29
BAB I PENDAHULUAN Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis yang disebabkan disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur dan virus. Faktor yang mempermudah radang telianga luar ialah pH di liang telinga yang biasanya normal atau asam. Bila pH menjadi basa, proteksi terhadap infeksi menurun. Pada keadaan udara yang hangat dan lembab, kuman dan jamur muidah tumbuh. 1 Faktor lain penyebab otitis eksterna adalah trauma lokal dan alergi. Faktor ini menyebabkan berkurangnya lapisan protektif yang menyebabkan edema dari epitel skuamosa. Keadaan ini menimbulkan trauma local yang mengakibatkan bakteri masuk melalui kulit, inflasi dan menimbulkan eksudat. Bakteri patogen pada otitis eksterna akut adalah pseudomonas (41%), strepokokus (22%), stafilokokus aureus (15%) dan bakteroides (11%). 1 Istilah otitis eksterna akut meliputi adanya kondisi inflasi kulit dari liang telinga bagian luar. 2,3 Otitis eksterna ini merupakan suatu infeksi liang telinga bagian luar yang dapat menyebar ke pina, periaurikular, atau ke tulang temporal. Biasanya seluruh liang telinga terlibat, tetapi pada furunkel liang telinga luar dapat dianggap pembentukan lokal otitis eksterna. Otitis eksterna difusa merupakan tipe infeksi bakteri patogen yang paling umum disebabkan oleh pseudomonas, stafilokokus dan proteus, atau jamur. 4 Penyakit ini sering diumpai pada daerah-daerah yang panas dan lembab dan jarang pada iklim-iklim sejuk dan kering. 1

Referat Otitis Eksterna

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Referat Otitis Eksterna

BAB I

PENDAHULUAN

Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis yang disebabkan

disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur dan virus. Faktor yang mempermudah radang telianga

luar ialah pH di liang telinga yang biasanya normal atau asam. Bila pH menjadi basa, proteksi

terhadap infeksi menurun. Pada keadaan udara yang hangat dan lembab, kuman dan jamur

muidah tumbuh.1 Faktor lain penyebab otitis eksterna adalah trauma lokal dan alergi. Faktor

ini menyebabkan berkurangnya lapisan protektif yang menyebabkan edema dari epitel

skuamosa. Keadaan ini menimbulkan trauma local yang mengakibatkan bakteri masuk

melalui kulit, inflasi dan menimbulkan eksudat. Bakteri patogen pada otitis eksterna akut

adalah pseudomonas (41%), strepokokus (22%), stafilokokus aureus (15%) dan bakteroides

(11%).1 Istilah otitis eksterna akut meliputi adanya kondisi inflasi kulit dari liang telinga

bagian luar. 2,3

Otitis eksterna ini merupakan suatu infeksi liang telinga bagian luar yang dapat

menyebar ke pina, periaurikular, atau ke tulang temporal. Biasanya seluruh liang telinga

terlibat, tetapi pada furunkel liang telinga luar dapat dianggap pembentukan lokal otitis

eksterna. Otitis eksterna difusa merupakan tipe infeksi bakteri patogen yang paling umum

disebabkan oleh pseudomonas, stafilokokus dan proteus, atau jamur.4

Penyakit ini sering diumpai pada daerah-daerah yang panas dan lembab dan jarang pada

iklim-iklim sejuk dan kering. Patogenesis dari otitis eksterna sangat komplek dan sejak tahun

1844 banyak peneliti mengemukakan faktor pencetus dari penyakit ini seperti Branca (1953)

mengatakan bahwa berenang merupakan penyebab dan menimbulkan kekambuhan. Senturia

dkk (1984) menganggap bahwa keadaan panas, lembab dan trauma terhadap epitel dari liang

telinga luar merupakan faktor penting untuk terjadinya otitis eksterna. Howke dkk (1984)

mengemukakan pemaparan terhadap air dan penggunaan lidi kapas dapat menyebabkan

terjadi otitis eksterna baik yang akut maupun kronik.

Umumnya penderita datang ke Rumah Sakit dengan keluhan rasa sakit pada telinga,

terutama bila daun telinga disentuh dan waktu mengunyah. Bila peradangan ini tidak diobati

secara adekuat, maka keluhan-keluhan seperti rasa sakit, gatal dan mungkin sekret yang

berbau akan menetap.2

1

Page 2: Referat Otitis Eksterna

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. ANATOMI

Telinga luar termasuk aurikula atau pinna dan liang telinga. Liang telinga mempunyai

bagian tulang dan tulang rawan. Membran timfani memisahkan telinga luar dan telinga

tengah. Telinga luar berfungsi mengumpulkan dan menghantar gelombang bunyi ke struktur

–struktur telinga tengah. Karena keunikan anatomi aurikula serta konfigurasi liang telinga

yang melengkung atau seperti spiral, maka telinga luar mampu melindungi membrana

timpani dari trauma, benda asing dan efek termal.5

Panjang liang telinga kira-kira 2,5 cm, membentang dari bibir depan konka hingga

membrana timfani. Sepertiga bagian luar adalah kartilaginosa sedangkan dua pertiga bagian

dalam adalah bagian tulang. Bagian yang tersempit dari liang telinga adalah dekat perbatasan

tulang dan tulang rawan. Hanya sepertiga bagian luar atau bagian kartilaginosa dari liang

telinga dapat bergerak. Jika menggunakan otoskop, aurikula biasanya harus ditarik ke postero

lateral untuk dapat melihat bagian tulang dan membrana timpani. Bersama dengan lapisan

luar membrana timpani, liang telinga membentuk suatu kantung berlapis epitel yang dapat

memerangkap kelembapan, sehingga daerah ini menjadi rentan infeksi pada keadaan

tertentu.5

2

Gambar 1. Anatomi Telinga

Page 3: Referat Otitis Eksterna

Kulit yang melapisi bagian kartilaginosa lebih tebal daripada kulit bagian tulang, selain

itu juga mengandung folikel rambut yang banyaknya bervarasi antar individu namun ikut

membantu menciptakan suatu sawar dalam liang telinga. Anatomi liang telinga bagian tulang

sangat unik karena merupakan satu-satunya tempat dalam tubuh dimana kulit langsung

terletak di atas tulang tanpa adanya jaringan subkutan. Dengan demikian daerah ini sangat

peka, dan tiap pembengkakan akan sangat nyeri karena tidak terdapat ruang untuk ekspansi.5

2.2. DEFENISI OTITIS EKSTERNA

Otitis eksterna adalah suatu inflamasi, iritasi, atau infeksi kulit dari liang / saluran telinga

luar (meatus akustikus eksterna) yang disebabkan oleh kuman maupun jamur (otomikosis)

dengan tanda-tanda khas yaitu rasa tidak enak di liang telinga, deskuamasi, sekret di liang

telinga dan kecenderungan untuk kambuhan. Infeksi ini bisa menyerang seluruh saluran

(otitis eksterna generalisata) atau hanya pada daerah tertentu sebagai bisul (furunkel) atau

jerawat. Pengobatan amat sederhana tetapi membutuhkan kepatuhan penderita terutama

dalam menjaga kebersihan liang telinga.6

2.3. ETIOLOGI DAN FAKTOR PREDISPOSISI OTITIS EKSTERNA

Otitis eksterna terutama disebabkan oleh infeksi bakteri, yaitu staphylococcus aureus,

staphylococcus albus, dan escherichia coli. Penyakit ini dapat juga disebabkan oleh jamur,

alergi, dan virus. Otitis eksterna dapat juga disebabkan oleh penyebaran luas dari proses

dermatologis yang bersifat non infeksi.7

Faktor predisposisi otitis eksterna, yaitu :

a. Udara. Udara hangat /panas dan lembab memudahkan kuman bertambah banyak.

b. Derajat keasaman (pH) liang telinga. PH basa mempermudah terjadinya otitis eksterna.

PH asam memproteksi terhadap kuman infeksi.

c. Trauma mekanik. Trauma lokal dan ringan pada epitel liang telinga luar (meatus

akustikus eksterna), misalnya setelah mengorek telinga menggunakan lidi kapas atau

benda lainnya.

d. Berenang dan terpapar air. Perubahan warna kulit liang telinga dapat terjadi setelah

terkena air. Hal ini disebabkan adanya bentuk lekukan pada liang telinga sehingga

menjadi media yang bagus buat pertumbuhan bakteri. Otitis eksterna sering disebut

sebagai swimmer's ear.

e. Benda asing. Benda asing menyebabkan sumbatan liang telinga, misalnya manik-manik,

biji-bijian, serangga, dan tertinggal kapas.

3

Page 4: Referat Otitis Eksterna

f. Bahan iritan (misalnya hair spray dan cat rambut).

g. Alergi. Alergi obat (antibiotik topikal dan antihistamin) dan metal (nikel).

h. Penyakit psoriasis

i. Penyakit eksim atau dermatitis pada kulit kepala.

j. Penyakit diabetes. Otitis eksterna sirkumskripta sering timbul pada pasien diabetes.

k. Penyumbat telinga dan alat bantu dengar. Terutama jika alat tersebut tidak dibersihkan

dengan baik.8

Otitis eksterna kronik dapat disebabkan :

Pengobatan infeksi bakteri dan jamur yang tidak adekuat.

Trauma berulang.

Benda asing.

Alat bantu dengar (hearing aid), penggunaan cetakan (mould) pada hearing aid.8

2.4. PATOFISIOLOGI OTITIS EKSTERNA

Secara alami, sel-sel kulit yang mati, termasuk serumen, akan dibersihkan dan

dikeluarkan dari gendang telinga melalui liang telinga. Cotton bud (pembersih kapas telinga)

dapat mengganggu mekanisme pembersihan tersebut sehingga sel-sel kulit mati dan serumen

akan menumpuk di sekitar gendang telinga. Masalah ini juga diperberat oleh adanya susunan

anatomis berupa lekukan pada liang telinga.9

4

Gambar 2. Liang telinga yang lecet karena dikorek-korek

Page 5: Referat Otitis Eksterna

Keadaan diatas dapat menimbulkan timbunan air yang masuk ke dalam liang telinga

ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah, lembab, hangat, dan gelap pada liang telinga

merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan bakteri dan jamur.9

Adanya faktor predisposisi otitis eksterna dapat menyebabkan berkurangnya lapisan

protektif yang menimbulkan edema epitel skuamosa. Keadaan ini menimbulkan trauma lokal

yang memudahkan bakteri masuk melalui kulit, terjadi inflamasi dan cairan eksudat. Rasa

gatal memicu terjadinya iritasi, berikutnya infeksi lalu terjadi pembengkakan dan akhirnya

menimbulkan rasa nyeri.8

Proses infeksi menyebabkan peningkatan suhu lalu menimbulkan perubahan rasa

nyaman dalam telinga. Selain itu, proses infeksi akan mengeluarkan cairan / nanah yang bisa

menumpuk dalam liang telinga (meatus akustikus eksterna) sehingga hantaran suara akan

terhalang dan terjadilah penurunan pendengaran.8

Bakteri patogen yang sering menyebabkan otitis eksterna yaitu pseudomonas (41%),

streptokokus (22%), stafilokokus aureus (15%) dan bakteroides (11%). Infeksi pada liang

telinga luar dapat menyebar ke pinna, periaurikuler dan tulang temporal.3

Otalgia pada otitis eksterna disebabkan :

Kulit liang telinga luar beralaskan periostium & perikondrium bukan bantalan jaringan

lemak sehingga memudahkan cedera atau trauma. Selain itu, edema dermis akan menekan

serabut saraf yang mengakibatkan rasa sakit yang hebat.

Kulit dan tulang rawan pada 1/3 luar liang telinga luar bersambung dengan kulit dan

tulang rawan daun telinga sehingga gerakan sedikit saja pada daun telinga akan

dihantarkan ke kulit dan tulang rawan liang telinga luar sehingga mengakibatkan rasa

sakit yang hebat pada penderita otitis eksterna.7

2.5. MANIFESTASI KLINIS OTITIS EKSTERNA

Gejala otitis eksterna umumnya adalah rasa gatal dan sakit (otalgia). Gejala dan tanda

pasien otitis eksterna selengkapnya :

1. Otalgia.

2. Gatal-gatal (pruritus).

3. Rasa penuh (fullness) di liang telinga. Keluhan ini biasa terjadi pada tahap awal otitis

eksterna difus dan sering mendahului otalgia dan nyeri tekan daun telinga.

4. Pendengaran berkurang atau hilang.

5. Deskuamasi.

6. Tinnitus.

5

Page 6: Referat Otitis Eksterna

7. Discharge dan otore. Cairan (discharge) yang mengalir dari liang telinga (otore).

Kadangkadang pada otitis eksterna difus ditemukan sekret / cairan berwarna putih atau

kuning, atau nanah. Cairan tersebut berbau yang tidak menyenangkan. Tidak bercampur

dengan lendir (musin).

8. Demam.

9. Nyeri tekan pada tragus17 dan nyeri saat membuka mulut.

10. Infiltrat dan abses (bisul). Keduanya tampak pada otitis eksterna sirkumskripta. Bisul

menyebabkan rasa sakit berat. Ketika pecah, darah dan nanah dalam jumlah kecil bisa

bocor dari telinga.

11. Hiperemis dan udem (bengkak) pada liang telinga. Kulit liang telinga pada otitis eksterna

difus tampak hiperemis dan udem dengan batas yang tidak jelas. Bisa tidak terjadi

pembengkakan, pembengkakan ringan, atau pada kasus yang berat menjadi bengkak yang

benar-benar menutup liang telinga.3

Tanda otitis eksterna menggunakan otoskop yaitu kulit pada saluran telinga tampak

kemerahan, membengkak, bisa berisi nanah dan serpihan sel-sel kulit yang mati.6

Otalgia. Otalgia merupakan keluhan paling sering ditemukan. Otalgia berat biasa

ditemukan pada otitis eksterna sirkumskripta. Keluhan ini bervariasi dan bisa dimulai dari

perasaan sedikit tidak enak, perasaan penuh dalam telinga, perasaan seperti terbakar, hingga

rasa sakit hebat dan berdenyut. Hebatnya rasa nyeri ini tidak sebanding dengan derajat

peradangan yang ada. Rasa nyeri terasa makin hebat bila menyentuh, menarik, atau menekan

daun telinga. Juga makin nyeri ketika pasien sedang mengunyah.7

Rasa penuh pada telinga merupakan keluhan yang umum pada tahap awal dari otitis

eksterna difusa dan sering mendahului terjadinya rasa sakit dan nyeri tekan daun telinga.8

Gatal-gatal. Gatal-gatal paling sering ditemukan dan merupakan pendahulu otalgia pada

otitis eksterna akut. Pada kebanyakan penderita otitis eksterna akut, tanda peradangan diawali

oleh rasa gatal disertai rasa penuh dan rasa tidak enak pada telinga.8

Pendengaran berkurang atau hilang. Tuli konduktif ini dapat terjadi pada otitis

eksterna akut akibat sumbatan lumen kanalis telinga luar oleh edema kulit liang telinga,

sekret serous atau purulen, atau penebalan kulit progresif pada otitis eksterna lama. Selain itu,

peredaman hantaran suara dapat pula disebabkan tertutupnya lumen liang telinga oleh

deskuamasi keratin, rambut, serumen, debris, dan obat-obatan yang dimasukkan ke dalam

telinga. Gangguan pendengaran pada otitis eksterna sirkumskripta akibat bisul yang sudah

besar dan menyumbat liang telinga.9

6

Page 7: Referat Otitis Eksterna

2.6. KLASIFIKASI OTITIS EKSTERNA

Otitis eksterna diklasifikasikan atas :

1) Otitis eksterna akut :

a. Otitis eksterna sirkumskripta (furunkel / bisul)

b. Otitis eksterna difus

2) Otitis eksterna kronik

2.6.1. Otitis Eksterna AKut

2.6.1.1. Otitis Eksterna Sirkumskripta (Furunkel = Bisul)

Otitis eksterna sirkumskripta adalah infeksi oleh kuman pada kulit disepertiga luar liang

telinga yang mengandung adneksa kulit, seperti folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar

serumen sehingga membentuk furunkel. Sering timbul pada seseorang yang menderita

diabetes. Kuman penyebabnya biasanya Staphylococcus aureus atau Staphylococcus albus.10

Gejala Klinis

Gejalanya ialah rasa nyeri yang hebat, tidak sesuai dengan besar bisul. Hal ini

disebabkan karena kulit liang telinga tidak mengandung jaringan longgar dibawahnya,

sehingga rasa nyeri timbul pada penekanan perikondrium. Rasa nyeri dapat juga timbul

spontan pada waktu membuka mulut (sendi temporomandibula). Selain itu terdapat juga

gangguan pendengaran bila furunkel besar dan menyumbat liang telinga. Rasa sakit bila daun

telinga ketarik atau ditekan. Terdapat tanda infiltrat atau abses pada 1/3 luar liang telinga.9

Beberapa furunkel mungkin bersatu membentuk Karbunkel (carbuncle) jika infeksi

berlanjut tidak diterapi, akan timbul selulitis dan mungkin limfadenitis regional. Furunkulosis

7

Gambar 3. Otitis eksterna akut Gambar 4. Otitis eksterna kronis

Page 8: Referat Otitis Eksterna

sering bersama-sama dengan Otitis Eksterna Difusa. Pada kasus berat, edema dapat menyebar

ke sulkus post aurikular menyebabkan daun telinga terdorong ke depan.8

Kesulitan mendiagnosa timbul apabila liang telinga bengkak keseluruhan yang

menghalangi pemeriksaan membrana timpani. Keadaan ini harus dibedakan dari mastoiditis

akuta, pembengkakan dan tenderness dapat menyebar ke daerah post aurikula.8

Penatalaksanaan

Terapinya tergantung pada keadaan furunkel. Manajemen dari furunkulosis memerlukan

kehati-hatian dan aural toilet yang lembut (gentle cleaning). Tampon (pack/wick) kasa

diolesi/direndam dalam krem steroid/antibiotik atau gliserin (tradisionil dengan

ikhtamol/ichtamol) dimasukkan ke liang telinga akan mengurangi rasa sakit dan mengurangi

bengkak. Tampon diganti setiap hari sampai lesi kering. Bila sudah menjadi abses, diaspirasi

secara steril untuk mengeluarkan nanahnya.9

Antibiotika diberikan dengan pertimbangan infeksi yang cukup berat. Diberikan pada

orang dewasa ampisillin 250 mg qid, eritromisin 250 qid. Anak-anak diberikan dosis 40-50

mg/kg BB.

Pada kasus yang tidak responsif/infeksi rekuren, perlu dilakukan kultur dan tes

sensitiviti, serta pemeriksaan apakah diabetes melitus

Kalau dinding furunkel tebal, dilakukan incisi kemudian dipasang drain untuk

mengalirkan nanahnya. Biasanya tidak perlu diberikan obat simtomatik seperti analgetik dan

obat penenang.8

2.6.1.2. Otitis Eksterna Difus

Otitis eksterna difusa yang dikenal juga sebagai telinga cuaca panas ( hot weather ear),

telinga perenang ( swimmer ear), adalah merupakan suatu problema umum dibagian otologi

yang didapat pada 5 – 20 % penderita yang berobat ke dokter di daerah-daerah tropis dan

subtropis pada musim panas. Otitis eksterna difusa merupakan komplek gejala peradangan

yang terjadi sewaktu cuaca panas dan lembab dan dapat dijumpai dalam bentuk ringan,

sedang, berat dan menahun.7

Diduga bahwa suhu yang tinggi, kembaban yang tinggi dan kontaminasi kulit

(kolonisasi) dengan basil gram negatif merupakan tiga faktor terpenting yang menunjang

didalam hal patogenesis otitis eksterna difusa. Berdasarkan kepustakaan bahwa peningkatan

yang cepat dari insiden otitis eksterna terjadi apabila suhu menaik pada lingkungan yang

kelembaban relatif tinggi. 7

8

Page 9: Referat Otitis Eksterna

Tidak adanya serumen didalam liang telinga luar bisa merupakan suatu keadaan

predisposisi untuk terjadinya infeksi telinga. Telah dikemukakan bahwa serumen dari telinga

penyebab terjadinya lapisan asam (acid cloak) yang bersifat anti bakteri yang dianggap

berguna untuk mempertahankan telinga yang sehat.8

Gejala Klinis

Gejalanya sama dengan gejala otitis eksterna sirkumskripta (furunkel = bisul). Kadang-

kadang kita temukan sekret yang berbau namun tidak bercampur lendir (musin). Lendir

(musin) merupakan sekret yang berasal dari kavum timpani dan kita temukan pada kasus

otitis media.9

Rasa sakit didalam telinga bisa bervariasi dari yang hanya berupa rasa tidak enak sedikit,

perasaan penuh didalam telinga, perasaan seperti terbakar hingga rasa sakit yang hebat, serta

berdenyut, pada suatu penelitian multisenter yang melibatkan 239 pasien yang dilakukan oleh

Cassisi dkk, rasa sakit yang hebat 20%, sedang 27%, ringan 36% dan tidak ada rasa sakit

17%. Meskipun rasa sakit sering merupakan gejala yang dominan, keluhan ini juga sering

merupakan gejala sering mengelirukan. Kehebatan rasa sakit bisa agaknya tidak sebanding

dengan derajat peradangan yang ada. Ini diterangkan dengan kenyataan bahwa kulit dari liang

telinga luar langsung berhubungan dengan periosteum dan perikondrium,sehingga edema

dermis menekan serabut saraf yang mengakibatkan rasa sakit yang hebat.9

Lagi pula, kulit dan tulang rawan 1/3 luar liang telinga bersambung dengan kulit dan

tulang rawan daun telinga sehingga gerakan yang sedikit saja dari daun telinga akan

dihantarkan kekulit dan tulang rawan dari liang telinga luar dan mengkibatkan rasa sakit yang

hebat dirasakan oleh penderita otitis eksterna. 8

Rasa penuh pada telinga merupakan keluhan yang umum pada tahap awal dari otitis

eksterna difusa dan sering mendahului terjadinya rasa sakit dan nyeri tekan daun telinga.

Gatal merupakan gejala klinik yang sangat sering dan merupakan pendahulu rasa sakit

yang berkaitan dengan otitis eksterna akut. Rasa gatal yang hebat 9%, sedang 23%, ringan

35%, tidak didapat rasa gatal 33%. Pada kebanyakan penderita rasa gatal disertai rasa penuh

dan rasa tidak enak merupakan tanda permulaan peradangan suatu etitis eksterna akuta. Pada

otitis eksterna kronik merupakan keluhan utama.9

Kurang pendengaran mungkin terjadi pada akut dan kronik dari otitis eksterna akut.

Edema kulit liang telinga, sekret yang sorous atau purulen, penebalan kulit yang progresif

pada otitis eksterna yang lama, sering menyumbat lumen kanalis dan menyebabkan

timbulnya tuli konduktif. Keratin yang deskuamasi, rambut, serumen, debris, dan obat-obatan

9

Page 10: Referat Otitis Eksterna

yang digunakan kedalam telinga bisa menutup lumen yang mengakibatkan peredaman

hantaran suara. 10

Diagnosis

Diagnosis otits eksterna difusa ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis didapatkan keluhan telinga terasa nyeri, terasa

penuh, pendengaran berkurang, dan gatal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kulit liang

telinga hiperemis, dan edema dengan batas yang tidak jelas, adanya sekret yang berbau dan

tidak mengandung musin.8

Histopatologi

Pada otitis eksterna difusa akut tampak adanya gambaran hiperkeratosis epidermis,

parakeratosis, akanthosis, erosi, spingiosis, hiperplasia stratum korneum dan stratum

germinativum, edema, hiperemis, infiltrasi leukosit, nekrosis, nekrosis fokal diikuti

penyembuhan fibroblastic pada dermis dan aparatus kelenjar berkurang, aktifitas sekretoris

kelenjar berkurang.9

Penatalaksanaan

Langkah pertama yang terpenting untuk terapi otitis eksterna difusa berupa pembersihat

cermat semua debris dan nanah di dalam liang telinga, yang mudah dilakukan dengan

menggunakan ujung penghisap yang kecil. Kemudian liang telinga dioleskan aluminium

suasetat 0,025 % atau alkohol, walaupun alkohol dapat menyebabkan ketidaknyamanan

hebat. Kemudian beberapa tetes larutan antibiotika dimasukan ke dalam liang telinga

tersebut.8

Ingat bahwa antibiotika harus berkontak seluruhnya dengan kulit liang telinga secara

efektif. Bila terdapat saluran yang baik dengan membrana timpani, pasien disuruh berbaring

pada satu sisi tubuhnya, kemudian diteteskan antibiotika dan dipasang sumbat kapas dalam

telinga. Harus diberikan 4 atau 5 tetes ke dalam telinga setiap 4 jam untuk 48 jam pertama,

setelah itu liang diperiksa kembali. Biasanya terjadi perbaikan dramatis. Kemudian tetesan

antibiotika harus diberikan 3 kali sehari selama 1 minggu. Kadang-kadang terdapat

pembengkakkan sedemikian rupa sehingga tetesan tersebut tidak dapat masuk ke liang

telinga. Pada keadaan ini, masukkan dengan hati-hati gumpalan kapas tipis 5-7,5cm dan

ditekan hati-hati ke dalam liang telinga deengan forsep bayonet atau forsep buaya. Ujung

dalam gumpalan ini harus sedikit mungkin ke membran timapani dan ujung luarnya harus

menonjol ke luar dari liang telinga. Dengan pasien pada salah satu sisinya, gumpalan tersebut

harus dibasahi dengan larutan antibiotika setiap 3-4 jam. Setelah kapas tersebut dibasahi,

10

Page 11: Referat Otitis Eksterna

pasang sumbatan kapas ke dalam telinga. Dua puluh empat jam setelah itu kapas harus

diangkat dan telinga dibersihkan, serta kemudian dimasukkan gumpalan kapas yang lebih

besar. Biasanya dalam waktu 48 jam, edema akan mengurai sedemikian rupa sehingga tetesan

antibiotika dapat langsung masuk ke dalam telinga.8

Suatu antibiotika yang mengandung neomisin bersama polimiksin B sulfat (cortisporin)

atau kolistin (colymiysin) akan efektif untuk sekitar 99 % pasien. Bila infeksi disebabkan

oleh jamur, salep Nystatin (mycostatin) dapat dioleskan semuanya ke kulit liang telinga dan

dapat digunakan tetesan m-kresil asetat (creysylate) atau mertiolat dalam air (1:1000). Harus

dihindarkan masuknya air selama 2 minggu setelah infeksi teratasi untuk mencegah

rekurensi.9

Biasanya terapi yang tepat menyebabkan penurunan dramatis bagi nyeri dalam 34-48

jam. Untuk nyeri hebat yang biasanya menyertai otitis ekterna difusa dapat diberikan kodein

atau aspirin.

Kadang-kada ada individu yang sangat rentan terhadap otitis eksterna, pasien-pasien ini

harus diinstruksikan untuk menghindari masuknya air, busa sabun dan smprotan rambut ke

dalam telinga. Mereka dapat membersihkan telinganya dengan alkohol.9

Sehabis berenang pembilasan telinga dengan alkohol, asam asetat 2 % di dalam

aluminium asetat (domeboro atic), atau asam asetat 2% di dalam propilen glikol (vosol)

sering dapat menceegah timbulnya otitis eksterna. Bagi pasien yang tidak mendapat manfaat

dengan larutan tersebut, dapat menggunakan custom mode ear molds bila terdapat

kemungkinan masuknya air ke dalam telinga. Setelah berenang, walaupun telah

menggunakan molds tersebut, telinga tetap harus disemprotkan dengan salah satu larutan

tersebut.7

Terapi topikal biasanya cukup efektif, tetapi bila dijumpai adenopathy dan gejala

toksisitas, antibiotika sistemik dibutuhkan. Penggunaan kortikosteroid diharapkan dapat

mengurangi proses inflamasi.

2.6.2. Otitis Eksterna Kronik/Maligna

Otitis eksterna kronik adalah otitis eksterna yang berlangsung lama dan ditandai oleh

terbentuknya jaringan parut (sikatriks). Adanya sikatriks menyebabkan liang telinga

menyempit.5

Di Amerika Serikat, Otitis eksterna maligna lebih banyak timbul di tempat dengan iklim

lembab dan basah daripada iklim lain, lebih banyak pada laki-laki dibandingkan dengan

11

Page 12: Referat Otitis Eksterna

perempuan, dan dilaporkan menyerang kelompok semua umur tetapi lebih banyak pada

pasien yang lebih tua.5

Etiopatologi

Otitis eksterna maligna merupakan infeksi yang menyerang liang telinga luar dan tulang

temporal. Organisme penyebab umumnya oleh Pseudomonas aeroginosa, dan umumnya

menyerang pasien diabetik yang berusia tua. Infeksi dimulai dengan otitis eksterna yang

progresif menjadi osteomielitis pada tulang temporal. Penyebaran penyakit keluar dari liang

telinga luar melalui fissura santorini dan hubungan antara tulang dan tulang rawan.5

Kecenderungan Otitis eksterna maligna umumnya ditemukan pada kondisi berikut :

1) Diabetik (90 % ), diabetik merupakan faktor resiko utama berkembangnya otitis eksterna

maligna. Vaskulopati pembuluh darah kecil dan disfungsi immun yang berhubungan

dengan diabetik merupakan penyebab utama predisposisi ini. Serumen pada pasien

diabetik mempunyai pH yang tinggi dan menurunnya konsentrasi lisosim mempengaruhi

aktifitas antibakteri lokal.Tidak perbedaan antara DM tipe I dan II.

2) Immunodefisiensi seperti gangguan proliferasi limfosit atau adanya immunosupresi

karena penggunaan obat

3) AIDS

4) Irigasi telinga, dilaporkan sebanyak 50% kasus otitis eksterna maligna karena trauma

irigasi telinga pada pasien diabetik.8

Gejala Klinis

Gejalanya dapat dimulai dengan rasa gatal pada liang telinga yang dengan cepat diikuti

oleh nyeri yang hebat dan sekret yang banyak dan pembengkakan liang telinga. Rasa nyeri

tersebut semakin meningkat menghebat, liang telinga tertutup oleh tumbuhnya jaringan

granulasi secara subur. Saraf fasial dapat terkena, sehingga menimbulkan paresis dan

paralisis fasial. Kelainan patologik yang penting adalah osteomielitis yang progresif, yang

disebabkan akibat oleh infeksi kuman pseudomonas aeroginosa. Penebalan endotel yang

mengiringi diabetes melitus berat bersama-sama dengan kadar gula darah yan tinggi yang

diakibatkan oleh infeksi yang sedang aktif menimbulkan kesulitan pengobatan yang adekuat.9

12

Page 13: Referat Otitis Eksterna

Diagnosis

Anamnesis

Penderita diabetik (90 %) atau immunosupresi ( penyakit atau pengobatan)

Otalgi hebat, nyeri tak tertahankan serta agak dalam

Sakit kepala temporal

Otore purulent

Mungkin disfagi, suara serak, dan/atau disfungsi nervus fasialis5

Pemeriksaan fisik

Adanya inflamasi yang terlihat pada liang telinga luar dan jaringan lunak periaurikuler

Nyeri yang hebat, yang ditandai adanya kekakuan pada jaringan lunak pada ramus

mandibula dan mastoid

Jaringan granulasi terdapat pada dasar hubungan tulan dan tulang rawan. Jaringan ini

patognomonik pada otitis eksterna maligna. Pemeriksaan otoskopi juga dapat melihat

keterlibatan tulang.

Nervus kranialis harus (V-XII) diperiksa

Status mental harus diperiksa. Gangguan status mental dapat menunjukkan komplikasi

intrakranial

Membran timfani biasanya intak

Demam tidak umum terjadi.5

Pemeriksaan penunjang

1) Pemeriksaan Laboratorium

a. Jumlah leukosit

13

Gambar 5. Otitis eksterna Maligna

Page 14: Referat Otitis Eksterna

- Jumlah leukosit biasanya normal atau sedikit meninggi

- Adanya pergeseran ke kiri

b. Laju endap darah

- Laju endap darah meningkat bervariasi dengan rata-rata 87 mm/jam

- Laju endap darah dapat digunakan untuk mendukung diagnosis klinik dari otitis

eksternal akut atau keganasan pada telinga yang tidak menyebabkan peningkatan

tes ini.

c. Kimia darah

- Pasien yang diketahui dengan diabetik perlu pemeriksaan kimia darah untuk

menentukan intoleransi glukosa basal.

- Pasien tanpa riwayat diabetes perlu diperiksa toleransi glukosanya

d. Kultur dan tes sensivitas dari liang telinga

- Kultur dari drainase telinga perlu dilakukan sebelum pemberian antibiotic

- Organisme penyebab utama otitis eksterna maligna adalah P. Aeruginosa (95 %).

Organisme ini anaerobik, gram negatif. Spesies pseudomonas mempunyai lapisan

mukoid untuk fagositosis. Eksotoksin ( yaitu eksotoksin A, kolagenase, elastase)

dapat menyebabkan nekrosis jaringan, dan beberapa strain menghasilkan

neurotoksin yang menyebabkan neuropati cranial5

2) Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan ini penting untuk menentukan adanya osteomielitis, perluasan penyakit, dan

respon terapi, antara lain :

- Technetium Tc 99 metylene diphosphonate bone scan

- Gallium citrate Ga 67 scan

- Indium In 111-labelled leucocyte scan

- CT scan dan MRI keduanya berguna untuk memeriksa perluasan inflamasi terhadap

anatomi jaringan lunak, pembentukan abses, komplikasi intrakranial5

Staging

Stage I : Otitis eksterna nekrotikan

(otalgi yang menetap, terbatas pada liang telinga luar, tidak ada kelumpuhan n. fasialis)

Stage II : osteomielitis pada basis tengkorak yang terbatas

(kelumpuhan nevus fasialis pada foramen jugualar bagian lateral)

Stage III : Osteomielitis pada basis tengkorak yang ekstensif

14

Page 15: Referat Otitis Eksterna

(Ekstensi sampai foramen jugular dan lebih medial bawah dari kepala)5

Diagnosa Banding

Tumor ganas pada tulang temporal

Penalatalksanaan

Pengobatan otitis eksterna maligna termasuk memperbaiki imunosupresi (kalau bisa),

pengobatan lokal pada liang telinga, terapi sistemik antibiotik jangka panjang, pada pasien

tertentu dilakukan pembedahan.5

Pengobatan tidak boleh ditunda-tunda sebab penyakit akan segera menyerang bagian-

bagian penting di sekitarnya. Pasien otitis eksterna maligna harus dirumah sakitkan minimum

4-6 minggu. Pasang cairan IV untuk pemberian obat. Gentamisin sulfat IM atau tobramisin

IM, 3-5 perkilogram berat badan harus diberikan dalam dosisi terbagi setiap 8 jam.

Karbenisilin harus diberikan IV dengan dosis 4-5 mg setiap 4 jam. Terapi antibiotik

parenteral harus diteruskan selama 2 minggu sampai infeksi terlihat telah teratasi. Karena

gentamisin dan tobramisin bersifat nefrotoksik dan ototoksik, maka kadar kreatinin dan urin

harus diawasi ketat dan pendengaran diperiksa secara periodik.5

Telinga harus dibersihkan dengan teliti setiap hari dan diolesi salep gentamisin. Diantara

waktu membersihkan, harus diberikan obat tetes gentamisin setiap 4-6 jam. Setelah terapi

diberikan dan infeksi terkontrol, maka pengangkatan jaringan granulasi manapun yang

menetap di liang telinga dan biasanya dilakukan dengan obat anastesi lokal, akan

mempercepat penyembuhan. Kecuali kadang-kadang diperlukan debrideman meatus

akustikus eksternus. Biasanya tidak dperlukan pembedahan dan ia dihindarkan. Tetapi bila

keadaan pasien konstan atau memburuk walaupun telah diberikan terapi medis, mungkin

diperlukan mastoidektomi radikal.8

Meskipun mastoidektomi yang diperluas merupakan bentuk terapi yang banyak dipilih,

namun dengan temuan antibiotik spesifik pseudomonas, maka kini intervensi dengan

antibiotik sistemik merupakan bentuk utama terapi. Ada dugaan bahwa pembedahan invasif

tanpa perlindungan antibiotik akan mendukung penyebaran infeksi pada pasien-pasien yang

telah mengalami kemunduran ini. Oleh sebab itu pembedahan sebaiknya dibatasi pada

pengangkatan sekuestra, drainase abses, debridemant lokal jaringan granulasi.9

Prognosis

Rekurensi penyakit dilaporkan sekitar 9-27 % dari pasien. Hal ini berhubungan dengan

lamanya pemberian terapi yang tidak cukup dan manifestasinya biasanya berupa sakit kepala

dan otalgi. Laju endap darah mulai meningkat. Otitis eksterna maligna kambuh sekitar satu

15

Page 16: Referat Otitis Eksterna

tahun pengobatan komplit. Chandler melaporkan rata-rata kematian 50 % tanpa pengobatan.

Kematian berkurang sampai 20 % dengan ditemukannya antibiotik yang cocok dan perbaikan

modalitas imaging. Penelitian sekarang melaporkan kematian turun sampai 10 %, tetapi

kematian tetap tinggi pada pasien dengan neuropati atau adanya komplikasi intrakranial.5

2.7. PENCEGAHAN OTITIS EKSTERNA

Telinga perenang kemungkinan dicegah dengan meneteskan cairan yang mengandung

campuran alkohol dan cuka di dalam telinga sebelum dan sesudah berenang. Orang tersebut

harus menghindari berenang di dalam air yang terpolusi, menggunakan semprotan rambut,

dan menghabiskan waktu yang lama di air hangat, iklim yang lembab.10

Berusaha untuk membersihkan saluran dengan lap kapas mengganggu mekanisme

membersihkan-sendiri yang normal dan bisa mendorong serpihan ke dalam gendang telinga,

dimana kotoran menumpuk. Juga, tindakan ini bisa menyebabkan kerusakan kecil yang

mempengaruhi otitis eksternal.10

16

Page 17: Referat Otitis Eksterna

BAB III

KESIMPULAN

Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis yang disebabkan

disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur dan virus. Faktor yang mempermudah radang telianga

luar ialah pH di liang telinga yang biasanya normal atau asam. Bila pH menjadi basa, proteksi

terhadap infeksi menurun. Pada keadaan udara yang hangat dan lembab, kuman dan jamur

mudah tumbuh.

Patogenesis dari otitis eksterna sangat komplek dan sejak tahun 1844 banyak peneliti

mengemukakan faktor pencetus dari penyakit ini seperti Branca (1953) mengatakan bahwa

berenang merupakan penyebab dan menimbulkan kekambuhan. Senturia dkk (1984)

menganggap bahwa keadaan panas, lembab dan trauma terhadap epitel dari liang telinga luar

merupakan faktor penting untuk terjadinya otitis eksterna. Howke dkk (1984) mengemukakan

pemaparan terhadap air dan penggunaan lidi kapas dapat menyebabkan terjadi otitis eksterna

baik yang akut maupun kronik.

Gejala otitis eksterna adalah otalgia, gatal-gatal (pruritus), rasa penuh (fullness) di liang

telinga, pendengaran berkurang atau hilang, deskuamasi, tinnitus, discharge dan otore,

demam, nyeri tekan pada tragus dan nyeri saat membuka mulut, infiltrat dan abses (bisul),

serta hiperemis dan udem (bengkak) pada liang telinga.

Otitis eksterna diklasifikasikan atas : 1) Otitis eksterna akut : (a) Otitis eksterna

sirkumskripta (furunkel / bisul), (b) Otitis eksterna difus, 2) Otitis eksterna kronik.

Penatalaksanaan otitis eksterna bertujuan : membuang serumen, kotoran, dan sel-sel kulit

mati dari liang telinga, mengeluarkan mikroorganisme, mengurangi rasa sakit, peradangan

dan edema, menghilangkan rasa tidak enak, memulihkan pendengaran, menghilangkan gatal

dan penggarukan yang berulang, terapi antifungal untuk menghindari infeksi jamur, dan erapi

antialergi dan antiparasit.

17

Page 18: Referat Otitis Eksterna

DAFTAR PUSTAKA

1. Sosialisman, Alfian F.Hafil, & Helmi. Kelainan Telinga Luar dalam Buku Ilmu

Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher. Ed. ke-6. dr. H. Efiaty Arsyad

Soepardi, Sp.THT, dkk (editor). Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

2007. Hal : 58-59.

2. Oghalai, J.S. 2003. Otitis Eksterna. Di unduh dari:

http://www.bcm.tme.edu/oto/grand/101295.htm. Di Akses pada tanggal : 4 September

2010.

3. Abdullah, F. 2003. Uji Banding Klinis Pemakaian Larutan Burruwi Saring dengan Salep

Ichthyol (Ichthammol) pada Otitis Eksterna Akut. Di unduh dari:

http:// www.usudigitallibrary.com . Di Akses pada tanggal : 4 September 2010.

4. Kotton, C. 2004. Otitis Eksterna. Di unduh dari:

http://www.sav-ondrugs.com/shop/templates/encyclopedia/ENCY/artcle/000622.asp. Di

Akses pada tanggal : 4 September 2010.

5. Irga. Koass Unhas. Otitis Eksterna Maligna. Di Unduh dari :

http://irwanshari.blogspot.com Di Akses pada tanggal : 4 September 2010.

6. Suardana, W. dkk. 1992. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Penyakit Telinga, Hidung

dan Tenggorok RSUP Denpasar. Lab/UPF Telinga Hidung dan Tenggorok FK Unud.

Denpasar.

7. Fatih, M. 2007. Otitis Eksterna. Di unduh dari:

http://www.hennykartika.wordpress.com/2007/12/29/otitis-eksterna/. Di Akses pada

tanggal : 4 September 2010.

8. I Dewa Ayu Vanessa. 2009. Otitis Eksterna. Di unduh dari: http://tht-

fkunram.blogspot.com/2009/02/otitiseksterna-oe_24.html. Di Akses pada tanggal : 4

September 2010.

9. dr. Susana Sp.THT. 2009. Nyeri Telinga. Di unduh dari:

http://www.ssmedika.com/index.php?

option=com_content&view=article&id=53:nyeritelinga&catid=38:telinga&Itemid=61. Di

Akses pada tanggal : 4 September 2010.

10. dr. Dani Iswara. 2008. Otitis Eksterna karena Menggaruk Liang Telinga. Di unduh dari:

http://daniiswara.net/2008/03/otitis-eksterna-karena-menggaruk-liang-telinga/. Di Akses

pada tanggal : 4 September 2010.

18