Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    1/32

    Anatomi Rambut

    Rambut meupakan salah satu adneksa kulit yang terdapat pada seluruh tubuh kecuali telapak

    tangan,telapak kaki,kuku,dan bibir. Jenis rambut pda manusia pada garis besarnya dapatdigolongkan dua jenis yaitu:

    1. Rambut terminal, rambut kasar yang mengandung banyak pigmen. Terdapat dikepala,

    alis,bulu mata,ketiak,dan genitalis eksterna.

    2. Rambut velus, rambut halus sedikit mengandung pigmen,terdapat hampir diseluruh

    tubuh.

    Mulai dari sebelah luar, penampang rambut dapat dibagi atas:

    1. utikula, yang terdiri atas lapisan keratin yang berguna untuk perlindungan terhadap

    kekeringan dan pengaruh lain dari luar

    1

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    2/32

    2. orteks, terdiri atas serabut polipeptida yang memanjang dan saling berdekatan.

    !apisan ini yang mengandung pigmen.

    ". Medula, terdiri atas "#$ lapis sel kubus yang berisi keratohialin, badan lemak, dan

    rongga udara. Rambut velus tidak mempunyai medula.

    Fisiologi pertumbuhan rambut

    siklus pertumbuhan rambut

    %iklus pertumbuhan &olikel rambut adalah demikian. %ejak pertama kali terbentuk &olikel

    rambut mengalami siklus pertumbuhan yang berulang. Tidak seperti pada biri#biri &olikel

    rambut tersebut tidak akti& terus menerus, tetapi bergantian mengalami &ase istirahat. 'ase

    pertumbuhan dan &ase istirahat bervariasi berdasarkan umur dan regio tempat rambut tersebut

    tumbuh dan juga dipengaruhi &aktor &isiologis maupun patologis.

    %iklus pertumbuhan yang normal adalah sebagai berikut:

    1. Masa anagen(dalah sel#sel matriks melalui mitosis membentuk sel#sel baru mendorong sel#sel

    yang lebih tua ke atas. (ktivitas ini lamanya antara 2#) tahun.

    2. Masa katagen

    (dalah masa peralihan yang didahului oleh penebalan jaringan ikat disekitar &olikel

    rambut. *agian tengah akar rambut menyempit dan bagian diba+ahnya melebar dan

    mengalami pertandukan sehingga terbentuk gada club-. Masa peralihan ini

    berlangsung 2#" minggu.

    ". Masa telogen

    (dalah masa telogen atau masa istirahat dimulai dengan memendeknya sel epitel dan

    berbentuk tunas kecil yang membuat rambut baru sehingga rambut gada akanterdorong keluar.

    2

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    3/32

    !ama masa anagen adalah berkisar 1 hari, sedang masa telogen sekitar 1 hari sehingga

    perbandingan rambut anagen dan telogen berkisar antara /:1. Jumlah &olikel rambut pada

    kepala manusia sekitar 1., rambut pirang dan merh jumlahnya lebih sedikit dari rambut

    hitam. Jumlah rambut yang rontok perhari 1 helai. 0ensitas &olikel rambut pada bayi

    11"cm pada umur " puluhan, karena meluasnya permukaan kulit. 3ada umur tahunanada pengurangankerusakan beberapa &olikel sehingga jumlah menjadi $4cm. 5ntuk

    mengetahui jumlah rambut anagen dan telogen diperiksa ratio rambut anagen terhadap

    telogen yang disebut trikogram, sedikitnya helai rambut harus dicabut dan diperiksa untuk

    menghindari deviasi standar yang tinggi. Jumlah rambut anagen pada +anita 6 47 dan laki#

    laki 4"7 dan jumlah rambut telogen pada +anita 6 117 sedang pada laki#laki 17.

    'aktor#&aktor yang mempengaruhi pertumbuhan rambut

    8. eadaan &isiologik

    1. 9ormon

    9ormon yang berperan adalah androgen,estrogen,tiroksin,dan kortikosteroid.

    Masa pertumbuhan rambut ," mmhari, lebih cepat pada +anita daripada

    pria. 9ormon androgen dapat mempercepat pertumbuhan dan menebalkan

    rambut di daerah janggut, tetapi pada kulit kepala penderita alopesia

    androgenetik hormon androgen bahkan memperkecil diameter batang rambut

    serta memperkecil +aktu pertumbuhan rambut anagen. 3ada +anita aktivitas

    hormon androgen akan menyebabkan hirsutisme, sebaliknya hormon estrogen

    dapat memperlambat pertumbuhan rambut, tetapi memperpanjang rambut.

    2. Metabolisme

    ". utrisiMalnutrisi berpengaruh pada pertumbuhan rambut terutama malnutrisi protein

    dan kalori. 3ada keadaan ini rambut menjadi kering dan suram. (danya

    kehilangan pigmen setempat sehingga rambut tampak berbagai +arna.

    ekurangan vitamin *12,asam &olat, dan ;at besi juga dapat menyebabkan

    kerontokan rambut.

    $.

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    4/32

    I. Kelainan kebotakan Rambut

    (lopesia

    (nonimnya kebotakan.

    (lopesia salah satu penyakit kulit yang masih merupakan masalah didalam

    menentukan penyebab maupun cara mengobatinya. (lopesia dapat memberikan dampak

    negati& terhadap penderita, baik secara &isik, psikologik maupun kosmetik.

    Menurut mekanisme terjadinya, (lopesia dapat terjadi dengan atau tanpa disertai

    pembentukan jaringan parut sikatrikal dan non sikatrikal-. elompok alopesia non sikatrikal

    antara lain meliputi alopesia androgenik, alopesia areata, alopesia yang berhubungan dengan

    proses sistemik, serta alopesia traumatik.0iantara alopesia#alopesia tersebut, alopesia areata

    merupakan jenis yang sering dijumpai.

    Tipe alopesia

    (lopesia universalis adalah kebotakan yang mengenai seluruh rambut yang ada pada

    tubuh.

    (lopesia totalis adalah kebotakan yang mengenai seluruh rambut kepala .

    (lopesia areata adalah kebotakan yang terjadi stempat#setempat dan bertbatas tegas,

    umumnya terdapat pada kulit kepala, tetapi dapat juga mengenai daerah berambut

    lainnya.

    (!=3>%8( (R>(T(

    (lopesia areata adalah peradangan yang kronis, berulang dari rambut terminal, yang

    ditandai oleh timbulnya satu atau lebih bercak kerontokan rambut pada scalp dan atau kulit

    yang berambut terminal lainnya. !esi pada umumnya berbentuk bulat atau lonjong dengan

    batas tegas, permukaan licin tanpa adanya tanda#tanda atropi, skuamasi maupun sikatriks.

    Gambar. Alopesia areata

    4

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    5/32

    Insidens

    3revalensi pada masyarakat umum di (merika %erikat ,1 ? ,2 7. 3ada beberapa

    laporan perbandingan insidens alopesia areata sama banyak antara pria dan +anita.

    0i 5nit3enyakit ulit dan etamin R%@M Jakarta, dalam pengamatan selama " tahun 1/4" ?

    1/4- penderita rata#rata sebanyak 2 orang pertahun dengan perbandingan pria dan +anita

    ) : $. 5mur termuda yang pernah dicatat adalah ) tahun, dan yang tertua / tahun.22- Resiko

    untuk terkena alopesia areata selama masa hidup adalah 1,A 7.

    Etiologi

    *elum diketahui , sering dihubungkan dengan adanya in&eksi &okal, kelainan

    endokrin, dan stres emosional. (lopsia areata telah dikenal sejak 2 abad yang lalu, namun

    sampai saat ini penyebabnya yang pasti belum diketahui meskipun ada dugaan merupakanrespon auto imun.

    Patogenesis

    3ada alopesia areata masa &ase telogen menjadi lebih pendek dan diganti dengan

    pertumbuhan ramnbut anagen yang distro&ik. *erbagai &aktor dianggap mempengaruhi

    terjadinya kelainan ini antara lain:

    a. Genetik

    (lopesia reata dapat diturunkan secara dominan autosomal pada 27 penderita.'rekuensi alopesia areata yang diturunkan secara genetik adalah 1 ? 7. 8nsidens tinggi

    pada alopesia areata dengan onset dini "A 7 pada umur " tahun dan A,1 7 pada onset lebih

    dari " tahun. 0ilaporkan terjadi pada kembar identik sebesar lebih dari 7. *eberapa gen

    terangkai erat misalnya sistem genetik 9!( 9uman !eucocyte (ntigen- yang berlokasi di

    lengan pendek kromosom#) membentuk M9@ Major 9istocompatibility @ompleB-.

    Tiap gen pada sistem genetik 9!( memiliki banyak varian alel- yang berbeda satu

    dengan yang lain. ompleks 9!( pada penderita alopesia areata diteliti karena banyaknya

    hubungan penyakit#penyakit autoimun dengan peningkatan &rek+ensi antigen 9!(. 3ernah

    diteliti hubungan alopesia areata kelas 8 9!(#(, #*, #@- dan 9!( kelas ll 9!(#0R, #0C,#03-. 3enelitian terbaru, ada hubungan alopesia areata dengan beberapa antigen kelas 8

    9!(#(/, #*A, #*4, #*1", #*2A- tapi belum dipastikan.

    *eberapa tahun ini banyak terbukti hubungan alopesia areata dengan 9!( kelas ll

    9!(#0R$, #0R subtipe 0R$ dan 0R11, #0C" subtipe 0CA dan 0C4- alopesia areata

    9!(#0R% berhubungan dengan bentuk alopesia areata onset dini dan alopesia areata dengan

    hilangnya rambut yang luas. 3ada alopesia areata terjadi peningkatan alel 9!(# 0C*1D"1

    0CA-, 9!(#0C*D" 0C" dan 9!(#0R*1D11 $ 0R11-. 9!(#0*R1D" 0C"-

    tampaknya merupakan marker 9!( untuk semua bentuk alopesia areata.(lel 9!(#

    0R*1D$1 0R$- dan 9!(#0R*1D"1 0CA- adalah marker untuk alopesia areata

    5

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    6/32

    totalisuniversalis yang lebih berat. 3ada %indroma 0o+n insiden alopesia areata sebanyak

    ) dibandingkan dengan 1 pada populasi normal. 0iduga ada keterlibatan gen pada

    kromosom 21 yang menentukan kerentanan terhadap alopesia areata.

    b.Stigmata atopi (faktor alergi)

    *eberapa penelitian adanya hubungan antara alopesia areata dengan atopi, terutama

    alopesia areata berat.'rekuensi penderita alopesia areata yang mempunyai stigmata atopis

    ebesar 1 ? 2 7. elainan yang sering dijumpai berupa asma bronkhial, rhinitis dan atau

    dermatitis atopik.

    c.Gangguan neurofisiologik dan emosional.

    3ada alopesia areata telah dibuktikan dapat terjadi vasokonstriksi yang disebabkan

    oleh gangguan sara& autonom, atau setelah tindakan ortodontik. *eberapa penelitian

    mendapatkan bah+a stres mungkin merupakan &aktor presipikasi pada beberapa kasus padaalopesia areata.3ernah dilaporkan sebelum onset alopesia areata terjadi psikotrauma, stres

    karena suatu peristi+a ) bulan sebelum rambut gugur, prevalensi yang tinggi terjadinya

    kelainan psikiatri&,a ktor psikologis, &aktor situasi dalam rumah tangga. %ebaliknya ada

    laporan bah+a stres tidak memegang peranan penting dalam patogenesis alopesia areata.

    d.Gangguan organ ektodermal

    erusakan kuku distropik dianggap berasosiasi dengan alopesia areata, demikian pula

    timbulnya katarak tipe subkapsular posterior.

    e.Kelainan endokrin

    *eberapa penyakit endokrin antara lain gangguan &ungsi kelenjar dan diabetes

    melitus banyak dihubungan dengan alopesia areata. Tiroid, kelenjar yang paling sering

    dijumpai kelainannya pada penderita alopesia areata, memberikan gambaran penyakit goiter.

    Eangguan endokrin lainnya dapat berupa vitiligo dan kelainan gonad.

    f.Faktor infeksi

    (danya laporan mengenai kemungkinan adanya in&eksi @ytomegato virus @M

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    7/32

    @apsaicin yang dapat menyebabkan in&lamasi neurogenik dan pelepasan %3- pada seluruh

    kulit kepala pada 2 pasien alopesia areata dapat meningkatkan adanya %3 pada sara&

    peri&olikular pasien alopesia areata dan menginduksi pertumbuhan rambut velus.

    h.Faktor hormonal / kehamilan

    etidakseimbangan hormonal pada kehamilan kadang#kadang dapat mencetuskan

    terjadi alopesia areata %abaroud 14/), %abaroud 1/1"-.*anyak dilaporkan kasus alopesia

    areata terjadi selama masa kehamilan.(lopesia areata pada keadaan ini pada umumnya

    besi&at sementara. Masa pubertas dan menopause juga berpotensi untuk kembalinya alopesia

    areata.

    i.Bahan kimia

    *ahan#bahan kimia yang berpotensi untuk terjadinya alopesia areata adalah

    acrylamide Roselino, 1//)-, &ormaldehyde dan beberapa pestisida.

    j.Perubahan musim

    Tercatat beberapa orang dijumpai alopesia areata selama terjadi perubahan musim

    yaitu selama musim +inter dan bersi&at sementara dan akan tumbuh kembali dalam musim

    summer.

    k.Trauma fisik.

    l.o!al skin in"ur#.

    m. Kelainan $munologis!ihat berbagai aspek imunologis-

    alopesia areta merupakan penyakit autoimun. 3engaruh imunitas humoral ditunjukkan dengan

    pemeriksaan imuno&ouresensi yang memperlihatkan adanya endapan @", kadang#kadang ada

    8gE dan 8gM sepanjang membrana basalis.

    Mekanisme Terjadina Alopesia Areata

    elainan yang terjadi pada alopesia areata dimulai oleh adanya rangsangan yang

    menyebabkan &olikel rambut setempat memasuki &ase telogen lebih a+al sehingga terjadi

    pemendekan siklus rambut. 3roses ini meluas, sedangkan sebagian rambut menetap di dalam&ase telogen. Rambut yang melanjutkan siklus akan membentuk rambut anagen baru yang

    lebih pendek, lebih kurus, terletak lebih super&isial pada middermis dan berkembang hanya

    sampai &ase anagen l

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    8/32

    merupakan tanda patognomonis pada alopesia areata. *entuk lain berupa rambut kurus,

    pendek dan berpigmen yang disebut black dots.

    !esi yang telah lama tidak mengakibatkan pengurangan jumlah &olikel.'olikel anagen

    terdapat di semua tempat +alaupun terjadi perubahan rasio anagen : telogen. 'olikel anagen

    akan mengecil dengan sarung akar yang meruncing tetapi tetap terjadi di&erensiasi korteks,

    +alaupun tanpa tanda keratinisasi. Rambut yang tumbuh lagi pada lesi biasanya didahului

    oleh rambut velus yang kurang berpigmen.

    !ambaran Klinis

    !esi alopesia areata stadium a+al, paling sering ditandai oleh bercak kebotakan yang

    bulat atau lonjong, berbatas tegas. 3ermukaan lesi tampak halus, licin, tanpa tanda#tanda

    sikatriks, atro&i maupun skuamasi. 3ada tepi lesi kadang# kadang tampak eBclamation#mark

    hairs yang mudah dicabut.3ada a+alnya gambaran klinis alopesia areata berupa bercak

    atipikal, kemudian menjadi bercak berbentuk bulat atau lonjong yang terbentuk karena

    rontoknya rambut, kulit kepala tampak ber+arna merah muda mengkilat, licin dan halus,

    tanpa tanda#tanda sikatriks, atro&i maupun skuamasi. adang#kadang dapat disertai dengan

    eritem ringan dan edema.*ila lesi telah mengenai seluruh atau hampir seluruh scalp disebut

    alopesia totatis. (pabila alopesia totalis ditambah pula dengan alopesia dibagian badan lain

    yang dalam keadaan normal berambut erminal disebut alopesia universalis.

    Eambaran klinis spesi&ik lainnya adalah bentuk ophiasis yang biasanya terjadi pada

    anak, berupa kerontokan rambut pada daerah occipital yang dapat meluas ke anterior dan

    bilateral 1 ? 2 inci di atas telinga, dan prognosisnya buruk. Eejala subjekti& biasanya pasien

    mengeluh gatal, nyeri, rasa terbakar atau parastesi seiring timbulnya lesi.

    8keda 1/)-, setelah meneliti 1/4/ kasus, mengemukakan klasi&ikasi alopesia areata sebagai

    berikut :

    1. Tipe umum, meliput 4" 7 kasus diantara umur 2 ? $ tahun, dengan gambaran lesi

    berupa bercak bercak bulat selama masa perjalanan penyakit. 3enderita tidak

    mempunyai ri+ayat stigmata atopi ataupun penyakit endokrin autonomik, lama sakit

    biasanya kurang dari " tahun.2. Tipe atopik, meliputi 1 7 kasus, yang umumnya mempunyai stigmata atopi, atau

    penyakitnya telah berlangsung lebih dari 1 tahun. Tipe ini dapat menetap atau

    mengalami rekurensi pada musim#musim tertentu perubahan musim-.

    ". Tipe kombinasi, meliput 7 kasus, pada umur F $ tahun dengan gambaran lesi#lesi

    bulat, atau retikular. 3enyakit endokrin autonomik yang terdapat pada penderita antara

    lain berupa diabetes melitus dan kelainan tiroid.

    $. Tipe prehipertensi&, meliputi $ 7 kasus, dengan ri+ayat hipertensi pada penderita

    maupun keluarganya. *entuk lesi biasanya retikular.1 lasi&ikasi tersebut sangat

    berguna untuk menjelaskan patogenesis dan meramalkan prognosis penyakit.

    8

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    9/32

    3ada beberapa penderita terjadi perubahan pigmentasi pada rambut di daerah yang akan

    berkembang menjadi lesi, atau terjadi pertumbuhan rambut baru pada lesi atau pada rambut

    terminal di sekitar lesi. 9al ini disebabkan oleh kerusakan keratinosit pada korteks yang

    menimbulkan perubahan pada rambut &ase anagen lll8< dengan akibat kerusakan mekanisme

    pigmentasi pada bulbus rambut.

    Berbagai Aspek lmunologis Alopesia Areata

    (da laporan hubungan alopesia areata dengan kelainan autoimun yang klasik

    terutama pada penyakit tiroid dan vitiligo. 3enyakit tiroid pada alopesia areata 4?11,47.

    3ada populasi normal, hanya 27 ada peningkatan prevalensi antitiroid dan antibodi

    mikrosomal tiroid pada pasien alopesia areata. 3enderita alopesia areata memiliki insidens

    vitiligo $ kali lebih besar.(da peningkatan antibodi sel parietal gastrik, antibodi antinuklear

    dan antibodi anti otot polos pada serum penderita alopesia areata. (da hubungan alopesia

    areata dengan (nemia pernisiosa, 0iabetes mellitus, !upus ertitematosus, Myastenia gravis,Reumatoid artritis, Rheumatik polimialgia, olitisu lserati&, !iken planus, %indroma

    endokrinopati @andida.

    ". Aspek imunitas humoral

    3enelitian terdahulu, gagal menunjukkan adanya antibodi khusus terhadap sel

    epidermal atau &olikel rambut pada pasien alopesia areata.3enelitian tran&er pasi& serum

    penderita alopesia areata tikus gagal menginhibisi pertumbuhan rambut gra&t. Tobin dkk

    melaporkan bisa mendeteksi antibodi terhadap &olikel rambut berpigmen melalui caraGestern blot pada serum seluruh penderita alopesia areata 1 7- dibanding hanya $$ 7

    pada kontrol. Juga terdapat level autoantibodi yang tinggi terhadap struktur &olikel rambut

    anagen penderita alopesia areata.

    Respon antibodi terhadap &olikel rambut pada alopesia areata terlihat heterogen

    karena pasien yang berbeda akan membentuk pola pengembangan antibodi yang berbeda

    pula. %truktur target yang paling sering adalahH lapisan luar akar rambut, matriks, lapisan

    dalam akar rambut dan batang rambut.

    3ada alopesia areata, dengan perkecualian terdapatnya autoantibodi organ spesi&ik didalam sirkulasi, tampaknya kelainan pada respons imunitas humoral tidak terlalu menonjol.

    ilai imunoglobulin 8g- pada umumnya normal +alaupun ada yang menjumpai sedikit di

    ba+ah normal. Tetapi %a&ai dkk 1/A/- melaporkan peningkatan kadar 8gM disertai

    penurunan jumlah nilai komplemen hemolitit total. 3eneliti lainnya menjumpai nilai

    komponen#komponen komplemen @" dan @$- dalam batas#batas normal.

    3emeriksaan imuno&luoreseni langsung pada lesi#lesi scalp yang dilakukan oleh

    *ystryn dkk 1/A/- menunjukkan endapan @" dan kadang kadang lgE dan lgM sepanjang

    ;ona membran basalis &olikel rambut pada /2 7 kasus alopesia areata, dibandingkan hanya

    21 7 pada kasus male pattern alopecia. 3ada )),) 7 kasus, endapan # endapan lgM dan @"

    dijumpai pada ruang interselular sarung akar luar. 3eneliti lain menjumpai endapan ?

    9

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    10/32

    endapan 8g@, 8gM dan @" baik di ;ona membran basalis maupun di ruang interselular sarung

    akar dalam. 0ata#data di atas menunjang peranan &aktor imun di dalam patogenesis alopesia

    areata. Tetapi beberapa peneliti tidak berhasil menjumpai endapan#endapan komplemen

    maupun imunoglobulin.

    (utoantibodi terhadap organ spesi&ik di dalam sirkulasi, dijumpai meningkat

    &ekuensinya pada ? 2 7 penderita alopesia areata. (ntibodi#antibodi tersebut adalah

    terhadap tiroid, sel parietal gaster dan otot polos serta antinuklear.1 Tetapi beberapa penulis

    tidak dapat membuktikan hubungan antara alopesia areata dengan autoantibodi organ

    spesi&ik. 'reidmen 1/41- mengemukan tentang pentingnya umur, jenis kelamin dan beratnya

    penyakit di dalam mengevaluasi &rekuensi autoantibodi.3revalensi antibodi antitiroid di

    jumpai lebih tinggi pada +anita muda, dan +anita dengan antitiroid. (ntibodi terhadap sel

    parietal gaster meningkat bermakna hanya pada pria.

    #. Aspek imunilas selular $%ell Mediated Irnunit&

    *eberapa penelitian masih memberikan hasil yang di perdebatkan.3ada alopesia

    areata jumlah T lim&ositnya berkurang atau normal, menurut 'riedman : jumlah sel T

    berkurang pada alopesia areata dimana penurunnya berhubungan dengan keparahan

    penyakit-, terjadi kegagalan &ungsi sel T helper dan perubahan jumlah sel T supresor. %edikit

    peningkatan sel T helper @0$- dan penurunan jumlah sel supresor @04- menyebabkan

    peningkatan rasio sel helper sel supresor berhubungan dengan jumlah rambut yang gugur.

    1- Terapi yang berhasil dengan bahan#bahan imunomodulator seperti siklosporin oral dan

    steroid sistemik juga mendukung patogenesis imun#mediated pada alopesia areata.

    Eilhar dkk H alopesia areata dapat diinduksi pada kulit kepala manusia yang

    ditransplantasi dari tikus yang menderita imunode&isiensi kombinasi yang berat melalui

    trans&er autologus T lim&osit terjadi gugurnya rambut, in&iltrasi sel T peri&olikuler serta

    ekspresi 9!(#0R dan 8@(M#1 lnter @ellular (dhesion Molecule#1- pada epitelium

    &olikular. %el T yang tidak pernah dikultur dengan homogen &olikular, tidak akan pernah

    menginduksi alopesia areata. 8nduksi alopesia areata terjadi setelah diinjeksi dengan sel

    @046 yang dikultur dengan homogen &olikular, bukan oleh sel @0$6. *ukti yang

    mendukung hipotesis bah+a alopesia areata merupakan penyakit autoimun organ spesi&ik

    adalah bah+a alopesia areata H memiliki kerentanan herediter, meningkatkan antibodi organ

    spesi&ik, meningkatkan antibodi terhadap &olikel rambut berpigmen, tingginya levelautoantibodi terhadap struktur multipel &olikel rambut anagen pada pasien alopesia areata,

    peningkatan rasio T helper sel supresor, induksi alopesia areata melalui trans&er T 8im&osit

    terkultur dengan homogenitas &olikuler.

    'olikel rambut memiliki sistem imun yang berbeda dengan kulit sekitarnya yaitu

    sistem imunnya terdiri dari T lim&osit intra&olikular dan sel !angerhans dilapisan luar akar

    bagian distal dan sel mast peri&olikuler dan makro&ag. Juga khas adanya ekspresi M9@

    &olikuler kelas 8a 8b dan 8@(M#1. 'olikel rambut manusia bahkan bisa jadi reservoir sel

    !angerhans. >pitel &olikel rambut anagen proksimal memiliki kemampuan imun karena

    lapisan dalam akar rambut dan matriks rambu tidak mengekspresikan molekul M9@ kelas l

    yaitu imun ini bisa hilang pada penderita alopesi areata.

    10

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    11/32

    Teori 3aus H ada keterlibatan regulasi antigen M9@ yang meningkat dan atau yang

    menurun dari imunosupresan yang diproduksi secara lokal hormon melanosit stimulating,

    adenocorticotropin dan trans&orming gro+th &actor- akan menyebabkan sistem imun dapat

    mengenali antigen di &olikel rambut yang menyebabkan terjadinya onset alopesia areata.

    3engukuran sub populasi lim&osit di dalam sirkulasi dilakukan melalui 2 tehnik yang

    berbeda. 0engan menghitung proporsi sel T yang mempunyai reseptor 'c untuk lgE sel Tg-

    dan untuk lgM sel Tm-, Eu dkk 1/41- melaporkan peningkatan prosentase sel T suppressor

    sel Tg- pada penderita alopesia areata. %ebaliknya, peneliti lain menjumpai penurunan sel Tg

    itu. 9asil ? hasil yang berheda ini tergantung kepada perbedaan aktivitas penyakit, sebab

    terbukti bah+a penuruan &ungsi sel T suppressor hanya terjadi pada penderota yang secara

    klinis penyakitnya masih akti&.

    0engan mempergunakan tekhnik antibodi monoklonal, aktivitas T suppressor pada alopesis

    areata dapat dijumpai meningkat, menurun, atau normal. 5ntuk memperbandingkan

    penelitian#penelitian dengan mempergunakan antibodi monoklonal dengan yang

    mempergunakan perhitungan reseptor 'c ternyata sulit, karena terdapat disosiasi antara

    subset#subset sel T yang dijelaskan oleh kedua metode di atas. 5saha untuk membuktikan

    adanya respons lim&osit terhadap antigen yang berkaitan dengan rambut juga belum berhasil.

    *ukti lain yang menunjang peranan sistem imunitas selular terhadap patogenesis

    alopesia areata, yaitu penemuan histopatologik berupa in&iltrat lim&ositik sel T- di sekeliling

    &olikel rambut penderita.

    !ambaran 'istopatologis

    Eambaran spesi&ik pada alopesia areata berupa miniaturisasi struktur rambut, baik

    pada &ase a+al rambut anagen maupun pada rambut telogen yang distro&ik.%truktur &ase a+al

    rambut anagen biasanya dominan pada lesi baru, sedangkan struktur rambut telogen yang

    distro&ik di jumpai pada stadium lanjut. %truktur &ase a+al rambut anagen tampak mengecil,

    bulbusnya terletak hanya sekitar 2 mm di ba+ah permukaan kulit.

    3roses keratinisasi rambut tersebut di dalam &olikel berlangsung tidak sempurna.

    %arung akar dalam rambut biasanya tetap ada.%truktur rambut telogen distro&ik tidak

    mengandung batang rambut atau hanya berupa rambut distro&ik yang kecil. 'olikel rambut

    akan berpindah ke dermis bagian atas. elenjar sebasea dapat tetap normal atau mengalami

    atro&i. Terjadi in&iltrasi lim&osit pada dermis di sekeliling struktu rambut miniatur.3ada kasus

    kronik jumlah in&iltrat peradangan berkurang, dapat terjadi invasi sel radang ke matriks

    bulbus dan sarung akar luar &ase a+al rambut anagen. 8n&iltrat peradangan tampak tersusun

    longgar menyerupai gambaran sarang lebah.

    (iagnosis

    0iagnosis (lopesia areata berdasarkan gambaran ins&eksi klinis atas pola mosaik

    alopesia atau alopesia yang secara klinis berkembang progresis&.0idukung adanya

    trikodistro&i, e&luvium anagen, atau telogen yang luas, dan perubahan pada gambaran

    histopatologi. 3ada stadium akut ditemukan distro&i rambut anagen yang disertai rambut

    11

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    12/32

    tanda seru eBclamation mark hair- pada bagian proksimal, sedangkan pada stadium kronik

    akan didapatkan peningkatan jumlah rambut telogen. 3erubahan lain meliputi berkurangnya

    diameter serabut rambut, miniaturisasi, pigmentasi yang tidak teratur. Tes menarik rambut

    pada bagian tepi lesi yang positi& menunjukkan keakti&an penyakit.

    Eambar. (kar rambut yang bentuknya seperti tanda seru Ie%!lamation point hair&-

    *iopsi pada tempat yang terserang menunjukkan peradangan lim&ostik peribulbar

    pada sekitar &olikel anagen atau katagen disertai meningkatnya eosino&il atau sel mast.

    (iagnosis )anding

    Eambaran klinis alopesia areata yang berbentuk khas, bulat berbatas tegas, biasanya

    tidak memberikan kesulitan untuk menegakkan diagnosisnya. %ecara mikroskopi, hal tersebut

    diperkuat oleh adanya rambut distro&ik dan eBclamation#mark hairs. 3ada keadaan tertentu

    gambaran seperti alopesia areata dapat dijumpai pada lupus eritematosus diskoid,

    dermato&itosis, trikotilomania atau si&ilis stadium ll, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan

    penunjang lebih lanjut.Masa a+itan alopesia areata yang cepat dan di&us sulit dibedakan

    secara klinis dari alopesia pasca &ebris dan gangguan siklus rambut lainnya, kecuali bila

    dijumpai rambut distro&ik. %ikatriks pada lesi alopesia areata yang kronik dapat pula terjadi

    oleh karena berbagai manipulasi sehingga perlu dilakukan pemeriksaan biopsi kulit.

    12

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    13/32

    Terapi

    3erjalanan penyakit alopesia areata dan rekurensi tidak dapat diramalkan yang

    mengalamri emisis pontan sebelumnya, sehingga evaluasi pengobatan menjadi sulit.3ada

    umumnya sulit untuk mengobati alopesia areata yang berat, sehingga masih tetap dicari jenis

    dan sistem pengobatan baru yang diharapkan memberi hasil yang lebih baik.

    *enis + *enis Terapi Topikal

    Formula 'elsinki

    Merupakan penemuan 0r. %creck 3urola dkk, yang kemudian dibuat &ormulasi berupa

    pengobatan topikal yang terdiri dari sampo, kondisioner, dan tablet vitamin dikenal dengan

    nama &ormula 9elsinki. ondisionet terdiri atas air yang telah dimurnikan H Ipolysorbate

    ), biotin, niasin, metil#paraben, dan pe+angi natural. %ampo terdiri atas bahan#bahan yang

    telah disebutkan tadi ditambah dengan +heat germ oil, vitamin, protein, dan bahan pembersih

    lainnya. Menurut 0r. %chreck 3urola cara kerja &ormula 9elsinki bagi kerontokan rambut

    terdapat pada bahan polysorbate yang dapat menghapus kolestero berlebihan dari membran

    sel di kepala dan membantu pembelahan sehingga memberi kemungkinan rambut tumbuh

    kembali. amun data#data dari penelitian mengenai &ormula ini tidak lengkap.

    IPilo Geni!s Biotin Produ!ts&

    *erupa krim yang menurut 0r. %ettel berisi bahan yang unik secret ingredient- yang

    dapat membuat krim berpenetrasi kedalam sel ? sel dari&olikel rambut secara langsung

    sehingga dapat mengurangi kerontokan. (nita Koung, presiden dari I3ilo#Eenic Research

    (ssocia&es lnc , menyatakan bah+a produk# produk ini di&ormulasi untuk mengontrol

    kerontokan rambut yang berlebihan dan merangsang rambut yang tumbuh yang &olikelnya

    mengalami miniaturisasi ke mbali. 0ata#data penelitian berkaitan dengan ini masih

    dipertanyakan.

    arutan berisi progesteron

    Menurut 0r. =rentreich progesteron dalam bentuk larutan dengan kadar 2 ? $ 7. 3ada

    pria hanya 1 cc 2 B sehari pada daerah kebotakan, untuk menghindari e&ek &eminisasi. *agi

    +anita diberi dosis yang lebih kecil L 2 7- untuk mencegah gangguan menstruasi.

    3emakaian progesteron bagi kerontokan rambut selain secara topikal dapat juga dilakukandengan suntikan ke dalam kulit kepala. Terdapat kemungkinan progesteron bersaing dengan

    #al&areduktase, yang dapat menurunkan kadar dihidrotestosteron 09T- dan mengubah

    keseimbangan hormonal dalam &olikel, sehingga mengakibatkan berkurangnya rambut yang

    rontok.

    Kortikosteroid topika$

    Merupakan imunosupresor yang nonspesi&ik yaitu kortikosteroid kelas ll @lobatasol

    propionate- dalam bentuk larutan dengan cara pemakaian: 2 B 1 mlhari dioles pada seluruh

    kepala. !ama pengobatan " ? $ bulan. Terapi dikurangi secara bertahap bila alopesiamembaik. 3ada Triple therapy digunakan kortikosteroid potensi tinggi dalam bentuk krim,

    13

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    14/32

    yang dipakai " menit sesudah pengolesan dengan larutan minoBidil, disertai dengan

    penyuntikan kortikosteroid 1 B sebulan. *ila tidak ada perbaikan maka dapat dialihkan pada

    %hor& contact anthralin therapy. 0alam suatu penelitian digunakan &lucinolone acetonide

    cream ,2 7 dua kali sehari, )1 7 menunjukkan hasil adanya respon. 3ada penelitian

    selanjutnya dengan menggunakan topikal desoBimetasone Topicort- cream dua kali sehariselama 12 minggu, secara statistik pertumbuhan rambut tidak bermakna dibandingkan dengan

    placebo. 3ada penggunaan topikal korticosteroid potensi tinggi selama " bulan berlurut#turut

    memberikan hasil yang lebih baik. Topikal betametasone dipropionactere cream , 7 dua

    kali sehari dapat digunakan.

    =leh karena alopesia areata, salah satu diantara penyebab kerontokan rambut

    dianggap diperantarai oleh reaksi imun, maka secara khusus kita dapat memakai steroid

    secara topikal maupun intralesi. ortikosteroiid ini dapat juga dikombinasi dengan antralin

    atau minoBidil.Kontra indikasi adalah hipersensitivitas bahan tersebut, in&eksi kulit oleh

    virus atau jamur. >&ek samping dari obat ini adalah untuk terapi jangka panjang akanmenekan &ungsi adrenal, &olikulitis, telangiektasi dan atropi lokal, pruritus, kulit kering dan

    rasa terbakar. Tidak pernah dilaporkan e&ek sistemik.

    Terapi topikal dengan bahan- bahan iritan

    Antralin

    3ada dasarnya suatu Iirritant treatment bagi alopesia areata bekerja dengan H

    memutuskan pertumbuhan sel yang normal dan di&erensiasi sel#sel didalam kulit yang

    mengakibatkan kerusakan &isis dan akan merangsang sistem imun untuk bereaksi dan

    membatasan kerusakan kulit. %uatu kontak dermatitis induser adalah bahan kimia yang manasistem imun alergik terhadapnya.Tidak punya kerja langsung pada sel ? sel kulit.0ipercaya

    bah+a iritan dan kontak dermatitisinduser y ang bekerja sebagai suatu kompetisi antigenik

    persaingan konkurensi-.(ntralin merangsang pertumbuhan rambut kembali oleh si&at#si&at

    iritannya. emungkinan bahr+a mediator#mediator yang berlainan memegang peranan yang

    dominan pada dermatitis yang dicetuskan oleh antralin.

    %itokin yang terlibat pada perbaian dari pertumbuhan rambut adalah l!?1b yang

    menunjukkan duksi yang luar biasa sesudah pengobatan antralin dan Tumor ecrosis 'actor

    lnter&eron N, akan menurun sesudah pengobatan dengan antralin.

    (ntralin merupakan bahan topikal yang paling banyak dipakai di antara bahah#bahan

    iritan lainnya untuk pengobatan alopesia areata. 0engan short contact anthralin therapy

    digunakan krim antralin 1#" 7, dioleskan pada daerah kebotakan hanya untuk beberapa jam

    sampai terjadi iritasi kulit kemudian dicuci dengan air dan sabun, pemakaian ini dilakukan

    selama ) bulan. 0ikombinasikan dengan pengolesan larutan minoBidil 7 2 B

    sehari.>&ektivitas minoBidil bisa dipercepat dengan antralin.

    (ntralin secara topikal dapat merangsang pertumbuhan kembali rambut oleh si&at ?

    si&at iritannya. Terdapat kemungkinan bah+a berbagai mediator yang berlainan dapat

    memegang peranan dominan pada dermatitis yang dicetuskan oleh &olikuler langsung olehada bukti mengenai e&ek stimulasi menyebabkan suatu dermatitis iritati& yang ringan

    14

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    15/32

    mengubah &ungsi imun kulit setempat yang terlibat. Terapi kombinasi dengan antralin . 7

    dan minoBidil 7 memberi respons kosmetik sebesar 11 7 dalam +aktu ) bulan. Respons

    ini dipertahankan setelah terapi diteruskan selama 4$ minggu. 3ertumbuhan kembali rambut

    terjadi pada minggu ke#12. 9asil yang diperoleh dengan terapi kombinasi lebih baik daripada

    pemakaian obat secara tunggal. Jadi terapi kombinasi dengan memakai obat#obat denganmekanisme kerja yang berlainan dapat menghasilkan suatu e&ek sinergistik dan dengan

    demikian menghasilkan e&ektivitas kosmetik yang lebih tinggi.

    Obat topikal yang bekerja langsung pada folikel rambut.

    MinoBidil 2,$#diamino ? ) piperidinopyrimidine#"#oBide- Mekanisme kerja minoBidil

    untuk merangsang pertumbuhan rambut tidak diketahui, meskipunbukti#bukti yang muncul

    menunjukkan adanya kemungkinan e&ek &olikuler yang langsung mitogenic e&&ect- dan

    peri&eral vasolidator yang poten. MinoBidil mempunyai e&ek mitosis secara langsung pada sel

    epidermis dan memperpanjang kemampuan hidup keratinosid.Juga diduga bah+a mekanismekerja dihubungkan dengan hambatan masuknya kalsium ke dalam sel. Masuknya kalsium

    dalam sel secara normal dapat meningkatkan &aktor pertumbuhan epidermis >E's-, yang

    menghambat pertumbuhan rambut.

    (lergi terhadap minoBidil dapat dipastikan dengan melakukan uji tempel dengan larutan

    minoBidil komersil dan propilen glikol yang diencerkan. (pabila hasil kedua uji tempel

    adalah positi& 6-, maka propilen glikol merupakan penyebab utama dermatitis kontak

    alergika 0(- ini. 0engan demikian dapat dipakai campuran larutan minoBidil yang bebas

    propilen glikol, dengan e&ektivitas sebaik larutan terdahulu. MinoBidil 7 harus dioleskan 2

    B sehari untuk jangka +aktu 2#" bulan sebelum terjadi peningkatan jumlah rambut.(pabilaobat dihentikan maka rambut kembali hilang dalam +aktu ) bulan.3ertumbuhan rambut dapat

    dilihat paling cepat 2 bulan sampai 1 tahun sesudah terapi dengan 7 minoBidil. 3emberian

    topikal tidak e&ekti& pada alopesia totalis tau alopesia universalis. ombinasi minoBidil 7

    dengan antralin dioleskan dua kali sehari dapat mempercepat e&ekti&itasnya.

    *eberapa peneliti berpendapat bah+a kombinasi minoBidil dengan asam retinoat topikal

    dapat meningkatkan absorpsi minoBidil perkutan sehingga jumlah minoBidil yang mencapai

    &olikel juga meningkat, dapat meningkatkan di&erensiasi &olikel dan pembentukan dermal

    vessel, meningkatkan kecepatan pertumbuhan rambut, memperpanjang &ase anagen, merubah

    rambut velus menjadi rambut terminal, dengan cara bekerja secara sinergis dengan minoBidil.8ritasi pada pemakaian tretinoin secara topikal merupakan e&ek samping yang dapat dikontrol

    pada banyak subyek dan suatu true contact alergy terhadap tertinoin topikal jarang

    terjadi.ebanyakan pasien tidak menganggap iritasi sebagai suatu masalah.

    ombinasi minoBidil 7, asam a;elaik dan betametason OandroB- dikenal dengan

    &ormulasi 0r. !ee. 3asien#pasien yang memakai OandroB dianjurkan diperiksa secara

    periodik bagi kemungkinan adanya 93( 9ipotalamus 3ituitary (drenal aBis- aBis

    suppression dengan urinary &ree cortisol test dan (@T9 %timu8arion test .

    Pemakaian bahan sensitisers topikal

    15

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    16/32

    (danya mekanisme auto#imun tidak perlu berarti adanya suatu penyakit

    autoimun.0isekitar lesi dari &olikel rambut pada alopesia areata adalah @0$6 dan @0s6

    lim&osit. %el#sel ini kemungkinan kandidat alternati& untuk menjadi pencetus dari alopesia

    areata. (pabila penyakit auto#imun terjadi pada organ 8ain, jaringan sepenuhnya rusak.Tetapi

    hal ini tidak terjadi pada alopesia areata. %ecara klinis e&ek#e&ek dari iritan hampir samadengan

    Icontact sensiti;ing chemical dengan induksi dari suatu in&lamatory dermatitis yang

    merupakan gejala kunci.

    lmuno terapi topikal berkaitan dengan induksi dan maintenance dari dermatitis

    kontak alergi pada daerah kebotakan untuk merangsang pertumbuhan rambut ? rambut

    kembali. 3erubahan dalam respon imun setempat berperan besar. (lergi kontak sensitisasi

    akan merubah perbandingan peribulbar T$ : T4 dari $ : 1 menjadi 1 : 1 kompetisi antigenik

    yang menghambat reaksi auto imun-.) 3ada a+alnya dipakai dinitrokloroben;en 0@*-,

    terapi kemudian dihentikan setelah diketahui bah+a bahan ini bersi&at mutagenik dalam test

    (mes. %Puaric acid dibutyl es&er %(0*>- yang negati& pada test (mes non mutagenic

    tetapi larutannya tidak stabil-. %ensitiser yang kini paling banyak dipakai adalah

    diphencyprone 0@3@- yang non#mutagenik, tetapi sensiti& terhadap degradasi sinar ultra

    ungu.

    %ensitiser topikal ini dipakai pada terapi atopesia areata.0iphencyprone dioleskan1 B

    seminggu selama 2 ? 2$ minggu.(pabila tidak ada respons hingga 2$ minggu maka

    imunoterapi topikal ini dihentikan.(plikasi berulang # ulang bahan sensitisers secara topikal

    dapat mencetuskan pertumbuhan kembali rambut di kepala pada 7 # / 7 pasien yangditerapi. %ensitisasi kontak alergik dapat menyebabkan persaingan antigenik yang

    menghambat berbagai reaksi auto#imun. Terapi dengan allergic contactants memerlukan

    +aktu yang lama berbulan ? bulan- menyebabkan e&ek samping seperti pruritis, adenopati,

    eritema multi&orme, vitiligo, dan kemungkinan terjadinya reaksi autosensitisasi yang dapat

    membahayakan pasien.

    Kontra indikasipada yang hipersensitivitas, ana&ilaksis, ibu hamil dan menyusui. %edangkan

    e&ek samping dapat lim&adenopati servikal, perubahan#perubahan pigmentasi, erupsi mirip

    eritema multi&orme dan urtikaria.

    Lmunosupresor / imunomodulator yang spesfik

    %iklosporin

    Topikal dapat berman&aat pada beberapa pasien dengan alopesia areata akan tetapi daya

    induksi dari suatu kelainan lim&oproli&erati& dan kanker kulit membatasi cara pemakaian ini.

    3ada suatu penelitian digunakan siklosporin 7 dan 1 7 solution 2 kali seharis elama $ ?

    12 bulan tidak menunjukkan pertumbuhan 2$ pasien- sedangkan " pasien menunjukkan

    pertumbuhan rambut velus dengan larutan 1 7.

    %iklosporin menghambat aktivasi sel T penolong T$ lim&osit- yang dapat patogenik pada

    alopesia areata. %uatu percobaan dengan siklosporin ) mgkghari peroral selama " bulan

    16

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    17/32

    menyebabkan pertumbuhan rambut kembali pada 7 pasien, namun kerontokan rambut

    terjadi lagi setelah obat dihentikan. Tidak terdapat respons yang menguntungkan dengan

    pemakaian siklosporin topikal.

    ontra indikasi hipersensitivitas, hipertensi, karsinoma. Jangan diberikan bersama 35

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    18/32

    c. !arutan minoBidil 7 dan antralin.

    d. 35vening primrose oil >3=-, omega ) essential &atty acid >'(-

    Q 'laB seed oil, lin seed oil, &ish oil omega " &atty acid- ),1$,2

    Q (roma therapy )

    Massase dengan minyak esensial setiap hari untuk +aktu A bulan.

    Pengobatan e0perimental

    # Tacrolimus ' ? )-

    %uatu imunosupressive agen untuk menstimullasi pertumbuhan rambut pada @01

    *enis 1 *enis Terapi 2istemik

    3enggunaan obat sistemik untuk mengobati kerontokan rambut biasanya digunakan untuk

    alopesia areata adalah :Eolongan imunomodulator H kortikoteroid, isoprinosin dan siklosporin

    Kortikosteroid

    3enggunaan sterois sistemik pada pengobatan alopesia areata masih kontroversial.(ngka

    pertumbuhamn rambut besarnta bervariasi 2A ? 4/7- dan hal ini sulit untuk dibandingkan

    karena dosis pemberian yang digunakan dalam beberapa penelitian berbeda.Tidak ada

    kesepatan resmi berkaitan dengan pemakaian dosis steroid sistemik.ortikosteroid yang

    sering digunakan adalah prednison dengan dosis dan lama pemberian selang sehari dengan

    dosis 4 ? 12 mghari selama antara 4 ? $2 bulan atau dosis denyut " mg yang diberikan

    sebanyak $ kali dengan interval $ minggu.

    ekambuhan dapat terjadi dan +aktunya bervariasi antara ) # 1 bulan sesudah prednison

    dihentikan.Triamsinolon asetat $ # 4 mghari 8M, 1 # ) kaliminggu selama $, # 14 bulan

    dilaporkan memberikan hasil baik pada 11 pasien, relaps terjadi $ # / minggu setelah

    18

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    19/32

    penghentin obat. 'riedli, dkk melaporkan pemakaian metil prednisolon yang diberikan s cara

    intravena dalam dosis denyut 2 mghari, selama " hari pada bulan ke 1,",) dan ke 12.

    ekambuhan terjadi pada sebagian pasien, +aktunya antara " #12 bulan sete8ah obat

    dihentikan .

    lsoprinosin

    lsoprinosin ber&ungsi meningkatkan jumlah dan &ungsi lim&osit T, serta meningkatkan

    &ungsi &agositosis, juga menurunkan kadar autoantibody yang sering didapatkan pada

    alopesia areata, alopesia totalis atau alopesia universalis, yaitu nuclear antibody, smooth

    muscle antibody, striated muscle antibody, serta epidermal dan atau gastric parietal cell

    antibody. 0osis yang digunakan adalah mgkg**hari, dengan dosis maksimal antara " #

    g sehari. !ama pemberian bervariasi, berkisar antara 2 minggu sampai ) bulan. 0osis yang

    diberikan biasanya tidak menetap, tetapi diturunkan setelah minggu ke " sampai minggu ke#

    4.

    Tidak semua pasien memberi respon memuaskan dan pada alopesia totalis dan universalis

    kekambuhan terjadi antara 2 minggu sampai bulan setelah obat dihentikan, sementara pada

    alopesia areata lebih dari 1 tahun. %abardi, dkk melaporkan kasus alopesia areata pada anak

    yang diobati isoprinosin dengan dosis masing# masing 2 B $ mghari dan $ B 2

    mghari.0osis diturunkan setelah 2 bulan menjadi 2 kali minggu dan dilanjutkan sampai )

    bulan. >&ek samping penggunaan isoprinosin yang paling sering adalah peningkatan ringan

    asam urat serum, nausea, dan skin rash. %edangkan kontra indikasinya adalah penderita gout,

    urolitiasis, dan dis&ungi ginjal.

    !iklosporin

    %iklosporin memiliki e&ek menghambat in&iltrasi imunitas ke dalam dan sekitar &olikel

    rambut, menghambat ekspresi 9!( 0R di epitel &olikel, ekspresi 8@(M#1, sel T @0$, @04,

    dan sel !angerhans di &olikel rambut, serta menurunkan rasio @0$@04. Eupta,dkk

    melaporkan pemberian siklosporin dengan dosis ) mgkghari selama12 minggu.

    3ertumbuhan rambut mulai terjadi antara minggu ke 2 # $, sedangkan kesembuhan

    didapatkan tiga bulan setelah obat dihentikan. 3enulis lain melaporkan pemberian

    siklosporin dengan dosis mgkg**hari dan prednison mghari. 0osis siklosporin

    diturunkan 1mgg**hari setelah 1 minggu dan setelah itu , mgkg**hari tiap ) minggu.Total lama pemberian siklosporin 2$ minggu dan prednison dihentikan 1 bulan sesudah

    siklosporin dihentikan. >&ek samping sillosporin adalah sakit kepala, &atigue, diare,

    hiperplasia ginggiva, &lushing dan myalgia serta peningkatan ureum dan kreatinin serum.

    "olongan fototerapi P#$A dan Psoralen

    'oto terapi untuk alopesia areata, totalis, dan universalis dengan menggunakan psoralen

    6 5

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    20/32

    dapat menunkan jumlah sel # T, kebanyakan se8 @0"6, @0$6 dan @046.Juga menurunkan

    jumlah reseptor interleukin 8!#2-. Galaupun tidak menurunkan jumlah sel !angerhans,

    35

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    21/32

    *ekerja menstimulasi pertumbuhan rambut pada alopesia areata. 3ada satu penelitian

    pada anak dan de+asa terjadi pertumbuhan rambut kembali pada lebih dari ) 7 dari area

    alopesia areata pada A dari A2 pasien yang diteliti.

    0ermatography

    3ada 1/4) oleh

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    22/32

    Tipe

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    23/32

    3engobatan

    %ampai saat ini tidak ada pengobatan untuk mempertahankan pertumbuhan rambut .

    pengobatan untuk dermatitis seboroika dapat diberikan. Trasplantasi rambut dapatdiberikan. Transplantasi rambut dari bagian oksipital kebagian garis rambut anterior

    pernah dilakukan dan memberikan penyembuhan sementara.

    Male pattern Alopecia pada 4anita$ alopesia androgenika pada 4anita&

    3ada +anita perjalanan penyakitnya sama, kerontokan rambut +anita temporal lebih

    sedikit daripada pria dan lebih banyak pada daerah verteks. 0iduga bila kedua orangtua

    mempunyai alopesia androgenika, maka seluruh anak laki#laki dan sebagian

    anakperempuan akan mengalami nasib yang sama. 3ada +anita yang demikian jangan

    diberikan obat kontrasepsi yang mengandung progesteron dominan. Menurut %M8T9 danG>!8%, male pattern alopecia dapat terjadi pada +anita homo;igot dan pria hetero;igot.

    erontokan rambut juga dapat terjadi secara di&us mulai dari puncak kepala.

    Rambutnya menjadi tipis dan suram. %ering disertai rasa terbakar dan gatal. eadaan ini

    berlangsung dalam jangka lama. >tiologinya diangap sebagai kelebihan androgen,

    meskipun demikian umumnya kadar testosteron yang beredar tidak meninggi. erontokan

    ini disebut &emale pattern baldness.

    3engobatan secara empiris. 3emberianestrogen#ekuin premarin- dalam bentuk losio

    secara topikalmenurunkan jumlah rambut yag rontok. (plikasi ini sedikit mungkin jangansampai menyebabkan reaksi sistemik. !osio yang mengandung kortikosteroid juga

    berguna. %ebaiknya keadaan umum penderita diperbaiki.

    )entuk Alopesia 5ang 3ain

    erontokan rambut yang sempurna maupun sebagian, dapat bervariasi dan disebabkan

    oleh banyak &aktor.

    Alopesia liminaris $alopesia marginalis&

    erontokan rambut di sekeliling tepi kulit kepala yang berambut. %ering pada +anitanegro yang mengikat rambutnya erat#erat atau karena alat pengering rambut yang

    merusak batang rambut.

    Trikotilomania

    arena radiasi yang berlebihan radiodermatitis kronik- atau epilasi dengan menggunakan

    sinar O pada pengobatan tinea kapitisH alopesia karena tekanan, misalnya pada bayi yang

    berbaring pada satu sikap.

    Alopesia karena sisir panas

    3ad +anita negro yang ingin meluruskan rambutnya.

    23

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    24/32

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    25/32

    3ada hipotiroid ranbut menjadi kasar, kering dan jarang. 3ada hipertiroid rambut menjadi

    sangat halus dan jarang. Rambut rontok juga terdapat pada hipoparatiroid dan diabetes

    melitus.

    %ering kerontokan rambut dihubungkan dengan pemakaian pil antihamil. @=RM8a

    melaporkan lima kasus alopesia setelah pemakaian pil antihamil,terdapat male pattern

    alopecia selama makan pil dan e&uvium telogen setelah pil dihentikan. >strogen dapat

    merangsang pertumbuhan rambut, sebaliknya androgen menghambat.

    Alopesia karena obat

    *antuan ini sering tampak karena penggunaan kemoterapetika pada kanker, misalnya

    antimetabolit a;atioprin, metotreksat-, ;at#;at alkil siklo&os&amid, klorambusil-, dan

    obat penghambat mitosis, juga bahan kimia yang lain seperti talium dan asam borat.

    Alopesia karena stres

    %etelah stres emosional yang berat atau penyakit akut dapat timbul alopesia.

    Alopesia kongenital

    0apat total atau sebagian. *iasanya disertai de&ek ektodermal lainnya, misalnya pada

    gigi,tulang, dan kukui. Rambut tumbuh lambat, jarang, dan ber+arna muda.

    Pseudopelade )roc8

    %inonim

    (lopesia sikatrisata

    >tiologi

    *elum diketahui, rupanya karena radang.

    Eejala klimis

    (danya kebotakan disertai kerusakan &olikel rambut, sehingga tampak sebagai bercak

    parut multiple yang bulat, lonjong, atau tak teratur. 5kurannya numular dan ber+arna

    merah muda dengan permukaan yang berkilat sperti permukaan kulit ba+ah. (lopesia ini

    bersi&at m dan progresi&.

    9istopatologi

    Reaksi in&lamasi disekitar &olikel dan perivaskuler, atro&i epidermis, dan &ibrosis tampak

    pada dermis.

    0iagnosis banding

    3enyakit ini sukar dibedakan dngan alopesia karena &olikulitis supurati&, lupus

    eritematosus, dan skleroderma.

    25

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    26/32

    3engobatan

    8niltrasi triamsinolon asetonoid 2, mgml 0engan interval )#4 minggu.

    II. Kerontoka rambut $eflu7ium&

    0e&inisi

    erontokan rambut adalah kehilangan rambut yang berkisar lebih kurang 12 helai

    perhari. 0apat terjadi di&us atau setempatlokal-. elainan setempat dapat berupa uni&okal

    atau multi&okal. *ila kerontokan ini berlanjut dapat terjadi kebotakan alopesia-.

    Eejala klinis

    0ikaji atas adanya kerusakan dari &olikel rambut permanen- atau hanya karena gangguan

    pertumbuhan rambut sementara nonpormanen-.

    erontokan rambut

    1. di&us

    a. >&luvium telogen

    b. >&luvium anagen

    c. >&luvium androgenika pada +anita

    d. kelainan batang rambut

    2. setempat &okal-

    a. karena in&eksi

    b. karena trauma

    c. kerusakan batang rambut

    d. alopesia androgenika pada pria

    Eflu7ium Telogen

    (danya kerontokan rambut yang terlalu cepat dan terlalu banyak pada &olikel rambut

    yang normal. Rambut rontok ini umumnya karena adanya rangsangan yang mempercepat

    &ase anagen menjadi &ase telogen, dan biasanya memakan +aktu lama sehinga mengenai

    7 jumlah rambut seluruhnya. erontokan rambut ini disadari oleh penderita sebelum

    terjadi gejala kebotakan. erontokan rambut diberi istilah e&luvium.

    ormal hitung telogen ialah sampai 2" 7 dan untuk mendiagnosis e&luvium telogen

    maka htung telogen harus diatas 27.

    26

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    27/32

    erontokan rambut sehari#hari yang normal dipengaruhi &aktor usia, ras,seks dan &aktor

    genetika.. kerontokan rambut normal biasanya berkisar 12 helai rambut dan pada

    e&luvium telogen antara 12 sampai lebih dari $. Terbentuk rambut baru dalam &ase

    anagen yang mendorong rambut lama.

    3erubahan histipatologik tidak ada. 'olikel kebanyakn dalam &ase anagen. (da

    beberapa bentuk e&luvium telogen menurut penyebabnya.

    Eflu7ium telogen pascapartum

    *iasanya ditemukan 2# bulan setelah melahirkan, terlihat pada sepertiga anterior kulit

    kepala, +alaupun ada yang di&us. 9itung telogen berkisar antara 2$#$)7 dan kerontokan

    ini akan berlangsung 2#) bulan kemudian. 3ertumbuhan rambut yang normal akan

    berlangsung kembali.

    Eflu7ium telogen pascanatal

    *iasanya pada bayi sejak lahir berumur empat bulan dan akan tumbuh kembali pada umur

    ) bulan. (lopesia yang terbentuk mengikuti distribusi male pattern alopecia. 9itung

    telogen berkisar )$#4A7.

    Eflu7ium telogen psikik

    erontokan rambut secara tiba#tiba dapat terjadi setelah syok psikisstres mental, dan

    menetap lama dan sering berulang.

    Eflu7ium pascafebris akut

    *iasanya setelah penyakit yang disertai panas yang tinggi, diatas "/ derajat celcius,

    misalnya pneumonia, atau ti&us, dan kerontokan terjadi 2#" bulan setelah sakit. 9itung

    telogen diatas 7. 3enyebab lain e&luvium telogen ialah seteleh pengobatan dengan

    heparin dan penyakit kronik., seperti leukemia, lim&oma maligna,tuberkulosis, dan

    malnutrisi.

    Eflu7ium Anagen

    >&luvium anagen umumnya terjadi setelah pengobatan kemoterapi untuk karsinoma,

    misalnya antimetabolik, alkylating agents dan obat penghambat mitosis. *ila diberikan

    dalam dosis tinggi akan terjadi kerontokan rambut anagen dalam 1#2 minggu.

    3emeriksaan histopatologik memperlihatkan &olikel yang menipis dan berkerut sehingga

    rambut terpisah.

    *ila pengobatan dihentikan, maka aktivitas &olikel kembali normal dalam beberapa

    minggu. =bat penghambat mitosis hanya menghentikan reproduksi sel matriks.

    III. Kelainan )entuk dan 9arna Rambut

    elainan rambut juga dapat menyebabkan kerontokan rambut.

    27

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    28/32

    a. Trikoreksis odosa

    sinonim

    penyakit mutiara.

    >tiologi

    erusakan ini dapat terjadi karena sebab mekanis, misalnya sikat rambut yang berujung

    keras atau termis yaitu suhu panas kimia+i. elainan ini juga didapat pada orang neurosis

    yang sering menggosok#gosok rambut.

    Eejala klinis

    0i rambut pada jarak#jarak tertentu terlihat bintik#bintik putih. 0itempat tersebut korteks

    rambut hancur dan terbelah, pada pemeriksaan mikroskopik terlihat seperti dua ujung

    sapu bersambung. Rambut pada tempat tersebut mudah terputus.

    3engobatan

    0engan pengguntingan rambut dan menghilangkan kausanya.

    b. Moniletriks

    sinonim

    *eaded hair, monili&orm hair.

    >tiologi

    9erediter, dominan autosomal.

    Eejala klinis

    elainan kongenital ini tampak pada anak berusia beberapa bulan. 3ada rambut terdapat

    bagian yang melebar dan bagian yang lebih tipis seperti kumparan yang diselingi segmen#

    segmen yang atro&i. Medula pada bagian yang melebar banyak berisi udara sehingga

    rambut mudah patah, akibatnya kepala tertutup rambut#rambut yang pendek. 3enyakit ini

    biasanya disertai keratosis pilaris.

    c. Trikoptilosis

    sinonim

    'ragilitus cianum

    Eejala klinis

    5jung#ujung rambut terbelah secara memanjang. Terjadi karena gangguan gi;i, akibat

    suhu panas, bahan kimia, atau rangsang mekanis.

    28

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    29/32

    d. Trikolasia

    pada keadaan ini rambut mudah patah karena ;at tanduk mengalami kemunduran dalam

    kualitas.

    e. 3ili anulati

    sinonim

    Ringed hair,leukotrikia anularis.

    >tiologi

    9erediter

    Eejala klinis

    Rambut ber+arna gelap dan pucat berselang#seling yang disebakan karena re&leks cahaya

    yang berbeda dari ruang berudara dalam korteks dan medula. 3ertumbuhan rambut

    normal.

    &. 3ili torti t+isted hair-

    rambut terpilin sepanjang poros panjang rambut, batang rambut dapat berputar / derajat,

    14 derajat,dan ") derajat sehingga terlihat seperti spiral. *iasanya pada bayi dan anak#

    anak. *atang rambut terlihat menipis dan menebal ber+arna pucat atau tua. 3enyakit ini

    diturunkan secara dominan autosomal.

    g. Trikoreksi invaginata

    0ikenal sebagai bamboo hair. elianan rambut yang ditandai dengan intususepsi batang

    rambut.

    h. inking 9air

    (danya kelainan rambut yang abnormal, yakni kinking berlekuk- dan t+isting

    berputar- terutama pada daerah temporal dan meluas kearah parietal dan &rontal, rambut

    tampak seperti +ol.

    i. Trikonodosis

    sinonim

    9air nots.

    Eejala klinis

    3ada rambut terdapat simpul#simpul terutama pada rambut keriting, diduga simpul terjadi

    karena gesekan kepala dengan bantal.

    0iagnosis banding

    29

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    30/32

    0ibedakan dengan trikoreksia nodosa dan pedikulosis kapitis

    j. anitis

    sinonim

    Eray hair,poliosis,perubahan +arna rambut menjadi puih uban-

    >tiologi

    *erkurang atau menghilangnya pigmen melanin dalam korteks rambut, ad penyakit yang

    mempercepat tumbuhnya uban, yaitu anemia pernisiosa dan penyakit addison. Terlalu

    cepat tumbuhnya uban yang biasanya terjadi disekitar umur empatpuluhan dapat

    merupakan kelainan herediter. Rambut kumis dan janggut biasanya berubah +arna

    sebelum rambut dahi, badan, dan kaki. 3erubahan ini ireversibel. (da dua bentuk kanitis.

    1. kanitis ba+aan

    Timbul sejak lahir, sering hanya meliputi seikat rambut saja. 3ada penderita albino

    dapat mengenai seluruh rambut kepala. %ering mengenai penyakit vitiligo.

    2. kanitis didapat , dapat dibagi :

    a. kanitis senilis

    berubahnya +arna rambut karena usia lanjut, pada usia lanjut seluruh proses

    biologik menurun termasuk aktivitas melanosis dalam korteks rambut.

    b. kanitis prematur

    perubahan +arna rambut yang dimulai pada usia muda, sering merupakan

    penyakit herediter.

    c. kanitis areata

    perubahan rambut menjadi uban hanya pada satu daerah saja, sering menyertai

    alopesia areta.

    I:. Kelainan kelebatan rambut

    a. 9ipertrikosis

    penambahan jumalah rambut pada tempat#tempat yang biasanya juga

    ditumbuhi rambut. 0apat merupakan kelainan ba+aan, dapat juga karena obat#obat.

    9ipertrikosis setempat dapat terjadi setelah pemakaian salap kortikosteroid atau

    adanya tekanan setempat yang terus menerus.

    b. 9irsuisme

    30

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    31/32

    pertumbuhan rambut yang berlebihan pada +anita dan anak#anak pada tempat

    yang merupakan tanda seks sekunder, misalnya: kumis, janggut dan cambang. 0apat

    disebabkan oleh obat yang mengandung hormon dan kelainan endokrin.

    c. 9ipotrikosis dan atrikosis kongenital

    bayi lahir dengan rambut velus yang normal,tetapi setelah rontok ternyata

    rambut terminal tidak tumbuh dan tetap berupa rambut velus. *ila seluruh tubuh sama

    sekali tidak ditumbuhi rambut, memang tidak berbentuk &olikel rambut sejak lahir.

    31

  • 7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut

    32/32

    0a&tar 3ustaka

    1. Dawber RPR, Berker, D,Wojnarowska. F, Disorders o !air, "n

    #$a%&ion R! e' a( eds. Rook, Wi(kinsons, )b(in* +e'book o

    Der%a'o(o*- in or% /o(%es 6'$ ed oord, B(ak We(( iene

    'd,1998, 2869 931.2. Rook, Dawber,R. Disase o '$e $air and sa(&. B(ak We((

    ien'i Pb(ia'ion,ord,:e(borne,1982;3. (sen,). Disorders o $air *row'$. Dia*nosis and 'rea'%en'. (sen

    )., :