Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit

    1/25

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Penyakit arteri koroner (PAK) merupakan penyebab utama kematian pada pria

    dan wanita di seluruh dunia. Dampak PAK pada wanita seringkali diabaikan

    karena angka kejadiannya lebih tinggi pada pria dengan usia lebih muda. (1) Pada

    survei yang dilakukan terhadap dokter layanan primer, ahli ginekologi dan ahli

    kardiologi di Amerika erikat menunjukkan bahwa kurang dari !"# responden

    yang mengetahui bahwa setiap tahunnya lebih banyak wanita daripada pria yang

    meninggal karena PAK. urvei lewat telepon terhadap lebih dari 1""" wanita di

    Amerika erikat pada tahun !""$ menunjukkan bahwa hanya $$# yang

    mengetahui bahwa serangan jantung dan penyakit jantung merupakan penyebab

    utama kematian pada wanita, hasil ini lebih baik daripada survei sebelumnya pada

    tahun 1%%& yang menunjukkan bahwa hanya '"# wanita yang mengetahui hal

    tersebut. (!)

    anita memiliki aktor risiko PAK yang unik, termasuk aktor yang

     berhubungan dengan kehamilan dan penyakit autoimun. Penyakit mikrovaskular 

    koroner se*ara disproporsional mempengaruhi wanita. Data penelitian

    menunjukkan bahwa PAK harus ditangani se*ara berbeda pada wanita. +eerat ini

    akan membahas mengenai epidemiologi, aktor risiko, severitas, dan maniestasi

    spesiik penyakit arteri koroner pada wanita serta aktoraktor yang

    mempengaruhinya.

  • 8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit

    2/25

    BAB II

    DATA EPIDEMIOLOGI

    Pada mulanya, banyak yang beranggapan bahwa PAK merupakan penyakit

    yang lebih sering terjadi pada pria, namun akta menunjukkan bahwa penyebab

    utama kematian pada wanita adalah PAK. Penyebab utama kematian baik pada

     pria maupun wanita adalah PAK, namun maniestasinya berbeda. Data

    epidemiologi di Amerika erikat menunjukkan bahwa lebih banyak wanita yang

    meninggal akibat PAK daripada kanker (termasuk kanker payudara), penyakit

    kronik saluran naas bawah, penyakit Al-eimer, dan gabungan semuanya. ejak 

    tahun 1%% sampai !"", angka kematian akibat PAK menurun '"./#, namun

     pada wanita usia muda (0$$ tahun) angka kematian akibat PAK meningkat.

    Angka kematian akibat PAK lebih tinggi pada wanita daripada pria. (')

    Gambar 2.1. Penyakit kardiovak!"ar dan #enyebab !tama kematian #ada #ria

    dan $anita di Amerika %erikat ta&!n 2''(A menunjukkan penyakit kardiovaskular termasuk penyakit kardiovaskular kongenital, kanker, 2 ke*elakaan, D penyakit saluran naas bawah kronik, 3diabetes mellitus, 4 Al-heimerDikutip dari5 +oger 67 dkk (')

  • 8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit

    3/25

    Gambar 2.2. Morta"ita akibat #enyakit kardiovak!"ar #ada #ria dan $anita di

    Amerika %erikat ta&!n 1)*)+2'11Penyakit kardiovaskular yang dimaksud tidak termasuk deek kardiovaskular kongenital.Dikutip dari5 8o-aarian dkk (9)

    erdasarkan data mortalitas terbaru tahun !"11 di Amerika erikat diketahui

     bahwa ratarata :!1$" penduduk Amerika erikat meninggal dunia akibat

     penyakit kardiovaskular setiap harinya, hal tersebut sebanding dengan 1 kematian

    setiap 9" detik. Pada wanita usia di atas /$ tahun, penyakit jantung merupakan

     pembunuh nomor satu, diikuti oleh kanker, stroke dan penyakit saluran naas

     bawah kronik. Data mortalitas pada wanita menunjukkan bahwa 1 dari setiap 9./

    wanita meninggal akibat kanker, sementara 1 dari '.! kematian pada wanita

    terjadi akibat penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular, termasuk deek 

    kardiovaskular kongenital menyebabkan 1 kematian pada wanita setiap menit. (9)

    Data di ;ndonesia yang diperoleh dari +iset Kesehatan Dasar (+iskesdas)

    tahun !"1' menunjukkan bahwa prevalensi penyakit jantung koroner pada

  • 8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit

    4/25

     penduduk usia : 1$ tahun berdasarkan pernah didiagnosis oleh dokter sebesar 

    ".$#, sementara berdasarkan diagnosis dokter

  • 8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit

    5/25

    Tabe" 2.2 Preva"eni #enyakit ,ant!n- koroner -a-a" ,ant!n- dan troke #ada

    !m!r 1/ ta&!n men!r!t #rovini Indoneia 2'10 ($)

  • 8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit

    6/25

    Tabe" 2.0 Preva"eni #enyakit ,ant!n- koroner -a-a" ,ant!n- dan troke #ada

    !m!r 1/ ta&!n men!r!t karakteritik Indoneia 2'10 ($)

    Tabe" 2. Etimai #enderita #enyakit ,ant!n- koroner #ada !m!r 1/ ta&!n

    men!r!t ,eni ke"amin ta&!n 2'10 (/)

  • 8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit

    7/25

    BAB III

    PENILAIAN 3A4TO5 5I%I4O PEN6A4IT 4A5DIO7A%4ULA5 PADA

    8ANITA

    eiring dengan meningkatnya obesitas pada penduduk Amerika erikat,

    meningkat pula angka kejadian diabetes yang selanjutnya berakibat pada

     peningkatan PAK. urvey yang dilakukan oleh  National Health and Nutrition

     Examination Survey  (?>A?3) pada tahun !""&!"", obesitas terjadi pada

    '!.!# pria dewasa dan '$.$# wanita dewasa. (&) erdasarkan  Framingham

     Heart Study, pengaruh obesitas terhadap terjadinya 2AD lebih besar pada wanita

    daripada pria. @besitas meningkatkan risiko relati 2AD pada wanita sebesar 

    /9#, sementara pada pria hanya 9/#. () 4aktor risiko penyakit arteri koroner 

     pada wanita lebih bervariasi daripada pria. elain aktor risiko tradisional, seperti

    usia, riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes,

    dislipidemi, merokok dan aktivitas isik terdapat aktor lain yang khusus pada

    wanita seperti penyakit autoimun, kadar hormon, skor kalsium dan kehamilan. (1) 

    Pada wanita yang asimptomatik, terdapat berbagai *ara untuk menilai risiko.

    Guidelines  Ameri*an 2ollege o 2ardiology 4oundationeart

    Asso*iation (A22A) tahun !"1" mengenai penilaian risiko kardiovaskular 

     pada pasien dewasa yang asimptomatik merekomendasikan bahwa skor risiko

    global (seperti 4ramingham +isk *ore) yang menggunakan berbagai aktor risiko

    tradisional harus dinilai pada setiap wanita yang asimptomatik tanpa riwayat

    PAK, riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular harus dinilai pada

  • 8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit

    8/25

     penilaian risiko pada semua wanita asimptomatik (rekomendasi kelas ;, level of 

    evidence ). Penilaian skor aktor risiko bermanaat untuk mengkombinasikan

     pengukuran aktor risiko individu menjadi perkiraan kuantitati tunggal risiko

    yang dapat digunakan sebagai target intervensi preventi. (%)

    kor 4ramingham untuk menilai risiko penyakit arteri koroner pada wanita

    dianggap kurang sensiti. Penilaian risiko global menggunakan skor 4ramingham

    mengklasiikasikan sebagian besar (lebih dari %"#) wanita usia kurang dari &"

    tahun pada kelompok dengan risiko rendah PAK dengan hanya sebagian ke*il

    yang memiliki risiko tinggi. (%)   Penelitian menggunakan skor 4ramingham yang

    melibatkan !99& wanita tanpa diabetes mellitus menunjukkan bahwa 9# wanita

    yang mengalami kalsiikasi signiikan pada arteri koroner termasuk pada

    kelompok risiko rendah berdasarkan skor 4ramingham. (1")

    kor +eynolds meningkatkan klasiikasi risiko pada wanita dengan

    memasukkan hs2+P, >bA12 (pada pasien diabetes), dan aktor risiko keluarga

    yaitu orang tua dengan riwayat serangan jantung sebelum usia /" tahun. eberapa

    keterbatasan dari skor +eynolds membuat perlu adanya penelitian lebih lanjut

    sebelum diaplikasikan dalam klinis. Keterbatasan dari skor +eynold berupa subjek 

     penelitian tidak beragam hanya meliputi wanita sehat sehingga belum

    mempresentasikan keseluruhan populasi umum data tekanan darah, obesitas, dan

    riwayat keluarga didapatkan berdasarkan pernyataan subjek penelitian hs2+P

    memiliki spesiisitas yang rendah pada inlamasi koroner sehingga dapat

    memberikan hasil positi palsu bila terdapat inlamasi di daerah lain. (11) (1!)

    Perhitungan hasil yang kurang praktis karena harus menggunakan rumus yang

  • 8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit

    9/25

    *ukup kompleks juga merupakan kelemahan skor ini, namun untuk mengatasinya

    dapat digunakan kalkulator skor +eynolds. kor +eynolds memprediksi risiko

    kejadian inark miokard, stroke iskemik, revaskularisasi, dan kematian karena

     penyakit kardiovaskuler dalam 1" tahun kedepan. Klasiikasi skor +eynolds

    terbagi dalam 9 kategori yaitu risiko rendah (0$#), risiko rendah hingga sedang

    ($1"#), risiko sedang hingga tinggi (1"!"#), risiko tinggi (B!"#) .

    Penghitungan skor +eynolds tiap poin dimasukkan ke dalam rumus (11)5

    10-year CV ris!  (#) C1",%/'9 (eEpF!!,'!$G)H

    C ","&%%E usia I ',1'&E natural logarithm (Jekanan darah sistolik) I ",1" E

    natural logarithm (hs2+P) I 1,'! E natural logarithm (>D72) I ",1'9 E

    >bA12 (#) (jika D8) I ",1 (jika pernah merokok) I ",9' (jika ada riwayat

    keluarga dengan inark miokard)

    Guidelines A>A tahun !"11 mengenai pen*egahan penyakit kardiovaskular 

     pada wanita merekomendasikan stratiikasi risiko pada wanita berdasarkan skor 

    risiko menjadi ' kategori, yaitu high ris! , at ris!  dan ideal coronary artery health.

    ;ndividu high ris!   meliputi semua wanita yang telah diketahui 2AD, wanita

    dengan penyakit arteri perier, penyakit arteri *arotid yang simptomatik,

    aneurisma aorta abdominalis, penyakit ginjal kronis atau end stage, atau wanita

    dengan prediksi risiko PAK 1" tahun sebesar : 1"#. Kelompok at ris! 

    dideinisikan sebagai wanita yang memiliki 1 atau lebih aktor risiko seperti

    merokok kretek, tekanan darah sistolik : 1!" mm>g, tekanan darah diastolik : "

    mm>g, atau dalam terapi hipertensi, kolesterol total : !"" mgD7

    0 $" atau dalam terapi dislipidemia, obesitas (terutama obesitas sentral), diet yang

     buruk, aktivitas isik yang kurang, riwayat keluarga dengan PAK prematur yang

  • 8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit

    10/25

    terjadi pada keluarga derajat pertama pada pria dengan usia 0$$ tahun dan wanita

    0/$ tahun, sindroma metabolik, gejala aterosklerosis subklinis, kapasitas latihan

    yang buruk pada uji latih jantung beban dan atau pemulihan denyut jantung

    abnormal, penyakit sistemik autoimun yang berhubungan dengan kolagen

    vaskuler, riwayat pre eklampsi, diabetes gestasional, atau hipertensi yang

    diinduksi oleh kehamilan.  "deal coronary health dideinisikan sebagai memiliki

    semua kondisi sebagai berikut yaitu kolesterol total 0!"" mgg (tidak dalam terapi), glukosa darah puasa

    0 1"" mg

  • 8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit

    11/25

     

    Gambar 0.1. 4"ai9ikai riiko #enyakit arteri koroner #ada $anitaDikutip dari5 8os*a dkk (1') (1)

      4aktor risiko baru pada wanita seperti hs+2P dan hasil pen*itraan

    kardiovaskuler (seperti  "ntima-&edia 'hic!ness  pada karotis dan Coronary

     #rtery Calcium) memiliki kelas rekomendasi yang sama dengan pria seperti

    halnya dengan pemeriksaan 3K istirahat dan uji beban jantung, ekokardiograi,

    dan #n!le-(ra!hial "ndex) Guidelines A>A tahun !"11 merekomendasikan bahwa

     pria usia diatas $" tahun atau wanita usia diatas /" tahun dengan kadar 7D7 lebih

    dari 1'" mg

  • 8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit

    12/25

    imunosupresan, tanpa gejala klinis P=K, diabetes, dan gagal ginjal kronis, keadaan

    inlamasi berat, atau memiliki kontraindikasi terhadap statin, penilaian hs2+P

    memiliki manaat untuk seleksi pasien dalam pemberian terapi statin

    (rekomendasi kelas ;;a, level of evidence  ) pengukuran 2+P dapat

    dipertimbangkan pada pria asimptomatik usia kurang dari $" tahun atau wanita

    asimptomatik usia kurang dari /" tahun dengan risiko sedang untuk penilaian

    risiko kardiovaskuler. (+ekomendasi kelas ;;b, level of evidence ) pengukuran

    >bA12 dapat dipertimbangkan pada pasien dewasa asimptomatik tanpa diagnosa

    diabetes untuk penilaian risiko kardiovaskuler. (+ekomendasi kelas ;;b, level of 

    evidence ). (%)

    +isiko penyakit arteri koroner pada wanita dilihat dari aktor usia, meningkat

    se*ara eksponensial setelah usia lebih dari /" tahun, hal tersebut berbeda dengan

     pria yang mengalami peningkatan risiko se*ara linier dari segi usia. +iwayat

     penyakit arteri koroner pada saudara wanita memiliki risiko yang lebih tinggi

    dibandingkan adanya riwayat penyakit jantung koroner pada saudara yang

     berjenis kelamin pria. Diabetes memiliki dampak yang lebih besar pada wanita

    dibandingkan pria dengan peningkatan risiko penyakit arteri koroner sebesar tiga

    sampai tujuh kali dibanding pria yang mengalami peningkatan dua sampai tiga

    kali. anita dengan diabetes memiliki risiko penyakit jantung korener tiga kali

    dibandingkan wanita tanpa diabetes. (1)

    Proil lipid pada wanita dan pria berbeda. Penelitian mengenai obatobatan

     penurunan kolesterol yang ada saat ini hanya melibatkan pria sebagai subjek 

     penelitian, sehingga sulit untuk menentukan apakah hasil penelitian tersebut dapat

  • 8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit

    13/25

    diterapkan pada wanita. Kadar  *o+ ensity *i$o$rotein (7D7) pada wanita

    sebelum menopause lebih rendah dibandingkan pria. Pas*a menopause, kadar 

    7D7 pada wanita meningkat melebihi pria. Kadar trigliserida dan lipoprotein a

    (7p(a)) juga meningkat pas*a menopause dengan kadar High ensity *i$o$rotein

    (>D7) yang makin menurun. Kolesterol total, 7D7, dan trigliserida meningkat

    sebanyak 1"# pada / bulan pre menopause. 8enopause tidak mempengaruhi

    kolesterol >D7 se*ara dramatis, penurunan kadar >D7 terjadi se*ara bertahap

    dalam dua tahun sebelum menopause, sementara pada saat menopause tidak 

    terjadi penurunan lebih lanjut. (19) Pas*a menopause terjadi peningkatan kadar 

    7D7 yang diduga akibat penurunan aktivitas reseptor 7D7, sedangkan penurunan

    kadar >D7 terjadi karena penurunan kadar estrogen yang mempengaruhi kerja

    en-im lipase hepar sehingga berpengaruh pada kadar >D7. (1$) 

    @besitas meningkatkan risiko terjadinya PAK. anita dengan indeks massa

    tubuh B !% memiliki risiko terjadinya PAK tiga kali lebih besar dibandingkan

    wanita dengan tubuh ideal. Data penelitian 4ramingham menunjukkan bahwa

    wanita dengan berat badan ideal memiliki risiko inark miokard '$/"# lebih

    rendah dibanding wanita dengan obesitas. Jipe obesitas merupakan aktor risiko

    independen terhadap PAK. +isiko PAK meningkat pada wanita dengan rasio

     pinggangpinggul lebh dari ",. anita dengan rasio tersebut biasanya memiliki

    resistensi insulin, penurunan kadar >D7, hipertrigliseridemia, hipertensi, dan

     penurunan globulin pengikat hormon seksual. (1$)

    Pada wanita, merokok dapat mengubah metabolisme estrogen sehingga terjadi

    menopause dini yang menyebabkan peningkatan resiko terjadinya PAK.

  • 8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit

    14/25

    Peningkatan risiko PAK dan perubahan proil lipid juga ditemukan pada wanita

     perokok usia paruh baya. anita perokok ringan (19 batang rokok per hari)

    memiliki risiko terjadinya P=K dua kali dibandingkan wanita yang tidak merokok,

    dan risiko lebih besar terjadi pada wanita perokok berat (:!" batang rokok per 

    hari). (1$)

    Kurangnya aktivitas isik merupakan prediktor kematian pada wanita.

    Penelitian yang dilakukan St) ,ames omen 'a!e Heart .ro/ect% menyebutkan

     bahwa wanita tanpa gejala penyakit arteri koroner yang tidak dapat men*apai nilai

    $ 83Js (metaolic euivalents) dengan protokol ru*e memiliki risiko ' kali

    lebih tinggi dibanding wanita yang dapat men*apai lebih dari 83J. (1/) 

    >s2+P (high-sensitivity C-reactive $rotein) merupakan salah satu aktor risiko

     baru. >s2+P memiliki kemampuan deteksi aktor risiko dan nilai prognosti*

     pada wanita dengan sindrom metabolik, walaupun keberadaannya sebagai aktor 

    yang independen masih belum jelas. Kadar hs2+P :'," mg

  • 8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit

    15/25

    Penyakit autoimun sering terjadi pada wanita dan berhubungan dengan risiko

    tinggi terjadinya PAK. (1) Perubahan hormonal yang terjadi pada wanita memiliki

    dampak langsung terhadap risiko PAK. erbagai hipotesa menyatakan bahwa

    hormon estrogen memiliki eek cardio$rotective% namun hal ini masih

    kontroversial. (1) (1%)

    4aktor cardio$rotective  lain untuk wanita yang berasal dari dalam tubuh

    (endogen) adalah >D7. Penelitian menunjukkan bahwa >D7 memiliki siat

    cardio$rotective meskipun mekanismenya belum jelas diketahui. >D7 memiliki

    siat antiaterogenik dengan memisahkan kolesterol dari sel yang mengandung

    lipid dan dilanjutkan dengan esteriikasi melalui lesitin yang kemudian berakhir 

    dengan sintesa asam empedu dan lipoprotein. iat anti aterogenik yang paling

     penting adalah kemampuan >D7 dalam men*egah oksidasi 7D7 sehingga

    men*egah terjadinya proses aterogenesis. >D7 juga diduga memiliki mekanisme

    cholesterol-inde$endent   cardio$rotective dengan menghambat ekspresi

    endothelial adhesion molecule  dan meningkatkan pelepasan prostasiklin dari

    endotel. (!")

    4aktor cardio$rotective dapat juga berasal dari luar tubuh (eksogen) seperti

    diet +hole grain yang disebutkan dalam beberapa studi klinis dapat memperbaiki

    hemostasis insulin, ungsi endotel dan kemungkinan mengurangi inlamasi dan

    membantu dalam menurunkan berat badan. Diet +hole grain mengurangi kadar 

    7D7 tanpa mengurangi kadar >D7 atau meningkatkan trigiserida. Konsumsi

    minyak ikan yang mengandung long chain omega' PL4A (Polyunsaturated atty

    a*uds) juga dapat menurunkan kadar trigliserid, menurunkan tekanan darah

  • 8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit

    16/25

    sistolik dan diastolik, dan denyut jantung saat istirahat. PL4As juga dapat

    mengurangi inlamasi, memperbaiki ungsi endotel, menormalkan variabilitas

    denyut jantung, memperbaiki relaksasi miokardium dan pada dosis tinggi dapat

    membatasi agregasi trombosit. (!1)

    Pen*egahan primer ataupun sekunder dengan mengontrol aktor risiko sangat

     penting dilakukan pada wanita karena berdasarkan studi wanita dengan dua aktor 

    risiko memiliki angka harapan hidup yang lebih rendah se*ara signiikan

    dibanding wanita tanpa aktor risiko (,!# berbanding $",!#). (1)

  • 8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit

    17/25

    BAB I7

    %E7E5ITA% PEN6A4IT 4A5DIO7A%4ULA5 PADA 8ANITA DAN

    3A4TO5+3A4TO5 6ANG MEMPENGA5UHIN6A

    Lsia ratarata inark miokard pertama pada pria adalah /9.$ tahun, sedangkan

     pada wanita adalah &".' tahun. (') ;nsiden PAK pada wanita 1" tahun lebih

    terlambat dari pria, sementara kejadian klinik yang serius seperti miokard inark 

    dan mati mendadak pada wanita !" tahun lebih terlambat daripada pria.

    Konsekuensi akibat PAK lebih buruk terjadi pada wanita daripada pria. Pada 8;

     premature (usia kurang dari $" tahun), mortalitas post 8; akut pada wanita dua

    kali lipat dibandingkan dengan mortalitas pada pria. Pada individu usia lebih tua

    (lebih dari /$ tahun), kematian pada tahun pertama post 8; lebih tinggi pada

    wanita dibanding pria. Pada individu usia 9$/$ tahun, angka kejadian gagal

     jantung dalam waktu $ tahun post 8; lebih tinggi pada wanita. 8etaanalisis

    terhadap data dari '1 negara menunjukkan bahwa wanita lebih sering mengalami

    angina daripada pria. (1)

    eban akibat PAK tinggi pada wanita. Patoisiologi PAK bervariasi antara pria

    dan wanita. Pemeriksaan com$uted tomogra$hy  (2J) kardiovaskular 

    menunjukkan bahwa wanita memiliki diameter arteri koroner yang lebih ke*il

    daripada pria. Di sisi lain, pemeriksaan angiograi koroner menunjukkan bahwa

    wanita lebih jarang mengalami obstruksi pembuluh darah koroner. alaupun hasil

    angiograi koroner jarang menunjukkan adanya obstruksi pada saat terjadi

    sindroma koroner akut (KA), prognosa pada wanita bukan berarti tidak buruk.

  • 8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit

    18/25

    7ebih dari setengah wanita tanpa adanya obstruksi pembuluh darah koroner terus

    mengalami tanda dan gejala iskemia, serta berulang kali dirawat di rumah sakit

    dan menjalani angiograi koroner. (1)

    Pada saat ini, kelainan mikrovaskular koroner dan disungsi endotel telah

    diketahui berpengaruh pada terjadinya PAK non obstrukti pada wanita. Penelitian

     pada pria dan wanita yang mengalami PAK awal menunjukkan bahwa pria

    mengalami atheroma dan disungsi endotel epikardium yang lebih tinggi daripada

    wanita, sementara wanita lebih sering mengalami gangguan mikrovaskular. (1)

    Adanya penyempitan arteri retina terbukti dapat menjadi penanda kelainan

    mikrovaskular. Pada penelitian  #therosclerosis 2is! in Communities  (A+;2)

    diketahui bahwa terjadinya penyempitan arteri retina yang dinilai dengan otograi

    retina berhubungan dengan peningkatan terjadinya PAK pada wanita. >ubungan

    ini tidak ditemukan pada populasi pria, hal tersebut mendukung adanya peranan

    gangguan mikrovaskular yang lebih menonjol pada patoisiologi terjadinya PAK 

     pada wanita dibandingkan pria. (!!) Data otopsi menunjukkan bahwa wanita lebih

    sering mengalami erosi plak koroner dan emboli distal. Pada penelitian omen3s

     "schemia Syndrome Evaluation (;3), sekitar separuh wanita dengan nyeri dada

    tanpa adanya PAK obstrukti lebih sering mengalami erosi plak koroner, emboli

    distal, dan disungsi mikrovaskular. Penelitian terhadap wanita post menopause

    menunjukkan bahwa gangguan  flo+-mediated dilation  pada arteri brakhialis

    merupakan prediktor kelainan kardiovaskular. anita pas*a menopause dengan

    hipertensi diberikan terapi anti hipertensi dengan tujuan peningkatan vasodilatasi

    lowmediated dan penurunan kejadian kelainan kardiovaskular. @leh karena

  • 8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit

    19/25

    terjadinya PAK pada wanita seringkali berupa PAK non obstrukti, istilah

    Mpenyakit jantung iskemik khusus wanitaN ( female-s$ecific ischemic heart 

    disease) direkomendasikan pada pembahasan mengenai PAK pada wanita. (1)

    4akta menunjukkan bahwa lebih banyak wanita daripada pria yang meninggal

    akibat PAK. Pas*a inark miokard, wanita yang lebih muda, bukan wanita usia tua

    memiliki angka mortalitas di rumah sakit yang lebih tinggi bila dibandingkan

    dengan pria pada usia yang sama. emakin muda usia pasien, semakin tinggi

    risiko kematian pada wanita dibandingkan dengan pria. Penelitian pada lansia

    dengan miokard inark menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan angka

    mortalitas yang bermakna antara pria dan wanita. ementara penelitian yang

    mengekslusi pasienpasien lansia *enderung menunjukkan angka mortalitas yang

    lebih tinggi pada wanita. =enis kelamin wanita merupakan aktor risiko mortalitas

     jangka pendek pas*a miokard inark. (!')

    tudi terhadap berbagai penelitian mengenai perbedaan gender dan

    hubungannya dengan mortalitas jangka panjang pas*a miokard inark 

    menunjukkan bahwa se*ara umum mortalitas $ dan 1" tahun pas*a miolard inark 

    lebih tinggi pada wanita dibanding pria. Jerdapat berbagai aktor yang dapat

    menjelaskan ke*enderungan tingginya mortalitas jangka panjang pada wanita,

    termasuk perbedaan usia, aktor risiko, presentasi klinis, dan pengobatan. Pada

    umumnya wanita *enderung lebih tua dibandingkan pria pada saat mengalami

    PAK, hal tersebut menyebabkan wanita memiliki risiko mortalitas jangka panjang

    maupun jangka pendek yang lebih besar. Penelitian yang menganalisa klasiikasi

    usia menunjukkan bahwa mortalitas lebih tinggi terjadi pada wanita usia muda,

  • 8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit

    20/25

    sedangkan pada wanita lebih tua mortalitasnya lebih rendah bila dibandingkan

    dengan pria pada usia yang sama. (!9)

    Pria dan wanita dengan PAK memiliki perbedaan distribusi aktor risiko

    kardiovaskular dan kondisi komorbid, selain aktor usia, hal tersebut juga

    menjelaskan terjadinya perbedaan mortalitas. Analisa pada berbagai penelitian

    menunjukkan bahwa tingginya prevalensi diabetes mellitus, gagal jantung

    kongesti, hipertensi, depresi, dan disungsi renal pada pasien wanita

    dibandingkan pasien pria. elain hal tersebut, berbagai penelitian juga melaporkan

    kondisi klinis yang buruk dan tingginya angka komplikasi pada wanita

    menunjukkan bahwa wanita dapat mengalami PAK yang lebih berat dan

    menempatkannya pada risiko tinggi terjadinya mortalitas jangka panjang. (!9)

    Pada /"# wanita dan '"# pria dengan angina memiliki arteri koroner yang

    normal atau lesi non obstrukti. anita jarang mengalami stenosis epikardial yang

     bersiat obstrukti dan aterosklerosis yang lebih dius serta disungsi

    mikrovaskular. anita dapat menunjukkan gejala iskemia pada penilaian

    ungsional tanpa adanya gangguan epikardial koroner yang bersiat obstrukti.

    anita juga menunjukkan tingginya prevalensi aterosklerosis dengan remodeling

     positi dan ukuran lumen yang normal pada pemeriksaan ultrasonograi

    intravaskular. (!$)

    Pada pasien dengan suspek angina terdapat perbedaan yang nyata perihal

    severitas dan beban PAK antara wanita dan pria. anita lebih sering menunjukkan

    normal koroner atau tingkat keparahan yang lebih rendah dibandingkan dengan

     pria pada usia yang sama, terutama jika tanpa adanya inark miokard. Pada

  • 8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit

    21/25

     penelitian yang dilakukan oleh 2hiha dkk diketahui bahwa wanita dengan angina

    usia '"99 tahun $"# merupakan normal koroner, sementara pada usia 9$$%

    tahun 9"# merupakan normal koroner. Lsia di atas 9$ tahun pada pria

    meningkatkan risiko PAK, sementara pada wanita PAK yang bermakna terjadi

     pada usia yang lebih tua. (!$)

    Penelitian yang dilakukan oleh altiki dkk terhadap 1" wanita post

    menopause dengan diabetes menunjukkan bahwa wanita diabetes memiliki

     prevalensi yang tinggi terjadinya stenosis berat pada gambaran angiograinya.

    Pasien post menopause dengan diabetes mengalami PAK yang lebih berat

    dibandingkan dengan wanita tanpa diabetes. >ubungan ini tidak tergantung pada

    aktor predisposisi lain dan menunjukkan eek bebas diabetes mellitus tipe ! (type

    ! diabetes mellitus, J!D8) terhadap proses atheros*lerosis, terutama pada wanita

    setelah menopause. (!/)

  • 8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit

    22/25

    BAB 7

    MANI3E%TA%I PEN6A4IT 4A5DIO7A%4ULA5 %PE%I3I4 PADA

    8ANITA

    Penyakit autoimun seperti +heumatoid arthritis dan Systemic *u$us

     Erythematosus (73) lebih sering terjadi pada wanita dan berhubungan dengan

    risiko tinggi terjadinya PAK. Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan 73

    yang berusia '9 hingga 99 tahun memiliki risiko $" kali lebih besar mengalami

    inark miokard akut dibandingkan wanita usia yang sama tanpa 73. Penelitian

     pemeriksaan Single-.roton Emission Com$uted 'omogra$hy  (P32J) terhadap

     pasien 73 menunjukkan adanya deek perusi miokard, sementara pemeriksaan

    ultrasonograi karotis pada pasien 73 menunjukkan progresivitas lebih *epat

    dalam pembentukan aterosklerosis. (1)

    Perubahan hormonal yang terjadi pada wanita memiliki dampak langsung

    terhadap risiko PAK. >ipotesa yang menyatakan bahwa hormon estrogen

    memiliki eek cardio$rotective masih kontroversial. Data statistik menunjukkan

    wanita pre menopause memiliki risiko PAK lebih rendah dibandingkan pria

    seusianya, namun aktor perlindungan ini tampaknya hilang setelah wanita

    menopause, sehingga menguatkan teori adanya keterlibatan hormon seksual

    wanita dalam hal ini. eberapa studi mengenai terapi pengganti hormon menemui

    hasil yang kontroversial dimana sebagian studi tersebut tidak menemukan

    keuntungan dengan pemberian terapi hormon pada wanita post menopause.

  • 8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit

    23/25

    Penjelasan yang paling mungkin dari hal tersebut adalah perbedaan tahap

    disungsi endotel yang sudah terjadi pada subjek. (1) (1%) 

    iat cardio$rotective estrogen menyebabkan peningkatan risiko PAK pada

    wanita dengan gangguan hormonal dan post menopause. Disungsi ovulasi

    terbukti berpengaruh terhadap risiko terjadinya PAK. ebuah meta analisis

    menyebutkan bahwa wanita dengan sindrom polikistik ovari memiliki prevalensi

    yang tinggi terhadap gangguan toleransi glukosa, sindrom metabolik, dan diabetes

    dibandingkan wanita tanpa sindrom polikistik ovari.  (!&)  Amenorrhea akibat

    gangguan ungsional hipotalamus yang merupakan penyebab disungsi ovarium,

    terbukti berhubungan dengan aterosklerosis koroner prematur. (!) 8enstruasi awal

     pada usia muda (kurang dari 1! tahun) juga meningkatkan risiko terjadinya PAK,

    meningkatkan angka kematian yang disebabkan oleh PAK pada wanita, dan

    hubungan tersebut ternyata hanya sebagian yang disebabkan oleh peningkatan

    massa dan jumlah lemak. (1)

    anita dengan riwayat pre eklampsi memiliki risiko ! kali lipat untuk 

    terjadinya PAK, stroke, dan tromboemboli vena dalam waktu $ hingga 1" tahun

    setelah kehamilan. Diabetes saat kehamilan meningkatkan risiko terjadinya

    diabetes setelah kehamilan, sehingga meningkatkan risiko terjadinya P=K di masa

    yang akan datang. +iwayat pre eklampsi atau diabetes gestasional dimasukkan

    dalam kategori risiko rendah berdasarkan M3e*tiveness-(ased Guidelines for 

     .revention of C# in omenN tahun !"11.  (1')  4aktor risiko lain yang harus

    dipertimbangkan adalah riwayat terapi kanker payudara. +adioterapi se*ara umum

    meningkatkan angka harapan hidup pada pasien dengan kanker payudara,

  • 8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit

    24/25

    walaupun memiliki eek buruk terhadap kardiovaskular. Pada masa lalu, gangguan

    kardiovaskular yang berhubungan dengan radiasi merupakan enomena yang

    dianggap akan terjadi setelah lebih dari satu dekade, namun penelitian terbaru

    menunjukkan bahwa eek laten ini terjadi lebih *epat. Pengobatan seperti

    antrasiklin maupun trastu-umab yang merupakan kemoterapi untuk kanker 

     payudara memiliki risiko kardiotoksik yang dapat membatasi eektiitas dan

    meningkatkan morbiditas dan atau mortalitas. (!%)

  • 8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit

    25/25

    BAB 7I

    4E%IMPULAN

    Penyakit arteri koroner merupakan penyebab kematian utama pada wanita.

    Data epidemiologi di berbagai negara, juga di ;ndonesia menunjukkan bahwa

    angka kejadian PAK pada wanita lebih tinggi daripada pria. Pemahaman

    mengenai PAK pada wanita sangat penting untuk diketahui.

    8aniestasi PAK pada wanita memiliki karakteristik yang unik. eberapa

    aktor risiko PAK spesiik pada wanita memerlukan perhatian khusus dan

     penelitian lebih lanjut. Penilaian aktor risiko penting untuk penanganan PAK 

    se*ara lebih spesiik.

    ;nsiden PAK pada wanita 1" tahun lebih terlambat dari pria dan kejadian klinik 

    yang serius pada wanita !" tahun lebih terlambat daripada pria, namun

    konsekuensi akibat PAK lebih buruk terjadi pada wanita daripada pria. Pada inark 

    miokard prematur, semakin muda usia pasien, semakin tinggi risiko kematian

     pada wanita dibandingkan dengan pria. 8engingat tingginya morbiditas,

    mortalitas dan severtitas PAK pada wanita, maka PAK pada wanita memerlukan

     penanganan dan perhatian khusus.