Author
iis-indah
View
500
Download
1
Embed Size (px)
5/12/2018 Referat Oklusi Pmblh Drh Retina - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-oklusi-pmblh-drh-retina 1/16
BAB I
PENDAHULUAN
Mata adalah organ dengan banyak mikrosirkulasi yang dapat terlihat. Akibatnya
penyakit vaskular yang mengenai mata dapat dilihat langsung. Selain itu mata
memberikan petunjuk penting mengenai perubahan vaskular patologis di seluruh
tubuh.1
Retina merupakan bagian yang cenderung terkena banyak penyakit, baik yang
diturunkan maupun yang didapat. Secara umum penyakit vaskular retina berasal dari
dua perubahan sirkulasi kapiler retina yaitu kebocoran mikrosirkulasi dan oklusi
mikrosirkulasi. Kedua proses tersebut akan memberikan gambaran penyakit yang
berbeda. Kebocoran mikrosirkulasi misalnya, akan menyebabkan perdarahan, edema
retina dan pembentukan eksudat. Sedangkan oklusi vaskular dapat memicu proses
pembentukan pembuluh baru, pertumbuhan vena iregular, atau penurunan penglihatan
bila berlangsung secara akut. 2
Oklusi pembuluh darah retina adalah penyumbatan di pembuluh darah retina baik di
pembuluh darah arteri maupun vena retina, yang juga dapat ditemukan di sentral atau
cabang dari vena atau arteri.. Pada umumnya oklusi pembuluh darah retina terjadi
pada salah satu mata dan dapat menyebabkan berbagai gangguan penglihatan
termasuk penglihatan kabur secara mendadak kabur atau distorsi. Keadaan ini
merupakan keadaan emergensi opthalmologi yang dapat menyebabkan kebutaan.
Namun penyakit ini bukan suatu penyakit yang berdiri sendiri. Terdapat banyak faktor
yang mencetuskan terjadinya oklusi tersebut, misalnya penyakit sistemik ataupun
penyakit pembuluh darah. 2,3,4
1
5/12/2018 Referat Oklusi Pmblh Drh Retina - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-oklusi-pmblh-drh-retina 2/16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ANATOMI DAN FISIOLOGI RETINA
Retina adalah selembar tipis jaringan saraf yang semitransparan, dan multilapis dan
melapisi bagian dalam 2/3 posterior dinding bola mata. Retina biasa juga disebut
selaput jala, merupakan bagian mata yang mengandung reseptor yang menerimarangsangan cahaya. Retina membentang ke anterior hampir sejauh
korpus siliare dan berakhir pada ora serrata dengan tepi yang tidak
rata. Ketebalan retina kira-kira 0,1 mm pada ora serata dan 0,56
mm pada kutub posterior. Di tengah-tengah retina posterior
terdapat makula lutea yang berdiameter 5,5 - 6 mm, yang secara
klinis dinyatakan sebagai daerah pigmentasi kekuningan yang disebabkan
oleh pigmen luteal (xantofil) yang dibatasi oleh cabang-cabang pembuluhdarah retina temporal. 5,6
Retina merupakan suatu srtuktur yang kompleks dimana terdiri dari 10 lapisan yang
terpisah yang terdiri dari bagian foto reseptor, neuron, sel ganglion maupun serabut
2
5/12/2018 Referat Oklusi Pmblh Drh Retina - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-oklusi-pmblh-drh-retina 3/16
saraf optik. Retina bertanggung jawab dalam proses pengubahan cahaya
menjadi sinyal listrik dan pengintegrasian awal dari sinyal-sinyal tersebut. 1
Lapisan-lapisan retina tersebut secara berurutan adalah: 1,5,6
a. Membran limitan interna, merupakan membrane hialin antara retina dan badan
kaca.
b. Lapis serabut saraf, merupakan lapis akson sel ganglion menuju kearah saraf
optik. Di dalam lapisan-lapisan ini terletak sebagian besar pembuluh darah retina.
c. Lapis sel ganglion yang merupakan lapis badan sel daripada neuron kedua.
d. Lapis pleksiform dalam, merupakan lapis aselular tempat sinaps sel bipolar,
sel amakrin dengan sel ganglion.
e. Lapis nucleus dalam, merupakan tubuh sel bipolar, sel horizontal dan sel
Muller. Lapis ini mendapatkan metabolisme dari arteri retina sentral.
f. Lapis pleksiform luar, merupakan lapis aseluler dan merupakan tempat
sinapsis sel fotoreseptor dengan sel bipolar dan sel horizontal.
g. Lapis nukleus luar, merupakan susunan lapis nukleus sel kerucut dan batang.
Ketiga lapis diatas avaskular dan mendapatkan metabolisme dari kapiler koroid.
h. Membran limitan eksterna yang merupakan membran ilusi.
i. Lapisan fotoreseptor, merupakan lapis terluar retina terdiri atas sel batang
yang mempunyai bentuk ramping, dan sel kerucut. Sel kerucut bertanggung jawab
untuk penglihatan siang dan sensitif terhadap panjang gelombang pendek,
menengah dan tinggi, yang membuatnya dapat membedakan warna. Sel ini
terkonsentrasi di fovea. Sel batang berfungsi untuk penglihatan malam dan sensitif
terhadap cahaya namun tidak terhadap panjang gelombang cahaya (tidak
membedakan warna). Sel batang menyususn sebagian besar fotoreseptor di retina
bagian lainnya.
j. Epitel Pigmen Retina (EPR), merupakan bagian perbatasan anatara retina
dengan koroid.
3
5/12/2018 Referat Oklusi Pmblh Drh Retina - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-oklusi-pmblh-drh-retina 4/16
Pada bagian nasal dari makula lutea terdapat papilla nervi opticus, yaitu tempat
dimana N.II menembus sklera. Papil ini hanya terdiri dari serabut saraf, tidak mengandung sel batang atau kerucut sama sekali dan disebut titik buta. Bagian
tengahnya ada lekukan yang tampak agak pucat, dari tempat inilah keluar arteri dan
vena retina sentralis yang kemudian bercabang-cabang ke temporal dan ke nasal, juga
ke atas dan ke bawah. Arteri ini merupakan arteri terminal dan tak ada anastomose.
Namun terkadang di dapat anastomose antara a. Siliaris dan a. Retina sentral yang
disebut a. Silioretinal yang terletak di makula, sehingga bila terjadi emboli yang
masuk ke dalam arteri retina sentralis fungsi dari makula tak terganggu. 6
Pemasok arteri utama ke orbita dan bagian-bagiannya berasal dari arteri oftalmika,
cabang besar pertama dari bagian intrakranial arteri karotis interna. Cabang ini
berjalan di bawah nervus optikus dan bersamanya melewati kanalis optikus menuju
orbita. Cabang intraorbital pertama adalah arteri retina sentralis, yang memasuki
nervus optikus sekitar 8-15 mm di belakang bola mata. Pembuluh darah retina keluar
pada papil N.II, membentuk gambaran percabangan yang berbeda-beda pada setiap
individu. 6
Retina menerima darah dari dua sumber, yaitu koriokapiler yang berada tepat
di luar membrana Bruch, yang memperdarahi sepertiga luar retina,
termasuk lapisan pleksiformis luar dan lapisan inti luar, fotoreseptor, dan
lapisan epitel pigmen retina. Sedangkan dua per tiga sebelah dalam retina
disuplai oleh cabang-cabang arteri retina sentral. Fovea sepenuhnya disuplai
oleh koriokapiler dan apabila terjadi penglepasan dari retina terjadi
kerusakan yang menetap. 6
4
5/12/2018 Referat Oklusi Pmblh Drh Retina - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-oklusi-pmblh-drh-retina 5/16
2.2 EPIDEMIOLOGI
Oklusi arteri retina terjadi lebih sedikit dibandingkan dengan oklusi vena.
Data pada studi di Amerika, menunjukkan bahwa oklusi arteri retina sentral (Central
Retinal Artery Occlusion / CRAO) ditemukan tiap 1:10.000. Biasanya hanya
mengenai satu mata, namun pada 1-2% penderita ditemukan ganguan mata bilateral.
Oklusi arteri retina sentral (CRAO) terjadi pada 58% pasien dengan obstruksi arteri
retina, oklusi cabang arteri retina (Branch Retinal Artery Occlusion / BRAO) terjadi
pada 38% pasien dengan obstruksi arteri retina. Umumnya penderita laki-laki lebih
tinggi dari pada wanita. Kebanyakan penderita berusia sekitar 60 tahun, namun pada beberapa kasus dijumpai mengenai penderita yang lebih muda hingga usia 30 tahun.
Umumnya insiden pada kelompok usia yang berbeda disebakan penyebab yang
berbeda pula. 7
Sedangkan oklusi vena retina paling banyak ditemukan pada laki-laki dan usia lebih
dari 65 tahun. Kebanyakan kasus unilateral, hanya sekitar 6-14% kasus yang
ditemukan bilateral. Oklusi cabang vena retina (Branch Retinal Vein Occlusion /
BRVO) 3 kali lebih sering ditemukan daripada oklusi vena retina sentral (Central
Retinal Vein Occlusion / CRVO). Di Australia, prevalensi oklusi vena berkisar dari
0,7% pada pasien berusia 49-60 tahun menjadi 4,6% pada pasien yang lebih tua dari
80 tahun. 8
2.3 ETIOLOGI
Oklusi arteri retina sentral terjadi akibat dari trombosis pada lamina sklerosis,
mungkin berasal dari arteriosklerosis komplikasi atau dari kejadian emboli. Saat retina
menjadi iskemik, retina akan membengkak, dan kehilangan transparansi.
Penyumbatan arteri retina sentral dapat disebabkan oleh: 1,6
• Emboli, merupakan penyebab penyumbatan arteri retina sentral yang paling
sering. Emboli dapat berasal dari perkapuran yang berasal dari penyaklit emboli
jantung, nodus-nodus reuma, carotid plaque atau emboli endokarditis.
5
5/12/2018 Referat Oklusi Pmblh Drh Retina - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-oklusi-pmblh-drh-retina 6/16
• Radang arteri
• Spasme pembuluh darah. Penyebab spasme pembuluh darah antara lain pada
migren, overdosis obat, keracunan alkohol, tembakau, kina atau timah hitam.
•Akibat lambatnya pengaliran darah. Perlambatan aliran pembuluh darah retina
terjadi pada peninggian tekanan intraokular, stenosis aorta atau arteri karotis.
• Giant cell arthritis
• Kelainan hiperkoagulasi
• Trauma
2.4 FAKTOR RISIKO
Ada sejumlah faktor risiko umum untuk terjadinya oklusi arteri dan vena. Faktor-
faktor tersebut hampir sama dengan faktor yang mencetuskan masalah pembuluh
darah yang dapat menyebabkan masalah lain seperti serangan jantung dan stroke.
Faktor risiko utama tersebut adalah: 3,5,9,10,11
• Usia. Oklusi pembuluh darah retina paling sering terjadi pada orang dengan
usia di atas 65 tahun, walaupun pada oklusi arteri retina dapat juga terjadi pada
usia dibawah 30 tahun.
• Tekanan darah tinggi
• Diabetes Mellitus
• Hiperlipidemia (kolesterol > 6,5 mmol/L)
• Penyakit arteri koroner
• Merokok
• Kegemukan
• Glaukoma
• Hiperkoagulabilitas
• Arteriosklerosis
• Papil edema
• Diet yang tidak sehat (kurang vitamin dan antioksidan)
6
5/12/2018 Referat Oklusi Pmblh Drh Retina - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-oklusi-pmblh-drh-retina 7/16
2.5 PATOFISIOLOGI
Pada umumnya, oklusi arteri maupun vena retina terjadi karena emboli. Emboli
biasanya berasal dari trombus pembuluh darah dari aliran pusat yang terlepas
kemudian masuk ke dalam sistem sirkulasi dan berhenti pada pembuluh darah dengan
lumen yang lebih kecil. Etiologi trombosis adalah kompleks dan bersifat
multifaktorial.
Konsep trombosis pertama kali diperkenalkan oleh Virchow pada tahun 1856 dengandiajukamya uraian patofisiologi yang terkenal sebagai Triad of Virchow, yaitu terdiri:
1. Kondisi dinding pembuluh darah (endotel)
2. Aliran darah yang melambat/ statis
3. Komponen yang terdapat dalam darah sendiri berupa peningkatan
koagulabilitas
Trombosis vena terjadi akibat aliran darah menjadi lambat atau terjadinya statis aliran
darah, sedangkan kelainan endotel pembuluh darah jarang merupakan faktor
penyebab. Selain itu keadaan anatomis vena turut mempengaruhi terjadinya oklusi
pada vena retina.
Arteri dan vena retina sentral berjalan bersama-sama pada jalur keluar dari nervus
optikus dan melewati pembukaan lamina kribrosa yang sempit. Karena tempat yang
sempit tersebut mengakibatkan hanya ada keterbatasan tempat bila terjadi
displacement. Jadi, anatomi yang seperti ini merupakan predisposisi terbentuknya
trombus pada vena retina sentral dengan berbagai faktor, di antaranya perlambatan
aliran darah, perubahan pada dinding pembuluh darah, dan perubahan dari darah itu
sendiri.
Selain itu, perubahan arterioskelerotik pada arteri retina sentral mengubah struktur
arteri menjadi kaku dan mengenai/ bergeser dengan vena sentral yang lunak, hal inimenyebabkan terjadinya disturbansi hemodinamik, kerusakan endotelial, dan
7
5/12/2018 Referat Oklusi Pmblh Drh Retina - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-oklusi-pmblh-drh-retina 8/16
pembentukan trombus. Mekanisme ini menjelaskan adanya hubungan antara penyakit
arteri dengan CRVO, tapi hubungan tersebut masih belum bisa dibuktikan secara
konsisten.
Oklusi trombosis vena retina sentral dapat terjadi karena berbagai kerusakan
patologis, termasuk di antaranya kompresi vena , disturbansi hemodinamik dan
perubahan pada darah. Oklusi vena retina sentral menyebabkan akumulasi darah di
sistem vena retina dan menyebabkan peningkatan resistensi aliran darah vena.
Peningkatan resistensi ini menyebabkan stagnasi darah dan kerusakan iskemik pada
retina. Hal ini akan menstimulasi peningkatan produksi faktor pertumbuhan dari
endotelial vaskular (VEGF=vascular endothelial growth factor) pada kavitas vitreous.
Peningkatan VEGF menstimulasi neovaskularisasi dari segmen anterior dan posterior.
VEGF juga menyebabkan kebocoran kapiler yang mengakibatkan edema makula.
Sedangkan pada arteri pada umumnya oklusi terjadi karena emboli yang berasal dari
trombus pembuluh darah dari aliran pusat yang terlepas kemudian masuk ke dalam
sistem sirkulasi dan berhenti pada pembuluh darah dengan lumen yang lebih kecil.
Oklusi pada arteri menyebabkan iskemia dari bagian yang diperdarahinya. Iskemia
dari lapisan dalam retina menyebabkan terjadinya edema intraselular sebagai akibat
dari kerusakan selular dan nekrosis. Edema intraselular ini terlihat dalam pemeriksaan
funduskopi sebagai gambaran putih keabu-abuan pada permukaan retina. Penelitian
pada primata menunjukkan oklusi yang komplit pada arteri penyuplai retina
mengakibatkan kerusakan iskemi yang dapat kembali lagi dalam 97 menit. Ini dapat
menjelaskan mengapa pasien dengan oklusi cabang arteri retina memiliki riwayat
kehilangan penglihatan yang sementara. Kemungkinan kejadian ini dikarenakan
emboli secara sementara menyumbat dan mengakibatkan oklusi sementara dan setelah
reperfusi retina emboli kembali bebas.
Oklusi cabang arteri retina biasanya terjadi pada bifurkasi dari arteri hal ini
berhubungan dengan sempitnya lumen pada lokasi ini. Pada 90 %kasus, oklusi cabang
arteri retina melibatkan pembuluh darah temporal retina. Kemungkinan apakah daerah
tersebut lebih sering terkena atau pembuluh darah nasal retina tidak terdeteksi masih
berlum dapat dipastikan. Pasien dengan oklusi cabang arteri retina memiliki resiko
8
5/12/2018 Referat Oklusi Pmblh Drh Retina - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-oklusi-pmblh-drh-retina 9/16
yang lebih tinggi untuk morbiditas dan mortalitas dari penyakit cardiovascular
dancerebrovaskular. Pemeriksaan medis yang menyeluruh diindikasikan pada pasien
dengan oklusi cabang arteri retina dan etiologinya dapat diidentifikasi pada 90%
pasien. 2,3,4,7,8
2.6 GEJALA KLINIS
Tempat terjadinya oklusi pada pembuluh darah retina menentukan gejala klinis yang
berbeda-beda. Oklusi pembuluh darah retina dapat terjadi baik di arteri maupun vena.
Oklusi arteri retina dapat terjadi di arteri sentral maupun di cabang-cabang arteri
retina. Begitu pula oklusi pada vena retina dapat terjadi di vena sentral maupun di
cabang-cabang vena retina. 1,3,4
Oklusi Arteri RetinaUmumnya pasien akan mengeluhkan penurunan penglihatan yang terjadi secara tiba-
tiba, tanpa disertai rasa nyeri. Pada beberapa pasien dapat dijumpai amaurosis fugax,
merupakan proses penurunan penglihatan secara transien yang dapat terjadi selama
beberapa detik hingga beberapa menit, namun dapat pula bertahan hingga 2 jam.
Umumnya penglihatan dapat kembali seperti sebelumnya setelah serangan amaurosis
fugax berakhir. Namun pada akhirnya penurunan penglihatan akan menetap pada
salah satu mata, terutama bila oklusi terjadi pada arteri sentral retina. Pada 90%
penderita, kemampuan visus menurun hingga menghitung jari, persepsi cahaya,
bahkan kebutaan. 10% penderita oklusi arteri retina sentral tidak menunjukkan
penurunan tajam penglihatan akibat tidak terganggunya makula lutea yang
mempunyai pembuluh darah silioretina. 5,6,9,10,11
Oklusi Vena Retina
Gejala yang timbul pada oklusi vena retina mulai dari penurunan penglihatan yang
memburuk pada pagi hari, tepat setelah bangun pagi hingga penurunan penglihatan
9
5/12/2018 Referat Oklusi Pmblh Drh Retina - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-oklusi-pmblh-drh-retina 10/16
yang nyata yang dijumpai pertama kali saat bangun pagi dan dapat sampai kepada
kebutaan yang menetap. Gejala biasanya timbul pada satu mata. Onset timbulnya
gejala pada oklusi vena retina dapat kurang akut dari onset oklusi arteri retina.
Penurunan penglihatan tidak disertai rasa nyeri. 1,5,10,11
2.7 PEMERIKSAAN
Setiap orang yang datang dengan penurunan tajam penglihatan secara tiba-tiba, tanpa
ada nyeri, dengan kondisi mata tenang harus dilakukan pemeriksaan penilaian visus
mata dan pemeriksaan mata lebih lanjut untuk melihat segmen posterior mata. Selain
itu dapat juga dilakukan pemeriksaan penunjang untuk mencari faktor risiko yang ada
pada pasien, misalnya EKG, pemeriksaan lab (darah lengkap, glukosa puasa dan lipid)
dan lain-lain.11
Oklusi Arteri Retina 5,6,7,9,10,11
Pada CRAO ketajaman penglihatan berkisar antara menghitung jari dan persepsi
cahaya pada 90% mata pada saat pemeriksaan awal. Penurunan visus yang berupa
serangan-serangan yang berulang dapat disebabkan oleh penyakit-penyakit spasme
pembuluh atau emboli yang berjalan. Terkadang visus menjadi baik kembali bila
spasmenya menghilang.
Defek pupil aferen dapat muncul dalam beberapa detik setelah sumbatan arteri retina.
Pupil mata yang terkena menjadi lebar dan reaksi pupil terhadap sinar langsung
menjadi lemah disebabkan tajam penglihatan yang berkurang, sehingga terjadi pupil
anisokoria. Defek pupil ini biasanya timbul mendahului kelainan fundus selama satu
jam.
Pada pemeriksaan funduskopi akan terlihat seluruh retina berwarna pucat akibat
edema dan gangguan nutrisi pada retina. Terdapat gambaran berupa sosis pada arteri
10
5/12/2018 Referat Oklusi Pmblh Drh Retina - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-oklusi-pmblh-drh-retina 11/16
retina akibat pengisian arteri retina yang tidak merata. 25% mata dengan sumbatan
arteri retina sentral memiliki arteri-arteri silioretina yang merupakan anastomose
antara a. Retina sentral dan a. siliaris yang tidak mengenai makula sehingga daerah
makula masih dapat melihat maka ketajaman penglihatan sentral masih dapat
dipertahankan.
Sesudah beberapa jam retina akan tampak pucat, keruh keabu-abuan yang disebabkan
edema lapisan dalam retina dan lapisan sel ganglion. Pada keadaan ini akan terlihat
gambaran merah ceri (cherry red spot) pada makula lutea. Hal ini disebabkan tidak
adanya lapisan ganglion di makula, sehingga makula mempertahankan warna aslinya.
Lama-kelamaan papil warnanya pucat dan batasnya kabur. Secara klinis, kekeruhan
retina menghilang dalam 4-6 minggu, meninggalkan sebuah diskus optikus pucat
sebagai temuan okular pertama.
Gambar. Cherry Red Spot pada makula lutea
Sedangkan pada BRAO, pada funduskopi ditemukan retina yang keputihan bersamaan
dengan distribusi arteri yang terkena. Dapat pula ditemukan cabang arteri yang
menyempit, segmentasi dari kolum arteri, dan kadang-kadang dapat terlihat emboli
pada cabang arterinya. Pemeriksaan lapang pandang (Perimetri) dapat ditemukan
adanya defek lapang pandang sebagian.
11
5/12/2018 Referat Oklusi Pmblh Drh Retina - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-oklusi-pmblh-drh-retina 12/16
Gambar. Emboli inferotemporal BRAO
Oklusi Vena Retina 1,5,6,9,10,11
Pada pemeriksaan visus akan ditemukan penurunan tajam penglihatan yang
bermakna. Reflex pupil bisa normal dan mungkin ada dengan reflex pupil aferen
relative. Pada pemeriksaan iris harus dilihat apakah terdapat neovaskularisasi
(rubeosis iridis) yang akan terbentuk pada oklusi vena retina tahap lanjut yang dapat
menyebabkan glaukoma sekunder.
Pada pemeriksaan funduskopi terlihat vena berkelok-kelok, edema
macula dan retina, dan perdarahan berupa titik merah pada retina.
Perdarahan retina dapat terjadi pada keempat kuadran retina. Cotton
wool spot (eksudat) umumnya ditemukan diantara bercak-bercak
perdarahan dan dapat menghilang dalam 2-4 bulan. Papil merah
dan menonjol (edema) dengan pulsasi vena menghilang karena
penyumbatan. Kadang dijumpai edema papil tanpa disertai
perdarahan di tempat yang jauh (perifer), ini merupakan gejala awal
penyumbatan di tempat sentral. Neovaskularisasi disk (NVD)
mengindikasikan iskemia berat dari retina dan bias mengarah pada
perdarahan preretinal/vitreus.
12
5/12/2018 Referat Oklusi Pmblh Drh Retina - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-oklusi-pmblh-drh-retina 13/16
Gambar. Non-ischemic CRVO
2.8 TERAPI
Oklusi Arteri Retina
Kerusakan retina yang ireversibel terjadi setelah oklusi total arteri sentarlis retina
selama 90 menit sehingga hanya tersedia sedikit waktu untuk memulai terapi. Oleh
sebab itu merupakan suatu keadaan emergensi, penanganan yang segera untuk
mengembalikan aliran darah pada retina kemungkinan akan sangat bermanfaat bila
dilakukan sedini mungkin. 5,6,11
Penanganan awal sebagai tindakan emergensi yang dapat dilakukan adalah: 2,5,6,7,9,10,11
1. Menurunkan tekanan intraokular.
Dapat diberikan obat topikal (tetes mata) golongan β-blocker ataupun pemberian
acetazolamide 4 X 500mg atau manitol secara intavena dapat mennyebabkan
penurunan TIO yang segera.
2. Ocular massage.
Dilakukan dengan gerakan berputar selama 10 detik pada bola mata dan dilepas
kemudian dilakukan berulang-ulang. Diharapankan terjadi perpindahan emboli ke
distal menuju pembuluh darah dengan kaliber kecil dan menyelamatkan sebagian
daerah retina.
3. Dilatasi arteri retina sentral
Dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu
13
5/12/2018 Referat Oklusi Pmblh Drh Retina - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-oklusi-pmblh-drh-retina 14/16
• Meningkatkan PO2 dipermukaa retina dengan cara ventilasi kembali karbon
dioksida yang diekspirasi dengan bernafas menggunakan kantong kertas atau
pun memberikan ventilasi karbogen dengan memberikan O2 95% dan CO2
5% secara inhalasi melalui masker selama 10 menit setiap 2 jam pada waktu pagi hingga sore hari dan setiap 4 jam pada malam hari selama 48 jam.
• Dapat juga dengan memberikan isosorbid dinitrat sublingual.
4. Pemberian aspirin oral pada fase akut sangat membantu. Pemberian aspirin
dilanjutkan selama 2 minggu.
5. Pemberian antikoagulan sistemik tidak dianjurkan.
6. Pemberian steroid hanya bila diduga terdapat peradangan.
7. Mengontrol faktor risiko yang ada pada pasien.
8. Konsul ke dokter spesialis mata untuk terapi selanjutnya secepat mungkin.
Oklusi Vena Retina
Pada dasarnya penatalaksaan oklusi vena retina hampir sama dengan oklusi arteri
retina, namun tidak seakut oklusi arteri retina. Penanganan oklusi vena retina lebih
mengarah pada follow up pasien, mengontrol faktor risiko. Penyuntikan
intravitreal triancinolone untuk mengatasi edema makula
memberikan sedikit efek. Uji coba dengan menyuntikkan depot
steroid atau agen anti-VEGF memberi hasil yang menjanjikan untuk
mengatasi edema makula. Konsul ke dokter spesialis mata untuk keputusan
terapi selanjutnya. 5,6,10,11
2.9 PROGNOSIS
Prognosis untuk oklusi vaskular retina bervariasi tergantung pada lokasi dan
keparahan penyumbatan, dan kondisi yang mendasarinya. Individu dapat sembuh
sepenuhnya tanpa intervensi apapun, atau mungkin mengalami kehilangan
penglihatan permanen parsial atau kebutaan juga dapat terjadi. Jika intervensi
tertunda, oklusi arteri retina hampir selalu menyebabkan hilangnya seluruh
penglihatan di bidang visual sentral (oklusi arteri sentral), atau sebagian dari bidang
14
5/12/2018 Referat Oklusi Pmblh Drh Retina - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-oklusi-pmblh-drh-retina 15/16
visual perifer (oklusi cabang arteri). Biasanya hanya sekitar 10% dari individu yang
memiliki oklusi pembuluh darah retina mendapat manfaat yang signifikan dari
pengobatan, bahkan ketika diberikan segera. Pengobatan yang tertunda dianggap tidak
efektif, meskipun ada kasus yang terjadi pemulihan spontan bahkan setelah beberapa
hari kehilangan penglihatan. 4
Individu juga berada pada risiko terjadinya glaukoma di mata yang terkena karena
pertumbuhan berlebih dari pembuluh darah baru di retina atau iris. Jika tekanan darah
tinggi (hipertensi) atau peningkatan tekanan mata (glaukoma) tidak terkontrol,
individu terus berada pada risiko komplikasi oklusi vena retina seperti ablasio retina
atau gangguan terkait lainnya. 4
BAB III
PENUTUP
Penurunan tajam penglihatan secara tiba-tiba, tanpa rasa sakit pada mata yang tenang
merupakan salah satu kecurigaan terjadinya oklusi pembuluh darah retina. Oklusi
pembuluh darah retina merupakan penyakit multifaktorial yang harus dicari dan
diatasi penyebab dan mengontrol faktor risiko yang ada. Karena pembuluh darah
merupakan satu-satunya jalan retina mendapatkan suplai nutrisi dan oksigen, maka
penyumbatan pada pembuluh darah merupakan salah satu kasus kedaruratan mata
yang dapat menimbulkan kerusakan retina ireversibel bila terlambat atau gagal
15
5/12/2018 Referat Oklusi Pmblh Drh Retina - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-oklusi-pmblh-drh-retina 16/16
ditangani. Konsultasi dengan dokter spesialis mata sangat dibutuhkan untuk
keputusan terapi selanjutnya.
16