Rasio Elektrifikasi Nasional Mengalami Peningkatan Yang Signifikan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PLN

Citation preview

  • 5/22/2018 Rasio Elektrifikasi Nasional Mengalami Peningkatan Yang Signifikan - slid...

    http:///reader/full/rasio-elektrifikasi-nasional-mengalami-peningkatan-yang-s

    RASIO

    ELEKTRIFIKASI DAN

    PERTUMBUHAN

    KEBUTUHAN

    LISTRIK INDONESIAUAS STUDIUM GENERALE SEMESTER II 2014

    Dzikril hakim (18010031) | 0878-2345-1211

    INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

    JL. GANESHA 10

  • 5/22/2018 Rasio Elektrifikasi Nasional Mengalami Peningkatan Yang Signifikan - slid...

    http:///reader/full/rasio-elektrifikasi-nasional-mengalami-peningkatan-yang-s

    Rasio elektrifikasi nasional mengalami peningkatan yang signifikan. Bila pada tahun 1980 rasio

    elektrifikasi hanya mencapai 8%, tahun-tahun berikutnya angka tersebut meningkat menjadi 28%

    pada tahun 1990, 53% pada tahun 2000 dan mencapai 65,10% pada akhir 2008 [1].

    Sepenggal paragraf diatas merupakan penggalan artikel yang dikeluarkan oleh kementrianESDM mengenai rasio elektrifikasi Indonesia yang masih terbilang rendah jika dibandingkan

    negara Asean lainnya.

    Listrik sebagai salah satu bentuk energi yang sudah ditemukan sejak zaman yunani kuno,

    pertama kali ditemukan oleh Thales dimana ia menggosok-gosokkan batu amber sehingga

    menghasilkan listrik statis diantaranya. Kita juga patut berterimakasih kepada Benjamin franklin,

    karena percobaan gila yang dilakukan olehnya lah sekarang kita bisa menikmati listrik [2].

    Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, salah satu negara yang mempunyai jumlah

    penduduk terbesar didunia tentu setiap harinya mengkonsumsi energi yang besar juga. Saat ini

    listrik tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan masyarakat, apa lagi melihat geliat pertumbuhan

    ekonomi Indonesia yang tentunya ikut andil dalam bertumbuhnya kebutuhan listrik Indonesia.

    Jangan terlalu optimis kawan, masih banyak saudara kita yang ternyata masih belum menikmati

    indahnya kemerdekaan, menikmati terangnya lampu malam, menikmati tontonan televisi. Masih

    banyak dari masyarakat yang berteman dengan lilin kecil, serta damar ditengah sunyinya

    pedalaman, gelapnya malam di INDONESIA.

    Dalam makalah ini, penulis ingin mencoba menkaji masalah mengenai energi, khususnya energi

    listrik di Indonesia, rasio elektrifikasi Indonesia, ancaman krisis listrik serta korelasinya dengan

    pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah beberapa masalah yang akan penulis coba tuangkan

    dalam makalah singkat ini.

    Sudah tidak asing ditelinga ketika kita mendengar janji-janji pemerintah mengenai rasio

    elektrifikasi Indonesia yang akan mencapai angka 100% pada tahun 2020. Demi tercapainya

    tujuan tersebut pemerintah mencanangkan proyek 10.000 MW. Proyek ini memaksa kita

    Indonesia untuk membangun pembangkit listrik supaya total kapasitas daya adalah 10000 MW.

    Proyek ini bukan proyek yang murah, dan juga perlu banyak kajian serta pemikiran agar target

    yang diinginkan pemerintah pun tercapai. Tetapi, namanya juga Indonesia, ga korupsi ga asik .

  • 5/22/2018 Rasio Elektrifikasi Nasional Mengalami Peningkatan Yang Signifikan - slid...

    http:///reader/full/rasio-elektrifikasi-nasional-mengalami-peningkatan-yang-s

    Bersumber dari kementrian ESDM juga, tercatat bahwa pada tahun 2014, rasio elektrifikasi

    Indonesia menyentuh angka 80.54% [3]. Hal ini merupakan berita baik bagi Indonesia. Kenaikan

    lebih dari 20% telah dicapai dalam jangka waktu 6 tahun saja.

    Meskipun begitu ada banyak masalah yang muncul terkait pemaksaan pemerintah dalam prosesproyek 10.000 MW ini, dimana banyak terjadi masalah dibeberapa pembangkit yang ternyata

    telah mengalami kerusakan akibat alat yang kurang handal dan jelek kualitasnya. Pak Isnu

    sebagai seorang yang berpengalaman di PLN dan mengajar kami berujar, akan banyak masalah,

    akan banyak bobrok yang terbuka jika proyek 10000 MW ini diusut oleh KPK. Terlepas dari

    naiknya rasio elektrifikasi yang telah dikeluarkan oleh kementrian ESDM masih sangat perlu

    diperhatikan pengawasan terhadap keberjalanan proyek ini, agar target yang ingin dicapai

    pemerintah dapat dicapai serta bertahan lama.

    Meskipun rasio elektrifikasi telah mencapai angka 80.54%, namun masalah baru muncul, yaitu

    tidak meratanya penyebaran energi listrik nasional dan masih berpusat di pulau jawa, bali,

    Madura. Konsumsi listrik masyarakat jawa-bali-madura serta pertumbuhan akan kebutuhan

    listriknya bahkan sampai melampaui kebutuhan dan pertumbuhan listrik Malaysia saat mencapai

    beban puncak pada tangaal 6 mei 2014. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus, dalam

    penambahan kapasitas energy listrik khususnya di pulau jawa bali Madura yang padat penduduk,

    selain menambah jumlah pembangkit listrik, perlu diperhatikan juga bagaimana peran sarana

    transmisi listrik. Dengan jumlah energi yang dihasilkan semakin bayak, tentu kapasitas transmisi

    kita pelu ditingkatkan, perlu ada revitalisasi transmisi listrik karena susahnya mencari lahan

    untuk membuat jalur transmisi baru.

    Kita juga patut mengapresiasi program yang telah dikeluarkan oleh kementrian ESDM yang

    bernama program listrik pedesaan. Program Listrik Pedesaan merupakan penggerak ekonomi

    pedesaan, sektor ESDM melaksanakan pembangunan listrik pedesaan (lisdes) melalui

    pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro (PLTMH), Pembangkit Listrik Tenaga Surya

    (PLTS), Gardu Distribusi (GD), Jaringan Tegangan Menengah (JTM) serta Jaringan Tegangan

    Rendah (JTR). Kementerian ESDM tahun ini mengalokasikan anggaran dari APBN sebesar Rp

    2,3 Trilyun Rupiah.

    Terbatasnya kemampuan PLN dalam menyediakan listrik baik dari segi teknis maupun finansial

    turut serta membuat penyebaran listrik di Indonesia masih belum merata. Kondisi geografis

  • 5/22/2018 Rasio Elektrifikasi Nasional Mengalami Peningkatan Yang Signifikan - slid...

    http:///reader/full/rasio-elektrifikasi-nasional-mengalami-peningkatan-yang-s

    Indonesia yang sulit membuat ongkos investasi dalam penyediaan listrik semakin besar, hal ini

    menyebabkan PLN enggan untuk membuat pembangkit baru di pelosok Indonesia. Solusi yang

    dikeluarkan kementrian ESDM menurut penulis sudah solutif dengan diadakannya program

    listrik masuk desa. Namun yang perlu diperhatikan adalah sumber pembangkit yang akan

    digunakan. Diharapkan dengan kondisi dan karakteristik geografis Indonesia, PLN mampu untuk

    memanfaatkan sumber energi terbarukan.

    Solusi yang ingin penulis tawarkan adalah dengan membuat pembangkit-pembangkit kecil untuk

    wilayah pelosok tertentu, tidak sebatas hanya membangun infrastruktur transmisi listrik yang

    menarik daya dari transmisi utama terdekat. Dengan banyaknya pembangkit-pembangkit kecil

    ini tentu dapat membuka peluang untuk para electrical engineer untuk terus mengembangkan

    konsep smart grid. Konsep ini diperlukan karena terbatasnya pembangkit listrik dengan kapasitas

    kecil dan terbatasnya waktu operasi. Dengan teknologi smart grid, diharapkan penggunaan

    pembangkit-pembangkit dengan daya kecil di pelosok mampu dioptimalkan.

    Selanjutnya penulis ingin melihat bagaimana proyeksi kebutuhan listrik Indonesia untuk waktu

    kedepan. Berdasarkan sumber yang dimuat diharian okezone [4], 10 tahun mendatang kebutuhan

    listrik sistem Jawa-Bali diperkirakan akan meningkat dari 144 terra watt-hour (twh) pada 2013,

    akan menjadi 375 twh pada 2022, atau tumbuh 7,6 persen per tahun. Sementara untuk Indonesia

    Timur, kebutuhan listrik juga bertambah dari 18,5 twh mejadi 46 twh atau tumbuh rata-rata 11,2

    persen per tahun.

    Melihat angka pertumbuhan kebutuhan listrik diatas tentu memunculkan pertanyaan, apakah

    PLN sanggup? PLN dengan kementrian ESDM tentu telah memiliki rencana-rencana dalam

    RUPTL kelistrikan nasional. Rencana-rencana yang tersedia baik dalam hal rencana

    pembangkitan listrik maupun transmisi listrik tentu harus dipersiapkan dengan matang. Dengan

    terus bertambahnya kebutuhan ekonomi nasional tentu diperlukan tambahan kebutuhan energi

    listrik. Pemanfaatan sumber energi terbarukan juga dirasa sangat mendesak untuk dilakukan.

    Solusi menurut penulis terkait terus meningkatnya kebutuhan listrik Indonesia khusunya di pulau

    jawa adalah, membatasai penggunaan konsumsi listrik berlebih untuk rumah tangga yang tidak

    memiliki industri kecil (ukm), selanjutnya melakukan revitalisasi saluran transmisi agar mampu

    untuk mengirim jumlah energi listrik yang lebih besar, perbaikan iklim investasi ditubuh PLN,

    menggunakan dan memanfaatkan sumber-sumber energi terbarukan.

  • 5/22/2018 Rasio Elektrifikasi Nasional Mengalami Peningkatan Yang Signifikan - slid...

    http:///reader/full/rasio-elektrifikasi-nasional-mengalami-peningkatan-yang-s

    Penyediaan tenaga listrik memang padat modal dan teknologi. Mengingat realita tersebut, PLN

    bersikap sangat terbuka terhadap masuknya pemain lain ke bisnis penyediaan tenaga listrik.

    Mekanismenya, tentunya pemerintah yang mengatur. Pemerintah juga terus mendorong pihak

    swasta, Pemerintah Daerah, BUMN/BUMD dan pihak lainnya untuk ikut serta membangun

    infrastruktur ketenagalistrikan.

    Referensi :

    1. http://www.esdm.go.id/berita/39-listrik/2719-rasio-elektrifikasi-14-provinsi-diatas-60.htmldiakses tanggal 10 mei pukul 23.40.

    2. http://gudang-sejarah.blogspot.com/2009/01/sejarah-listrik.html diakses tanggal 11 meipukul 02.35.

    3. http://www.esdm.go.id/berita/listrik/39-listrik/6723-2020-pemerintah-targetkan-rasio-elektrifikasi-100.htmldiakses tanggal 11 mei pukul 03.25.

    4. http://economy.okezone.com/read/2014/03/21/20/958568/kebutuhan-listrik-jawa-bali-diproyeksi-naik-7-6-persen-per-tahundiakses tanggal 19 mei pukul 21.30.

    http://www.esdm.go.id/berita/39-listrik/2719-rasio-elektrifikasi-14-provinsi-diatas-60.htmlhttp://www.esdm.go.id/berita/39-listrik/2719-rasio-elektrifikasi-14-provinsi-diatas-60.htmlhttp://www.esdm.go.id/berita/39-listrik/2719-rasio-elektrifikasi-14-provinsi-diatas-60.htmlhttp://www.esdm.go.id/berita/39-listrik/2719-rasio-elektrifikasi-14-provinsi-diatas-60.htmlhttp://www.esdm.go.id/berita/39-listrik/2719-rasio-elektrifikasi-14-provinsi-diatas-60.htmlhttp://gudang-sejarah.blogspot.com/2009/01/sejarah-listrik.htmlhttp://gudang-sejarah.blogspot.com/2009/01/sejarah-listrik.htmlhttp://www.esdm.go.id/berita/listrik/39-listrik/6723-2020-pemerintah-targetkan-rasio-elektrifikasi-100.htmlhttp://www.esdm.go.id/berita/listrik/39-listrik/6723-2020-pemerintah-targetkan-rasio-elektrifikasi-100.htmlhttp://www.esdm.go.id/berita/listrik/39-listrik/6723-2020-pemerintah-targetkan-rasio-elektrifikasi-100.htmlhttp://www.esdm.go.id/berita/listrik/39-listrik/6723-2020-pemerintah-targetkan-rasio-elektrifikasi-100.htmlhttp://www.esdm.go.id/berita/listrik/39-listrik/6723-2020-pemerintah-targetkan-rasio-elektrifikasi-100.htmlhttp://economy.okezone.com/read/2014/03/21/20/958568/kebutuhan-listrik-jawa-bali-diproyeksi-naik-7-6-persen-per-tahunhttp://economy.okezone.com/read/2014/03/21/20/958568/kebutuhan-listrik-jawa-bali-diproyeksi-naik-7-6-persen-per-tahunhttp://economy.okezone.com/read/2014/03/21/20/958568/kebutuhan-listrik-jawa-bali-diproyeksi-naik-7-6-persen-per-tahunhttp://economy.okezone.com/read/2014/03/21/20/958568/kebutuhan-listrik-jawa-bali-diproyeksi-naik-7-6-persen-per-tahunhttp://economy.okezone.com/read/2014/03/21/20/958568/kebutuhan-listrik-jawa-bali-diproyeksi-naik-7-6-persen-per-tahunhttp://economy.okezone.com/read/2014/03/21/20/958568/kebutuhan-listrik-jawa-bali-diproyeksi-naik-7-6-persen-per-tahunhttp://economy.okezone.com/read/2014/03/21/20/958568/kebutuhan-listrik-jawa-bali-diproyeksi-naik-7-6-persen-per-tahunhttp://www.esdm.go.id/berita/listrik/39-listrik/6723-2020-pemerintah-targetkan-rasio-elektrifikasi-100.htmlhttp://www.esdm.go.id/berita/listrik/39-listrik/6723-2020-pemerintah-targetkan-rasio-elektrifikasi-100.htmlhttp://gudang-sejarah.blogspot.com/2009/01/sejarah-listrik.htmlhttp://www.esdm.go.id/berita/39-listrik/2719-rasio-elektrifikasi-14-provinsi-diatas-60.htmlhttp://www.esdm.go.id/berita/39-listrik/2719-rasio-elektrifikasi-14-provinsi-diatas-60.html