Upload
kiky-hetharie
View
299
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Referat Neuropati DM
1/16
Referat
Tatalaksana Neuropati Pada Diabetes Melitus Tipe 2
Oleh
Stien J. Risky Hetharie
11.21!.21"
Pe#bi#bin$%
dr. Subroto Sp.PD& M'es
(alkutas 'edokteran )ni*ersitas 'risten 'rida +a,ana
'epaniteraan 'linik -l#u Penyakit Dala#
RS Panti +ilasa Dr./ipto0
Se#aran$& 1 No*e#ber 21
7/25/2019 Referat Neuropati DM
2/16
Pendahuluan
Neuropati diabetik merupakan komplikasi yang sering terjadi pada lebih dari 50% penderita
DM. Manifestasi klinis dapat berupa gangguan sensoris, motorik, dan otonom. Proses kejadian
neuropati biasanya progresif yaitu di mana terjadi degenerasi serabut-serabut saraf dengan
gejala-gejala nyeri bahkan mati rasa. ang terserang biasanya adalah serabut saraf tungkai atau
lengan.
Menurut !meri"an Diabetes !sso"iation #!D!$, dalam perkumpulan ndokrinologi
&ndonesia #P'(N&$, DM merupakan suatu kelompok penyakit metaboli" dengan karakteristik
hiperglikemia kronik dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein sebagai
akibat dari defek sekresi insulin, resistensi insulin, ataupun keduanya. Peningkatan insidensi DM
tentu akan diikuti oleh meningkatnya kemungkinan terjadinya komplikasi dari DM baik akut
maupun kronis.
Mengingat terjadinya diabetik neuropati merupakan rangkaian proses yang dinamis dan
bergantung pada banyak fa"tor, maka pengelolaan dan pen"egahan diabetik neuropati, pada
dasarnya merupakan bagian dari pengelolaan Diabetes se"ara keseluruhan. )ntuk men"egah
diabetik neuropati tidak berkembang menjadi ulkus pada kaki, diperlukan berbagai upaya,
khususnya, pentingnya pera*atan kaki. +ila diabetik neuropati disertai dengan nyeri diberikan
berbagai jenis obat sesuai dengan nyeri dengan harapan untuk menghilangkan keluhan, hingga
kualitas hidup dapat diperbaiki.
Tin3auan Pustaka
1. Definisi
Diabetes Mellitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemi
yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Neuropati diabetik
adalah adanya gejala dan atau tanda dari disfungsi saraf penderita diabetes tanpa ada penyebab
lain selain diabetes mellitus, #setelah dilakukan eksklusi penyebab lainnya$.
2. 4pide#iolo$i
7/25/2019 Referat Neuropati DM
3/16
Data epidemiologi menyatakan bah*a kira-kira 0% sampai 0% pasien de*asa dengan diabetes
tipe mempunyai suatu distal peripheral neuropathy #DPN$. DPN telah dihubungkan dengan
berbgai faktor resiko men"akup derajat tingkat hiperglikemi, indeks lipid dan tekanan darah,
lama dan beratnya menderita diabetes. !ngka durasi diabetes juga akan meningkat sesuai umur
dan durasi diabetes. /tudi epidemiologik menunjukkan bah*a dengan tidak terkontrolnya kadar
gula maka akan mempunyai resiko yang lebih besar untuk terjadinya neuropati, seperti halnya
borok kaki dan amputasi. /uatu kenaikan kadar b!1" % mempunyai resiko komplikasi
neuropati sebesar 1,2 kali lipat dalam *aktu tahun.
(aktor Resiko
3aktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya kerusakan pada saraf 4
1 (ontrol gula darah yang buruk
)sia tua
ama menderita DM.
'isiko neuropati meningkat bergantung lama pasien menderita DM, terutama pada pasien
yang tidak pernah mengontrol gula darahnya.Neuropati perifer sering terjadi pada pasien
yang telah terkena diabetes mellitus sekitar 5 tahun.
Dislipidemia
5 Merokok
2 !supan tinggi al"ohol
6 3enotip !-D'7
8 9inggi badan
Pengembangan gejala bergantung pada banyaknya faktor risiko, seperti hiperglikemia
dan faktor risiko lain seperti lipid, tekanan darah, merokok, peningkatan tinggi badan, dan
eksposur yang tinggi pada agen yang berpotensi neurotoksik lainnya seperti ethanol. 3aktor
geneti" berperan sebagai faktor utama.
5. 'lasifikasi
7/25/2019 Referat Neuropati DM
4/16
(erusakan struktural yang dibiarkan begitu saja lama kelamaan akan men"apai tahap
akhir yaitu kematian neuron yang sifatnya irre:ersible. Di sisi lain, berdasarkan serabut saraf
yang terkena, neuropati diabetik dibagi yaitu neuropati sensorimotor dan neuropati otonom.
Neuropati /ensorimotor (erusakan pada saraf sensori biasanya pertama kali mengenai
akson terpanjang, menimbulkan pola kaos kaki dan sarung tangan #sto"king-and-glo:e
distribution$. (erusakan pada serabut saraf ke"il akan mengganggu persepsi pasien terhadap
sensasi suhu, raba halus, pinpri"k, dan nyeri. /edangkan pada serabut saraf besar, pasien
dapat kehilangan sensasi getar, posisi, kekuatan otot, diskriminasi tajam-tumpul, dan
diskriminasi dua titik. Di samping itu, pasien dapat mengeluh nyeri paha bilateral disertai
atrofi otot iliopsoas, ;uadri"eps dan adduktor. /e"ara objektif, kita dapat menilai adanya
gangguan sensori sesuai segmen , , dan . /ementara itu, elektromiografi #M kaki. al ini akan memi"u adanya ketidakseimbangan
muskular dengan tanda yang khas yaitu fleksi pada plantar kaki. (epentingan gangguan otot-
otot instrinsik pada "aput metatarsal dan digiti berperan sebagai titik tekanan pada kaki
dengan kemungkinan iritasi dari sepatu atau peralatan lain yang dipakai dikaki, sebagai salah
satu penyebab ulkus kaki diabetik. Pasien diabetik mengalami kerentanan terhadap
abnormalitas mus"uloskeletal kaki, seperti neuropati atropi #kaki "har"ot?s$. Neuropati
artropi ditandai dengan kronik, progresif, proses degeneratif dari 1 atau lebih sendi dan
ditandai dengan pembengkakan, perdarahan, peningkatan suhu, perubahan tulang dan
instabilitas sendi. Polineuropati simetrikal pada bagian distal merupakan sebuah komplikasi
dari diabetes dan berperan sebagai penyebab utama ulkus kaki diabetes dan berdampak pada
bagian sensorik dan motorik sistem saraf tepi.
7/25/2019 Referat Neuropati DM
5/16
!. 4tiolo$i dan Patofisiolo$i
+anyak teori dari beberapa ahli yang mengemukakan mengenai patofisiologi neuropati
diabetik, namun hingga saat ini belum ada patofisiologi yang pasti terjadinya neuropatik
diabetik. 3aktor- faktor yang diduga sebagai etiologi neurapi diabetik antara lain, :askular,
metabolik, neurotrofik, dan immunologik. +eberapa teori yang dapat diterima 4
1 9eori @askular #iskemik-hipoksia$
Pada pasien diabetes dapat terjadi penurunan aliran darah ke endoneurium yang
disebabkan oleh resistensi pembuluh darah oleh akibat hiperglikemia.+iopsi ner:us
suralis pada pasien diabetes mengalami penebalan pembuluh darah, agregasi trombosit,
hiperplasia endothelial dan pembuluh darah, yang semuanya dapat menyebabkan
iskemia. &skemia juga dapat menyebabkan terganggungnya transpor aksonal, aktifasi
NaA7(A!9Pase yang akhirnya menyebabkan degenerasi akson.
9eori metabolik
1 Balur Polyol9eori jalur polyol berperan dalam beberapa perubahan dengan metabolism
ini.Pada status yang normoglikemik, kebanyakan glukosa intraseluler di fosforilasi ke
glukosa-2-phosphate oleh heCokinase, hanya sebagian ke"il dari glukosa masuk jalur
7/25/2019 Referat Neuropati DM
6/16
polyol. Pada kondisi-kondisi hiperglikemia, heCokinase yang disaturasi, maka akan
terjadi influks glukosa ke dalam jalur polyol. !ldose reduktase yang se"ara normal
mempunyai fungsi mengurangi aldehid bera"un di dalam sel ke dalam alkohol non
aktif, tetapi ketika konsentrasi glukosa di dalam sel menjadi terlalu tinggi, aldose
reduktase juga mengurangi glukosa ke dalam jalur sorbitol, yang mana kemudian
dioksidasi menjadi fruktosa. Dalam proses mengurangi glukosa intraseluler tinggi ke
sorbitol, aldose reduktase mengkonsumsi "o-faktor N!DP #ni"otinamide adenine
dinu"leotide phosphat hydrolase$. N!DP adalah "o-faktor yang penting untuk
memperbaharui intra"elluler "riti"al anti oCidant, dan pegurangan glutathione.Dengan
mengurangi jumlah glutathione, jalur polyol meningkatkan kepekaan stress oksidatif
intraseluler./tres oksidatif berperan utama di dalam patogenesis neuropati diabetika
perifer.!da bukti peningkatan oksigen radikal bebas dan peningkatan beberapa
penanda stres oksidatif seperti malondialdehide dan lipid hydroksiperoksida pada
penderita neuropati diabetika.&ndikator kuat untuk membuktikan oleh beberapa
penelitian mengenai penggunaan antioksidan baik pada binatang per"obaan maupun
pada pasien.
/orbitol sesudah dioksidasi sorbitol dehydrogenase menjadi fruktosa,
mengalami degradasi se"ara perlahan dan tidak "ukup menebus ke membran sel .
7/25/2019 Referat Neuropati DM
7/16
!kumulasi sorbitol intraseluler mengakibatkan perubahan osmotik yang berpotensi ke
arah kerusakan sel. !danya peningkatan osmolalitas intraseluler, dalam kaitan aliran
glukosa kedalam jalur polyol dan akumulasi sorbitol, sebagai akibatnya akan terjadi
kompensasi pengurangan endoneural osmolit taurine dan mioinositol untuk
memelihara keseimbangan osmotik. Metabolit intraseluler, seperti mioinositol
menjadi berkurang dan mendorong ke arah kerusakan sel saraf.Pada per"obaan
binatang penurunan mioinositol berkaitan dengan penurunan akti:itas NaA7 (A-
!9Pase dan memperlambat :elositas konduksi saraf.
9eori !
7/25/2019 Referat Neuropati DM
8/16
!kti:asi protein kinase E menyebabkan peningkatan permeabilitas
:askular,gangguan sintesis nitri" oCyde #NF/$ dan perubahan aliran darah.(etika
P(Ediaktifkan oleh hiperglikemia intraseluler, mempunyai efek pada beberapa
ekspresigenetik. @asodilator yang memproduksi endothelial nitri" oCyde synthase
#eNF/$berkurang, sedangkan :asokonstriktor endothelin-1 #9-1$ akan meningkat.
9ransformasi
7/25/2019 Referat Neuropati DM
9/16
defisiensi neurotropik sehingga menurunkan proses regenerasi saraf dan mengganggu
pemeliharaan saraf. Pada banyak kasus, defisit yang paling a*al, melibatkan serabut
saraf yang ke"il. Pada pasien dengan DM terjadi penurunan N
7/25/2019 Referat Neuropati DM
10/16
Nonpainful
Painful
Thick
Prickling
Stiff
Tingling
Prickling
Knife-like
Tingling
Electric shock-like
Squeezing
Constricting
Hurting
Burning
Freezing
Throbbing
Allodyni! Hy"erlgesi
Dikutip dari 4 +oulton !BM. Management of Diabeti" Peripheral Neuropathy. 005.Elini"al DiabetesI 4J-15.
". Dia$nosis
Diagnostik neuropati ditegakkan berdasarkan adanya gejala dua atau lebih dari empat kriteria
diba*ah ini4
1. (ehadiran satu atau lebih gejala
. (etidakhadiran dua atau lebih refleks ankle atau lutut
7/25/2019 Referat Neuropati DM
11/16
. Nilai ambang persepsi getaran7:ibration-abnormal.
. 3ungsi otonomik abnormal #berkurangnya heart rate :ariability #'@$ dengan rasio ''
kurang dari 1,0 postural hypotension dengan turunnya tekanan darah sistolik 0 mmg
atau lebih, atau kedua-duanya$.
:aluasi yang perlu dilakukan, diantaranya 4
1. 'efleks motorik
. 3ungsi serabut saraf besar dengan tes kuantifikasi sensasi kulit seperti tes rasa getar
#biotesiometer$ dan rasa tekan #estesiometer dengan filamen mono /emmes-Heinstein$
. 3ungsi serabut saraf ke"il dengan tes sensasi suhu untuk mengetahui dengan lebih a*al
adanya gangguan
. antar saraf dapat dikerjakan elektromiografi.
5. )ji untuk diabeti" autonomi" neuropathy #D!N$, diantaranya 4
a$ )ji komponen parasimpatis dilakukan dengan 4
- 9es respon denyut jantung terhadap maneu:er @alsa:a
- @ariasi denyut jantung #inter:al ''$ selama nafas dalam #denyut jantung maksimum-
minimum$
b$ )ji komponen simpatis dilakukan dengan 4
- 'espons tekanan darah terhadap berdiri #penurunan sistolik$
- 'espons tekanan darah terhadap genggaman #peningkatan diastolik$.
6. Tatalaksana
a Prinsip Terapi
Prinsip dalam penatalaksanaan nyeri
Pada dasarnya, terapi neuropati pada diabetes meliputi terapi farmakologis dan non
farmakologis. Prinsip terapi yang harus diperhatikan yakni bukan hanya efektivitas, tetapi juga efikasi,
akses terhadap obat tersebut dan harga obat.
7/25/2019 Referat Neuropati DM
12/16
Gambar 2.1 Prinsip dasar dalam terapi neuropati pada diabetes (Sumber !roels et al., 2""#$.
d 7olon$an Obat
9abel 1. Benis obat untuk manajemen neuropati pada diabetes #N/$
7/25/2019 Referat Neuropati DM
13/16
Meskipun demikian, namun tidak semua obat mendapatkan lisensi untuk digunakan untuk
manajemen nyeri diluar "enter manajemen nyeri. Benis obat yang diberikan lisensi untuk
neuropati pada diabetes yakni4
9abel . /tatus lisensi obat untuk manajemen neuropati pada diabetes #N/, 010$
1. !ntikon:ulsan
+eberapa jenis antikon:ulsan direkomendasikan untuk terapi pada neuropati diabetes dan
telah dibuktikan efekti:itasnya dan keamanannya. 9erapi lini pertama yang dianjurkan yakni
dengan menggunakan pregabalin sebagai agen lini pertama karena efekti:itasnya dalam
mengurangi rasa nyeri pada pasien, kemampuannya dalam meningkatkan kualitas kehidupan dan
mengurangi gangguan tidur #+ril et l#! 011I !rgoff et l#! 002$. 'ekomendasi ini telah
mendapatkan e:idens le:el !. sedangkan untuk rekomendasi dengan e:idens le:el + dapat
digunakan gabapentin sebagai salah satu terapi yang lebih terjangkau dan mudah didapatkan.
Dimana pregabalin sendiri tidak menyebar ke semua Negara sehingga susah untuk didapatkan.
fek samping dari pregabalin yakni sedasi, bingung, konstipasi, pusing dan kenaikan berat badan
#indsay et l#!010,$ sedangkan efek samping gabapentin yakni pusing, somnolen, mulut
kering dan lelah pada tubuh #!rgoff et l#!002$.
. !ntidepresan
!ntidepresan merupakan salah satu rekomendasi dengan le:el e:idens + sebagai terapi
pada neuropati di diabetes. !mitriptyline sebagai triy"li" antidepresan #9E!$ merupakan obat
yang menjadi lini pertama dengan efekti:itas dan harga yang lebih terjangkau. /elain itu,
beberapa Negara telah memproduksi amitriptyline sebagai obat generi" yang tersebar dan mudah
didapat. !mitriptyline dapat dikombinasikan dengan pregabalin untuk meningkatkan efikasinya,
namun idak boleh dikombinasikan dengan duloCetine karena mampu meningkatkan efek
toksisitasnya dalam mengakibatkan sindrom serotonin #indsay et l#!010$, fek samping yang
sering didapatkan yakni bibir kering dan somnolen #!rgoff et l#!002$. 9erapi antidepresan
lain seperti :enlafaCine dan duloCetine merupakan serotonin norepinephrine reuptake inhibitors
7/25/2019 Referat Neuropati DM
14/16
#/N'&s$. DuloCetine memiliki onset yang "epat dan efektif untuk digunakan pada nyeri yang
mun"ul di malam hari dengan perbaikan gejala seminggu setelah terapi. fek sampingnya yakni
mual, somnolen, pusing, penurunan nafsu makan dan bibir kering #+ril et l#! 011$. @enaflaCine
sebagai pilihan lain untuk dikombinasikan dengan pregabalin untuk meningkatkan efekti:itas
pada terapi #+ril et l#! 011$. fek sampingnya yakni mual dan somnolen. Meskipun demikian,
tidak ada rekomendasi lebih baik penggunaan duloCetine dan :enaflaCine karena kurangnya
e:iden"e based medi"ine resear"h dalam pemakaian obat tersbut. +eberapa penelitian
menunjukkan bah*a /N'&s lebih ditoleransi dibandingkan dengan 9E! dengan reaksi antar obat
yang lebih rendah #indsay et l#!010$.
. Fpioids dan obat Fpioid-ike
Fpioid merupakan salah satu pilihan untuk terapi neuropati, namun penggunaan jangka
panjang dapat meningkatkan toleransi sekaligus berpotensi mengakibatkan ketergantungan #+ril
et l#! 011I !rgoff et l#!002$. Fpioid juga digunakan untuk pasien yang telah tidak memiliki
respon terhadap terapi lain #+ril et l#! 011$. DeCtromethorphan, morphine sulfate,oCy"odone
dan tramadol terbukti mampu menurunkan nyeri pada neuropati diabetes sebanyak 6%.
9ramadol merupakan pilihan dengan resiko ketergantungn yang rendah namun tidak boleh
digunakan pada pasien epilepsy #+ril et l#! 011, !rgoff et l#!002$
. !gen 9opikal
Menurut !!N #01$, e:iden"e based dengan menggunakan kapsai"in topi"al mampu
menurunkan rasa nyeri pada neuropati diabetes dengan e:idens kelas & dan &&. #indsay et
l#!010I +ril et l#! 011$. fek samping yang diakibatkan yakni sensasi seperti terbakar pada
saat kontak dengan air hangat atau panas. 9erapi menggunakan krim lidokain juga dapat
digunakan untuk terapi neuropati pada diabetes dengan e:idens kelas &&&.
5. 9erapi /upportif
Pengunaan !! merupakan salah satu pilihan terapi pada neuropati yang sedang
dikembangkan. !! merupakan at yang bersifat antioksidan yang mampu meningkatkan
glutation intraseluler sehingga men"egah kerusakan sel. 'ingkasan uji klinik yang telah
dilakukan adalah sebagai berikut4
7/25/2019 Referat Neuropati DM
15/16
9abel . )ji (linik penggunaan !! #/jahrir#! 002$
2. 9erapi (ombinasi
Pada terapi neuropati diabetes, seringkali antara satu pasien dengan pasien lain memiliki
respon yang berbeda beda terahadap terapi yang diberikan. +isa jadi pasien tidak memiliki
perbaikan gejala dengan pemberian agen single #!rgoff et l#!002$.oleh akrena itu, kombinasi
merupakan salah satu pilihan yang baik untuk terapi pada neuropati di diabetes. /alah satu
rekomendasi yang dianjurkan yakni kombinasi antara penggunaan agen topi"al diikuti dengan
terapi oral #indsay et l#!010,I +ril et l#! 011$. /elain itu, dapat digunakan terapi dengan
kombinasi dari obat neuropati diabetes dengan dua mekanisme yang berbeda seperti penggunaan
gabapentin dan morfin sulfat yang mampu meningkatkan absorbs gabapentin dan menurunkan
eliminasinya. Namun perlu diperhatikan untuk penggunaan pada pasien dengan komorbiditas
lainnya dengan obat statins, beta blo"kers, sulfonylureas, le:othyroCine,*arfarin and loop
diureti"s #indsay et l#!010I !rgoff et l#!002$.
7/25/2019 Referat Neuropati DM
16/16
e 8l$orit#a Terapi
f 4fek Sa#pin$ pada Terapi Neuropati DM