Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
REDESAIN PANTAI WISATA WAETUOE
DI PINRANG
INA MUSTAINA
D511 05 019
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2012
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
berkat limpahan rahmat dan karunia – Nya lah sehingga penyusunan
tugas akhir ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Menjalani pendidikan di Fakultas Teknik Arsitektur Universitas
Hasanuddin, penulis mendapat berbagai motivasi dan bantuan moril
maupun materil dari berbagai pihak, sampai pada tahap penyelesaian
tugas akhir ini. Oleh sebab itu, sepantasnyalah dengan penuh rasa hormat
penulis menghaturkan terima kasih atas bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak dan pribadi kepada :
1. Bapak Baharuddin Hamzah, ST., M.Arch., Ph.D selaku Ketua
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
2. Ibu Prof. Dr. Ir. Shirly Wunas, DEA selaku Penasehat Akademik..
3. Ibu Dr. Ir. Ria Wikantari Rosalia, M.Arch selaku dosen
pembimbing I atas bimbingan, motivasi dan kesabarannya.
4. Bapak Mohammad Mochsen Sir, ST., MT selaku Dosen
Pembimbing II atas diskusi dan berbagai masukan yang diberikan.
5. Ibu Ir. Riekje Hehanusa P. selaku Kepala Studio Akhir.
6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf dan karyawan Jurusan
Teknik Arsitektur dan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
7. Orang Tua tercinta Ayahanda H. M. Bachri dan Ibunda Hj.
Muliana, semoga Allah memberikan kasih sayang-Nya kepada
mereka sebagaimana doa, cinta dan dorongan mereka yang tak
pernah berakhir kepada penulis.
8. Saudari – saudariku tercinta Rirus Masita Marwan, SE, Anissah,
dan Waslia, S. TP, atas bantuan, doa, dan dukungannya selama
ini.
9. Sahabat – sahabatku Wirdasari Razak,ST, A. Riska Adriani, ST,
Sitti Khadijah Malik, A. Suryaningsih, Novi Puji Astuty, dan Sri
iii
Surya Ningsi atas kebersamaan, motivasi, dan canda tawa yang
telah diberikan selama ini.
10. Teman-teman seperjuangan di studio akhir yang selalu seru dan
menghibur.
11. Teman-teman di Jurusan Arsitektur, khususnya angkatan 2005.
12. Seluruh pihak yang telah membantu penulis baik langsung maupun
tidak langsung.
Semoga kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam
penulisan laporan perancangan ini, dapat dimaafkan begitu pula
dengan kebaikan dan ilmu yang terdapat di dalamnya, semoga
dapat memberi manfaat dan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu
memberkati kita semua.
Makassar, 10 November 2012
Ina Mustaina
iv
ABSTRAKSI
Pertumbuhan pariwisata Sulawesi Selatan semakin meningkat. Salah satu objek wisata pantai yang berpotensi menjadi salah satu objek wisata yang terkenal di Sulawesi Selatan, khususnya di kabupaten Pinrang, yaitu pantai wisata Waetuoe di Pinrang. Meski tidak didukung dengan fasilitas yang memadai, namun pantai wisata ini tetap ramai dikunjungi tiap tahunnya oleh wisatawan lokal maupun luar daerah. Namun demikian, mayoritas pengunjung (berdasarkan hasil survey penulis/2010 – 2011), menuntut perbaikan dan penambahan fasilitas pantai wisata ini agar dapat menjadi salah satu ikon atau representasi kabupaten Pinrang secara lokal maupun internasional. Karena itu, diperlukan inovasi yang lebih menarik dari fasilitas yang telah ada sekarang. Hal inilah yang melatarbelakangi perlunya dilakukan redesain Pantai Wisata Waetuoe di Pinrang.
Pada proses redesain, selain direncanakan mengatasi dan menjawab permasalahan yang dihadapi oleh kawasan sebelumnya, juga diharapkan mampu mengangkat citra pantai wisata Waetuoe sebagai ikon pariwisata Kabupaten Pinrang dan Sulawesi Selatan. Pantai Wisata Waetuoe di Pinrang direncanakan dibangun pada lahan seluas 14 Ha yang berlokasi di desa Waetuoe, Kecamatan Lanrisang.
Aktivitas utama Pantai Wisata Waetuoe adalah rekreasi pantai yang ditunjang dengan rekreasi kuliner, penginapan, belanja, dan wisata outdoor lainnya yaitu, olahraga pantai dan air, playground, dan open stage untuk pagelaran kesenian. Dengan adanya redesain ini, diharapkan dapat menjadi salah satu daerah tujuan wisata yang dibanggakan oleh masyarakat Pinrang dan sebagai salah satu sarana edukasi untuk keluarga, utamanya anak – anak untuk lebih menyenangi wisata alam/outdoor daripada wisata indoor yang selama ini secara tidak sadar diajarkan pada anak – anak seperti, berekreasi di Mall.
Hasil redesain fasilitas – fasilitas pantai wisata Waetuoe pada penampilan bangunannya merupakan representasi kabupaten Pinrang sebagai sebuah daerah pesisir yang juga merupakan penghasil terbesar udang windu di Sulawesi Selatan. Bentuk dan penampilan bangunan fasilitas – fasilitas merupakan analogi bentuk udang dan perahu. Hasil redesain pantai wisata ini merupakan penyediaan fasilitas indoor dan outdoor dimana fasilitas indoor terdiri dari 7 unit bangunan berupa : bangunan restoran dan foodcourt 2 lantai dengan struktur panggung/beton dan penutup atap dari bahan kaca, unit pengelola dan souvenir shop yang digabung dalam satu bangunan dengan struktur atap rangka baja. Bahan penutup atap dan dinding dari panel komposit yang disambungkan ke dinding bata dengan menggunakan besi siku. Bangunan penunjang lainnya kecuali seperti : cottage, public service, ruang ganti dan peralatan open stage, ruang
v
ganti/bilas, juga menggunakan rangka baja ringan dengan penutup atap dari bahan spandek.
vi
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
ABSTRAKSI .................................................................................................. iv
DAFTAR ISI ......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. vii
DAFTAR SKEMA.................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
BAB II
BAB III
A. Latar Belakang .......................................................................
DESKRIPSI PROYEK
A. Umum ......................................................................................
B. Program Kegiatan ...................................................................
C. Massa Bangunan Dan Program Ruang...................................
KONSEP PERANCANGAN
A. Konsep Dasar .........................................................................
B. Rancangan Tapak ...................................................................
C. Rancangan Bangunan .........................................................
1
9
9
12
21
39
43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal.
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Kondisi Lokasi ..............................................................
Kondisi Sarana .............................................................
Analisis Fungsi .............................................................
5
6
27
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Existing Dan Tindak Lanjut................................................... 5
Tabel 2 Analisis Fungsi ....................................................................... 21
xi
DAFTAR SKEMA
Skema 1 Alur Kegiatan Pengunjung ................................................. 11
Skema 2 Alur Kegiatan Service .......................................................... 11
Skema 3 Alur Kegiatan Pengelola ..................................................... 12
Skema 4 Sistem Pengadaan Dan Pendistribusian
Air Bersih............................................................................... 34
Skema 5 Sistem Pembuangan Air Kotor .......................................... 35
Skema 6 Sistem Pembuangan Sampah........................................... 36
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Perkembangan Pariwisata
Sektor pariwisata merupakan perangkat yang penting dalam
pembangunan. Sektor ini dapat menciptakan lapangan kerja,
meratakan pendapatan masyarakat, memperkenalkan seni budaya
dan keindahan alam serta memupuk rasa cinta tanah air dan
kesatuan bangsa terutama bagi generasi muda. Dari pembangunan
ini dimaksudkan sebagai salah satu sumber penghasilan devisa
negara.
Kepariwisataan Indonesia sesuai dengan GBHN diarahkan
sebagai sektor andalan, dengan diterapkannya target tersebut
maka pembangunan kepariwisataan Indonesia dioptimalkan
melalui otonomi daerah, yang telah ditetapkan dalam UU No. 9
tahun 1990. Dengan adanya otonomi daerah yang telah bergulir
sejak Januari 2001 maka tiap-tiap daerah dituntut untuk menggali
potensi masing-masing demi mencapai kemajuan daerahnya,
diantaranya dengan mengembangkan sektor pariwisata yang
merupakan primadona untuk mendukung Pendapatan Asli Daerah
(PAD).
Kepariwisataan di kabupaten Pinrang merupakan salah satu
sektor yang menjadi prioritas utama pemerintah daerah saat ini.
Seperti yang dikatakan Kepala Dinas Sosial, Kebudayaan dan
Pariwisata kabupaten Pinrang yang dikutip dari Koran lokal,
(Antara News 18 Agustus 2010), “Potensi wisata di kabupaten
Pinrang mempunyai prospek yang bagus karena tidak kalah
dengan berbagai tempat tujuan wisata yang dikenal secara
2
nasional maupun internasional. Hanya saja diperlukan keseriusan
untuk mengelola dan menatanya dengan baik”. Untuk itu,
pihaknya (Dinas Sosial, Kebudayaan, dan Pariwisata kabupaten
Pinrang) akan terus berupaya agar mampu menambah fasilitas –
fasilitas di daerah wisata seperti hotel dan restoran. Beberapa
kawasan wisata di Pinrang, utamanya wisata pantai sampai saat
ini terus beroperasi dan didatangi cukup banyak
pengunjung/wisatawan lokal karena keindahan panorama
pantainya.
Meski tidak didukung dengan fasilitas – fasilitas yang
memadai untuk sebuah kawasan wisata dan tingkat
kebersihannya yang masih minim, belum memuaskan
pengunjung. Lebih dari semua itu, kabupaten Pinrang belum
sepenuhnya memiliki ikon (dalam hal ini pariwisata) sebagai citra
identitas yang dikenal oleh daerah – daerah lainnya di dalam dan
di luar Sulawesi Selatan.
Dari uraian di atas, muncul suatu ide/gagasan akan perlunya
dilakukan perencanaan dan perancangan suatu daerah wisata
yang sesuai dengan potensi andalan yang dimiliki kabupaten
Pinrang yaitu pantai yang memiliki panorama indah, maka
perancangan kembali fasilitas pantai wisata di Pinrang dipandang
sangat potensial untuk menarik kunjungan wisatawan baik lokal,
nasional, maupun internasional. Perancangan fasilitas wisata
pantai ini diharapkan dapat menjadi ikon wisata kabupaten
Pinrang untuk mempromosikan potensi pariwisata yang ada dan
mengembangkan industri pariwisata sehingga dapat
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan taraf hidup
masyarakat, utamanya masyarakat pesisir.
2. Evaluasi Pantai Wisata Waetuoe Di Pinrang
3
TAPAK
JL.T
RA
NS
SULA
WE
SI/JE
ND
. SU
DIR
MA
N- P
INR
AN
G
JL. JAMPU
E - PINR
ANG
JL. JAMPUE - PINRA
NG
JL. P OROS SUPPA
LAUT
a. Kondisi Existing Pantai Wisata Waetuoe Di Pinrang
U
4
TAPAKLAUT TAPAK
AWAL
Gambar 1. Kondisi Existing Pantai Wisata Waetuoe Di Pinrang
KM/WC
MUSHALLA
PONDOK/RG. GANTI
PANTAI
GUBUK PENJAJA MAKANAN
U
KOTA PINRANG
KECAMATAN MATTIRO SOMPE (PANTAI WISATA UJUNG TAPE)
5
1) Sarana dan Prasarana
a) Sarana
Tabel 1. Existing & Tindak Lanjut
No. Fasilitas Kondisi Fisik Tindak Lanjut
(1) (2) (3) (4)
1.
- Kondisinya sembrawut dan belum tertata selayaknya area parkir pada daerah pantai wisata.
- Parkir kendaraan bermotor dan mobil belum dipisahkan.
Redesain kantong – kantong parkir yang jelas (antara parkir kendaraan mobil – motor pengunjung, pengelola, dan service.
2.
- Kondisi warung yang seadanya (tidak tertata dengan baik).
- Peletakannya yang masih sembrawut dan bercampur dengan fasilitas lain (area parkir dan sangat dekat dengan gerbang).
Redesain fasilitas kuliner yang memenuhi kebutuhan pengunjung.
3.
Kondisi Musholla masih baik namun jarang difungsikan
Redesain fasilitas musholla (pelayanan umum yang lebih baik)
Area Parkir
Warung Makanan
Gubuk Penjaja Makanan
Musholla
6
(1) (2) (3) (4) 4.
Struktur bangunannya masih cukup kokoh namun, beberapa kondisi tertentu yang tampak pada muka bangunannya tidak estetis dan jorok.
Redesain fasilitas ruang ganti (pelayanan umum yang lebih baik)
5.
- Kondisinya cukup bagus namun jumlahnya terbatas.
- Tempat bilas / mandi di sumur yang berada di luar ruangan tidak estetis dipandang.
- Letaknya yang tidak tepat karena, sangat dekat dengan area parkir dan gerbang keluar – masuk pengunjung sangat mengganggu pandangan.
- Tidak adanya pemisahan antara WC wanita dan pria.
Redesain fasilitas WC dan tempat bilas (pelayanan umum yang lebih baik)
Sumber: (Data survei, 2010 - 2011)
Ruang Ganti
WC/Sumur Tempat Bilas(Mandi)
7
b) Prasarana
(1) Jaringan Listrik
Daerah pantai wisata Waetuoe, telah
terlayani prasarana listrik baik untuk
kebutuhan penerangan maupun untuk
kebutuhan lainnya, yang bersumber dari PLN
kecamatan Watangsawitto kabupaten
Pinrang, yang disalurkan melalui jaringan
distribusi.
(2) Jaringan Telepon
Fasilitas telepon menggunakan sistem
digital dan seluller.
(3) Jaringan Drainase
Jaringan drainase mengikuti pola jalan
dimana terdapat di sisi kiri dan kanan arus
jalan. Kualitas drainase sebagian besar
berupa drainase alami yaitu parit (selokan).
(4) Persampahan
Sistem persampahan dilakukan dengan
pengangkutan oleh Dinas Kebersihan
kabupaten maupun dengan cara sederhana
atau tradisional. Namun, akibat aktivitas
pengunjung dan pedagang di dalam daerah
pantai wisata menyebabkan banyaknya
sampah. Hal ini dikarenakan dalam daerah
pantai wisata tidak disediakan tong – tong
sampah.
8
Gambar 2. Kondisi Persampahan
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2010
b. Resume
Berdasarkan pemaparan tentang kondisi exisiting sarana
dan prasarana daerah pantai wisata Waetuoe, dapat
disimpulkan bahwa kondisi sarana di pantai wisata Waetuoe
perlu dibenahi/dirancang kembali dan ditambah dengan
fasilitas – fasilitas baru. Sedangkan kondisi prasarana yang
sudah memadai dapat mendukung redesain pantai wisata ini.
c. Gagasan
Dengan adanya pertimbangan kekuatan dan kelemahan
yang diungkapkan di atas, maka diperlukan upaya untuk
merancang kembali daerah pantai wisata Waetuoe baik dari
segi pengelolaan maupun sarana, prasarana, serta fasilitas
penunjang lainnya sehingga pantai wisata Waetuoe di Pinrang
dapat berkembang menjadi salah satu objek wisata unggulan
di Provinsi Sulawesi Selatan.
9
9
BAB II
DESKRIPSI PROYEK
A. Umum
Lokasi : Pantai wisata Waetuoe, desa Waetuoe, kecamatan
Lanrisang, kabupaten Pinrang.
Luas Site : 5,7 Ha (tapak akhir;tapak awal : 14 Ha)
Pemilik : Pemerintah Kabupaten Pinrang
Kelengkapan Fasilitas : Rekreasi Pantai Outdoor dan Indoor
B. Program Kegiatan
1. Pelaku Kegiatan
a. Pengunjung
Yaitu wisatawan yang menggunakan fasilitas dan jasa
pelayanan wisata.
Ditinjau dari asalnya, pengunjung dibedakan :
1) Wisatawan domestik
2) Wisatawan mancanegara
Ditinjau dari penggunaan waktu, pengunjung dibedakan:
1) Pengunjung tidak menginap
2) Pengunjung menginap
Ditinjau dari usia, pengunjung dibedakan atas :
a) Pengunjung dewasa
b) Pengunjung remaja
c) Pengunjung anak-anak
b. Pengelola
Yaitu pihak yang bertanggung jawab sebagai pelaksana
operasional atas usaha yang dikelolanya.
Pihak pengelola dibagi atas dua bagian, antara lain :
10
1) Staf Kantor.
2) Staf Lapangan.
c. Masyarakat
Yaitu warga di sekitar kawasan yang diberdayakan sebagai
pelaku penunjang pariwisata Pantai Wisata Waetuoe di Pinrang
yang berperan sebagai penyedia jasa komersil.
2. Jenis Kegiatan
Dari tiga pelaku tersebut dapat diuraikan lagi menjadi
kelompok-kelompok kegiatan berdasarkan kelompok yang sejenis.
a. Kelompok Kegiatan Service
Macam kegiatan terjadi di dalamnya adalah kegiatan
pengelolaan administrasi dan operasional serta kegiatan
pelayanan utilitas dan keamanan Pantai Wisata Waetuoe di
Pinrang.
b. Kelompok Kegiatan Rekreasi
Kegiatan yang terjadi di dalamnya adalah kegiatan
penyaluran emosional, kreatifitas dan aktivitas dalam bentuk
rekreasi pantai (yang ditunjang rekreasi outdoor dan indoor
lainnya).
c. Kelompok Kegiatan Olahraga
Macam kegiatan yang terdapat didalamnya adalah kegiatan
renang (di laut maupun di kolam renang), Speed Boat,
Banana Boat, dan Voli Pantai.
d. Kelompok Kegiatan Penunjang
Termasuk kegiatan penunjang adalah kegiatan akomodasi,
konvensi, dan komersil.
11
SWIMMING POOL PLAYGROUND
PARKIR
RESTORAN/FOODCOURT
OPEN STAGE
LAUT
UNIT COTTAGE
AREA PUBLIK/VOLLEY COURT
PUBLIC ENTRANCE
AREA GANTI/BILAS
PLAZA
SOUVENIR SHOP
PUBLIC SERVICE/SEWA ALAT & MUSHALLA
AREA GANTI/BILAS
PARKIR
PUBLIC EXIT
PARKIR
SERVICE EXIT
SERVICE ENTRANCE
RETAIL SOUVENIR SHOP
RESTORAN/FOODCOURT
PUBLIC SERVICE
Skema 1. Alur Kegiatan Pengunjung
Skema 2. Alur Kegiatan Service
12
PARKIR
EXIT PENGELOLA
ENTRANCE PENGELOLA
KANTOR PENGELOLA
BANG. UTILITAS
BANG. UTILITAS
Skema 3. Alur kegiatan pengelola
C. Massa Bangunan Dan Program Ruang
1. Pembentukan Massa Dan Pengelompokan Ruang
Pengelompokan ruang disesuaikan dengan fungsi ruang,
sirkulasi dan hubungan antara kegiatan, yaitu :
a. Massa Service
1) Kantor pengelola
a) Ruang Pimpinan
b) KM/WC Pimpinan
c) Ruang Rapat
d) Hall/Ruang Tunggu
e) Function Room
f) KM/WC Function Room
g) Ruang Bag. Administrasi & Keuangan
h) Ruang Bag. Operasional Wisata & Perlengkapan
i) Ruang Bag. Utililitas/ME
j) Ruang/Loker Staf
k) Lavatory Staf
l) Ruang Makan Staf
13
2) Unit Pelayanan Umum (Public Service)
a) Loket Tiket
b) Loket Penitipan Barang
c) Ruang Penyewaan Alat
d) Ruang P3K
e) Mushalla
f) Tempat Wudhu
3) Unit Utilitas
a) Ruang maintenance
b) Ruang ME
(1) Ruang Trafo & Genset
(2) Ruang Panel Listrik
(3) Ruang AHU
c) Ruang pompa
d) Ruang PABX
4) Unit Keamanan
a) Pos jaga
b. Massa Rekreasi (Indoor)
1) Wisata Kuliner
a) Restoran
(1) Area Makan
(2) Lavatory Pengunjung
(3) Kasir
(4) Dapur Panas (Makanan Utama)
(5) Dapur Dingin (Bakery, Pastry, & Cake)
(6) Dapur Dingin (Minuman)
(7) Freezer/Storage
(8) Ruang Peralatan Makan
(9) Ruang Karyawan
(10) Lavatory Karyawan
14
b) Foodcourt
(1) Area Makan
(2) Lavatory Pengunjung
(3) Food Counter & Kasir
(4) Dapur
(5) Freezer/Storage
(6) Ruang Peralatan Makan
(7) Ruang/Loker Karyawan
(8) Lavatory Karyawan
2) Wisata Belanja
a) Retail Souvenir Shop
(1) Ruang/Rak Barang Jualan
(2) Gudang
(3) Ruang Karyawan
(4) WC Karyawan
(5) Kasir
3) Wisata Menginap
a) Unit Cottage
(1) Ruang Duduk/Santai
(2) Ruang Tidur
(3) KM/WC
c. Massa Rekreasi Outdoor
1) Renang
a) Pantai & Kolam Renang (Dewasa & Anak – Anak)
(1) Ruang Ganti/Bilas
(2) Lavatory
(3) Loker
2) Playground Anak – Anak
d. Massa Penunjang
1) Open Stage
15
a) Ruang Ganti (Laki – Laki & Perempuan)
b) Ruang Peralatan
c) Stage
d) Area/Tribun Penonton
2. Besaran Ruang
a. Massa Service
1) Kantor pengelola
a) Ruang pimpinan = 76 m2
b) KM/WC = 7 m2
c) Ruang Rapat = 76 m2
d) Hall/Ruang Tunggu = 64 m2
e) Function Room = 162 m2
f) KM/WC Function Room = 7,2 m2
g) Ruang Bag. Administrasi & Keuangan = 71 m2
h) Ruang Bag. Operasional Wisata & = 66,7 m2
Perlengkapan
i) Ruang Bag. Utililitas/ME = 64,8 m2
j) Ruang/Loker Staf = 129,6 m2
k) Lavatory Staf = 32 m2
l) Ruang Makan Staf =
Jumlah = 756 m2
2) Unit Pelayanan Umum (Public Service)
a) Loket Tiket = 26 m2
b) Loket Penitipan Barang = 77,7 m2
c) Ruang Penyewaan Alat = 129,6 m2
d) Ruang P3K = 77,7 m2
e) Mushalla = 140 m2
f) Tempat Wudhu = 351 m2
Jumlah = 1100,08 m2
3) Unit Utilitas
16
a) Ruang maintenance = 19,4 m2
b) Ruang ME
(1) Ruang Trafo & Genset = 38,8 m2
(2) Ruang Panel Listrik = 19,4 m2
(3) Ruang AHU = 19,4 m2
c) Ruang pompa = 19,4 m2
d) Ruang PABX = 38,8 m2
Jumlah = 310,4 m2
4) Unit Keamanan
a) Pos jaga (2 unit) = 24 m2
Jumlah = 24 m2
b. Massa Rekreasi (Indoor)
1) Wisata Kuliner
a) Restoran & Foodcourt
(1) Area Makan = 1242 m2
(2) Lavatory Pengunjung = 156 m2
(3) Kasir = 132 m2
(4) Dapur Panas = 103,6 m2
Restoran (Makanan Utama)
(5) Dapur Dingin = 103,6 m2
Restoran (Bakery, Pastry, & Cake)
(6) Dapur Dingin = 103,6 m2
Restoran (Minuman)
(7) Dapur Foodcourt = 155,52 m2
(8) Freezer/Storage = 234 m2
(9) Ruang Peralatan Makan = 78 m2
(10) Ruang/Loker Karyawan = 234 m2
(11) Lavatory Karyawan = 78 m2
Jumlah = 2620,32 m2
2) Wisata Belanja
17
a) Retail Souvenir Shop
(1) Ruang/Etalase Barang Jualan = 39 m2
(2) Gudang = 17 m2
(3) Ruang Karyawan = 21,6 m2
Jumlah = 77,6 m2
3) Wisata Menginap
a) Unit Cottage (8 unit)
(1) Ruang Duduk/Santai = 20 m2
(2) Ruang Tidur = 18 m2
(3) KM/WC = 4,5 m2
Jumlah = 340 m2
c. Massa Rekreasi Outdoor
1) Renang
a) Pantai & Kolam Renang (Dewasa & Anak – Anak)
(1) Ruang Ganti/Bilas, = 112,32 m2
Lavatory, Loker (3 unit)
Jumlah = 336,96 m2
d. Massa Penunjang
1) Open Stage
a) Ruang Ganti Laki - Laki = 40 m2
b) Ruang Ganti Perempuan = 40 m2
c) Ruang Peralatan = 40 m2
Jumlah = 120 m2
TOTAL = 5685,36 m2
Luas lantai yang terbangun sesuai dengan gambar
perancangan seluruhnya sebesar 5685,36 m2 sedangkan luas
lantai terbangun dalam acuan perencanaan sebesar 5298,66 m2,
sehingga :
18
Deviasi =
Luas lantai terbangun – Luas lantai perencanaan x 100 %
Luas lantai perencanaan
= 5685,36 m2 – 5298,66 m2 x 100%
5298,66 m2
= 7,29 %
Terdapat deviasi sebesar 7,29 % dari perencanaan semula.
Hal ini terjadi karena adanya pengurangan luas ruang efektifitas,
flow sirkulasi serta open space pada luasan tapak.
D. Falsafah Arsitektur
1. Karakteristik Tata Letak
Penataan massa mengandung unsur rekreatif,
berkelanjutan dan disesuaikan dengan kondisi sosial dan
kebiasaan hidup masyarakat zaman sekarang.
2. Karakteristik Tata Fisik
a. Ungkapan tata fisik makro tercermin dari penataan luar,
dalam hal komposisi massa, kesatuan bentuk dan irama
yang dapat mengungkapkan kesan alami.
b. Ungkapan tata fisik mikro dapat diungkapkan melalui
pengelompokkan kegiatan berdasarkan zona-zona kegiatan.
19
TAPAKLAUT
TAPAK
E. Tata Massa Dan Zoning
Gambar 3. Existing Perubahan Tapak
U KECAMATAN MATTIRO SOMPE (PANTAI WISATA UJUNG TAPE)
KOTA PINRANG
20
1
2
3
4 5
6
7
8
9
PUBLIC AREA
Gambar 4. Tata Massa Fasilitas Redesain Pantai Wisata Waetuoe
KETERANGAN
1 : PLAZA
2 : MASSA PENGELOLA & SOUVENIR SHOP
3 : MASSA RESTORAN & FOODCOURT
4 : OPEN STAGE
5 : PUBLIC SERVICE
6 : KOLAM RENANG ANAK/DEWASA &
PLAYGROUND
7 : MASSA COTTAGE
8 : MASSA UTILITAS
9 : MASSA RUANG GANTI/BILAS
U
21
DAFTAR PUSTAKA
De Chiara, Joseph & Callender, John Hancock. 1973. Time Saver Standards for Building Types. USA: McGraw-Hill Book Company.
De Chiara, Joseph & Koppelman, Lee E. 1978. Site Planning Standards . USA: McGraw-Hill Book Company.
Francis DK. Ching.1985. Arsitektur Bentuk, Ruang, dan
Susunannya.
Kenzeykio. 2009. Sistem Jaringan Komputer.
Neufert, Ernest. 1994. Data Arsitek, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Neufert, Ernest. 1996. Data Arsitek, Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Yoeti, Oka A. 2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT.Pradnya Paramita.
http://aryodaniseptiawan.blogspot.com/
http://www.konstruksibesibaja.com/
http://sarastiana.com/
REDESAIN PANTAI WISATA WAETUOE
DI PINRANG
INA MUSTAINA
D511 05 019
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2012
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
berkat limpahan rahmat dan karunia – Nya lah sehingga penyusunan
tugas akhir ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Menjalani pendidikan di Fakultas Teknik Arsitektur Universitas
Hasanuddin, penulis mendapat berbagai motivasi dan bantuan moril
maupun materil dari berbagai pihak, sampai pada tahap penyelesaian
tugas akhir ini. Oleh sebab itu, sepantasnyalah dengan penuh rasa hormat
penulis menghaturkan terima kasih atas bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak dan pribadi kepada :
1. Bapak Baharuddin Hamzah, ST., M.Arch., Ph.D selaku Ketua
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
2. Ibu Prof. Dr. Ir. Shirly Wunas, DEA selaku Penasehat Akademik..
3. Ibu Dr. Ir. Ria Wikantari Rosalia, M.Arch selaku dosen
pembimbing I atas bimbingan, motivasi dan kesabarannya.
4. Bapak Mohammad Mochsen Sir, ST., MT selaku Dosen
Pembimbing II atas diskusi dan berbagai masukan yang diberikan.
5. Ibu Ir. Riekje Hehanusa P. selaku Kepala Studio Akhir.
6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf dan karyawan Jurusan
Teknik Arsitektur dan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
7. Orang Tua tercinta Ayahanda H. M. Bachri dan Ibunda Hj.
Muliana, semoga Allah memberikan kasih sayang-Nya kepada
mereka sebagaimana doa, cinta dan dorongan mereka yang tak
pernah berakhir kepada penulis.
8. Saudari – saudariku tercinta Rirus Masita Marwan, SE, Anissah,
dan Waslia, S. TP, atas bantuan, doa, dan dukungannya selama
ini.
9. Sahabat – sahabatku Wirdasari Razak,ST, A. Riska Adriani, ST,
Sitti Khadijah Malik, A. Suryaningsih, Novi Puji Astuty, dan Sri
iii
Surya Ningsi atas kebersamaan, motivasi, dan canda tawa yang
telah diberikan selama ini.
10. Teman-teman seperjuangan di studio akhir yang selalu seru dan
menghibur.
11. Teman-teman di Jurusan Arsitektur, khususnya angkatan 2005.
12. Seluruh pihak yang telah membantu penulis baik langsung maupun
tidak langsung.
Semoga kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam
penulisan laporan perancangan ini, dapat dimaafkan begitu pula
dengan kebaikan dan ilmu yang terdapat di dalamnya, semoga
dapat memberi manfaat dan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu
memberkati kita semua.
Makassar, 10 November 2012
Ina Mustaina
iv
ABSTRAKSI
Pertumbuhan pariwisata Sulawesi Selatan semakin meningkat. Salah satu objek wisata pantai yang berpotensi menjadi salah satu objek wisata yang terkenal di Sulawesi Selatan, khususnya di kabupaten Pinrang, yaitu pantai wisata Waetuoe di Pinrang. Meski tidak didukung dengan fasilitas yang memadai, namun pantai wisata ini tetap ramai dikunjungi tiap tahunnya oleh wisatawan lokal maupun luar daerah. Namun demikian, mayoritas pengunjung (berdasarkan hasil survey penulis/2010 – 2011), menuntut perbaikan dan penambahan fasilitas pantai wisata ini agar dapat menjadi salah satu ikon atau representasi kabupaten Pinrang secara lokal maupun internasional. Karena itu, diperlukan inovasi yang lebih menarik dari fasilitas yang telah ada sekarang. Hal inilah yang melatarbelakangi perlunya dilakukan redesain Pantai Wisata Waetuoe di Pinrang.
Pada proses redesain, selain direncanakan mengatasi dan menjawab permasalahan yang dihadapi oleh kawasan sebelumnya, juga diharapkan mampu mengangkat citra pantai wisata Waetuoe sebagai ikon pariwisata Kabupaten Pinrang dan Sulawesi Selatan. Pantai Wisata Waetuoe di Pinrang direncanakan dibangun pada lahan seluas 14 Ha yang berlokasi di desa Waetuoe, Kecamatan Lanrisang.
Aktivitas utama Pantai Wisata Waetuoe adalah rekreasi pantai yang ditunjang dengan rekreasi kuliner, penginapan, belanja, dan wisata outdoor lainnya yaitu, olahraga pantai dan air, playground, dan open stage untuk pagelaran kesenian. Dengan adanya redesain ini, diharapkan dapat menjadi salah satu daerah tujuan wisata yang dibanggakan oleh masyarakat Pinrang dan sebagai salah satu sarana edukasi untuk keluarga, utamanya anak – anak untuk lebih menyenangi wisata alam/outdoor daripada wisata indoor yang selama ini secara tidak sadar diajarkan pada anak – anak seperti, berekreasi di Mall.
Hasil redesain fasilitas – fasilitas pantai wisata Waetuoe pada penampilan bangunannya merupakan representasi kabupaten Pinrang sebagai sebuah daerah pesisir yang juga merupakan penghasil terbesar udang windu di Sulawesi Selatan. Bentuk dan penampilan bangunan fasilitas – fasilitas merupakan analogi bentuk udang dan perahu. Hasil redesain pantai wisata ini merupakan penyediaan fasilitas indoor dan outdoor dimana fasilitas indoor terdiri dari 7 unit bangunan berupa : bangunan restoran dan foodcourt 2 lantai dengan struktur panggung/beton dan penutup atap dari bahan kaca, unit pengelola dan souvenir shop yang digabung dalam satu bangunan dengan struktur atap rangka baja. Bahan penutup atap dan dinding dari panel komposit yang disambungkan ke dinding bata dengan menggunakan besi siku. Bangunan penunjang lainnya kecuali seperti : cottage, public service, ruang ganti dan peralatan open stage, ruang
v
ganti/bilas, juga menggunakan rangka baja ringan dengan penutup atap dari bahan spandek.
vi
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
ABSTRAKSI .................................................................................................. iv
DAFTAR ISI ......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. vii
DAFTAR SKEMA.................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
BAB II
BAB III
A. Latar Belakang .......................................................................
DESKRIPSI PROYEK
A. Umum ......................................................................................
B. Program Kegiatan ...................................................................
C. Massa Bangunan Dan Program Ruang...................................
KONSEP PERANCANGAN
A. Konsep Dasar .........................................................................
B. Rancangan Tapak ...................................................................
C. Rancangan Bangunan .........................................................
1
9
9
12
21
39
43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal.
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Kondisi Lokasi ..............................................................
Kondisi Sarana .............................................................
Analisis Fungsi .............................................................
5
6
27
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Existing Dan Tindak Lanjut................................................... 5
Tabel 2 Analisis Fungsi ....................................................................... 21
xi
DAFTAR SKEMA
Skema 1 Alur Kegiatan Pengunjung ................................................. 11
Skema 2 Alur Kegiatan Service .......................................................... 11
Skema 3 Alur Kegiatan Pengelola ..................................................... 12
Skema 4 Sistem Pengadaan Dan Pendistribusian
Air Bersih............................................................................... 34
Skema 5 Sistem Pembuangan Air Kotor .......................................... 35
Skema 6 Sistem Pembuangan Sampah........................................... 36
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Perkembangan Pariwisata
Sektor pariwisata merupakan perangkat yang penting dalam
pembangunan. Sektor ini dapat menciptakan lapangan kerja,
meratakan pendapatan masyarakat, memperkenalkan seni budaya
dan keindahan alam serta memupuk rasa cinta tanah air dan
kesatuan bangsa terutama bagi generasi muda. Dari pembangunan
ini dimaksudkan sebagai salah satu sumber penghasilan devisa
negara.
Kepariwisataan Indonesia sesuai dengan GBHN diarahkan
sebagai sektor andalan, dengan diterapkannya target tersebut
maka pembangunan kepariwisataan Indonesia dioptimalkan
melalui otonomi daerah, yang telah ditetapkan dalam UU No. 9
tahun 1990. Dengan adanya otonomi daerah yang telah bergulir
sejak Januari 2001 maka tiap-tiap daerah dituntut untuk menggali
potensi masing-masing demi mencapai kemajuan daerahnya,
diantaranya dengan mengembangkan sektor pariwisata yang
merupakan primadona untuk mendukung Pendapatan Asli Daerah
(PAD).
Kepariwisataan di kabupaten Pinrang merupakan salah satu
sektor yang menjadi prioritas utama pemerintah daerah saat ini.
Seperti yang dikatakan Kepala Dinas Sosial, Kebudayaan dan
Pariwisata kabupaten Pinrang yang dikutip dari Koran lokal,
(Antara News 18 Agustus 2010), “Potensi wisata di kabupaten
Pinrang mempunyai prospek yang bagus karena tidak kalah
dengan berbagai tempat tujuan wisata yang dikenal secara
2
nasional maupun internasional. Hanya saja diperlukan keseriusan
untuk mengelola dan menatanya dengan baik”. Untuk itu,
pihaknya (Dinas Sosial, Kebudayaan, dan Pariwisata kabupaten
Pinrang) akan terus berupaya agar mampu menambah fasilitas –
fasilitas di daerah wisata seperti hotel dan restoran. Beberapa
kawasan wisata di Pinrang, utamanya wisata pantai sampai saat
ini terus beroperasi dan didatangi cukup banyak
pengunjung/wisatawan lokal karena keindahan panorama
pantainya.
Meski tidak didukung dengan fasilitas – fasilitas yang
memadai untuk sebuah kawasan wisata dan tingkat
kebersihannya yang masih minim, belum memuaskan
pengunjung. Lebih dari semua itu, kabupaten Pinrang belum
sepenuhnya memiliki ikon (dalam hal ini pariwisata) sebagai citra
identitas yang dikenal oleh daerah – daerah lainnya di dalam dan
di luar Sulawesi Selatan.
Dari uraian di atas, muncul suatu ide/gagasan akan perlunya
dilakukan perencanaan dan perancangan suatu daerah wisata
yang sesuai dengan potensi andalan yang dimiliki kabupaten
Pinrang yaitu pantai yang memiliki panorama indah, maka
perancangan kembali fasilitas pantai wisata di Pinrang dipandang
sangat potensial untuk menarik kunjungan wisatawan baik lokal,
nasional, maupun internasional. Perancangan fasilitas wisata
pantai ini diharapkan dapat menjadi ikon wisata kabupaten
Pinrang untuk mempromosikan potensi pariwisata yang ada dan
mengembangkan industri pariwisata sehingga dapat
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan taraf hidup
masyarakat, utamanya masyarakat pesisir.
2. Evaluasi Pantai Wisata Waetuoe Di Pinrang
3
TAPAK
JL.T
RA
NS
SULA
WE
SI/JE
ND
. SU
DIR
MA
N- P
INR
AN
G
JL. JAMPU
E - PINR
ANG
JL. JAMPUE - PINRA
NG
JL. P OROS SUPPA
LAUT
a. Kondisi Existing Pantai Wisata Waetuoe Di Pinrang
U
4
TAPAKLAUT TAPAK
AWAL
Gambar 1. Kondisi Existing Pantai Wisata Waetuoe Di Pinrang
KM/WC
MUSHALLA
PONDOK/RG. GANTI
PANTAI
GUBUK PENJAJA MAKANAN
U
KOTA PINRANG
KECAMATAN MATTIRO SOMPE (PANTAI WISATA UJUNG TAPE)
5
1) Sarana dan Prasarana
a) Sarana
Tabel 1. Existing & Tindak Lanjut
No. Fasilitas Kondisi Fisik Tindak Lanjut
(1) (2) (3) (4)
1.
- Kondisinya sembrawut dan belum tertata selayaknya area parkir pada daerah pantai wisata.
- Parkir kendaraan bermotor dan mobil belum dipisahkan.
Redesain kantong – kantong parkir yang jelas (antara parkir kendaraan mobil – motor pengunjung, pengelola, dan service.
2.
- Kondisi warung yang seadanya (tidak tertata dengan baik).
- Peletakannya yang masih sembrawut dan bercampur dengan fasilitas lain (area parkir dan sangat dekat dengan gerbang).
Redesain fasilitas kuliner yang memenuhi kebutuhan pengunjung.
3.
Kondisi Musholla masih baik namun jarang difungsikan
Redesain fasilitas musholla (pelayanan umum yang lebih baik)
Area Parkir
Warung Makanan
Gubuk Penjaja Makanan
Musholla
6
(1) (2) (3) (4) 4.
Struktur bangunannya masih cukup kokoh namun, beberapa kondisi tertentu yang tampak pada muka bangunannya tidak estetis dan jorok.
Redesain fasilitas ruang ganti (pelayanan umum yang lebih baik)
5.
- Kondisinya cukup bagus namun jumlahnya terbatas.
- Tempat bilas / mandi di sumur yang berada di luar ruangan tidak estetis dipandang.
- Letaknya yang tidak tepat karena, sangat dekat dengan area parkir dan gerbang keluar – masuk pengunjung sangat mengganggu pandangan.
- Tidak adanya pemisahan antara WC wanita dan pria.
Redesain fasilitas WC dan tempat bilas (pelayanan umum yang lebih baik)
Sumber: (Data survei, 2010 - 2011)
Ruang Ganti
WC/Sumur Tempat Bilas(Mandi)
7
b) Prasarana
(1) Jaringan Listrik
Daerah pantai wisata Waetuoe, telah
terlayani prasarana listrik baik untuk
kebutuhan penerangan maupun untuk
kebutuhan lainnya, yang bersumber dari PLN
kecamatan Watangsawitto kabupaten
Pinrang, yang disalurkan melalui jaringan
distribusi.
(2) Jaringan Telepon
Fasilitas telepon menggunakan sistem
digital dan seluller.
(3) Jaringan Drainase
Jaringan drainase mengikuti pola jalan
dimana terdapat di sisi kiri dan kanan arus
jalan. Kualitas drainase sebagian besar
berupa drainase alami yaitu parit (selokan).
(4) Persampahan
Sistem persampahan dilakukan dengan
pengangkutan oleh Dinas Kebersihan
kabupaten maupun dengan cara sederhana
atau tradisional. Namun, akibat aktivitas
pengunjung dan pedagang di dalam daerah
pantai wisata menyebabkan banyaknya
sampah. Hal ini dikarenakan dalam daerah
pantai wisata tidak disediakan tong – tong
sampah.
8
Gambar 2. Kondisi Persampahan
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2010
b. Resume
Berdasarkan pemaparan tentang kondisi exisiting sarana
dan prasarana daerah pantai wisata Waetuoe, dapat
disimpulkan bahwa kondisi sarana di pantai wisata Waetuoe
perlu dibenahi/dirancang kembali dan ditambah dengan
fasilitas – fasilitas baru. Sedangkan kondisi prasarana yang
sudah memadai dapat mendukung redesain pantai wisata ini.
c. Gagasan
Dengan adanya pertimbangan kekuatan dan kelemahan
yang diungkapkan di atas, maka diperlukan upaya untuk
merancang kembali daerah pantai wisata Waetuoe baik dari
segi pengelolaan maupun sarana, prasarana, serta fasilitas
penunjang lainnya sehingga pantai wisata Waetuoe di Pinrang
dapat berkembang menjadi salah satu objek wisata unggulan
di Provinsi Sulawesi Selatan.
9
DAFTAR PUSTAKA
De Chiara, Joseph & Callender, John Hancock. 1973. Time Saver Standards for Building Types. USA: McGraw-Hill Book Company.
De Chiara, Joseph & Koppelman, Lee E. 1978. Site Planning Standards . USA: McGraw-Hill Book Company.
Francis DK. Ching.1985. Arsitektur Bentuk, Ruang, dan
Susunannya.
Kenzeykio. 2009. Sistem Jaringan Komputer.
Neufert, Ernest. 1994. Data Arsitek, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Neufert, Ernest. 1996. Data Arsitek, Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Yoeti, Oka A. 2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT.Pradnya Paramita.
http://aryodaniseptiawan.blogspot.com/
http://www.konstruksibesibaja.com/
http://sarastiana.com/