46
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu kimia memiliki peranan penting dalam kehidupan kita. Ilmu kimia telah menghantarkan produk-produk baru yang sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, kita tak pernah lepas dari bahan- bahan kimia. Bahan-bahan kimia tersebut meliputi bahan untuk kebutuhan makanan, industri, kesehatan dan untuk menjaga kebersihan serta memberi kenyamanan. Dengan berkembangnya penggunaan bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari, maka sudah seharusnya kita mengetahui dan mempelajari bahan- bahan kimia apa saja yang berbahya dan yang tidak berbahaya. Selain itu yang penting untuk diketahui adalah jenis-jenis reaksi kimia terutama dalam bidang kesehatan, farmasi, dan industri, yang membutuhkan suatu ketilitian yang tinggi dalam mereaksikan suatu zat dengan zat lain agar bisa menghasilkan produk yang bermanfaat dan berkualitas sebagai contoh yaitu dalam pembuatan obat-obatan, makanan, sabun dan berbagai jenis produk lainnya yang dapat memberikan dampak buruk

Reaksi Kimia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan lengkap Praktikum (Semester I)

Citation preview

Page 1: Reaksi Kimia

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ilmu kimia memiliki peranan penting dalam kehidupan kita. Ilmu

kimia telah menghantarkan produk-produk baru yang sangat

bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam

kehidupan sehari-hari, kita tak pernah lepas dari bahan-bahan

kimia. Bahan-bahan kimia tersebut meliputi bahan untuk kebutuhan

makanan, industri, kesehatan dan untuk menjaga kebersihan serta

memberi kenyamanan.

Dengan berkembangnya penggunaan bahan-bahan kimia

dalam kehidupan sehari-hari, maka sudah seharusnya kita

mengetahui dan mempelajari bahan-bahan kimia apa saja yang

berbahya dan yang tidak berbahaya. Selain itu yang penting untuk

diketahui adalah jenis-jenis reaksi kimia terutama dalam bidang

kesehatan, farmasi, dan industri, yang membutuhkan suatu

ketilitian yang tinggi dalam mereaksikan suatu zat dengan zat lain

agar bisa menghasilkan produk yang bermanfaat dan berkualitas

sebagai contoh yaitu dalam pembuatan obat-obatan, makanan,

sabun dan berbagai jenis produk lainnya yang dapat memberikan

dampak buruk apabila terjadi kesalahan atau kekeliruan dalam

mereaksikan sebuah bahan kimia yang menjadi komposisi produk

tersebut.

Reaksi kimia merupakan pusat perhatian dari ilmu kimia

sehingga defenisi reaksi kimia itu perlu untuk kita ketehui. Reaksi

kimia merupakan kondisi ketika terdapat dua zat atau lebih

dicampur dalam kondisi yang tepat. Reaksi kimia merupakan suatu

perubahan yang melibatkan pemutusan dan pembentukan ikatan

kimia. Pemutusan ikatan kimia menyebabkan zat-zat pereaksi

terpisah menjadi atom-atomnya. Atom-atom ini akan disusun dan

110

Page 2: Reaksi Kimia

1

sebelum bergabung kembali membentuk ikatan kimia dalam zat-zat

produk reaksinya. senyawa awal yang terlibat dalam reaksi (bagian

kiri) disebut reaktan, di sebelah kanan disebut produk. Adapun

tanda-tanda yang dapat diketahui pada saat terjadi reaksi kimia

seperti terjadinya perubahan warna, perubahan suhu, terbentuk

endapan, menghasilkan gas. Selain itu kita juga perlu memehami

berbagai jenis reaksi kimia yang terjadi di lingkungan kita sehari-

hari.

Berdasarkan uraian tersebut dilakukanlah percobaan Reaksi

Kimia.

1.2. Manfaat dan Tujuan Percobaan

1.2.1. Maksud Percobaan

Mengetehui dan memahami jenis dan proses

terjadinya reaksi kimia pada larutan sampel.

1.2.2. Tujuan Percobaan

1. Menentukan proses reaksi kombinasi yang terjadi pada

sampel.

2. Menentukan proses reaksi dekomposi yang terjadi pada

sampel.

3. Menentukan proses reaksi substitusi yang terjadi pada

sampel.

4. Menentukan proses reaksi methatesis yang terjadi pada

sampel.

1.3. Prinsip Percobaan

1. Penentuan reaksi kombinasi dengan mereaksikan Aluminium

foil dengan cara dibakar lalu direndam dalam air.

2. Penentuan reaksi dekomposisi dengan mereaksikan Kalsium

Iodida (KI) dengan cara dipanaskan lalu didinginkan kemudian

ditambahkan 5 ml Aquadest dan 10 tetes AgNO3 0,1 M.

Page 3: Reaksi Kimia

1

3. Penentuan reaksi substitusi dengan mereaksikan logam besi

(Fe) dengan menambahkan beberapa larutan (H2O, HCl, &

KNO3).

4. Penentuan reaksi methatesis dengan mereaksikan larutan NaCl

0,1 M dengan KNO3 dan AgNO3, larutan HCl dengan NaOH dan

Na2CO3, larutan NaOH dengan Fe(NO3)3 dan Cu(NO3)2, larutan

Pb(NO3)2 dengan K2CrO4dan larutan BaCl dengan KNO3.

Page 4: Reaksi Kimia

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Umum

Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu

menghasilkan perubahan senyawa kimia. Senyawa ataupun

senyawa-senyawa awal yang terlebar dalam reaksi disebut reaktan.

Reaksi kimia biasanya dikarakteristikkan dengan perubahan kimiawi,

dan menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki

ciri-ciri yang berbeda dari reaktan. Secara klasik, reaksi kimia

melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan elektron dalam

pembentukan atau pemutusan ikatan kimia, walaupun pada

dasarnya konsep umum reaksi kimia juga dapat diterapkan pada

transformasi partikel-partikel elementer seperti pada reaksi nuklir.

(Hadjana Pubjuatinaja Ketman. 2009 : 143)

1. Jenis-jenis reaksi kimia

Beragamnya reaksi-reaksi kimia dan pendekatan-

pendekatan yang dilakukan dalam mempelajarinya melibatkan

yang sering kali tumpah-tindih. Di bawah ini adalah jenis reaksi

kimia yang dikenal secara umum, yaitu:

a. Reaksi kombinasi

Reaksi kombinasi adalah reaksi dua atau lebih zat (baik

unsur atau senyawa) yang bereaksi membentuk satu hasil

reaksi. Beberepa jenis reaksi kombinasi adalah sebagai

berikut:

1) Logam + bukan logam senyawa binner

Contoh : 4Al(l) + 3O2(g) 2Al2O3(p)

2) Bukan logam + oksigen oksidasi bukan logam

Contoh : 2C(p) + O2(g) 2CO(g)

3) Oksidasi logam + air hidroksida logam (basa)

Contoh : CaO(l) + H2O Ca(OH)2 (ion)

113

Page 5: Reaksi Kimia

1

4) Oksidasi bukan logam + oksidasi logam garam

Contoh : CaO(l) + SO2(g) CaSO3(p)

5) Oksidasi bukan logam + air asam oksi

Contoh : SO3 + H2O H2SO4

6) Oksidasi logam adalah anhidrida basa

7) Oksidasi bukan logam adalah anhidrasi asam

(Drs. Tene Maria Kaswat.1999:45)

b. Reaksi penguraian (Dekomposisi)

Suatu bentuk dua atau lebih zat baru, yang hasilnya

bisa unsur atau senyawa. Beberapa jenis dekomposisi

sebagai berikut :

1) Dekomposisi termal (dekomposisi karena panas) yaitu

senyawa yang dipanaskan terurai menjadi zat cair.

Contoh :

a) Lilin yang menyala akan terurai menjadi uap air dan

karbondioksida.

b) Kalsium karbonat akan terurai menjadi kalsium oksida

dan karbondioksida.

2) Dekomposisi elektrolis (dekomposisi karena aliran listrik),

yaitu aliran listrik menyebakan senyawa terelektrolisis.

Contoh :

a) Penguraian air menjadi gas oksigen dan gas

hydrogen.

b) Pelelehan garam natrium klorida menjadi natrium dan

gas kloris persamaan : air listrik hydrogen + oksigen.

3) Dekomposisi cahaya, cahaya dapat menyebabkan suatu

zat terurai.

Contoh : Penguraian perak bromida menjadi perak bromin,

persamaan perak cahaya + perak bromin.

(Drs. Tine Maria Kaswat . 1999 : 45)

Page 6: Reaksi Kimia

1

c. Reaksi pertukaran

Kebanyakan dari jenis reaksi. Pereaksi adalah logam

yang akan menggantikan ion logam yang lain dari larutan.

Logam yang menggantikan harus lebih aktif dari logam yang

diganti. Deret keaktifan logam disebut deret volta . Li, K, Ba,

Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Cr, Fe, Cd, Ni, Sn, Pb, H, Cu, Hg,

Ag, Pt, Au.

Keterangan : semakin ke kanan semakin kurang aktif. Logam

yang terletak disebelah kiri H dapat bereaksi dengan asam

kuat encer menghasilkan gas hydrogen.

Contoh :

1) Fe + CuSO4 FeSO4 + Cu

2) Zn + 2HCl ZnCl + H2

Reaksi pertukaran dapat juga terjadi pada deret bukan logam

misalnya deret halogen: F, Cl, Br, I

Contoh :

1) Cl2(aq) + 2 Na (aq) 2 NaCl (aq) + Br2

2) I2+ 2NaBr

( Tine Mario Kaswat. 1999: 46 )

d. Reaksi methatesis (reaksi pertukaran ganda)

Reaksi perpindahan rangkap menyangkut suatu

larutan dan pertukaran dari anion dan kationnya.

Contohnya :

AgNO3(aq) + NaCl(aq) AgCl + NaNO3

NO3- dan Cl- bergabung dengan Ag+ membentuk AgCl yang

tidak larut.

Adapun pendukung dalam reaksi methatesis adalah

berupa terbentuk endapan, gas, elektrolit lemah. Tidak

hanya endapan garam larutan. Larutan pereaksi

dicampurkan tergantung dari konsentrasi ion yang

membentuk garam tersebut. Bila konsentrasi ion cukup

Page 7: Reaksi Kimia

1

banyak untuk membentuk campuran Reaksi menjadi jenuh

terhadap kelarutan garam tersebut maka akan terbentuk

endapan.

(Drs. Tine Maria Kaswat.1999:46)

e. Reaksi netralisasi

Reaksi netralisasi terjadi pada suatu asam oksida

bereaksi dengan basa atau oksida basa membentuk garam

air. Bila tidak terbentuk air maka reaksinya antara oksida

asam dan oksida basa sama dengan reaksi penggabungan.

Macam-macam reaksi netralisasi :

1) Asam + basa garam + air

Contoh : HCl + NaOH NaCl + H2O

2) Oksida logam + asam asam + air

Contoh : CaO + 2HCl H2O + CaCl2

3) Oksida asam + oksida basa garam

Contoh : MgO + SO3 MgSO4

4) Amonia + asam garam ammonia

Contoh : NH3 + HCl NH4Cl

(Drs. Tine Maria Kaswat.1999:47)

2. Tanda tanda reaksi kimia

a. Terjadi perubahan warna

Pada reaksi kimia reaktan diubah menjadi produk.

Perubahan yang terjadi dapat disebabkan adanya pemutusan

ikatan. Ikatan antar atom reaktan dan pembentuk ikatan.

Ikatan baru yang membentuk produk. Untuk memutuskan

diperlukan energi untuk membentuk ikatan baru, dilepaskan

sejumlah energi. Jadi pada reaksi kimia terjadi perubahan

energi. Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk

panas disebut dengan Reaksi eksotermis.

(H. Ralph Suminar Petrussi.1999:74)

Page 8: Reaksi Kimia

1

b. Terjadi perubahan suhu

Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk

perubahan yang terjadi dapat disebabkan adanya pemutusan

ikatan-ikatan antar atom pereaksi dan pembentukan ikatan-

ikatan baru yang membentuk produk, untuk memutuskan

ikatan diperlukan energi. Reaksi kimia yang menyerap energi

disebut reaksi endotermis. Pada reaksi eksotermis, terjadi

perpindahan energi panas dari lingkungan ke sistem. Pada

reaksi endotermis terjadi perpindahan energi panas dari dari

lingkungan ke sistem

(H. Ralph Suminar Petrussi.1989:74)

c. Terjadi pembentukan endapan

Ketika mereaksikan dua larutan dalam sebuah tabung

Reaksi, kadang-kadang terbentuk suatu senyawa yang tidak

larut, berbentuk padat dan terpisah dari larutannya. Padatan

tersebut disebut dengan endapan.

(H. Ralph Suminar Petrussi.1989:74)

d. Terjadi pembentukan gas

Secara sederhana, dalam Reaksi kimia adanya gas

yang terbentuk ditunjukkan dengan adanya gelembung-

gelembung dalam larutan yang direaksikan. Adanya gas

dapat diketahui dari baunya yang khas.

(H. Ralph Suminar Petrussi.1989:74)

Lambang-lambang yang menyatakan suatu Reaksi kimia

disebut dengan persamaan kimia. Dalam penulisan persamaan

Reaksi diperlukan dua langkah:

a. Nama-nama pereaksi dan hasil Reaksi ditulis, hasil tersebut

disebut persamaan sebutan.

Contoh : Nitrogen oksida + Oksigen Nitrogen dioksida.

b. Sebagai pengganti nama zat dipenguraian rumus-rumus kimia

hasil disebut persamaan kerangka.

Page 9: Reaksi Kimia

1

Contoh : NO + O2 NO2

(Tim. Dosen UNHAS : 2001 : 18 )

3. Menyetarakan persamaan kimia.

Secara umum kita dapat menyetarakan pesamaan kimia melalui

beberapa tahap sebagai berikut.

a. Inditifikasi semua reaktan dan produk, kemudian tulis rumus

melekul yang benar, masing-masing dari sisi kiri dan kanan dari

persamaan.

b. Setarakan persamaan tersebut dengan mencoba berbagai

koefisien yang berbeda jumlah atom dari tiap unsur pada kedua

sisi persamaan kita agar dapat mengubah koefisien tetapi

subkribnya tidak boleh diubah perubahan tubkrip langka dalam

rumus molekul akan mengubah identitas dari senyawa.

Misalnya : 2 No2 berarti 2 molekul nitrogen dioksida, tetapi nilai

kita lipat duakan subkripnya dan memperoleh H2O4 yaitu

dinitrogen tetraoksida, senyawa yang berbeda.

c. Pertama-tama, carilah unsure yang muncul hanya satu kali

pada tiap sisi. Rumus molekul yang mengandung unsure-unsur

yang mempunyai koefisien yang sama. Karena itu, tidak perlu

mengubah koefisien unsure-unsur tersebutn pada saat ini.

Kemudian, carilah unsur-unsuur yang muncul hanya

sekali pada tiap sisi persamaan tetapi mempunyai jumlah atom

yang beda. Unsur-unsur ini harus disetarakan. Akhirnya,

disetarakan unsur-unsur yang muncul pada dua atau lebih pada

sisi persamaan yang sama.

( Raymond Chang. 2005 : 71 )

Page 10: Reaksi Kimia

1

2.2. Uraian Bahan

a. Aluminium foil ( Dirjen POM, 1979 : 639 )

Nama Resmi : ALUMINII

Nama Lain : Aluminium, Aluminium Foil

Rumus Molekul : Al

Berat Molekul : 26,92

Pemerian : Warna keperakan, tidak berbau, tidak

berasa.

Kelarutan : Tidak larut dalam air

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaannya : Sebagai reaktan dalam reaksi kombinasi

b. Kl ( Dirjen POM.1979:330 )

Nama resmi : KALLI IODIDUM

Nama lain : Kalium iadida, potassium iodide

Rumus molekul : Kl

Berat molekul : 166,00

Rumus bangun : K-I

Pemerian : Hablur heksahedral, transparan atau

tidak berwarna, opak dan putih atau

serbuk butiran putih higroskopik.

Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, lebih

muda larut dalam air mendidih, larut

dalam etanol (95%) P, mudah larut

dalam gliserol P.

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : sebagai reaktan dalam percobaan reaksi

dekomposisi

Page 11: Reaksi Kimia

1

c. Aquadest ( Dirjen POM.1979:96)

Nama resmi : AQUA DESTILLATA

Nama lain : air suling, aquadest, aqua depurate, air

murni

Rumus molekul : H2O

Berat molekul : 18,02

Rumus bangun : H-0-H

Pemerian : cairan jernih, tidak berbauh, tidak

berwarna

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : pelarut dan sampel

d. AgNO3 ( Dirjen POM.1979 : 97 )

Nama resmi : ARGENTI NITRAS

Nama lain : perak nitrak, argentrum nitrak

Rumus molekul : AgNO3

Berat molekul : 169,87

Pemerian : hablur transparan atau serbuk hablur

berwarna putih, tidak berbau, menjadi

gelap jika kena cahaya

Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, lebih

mudah larut,larut dalam etanol (95%) P.

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, terlindung

dari cahaya.

Kegunaan : pereaksi dalam percobaan dekomposisi

dan methatesis.

e. HCl ( Dirjen POM.1979:53 )

Nama resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM

Nama lain : asam hidroklorida, asam klorida, asam

garam, acidum, hydro-chloricum

Page 12: Reaksi Kimia

1

Rumus molekul : HCl

Berat molekul : 36,46

Rumus bangun : H-Cl

Pemerian : cairan tidak berwarna, berasap, bau

merangsang.

Kelarutan : sangat larut dalam air, larut dalam

etanol

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : reaktan dalam percobaan Reaksi

substitusi

f. KN03 ( Dirjen.POM.1979:691 )

Nama resmi : KALII NITRAS

Nama lain : Kalium nitrak, potassium nitrak

Rumus molekul : KNO3

Berat molekul : 101,1032

Rumus bangun : [K+] [NO3-]

Pemerian : hablur tidak berwarna, tidak berbau,

rasa dingin dan asing.

Kelarutan : Larut dalam 3,3 bagian air

Kegunaan : Reaktan dalam percobaan reaksi

substitusi dan methatesis.

g. NaCl ( Dirjen.POM.1979:403 )

Nama resmi : NATRI CHLORIDUM

Nama lain : Garam dapur, natrium klorida, isotonus

Rumus molekul : NaCl

Berat molekul : 58,44

Rumus bangun : Na-Cl

Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk putih,

berasa asing

Page 13: Reaksi Kimia

1

Kelarutan : Larutan dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7

bagian air mendidih, lebih kurang 10

bagian gliserol, sukar larut dalam etanol.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Reaktan pada proses methatesis.

h. NaOH (Dirjen. POM.1979:412 )

Nama resmi : NATRII HYDROXYDUM

Nama lain : Natrium hidroksida, sodium hidroksida

Rumus molekul : NaOH

Berat molekul : 40,00

Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur

atau keeping, kering, keras, rapuh dan

menunjukkan susunan hablur, putih.

Mudah meleleh besah, sangat alkali dan

korosif. Segera menyerap

karbondioksida.

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan dalam

etanol (95%) P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Reaktan dalam proses methatesis

i. Na2CO3 (Dirjen.POM.1979:400)

Nama resmi : NATRII CARBONAS

Nama lain : Natrium karbonat, sodium karbonat

Rumus molekul : Na2CO3

Berat molekul : 124,00

Pemerian : Hablur tidak berwarna, atau serbuk

hablur putih.

Page 14: Reaksi Kimia

1

Kelarutan : Larutan dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7

bagian air mendidih, lebih kurang 10

bagian gliserol, sukar larut dalam etanol.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Reaktan pada proses methatesis.

j. Fe (NO3)3 (Dirjen POM 1979:139)

Nama resmi : FERROS NITRAS

Nama lain : Besi III Nitrat

Rumus molekul : Fe (NO3)3

Berat molekul : 242

Pemerian : Serbut putih

Kelarutan : Larut dalam air

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Reaktan dalam proses methatesis

k. Cu (NO3)2 (wikipedia .org./wiki/cooper II nitrat)

Nama Resmi : COPPER (II) NITRATE

Nama lain : Tembaga (II) nitrat,cuprie nitrate

Rumus molekul : Cu (NO3)2

Berat molekul : 187,558

Pemerian : Hablur, kristal biru, higroskopis

Kegunaan : Pereaksi dalam reaksi methatesis

l. Pb (NO3)2 (Dirjen POM 1979:733)

Nama resmi : PLUMBI NIITRAS

Nama lain : Timbal (II) Nitrat

Rumus Molekul : Pb (NO3)2

Berat molekul : 331,1998

Pemerian : Serbuk, kuning, jingga, pucat atau merah bata pucat, tidak berbau

Page 15: Reaksi Kimia

1

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan etonal

(95%), larut dalam asam asetat

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Reaktan dalam proses methatesis

m.K2CrO4 (dirjen POM 1979:690)

Nama resmi : KALI KROMAT

Nama Lain : Kalium kromat

Rumus molekul : K2CrO4

Berat molekul : 194,1902

Rumus bangun : 2[K+][CrO42-]

Pemerian : Massa, hablur, kuning

Kelarutan : Larut dalam air (70 gram/l 200C)

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Reaktan dalam proses methatesis

n. BaCl2 ( Dirjen POM 1979:656)

NamaResmi : BARII CLORIDUM

Nama lain : Barium klorida

Rumus molekul : BaCl2

Berat molekul : 261,35

Rumus bangun : Hablur, tidak bewarna

Pemerian : Larut dalam 5 bagian air

Penympanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Reaktan dalam proses methatesis

Page 16: Reaksi Kimia

1

o. Fe (Dirjen POM 1979:762)

Nama Resmi : FERRI

Nama Lain : Besi, Ferum

Rumus molekul : Fe

Berat molekul : 56

Pemerian : Keperakan

Kelarutan : Tidak larut dalam air

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai reaktan dalam proses substitusi

Page 17: Reaksi Kimia

1

BAB III

METODE KERJA

3.1. Alat dan Bahan

3.1.1. Alat

Adapun alat yang digunakan pada saat praktikum adalah

gelas ukur, kamera, korek api, penjepit, pinset, pipet tetes, rak

tabung reaksi, sendok tanduk, spiritus, tabung reaksi.

3.1.2. Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada saat praktikum

AgNO3 0,1 M, Aluminium foil, aquadest, BaCl2 0,1 M, Cu(NO3)2

0,1 M, Fe, Fe(NO3)2 0,1 M, HCl 0,1 M, KI 0,5 gram, K2CrO4

0,1 M, KNO3 0,1 M, NaOH 0,1 M, NaCl 0,1 M, Na2CO3 0,1 M,

Pb(NO3)2 0,1 M

3.1. Cara kerja

1. Reaksi kombinasi

a. Disiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan

b. Diambil aluminium foil sebesar 2 cm

c. Dijepit aluminium foil dengan penjepit

d. Dibakar aluminum foil hingga berubah warna

e. Diamati, dicatat dan difoto

f. Direndam dalam aquadest, aluminium foil yang sudah

mengalami pembakaran diamati dan difoto hasil

pengamatannya

2. Reaksi dekomposisi

a. Disiapka alat dan bahan yang akan di gunakan

b. Diamati KI secukupnya dan dimasukan ke dalam tabung

Reaksi

c. Dipanaskan dengan pembakar spritus

d. Diamati apa yang terjadi kemudian didinginkan

e. Ditambahkan 5 ml aquades, 10 tetes AgNO3 O,1 M

f. Diamati dan dicatat hasilnya

17

Page 18: Reaksi Kimia

1

3. Reaksi subsitusi

a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

b. Diisi H2O, HCl, KNO3 kedalam 3 tabung Reaksi yang berisi Fe

c. Disimpan dirak tabung Reaksi

d. Diamati ddan dicatat hasiknya

4. Reaksi metatesis

a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dengan 8

tabung reaksi

b. Diisi NaCl + KNO3 kedalam tabung Reaksi pertama

c. Diisi NaCl + AgNO3 kedalam tabung Reaksi ke dua

d. Diisi HCl + NaOH kedala tabung Reaksi ke tiga

e. Diisi HCl + Na2CO3 kedalam tabung Reaksi ke empat

f. Diisi NaOH + Fe(NO3)3 kedalam ketabung Reaksi ke lima

g. Diisi NaOH + Cu(NO3)2 kedalam tabung Reaksi ke enam

h. Diisi Pb(NO3)2 + K2CrO4 kedalam tabung reksi ke tujuh

i. Diisi BaCl2 + KNO3 kedalam tabung reksi ke delapan

j. Ditiap tabung reaksi dihomogenkan

k. Diambil dan dicatat hasilnya

Page 19: Reaksi Kimia

1

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

4.1. Tabel Pengamatan

1. Reaksi Kombinasi

No Sampel

Perlakuan

Sebelum Sesudah Setelah

dilarutkan

1 Al di bakar Berwarna

perak

Warna coklat

keemasan

2 Al + H2O Larut tapi hanya

sebagian

2. Reaksi Dekomposisi

No Perlakuan Hasil

1.

2.

3.

KI dipanaskan

KI + Aquadest

KI + Aquadest + AgNO3

Mengeras dan terdapat uap

Tidak ada perubahan

Terjadi endapan kuning

3. Reaksi Subtitusi

No Perlakuan Hasil

1.

2.

3.

HCl + Fe

HCl + Fe

KNO3 + Fe

Keruh, tidak terjadi endapan,

dan ada busa

Warna abu-abu, panas, Tidak

terdapat endapan

Tidak terjadi endapan, tidak

berbusa

Page 20: Reaksi Kimia

1

4. Reaksi Metatesis

No Perlakuan Hasil

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

NaCl + KNO3

NaCl + AgNO3

HCl + NaOH

HCl + Na2CO3

NaOH + Fe(NO3)3

NaOH + Cu(NO3)3

Pb(NO3)3 + K2CrO4

BaCl2 + KNO3

Tidak terjadi reaksi

Endapan kuruh atau putih

Menghasilkan kalor

Menghasilkan gelembung gas

Menghasilkan endapan merah bata

Menghasilkan endapan warna biru

Menghasilkan endapan

Jernih, tidak terjadi reaksi

4.2.Reaksi

1. Reaksi kombinasi

4Al(s) + 3O2(g) 2Al2O3(aq)

2. Reaksi dekomposisi

a. Kl(s) K+(s) + I-

(s)

b. 2KI(s) + H2O(aq) 2HI(aq) + K2O(aq)

c. KI(s) + AgNO3(aq) KNO3(aq) + AgI(aq)

3. Reaksi Subtitusi

a. H2O(aq) + Fe(s)

b. 2HCl(aq) + Fe(s) FeCl2(aq) + 2H2(g)

c. 2KNO3(aq) + Fe(s) Fe(NO2)2 + 2K(s)

4. Reaksi Methatesis

a. NaCl(aq) + KNO3(aq) KCl(aq) + NaNO3(aq)

b. NaCl(aq) + AgNO3(aq) AgCl(s) + NaNO3(aq)

c. HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(aq)

d. 2HCl(aq) + Na2CO3(aq) 2NaCl(aq) + H2O(aq) + CO2(g)

e. 3NaOH(aq) + Fe(NO3)3(aq) Fe(OH)3(s) + 3NaNO3(aq)

f. 2NaOH(aq) + Cu(NO3)3(aq) 2NaNO3(aq) + Cu(OH)2(s)

g. Pb(NO3)2(aq) + K2CrO4(aq) 2KNO3(aq) + PbCrO4(s)

19

Page 21: Reaksi Kimia

1

h. BaCl2(aq) + 2KNO3(aq) 2KCl + Ba(NO3)2

BAB V

PEMBAHASAN

Reaksi kimia merupakan kondisi dimana suatu zat mengalami

perubahan. Apakah itu dari segi perubahan warna, suhu, rasa atau juga

timbulnya endapan gas atau bau. Dalam percobaan ini, yang dilakukan

untuk mengidentifikasi jenis-jenis reaksi kimia, yang terjadi pada suatu zat,

baik berupa unsur maupun senyawa.

Adapun langkah kerja dari masing-masing percobaan pada setiap

jenis reaksi adalah pada reaksi kombinasi aluminium foil digunting dengan

ukuran 2 cm, kemudian dijepit. Bakar spiritus lalu aluminium foil dibakar

menggunakan spiritus sampai menjadi abu, amati perubahan yang terjadi.

Setelah itu, larutkan abu aluminium foil di dalam air dan amati

percobaannya, setelah itu catat hasil pengamatannya. Untuk Reaksi

dikomposisi kalium iodida (KI) sebanyak 0,5 gram. dimasukkan ke dalam

tabung reaksi dengan menggunakan sendok tanduk yang ukuran kecil.

Dipanaskan menggunakan spiritus selama 1 menit, dan didinginkan

selama 1 menit. Setelah itu tambahkan aquadest sebanyak 5 mL dan

ditetesi AgNO3 0,1 M sebanyak 10 tetes dan amati perubahannya. Untuk

Reaksi subtitusi, H2O, asam klorida (HCl), dan kalium nitrat (KNO3)

dimasukkan ke dalam tabung reaksi masing-masing dan ditambahkan Fe.

Lalu didiamkan selama 30 menit, dan diamati perubahannya. Sedangkan

Reaksi methatesis disiapkan 8 tabung Reaksi. Pada tabung I dimasukkan

NaCl + KNO3, tabung 2 dimasukkan NaCl + AgNO3, tabung 3 dimasukkan

HCl + Na2CO3. Tabung 4 dimasukkan HCl + NaOH, pada tabung 5

dimasukkan BaCl + H2SO4, pada tabung 6 dimasukkan Pb (NO3)3 +

K2CrO4, pada tabung 7 dimasukkan Fe (NO3)3 + NaOH, dan pada tabung 8

dimasukkan Cu (NO3)2 + NaOH dan diamati reaksi-reaksi yang terjadi,

mulai dari perubahan warna dan keadaan larutannya.

21

Page 22: Reaksi Kimia

1

Adapun hasil percobaan, yaitu pada reaksi kombinasi aluminium foil

yang dibakar akan berubah warna awalnya berwarna perak berubah

menjadi warna abu-abu dan berwarna coklat keemasan, setelah

ditambahkan air (H2O) / direndam dalam air aluminium mulai larut, tapi

hanya sebagian kecil. Pada perlakuan ini menggunakan reaksi

pembakaran yang melibatkan O2 untuk membentuk senyawa yang lebih

komplek. Hasil pengamatan ini sesuai dengan literatur. Pada reaksi

dekomposisi terdapat percobaan kalium iodida (KI). Apabila kalium iodida

dipanaskan maka akan terjadi penguapan. Hal ini karena kalium iodida

bersifat hisgroskopis dan setelah didinginkan uap tersebut akan hilang.

Kemudian dicampurkan dengan 5 mL aquadest dan 10 tetes AgNO3 0,1 M

terjadi perubahan warna dan terdapat gelembung dan terjadi endapan

kuning. Pada reaksi subtitusi didapatkan hasil pengamatan HCl

dicampurkan / direaksikan dengan Fe terjadi perubahan warna dan

terdapat gelembung-gelembung dan reaksinya itu sangat cepat, H2O,

direaksikan / dicampur dengan Fe tidak terjadi reaksi dimana pada

literatur terjadi reaksi yaitu terjadinya korosi, perbedaan tersebut terjadi

dikarenakan reaksinya sangat lambat sehingga kita tidak dapat

mengamatinya pada saat praktikum karena waktu yang begitu singkat,

KNO3 dicampur / direaksikan dengan Fe akan menghasilkan endapan

kuning, hal ini sesuai dengan literatur. Pada percobaan methatesis NaOH

direaksikan dengan Fe(NO3)3 menghasilkan endapan, HCl direaksikan

dengan NaOH menghasilkan kalor, hal ini sesuai dengan literatur.

Pb(NO3)2 dicampur atau direaksikan dengan K2CrO4 menghasilkan

endapan putih yang sesuai dengan literatur, HCl direaksikan dengan

Na2(CO3) menghasilkan gelembung gas dari CO3 dan hal ini sesuai

dengan literatur, NaCl dicampur KNO3 menghasilkan gelembung gas,

NaOH dicampur Cu(NO3)2 menghasilkan endapan berwarna kebiruan

didapatkan dari Cu(NO3)2, NaCl direaksikan AgNO3 menghasilkan

endapan keruh / putih dan BaCl2 + KNO3 tidak terjadi reaksi dan hal ini

sesuai dengan literatur.

Page 23: Reaksi Kimia

1

Pembentukan endapan karena adanya senyawa baru setelah

reaksi. Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat

yang bersangkutan dengan larutan (S) satu endapan menurut definisi

sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan

tergantung pada kondisi seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan

lain dalam larutan itu dan pada komposisi pelarutnya. Endapan terbentuk

karena jika zat baru yang terbentuk tidak larut / sukar larut dalam air.

Pembentukan gas, hal ini terjadi jika zat baru yang dihasilkan

berbentuk gas sehingga menimbulkan gelembung. Gelembung gas yang

seringkali memiliki bau yang khas. Perubahan warna terjadi, dapat

disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antar atom reaktan dan

pembentukan ikatan-ikatan baru yang membentuk produk.

Reaksi eksoterm adalah reaksi yang memerlukan energi atau

menghasikan energi ketika reaksi terjadi. Umumnya reaksi ini

menghasilkan suhu panas.

Pembentukan air apabila gas hidrogen dan gas oksigen direaksikan

atau bertemu akan menghasilkan uap air. Dengan Reaksi sebagai

berikut : 2 H2(g) + O2(g) 2 H2O(l)

Dalam percobaan reaksi-reaksi kimia terdapat hubungan Reaksi

kimia dengan dunia farmasi yaitu dalam penentuan senyawa atau unsur

yang dibutuhkan dan diinginkan dalam proses pembuatan obat dan

makanan. Dalam dunia farmasi membutuhkan ketelitian yang tinggi dalam

mereaksikan suatu zat dengan zat yang lain agar bisa menghasilkan

produk yang bermanfaat dan berkualitas. Contohnya dalam pembuatan

obat-obatan. Hubungan Reaksi kimia dengan farmasi dalam dunia

farmakologi contohnya : pada kerja obat maag dimana pada obat maag

dapat dinetralkan asam lambung (HCl) oleh Mg (OH)2 yang mengatasi

nyeri pada asam lambung. Melalui Reaksi sebagai berikut :

2 HCl + Mg (OH)2 MgCl2 + 2 H2O

Page 24: Reaksi Kimia

1

BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Jenis – jenis reaksi kimia adalah reaksi kombinasi, relasi

dekomposisi subtitusi dan reaksi methatesis

Adapun hasil yang diperoleh dari reaksi tersebut adalah :

1. Reaksi kombinasi, aluminium foil dipanaskan tidak terjadi

perubahan apapun

2. Reaksi komposisi, KI + Aquadest + AgNO3 menghasilkan endapan

kuning

3. Reaksi subtitusi, campuran H2O + Fe dan KNO3 + Fe tidak terjadi

perubahan apapun tetapi pada campuran HCl + Fe terdapat

gelembung gas dan panas.

4. Reaksi methatesis, campuran yang tidak bereaksi adalah NaCl +

KNO3, dan BaCl2 + KNO3. Dan yang bereaksi yaitu NaCl + AgNO3

menghasilkan endapan keruh putih, HCl + NaOH menghasilkan

kalor, HCl + Na2CO3 menghasilkan gelembung gas, NaOH +

Fe(NO3)2 menghasilkan endapan merah batah, NaOH + Cu(NO3)2

menghasilkan endapan warna biru, Pb(NO3)2 + K2CrO4

menghasilkan endapan.

6.2. Saran

1. laboratorium

Sebaiknya melengkapi alat dan bahan yang akan digunakan dalam

percobaan.

2. Asisten

Penjelasan lebih ditingkatkan lagi.

24

Page 25: Reaksi Kimia

1

DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2010. Kimia Dasar Edisi 3. Jakarta : Erlangga.

Dirjen POM. 1979. Farmakope Edisi III. Jakarta : Depertemen Kesehatan

Republik Indonesia.

Hart, Harold. 2007. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.

Patrussi, Ralph Suminar. 1983. Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga.

Tine, Marie. 1999. Kimia Dasar. Bandung : Yudistira.

Page 26: Reaksi Kimia

1

LAMPIRAN

SKEMA KERJA

1. Reaksi Kombinasi

Alauminium foil 2 cm

Penjepit

Sripitus

Amati perubahan

Larutkan dalam air

Amati Perubahan

Page 27: Reaksi Kimia

1

2. Reaksi Dekomposisi

3. Reaksi substitusi

KI 0,5 gram

Tabung Reaksi

Panaskan - Dinginkan

5 mL Aquadest

Endapan kuning

10 tetes AgNO3 0,1 M

H2O + Fe

Amati reaksi 20 menit

Amati perubahan

H2O + Fe H2O + Fe

Page 28: Reaksi Kimia

1

4. Reaksi Methatesis

KNO3

NaCl

AgNO3

NaOH

HCl

Na2CO3 amati reaksi amati perubahan

Fe(NO3)3

NaOH

Cu(NO3)2

Pb(NO3)2 + K2CrO4

BaCl2 + KNO3

Page 29: Reaksi Kimia

1

LAMPIRAN

B. Gambar

1. Reaksi Kombinasi

Perlakuan Gambar

Aluminium foil

Aluminium foil dibakar

Aluminium foil berwarna cokolat

keemasan

Setelah peredaman aluminium

foil tidak larut dalam air/tidak

bereaksi

Page 30: Reaksi Kimia

1

2. Reaksi Dikomposisi

Perlakuan Gambar

Kl dipanaskan dengan spiritus

Setelah pemenasanterdapat

uap air pada dinding tabung

reaksi

5. Kl + H2O + AgNO3 erdapat

endapan kuning

6. Kl + H2O tidak bereaksi

Page 31: Reaksi Kimia

1

3. Reaksi substitusi

Perlakuan Gambar

HCl + Fe, warna menjadi

keabua-abuan dan berbusa.

Page 32: Reaksi Kimia

1

4. Reaksi methatesis

Perlakuan Gambar

Pb(NO3) + K2CrO4, menghasilkan

endapan putih.

Ketrangan:

1. Reaksi antara NaCl + KNO3

yang menghasilkan gelembung

gas

2. Reaksi antara NaCl + AgNO3

yang menghasilkan endapan

keruh berwrna putih.

3. Reaksi antara HCl + NaOH

yang menghasilkan kenaikan

temperature (panas) kalor.

4. Reaksi antara HCl + Na2CO3

yang menghasilkan gelembung

gas pada dinding tabung.

5. Reaksi antara NaOH + Fe(NO3)

yang menghasilkan endapan

yang berwarna merah.

6. Reaksi antara NaOH +

Cu(NO3), yang menghasilkan

endapan kebiruan.