RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    1/47

    1

    M A K A L A H

    AKUNTANSI MANAJEMEN

    MANAJEMEN BERDASARKAN

    AKTIVITAS

    O L E H

    K E L O M P O K 4

    EKA SUSILOWATI YUSANG C 301 11 002RIKA FEBBY RHAMADHANI C 301 11 005NI WAYAN DEWI LAKSMI C 301 11 007I MADE GALIH RAKA GUMI C 301 11 024MUSLIMAH C 301 11 027AHMAD FACHRI C 301 11 040

    AKUNTANSI S1

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS TADULAKO

    2013

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    2/47

    i

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat

    dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

    Manajemen Berdasarkan Aktivitas yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

    Akuntansi Manajemen.

    Besar harapan kami agar makalah ini dapat memberikan masukan untuk

    menambah wawasan serta memberikan manfaat yang berguna untuk semua pihak dan

    kami menyadari bahwa masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan

    dalam menyusun makalah ini karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan

    pengalaman kami. Walaupun demikian kami telah berusaha dengan segala daya upaya

    agar penulisan makalah ini dapat selesai dengan baik. Kritik dan saran yang sifatnya

    membangun akan kami terima dengan senang hati.

    Palu, Maret 2013

    Kelompok 4

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    3/47

    ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

    DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

    BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

    1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 11.2. Rumusan Masalah ................................................................................... 11.3. Tujuan Penulisan ................................................................................... 2BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 5

    2.1. Manajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas ............................................... 52.1.1. Mengimplementasikan ABM .......................................................... 6

    2.1.1.1. Perencanaan Sistem ............................................................ 92.1.2. Identifikasi, Definisi, dan Klasifikasi Aktivitas .............................. 9

    2.1.2.1.Penyebab Kegagalan Implementasi ABM .......................... 102.1.3. ABM dan Akuntansi Pertanggungjawaban ...................................... 102.1.4. Pertanggungjawaban Berdasarkan Keuangan Dibandingkan

    dengan Pertanggungjawaban Berdasarkan Aktivitas ...................... 122.1.4.1. Pemberian Tanggung Jawab ............................................... 122.1.4.2. Penetapan Ukuran Kinerja .................................................. 15

    2.1.4.3. Evaluasi Kinerja ................................................................. 162.1.4.4. Pemberian Penghargaan ..................................................... 16

    2.2.Analisis Nilai Proses ................................................................................... 172.2.1. Analisis Penggerak: Pencarian Akar Pemicu .................................. 182.2.2. Analisis Aktivitas: Mengidentifikasi dan Menilai Isi Nilai ............. 18

    2.2.2.1. Aktivitas Bernilai-Tambah ................................................ 192.2.2.2. Aktivitas Tak Bernilai-Tambah .......................................... 202.2.2.3. Contoh Aktivitas Tak Bernilai Tambah ............................ 212.2.2.4. Pengurangan Biaya ............................................................ 21

    2.2.3. Pengukuran Kinerja Aktivitas ........................................................ 242.2.4. Ukuran Kinerja Aktivitas ............................................................... 242.2.5. Pelaporan Biaya Bernilai dan Tak Bernilai-Tambah ...................... 252.2.6. Pelaporan Tren ................................................................................ 262.2.7. Peran Standar Kaizen ...................................................................... 272.2.8. Benchmarking ................................................................................. 302.2.9. Pengaruh Penggerak dan Perilaku ................................................... 33

    2.2.10. Manajemen Kapasitas Aktivitas ...................................................... 352.2.10.1. Variansi Kapasitas ........................................................... 35

    2.3.Perhitungan Biaya Pelanggan dan Pemaso Berdasarkan Aktivitas ...... 382.3.1. Perhitungan Biaya Pelanggan Berdasarkan Aktivitas ................ 39

    2.3.1.1. Perhitungan Biaya Pelanggan versus Perhitungan HargaPokok Produk ...................................................................... 39

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    4/47

    iii

    2.3.2. Perhitungan Biaya Pemasok Berdasarkan Aktivitas ........................ 402.3.2.1. Metodologi Perhitungan Biaya Pemasok ............................ 40

    Kesimpulan .......................................................................................................... 42Daftar Pustaka .................................................................................................... 44

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    5/47

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang MasalahKarena berbagai proses yang ada bergantung pada berbagai aktivitas,

    dibutuhkan manajemen aktivitas. Manajemen berdasarkan aktivitas

    mengidentifikasi berbagai aktivitas, biaya aktivitas, output aktivitas, dan nilai

    aktivitas bagi organisasi. Output sistem manajemen berdasarkan aktivitas

    adalah input yang sangat penting untuk manajemen kinerja. Selain itu, karena

    inti manajemen aktivitas adalah sisi ekonomis bagi perusahaan, manajemen

    berdasarkan aktivitas memfasilitasi dan mendukung tujuan pengurangan

    pemborosan.

    1.2. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka ada beberapa pertanyaan

    terkait manajemen aktivitas, yaitu :

    1. Deskripsikan manajemen berdasarkan aktivitas dan jelaskan hubungannyadengan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas!

    2. Jelaskan analisis nilai proses!3. Deskripsikan ukuran kerja aktivitas!4. Deskripsikan perhitungan biaya pelanggan dan pemasok berdasarkan

    aktivitas!

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    6/47

    2

    1.3. Tujuan PenulisanBerangkat dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan makalah ini

    adalah untuk:

    1. Mendeskripsikan manajemen berdasarkan aktivitas dan menjelaskanhubungannya dengan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas;

    2. Menlaskan analisis nilai proses;3. Mendeskripsikan ukuran kerja aktivitas;4. Mendeskripsikan perhitungan biaya pelanggan dan pemasok berdasarkan

    aktivitas.

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    7/47

    MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS | 5

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    8/47

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1. Manajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas : GambaranUmum Konseptual

    Akuntansi aktivitas adalah faktor penting untuk mengoperasionalkan

    perbaikan berkelanjutan. Manajemen berdasarkan aktivitas (activity-based

    managemenr ABM) adalah pendekatan untuk keseluruhan sistem yang

    terintegrasi dan berfokus pada perhatian manajemen atas berbagai aktivitas

    dengan tujuan meningkatkan nilai bagi pelanggan dan laba yang dicapai

    dengan mewujudkan nilai ini.

    ABC adalah sumber utama informasi manajemen berdasarkan

    aktivitas. Jadi model manajemen berdasarkan aktivitas memiliki dua dimensi:

    dimensi biaya dan dimensi proses. Model dua dimensi ini disajikan pada

    Tampilan 2-1. Dimensi biaya memberikan informasi biaya mengenai berbagai

    sumber daya, aktivitas, dan objek biaya yang menjadi perhatian, seperti

    produk, pelanggan, pemasok, dan saluran distribusi. Tujuan dimensi biaya ini

    adalah memperbaiki akurasi pembebanan biaya. Seperti yang disarankan

    model terbaru, biaya berbagai sumber daya ditelusuri ke berbagai aktivitas,

    kemudian aktivitas tersebut dibebankan pada objek biaya.

    Dimensi perhitungan biaya berdasarkan aktivitas ini berguna untuk

    perhitungan harga pokok produksi, manajemen biaya strategis, dan analisis

    taktis. Dimensi kedua, dimensi proses, memberikan informasi mengenai

    aktivitas apa saja yang dilakukan, mengapa harus dilakukan, dan seberapa baik

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    9/47

    4

    aktivitas-aktivitas tersebut dilakukan. Tujuan dimensi ini adalah

    mengurangi biaya, Dimensi inilah yang memberi kemampuan untuk

    melakukan dan mengukur perbaikan berkelanjutan.

    Dimensi Biaya

    Dimensi Proses

    Mengapa? Apa? Seberapa baik?

    Tampilan 2-1 Contoh Sederhana Dua Dimensi Model ABM

    2.1.1.Mengimplementasikan ABMManajemen berdasarkan aktivitas (ABM) adalah sistem yang lebih

    komprehensif daripada sistem ABC. ABC menambahkan pandangan proses

    pada pandangan biaya dalam ABC. ABM melibatkan ABC dan

    menggunakannya sebagai sumber informasi utama. ABM dapat dipandang

    sebagai sistem informasi yang bertujuan memperbaiki pengambilan

    keputusan dengan menginformasikan biaya yang akurat dan mengurangi

    biaya dengan mendorong serta mendukung berbagai usaha perbaikan

    berkelanjutan.

    Sumber Daya

    AktivitasAnalilis

    Dimensi

    Produk dan

    Pelanggan

    Analisis Kerja

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    10/47

    5

    Jika perusahaan ingin menggunakan ABC dan analisis nilai proses

    (process value analysis-PVA), maka pendekatan untuk implementasinya

    haruslah dibentuk secara hati-hati. Contohnya, jika ABC menciptakan

    berbagai kelompok biaya agregat berdasarkan teknik homogenitas atau

    perkiraan, banyak informasi aktivitas detail yang mungkin tidak dibutuhkan.

    Akan tetapi, untuk PVA berbagai perincian ini harus didapat. Jadi, jelas

    bahwa cara implementasi ABM adalah pertimbangan utama.

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    11/47

    6

    Tampilan 2-2 Model Implementasi ABM

    Model ABM

    Perencanaan

    Sistem

    Identifikasi, Definisi,

    dan Klasifikasi

    PVA ABC

    Membuat

    Penilaian atas isi

    aktivitas

    Membebankan Biaya

    Sumber Daya ke

    Aktivitas

    Menentukan

    akar penyebab

    masalah

    Mengidentifikasi Objek

    Biaya dan Penggerak

    Aktivitas

    Mencari Peluang

    untuk perbaikan

    Menghitung Tarif

    Aktivitas

    Membebankan Biaya

    ke Objek Biaya

    Mengurangi

    Biaya

    Memperbaiki

    Keputusan

    Meningkatkan

    profitabilitas

    Membuat ukuran

    kinerja aktivitas

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    12/47

    7

    Model pada tampilan 2-2 menunjukkan tujuan keseluruhan ABM adalah

    meningkatkan profitabilitas perusahaan. Dan menunjukkan 10 langkah yang

    menentukan dalam implementasi ABM: empat langkah berkaitan dengan

    ABC, empat langkah berkaitan dengan PVA, dan dua langkah umum.

    2.1.1.1. Perencanaan SistemPerencanaan sistem memberikan justifikasi untuk

    implementasi ABM dan menjawab berbagai masalah berikut.

    1. Sasaran dan tujuan sistem ABM.2. Posisi persaingan dan bauran produk perusahaan saat ini dan

    yang diinginkan.

    3. Proses bisnis dan bauran produk perusahaan.4. Jadwal, tanggung jawab yang dibebankan, dan sumber daya

    yang dibutuhkan untuk implementasi.

    5. Kemampuan menggunakan untuk mengimplementasikan,mempelajari, dan menggunakan informasi baru.

    2.1.2.Identifikasi, Definisi, dan Klasifikasi AktivitasIdentifikasi, definisi, dan klasifikasi aktivitas membutuhkan perhatian

    lebih banyak ABM daripada ABC. Mengetahui pekerjaan apa saja yang

    membentuk setiap aktivitas merupakan hal yang sangat berguna untuk

    meningkatkan efisiensi aktivitas yang bernilai tambah. Klasifikasi berbagai

    aktivitas juga memungkinkan ABM untuk berhubungan dengan berbagai

    usaha perbaikan berkelanjutan. Contohnya, identifikasi berbagai aktivitas

    yang berkaitan dengan kualitas dan lingkungan akan memungkinkan

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    13/47

    8

    manajemen perusahaan untuk memusatkan perhatian berbagai aktivitas yang

    tidak bernilai-tambah dalam kategori kualitas dan lingkungan.

    2.1.2.1. Penyebab Kegagalan Implementasi ABMSebagai sistem ABM bisa saja gagal karena berbagai

    alasan. Salah satu alasan utamanya adalah kurangnya dukungan

    dari manajemen tingkat atas. Dukungan ini tidak hanya terus

    didapatkan sebelum melakukan proyek implementasi, tetapi juga

    harus dipertahankan.

    2.1.3.ABM dan Akuntansi PertanggungjawabanAkuntansi pertanggungjawaban adalah alat fundamental untuk

    pengendalian manajemen dan ditentukan melalui empat elemen penting,

    yaitu pemberian tanggung jawab, pembuatan ukuran kinerja atau

    benchmarking, pengevaluasian kinerja dan pemberi penghargaan. Akuntansi

    pertanggungjawaban bertujuan memengaruhi perilaku dalam cara tertentu

    sehingga seseorang atau kegiatan perusahaan akan disesuaikan untuk

    mencapai tujuan bersama. Tampilan 2-3 menggambarkan model akuntansi

    pertanggungjawaban.

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    14/47

    9

    Tampilan 2-3 menggambarkan model akuntansi pertanggungjawaban.

    Sistem akuntansi pertanggungjawaban ditentukan melalui bagaimana

    keempat elemen pada Tampilan 2-3 ditetapkan. Tiga jenis sistem akuntansi

    pertanggungjawaban yang telah berubah sepanjang waktu adalah berdasarkan

    keuangan (fungsional), aktivitas, dan strategi. Ketiganya dapat ditemukan

    dalam praktik saat ini.

    Sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan keuangan

    (fungsional) memberikan tanggung jawab pada berbagai unit perusahaan dan

    menyatakan berbagai ukuran kinerja dalam bentuk keuangan. Contohnya,

    perusahaan yang menghasilkan pipa beton dan blok beton memiliki produk

    dan proses produksi yang sudah tetap serta relatif stabil.

    Keahlian fungsional dikhususkan untuk mendapatkan efisiensi

    operasional. Interaksi dengan para pemasok dan pelanggan kebanyakan

    didasarkan pada rasa saling percaya. Persaingan cenderung lokal atau regional,

    bukan nasioanl atau internasional. Perusahaan yang berhasil dan beroperasi

    dalam lingkungan sejenis ini akan cenderung menekankan pada staus quo:

    Tanggung Jawab

    DIbebankan

    Ukuran Kinerja Dibuat

    Kinerja Diukur

    Tiap Orang Diberi

    Penghargaan Berdasarkan

    pada Kinerja

    Multidimensional

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    15/47

    10

    mempertahankan pangsa pasar, pertumbuhan yang tidak stabil, dan

    keberlakuan produksi yang efisien.

    Jadi, akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas adalah

    sistem akuntansi pertanggungjawaban yang dikembangkan untuk perusahaan

    yang beroperasi dalam lingkungan yang mengalami perbaikan berkelanjutan.

    Sistem akuntansi ini mengukur kinerja sehingga menekankan pada pandangan

    keuangan dan nonkeuangan.

    2.1.4.Pertanggungjawaban Berdasarkan Keuangan Dibandingandengan Pertanggungjawaban Berdasarkan Aktivitas

    2.1.4.1. Pemberian Tanggung JawabTampilan 2-4 menyebutkan berbagai perbedaan dalam

    pemeberian tanggungjawaban antara kedua sistem tersebut.

    Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan keuangan berfokus

    pada unit fungsionalperusahaan dan berbagai inidividu. Pertama,

    sebuah pusat pertanggungjawaban akan diidentifikasi. Pusat ini

    biasanya adalah unit perusahaan, seperti pabrik, departemen, atau

    lini produksi. Apa pun unit fungsionalnya, tanggung jawab

    diberikan kepada individu yang bertanggung jawab.

    Tanggung jawab diidentifikasikan dalam bentuk keuangan

    (contohnya, biaya). Penekanannya adalah pencapaian hasil

    keuangan yang optimal pada tingkat lokal (contohnya, tingkat unit

    perusahaan).

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    16/47

    11

    Pertanggungjawaban Berdasarkan Pertanggungjawaban Berdasarkan

    Keuangan Aktivitas

    1. Unit Perusahaan 1. Proses2. Efisiensi operasional lokal 2. Efisiensi keseluruhan sistem3. Akuntabilitas individu 3. Akuntabilitas tim4. Hasil keuangan 4. Hasil keuangan

    Tampilan 2-4 Perbandingan Pemberian Tanggung Jawab

    Tampilan 2-4 menunjukkan dalam sistem

    pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas atau proses, titik

    utamanya akan mengubah inti dan individu menjadi proses dan

    tim. Optimalisasi keseluruhan sistem adalah penekanannya. Selain

    itu, tanggung jawab keuangan tetap merupakan hal penting.

    Alasan adanya berbagai perubahan dalam fokus tersebut sangatlah

    sederhana.

    Dalam lingkungan perbaikan berkelanjutan, perspektif

    keuangan menandakan adanya peningkatan pendapatan,

    penurunan biaya, dan peningkatan penggunaan aset secara

    berkelanjutan. Penciptaan pertumbuhan dan perbaikan yang

    berkelanjutan ini akan mengharuskan perusahaan untuk

    memperbaiki kemampuannya secara konstan dalam menilai para

    pelanggan dan pemegang sahamnya. Prespektif proses akan lebih

    dipilh sebagai ganti dari prespektif unit perusahaan karena

    berabagai proses terkait adalah kunci untuk mencapai tujuan

    keuangan perusahaan. Dalam hal ini, pelanggan bisa merupakan

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    17/47

    12

    pelanggan internal atau eksternal perusahaan. Pengadaan,

    pengembangan produk baru, produksi dan layanan pelanggan

    adalah contoh dari berbagi proses.

    Karena berbagai proses tersebut adalah cara berbagai hal

    dilakukan mengubah cara berbagai hal dilakukan berarti

    mengubah prosesnya. Tiga metode yang memungkinkan

    perubahan cara berbagai hal dilakukan, yaitu perbaikan proses,

    inovasi proses, dan penciptaan proses. Perbaikan proses

    merujuk pada peningkatan bertahap dan konstan dalam efisiensi

    suatu proses yang telah ada. Contohnya, Medtronic Xomed ,

    produsen berbagai produk bedah (untuk telinga, hidung, dan

    tenggorokan) mmemperbaiki berbagai proses mereka dengan

    memberikan perintah tertulis untuk memberitahukan para

    pekerjanya cara terbaik untuk melakuakn pekerjaan mereka.

    Selama lebih dari tiga periode, perusahaan tersebut mengurangi

    pengerjaan ulang sebanyak 57 persen, pembuangan sebanyak 85

    persen, dan biaya pengiriman produk sebesar 38 persen.

    Manajemen berdasarkan aktivitas akan sangat berguna untuk

    menghasilkan perbaikan proses. Proses terdiri atas aktivitas yang

    dihubungkan dengan tujuan yang sama.

    Inovasi proses (rekayasa ulang bisnis) merujuk pada

    kinerja proses dalam cara baru yang radikal dengan tujuan

    mencpaai perbaikan yang dramatis dlam hal waktu respons,

    kualitias, dan efisiensi. IBM Credit, contohnya, secara radikla

    mendesain kembali proses persetujaan kredit dan mengurangi

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    18/47

    13

    waktunya untuk membuat permohonan dari tujuh hari menjadi

    satu hari. Penciptaan proses merujuk pada instalasi sebuah

    proses yang seluruhnya baru dengan maksud memenuhi tujuan

    pelanggan dan keuangan. Chemical Bank, contohnya,

    mengidentifikasi tiga proses internal baru: pemahaman akan

    segmen pelanggan, pengembangan produk baru, dan penjualan

    silang lini produk. Berbagai proses baru ini dipandang sebagai hal

    yang sangat penting oleh pihak manajemen bank tersebut untuk

    memperbaiki bauran pelanggan dan laba, serta menciptakan

    perusahaan yang mampu bersaing.

    2.1.4.2. Penetapan Ukuran KinerjaSetelah tanggung jawab ditetapkan, ukuran kinerja harus

    diidetifikasi dan standar harus ditetapkan untuk berfungsi sebagai

    benchmarkinguntuk ukuran kinerja. Tampilan 2-5 memberikan

    perbandingan atas pendekatan kedua sistem tersebut dalam

    pekerjaan unutk menetapkan ukuran kinerja. Berdasarkan

    Tampilan 2-5, anggaran dan perhitungan biaya standar adalah

    tahap penting dalam aktivitas benchmarking untuk sistem

    berdasarkan euangan. Hal ini tentu berarti ukuran kinerja bersifat

    objektif dan relatif stabil sepanjang waktu. Tampilan 5-5

    menunjukkan beberapa perbedaan yang sangat jelas untuk

    berbagai perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan

    perbaikan berkelanjutan. Pertama, ukuran kinerja berorientasi

    pada proses sehingga harus memeperhatikan berbagai atribut

    proses, seperti waktu proses, kualitas, dan efisiensi.

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    19/47

    14

    2.1.4.3. Evaluasi KinerjaTampilan 2-5 membandingkan evaluasi kinerja di bawah

    sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan keuangan dan

    aktivitas. Dalam kerangka kerja berdasarkan keuangan, kinerja

    diukur dengan membandingkan berbagai hasil sesungguhnya

    dengan hasil yang dianggarkan. Pada prinsipnya, individu terkait

    hanya diminta bertanggungjawab atas berbagai hal yang berada

    dibawah kendalinya. Kinerja keuangan yang diukur melalui

    kemampuan untuk memenuhi atau mengalahkan standar

    keuangan tertentu yang tidak berubah, sangatlah ditekankan.

    Kerangka kerja berdasarkan aktivitas lebih berkaitan dengan

    kinerja daripada hanya perspektif keuangan.

    Ukuran Berdasarkan Keuangan Ukuran Berdasarkan Aktivitas

    1. Anggaran unit perusahaan 1. Standar berorientasi pada proses2. Perhitungan biaya standar 2. Standar bernilai-tambah3. Standar statis 3. Standar dinamis4. Standar yang saat ini dapat dicapai 4. Standar optimal

    Tampilan 2-5 Perbandingan ukuran kinerja

    2.1.4.4. Pemberian PenghargaanDalam kedua system tersebut, tiap orang akan diberi

    penghargaan atau hukuman sesuai dengan berbagai kebijakan dan

    kehendak pihak manajemen yang lebih atas. Seperti yang

    ditunjukkan Tampilan 2-7, berbagai instrument keuangan yang

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    20/47

    15

    sama (contohnya, kenaikan gaji, bonus, pembagian laba, dan

    promosi) banyak digunakan untuk memberikan penghargaan atas

    kinerja yang baik. Sifat dari struktur insentif tentu akan berbeda

    dalam tiap sistem.

    Penghargaan Berdasarkan Keuangan Penghargaan Berdasarkan Aktivitas

    1.Berdasarkna kinerja keuangan 1. Berdasarkan kinerja multidimensi2. Penghargaan individual 2. Penghargaan kelompok3. Kenaikan gaji 3. Kenaikan gaji4. Promosi 4. Promosi5. Bonus dan pembagian laba 5. Bonus, pembagian laba, dan

    keuntungan

    Tampilan 2-7 Perbandingan Penghargaan

    2.2. Analisis Nilai ProsesAnalisis nilai proses berfokus pada akuntabilitas berbagai aktivitas

    sebagai ganti pada biaya; dan analisis ini menekankan pada maksimalisasi kinerja

    keseluruhan system sebagai ganti kinerja individual.

    2.2.1.Analisis Penggerak: Pencarian Akar PemicuAnalisis penggerak adalah usaha yang dilakukan untuk

    mengidentifikasi berbagai faktor yang merupakan akar pemicu dari biaya

    aktivitas.

    Sebagai contoh, suatu analisis dapat menyatakan bahwa akar

    penyebab dari biaya perpindahan bahan adalah tata letak pabrik. Setelah

    akar penyebab diketahui, tindakan dapat diambil untuk memperbaiki

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    21/47

    16

    aktivitas , yaitu : mengatur ulang tata letak pabrik untuk menurunkan

    biaya perpindahan bahan.Kedua, analisis aktivitas adalah proses

    pengidentifikasian, penjelasan dan pengevaluasian aktivitas yang

    perusahaan lakukan.

    2.2.2.Analisis Aktivitas: Mengidentifikasi dan Menilai Isi NilaiInti analisis nilai proses adalah analisis aktivitas. Analisis aktivitas

    adalah proses untuk mengidentifikasi, menjelaskan, dan mengevaluasi

    berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan.

    Analisis aktivitas seharusnya mengeluarkan empat hasil :

    1. Aktivitas apa yang dilakukan2. Berapa banyak orang yang melakukan aktivitas3. Waktu dan sumberdaya yang dibutuhkan untuk melakukan

    aktivitas,

    4. Penghitungan nilai aktivitas untuk organisasi, termasukrekomendasi untuk memilih dan hanya mempertahankan aktivitas

    yang menambah nilai.

    Contoh:

    Analisis aktivitas atas pembuatan satu hamburger di sebuah

    restoran cepat saji dimulai dengan menentukan bahan-bahan yang

    digunakan dan tugas-tugas yang terlibat dalam menyiapkan, memasak,

    dan membungkus hamburger. Analisis tersebut menentukan jumlah dan

    kualitas bawang, daun selada, tomat, daging sapi, kismis dan bahan-

    bahan lain. Kemudian menentukan alat , langkah atau prosedur, dan

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    22/47

    17

    waktu yang diperlukan untuk menghaluskan bawang, memotong daun

    selada, mengiris tomat, memasak daging, menambahkan roti, dan

    membungkusnya. Analisis juga menentukan tingkat keterampilan dan

    pengalaman yang dibutuhkan dari pekerja, peralatan yang digunakan,

    dan faktor-faktor relevan lainnya yang memengaruhi kinerja. Akuntan

    manajmene menjumlahkan biaya bahan, rata-rata gaji pegawai dengan

    tingkat keterampilan yang dibutuhkan, serta biaya overhead dan biaya-

    biaya lainnya untuk mendapatkan total biaya standar untuk 1 hamburger.

    Aktivitas dapat diklasifikasikan menjadi dua:

    2.2.2.1. Aktivitas bernilai-tambahAktivitas bernilai tambah adalah berbagai aktivitas

    yang dibutuhkan untuk dapat bertahan dalam bisnis. Contoh:

    Produksi terali besi. Aktivitas pertama, pemotongan batang,

    memotong batang panjang sesuai ukuran yang benar untuk

    silinder. Selanjutnya batang yang terpotong dilas untuk

    memotong pelatnya. Aktivitas memotong batang besi

    merupakan aktivitas bernilai tambah, karena secara

    bersamaan memenuhi tiga kondisi, yaitu: 1) Menyebabkan

    perubahan batang besi yang belum terpotong menjadi

    terpotong, 2) Tidak ada aktivitas sebelumnya yang

    menyebabkan perubahan tersebut, 3) Memungkinkan

    aktivitas pengelasan dilakukan.

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    23/47

    18

    2.2.2.2. Aktivitas tak bernilai-tambahAktivitas tak bernilai-tambah adalah semua aktivitas

    selain berbagai aktivitas yang paling penting untuk tetap

    bertahan dalam bisnis sehingga dipandang tidak perlu. Untuk

    menentukan apakah aktivitas tidak bernilai tambah dapat

    ditentukan melalui :

    1. Penerapan pengelolaan kontemporer. Melalui penerapanJIT, ABM dan ABC dapat ditentukan aktivitas bernilai

    tambah dan aktivitas tidak bernilai tambah.

    2. Focus persepsi nilai oleh konsumen. Cara ini lebihrealistis namun sulit diimplementasikan.

    3. Aktivitas yang dipertahankan perusahaan.

    Contoh: Dua orang karyawan berkantor di kawasan

    kuningan Jakarta Selatan. Salah satunya setiap hari bangun jam

    lima pagi berangkat dari rumahnya di Bekasi, menembus

    kemacetan di jalan dan begitu sampai di kantor sering dimarahi

    atasan karena sering datang terlambat. Sementara rekannya,

    berangkat kerja jam 7 pagi, perjalanan ke kantor ditempuh

    dalam waktu 15 menit dengan berjalan kaki, dan dia tidak

    pernah dimarahi karena terlambat.

    Ilustrasi di atas menunjukkan bahwa seberapa jauh

    perjalanan (transportasi) yang anda tempuh, selama pelanggan

    (atasan) tidak melihat value-nya tercapai (masuk tepat waktu),

    maka pelanggan akan kecewa.

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    24/47

    19

    2.2.2.3. Contoh Aktivitas Tak-Bernilai-Tambah

    Pemesanan ulang suku cadang, pengiriman produksi,

    dan pengerjaan ulang karena adanya bagian yang cacat adalah

    contoh-contoh aktivitas tak-bernilai-tambah. Berbagi contoh

    lainnya meliputi perbaikan produk yang masih dalam masa

    garansi, penanganan keluhan pelanggan, dan pelaporan cacat

    produk. Aktivitas yang tak-bernilai-tambah dapat terjadi di

    perusahaan apa saja. Dalam operasi produksi, lima aktivitas

    utama berikut sering disebut sebagai aktivitas yang sia-sia dan

    tidak dibutuhkan.

    2.2.2.4. Pengurangan biayaPerbaikan berkelanjutan membawa tujuan pengurangan

    biaya. Berbagai usaha untuk mengurangi biaya dari berbagai

    produk dan proses yang ada akan disebut sebagai perhitungan

    biaya kaizen. Kondisi persaingan memaksa perusahaan untuk

    mengirimkan produk yang diinginkan para pelanggann secara

    tepat waktu dengan biaya serendah mungkin. Hal ini berarti

    perusahaan harus terus berusaha keras untuk memperbaiki

    biayanya. Perbaikan biaya kazien memiliki ciri yang konstan

    dan meningkat atas bebagai proses dan produk yang ada.

    Analisis aktivitas adalah elemen penting dalam perhitungan

    biaya kazien.

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    25/47

    20

    Analisis aktivitas dapat mengurangi biaya melalui

    empat cara :

    1.

    Eleminasi aktivitas,

    2. Pemilihan aktivitas,3. Pengurangan aktivitas,4. Penyatuan aktivitas.

    Eleminasi aktivitas berfokus pada berbagai aktivitas

    yang tak bernilai tambah. Contohnya, aktivitas pengawasan

    suku cadang yang amasuk keperusahaan tampaknya

    merupakan aktivitas yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa

    produk menggunakan suku cadang yang berfungsi baik sesuai

    dengan spesifikasi yang ada. Penggunaan suku cadang yang

    buruk dapat menyebababkan produk akhir yang buruk. Akan

    tetapi, aktivitas ini dibutuhkan hanya karena kinerja kualitas

    yang buruk dari perusahaan pemasok. Pemilihan pemasok yang

    dapat memasok suku cadang yang berkualitas tinggi atau

    bersedia meningkatkan kinerja kualitasnya dapat mewujudkan

    tujuan ini dan akhirnya memungkinkan eleminasi pengawasan

    suku cadang yang masuk. Pengurangan biaya pada akhirnya

    terjadi.

    Pemilihan aktivitas melibatkan pemilihan berbagai

    rangkaian aktivitas yang ditimbulkan oleh beberapa strategi

    yang saling bertentangan. Bebagai strategi yang berbeda dapat

    menyebabkan aktivitas yang berbeda. Strategi design produk

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    26/47

    21

    yang berbeda, contohnya, dapat membutuhkan aktivitas yang

    sangat berbeda. Pada akhirnya, aktivitas, menimbulkan biaya.

    Tiap strategi desain produk memiliki rangkaian aktivitas dan

    biayanya sendiri. Jika hal lainnya tidak berubah, maka strategi

    desain produk yang berbiaya paling rendahlah yang seharusnya

    dipilih. Dalam kerangka kerja biaya kazien, desain ulang atas

    berbagai produk dan proses yang ada dapat mengarah pada

    rangkaian aktivitas yang berbeda dan lebih murah, jadi,

    pemiulihan aktivitas dapat brdampak besar atas pengurangan

    biaya.

    Pengurangan biaya mengurangi waktu dan sumber

    daya yang dibutuhkan suatu aktivitas. Pendekatan pada

    pengurangan biaya ini seharusnya ditujukan, terutama untuk

    memperbaiki efisiensi dari bebagai aktivitas yang dibutuhkan

    atau strategi jangka pendek untuk mengurangi berbgai aktivitas

    takbernilai tambah sampai aktivitas-aktivitas tersebut dapat

    ditiadakan. Aktivitas penyetelan adalah aktivitas yang

    dibutuhkan dan sering disebut sebagai contoh yang seharusnya

    menggunakan waktu dan sumber daya yang lebih sedikit

    didalamnya.

    Penyatuan aktivitas meningkatkan efesiensi dari

    berbagai aktivitas yang dibutuhkan dengan menggunakan

    economic of sale. Secara khusus, kuantitas dari penggerak

    biaya ditingkatkan tanpa menambah biaya total aktivitas terkait.

    Hal ini dapat menurunkan biaya per unit dari penggerak biaya

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    27/47

    22

    terkait dan jumlah baya yang dapat ditelusuri pada produk yang

    menggunakan aktivitas tersebut.

    2.2.3.Pengukuran Kinerja AktivitasMenilai seberapa baik berbagai aktivitas (dan proses) dilakukan

    adalah hal mendasar dalam usaha pihak menejemen untuk memperbaiki

    profabilitas. Pengukuran kinerja aktivitas terdalam bentuk keuangan dan

    non keuangan. Berbagai ukuran ini di disain untuk menilai seberapa baik

    suatu aktivitas dilakukan dan seberapa baik hasil yang dicapai. Ukuran

    ukuran ini juga didesain untuk menunjukan apakah ada perbaikan konstan

    atau tidak. Ukuran kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi utama:

    efisiensi, kualitas,dan waktu.

    Efisiensi berfokus pada hubungan berbagai input aktivitas dengan

    output akitivitas. Contohnya, salah satu cara memperbaiki efisiensi suatu

    aktivitas adalah menghasilkan output aktivitas yang sam dengan biaya

    yang lebih rendah untuk input yang digunakan. Kualitas berkaitan dengan

    melakukan aktivitas yang benar sejak aktivitas tersebut dilakukan pertama

    kali. Output aktivitas yang cacat perlu diulang hingga menyebabkan biaya

    yang tidak dibutuhkan untuk melakukan suatu aktivitas juga merupakan

    hal penting.

    2.2.4.Ukuran Kinerja AktivitasMengetahui seberapa baiknya kita saat ini dalam melakukan suatu

    aktivitas seharusnya akan mengungkapkan suatau potensi untuk

    melakukannya dengan lebih baik. Kerena banyak ukuran non keuangan

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    28/47

    23

    yang akan dibahas untuk perspektif proses dalam balanced scorecard

    (sistem pertanggung jawaban akuntansi berdasarkan strategi) juga berlaku

    untuk tingkat aktivitas, maka bagian ini akan menekankan pada berbagai

    ukuran keuangan dari kinerja. Ukuran keuangan dari kineja seharusnya

    juga memberikan informasi khusu mengenai pengaruh dalam bentuk uang

    atas perubahan kinerja aktivitas. Jadi, berbagai ukuran keuangan untuk

    efisiensi aktivitas meliputi, laporan biaya bernilai tambah dan tidak

    bernilai tambah, tren dan laporan biaya aktivitas, penetapan standar

    kazien, benchmarking, dan perhitungan biaya siklus hidup.

    2.2.5. Pelaporan Biaya Bernilai Tambah dan Tidak BernilaiTambah

    Mengurangi biaya tak bernilai tambah adalah salah satu cara

    meningkatkan efesiensi aktivitas. Sistem akuntansi perusahaan

    seharusnya membedakan antara biaya bernilai tambah dengan tak bernilai

    tambah karena memperbaiki kinerja aktivitas membutuhkan eleminasi

    aktivitas tak bernilai tamabah dan optimalisasi aktivitas bernilai tambah.

    Oleh karena itu perusahaan harus mengidentifikasi dan melaporkan biaya

    bernilai dan tak bernilai tambah secara formal dari tiap aktivitas.

    Penekanan pada biaya tak bernilai tambah menunjukan tingkat

    pemborosan yang dialami perusahaan, hingga memberikan informasi

    mengenai potensi perbaikan. Hal ini akan mendorong para menejer untuk

    lebih menekankan pengendalian aktivitas tak bernilai tambah. Kemudian,

    kemajuan dapat dinilai dengan membuat laporan tren dan penurunan

    biaya. Penelusuran atas berbagai biaya ini sepanjang waktu akan

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    29/47

    24

    memungkinkan para menejer untuk menilai efektifitas dari program

    menejemen aktivitas mereka.

    2.2.6.Pelaporan TrenJika pengelolaan aktivitas yang dilakukan oleh menejemen efektif,

    maka sebagai hasilnya adalah menurunya biaya aktivitas bukan

    penambahan nilai. Apakah penurunan biaya akan langsung terjadi? Salah

    satu cara menjawab pertanyaan ini adalah membandingkan berbagai biaya

    untuk tiap aktivitas dengan berjalannya waktu. Tujuannya adalah

    perbaikan aktivitas yang diukur melalui pengurangan biaya sehingga kita

    dapa melihat penurunan biaya tak bernilai tambah dari suatu periode ke

    periode berikutnya, jika analisis aktivitasnya berjelan efektif.

    Aktivitas

    Biaya Tak Bernilai

    2007 2008 Perubahan

    Pengelasan $80.000 $50.000 $30.000

    Pengerjaan ulang 90.000 70.000 20.000

    Penyetelan 360.000 200.000 160.000

    Pengawasan 60.000 35.000 25.000

    Total $590.000 $355.000 235.000

    Tampilan 2-10. Laporan Tren: Biaya Tak-Bernilai-Tambah

    Laporan tren tersebut menunjukkan pengurangan biaya terjadi,

    seperti yang diharapkan, RTP, Inc. berhasil mengeliminasi hampir

    separuh dari berbagai biaya tak bernilai-tambah. Akan tetapi, masih ada

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    30/47

    25

    banyak ruang untuk perbaikan walaupun perbaikan aktivitas sejauh ini

    telah berhasil baik. Sebagai catatan, perbandingan berbagai biaya aktual

    dari kedua periode tersebut akan menghasilkan penurunan yang sama.

    Namun, pelaporan biaya yang tak-bernilai-tambah tidak hanya menujukan

    penurunan, tetapi tempat penurunan tersebut terjadi. Walaupun demikian,

    terdapat kualifikasi yang penting. Standar bernilai-tambah, seperti juga

    standar lainnya, bukanlah hal yang tetap. Teknologi baru, desain baru,

    dan berbagai inovasi lainnya dapat mengubah sifat dari aktivitas yang

    dilakukan. Aktivitas bernilai-tambah dapat diubah menjadi aktivitas tak-

    bernilai-tambah dan tingkat nilai tambahnya juga dapat berubah. Jadi,

    ketika berbagai cara baru untuk perbaikan bermunculan, standar bernilai-

    tambah akan berubah. Para manajer jangan puas. Sebaliknya, mereka

    harus terus mencari cara untuk mencapai efisiensi yang tingkatnya lebih

    tinggi.

    2.2.7.Peran Standar KaizenPerhitungan biaya Kaizen berkaitan dengan penurunan biaya

    berbagai produk dan proses yang telah ada. Pengendalian berbagai proses

    penurunan biaya ini dapat dicapai melalui penggunaan berulang dua

    subsiklus utama: (1) Kaizen atau perbaikan berkelanjutan dan (2) siklus

    pemeliharaan. Subsiklus Kaizen ditentukan oleh rangkaian Rencanakan

    (Plan) lakukan (Do) Periksa (Check) Bertindak (Act). Jika suatu

    perusahaan menekankan pada penurunan biaya tak-bernilai-tambah, maka

    jumlah perbaikan yang direncanakan untuk periode mendatang (bulan,

    kuartal, dan lain-lain) harus ditetapkan (langkah Rencanakan). Standar

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    31/47

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    32/47

    27

    kinerjanya sesuai dengan tingkat standar baru ini (langkahPeriksa). Jika

    tidak, tindakan perbaikan harus dilakukan untuk memulihkan kinerja

    (langkah Bertindak). Proses pengurangan biaya Kaizen diringkas pada

    Tampilan 2-11.

    Contohnya, asumsikan bahwa RTP Inc. menguji setiap unit yang

    direproduksi dari panel instrumen elektroniknya. Tingkat ini, standar

    bernilai-tambah untuk produk ini membutuhkan jam pengawasan nol per

    unit dan biaya pengawasan benilai-tambah adalah $50 per unit.

    Asumsikan bahwa pada tahun sebelumnya, perusahaan menggunakan 15

    menit untuk menguji tiap panel dengan biaya $15 per jam penguujian.

    Jadi, biaya pengujian sesungguhnya per unit adalah $3,75 ($15 x jam).

    Angka ini juga merupakan biaya tak-bernilai-tambah. Untuk kuartal

    selanjutnya, perusahaan tersebut menggunakan sebuah proses produksi

    baru yang diharapkan dapat meningkatkan keandalan dari berbagai panel

    yang diproduksi. Berbagai perubahan ini diharapkan dapat mengurangi

    waktu pengujian dari 15 menit menjadi 10 menit. Oleh karena itu,

    penurunan biaya yang direncanakan adalah $1,25 per unit. Standar

    Kaizen ditetapkan sebagai 10 menit per unit dengan standar biaya

    pengujian sebesar $2,50 per unit yang merupakan hasil dari biaya aktual

    tahun lalu dengan penurunan yang ditergetkan (3,75-$1,25). Kini,

    asumsikan bahwa biaya aktual yang dihasilkan setelah

    mengimplementasikan proses produksi yang baru tersebut adalah $2,50.

    Perbaikan sesungguhnya memang terjadi dan standar minimal yang baru

    adalah $2,50 hingga mengunci perbaikan pada tingkat baru. Hingga

    perbaikan ysng lebih baik dicapai, biaya pengujian haruslah tidak lebih

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    33/47

    28

    dari $2,50. Untuk beberapa periode berikutnya, perbaikan berkelanjutan

    akan dikejar dengan standar Kaizen yang baru akan ditetapkan.

    Contohnya, kuartal ketiga RTP Inc. berencana memasang sistem

    pengendalian proses statistis yang akan meningkatkan keandalan dari

    proses terkait sehingga waktu pengawasan dapat semakin dikurangi.

    Kemudian, kegiatan ini akan menghasilkan standar yang lebih kecil dari

    $2,50 per unit yang berlaku sekarang.

    2.2.8.BenchmarkingPendekatan lain untuk penetapan standar yang digunakan untuk

    mengidentifikasi berbagai peluang perbaikan aktivitas disebut sebagai

    benchmarking. Benchmarking menggunakan pratik terbaik sebagai

    standar untuk mengevaluasi kinerja aktivitas. Dalam suatu perusahaan,

    berbagai unit berbeda (contohnya, berbagai lokasi pabrik yang berbeda)

    yang melakukan beberapa aktivitas yang sama akan diperbandingkan.

    Unit dengan kinerja terbaik untuk suatu aktivitas akan menetapkan

    standar diperusahaan. Kemudian, berbagai unit lainnya akan memiliki

    target untuk dipenuhi atau dikalahkan. Selanjutnya, unit dengan praktik

    terbaik dapat berbagai informasi dengan berbagai unit lainnya mengenai

    cara unit tersebut mencapai hasil yang superior. Agar proses ini dapat

    berjalan baik, penting untuk memastikan bahwa definisi berbagai

    aktivitas dan ukuran outputaktivitas konsisten antar unit. Hal-hal seperti

    tingkat aktivitas, biaya peroutputaktivitas, atau jumlah outputaktivitas

    per unit outputproses dapat digunakan untuk membuat peringkat kinerja

    aktivitas dan mengidentifikasi unit yang terbaik.

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    34/47

    29

    Contohnya, asumsikan bahwa output dari aktivitas pembelian

    diukur melalui jumlah pesanan pembelian. Asumsikan juga bahwa biaya

    aktivitas pembelian untuk satu pabrik sebesar $90.000 dan output

    aktivitasnya adalah 4.500 pesanan pembelian. Melalui pembagian biaya

    aktivitas pembelian dengan jumlah pesanan pembelian yang dibuat akan

    menghasilkan biaya per unit sebesar $20 per pesanan. Kini, jika biaya

    unit yang terbaik adalah $15 per pesanan, maka pabrik dengan biaya per

    unit $20 akan tahu bahwa pabrik tersebut mampu memperbaiki efisiensi

    aktivitasnya, paling tidak sebesar $5 per unit. Dengan mempelajari

    berbagai praktik pembelian dari pabrik yang terbaik, efisiensi aktivitas

    seharusnya meningkat.

    Benchmarking internal tidak harus terbatas pada manajemen

    biaya. Contohnya, Rank Xerox sebuah anak perusahaan yang 80

    persen sahamnya dimiliki Xerox kebanyakan beroperasi di Eropa dan

    menggunakan benchmarking internal untuk mendorong peningkatan

    pendapatan. Proyek benchmarkingtersebut ditugaskan ke sebuah tim.

    Tim ini mempelajari data penjualan dan membuat perbandingan per

    negara. Tim tersebut menemukan Divisi Prancis menjual mesin fotokopi

    berwarna lima kali lebih tinggi daripada beberapa divisi lainnya.

    Penjualan mesin Docuprint yang canggih di Divisi Swiss, 10 kali lipat

    lebih tinggi daripada penjualan divisi lainnya. Tim tersebut

    mengidentifikasi praktik tersebut dari berbagai divisi berkinerja tertinggi

    dan meminta divisi lainnya mengimplementasikannya. Dengan

    mencontoh praktik terbaik dari divisi di Prancis, divisi Swiss

    meningkatkan penjualan mesin fotokopi berwarna sebesar 328 persen,

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    35/47

    30

    divisi Belanda sebesar 300 persen, dan divisi Norwegia sebesar 152

    persen. Pada akhir tahun pertama, Rank Xerox menetapkan penjualan

    keseluruhan meningkat sebesar $65 juta sebagai hasil

    benchmarkinginternal. Pada akhir tahun kedua, angka ini meningkat

    menjadi $200 juta.

    Tujuan benchmarking adalah menjadi yang terbaik dalam

    melakukan berbagai aktivitas dan proses. Jadi, benchmarkingjuga harus

    melibatkan perbandingan dengan para pesaing atau industri lainnya.

    Akan tetapi, data yang dibutuhkan agar benchmarkingeksternal berjalan

    dengan baik kerap sulit didapat. Dalam beberapa situasi, mungkin saja

    untuk mempelajari praktik terbaik dari nonpesaing. Beberapa aktivitas

    dan proses tertentu yang sama terdapat di semua perusahaan. Jika praktik

    terbaik eksternal superior dapat diidentifikasi, maka mereka dapat

    digunakan sebagai standar untuk memotovasi perbaikan internal.

    Pemerintah federal menggunakan berbagai praktik terbaik dari berbagai

    perusahaan sektor swasta untuk memperbaiki layanannya. Departemen

    Pertanian A.S (United States Departement of Agriculture USDA),

    contohnya, mengirim sebuh tim ke Citicorp untuk mempelajari cara

    Citicorp melayani berbagai agunan. Sebagai hasilnya, USDA

    mengonsolidasikkan berbagai aktivitas layanan pinjamannya bersama

    dengan berbagai perubahan lainnya, memangkas biaya pelayanan

    portofolio pinjaman USDA sebesar $250 juta selama lima tahun.

    Contoh lainnya dari benchmarking adalah Benchmarking Pada

    Prosessor Benchmarking merupakan salah satu cara untuk kita

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    36/47

    31

    mengetahui kondisi serta analisis sistem kerja pada komputer kita.

    Benchmarking ini biasanya sangat dibutuhkan unutk perusahaan-

    perusahaan yang berbasiskan komputer. Berikut ini ialah contoh

    benchmarking untuk prosessor pada komputer:

    Model Intel Atom CPU 230 @ 1.60GHz

    Kecepatan 1.60GHz

    Multiplier 12/1x

    Front Side Bus (FSB) Speed 1.60GHz / 4x 133MHz

    Tegangan 1.038Volt

    L2 ON-Board Cache 512kB, ECC, Synchronous, ATC, 8-way, 64 byte

    line size, 2 threads sharing.

    Kesimpulannya adalah kita dapat mengetahui pengukuran tingkat

    kinerja pada komputer, khususnya pada bagian prosesornya. Kita juga

    memperoleh informasi dan gambaran mengenai kondisi kinerja prosesr

    pada komputer. Setelah informasididapat, kita dapat menjadikan

    informasi kinerja komputer sebagai titik acuan untuk meningkatkan

    kinerja pada komputer. Selain itu kita juga dapat memparameterkan

    bagus atau tidaknya komputer(prosessor) dengan referensi prosesor lain

    yang ada pada benchmark ini.

    2.2.9.Pengaruh Penggerak dan PerilakuUkuran output aktivitas dibutuhkan untuk menghitung dan

    menelusuri berbagai biaya tak-bernilai-tambah. Mengurangi aktivitas

    tak-bernilai-tambah seharusnya menghasilkan pengurangan kebutuhan

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    37/47

    32

    aktivitas tersebut sehingga menimbulkan pengurangan dalam ukuran

    output aktivitasnya. Jika kinerja suatu tim dipengaruhi oleh

    kemampuannya untuk mengurangi biaya tak-bernilai-tambah, maka

    seleksi berbagai penggerak aktivitas (sebagai ukuran output) dan cara

    bagaimana mereka digunakan dapat memengaruhi perilaku. Contohnya,

    jika ukuran output yang dipilih untuk biaya penyetelan adalah waktu

    penyetelan, maka insentif bagi para pekerja untuk mengurangi waktu

    penyetelan. Karena standar bernilai-tambah untuk biaya penyetelan

    harus ditiadakan, insentif untuk mengarahkan waktu penyetelan menjadi

    nol sesuai dengan tujuan perusahaan dan mendorong perilaku

    menguntungkan.

    Akan tetapi, bayangkan jika tujuannya mengurangi jumlah suku

    cadang berbeda-beda yang diproses perusahaan, maka hal yang harus

    dilakukan adalah mengurangi kebutuhan akan berbagi aktivitas, seperti

    pembelian dan pengawasan bahan yang datang. Jika biaya dari berbagai

    aktivitas ini dibebankan pada berbagai produk berdasarkan pada jumlah

    suku cadang, maka intensif yang diciptakan adalah untuk mengurangi

    jumlah suku cadang dalam suatu produk. Akan tetapi, jika suku cadang

    yang ditiadakan terlalu banyak, maka fungsi berbagai produk terkait

    dapat berkurang hingga mencapai titik di mana kemampuan pasar

    produk akan terkena pengaruh negatif. Mengidentifikasi standar bernilai-

    tambah untuk jumlah suku cadang tiap produk melalui penggunaan

    analisis fungsi dapat mencegah perilaku semacam ini. Kemudian, para

    desainer dapat didorong untuk mengurangi biaya tak-bernilai-tambah

    dengan mendesain produk untuk mencapai standar bernilai-tambah

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    38/47

    33

    dalam hal jumlah suku cadang. Standar tersebut memberikan tujuan yang

    nyata dan menentukan jenis perilaku yang dimungkinkan melalui

    insentif.

    2.2.10. Manajemen Kapasitas AktivitasKapasistas aktivitas adalah jumlah frekuensi suatu aktivitas dapat

    dilakukan. Penggerak aktivitas mengukur kapasitas aktivitas. Contohnya,

    bayangkan aktivitas pengawasan untuk berbagai batch silinder hidrolik

    yang diproduksi RTP Inc. Contoh dari tiap batch diambil untuk

    menentukan kualitas keseluruhan batch. Permintaan atas aktivitas

    pengawasan menetukan jumlah kapasitas aktivitas yang dibutuhkan.

    Contohnya, bayangkan jika jumlah batch yang diperiksa adalah ukuran

    untuk output aktivitas. Sekarang bayangkan bahwa ada 60 batch yang

    dijadwalkan untuk diproduksi. Jadi, kapasitas yang dibutuhkan adalah 60

    batch. Terakhir, bayangkan bahwa seorang pengawas dapat memeriksa

    20 batch per tahun. Jadi, RTP Inc. harus memperkerjakan tiga pengawas

    untuk memberikan kapasitas yang dibutuhkan. Jika tiap pengawas digaji

    sebesar $40.000, maka biaya yang dianggarkan untuk kapasitas aktivitas

    adalah $120.000. hal itu adalah biaya sumber daya (tenaga kerja) yang

    diadakan di depan sebelum digunakan. Tarif aktivitas yang dianggarkan

    adalah $2.000 perbatch ($120.000/60).

    2.2.10.1. Variasi KapasitasTampilan 2-12 mengilustrasikan perhitungan dua

    variansi kapasitas: variansi volume aktivitas dan variansi

    kapasitas yang tidak digunakan. Variasi volume kapasitas

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    39/47

    34

    adalah selisih antara tingkat aktivitas sesungguhnya yang

    diadakan (kapasitas praktis, AQ) dengan kuantitas standar

    bernilai-tambah aktivitas yang seharusnya digunakan (SQ).

    Dengan asumsi bahwa pengawasan adalah aktivitas tak-

    bernilai-tambah, SQ = 0 adalah nilai dari standar bernilai-

    tambah. Variansi volume dalam kerangka kerja ini

    memilikiinterpretasi ekonomi yang berguna. Variansi ini

    adalah biaya tak-bernilai-tambah untuk aktivitas pengawasan.

    Variansi ini mengukur jumlah perbaikan yang dapat

    dilakukan melalui analisis dan manjemen aktivitas ($120.000

    dalam contoh ini). Akan tetapi, karena pasokan dari aktivitas

    yang dipertanyakan (pengawasan) harus diadakan dalam blok

    (satu pengawasan dalam suatu periode), maka mengukur

    permintaan saat ini atas aktivitas tersebut (penggunaan

    sesungguhnya) merupakan hal penting.

    Ketika pasokan melebihi permintaan dalam kuantitas

    yang cukup besar, pihak manajemen dapat bertindak untuk

    mengurangi kuantitas aktivitas yang disediakan. Jadi, variansi

    kapasitas yang tidak digunakan, selisih antara ketersediaan

    aktivitas (AQ) dengan penggunaan aktivitas (activity usage

    AU) adalah informasi penting yang harus disediakan pihak

    manajemen. Tujuannya adalah mengurangi kebutuhan akan

    aktivitas tersebut sampai periode tertentu di mana variansi

    kapasitas yang tidak digunakan sama dengan variansi volume

    aktivitas. Mengapa? Karena variansi volume aktivitas adalah

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    40/47

    35

    biaya tak-bernilai-tambah dan variansi kapasitas tidak

    digunakan untuk mengukur kemajuan yang dihasilkan dalam

    usaha mengurangi biaya tak-bernilai-tambah. Perhitungan

    variansi kapasitas yang tidak digunakan juga digambarkan

    pada tampilan 5-12. Perhatikan bahwa kapasitas yang tidak

    digunakan adalah 20 batch bernilai $40.000. asumsikan

    bahwa kapasitas yang tidak digunakan ini ada karena pihak

    manajemen kebutuhan akan pengawasan berbagai batch

    tertentu dari produk-produknya. Selisih antara pasokan

    sumber daya pengawasan dengan penggunaannya haruslah

    berdampak pada rencana pengeluaran di masa mendatang.

    Pengurangan aktivitas yang tak-bernilai-tambah diberi label

    sebagai menguntungkan/favorable.

    Contohnya, kita tahu pasokan sumber daya pengawas

    lebih besar daripada penggunaannya. Selain itu, karena

    program perbaikan kualitas, kita mengharapkan selisih ini

    tetap ada dan bahkan menjadi lebih besar (dengan tujuan

    akhir mengurangi biaya aktivitas pengawasan menjadi nol).

    Kini, pihak manajemen RTP, Inc. harus bersedia

    mengekploitasi kapasitas yang tidak digunakan dan telah

    mereka ciptakan. Intinya, ketersediaan aktivitas bisa

    dikurangi sehingga pengeluaran untuk pemeriksaan bisa

    diturunkan. Manajer bisa menggunakan beberapa pilihan

    untuk mencapai hasil ini. Karena permintaan pemeriksaan

    telah berkurang 20 batch, perusahaan hanya membutuhkan

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    41/47

    36

    dua orang pemeriksa. Pemeriksa lainnya bisa ditugaskan

    secara permanen pada aktivitas yang kekurangan sumber

    daya. Jika pengalihan tugas tidak memungkinkan, perusahaan

    harus memberhentikan pemeriksaaan yang berlebih tersebut.

    Contoh ini mengilustrasikan fitur penting dari

    manajemen kapasitas aktivitas. Perbaikan aktivitas bisa

    menciptakan kapasitas yang tidak digunakan, tetapi manajer

    harus bersedia dan mampu mengambil keputusan yang berat

    untuk mengurangi pengeluaran sumber daya yang tidak perlu

    untuk mendapatkan peningkatan laba yang potensial. Laba

    bisa ditingkatkan dengan mengurangi pengeluaran sumber

    daya atau mentransfer sumber daya ke aktivitas lain yang

    akan mendapatkan penghasilan lebih banyak.

    2.3. Perhitungan Biaya Pelanggan dan Pemasok BerdasarkanAktivitas

    Dalam system perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, Kakuratan

    perhitungan harga pokok produk diperbaiki dengan penelusuran biaya aktivitas

    pada produk yang memakai aktivitas. ABC juga dapat digunakan untuk

    menentukan keakuratan biaya pelanggan dan pemasok. Pengetahuan biaya

    pelanggan dan pemasok dapat menjadi informasi penting untuk memperbaiki

    profitabilitas suatu perusahaan.

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    42/47

    37

    2.3.1.Perhitungan Biaya Pelanggan Berdasarkan AktivitasPara pelanggan adalah objek biaya yang cukup berpengaruh.

    Sebagaimana diilustrasikan pada pengalaman LSI Logic, manajemen atas

    pelanggan dapat menghasilkan pendapatan signifikan dalam laba.

    Memiliki keanekaragaman pelanggan merupakan hal yang mungkin,

    sebagaimana kemungkinanya untuk memiliki keanekaragaman produk.

    Para pelanggan dapat mengonsumsi aktivitas penggerak pelanggan dalam

    proporsi yang berbeda. Sumber-sumber keanekaragaman pelanggan

    meliputi beberapa hal, seperti frekuensi pesanan, frekuensi pengiriman,

    jarak geografis, dukungan penjualan dan promosi, serta kebutuhan

    dukungan rekayasa teknik.

    2.3.1.1. Perhitungan Biaya Pelanggan versus Perhitungan HargaPokok Produk

    Pembebanan biaya layanan pelanggan pada pelanggan

    dilakukan dengan cara yang sama dengan biaya produksi

    dibebankan pada produk. Aktivitas yang digerakkan

    pelanggan seperti memasukkan pesanan, mengambil pesanan,

    mengirim, melakukan tindakan penjualan, dan mengevaluasi

    kredit klien diidentifikasi dan dimasukkan dalam daftar kamus

    aktivitas. Biaya sumber daya yang dipakai dibebankan pada

    aktivitas dan biaya aktivitas dibebankan kepada setiap

    pelanggan. Model dan prosedur sama yang berlaku pada

    produk, juga berlaku pada pelanggan.

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    43/47

    38

    2.3.2.Perhitungan Biaya Pemasok Berdasarkan AktivitasPerhitungan biaya berdasarkan aktivitas juga dapat membantu

    manajer untuk mengidentifikasi biaya yang sebenarnya dari para

    pemasoknya. Biaya pemasok lebih banyak dari pada harga pembelian

    komponen atau bahan yang dibutukan. Sebagaimana halnya pelanggan,

    pemasok dapat memengaruhi banyak aktivitas internal suatu

    perusahaan dan meningkatkan biaya pembelian secara signifikan.

    Pandangan yang lebih tepat adalah biaya pembelian secara signifikan.

    Pandangan yang lebih tepat adalah biaya dibungkan dengan kualitas,

    keandalan, dan waktu pengiriman ditambahkan pada biaya pembelian.

    Kemudian, para manajer diminta mengevaluasi para pemasok

    berdasarkan aktivitas adalah kunci penelusuran biaya yang

    berhubungan dengan pembelian, kualitas, keandalan, dan kinerja

    pengiriman kepada para pemasok.

    2.3.2.1. Metodologi Perhitungan Biaya PemasokPembebanan biaya untuk aktivitas yang berubungan

    dengan pemasok mengikuti pola yang sama dengan

    pemasok mengikuti pola yang sama dengan perhitungan

    biaya pelanggan dan peritungan harga pokok produk pada

    ABC. Aktivitas yang digerakkan oleh pemasok, seperti

    membeli, meneriman, memeriksa komponen yang datang,

    mengerjakan ulang produk (karena komponen yang cacat),

    mempercepat pengiriman produk (karena keterlambatan

    pengirman dari pemasok), dan memperbaiki produk yang

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    44/47

    39

    masih dalam masa garansi (karena komponen yang saat dari

    pemasok) di identifikasi dan didaftarkan dalam kamus

    aktivitas. Biaya sumber daya yang dipakai dibebankan pada

    aktivitas-aktivitas ini dan biaya aktivitas dibebankan pada

    pemasok terkait.

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    45/47

    BAB III

    KESIMPULAN

    1. Mendeskripsikan manajemen berdasarkan aktivitas dan menjelaskan hubungannyadengan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas.

    Manajemen berdasarkan aktivitas (activity-based management-ABM) berfokus

    pada aktivitas dengan tujuan memeperbaiki nilai bagi pelanggan dan meningkatkan

    profitabilitas yang kokoh. ABM memiliki sudut pandang biaya dan sudut pandang

    proses. Sudut pandang biaya berkaitan dengan pembebanan biaya secara akurat dan

    sudut pandang proses berkaitan dengan pengurangan biaya dengan mengeliminasi

    pemborosan.

    2. Menjelaskan analisis nilai prosesAnalisis niali proses menyediakan informasi mengenai alasan suatu pekerjaan

    dilakukan dan seberapa baik pekerjaan tersebut dilakukan. Analisis niali proses

    melibatkan analisis penggerak biaya, analisis aktivitas, dan pengukuran kinerja. Dimensi

    inilah yang menghubungkan analisis volume proses dengan konsep perbaikan

    berkelanjutan. Elemen utama dari pengendalian berdasarkan aktivitas adalah analisis

    aktivitas proses identifikasi dan deskripsi aktivitas aktivitas perusahaan, penilaian niali

    aktivoitas terhadap perusahaan, dan pemilhan aktivitas yang benar-benar bernilai.

    Pengurangan biaya direalisasikan dengan penurunan, eliminasi, pemilihan, dan

    pembagian aktivitas. Penekanan diberikan pada identifikasi biaya yang tak berniali

    tambah dan megeliminasinya. Biaya ini adalah akibat dari aktivitas yang tidak perlu dan

    ketidakefisienan yang ditemukan dalam aktivitas yang perlu dilakukan.

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    46/47

    41

    3. Mendeskripsikan ukuran kinerja aktivitasKinerja aktivitas dievaluasi dengan menggunakan tiga dimensi: efisiensi, kualitas,

    dan waktu. Ukuran keuangan dari efisiensi memungkinkan manajer untuk

    mengindentifikasi nilai dolar untuk perbaikan yang potensial dan perbaikan yang

    tercapai. Laporan biaya bernilai dan tak berniali tambah tren dalam biaya, benchmarking,

    standar Kaizen, manajemen kapasitas, dan perhitungan anggaran daur-hidup adalah

    contoh-contoh dari ukuran keuangan atas efisiensiaktivitas.

    4. Mendeskripsikan perhitungan biaya pelanggan dari pemasok berdasarkan aktivitasPenelusuran biaya yang digerakkan pelanggan kepada pelanggan dapat

    menyediakan informasi penting untuk manajer. Keakuratan biaya

    pelangganmemungkinkan oara manjer untuk membuat keputusan penentuan harga,

    keputusan bauran pelanggan, dan keputusan yang berhubungan dengan pelanggan

    secara lebih baik sehingga dapat memperbaiki profitabilitas. Sama halnya, penelusuran

    biaya yang digerakkan pemasok kepada pemasok akan memungkinkan manajer untuk

    memilih pemasok yang benar berbiaya rendah sehingga menghasilkan keunggulan

    bersaing yang lebih tinggi dan meningkatkan profitabilitas.

  • 7/22/2019 RealManajemen Biaya Berdasarkan Aktivitas1

    47/47

    DAFTAR PUSTAKA

    Hansen, Don R dan Maryanne M.Mowen. 2009.Akuntansi Manajerial Buku 1 Ed.8.

    Jakarta: Salemba Empat.

    Di akses tanggal 14 Maret 2013. Di kuti darihttp://books.google.co.id/books/id

    (hal 15-16).

    Di akses tanggal 14 Maret 2013. Di kutip darihttp://shiftindonesia.com/seven-deadly-

    waste-dalam-business-process/ (hal 17)

    Di aksestanggal 15 Maret 2013. Di kutip dari

    http://diarcoolz.blogspot.com/2010/11/contoh-bentuk-benchmarking-pada.html

    (hal 28-30)

    www.google.co.id

    http://books.google.co.id/books/idhttp://books.google.co.id/books/idhttp://books.google.co.id/books/idhttp://shiftindonesia.com/seven-deadly-waste-dalam-business-process/http://shiftindonesia.com/seven-deadly-waste-dalam-business-process/http://shiftindonesia.com/seven-deadly-waste-dalam-business-process/http://shiftindonesia.com/seven-deadly-waste-dalam-business-process/http://diarcoolz.blogspot.com/2010/11/contoh-bentuk-benchmarking-pada.htmlhttp://diarcoolz.blogspot.com/2010/11/contoh-bentuk-benchmarking-pada.htmlhttp://www.google.co.id/http://www.google.co.id/http://www.google.co.id/http://diarcoolz.blogspot.com/2010/11/contoh-bentuk-benchmarking-pada.htmlhttp://shiftindonesia.com/seven-deadly-waste-dalam-business-process/http://shiftindonesia.com/seven-deadly-waste-dalam-business-process/http://books.google.co.id/books/id