2
RaPDe, Kertas Ajaib Pendeteksi Cepat Pestisida Dikirim oleh prasetyaFTP pada 23 Mei 2016 | Komentar : 0 | Dilihat : 3739 RaPDe, kertas ajaib pendeteksi pestisida oleh Mahasiswa FTP Sekelompok mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) mengembangkan biosensor pendeteksi pestisida berbasis kertas, pertama di Indonesia. Teknologi ini memang masih dalam tahap pengembangan, namun berpotensi membuka peluang untuk munculnya pendeteksi pestisida yang cepat, murah dan mudah digunakan. Biosensor ini bekerja pada sistem inhibisi enzim oleh pestisida dengan indikator berupa perubahan warna. Sistem ini bukanlah hal yang baru, namun mengingat Indonesia adalah salah satu negara dengan Sumber Daya Alam kayu yang melimpah, penggunaan kertas untuk biosensor ini menjadi sangat potensial. Selain itu, biosensor diharapkan bisa menggantikan metode deteksi yang sebelumnya ada, seperti kromatografi yang membutuhkan banyak alat, biaya dan ketrampilan khusus. Dengan rancangan yang dibuat kecil dan mudah dioperasikan, alat ini diharapkan bisa digunakan siapa saja dengan biaya yang murah. http://prasetya.ub.ac.id/cmsub/javascript/tiny_mce/plugins/pagebreak/img/trans.gif Kelompok peneliti yang diketuai oleh Ratyawisnu Fahmiaji Winarto (THP 2012) menggunakan enzim yang bernama asetilkolinesterase yang bisa dihasilkan oleh belut listrik. Enzim ini bisa mendegradasi asetilkolin, neurotransmitter pada otak menjadi kolin. Kolin ini lah yang selanjutnya akan merubah senyawa pewarna dalam biosensor menjadi kuning. Dengan adanya pestisida, maka reaksi degradasi tadi bisa dihambat dan menyebabkan tidak terjadinya perubahan warna. Hal inilah yang selanjutnya menjadi dasar penentuan ada tidaknya pestisida pada sampel

RaPDe, Kertas Ajaib Pendeteksi Cepat Pestisida · pendeteksi pestisida berbasis kertas, pertama di Indonesia. Teknologi ini memang masih dalam tahap pengembangan, namun berpotensi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RaPDe, Kertas Ajaib Pendeteksi Cepat Pestisida · pendeteksi pestisida berbasis kertas, pertama di Indonesia. Teknologi ini memang masih dalam tahap pengembangan, namun berpotensi

RaPDe, Kertas Ajaib Pendeteksi Cepat Pestisida

Dikirim oleh prasetyaFTP pada 23 Mei 2016 | Komentar : 0 | Dilihat : 3739

RaPDe, kertas ajaib pendeteksi pestisida oleh

Mahasiswa FTP

Sekelompok mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) mengembangkan biosensor pendeteksi pestisida berbasis kertas, pertama di Indonesia. Teknologi ini memang masih dalam tahap pengembangan, namun berpotensi membuka peluang untuk munculnya pendeteksi pestisida yang cepat, murah dan mudah digunakan.

Biosensor ini bekerja pada sistem inhibisi enzim oleh pestisida dengan indikator berupa perubahan warna. Sistem ini bukanlah hal yang baru, namun mengingat Indonesia adalah salah satu negara dengan Sumber Daya Alam kayu yang melimpah, penggunaan kertas untuk biosensor ini menjadi sangat potensial. Selain itu, biosensor diharapkan bisa menggantikan metode deteksi yang sebelumnya ada, seperti kromatografi yang membutuhkan banyak alat, biaya dan ketrampilan khusus. Dengan rancangan yang dibuat kecil dan mudah dioperasikan, alat ini diharapkan bisa digunakan siapa saja dengan biaya yang murah.

http://prasetya.ub.ac.id/cmsub/javascript/tiny_mce/plugins/pagebreak/img/trans.gif

Kelompok peneliti yang diketuai oleh Ratyawisnu Fahmiaji Winarto (THP 2012) menggunakan enzim yang bernama asetilkolinesterase yang bisa dihasilkan oleh belut listrik. Enzim ini bisa mendegradasi asetilkolin, neurotransmitter pada otak menjadi kolin. Kolin ini lah yang selanjutnya akan merubah senyawa pewarna dalam biosensor menjadi kuning. Dengan adanya pestisida, maka reaksi degradasi tadi bisa dihambat dan menyebabkan tidak terjadinya perubahan warna. Hal inilah yang selanjutnya menjadi dasar penentuan ada tidaknya pestisida pada sampel

Page 2: RaPDe, Kertas Ajaib Pendeteksi Cepat Pestisida · pendeteksi pestisida berbasis kertas, pertama di Indonesia. Teknologi ini memang masih dalam tahap pengembangan, namun berpotensi

Pengembangan ini terinspirasi oleh besarnya potensi sector pertanian di Indonesia yang sering kali tidak diimbangi dengan proses produksi yang baik. Salah satu permasalahan utama adalah penggunaan pestisida yang tidak terkontrol. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan. Pada kasus yang ekstrim, konsumsi sayuran berpestisida dapat menyebabkan permasalahan neurologis, seperti kecemasan, hilangnya memori hingga meningkatnya potensi terjangkit penyakit Alzheimer. [*/Humas UB]

 Artikel terkait

Dekan Tohoku University Jepang Kunjungi Jurusan Keteknikan PertanianIndustria FTP Raih Status Jurnal TerakreditasiDosen FTP Bimbing UKM Jamur Tiram Jember Beralih TeknologiBEM FTP Gelar Aksi Bersih LingkunganFTP Tuan Rumah FGD Konsorsium Bioteknologi Indonesia