Upload
andreas-tedi-karo-karo
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 1/30
BAB I
PENDAHULUAN
ALS sering disebut juga Lou Gehrig’s Disease, merupakan suatu penyakit
neurodegenerative yang menyerang sel saraf di otak dan korda spinalis. Penyakit ini
bersifat progresif dan
Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) merupakan suatu bentuk paling umum
dari penyakit motor neuron progresif dan merupakan contoh utama dari penyakit
neurodegeneratif (auci ! Longo, "##$).
S%& dialami '#.### orang pertahun di Amerika Serikat. rang hidup dengan
S%& diperkirakan sekitar '$.###*"#.### (Stover et al , '++). -enurut ational
Spinal %ord &njury Statistical %enter (S%&S%) tahun "###, lebih dari sepuluh tahun
lalu angka kejadian antara pria dan /anita adalah 01 2, dengan rata*rata cedera pada
usia ',$ tahun dengan #3 cedera pada usia '4*# tahun. S%&S% mengumpulkan
data epidemiologi di Amerika Serikat dari tahun '+0*'++0 tentang penyebab dari
S%& diketahui bah/a sekitar 23 karena kecelakaan kendaraan bermotor,""3 karena
jatuh atau pukulan benda keras, '+3 karena kekerasaan dan ''3 karena cedera
olahraga. 5asus lain, penyebab S%& bukan karena trauma hanya 3 seperti spinal
stenosis,tumor, ischemia, infeksi dan inflamasi (6ecker ! 7eLisa, '+++8 -c 5inley
et al, '+++).
-enurut AS&A ("###) paraparese karena S%& dapat berupa paraparese
komplit dan paraparese inkomplit. Pada paraparese komplit, pasien kehilangan fungsi
sensorik dan motorik secara total diba/ah lesi hingga segmen sakral yang terba/ah.
Sedangkan pada paraparese inkomplit pasien kehilangan sebagian fungsi sensorik dan
atau motorik diba/ah lesi hingga segmen sakral yang terba/ah (9rombly, "##").
Paraparese berdasarkan topisnya, dibagi menjadi dua yaitu paraparese
spastik yang terjadi karena kerusakan yang mengenai upper motor neuron (:-)
dan paraparese flaksid yang terjadi karena kerusakan yang mengenai lo/er motor
neuron (L-). Pada kerusakan yang mengenai :- terjadi peningkatan tonus otot
'
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 2/30
atau hipertonus pada tungkai yang mengalami kelemahan. Paraparese disebabkan
oleh lesi bilateral atau transversal di ba/ah level servikal medula spinalis. -enurut
AS&A ("###) ada dua tipe lesi yaitu lesi komplit dan lesi inkomplit. Lesi komplit,
pasien kehilangan fungsi sensorik dan motorik secara total dari bagian diba/ah lesi
hingga segmen sakral yang terba/ah. Sedangkan pada lesi inkomplit, pasien
kehilangan sebagian fungsi sensorik dan atau motorik dari bagian diba/ah lesi
hingga segmen sakral yang terba/ah (9rombly, "##").
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi dan Fisiologi
"
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 3/30
:pper -otor euron (:-) adalah neuron*neuron motorik yang berasal
dari korteks motorik serebri atau batang otak yang seluruhnya (dengan serat saraf*
sarafnya ada di dalam sistem saraf pusat. Lo/er motor neuron (L-) adalah neuron*
neuron motorik yang berasal dari sistem saraf pusat tetapi serat*serat sarafnya keluar
dari sistem saraf pusat dan membentuk sistem saraf tepi dan berakhir di otot rangka.
6erkas :- bagian medial, dibatang otak akan saling menyilang. Sedangkan :-
bagian &nternal tetap berjalan pada sisi yang sama sampai berkas lateral ini tiba di
edulla spinalis. 7i segmen edulla spinalis tempat berkas bersinap dengan neuron
L-. 6erkas tersebut akan menyilang. 7engan demikian seluruh impuls motorik
otot rangka akan menyilang, sehingga kerusakan :- diatas batang otak akan
menimbulkan kelumpuhan pada otot*otot sisi yang berla/anan.
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 4/30
;ambar ".' :-, L-, dan <aras 5ortikospinal
-edula spinalis berfungsi sebagai pusat refleks spinal dan juga sebagai jaras
konduksi impuls dari atau ke otak. -edula spinalis merupakan perpanjangan dari
otak dalam menginervasi bagian ba/ah dari tubuh, karenanya komposisi medula
spinalis mirip otak yaitu terdiri dari substansia alba (serabut saraf bermielin) dengan bagian dalam terdiri dari substansia grisea (jaringan saraf tak bermielin). Substansia
alba berfungsi sebagai jaras konduksi impuls aferen dan eferen antara berbagai
tingkat medulla spinalis dan otak. Substansia grisea merupakan tempat integrasi
refleks*refleks spinal. -edula spinalis dimulai dari akhir medula oblongata di
2
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 5/30
foramen magnum di bagian atas dan diteruskan pada bagian ba/ahnya sebagai conus
medullaris, kira*kira pada level 9'"*L'. Selanjutnya diteruskan ke distal sebagai
kauda e=uine (dibokong) yang lebih tahan terhadap cedera. Pada setiap level akan
keluar serabut syaraf yang disebut nerve root.
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 6/30
;ambar ".' >ubungan nervus spinalis dengan vertebra
Pada penampang melintang, substansia grisea tampak menyerupai huruf >
capital, kedua kaki huruf > yang menjulur ke bagian depan tubuh disebut kornu
anterior atau kornu ventralis, sedangkan kedua kaki belakang dinamakan kornu
posterior atau kornu dorsalis. 5ornu ventralis terutama terdiri dari badan sel dan
dendrit neuron*neuron motorik eferen multipolar dari radiks ventralis dan saraf
spinal. Sel kornu ventralis (lower motor neuron) biasanya dinamakan jaras akhir
4
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 7/30
bersama karena setiap gerakan (baik yang berasal dari korteks motorik serebral,
ganglia basalis atau yang timbul secara refleks dari reseptor sensorik) harus
diterjemahkan menjadi suatu kegiatan atau tindakan melalui struktur tersebut. 5ornu
dorsalis mengandung badan sel dan dendrit asal serabut*serabut sensorik yang akan
menuju ke tingkat SSP lain sesudah bersinaps dengan serabut sensorik dari saraf*saraf
sensorik. Substansia grisea juga mengandung neuron*neuron internunsial atau neuron
asosiasi, serabut eferen sistem saraf otonom, serta akson*akson yang berasal dari
berbagai tingkatan SSP. euron internunsial menghantar impuls dari satu neuron ke
neuron lain dalam otak dan medulla spinalis. 7alam medulla spinalis neuron*neuron
internunsial mempunyai banyak hubungan antara satu dengan yang lain, dan hanya
beberapa yang langsung mempersarafi sel kornu ventralis. >anya sedikit impuls saraf
sensorik yang masuk ke medulla spinalis atau impuls motorik dari otak yang
langsung berakhir pada sel kornu ventralis (lower motor neuron). Sebaliknya,
sebagian besar impuls mula*mula dihantarkan le/at sel*sel internunsial dan
kemudian impuls tersebut mengalami proses yang sesuai, sebelum merangsang sel
kornu anterior. Susunan seperti ini memungkinkan respons otot yang sangat
terorganisasi.
0
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 8/30
;ambar ". -edula spinalis, neuron motorik, dan neron sensorik
Setiap dermatom berhubungan dengan satu segmen radikuler, yang mana
akan berhubungan lagi dengan satu segmen medula spinalis.
$
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 9/30
;ambar ".2 7ermatom tampak depan dan belakang
Lintasan traktus medulla spinalis terdiri dari traktus ascendens dan traktus
descendens. 9raktus ascendens memba/a informasi sensorik ke SSP dan dapat
berjalan ke bagian*bagian medulla spinalis dan otak. 9raktus spinotalamikus lateralis
merupakan suatu traktus ascendens penting, yang memba/a serabut*serabut untuk
jaras nyeri dan suhu. <aras untuk raba halus, propiosepsi sadar, dan getar mempunyaiserabut*serabut yang membentuk kolumna dorsalis substansia alba medulla spinalis.
&mpuls dari berbagai bagian otak yang menuju neuron*neuron motorik batang otak
dan medulla spinalis disebut traktus descendens. 9raktus kortikospinalis lateralis dan
ventralis merupakan jaras motorik voluntar dalam medulla spinalis. 9raktus asosiatif
+
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 10/30
merupakan traktus ascendens atau descendens yang pendek8 misalnya, traktus ini
dapat hanya berjalan antara beberapa segmen medula spinalis, sehingga disebut juga
traktus intersegmental. 9abel ".' menyebutkan beberapa traktus ascendens dan
descendens yang penting pada medula spinalis.
'#
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 11/30
9abel ".' 9raktus Ascendens dan 7escendens pada -edula Spinalis
Trakts Fngsi
AS!ENDENS
Kolmna dorsalis "#ost$rior%
Fasikls kn$ats "T& dan di atasn'a(
)agian atas t)*%
Fasikls grasilis "T+ dan di )a,a*n'a(
)agian )a,a* t)*%
S#inotalamiks
S#inotalamiks lat$ralis
S#inotalamiks -$ntralis
S#inos$r$)$laris
S#inos$r$)$laris dorsalis
S#inos$r$)$laris -$ntralis
DES!ENDENS
Kortikos#inalis
Kortikos#inalis lat$ralis
Kortikos#inalis -$ntralis
)ros#inalis
T$ktos#inalis
/$sti)los#inalis
5emampuan untuk melokalisasi stimulus dari sentuhan halus, kemampuan untuk membedakan tekanan dan intensitas(membedakan dua*titik, persepsi berat badan)
5esadaran propioseptif (merasakan posisi)
?ibrasi (sensasi fasik)
>antaran cepat informasi sensorik
yeri9emperatur, termasuk sensasi hangat dan dingin
5urang dapat melokalisasi stimulus dari sentuhan kasar serta membedakan tekanan dan intensitasSensasi gatal dan geli
>antaran informasi sensorik lebih lambat daripada kolumna dorsalis
Propioseptif yang tidak disadari (sensasi otot)5oordinasi postur tubuh dan gerakan ekstremitas
&nformasi sensorik yang dihantarkan hampir seluruhnya dari apparatus tendon ;olgi dan gelendong ototSerabut traktus*besar yang menghantarkan impuls lebih cepat daripada neuron*neuron lain dalam tubuh
9raktus piramidalis memba/a impuls untuk pengendalian voluntar otot ekstremitas
9raktus piramidalis memba/a impuls untuk pengendalian voluntar otot tubuh9raktus ekstrapiramidalis mengurus integrasi yang tidak disadari dan koordinasi gerakan otot yang disesuaikan dengan masukan
propioseptif 9raktus ekstrapiramidalis mengurus gerakan pemindaian dan pergantian refleks pada kepala dan gerakan refleks pada lengan
sebagai respons terhadap sensasi penglihatan, pendengaran, atau kulit
9raktus ekstrapiramidalis terlibat dalam mempertahankan keseimbangan dan koordinasi gerakan kepala dan mata
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 12/30
2.2 Par$s$
2.2.1 D$0inisi
Parese adalah kelemahan atau hilangnya sebagian fungsi otot untuk satu
atau lebih kelompok otot yang dapat menyebabkan gangguan mobilitas bagian yang
terkena. Parese disebut juga sebagai paralisis sebagian.
2.2.1 Klasi0ikasi
a. -onoparese adalah kelemahan pada satu ekstremitas atas atau satu
ekstremitas ba/ah.
b. Paraparese adalah kelemahan pada kedua ekstremitas ba/ah.
c. >emiparese adalah kelemahan pada satu sisi tubuh yaitu satu ekstremitas
atas dan satu ekstremitas ba/ah pada sisi yang sama.
d. 9etraparese adalah kelemahan pada keempat ekstremitas.
2. Para#ar$s$
2..1 D$0inisi
Paraparese adalah kelemahan otot kedua ekstremitas ba/ah pada fungsi
motorik dan sensorik pada segmen torakal, lumbal, atau sacral medulla spinalis.
2..2 Klasi0ikasi
a. Paraparese spastik
Paraparese spastik terjadi karena kerusakan yang mengenai upper motor
neuron (:-), sehingga menyebabkan peningkatan tonus otot atau
hipertonus.
b. Paraparese flaksid
Paraparese flaksid terjadi karena kerusakan yang mengenai lo/er motor
neuron (L-), sehingga menyebabkan penurunan tonus otot atau
hipotonus.
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 13/30
5lasifikasi berdasarkan lesi medulla spinalis
9abel "." AS&A &mpairing scale
2.. Patog$n$sis
Lesi yang mendesak medulla spinalis sehingga merusak daerah jaras
kortikospinalis lateral dapat menimbulkan kelumpuhan :- pada otot*otot bagian
tubuh yang terletak diba/ah tingkat lesi. Lesi transversal medulla spinalis pada
tingkat servikal, misalnya % dapat mengakibatkan kelumpuhan :- pada otot*otot,
kedua lengan yang berasal dari miotoma %4 sampai miotoma %$, lalu otot*otot toraks
dan abdomen serta seluruh otot*otot kedua ekstremitas.
Akibat terputusnya lintasan somatosensoris dan lintasan autonom
neurovegetatif asendens dan desendens, maka dari tingkat lesi keba/ah, penderita
tidak dapat melakukan buang air besar dan kecil, serta tidak memperlihatkan reaksineurovegetatif.
Lesi transversal yang memotong medulla spinalis pada tingkat torakal atau
tingkat lumbal atas mengakibatkan kelumpuhan yang pada dasarnya serupa dengan
lesi yang terjadi pada daerah servikal yaitu pada tingkat lesi terjadi gangguan motorik
'
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 14/30
berupa kelumpuhan L- pada otot*otot yang merupakan sebagian kecil dari otot*
otot toraks dan abdomen, namun kelumpuhan yang terjadi tidak begitu jelas terlihat
dikarenakan peranan dari otot*otot tersebut kurang menonjol. >al ini dikarenakan lesi
dapat mengenai kornu anterior medula spinalis. 7an diba/ah tingkat lesi dapat terjadi
gangguan motorik berupa kelumpuhan :- karena jaras kortikospinal lateral
segmen thorakal terputus.
;angguan fungsi sensorik dapat terjadi karena lesi yang mengenai kornu
posterior medula spinalis maka akan terjadi penurunan fungsi sensibilitas diba/ah
lesi. Sehingga penderita berkurang merasakan adanya rangsang taktil, rangsang nyeri,
rangsang thermal, rangsang discrim dan rangsang lokalis.
;angguan fungsi autonom dapat terjadi karena terputusnya jaras ascenden
spinothalamicus sehingga inkotinensia urin dan inkotinensia alvi.
9ingkat lesi transversal di medula spinalis mudah terungkap oleh batas
defisit sensorik. 7iba/ah batas tersebut, tanda*tanda :- dapat ditemukan pada
kedua tungkai secara lengkap.
Paraparese dapat disebabkan oleh suatu infeksi, satu hingga dua segmen dari
medula spinalis dapat rusak secara sekaligus. &nfeksi langsung dapat terjadi melaluiemboli septic, luka terbuka dari tulang belakang, penjalaran osteomielitis, atau
perluasan dari proses meningitis piogenik. &stilah mielitis tidak saja digunakan untuk
proses peradangan pada medulla spinalis namun juga digunakan apabila lesinya
menyerupai proses peradangan dan disebabkan oleh proses patologi yang mempunyai
hubungan dengan infeksi, adanya tumor baik tumor ekstramedular maupun
intramedular serta trauma yang menyebabkan cedera medulla spinalis.
'4
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 15/30
2. Para#ar$s$ S#astik
2..1 D$0inisi
Paraparese spastik adalah kelemahan otot ekstremitas ba/ah disertai
peningkatan tonus otot akibat lesi pada upper motor neuron yaitu lesi traktus
pyramidal bilateral, batang otak atau parasagital serebral.
2..2 Klasi0ikasi
a. 6erdasarkan onset perjalanan penyakit, paraparese tipe spastik dibagi
menjadi " macam yaitu 1
'. Paraparese tipe spastik yang akut
Paraparese tipe spastik yang akut dapat disebabkan oleh infeksi nonspesifik seperti myelitis transversa, trauma seperti kontusio, whisplash
injury dan tumor ganas atau metastasis.
". Paraparese tipe spastik yang kronis
Paraparese tipe spastik yang kronis dapat disebabkan oleh infeksi
spesifik seperti tuberculosis, tumor jinak, dan penyakit degeneratif.
b. 6erdasarkan penyebabnya, paraparese tipe spastik dibagi menjadi " macam
yaitu 1
'. Paraparese tipe spastik dengan lesi kortikalAdanya lesi kortikal dapat disebabkan oleh tumor fal@ cerebri dan
thrombosis sinus sagital superior.
". Paraparese tipe spastik dengan lesi medulla spinalis
Paraparese tipe spastik dengan lesi medulla spinalis dapat disebabkan
oleh mielopati kompresif dan mielopati non kompresif.
2.. Etiologi
a. Paraparese 5ompresi
'. @tramedular
a) &ntradular seperti meningioma, neurofibroma, arachnoiditis.
b) @tradular seperti potts disease (caries spine)
c) eoplasma vertebra seperti metastase, miloma
d) Pachymeningitis
'0
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 16/30
e) Prolapsed discusintravertebralis
f) Abses epidural atau perdarahan epidural
g) raktur atau dislokasi dari vertebra seperti pagets disease,
osteoporosis.
". &ntramedular
a) Syringiomyelia
b) >aematomyelia
c) 9umor medulla spinalis
d) pendymoma, glioma
. &nflamasi
a) -ielitis transversa
b) -ielomeningitis
c) sklerosis multiple
d) sarcoidosis
2. ?ascular
a) Anterior spinal artery occlusion
b. Paraparese onkompresi'. -7 B Amyotropic lateral sclerosis
". Acute 9ransverse -yelitis
. Lathyrism
2. Syringomyelia
. >ereditary Spastic Paraparese
4. 9ropical Spastic Paraparese
0. Cadiation -ielopathy
2.. 3ani0$stasi Klinis
'$
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 17/30
5elumpuhan :- dicirikan oleh tanda*tanda khas disfungsi susunan :-
adalah sebagai berikut 1
a. 9onus otot meningkat atau hipertonus
;ejala ini terjadi karena hilangnya pengaruh inhibisi korteks motorik
tambahan terhadap inti*inti intrinsik medulla spinalis. >ipertonus adalah cirri khas
bagi disfungsi komponen ekstrapiramidal susunan :-. >ipertonus tidak akan
bangkit bahkan tonus otot menurun, jika lesi paralitik merusak hanya korteks
motorik primer saja. Lesi hipertonus menjadi jelas apabila korteks motorik tambahan
(area 2 dan area 4) ikut terlibat dalam lesi. Lesi paralitik yang mengganggu pyramidal
juga pasti akan mengganggu serabut*serabut kortikobulbarDspinal dan juga serabut
frontopontin, temporo parietopontin berikut serabut*serabut striatal utama. >al itu
menggambarkan bah/a komponen pyramidal dan ekstrapiramidal akan mengalami
gangguan bersama. >al ini terjadi karena lintasan pyramidal dan ekstrapiramidal
berada dika/asan yang sama yaitu pedunkulus serebri, pes pontis, piramis, dan
funikulus posterolateralisDsulkomarginal.
>ipertonus yang diiringi kelumpuhan pada :- tidak melibatkan semua
otot skeletal, melainkan otot fleksor seluruh lengan serta otot abductor bahu dan padatungkai seluruh otot ekstensornya serta otot*otot plantar fleksi kaki.
9ergantung dalam jumlah serabut penghantar impuls ektrapiramidal dan pyramidal
yang terkena gangguan, anggota gerak yang lumpuh dapat memperlihatkan hipertonia
dalam posisi fleksi atau ekstensi. >al ini terjadi pada kelumpuhan :- yang
melanda bagian ba/ah tubuh (paraparese) akibat oleh karena lesi transversal di
medulla spinalis di atas intumesensia lubosakralis. Apabila paraparese yang
disebabkan oleh lesi yang terutama merusak serabut penghantar impuls pyramidal
saja,maka parapleginya menunjukan hipertonus dalam posisi ekstensi. Apabila jumlah
serabut penghantar impuls ekspiramidal ( terlibat dalam lesi, maka hipertonus dalam
posisi fleksi.
b. >iperrefleksia
'+
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 18/30
Pada kerusakan :-, refleks tendon lebih peka daripada keadaan biasa
(normal). 7alam hal ini, gerak otot bangkit secara berlebihan, /alapun rangsangan
pada tendon sangat lemah. >iperrefleksi merupakan keadaan setelah impuls inhibisi
dari susunan pyramidal dan ekstrapiramidal tidak dapat disampaikan pada
motorneuron. Cefleks tendon merupakan refleks spinal yang bersifat segmental. &ni
berarti bah/a lengkung refleks disusun oleh neuron*neuron yang berada disatu
segmen. 9etapi ada juga gerak otot reflektorik, yang lengkung refleks segmentalnya
berjalan dengan lintasan*lintasan :- yang ikut mengatur efektornya. >al ini
dijumpai pada refleks kulit dinding perut. Pada :-, refleks tersebut menghilang
atau menurun.
c. 5lonus
>iperrefleksia sering diiringi oleh klonus. 9anda ini adalah gerak otot
reflektorik, yang bangkit secara berulang*ulang selama perangsangan masih
berlangsung. Pada lesi :- kelumpuhannya disertai oleh klonus kaki dan klonus
lutut.
d. Cefleks patologis
Pada kerusakan :- dapat ditemukannya refleks patologis. 9etapi
mekanisme timbulnya refleks patologis ini masih belum jelas.
e. 9idak ada atrofi pada otot*otot yang lumpuh
-otorneuron dengan sejumlah serabut*serabut otot yang disarafinya
menyususn satu kesatuan motorik. 5esatuan fisiologi ini mencakup hubungan timbal*
balik antara kehidupan motorneuron dan serabut otot yang disarafinya. Cuntuhnya
motorneuron akan disusul dengan kerusakan*kerusakan serabut*serabut saraf
motoriknya. leh karena itu, otot yang terkena akan menjadi atrofi. 7alam hal
kerusakan pada :-, motorneuron tidak dilibatkan. leh karena itu, otot*otot yang
lumpuh karena lesi :- tidak akan memperlihatkan atrofi. amun demikian, otot
yang lumpuh masih dapat mengecil, bukan karena serabut*serabut yang musnah akan
"#
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 19/30
tetapi dikarenakan oleh karena otot tersebut tidak dipergunakan yang dikenal dengan
istilah disuse atrophy.
f. Cefleks automatisme spinal
<ika motorneuron tidak mempunyai hubungan dengan korteks motorik
primer dan korteks motorik tambahan bukan berarti tidak berdaya menggerakkan
otot. tot masih dapat digerakkan oleh rangsang yang datang dari bagian susunan
saraf pusat diba/ah tingkat lesi yang dinamakan sebagai gerakan refleks automatisme
spinal. Pada penderita paraparese akibat lesi transversal di medulla spinalis bagian
atas, dapat dijumpai kejang fleksi lutut sejenak padahal kedua tungkai lumpuh,
apabila penderita terkejut. 9anda*tanda kelumpuhan :- tersebut diatas dapat
seluruhnya atau sebagian saja ditemukan pada tahap kedua masa setelah terjadinya
lesi :-. Pada tahap pertamanya yaitu langsung setelah lesi :- terjadi, tanda*
tanda kelumpuhan :- tidak dapat disaksikan. 9ahap pertama ini berlangsung '
hingga minggu. <ika lesinya terletak dikorteks motorik, kurun /aktu tahap pertama
panjang sekali. Sebaliknya, lesi dikapsula interna mempunyai tahap pertama yang
singkat.
Setiap lesi yang secara mekanik menekan medulla spinalis akanmenyebabkan gangguan fungsi yang progresif dan suatu sindrom transeksi medulla
spinalis yang relative lambat. ;ejala*gejala gangguan medulla spinalis yang
disebabkan kompresi memiliki karakterisktik sebagai berikut 1
'. 9erganggunya fungsi motorik
". ;angguan sensorik kadang*kadang menunjukkan level dari lesi
. ;angguan sensorik distal. Lesi sensorik yang batasnya jelas tidak selalu
ditemukan pada a/al lesi
2. yeri dapat ditemukan pada anggota badan
. >ilangnya refleks abdominal superfisial4. ;angguan urinasi
0. Saraf*saraf cranial tidak terkena pada lesi spinal murni
$. 5olumna vertebralis dapat memperlihatkan adanya deformitas, pembentukkan
gibbus atau nyeri pada perkusi prosesus spinosus tertentu
"'
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 20/30
+. oto rontgen kolumna vertebralis dapat memperlihatkan destuksi tulang,
pelebaran kanalis spinalis, destruksi pedikel atau prosesus spinosus atau adanya
hemangioma vertebra.
'#. ungsi lumbal dapat memperlihatkan kadar protein yang sangat tinggi dengan
adanya obstruksi total.
2..4 Diagnosis
'. Cay*spine
7ilakukan E*Cay spine dengan permintaan lateral dan obli=ue. 9anda
degenerasi dari spine adalah 1
a. Ceduksi dari ruang intevertebralis
b. Penyempitan foramen intevertebralis
c. ormasi osteofit
d. Pelebaran jarak antar pedunkular ditemukan pada lesi intradural
". -ielogram
. %9 Scan
2. Analisis %S
Pemeriksaan penunjang lainnya 1
a. E*Cay 9oraks yang akan memperlihatkan suatu keganasan.
b. 9es serologi untuk mendeteksi adanya sifilis
c. &gA atau &g; albumin untuk mendiagnosa dari skeloris multipel
d. 9es darah rutin
e. Pemeriksaan urin
2..& Kom#likasi
a. Luka dekubitus
""
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 21/30
b. 5ontraktur
c. &nfeksi traktus urinarius
d. mboli paru
e. Deep vein thrombosis
f. Paralisis otot*otot pernapasan
2..+ P$natalaksanaan
a. armakologis
<ika terjadikompresi medulla spinalis, maka dapat kita terapi dengan 1
'. -etylprednisolon # mgDkg 66 bolus intravena selama ' menit ,
dilanjutkan dengan ,2 mgDkg 66 2 menit setelah bolus selama " jam.
>asil optimal bila pemberian dilakukan F$ jam onset.". 9ambahkan profilaksis strees ulkus 1Atacid D antogonis > " . sedangkan
apabila terdapat comotio medulla spinalis fraktur atau dislokasi tidak
stabil harus disingkirkan . jika pemulihan sempurna , pengobatan tidak
diperlukan . antibiotic pada umumnya untuk menyembuhkan infeksi
saluran kemih
b. isioterapi
isioterapi terdiri dari 1
'. Alat bantu
Pada penyakit paraplegia , kita dapat menggunakan alat bantu terapi
yang dinamakan G;iger -7H dimana merupakan suatu terapi dinamis
koordinasi yang efisien untuk melatih pasien dengan lesi %S.". Pemanasan
Pemanasan dilakukan dengan air hangat atau sinar . Latihan
7isebut dengan range of motion (C-) untuk mengetahui luas gerak
sendi.
c. perasi
"
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 22/30
perasi dilakukan dengan menggunakan tekniuk >arrison roda
stabiliIation (instrument >arrison )yaitu menggunakan batang distraksi baja
tahan karat untuk mengoreksi dan stabilisasi deformitas vertebra.
Prinsip dasar teknik >arrison dalam pera/atan trauma deformitas
spinal adalah adanya kemauan dan dukungan dari pasien mengikuti
rehabilitasi sejak dini dan untuk mencegah deformitas yang lebih parah.
9indakan operasi diindikasikan pada kasus 1
'. Ceduksi terbuka pada dislokasi
". %edera terbuka dengan benda asing atau tuulang dalam canalis spinalis. Lesi parsial medulla spinalis dengan hemamielia yang progresif
2. 7eep radiation untuk yang disebabkan oleh karena tumor
e@tramedullary .
7apat juga kita lakukan tindakan segera pada medulla spinalis yang
diperburuk dengan penanganan yang kurang tepat , efek hipotensi atau
hypo@ia pada jaringan saraf yang sudah terganggu , yaitu1
'. Pera/atan kulit untuk menghindari terjadinya ulcus dekubitus". Pemberian nutrisi yang adekuat
. Pera/atan vesica urinaria dan fungsi defekasi
". Paraplegi tedapat pada keadaan berikut
a. Pott disease
Pott disease adalah osteomielitis kronik tulang belakang yang
disebabkan infeksi bakteri ycobacterium tuberculosa. Pada pott disease
terjadi kompresi medulla spinalis di level foramen magnum hingga region
lumbal bagian atas. 5ompresi ini terjadi karena ruang kanalis spinalis
terbatas oleh medulla spinalis yang mengisinya sehingga adanya abses kecil
atau sekuestrum saja dapat menekan medulla.
Pada penyakit yang masih aktif, paraparese terjadi karena tekanan
ekstradural dari abses paravertebral atau akibat kerusakan langsung sumsum
tulang belakang oleh granulasi jaringan. Paraparese pada penyakit yang
"2
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 23/30
sudah tidak aktif atau sembuh terjadi oleh karena tekanan pada jembatan
tulang kanalis spinalis atau oleh pembentukan jaringan fibrosis yang
progresif dari jaringan granulasi tuberkulosa. 9uberkulosis paraparese
terjadi secara perlahan dan dapat terjadi destruksi tulang disertai angulasi
dan gangguan vaskuler vertebra.
;<ALA 5L&&S 9A7A 5L&&S
;ejala sistemik 1, demam intermiten,
keringat malam tanpa sebab yang
jelas, berat badan berkurang,cache!ia.
Langkah kaki pendek untuk
menghindari nyeri punggung.
;ejala paru*paru 1 batuk berdahak J
minggu, batuk berdarah, sesak
napas, nyeri dada
Lesi servikal 1 tidak dapat menoleh,
leher ekstensi, posisi dagu disangga
oleh satu tangan
;ejala tulang belakang 1
a. Lesi servikal 1 nyeri daerah
telinga atau nyeri menjalar ke
tangan. b. Lesi torakal atas 1 nyeri di dada
dan intercostal.
c. Lesi torakal ba/ah 1 nyeri
menjalar ke perut.
yeri menghilang dengn istirahat
dan untuk mengurangi nyeri, pasien
akan menahan punggungnya menjadi
kaku.
"
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 24/30
b. -ielitis transversa akut
merupakan proses radang infektif maupun non*infektif yang
menyebabkan kerusakan pada seluruh potongan melintang medula spinalis
yang berkembang dengan cepat dan mencapai puncaknya dalam /aktu F "
minggu.
BAB III
PENUTUP
Paraparese adalah kondisi kelemahan otot pada fungsi motorik dan sensorik
pada segmen thorakal, lumbal atau sakral medula spinalis yang menghasilkan
kelemahan otot*otot tungkai. Paraparese dapat disebabkan karena adannya kerusakan
"4
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 25/30
pada upper motor neuron (:-) yang secara klinis menimbulkan paraparese spastik
dimana terjadi peningkatan tonus otot atau hipertonus.
Paraparese disebabkan oleh lesi bilateral atau transversal di ba/ah level
servikal medula spinalis. Paraparese dapat disebabkan oleh meningioma,
neurofibroma, arachnoiditis, potts disease, metastase, miloma, Pachymeningitis,
Prolapsed discusintravertebralis, abses epidural atau perdarahan epidural, fraktur atau
dislokasi dari vertebra seperti pagets disease, osteoporosis, syringiomyelia,
haematomyelia, tumor intramedular, ependymoma, glioma, mielitis transversa,
mielomeningitis, vascular, anterior spinal artery occlusion, amyotropic lateral
sclerosis, lathyrism, hereditary Spastic Paraparese, tropical Spastic Paraparese,
radiation mielopathy.
"0
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 26/30
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 27/30
"+
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 28/30
9abel ".' 9raktus Ascendens dan 7escendens pada -edula Spinalis
#
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 29/30
'
8/10/2019 Referat Paraparesis Spastik
http://slidepdf.com/reader/full/referat-paraparesis-spastik 30/30