15
4. Komitmen yang realistis Jadwal Induk Produksi diharapkan dapat terpenuhi sesuai rencana, sehingga komitmen terhadap pengiriman barang dapat dilakukan secara

Rangkuman MRP

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Dari berbagai sumber

Citation preview

Page 1: Rangkuman MRP

4. Komitmen yang realistis

Jadwal Induk Produksi diharapkan dapat terpenuhi sesuai rencana,

sehingga komitmen terhadap pengiriman barang dapat dilakukan secara

lebih realistis untuk meningkatkan kepuasan dan kepercayaan konsumen.

Page 2: Rangkuman MRP

Proses Pengolahan MRP

Page 3: Rangkuman MRP
Page 4: Rangkuman MRP

Istilah-istilah dalam MRP

Page 5: Rangkuman MRP
Page 6: Rangkuman MRP
Page 7: Rangkuman MRP

Pengendalian Persediaan

Page 8: Rangkuman MRP

Terdapat lima faktor yang mempengaruhi tingkat kesulitan dalam proses MRP yaitu :

1. Struktur produk

Semakin rumit struktur produk akan membuat perhitungan MRP semakin rumit pula.

Struktur produk yang kompleks terutama ke arah vertikal akan membuat proses penentuan

kebutuhan bersih, penentuan jumlah pesanan optimal, penentuan saat yang tepat

melakukan pesanan dan penentuan kebutuhan kotor menjadi berulang-ulang. Proses

penentuan kebutuhan bersih untuk tingkat yang lebih rendah membutuhkan tehnik yang

sangat sulit (multilevel lot size technique) sehingga membuat perhitungan MRP semakin

kompleks pula.

Page 9: Rangkuman MRP

2. Ukuran lot

Jika dilihat dari cara pendekatan masalah maka terdapat dua aliran dalam penentuan

ukuran lot yaitu pendekatan period by period dan level by level. Ukuran lot khsususnya

untuk struktur produk yang bertingkat banyak (multilevel case) masih dalam tahap

pengembangan sehingga tehnik ukuran lot merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi tingkat kesulitan dalam MRP.

3. Tenggang waktu

Perbedaan dalam tenggang waktu akan menambahi kerumitan proses RMP. Suatu

perakitan belum dapat dilakukan apabila komponen-komponen pembentuknya belum

tersedia. Oleh karena itu kita dihadapkan pada masalah penentuan saat paling awal dan

saat paling lambat suatu komponen harus selesai atau disebut dengan lintasan kritis.

Kompleksnya masalah akan dirasakan pada tahapan penentuan kapan harus melakukan

pemesanan karena tidak hanya menentukan kapan harus melakukan pemesanan tetapi

juga harus menentukan besarnya lota pemesanan.

4. Perubahan kebutuhan

MRP dirancang untuk menjadi suatu sistem yang peka terhadap perubahan baik

perubahan dari luar (permintaan) maupun perubahan dari dalam (kapasitas). Kepekaan ini

bukanlah tidak menimbulkan masalah, perubahan kebutuhan produk akhir tidak hanya

mempengaruhi rencana pemesanan tetapi juga mempengaruhi jumlah kebutuhan yang

diinginkan. Jika dihubungkan dengan tenggang waktu pemesanan dan ukuran lot maka

proses perhitungan harus diulang kembali sehingga akan mengurangi efesiensi

perhitungannya.

5. Komponen yang bersifat umum

Adanya komponen yang bersifat umum (dibutuhkan lebih dari satu induk item) akan

menimbulkan kesulitan apabila komponen umum tersebut berada pada level yang berbeda

sehingga diperlukan tingkat ketelitian yang tinggi baik dalam jumlah maupun waktu

pelaksanaan pemesanan.

Page 10: Rangkuman MRP

Tipe Sistem MRP

Page 11: Rangkuman MRP
Page 12: Rangkuman MRP
Page 13: Rangkuman MRP

Asumsi Sistem MRP

1. Data file terintegrasi

2. Lead time semua item diketahui

3. Persediaan ada dalam pengendalian

4. Semua komponen tersedia saat dibutuhkan

5. Pemakaian komponen bersifat diskrit

6. Proses pembuatan item tidak tergantung terhadap proses pembuatan item

lainnya.