21
DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………… 2 II. KARSINOMA SEL BASAL……………………………………… 4 III. KESIMPULAN…………………………………………………… 15 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………….. 16 1

Referat Bcc

  • Upload
    sel-via

  • View
    172

  • Download
    10

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Referat Bcc

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………… 2

II. KARSINOMA SEL BASAL……………………………………… 4

III. KESIMPULAN…………………………………………………… 15

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………….. 16

1

Page 2: Referat Bcc

BAB I

PENDAHULUAN

Karsinoma sel basal (KSB) merupakan kanker kulit yang paling sering mengenai manusia,

khususnya bangsa kulit putih atau kaukasian, dan insidensinya terus meningkat di seluruh dunia.

KSB pertama kali dideskripsikan pada tahun 1824 oleh Jacob, didefenisikan sebagai kanker yang

pertumbuhannya lambat, dekstruksi secara lokal, dan terletak di lapisan epidermis. Australia

memiliki insidensi KSB tertinggi di dunia dengan jumlah kasus baru sebanyak 1383 orang yang

didiagnosis setiap 100.000 populasi pada tahun 2008. Di Inggris, KSB diperkirakan ada 53.000

kasus baru per tahun dan setiap 100.000 orang per tahunnya ada 153 kasus yang didiagnosis

KSB. Di Amerika, terdapat satu juta orang yang menderita KSB per tahunnya. Insidensi KSB

meningkat 10% tiap tahun di seluruh dunia.5

KSB sangat jarang bermetastase, angka metastasisnya kurang dari 0.1%, dan telah

dilaporkan tempat metastasisnya adalah di tulang dan paru. Faktor resiko dari metastasisnya

adalah invasi perineural, ukuran lebih dari 10 cm2, basicsquamos, dan subtipe morphea. KSB

juga bisa berkembang di skar atau sebaceous naevi dan berhubungan dengan beberapa sindroma

genetik termasuk sindroma Gorlin’s, xeroderma pigmentosa, simdroma Bazex dan albino.5

Ada beberapa subtipe dari KSB yaitu nodular kistik, superfisial, morphea, keratosis,

pigmentasi, dan mikronodular. Tipe nodular adalah yang paling sering di Inggris, 10-40%

dilaporkan merupakan tipe campuran dari dua tipe atu lebih. Tipe nodular dan morphea paling

banyak ditemukan di kepala dan leher, dan sekitar 46% dari tipe superficial terdapat di daerah

badan.5

Karsinoma sel basal biasanya mempengaruhi pasien usia lanjut. Faktor risiko yang penting

adalah ketidakmampuan kulit terhadap paparan kronis sinar matahari. Sembilan puluh persen

kasus terjadi di kepala dan leher dan sekitar 10% dari kasus tersebut melibatkan kelopak mata.

Sejauh ini, BCC merupakan tumor ganas kelopak mata yang paling umum, terhitung 90% dari

semua kasus. Mayoritas timbul dari kelopak mata bawah, diikuti frekuensi relatif oleh canthus

medial, kelopak mata atas dan canthus lateral. Tumor ini tumbuh lambat dan bersifat lokal

2

Page 3: Referat Bcc

invasif tetapi tidak bermetastasis. Tumor yang terletak di dekat canthus medial lebih rentan untuk

menyerang orbit dan sinus, lebih sulit pada penatalaksanaannya, dan membawa risiko

kekambuhan terbesar daripada tumor yang terletak di tempat lain. Tumor yang berulang, diikuti

dengan pengobatan yang tidak lengkap cenderung lebih agresif dan sulit diobati.1

BAB II

3

Page 4: Referat Bcc

KARSINOMA SEL BASAL

ADNEKSA MATA

Terdiri dari2 :

Gbr. Struktur luar mata

1. Alis mata : lipatan penebalan kulit yang ditutupi rambut.

2. Kelopak mata (Palpebra)

Gbr. Potongan sagital palpebra

Struktur Palpebra

a. Lapisan Kulit : tipis, longgar, dan elastic, dengan sedikit folikel rambut serta

tanpa lemak subkutan.

b. Musculus Orbicularis Oculi

c. Jaringan Aerolar

d. Tarsus

e. Konjungtiva Palpebra

Tepian Palpebra

4

Page 5: Referat Bcc

Panjang tepian bebas palpebra adalah 25-30 mm dan lebarnya 2 mm. Dipisahkan

oleh garis kelabu menjadi tepian anterior dan posterior.

a. Tepian Anterior

Bulu mata

Glandula zeis

Glandula moll

b. Tepian Posterior

Sepanjang tepian ini terdapat muaramuara kecil kelenjar sebasea yang telah

dimodifikasi (glandula meibom, atau tarsal).

c. Punctum Lacrimale

Fissura Palpebra

Fisuura ini berakhir di kantus medialis dan lateralis.

Septum Orbitale

Gbr. Pembuluh darah dan saraf struktur ekstraokuler

Retraktor Palpebrae

Musculus Levator Palpebra Superioris

Persarafan Sensoris

Persarafan Sensoris palpebra berasal dari divisi pertama dan kedua nervus

trigeminus (V).

Pembuluh Darah dan Limfe

3. Apparatus Lakrimalis

DEFINISI

5

Page 6: Referat Bcc

Karsinoma sel basal (KSB) adalah neoplasma ganas yang berasal dari sel-sel non

keratinosit yang berasal dari lapisan basal epidermis dan jenis kanker kulit yang paling sering

mengenai manusia. WHO mendefenisikan karsinoma sel basal secara histologi sebagai tumor

kulit yang invasif lokal, penyebarannya lambat dan jarang bermetastase, berkembang di

epidermis atau folikel rambut, secara fakta, sel-sel perifer tersebut biasanya mirip dengan sel-sel

basal dari epidermis. Tumor ini berasal dari sel lapisan basal atau dari lapisan luar sel folikel

rambut yang paling sering muncul pada daerah-daerah yang sering terpapar sinar matahari.1,3,4,5,6

FAKTOR PREDISPOSISI

Faktor lingkungan : radiasi, bahan kimia (misalnya Arsen), pekerjaan tertentu yang

banyak terkena sinar matahari (nelayan, petani), adanya trauma (luka bakar), ulkus

sikatrik.4

Faktor genetik : xeroderma pigmentosum, albinism.4

PATOGENESIS

Tumor ini berasal dari sel basal pluripoten dari epidermis. Sel-sel berploriferasi ke bagian

bawah (gbr. 4.20a) dan membentuk palisade di perifer (gbr. 4.20b). Diferensiasi skuamosa dan

produksi keratin terjadi pada KSB tipe keratotik. Ada pula diferensiasi adenoid dan sebasea

dengan perkembangan tipe kistik dan adenoid kistik, sedangkan pertumbuhan strand memanjang

dan kumpulan-kumpulan sel tertanam dalam stroma fibrosa padat pada tumor (morphoeic)

sclerosa.1

6

Page 7: Referat Bcc

Gbr. 4.20

Karsinoma sel basal. (a) proliferasi sel basal; (b) sel-sel palisade pada perifer lobul tumor 1

TIPE KLINIS

Gambaran klinis utama dari keganasan epidermal adalah ulserasi, kurangnya kelembutan,

indurasi, batas tidak teratur dan destruksi arsitektur batas kelopak

1. Nodular

Nodular BCC memiliki permukaan yang licin, tegas, nodul seperti mutiara dengan dilatasi

pembuluh darah kecil. Awalnya, pertumbuhan lambat dan sekitar 1-2 tahun tumor dapat

mencapai diameter 0,5 cm (gbr. 4.20c).

2. Noduloulcerative

Noduloulcerative (ulkus rodent) memiliki ulserasi sentral, tepi seperti mutiara (gbr. 4.20d) dan

pembuluh darah melebar dan tidak teratur (telangiectasis) pada tepi lateral atas (gbr. 4.20e),

Pada waktu tertentu dapat mengikis sebagian besar kelopak mata.

3. Sclerosing

Sclerosing BCC (morphoeic) kurang umum dan mungkin sulit untuk didiagnosa karena tumor

tersebut menginfiltrasi lateral bawah epidermis berupa plak indurasi (gbr. 4.20f). Tepi dari

tumor tidak dapat mendeskripsikan klinis dan lesi tersebut cenderung jauh lebih luas

7

Page 8: Referat Bcc

dibandingkan pada pemeriksaan palpasi. Pada pemeriksaan sepintas, BCC sclerosing dapat

mensimulasi area lokal 'blepharitis kronis' unilateral.

4. Tipe lain

Tipe lain dari BCC biasanya tidak ditemukan pada kelopak yang kistik, adenoid, berpigmen

dan permukaan multipel.1

Pasien dengan BCC sering menunjukkan tanda-tanda kerusakan actinic dari kulit wajah.

Gbr. 4.20

Karsinoma sel basal. (c) nodular tumour; (d) rodent ulcer; (e) large rodent ulcer; (f) sclerosing tumour 1

DIAGNOSIS

Ditegakkan berdasarkan anamnesis ,pemeriksaan fisik (gejala klinis) dan pemeriksaan

histopatologis. Dari anamnesis terdapat kelainan kulit terutama dimuka yang sudah berlangsung

lama berupa benjolan kecil,tahi lalat,luka yang sukar sembuh,lambat menjadi besar dan mudah

berdarah. Tidak ada rasa gatal / sakit . pada pemeriksaan fisik terlihat papul /ulkus dapat

berwarna seperti warna kulit atau hiperpigmentasi. Pada palpasi teraba indurasi. Tidak terdapat

pembesaran kelenjar getah bening regional. Pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan

hispatologi yaitu dengan dilakukan biopsi. 5,6

8

Page 9: Referat Bcc

TERAPI

Oleh karena sinar matahari prediposisi utama untuk terjadi kanker kulit maka perlu diketahui

perlindungan kuliT terhadap sinar matahari, terutama bagi orang-orang yang sering melakukan

aktifitas diluar rumah dengan cara memakai sunscreens (tabir surya) selama terpajan sinar

matahari. Penggunaan tabir surya untuk kegiatan diluar rumah diperlukan tabir surya dengan

SPM yang lebih tinggi (>15-30). 2,5

Adanya hubungan antara terbentuknya berbagai radikal bebas antara lain akibat sinar UV

pada beberapa jenis kanker kulit, telah banyak dilaporkan. Pemakaian antioksidan dapat

berfungsi untuk menetralkan kerusakan atau mempertahankan fungsi dari serangan radikal

bebas. Telah banyak bukti bahwa terpaparnya jaringan dengan radikal bebas dapat

mengakibatkan berbagai gejala klinik atau penyakit yang cukup serius. 5,6

1. Biopsi

Kedua jenis biopsi ini merukan insisional, di mana hanya sebagian dari lesi akan diambil, dan

eksisisional, di mana seluruh lesi diambil. Kedua jenis biopsi insisional ini antara lain :

a. Shave

Shave biopsi dilakukan dengan pisau dan diambilnya bagian dangkal dari lesi. Ini dapat

digunakan dalam mendiagnosis lesi jinak tapi tidak tepat jika diduga adanya keganasan.

b. Punch

Punch biopsy dilakukan dengan menggunakan dermatom kulit mirip dengan trephine

kornea. Dapat dilakukan pemeriksaan histologi dari bagian lesi terdalam.1

2. Bedah eksisi

Seluruh tumor sebaiknya diambil dengan tetap mempertahankan sebanyak mungkin jaringan

yang normal. BCC yang paling kecil dapat disembuhkan dengan eksisi tumor bersama-sama

dengan 4mm tepi jaringan yang terlihat normal secara klinis. Eksisi bedah yang lebih radikal

diperlukan untuk BCC yang besar dan tumor-tumor agresif seperti SCC dan SGC. Frozen

9

Page 10: Referat Bcc

section control oleh salah satu metode standar atau operasi mikrografi dapat meningkatkan

tingkat keberhasilan.

a. Standard frozen section melibatkan pemeriksaan histologi dari tepi spesimen yang dipotong

pada saat operasi untuk memastikan bahwa specimen tersebut bebas tumor.

b. Mohs’ micrographic surgery melibatkan eksisi dengan analisis operative serial frozen

section horizontal dari permukaan bawah-tumor. Bagian tersebut kemudian diberi kode

warna atau dipetakan untuk mengidentifikasi daerah sisa tumor. Meskipun cukup memakan

waktu , metode ini memaksimalkan kemungkinan eksisi tumor total dengan mengorbankan

jaringan normal yang minimal. Teknik Ini sangat berguna untuk tumor yang tumbuh difus

dan memiliki tepi terbatas dengan jari-seperti ekstensi, seperti pada BCC tipe sclerosing,

SCC, tumor berulang dan tumor yang melibatkan canthus medial atau lateral.1

3. Rekonstruksi

Teknik rekonstruksi kelopak mata tergantung pada luasnya jaringan yang diambil dan apakah

itu full-thickness. Hal ini penting untuk merekonstruksi baik lamellae anterior dan posterior.

Jika salah satu dari lamellae telah dikorbankan selama eksisi tumor, harus direkonstruksi

dengan jaringan yang sama. Kerusakan lamelar anterior dapat ditutup secara langsung atau

dengan flap lokal atau cangkok kulit. Kerusakan Full-thickness dapat diperbaiki sebagai

berikut:

1) Kerusakan kecil yang melibatkan kurang dari sepertiga kelopak mata biasanya dapat

ditutup secara langsung, asalkan jaringan di sekitarnya cukup elastis untuk memungkinkan

perlekatan dari tepi yang dipotong (gbr. 4.27). Jika diperlukan, cantholysis lateral dapat

dibentuk untuk memobilisasi jaringan tambahan jika kerusakan tidak dapat dilekatkan

kembali

10

Page 11: Referat Bcc

Gbr. 4.27

Direct closure. (a) Preoperative appearance of basal cell carcinoma; (b) appearance following excision; (c)

direct closure of defect

2) Kerusakan sedang yang melibatkan hingga setengah kelopak mata memerlukan flap Tenzel

setengah lingkaran untuk penutupan (gbr. 4.28).

Gbr. 4.28

Tenzel flap. (a) Preoperative appearance; (b) appearance following excision; (c) appearance following closure

of the flap

3) Kerusakan besar yang melibatkan lebih dari setengah kelopak mata dapat ditutup oleh salah

satu teknik berikut:

a. Rekonstruksi lamellar posterior , yang melibatkan graft kelopak atas tarsal bebas, selaput

lendir bukal atau cangkok kelopak atas tarsal bebas, selaput lendir bukal atau palatum

durum cangkok, atau flap Hughes dari tutup atas (gbr. 4.29).1

11

Page 12: Referat Bcc

Gbr. 4.29

Posterior lamellar reconstruction with a Hughes upper lid flap. (a) Preoperative appearance; (b) appearance

following excision; (c) postoperative appearance with the flap yet to be divided

b. Rekonstruksi lamellar anterior , yang melibatkan kemajuan kulit. Sebuah flap lokal kulit

atau cangkok kulit bebas (gbr. 4.30).

Gbr. 4.30

Anterior lamellar reconstruction with a free skin graft. (a) preoperative appearance; (b) appearance following

excision; (c) skin graft in place

4. Radioterapi

1) Indikasi

a. KSB kecil yang tidak melibatkan daerah canthal medial pada pasien yang tidak sesuai

atau menolak untuk operasi.

12

Page 13: Referat Bcc

b. Kaposi sarcoma karena radiosensitive.

2) Kontraindikasi

a. KSB canthal medial karena radioterapi akan merusak canaliculi dan mengakibatkan

epiphora.

b. Tumor kelopak mata atas karena hasil keratinisasi berikutnya pada mata yang tidak

nyaman secara kronis

c. Tumor agresif seperti sclerosing KSB, SCC dan SGC.

3) Komplikasi

a. Kerusakan kulit dan madarosis.

b. Stenosis ductus nasolacrimal setelah iradiasi ke daerah canthal medial.

c. Keratinisasi konjungtiva , mata kering, keratopati, dan katarak

c. Retinopati dan neuropati optik.

Kebanyakan dari komplikasi ini dapat dihindari jika dunia dilindungi oleh perisai mata

khusus selama iradiasi. Namun, tingkat kekambuhan lebih tinggi daripada setelah operasi,

dan radioterapi tidak memungkinkan eradikasi tumor dengan konfirmasi histologis.

Kekambuhan setelah radioterapi sulit untuk diobati secara pembedahan karena sifat

penyembuhan yang buruk dari jaringan iradiasi.1

5. Cryotherapy

1) Indikasi. KSB pada permukaan yang kecil

2) Kontraindikasi, mirip dengan radiotheraoy, meskipun cryotherapy mungkin menjadi

tambahan yang berguna untuk operasi pada pasien dengan extentions pagetoid epibulbar

dari SGC, sehingga sparing pasien extenteration.

3) Komplikasi. kulit depigmentasi, madarosis dan pertumbuhan berlebih konjungtiva.1

6. Laissez-faire

13

Page 14: Referat Bcc

Tepi luka yang diperkirakan sejauh mungkin dan kerusakan diperbolehkan untuk granulat dan

menyembuhkan dengan niat sekunder. Bahkan kerusakan besar dengan waktu tertentu dapat

mencapai hasil yang memuaskan.1

7. Imiquimod

Merupakan modifikasi respon imun, mengikat reseptor permukaan sel toll 7 dan / atau 8.

Ikatan ini mengaktifkan produksi sitokin pro inflamasi dan selanjutnya kematian sel T

sitotoksik sel diperantarai.5

PROGNOSIS

Prognosis umumnya baik dengan five year survival rate mencapai 99%. Karsinoma sel

basal mempunyai rekurensi tinggi,terutama bila pengobatan tidak adekuat. Biasanya rekurensi

tejadi 4 bulan pertama sampai 12 bulan setelah pengobatan.6

Faktor-faktor yang mempengaruhi prognosis KSB6 :

1. Ukuran tumor (peningkatan ukuran memiliki risiko kekambuhan yang lebih tinggi)

2. Lokasi tumor (lesi di tengah wajah, terutama di sekitar mata, hidung, bibir dan

telinga, adalah pada risiko yang lebih tinggi terulangnya)

3. Definition of clinical margins (poorly defined lesions are at higher risk of recurrence)

4. Histologis subtipe (subtipe tertentu memiliki resiko yang lebih tinggi terulangnya)

5. Fitur histologis agresi (keterlibatan perineural dan ⁄ atau perivascular

menganugerahkan risiko yang lebih tinggi terulangnya)

6. Kegagalan penanganan sebelumnya (lesi yang rekuren)

14

Page 15: Referat Bcc

BAB III

KESIMPULAN

Karsinoma sel basal merupakan tumor kulit meligna yang berasal dari sel-sel basal

epidermis dan apendiknya, berkembang lambat dan tidak/jarang bermetastase, serta tidak

mengakibatkan kematian. Faktor predisposisi dan pajanan sinar matahari sangat berperan dalam

perkembangan karsinoma sel basal. Patogenesis KSB melibatkan perubahan ekspresi beberapa

gen seperti P53, gen yang bertanggung jawab pada jalur Hedgehog dan Wnt. Diagnosa

karsinoma sel basal ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan pemeriksaan histopatologis.

Pengobatan karsinoma sel basal bertujuan untuk kesembuhan dengan hasil kosmetik yang

baik. Bedah Eksisi dan bedah mikrografi Mohs adalah terapi yang paling baik saat ini. Prognosis

karsinoma sel basal pada umumnya baik apabila dapat di tegakkan diagnosis dini dan

pengobatan segera. Tingkat rekurensi KSB cukup tinggi.

15

Page 16: Referat Bcc

DAFTAR PUSTAKA

1. Kanski JJ. Clinical Ophtalmology. Sixth Edition. Butter Worth, Heinemann Ltd, Oxford. Halaman 109-119.

2. Vaughan, Daniel. Oftalmologi Umum. Edisi 17. EGC. Jakarta. Halaman 15-19.3. Ilyas, Sidarta. Ilmu Penyakit Mata untuk dokter umum dan mahasiswa kedokteran. Edisi

ke-2 Sagung Seto. Jakarta.Halaman 68-69.4. Djuanda, A.2007. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin Edisi 5. Jakarta:FKUI. Halaman233-

241.5. Samarasinghe V, Madan V, Lear J. Focus on Basal Cell Carcinoma. Journal of Skin

Cancer. 2010 August 10; 2011:1-5

6. Telfer N, Colver G, Morton C. Guidelines for the management of basal cell carcinoma.

NHS Foundation Trust. 2008; (1111):1365-2133.

16