REFERAT konstipasi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/13/2019 REFERAT konstipasi

    1/31

    i

    REFERAT

    KONSTIPASI

    Disusun Oleh :

    CHARLES KURNIAWAN

    0712008001

    Pe!"i!"in# :

    $%& RUSWHANDI' S(& PD

    KEPANITERAAN KLINIK IL)U PEN*AKIT DALA)

    RU)AH SAKIT PUSAT AN+KATAN DARAT +ATOT SOE,ROTO

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNI-ERSITAS PELITA HARAPAN

    PERIODE . A+USTUS / 20 OKTO,ER 2012

    AKARTA

  • 8/13/2019 REFERAT konstipasi

    2/31

    ii

    2012

  • 8/13/2019 REFERAT konstipasi

    3/31

    i

    LE),AR PEN+ESAHAN REFERAT

    KONSTIPASI

    Disusun leh :

    CHARLES KURNIAWAN

    0712008001

    Telh $ise3u4ui ($ 3n##l :

    Di(%esen3si5n ($ 3n##l :

    Pembimbing

    $%& RUSWHANDI' S(&PD

  • 8/13/2019 REFERAT konstipasi

    4/31

    ii

    KATA PEN+ANTAR

    Masalah kesehatan di Indonesia terutama masalah konstipasi

    merupakan keluhan yang sering dirasakan pasien saat berobat ke dokter

    maupun pada pasien rawat inap di rumah sakit. Kebanyakan pasien

    dengan gangguan konstipasi mengeluh tidak nyaman dan mayoritas

    masyarakat juga menunggu sampai gangguan konstiipasi menjadi sangat

    berat baru memeriksakan diri ke dokter.

    Penderita konstipasi memang tidak beresiko tinggi untuk

    meninggal namun penyakit ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari

    dan menimbulkan kesakitan yang hebat bagi penderitanya. Oleh karena

    itu penting bagi kita semua untuk memahami tentang penyakit ini. Referat

    ini menjelaskan mengenai tiroiditis dari berbagai sumber.

    khir kata! penyusun mengu"apkan terima kasih dan puji syukur

    pada #uhan $ang Maha %sa. &elain itu! penyusun juga mengu"apkan

    terima kasih juga kepada seluruh pembimbing di 'epartemen Penyakit

    'alam Rumah &akit Pusat ngkatan 'arat (atot &ubroto! atas ilmu dan

    bimbingannya selama ini! khususnya kepada dr. Ruswandi! &pP' )&!

    selaku pembimbing dalam penyusunan referat ini. &emoga referat ini

    bermanfaat bagi kita semua.

    *akarta! +, gustus ++

  • 8/13/2019 REFERAT konstipasi

    5/31

    iii

    Penyusun

  • 8/13/2019 REFERAT konstipasi

    6/31

    iii

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PENGESAHAN REFERAT......................................................................................i

    KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

    DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

    PENDAHULUAN......................................................................................................................1

    Etiologi...............................................................................................................................7

    Banyak hal yang !n"!t#$kan t!%&a'inya gangg#an kon$ti(a$i. Etiologi kon$ti(a$i 'a(at'i)agi 'ala )!)!%a(a golongan )!$a%* yait#+ 1* ,* -........................................................7

    KESIMPULAN........................................................................................................................,-

  • 8/13/2019 REFERAT konstipasi

    7/31

  • 8/13/2019 REFERAT konstipasi

    8/31

    ,

    Konstipasi dapat terjadi dalam semua kalangan umur! dari bayi baru lahir

    maupun orang-orang tua. &eiring berjalannya usia! insiden dari gangguan konstipasi

    mulai meningkat! bahkan ,-24 dari populasi berusia 53 tahun mengeluhkan

    gangguan konstipasi. Insiden yang meninggi tersebut berkaitan dengan kombinasi dari

    faktor perubahan pola makan! penurunan tonus otot! penurunan dalam aktifitas fisik 7

    olahraga! dan penggunaan obat-obat yang menyebabkan dehidrasi relatif atau

    dismotilitas kolon. 8eberapa penelitain juga mengemukakan adanya eksposur dari

    9neuroto:in; pada lingkungan.

    )aktor jenis kelamin juga mempengaruhi terjadinya insiden gangguan konstipasi.

    'i merika &erikat! gangguan konstipasi lebih banyak diderita oleh wanita daripada

    pria. Rasio perbandingan antara wanita dan pria sekitar ,

  • 8/13/2019 REFERAT konstipasi

    9/31

    -

    TINAUAN PUSTAKA

    DEFINISI

    Konstipasi tidak dipahami sebagai sebuah penyakit! namun suatu keluhan yang

    mun"ul akibat masalah dari fungsi kolon dan anorektal. Konstipasi merupakan

    terhambatnya defekasi dari kebiasaan normal. 'efinisi dapat memiliki arti yang luas!

    seoerti frekuensi buang air besar yang jarang! volum feses yang kurang! konsistensi

    feses yang keras dan kering.

    'efinisi konstipasi juga bersifat relatif! bergantung pada konsistensi tinja!

    frekuensi buang air besar dan sulitnya pengeluaran tinja. Pada orang yang buang air

    besar tiap +-, hari dengan tinja yang lunak dan tanpa kesulitan tidak dapat digolongkan

    menjadi konstipasi. &ehingga dapat disimpulkan bahwa konstipasi adalah persepsi

    gangguan buang air besar yang berupa berkurangnya frekuensi buang air besar! sensai

    yang tidak puas saat buang air besar! adanya rasa sakit! harus mengejan atau feses

    yang keras. !+

    da pula penyedia pelayanan medik yang menyebutkan bahwa konstipasi

    merupakan berkurangnya frekuensi buang air besar hingga kurang dari , kali per

    minggu. 8erdasarkan kriteria Roma III tentang konstipasi! pasien harus mengalami

    paling tidak + gejala di bawah ini setidaknya selama , bulan! seperti< /0 frekuensi

    buang air besar kurang dari ,: per minggu! /+0 mengejan saat buang air besar! /,0

    perasaan adanya sumbatan oada anorektal! /20 perasaan tidak puas setelah buang air

    besar! /30 penggunaan jari dalah usaha untuk pengeluaran tinja. !+

    Pada kriteria Roma III! pasien juga tidak memenuhi kriteria dalam 9Irritable 8owel

  • 8/13/2019 REFERAT konstipasi

    10/31

    &yndrome; dan serta penggunaan obat-obatan laksatif. !,

    ANATO)I SALURAN CERNA:

    1. =sus >alusirs"hprung! penyakit Parkinson! sklerosis

    multiple! diabetik neuropati! lesi sumsum tulang belakang! trauma kepala!

    penyakit Bhagas! disotonomia familier

    e. Kelainan jaringan ikat< skleroderma! amiloidosis! 9mi!e connective-tissue

    isease;

  • 8/13/2019 REFERAT konstipasi

    16/31

    13

    f. Obat< antidepresan /antidepresan siklik! inhibitor MO0! logam /besi!

    bismuth0! anti kholinergik! opioid /kodein! morfin0! antasida /aluminium!

    senyawa kalsium0! 9calcium c"annel bloc#ers; /verapamil0! Obat nti

    Inflamasi 1on-&teroid /ibuprofen! di"lofena"0! simpatomimetik

    /pseudoephidrine0! "holestyramine dan laksan stimulans jangka panjang!

    g. (angguan psikologi /depresi! "emas! smomatisasi! gangguan makan0 1' 2' 6

    PATOFISIOLO+I KONSTIPASI

    )ungsi kolon atau usus bersar adalah menerima @at sisa pen"ernaan dari ileum!

    kemudian men"ampur! melakukan fermentasi! dan memilah karbohidrat yang tidak

    diserap! serta memadatkannya menjadi tinja.

    'efekasi berlangsung melalui mekanisme yang kompleks. Kolon normalnya

    dikosongkan tiap +2 jam. Proses pergerakan tinja dari bagian proksimal kolon ke

    daerah retrosigmoid dilakukan tiap beberapa hari sekali.! melalui gelombang yang

    memiliki amplitudo tinggi dan berlangsung lama. (erakan ini dikontrol oleh batang otak

    dan sudah terlatih sejak masa anak-anak. &aat terjadi hambatan pasase bolus di kolon

    maupun rektum! dapat terjadi konstipasi bahkan obstipasi atau kegagalan total

    menyeluarkan feses dari rektum. +! 3

    Konstipasi dapat diakibatkan oleh suatu penyakit maupun gangguan

    psikoneurosis. Misalnya gangguan pasase bolus karena infeksi /parasit! bakteri! virus0!

    kelainan organ! tumor jinak maupun ganas yang dapat menyebabkan obstruksi maupun

    paska bedah pada gastrektomi atau kolesistektomi. Kolon seharusnya menyerap air

    dan membentuk bahan buangan sisa makanan atau tinja dan kontraksi otot pada kolon

  • 8/13/2019 REFERAT konstipasi

    17/31

    11

    akan membawa kotoran ke arah rektum. 8egitu men"apai rektum! feses akan menjadi

    lebih padat karena adanya proses penyerapan air pada kolon. pabila kolon menyerap

    terlalu banyak air dapat menyebabkan tinja yang menjadi terlalu keras dan kering. >al

    itu terjadi karena kontraksi otot terlalu lama sehingga tinja bergerak ke arah kolon

    terlalu lama sehingga terjadinya obstruksi yang menyebabkan konstipasi. ! 2! 3

    Konstipasi juga dapat timbul dari gangguan pengisian dan pengosongan rektum.

    (angguan pengisian rektum dapat disebabkan bila gerakan peristaltik kolon tidak

    efektif! misalnya pada kasus hipotiroidisme! penggunaan opium! obstruksi usus besar

    karena kelainan struktur atau penyakit >irs"hrung. Pada penyakit >irs"hprung! tidak

    terdapat sel ganglion sehingga meningkatkan persarafan intrinsik dan ekstrinsik. &istem

    adrenergik sebagaie!citatorylebih dominan dari sistem kolinergik /in"ibitory0 sehingga

    meningkatkan tonus otot polos. >al ini memi"u ketidakseimbangan dari kontraksi otot

    polos! gangguan peristaltis! sehingga obstruksi se"ara fungsional. ! 3

    Kondisi tinja yang terlalu lama berada di kolon menyebabkan proses

    pengeringan tinja yang berlebihan dan kegagalan untuk memulai reflek dari rektum

    yang normalnya akan memi"u evakuasi. Rektum dikosongkan melalui evakuasi spontan

    tergantung pada reflek defekasi yang dipi"u oleh perangsangan reseptor tekanan pada

    otot-otot rektum! serabut-serabut aferen dan eferen dari tulang belakang bagian sakrum

    atau otot-otot perut dan dasar panggul. Kelainan pada relaksasi sfingter ani juga bisa

    menyebabkan tinja tidak bisa dievakuasi. ! +

    &elain itu! distensi rektum dapat mengurang sensitifitas refleks defekasi dan

    aktifitas peristaltik. 3

    Konstipasi juga bisa dijelaskan melalui konsumsi serat yang tidak adekuat.

  • 8/13/2019 REFERAT konstipasi

    18/31

    1,

    Padahal konsumsi serat yang "ukup menyebabkan serat menarik air dan menstimulasi

    otot pen"ernaandan akhirnya tekanan yang digunakan untuk pengeluaran feses

    menjadi berkurang. ! +

    )ANIFESTASI KLINIK

    An!nesis:

    namnesis dilakukan se"ara seksama untuk mengetahui etiologi dari konstipasi.

    'alam melakukan anamnesis perlu ditanyakan tentang lamanya usaha untuk

    melakukan defekasi! jumlah defekasi per minggunya! dan ada tidaknya keluhan

    mengejan atau tinja yang memiliki konsistensi yang keras. namnesis juga diperlukan

    untuk mendeteksi adanya penurunan berat badan! perdarahan saluran "erna! riwayat

    keluarga kanker! pola buang air besar sebelumnya. Pasien juga perlu ditanyakan

    tentang ada riwayat konstipasi paska bedah! tirah baring yang terlalu lama! sisa barium

    setelah pemeriksaan barium enema! atau penggunaan obat-obatan yang menimbulkan

    konstipasi seperi golongan opioid dan golongan antikolinergik. Pasien juga ditanyakan

    tentang jumlah konsumsi "airan per hari.

    Pasien juga ditanyakan apakah menderita penyakit endokrin seperti diabetes

    melitus dan hipotiroidisme karena penderita diabetes melitus biasanya menderita kronik

    dismotilitas. &elain penyakit endokrin! pasien juga dievaluasi apakah menderita

    penyakit yang berhubungan dengan sistem saraf pusat! seperti penyakit Parkinson!

    $ultiple S#lerosis! &troke! &ifiis pada sistem saraf pusat! trauma pada sumsum tulang

    belakang atau adanya tumor. !6

    Pada pasien geriatri yang melakukan tirah baring! penting untuk menyingkirkan

    adanya dehidrasi maupun kelainan elektrolit. &ingkirkan dulu setiap komplikasi

  • 8/13/2019 REFERAT konstipasi

    19/31

    1-

    konstipasi yang dapat mengan"am hidup penderita! seperti volvulus.

    (ejala yang ditimbulkan pada pasien yang mengalami konstipasi biaanya

    keluhan akan proses defekasi yang sulit dan nyeri! tinja keras! mengejan yang

    berlebihan saat defekasi! perasaan kurang puas setelah defekasi! defekasi hanya ,:

    atau kurang dalam seminggu. Keluhan lain yang biasa timbul adalah perasaan

    kembung dan kurang enak. Penderita konstipasi juga bisa tanpa gejala sama sekali

    atau memiliki keluhan seperti perdarahan rektum! buang air besar yang sedikit-sedikit!

    dan nyeri pinggang bagian bawah. ! +! 6

    Pasien dengan gangguan konstipasi biasanya juga mengeluh sudah tidak buang

    air besar selama beberapa hari atau tinja keluar berwarna kehitaman. Perut dirasakan

    penuh! mendesak ke atas! berbunyi! dan perasaan mual. Rasa mulas juga bisa

    dirasakan di daerah perut kiri! yaitu pada kolon desenden dan kolon sigmoid. &elain itu

    penderita konstipasi juga bisa merasakan mulut yag terasa pahit! lidah yang kering!

    kepala pusing! dan nafsu makan yang menurun. 8ila keluhan makin parah dapat

    ditemukan gejala obstruksi intestinal. 6

    Keluhan berikut juga dapat ditanyakan kepada pasien sebagai dugaan bahwa

    penderita mengalami kesulitan defekasi! seperti perasaan kurang puas setelah

    defekasi! sering dilakukan evakuasi feses dengan jari! tenesmus atau nyeri saat buang

    air besar.

    Konstipasi yang ditemukan sejak lahir atau sejak awal usia anak-anak "enderung

    bersifat kongenital! sementara apabila awitan yang terjadi kemudian saat dewasa

    menunjukkan penyakit yang didapat. Penderita konsipasi juga perlu ditanya adanya

    riwayat pemakaian laksatif dan durasi penggunaannya ! +! ?

  • 8/13/2019 REFERAT konstipasi

    20/31

    1

    Pe!e%i5sn isi5

    Pemeriksaan fisik sering kurang bermanfaat untuk menetapkan penyebab serta

    pengobatan konstipasi. Pemeriksaan fisik untuk menilai keadaan sistemik dan lokal!

    terutama tanda adanya masa intra abdomen! peristaltik usus dan "olok dubur.

    Pemeriksaan fisik harus ditujukan pada deteksi penyakit-penyakit non gastrointestinal

    yang dapat turut menjadi penyebab timbulnya konstipasi. Perhatian khusus harus

    diberikan pada pemeriksaan neurologis! termasuk penilaian terhadap fungsi otonom.

    bdomen juga diperiksa untuk men"ari tanda-tanda pembedahan sebelumnya!

    distensi usus atau feses yang tertahan. Pemeriksaan perineum dan anorektal harus

    dilakukan untuk menemukan bukti adanya deformitas! atrofi otot gluteus! prolapsus

    rekti! stenosis ani! fissura ani! masa rektum atau fe"al impa"tion. Pasien dapat diminta

    untuk mengejan agar bukti yang menunjukan adanya rektokel! atau prolapsus rekti

    dapat terlihat. ! D

    danya kedipan atau kontraksi pada anus dinilai duntuk menunjukkan kontraksi

    refleks kanalis ani setelah rasa ditusuk benda tajam pada perineum. Pemeriksaan fisik

    sering kurang bermanfaat untuk menetapkan penyebab serta pengobatan konstipasi!

    ke"uali pada kejadian berikut ini< ! +! D

    a. danya masa yang teraba pada pemeriksaan abdomen.

    b. Aesi anorektal! yang diduga menjadi penyebab konstipasi! seperti fisura ani!

    fistula ani! striktur! kanker! hemoroid yang memgalami trombosis.

    ". Intususepsi yang tampak pada saat mengejan

    Pemeriksaan "olok dubur /R#0 sering bermanfaat untuk dipakai

    menemukan kelainan berikut ini < ! +

  • 8/13/2019 REFERAT konstipasi

    21/31

  • 8/13/2019 REFERAT konstipasi

    22/31

    10

    dapat digunakan untuk mendiagnosis adanya hipotiroid. ! +

    Pe!e%i5sn %$il#i

    )oto polos abdomen baik se"ara berdiri maupun berbaring dapat menunjukkan

    jumlah feses pada kolon penderita. )oto polos dapat membantu pemeriksa untuk

    menyingkirkan diagnosis banding antara 9fecal impaction;! obstruksi usus! dan

    9fecalit"&. 'iagnosis adanya 9fecalit"; penting untuk dipastikan karena kemungkinan

    terjadinya komplikasi 9stercoral ulcers; yang dapat menimbulkan perforasi kolon.

    (astropati diabetik! seperti halnya 9fe"al impa"tion;! dapat timbul pada penderita

    neuropati diabetik. &isa barium /sesudah pemeriksaan barium enema0 dapat juga

    tampak pada foto polos abdomen. &kleroderma dan penyakit jaringan ikat yang lain!

    dapat disertai gangguan motorik yang dapat menutupi gejala-gejala obstruksi kolon

    pada pemeriksaan foto polos abdomen 9$y!eema ileus; dapat terjadi akibat penyakit

    hipotiroid. ! +

    Pe!e%i5sn linlin

    a. Rektosigmoidoskopi

    Pemeriksaan rektosigmoudoskopi dilakukan untuk memeriksa membran mukosa!

    untuk memperhatikan ada tidaknya tanda-tanda kataral proktosigmoiditis dan melanosis

    koli. Pada penderita yang biasa mempergunakan laksatif atau terlalu sering melakukan

    lavement! maka terlihat tanda-tanda inflamasi yang ringan yaitu mukosa membran

    terlihat kuning ke"oklat-"oklatan. &ering terlihat bahwa kolon sigmoid mengalami

    pelebaran sehingga alat instrumen dapat dengan mudah masuk ke sigmoid.

    Pemeriksaan ekstensif yang lebih teliti pada penderita konstipasi dapat dilakukan

    se"ara poliklinik! biasanya baru dikerjakan bila keluhan berlangsung lebih dari , E 5

  • 8/13/2019 REFERAT konstipasi

    23/31

    17

    bulan! dan pengobatan medik tidak ada hasilnya. Pemeriksaan ini dapat dilakukan

    untuk melihat baik anatomi /barium enema! proktosigmoidoskopi! kolonoskopi0 maupun

    fisiologi /9colonic transit stuy&' efecograp"y&' manometry&' electromyograp"y;0.

    Kolonoskopi atau sigmoidoskopi fleksibel dapat memeperlihatkan melanosis koli

    sebagai ber"ak berwarna hitam "oklat pada mukosa usus yang terjadi akibat

    penggunaan preparat laksatif antrakuinon se"ara kronik. ! +! 2

    Pada pemeriksaan endoskopi atau barium enema! tidak adanya haustra

    menunjukkan 9kolon katartik; akibat penyalahgunaan preparat laksatif. 8arium enema

    juga dapat memperlihatkan lesi obstruktif kolon! penyakit mega kolon atau mega

    rektum! dan pada penyakit hirs"hsprung akan menunjukkan segmen usus yang

    mengalami denervasi serta memperlihatkan gambaran yang khas dengan dilatasi

    segmen kolon bagian proksimal. Pada kasus-kasus seperti ini! biopsi rektum dapat

    dilakukan untuk menunjukkan tidak adanya neuron. ! +! 2

    b. nuskopi7Pro"tos"opi

    Pada pemeriksaan anoskopi dapat dilakukan untuk melihat adanya fisura ani!

    tukak! hemoroid! dan keganasan lokal anorektal

    PENATALAKSANAAN:

    Pengobatan utama adalah pemberian diet tinggi serat. >indari pemakaian iritan

    atau perangsang peristaltik. Penggunaan obat-obat ini dalam jangka panjang pernah

    dapat menimbulkan kerusakan pada ple:us mienteri"us! yang akan mengganggu

    gerakan usus. Prinsip penatalaksanaan gangguan konstipasi adalah< ! +

  • 8/13/2019 REFERAT konstipasi

    24/31

    1

    . Penyelusuran etiologi dari konstipasi.

    +. Memberikan pengertian kepada pasien gangguan konstipasi agar dapat

    melakukan defekasi se"ara alami.

    ,. Menghentikan kebiasaan pemakaian obat-obatan laksatif.

    Penatalaksanaan konstipasi untuk tiap penderita tidak selalu sama! dan harus

    di"ari penyebabnya. Memberi penjelasan kepada penderita! agar melakukan defekasi

    yang rutin dan pada waktu-waktu yang tertentu. Perhatian terhadap pengobatan lebih

    ditujukan pada evakuasi dari tinja! dibanding meningkatkan gerakan usus. Konsultasi

    dengan departemen bedah dilakukan bila ada ke"urigaan obstruksi intestinal atau

    volvulus. Penanganan konstipasi harus disesuaikan menurut keadaan masing-masing

    pasien dengan memperhitungkan lama dan intensitas konstipasi! faktor-faktor yang

    berkontribusi! usia pasien dan harapan pasien! antara lain< ! +! ,

    . #erapi 1on-)armakologis

    a. 'iet

    supan makanan yang mengandung serat! baik yang mudah larut maupun yang

    sulit larut! seperti buah-buahan! sayuran dapat membantu keluhan pasien penderita

    konstipasi. Makanan berserat yang mudah larut dalam air akan membentuk bahan

    seperti gel dalam usus. &ebaliknya makanan berserat yang tidak larut dalam air akan

    melewati usus tanpa mengalami perubahan. 8ahan serat yang berbentuk besar dan

    lunak ini akan men"egah adanya konsistensi feses yang keras dan kering yang sulit

    melintasi usus. Konsumsi serat bermanfaat karena serat memiliki kandunga selulosa

    yang sulit di"erna! sebab didalam badan kita tidak mempunyai en@im selulosa sehingga

    serat dapat memperlan"ar defekasi. ! +

  • 8/13/2019 REFERAT konstipasi

    25/31

    12

    Menurut )merican Dietetic )ssociation&! konsumsi serat per hari sebainya + E

    ,3 gram. #erapi awal dilakukan dengan peningkatan asupan serat makanan. Penderita

    gangguan konstipasi menunjukkan respon yang baik dengan peningkatan asupan serat

    makanan. &uplementasi serat dapat meningkatkan berat tinja serta frekuensi defekasi

    dan menurunkan waktu transit gastrointestinal. ! +! ,

    8agi pasien yang di"urigai memiliki gangguan konstipasi karena obstruktif!

    seperti penyakit megakolon atau megarektum! suplementasi serat bukan terapi yang

    tepat.

    b. Meningkatkan supan Bairan dan Olah Raga

    Meningkatkan asupan "airan dapat meningkatkan volum "airan dalam usus

    sehingga membantu pergerakan usus. Penderita gangguan konstipasi dianjurkan untuk

    minum "ukup air setiap harinya! sekitar ? gelas perhari.

    Kurangnya olah raga dapat menimbulkan gangguan konstipasi! tanpa diketahui

    penyebabnya. Pada pasien tirah baring yang memiliki aktifitas fisik yang kurang sering

    terjadi gangguan konstipasi. ! +! ,

    +. #erapi )armakologis

    Calaupun terapi utama pada penderita konstipasi adalah meningkatkan

    konsumsi serat! penggunaan obat-obatan merupakan terapi lini berikutnya. Pemberian

    obat-obatan dapat dikerjakan untuk membantu melakukan evakuasi tinja. 1amun perlu

    diperhatikan untuk menghindari pemakaian iritan atau perangsang perisltatik.

    Pemakaian obat-obat ini dalam jangka panjang pernah dilaporkan dapat menimbulkan

    kerusakan pada 9myenteri" ple:us;! yang selanjutnya justru akan mengganggu gerakan

    usus. ! +!

  • 8/13/2019 REFERAT konstipasi

    26/31

    ,3

    Penggunakan obat-obatan pen"ahar /la#satif0 dapat membantu untuk

    menghilangkan konstipasi. da jenis obat aman digunakan dalam jangka waktu lama!

    ada pula jenis obat lainnya yang hanya boleh digunakan sesekali. 8eberapa obat

    digunakan untuk men"egah konstipasi! obat lainnya digunakan untuk mengobati

    konstipasi. *enis-jenis penggolongan obat-obat tersebut! antara lain< ! +

    *+ Bul#-forming )gents

    Bul#-forming agents /derivat plantain' isphagula! "elandrin! gandum! psilium!

    kalsium polikarbofil dan metilselulosa0 bisa menambahkan serat pada tinja.

    Penambahan serat ini akan merangsang kontraksi alami usus dan tinja yang berserat

    lebih lunak dan lebih mudah dikeluarkan. 8ulking agents bekerja perlahan dan

    merupakan obat yang paling aman untuk merangsang buang air besar yang teratur.

    Pada mulanya diberikan dalam jumlah ke"il. 'osisnya ditingkatkan se"ara bertahap!

    sampai di"apai keteraturan dalam buang air besar. Orang yang menggunakan bahan-

    bahan ini harus disertai konsumsi "airan minimal +3 "". Obat jenis ini perlu dihindari

    pada pasien yang mengalami gangguan konstipasi karena masalah obstruksi pada

    usus dan digunakan se"ara hati-hati pada penderita hipertensi yang membatasi

    masuknya konsumsi natrium. %fek samping yang paling umum dari pengobatan jenis ini

    adalah perut terasa kembung. +!

    +. Pelunak #inja

    Obat-obatan pelunak tinja! seperti dokusat dan polo!al#ol akan meningkatkan

    jumlah air yang dapat diserap oleh tinja. 8ahan ini adalah sejenis detergen yang

    menurunkan tegangan permukaan dari tinja! sehingga memungkinkan air menembus

  • 8/13/2019 REFERAT konstipasi

    27/31

    ,1

    tinja dengan mudah dan menjadikannya lebih lunak. *enis obat ini juga bekerja untuk

    men"ampur bahan-bahan mengandung air dan lemak pada feses. Mekanisme tersebut

    membantu melunakkan tinja sehingga lebih mudah dikeluarkan dari tubuh. %fek

    samping dari jenis obat ini adalah kurangnya kemampuan untuk mengontrol keluarnya

    tinja bahkan terjadinya diare. ! +!

    ,. 8ahan-bahan Osmotik

    8ahan-bahan laksatif dengan "ara kerja proses osmotik mendorong sejumlah

    besar air ke dalam usus besar! sehingga tinja menjadi lunak dan mudah dilepaskan.

    Bairan yang berlebihan juga meregangkan dinding usus besar dan merangsang

    kontraksi. Pen"ahar ini mengandung garam-garam /fosfat! sulfat dan magnesium0 atau

    gula /laktulosa dan sorbitol0. 8eberapa bahan osmotik mengandung natrium!

    menyebabkan retensi "airan pada penderita penyakit ginjal atau gagal jantung!

    terutama jika diberikan dalam jumlah besar. ! +!

    8ahan osmotik yang mengandung magnesium dan fosfat sebagian diserap ke

    dalam aliran darah dan berbahaya untuk penderita gagal ginjal. Pen"ahar ini pada

    umumnya bekerja se"ara "epat mulai , menit hingga , jam setelah pemberiannya dan

    lebih baik digunakan sebagai pengobatan daripada pen"egahan. 8ahan ini juga

    digunakan untuk mengosongkan usus sebelum pemeriksaan rontgen pada saluran

    pen"ernaan dan sebelum kolonoskopi! atau kadang digunakan untuk konstipasi akut. !

    2. Pen"ahar Perangsang.

    http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=laktulosa&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=sorbitol&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=laktulosa&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=sorbitol&inpIndikasi=&go=+go+
  • 8/13/2019 REFERAT konstipasi

    28/31

    ,,

    Pen"ahar perangsang dapat bekerja dengan merangsang fungsi motorik usus

    dan merangsang dinding usus besar untuk berkontraksi dan mengeluarkan isinya. Obat

    ini mengandung substansi yang dapat mengiritasi seperti senna! kaskara! fenolftalein!

    bisakodilatau minyak kastor. Obat dengan jenis oral bekerja setelah 5-+ jam dan

    menghasilkan tinja setengah padat! tapi sering menyebabkan kram perut yang parah.

    'alam bentuk supositoria /obat yang dimasukkan melalui lubang dubur0! akan bekerja

    setelah 3-5 menit. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada

    usus besar! juga seseorang bisa menjadi tergantung pada obat ini sehingga usus

    menjadi malas berkontraksi /,ay Bowel Synromes0. *enis obat-obatan pen"ahar

    perangsang ini sering digunakan untuk mengosongkan usus besar sebelum proses

    diagnostik dan untuk men"egah atau mengobati konstipasi yang disebabkan karena

    obat yang memperlambat kontraksi usus besar !misalnya narkotik dan kondisi

    konstipasi akut. ! +! ,!

    ,. #indakan Pembedahan

    #indakan pembedahan dilakukan pada pasien yang telah dievaluasi dengan

    pengujian fisiologis dan terbukti memiliki manfaat sembelit transit kolon yang lambat

    dari operasi. &ebuah kolektomi subtotal dengan ileore"tostomy adalah prosedur pilihan

    untuk pasien dengan konstipasi transit lambat. Komplikasi setelah operasi mungkin

    termasuk obstruksi usus ke"il! sembelit berulang atau persisten! diare! dan

    inkontinensia. 8edah umumnya tidak dianjurkan untuk sembelit disebabkan oleh

    http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=fenolftalein&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=bisakodil&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=fenolftalein&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=bisakodil&inpIndikasi=&go=+go+
  • 8/13/2019 REFERAT konstipasi

    29/31

    ,-

    anorectal ysfunction. >ubungan antara re"to"ele dan sembelit tidak sepenuhnya jelas.

    Koreksi bedah di"adangkan untuk pasien dengan re"to"ele besar yang mengubah

    fungsi usus.

    P%#nsis

    &ebagian besar penderita konstipasi! menunjukkan respon yang baik dengan

    pemberian obat. Pada penderita yang harus tirah baring lama! konstipasi akan menjadi

    masalah. ! 2

    KESI)PULAN

    Konstipasi bukanlah suatu penyakit! melainkan suatu keluhan yang mun"ul

    akibat dari kelainan fungsi kolon dan anorektal. Konstipasi dpat diartikan sebagai buang

    air besar yang jarang! jumlah feses yang kurang! konsistensi feses yang keras dan

    kering.

    Penyebab konstipasi sendiri dapat digolongkan menjadi kelainan fungsional!

  • 8/13/2019 REFERAT konstipasi

    30/31

    ,

    keadaan yang nyeri sat defekasi! obstruksi mekanis! penurunan motilitas dan sensasi!

    kelainan tinja! konstipasi primer dan konstipasi sekunder.

    'iagnosis konstipasi ditegakkan dari klinis! yaitu meliputi tanda dan gejala!

    termasuk ada atau tidak adanya keluhan defekasi sulit dan nyeri! perasaan kurang puas

    setelah defekasi! defekasi hanya , kali atau kurang dalam seminggu! perut kembung!

    dan riwayat mengejan. &elain itu perlu ditanyakan riwayat tirah baring! paskaoperasi!

    dan onset dari konstipasi itu sendiri. Pemeriksaan fisik dengan palpasi maupun "olok

    dubur dapat membantu menegakkan diagnosis! demikian pula pemeriksaan penunjang!

    seperti pemeriksaan laboratorium! radiologi! rektosigmoidoskopi! dan anuskopi.

    Pengobatan terutama ditujukan pada mengurangi gejala-gejala konstipasi!

    dimulai dengan perubahan pola hidup! aktifitas fisik! dan perubahan pola makan dan

    asupan makanan hingga penggunaan obat-obatan farmakologi untuk menanggulangi

    konstipasi.

    DAFTAR PUSTAKA

    . Mar" ' 8asson. Constipation. FOnlineG. +. vailable atarari '! (urwit@ *>! vorn *! et al. %ow o oler persons efine constipation1

    Implications for t"erapeutic management. * (en Intern Med. +6.+/0< 5,-556. Ramkumar 'P and Rao &&B. +. Functional anorectal isorers. In< %* Irvine

    and R> >unt. +. 2vience-Base 3astroenterology. Aondon< 8B 'e"ker In".

    pp< +6-+++.?. Corld (astroenterology Organisation. Constipation+ +6+ vailable at. Treatment of Constipation in 4ler )ults+ m )am Physi"ian++3. J6+/0