Realitas implementasi Bimbingan - …ebook.repo.mercubuana-yogya.ac.id/Kuliah/materi_20151_doc/BK SD.… · layanan bimbingan tersebut dilakukan oleh guru kelas dan menggunakan bentuk

Embed Size (px)

Citation preview

  • Realitas implementasi Bimbingan Konseling di SD

    Ada Sekolah Dasar yang sudah memberikan layanan bimbingan dan konseling, meskipun layanan bimbingan tersebut dilakukan oleh guru kelas dan menggunakan bentuk bimbingan kelompok atau klasikal dan dilakukan ketika Guru Kelas menyadari adanya permasalahan yang ada atau terjadi pada seorang /lebih siswanya dan juga ketika menghadapi masalah-masalah penting.

  • Ada juga Sekolah Dasar yang sudah mencantumkan adanya layanan bimbingan di dalam buku administrasi kelas, namun pada kenyataannya, tidak sekalipun diberikan layanan bimbingan sehingga buku administrasi kelas khususnya pada layanan bimbingan kosong tidak terisi.

  • Pelaksanaan Bimbingan Konseling di sebagian besar SD tidak terprogramkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, bahkan dalam pengembangan diri sekalipun. Jikapun ada dilaksanakan program Bimbingan Konseling di SD hanya dilakukan oleh Guru yang menyadari betapa pentingnya Bimbingan Konseling bagi pemenuhan kebutuhan anak didik, baik itu bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun kariernya. Kegiatan atau pelaksanaan Bimbingan Konseling itupun hanya dilakukan di tingkatan kelas tertentu.

  • Perlu diketahui bahwa di Sekolah Dasar,

    pelaksanaan program bimbingan berkaitan dengan enam

    aspek yang idealnya dapat terpenuhi (Winkel, 1997: 160-161) yaitu:

    1. Sebagai penjabaran dari tujuan pendidikan nasional bahwa pendidikan dasar memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan menengah.

    2. Kebutuhan pada anak sekolah, yang terutama berkisar antara kebutuhan mendapatkan kasih sayang dan perhatian, menerima pengakuan terhadap dorongan untuk memajukan perkembangan kognitifnya serta memperoleh pengakuan dan teman sebaya.

  • 3. Pola dasar bimbingan yang dipegang adalah pola generalis.

    4. Komponen bimbingan yang diprioritaskan ialah pengumpulan data, pemberian informasi dan konsultasi.

    5. Bentuk bimbingan yang kerap digunakan ialah bimbingan kelompok.

    6. Tenaga yang memegang peranan kunci bimbingan di Sekolah Dasar saat ini adalah guru kelas, yang mengumpulkan data tentang siswa dan menyisipkan banyak materi informasi dalam pengajaran.

  • Dengan melihat realitas yang ada, yaknimengenai permasalahan siswa-siswi SD berkaitan dengan tugas perkembangannya, maka pelaksanaan layanan bimbingan konselingdi sekolah dasar perlu berpegang teguh padaStandar Kompetensi Kemandirian (SKK) untukpeserta didik.

  • Berikut ini rumusan Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik pada Sekolah Dasar

    No Aspek

    Perkembangan

    Tataran/Internalisasi Tujuan

    Pengenalan Akomodasi Tindakan

    1. Landasan hidup religius

    Mengenal bentuk2 dan tata cara ibadah sehari-hari

    Tertarik pada kegiatan ibadah sehari

    Melakukan bentuk2 ibadah sehari-hari

    2. Landasan perilaku etis

    Mengenal patokan baik-buruk atau benar salah dalam berperilaku

    Menghargai aturan2 yang berlaku dlm kehidupan sehari-hari

    Mengikuti aturan yang berlaku dlm kehidupan sehari-hari

    3. Kematangan emosi

    Mengenal perasaan diri sendiri dan orang lain

    Memahami perasaan diri sendiri dan orang lain

    Mengekspresikan perasaan secara wajar

  • No Aspek

    Perkembangan

    Tataran/Internalisasi Tujuan

    Pengenalan Akomodasi Tindakan

    4. Kematangan intelektual

    Mengenal konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan dan perilaku belajar

    Menyenangi berbagai aktifitas perilaku belajar

    Melibatkan diri dalam berbagai aktifitas perilaku belajar

    5. Kesadaran tanggung jawab sosial

    Mengenal hak dan kewajiban diri dan orang lain dlm lingk. kehidupan sehari-hari

    Memahami hak&kewajiban diri&orang lain dlm lingk. kehidupan sehari-hari

    Berinteraksi dengan orang lain dlm suasana persahabatan

    6. Kesadaran gender Mengenal diri sebagai laki-laki atau perempuan

    Menerima/ menghargai diri sbg laki2 / perempuan

    Berperilaku sesuai dengan peran sbg laki2 / perempuan

  • No Aspek

    Prkmbngan

    Tataran/Internalisasi Tujuan

    Pengenalan Akomodasi Tindakan

    7. Pengembangan diri

    Mengenal keadaan diri dlm lingk. dekatnya

    Menerima keadaan diri sbg bagian dari lingkungan

    Menampilkan PL sesuai dgn keberadaan diri dlm lingky

    8. Perilaku kewirausahaan (kemandirian perilaku ekonomis)

    Mengenal perilaku hemat, ulet sungguh2 dan kompetitif dlm khdpn sehari2 di lingk. dekatnya

    Memahami perilaku hemat, ulet sungguh2 & kompetitif dlm khdpn sehari-hari di lingk.dekatnya

    Menampilkan perilaku hemat, ulet sungguh2 dan kompetitif dlmkehidupan sehari-hari di lingk.nya

    9. Wawasan dan kesiapan karier

    Mengenal ragam pkrjaan dan aktivitas orang dlm kehidupan

    Menghargai ragam pkrjaan dan aktivitas sbg hal yg slg bergantung

    Mengekspresikan ragam pkrjaan&aktivitas orang dlm lingk. khidupn

  • No Aspek

    Prkmbngan

    Tataran/Internalisasi Tujuan

    Pengenalan Akomodasi Tindakan

    10 Kematangan hubungan dengan teman sebaya

    Mengenal norma-norma dalam berinteraksi dengan teman sebaya

    Menghargai norma-norma yang dijunjung tinggi dalam menjalin persahabatan dengan teman sebaya

    Menjalin persahabatan dengan teman sebaya atas dasar norma yang dijunjung tinggi bersama