker ! 7eLisa, '+++8 -c 5inley

et al, '+++).

-enurut AS&A ("###) paraparese karena S%& dapat berupa paraparese

komplit dan paraparese inkomplit. Pada paraparese komplit, pasien kehilangan fungsi

sensorik dan motorik secara total diba/ah lesi hingga segmen sakral yang terba/ah.

Sedangkan pada paraparese inkomplit pasien kehilangan sebagian fungsi sensorik dan

atau motorik diba/ah lesi hingga segmen sakral yang terba/ah (9rombly, "##").

Paraparese berdasarkan topisnya, dibagi menjadi dua yaitu paraparese

spastik yang terjadi karena kerusakan yang mengenai upper motor neuron (:-)

dan paraparese flaksid yang terjadi karena kerusakan yang mengenai lo/er motor 

neuron (L-). Pada kerusakan yang mengenai :- terjadi peningkatan tonus otot

'

Page 2: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 2/30

atau hipertonus pada tungkai yang mengalami kelemahan. Paraparese disebabkan

oleh lesi bilateral atau transversal di ba/ah level servikal medula spinalis. -enurut

AS&A ("###) ada dua tipe lesi yaitu lesi komplit dan lesi inkomplit. Lesi komplit,

 pasien kehilangan fungsi sensorik dan motorik secara total dari bagian diba/ah lesi

hingga segmen sakral yang terba/ah. Sedangkan pada lesi inkomplit, pasien

kehilangan sebagian fungsi sensorik dan atau motorik dari bagian diba/ah lesi

hingga segmen sakral yang terba/ah (9rombly, "##").

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi dan Fisiologi

"

Page 3: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 3/30

:pper -otor euron (:-) adalah neuron*neuron motorik yang berasal

dari korteks motorik serebri atau batang otak yang seluruhnya (dengan serat saraf*

sarafnya ada di dalam sistem saraf pusat. Lo/er motor neuron (L-) adalah neuron*

neuron motorik yang berasal dari sistem saraf pusat tetapi serat*serat sarafnya keluar 

dari sistem saraf pusat dan membentuk sistem saraf tepi dan berakhir di otot rangka.

6erkas :- bagian medial, dibatang otak akan saling menyilang. Sedangkan :-

 bagian &nternal tetap berjalan pada sisi yang sama sampai berkas lateral ini tiba di

edulla spinalis. 7i segmen edulla spinalis tempat berkas bersinap dengan neuron

L-. 6erkas tersebut akan menyilang. 7engan demikian seluruh impuls motorik 

otot rangka akan menyilang, sehingga kerusakan :- diatas batang otak akan

menimbulkan kelumpuhan pada otot*otot sisi yang berla/anan.

Page 4: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 4/30

;ambar ".' :-, L-, dan <aras 5ortikospinal

-edula spinalis berfungsi sebagai pusat refleks spinal dan juga sebagai jaras

konduksi impuls dari atau ke otak. -edula spinalis merupakan perpanjangan dari

otak dalam menginervasi bagian ba/ah dari tubuh, karenanya komposisi medula

spinalis mirip otak yaitu terdiri dari substansia alba (serabut saraf bermielin) dengan bagian dalam terdiri dari substansia grisea (jaringan saraf tak bermielin). Substansia

alba berfungsi sebagai jaras konduksi impuls aferen dan eferen antara berbagai

tingkat medulla spinalis dan otak. Substansia grisea merupakan tempat integrasi

refleks*refleks spinal. -edula spinalis dimulai dari akhir medula oblongata di

2

Page 5: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 5/30

foramen magnum di bagian atas dan diteruskan pada bagian ba/ahnya sebagai conus

medullaris, kira*kira pada level 9'"*L'. Selanjutnya diteruskan ke distal sebagai

kauda e=uine (dibokong) yang lebih tahan terhadap cedera. Pada setiap level akan

keluar serabut syaraf yang disebut nerve root.

Page 6: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 6/30

;ambar ".' >ubungan nervus spinalis dengan vertebra

Pada penampang melintang, substansia grisea tampak menyerupai huruf >

capital, kedua kaki huruf > yang menjulur ke bagian depan tubuh disebut kornu

anterior atau kornu ventralis, sedangkan kedua kaki belakang dinamakan kornu

 posterior atau kornu dorsalis. 5ornu ventralis terutama terdiri dari badan sel dan

dendrit neuron*neuron motorik eferen multipolar dari radiks ventralis dan saraf 

spinal. Sel kornu ventralis (lower motor neuron)  biasanya dinamakan jaras akhir 

4

Page 7: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 7/30

 bersama karena setiap gerakan (baik yang berasal dari korteks motorik serebral,

ganglia basalis atau yang timbul secara refleks dari reseptor sensorik) harus

diterjemahkan menjadi suatu kegiatan atau tindakan melalui struktur tersebut. 5ornu

dorsalis mengandung badan sel dan dendrit asal serabut*serabut sensorik yang akan

menuju ke tingkat SSP lain sesudah bersinaps dengan serabut sensorik dari saraf*saraf 

sensorik. Substansia grisea juga mengandung neuron*neuron internunsial atau neuron

asosiasi, serabut eferen sistem saraf otonom, serta akson*akson yang berasal dari

 berbagai tingkatan SSP. euron internunsial menghantar impuls dari satu neuron ke

neuron lain dalam otak dan medulla spinalis. 7alam medulla spinalis neuron*neuron

internunsial mempunyai banyak hubungan antara satu dengan yang lain, dan hanya

 beberapa yang langsung mempersarafi sel kornu ventralis. >anya sedikit impuls saraf 

sensorik yang masuk ke medulla spinalis atau impuls motorik dari otak yang

langsung berakhir pada sel kornu ventralis (lower motor neuron). Sebaliknya,

sebagian besar impuls mula*mula dihantarkan le/at sel*sel internunsial dan

kemudian impuls tersebut mengalami proses yang sesuai, sebelum merangsang sel

kornu anterior. Susunan seperti ini memungkinkan respons otot yang sangat

terorganisasi.

0

Page 8: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 8/30

;ambar ". -edula spinalis, neuron motorik, dan neron sensorik 

Setiap dermatom berhubungan dengan satu segmen radikuler, yang mana

akan berhubungan lagi dengan satu segmen medula spinalis.

$

Page 9: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 9/30

;ambar ".2 7ermatom tampak depan dan belakang

Lintasan traktus medulla spinalis terdiri dari traktus ascendens dan traktus

descendens. 9raktus ascendens memba/a informasi sensorik ke SSP dan dapat

 berjalan ke bagian*bagian medulla spinalis dan otak. 9raktus spinotalamikus lateralis

merupakan suatu traktus ascendens penting, yang memba/a serabut*serabut untuk 

 jaras nyeri dan suhu. <aras untuk raba halus, propiosepsi sadar, dan getar mempunyaiserabut*serabut yang membentuk kolumna dorsalis substansia alba medulla spinalis.

&mpuls dari berbagai bagian otak yang menuju neuron*neuron motorik batang otak 

dan medulla spinalis disebut traktus descendens. 9raktus kortikospinalis lateralis dan

ventralis merupakan jaras motorik voluntar dalam medulla spinalis. 9raktus asosiatif 

+

Page 10: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 10/30

merupakan traktus ascendens atau descendens yang pendek8 misalnya, traktus ini

dapat hanya berjalan antara beberapa segmen medula spinalis, sehingga disebut juga

traktus intersegmental. 9abel ".' menyebutkan beberapa traktus ascendens dan

descendens yang penting pada medula spinalis.

'#

Page 11: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 11/30

9abel ".' 9raktus Ascendens dan 7escendens pada -edula Spinalis

Trakts Fngsi

AS!ENDENS

Kolmna dorsalis "#ost$rior%

Fasikls kn$ats "T& dan di atasn'a(

)agian atas t)*%

Fasikls grasilis "T+ dan di )a,a*n'a(

)agian )a,a* t)*%

S#inotalamiks

S#inotalamiks lat$ralis

S#inotalamiks -$ntralis

S#inos$r$)$laris

S#inos$r$)$laris dorsalis

S#inos$r$)$laris -$ntralis

DES!ENDENS

Kortikos#inalis

Kortikos#inalis lat$ralis

Kortikos#inalis -$ntralis

)ros#inalis

T$ktos#inalis

/$sti)los#inalis

5emampuan untuk melokalisasi stimulus dari sentuhan halus, kemampuan untuk membedakan tekanan dan intensitas(membedakan dua*titik, persepsi berat badan)

5esadaran propioseptif (merasakan posisi)

?ibrasi (sensasi fasik)

>antaran cepat informasi sensorik 

 yeri9emperatur, termasuk sensasi hangat dan dingin

5urang dapat melokalisasi stimulus dari sentuhan kasar serta membedakan tekanan dan intensitasSensasi gatal dan geli

>antaran informasi sensorik lebih lambat daripada kolumna dorsalis

Propioseptif yang tidak disadari (sensasi otot)5oordinasi postur tubuh dan gerakan ekstremitas

&nformasi sensorik yang dihantarkan hampir seluruhnya dari apparatus tendon ;olgi dan gelendong ototSerabut traktus*besar yang menghantarkan impuls lebih cepat daripada neuron*neuron lain dalam tubuh

9raktus piramidalis memba/a impuls untuk pengendalian voluntar otot ekstremitas

9raktus piramidalis memba/a impuls untuk pengendalian voluntar otot tubuh9raktus ekstrapiramidalis mengurus integrasi yang tidak disadari dan koordinasi gerakan otot yang disesuaikan dengan masukan

 propioseptif 9raktus ekstrapiramidalis mengurus gerakan pemindaian dan pergantian refleks pada kepala dan gerakan refleks pada lengan

sebagai respons terhadap sensasi penglihatan, pendengaran, atau kulit

9raktus ekstrapiramidalis terlibat dalam mempertahankan keseimbangan dan koordinasi gerakan kepala dan mata

Page 12: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 12/30

2.2 Par$s$

2.2.1 D$0inisi

Parese adalah kelemahan atau hilangnya sebagian fungsi otot untuk satu

atau lebih kelompok otot yang dapat menyebabkan gangguan mobilitas bagian yang

terkena. Parese disebut juga sebagai paralisis sebagian.

2.2.1 Klasi0ikasi

a. -onoparese adalah kelemahan pada satu ekstremitas atas atau satu

ekstremitas ba/ah.

 b. Paraparese adalah kelemahan pada kedua ekstremitas ba/ah.

c. >emiparese adalah kelemahan pada satu sisi tubuh yaitu satu ekstremitas

atas dan satu ekstremitas ba/ah pada sisi yang sama.

d. 9etraparese adalah kelemahan pada keempat ekstremitas.

2. Para#ar$s$

2..1 D$0inisi

Paraparese adalah kelemahan otot kedua ekstremitas ba/ah pada fungsi

motorik dan sensorik pada segmen torakal, lumbal, atau sacral medulla spinalis.

2..2 Klasi0ikasi

a. Paraparese spastik 

Paraparese spastik terjadi karena kerusakan yang mengenai upper motor 

neuron (:-), sehingga menyebabkan peningkatan tonus otot atau

hipertonus.

 b. Paraparese flaksid

Paraparese flaksid terjadi karena kerusakan yang mengenai lo/er motor 

neuron (L-), sehingga menyebabkan penurunan tonus otot atau

hipotonus.

Page 13: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 13/30

5lasifikasi berdasarkan lesi medulla spinalis

9abel "." AS&A &mpairing scale

2.. Patog$n$sis

Lesi yang mendesak medulla spinalis sehingga merusak daerah jaras

kortikospinalis lateral dapat menimbulkan kelumpuhan :- pada otot*otot bagian

tubuh yang terletak diba/ah tingkat lesi. Lesi transversal medulla spinalis pada

tingkat servikal, misalnya % dapat mengakibatkan kelumpuhan :- pada otot*otot,

kedua lengan yang berasal dari miotoma %4 sampai miotoma %$, lalu otot*otot toraks

dan abdomen serta seluruh otot*otot kedua ekstremitas.

Akibat terputusnya lintasan somatosensoris dan lintasan autonom

neurovegetatif asendens dan desendens, maka dari tingkat lesi keba/ah, penderita

tidak dapat melakukan buang air besar dan kecil, serta tidak memperlihatkan reaksineurovegetatif.

Lesi transversal yang memotong medulla spinalis pada tingkat torakal atau

tingkat lumbal atas mengakibatkan kelumpuhan yang pada dasarnya serupa dengan

lesi yang terjadi pada daerah servikal yaitu pada tingkat lesi terjadi gangguan motorik 

'

Page 14: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 14/30

 berupa kelumpuhan L- pada otot*otot yang merupakan sebagian kecil dari otot*

otot toraks dan abdomen, namun kelumpuhan yang terjadi tidak begitu jelas terlihat

dikarenakan peranan dari otot*otot tersebut kurang menonjol. >al ini dikarenakan lesi

dapat mengenai kornu anterior medula spinalis. 7an diba/ah tingkat lesi dapat terjadi

gangguan motorik berupa kelumpuhan :- karena jaras kortikospinal lateral

segmen thorakal terputus.

;angguan fungsi sensorik dapat terjadi karena lesi yang mengenai kornu

 posterior medula spinalis maka akan terjadi penurunan fungsi sensibilitas diba/ah

lesi. Sehingga penderita berkurang merasakan adanya rangsang taktil, rangsang nyeri,

rangsang thermal, rangsang discrim dan rangsang lokalis.

;angguan fungsi autonom dapat terjadi karena terputusnya jaras ascenden

spinothalamicus sehingga inkotinensia urin dan inkotinensia alvi.

9ingkat lesi transversal di medula spinalis mudah terungkap oleh batas

defisit sensorik. 7iba/ah batas tersebut, tanda*tanda :- dapat ditemukan pada

kedua tungkai secara lengkap.

Paraparese dapat disebabkan oleh suatu infeksi, satu hingga dua segmen dari

medula spinalis dapat rusak secara sekaligus. &nfeksi langsung dapat terjadi melaluiemboli septic, luka terbuka dari tulang belakang, penjalaran osteomielitis, atau

 perluasan dari proses meningitis piogenik. &stilah mielitis tidak saja digunakan untuk 

 proses peradangan pada medulla spinalis namun juga digunakan apabila lesinya

menyerupai proses peradangan dan disebabkan oleh proses patologi yang mempunyai

hubungan dengan infeksi, adanya tumor baik tumor ekstramedular maupun

intramedular serta trauma yang menyebabkan cedera medulla spinalis.

'4

Page 15: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 15/30

2. Para#ar$s$ S#astik  

2..1 D$0inisi

Paraparese spastik adalah kelemahan otot ekstremitas ba/ah disertai

 peningkatan tonus otot akibat lesi pada upper motor neuron yaitu lesi traktus

 pyramidal bilateral, batang otak atau parasagital serebral.

2..2 Klasi0ikasi

a. 6erdasarkan onset perjalanan penyakit, paraparese tipe spastik dibagi

menjadi " macam yaitu 1

'. Paraparese tipe spastik yang akut

Paraparese tipe spastik yang akut dapat disebabkan oleh infeksi nonspesifik seperti myelitis transversa, trauma seperti kontusio, whisplash

injury dan tumor ganas atau metastasis.

". Paraparese tipe spastik yang kronis

Paraparese tipe spastik yang kronis dapat disebabkan oleh infeksi

spesifik seperti tuberculosis, tumor jinak, dan penyakit degeneratif.

 b. 6erdasarkan penyebabnya, paraparese tipe spastik dibagi menjadi " macam

yaitu 1

'. Paraparese tipe spastik dengan lesi kortikalAdanya lesi kortikal dapat disebabkan oleh tumor fal@ cerebri dan

thrombosis sinus sagital superior.

". Paraparese tipe spastik dengan lesi medulla spinalis

Paraparese tipe spastik dengan lesi medulla spinalis dapat disebabkan

oleh mielopati kompresif dan mielopati non kompresif.

2.. Etiologi

a. Paraparese 5ompresi

'. @tramedular 

a) &ntradular seperti meningioma, neurofibroma, arachnoiditis.

 b) @tradular seperti potts disease (caries spine)

c) eoplasma vertebra seperti metastase, miloma

d) Pachymeningitis

'0

Page 16: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 16/30

e) Prolapsed discusintravertebralis

f) Abses epidural atau perdarahan epidural

g) raktur atau dislokasi dari vertebra seperti pagets disease,

osteoporosis.

". &ntramedular

a) Syringiomyelia

 b) >aematomyelia

c) 9umor medulla spinalis

d) pendymoma, glioma

. &nflamasi

a) -ielitis transversa

 b) -ielomeningitis

c) sklerosis multiple

d) sarcoidosis

2. ?ascular 

a) Anterior spinal artery occlusion

 b. Paraparese onkompresi'. -7 B Amyotropic lateral sclerosis

". Acute 9ransverse -yelitis

. Lathyrism

2. Syringomyelia

. >ereditary Spastic Paraparese

4. 9ropical Spastic Paraparese

0. Cadiation -ielopathy

2.. 3ani0$stasi Klinis

'$

Page 17: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 17/30

5elumpuhan :- dicirikan oleh tanda*tanda khas disfungsi susunan :-

adalah sebagai berikut 1

a. 9onus otot meningkat atau hipertonus

;ejala ini terjadi karena hilangnya pengaruh inhibisi korteks motorik 

tambahan terhadap inti*inti intrinsik medulla spinalis. >ipertonus adalah cirri khas

 bagi disfungsi komponen ekstrapiramidal susunan :-. >ipertonus tidak akan

 bangkit bahkan tonus otot menurun, jika lesi paralitik merusak hanya korteks

motorik primer saja. Lesi hipertonus menjadi jelas apabila korteks motorik tambahan

(area 2 dan area 4) ikut terlibat dalam lesi. Lesi paralitik yang mengganggu pyramidal

 juga pasti akan mengganggu serabut*serabut kortikobulbarDspinal dan juga serabut

frontopontin, temporo parietopontin berikut serabut*serabut striatal utama. >al itu

menggambarkan bah/a komponen pyramidal dan ekstrapiramidal akan mengalami

gangguan bersama. >al ini terjadi karena lintasan pyramidal dan ekstrapiramidal

 berada dika/asan yang sama yaitu pedunkulus serebri, pes pontis, piramis, dan

funikulus posterolateralisDsulkomarginal.

>ipertonus yang diiringi kelumpuhan pada :- tidak melibatkan semua

otot skeletal, melainkan otot fleksor seluruh lengan serta otot abductor bahu dan padatungkai seluruh otot ekstensornya serta otot*otot plantar fleksi kaki.

9ergantung dalam jumlah serabut penghantar impuls ektrapiramidal dan pyramidal

yang terkena gangguan, anggota gerak yang lumpuh dapat memperlihatkan hipertonia

dalam posisi fleksi atau ekstensi. >al ini terjadi pada kelumpuhan :- yang

melanda bagian ba/ah tubuh (paraparese) akibat oleh karena lesi transversal di

medulla spinalis di atas intumesensia lubosakralis. Apabila paraparese yang

disebabkan oleh lesi yang terutama merusak serabut penghantar impuls pyramidal

saja,maka parapleginya menunjukan hipertonus dalam posisi ekstensi. Apabila jumlah

serabut penghantar impuls ekspiramidal ( terlibat dalam lesi, maka hipertonus dalam

 posisi fleksi.

 b. >iperrefleksia

'+

Page 18: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 18/30

Pada kerusakan :-, refleks tendon lebih peka daripada keadaan biasa

(normal). 7alam hal ini, gerak otot bangkit secara berlebihan, /alapun rangsangan

 pada tendon sangat lemah. >iperrefleksi merupakan keadaan setelah impuls inhibisi

dari susunan pyramidal dan ekstrapiramidal tidak dapat disampaikan pada

motorneuron. Cefleks tendon merupakan refleks spinal yang bersifat segmental. &ni

 berarti bah/a lengkung refleks disusun oleh neuron*neuron yang berada disatu

segmen. 9etapi ada juga gerak otot reflektorik, yang lengkung refleks segmentalnya

 berjalan dengan lintasan*lintasan :- yang ikut mengatur efektornya. >al ini

dijumpai pada refleks kulit dinding perut. Pada :-, refleks tersebut menghilang

atau menurun.

c. 5lonus

>iperrefleksia sering diiringi oleh klonus. 9anda ini adalah gerak otot

reflektorik, yang bangkit secara berulang*ulang selama perangsangan masih

 berlangsung. Pada lesi :- kelumpuhannya disertai oleh klonus kaki dan klonus

lutut.

d. Cefleks patologis

Pada kerusakan :- dapat ditemukannya refleks patologis. 9etapi

mekanisme timbulnya refleks patologis ini masih belum jelas.

e. 9idak ada atrofi pada otot*otot yang lumpuh

-otorneuron dengan sejumlah serabut*serabut otot yang disarafinya

menyususn satu kesatuan motorik. 5esatuan fisiologi ini mencakup hubungan timbal*

 balik antara kehidupan motorneuron dan serabut otot yang disarafinya. Cuntuhnya

motorneuron akan disusul dengan kerusakan*kerusakan serabut*serabut saraf 

motoriknya. leh karena itu, otot yang terkena akan menjadi atrofi. 7alam hal

kerusakan pada :-, motorneuron tidak dilibatkan. leh karena itu, otot*otot yang

lumpuh karena lesi :- tidak akan memperlihatkan atrofi. amun demikian, otot

yang lumpuh masih dapat mengecil, bukan karena serabut*serabut yang musnah akan

"#

Page 19: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 19/30

tetapi dikarenakan oleh karena otot tersebut tidak dipergunakan yang dikenal dengan

istilah disuse atrophy.

f. Cefleks automatisme spinal

<ika motorneuron tidak mempunyai hubungan dengan korteks motorik 

 primer dan korteks motorik tambahan bukan berarti tidak berdaya menggerakkan

otot. tot masih dapat digerakkan oleh rangsang yang datang dari bagian susunan

saraf pusat diba/ah tingkat lesi yang dinamakan sebagai gerakan refleks automatisme

spinal. Pada penderita paraparese akibat lesi transversal di medulla spinalis bagian

atas, dapat dijumpai kejang fleksi lutut sejenak padahal kedua tungkai lumpuh,

apabila penderita terkejut. 9anda*tanda kelumpuhan :- tersebut diatas dapat

seluruhnya atau sebagian saja ditemukan pada tahap kedua masa setelah terjadinya

lesi :-. Pada tahap pertamanya yaitu langsung setelah lesi :- terjadi, tanda*

tanda kelumpuhan :- tidak dapat disaksikan. 9ahap pertama ini berlangsung '

hingga minggu. <ika lesinya terletak dikorteks motorik, kurun /aktu tahap pertama

 panjang sekali. Sebaliknya, lesi dikapsula interna mempunyai tahap pertama yang

singkat.

Setiap lesi yang secara mekanik menekan medulla spinalis akanmenyebabkan gangguan fungsi yang progresif dan suatu sindrom transeksi medulla

spinalis yang relative lambat. ;ejala*gejala gangguan medulla spinalis yang

disebabkan kompresi memiliki karakterisktik sebagai berikut 1

'. 9erganggunya fungsi motorik 

". ;angguan sensorik kadang*kadang menunjukkan level dari lesi

. ;angguan sensorik distal. Lesi sensorik yang batasnya jelas tidak selalu

ditemukan pada a/al lesi

2. yeri dapat ditemukan pada anggota badan

. >ilangnya refleks abdominal superfisial4. ;angguan urinasi

0. Saraf*saraf cranial tidak terkena pada lesi spinal murni

$. 5olumna vertebralis dapat memperlihatkan adanya deformitas, pembentukkan

gibbus atau nyeri pada perkusi prosesus spinosus tertentu

"'

Page 20: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 20/30

+. oto rontgen kolumna vertebralis dapat memperlihatkan destuksi tulang,

 pelebaran kanalis spinalis, destruksi pedikel atau prosesus spinosus atau adanya

hemangioma vertebra.

'#. ungsi lumbal dapat memperlihatkan kadar protein yang sangat tinggi dengan

adanya obstruksi total.

2..4 Diagnosis

'. Cay*spine

7ilakukan E*Cay spine dengan permintaan lateral dan obli=ue. 9anda

degenerasi dari spine adalah 1

a. Ceduksi dari ruang intevertebralis

 b. Penyempitan foramen intevertebralis

c. ormasi osteofit

d. Pelebaran jarak antar pedunkular ditemukan pada lesi intradural

". -ielogram

. %9 Scan

2. Analisis %S

Pemeriksaan penunjang lainnya 1

a. E*Cay 9oraks yang akan memperlihatkan suatu keganasan.

 b. 9es serologi untuk mendeteksi adanya sifilis

c. &gA atau &g; albumin untuk mendiagnosa dari skeloris multipel

d. 9es darah rutin

e. Pemeriksaan urin

2..& Kom#likasi

a. Luka dekubitus

""

Page 21: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 21/30

 b. 5ontraktur 

c. &nfeksi traktus urinarius

d. mboli paru

e.  Deep vein thrombosis

f. Paralisis otot*otot pernapasan

2..+ P$natalaksanaan

a. armakologis

<ika terjadikompresi medulla spinalis, maka dapat kita terapi dengan 1

'. -etylprednisolon # mgDkg 66 bolus intravena selama ' menit ,

dilanjutkan dengan ,2 mgDkg 66 2 menit setelah bolus selama " jam.

>asil optimal bila pemberian dilakukan F$ jam onset.". 9ambahkan profilaksis strees ulkus 1Atacid D antogonis > " . sedangkan

apabila terdapat comotio medulla spinalis fraktur atau dislokasi tidak 

stabil harus disingkirkan . jika pemulihan sempurna , pengobatan tidak 

diperlukan . antibiotic pada umumnya untuk menyembuhkan infeksi

saluran kemih

 b. isioterapi

isioterapi terdiri dari 1

'. Alat bantu

Pada penyakit paraplegia , kita dapat menggunakan alat bantu terapi

yang dinamakan G;iger -7H dimana merupakan suatu terapi dinamis

koordinasi yang efisien untuk melatih pasien dengan lesi %S.". Pemanasan

Pemanasan dilakukan dengan air hangat atau sinar . Latihan

7isebut dengan range of motion (C-) untuk mengetahui luas gerak 

sendi.

c. perasi

"

Page 22: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 22/30

perasi dilakukan dengan menggunakan tekniuk >arrison roda

stabiliIation (instrument >arrison )yaitu menggunakan batang distraksi baja

tahan karat untuk mengoreksi dan stabilisasi deformitas vertebra.

Prinsip dasar teknik >arrison dalam pera/atan trauma deformitas

spinal adalah adanya kemauan dan dukungan dari pasien mengikuti

rehabilitasi sejak dini dan untuk mencegah deformitas yang lebih parah.

9indakan operasi diindikasikan pada kasus 1

'. Ceduksi terbuka pada dislokasi

". %edera terbuka dengan benda asing atau tuulang dalam canalis spinalis. Lesi parsial medulla spinalis dengan hemamielia yang progresif

2. 7eep radiation untuk yang disebabkan oleh karena tumor 

e@tramedullary .

7apat juga kita lakukan tindakan segera pada medulla spinalis yang

diperburuk dengan penanganan yang kurang tepat , efek hipotensi atau

hypo@ia pada jaringan saraf yang sudah terganggu , yaitu1

'. Pera/atan kulit untuk menghindari terjadinya ulcus dekubitus". Pemberian nutrisi yang adekuat

. Pera/atan vesica urinaria dan fungsi defekasi

". Paraplegi tedapat pada keadaan berikut

a. Pott disease

Pott disease adalah osteomielitis kronik tulang belakang yang

disebabkan infeksi bakteri  ycobacterium tuberculosa. Pada pott disease

terjadi kompresi medulla spinalis di level foramen magnum hingga region

lumbal bagian atas. 5ompresi ini terjadi karena ruang kanalis spinalis

terbatas oleh medulla spinalis yang mengisinya sehingga adanya abses kecil

atau sekuestrum saja dapat menekan medulla.

Pada penyakit yang masih aktif, paraparese terjadi karena tekanan

ekstradural dari abses paravertebral atau akibat kerusakan langsung sumsum

tulang belakang oleh granulasi jaringan. Paraparese pada penyakit yang

"2

Page 23: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 23/30

sudah tidak aktif atau sembuh terjadi oleh karena tekanan pada jembatan

tulang kanalis spinalis atau oleh pembentukan jaringan fibrosis yang

 progresif dari jaringan granulasi tuberkulosa. 9uberkulosis paraparese

terjadi secara perlahan dan dapat terjadi destruksi tulang disertai angulasi

dan gangguan vaskuler vertebra.

;<ALA 5L&&S 9A7A 5L&&S

;ejala sistemik 1, demam intermiten,

keringat malam tanpa sebab yang

 jelas, berat badan berkurang,cache!ia.

Langkah kaki pendek untuk 

menghindari nyeri punggung.

;ejala paru*paru 1 batuk berdahak J

minggu, batuk berdarah, sesak 

napas, nyeri dada

Lesi servikal 1 tidak dapat menoleh,

leher ekstensi, posisi dagu disangga

oleh satu tangan

;ejala tulang belakang 1

a. Lesi servikal 1 nyeri daerah

telinga atau nyeri menjalar ke

tangan. b. Lesi torakal atas 1 nyeri di dada

dan intercostal.

c. Lesi torakal ba/ah 1 nyeri

menjalar ke perut.

 yeri menghilang dengn istirahat

dan untuk mengurangi nyeri, pasien

akan menahan punggungnya menjadi

kaku.

"

Page 24: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 24/30

 b. -ielitis transversa akut

merupakan proses radang infektif maupun non*infektif yang

menyebabkan kerusakan pada seluruh potongan melintang medula spinalis

yang berkembang dengan cepat dan mencapai puncaknya dalam /aktu F "

minggu.

BAB III

PENUTUP

Paraparese adalah kondisi kelemahan otot pada fungsi motorik dan sensorik 

 pada segmen thorakal, lumbal atau sakral medula spinalis yang menghasilkan

kelemahan otot*otot tungkai. Paraparese dapat disebabkan karena adannya kerusakan

"4

Page 25: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 25/30

 pada upper motor neuron (:-) yang secara klinis menimbulkan paraparese spastik 

dimana terjadi peningkatan tonus otot atau hipertonus.

Paraparese disebabkan oleh lesi bilateral atau transversal di ba/ah level

servikal medula spinalis. Paraparese dapat disebabkan oleh meningioma,

neurofibroma, arachnoiditis, potts disease, metastase, miloma, Pachymeningitis,

Prolapsed discusintravertebralis, abses epidural atau perdarahan epidural, fraktur atau

dislokasi dari vertebra seperti pagets disease, osteoporosis, syringiomyelia,

haematomyelia, tumor intramedular, ependymoma, glioma, mielitis transversa,

mielomeningitis, vascular, anterior spinal artery occlusion, amyotropic lateral

sclerosis, lathyrism, hereditary Spastic Paraparese, tropical Spastic Paraparese,

radiation mielopathy.

"0

Page 26: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 26/30

Page 27: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 27/30

"+

Page 28: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 28/30

9abel ".' 9raktus Ascendens dan 7escendens pada -edula Spinalis

 

#

Page 29: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 29/30

'

Page 30: Referat Paraparesis Spastik

8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik

http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 30/30