35
DERMATITIS KONTAK ALERGI KOSMETIK 201 5 DERMATITIS KONTAK ALERGI KOSMETIK Dede Rosadi G 1 , Eka Sri Indra Putri 1 , Farida 1 , Fikriah Rahmi 1 , Nyta Hasra M 1 , Wendy Sanofta 1 , Endang Herliyanti Darmani 2 Bagian/SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau-Abdurrab / RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru ABSTRACT One of side effects of cosmetics are allergic contact dermatitis. Fragrance mix and preservatives are often cause of cosmetics allergic contact dermatitis. Contact dermatitis due to cosmetics have been estimated at between 2% and 4% of all consultations in dermatology. Generally, cosmetics close contact with the skin in the long term, thereby supporting the allergic sensitization to ingredients that contain a lot of chemicals. Keywords :Dermatitis, allergic contact dermatitis, cosmetic ABSTRAK Salah satu efek samping yang sering ditimbulkan dari penggunaan kosmetik adalah dermatitis kontak alergi. Bahan kosmetik yang sering menyebabkan dermatitis kontak kosmetik Dokter Muda bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau/Abdurrab Dokter Spesialis Bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Riau/Rumah Sakit Arifin Achmad | 1

Referat DKA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Referat Dermatitis Kontak Alergika

Citation preview

Page 1: Referat DKA

DERMATITIS KONTAK ALERGI KOSMETIK 2015

DERMATITIS KONTAK ALERGI KOSMETIK

Dede Rosadi G1, Eka Sri Indra Putri1, Farida1, Fikriah Rahmi1, Nyta Hasra M 1 , Wendy Sanofta1, Endang Herliyanti Darmani2

Bagian/SMF Ilmu Penyakit Kulit dan KelaminFakultas Kedokteran Universitas Riau-Abdurrab / RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru

ABSTRACT

One of side effects of cosmetics are allergic contact dermatitis. Fragrance mix and

preservatives are often cause of cosmetics allergic contact dermatitis. Contact

dermatitis due to cosmetics have been estimated at between 2% and 4% of all

consultations in dermatology. Generally, cosmetics close contact with the skin in the

long term, thereby supporting the allergic sensitization to ingredients that contain a lot

of chemicals.

Keywords :Dermatitis, allergic contact dermatitis, cosmetic

ABSTRAK

Salah satu efek samping yang sering ditimbulkan dari penggunaan kosmetik adalah

dermatitis kontak alergi. Bahan kosmetik yang sering menyebabkan dermatitis kontak

kosmetik (DKAK) adalah bahan pengharum dan pengawet. Dermatitis kontak akibat

kosmetik telah diperkirakan mencapai antara 2% dan 4% dari semua konsultasi

dermatologi. Umumnya, kosmetik kontak dekat dengan kulit dalam jangka waktu yang

lama, sehingga mendukung sensitisasi alergi terhadap bahan yang banyak mengandung

zat kimia.

Kata kunci: Dermatitis, dermatitis kontak alergi, kosmetik

Dokter Muda bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau/Abdurrab Dokter Spesialis Bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Riau/Rumah Sakit Arifin Achmad |

1

Page 2: Referat DKA

DERMATITIS KONTAK ALERGI KOSMETIK 2015

PENDAHULUAN

Kosmetika merupakan bahan atau sediaan yang digunakan untuk membersihkan,

mewangikan, mengubah penampilan dan memperbaiki bau badan atau melindungi atau

memelihara tubuh pada kondisi baik.1 Dalam pemilihan kosmetik diperlukan suatu

kewaspadaan akan komponen yang terkandung di dalamnya, terutama yang dapat

menimbulkan efek samping bagi konsumen.2 Efek samping kosmetik ini sebagian besar

bersifat ringan, maka penderita sebagian besar merasa tidak perlu berobat. Salah satu

efek samping yang sering ditimbulkan adalah dermatitis kontak alergi. Bahan kosmetik

yang sering menyebabkan dermatitis kontak alergi kosmetik (DKAK) adalah bahan

pengharum dan pengawet. Selain itu juga dapat disebabkan oleh bahan pemutih seperti

hidrokuinon, arbutin, licorice.2 DKAK adalah dermatitis yang disebabkan oleh produk

atau bahan kosmetik dan bukan oleh obat atau bahan kimia lain.3

Dermatitis kontak akibat kosmetik telah diperkirakan mencapai antara2% dan

4% dari semua konsultasi dermatologi, tetapi prevalensi sebenarnya mungkin jauh lebih

tinggi.3 Berdasarkan penelitian yang dilakukan C. Laguna dkk4, didapatkan hasil bahwa

kebanyakan pasien yang terkena dermatitis kontak alergi terhadap kosmetik adalah

perempuan. Pengawet, para-phenylenediamine, dan wewangian adalah yang paling

sering terdeteksi sebagai alergen kosmetik. Sebagian besar penduduk rentan terhadap

kondisi alergi ini karena meluasnya penggunaan produk kosmetik seperti sabun,

shampoo, deodoran, pasta gigi, krim wajah, tabir surya, dan parfum. Selain itu, tidak

semua pasien dengan bentuk ringan dari dermatitis kontak mencari konsultasi medis,

hanya lebih memilih untuk berhenti menggunakan produk kosmetik. Kosmetik

umumnya kontak dekat dengan kulit dalam jangka waktu yang lama, sehingga

Dokter Muda bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau/Abdurrab Dokter Spesialis Bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Riau/Rumah Sakit Arifin Achmad |

2

Page 3: Referat DKA

DERMATITIS KONTAK ALERGI KOSMETIK 2015

mendukung sensitisasi alergi terhadap bahan yang banyak mengandung zat kimia.

Diagnosis reaksi alergi ini dapat dipastikan dengan patch test (tes tempel).2,5

DERMATITIS KONTAK ALERGI (DKA)

Dermatitis kontak alergi (DKA) adalah reaksi inflamasi akibat pemaparan bahan

alergen pada dermal yang mampu mengaktivasi sel T dan kemudian akan bermigrasi

pada tempat pemaparan tersebut. Dermatitis kontak alergi (DKA) terjadi pada seseorang

yang telah mengalami sensitisasi terhadap suatu alergen.5,6,7

Penyebab dermatitis kontak alergi adalah bahan kimia sederhana dengan berat

molekul umumnya rendah (< 1000 dalton) yang disebut hapten,bersifat lipofilik, sangat

reaktif, dapat menembus stratum korneum sehingga mencapai sel epidermis dibawahnya

(sel hidup).5,6 Berbagai faktor berpengaruh dalam timbulnya dermatitis kontak alergi,

misalnya potensi sensitisasi alergen, dosis per unit area, lama pajanan, suhu, dan

kelembaban lingkungan, vehikulum, dan pH. Faktor individu, misalnya keadaan kulit

pada lokasi kontak (keadaan stratum korneum, ketebalan epidermis), status imunologik

(misalnya sedang menderita sakit, terpajan sinar matahari).6

KOSMETIKA

Menurut Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik

Indonesia No.HK. 00.05.4.1745 tentang Kosmetik, dinyatakan bahwa kosmetika adalah

bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia

(epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau gigi dan membran

mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan

dan/atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi

baik.1

Dokter Muda bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau/Abdurrab Dokter Spesialis Bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Riau/Rumah Sakit Arifin Achmad |

3

Page 4: Referat DKA

DERMATITIS KONTAK ALERGI KOSMETIK 2015

Bahan kosmetika adalah bahan atau campuran bahan yang berasal dari alam

dan/atau sintetik yang merupakan komponen kosmetika termasuk bahan pewarna, bahan

pengawet dan bahan tabir surya.Bahan pewarna adalah bahan atau campuran bahan

yang digunakan untuk memberi dan/atau memperbaiki warna pada kosmetika.Bahan

pengawet adalah bahan atau campuran bahan yang digunakan untuk mencegah

kerusakan kosmetika yang disebabkan oleh mikrooganisme. Bahan tabir surya adalah

bahan yang digunakan untuk melindungi kulit dari radiasi sinar ultra violet dengan cara

menyerap, memancarkan, dan menghamburkan.1,3,5

Dasar kosmetika biasanya terdiri dari bermacam-macam bahan dasar, bahan

aktif dan bahan pelengkap. Bahan-bahan tersebut mempunyai aneka fungsi antara lain

sebagai solvent (pelarut), emulsier (pencampur), pengawet, adhesive (pelekat),

pengencang, absortent (penyerap) dan desinfektan. Pada umumnya 95% dari kandungan

kosmetika adalah bahan dasar dan 5 % bahan aktif atau kadang-kadang tidak

mengandung bahan aktif. Hal ini berarti bahwa kosmetika, sifat dan efeknya tidak

ditentukan oleh bahan aktif tetapi oleh bahan dasar kosmetika. Bahan dasar kosmetik

dikelompokkan sebagai berikut:

Dokter Muda bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau/Abdurrab Dokter Spesialis Bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Riau/Rumah Sakit Arifin Achmad |

4

Page 5: Referat DKA

DERMATITIS KONTAK ALERGI KOSMETIK 2015

Tabel 1 Bahan Dasar Kosmetika3,5

No Bahan dasar kosmetika Pengertian

1 Solvent (Pelarut) Bahan yang berfungsi sebagai zat pelarut seperti air, alkohol, eter, dan minyak. Bahan yang dilarutkan dalam zat pekarut terdiri atas 3 bentuk padat (garam), cair (gliserin) dan gas (amoniak).

2. Emulsier (Pencampur) Bahan yang memungkinkan 2 zat yang berbeda jenis dapat menyatu, misalnya lemak atau minyak dengan air menjadi satu campuran mearat(homogen). Emulgator, umumnya memiliki sifat menurunkan tegangan permukaan antara 2 cairan (surfactant). Contoh emulgator : lilin lebah, lanolin, alkohol atau ester asam-asam lemak.

3. Preservative (Pengawet) Bahan yang digunakan untuk meniadakan pengaruh kuman-kuman terhadap kosmetika, sehingga kosmetik tetap stabil dan tidak cepat kadaluwarsa, seperti senyawa asam benzoat, alkohol, formaldehida dan

4. Adhesive (pelekat) Biasanya terdapat dalam bedak dengan maksud agar bedak dapat dengan mudah melekat pada kulit dan tidak mudah lepas, seperti seng stearat dan magnesium stearaI.

5. Astringent (Pengencang) Memiliki daya untuk mengerutkan dan menciutkan jaringan kulit, biasanya menggunakan zat-zat yang bersifat asam lemah dalam kadar rendah, alkohol dan zat-zat khusus lainnya.

6. Penyerap Memiliki daya mengabsorbsi cairan, misalnya kalsium karbonat dalam bedak yangdapat menyerap keringat

7. Desinfektan Melindungi kulit dan bagian tubuh lainnya dari pengaruh mikro-organisme, seperti ethyl alkohol, propilalkohol, asam borat fenol dan senyawa –senyawa amonium kuaterner

Tabel 2 Batas Kadaluwarsa Beberapa Jenis Kosmetik3,5

Jenis Kosmetik Masa Pakai Tanda kadaluwarsaKrim dan cairanPelembab, Liquid Foundation, Susu/krim Pembersih

1 tahun Berbau, berlendir, berubah warna, mengumpal, dapat bertahan lama jika tidak terkontaminasi

SerbukPerona mata, perona pipi, bedak tabur atau padat

2 tahun Apabila kuas atau spon yang digunakan kotor, produk akan mudah terkena jamur

PensilPensil mata, pensil alis dan pensil

1 tahun Ujung pensil keras dan pecah

Dokter Muda bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau/Abdurrab Dokter Spesialis Bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Riau/Rumah Sakit Arifin Achmad |

5

Page 6: Referat DKA

DERMATITIS KONTAK ALERGI KOSMETIK 2015

bibirJenis Kosmetik Masa Pakai Jenis Kosmetik

Kosmetik bibirLipstik, lipcare, lipbalm, lip moinsturizer, lipgloss

1 tahun Berbau, mengering, membuat bibir kering dan gatal

Bahan dasar yang paling banyak digunakan dalam kosmetik adalah lemak, air, alkohol dan serbuk.

Tabel 3 Bahan aktif kosmetika3,5

No Bahan aktif Manfaat1. Placenta Kadar sekurang-kurangnya 3-5% dan bermanfaat

untuk meningkatkan peredaran darah lokal, merangsang metabolisme kulit.

2. Sari embrio Merangsang metabolisme sel3. Sari jaringan tubuh Dari jaringan hewan (mengatasi penuan kulit)4. Kolagen Terdiri atas asam amino seperti glisin, prolin,

alanin, leusin, glutamat, aspartat5. Elastin Berpengaruh terhadap sifat elastisitas jaringan ikat6. Asam hialuronat Pelumas jaringan kolagen7. Asam alfa hidroksi Emolien, meningkatkan pergantian sel kulit, dan

mensintesis kolagen8. Hidrokinon Mengurangi/menghambat pembentukan melanin

kulit9. Tretinoin Membentuk struktur dan lapisan kulit

baru/mengganti kulit yang rusak10. Merkuri, air raksa atau

hydragyricum (Hg)Bahan-bahan yang sering digunakan dalam industri krim pemutih kulit, dapat menimbulkan reaksi alergi dan iritan

11. Hidrogen peroksida Bahan pemutih gigi dan pembersih kotoran telinga12. Hormon dan vitamin Harus dengan pengawasan dokter, sebab

pemakaian hormon dalam jangka waktu lama dapat mengacaukan keseimbangan hormonal dalam darah serta menimbulkan efek samping s istemik seperti gangguan menstruasi dan sistem reproduksi. Vitamin dalam kosmetika harus memperhatikan termobilitas dan kepekaan berbagai vitamin terhadap oksigen serta sinar ultra violet.

Dokter Muda bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau/Abdurrab Dokter Spesialis Bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Riau/Rumah Sakit Arifin Achmad |

6

Page 7: Referat DKA

DERMATITIS KONTAK ALERGI KOSMETIK 2015

Berdasarkan Food and Drug Administration (FDA), tahun 2011 melaporkan

terdapat 11 pengawet terbanyak yang dipakai dalam kosmetik. Berikut beberapa daftar

bahan kosmetik menyebabkan dermatitis:

Tabel 4 Daftar bahan kosmetik yang menyebabkan dermatitis3

No Bahan kosmetik EfekKadar dalam

kosmetikProduk kosmetik

1 Paraben Dermatitis kontak alergi,mensensitisasi kulit yang abnormal (trauma, ekzim) tetapi tidak mensensitisasi kulit normal

0,1-0,8%

2 Formaldehid Iritan, sensitizer, karsinogenik

Tidak lebih dari 0,05% (Eropa)

Nair hardener Gel/scalpTooth pasteShampo

3 Quarternium 15 Efektif terhadap jamur, bakteri, Pseudomonas aeruginosa

0,02-0,3% Shampo Moisturizing creamGel /scap deodorantConditionerBody lotionSabun cair

4 Imidazolidinyl urea Menyebabkan sensitisasi untuk penderita yang sensitif terhadap formaldehid

0,03-0,2% Nair hardener Gel/scalpTooth pasteShampo

5 Diazolidilnyl urea 0,1-0,5% Sabun cairMake-up wajahProduk perawatan kulitPerawatan rambut

6 Bronopol Jika lebih dari 1% iritasi 0,01-1%7 Dimethyloldimethy

l hydantoin0,1-1% Bahan pengawet

shampo8 Methylisothiazolin

one 200 ppm iritan Paling banyak

menyebabkan dermatitis kontak alergi

Gel/soap Moisturizing creamShampoCleanishing wipes

Dokter Muda bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau/Abdurrab Dokter Spesialis Bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Riau/Rumah Sakit Arifin Achmad |

7

Page 8: Referat DKA

DERMATITIS KONTAK ALERGI KOSMETIK 2015

Ather shave

No Bahan kosmetik EfekKadar dalam

kosmetikProduk kosmetik

9 Methyldibromo glutaronitrile

Lesi dermatitis kontak alergi yang ditimbulkan umumnya eksemtaous dan sebagian besar disebabkan oleh produk kosmetik yang leave-onseperti lotion

0,0075-0,06% Moisturizing creamCleanishing wipesGel/soapMake-upSunscreen

10 Iodopropylnyl Buthylcarbamate (IPBC)

Bahan pengawet kosmetik 0,1 % Make-upKrimLotion

PelembabSampo

Produk bayi

11 Para-phenylenediamine (PPD)

Bahan pengawet kosmetik Hair dyeBlack henna tattoPewarna rambut

12 Fragrance mix ParfumeGel/soapMoisturizingShampoDeodorantHair gel

DERMATITIS KONTAK ALERGI KOSMETIK

Definisi dermatitis kontak kosmetik

Dermatitis kontak kosmetik adalah dermatitis yang disebabkan oleh produk atau

bahan kosmetik dan bukan oleh obat atau bahan kimia lain.5 Gejala klinis dermatitis

kontak kosmetik dapat berupa kemerahan,perubahan warna kulit, rasa terbakar, pedih

dan gatal.7

Etiologi dermatitis kontak alergi kosmetik

Dermatitis kontak alergi merupakan peradangan di kulit akibat kontak dengan

zat yang dianggap asing oleh tubuh dimana ada proses hipersensitifitas (alergi) yang

Dokter Muda bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau/Abdurrab Dokter Spesialis Bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Riau/Rumah Sakit Arifin Achmad |

8

Page 9: Referat DKA

DERMATITIS KONTAK ALERGI KOSMETIK 2015

berperan didalamnya. Seperti pelindung tabir surya, bedak, lipstick,eye shadow, dan

bahan kosmetik lainnya. Untuk menjadi alergi terhadap sesuatu zat atau benda, harus

Kategori produk Jenis produk Ntes Npos

Perwatan kulit Facial creamMaskerKrim mataSoftening lotionBody lotionPembersih wajahSabun

96 (15,0%)14 (2,2%)3 (0,5%)20 (3,1%)69 (10,8%)12 (1,9%)68 (10,6%)

41 (18,2%)4 (1,8%)2 (0,9%)7 (3,1%)17 (7,6%)6 (2,7%)

27 (12,0%)Pewarna dekoratif Pewarna rambut

LipstikEye shadowBedak

19 (3%)28 (4,4%)24 (3,8%)55 8,6%)

10 (4,4%)14 (6,2%)13 (5,8%)26 (11,6%)

Perawatan rambut ShampoWaving lotionHair Fixing LotionMasker rambut

50 (7,8%)1 (0,2%)2 (0,3%)11 (1,7%)

00

2 (0,9%)16 (7,1%)

Terapetik Krim pencerah kulitKrim anti jerawat

70 (10,9%)28 (4,4%)

16 (7,1%)6 (2,7%)

Parfum dan deodorant --

19 (3,0%)34 (5,3%)

4 (1,8%)10 (4,4%)

Tabir suryaOral Hygine Pasta gigi

Obat kumur17 (2,7%)

07 (3,1%)

0Total 640 225

ada riwayat kontak dahulu sebelumnya yang memancing tubuh untuk membuat respon

imun yang berperan adalah sel T- limfosit yang dapat mengenali zat alergen walaupun

dalam jumlah yang sangat kecil.2,5

Tabel 5 Alergen yang menimbulkan DKAK

Ntes : Jumlah produk kosmetik yang diujikan

Npos : Jumlah produk kosmetik yang memberikan hasil PT positif

Sumber: Klinik Kulit dan Kelamin RS. DR. Sardjito Yogyakarta, 2005-20065

Dokter Muda bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau/Abdurrab Dokter Spesialis Bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Riau/Rumah Sakit Arifin Achmad |

9

Page 10: Referat DKA

DERMATITIS KONTAK ALERGI KOSMETIK 2015

Patofiologi dermatitis kontak alergi kosmetik

Mekanisme terjadinya kelainan kulit pada DKA adalah mengikuti respons imun

yang diperantai oleh sel (cell-mediated immune respons) atau reaksi imunologik tipe IV,

suatu hipersensitivitas tipe lambat. Reaksi ini dibagi melalui 2 fase:5

Fase sensitasi. Saat pajanan pertama antigen dengan kulit sampai limfosit mengenal

dan memberi respon pada fase ini kontaktan yang mempunyai berat molekul rendah

(hapten) berpenetrasi kedalam kulit dan berikatan dengan protein karier di

epidermis membentuk antigen yang lengkap. Antigen ditangkap dan diproses lebih

dahulu oleh sel langerhans untuk kemudian disajikan pada sel limfosit T. Kompleks

antigen yang terbentuk akan merangsang sel limfosit T di parakortikal untuk

berdiferensiasi dan berproliferasi menjadi sel T efektor dan sel memori. Kemudian

sel-sel masuk kedalam sirkulasi. Bermigrasi kekulit dan sistem limfoid, tersebar ke

seluruh kulit. Fase ini rata-rata berlangsung selama 2-3 minggu.5

Fase elisitasi. Terjadi pada saat pajanan ulang antigen ( hapten ) yang sama atau

serupa sampai timbul gejala klinis. Antigen yang masuk akan disajikan lagi oleh sel

Langerhans ke sel T memori di kulit dan limfe regional dan sel efektor yang telah

tersensitisasi akan me- lepaskan limfokin dan sitokin yang mampu menarik

berbagai sel radang sehingga terjadi reaksi inflamasi. Fase ini umumnya

berlangsung 24-48 jam.5

Dokter Muda bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau/Abdurrab Dokter Spesialis Bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Riau/Rumah Sakit Arifin Achmad |

10

Page 11: Referat DKA

DERMATITIS KONTAK ALERGI KOSMETIK 2015

Gambar 1 Patogenesis DKA

Diagnosis dermatitis kontak alergi kosmetik

Anamnesis dan gejala klinis

Anamnesis ditujukan selain untuk menegakkan diagnosis juga untuk mencari

kausanya. Karena hal ini penting dalam menentukan terapi dan tindak lanjutnya, yaitu

mencegah kekambuhan. Diperlukan kesabaran, ketelitian, pengertian dan kerjasama

yang baik dengan pasien. Pada anamnesis perlu juga ditanyakan riwayat atopi,

perjalanan penyakit, riwayat kontaktan dan pengobatan yang pernah diberikan oleh

dokter maupun dilakukan sendiri, obyek personal meliputi pertanyaan tentang riwayat

pemakaian kosmetika.11

Penderita dermatitis kontak alergi pada umumnya mengeluh gatal. Kelainan

kulit bergantung keparahan dermatitis. Pada yang akut dimulai dengan bercak eritema

bertatas jelas, kemudian diikuti edema, papulovesikel, vesikel atau bula. Vesikel atau

bula dapat pecah menimbulkan erosi dan eksudasi (basah). Pada yang kronis terlihat

kulit kering, berskuama, papul, likenifikasi dan mungkin juga fisura, batas tidak jelas.

Kelainan ini sulit dibedakan dengan dermatitis kontak iritan kronis, mungkin

penyebabnya juga campuran.5

Tabel 6 Erupsi akut, sub akut, atau kronis10

Dokter Muda bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau/Abdurrab Dokter Spesialis Bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Riau/Rumah Sakit Arifin Achmad |

11

Page 12: Referat DKA

DERMATITIS KONTAK ALERGI KOSMETIK 2015

Akut Subakut Kronis

- Vesikel atau bula yang terisi cairan jernih multiple dan berat. Bila terjadi vesikel/berair, timbul erosi dan eczema

- Edema, eritem- Infeksi sekunder dengan

bakteri gram (+)

- Eritem bertambah- Edema mengurang- Papul menggantikan

vesikel

- Kemerahan dan bengkak

- Lebih menonjolkan sisik, hyperkeratosis, dan likenifikasi di daerah yang terkena

Meskipun anamnesis dari pasien didapatkan kemungkinan adanya alergi, bukti

yang nyata didapatkan dari hasil uji kulit yang positif. Tujuan uji tempel adalah mencari

atau membuktikan penyebab dermatitis kontak alergik. Kriteria diagnosis dermatitis

kontak alergik adalah :11

Adanya riwayat kontak dengan suatu bahan satu kali tetapi lama, beberapa kali

atau satu kali tetapi sebelumnya pernah atau sering kontak dengan bahan serupa.

Terdapat tanda-tanda dermatitis terutama pada tempat kontak.

Terdapat tanda-tanda dermatitis disekitar tempat kontak dan lain tempat yang

serupa dengan tempat kontak tetapi lebih ringan serta timbulnya lebih lambat,

yang tumbuhnya setelah pada tempat kontak.

Rasa gatal

Uji tempel dengan bahan yang dicurigai hasilnya positif.

Dokter Muda bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau/Abdurrab Dokter Spesialis Bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Riau/Rumah Sakit Arifin Achmad |

12

Page 13: Referat DKA

DERMATITIS KONTAK ALERGI KOSMETIK 2015

Dokter Muda bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau/Abdurrab Dokter Spesialis Bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Riau/Rumah Sakit Arifin Achmad |

13

Gambar 4 Dermatitis kontak alergi akibat shower gel yang berisi methylsothiazolinones5

Gambar 2 Dermatitis subakut pada pasien dengan reaksi positif yang terkait dengan fragrance mix dan aldehida sinamat5

Gambar 3 Dermatitis kontak alergi akutyang terjadi karena penggunaan lipstik (hipersensitivitas terhadap eosin menyebabkan eritema pada bibir5

Page 14: Referat DKA

DERMATITIS KONTAK ALERGI KOSMETIK 2015

Dokter Muda bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau/Abdurrab Dokter Spesialis Bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Riau/Rumah Sakit Arifin Achmad |

14

Gambar 5 Dermatitis kontak alergi quaternium 15 dalam shampo5

Gambar 7 Dermatitis kontak alergi akibat cat kuku yang berisi toluene sulfonamide formaldehyde resin yang menyebabkan alergi pada alis mata, pipi, perioral tetapi tidak di jari.5

Gambar 6 Dermatitis kontak alergi kosmetik terhadap penggunaan pewarna rambut yang mengandung para-phenylenediamine.5

Page 15: Referat DKA

DERMATITIS KONTAK ALERGI KOSMETIK 2015

Pemeriksaan fisik

Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan tubuh secara menyeluruh. Tanda dan

karakteristik untuk penyakit dapat terlewatkan tanpa pemeriksaan seluruh bagian tubuh

Dokter Muda bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau/Abdurrab Dokter Spesialis Bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Riau/Rumah Sakit Arifin Achmad |

15

Gambar 8 Dermatitis kontak alergi pada kuku akibat cat kuku yang mengandung akrilat.5

Gambar 9 Dermatitis kontak alergi yang terjadi setelah penerapan tetap makeup pada alis.5

Gambar 8 Dermatitis kontak alergi pada bibir dan sekitar mulut akibat penggunaan pasta gigi yang mengandung formaldehyde.5

Page 16: Referat DKA

DERMATITIS KONTAK ALERGI KOSMETIK 2015

secara teliti.9 Pemeriksaan fisik didapatkan adanya eritema, edema dan papula disusul

dengan pembentukan vesikel yang jika pecah akan membentuk dermatitis yang

membasah. Lesi pada umumnya timbul pada tempat kontak, tidak berbatas tegas dan

dapat meluas ke daerah sekitarnya. Karena beberapa bagian tubuh sangat mudah

tersensitisasi dibandingkan bagian tubuh yang lain maka predileksi regional diagnosis

regional akan sangat membantu penegakan diagnosis.11

Pemeriksaan penunjang

Alergi kontak dapat dibuktikan dengan tes in vivo dan tes in vitro. Tes in vivo

dapat dilakukan dengan uji tempel biasa dan uji tempel dengan pra-perlakuan (pre -

treatment). Uji tempel biasa digunakan untuk alergen dengan berat molekul (BM)

rendah yang dapat menembus stratum korneum yang utuh (membran barier kulit yang

intak). Sedangkan uji temple pra-perlakuan digunakan untuk alergen dengan BM yang

besar seperti protein dan glukoprotein yang dapat menembus stratum korneum kulit jika

barier kulit tidak utuh lagi. Untuk itu maka sebelum melakukan uji tempel, sebagian

stratum diangkat dengan stripping. Tes in vitro menggunakan transformasi limfosit atau

inhibisi migrasi makrofag untuk pengukuran dermatitis kontak alergik pada manusia

dan hewan. Namun hal tersebut belum standar dan secara klinis belum bernilai

diagnosis.10,12

Dokter Muda bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau/Abdurrab Dokter Spesialis Bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Riau/Rumah Sakit Arifin Achmad |

16

Page 17: Referat DKA

DERMATITIS KONTAK ALERGI KOSMETIK 2015

Pemilihan dari bahan yang akan diuji, dipilih dari bahan dimana pasien sering

kontak dengan bahan-bahan tesebut. Kadang-kadang pencarian ini sukar dilakukan,

karena bahan alergen yang dicurigai tersebar di dalam lingkungan hidup pasien sehari-

hari. Karena alasan inilah banyak negara lebih sering menggunakan rangkaian tes

standar yang sudah disesuaikan dengan tanaman, obat-obatan atau industri yang khas

dari negara itu sendiri misalnya The European Standart Patch Series dengan 23 jenis

alergen, The American Academy Patch Test Series dengan 20 Jenis Alergen dan The

American Academy Patch Test Kit (AAD) dengan 22 alergen.11

Tabel 8 Isi bahan alergen The European standart Patch Test11

Dokter Muda bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau/Abdurrab Dokter Spesialis Bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Riau/Rumah Sakit Arifin Achmad |

17

Gambar 10 Aplikasi Patch Test (Uji Tempel) pada pasien2

Page 18: Referat DKA

DERMATITIS KONTAK ALERGI KOSMETIK 2015

Beberapa bahan alergen terdapat dalam bentuk campuran (mix) yaitu Thiuram

mix berisi: tetramethyltiuram monosulfise, tetramethylthiuram disulfide,

tetraethylthiuram disulfide dan dipentamethyl enethiuram disulfide. Mercapo mix berisi:

N-cyclohexyl benzohiazyl sulfenamide, mercapto benzothiazole, dibenzothiazyl disulfide

dan morpholinyl mercaptobenzothiazole. Paraben mix berisi : methyl-4hydroxy

benzoate, ethyl-4-hydroxy benzoate, propyl-4-hydroxybenzoate, butyl-4-

hidroxybenzoate dan benzyl-4-hydroxybenzoate. Fragrance mix berisi : cinnamix

alkohol, cinnamic aldehyde, hydroxycitronellal, eugenol, Amyl-cinnammaldehyde,

geraniol, isouegenol dan oakmoss absolute. Sesguiterpene lactone mix berisi :

alantolactone, dihydrocotus lactone dan costulonide.

Untuk bahan alergen standar telah dibuat dengan kosentrasi yang benar, untuk

bahan yang belum diketahui harus ditentukan terlebih dahulu, biasanya 0,1- 1%. Bila

Dokter Muda bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau/Abdurrab Dokter Spesialis Bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Riau/Rumah Sakit Arifin Achmad |

18

Page 19: Referat DKA

DERMATITIS KONTAK ALERGI KOSMETIK 2015

bersifat iritan konsentrasinya harus lebih kecil.Bahan pembawa (vehikulum) bisa berupa

vaselin flavum, air, oleum olivarum, metil etil keton, alcohol dan aseton.Alergen

disimpan dalam semprit polietilen atau propilen 5 ml, bebas karet, dan sebaiknya

disimpan dalam tempat yang dingin, gelap dan ventilasi yang cukup.

Penatalaksanaan

Pada prinsipnya penatalaksanaan dermatitis kontak alergik kosmetik adalah

menghentikan penggunaan kosmetik dan mengidentifikasi penyebab dan menyarankan

pasien untuk menghindarinya sebagai upaya untuk pencegahan terulangnya kontak

kembali dengan alergen penyebab dan menekan kelainan kulitt yang timbul, kemudian

dilakukan terapi yang sesuai dengan tahap penyakitnya dan perlindungan pada kulit.3

Kortikosteroid dapat diberikan dalam jangka pendek untuk mengatasi

peradangan pada DKA akut yang ditandai dengan eritema, edema, vesikel atau bula

serta eksudatif (madidans), misalnya prednison 30 mg/hari. Umumnya kelainan kulit

mereda beberapa hari. Sedangkan kelainan kulit yang bersifat madidans dengan

kompres larutan garam faal atau larutan air salisil 1:10000. Pada DKA akut yang telah

mereda (setelah mendapat pengobatan kortikosteroid sistemik), cukup diberikan

kortikosteroid atau makrolatam (pimecrolimus atau tacrolimus) secara topikal.3

Sebelum membeli kosmetika sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:1

a. Kenali jenis kulit dengan tepat. Jenis kulit setiap orang tidak sama, oleh karena itu

penting untuk mengetahui jenis kulit sebelum memutuskan untuk membeli

kosmetik yang cocok. Untuk memastikan jenis kulit seseorang, kulit harus

dibersihkan lebih dahulu dan pemeriksaan harus dilakukan di bawah cahaya yang

Dokter Muda bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau/Abdurrab Dokter Spesialis Bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Riau/Rumah Sakit Arifin Achmad |

19

Page 20: Referat DKA

DERMATITIS KONTAK ALERGI KOSMETIK 2015

terang bila perlu menggunakan kaca pembesar agar tekstur kulit, besarnya pori-

pori, aliran darah, pigmentasi, dan kelainan lain yang terdapat pada permukaan kulit

dapat terlihat. Analisis kulit sangat penting dilakukan untuk menentukan kelainan

atau masalah kulit yang timbul sehingga perlakukan yang tepat dapat diberikan

untuk memperbaikinya.

b. Memilih produk kosmetik yang mempunyai nomor registrasi dari Departemen

Kesehatan. Suatu produk kosmetik yang tidak memiliki nomor regristrasi,

kemungkinan memiliki kandungan zat-zat yang tidak diizinkan pemakaiannya atau

memiliki kadar yang melebihi ketentuan, sehingga dapat menimbulkan efek

samping yang berbahaya. Hal yang perlu diperhatikan tersebut adalah berkaitan

dengan kandungan hidroquinon dan merkuri yang terdapat pada produk kosmetik.

c. Hati-hati dengan produk yang sangat cepat memberikan hasil. Suatu produk

kosmetik yang memberikan hasil yang sangat cepat (misalnya produk pemutih)

tidak menutup kemungkinan produk tersebut mengandung zat yang melebihi kadar

atau standar yang sudah ditetapkan oleh Depatemen Kesehatan dan penggunaannya

harus di bawah pengawasan dokter.

d. Membeli kosmetik secukupnya pada tahap awal. Setiap pertama kali menggunakan

produk, tidak bisa diketahui apakah produk tersebut cocok digunakan atau tidak,

oleh karena itu perlu mencobanya terlebih dahulu dalam jumlah sedikit.

e. Perhatikan keterangan-keterangan yang tercantum pada label atau kemasan. Perlu

diperhatikan informasi yang tertera pada kemasan mengenai unsur bahan yang

digunakan, tanggal kadaluarsa serta nomor registrasinya, karena tidak semua

Dokter Muda bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau/Abdurrab Dokter Spesialis Bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Riau/Rumah Sakit Arifin Achmad |

20

Page 21: Referat DKA

DERMATITIS KONTAK ALERGI KOSMETIK 2015

produsen mencantumkan atau mendaftarkan produknya ke Badan Pengawasan Obat

dan Makanan, sehingga tidak terjamin keamanannya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia

Nomor Hk.03.1.23.08.11.07517 Tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika

Tahun 2011.

2. Prafitasari DN. Efek samping kosmetik dan penanganannya. Malang: Staff

Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang; 2009.

3. Nurhidayat I. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis

Kontak Kosmetik Pada Penari Studio Fantasi di Dunia Fantasi Ancom, Jakarta-

Utara. Jakarta: Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Program

Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah; 2014.

4. C. Laguna, J. Yang Cuadra, B. Martin-Gonzalez, V. Zaragoza, L. M. Akbar

Yunus, Tiara Qalbu Dhuafa, et al, editors. Dermatitis Kontak Alergi Terhadap

Kosmetik; 2007.

5. Djuanda A. Dermatitis. Dalam: Sularsito SA, Djuanda S, editor. Ilmu Penyakit

Kulit dan Kelamin. Edisi keenam. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia; 2011.h.; 133-8.

6. Prasari S, Novita H, Ermadi S, Niken I. Profil Dermatitis Kontak Kosmetik di

Poliklinik Kulit dan Kelamin RS Dr. Sardjido. Yogyakarta: 2006.

Dokter Muda bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau/Abdurrab Dokter Spesialis Bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Riau/Rumah Sakit Arifin Achmad |

21

Page 22: Referat DKA

DERMATITIS KONTAK ALERGI KOSMETIK 2015

7. Wolff K, Johnson RA. Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis of Clinical

Dermatology. 6th ed. New York: The Mc Graw-Hill Companies; 2009.p;20 33.

8. Matthias Peiser. Role of Th 17 cells in skin Inflammation of allergic contact

dermatits. Clinical and Developmental Immunology Hindawi 2013, 261037. p.;

1-10.

9. Bourke J, Coulson I, English J. Guidelines for care of contact dermatitis. British

Journal of Dermatology. 2001; 145: 877-85.

10. Baratawijaya KG, Rengganis I. Alergi Dasar. Edisi I. Jakarta: Interna

Publishing; 2009.p.; 299-314.

11. Iwan Trihapsoro. Dermatitis Kontak Alergik Pada Pasien Rawat Jalan Di Rsup

Haji Adam Malik Medan. Medan: Bagian Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 2003.

Dokter Muda bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau/Abdurrab Dokter Spesialis Bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Riau/Rumah Sakit Arifin Achmad |

22