24
GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF Oleh: Sarah Eisya Putri 2010730161 Pembimbing : dr. Prasila Darwin , SpKJ

Referat OCD sar.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

  • GANGGUANOBSESIF-KOMPULSIFOleh:Sarah Eisya Putri2010730161Pembimbing :dr. Prasila Darwin , SpKJ

  • DefinisiObsesi adaalah pikiran, perasaan,gagasan, atau sensasi berulang dan mengganggu.Kompulsi adalah perilaku yang disadari, standar, dan berulang, seperti menghitung, memeriksa, atau menghindar.Kaplan & Sadock

  • Epidemiologi Gangguan Obsesif KompulsifPrevalensi : 2-2,4%. >> gangguan dialami pada umur 18-24 tahun. Perbandingan laki-laki : perempuan berimbang.

  • EtiologiFaktor BiologisNeurotransmiter (Sistem Serotonergik, Sistem noradrenergik, Neuroimunologi )Studi Pencitraan OtakGenetikFaktor PerilakuFaktor PsikososialFaktor kepribadianFaktor psikodinamikFaktor psikodinamik lain

  • Merasa adanya ide/impuls yang terus-menerus menekan ke dalam kesadaran pasienPerasaan cemas/takut akan ide atau impuls yang anehObsesi dan kompulsi yang egoalienPasien mengenali obsesi dan kompulsif merupakan sesuatu yang abstrak dan irasionalAdanya keinginan kuat untuk melawanBagaimana Gambaran Klinis Pasien Dengan Gangguan Obsesif Kompulsif ??

  • Kontaminasi paling sering terjadi; diikuti oleh perilaku mencuci dan menghindari obyek yang dicurigai terkontaminasi.Sikap ragu-ragu yang patologik; obsesi tentang ragu-ragu yang diikuti dengan perilaku kompulsi mengecek/memeriksa (seperti lupa mematikan kompor atau tidak mengunci rumah).Pikiran yang intrusif pikiran yang berulang namun tidak disertai kompulsi, biasanya pikiran berulang tentang seksual atau tindakan agresif.Simetri; obsesi yang temanya kebutuhan untuk ketepatan sehingga bertindak lamban, misalnya makan memerlukan waktu berjam-jam, atau mencukur kumis dan janggut.4 Pola gejala utama gangguan obsesi kompulsif

  • OCD Cycle

  • > 50% pasien gangguan obsesif kompulsif, gejala awalnya muncul mendadak. Pencetusnya: terjadi setelah adanya peristiwa yang menimbulkan stres, seperti kematian keluarga. Seringkali pasien merahasiakan gejala sehingga terlambat datang berobat. Perjalanan penyakit bervariasi.Kira-kira 20-30 % pasien mengalami perbaikan gejala yang bermakna, sementara 40-50% perbaikan sedang, sedangkan sisanya 20-40% gejalanya menetap atau memburuk. 1/3 pasien gangguan obsesif kompulsif + gangguan depresi memiliki risiko bunuh diri.

  • Kriteria diagnosis Obsesif Kompulsif(DSM IV)A. Salah satu obsesif atau kompulsif:

    Pikiran, impuls, atau bayangan berulang dan menetap menyebabkan ansietas dan distressPikiran, impuls, atau bayangan bukan ketakutan terhadap problem kehidupan yang nyataIndividu berusaha mengabaikan pikiran tersebut atau menetralisir dengan pikiran lain atau tindakanIndividu menyadari bahwa pikiran tersebut berasal dari pikirannya sendiri.Obsesif didefinisikan sebagai:

  • Kriteria diagnosis Obsesif Kompulsif(DSM IV)

    Perilaku yang berulang (misalnya cuci tangan, mengecek), atau aktivitas mental (berdoa, menghitung, mengulang kata dengan tanpa suara) yang merupakan respon terhadap obsesinya.Perilaku atau aktivitas mental yang ditujukan untuk mencegah atau menurunkan distress.Kompulsif didefinisikan sebagai:

  • Kriteria diagnosis Obsesif Kompulsif(DSM IV)

    b. Dalam perjalanan penyakitnya, Individu menyadari bahwa obsesi dan kompulsinya berlebihanc. Obsesi dan kompulsi menyebabkan distress, menghabiskan waktu >1jam perhari atau mengganggu kebiasaan normal.d. Bila ada gangguan lain pada axis 1, isi dari obsesif dan kompulsifnya tidak terkait dengan gangguan itu.e. Gangguan tidak disebabkan oleh penggunaan zat.

  • Syarat: Gejala harus ada hampir setiap hari 2 minggu berturut-turut, dan merupakan sumber distres dan gangguan aktivitas. Gejala tersebut harus memiliki ciri-ciri berikut :Harus dikenal/disadari sebagai pikiran atau impuls dari diri individu sendiri;Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang masih tidak berhasil dilawan, meskipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan oleh penderita;Pikiran untuk melaksanakan tindakan tersebut bukan merupakan hal yang memberi kepuasan atau kesenangan (sekadar perasaan lega dari ketegangan atau anxietas);Pikiran, bayangan, atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan yang tidak menyenangkan.Pedoman Diagnostik Gangguan Obsesif Kompulsif(PPDGJ III)

  • Pengobatan yang disarankan adalah kombinasi farmakoterapi dan terapi perilaku.

    Bagaimanakah Penatalaksaan Pada Pasien Dengan Gangguan Obsesif Kompulsif ??

  • Practice Guideline for The Treatment of Patient with Obsessive-Compulsive Disorder

    American Psychiatric Association 2010

  • FARMAKOTERAPIClomipramine (anafranil) 3 x 25 mgSediaan tab 25 mgCara kerja : menghambat ambilan kembali serotonin dan NEEfek samping : mulut kering, konstipasi, hipotensi ortostatik terutama pada orang tua, gangguan GIT, dan efek antikolinergik serta sedasi berat perlu diperhatikan pemberian dosis awal.SSRI (Selective Serotonine Reuptake Inhibitor), menghambat secara spesifik ambilan serotoninFluoxetine 2 x 20 mgSertraline 2 x 25 mgEsitalopram 2 x 10 mgFluvoxamine 2 x 50 mgEfek samping : meningkatkan resiko jatuh, fraktur pada orangtua > 65 tahun, mual, gangguan tidur, nyeri kepala, dan rasa gelisah yang sifatnya tidak terlalu mengganggu.

  • Terapi Perilaku

  • Th/ PerilakuExposure and response preventionpasien dipanjankan dengan stimulusnya namun diingatkan dan diawasi untuk menahan perasaan kompulsifnya.Dalam kondisi tertentu, terapi kelompok juga dapat membantu seorang pasien dalam terapinya.

    Dalam proses terapi, diperlukan dukungan dari keluarga Sehingga pasien dapat mempertahankan tingkat komitmennya terhadap terapi yang dijalaninya.

  • Diagnosa banding

  • Diagnosa banding

  • Diagnosa banding

  • PROGNOSISLebih dari separuh pasien dengan ocd memiliki awitan gejala yang mendadak50-70% pasien terjadi setelah peristiwa yang penuh tekanan, seperti kehamilan, masalah seksual, atau kematian kerabat

    20-30% pasien mengalami perbaikan gejala yang signifikan40-50% perbaikan sedang20-40% tetap sakit atau mengalami perburukan gejala

  • Indikasi Prognosis BurukKompulsi yang diikutiAwitan masa kanakKompulsi yang bizarre, Kompulsi yang memerlukan perawatan rumah sakit, Kompulsi yang ada komorbiditas dengan gangguan depresi, Kompulsi yang mempunyai kepercayaan yang mengarah ke waham dan adanya gangguan kepribadian(terutama kepribadian skizotipal). Indikasi Prognosis BaikAdanya penyesuaian sosial dan pekerjaan yang baik, Adanya peristiwa yang menjadi pencetus sehingga bisa diterapi pencetusnya, Gejala yang episodik.

  • DAFTAR PUSTAKAAmerican Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders. 5th ed. USA: American Psychiatric Publishing. 2013. American Psychiatric Association. Practice Guideline for The Treatment of Patient with Obsessive-Compulsive Disorder. 2010Departemen Kesehatan R.I. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia. Cetakan pertama. Jakarta: Departemen Kesehatan. 1993.Elvira SD. Buku Ajar Psikiatri UI. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2013.Sadock, Benjamin James; Sadock, Virginia Alcott. Kaplan & Sadock Buku ajar Psikiatri Klinis: Gangguan Obsesif-Kompulsif. Edisi 2. Jakarta: EGC. 2004.International OCD Foundation (Boston). Disorder related to (or confused with) OCD. Didownload dari //http:iocdf.org pada 28 April 2015 pukul 13.00

  • *