Upload
ade-yuvita-souw
View
380
Download
30
Embed Size (px)
Citation preview
Oleh: Lauw Haris Hariada ( 0410033 ) Ade Yuvita ( 0410166 )
Pembimbing : dr. Yenny Noor , SpM
Anatomi dan Fisiologi
Mata Struktur bilateral dan terletak dalam cavum orbita 7 tulang yang memiliki kontribusi dalam membentuk cavum orbita tulang maxilla, zygomaticum, frontal, ethmoid, lacrimal, sphenoid, dan palatina.
Kornea terdiri dari 5 lapisan Sumber nutrisi : Pembuluh darah di limbus, humor aquaeus,
dan air mata. Persarafan sensoris : n.ophthalmicus.
Traktus Uvea terdiri dari iris, corpus ciliaris, dan koroid
Lensa merupakan struktur bikonveks, avaskular, jernih, dan
transparan Di bagian anterior lensa :humor aquaeus Di bagian posterior : humor vitreus.
Aparatus Lacrimalis terdiri dari: glandula lacrimalis lacus lacrimalis
papilla lacrimalis dengan punctum lacrimale canaliculus lacrimalis saccus lacrimalis yang akan dilanjutkan menjadi ductus
nasolacrimalis.
Humour Vitreus Vitreus terletak di posterior lensa struktur
yang jernih, avaskular, dan bersifat gel Vitreus : 99% air 1% kolagen dan asam hyaluronat (memberi
vitreus bentuk dan konsistensi seperti gel kemampuannya mengikat air dalam jumlah besar)
Retina merupakan lapisan yang tipis dan semitransparan memiliki 10 lapisan.
Humour Aquaeus Bilik mata depan perbatasan perifer kornea dengan basis
iris. Terdapat garis Schwalbes, trabecular meshwork pada canalis Schlemm, dan scleral spur. TIO dipengaruhi oleh produksi dan pengeluaran humor aquaeus. HA cairan jernih. Volume 250 l dan produksi 2,5l/menit dipengaruhi juga oleh variasi diurnal. Komposisi dari HA serupa dengan plasma kecuali terdapat konsentrasi yang tinggi dari ascorbate, pyruvate, lactate, dan konsentrasi yang rendah dari protein, urea, dan glukosa dibandingkan dengan plasma. HA diproduksi oleh corpus ciliaris.
Glaukoma
DefinisiGlaukoma sekumpulan gejala dengan karakteristik neuropati saraf optik, ditandai dengan defek lapangan pandang. Peningkatan TIO salah satu faktor resiko terjadinya glaukoma
Epidemiologi Penyebab kebutaan di dunia
Angka kejadian : Indonesia 0,4%, Amerika Serikat 0,27-
5,6%, Swedia 0,86%, Inggris 0,64%, dan Jamaika 1,4%. Diperkirakan 60 juta penduduk dunia terkena glaukoma.
Sekitar 3 juta penduduk Amerika terkena glaukoma dan
dari kasus ini sekitar 50% tidak terdiagnosis. Pria = wanita
Lebih sering mengenai kulit hitam dibandingkan kulit
putih.
Faktor Risiko Usia > 40 tahun Ras kulit hitam 4x > ras kulit putih Genetik
Kondisi medis: DM, hipertensi Miop Trauma mata Penggunaan steroid yang berkepanjangan
KlasifikasiKlasifikasi berdasarkan etiologi: A. Glaukoma primer Glaukoma sudut terbuka Glaukoma sudut terbuka primer (glaukoma sudut terbuka kronis,
glaukoma simple kronik) Normal-tension glaucoma (low-tension glaucoma)
Glaukoma sudut tertutup akut Subakut kronis plateau irisB. Glaukoma kongenital
C. Glaukoma sekunder D. Glaukoma absolut
PATOFISIOLOGI GLAUKOMAApoptosis sel ganglion retina Optik disk menjadi atrofi disertai pembesaran optik cup
penipisan lapisan serat saraf dan inti bagian dalam retinav
Penurunan penglihatan
berkurangnya akson di saraf optikusv
GLAUKOMA
kelainan sistem drainase humor akueus / gangguan akses humor akueus ke sistem drainase
TIO meningkat
Teori Teori yang Menerangkan Hubungan antara Peningkatan TIO dengan Terjadinya Glaukoma1.
Gangguan mekanisme secara langsung (Direct Mechanical Damage) Tekanan intraokular secara langsung mengganggu seratserat saraf dengan cara kompresi, yang berhubungan dengan aliran aksoplasmik dan fungsi sel. Hal ini menyebabkan kematian saraf optik.
2. Teori IskemikPeningkatan tekanan intraokuler menyebabkan kematian serat-serat saraf optik dengan cara mengganggu sirkulasi darah dari dan yang menuju papila nervi optici. Berkurangnya sirkulasi yang adekuat dapat dikompensasi melalui perdarahan disekitar retina ataupun koroid yang mengelilingi nervi optici
3. Teori Apoptosis Teori ini mengatakan bahwa kematian sel tidak menyebabkan inflamasi jika suatu waktu hidupnya sudah tercapai atau jika sel-sel tersebut terganggu dalam masa perbaikan. Beberapa mediator seperti glutamat dalam reseptor N-Methyl-DAspartase (NMDA), radikal bebas, kurangnya BrainDerived Neurotrophic (BDNF), dan genetik (seperti : gen TIGR/MYOC), berperan dalam kematian sel.
Glaukoma Sudut Tertutup
Glaukoma sudut tertutup predisposisi anatomis tanpa kelainan lain. Peningkatan TIO sumbatan trabekular oleh iris perifer. kedaruratan oftalmologik atau asimptomatik penurunan penglihatan
Faktor anatomis : Bulbus okuli yang pendek Tumbuhnya lensa Kornea yang kecil Iris tebal Faktor fisiologis Akomodasi Dilatasi pupil Letak lensa lebih kedepan Kongesti badan cilier
Glaukoma sudut tertutup akut - Iris bombe - Penyempitan anatomik pada bilik mata depan ( terutama hipermetrop) - Akut ( ortu ) pembesaran lensa - Antikolinergik atau simpatomimetik (atropine , antidepresan, bronkodilator inhalasi, dekongestan hidung )
Objektif : Palpebra : Bengkak Konjungtiva bulbi : Hiperemia kongestif, kemosis dengan injeksi silier, injeksi konjungtiva, injeksi episklera Kornea : keruh, insensitif karena tekanan pada saraf kornea
Bilik mata depan : Dangkal Iris : gambaran coklat bergaris tak nyata karena
edema, berwarna kelabu. Pupil : Melebar, lonjong, miring agak vertikal, kadangkadang didapatkan midriasis yang total, warnanya kehijauan, refleks cahaya lamban atau tidak ada sama sekali
Subjektif : Nyeri hebat Kemerahan ( injeksi siliaris ) Pengelihatan kabur Melihat halo Mual muntah
Pemeriksaan : Funduskopi : Papil saraf optik menunjukkan penggaungan dan atrofi Tonometri : TIO lebih tinggi daripada stadium nonkongestif Tonografi : Menunjukkan outflow yang baik. Tetapi bila sudah ada perlengketan antara iris dan trabekula ( goniosinekhia, sinekhia anterior posterior ), maka aliran menjadi terganggu.
Gonioskopi : Pada saat TIO tinggi, sudut bilik mata
depan tertutup, sedang pada saat TIO normal, sudutnya sempit. Tes Provokasi : Dilakukan pada keadaan yang meragukan. Tes yang dilakukan : Tes kamar gelap, tes midriasis, tes membaca, tes bersujud ( prone test )
Diagnosa Banding : Iridosiklitis akut Konjungtivitis akut Keratitis Skleritis
Berulang ,sudah lama lepasnya pigmen iris COA
(kekeruhan ) menempel pd endotel keratik presipitat. sinekhia posterior pupil tidak teratur dan sering disangka menderita uveitis. Iris putih kelabu nekrosis lokal Pernah serangan akut glaukoma flecken
Faktor resiko : Hipermetrop ( terdapat penyempitan coa ) Usia lanjut ( pembesaran lensa kristalina )
Penatalaksanaan : medikamentosa inisial iridektomi perifer (tindakan bedah inisial) Melindungi mata sebelahnya dari kemungkinan terkena serangan akut Menangani sekuele jangka panjang akibat serangan serta jenis tindakan yang dilakukan.
Medikamentosa Miotikum : Untuk mengecilkan pupil, sehingga iris lepas dari lekatannya di trabekula dan sudutnya menjadi terbuka. Pilokarpin 2-4% 1 tetes tiap 30 menit-1 jam pada mata yang mengalami serangan dan 3 x 1 tetes pada mata sebelahnya.
Penghambat karbonik anhidrase : Mengurangi
produksi humor akuos - diamox, glaupax, glaukon, dsb. Obat Hiperosmotik - Glycerin 50 % 3 x 100 - 150 cc ( sesuai dengan berat badan ) oral / hari. Obat pengurang rasa sakit - Suntikan morfin 10-15 mg. Morfin juga dapat mengecilkan pupil.
Operasi : Turunkan TIO Bila tinggi glaukoma maligna, prolaps bulbus okuli dan perdarahan. 1.Iridektomi perifer akut, tdk ada sinekhia posterior, profilaksis mata sehat, TIO 21 mmHg / 21 mmHg setelah tindakan Iridektomi perifer dan medikamentosa. Tindakan bedah kombinasi trabekulektomi dan katarak bila ada indikasi keduanya
Iris Plateau Jarang dijumpai kedalaman COA sentral normal, tetapi sudut bilik mata depannya sangat sempit karena posisi processus ciliares terlalu anterior. jarang mengalami blokade pupil, tetapi dilatasi akan menyebabkan merapatnya iris perifer, sehingga menutup sudut (pendesakan sudut), sekalipun telah dilakukan iridektomi perifer.
Pengidap kelainan ini mengalami glaukoma sudut tertutup akut pada usia muda, dan sering mengalami kekambuhan setelah tindakan iridektomi laser perifer atau iridektomi bedah. Diperlukan terapi miotik jangka panjang atau iridoplasti dengan laser
Kesimpulan Glaukoma keadaan patologi TIO tinggi berangsurangsur merusak saraf optik gangguan lapangan pandang pengelihatan yang khas dan atrofi papil saraf optik.
Glaukoma penyebab kebutaan kedua terbesar di dunia setelah katarak, 50 % tidak menyadari
Diperkirakan 66 juta penduduk dunia 2010 akan menderita gangguan penglihatan karena glaukoma. Kebutaan karena glaukoma tidak bisa disembuhkan, tetapi pada kebanyakan kasus glaukoma dapat dikendalikan. Glaukoma disebut sebagai 'pencuri penglihatan' karena sering berkembang tanpa gejala yang nyata.
Thank you