Upload
denny-selendra
View
343
Download
18
Embed Size (px)
7/24/2019 REFERAT GLUKOMA
1/19
BAB I
PENDAHULUAN
Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan, yang
memberi kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Kelainan ini ditandai oleh
meningkatnya tekanan intraokuler yang disertai oleh pencekungan diskus optikus dan
pengecilan lapangan pandang. Pada glaukoma akan terdapat melemahnya fungsi mata dengan
terjadinya cacat lapang pandang dan kerusakan anatomi berupa ekstravasasi
(penggaungancupping! serta degenerasi papil saraf optik, yang dapat berakhir dengan
kebutaan.",#,$!
Glaukoma adalah penyebab kebutaan kedua terbesar di dunia setelah katarak.
%iperkirakan && juta penduduk dunia sampai tahun '" akan menderita gangguan
penglihatan karena glaukoma. Kebutaan karena glaukoma tidak bisa disembuhkan, tetapi
pada kebanyakan kasusglaukoma dapat dikendalikan. %i )ndonesia, glaukoma diderita oleh
#* dari total populasi penduduk. +mumnya penderita glaukoma telah berusia lanjut. Pada
usia diatas tahun, tingkat resiko menderita glaukoma meningkat sekitar "*. -ampir
separuh penderita glaukoma tidak menyadari bahwa mereka menderita penyakit tersebut. ",'!
Glaukoma tidak hanya disebabkan oleh tekanan yang tinggi di dalam mata. embilan
puluh persen (/*! penderita dengan tekanan yang tinggi tidak menderita glaukoma,
sedangkan sepertiga dari penderita glaukoma memiliki tekanan normal.
Glaukoma dibagi menjadi Glaukoma primer sudut terbuka (glaukoma kronis!,
Glaukoma primer sudut tertutup (sempit akut!, Glaukoma sekunder, dan glaukoma
kongenital (Glaukoma pada bayi!.",',#,,$,/,"!
Glaukoma akut didefenisikan sebagai peningkatan tekanan intraorbita secara
mendadak dan sangat tinggi, akibat hambatan mendadak pada anyaman trabekulum.
Glaukoma akut ini merupakan kedaruratan okuler sehingga harus diwaspadai, karena dapat
terjadi bilateral dan dapat menyebabkan kebutaan tetapi resiko kebutaan dapat dicegah
dengan diagnosis dan penatalaksanaan yang tepat.',!
BAB II
PEMBAHASAN
1 | G l a u k o m a A k u t
7/24/2019 REFERAT GLUKOMA
2/19
). ANATOMI,0,$,/!
1natomi sudut filtrasi terdapat di dalam limbus kornea. 2imbus adalah bagian
yang dibatasi oleh garis yang menghubungkan akhir dari membran descement dan
membran 3owman, lalu ke posterior ,40 mm, kemudian ke dalam mengelilingi kanal
schlemn dan trabekula sampai ke bilik mata depan. 1khir dari membran descement disebut
garis schwalbe.
2imbus terdiri dari ' lapisan, epitel dan stroma. 5pitelnya ' kali setebal epitel
kornea. %i dalam stromanya terdapat serat6serat saraf dan cabang akhir dari a. siliaris
anterior.
3agian terpenting dari sudut filtrasi adalah trabekula, yang terdiri dari7
". 8rabekula korneoskleral, serabutnya berasal dari dalam stroma kornea dan menuju
ke belakang, mengelilingi kanal schlemn untuk berinsersi pada sklera.
'. 8rabekula uveal, serabut berasal dari lapisan dalam stroma kornea, menuju ke skle6
ralspur (insersi dari m. siliaris! dan sebagian ke m. siliaris meridional.
#. erabut berasal dari akhir membran descement (garis schwalbe!, menuju jaringan
pengikat m. siliaris radialis dan sirkularis.
. 2igamentum pektinatum rudimenter, berasal dari dataran depan iris menuju depan
trabekula.
8rabekula terdiri dari jaringan kolagen, jaringan homogen, elastis dan seluruhnya
diliputi endotel. Keseluruhannya merupakan spons yang tembus pandang, sehingga ada
darah di dalam kanal schlemn, dapat terlihat dari luar.
Kanal schlemn merupakan kapiler yang dimodifikasi, yang mengelilingi kornea.
%indingnya terdiri dari satu lapisan sel, diameternya .0 mm. Pada dinding sebelah dalam
terdapat lubang6lubang sebesar ' +, sehingga terdapat hubungan langsung antara trabekula
dan kanal schlemn. %ari kanal schlemn, keluar saluran kolektor '6# buah, yang menuju
ke pleksus vena didalam jaringan sklera dan episklera dan v. siliaris anterior di badan
siliar.
II. HUMOR AKUEUS
8ekanan intraokular ditentukan oleh kecepatan pembentukan humor akueus dan
tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata.
a. Komposisi humor akueus
-umor akueus adalah suatu cairan jernih yang mengisi kamera okuli anterior dan
posterior mata, yang berfungsi memberikan nutrisi dan oksigen pada kornea dan lensa.
9olumenya adalah sekitar '0 :2, dan kecepatan pembentukannya, yang bervariasi
diurnal, adalah ",0 ; ' :2menit. 8ekanan osmotik sedikit lebih tinggi daripada plasma.
2 | G l a u k o m a A k u t
7/24/2019 REFERAT GLUKOMA
3/19
Komposisi humor akueus serupa dengan plasma kecuali bahwa cairan ini memiliki
konsentrasi askorbat, piruvat, dan laktatyang lebih tinggi dan protein, urea, dan glukosa
yang lebih rendah.,0!
b. Pembentukan dan 1liran -umor 1kueus
-umor akueus diproduksi oleh badan siliar. +ltrafiltrat plasma yang dihasilkan di
stroma prosesus siliaris dimodifikasi oleh fungsi sawar dan prosesus sekretorius epitel
siliaris. etelah masuk ke kamera okuli posterior, humor akueus mengalir melalui pupil
ke kamera okuli anterior lalu ke jalinan trabekular di sudut kamera anterior (sekaligus,
terjadi pertukaran diferensial komponen ; komponen dengan darah di iris!, melalui
jalinan trabekular ke kanal schlemn menuju saluran kolektor, kemudian masuk kedalam
pleksus vena, ke jaringan sklera dan episklera juga ke dalam v.siliaris anterior di badan
siliar. aluran yang mengandung cairan camera oculi anterior dapat dilihat di daerahlimbus dan subkonjungtiva, yang dinamakan a
7/24/2019 REFERAT GLUKOMA
4/19
%i )ndonesia, glaukoma menjadi penyebab lebih dari 0. kasus kebutaan di
)ndonesia dan kebutaan yang disebabkan oleh glaukoma bersifat permanent.$!
". E#ioo!i,0,/,"!
Glaukoma terjadi karena peningkatan tekanan intraokuler yang dapat disebabkan
oleh bertambahnya produksi humor akueus oleh badan siliar ataupun berkurangnya
pengeluaran humor akueus di daerah sudut bilik mata atau di celah pupil.
8ekanan intraokuler adalah keseimbangan antara produksi humor akueus,
hambatan terhadap aliran akueous dan tekanan vena episklera. Ketidakseimbangan
antara ketiga hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan tekanan intraokuler, akan
tetapi hal ini lebih sering disebabkan oleh hambatan terhadap aliran humor akueus.
Peningkatan tekanan intraokuler akan mendorong perbatasan antara saraf
optikus dan retina di bagian belakang mata. 1kibatnya pasokan darah ke saraf optikus
berkurang sehingga sel6sel sarafnya mati. Karena saraf optikus mengalami
kemunduran, maka akan terbentuk bintik buta pada lapang pandang mata. Yang
pertama terkena adalah lapang pandang tepi, lalu diikuti oleh lapang pandang sentral.
=ika tidak diobati, glaukoma pada akhirnya bisa menyebabkan kebutaan.
$. %&'#o( Resi'o",',#,,$,/!
>rang yang mempunyai risiko untuk menderita glaukoma yaitu orang tua (lebih
dari tahun!, dimana prevalensi penderita glaukoma makin tinggi seiring dengan
peningkatan usia, penderita diabetes, penderita hipertensi, penggunaan medikasi yang
mengandung steroid dalam jangka waktu lama, riwayat keluarga glaukoma (risiko
kali orang normal!, perempuan punya resiko tinggi untuk menderita glaukoma dari
4 | G l a u k o m a A k u t
7/24/2019 REFERAT GLUKOMA
5/19
pada pria, miopia, migrain atau penyempitan pembuluh darah otak (sirkulasi darah yang
buruk!, atau kecelakaan pada mata sebelumnya.
). K&sifi'&si",',,$,/!
3erdasarkan etiologi, glaukoma dibagi menjadi 7
&. Glaukoma primer sudut terbuka
Glaukoma primer sudut terbuka adalah glaukoma yang penyebabnya tidak
ditemukan dan ditandai dengan sudut bilik mata depan yang terbuka.
Gambaran klinis dari glaukoma primer sudut terbuka, yaitu progresifitas
gejalanya berjalan perlahan dan lambat sehingga sering tidak disadari oleh
penderitanya, serta gejalanya samar seperti7 sakit kepala ringan tajam penglihatan
tetap normal? hanya perasaan pedas atau kelilipan saja? tekanan intra okuler terus
6menerus meningkat hingga merusak saraf penglihatan.
*. Glaukoma primer sudut tertutup
Glaukoma primer sudut tertutup ditandai dengan sudut bilik mata depan yang
tertutup, bersifat bilateral dan herediter.Gejala yang dirasakan oleh pasien, seperti 7
tajam penglihatan kurang (kabur mendadak!, mata merah, bengkak, mata berair,
kornea suram karena edema, bilik mata depan dangkal dan pupil lebar dan tidak
bereaksi terhadap sinar, diskus optikus terlihat merah dan bengkak, tekanan intra
okuler meningkat hingga terjadi kerusakan iskemik pada iris yang disertai edema
kornea, melihat halo (pelangi di sekitar objek!, nyeri hebat periorbita, pusing,
bahkan mual6muntah.
5 | G l a u k o m a A k u t
7/24/2019 REFERAT GLUKOMA
6/19
+. Glaukoma sekunder
Glaukoma sekunder terjadi jika mata mengalami kerusakan akibat infeksi,
peradangan, tumor, katarak yang meluas, kecelakaan atau trauma, serta pembuluh
darah yang tidak normal (sering karena diabetes melitus!.
d. Glaukoma kongenital
Glaukoma kongenital timbul saat lahir atau dalam tahun pertama dengan
gejala klinis adanya mata berair berlebihan, peningkatan diameter kornea
(buftalmos!, kornea berawan karena edema epitel, terpisah atau robeknya membran
descemet, fotofobia, peningkatan tekanan intraokular, peningkatan kedalaman
kamera anterior, pencekungan diskus optikus.
6 | G l a u k o m a A k u t
7/24/2019 REFERAT GLUKOMA
7/19
. Peme(i's&&n pen-n&n!",',#,,&,/,","'!
Pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan untuk menilai glaukoma secara
klinis dapat menggunakan, yaitu/
a! 9isus, pada pasien dengan glaukoma, visus turun mulai dari perifer. 9isus sentral
baik terutama pada glaukoma sudut terbuka. edangkan pada stadium lanjut, visus
sentral akan turun.
b! 8onometri, yang sering digunakan yaitu 8onometri chiot@, alat ini berguna untuk
menilai tekanan intra okular. 8ekanan intra okular normal berkisar antara "6'"
mm-g.
c! Gonioskopi, digunakan untuk menilai lebar sempitnya sudut bilik mata depan yang
dibentuk oleh taut antara kornea perifer dan iris, yang diantaranya terdapat jalinan
trabekular. %engan gonioskopi dapat dibedakan glaukoma sudut tertutup dan
7 | G l a u k o m a A k u t
7/24/2019 REFERAT GLUKOMA
8/19
glaukoma sudut terbuka, juga dapat dilihat apakah terdapat perlekatan iris bagian
perifer ke depan.
Pemeriksaan ini berhubungan penting pada aliran keluar humor akueus. 2ebar
sudut bilik mata depan dapat diperkirakan dengan pencahayaan oblik bilik mata
depan dengan sebuah senter tangan atau dengan pengamatan kedalaman bilik mata
depan perifer dengan slitlamp, tetapi sebaiknya ditentukan dengan gonioskopi, yang
memungkinkan visualisasi langsung struktur6struktur sudut. 1pabila keseluruhan
jalinan trabekular, taji sklera, dan prosessus iris dapat terlihat, sudutnya dinyatakan
terbuka. 1pabila hanya garis chwalbe atau sebagian kecil dari jalinan trabekular
yang dapat terlihat sudut dikatakan sempit. 1pabila garis schwalbe tidak terlihat
dikatakan sudut tertutup.
d! >ftalmoskop, digunakan untuk melihat penggaungan (cupping! A. >ptikus, atrofi
A. >ptikus, diskus optikus dan mengukur rasio cekungan6diskus (cup per disc
ratio6B%C!. B%C yang perlu diperhatikan jika ternyata melebihi ,0 karena hal
itu menunjukkan peningkatan tekanan intraokular yang signifikan, serta asimetri
B%C antara dua mata ,' atau lebih. 8erjadi oleh karena tekanan intraokuler
tinggi menekan bagian tengah papil sehingga terjadi gangguan nutrisi papil.
Gambar syaraf optik normal Gambar syaraf optik penderita glaukoma
8 | G l a u k o m a A k u t
7/24/2019 REFERAT GLUKOMA
9/19
e! Bampimeter atau Perimeter, untuk pemeriksaan lapang pandang. -al ini penting
dilakukan untuk mendiagnosis dan menindaklanjuti pasien glaukoma. 2apang
pandang glaukoma memang akan berkurang karena peningkatan tekanan intra
okular akan merusakan papil saraf optikus. Gangguan lapangan pandang akibat
glaukoma terutama mengenai #D lapang pandang bagian tengah. Ailai normal
lapang pandang perifer yang diperiksa dengan perimetercampimeter yaitu
superior 00D, nasal &D, inferior 4D, temporal /D. edangkan bagian sentral
diperiksa dengan layar byerrum, dengan nilai normal #D.
Kelainan pandang pada glaucoma yaitu terjadinya pelebaran blind spot dan
perubahan scotoma menjadi byerrum, kemudian jadi arcuata dan berakhir dengan
pembentukan ring, serta terdapatnya seidel sign
-asil Perimetri mata normal -asil Perimetri mata glaukoma
f! 8est provokasi, dilakukan untuk glaukoma sudut terbuka
Glaukoma sudut terbuka, dilakukan dengan memberikan air minum sebanyak
" 20 menit kemuduan tekanan intra okular diukur tiap "0 menit selama ",0
jam. 3ila 8)> E $ mm-g, maka disebut glaukoma.
8es tekanan kongestif, dilakukan dengan memasang tensi meter 06& mm-g
selama " menit. 3ila 8)> naik E / mm-g maka pasien dapat dinyatakan
menderita glaucoma.
Kombinasi air minum dan tes tekanan kongestif. 3ila naik " mm-g maka
dinyatakan glaukoma .
g! 8est kamar gelap, dilakukan pada glaukoma sudut tertutup. Pada kamar gelap, saat
membaca atau saat bersujud, pupil pasien akan midriasis. Pasien dinyatakan
glaukoma bila 8)> naik E " mm-g.
0. Pen!o*&n
Prinsip dari pengobatan glaukoma yaitu untuk mengurangi produksi humor akueus
dan meningkatkan sekresi dari humor akueus sehingga dapat menurunkan tekanan intra
okuler.
9 | G l a u k o m a A k u t
7/24/2019 REFERAT GLUKOMA
10/19
>bat ; obat yang dapat digunakan, yaitu 7',#,""!
1. 8opikal, terdiri dari 7
". Parasimpatomimetik (meningkatkan sekresi 1-!, dibagi menjadi dua, yaitu 7
6 2angsung (Kolinergik!pilocarpin, carbachol, aceclidine
6 8ak 2angsung (Penghambat kolinesterase!, dibagi menjadi 7
o Ceversibelneostigmin, demecarium bromideo )rreversibelechothiopateiode, diisopropyl fluorophospate
'. 1nalog Prostaglandin (meningkatkan sekresi 1-!2atanoprost
#. impatomimetik (meningkatkan sekresi 1-! 5pinefrin, %ipivefrin,
1praclonidine, 3rimonidine
. impatolitik (menghambat produksi 1-!, terdiri dari 7
o 2angsungF6blocker
o 8ak 2angsungGuanethidine, &6hydroy dopamine
0. Penghambat karbonik anhidrase (menghambat produksi 1-!%or@olamid
3. istemik, terdiri dari
". Penghambat karbonik anhidrase (menghambat produksi 1-! 1ceta@olamid,
dichlorphenamide
'. >smotik (menurunkan tekanan intra okuler!mannitol, glicerin, etyl alkohol
3edah dan 2aser yang dapat digunakan, yaitu 7$,"'!
H )ridektomi dan iridotomi perifer
umbatan pupil paling baik diatasi dengan membentuk komunikasi langsung
antara kamera anterior dan posterior sehingga beda tekanan diantara keduanya
menghilang. -al ini dapat dicapai dengan laser neonidium7 Y1G atau aragon atau
dengan tindakan bedah iridektomi perifer, tetapi dapat dilakukan bila sudut yang
tertutup sebesar 0*.
H 8rabekuloplasti laser
Penggunaan laser untuk menimbulkan luka bakar melalui suatu goniolensa ke
jalinan trabekular dapat mempermudah aliran keluar humor akueous karena efek luka
bakar tersebut. 8eknik ini dapat diterapkan untuk bermacam6macam bentuk glaukoma
sudut terbuka, dan hasilnya bervariasi bergantung pada penyebab yang mendasari.
H 3edah drainase glaukoma
8indakan bedah untuk membuat jalan pintas dari mekanisme drainase normal,
sehingga terbentuk akses langsung humor akueous dari kamera anterior ke jaringan
subkonjungtiva atau orbita, dapat dibuat dengan trabekulotomi atau insersi selang
10 | G l a u k o m a A k u t
7/24/2019 REFERAT GLUKOMA
11/19
drainase. Penyulit utama trabekulotomi adalah kegagalan bleb akibat fibrosis jaringan
episklera.
H 8indakan sklodestruktif
Kegagalan terapi medis dan bedah dapat menjadi alasan untuk
mempertimbangkan tindakan destruksi korpus siliaris dengan laser atau bedah untuk
mengontrol tekanan intraokuler. Krioterapi, diatermi, +G frekuensi tinggi dan yang
paling mutakhir adalah terapi laser neodinium dapat diaplikasikan ke permukaan mata
tepat di sebelah posterior limbus untuk menimbulkan kerusakan korpus siliaris.
BAB III
GLAUKOMA AKUT
I. DE%INISI
Glaukoma sudut tertutup primer terjadi apabila terbentuk iris bombe yang
menyebabkan sumbatan sudut kamera anterior oleh iris perifer, sehingga menyumbat
aliran humor akueus dan tekanan intraokular meningkat dengan cepat sehingga
menimbulkan nyeri hebat, kemerahan dan kekaburan penglihatan. Glaukoma 1kut
merupakan kedaruratan okuler sehingga harus diwaspadai, karena dapat terjadi bilateral
dan dapat menyebabkan kebutaan bila tidak segera ditangani dalam ' ; $ jam.",#,,""!
11 | G l a u k o m a A k u t
7/24/2019 REFERAT GLUKOMA
12/19
II.EPIDEMIOLOGI
Glaukoma akut terjadi pada " dari " orang yang berusia di atas tahun dengan
angka kejadian yang bertambah sesuai usia. Perbandingan wanita dan pria pada penyakit
ini adalah 7". Pasien dengan glaukoma sudut tertutup kemungkinan besar rabun dekat
karena mata rabun dekat berukuran kecil dan struktur bilik mata anterior lebih padat. ,4,$!
III. ETIOLOGI
Glaukoma akut terjadi karena peningkatan tekanan intraokuler secara mendadak
yang dapat disebabkan oleh sumbatan di daerah kamera okuli anterior oleh iris perifer,
sehingga menyumbat aliran humor akueus dan menyebabkan tekanan intra okular
meningkat dengan cepat sehingga menimbulkan nyeri hebat. ',,$!
I. PATO%ISIOLOGI
Glaukoma sudut tertutup primer terjadi karena ruang anterior secara anatomis
menyempit sehingga iris terdorong ke depan, menempel ke jaringan trabekular dan
menghambat humor akueus mengalir ke saluran schlemm. Pergerakan iris ke depan dapat
karena peningkatan tekanan vitreus, penambahan cairan di ruang posterior atau lensa yang
mengeras karena usia tua. Peningkatan tekanan intraokuler akan mendorong perbatasan
antara saraf optikus dan retina di bagian belakang mata. 1kibatnya pasokan darah ke saraf
optikus berkurang sehingga sel6sel sarafnya mati. Karena saraf optikus mengalami
kemunduran, maka akan terbentuk bintik buta pada lapang pandang mata. Yang pertama
terkena adalah lapang pandang tepi, lalu diikuti oleh lapang pandang sentral. =ika tidak
diobati, glaukoma pada akhirnya bisa menyebabkan kebutaan.
12 | G l a u k o m a A k u t
7/24/2019 REFERAT GLUKOMA
13/19
. GEALA DAN TANDA
8ajam penglihatan kurang (kabur mendadak!, mata merah, bengkak, mata berair,
kornea suram karena edema, bilik mata depan dangkal dan pupil lebar dan tidak bereaksi
terhadap sinar, diskus optikus terlihat merah dan bengkak, tekanan intra okuler
meningkat hingga terjadi kerusakan iskemik pada iris yang disertai edema kornea,
dibuktikan dengan tonometri schiot@ ataupun teknik palpasi (tidak dianjurkan karena
terlalu subjektif!, melihat halo (pelangi di sekitar objek!, nyeri hebat periorbita, pusing,
bahkan mual6muntah.',#,,&,4,/!
I. DIAGNOSIS#,$,"#,"!
3erdasarkan penjelasan di atas, maka diagnosis dapat ditegakan dari anamnesis,
pemeriksaan status umum dan oftalmologis, serta penunjang.3erdasarkan ananmnesis, pasien akan mengeluhkan pandangan kabur, melihat
pelangi atau cahaya di pinggir objek yang sedang dilihat (halo!, sakit kepala, sakit bola
mata, pada kedua matanya, muntah ; muntah.
Pada pemeriksaan akan ditemukan tanda6tanda, antara lain 7 visus sangat menurun,
mata merah, tekanan intra okular meningkat, injeksi pericorneal, kornea oedem, B>1
dangkal, iris oedem dan berwarna abu ; abu, pupil sedikit melebar dan tidak bereaksi
terhadap sinar, serta diskus optikus terlihat merah dan bengkak.
elain itu, dapat juga dilakukan pemeriksa penunjang, diantaranya, pemeriksaan
tekanan intra okular dengan menggunakan tonometri, melihat sudut B>1, menilai B%C,
pemeriksaan lapang pandang, tonografi, serta tes kamar gelap.
II. KLASI%IKASI
Glaukoma sudut tertutup primer dapat dibagi menjadi 7
a. 1kut
13 | G l a u k o m a A k u t
7/24/2019 REFERAT GLUKOMA
14/19
Glaukoma ini terjadi apabila terbentuk iris bombe yang menyebabkan sumbatan
sudut kamera anterior oleh iris perifer dan akibat pergeseran diafragma lensa6iris ke
anterior disertai perubahan volume di segmen posterior mata.
b. ubakut
Glaukoma dengan gejala klinis nyeri unilateral berulang dan mata tampak
kemerahan
c. Kronik
Glaukoma dengan gejala klinis terdapat peningkatan tekanan intraokular, sinekia
anterior perifer meluas
d. )ris plateau
)ris plateau adalah suatu kelainan yang jarang dijumpai kedalaman kamera anterior
sentral normal tetapi sudut kamera anterior sangat sempit karena insersi iris secara
kongenital terlalu tinggi.
III. DIAGNOSIS BANDING,$!
)ritis akut, menimbulkan fotofobia lebih besar daripada glaukoma. 8ekanan
intraokular biasanya tidak meningkat, pupil konstriksi, dan kornea biasanya tidak
edematosa. %i kamera anterior tampak jelas sel ; sel, dan terdapat injeksi siliaris dalam.
Konjungtivitis akut, nyerinya ringan atau tidak ada dan tidak terdapat gangguan
penglihatan. 8erdapat tahi mata dan konjungtiva yang meradang hebat tetapi tidak
terdapat injeksi siliaris. Cespon pupil dan tekanan intraokular normal, dan kornea jernih.
Glaukoma sudut tertutup akut sekunder dapat terjadi akibat pergeseran diafragma
lensa6iris ke anterior disertai perubahan volume di segmen posterior mata. -al ini dapat
dijumpai pada sumbatan vena retina sentralis, pada skleritis posterior dan setelah
tindakan ; tindakan terapeutik misalnya fotokoagulasi panretina, krioterapi retina, dan
scleral buckling untuk pelepasan retina. Gambaran klinis biasanya mempermudahdiagnosis.
I3. KOMPLIKASI
1pabila terapi tertunda, iris perifer dapat melekat ke jalinan trabekular (sinekia
anterior!, sehingga menimbulkan sumbatan ireversibel sudut kamera anterior yang
memerlukan tindakan bedah untuk memperbaikinya. Kerusakan saraf optikus sering
terjadi.',#,,&!
14 | G l a u k o m a A k u t
7/24/2019 REFERAT GLUKOMA
15/19
3. PENATALAKSANAAN#,,$,/,"!
Glaukoma hanya bisa diterapi secara efektif jika diagnose ditegakkan sebelum
serabut saraf benar6benar rusak. 8ujuannya adalah menurunkan tekanan intraokular,
dapat dilakukan dengan minum larutan gliserin dan air bisa mengurangi tekanan dan
menghentikan serangan glaukoma. 3isa juga diberikan inhibitor karbonik anhidrase
(misalnya aseta@olamid 0 mg iv dilanjutkan dgn oral 0 mg"mg oral!. 8etes
mata pilokarpin menyebabkan pupil mengecil sehingga iris tertarik dan membuka saluran
yang tersumbat. +ntuk mengontrol tekanan intraokuler bisa diberikan tetes mata beta
bloker (8imolol .0* atau betaolol .0*, '" teteshari! dan kortikosteroid topikal
dengan atau tanpa antibiotik untuk mengurangi inflamasi dan kerusakan saraf optik.
etelah suatu serangan, pemberian pilokarpin dan beta bloker serta inhibitor karbonik
anhidrase biasanya terus dilanjutkan. Pada kasus yang berat, untuk mengurangi tekanan
biasanya diberikan manitol intravena (melalui pembuluh darah!.
Prinsip dari pengobatan glaukoma akut yaitu untuk mengurangi produksi humor
akueus dan meningkatkan sekresi dari humor akueus sehingga dapat menurunkan
tekanan intra okuler sesegera mungkin. >bat ; obat yang dapat digunakan, yaitu 7
H Ienghambat pembentukan humor akueus
Penghambat beta andrenergik adalah obat yang paling luas digunakan. %apatdigunakan tersendiri atau dikombinasi dengan obat lain. Preparat yang tersedia antara
lain 8imolol maleat ,'0* dan ,0*, betaksolol ,'0* dan ,0*, levobunolol ,'0*
dan ,0*, dan metipranolol ,#*. 1praklonidin adalah suatu agonis alfa adrenergik
yang baru yang berfungsi menurunkan produksi humor akueous tanpa efek pada aliran
keluar. epinefrin dan dipiferon juga memiliki efek yang serupa. )nhibitor karbonat
anhidrase sistemik aseta@olamid digunakan apabila terapi topikal tidak memberi hasil
memuaskan dan pada glaukoma akut dimana tekanan intraokuler sangat tinggi dan
perlu segera dikontrol. >bat ini mampu menekan pembentukan humor akueous
sebesar 6&*.
H Jasilitasi aliran keluar humor akueous
>bat parasimpatomimetik meningkatkan aliran keluar humor akueous dengan
bekerja pada jalinan trabekuler melalui kontraksi otot siliaris. >bat pilihan adalah
pilokarpin, larutan ,06&* yang diteteskan beberapa kali sehari atau gel * yang
15 | G l a u k o m a A k u t
7/24/2019 REFERAT GLUKOMA
16/19
dioleskan sebelum tidur. emua obat parasimpatomimetik menimbulkan miosis
disertai meredupnya penglihatan, terutama pada pasien dengan katarak, dan spasme
akomodatif yang mungkin mengganggu bagi pasien muda.
H Penurunan volume korpus vitreum
>bat6obat hiperosmotik menyebabkan darah menjadi hipertonik sehingga air
tertarik keluar dari korpus vitreum dan terjadi penciutan korpus vitreum. Penurunan
volume korpus vitreum bermanfaat dalam pengobatan glaukoma akut sudut tertutup.
Gliserin "mlkg33 dalam suatu larutan 0* dingin dicampur dengan sari lemon,
adalah obat yang paling sering digunakan, tetapi pemakaian pada pasien diabetes
harus berhati6hati. Pilihan lain adalah isosorbin oral atau manitol intravena.
H Iiotik, Iidriatik
Konstriksi pupil sangat penting dalam penalaksanaan glaukoma sudut tertutup
akut primer dan pendesakan sudut pada iris plateau. %ilatasi pupil penting dalam
penutupan sudut akibat iris bombe karena sinekia posterior. 1pabila penutupan sudut
diakibatkan oleh pergeseran lensa ke anterior, atropine atau siklopentolat bisa
digunakan untuk melemaskan otot siliaris sehingga mengencangkan apparatus
@onularis.
3ila tidak dapat diobati dengan obat ; obatan, maka dapat dilakukan tindakan 7',$!
)ridektomi dan iridotomi perifer
umbatan pupil paling baik diatasi dengan membentuk komunikasi
langsung antara kamera anterior dan posterior sehingga beda tekanan diantara
keduanya menghilang. -al ini dapat dicapai dengan laser neonidium7 Y1G atau
aragon atau dengan tindakan bedah iridektomi perifer, tetapi dapat dilakukan bila
sudut yang tertutup sebesar 0*.
8rabekulotomi (3edah drainase!
%ilakukan jika sudut yang tertutup lebih dari 0* atau gagal dengan
iridektomi.
3I. PEN4EGAHAN
16 | G l a u k o m a A k u t
7/24/2019 REFERAT GLUKOMA
17/19
Pencegahan terhadap glaukoma akut dapat dilakukan Pada orang yang telah
berusia ' tahun sebaiknya dilakukan pemeriksaan tekanan bola mata berkala secara
teratur setiap # tahun, bila terdapat riwayat adanya glaukoma pada keluarga maka
lakukan pemeriksaan setiap tahun. ecara teratur perlu dilakukan pemeriksaan lapang
pandangan dan tekanan mata pada orang yang dicurigai akan timbulnya glaukoma.
ebaiknya diperiksakan tekanan mata, bila mata menjadi merah dengan sakit kepala
yang berat, serta keluarga yang pernah mengidap glaukoma.',$,"!
3II. PROGNOSIS
Glaukoma akut merupakan kegawat daruratan mata, yang harus segera ditangani
dalam ' ; $ jam. =ika tekanan intraokular tetap terkontrol setelah terapi akut glaukoma
sudut tertutup, maka kecil kemungkinannya terjadi kerusakan penglihatan progresif.8etapi bila terlambat ditangani dapat mengakibatkan buta permanen.",,$,/!
BAB I
KESIMPULAN
Glaukoma adalah suatu kelainan pada mata yang ditandai oleh meningkatnya tekanan
intra okuler yang disertai pencekungan diskus optikus dan pengecilan lapang pandang.
Glaukoma terjadi karena peningkatan tekanan intraokuler yang dapat disebabkan oleh
bertambahnya produksi humor akueus oleh badan siliar ataupun berkurangnya pengeluaran
humor akueus di daerah sudut bilik mata atau di celah pupil.
Glaukoma dibagi menjadi Glaukoma primer sudut terbuka (glaukoma kronis!,
glaukoma primer sudut tertutup (sempit akut!, glaukoma sekunder, dan glaukoma
kongenital (glaukoma pada bayi!.
Glaukoma sudut tertutup primer terjadi apabila terbentuk iris bombe yang
menyebabkan sumbatan sudut kamera anterior oleh iris perifer, sehingga menyumbat aliran
humor akueus dan tekanan intraokular meningkat dengan cepat sehingga menimbulkan nyeri
hebat, kemerahan dan kekaburan penglihatan. Glaukoma sudut tertutup primer dapat dibagi
menjadi akut, subakut, kronik, dan iris plateau.
Glaukoma akut merupakan kegawat daruratan mata, yang harus segera ditangani
dalam ' ; $ jam. =ika tekanan intraokular tetap terkontrol setelah terapi akut glaukoma
17 | G l a u k o m a A k u t
7/24/2019 REFERAT GLUKOMA
18/19
sudut tertutup, maka kecil kemungkinannya terjadi kerusakan penglihatan progresif. 8etapi
bila terlambat ditangani dapat mengakibatkan buta permanen
Prinsip dari pengobatan glaukoma akut yaitu untuk mengurangi produksi humor
akueus dan meningkatkan sekresi dari humor akueus sehingga dapat menurunkan tekanan
intra okuler sesegera mungkin
DA%TAR PUSTAKA
".http7www.klinikmatanusantara.cominde.php
optionLcomMcontentNtaskLviewNidL"'N)temidL/ (diakses tanggal "# %esember '/!
'. http7www.surabaya6eye6clinic.comcontentview#/4 (diakses tanggal "" %esember
'/!
#. http7iditapsel.blogspot.comglaukomaMakut(diakses tanggal "# %esember '/!
. hock =P, -arper C1, 9aughan %, 5va PC. 2ensa, Glaukoma. )n7 9aughan %G, 1sbury 8,
5va PC, editors. >ftalmologi umum. " ed. =akarta. Oidya Iedika. "//&
0. Jriedmand A=, Kaiser PK, 8rattler O3. >phtalmology. Philadelphia. 5lsevier aunders.
''
&. Gerhard K2, >scar, Gabriele, %oris, Peter. >phtalmology a short tetbook. econd edition.
8hieme tuttgart 7 Aew York. '4.
4. http7www.pfi@erpeduli.comarticleMdetail.aspidL'" (diakses tanggal " %esember
'/!
$. http7www.jakarta6eye6center(diakses tanggal "# %esember '/!
/. http7id.wikipedia.orgwikiGlaukoma(diakses tanggal "# %esember '/!
". http7www.perdami.or.idpageLnews.detailNidL4(diakses tanggal " %esember '/!
"". 2ang, GK. >phthalmology. Germany. '.
"'. Khaw P8, 5lkington 1C. 1B >f 5yes. 5disi ke6. 3I= 3ook7 2ondon.'0
"#. =ames 3, Bhew B, 3ron 1. 2ecture Aotes >ftalmologi. 5d /. 5I7 =akarta. '0
18 | G l a u k o m a A k u t
http://www.klinikmatanusantara.com/index.php?option=com_content&task=view&id=124&Itemid=9http://www.klinikmatanusantara.com/index.php?option=com_content&task=view&id=124&Itemid=9http://www.surabaya-eye-clinic.com/content/view/39/47/http://iditapsel.blogspot.com/glaukoma_akuthttp://www.pfizerpeduli.com/article_detail.aspx?id=21http://www.jakarta-eye-center/http://id.wikipedia.org/wiki/Glaukomahttp://www.perdami.or.id/?page=news.detail&id=7http://www.klinikmatanusantara.com/index.php?option=com_content&task=view&id=124&Itemid=9http://www.klinikmatanusantara.com/index.php?option=com_content&task=view&id=124&Itemid=9http://www.surabaya-eye-clinic.com/content/view/39/47/http://iditapsel.blogspot.com/glaukoma_akuthttp://www.pfizerpeduli.com/article_detail.aspx?id=21http://www.jakarta-eye-center/http://id.wikipedia.org/wiki/Glaukomahttp://www.perdami.or.id/?page=news.detail&id=77/24/2019 REFERAT GLUKOMA
19/19
". Gondowihardjo 8, imanjuntak G. editor. Glaukoma 1kut dalam Panduan Ianajemen
Klinis Perdami. PP Perdami7 =akarta. '&
19 | G l a u k o m a A k u t